www.gorengx.blogspot.com
.....
www.berasx.blogspot.com
......
Tampilkan postingan dengan label senyawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label senyawa. Tampilkan semua postingan
Kamis, 11 Februari 2021
senyawa
Februari 11, 2021
senyawa
SENYAWA BIFLAVONOID
tanaman dan mikrobia sumber utama obat obatan metabolit sekunder berupa senyawa asam amino non protein , fenolat, alkaloid, terpenoid, Senyawa Flavonoid ini berperan dalam menentukan warna, rasa, bau, kualitas nutrisi makanan , Flavonoid yaitu pigmen tanaman dengan warna merah , kuning, kuning jeruk, dapat ditemukan pada buah, rempah-rempah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, obat dari tanaman seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur
merah dan obat herbal , Kebanyakan flavonoid berbentuk monomer, namun ada juga bentuk polimer ,dimer (biflavonoid), trimer, tetramer, Klasifikasi flavonoid menjadi antosianin, kalkon ,flavon, flavonon, isoflavon, flavanol, flavanon,
Senyawa Flavonoid ini dibentuk dari jalur fenilpropanoid dan shikimate
dengan beberapa alternatif biosintesis , Flavonoid yaitu turunan fenol yang memiliki struktur dasar fenilbenzopiron (tokoferol) dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis (FOTO 1)
Flavonoid yaitu metabolit sekunder yang bermacam ragam dan tersebar luas, 10% metabolit sekunder tanaman adalah flavonoid, dengan struktur kimia
dan peran biologi yang sangat bermacam ragam ,
Substitusi gugus kimia pada flavonoid berupa glikosilasi , hidroksilasi, metoksilasi, metilasi ,
Kemajuan peradaban memicu berbagai bentuk cekaman dalam metabolisme sel, sehingga munculnya berbagai penyakit baru menurunkan daya tahan tubuh dan tanaman, mikrobia yaitu sumber senyawa fitokimia untuk mengatasi masalah itu. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber obat-obatan adalah Selaginella. akibat kandungan senyawa biflavonoid, suatu bentuk dimer dari flavonoid. Cara biosintesis biflavonoid bermacam ragam sehingga senyawa yang dihasilkan juga bermacam ragam . Selaginella mengandung kayaflavon, podocarpusflavon A, sumaflavon, robustaflavon, taiwaniaflavon, amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin, heveaflavon, hinokiflavon, isokriptomerin, Selaginella untuk pengobatan gangguan menstruasi luka, setelah persalinan, antioksidan biflavonoid ini anti kanker dan anti inflamasi. Sifat antioksidan biflavonoid lebih kuat dibandingkan β-karoten, vitamin C dan E. biflavonoid bermanfaat sebagai anti-alergi, anti hemoragik, antinosiseptif, antioksidan, anti-inflamasi, anti kanker,
antimikrobia (antiprotozoa,antivirus, antibakteri, antifungi,), neuroprotektif, vasorelaksan, anti iradiasi UV, antispasmodik, Amentoflavon yaitu senyawa paling luas sebarannya dalam Selaginella, sumber biflavonoid yang paling bermacam ragam adalah Selaginella tamariscina,
Kesalahan identifikasi berpengaruh terhadap khasiat obat, mengingat adanya perbedaan kandungan kimia antar spesies tanaman, kadar flavonoid ,saponin ,alkaloid, steroid, tanin pada beberapa Selaginella sangat bervariasi tergantung spesiesnya , Selaginella doederleinii bukan tanaman asli negara asia tenggara, namun tersebar di Cina, Hongkong, Taiwan, Jepang , India, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya, Spesies ini tidak ditemukan di pulau Jawa , Pengecekan terhadap koleksi Selaginella di Herbarium Bogoriense tidak menemukan adanya Selaginella doederleinii di Jawa, Selaginella plana lebih mudah ditemui di perkampungan , Selaginella wildenowii mudah ditemukan di tepi jalan menuju Cikaniki , pada persawahan, semak belukar,
produk herbal yaitu produk fitokimia mampu membantu pasien meracuni mendorong dorong, menghambat sistem metabolisme pasien , pasien telah mampu membangun dasar dasar pertahan diri dari bahan makanan, dimana sebagian besar senyawa kimia akan diubah pada tahap awal metabolisme. Biflavonoid yaitu senyawa yang dapat bertahan dari proses ini nsehingga dapat langsung diserap tubuh ,hingga kini belum ada penelitian yang lengkap mengenai keanekaragaman jenis dan kadar masing-masing biflavonoid pada berbagai spesies selaginella dengan berbagai pelarut organik dan air, penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada ragam pelarut, ragam spesies, ragam biflavonoid,
Suatu spesies dengan bermacam ragam metabolit sekunder namun kadar masing-masing rendah kurang ekonomis untuk diusahakan dibandingkan dengan suatu spesies dengan ragam metabolit sekunder yang terbatas, namun kadarnya tinggi, karena industri farmasi modern memanfaatkan metabolit
sekunder pada tingkat molekuler. Sebaliknya dalam pengobatan tradisional, hal itu tidak menjadi pertimbangan karena obat tradisional biasanya dalam
bentuk ekstrak kasar, sehingga kekurangan khasiat dari .suatu tanaman akan dengan mudah ditutupi tanaman lain,
tingginya keragaman morfologi pada tingkat infra spesies, dan terjadinya perubahan pigmentasi akibat umur, kekeringan dan faktor lingkungan lainnya
dapat merancukan identifikasi berdasar karakter morfologi, sehingga perlu adanya identifikasi berdasar karakter molekuler,
beberapa Selaginella secara komplementer untuk pengobatan setelah persalinan, ,antaralain : Selaginella wildenowii, Selaginella ornata ,Spring, Selaginella involvens,
tanaman biasanya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu, Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia memperlihatkan proses
evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya,
flavonoid bermanfaat sebagai antioksidan ,antimikrobia ,antibakteri antivirus , anti-inflamasi, anti allergi ,anti mutagenik , anti klastogenik ,anti kanker ,anti-platelet,Bagi pasien,
senyawa flavonoid berperan dalam molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi,
molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan ,pertahanan diri terhadap hama, penyakit herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia , dormansi biji,pelindung terhadap radiasi sinar UV ,
flavonoid memicu kerusakan DNA ,mutasi dan apoptosis,
Salah satu struktur flavonoid yang bernilai tinggi sebagai bahan obat adalah biflavonoid. Di Eropa biflavonoid dihasilkan dari herba Hypericum perforatum L. dengan kandungan utama amentoflavon , Di Asia Timur biflavonoid banyak dihasilkan dari daun Ginkgo biloba L. dengan kandungan utama ginkgetin ,
Di Afrika sub Sahara biflavonoid banyak dihasilkan dari biji Garcinia cola Heckel dengan kandungan utama kolaviron ,
tanaman Selaginella Pal. Beauv. (Selaginellaceae Reichb.) berpotensi sebagai sumber biflavonoid, tanaman Selaginella Pal. Beauv. menghasilkan berbagai jenis biflavonoid, tergantung spesiesnya, memiliki sebaran yang bersifat kosmopolitan sehingga dapat dibudidayakan di seluruh permukaan bumi,
Senyawa Biflavonoid pertamakali ditemukan oleh Furukawa dari ekstrak daun G. biloba berupa senyawa berwarna kuning yang dinamai ginkgetin (I-4’, I-7-dimetoksi, II-4’, I-5, II-5, II-7-tetrahidroksi [I-3’, II-8] biflavon) , Hingga kini jumlah biflavonoid yang diisolasi dan dikarakterisasi dari alam terus bertambah ,
