Tampilkan postingan dengan label hamil 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hamil 1. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Februari 2021

hamil 1





orgasme  ketika melahirkan

senam kegel khusus untuk ibu hamil

Senam kegel merupakan  gerakan gerakan yang berfungsi mencegah impotensi ,ejakulasi dini,inkontinensia urin, bagi laki laki,  memperkuat otot panggul ,bagi  wanita dan ibu hamil   guna  melancarkan persalinan dan  mengencangkan alat vital,
 inkontinensia urin, merupakan  ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan  kandung kemihnya, sehingga muncul  beser,
Selain itu, senam kegel pria juga dapat membantu proses pemulihan setelah melakukan operasi prostat. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan 
pada pasien laki laki setelah  menjalani operasi prostat ,setelah melakukan  senam kegel maka  kandung kemih setelah operasi dapat dipulihkan,
setelah  melakukan secara rutin senam kegel selama 6 bulan ,  40% dari laki laki akan  mempunyai   ereksi yang pulih  kembali,
trik senam kegel  khusus laki laki yaitu antara lain:
sebelum melakukan senam kegel,  sebaiknya menemukan  letak otot panggul, biasanya  otot panggul berada  di dasar rongga panggul yang  posisinya memanjang  dimulai dari tulang kemaluan hingga  tulang belakang bagian bawah, lakukan cara ini posisikan  seakan akan  seperti sedang buang air kecil, uapayakan  untuk berusaha  menghentikan  urin dengan kontraksi otot , otot yang berkontraksi adalah  otot panggul sesudah mengetahui  letak otot panggul lakukanlah senam kegel secara rutin, pertama tama lakukan  gerakan seperti menahan kencing, selama 5 hingga 20 detik, lalu  lepaskan,3 atau 4 kali dalam sehari,
lakukan juga  gerakan  senam kegel yang bervariasi  dengan cara menahan otot sangat lambat atau  cepat ,bila  merasa sakit di punggung atau  perut sesudah senam kegel, maka menunjukan bahwa itu  tidak  melakukan senam  yang sebenarnya,
 senam kegel hanya mengikut sertakan  otot panggul saja sedang  otot-otot  lain tidak boleh ikut berkontraksi,
remaja  mempunyai  otot panggul yang masih kuat dan  kencang kemudian  melemah seiring usia yang semakin menua,

kehamilan pengaruhi daya ingat

Henry sebagai  psikologi dari University of New South Wales , Peter Rendell sebagai profesor  Universitas Katolik Australia dan tim nya  mengungkapkan hasil risetnya,  bahwa daya ingat  wanita dapat  menurun hingga  1 tahun sesudah  proses melahirkan,namun  fenomena ini bersifat minor artinya hanya sebatas pada  pekerjaan pekerjaan  mengingat hal hal yang tak lazim.fenomena penurunan daya ingat yang dialami wanita selama  dan pasca kehamilan merupakan penurunan yang dapat  dibandingkan  seperti pada dayaingat orang yang berusia 60 tahun dengan orang berusia 18 tahun, berdasarkan hasil riset survey penelitian ilmuan Australia  yang melibatkan 15 riset di seluruh dunia,pada Riset-riset ini  di antaranya yaitu mengadakan serangkaian tes  ujian kemampuan daya ingat dari   1.100 partisipan  ibu ibu tidak hamil ,wanita hamil dan wanita setelah hamil, maka hasil analisa mengindikasikan  bahwa perempuan  hamil  mengalami  gangguan  daya ingat ,
tes uji yang  sangat sulit bagi   wanita yaitu saat  berkaitan dengan  menghafal hal hal  baru  namun  mengingat  nomor telepon   tidak terpengaruh,
 pada tes uji coba dimana mereka  harus mengingat nomor telepon baru   maka mereka akan mengalami kesulitan. hasil riset ini  tidak mengindikasikan  bahwa fenomena  ini  bersifat sementara atau  permanen juga  mengapa daya ingat wanita  seperti itu belum ada penjelasan secara ilmiah sebab perlu dibutuhkan riset lanjutan ,namun ilmuwan memprediksi bahwa ini termasuk dalam gaya hidup .


orgasme  ketika melahirkan

Dr Christiane Northrup dan  Dr Barry Komisaruk sebagai psikolog  dan peneliti dari 
Rutgers University di New Jersey mengungkapkan bahwa  walaupun umumnya merasakan sakit luarbiasa  saat proses melahirkan namun  ketika sedang dalam  proses persalinan berjalan, wanita melahirkan masih mampu merasakan orgasm  hingga  meraih klimaks,dimana  orgasme  ketika persalinan dirasakan oleh  0,3 persen  ibu,oleh sebab ada rangsangan pada serviks, organ vital,saluran kelahiran, kontraksi rahim  dan klitoris,
keluarnya bayi  seperti  keluarnya  organ vital sehingga  mampu merasakan orgasme saat proses melahirkan sedang berlangsung,keberadaan hormon oxytocin dan endorfin 
merupakan  hormon cinta yang diciptakan secara alami oleh wanita saat   orgasme 
juga timbul  saat proses melahirkan,bahkan pada sekali persalinan, cenderung  merasakan orgasme beberapa kali  kemudian merasakan  10 detik  klimaks,fenomena ini adalah wajar dan  normal bukan merupakan faktor ketidakstabilan hormon,


 pemeriksaan karyotyping pada cairan amnion trimester ii-iii kehamilan untuk deteksi kelainan kromosom 

