Tampilkan postingan dengan label kelainan darah 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kelainan darah 1. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 April 2020

kelainan darah 1


MACAM MACAM PENYAKIT KELAINAN DARAH    1

kelainan darah 

 kelainan darah disebut juga dengan gangguan pada darah merupakan penyakit  yang mempengaruhi darah tubuh ,penyakit datrah dikarenakan respon tubuh terhadap stres yang dimiliki, kelainan darah berbeda dengan penyakit yang dibawa oleh darah , perbedaanya yaitu penyakit pada darah  tidak menular namun bisa diturunkan dari nenek moyang, orang tua kepada anak cucunya sedangkan penyakit yang dibawa oleh darah memang menular saja,   kebanyakan penyakit darah merupakan kelainan genetik bawaan atau penyakit warisan orangtua nenekmoyangnya, penyakit yang terjadi pada sistem sirkulasi peredaran darah manusia yang disebabkan faktor eksternal maupun internal , sistem sirkulasi peredaran darah bertugas mengangkut sisa hasil metabolisme dan nutrisi,
sistem sirkulasi peredaran darah terdiri atas pembuluh darah, jantung dan darah, sistem sirkulasi peredaran darah bisa saja mengalami gangguan berupa faktor genetik bawaan maupun penyakit , kelainan atau penyakit atau gangguan peredaran darah di golongkan  menjadi 2 yaitu 1. kelainan pada pembuluh darah  2.kelainan pada darah

ANGINA PEKTORIS

penyakit ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu angina varian,angina tidak stabil, angina stabil klasik,  angina varian dialami orang yang sedang istirahat ,angina stabil klasik dialami orang yang sedang berolahraga ringan ,angina tidak stabil tidak bisa diperkirakan kapan terjadinya,
penyakit ini dapat berkembang menjadi serangan jantung mendadak (infark miokard) cara mengatasinya tarik nafas dalam dalam lalu batuk sekeras mungkin sebab ini dapat memberikan asupan oksigen pada jantung

penyakit ini banyak dialami orang yang berusia 50 tahun keatas,penyakit ini kebanyakan menyebabkan rasa nyeri pada lengan kanan atas,rahang,punggung,tenggorokan,bahu kiri atau lengan kiri sebelah dalam,
ini dinamakan penyakit angin duduk  atau sindrom gangguan pada jantung sehingga  dada  terasa nyeri yang dialami secara singkat sementara kebanyakan dialami saat melakukan aktifitas olahraga ringan atau sebelum dan setelah makan,tetapi beberapa orang yang pernah mengalami nyeri pada dada ,mempunyai arteri jantung normal,kemungkinan ini ada ketidak normalam komponen darah ,anemia kronis, merokok,kekurangan oksigen, penyebab kemungkinan kurangnya pasokan oksigen akibat gangguan aliran darah ke arteri yang menyalurkan darah ke dalam miokardium atau otot jantung ,penyumbatan arteri jantung yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu bila penyumbatan mencapai 75%,