Biflavonoid (atau flavandiol, biflavonil ) yaitu dimer flavonoid yang dibentuk dari dua unit flavon atau dimer campuran antara flavon dengan flavanon dan atau auron , Struktur dasar biflavonoid adalah 2,3-dihidroapigeninil-(I-
3′,II-3′)-apigenin (FOTO 1.), Biflavonoid dapat ditemukan pada buah, sayuran dan pada bagian tanaman lainnya, Senyawa Biflavonoid ini memiliki ikatan interflavanil C-C antara karbon C-3′ pada masing-masing flavon. Beberapa biflavonoid dengan ikatan interflavanil C O-C juga ada ,
namun bioaktivitas Senyawa Biflavonoid masih terbatas, Biflavonoid yang paling banyak diteliti adalah hinokiflavon, ochnaflavon, ginkgetin, isoginkgetin, amentoflavon, morelloflavon, robustaflavon,
. Senyawa senyawa ini memiliki struktur dasar yang mirip yaitu 5,7,4’-trihidroksi flavanoid, namun berbeda pada sifat dan letak ikatan antar flavanoid ,
berbagai senyawa biflavonoid yang diekstraksi dari berbagai spesies Selaginella (Tabel 1) dapat menghasilkan peran yaitu vasorelaksan, penguat jantung, anti hipertensi, anti pembekuan darah, mempengaruhi metabolisme enzim ,antioksidan, anti-inflamasi, anti kanker, anti alergi, antimikrobia, antifungi, antibakteri, antivirus, pelindung terhadap iradiasi UV,
Banyaknya senyawa biflavonoid yang ditemukan memicu munculnya banyak tata cara penamaan senyawa ini, Dua di antaranya yang paling sistematis
adalah sistem IUPAC dan sistem Loksley , namun hingga sekarang nama yang paling banyak dipakai adalah nama biasa yang diberikan oleh masing-masing penemunya,
Locksley pada tahun 1973 mengajukan istilah generik ‘biflavanoid’ untuk menggantikan istilah ‘biflavonil’ yang lebih dahulu dipakai. Istilah ‘biflavanoid’ dianggap lebih akurat dibandingkan ‘biflavonoid’ karena memperlihatkan sifatnya yang jenuh, Akhiran ‘oid’ memperlihatkan tipe dimernya yang homogen, seperti biflavan,biflavanon, biflavon, biflavan, Namun hingga sekarang penyebutan ‘biflavonoid’ lebih sering dipakai karena lebih mudah dilafalkan,
Sistem Locksley pada tahun 1973 membakukan tatanama cincin dan letak penomoran karbon pada cincin kerangka biflavonil,
Setiap unit monomer ditandai dengan angka Romawi I dan II. Ikatan antar monomer ditandai dengan angka Romawi yang memperlihatkan unit monomernya, dan angka Arab yang memperlihatkan letak ikatan, Kedua numeral dari kedua unit monomer penyusun
dimer, dipasangkan dengan tanda hubung dan ditelakkan dalam kurung untuk memperlihatkan letak ikatan antar monomer.
Dalam tatanama IUPAC,
hinokiflavon dinamai 6-[4-(5,7-dihidroksi-4-okso-4H-kromen-2-il)-fenoksi]-5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksifenil)- kromen-4-on ,
amentoflavon dinamai 8-[5-(5,7-dihidroksi-4-okso-4H kromen-2-il)- 2-hidroksifenil]- 5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksi-fenil)-kromen-4-on,
Kedua sistem tatanama di atas jarang dipakai karena kerumitannya. Nama yang sering dipakai adalah nama biasa yang diberikan oleh para penemunya. Nama ini lebih mudah dipakai, meskipun tidak sistematis dan tidak menunjukkan struktur kimianya, contohnya hinokiflavon, amentoflavon,
Perbedaan antara sistem Locksley dan IUPAC adalah rujukan struktur kerangkanya. sistem IUPAC menganggap biflavonoid yaitu turunan dari struktur kromen, sehingga tatanamanya lebih kompleks, sedang Sistem Locksley memakai struktur flavanoid, Jumlah gugus substitusi pada unit monomer mengikuti sistem IUPAC untuk flavon. Dalam sistem ini, amentoflavon dinamai I-4’, II-4’, I-5, II-5, I-7, II-7- heksahidroksi [I-3’, II-8] biflavon, hinokiflavon yang unit flavonnya berikatan dengan sebuah atom oksigen dinamai II-4’, I-5, II-5, I-7, II-7-pentahidroksi [I-4’-O-II-6] biflavon, sistem ini bersifat menunjukkan struktur kimianya,
Biosintesis flavonoid di alam secara in vivo masih menjadi misteri, namun ada pendekatan secara in vitro untuk menjelaskan sintesisnya. ada 9 cara sintesis
biflavonoid, yaitu:
substitusi nukleofilik,dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon, hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon, penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi, pembentukan biflavonoid mei bifenil, penggabungan silang flavon dengan katalis metal; penyusunan ulang Wessely-Moser, penggabungan fenol
oksidatif dari flavon,kondensasi Ullmann garam flavon dan flavon terhalogenasi,
Penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi,
Penggabungan Ullmann yaitu suatu reaksi aril halida yang dimediasi oleh tembaga. Suatu biflavonoid simetris, cupressuflavon heksametil eter telah dibuat dua tahun sebelum cupressuflavon alami ditemukan Seshadri , (FOTO 2a),
Reaksi Ullmann dipakai untuk mensintesis biflavon tidak simetris ginkgetin dan amentoflavon , meskipun hasilnya rendah karena adanya resinifikasi ,
Pembentukan biflavonoid mei bifenil,
Pembentukan biflavonoid mei bifenil pertama kali dilakukan oleh
dimana 4,4’-dimetoksi-3,3’- diformilbifenil dikondensasi dengan 2 hidroksiasetofenon dalam hidroksida kalium beretanol menghasilkan turunan
bikalkonil. Penggojokan senyawa ini dengan selenium dioksida dalam amil alkohol menghasilkan 3’,3’-biflavonil yang simetris (FOTO 2b), ini bisa dipakai untuk menerangkan sintesis I-6, II-6-biapigenin dan 6,6’’- binarigenin heksametil eter ,Penggabungan silang flavon dengan katalis metal,
ada banyak reaksi penggabungan silang untuk membentuk ikatan C−C dengan katalis metal, namun dalam sintesis biflavonoid hanya mencakup penggabungan Stille dan Suzuki, keduanya memanfaatkan palladium untuk menggabungkan gugus aril. Stille mensintesis biflavonoid mei penggabungan silang antara flavon triflate dengan distannan (FOTO 2c1),
sedang Suzuki dengan asam arilboronat (FOTO 2c2). Metode Suzuki dapat dipakai untuk menjelaskan sintesis robustaflavon dan robustaflavon
heksametil eter dan hinokiflavon ,
Penyusunan ulang Wessely-Moser terjadi pada monoflavanoid dalam keadaan asam, ditandai dengan reorganisasi substitusi 5,7,8 ke 5,6,7. Dalam reaksi ini, asam hidroiodat dalam asetat anhidrid dapat mengubah hinokiflavon pentametil eter menjadi hinokiflavon , Dengan metode yang sama, (+) cupressuflavon heksametil eter dapat dipakai untuk menghasilkan (±)- cupressuflavon heksametil eter dan (±)-agathisflavon heksametil eter (FOTO 2d),
Biflavonoid dapat disintesis mei penggabungan oksidatif monomer fenol memakai satu elektron teroksidasi, Pada apigenin, dimerisasi oksidatif apigenin-4’,7-dimetil eter dengan besi klorida dalam dioksan mendidih dapat
menghasilkan sepasang biflavon (FOTO 2e), ini dapat dilakukan pada flavanon untuk menghasilkan biflavanon ,
Kondensasi Ullmann dengan garam flavon, Reaksi Ullmann dengan katalis tembaga menggabungkan flavon terhalogenasi dan garam flavon nukleofilik menjadi biflavonoid. Reaktivitas atom halogen dalam kondensasi Ullmann dapat diperkuat dengan memasukkan elektron ke dalam gugus orto nitro halogen. Eliminasi reduktif gugus nitro menghasilkan biflavonoid terikat oksigen dengan
