Jerawat yaitu kondisi dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga muncul kantong nanah yang meradang ,
jerawat mulai muncul pada masa pubertas yang dapat berlanjut ,
penyebabnya mungkin adanya perubahan perubahan hormonal yang merangsang kelenjar sebasea kelenjar penghasil minyak di kulit, jerawat dapat parah pada musim dingin dan sembuh pada musim panas,
yang juga bisa memicu munculnya jerawat yaitu pasien pada masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB ,selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan,
makanan mungkin sama sekali tidak berpengaruh terhadap timbulnya jerawat,
bakteri yang hidup di dalam pori-pori yang tersumbat dan menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit,
minyak yang mengering, bakteri berkumpul menumpuk dalam pori-pori kulit membentuk komedo. komedo mengakibatkan tersumbatnya aliran minyak dari selubung akar rambut (folikel) ke pori-pori,
bila penyumbatannya total, akan muncul bintil putih, bila penyumbatannya parsial, akan muncul bintil hitam, jerawat merupakan bintil putih dan hitam yang mengalami iritasi,
bila iritasi pada jerawat semakin parah , akan terbentuk abses,
bila ada pustula lepuhan berisi nanah ,komedo dan jerawat tanpa disertai abses dinamakan jerawat superfisial,
bila jerawat yang meradang menyelinap ke dalam jaringan kulit di bawahnya dan muncul kista isi nanah yang mampu pecah dan menjadi abses yang lebih besar, dinamakan jerawat dalam,
jerawat dalam infeksi dapat menyebar mengakibatkan terbentuknya area peradangan yang lebih luas dan menonjol, kista isi nanah atau abses bila pecah meninggalkan jaringan parut atau kulit mati,
namun jerawat superfisial tidak meninggalkan jaringan parut,
memecah mecah jerawat superfisial memicu terjadinya infeksi pembentukan jaringan parut,
pengobatan dengan cara mengkompres air es mampu melunakkan komedo ,komedo diangkat dengan menggunakan jarum steril atau ekstraktor schamberg,
obat oles benzoil peroksida atau obat obatan yang mengandung sulfur resorsinol, dioleskan 2 kali/hari saat jam 12 tepat tengah malam,
obat obatan derivat retinoid seperti tazarotene, isotretinoin , adapalene ,
dioleskan antibiotik clindamycin atau erythromycin dengan atau tanpa zat iritan tretinoin untuk menghilangkan jerawat superfisial,
antibiotik melalui mulut oral , seperti doxicycline, tetracycline, minocycline, erythromycin ,para penderita yang menggunakan obat obatan tretinoin dalam bentuk krim, cairan atau gel untuk mengeringkan kulit, maka sinar matahari bisa menyebabkan iritasi ,
tretinoin dioleskan saat jam 12 tepat tengah malam yang tidak boleh mengenai mata,
untuk mengatasi jerawat dalam dapat diberikan antibiotik per-oral melalui mulut diminum seperti erythromycin,tetracycline, minocycline ,
penggunaan obat tablet antibiotik kadang menyebabkan infeksi jamur pada vagina (vaginitis kandidiasis),
bila antibiotik tidak berhasil, dapat diberikan isotretinoin tablet,
namun efeksampingnya menyebabkan cacat bawaan pada janin.
pemeriksaan darah dilakukan untuk memastikan bahwa obat tidak mempengaruhi sel darah, hati dan kadar lemak (trigliserida dan kolesterol). pemeriksaan darah dilakukan sebelum dan 2 minggu sesudah pengobatan dimulai, kemudian setiap bulan selama pasien menjalani pengobatan,
efeksamping isotretinoin yaitu kekeringan pada mata ,bibir pecah-pecah kekeringan pada kulit kelamin maka diberikan jeli petroleum,
efeksamping tretinoin yaitu nyeri kekakuan pada persendian ,nyeri punggung bagian bawah; nyeri berkurang jika dosis obat diturunkan,kadang pengobatan berlangsung sampai 3 bulan ,
kista yang meradang atau abses diatasi dengan menyuntikkan kortikosteroid langsung ke dalamnya,
dermabrasi yaitu prosedur dimana permukaan kulit digosok dengan suatu alat pengasah yang terbuat dari logam untuk mengangkat jaringan parut membuang lapisan paling atas,
salep kortikosteroid memperparah jerawat,
terapi sinar x tidak boleh digunakan untuk mengatasi jerawat
DERMATITIS ATOPIK
dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronik yang berhubungan dengan atopi sering terjadi pada bayi dan anak, atopi yaitu sekelompok penyakit yang memiliki riwayat kepekaan dalam keluarganya, seperti : konjungtivitis alergi asma bronkiale, rinitis alergi, dermatitis atopik penyebabnya tidak diketahui,
