Tampilkan postingan dengan label transplantasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label transplantasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 November 2018

transplantasi


transplantasi organ hewan kepada manusia

beberapa institusi di China meminta izin pemerintah untuk percobaan transplantasi organ babi pada manusia,bila  disetujui, ini akan dilaksanakan di bawah xenotranplantasi nasional yang dibiayai  pemerintah China,ilmuwan  China dari institusi biotek di Shenzhen, BGi dan Zhao Zijian, direktur Pusat Penelitian Penyakit Metabolik di Universitas Medis Nanjing di Jiangsu peneliti laboratorium xenotransplantasi menghasilkan 1.000 babi dari kloning setiap tahun
 mampu  memenuhi kebutuhan  300.000 pasien,sedang organ manusia yang didonorkan 10.000 dalam setahun, mentransplantasikan organ hewan ke manusia (xenotransplantasi) ,metabolisme dan ukuran organ hewan ini sesuai sebagai pendonor xenotranplantasi  untuk manusia,

Transplantasi organ  

 Transplantasi organ  sulit untuk dilakukan sebab tidak adanya pendonor, namun  bila telah  ada  organ  yang akan didonorkan akan sulit didonorkan , sebab ada  penolakan dari tubuh pasien  saat ada  jaringan asing masuk ketubuhnya, guna mengatasi ini peneliti mengembangkan xenotransplantasi, yaitu pemakaian  organ hewan babi dan kera untuk didonorkan pada tubuh manusia,sebab  babi dan kera  sesuai secara genetis agar dikenali organ tubuh manusia , prosedur xenotransplantasi babi dan kera  pada manusia   terhambat sebab  Porcine Endogenous Retrovirus (PERV) yang ada di dalam genom babi menyebabkan  manusia terinfeksi penyakit,

sebagai retrovirus, gen PERV yang berada  di dalam DNA babi dan mirip dengan retrovirus yang ada dalam  tubuh manusia,perbedaanya PERV masih dapat menginfeksi sel lainnya sehingga menimbulkan patogen baru yang mengakibatkan penyakit dalam tubuh manusia,

pada 2015 perusahaan  di Amerika Serikat bernama eGenesis, memakai teknologi pengeditan gen CRISPR-Cas9 guna  menghapus ke 62 salinan genetik PERV dari sejumlah embrio babi yang dikloning,
walaupun  teknologi kloning belum sempurna,kebanyakan  sel gagal berkembang, namun  15 di antaranya mampu bertahan hidup  hingga sekarang,  tidak  menunjukkan  adanya PERV di dalam sel babi, bahkan babi yang tertua telah berumur 4 bulan, ini adalah kabar gembira keberhasilan penelitian yang menghasilkan  babi bebas PERV,
keberhasilan ini langkah awal untuk  menangani masalah keamanan tentang transmisi virus lintas spesies, peneliti akan  merancang keturunan babi bebas PERV guna  menciptakan  xenotransplantasi yang aman bagi organ tubuh manusia,