Tampilkan postingan dengan label selpunca stroke dan mesenkimal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label selpunca stroke dan mesenkimal. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 April 2022

selpunca stroke dan mesenkimal

   






selpunca   STROKE

  


 stroke sulit disembuhkan dengan obat obatan   walaupun dengan  berbagai 

cara pencegahan   sebab Sel-sel neuron yang .rusak tidak mampu  pulih  dengan sendirinya, pada tahun  2008  Steinberg dari Universitas Stanford  melakukan penelitian dengan memakai  sel punca embrional untuk mengobati   tikus yang terkena stroke, Dengan diberikan   terapi sel punca neural, sel-sel  neuron yang rusak pada tikus akibat  stroke dapat tergantikan dengan sel neuron  baru oleh karena sel punca merupakan sel  yang belum dewasa dan mampu berdiferensisasi menjadi berbagai jenis sel sesuai 

 dengan letak sel tersebut di dalam tubuh,  Kultur sel punca mampu  menghasilkan sel sel neuron baru yang kemudian dapat menumbuhkan aksonnya menuju lokasi  yang tepat di otak, Sel punca adalah sel yang belum berdiferensiasi, namun dapat berproliferasi  memperbanyak diri  dan 

 berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis .sel (pluripoten atau multipoten),  


SEL PUNCA DEWASA

 Sel punca dewasa mempunyai   sifat  yaitu  sel punca  dewasa mampu berdiferensiasi menjadi  jenis sel dewasa dengan karakteristik  morfologik dan fungsi tertentu  dan  sel sel ini mampu membuat salinan sel yang identik dengan dirinya sendiri untuk  waktu yang lama, Sel punca dewasa harus berpotensi  klonogenik  mampu menghasilkan  turunan  sel yang identik secara genetik, yang  kemudian berkembang menjadi semua sel  yang tepat sesuai dengan jaringan di tempat  sel tersebut berada,Sel punca dewasa yaitu  sel-sel  yang terdapat di semua organ tubuh  terutama sumsum tulang, dapat    melakukan regenerasi untuk mengatasi dan memperbaiki berbagai kerusakan jaringan  yang dapat berakibat nekrosis sel,  Sel punca dewasa dapat diambil dari darah perifer  ,tali pusat (umbilical cord blood stem cells), fetus  (fetal stem cells), sum-sum tulang  (bonemarrow stem cells), 

Meskipun   dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel,  sel punca dewasa  berkurang kemampuan diferensiasinya, seperti  gastrointestinal crypt cells di sistem  pencernaan, oval cells di dalam hati,  pneumocytes tipe II di dalam paru-paru, subset sel punca di dalam  epitel kulit, subset sel punca di dalam  kornea, subset sel punca di dalam  retina, subset sel punca di dalam  pankreas,subset sel punca di dalam  pembuluh darah, subset sel punca di dalam  otot rangka, subset sel punca di dalam sum-sum tulang, subset sel punca di dalam  darah tepi, subset sel punca di dalam  otak, subset sel punca di dalam  korda spinalis, subset sel punca di dalam  pulpa gigi, 

SEL PUNCA EMBRIO 

  sel punca embrio atau  Sel punca embrional  yaitu bahwa   setiap pasien di mulai   dari proses fertilisasi antara spermatozoa  dan oosit di ampula tuba Falopi, yang   kemudian  menghasilkan sebuah sel yaitu. zigot,  Pada zigot, materi genetik yang   tersimpan di dalamnya merupakan kesatuan  dari oosit dan  spermatozoa ,Sel zigot segera  aktif membelah dan menghasilkan sel-sel 

 blastomer dalam jumlah banyak , pada hari ke-3 sampai ke-4 sesudah   

 fertilisasi, blastomer yang terbentuk sudah  berjumlah delapan sel,  sesudah  mencapai  tahapan ini, embrio akan  mengalami  kompaksi (morula)   yang 

 ditandai oleh adanya ikatan antar blastomer , seiring waktu sel-sel di dalam embrio  juga  akan terus membelah hingga berjumlah 32 sel. kemudian  natrium dipompakan dari  dalam ke luar sel, yang mengakibatkan  keseimbangan di dalam zona pelusida  berubah sehingga air dapat masuk ke dalamnya,  ini terus berlangsung  hingga  terbentuk  rongga blastokel,  embrio  sudah mencapai tahap blastosis, Sel-sel dalam tahapan ini sudah kehilangan  sifat totipotensi  pluripoten, karena sudah   terjadi diferensiasi yang pertama kali, yaitu 

 perubahan blastomer menjadi inner cell  mass (massa sel dalam) dan sel trofoblas.   Inner cell mass yaitu  sel-sel punca  embrio  yang nantinya akan berdiferensiasi membentuk seluruh jenis sel tubuh, sedangkan sel trofoblas bertanggung jawab  pada proses pembentukan plasenta, 


