Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam F





FILARIASIS


Filariasis   yaitu  penyakit kaki gajah   yang   menular  disebabkan  oleh adanya sumbatan cacing filaria di kelenjar   atau  saluran getah bening,
dengan gejala  elefantiasis,  edema,  gejala demam berulang, radang kelenjar  atau  radang  saluran getah bening, nyamuk nyamuk   berperan aktif  sebagai penular (vektor) penyakit ini,
 3 spesies cacing filaria, antaralain cacing  Wuchereria bancrofti  penyebab filariasis bancrofti, cacing  Brugia malayi penyebab  filariasis malayi   dan cacing  Brugia timori penyebab filariasis timori ,
pasien akan bisa  tertular  penyakit  filariasis jika  digigiti  oleh  nyamuk nyamuk   yang mengandung  banyak  larva infektif cacing filaria.  nama nama  nyamuk nyamuk  khusus  yang menularkan filariasis adalah armigeres,anopheles, culex, mansonia, aedes ,  nyamuk nyamuk ini berkembangbiak melimpah di  habitatnya yaitu  kebun ,danau,  got, selokan ,saluran air, sawah, rawa, hutan yang tergenang air,
filariasis tanpa gejala  ada  di daerah endemik,
saat  pasien dilakukan  pemeriksaan fisik  maka akan  ditemukan pembesaran kelenjar limfe terutama di daerah inguinal tubuh pasien,
pada pemeriksaan darah ditemukan mikrofilaria dalam jumlah besar dan eosinofilia.
filariasis dengan peradangan,
muntah,lemah,demam, menggigil, sakit kepala   selama  beberapa minggu,
filariasis menyerang   alat kelamin ,saluran limfe, tungkai ,
jika  filariasis menyerang   laki-laki maka akan  muncul orkitis, pembengkakan skrotum, funikulitis disertai penebalan dan rasa nyeri, epididimitis, selama  beberapa bulan,
jika  parah maka  filariasis menyebabkan kelenjar inguinal ,otot ileopsoas, abses ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal,
jika  pasien mengidap  filariasis  pada stadium setahun mengakibatkan    jaringan granulasi yang proliferatif ,  pelebaran saluran limfe yang luas kemudian  muncul  elefantiasis,
jika  pasien mengidap  filariasis  pada stadium setahun mengakibatkan  adanya penyumbatan duktus torasikus atau saluran limfe perut bagian tengah yang
 mempengaruhi skrotum  dan  bagian luar alat kelamin pada perempuan  dan penis pada laki-laki ,
infeksi kelenjar inguinal  mempengaruhi tungkai dan bagian luar alat kelamin,
elefantiasis  mengenai tungkai dan  alat kelamin mengakibatkan  perubahan  luas,
limfangitis dan elefantiasis diperparah  oleh  adanya infeksi sekunder streptococcus,
jika  saluran ginjal  atau  saluran  limfe kandung kencing  pecah  maka  akan muncul  kiluria  atau keluarnya cairan limfe dalam urin ,
jika   yang pecah saluran limfe peritoneum maka akan  terjadi asites yang mengandung kilus,
jika  yang pecah tunika vaginalis maka akan  terjadi hidrokel atau kilokel,
contoh  yang sering tampak ialah hidrokel dan limfangitis alat kelamin,
diagnosa   dengan  cara  menemukan mikrofilaria dalam darah tepi yang diambil malam hari  dimulai  pukul 22.00  sampai  02.00 dinihari  kemudian  dipulas dengan pewarnaan giemsa, jika  hasil pemeriksaan ini kronis  maka hasil pemeriksaan ini adalah  negatif,
pengobatan :
diberikan antibiotik untuk infeksi sekunder dan abses,
diberikan perawatan elefantiasis dengan  cara mencuci kaki dan merawat luka,
diberikan Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kg berat badan   3 x sehari selama 12 hari,
Efek samping obat obatan ini yaitu  : pusing, mual dan demam ,
diberikan  DEC 6 mg/kg berat badan  ,
diberikan  albendazol 400mg (+ parasetamol) dosis tunggal, sekali setahun selama 5 tahun,
untuk  usia   > 13 tahun
obat  DEC (100mg)  dosis 3 tablet,
obat  Albendazol (400mg)  dosis  1 tablet,
untuk  usia  2 – 6 tahun
obat  DEC (100mg)  dosis 1 tablet
obat  Albendazol (400mg)  dosis 1 tablet
untuk  usia  7 – 12 tahun
obat  DEC (100mg)  dosis 2 tablet,
obat  Albendazol (400mg)  dosis  1 tablet,