kerangka C4’−O−C8 (FOTO 2f). Sintesis isomer biflavonoid hinokiflavon pentametil eter yang berkerangka C4’−O−C6 dapat dilakukan dengan cara
ini ,
Reaksi substitusi nukleofilik dipakai untuk menghasilkan biflavon yang terikat
biflavanon dan dialkil , Reaksi ini dipakai untuk menghasilkan biflavonil metan (FOTO 2g). Reaksi dari resasetofenon dengan metilen iodida di bawah keadaan alkali menghasilkan C-termetilenasi, yang dapat diubah menjadi biflavonoid ,Hingga sekarang reaksi ini sulit dilakukan karena terjadinya resinifikasi,
contohnya pada percobaan sintesis biflavonoid dari apigenin dimetil eter ,
Hidrogenasi yaitu strategi untuk menghasilkan biflavonoid analog dengan cepat, Namun berbeda dengan dehidrogenasi, hidrogensi dapat diatur untuk menghasilkan biflavonoid yang lebih bermacam ragam dengan struktur mono- dan dihidrogenasi, Hidrogenasi biflavon pada suhu 80 ° C dalam asam asetat glasial selama 4 jam hanya menghasilkan struktur monohidrogenasi, dengan memperlama prosesnya maka akan dihasilkan biflavanon yang lebih bermacam ragam (FOTO 2i). Namun hasil proses ini relatif sedikit, karena ikatan ganda harus terus disubstitusi ,
Dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon, Dehidrogenasi cincin biflavonoid jenuh menjadi tak jenuh dapat menghasilkan senyawa biflavonoid baru, Reaksi ini dikatalisasi dengan reagen Fenton, kalium ferisianida alkalin, SeO2, atau N-bromosuksinimida (NBS). Oksidasi 4- (hidrooksimino) flavan dengan SeO2 dalam dioksan berair menghasilkan flavan, yang kemudian dalam penggabungan oksidatif menghasilkan [I-3,II-3] biflavon , Oksidasi flavanon hidrazon dengan SeO2 dalam dioksan berair menghasilkan flavon, yang kemudian dengan penggabungan oksidatif dan dehidrogenasi dengan NBS menghasilkan beberapa
biflavon (FOTO 2h),Hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon,
BIFLAVONOID PADA SELAGINELLA
Selaginella bisa tumbuh pada berbagai tipe iklim dan tanah, dengan
keanekaragaman di hutan hujan tropis, Tingginya keanekaragaman Selaginella diduga akibat sifatnya yang heterospor, sehingga memungkinkan terjadinya persilangan antar spesies, Selaginella telah ada sejak lebih dari 320 juta tahun yang kemudian, sebagian besar telah punah, yang tersisa tereduksi menjadi herba , Selaginellaceae Reichb. hanya memiliki satu genus, Selaginella Pal. Beauv. yang terdiri dari 70 spesies atau 75 spesies yang tersebar di seluruh dunia. cirinya yaitu sebagian besar spesies memiliki daun-daun kecil mirip sisik, dengan dua ukuran yang berbeda dan adanya percabangan menggarpu ,
nama lokal Selaginella ,antaralain : shi shang be atau juan bai (Cina), usia (Ambon), sikili batu, lingonai (Minangkabau) ,rumput Solo, cemara kipas gunung, cakar ayam (Jawa), paku rane (Sunda), menter (Jakarta), tai lantuan (Madura),
Selaginella dinamakan cakar ayam karena daunnya tersusun di bagian kiri-kanan batang dan cabang, bersisik-sisik seperti sisik pada kaki ayam, seperti Bryophyta, namun sebenarnya yaitu Pteridophyta karena memiliki berkas pengangkut dan
memakai spora untuk berkembang biak, Jenis-jenis Selaginella memiliki banyak kesamaan, namun biasanya dibedakan berdasarkan pigmentasinya dan morfologinya ,daerah yang memiliki spesies Selaginella, yaitu Sumatera (28), Sulawesi (20), Maluku (17) Sunda Kecil (9), Kalimantan (58), Nugini (55), Kepulauan Salomon (7) ,Filipina (47), Thailand (28), Semenanjung Malaya (24),
rimpang tegak hingga 4 m dengan tunas di pangkal bagian yang memiliki strobilus (Selaginella denticulata, Selaginella gigantea Steyerm. & A. R. Sm.), memanjat dengan rimpang yang melekat pada tanaman inang (Selaginella willdenowii
), tegak, pendek, bertumpuk-tumpuk (Selaginella selaginoides ), dan merayap dengan cabang tegak membentuk payung
(Selaginella vogelii Spring, Selaginella haematodes Spring, Selaginella erythropus Spring).
Selaginella memiliki bermacam ragam habitus, seperti merayap
(Selaginella kraussiana A. Braun, Selaginella martensii Spring, Selaginella denticulata Spring), roset dengan rimpang dan buku-buku pendek (Selaginella pallescens Spring, Selaginella lepidophylla Spring, Selaginella tamariscina Spring),
Umur Selaginella bermacam ragam , beberapa spesies hidup selama ratusan tahun, seperti Selaginella tamariscina, namun beberapa spesies hidup musiman
setahun, seperti Selaginella gracillima (Kunze) Spring ex Salom, Selaginella pygmaea (Kaulf.) Alston, Selaginella tenerrima A. Br. ex Kuhn, Selaginella tuberosa B. McAlpin & Lellinger,
Selaginella memiliki bermacam ragam pigmentasi, terdapat kelompok berwarna
kuning emas (Selaginella kraussiana var. aurea), perak (Selaginella viticulosa Klotzsch). biru (Selaginella uncinata Spring, Selaginella wildenowii, Selaginella vogelii, Selaginella lyallii ,Spring), merah darah (Selaginella erythropus), variegata (Selaginella martensii f. albovariegata, Selaginella martensii var. watsonii Selaginella kraussiana var. variegata, Selaginella tamariscina),
Keanekaragaman morfologi dan pigmentasi yaitu karakter dalam taksonomi
Selaginella , Keragaman warna memperlihatkan keragaman kandungan biflavonoid dan bahan lain di dalamnya,
bahwa beberapa spesies Selaginella dari Jawa mengandung flavonoid,
alkaloid, steroid, saponin, tanin, meskipun ada tidaknya senyawa-senyawa itu sangat bervariasi tergantung spesiesnya , Dibanding dengan senyawa biflavonoid, keragaman dan kadar senyawa-senyawa itu pada Selaginella
lebih rendah, meskipun demikian dipercaya memiliki bioaktivitas tertentu, baik sama dengan biflavonoid ataupun berbeda sama sekali,
Keragaman biflavonoid pada Selaginella Metabolit sekunder utama pada Selaginella adalah biflavonoid. penyebaran senyawa ini terbatas pada Gymnospermae,Selaginellales, Psilotales, beberapa Bryophyta dan sekitar 15 familia Angiospermae juga memiliki senyawa biflavonoid ini ,
Kandungan metabolit sekunder Selaginella bermacam ragam tergantung
faktor di dalam tanaman itu seperti spesies atau varietas, bagian yang diekstraksi , umurnya, prosedur pemanenan , ekstraksi,faktor lingkungan tempat tumbuh seperti iklim, lokasi, tanah,
Pada Selaginella lepidophylla diketahui ada kandungan minyak atsiri ,
Pada Selaginella deliculata, Selaginella doederleinii Hieron., Selaginella moellendorffii Hieron., Selaginella nipponica Franch. & Sav., Selaginella involvens (Sw.) Spring (=Selaginella .pachystachys Koidz.), Selaginella stauntoniana Spring
(=Selaginella pseudo-involvens Hayata), Selaginella remotifolia Spring var. japonica, Selaginella tamariscina, dan Selaginella uncinata terkandung steroid tipe ekdisteroid ,
Biflavonoid yang telah diidentifikasi dari Selaginella ,antaralain :
robustaflavon, sumaflavon, taiwaniaflavon,amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin, heveaflavon, hinokiflavon, isokriptomerin, kayaflavon, podocarpusflavon A, (FOTO 3),
ginkgetin dan Amentoflavon yaitu senyawa biflavonoid Selaginella yang paling mudah ditemukan dan luas sebarannya,
Beberapa senyawa biflavonoid mudah ditemukan pada banyak spesies Selaginella, beberapa senyawa biflavonoid lainnya hanya ditemukan pada spesies tertentu.