STROKE

Jenis stroke yang sering terjadi   yaitu stroke iskemia yaitu terhambatnya  peredaran darah arterial ke/dalam otak secara sementara selama terjadinya  stroke  dinamakan  cedera serebrovaskuar, pada  iskemia, sel-sel neuron kekurangan pasokan glukosa ,darah dan pasokan oksigen , akibat adanya penggumpalan darah , 

Iskemia  mengakibatkan  edema jaringan otak yang  meningkatkan tekanan dalam otak  berpeluang untuk terjadinya stroke lagi, Iskemia dan perdarahan juga mengganggu  kerja pompa ion Na+, K +  sehingga terjadi .penumpukan ion Na+  di dalam sel-sel  neuron. Edema dan kelebihan ion Na+  akan .memicu sel-sel neuron untuk melepaskan  neurotransmiter glutamat yang kemudian secara berlebihan menstimulasi sel-sel neuron ,  Ion Na+  dan ion-ion lainnya masuk ke dalam sel-sel neuron dalam jumlah  berlebihan, melampaui kemampuan pompa 

ion Na+, K +,  untuk mengeluarkan ion-ion  tersebut kembali, Ion positif berlebihan   akan menghalangi metabolisme dalam  mitokondria, kemudian  mematikan sel sel neuron. sesudah  terjadi kematian  sel-sel neuron, sel-sel glia  berproliferasi dan menyingkirkan sel-sel neuron yang mati ,stroke hemoragik yaitu  perdarahan akibat  pecahnya pembuluh  arterial di dalam otak, pada  hemoragik terjadi perdarahan sehingga selsel neuron dibanjiri oleh kelebihan oksigen, kalsium, 





APLIKASI SEL PUNCA DALAM  PENGOBATAN STROKE 

peneliti  melakukan perawatan prahipoksia tikus dengan NPC yang berasal 

dari sel punca embrionik selama 12 jam sebelum transplantasi. Ternyata sel-sel 

tersebut dapat bertahan hidup dan saat   ditransplantasikan ke otak tikus yang 

iskemik dapat berdiferensiasi menjadi selsel neuron untuk  pemulihan neuron 

sensorik, memakai NPC yanh  berasal dari kera kemudian  sel-sel ini ditransplantasikan ke korpus  striatum tikus yang iskemik pada 24 jam 

sesudah  reperfusi. Ternyata sel-sel ini  bermigrasi ke area  sekitar lesi iskemik 

dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis .sel neuron dan sel glia, kemudian sesudah  transplantasi, sel-sel graft dilabel  dengan fluorogold stereotaxically dan  disuntikkan ke talamus anterior dan  substansia nigra, Bila di bandingkan pada  hari ke 14, sel-sel itu   menandakan konektivitas ke sel-sel otak residen, 

Secara in vitro, sel punca dewasa dapat  berproliferasi dengan pemberian berbagai  faktor pertumbuhan, yaitu faktor penghambat leukemia,epidermal 

growth factor (EGF) dan fibroblast growth factor (FGF),

 Molekul-molekul ini berpotensi memperbaiki teknik terapi sel punca, 

Terapi sel punca pada stroke dikategorikan sebagai jenis endogen dan 

eksogen,Terapi sel punca  transplantasi sel punca dewasa yang berasal  dari jaringan adiposa,  jaringan  otak, jaringan sumsum tulang dan jaringan tali pusat, 

 terapi sel  punca pada gangguan neurologik yaitu menggantikan, memperbaiki, 

ataupun meningkatkan fungsi biologik dari  sel-sel neuron yang rusak untuk memulihkan fungsi otak. sirkuit neuron fungsional  dapat dipulihkan melalui penggantian neuron yang rusak,