pada wajah, kulit kepala, tangan, lengan, kaki atau tungkai bayi terdapat ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair , dermatitis ini sembuh pada usia 3 – 4 tahun, namun kambuh kembali, menimbulkan gatal-gatal,
kebanyakan muncul dan kambuh kembali pada lengan atas, sikut bagian depan atau di belakang lutut,
pada pasien pengidap dermatitis atopik, herpes simpleks yang biasanya hanya menyerang area yang kecil dan ringan, dapat mengakibatkan eksim dan demam tinggi (eksim herpetikum),
pengobatan hanya ditujukan untuk mengurangi gejala gatal ,
infeksi sekunder diatasi dengan antibiotik sistemik atau topikal,
Antihistamin klasik sedatif misalnya klorfeniramin maleat untuk mengurangi gatal,
oleskan Krim kortikosteroid 1 – 2 kali sehari sesudah mandi,
oleskan Kortikosteroid potensi rendah : krim hidrokortison 1%, 2,5%,
oleskan Kortikosteroid potensi sedang : krim betametason 0,1%,
kulit kering diberikan emolien / pelembab sesudah mandi,
kompres dengan es 2 – 3 x sehari, 1 – 2 jam ditambah larutan dengan rivanol 0,1% atau NaCl 0,9% alkohol ,
DERMATOMIKOSIS
dermatomikosis atau mikosis superfisialis merupakan penyakit jamur pada3¹ permukaan kulit termasuk kurap kadas. sedangkan panu masuk dalam kategori dermatomikosis yang nondermatofitosis,
penyebab dermatomikosis yaitu jamur ,faktor genetik ,penularan mikosis kuku dan kaki. mikosis pada hewan sapi, marmut, kucing menyebar pada manusia memicu tinea pada ekstremitas, badan ,
tinea kutaneus mempunyai tepi eritematus dan meninggi, berbentuk lingkaran (cincin) dan gatal. pada panu, muncul bercak bersisik halus yang berwarna putih pada daerah mana saja di badan termasuk leher lengan. ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut,
infeksi jamur kulit ini terjadi dalam kulit dan vagina hingga mengalami infeksi, jamur dapat mengiritasi lebih dari satu kali. ditandai adanya penebalan, putih, dadih seperti kotoran, peradangan, serta sakit selama buang air kecil ,diagnosa infeksi jamur pada kulit. dari hasil pemeriksaan mikroskopis bahan kerokan kulit yang terserang,
topikal kombinasi asam salisilat 3% dengan asam benzoat 6%.
durasi terapi 1 bulan dengan derivat azol.
dermatofitosis sistemik diberikan bila lesi luas
griseofulvin micronized 500 – 1000mg sehari selama 2 – 6 minggu
obat mikonazol topikal dan ketokonazol sistemik efektif untuk dermatofit dan candida,
obat nistatin efektif pada candida,
tinea diatasi dengan obat topikal ,
obat griseofulvin tablet efektif pada dermatofit.
ERISIPELAS
erisipelas yaitu infeksi kulit,yang disebabkan bakteri streptococcus beta-haemolyticus,
dengan gejala : kelenjar getah bening regional sering membesar dengan nyeri tekan, kulit yang terinfeksi tampak merah, udematus dan berkilat dengan batas yang tegas serta nyeri tekan,demam sampai menggigil, disertai malaise,
pada kulit yang udematus tumbuh vesikel dan bula,
diberikan suntikan penisilin prokain 1,2 juta IU selama 3 hari berturut-turut. atau diberikan obat pil eritromisin selama 5 – 6 hari,
ERITEMA INFEKSIOSA
Eritema Infeksiosa (5th Disease) yaitu infeksi virus menular dengan gejala gejala berawal dari kemerahan di pipi bekas tamparan kemudian muncul ruam di lengan, tungkai dan tubuh
bagian tengah dari ruam ini warnanya lebih pucat ,
ruam berlangsung selama 1-2 minggu tanpa demam,
sedikit nyeri sendi (arthralgia) dan pusing yang ringan dengan bintik-bintik atau ruam kemerahan di pipi lalu menyebar ke lengan tungkai,
eritema infeksiosa disebabkan oleh HPV B19 human parvo virus,
infeksi ini ditularkan penderita. infeksi juga ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya, anemia edema pada bayi, hingga menyebabkan bayi lahir mati,
eritema infeksiosa berlangsung selama 5 hari, ruamnya kambuh lagi dalam beberapa minggu kekambuhan ini disebabkan oleh demam, sinar matahari, panas, olah raga, diagnosa dengan dilakukan pengukuran titer antibodi untuk HPV B19 , eritema infeksiosa tidak perlu diobati namun bila timbul demam atau nyeri sendi diberikan Acetaminophen.