HEMOFILIA

ini merupakan penyakit pada darah dari faktor keturunan,seseorang yang mengidap penyakit ini maka darahnya sulit membeku bila terluka, disebabkan tidak adanya zat antihemofili sehingga darang seseorang tidak  mampu membeku, menyebabkan adanya luka pendarahan darah akan terus mengalir,
penyebab hemofilia yaitu kekurangan salah satu faktor pembeku darah ,
 adalah kekurangan zat antihemofili merupakan penyakit darah yang berasal dari faktor keturunan genetis warisan dari nenek moyang nya,pasien yang mengidap ini maka darahnya tidak dapat membeku bila terluka, darahnya akan terus mengalir ,saat mengalami pendarahan internal tubuh sebagai kolam sel darah untuk membentuk bekuan guna menghentikan pendarahan  ini dinamakan koagulasi ,koagulasi mengikutsertakan partikel darah yang dinamakan platelet dan protein plasma guna menciptakan proses pembekuan darah,setiap manusia mempunyai 2 kromosom seks ,1 dari setiap orangtua, laki laki mewarisi kromosom x dari ibu dan kromosom y dari ayah ,wanita mewarisi kromosom x dari ibu dan kromosom x dari ayah,guna memuculkan hemofilia Aatau B dapat melalui gen spontan,
gen yang mengakibatkan  hemofilia B dan A  berada di kromosom x,sehingga tidak bisa ditularkan dari ayah ke anak ,hemofilia  A dan B selalu terjadi pada laki laki yang ditularkan dari ibu ke anak melalui salah satu gen ibu, kebanyakan wanita yang mempunyai gen yang rusak  tidak tampak tanda gejala hemofilia,
jenis hemofilia yaitu
hemofilia C
penyakit ini gejalnya ringan,dialami anak wanita dan laki laki,disebabkan oleh gen yang dapat ditularkan pada anak anak dari salah satu orangtua,yang disebabkan kurangnya faktor pembekuan xi
 hemofilia B(christmas disease)
diambil dari nama penemunya yaitu steven christmas dikanada ,ini desebabkan kekurangan faktor ix protein darah sehingga terjadi gangguan proses pembekuan darahnya, jenis ini jarang ditemukan sebab terjadi hanya 1 dari 35000 kelahiran bayi laki laki,
hemofilia A(klasik)
 ini merupakan jenis yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan darahnya, penyakit ini dialami laki laki yang terjadi 1 dari setiap 5000 kelahiran bayi laki laki,sedang bagi wanita hanya karena pembawaam sifat, sebab bisa disebabkan ayahnya pengidap hemofilia juga ibunya yang membawa sifat ini ,
tanda gejala hemofilia bervariasi tergantung pada seberapa kurangnya dalam membentuk protein dinamakan faktor pembekuan,jika faktor pemnbekuan kekuranganya sangat rendah maka kemungkinan mengalami pendarahan spontan namun jika tingkat pembekuan kekurangan sedikit lebih rendah maka pendarahan hanya terjadi sesudah operasi,
gejala hemofilia darurat yaitu:
muntah,muntah,pusing,pendarahan akibat terluka,nyeri tiba tiba ,bengkak,hangat pada bahu,pinggul,siku,lutut,
gejala pendarahan spontan yaitu
memar,nyeri sendi ,pembengkakan oleh sebab pendarahan internal, memar berlebihan,ada darah dalam urin,pendarahan berlebihan sesudah operasi,pendarahan tidak normal sesudah imunisasi,nyeri sendi,mimisan,

hemofilia bila tidak ditangani menyebabkan antaralain:
sindrom kompartemen,pendarahan intrakranial, hematuria bila gumpalan darah terjadi di uretra yang menyebabkan nyeri ,muntah, kehilangan darah ,nyeri sendi ,nyeri otot,anemia,ambulasis deformitas sendi, neuritis atrofi otot,pendarahan di sistem pencernaan , kelainan pada feces
,hemofilia pada anak ,bahwa anak yang mengidap hemofilia tidak mempunyai masalah yang berhubungan dengan hemofilia ,namun bila anak mulai terjatuh menabrak maka akan memar