11 spesies Selaginella telah diuji kandungan amentoflavonnya ,
sumaflavon baru diketahui dari Selaginella tamariscina , Terdapat biflavonoid yang jarang ditemukan pada Selaginella namun dapat ditemukan pada tanaman lain, Pada Selaginella keberadaan taiwaniaflavon baru diketahui dari Selaginella tamariscina , namun senyawa ini ditemukan juga pada tanaman lain seperti Amentoflavon,Taiwania cryptomerioides Hayata ,
biflavonoid paling banyak ditemukan pada Selaginella, memiliki aktivitas biologi, termasuk anti depresi , anksiolitik (penenang) , analgesik , antioksidan ,antivirus , anti-fosfolipase Cγ1 , vasorelaksan , anti kanker , anti-inflamasi , antimikrobia , anti tukak lambung ,
Gugus tambahan akibat proses metilasi, glikosilasi , hidroksilasi, metoksilasi,
mempengaruhi bioaktivitas biflavonoid, Kandungan biflavonoid pada beberapa spesies Selaginella ada pada Tabel 1,
Selaginella biasanya diekstraksi dari keseluruhan bagian tanaman, meskipun kadang-kadang hanya dinamakan sebagai herba atau daun daunan, Ekstraksi dilakukan dengan berbagai jenis pelarut, mulai dari non polar ,pelarut polar, semi polar , contohnya isolasi dengan pelarut campuran seperti alkohol-kloroform, alkohol-air, alkohol-etil asetat, memasak dalam butanol, etil asetat, kloroform, air mendidih, isolasi dengan metanol, etanol,
Peran bioaktivitas biflavonoid yang diekstraksi dari beberapa spesies
Selaginella ada pada Tabel 1,
Selaginella sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antimikrobia (protozoa,virus,
bakteri, fungi ), anti hemoragik, antinosiseptif,anti iradiasi sinar UV, anti alergi, vasorelaksan, anti diabetes, menjaga tekanan darah, Penyakit yang paling banyak diuji dengan ekstrak Selaginella adalah kanker.
etanol dan Metanol yaitu pelarut yang sering dipakai untuk mengisolasi biflavonoid. Pelarut dan cara isolasi yang dipakai untuk mengekstraksi Selaginella , mempengaruhi keanekaragaman struktur kimia yang diperoleh keanekaragaman struktur kimia biflavonoid mempengaruhi bioaktivitas ekstrak itu,
Selaginella tamariscina sebagai anti kanker, antioksidan, anti-inflamasi, antifungi,
menurunkan gula darah pada penderita diabetes, mempengaruhi siklus reproduksi, menghambat iradiasi sinar UV, anti alergi, vasorelaksan,
meningkatkan kadar insulin , Selaginella tamariscina mengandung sumaflavon, taiwania-flavon, amentoflavon, hinokiflavon, 2',8''- biapigenin, isokriptomerin,
pengobatan Selaginella dipakai di Korea,Cina, Jepang , Spesies yang paling banyak dipakai adalah Selaginella tamariscina, hal ini didukung oleh tingginya
keanekaragaman biflavonoid pada spesies itu,
PERAN BIOMEDIS BIFLAVONOID
terdapat spesies Selaginella dengan bermacam ragam kandungan biflavonoid dan dengan bermacam ragam khasiat medis (Tabel 1)
Peran medis biflavonoid adalah sebagai anti kanker,antioksidan, anti-inflamasi, yang bekerja pada lingkungan yang sama dan saling berkaitan, dimana antioksidan dapat mencegah kanker, .sedang inflamasi yaitu respon tubuh terhadap kanker,
Sifat-sifat biflavonoid memerlukan evaluasi nilai medis dan nutrisinya , pemakaian Selaginella dalam pengobatan tradisional Cina
yaitu: Selaginella uncinata , Selaginella involvens , Selaginella tamariscina, Selaginella tamariscina var. pulvinata, Selaginella doederleinii, Selaginella moellendorffii,
Oksidasi yaitu kejadian alamiah dalam proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi, namun proses ini menghasilkan sampah radikal bebas yang memicu munculnya penyakit ,
semua organisme memiliki mekanisme untuk mengatasi radikal bebas, contohnya katalase dan enzim superoksida dismutase (SOD) atau dengan senyawa asam glutation,askorbat, tokoferol, Namun mekanisme pertahanan diri oleh
antioksidan ini dapat melemah akibat penuaan atau penyakit, sehingga diperlukan makanan antioksidan dari luar mei makanan , Cekaman oksidatif diinduksi oleh reactive oxygen species (ROS), yaitu berbagai radikal bebas seperti anion superoksida (O-2), radikal perhidroksi (HOO-) dan radikal hidroksil (HO*). Radikal-radikal ini terbentuk akibat reduksi elektron molekul oksigen, ROS dapat memicu peroksidasi pada membran lipid, sehingga memicu rusaknya lipoprotein dan fosfolipid ,
aktivitas antioksidan biflavonoid lebih baik dibandingkan vitamin C, E, dan β-karoten , Pemberian antioksidan dapat mencegah terjadinya komplikasi berbagai penyakit dan menurunkan tingkat cekaman oksidatif ,
campurtangan antioksidan dalam metabolisme aerob akan mengimbangi kerusakan oksidatif ini. Pada dasarnya, makhluk hidup memiliki pertahanan diri terhadap cekaman oksidatif , namun asupan antioksidan dari tanaman dapat meningkatkan daya tahan tubuh , Cekaman oksidatif memicu munculnya
penuaan dini dan penyakit degeneratif seperti kanker, .rematik, aterosklerosis, sirosis, tanaman menghasilkan bermacam ragam senyawa antioksidan
untuk menangkal radikal bebas, antaralain : vitamin C , vitamin E , biflavonoid, β-
karoten,
Ekstrak air Selaginella bryopteris (L.) Bak. meningkatkan pelindung terhadap cekaman oksidatif. Perlakuan kultur sel mamalia dengan 1-2,5% ekstrak air dapat melindungi kultur sel dari hidrogen peroksida , Aktivitas antioksidan Selaginella labordei Hieron menghambat enzim xantin oksidase dan lipoksigenase,
memakan radikal bebas . Ekstrak Selaginella involvens mampu menghambat produksi nitrat oksida (NO) dan ekspresi iNOS/IL-1β , Ekstrak air dari
Selaginella involvens, Selaginella delicatula dan Selaginella wightii bersifat
antioksidan, meskipun yang berpengaruh khusus terhadap lipid peroksidase hanya Selaginella involvens (EC50 = 2 μg/mL). maka tanaman Selaginella bryopteris (L.) Bak. ini dapat memperpanjang usia. Ekstrak tanaman Selaginella bryopteris (L.) Bak. ini tidak beracun, namun pada kadar tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol darah,
Amentoflavon yang diisolasi dari Selaginella tamariscina menghambat produksi NO pada makrofage meinaktivasi nuclear factor-κB (NF-κB).