sel-sel neuron baru dapat dihasilkan dari transplantasi sel punca, 

Otak dewasa dapat menghasilkan  sel-sel neuron baru sebagai respon terhadap 

kerusakan sel, 

 terapi sel punca endogen  yaitu   memanfaatkan populasi sel punca dewasa yang  berada  di sistem saraf, Pada tipe eksogen, sel punca dewasa atau sel prekursor diberikan  melalui injeksi lokal atau sistemik sesudah  melalui proses pemurnian, sel punca dewasa  yang didapat  dari  sum-sum tulang dan darah tali pusat,  Terapi sel  punca neural eksogen digunakan  untuk merekonstruksi sirkuit neuron yang  rusak, Sel-sel ini akan memberikan efek  neuroprotektif dengan mengeluarkan faktor  neurotropik yang mempertahankan kelangsungan  hidup sel neuron, baik secara .intrinsik atau sesudah  pemberian transgenik  terapeutik, Sel punca multipoten dapat diisolasi dari sistem saraf pusat tikus dewasa  dan dikultur in vitro atau pada jaringan otak pasien dewasa,

 bahwa beberapa jenis sel  yang di injeksikan ke otak sesudah  stroke

dapat mengubah sel donor menjadi sel otak, ketika  diinjeksikan pada otak tikus yang  iskemik, sel progenitor neural pasien  akan bermigrasi ke daerah infark dan  mengekspresikan neuroblas dan penanda  neuronal imatur, seperti beta-tubulin dan  doublecortin ,  ini   mengecilkan  ukuran infark,  Pemberian sel punca  non-neural  dapat membantu terapi sel  punca neural,  transplantasi sel 

punca pada otak tikus pasca iskemi   menginduksi pemulihan fungsional,  Manfaat pemberian sel punca  non-neural antara lain memberikan efek tropik   memberikan efek neuroproteksi,memodulasi peradangan; menunjang remielinisasi, plastisitas aksonal,angiogenesis dan neurogenesis, 

Sel punca embrionik berpotensi untuk  berproliferasi secara in vitro dan  berdiferensiasi dalam tubuh pasien dewasa  , sel punca embrionik  

sebagai sel-sel induk  untuk  transplantasi oleh karena bersifat pluripoten, 

 Penelitian yang memakai sel  punca embrionik yang belum berdiferensiasi mengemukakan bahwa sel-sel tersebut  dapat membentuk teratoma saat  ditransplantasikan ke dalam otak,  Penggunaan  neural progenitor cell (NPC) yang dihasilkan dari sel punca embrionik tikus dapat  berdiferensiasi menjadi sel-sel neuron dan  glia (termasuk oligodendroglia) secara in  vitro. Oleh sebab  itu, untuk menghindari  terjadinya pembentukan teratoma, sel  punca embrionik didiferensiasikan dahulu  sebelum dilakukan transplantasi, NPC yang 

diturunkan dari sel punca embrionik  ditransplantasikan di otak tikus yang 

mengalami iskemi sesudah  reperfusi yaitu  ke dalam area iskemik dan menempati   27% luas belahan otak iskemik  ternyata mengekspresikan saraf penanda  dewasa seperti β-III tubulin 4  minggu sesudah  transplantasi, Selain itu banyak sel  punca embrionik dicangkokan berasal dari  sel punca neural dapat bertahan dalam inti  area  yang infark sampai 12 minggu,





 mobilisasi sel progenitor dan sel  punca endogen,  granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF)  memicu regenerasi jaringan dan meningkatkan 

harapan hidup sesudah  terjadi stroke  dengan cara memobilisasi sel punca sumsum tulang ke darah tepi, Pada pasien   ukuran infark sangat mengecil 

dan terjadi  pemulihan  fungsi neurologik, ini menandakan  bahwa sel punca dari sumsum tulang yang  termobilisasi  berperan  meregenerasi jaringan sesudah iskemia serebral lokal, bahwa otak  yang cedera mempunyai  kemampuan memperbaiki diri sendiri dan chemokine dapat  menarik sel progenitor ke bagian otak yang .mengalami infark,  efektivitas sel prekursor sumsum tulang untuk  dipakai  pada terapi stroke iskemik,  Sel  punca sumsum tulang  menghasilkan banyak jenis sel dan jaringan, termasuk sel-sel neuron,

hepatosit, glia, tulang rawan, jaringan adiposa, otot, 

Transplantasi sel-sel punca untuk stroke memerlukan injeksi banyak jenis sel, 

jika  infark terjadi di striatum,talamus atau  hipokampus,  maka akan mengikutsertakan  berbagai populasi sel-sel neuron heterogen, Untuk menentukan jenis lesi stroke yang  dapat diperbaiki dengan transplantasi sel 