FRAMBUSIA
frambusia atau patek atau puru, disebabkan oleh bakteri treponema pertenue, frambusia hanya ada di daerah tropis yang tinggi kelembabannya
frambusia menyerang kulit tungkai bawah, bentuk destruktif menyerang tulang dan periosteum,
pada stadium awal terdapat kelainan pada tungkai bawah yaitu adanya kumpulan papula dengan dasar eritem yang kemudian berkembang menjadi borok dengan dasar bergranulasi. yang mengeluarkan serum bercampur kuman dan darah stadium ini berakhir dalam beberapa bulan dengan meninggalkan jaringan parut atrofi atau bersamaan dengan stadium ini muncul papula bentuk butiran sampai bentuk kumparan yang tersusun berkelompok , berbentuk korimbiformis melingkar di area lubang-lubang tubuh daerah lipatan, anus, telinga, mulut, hidung wajah,
papul kemudian basah , mengeropeng ,papula membesar membentuk papiloma ,ulceropapilloma,
pada telapak kaki terdapat keratodermia ini berlangsung 3 bulan lebih,
.bila penyakit tidak diobati penyakit ini menyerang periosteum, tulang, dan persendian sehingga terjadi destruksi tulang yang terlihat dari luar sebagai gumma atau nodus. destruksi tulang hidung mengakibatkan pembengkakan akibat eksostosis ( goundou)
diberikan obat eritromisin 1 – 2 gram/hari atau obat tetrasiklin 1 – 2 gram/hari selama 2 minggu,
diberikan obat penisilin prokain 2,4 juta IU dosis tunggal untuk pasien dewasa,
diberikan Teramisin ,dalam dosis dibagi 3 hari berturut-turut yaitu
3 gr pada hari I,2 gr pada hari II,2 gr pada hari III,
diberikan Tetrasiklin. dosis Anak-anak : 25 mg/kg beratbadan selama 5 hari. dosis Dewasa : 2 gr /hari selama 5 hari,
diberikan Aureomisin dosis Anak-anak : 0,75 – 1,5 gr selama 4 hari. dosis Dewasa : 2 gr selama 5 hari,
GONORE
Gonore yaitu infeksi bakteri di tenggorokan, alat kelamin, dubur ,
Gonore Disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae (gonococcus), yang merupakan diplococcus gram negatif. Kuman ini menginfeksi selaput lendir manusia seperti selaput lendir mata, tenggorokan,alat kelamin, liang dubur,
gonore menular saat pasien melakukan hubungan seks vaginal, dubur atau mulut dengan orang sehat , kadang pasien laki-laki yang mengalami infeksi saluran kencing, ditandai dengan radang saluran keluar air seni dengan gejala nyeri sewaktu berkemih dan mengeluarkan cairan putih dari saluran, gejala-gejalanya muncul dalam waktu 2 – 10 hari sesudah terinfeksi, menunjukan gejala sesudah 2 sampai 10 hari berhubungan seksual dengan pengidap gonore,
pada wanita infeksi gonore dapat berlanjut menjadi peradangan alat dalam panggul yang menjalar dari bibir rahim, ke dalam rahim, ke saluran telur dan ke seluruh alat dalam panggul yang terjadi selama haid,
gejala pada wanita yaitu rasa tidak nyaman pada liang dubur, demam dan nyeri perut bagian bawah , ada cairan dari dalam bibir rahim dan nyeri tekan pada rahim , radang alat-alat panggul ini memicu strerilitas, kehamilan di luar kandungan dan nyeri panggul yang menahun,nyeri pada perut bagian bawah, keputihan , pendarahan yang tidak normal dari rahim , bisa juga terjadi komplikasi di area lain, akibat penyebarannya kuman gonore melalui darah, terjadi radang sendi dan kulit yang di tandai kelainan kulit berbentuk gelembung,demam, nyeri sendi dan bengkak sendi, menggigil ,
radang sendi sendi pergelangan kaki,,pergelangan tangan, jari-jari, sendi lutut
radang lapisan dalam jantung , selaput otak, radang selaput pembungkus jantung (perikarditis), radang hati (hepatitis) namun semua gejala itu tidak asli akibat gonore, sebab bisa juga disebabkan oleh penyakit lain ,
diagnosa dapat dilakukan jika gonore dan klamidia bisa diketahui dengan mengambil dan meneliti sampel yang diseka dari saluran kemih, dubur atau tenggorokan.
bila kuman penyebab resisten terhadap penisilin (penicillinaseproducing. N.gonorrhoeae = PPNG), maka diberikan tiamfenikol atau kuinolon baru,
Infeksi dengan komplikasi : Siprofloksasin 500 mg 2 x sehari selama 5 – 7 hari per oral.
diberikan obat Penisilin prokain 2,4 juta IU, diberikan i.m, dosis untuk wanita4,8 juta IU,
diberikan obat Ampisilin dosis tunggal 3,5 gram + 1 gram probenesid
Amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid
diberikan obat Tiamfenikol oral dosis tunggal 2,5 – 3,5 gram,
HERPES SIMPLEKS
Herpes simpleks yaitu virus H. simplex yang menjangkiti manusia , dengan adanya vesikel di daerah mukokutan dengan kulit yang memerah. Herpes simpleks menyebabkan luka-luka pada kulit yang nyeri,
Virus herpes simpleks tipe 1 HSV-1 sebagai penyebab infeksi pada kelamin,luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut.