Sumaflavon menghambat produksi NO, namun dengan cara mengeblok lipopolisakarida yang menginduksi ekspresi gen iNOS,
robustaflavon tidak dapat menghambat produksi NO , Ginkgetin t sebagai antioksidan namun dapat mengalami oksidasi spontan sehingga meningkatkan kadar hidrogen peroksida , ginkgetin dapat menggantikan caffein dalam bahan makanan dan obat tanpa menimbulkan kecanduan ,
Inflamasi yaitu pembengkakan akibat respon tubuh terhadap infeksi mikrobia, luka, kebakaran, Proses ini memicu perubahan aliran darah, kerusakan jaringan,
peningkatan tekanan darah, karena terbentuknya ROS dan berbagai mediator inflamasi lokal seperti siklooksigenase-2 (COX-2), lipoksigenase ,prostaglandin, leukotriena, fosfolipase A-2 (PLA-2),
Amentoflavon yaitu senyawa anti-inflamasi dengan menghambat aktivitas PLA-2 dan COX-2 ,
COX-2 dan PLA-2 yaitu pemicu inflamasi , ginkgetin,Amentoflavon, taiwaniaflavon dari Selaginella tamariscina menghambat inflamasi dengan
mempengaruhi induksi iNOS dan COX-2 pada makrofage RAW 264.7 yang distimulasi dengan lipopolisakarida,
Ketiganya menghambat transaktivasi gen iNOS dan COX-2 dengan mengeblok translokasi sub unit p65 dari NF-κB, Aktivasi NF-κB dipengaruhi oleh fosforilasi dan degradasi I-κBα yang juga dihambat oleh ketiganya, Amentoflavon
yang diisolasi dari Selaginella tamariscina dapat menghambat aktivitas fosfolipase Cγ1 dengan IC50 = 29 uM, namun tidak menghambat aktivitas protein kinase ,
bahwa senyawa 2',8''- biapigenin menghambat transaktivasi gen iNOS dan
COX-2 mei inaktivasi NF-κB dengan mencegah translokasi inti p65 , Amentoflavon, gingetin, 2',8''-biapigenin, dan taiwaniaflavon dapat
dikembangkan untuk terapi anti-inflamasi, ini sejalan .dengan resep tradisional Cina yang memakai Selaginella tamariscina untuk mengatasi inflamasi,
Penyakit kanker yaitu akibat terganggunya homeostasis metabolisme tubuh, ini terkait dengan fungsi anti-inflamasi dan antioksidan , Produksi berlebihan
NO dan prostaglandin, akibat aktivitas iNOS dan COX-2, mendorong terjadinya penyakit kanker , Senyawa biflavonoid yang bermanfaat untuk mengatasi kedua
masalah itu, semestinya bermanfaat untuk mengatasi kanker, namun ternyata tidak semua biflavonoid yang berperan sebagai anti-inflamasi dan antioksidan
bermanfaat sebagai anti kanker, Biflavonoid yang paling kuat menghambat kanker adalah ginkgetin, sedang senyawa lainnya memberikan hasil bervariasi,
tergantung jenis sel kankernya. Aktivitas sitotoksik yang memperlihatkan kemampuan dalam menghambat pertanaman sel kanker menjadi dasar pengembangan obat anti kanker ,
ekstrak kasar dan senyawa murni biflavonoid dari Selaginella memiliki
efek anti kanker. Ginkgetin yang diekstrak dengan etanol dari Selaginella moellendorffii menghambat pertanaman sel kanker ovarian adenocarcinoma (OVCAR-3) (IC50 = 1,8 μg/mL). Biflavonoid lain dari tanaman yang sama, seperti
podocarpusflavon A,amentoflavon, amentoflavon 7,4',7",4"'-tetrametil eter,
kayaflavon, tidak memiliki bioaktivitas itu , efek sitotoksik ginkgetin memicu
kematian sel-sel kanker OVCAR-3, foreskin fibroblast (FS-5) ,cervical
carcinoma (HeLa) secara berturut-turut dengan EC50 = 3,0, 5,2, dan 8,3 μg/mL.
Pemberian ginkgetin sebanyak 3 μg/mL selama 1 hari memicu terjadinya fragmentasi dan terlepasnya ikatan jalin ganda DNA, pemberian ginkgetin
sebanyak 5 μg/mL selama 30 menit memicu peningkatan hidrogen peroksida karena oksidasi spontan ginkgetin, ini dapat dihambat dengan senyawa
antioksidan seperti vitamin E , vitamin C dan katalase,
Pemberian amentoflavon pada sel kanker melanoma B16F-10, mereduksi pembentukan nodus tumor sejalan dengan tereduksinya tingkat kolagen asam sialat, γ-glutamil transpeptidase,paru paru, Pemberian amentoflavon meningkatkan penghambat ekspresi matriks metalloprotease-1 dan -2 (MMP-1 dan -2), mempengaruhi sitokin, menghambat aktivasi dan translokasi sub unit p65, p50, c-Rel dari NF-κB, dan faktor transkripsi lainnya seperti adenosina monofosfatase siklis , c-fos, factor-2,
amentoflavon yang tidak mampu menghambat pertanaman sel OVCAR-
3 ternyata mampu menghambat pertanaman sel melanoma B16F-10, aktivitas sitokrom P450 , DNA topoisomerase I dan II, dan menginduksi kerusakan DNA dan kromosom, sehingga berpotensi sebagai kandidat anti kanker ,
Biflavonoid dari ekstrak Selaginella delicatula, yaitu 2",3"-dihidrorobustaflavon 7,4',-dimetil eter dan robustaflavon 4'-metil eter dapat menghambat pertanaman sel tumor Raji dan Calu-1 , Ekstraksi bagian aerial Selaginella delicatula yaitu: 2,3-dihidroamentoflavon 7,4'-dimetil eter dan robustaflavon 4',4'''-dimetil eter memperlihatkan aktivitas sitotoksik (EC50 < 4 μg/mL) terhadap sel kanker HT-29 dan P-388 , Ekstrak etanol Selaginella doederleinii yang bertipe heveaflavon dan amentoflavon bersifat sitotoksik terhadap sel kanker murine L 929, Ekstrak air Selaginella doederleinii memiliki aktivitas anti mutagenik sedang terhadap sel kanker ,
ini mendukung kegunaan Selaginella doederleinii sebagai anti kanker dalam pengobatan Cina, Pemberian ekstrak Selaginella tamariscina dapat menurunkan
ekspresi MMP-2 dan -9, menurunkan ekspresi aktivator urokinase plasminogen, dan menghambat pertanaman sel metastatik A549 dan Lewis lung carcinoma (LLC), Ekstrak metanol Selaginella tamariscina .menghambat proliferasi sel mesangial yang diaktivasi oleh IL-1α dan IL-6 (IC50 = 56,0 ± 2,0 μg/mL), namun tidak terjadi sitotoksisitaSelaginella Mekanisme penghambatannya mungkin berhubungan dengan produksi sitokin pada sel mesangial dan perusakan ekspresi gen ,
Ekstrak Selaginella tamariscina dengan pelarut organik tidak mempengaruhi sel limfosit normal, memicu efek anti kanker pada kultur sel leukemia HL-60, ekstrak air meningkatkan ekspresi gen penekan tumor p53 dan menahan induksi G1 pada siklus sel. Pemberian Selaginella tamariscina sebanyak 1% dari makanan mereduksi secara signifikan (P < 0,05) proliferasi sel inti antigen dari epitelium lambung ,
Ekstrak daun Selaginella willdenowii mengandung 7"-O-metilrobustaflavon , 4',7"-di-Ometilamentoflavon, isokriptomerin secara menonjol sitotoksik terhadap berbagai sel kanker , Pada pasien terminal nasopharyngeal carcinoma (NPC) yang dikenai radioterapi, kecepatan hilangnya NPC pada pasien yang diberi
Selaginella sebanyak 30 g per hari secara khusus lebih .tinggi dibandingkan tanpa perlakuan, Ekstrak Selaginella meningkatkan radiosensitivitas NPC dan tidak meningkatkan toksisitas akut radioterapi ,
Sifat anti kanker terhadap sel leukemia HL60 juga dimiliki beberapa senyawa steroid dari Selaginella tamariscina Antimikrobia (protozoa,virus, bakteri, fungi)
Ekstrak Selaginella tamariscina dapat memicu penggumpalan inti dan fragmentasi DNA semuanya ini yaitu sifat apoptosis, namun sitotoksisitas terhadap sel kanker leukemia HL-60 tertekan oleh ROS, termasuk katalase dan SOD ,