ANEMIA

anemia merupakan anemia defisiensi besi selama masa ibu hamil yang berkaitan dengan terjadinya kematian janin,kelahiran prematur ,seseorang dianggap mengidap anemia bila kadar hemoglobinya kurang dari 10 gr %,dianggap anemia berat garavis bila  kadar hemoglobinya kurang dari 6 gr %, anemia defisiensi besi merupakan anemia yang dipicu kurangnya zat besi dalam tubuh,sehingga keperluan besi untuk proses eritropoesis tidak memadai, ini dengan tanda sel darah merah yang hipokrom mikrositik ,kadar saturasi jenuh transferin menurun, kadar besi serum menurun, besi total naik sedangkan cadangan zat besi dalam sumsum tulang belakang berkurang ,
anemia terjadi jika jumlah sel darah merah kurang , dinamakan berkurangnya hemoglobin ,sehingga berkurang juga kemampuan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga akibat kekurangan oksigen tubuh menjadi lemas,
seseorang akan dapat mengalami anemia bila kekurangan zat besi , bila melahirkan anak maka bayinya akan juga mengidap anemia,atau kecerdasan dibawah normal,penyakit ini dapat terjadi sejak bayi bila sejak bayi telah mengidap infeksi cacing tambang atau anemia,pada pasien anemia yang parah kronis dapat diatasi dengan obat pemicu pertumbuhan sel darah merah juga pemberian transfusi darah
hemoglobin sebagai metaloprotein yang menyalurkan oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah manusia ,molekul hemoglobin terdiri dari 4 gugus heme yaitu suatu molekul organik dengan 1 atom besi,ditambah globin dan apoprotein, mutasi pada gen protein  hemoglobin menyebabkan munculnnya penyakit penurun hemoglobinopati seperti talasemia dan anemia sel sabit, hemoglobin sebagai zat yang memberikan warna merah sel darah merah ,hemooglobin sebagai zat dalam sel darah merah yang mengirimkan zat asam dari paru paru ke seluruh tubuh ,hempoglobin terdiri dari 2 molekul rantai globin beta ,
4 molekul zat besi ,2 molekul rantai globin alpha, rantai globin beta dan alpha merupakan protein yang produknya di kodekan oleh gen globin apha dan beta,
hemoglobin pada orang dewasa berbentuk tetramer yang memiliki 4 subunit protein yang terdiri dari masing masing 2 subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen , subunit subunitnya mirip secara struktural dengan ukuran hampir sama,setiap subunit mempunyai berat molekul 16000 dalton ,sehingga berat molekul total tetramernya 64000 dalton ,setiap subunit hemoglobin mengandung 1 heme ,sehingga semua  total hemoglobim mempunyai 4 molekul oksigen,
gejala anemia antaralain:
proses penyembuhan luka terhambat, hati membesar ,limpa membesar, kulit mata atau mulut menguning, lidah nyeri,kulit pucat, detak jantung naik,susah bernafas, lelah,pusing saat berdiri,
kadar hemoglobim yang sesuai usia yaitu
bayi baru lahir 17 hingga 22gm/dl
bayi 1 minggu 15 hingga 20 gm/dl
bayi 1 bulan 11 hingga 15 gm /dl
anak 11 hingga 13 gm/dl
remaja laki laki 12 hingga 14 gm/dl
remaja wanita 11 hingga 13 gm/dl
wanita dewasa 12 hingga 16 gm/dl
laki laki dewasa 14 hingga 18 gm/dl
penyebab anemia
pendarahan menstruasi yang berlebihan,kandung kemih,tumor ginjal, pendarahan hebat,kecelakaan,pembedahan,persalinan,kanker di saluran pencernaan,
faktor yang mempengaruhi kadar hb  yaitu ketidak seimbangan asupan gizi,terlambat makan, penyakit kronis, kurang zat besi, kurang tidur
anemia defisiensi besi akibat ganguan keseimbangan zat besi yang negatif ,jumlah zat besi yang diserab tidak cukup untuk tubuh , masalah ini awalnya diatasi dengan memakai cadangan zat besi dari jaringan jaringan tubuh namun saat cadangan zat besi habis menimbulkan penyakit ini,
perjalanan kekurangan zat besi yang dimulai dari terjadinya anemia hingga timbulnya gejala ini melalui beberapa tahap antaralain:
tahap I : adanya kekurangan zat besi pada cadangan besi tanpa disertai perubahan konsentrasi besi dalam serum atau anemia  di uji klinis terdapat  kadar feritin menurun,
tahap II : tahap ini anemia telah tampak, namun gejalanya sangat ringan  sebab bersifat normokrom normositik ,pada tahap ini terjadi eritropoesis dengan proses kekurangan zat besi,kemampuan ikat besi total tibc meningkat dilanjutkan dengan penurunan jenuh saturasi transferin juga penurunan  besi dalam serum
tahap III: bila keseimbangan tetap terjadi munculah anemia dengan tanda darah tepi yang bersifat hipokrom mikrositik,
tahap IV: tahap ini gejala klinisnya nyata,eritrosit jelas wujudnya hipokrom, jenuh transferin menurun, kadar  besi plasma berkurang , hemoglobin rendah ,sumsum tulang belakang tidak lagi mengandung cadangan zat besi .
pengaruh anemia pada kemampuan kognitif
kognitif sebagai kemampuan berpikir ,berkonsentrasi,memecahkan masalah,mengingat ,daya imajinasi,
zat besi terbukti mendukung sistem perkembangan saraf otak dan saraf pusat , bila terjadi kekurangan zat besi pada masa bayi  maka bayi akan tumbuh dengan mengidap gangguan kognitif ,

usaha pencegahan anemia
mengonsumsi ayam sebagai media untuk mempercepat daya penyerapan zat besi,mengosumsi suplemen zat besi dengan dosis 1 mg/kg bb/hari untuk remaja,pemberian suplemen tidak boleh besama dengan pemberian teh,susu,kopi ,minuman ringan ,soda,multivitamin yang mengandung kalsium,phoshate,
makanan seperti  sereal beras ,jagung,gandum susu kopi teh menghambat penyerapan zat besi,
mengurangi kopi,es teh,teh ,minuman soda karbonat, susu saat makan,
mengonsumsi zat besi dari daging ,ikan,vitamin c guna meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi ,pemeriksaan hematokrit hemoglobin dengan skrinning anemia, disarankan mengonsumsi  suplemen zat besi dengan kombinasi sorbitol dan vitamin c,
klasifikasi anemia
kadar hemoglobin pada ibu hamil dibagi 4 jenis yaitu:
hb < 7gr % dinamakan anemia berat
hb  7gr % sampai 8gr% dinamakan anemia sedang
hb  9gr % sampai 10gr % dinamakan anemia ringan
hb 11 gr % dinamakan tidak anemia