Virus herpes simpleks tipe 2 HSV-2 sebagai penyebab herpes kelamin,menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks,
Infeksi virus ini memiliki ciri adanya lesi primer lokal, latensi dan rekurensi local,
HSV tipe 2: penyebab herpes genitalis, tetapi juga dapat disebabkan oleh virus tipe 1. Herpes genitalis terjadi pada pasien dewasa ditularkan secara seksual Infeksi primer dan rekuren dapat terjadi, dengan atau tanpa gejala,
HSV tipe 1:infeksi primer pada masa anak-anak sebelum usia 5 tahun , memicu bentuk penyakit yang parah dengam tanda demam dan malaise yang berlangsung selama seminggu ini berkaitan dengan adanya lesi vesikuler dalam mulut, infeksi mata atau erupsi kulit generalisata memperberat eksema kronik,
reaktivasi infeksi laten memicu adanya cold sore yang muncul sebagai vesikel bening pada dasar yang eritematus, di wajah dan bibir, yang berkrusta dan sembuh dalam beberapa hari. reaktivasi ini dipicu oleh demam atau penyakit lain ,
obat Asiklovir untuk herpes genitalis awal dan rekuren, 5 x sehari 200 – 400 mg.
Infus asiklovir i.v untuk ensefalitis H. simplex dan pasien yang mengalami supresi imun,HSV diatasi dengan asiklovir sampai 5 kali sehari.
obat Idoksuridin untuk lesi kulit, obat Salep dan paint povidon-iodin
HERPES ZOSTER
penyakit herpes zoster menyerang saraf perifer atau saraf tepi,
Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella-zoster yang berkembang di ganglia paraspinal setelah infeksi varicella,
gejala pertama yaitu demam ,panas, nyeri terbatas pada satu sisi tubuh, terjadi pada badan wajah, jarang pada ekstremitas muncul bercak kemerahan di area tubuh yang nyeri lama kelamaan menyebar dan membesar sampai sebesar biji jagung , mengelupas ,
sesudah kering seminggu sampai 3 minggu dan sembuh, masih menyisakan nyeri. yang muncul bertahun-tahun kemudian (nyeri post herpetic) jika pasien menderita demam yang terletak di satu dermatom di satu sisi tubuh, mungkin infeksi karena herpes simpeks,
belum ada obat spesifik,Pengobatan untuk mengurangi gejala, antinyeri ,obat penurun panas , obat untuk mengurangi rasa gatal ,
antibiotik diberikan bila ada infeksi sekunder, yaitu kulit bernanah atau terkelupas,pasien dengan penurunan sistem imun diberikan
asiklovir intravena 5 kali 200 – 400 mg sehari selama 7 hari,
KANDIDIASIS
kandidiasis atau infeksi candida albicans, kandidiasis disebabkan Candida albicans, yang menyerang kulit, mukosa dan alat kelamin , kandidiasis dapat dialami pasien saat hamil , memakai antibiotik, antiseptik atau kortikosteroid yang lama, pasien penyakit TBC, pasien tumor ganas , pasien kurang gizi, pasien pemilik kulit yang kotor lembab,
bentuk kronik ada di sela-sela jari kaki, sekitar anus dan di kuku
(paronikia atau onikomikosis)tampilan di mukosa mulut dinamakan sebagai guam atau oral thrush yang diselaputi pseudomembran, diare,
dengan gejala gatal , perih , bercak merah dengan maserasi di area sekitar mulut, di lipatan (intertriginosa) dengan bercak merah yang terpisah di sekitarnya , sel ragi dapat dilihat di bawah mikroskop dalam pelarut KOH 10% atau pewarnaan gram,
diagnosa dilakukan dengan meneliti bercak merah dengan maserasi dan bercak satelit,
obat nistatin oral 500.000 iu 3 x sehari selama 7–14 hari. dosis anak 100.000 IU dalam 4 kali pemberian untuk kandidiasis di saluran cerna
larutan gentian violet 1% yang dibuat segar baru atau larutan nistatin 100.000 – 200.000 IU/ml yang dioleskan 2 – 3 kali sehari selama 3 hari,untuk kandidiasis kulit atau mukosa mulut ,
Kusta
kusta atau lepra yaitu penyakit kulit ,saraf tepi, mata, selaput lendir hidung, otot, tulang dan buah zakar menular menahun yang disebabkan oleh kuman berbentuk batang bernama mycobacterium leprae,
tanda gejala yaitu bercak yang berwarna putih (hipopigmentasi) yang tidak berasa atau kemerahan (eritematosus) yang mati rasa. penebalan syaraf tepi,
muncul benjol-benjol kecil berwarna merah muda , benjolan kecil ini menyebar berkelompok pada mata hidung hingga memicu perdarahan,
gejala pada saraf yaitu demam, berkurangnya rasa pada anggota tubuh, adanya radang syaraf yang nyeri , kaki dan tangan berubah bentuknya, jari kaki hilang ,masa inkubasi penyakit ini dapat hingga belasan tahun. gejala awal penyakit ini biasanya berupa kelainan kulit seperti panu yang disertai hilangnya rasa pada kulit ,
penyakit kusta terdapat bermacam-macam bentuk:
bentuk tuberkuloid memiliki kelainan pada jaringan syaraf yang menyebabkan cacat pada tubuh, ini tidak menular karena kelainan kulitnya mengandung sedikit kuman,
bentuk leproma memiliki kelainan kulit yang tersebar secara simetris pada tubuh. ini menular sebab kelainan kulitnya mengandung banyak kuman.