Fraksi butanol, kloroform, etil asetat dari ekstrak air Selaginella tamariscina merusak sel kanker leukemia U937 dan tidak berpengaruh pada limfosit normal. Ketiga fraksi itu mungkin secara genotoksik menyerang sel kanker yang sedang aktif membelah. Fraksi air dari ekstrak air Selaginella tamariscina menginduksi
ekspresi gen supresor tumor p53, Fraksi air dapat mematikan sel leukimia U937, sedang fraksi lain hanya menghambat pertanaman sel itu , ekstrak Selaginella tamariscina mampu untuk terapi anti kanker , anti metastatik kanker paru paru, amentoflavon ,agen kemopreventif kanker lambung , Isokriptomerin
dari Selaginella tamariscina berkhasiat sebagai analgesik ,anti kanker , anti-inflammasi, immunosuppressan ,
mikrobia cenderung membangun resistensi terhadap antibiotik dengan melakukan mutasi dan hadir dalam bentuk baru yang lebih resisten, Ketidakefektifan suatu antibiotik semakin meningkatkan resistensi mikrobia, pemakaian antimikrobia dari tanaman semakin memperoleh tempat karena antimikrobia .tradisional yang dihasilkan oleh mikrobia mulai tidak efektif
karena beberapa penyakit baru tahan terhadap obat itu, khususnya penyakit yang diakibatkan virus , Sifat antimikrobia Selaginella biasanya lemah kecuali beberapa biflavonoid tertentu. AntiviruS ,
Amentoflavon memiliki aktivitas antivirus terhadap respiratory syncytial virus (RSV) ,virus influenza, herpes , Amentoflavon yang diisolasi dari ekstrak etanol Selaginella sinensis memperlihatkan penghambatan terhadap RSV (IC50 = 5,5 μg/mL) , Senyawa ini juga memperlihatkan penghambatan terhadap reseptor serotonin, terutama reseptor opioid subtipe h-δ , 5-HT(2C) , 5-HT(1D) , reseptor benzodiazepina dan Amentoflavon dari ekstrak Selaginella doederleinii dan Selaginella tamariscina berpotensi sebagai antivirus dan anti-inflamasi ,
Amentoflavon menghambat virus influenza A dan influenza B,
sedang terhadap HSV-1 dan -2 (IC50 = 8,5 dan 8,6 μg/mL) Senyawa biflavonoid lain yaitu hinokiflavon menghambat virus influenza sialidase memiliki daya
hambat yang tinggi terhadap HIV-1 secara in vivo , Robustaflavon dan hinokiflavon yang diisolasi dari ekstrak etanol memiliki daya hambat yang tinggi terhadap
polimerase HIV-1 RTase secara in vitro , Ginkgetin mampu menghambat sitomegalovirus dan virus herpes , dengan cara menurunkan sintesis protein virus dan menekan transkripsi gen, tanpa memicu keracunan ,
Sifat antivirus dapat diberikan oleh senyawa non biflavonoid, contohnya uncinoside A dan uncinoside B, suatu glikosida dari Selaginella uncinata, bersifat antivirus kuat terhadap RSV (IC50 = 6,9 dan 1,3 μg/mL), dan antivirus sedang terhadap parainfluenza tipe 3 (PIV-3) (IC50 = 13,8 dan 20,8 μg/mL)
mematenkan efek antivirus beberapa biflavonoid dan turunannya, termasuk amentoflavon,robustaflavon, hinokiflavon, terhadap herpes (HSV-1, HSV-2), dampa zoster (VZV), , campak, virus influenza (A, B), hepatitis (B), human immunodeficiency virus (HIV-1),
Ekstrak Selaginella involvens memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes pada kadar di atas 100 μg/mL, Bakteri Propionibacterium acnes bertanggungjawab atas keadaan inflamasi pada penderita jerawat. Oleh karena itu meskipun tidak bersifat antibiotik, ekstrak Selaginella involvens dapat mengatasi jerawat ,
Amentoflavon pada kadar 5 dan 10 μg/mL mampu menghambat pembentukan aflatoksin B1 dan B2 (P<0,001) dari Aspergillus flavus, sehingga dapat dikembangkan untuk menghasilkan agen pengendali produksi aflatoksin,
meskipun tidak mampu menghambat pertanaman fungi itu (P>0,05) ,
amentoflavon memperlihatkan aktivitas mutagenik terhadap bakteri Salmonella
typhimurium, mematenkan beberapa senyawa biflavonoid sintetik yang diklaim anti Mycobacterium. Antifungi. Amentoflavon dari ekstrak etil asetat Selaginella
tamariscina memperlihatkan potensi antifungi melawan beberapa fungi patogen, tanpa memicu hemolisis pada sel eritrosit ,
amentoflavon berpotensi menjadi antifungi khususnya dan candidiasis pada umumnya, Amentoflavon menahan siklus pembelahan sel C. albicans pada fase-S, sehingga fungi ini tidak berkembang lebih lanjut. Oleh karena itu,
amentoflavon sering mengganggu transisi dimorfisme trehalosa dan dapat menginduksi akumulasi trehalosa pada Candida albicans sehingga tidak tumbuh namun membentuk hifa semu ,
Antiprotozoa atau Turunan amentoflavon memiliki aktivitas anti malaria sedang terhadap Plasmodium falciparum strain W2 (IC50 = 0,98 μg/mL), namun aktivitasnya lemah terhadap strain D6 (IC50 = 2,8 μg/mL), podocarpusflavon A dan Amentoflavon tidak menunjukan penghambatan terhadap Trypanosoma cruzi , sedang ginkgetin memperlihatkan penghambatan pada IC50 = 11 uM ,
Ekstrak Selaginella tamariscina yaitu ramuan yang efektif untuk mencegah
penyakit degeneratif otak baik akut seperti stroke maupun kronis seperti demensia. Keduanya memicu hilangnya fungsi otak akibat kerusakan sel-sel syarat secara terus-menerus, sehingga menurunkan daya ingat, Kemampuan untuk mencegah kerusakan otak ini akibat kandungan amentoflavon ,
Neuroprotektif Amentoflavon dan ginkgetin pada Selaginella dapat meningkatkan aktivitas neuroprotektif melawan cekaman sitotoksik, sehingga berpotensi untuk obat penyakit neurodegeneratif seperti stroke dan Alzheimer ,
Senyawa flavonoid berperan sebagai pelindung terhadap iradiasi sinar ultra violet (UV), termasuk beberapa senyawa biflavonoid , Ekstrak metanol dari Selaginella tamariscina yang mengandung amentoflavon dan sumaflavon menghambat kemampuan iradiasi sinar UV untuk menginduksi aktivitas MMP-1 dan-2 pada fibroblast primer kulit pasien, Nilai penghambatan sumaflavon dan
amentoflavon terhadap iradiasi sinar UV secara berturut turut adalah 1,8 mμM dan IC50 = 0,78 , sedang asam .retinoat yang dipakai sebagai kendali positif memiliki nilai IC50 = 10 mμM , Potensi kematian sel akibat iradiasi sinar UV tereduksi pada sel yang diperlakukan dengan ekstrak air Selaginella
bryopteriSelaginella , Radiasi panas menekan pertanaman sel hingga 50%, praperlakuan dengan ekstrak air selama 1 jam dapat melindungi sel terhadap tekanan pertanaman akibat panas ,
Ekstrak n-butanol dan etil asetat dari Selaginella tamariscina memperkuat aktivitas vasorelaksasi. Ekstrak ini dapat melemaskan otot polos vaskular mei endotelium yang terkait dengan aktivitas NO , Amentoflavon dari ekstrak etil asetat Selaginella tamariscina dapat menginduksi relaksasi fenilefrin yang bertanggungjawab terhadap kontraksi aorta. Aktivitas vasorelaksan ini dapat hilang atau terhambat dengan denudasi endotelium atau praperlakuan
jaringan aorta dengan N(G)-nitro-L-arginina metil ester (LNAME), 1 H-oksadiazolo[4,3-α]quinoksalin-1-on (ODQ), .tetraetilammonium (TEA), metilen biru, dan verapamil, namun tidak dihambat oleh atropin,propranolol indometasin, glibenklamid, Inkubasi cincin aorta berendotelium lengkap dengan amentoflavon meningkatkan produksi cGMP. Senyawa ini dapat mengendorkan otot polos vaskular mei pemberian sinyal pada endotelium yang terkait dengan NO-cGMP, dengan campurtangan saluran non spesifik K+ dan Ca2+ ,
Ekstrak etanol Selaginella tamariscina memiliki aktivitas anti allergi, Ekstrak ini