 anemia pada ibu hamil
pada kehamilan jumlah darah bertambah atau hipervolemia/hiperemia sebab terjadi pengenceran darah karena sel darah merah tidak seimbang dengan plasma darah ,pengenceran ini meringankan kerja jantung ,di ibu hamil sering terjadi naiknya hemoglobin 19%,naiknya  sel darah 18%,naiknya volume plasma darah 30% sehingga anemia dalam kehamilan mencapai 20%,
terjadinya penurunan konsentrasi hemoglobin   jumlah sel darah merah dalam sirkulasi darah , ibu hamil yang mempunyai hb kurang dari 10 g/100 ml dinamakan anemia ,normalnya kadar hb kurang dari 12 gram per 100 mililiter  untuk ibu hamil anemia saat kehamilan dikarenakan kurangnya zat besi yang mencapai 95%  .
faktor pemicu anemia pada ibu hamil di bagi 4 jenis yaitu
-anemia hopoplastik 7%
faktor sumsum tulang kurang mampu membuat sel sel darah baru ,kemungkinan disebabkan obat obatan,racun,sinar rontgen, sepsis,sehingga hal ini diatasi dengan transfusi darah,
-anemia megaloblastik 30%
anemia ini disebabkan oleh defisiensi asam folat yang jarang terjadi sebab berhubungan dengan defensiensi vitamin b12 makanan
-anemia defesiensi 63%
ini dikarenakan gangguan absorsi,pendarahan,kekurangan zat besi dalam makanan.
-anemia hemolitik 0,7%
ini dikarenakan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat terjadinya daripada masa pembuatanya,wanita yang mengidap ini sulit hamil, namun bila hamil maka anemianya semakin berat ,  
patofisiologi
perubahan hematologi berkaitan dengan kehamilan disebabkan perubahan sirkulasi yang meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara,naiknya masa sel darah merah tidak mencukupi untuk menyeimbangkan naiknya volume plasma mengakibatkan hidremia  kehamilan (hemodelusi) yang mengakibatkan terjadi penurunan hematokrit 20% sehingga hemoglobin dari hematokrit lebih rendah dari saat tidak hamil,
anemia lebih cenderung dialami saat persalinan,sebab hamil membutuhkan nutrisi yang dipicu perubahan pada darah sumsum tulang belakang, hipervolemia atau hidremia yaitu penambahan volume darah selama kehamilan,
pencegahan anemia
guna mencegah anemia maka ibu hamil seharusnya memeriksakan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data kesehatan ibu,termasuk pemeriksaan tinja agar diketahui adanya infeksi parasit,
akibat anemia dapat terjadi gangguan yaitu
intelegensia rendah sebab kekurangan oksigen yang menghambat perkembangan janin,bayi mendapat infeksi hingga kematian perinatal,cacat bawaan, berat lahir sangat rendah, prematur persalinan,kematian intra uteri,abortus.
penanganan anemia yaitu:
-anemia sedang
preparat besi per ons600 mg/hari hingga 1000 mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukosa ferosus
-anemia berat
diberikan asam folat 400 ug,preparat besi 60 mg 6 bulan sesudah hamil lalu 3 bulan sesudah melahirkan
-anemia ringan
di kehamilan dengan kadar hb 9 gr %  hingga 10 gr% maka dianggap ringan maka hanya diberikan kombinasi 60 ml/hari zat besi ditambah 50 mg asam folat peroral perhari

diagnosa anemia
-diagnosa pemeriksaan kadar hb dan darah tepi akan memberi informasi
pemeriksaan hb dengan spektofotometri adalah standar , pemeriksaan dengan membedakan dengan defesiensi asam folat dan thalasemia  , pemeriksaan mcv guna menghilangkan thalasemia  bila ada batas mcv < 80 ul dan kadar  red cell distribution width > 14%  menganggap ada anemia,  kadar  hb a2 dan hb f > 2 % yang tidak normal maka dianggap
 thalasemia.