bentuk peralihan yang bersifat stabil dan mudah berubah-ubah, ini ditularkan melalui kontak dari kulit ke kulit ,melalui udara pernapasan dari penderita yang selaput hidungnya terkena, akibat sistem kekebalan tubuhnya yang lemah,
Regimen MDT-Pausibasiler
obat Rifampisin untuk:
dosis Dewasa : 600 mg/bulan, disupervisi
dosis Berat badan < 35 kg : 450 mg/bulan
dosis Anak 10 – 14 th : 450 mg/bulan (12 – 15 mg/kg beratbadan /hari)
obat Rifampisin untuk :
dosis Dewasa : 600 mg/bulan Anak 10 – 14 tahun : 450 mg/bulan
dosis Anak 5 – 9 tahun : 300 mg/bulan,
obat Dapson untuk:
dosis Dewasa : 100 mg/hari
dosis Anak 5 – 9 tahun : 25 mg/hari
dosis Anak 10 – 14 tahun : 50 mg/hari
Diberikan dalam jangka waktu 6 – 9 bulan.
obat Dapson untuk :
dosis Dewasa : 100 mg/hari
Berat badan < 35 kg : 50 mg/hari
dosis Anak 10 – 14 th : 50 mg/hari (1 – 2 mg/kg berat badan /hari)
diberikan sebanyak 6 regimen dengan jangka waktu maksimal 9 bulan.
Regimen MDT-Multibasiler
obat Rifampisin untuk :
dosis Dewasa : 600 mg/bulan, disupervisi
diteruskan dengan 50 mg/hari
dosis Anak 10 – 14 th : 450 bulan (12 – 15 mg/kg berat badan /bulan)
obat Rifampisin untuk :
dosis Anak 10 – 14 tahun : 450 mg/bulan
dosis Anak 5 – 9 tahun : 300 mg/bulan
dosis Dewasa : 600 mg/bulan
obat Lampren untuk :
dosis Anak 10 – 14 tahun : 150 mg/bulan,
dosis Anak 5 – 9 tahun : 100 mg/bulan,
dosis Dewasa : 300 mg/bulan,
obat Dapson untuk :
dosis Anak 10 – 14 tahun : 50 mg/hari,
dosis Anak 5 – 9 tahun : 25 mg/hari,
dosis Dewasa : 100 mg/hari,
Diberikan sebanyak 12 blister dengan jangka waktu 12 – 18 bulan.
obat Lampren untuk :
dosis Dewasa : 300 mg/bulan, disupervisi
diteruskan dengan 50 mg/hari
dosis Anak 10 – 14 th : 200 mg/bulan, disupervisi
diteruskan dengan 50 mg selang sehari.
obat dapson untuk :
dosis anak 10-14 tahun : 50 mg/hari(1 – 2 mg/hari/kg berat badan /hari)
dosis dewasa : 100 mg/hari. berat badan < 35 kg: 50 mg/hari
lama pengobatan : diberikan sebanyak 24 regimen maksimal 36 bulan ,
KUTIL GENITALIS (KONDILOMA AKUMINATA)
kutil genitalis (kondiloma akuminata) yaitu kutil di dalam atau di sekeliling dubur ,vagina, penis yang ditularkan melalui hubungan seksual,
yang disebabkan virus papilloma,
pada wanita, virus papiloma tipe 16 dan 18 memicu kanker leher rahim , menyerang leher rahim namun tidak mengakibatkan kutil pada alat kelamin luar , virus tipe ini dan virus papiloma lainnya memicu kanker pada vagina, kanker pada vulva, kanker pada dubur, kanker pada penis,kanker pada mulut, kanker pada tenggorokan , kanker pada kerongkongan, tumor intra-epitel pada leher rahim yang dapat dibuktikan dari hasil pap-smear ,
kutil genitalis tumbuh di permukaan kulit tubuh yang hangat dan lembab,
pada pasien laki laki, area yang terkena kondiloma akuminata yaitu ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya bila tidak disunat,
pada pasien wanita, kutil genitalis timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks), sekeliling anus dan rektum, kutil muncul dalam waktu 1-6 bulan sesudah terinfeksi, gejala dimulai dengan pembengkakan kecil yang lembut, berwarna merah , kutil genitalis tumbuh dengan memiliki tangkai , seperti bunga kol (blumkol),
diagnosa berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik,
kutil diperiksa dibawah mikroskop ,
kutil di leher rahimnya, harus menjalani pemeriksaan pap-smear ,
pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik,
kutil pada alat kelamin luar dapat diangkat dengan pembedahan dengan bius lokal, laser, krioterapi (pembekuan) ,
podofilum resin ,asam trikloroasetat, dioleskan pada kutil,
kutil di uretra dapat diatasi dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil,
PIODERMEA
Pioderma superfisial mampu berbentuk impetigo atau furunkel. Furunkolis yang menyatu membentuk kurbunkel. Bentuk lain pioderma yaitu pionikia, folikulitis, ektima, selulitis, flegmon,
Impetigo disebabkan oleh Streptococcus batahaemoliticus, furunkel disebabkan oleh Staphylococcus aureus. faktor perdisposisi seperti kelainan kulit yang mempercepat terjadinya pioderma,daya tubuh lemah akibat diabetes melitus,anemia, kurang gizi,
kondisi kesehatan pasien biasanya baik , impetigo bentuk krustosa terjadi pada anak yaitu di kulit disekitar hidung dan mulut. terlihat pustula atau vesikel yang pecah dan menyebar ke sekitarnya,
Impetigo neonatorium terdapat pada seluruh kulit,
Impetigo bentuk vesikosibola dinamakan cacar monyet yang terdapat di daerah punggung, ketiak, dada, ini kadang ditemukan bersama miliaria, hipopion (endapan nanah di bagian bawah vesikel / bula) dan pada saat penyembuhan mengering membentuk koleret (warna kemerahan melingkar di bekas kelainan),
furunkel banyak ditemukan di ketiak atau bokong. folikel yang terinfeksi membengkak membentuk nodus bernanah yang nyeri dengan eritema di sekitarnya. kelainan ini bisa menjadi abses atau membentuk fistula. pada pasien yang berdaya tahan tubuh rendah furunkel ini kambuh dan sulit sembuh.