menghambat anafilaksis pada kulit akibat pemberian serotonin dan histamin , Ekstrak ini dapat mereduksi pelepasan histamin dari sel mast peritoneal dan dapat menaikkan tingkat cAMP intraseluler pada .kadar 200 μg/mL, Ekstrak ini menghambat sel mast yang memicu reaksi alergi, Efek ini dipercepat oleh reduksi pelepasan amina vasoaktif seperti histamin dari sel mast dengan memperkuat membran sel dan melemahkan aktivitas amina ini. Selaginella tamariscina bermanfaat untuk mengobati .alergi ,
Ekstrak kloroform-metanol Selaginella pallescens menghambat kontraksi spontan otot polos ileum , Amentoflavon yang diisolasi dari daun Selaginella rupestris juga memiliki efek antispasmodik yang sama , Amentoflavon
bersifat anti tukak lambung dan dapat berikatan dengan ROS pada permukaan mukosa lambung, sehingga melindungi sel lambung dari kerusakan dan dapat
dipakai untuk pengobatan penyakit lambung , Ekstrak etanol Selaginella bryopteris dapat mengobati tukak lambung , Senyawa non-biflavonoid
yang diisolasi dari ekstrak metanol Selaginella lepidophylla, 3-metilenhidroksi-5-metoksi-2,4-dihidroksi tetrahidrofuran, memiliki efek penghambatan ringan
terhadap kontraksi uterus, namun tidak pada otot polos duodenum dan
ileum ,
Ekstrak Selaginella articulata memperlihatkan tingkat netralisasi moderat terhadap efek hemoragik racun ular Bothrops atrox (10 μg/tikus) dengan dosis ekstrak 4 mg/tikus mei oral , Mekanismenya tidak berkaitan dengan reseptor opioid, Antinosiseptif. Biflavonoid menghasilkan aktivitas antinosiseptif yang khusus, Aktivitas antinosiseptif 13,118- binaringenin lebih tinggi dibandingkan beberapa obat analgesik ,
Ekstrak Selaginella tamariscina yang disuntikkan secara intraperitoneal (25 g/kg) selama 12 hari meningkatkan konsentrasi insulin, menurunkan kadar gula darah dan lipid peroksida, penyuntikan ini memperbaiki struktur sel pankreas yang rusak akibat aloksan ,Ekstrak Selaginella lepidophylla bersifat hipoglikemik ,
Amentoflavon dari ekstrak metanol Selaginella tamariscina dapat dipakai untuk menangani diabetes tipe-2 dan penghambatan aktivitas protein tirosina fosfatase 1B (PTP1B) ,
ekstrak Selaginella doederleinii sebagai obat anti kanker menimbulkan tanda-tanda pendarahan pada kulit dan gusi dan memicu kinerja tulang sumsum tertekan, Gangguan ini berhenti setelah pemberian ekstrak dihentikan ,
Senyawa hordenin, suatu glikosida yang diisolasi dari Selaginella doederleinii dapat meningkatkan tekanan darah ,
suatu efek yang bertentangan dengan flavonoid pada biasanya , Senyawa
biflavonoid yang paling melimpah pada Selaginella amentoflavon menekan kemampuan lipopolisakarida dalam menginduksi pembentukan TNF-α dan IL-1β yang mengendalikan produksi senyawa-senyawa anti-inflamasi, sebaliknya pemberian amentoflavon dapat memicu pembentukan iNOS dan COX-2 yang bertanggungjawab terhadap produksi senyawa-senyawa oksidan ,
bioaktivitas setiap biflavonoid perlu dipertegas mengingat hingga sekarang
baru amentoflavon dan ginkgetin yang penelitian bioaktivitasnya sangat lengkap.
Selaginella lepidophylla disebut resurrection plant karena mampu bertahan hidup dari kekeringan yang panjang dan pulih kembali melalui proses
rehidrasi ,jika 99% air dari tubuhnya telah terambil , Kekeringan memicu perubahan pigmentasi dan fluoresensi namun tidak memicu kematian ,
Kemampuan bertahan ini diberikan oleh trehalose, suatu bentuk gula sederhana yang tidak reaktif dan sangat stabil, Trehalose yaitu hasil ikatan antara glukosida oksigen dengan dua cincin heksosa berenergi rendah (1 kcal/mol) ,
keragaman jenis metabolit sekunder yang tinggi membantu proses identifikasi, meskipun kadar masing-masing tidak tinggi, Namun pada kadar yang sangat rendah, suatu jenis metabolit sekunder tidak berarti dalam penelitian ini, karena
ada dan tidaknya dipengaruhi keadaan lingkungan, bukan hanya faktor genetik ,
Beberapa spesies Selaginella mengandung trehalose dengan kadar yang relatif tinggi, yaitu: Selaginella sartorii Hieron dan Selaginella lepidophylla ,
Kadar trehalose dapat mencapai 15% dari berat kering sel , Kadar trehalose yang tinggi bertanggungjawab atas daya tahan terhadap kekeringan , Tingginya akumulasi trehalose memicu trehalose sebagai biostabilisator molekuler untuk
berbagai pemakaian seperti pangan,kosmetik, farmasi ,
Trehalose banyak ditemukan pada invertebrata bakteri, fungi , namun jarang ditemui pada tanaman, bahkan Angiospermae tidak mampu mensintesisnya,
SELAGINELLA
Selaginella telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat sejak dahulu kala.
di Cina dan india, untuk perawatan setelah persalinan atau mengobati luka.,
Daun Selaginella plana direbus diminum sebagai tonik untuk
perawatan setelah persalinan ,
Tunas muda Selaginella plana Hieron sebagai pengobatan dan dimakan,
Tunas muda Selaginella plana Hieron untuk mengobati pendarahan ,untuk
mengobati luka setelah persalinan dan gangguan menstruasi ,
untuk meningkatan daya tahan tubuh ,
Selaginella argentea Spring dan Selaginella plana untuk mengobati sakit kepala dan demam tinggi ,
Selaginella tamariscina untuk mengobati sakit kepala, kelumpuhan, santet,nyeri haid, luka memar, asma,
Selaginella myosurus dipakai untuk mengobati kelelahan, asma, demam ,
Selaginella delicatula Alston dipakai untuk mengobati penyakit lambung,
Selaginella wightii Hieron untuk mengobati infeksi saluran kemih ,
.Selaginella involvens dipakai untuk menghindari penyakit-penyakit akibat lanjut usia dan memperpanjang usia,
Selaginella firmuloides Warb dipakai untuk membantu persalinan ,
Selaginella tamariscina dipakai untuk menghambat proses penuaan ,
Selaginella doederleinii dipakai sebagai obat anti kanker ,
Selaginella delicatula dipakai sebagai obat penenang ,
Selaginella convoluta (Arn.) Spring dipakai untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi perempuan ,
Selaginella parkeri Spring (= Selaginella pedata Klotzsch) dibakar dengan api dan ditekankan ke tumit bayi dengan lembut agar segera dapat berjalan ,
Selaginella parkeri dan Selaginella epirrhizos Spring dipakai untuk mengobati sakit kepala ,
Selaginella dipakai sebagai obat infeksi saluran kencing, patah tulang , rematik, kanker, infeksi saluran pernafasan, perlukaan, gangguan hati,
Pemakaiannya dapat dilakukan dengan cara segar atau dikeringkan dalam bentuk serbuk,
resep jamu tradisional yang memakai Selaginella ,antaralain:
eksim : 10 g herba segar Selaginella uncinata, dicuci, ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada area yang sakit,
saluran kencing, gangguan hati dan infeksi , herba kering 15-30 g direbus
selama 4 jam, disaring, setelah dingin diminum ,
tulang patah 15-30 g herba segar direbus, kemudian diminum, diperkuat dengan menempelkan herba segar yang telah dilumatkan pada tempat yang patah tulang,
masalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) infeksi saluran nafas, batuk, radang paru, radang amandel, 30 g herba kering direbus, kemudian diminum.