punca, peneliti  melakukan injeksi sel-sel punca intrastriatal langsung ke pusat infark, meskipun  hasilnya belum jelas,  daerah penumbra mungkin merupakan lokasi paling tepat untuk  menginjeksi sel punca.Saat melakukan trasnplantasi sel punca  pada stroke, tentang  saat yang  tepat untuk memulai transplantasi sel punca belum  ada  kesepakatan, tentang  iskemik pada stroke merupakan proses progresif dan  kematian sel-sel neuron masih dapat terus  berlangsung sampai beberapa minggu  sesudah stroke. Penundaan transplantasi 

berisiko terjadinya jaringan ikat, yang  akan mempengaruhi keberhasilan terapi sel, Saat terbaik untuk melakukan transplantasi   tergantung pada kemajuan pemulihan  sesudah stroke, namun  hasil akhir stroke berbeda-beda pada setiap pasien,

 

bahwa injeksi langsung sel punca sum sum tulang pada penumbra infark saat infark  serebral atau mobilisasi sel punca ini  sesudah infark serebral menghasilkan regenerasi sel-sel neuron dengan peningkatan fungsi otak,  Jumlah sel punca sumsum tulang untuk bertransdiferensiasi menjadi 

sel-sel neuron sangat kecil,  memicu  munculnya sel-sel tetraploidi yang terdiri dari  sel punca dan sel neuron  yang telah  ada sebelumnya,

 sel-sel punca sum-sum  tulang autologus diinjeksi secara intravena  untuk terapi stroke, pada pasien dengan infark serebral berat, pemberian infus sel punca  autologus  menjadi  terapi  terbaik,

 penelitian pada   tikus, sel darah tali pusat pasien dimasukkan melalui vena ekor tikus yang  mengalami stroke. Percobaan in vitro ini  menandakan sel darah tali pusat pasien  berdiferensiasi menjadi sel neuron dengan  pemberian asam retinoat. Sel-sel ini bermigrasi ke lokasi stroke dan berdiferensiasi 

menjadi sel glia  dan sel  neuron , Pemberian  melalui vena mungkin merupakan cara  yang efektif untuk menangani stroke, Sel  darah tali pusat  meningkatkan kadar  faktor tropik di otak yang berkorelasi  positif dengan pengecilan ukuran infark  dan perbaikan fungsi otak,  



SEL PUNCA MESENKIMAL



Sel punca adalah sel yang tidak dan belum terspesialisasi dan berpotensi untuk  berkembang menjadi berbagai jenis sel yang menonjol yang membentuk berbagai jaringan tubuh,

 sel punca dan rekayasa jaringan (tissue  engineering) merupakan salah satu  penelitan yang berkaitan  dengan pengobatan  sel dan pengobatan regeneratif, 

sel punca mempunyai 2 ciri  yaitu kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri  (self renew/self regenerate) dan  kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi sel lain ,kemampuan untuk berdifferensiasi memungkinkan sel punca  berkembang menjadi berbagai sel lain misalnya sel otot ,sel saraf dan lain-lainnya, proses differensiasi sel punca menjadi sel lain dipengaruhi  faktor eksternal  seperti faktor lingkungan sekitar   seperti faktor tumbuh  nutrisi, oksigen  dan  faktor internal seperti genetik, 

 kemampuan untuk meregenerasi atau  memperbaharui dirinya sendiri memungkinkan sel punca membuat salinan dirinya sendiri melalui pembelahan sel,kemampuan memperbanyak diri dapat dilakukan berulang kali 

bahkan diduga tidak terbatas dan dapat dipertahankan dalam waktu lama. 

berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi sel punca dibedakan menjadi ,antaralain : 

1,   multipotent yaitu sel punca yang mampu berdiferensiasi 

menjadi berbagai sel pada satu lapis embrionik, 

2. unipotent merupakan sel yang hanya dapat  menghasilkan satu jenis sel tertentu. berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten 

mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew).