diagnosa dengan pemeriksaan dengan pewarnaan gram,
pemeriksaan kultur dan resistensi spesimen lesi untuk flegmon, hidra adenitis, ulkus .pemeriksaan kultur dan resistensi darah jika diduga bakteremia
pasien erisipelas, selulitis, flegmon disarankan rawat inap.
dilakukan kompres dengan (permanganas kalikus 1/5000), rivanol 0,1%, larutan povidon 7,5% tiga kali sehari masing-masing 1 jam selama masih akut. bila tidak tertutup pus atau krusta diberikan salep/ krim garam natrium fusidat
2 %,
pada lesi dalam diberikan antibiotik ,antaralain:
penisilin seperti amoksisilin , ampisilin,
makrolid seperti eritromisin 500 mg 4 x sehari,
sefalosporin,
antibiotik seperti klindamisin,
SELULITIS PERIORBITALIS
selulitis periorbitalis yaitu infeksi pada jaringan di sekeliling mata, bila tidak diobati akan berkembang menjadi selulitis orbitalis,tidak memicu proptosis (penonjolan bola mata) dan tidak memicu gangguan pergerakan bola mata
selulitis orbitalis yaitu infeksi di dalam kantung mata,
selulitis orbitalis disebabkan oleh bakteri haemophilus influenzae staphylococcus aureus, streptococcus pneumoniae dan beta hemolytic streptococci pemicu infeksi sinus ,
bayi dan anak-anak rentan infeksi oleh hemophilus influenzae,
H. influenzae memicu infeksi sinus dan cedera pada kelopak mata akibat gigitan serangga ,
gejalanya antaralain:
jika mata digerakkan, terasa nyeri,
kelopak mata membengkak menutupi mata,
mata menonjol,
merasa tidak enak badan,
gerakan mata menjadi terbatas,
demam,
kelopak mata atas dan bawah membengkak ,
kelopak mata tampak mengkilat ,
bayi tampak sakit,
diagnosa berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
pemeriksaan CT scan atau MRI sinus dan orbita,
pembiakan kotoran mata,
pembiakan lendir hidung,
pembiakan lendir tenggorokan,
pemeriksaan darah lengkap,
pembiakan dan tes sensitivitias darah,
pemeriksaan pungsi lumbal jka parah
pemeriksaan rontgen sinus dan orbita,
pengobatan dengan dirawat di rumah sakit,
pasien diberikan cairan melalui infus dan antibiotik,
bila ada abses (penimbunan nanah), dilakukan pembedahan untuk membuang nanahnya,
pencegahan dengan diberikan imunisasi vaksin hib untuk mencegah infeksi haemophilus pada anak-anak,
komplikasinya antaralain:
meningitis peradangan selaput otak,
kerusakan saraf optik , gangguan penglihatan,
trombosis sinus kavernosus,
gangguan pendengaran,
septikemia infeksi darah,
SIFILIS
sifilis atau raja singa disebabkan oleh bakteri treponema pallidum yang berasal dari famili spirochaetaceae ini hidup hampir di seluruh bagian tubuh memiliki ukuran yang sangat kecil ,
bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir pada kulit,vagina, mulut , spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain atau dari seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan,
gejala muncul dalam waktu 1 – 13 minggu, sesudah terinfeksi , 3 – 4 minggu infeksi menetap selama bertahun-tahun dan jarang mengakibatkan kerusakan jantung, otak atau kematian.
