BUERGER DESEASE
penyakit buerger atau tromboangitis obliterans yaitu penyumbatan pada arteri dan vena yang berukuran kecil sampai sedang, penyebabnya tidak diketahui,
perlahan lahan pasokan darah ke lengan atau tungkai semakin berkurang ,ini dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan menyebar ke lengan dan tungkai, sehingga akhirnya menyebabkan gangren kematian jaringan,
penderita juga mengalami peradangan vena permukaan dan arteri dari kaki atau tungkai,
gejalanya fenome raynaud dan kram otot di telapak kaki atau tungkai, kedinginan, mati rasa, kesemutan , pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama,
pada permulaan penyakit timbul luka terbuka, gangren ,tangan atau kaki terasa dingin, berkeringat ,
tangan, kaki, jari tangan atau jari kaki yang terkena seringkali tampak pucat bila diangkat ke atas jantung dan menjadi merah jika diturunkan
denyut nadi pada satu atau beberapa arteri di kaki maupun pergelangan tangan, menjadi lemah ,mungkin ada ulkus (luka terbuka, borok) di kulit dan gangren, pada satu atau lebih jari tangan atau jari kaki,
hasil pemeriksaan angiogram menandakan adanya arteri yang tersumbat dan kelainan sirkulasi di tangan dan kaki,
hasil pemeriksaan USG menandakan adanya penurunan tekanan darah dan aliran darah di kaki, jari kaki, tangan dan jari tangan yang terkena,
pengobatan:
harus melindungi kakinya dengan pembalut yang memiliki bantalan tumit ,
bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan diatas balok, sehingga gaya gravitasi membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri,
pasien harus menghindari,antaralain :
suhu dingin, cedera karena panas, dingin atau bahan iodine atau asam untuk mengobati kutil dan kapalan, pembedahan minor, infeksi jamur ,
obat-obat yang dapat mempersempit pembuluh darah,
BRONKIOLITIS
Bronkiolitis yaitu peradangan akibat infeksi virus RSV (respiratory syncytial virus), parainfluenza, influenza , adenovirus pada bronkiolus atau saluran udara percabangan dari saluran udara utama ,
pada orang dewasa RSV hanya menyebabkan gejala ringan, namun pada bayi bisa menyebabkan penyakit yang berat.
faktor terjadinya bronkiolitis pada bayi,antaralain:
bayi prematur,menghirup asap rokok, usia kurang dari 6 bulan,
tidak pernah mendapatkan asi,
Gejalanya ,antaralain:
demam (pada bayi yang lebih muda, demam lebih jarang terjadi), pernafasan cuping hidung (cuping hidung kembang kempis),retraksi interkostal (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi berusaha keras untuk bernafas),takipneu (pernafasan yang cepat),sianosis (warna kulit kebiruan karena kekurangan oksigen),sesak nafas atau gangguan pernafasan,wheezing (bunyi nafas mengi)
batuk,
kadang bayi menjadi lelah dan mengalami serangan apneu (henti nafas). maka dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator.
pada bayi yang sakit berat, diberikan obat anti-virus ribavirin. untuk mengurangi beratnya penyakit dan diberikan pada awal penyakit agar efektif,masa paling kritis adalah 48-72 jam pertama,
jarang terjadi bronkiolitis ulang,
kadang tidak perlu diberikan pengobatan khusus,
diagnosa berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.rontgen dada dan analisa gas darah,pemeriksan dengan stetoskop terdengar wheezing ,
BRONKITIS AKUT
Bronkitis yaitu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru) yang disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma,
Bronkitis akut sebenarnya merupakan bronko pneumonia yang ringan,
gejalanya yaitu :
bronkitis gejala awalnya batuk tidak berdahak, 2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak yang semakin lama semakin banyak,
pada bronkitis berat, sesudah gejala lainnya membaik, lalu demam tinggi selama 3 – 5 hari dan batuk selama beberapa minggu sesak nafas terjadi bila saluran udara tersumbat,
gangguan penglihatan,sakit kepala, batuk berdahak , sesak nafas saat melakukan olah raga , sering flu, bengek, lelah,
pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah, telapak tangan atau selaput lendir kemerahan, pipi kemerahan,
gejala bronkitis infeksiosa seperti sakit punggung, sakit otot, demam ringan ,nyeri tenggorokan,pilek, yaitu hidung berlendir, lelah, menggigil,
bisa terjadi pneumonia,
diagnosa berdasarkan gejala adanya lendir, pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop terdengar bunyi ,
asetosal atau parasetamol diberikan kepada penderita dewasa,
parasetamol diberikan kepada anak-anak,
antibiotik diberikan kepada penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru atau penyebabnya adalah infeksi bakteri dengan ciri dahaknya kuning demamnya tinggi ,
jika penyebabnya mycoplasma pneumoniae maka
obat amoxicillin , eritromisin 40 – 50 mg/kg berat badan /hari diberikan kepada anak-anak,
obat kotrimoksazol tetrasiklin 250 – 500 mg
4 x sehari. eritromisin 250 – 500 mg 4 x sehari diberikan selama 7 – 10 hari diberikan kepada penderita dewasa,