-diagnosa anemia pada kehamilan bisa dijalankan dengan anamnese ,pada anamnese bisa diperoleh keluhanmual,muntah,pusing, lelah,
tanda gejala anemia yaitu:
kurangnya konsentrasi hemoglobin pada masa kehamilan suplai oksigen ke jaringan tubuh berkurang sehingga menyebabkan gejala anemia seperti ,kurang nafsu makan,kuku pucat,membran mukosa pucat,luka lidah, pusing, mengantuk,malas,
pengaruh anemia pada janin,nifas, kehamilan
bahaya anemia pada persalinan yaitu
gangguan kekuatan his,terjadi pendarahan post partum sekunder atau atonia uteri,diikuti retensio plasenta post partum karena atonia utrim berlangsung lama sehingga melelahkan ,bahkan terlantar.
bahaya anemia pada nifas yaitu
infeksi mammae,ekompensasi kordis setelah persalinan,asi berkurang, infeksi puerperium,pendarahan post partum sebab atonia uteri ,
bahaya anemia terhadap janin
anemia mengurangi kemampuan metabolisme tubuh janin sehingga pertumbuhan janin terganggu,
bahaya anemia saat kehamilan yaitu
mola hidatidosa dan ketuban dapat pecah secara dini,
terjadi pendarahan antepartum,hiperemesis gravidarum,abortus,dekompensasi kordis (hb < 6 gr%)
,persalinan prematur,hambatan tumbuh kembang janin,infeksi,
gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi perkembangan janin yang dikandung , jika gizi ibu normal disaat sebelum dan selama hamil kemungkinan akan memiliki bayi sehat, kualitas bayi bergantung pada gizi ibu sebelum dan setelah hamil,
anemia pada kehamilan merupakan keadaan ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr % ,
anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hb dihitung eritrosit lebih rendah dari harga normal ,dinamakan anemia jika hb < 12 g/dl dan ht < 37% pada wanita  dan  hb < 14 g/dl dan  ht < 41 % pada laki laki.
secara umum anemia merupakan keadaan dengan kadar hemoglobin hb dalam darahnya kurang dari 12 gr %,
epidemiologi
prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sebanyak 30 % semakin meningkat seiring bertambahnya usia ,
kebanyakan anemia pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi,kemudian sisanya anemia herediter ,thalasemia, anemia asam folat,anemia sel sabit
jika wanita kehilangan darah saat melahirkan , mengalami anemia selama hamil maka diperlukan transfusi darah ,
penyebab anemia pada kehamilan yaitu
pada wanita akibat menstruasi dan persalinan sebelumnya,kurangnya zat besi,kurangnya zat besi pada makanan yang dimakan.
naiknya kebutuhan zat besi bagi ibu hamil dan janin,
patofisiologi
volume plasma naik 50% dimulai pada 3 bulan pertama kehamilan sehingga pada bulan ke 9 terjadi peningkatan hingga 1000 ml,lalu menurun sedikit menjelang 3  bulan sesudah partus ,stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta yang mengakibatkan naiknya sekresi aldesteron,perubahan hematologi yang berkaitan dengan kehamilan oleh sebab perubahan sirkulasi yang naik terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara,
anemia pada kehamilan dibagi menjadi yaitu:
-anemia megaloblastik
jarang terjadi difiensiensi vitamin b12 (cynocobalamin) namun bisa terjadi pada masa kehamilan yang disebabkan difisiensi asam folat  pteroylglutamic acid ,
-anemia defisiensi besi
anemia dalam kehamilan yang sering dialami akibat kekurangan zat besi ,yang disebabkan karena kurang masuknya unsur besi pada makanan,oleh sebab pendarahan,gangguan pemakaian, gangguan resorpsi,jika zat besi tidak bertambah pada masa kehamilan maka akan terjadi anemia defisiensi besi ,
-anemia hemolitik
ini dikarenakan pemusnahan sel darah merah yang berlangsung sangat cepat dari pembuatanya ,wanita dengan anemia hemolitik susah hamil, walaupun hamil maka anemianya semakin parah  juga mengakibatkan krisis hemolitik pada wanita yang normal sebelumnya,
anemia jenis ini dibagi 2 jenis besar yaitu
-jenis yang dikarenakan faktor ekstrakorpuskular seperti infeksi sepsis, malaria,penyakit hati,limfasarkoma,penyakit hodgkin,leukimia,antagonismus rhesus, racun ular pada defisiensi g6pd, nitrofuratoin,furadantin,pimaquin,paraquin,kinin,keraacunan arsenikum,neoarsphenamin,timah,sulfonamid,
- jenis yang dikarenakan faktor intrakorpuskuler seperti paraxysmal noctural haemoglobinuria,hemoglobinopatia H,I,G,D,C,anemia bulan sabit,thalasemia,anemia hemolitik herediter,eliptositosis, sferositosis,
-anemia hipoblastik
anemia dalam masa kehamilan ini disebabkan gangguan sumsum tulang belakang yang tidak mampu membuat sel sel darah baru ,etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum dapat diketahui,namun
darah tepi mengindikasikan normokrom dan normositer dengan tidak didapat ciri ciri defisiensi besi ,asam folat , vitamin b12 ,kecuali dikarenakan racun, obat obatan dan sinar rontgen
terapi pengobatan anemia pada ibu hamil yaitu
pemberian nutrisi yang mengandung zat besi pada ibu hamil  meningkat daripada wanita normal ,
terapi oral  dengan pemberian tablet zat besi 1 tablet per hari  yang mengandung polisakarida ,besi glukonat,ferosulfat ,akan terserap tubuh jika diberikan 30 menit sebelum makan ,kemampuan usus menyerap zat besi sangat terbatas oleh sebab itu pemberian dosis besar sangatlah sia sia bahkan menyebabkan gangguan pencernaan ,zat besi mengakibatkan tinja berwarna hitam ini normal,pemberian obat lain yaitu sulfas ferosus ,vitamin b12,asam folik 30 mg perhari,
terapi parenteral pada ibu hamil yaitu
diberikan bila pasien mengalami gangguan penyerapan pada saluran pencernaan ,bila kehamilanya sudah sangat tua ,tidak tahan obat zat besi peroral  ,terapi ini diberikan dalam bentuk ferri dengan cara suntikan sorbitol besi jectofer atau imferon dextran besi.
komplikasi anemia pada ibu hamil yaitu
-anemia saat ibu hamil di 3 bulan pertama menyebabkan kelainan kongenital,abortus,2 bulan setelah 3 bulan pertama yaitu terjadi ketika post partum anemia menyebabkan tonia uteri, luka sulit sembuh,rtensio placenta, gangguan involusio uteri,febris puerpuralis , persalinan prematur,mudah terkena infeksi,IQ rendah ,pendarahan antepartum,gestosis ,gangguan pertumbuhan janin pada rahim, asfiksia aintrauterin hingga kematian, ketika inpartu anemia menyebabkan gangguan his balik primer dan sekunder  janin akan lahir dengan anemia ,
uji klinis fisik
auskultasi jika denyut jantung ibu dan auskultasi djj,palpasi jika kontraksi uterus,tinggi fundus uteri,pembengkakan kelenjar limfa,capillary refill,turgor kulit, inspeksi jika konjungtiva ,
gejala anemia pada masa kehamilan yaitu
palpitasi,mual muntah pada hamil muda, nafas pendek, lelah, pusing, mata berkunang kunang,hilang konsentrasi,tidak nafsu makan,
dilakukan pemeriksaan diagnosa jika pada pemeriksaan laboratorium ditemukan terdapat pansitopenia,sumsum tulang belakang kosong berganti lemak,tampak retilulositosis dan sferositosis pda apusan darah tepi, naiknya bilirubin pada anemia hemolitik,kadar ht menurun normalnya 37% hingga 40%,pemeriksaan hb kadar hb <10 mg