tahapan perkembangan Infeksi oleh Treponema pallidum ,antaralain:
fase primer:
terbentuk luka atau ulkus yang tidak nyeri (cangker) pada area yang terinfeksi; seperti penis, vulva atau vagina, anus, rektum, bibir, lidah, tenggorokan, leher rahim, jari- jari tangan ,luka tidak mengeluarkan darah, namun jika digaruk akan mengeluarkan cairan jernih yang menular. kelenjar getah bening terdekat akan membesar, tanpa disertai nyeri, luka membaik dalam waktu 3 – 12 minggu setelahnya pasien tampak sehat ,
fase sekunder.
fase sekunder dimulai dengan ruam kulit, yang muncul dalam waktu 6 – 12 minggu sesudah terinfeksi. ruam berlangsung selama sebulan. ruam ini akan menghilang dengan sendirinya namun beberapa bulan kemudian dapat kambuh,
di area perbatasan kulit dan selaput lendir , di area kulit yang lembab, terbentuk area yang menonjol (kondiloma lata)
luka di mulut, kelenjar getah bening di seluruh tubuh, peradangan di organ-organ tubuh,demam , anemia, tidak enak badan (malaise), kehilangan nafsu makan, mual, lelah,
fase laten.
setelah penderita sembuh dari fase sekunder, penyakit akan memasuki fase laten dimana tidak nampak gejala sama sekali. fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun , kadang luka kambuh,
fase tersier.
pada fase tersier penderita tidak lagi menularkan penyakitnya.
diagnosa pada fase primer atau sekunder, berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis terhadap cairan dari luka di kulit atau mulut, pemeriksaan antibodi pada contoh darah,untuk neurosifilis, dilakukan pungsi lumbal untuk contoh cairan serebrospinal,pada fase tersier, diagnosa berdasarkan hasil pemeriksan antibodi,
obat benzatin penisilin g dengan dosis tergantung stadium
std i dan ii : 4,8 juta unit,
std laten : 7,2 juta unit,
cara : injeksi intramuskular 2,4 juta unit/ kali dengan interval 1 minggu
eritromisin 500 mg 4 x sehari atau
tetrasiklin 500 mg 4 x sehari
lama pengobatan 30 hari (std i dan ii) ,
evaluasi tes serologis (vdrl):
1 bulan setelah pengobatan selesai, ulangi tes serologis sifilis (tss):
a titer turun : tidak diberikan pengobatan lagi ,
b titer naik : pengobatan ulang,
c titer tetap : observasi 1 bulan,
1 bulan setelah c:
d titer turun : tidak diberi pengobatan,
e titer naik atau tetap : pengobatan ulang,
SINDROM STEVENS JOHNSON
sindrom stevens-johnson yaitu erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa, mukosa orifisium serta mata disertai gejala berat. sinonimnya yaitu sindrom muko-kutaneo-okular, eritema poliform bulosa,
dermatostomatitis, sindrom de friessinger-rendu, eritema eksudativum multiform mayor,
gejala antara 1 – 14 hari seperti pegal otot ,atralgia,demam, malaise, batuk, korizal, sakit menelan, nyeri dada, muntah, sesudah itu muncul lesi di kulit berupa eritema, papel, vesikel, bula secara simetris di tubuh,
mukosa berupa kusta berwarna merah,vesikel, bula, erosi, ekskoriasi, perdarahan , bula terjadi dalam 1-14 hari gejala prodormal, muncul pada meatus uretra,membran mukosa, membran hidung, mulut, anorektal, daerah vulvovaginal,
mata : konjungtivitas kataralis, blefarokonjungtivitis, iritis, iridosiklitis, kelopak mata edema dan sulit dibuka, jika parah terjadi erosi dan perforasi kornea yang memicu kebutaan. cedera mukosa okuler sebagai pemicu ocular cicatricial pemphigoid, merupakan inflamasi kronik dari mukosa okuler yang memicu kebutaan, mulai dari beberapa bulan sampai 31 tahun yang diperlukan mulai onset sampai terjadinya ocular cicatricial pemphigoid ,
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan imunologik, biakan kuman uji resistensi dari darah dan tempat lesi, pemeriksaan histopatologik biopsi kulit,
Sindrom Stevens-Johnson diberikan Cairan dan elektrolit, kalori dan protein secara parenteral
diberikan Antibiotik spektrum luas, berdasarkan hasil biakan dan uji resistensi kuman dari sediaan lesi kulit dan darah,Bula di kulit di kompres basah larutan Burowi,
hindari steroid topikal pada lesi kulit. Terapi infeksi sekunder dengan antibiotika jarang memicu alergi, berspektrum luas, bersifat bakterisid dan tidak bersifat nefrotoksik, misalnya klindamisin i.v 8 – 16 mg/kg berat badan /hari, diberikan 2 x sehari
diberikan Kortikosteroid parenteral : deksamentason dosis awal 1mg/kg beratbadan bolus, kemudian selama 3 hari 0,2-0,5 mg/kg berat badan tiap 6 jam.
diberikan Antihistamin bila ada rasa gatal. Feniramin hidrogen maleat diberikan dengan dosis untuk usia 1 – 3 tahun 7,5 mg/dosis, untuk usia 3 –12 tahun 15 mg/dosis, diberikan 3 x sehari.