jari bengkak akibat gigitan ular atau keseleo, herba segar dilumatkan dan ditempel di tempat yang sakit,
kanker paru-paru : 60 g herba kering Selaginella doederleinii, 15 g daun sambiloto (Andrographis paniculata NesSelaginella ) kering, dan 5 g buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) kering direbus pada
api kecil dengan 800 mL air, hingga tersisa separuh, kemudian disaring, setelah dingin diminum 3 kali sehari,
radang paru-paru : 30 g daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.) dan 30 g herba kering segar direbus dengan 800 mL air hingga tersisa separuhnya, kemudian disaring dan diminum dua kali sehari, dosis setiap kali minum 200 mL.
kanker lain lain, kanker rahim, nasofaring, paru-paru : 60 g herba kering direbus selama 4 jam dengan api kecil, kemudian disaring dan diminum setelah dingin,
Tabel 1. Keanekaragaman senyawa biflavonoid pada beberapa spesies Selaginella dan bioaktivitasnya,
Spesies : Selaginella articulata -
Bioaktivitas : Menetralkan pendarahan dan menghambat aktivitas proteolisis racun ular terhadap kasein
Spesies : Selaginella bryopteris
Pelarut : H2O ,
Senyawa : Amentoflavon, hinokiflavon ,
Bioaktivitas : Membantu pertanaman sel dan melindungi tubuh dari cekaman
radikal bebas hidrogen peroksida ,
Spesies : Selaginella chrysocaulos
Senyawa : - Amentoflavon, hinokiflavon -
Spesies : Selaginella delicatula
Senyawa : - Robustaflavon 7,4',4'''-trimetil eter; robustaflavon
4',4'''-dimetil eter; 2,3-dihidroamentoflavon 7,4',7''-
trimetil eter; 2,3-dihidroamentoflavon 7,4'-dimetil
eter; 2'',3''-dihidroisokriptomerin 7-metil eter
,robustaflavon 4'-metil eter;
robustaflavon 7,4'-dimetil eter; 2",3"-
dihidrorobustaflavon 7,4',-dimetil eter; 2",3" '-
dihidrorobustaflavon 7,4', 7"-trimetil eter;
robustaflavon; amentoflavon ,
Bioaktivitas : Sitotoksik terhadap sel kanker P-388 dan HT-29 ,
sel kanker Raji dan Calu-1, dan sel limfoma dan leukemia ,
Spesies : Selaginella denticulata
Senyawa : - Robustaflavon -
Spesies : Selaginella doederleinii
Pelarut : H2O mendidih
Senyawa : Amentoflavon, 7,7''-di-O-metilamentoflavon,
7,4',7'',4'''-tetra-O-metilamentoflavon, heveaflavon ,
Bioaktivitas : Anti mutagenik moderat , sitotoksik terhadap sel
kanker L 929 dan kanker (cholangiocarcinoma), namun
kemungkinan mengandung senyawa tertentu yang menekan keadaan
sumsum tulang , juga bersifat
Spesies : Selaginella involvens - -
Bioaktivitas : Menghambat produksi dan efek radikal bebas dari nitrat oksida (NO)
dan ekspresi iNOS/IL-1 β; anti jerawat non-antibiotic, dan antiinflamasi ,
Spesies : Selaginella labordei - -
Bioaktivitas : Antioksidan yakni menghambat ekspresi gen COX-2 pada sel kanker usus besar .
Spesies : Selaginella lepidophylla
Senyawa : - Robustaflavon -
Spesies : Selaginella moellendorffii
Pelarut : EtOH .
Senyawa : Ginkgetin, amentoflavon 7,4',7",4"'-tetrametil eter,
kayaflavon, podocarpusflavon A, amentoflavon .
Bioaktivitas : Memiliki penghambatan moderat terhadap sel kanker ovarian
adenocarcinoma (OVCAR-3), anti-metastasis pada
sel kanker paru-paru A549 dan Lewis lung carcinoma (LLC) , apoptosis akibat aktivasi caspase oleh hidrogen peroksida ,
Selaginella pallescens Kloroform-MeOH ,
- Antimikrobia moderat dan anti spasmodik karena dapat menghambat
kontraksi spontan usus ileum .
Spesies : Selaginella rupestris
Senyawa : - Amentoflavon
Bioaktivitas : Antispasmodik terhadap usus ileum; dan mampu memperkuat tekanan jantung pada masalah nor-modinamik dan hipodinamik .
Spesies : Selaginella sinensi
Pelarut : EtOH .
Senyawa : Amentoflavon , hinokiflavon; 2,3- dihidroamentoflavon ,
Bioaktivitas : Antivirus terhadap respiratory syncytial virus (RSV) ,
Spesies : Selaginella
Pelarut : tamarascina H2O, n-BuOH ,EtOAc , MeOH , EtOH ,H2O,
pelarut organik , EtOAc, nBuOH ,MeOH-EtOAc ,
Senyawa : Amentoflavon , sumaflavon , robustaflavon , hinokiflavon ,
taiwaniaflavon , 2',8''-biapigenin ,isokriptomerin
Bioaktivitas : • Anti kanker ,anti kanker terhadap sel leukemia, mereduksi
pertanaman sel epithelium kanker, tidak mempengaruhi limfosit
normal; dan kemopreventif terhadap kanker lambung , menghambat aktivitas fosfolipase Cγ1 dan proliferasi sel kanker ,menghambat proliferasi sel mesangial
yang diaktivasi IL-1β dan IL-6; Mengurangi produksi IL-1β dan TNF-α ,
• Anti-inflamasi ,mempengaruhi induksi iNOS dan COX-2 pada makrofage RAW264.7 yang dirangsang lipopolisakarida , menghambat pembentukan
NO dengan menghambat kinerja lipopolisakarida yang menginduksi
pembentukan NO , menghambat kinerja NF-κB dengan mengeblok degradasi I-κBα ,
• Antioksidan, menginduksi apoptosis sel HL-60 yang diaktifkan
caspase ,
• Antifungi ,
• Anti iradiasi UV, menghambat aktivitas MMP-1 pada fibroblast kulit
setelah iradiasi UV .
• Anti alergi .
• Memiliki aktivitas estrogenik .
• Memacu aktivitas vasorelaksan .
• Meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar gula darah
penderita diabetes .
• Immunosuppressan dan analgesik.
• Neuroprotektan.
Spesies : Selaginella willdenowii
Senyawa : - 4',7"-di-O-metilamentoflavon, isokriptomerin, 7"-O-metilrobustaflavon
Bioaktivitas : Sitotoksik terhadap sel kanker ,
Spesies : Selaginella spp.
Bioaktivitas : Meningkatkan radiosensitisasi sel kanker (terminal nasopharyngeal carcinoma) terhadap radioterapi, namun tidak meningkatkan toksisitas akut radioterapi .
Keterangan: Bagian tanaman yang dipakai adalah seluruh bagian aerial, seluruh tanaman, atau daun saja. * = penemuan senyawa baru
FOTO 1. STRUKTUR DASAR FENOL, FLAVANOID DAN BIFLAVANOID. Sistem
cincin bisiklis dinamai cincin A dan C, sedang cincin unisiklis
dinamai cincin B. Kedua unit monomer biflavonoid ditandai dengan
angka Romawi I dan II. Posisi angka pada masing-masing
monomer dimulai dari cincin yang mengandung atom oksigen,
posisi ke-9 dan ke-10 memperlihatkan karbon pada titik penyatuan
FOTO 2. SINTESIS BIFLAVONOID. a. Penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi, b. Pembentukan biflavonoid
mei bifenil, c. Penggabungan silang flavon dengan katalis metal (c1. Stille, c2. Suzuki), d. Penyusunan ulang
Wessely-Moser, e. Penggabungan fenol oksidatif dari flavon, f. Kondensasi Ullmann dengan garam flavon, g.
Substitusi nukleofilik, h. Dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon, i. Hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon
FOTO 3. STRUKTUR BIFLAVONOID SELAGINELLA yang telah diidentifikasi: amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin, heveaflavon, hinokiflavon, isokriptomerin, kayaflavon, robustaflavon, sumaflavon,
taiwaniaflavon, dan podocarpusflavon A.