dasar dasar munculnya anemia pada lansia yaitu
lemahnya kerja sumsum tulang belakang walaupun sebelumnya tidak ada faktor gangguan yang menginterferensi  dalam proses menghasilkan sel darah merah juga turunya kemampuan mereplikasi diri guna menunjang fungsinya, lemahnya kemampuan sumsum tulang belakang bahkan mampu ke tahap yang mengkhawatirkan, baik stroma sumsum tulangbelakang yang dipakai sebagai pertumbuhan dan perkembangan sel induk pluripoten maupun kecepatan diferensiasi sel progenitor untuk mencapai maturitas dapat menurun, efek negatifnya dari masalah ini yaiitu turunya sintesis sel darah merah ,sehingga pasien terkena onset anemia,penyakit kronis pada lansia mempercepat munculnya anemia, ada hasil penelitian kedokteran yang mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia seseorang yang sehat normal maka semakin menurunya kemampuan pembekuan darah juga sistem kekebalan tubuhnya,sehingga hal ini mempersulit penyembuhan, sebab penyakit kronis yang umumnya dinamakan onset pendarahan  akan semakin sulit disembuhkan bila usia semakin menua,
proses autoimun kadang memicu munculnya anemia , sebab sel parietal lambung yang terjadi karena proses autoimun mengalami atrofil yang menyebabkan lambung menipis dengan infiltrasi sel plasma dan limfosit maka mengakibatkan menurunya cadangan faktor intrinsik pada parietal lambung ,faktor intrinsik yang menurun pada parietal lambung ini menyebabkan ileum sedikit dalam menyerap vitamin b12 ,sehingga memicu anemia pernisiosa megaloblastik,