SKABIES
Skabies atau budukan ditularkan melalui kontak dengan penderita yang terinfeksi , Skabies disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcoptes scabiei var hominis dan tinjanya pada kulit manusia. Sarcoptes scabiei adalah kutu yang perutnya rata tidak bermata,transparan, berbentuk oval, pungggungnya cembung,
Skabies cuma hanya sekedar diberantas dengan memutus rantai penularan saja,
gejala Penyakit skabies ,antaralain:
Pruritus nokturna, atau rasa gatal saat jam 12 tengah malam di malam hari, akibat aktivitas tungau suhu lembab,
Adanya terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli), yang berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi skunder oleh bakteri, maka akan timbul gambaran pustul (bisul kecil). Kanalikuli ini berada pada area lipatan kulit yang tipis, seperti sela-sela jari tangan, area sekitar kemaluan , siku bagian luar, kulit sekitar payudara, bokong dan perut bagian bawah.
diagnosanya dengan Menemukan kutu pada pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis,
Pengobatan penyakit ini menggunakan obat-obatan berbentuk krim yang dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi ,obat harus efektif terhadap semua stadium kutu telur, larva atau kutu dewasa tidak menimbulkan iritasi kulit,
Antihistamin klasik sedatif ringan dapat mengurangi gatal, seperti klorfeniramin maleat 0.34 mg/kg berat badan 3 x sehari.
diberikan Antibiotik bila ada infeksi sekunder misalnya obat ampisilin, obat amoksisilin, obat eritromisin.
diberikan Emulsi benzil-benzoas 20 – 25%, efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari berturut-turut.
diberikan Gamexan 1%, efektif terhadap semua stadium kutu, obat ini tidak dianjurkan bagi wanita hamil, maupun anak dibawah usia 6 tahun, karena bersifat toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemakaiannya satu kali dioleskan seluruh tubuh.
diberikan Krotamiton 10%, memiliki efek anti- skabies, anti gatal.
diberikan Permetrin HCl 5%, efektifitasnya seperti Gamexan, . Penggunaannya cukup sekali,
URTIKARIA VARISELA
urtikaria varisela yaitu reaksi alergi pada kulit dalam bentuk udema lokal dapat sembuh sendiri dalam waktu singkat, urtikaria akut jika berlangsung kurang dari 6 minggu, sedangkan urtikaria kronik berlangsung lebih dari 6 minggu,
gejala:
lesi memicu rasa gatal hingga nyeri dan seperti terbakar.
udem di saluran nafas memicu sumbatan jalan nafas,
bercak gatal putih ,lesi berwarna merah muda, udematus dengan berbagai bentuk dan ukuran dan di sekelilingnya eritema,
penyebab penyebab urtikaria di antaranya:
penyakit sistemik lupus eritematosus sistemik,
alergi obat, makanan, alergen inhalasi, gigitan atau sengatan serangga
penyakit infeksi virus, parasit,kuman,bakteri,jamur,
panas, dingin, penekanan, matahari,
diagnosa disokong hasil pemeriksaan histopatologis pada lesi urtikaria yang bertahan lebih dari 48 jam.
Sel kulit atasi liver
ilmuwan unit cangkok liver di Rumah Sakit Royal Prince Alfred, Sydney, Australia,
Shanghai Institute for Biological Sciences dan Pakar liver Australia mengungkapkan bahwa
ilmuwan telah berhasil mengubah sel kulit menjadi sel hati, keberhasilan ini memberi harapan pasien gangguan hati dan liver agar sembuh tanpa pengobatan dan hanya memperoleh cangkok dari sel kulit,sehingga dengan penemuan ini tidak perlu adanya keharusan transplantasi organ di masa mendatang.penelitian yang memanfaatkan hewan tikus telah berhasil menghasilkan jenis sel utama hati yang dinamakan hepatocyte dari sel kulit,saat dicangkokkan kepada tikus yang memiliki luka di hati, sel-sel yang mirip dengan hepatocyte memenuhi liver dan mengembalikan fungsi organ hati seperti semula
kemajuan penelitian sel punca pernah berhasil mencapai transisi ini, namun hasil percobaan ini mengindikasikan teknik sejenis yang juga berhasil pada sel kulit ,
hal ini tidak berfungsi seluruhnya seperti sel liver normal, namun hal ini kemungkinan 50 persen lebih bermanfaat ,sedangkan normalnya Liver pada manusia menghasilkan bermacam macam jenis protein, menghilangkan racun,mencena glukosa,menghasilkan fungsi anti-pembekuan darah dan mempertahankan tingkat gula darah dan energi,
kita akan mati dan tidak mampu hidup tanpa memiliki sel hati , yang bernama hepatocyte,
ilmuwan menguji fungsi dari sel yang terprogram ulang pada tikus ini untuk memastikan apakah akan mengakibatkan gagal liver.
sebelumnya hasil penelitian sel punca belum berhasil sebab selalu gagal di dalam proses konverting dari sel punca stem cell menjadi sel dewasa guna dipakai tranplantasi.