3.totipotent yaitu sel punca yang mampu berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel baik sel  intraembrionik maupun sel ekstraembrionik termasuk tali pusat dan  plasenta ,

4. pluripotent  yaitu sel punca yang mampu berdifferensiasi menjadi berbagai sel intraembrionik namun tidak  mampu berdifferensiasi menjadi sel ekstraembrionik seperti  tali pusat, dan  plasenta , sel punca 

ini mampu berdiferensiasi menjadi sel yang membentuk tiga lapisan embrionik (endoderm,ektoderm,  mesoderm )  

berdasarkan sumber didapatkannya sel punca dibagi menjadi 4 golongan  ,antaralain : 

1.. sel punca pluripotent yang diinduksi (induced pluripotent stem cells / IPSC). 

 2.. sel punca  embrio (embryonic stem cell)  ,

3.. sel punca dewasa (adult stem cell)  ,

4..sel punca fetus fetal stem ,

sel punca  embrio merupakan sel induk yang diperoleh dari massa sel dalam (inner cell mass) blastosit, blastosit adalah embrio yang terdiri atas 50  sampai  150 sel yang terbentuk selama masa embrio, sel  punca embrionik ini mempunyai sifat pluripotent yang dapat berkembang menjadi sel yang 

berasal dari 3 lapis germinal (ektoderm mesoderm dan endoderm), sel punca dewasa  merupakan sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lain yang telah berdifferensiasi,   sel  punca ini diduga berperan dalam menjaga homeostasis (keseimbangan) jaringan. sel punca  dewasa mempunyai sifat plastis yang berarti selain berdifferensiasi menjadi sel jaringan lain juga berdifferensiasi menjadi sel yang sesuai  dengan jaringan asalnya ,

sel punca fetal adalah sel punca yang ada  pada organ-organ fetus 

(janin) sel punca fetal ini juga bersifat pluripotent yang dapat berkembang menjadi endoderm,ektoderm  dan  mesoderm  , 

induced pluripotent stem cells (IPSc) merupakan sel punca  pluripotent yang didapat  dari sel yang sudah matur yang di program ulang sehingga bersifat 

seperti sel punca embrionik,

 sel punca dewasa  dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sel  punca mesenkimal (mesenchymal stem cells)  dan sel punca hematopoetik (hematopoetic stem cells) 

sel punca hematopoetik adalah sel punca  pembentuk darah yang mampu membentuk keping darah yang sehat,sel darah merah dan sel darah putih ,

sel punca jenis hematopoetik  ini berasal dari darah tali pusat,sumsum tulang, darah tepi , sel  punca mesenkimal adalah sel punca multipotensi yang dapat berdifferensiasi menjadi tendon, lemak sel tulang  otot ligamen  dan  mungkin  bahwa sel punca mesenkimal bersifat pluripotensi  sehingga tidak hanya dapat berubah menjadi   endodermal, jaringan mesodermal dan  ektoderm , 

sel punca jenis ini dapat ditemukan pada jaringan adiposa ,darah tali pusat,stroma sumsum tulang,

Kemampuan Differensiasi Sel Punca Mesenkimal

sel punca mesenkimal dapat berdifferensiasi menjadi sel sel yang merupakan turunan  endoderm  dan  ektoderm , sel punca mesenkimal pasien yang berasal dari sumsum tulang dan jaringan lemak mampu  berdifferensiasi menjadi sel-sel hati pada media kultur yang ditambahkan faktor tumbuh, sel punca mesenkimal yang berasal dari  sumsum tulang tikus mampu berdifferensiasi menjadi sel punca saraf,  sel punca mesenkimal  yang berasal dari sumsum tulang tikus dan mencit mampu berdifferensiasi menjadi hepatosit. 

Sel punca mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang  merupakan turunan mesoderm. Sel punca mesenkimal pasien dapat berdifferensiasi menjadi  kardiomiosit dengan bantuan hormon dan faktor tumbuh. Proses differensiasi sel punca  mesenkimal menjadi sel-sel tulang rawan tulang dan lemak memerlukan  molekul Cbfa-1 and 

Peroxisome Proliferator-Activated Receptors (PPARy2). proses differensiasi  sel punca mesenkimal untuk menjadi sel-sel tulang diperlukan osteocalcin, kolagen tipe-1,alkalin fosfat  dan  osteopontin ,  untuk menjadi sel sel tulang rawan diperlukan kolagen tipe2  dan 9 juga  untuk menjadi sel-sel lemak (adiposit) diperlukan lipoprotein  lipase dan adipsin4 leptin ,

 lingkungan mikro  /niche dari sel punca mesenkimal adalah faktorfaktor lingkungan yang terdapat di area  sekitar sel punca itu . faktorfaktor itu  

sangat penting untuk memelihara dan meregulasi keberlangsungan hidup, proliferasi dan  differensiasi sel,  lingkungan mikro ini masih belum diketahui  . sel  punca mesenkimal membentuk niche yang khas melalui kerjasama dengan selsel lainnya,