penurunan sintesis eritropoietin yang merupakan kemampuan ginjal akan menurun seiring bertambahnya usia , termasuk kemampuanya untuk mensintesis eritropoietin , kompensasi tubuh hanya dapat menghasilkan 10% eritropoietin jika ginjal menurun kemampuanya, kekurangan eritropoietin menggangu pertumbuhan sel darah merah yang menyebabkan progenitor eritroid tidak berdifernsiasi menjadi sel darah merah, kekurangan sel darah merah menyebabkan kekurangan hemoglobin atau anemia,
turunya nafsu makan mengakibatkan anemia ,terutama anemia defisiensi besi, bahkan anemia penyebab kurangnya nafsu makan,
gejala anemia pada lansia yaitu ,diare,mual, pusing, lemah,mudah marah, tidak dapat beronsentrasi ,kesemutan pada kaki, pucat  pada kelopak mata, jantung berdebar, nafas pendek, sariawan,
anemia pada lansia
pasien dianggap anemia bila konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari nilai normal hemobglobin yang sesuai usia dan jenis kelaminya, jika
konsentrasi hemoglobinya dibawah 13 gr/dl (8,1 mmol/L) untuk laki laki,
konsentrasi hemoglobinya dibawah 12 gr/dl (7,5 mmol/L) untuk wanita ,
anemia mengindikasikan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal, insidensi anemia bervariasi ,
anemia pada geriatri yang tidak ditangani berisiko pada mortalitas morbiditas mengakibatkan gangguan fungsional ,anemia bukan diagnosa akhir suatu penyakit namun merupakan hasil dari gangguan ,
hal ini sering terjadi multifactorial akibat gagal mengidentifikasi anemia pada para orang tua mengakibatkan perawatan dan diagnosa yang terlambat,anemia sebagai ekspresi gejala klinis suatu penyakit yang mempengaruhi mekanisme pendarahan, penghancuran eritrosit, patogenesis eritropoesis produksi eritrosit,
anemia merupakan gejala keadaan yang berdasar pada elemen tidak adekuat, kurangnya nutrisi dalam proses pertumbuhan sel darah merah, hilangnya komponen darah yang semuanya menyebabkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah,
anemia sebagai gejala sekunder dari penyakit pada orang lanjut usia, anemia pada orang lanjut usia cenderung karena adanya kenaikan insidensi anemia yang berkaitan dengan semakin bertambahnya usia sehingga muncul anggapan bahwa turunya kadar hemoglobin sebagai konsekuensi pertambahan usia , namun umumnya anggapan anemia pada orang lanjut usia adalah tanda penyakit yaitu bahwa sebetulnya   orang lanjut usia memiliki jumlah sel darah merah normal termasuk kadar hematokritnya hemoglobinya yang normal, umumnya orang lanjut usia yang mengidap anemia dengan hemoglobin < 12 ge/dl dengan penyakit penyebab yang telah diketahui,lelah ,lemah pada orang lanjut usia tidak bisa dianggap sebagai akibat semakin tua usia seseorang,kadang orang lanjut usia juga mengalami  angina ,klaudikarsio intermiten ,kelainan arterial degeneratif  dan palpitasi,  wajah pucat pada orang lanjut usia dianggap bahwa ia telah menderita anemia  ,lansia yang mengidap anemia maka bermacam macam penyakit akan mudah muncul sehingga pengobatanya semakin lama, dimana lansia dengan anemia karena infeksi penyakit berpotensi kematian yang lebih tinggi,
tanda anemia berdasarkan berat ringanya anemia ,gejala anemia tergantung dari faktor yaitu: kapasitas kompensasi sitem kardiopulmonal,penyakit pendorong munculnya anemia ,kecepatan perubahan volume darah, penurunan kapasitas daya angkut oksigen dari darah juga kecepatan dari penurunanya,

mekanisme terjadinya anemia yaitu turunya umur hidup sel darah merah (eritrosit) seperti pada anemia hemolitik,pendarahan,naiknya volume plasma  seperti pada splenomegali,kehamilan,bergumpal dan hancurnya eritrosit dalam limpa yang membesar, kelainan pada pembentukan sel darah merah seperti kelainan hemoglobin,
klasifikasi anemia  berdasar morfologi eritrosit dibagi atas
makrositik -normokromik (MCV > 100fl,MCHC > 35 g/l) ,normositik-normokromil (MCV 80 hingga 100 fl,MCHC30 hingga 35 g/l)mikrositik-hipokromik dengan volume korpuskuler rata rata MCV  < 80 fl,
konsentrasi hemoglobin korpuskuler rata rata MCHC < 30 g/l,
 klasifikasi anemia berdasar berat ringan anemia dibagi 3 tingkat yaitu ringan,sedang ,berat.
anemia merupakan masalah gangguan kesehatan yang sering dialami lansia atau orang tua lanjut usia,ini dinamakan kelainan hematologi, anemia pada orang tua bukanlah penyakit yang muncul sendiri namun kesatuan penggabungan akibat berbagai macam penyakit lainya ,  peluang memperoleh penyakit anemia akibat adanya penyakit dasar lainya pada lansia adalah 30 %, dan peluang anemia semakin meningkat disaat usia menjadi 75 tahun  sedang anemia pada orang yang berusia 85 tahun  dianggap sebagai kenaikan resiko mortalitas walaupun kadar hemoglobinya normal.
penyebab anemia pada lansia adalah karena ada penyakit kronik,ini berbeda dengan penyakit kronik pada orang yang berusia muda ,sebab akumulasi penyakit kronik pada lansia menutupi gejala penyakit nya karena saling tumpang tindih antara gejala dan tanda penyakit akut nya.maka oleh sebab frekuensi penyakit yang terlalu sering sehingga anemia pada lansia tidak jelas diketahui dokter sebab gejalanya telah tertutup oleh berbagai macam penyakit lainya,
proses penuaan seseorang searah dengan menurunya fungsional seseorang,lansia akan kehilangan daya tahan terhadap serangan infeksi sehingga menyebabkan distorsi metabolik dengan tanda turunya cadangan sistem fisiologis dan  gangguan sistem hematoposis,
anemia pada lansia dikarenakan inflamasi kronik ,keganasan penyakit, infeksi kronik, defisiensi vitamin dan zat besi,genetik, anemia yang tidak diketahui penyebabnya ,kehilangan darah atau nutrisi,

