Tampilkan postingan dengan label penyakit dalam B. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit dalam B. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam B




BUERGER DESEASE


penyakit buerger  atau   tromboangitis obliterans  yaitu   penyumbatan pada arteri dan vena yang berukuran kecil sampai sedang, penyebabnya tidak diketahui,
perlahan lahan   pasokan darah ke lengan atau tungkai  semakin berkurang ,ini  dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan menyebar ke lengan dan tungkai, sehingga akhirnya menyebabkan gangren kematian jaringan,
 penderita juga mengalami peradangan  vena permukaan  dan arteri dari kaki atau tungkai,
gejalanya fenome raynaud dan kram otot  di telapak kaki atau tungkai,   kedinginan, mati rasa, kesemutan , pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama,
pada permulaan  penyakit timbul luka terbuka, gangren ,tangan atau kaki terasa dingin, berkeringat  ,
tangan, kaki, jari tangan atau jari kaki yang terkena seringkali tampak pucat bila  diangkat ke atas jantung dan menjadi merah jika diturunkan
denyut nadi pada satu atau beberapa arteri di kaki maupun pergelangan tangan, menjadi lemah ,mungkin  ada   ulkus (luka terbuka, borok) di kulit dan gangren,  pada satu atau lebih jari tangan atau jari kaki,
hasil  pemeriksaan  angiogram  menandakan adanya     arteri yang tersumbat dan kelainan sirkulasi di tangan dan kaki,
hasil  pemeriksaan USG menandakan adanya    penurunan  tekanan darah dan aliran darah di kaki, jari kaki, tangan dan jari tangan yang terkena,
pengobatan:
harus melindungi kakinya dengan pembalut yang memiliki bantalan tumit ,
bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan diatas balok, sehingga gaya gravitasi membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri,
pasien   harus menghindari,antaralain :
suhu  dingin, cedera karena panas, dingin atau bahan iodine atau asam  untuk mengobati kutil dan kapalan,  pembedahan minor, infeksi jamur ,
obat-obat yang dapat mempersempit pembuluh darah,





BRONKIOLITIS

Bronkiolitis yaitu    peradangan akibat infeksi virus RSV (respiratory syncytial virus),  parainfluenza, influenza ,  adenovirus  pada bronkiolus  atau saluran udara percabangan dari saluran udara utama  , 
 pada orang dewasa RSV hanya menyebabkan gejala  ringan, namun  pada bayi bisa menyebabkan penyakit yang berat.
faktor  terjadinya bronkiolitis pada bayi,antaralain:
bayi  prematur,menghirup asap rokok, usia kurang dari 6 bulan,
tidak pernah mendapatkan asi,
Gejalanya ,antaralain:
demam (pada bayi yang lebih muda, demam lebih jarang terjadi), pernafasan cuping hidung (cuping hidung kembang kempis),retraksi interkostal (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi berusaha keras untuk bernafas),takipneu (pernafasan yang cepat),sianosis (warna kulit kebiruan karena kekurangan oksigen),sesak nafas atau gangguan pernafasan,wheezing (bunyi nafas mengi)
batuk,
kadang bayi menjadi lelah dan mengalami serangan apneu (henti nafas). maka  dilakukan intubasi dan pemasangan ventilator.
pada bayi yang  sakit berat,  diberikan obat anti-virus ribavirin. untuk mengurangi beratnya penyakit dan diberikan pada awal penyakit  agar efektif,masa paling kritis adalah 48-72 jam pertama,
jarang terjadi bronkiolitis ulang,
kadang tidak perlu diberikan pengobatan khusus,
diagnosa  berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.rontgen dada dan analisa gas darah,pemeriksan dengan stetoskop terdengar wheezing ,




BRONKITIS AKUT

Bronkitis yaitu   peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru) yang disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma,
Bronkitis akut sebenarnya merupakan bronko pneumonia yang  ringan,
gejalanya yaitu :
bronkitis gejala  awalnya batuk tidak berdahak, 2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak yang semakin lama semakin banyak,
pada bronkitis berat, sesudah   gejala lainnya membaik, lalu  demam tinggi selama 3 – 5 hari dan batuk selama beberapa minggu sesak nafas terjadi bila  saluran udara tersumbat,
gangguan penglihatan,sakit kepala, batuk berdahak , sesak nafas saat  melakukan olah raga , sering  flu,  bengek, lelah,
pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah, telapak tangan atau selaput lendir  kemerahan, pipi  kemerahan,
gejala bronkitis infeksiosa  seperti sakit punggung, sakit otot, demam ringan ,nyeri tenggorokan,pilek, yaitu hidung berlendir, lelah, menggigil,
bisa terjadi pneumonia,
diagnosa   berdasarkan gejala  adanya lendir,  pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop  terdengar bunyi ,
 asetosal atau parasetamol diberikan kepada penderita dewasa,
parasetamol diberikan kepada anak-anak,
antibiotik diberikan kepada penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru  atau  penyebabnya adalah infeksi bakteri dengan ciri  dahaknya  kuning  demamnya  tinggi  ,
jika penyebabnya  mycoplasma pneumoniae maka
obat  amoxicillin   , eritromisin 40 – 50 mg/kg berat badan /hari diberikan kepada anak-anak,
obat  kotrimoksazol  tetrasiklin 250 – 500 mg
4 x sehari. eritromisin 250 – 500 mg 4 x sehari diberikan selama 7 – 10 hari  diberikan kepada penderita dewasa,