 Sel Punca Mesenkimal(Mesenchymal Stem Cells)

pertama kali tahun 1980  friedenstein dan petrakova  menemukan sel punca mesenkimal yang didapat  dari sumsum tulang,

sel punca mesenkimal  yaitu  sel punca berbentuk spindel  melekat pada plastik dan bersifat multipotent yang dapat berdifferensiasi menjadi  lemak, sel tulang  dan  tulang rawan. sel punca multipotent ini ada  di seluruh organ tubuh terutama  di daerah perivaskular dan terbanyak ada  pada darah tali pusat,stroma sumsum tulang dan  jaringan adiposa ,

sel punca mesenkimal mempunyai banyak nama lain seperti  pada tabel 1,

Sifat Sel Punca Mesenkimal

sifat yang khusus  dari sel punca jenis mesenkimal ini  adalah tidak adanya penanda sel punca hematopoetik (hematopoetic stem cells). sel punca  mesenkimal mempunyai kemampuan untuk melekat pada wadah kultur dan mampu  berproliferasi secara invitro pada medium kultur di laboratorium.,sel punca mesenkimal mampu berdifferensiasi menjadi sel kondrogenik,sel osteogenik,sel adipogenik, sel miogenik  dan  sel  kardiomiogenik,  

Sel punca mesenkimal pasien adalah sel punca yang memenuhi 3 syarat  menurut  International Society for Cellular Therapy (ISCT) ,antaralain:

1 Sel punca mesenkimal harus dapat berdifferensiasi menjadi tulang (Osteogenik)  , sel-sel lemak (adipogenik) dan  tulang rawan (Kondrogenik)  secara invitro,

2. Pada kondisi kultur yang normal, sel punca mesenkimal harus melekat ke dasar wadah  kultur plastik,

3. Sel punca mesenkimal harus mengekspresikan marker permukaan (Cluster of  Differentiation) CD 73, CD 90 dan CD 105 dan harus tidak mempunyai indikator  hematopoetik khususnya CD45, CD34 dan indikator lain seperti CD14 atau CD11beta,  CD79 alpha atau CD19 dan HLA-DR.

 sifat sel punca mesenkimal ini masih belum diketahui  terutama yang  menyangkut protein permukaan yang ada  pada permukaan sel, misalnya ketidak  sesuaian keberadaan CD 166,CD29, CD44 . Sel punca mesenkimal yang berasal dari  jaringan adiposa menunjukkan adanya ekspresi CD 54 dan CD 34  pada permukaannya,



Tabel 1. nama  nama  sel punca mesenkimal 

Marrow Stromal Cells :

Bone marrow adhesion cells which include fibroblast-quasi cells, 

endothelial cells and colonies of monocyte/macrophages.

BMSSCs and/or SPCs :

 Non-hematopoietic cells with mesenchymal origin which is similar to 

fibroblast cells morphologically.

RS-2،RS-1 RS – 1: 

thin-shaped spindle cell, RS-2: relatively thin spindle cells

mMSCs mMSCs:

 wider spindle cells

MAPCs :

Progenitor cells derived from cultured bone marrow

CFU : 

Colony Forming Unit –Fibroblast BMSSC : Bone Marrow Stromal Stem Cells

SPCs : 

Stromal Progenitor Cells RS : Recycling Stem Cell

MAPC : .

Multipotent Adult ProgenitorCcells

Precursor of non-hematopoietic tissue   :

 Bone marrow adhesion cells: including fibroblast-quasi cells, 

endothelial cells and monocyte and macrophages cells.

CFU :

Colonies of fibroblast cells in the presence of monocyte and 

macrophages cells

MSCs Cells :

which are identified with the property of their adhesiveness to 

the solid surfaces










FOTO   Kultur sel punca mesenkimal pasien memperlihatkan sel berbentuk spindel seperti fibroblas 


(gambar atas). Di bawah kondisi yang sesuai sel-sel tersebut akan berdifferensiasi menjadi sel 

lemak yang ditandai oleh globul lemak, differensiasi kondrogenik yang diperlihatkan dengan pulasan 

untuk kolagen tipe-2 atau differensiasi osteogenik seperti diperlihatkan dengan kalsium.