VARISES

varises yaitu penyakit tidak lancarnya pembuluh darah sehingga ada  otot timbul yang terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah vena yang menyebabkan semakin lebar ,pembuluh darah vena yang melebar menonjol melebihi kulit yang terjadi dibawah betis ,
pemicu varises adalah sering memakai sepatu hak tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi, terlalu sering berdiri, merokok, kurang olahraga, kehamilan,keturunan,
gejalanya yaitu
adanya perubahan di vena luar seperti betis bagian belakang tampak urat kebiruan ,ini merupakan varises kronis,kaki bengkak sebab adanya pembendungan darah, muncul pelebaran darah rambut yang mirip jaring laba laba ,sering kram walaupun kaki dalam kondisi santai, kaki terlalu terasa berat  , nyeri pada tungkai saat malam hari,otot pegal,kaki panas
 penyebabnya:
rusaknya katup pembuluh vena ,bahwa katup berfungsi menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali, katup yang rusak menyebabkan adanya gumpalan yang menggangu jalur aliran darah,
 kurangnnya elasititas dinding pembuluh vena yang mengakibatkan pmbuluh vena melemah tidak mampu mengalirkan darah ke jantung , aliran darah dari kaki ke jantung melawan gaya tarik gravitasi bumi oleh sebab itu pembuluh darah haruslah kuat ditunjang otot disekitar betis,

AGNOGENIC MYELOID METAPLASIA

yang terjadi saat tulang belakang terluka,keadaan ini mengakibatkan
produksi sel darah pada sumsum tulang belakang berkurang ,sel darah seharusnya diperlukan tubuh guna menyeimbangkan organ vital seperti hati,jantung,limpa,pankreas

ANEMIA

anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah (eritrosit) ini dikarenakan serangan cacing, kadar hemoglobin yang sangat rendah juga karena tubuh kekurangan zat besi sehingga pembentukan darah menjadi terhambat, anemia memiliki gejala kepala teasa melayang layang, kurang tenaga,lemah,lelah, bila parah menyebabkan serangan jantung atau struk ,
saat tubuh kekurangan darah akibat kandungan hemoglobin dalam darah menurun maka tubuh akan kekurangan pasokan oksigen sehingga pasien akan lemas ,ini dikarenakan ketidak normalan fungsi hemoglobin sebagai pengikat oksigen dalam darah,

POLYCYTHEMIA VERA 

keadaan ini terjadi saat sumsum tulang belakang menghasilkan terlalu banyak sel darah ,namun keadaan ini jarang terjadi, dimana konsentrasi sel darah merah terlalu tinggi terutama pada laki laki,

HIPERTENSI

adalah penyakit dimana tekanan darah terlalu tinggi yang disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat , dengan sistolis 140 hingga 200 mmGH ,tekanan diastolis pasien hipertensi adalah 90 hingga 110 mmGH,penyakit ini mengakibatkan stroke  penyebab penyakit ini yaitu pola gaya makan yang salah, selain juga karena keturunan, terlalu banyak zat kapur dan lemak lah yang memicu penyakit ini,

SEPSIS

dinamakan systemic inflamatory response syndrome merupakan keadaan dimana darah terinfeksi oleh bakteri yang kebanyakan penyakit ini disebabkan mikroorganisme yang menghasilkan racun penyakit ini kebanyakan menyerang kulit,paru paru,hati,ginjal

 HIPOTENSI

dinamakan tekanan darah rendah dengan gejala letih,lemah,lesu,pusing, yang disebabkan tekanan sistolis berada dibawah angka 100 mmGH