kelainan kromosom memicu  terjadinya abortus spontan  lebih  dari 50% sedang pada masa neonatus memicu kematian perinatal  11% dan   9% tetap hidup sampai dewasa dengan morbiditas, sekitar   2% dari janin  itu akan mengalami gangguan atau mem punyai efek pada sistem reproduksi,

analisa prenatal Pemeriksaan tentang kelainan kongenital selama janin  masih dalam kandungan ibu membantu persalinan dan pengobatan pada bayi sesudah  persalinan, membantu dalam pengobatan selama kehamilan,  membantu  menjelaskan sebab-sebab terjadinya kelainan kongenital   dan mempersiapkan hal hal yang dibutuhkan  sesudah  bayi lahir,   8% dari hasil konsepsi memiliki kelainan  kromosom, ini  merupakan indikasi untuk melakukan   tes analisa prenatal invasif yang saat ini masih  merupakan standar,

Sindroma Down merupakan masalah kelainan kromosom  yang paling banyak terjadi dengan angka morbiditas dan  mortalitas tinggi,

Penyakit kromosom adalah kelainan genetik dimana  sebagian besar kode genetik mengalami perubahan ,  masalah yang paling sering adalah  ini  dipicu  kegagalan pada proses meiosis (meiotic non disjunctions) , simple  aneuploidy (monosomy atau trisomy), 

 Sindroma yang lain adalah  trisomi 13, 18, Turner, Cri du Chat,  Tes skrining pada trimester I (nuchal translucency, free  ß-hCG dan PAPP-A) dan triple test pada trimester II (aFeto Protein, Unconjugated Estradiol 3 dan ß-hCG) 

merupakan metode yang  dipakai untuk skrining kelainan kromosom,  Prosedur standar untuk analisa prenatal adalah dengan fetal karyotyping  pada wanita hamil. analisa definitif ini memerlukan   pemeriksaan invasif yaitu CVS (Chorion Villus  Sampling) atau amniosentesis, 

Amniosentesis pada trimester II (minggu ke 14-20  kehamilan) merupakan teknik yang  digunakan, ini  karena lebih aman dan lebih mudah dibandingkan dengan amniosentesis pada trimester I dan  CVS,  terpercaya dan akurat dari segi sitogenetik dan    biaya yang relatif murah dibandingkan metode skrining yang 

lain,  Komplikasi amniosentesis  2,2%  , 

Data dari ruang USG pada divisi Feto Maternal bagian  obstetri dan ginekologi 

menandakan  peningkatan kejadian janin dengan cacat kongenital dimana sebagian besar  pasien  datang untuk melakukan pemeriksaan pada trimester II-III , sayangnya hanya 1  yang dilakukan pemeriksaan karyotyping pada darah tali 

pusat dengan hasil sindroma Patau (trisomi 13). banyak  masalah ibu hamil dengan kelainan  kongenital yang telah dilakukan amniosentesis-karyotyping

pada kehamilan trimester II-III (sesuai dengan kondisi  dimana hampir seluruh ibu hamil dengan kelainan janin  kongenital melakukan pemeriksaan pada kehamilan yang  sudah lanjut) ,

Pada masalah  kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 30 atau 31 minggu dengan kecurigaan trisomi 13. Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di spesialis  obstetri ginekologi diperoleh polihidramnion,  Penderita dilakukan induksi persalinan dan pada bayi diperoleh  kelainan kongenital multipel, tidak diperoleh tulang  hidung dan  hanya ada satu mata di tengah, bayi 

langsung meninggal setelah persalinan. Saat usia  kehamilan 30 atau 31 minggu telah dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika  klinik dengan hasil pertumbuhan kultur  sel kurang baik sehingga tidak dimungkinkan untuk   penegakan analisa karyotyping, 

Pada masalah  kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 20 atau 21 minggu dengan kecurigaan trisomi 21. Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di spesialis  obstetri ginekologi diperoleh ventrikulomegale. 

Penderita dilakukan sectio sesaria (Palembang) atas indikasi perdarahan dan pada bayi diperoleh kelopak  mata yang besar, tidak diperoleh tulang hidung, 

polidactily dan  sianosis, diduga suatu kelainan jantung.  Bayi meninggal 3 jam setelah persalinan. Saat usia  kehamilan 20 atau 21 minggu telah dilakukan amniosentesis  dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika  klinik dengan hasil pertumbuhan kultur  sel kurang baik sehingga tidak dimungkinkan  analisa karyotyping,

Pada masalah kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 28 atau 29 minggu dengan dandy walker  malformation. Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di  bidan tidak ada kelainan. Penderita ini dilakukan  induksi persalinan oleh karena bayi meninggal dalam kandungan (IUFD). Pada usia kehamilan 28 atau 29 minggu  telah dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika klinik  tetapi tidak diperoleh perkembangan sel  sehingga tidak dapat dilakukan karyotyping,

Pada masalah  kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 32 atau 33 minggu dengan polihidramnion,  Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di bidan tidak  ada kelainan. Penderita ini sempat dilakukan  amnioreduksi sebanyak 2 kali di ruang bersalin I dan  dilakukan terminasi atas indikasi ketuban pecah prematur 

sesudah  pematangan paru. Pada bayi diperoleh kelainan  kongenital multipel (cardiomegale, ascites, mesoblastic  tumor dd tumor Wilm’s), bayi meninggal 2 jam setelah  persalinan. Pada usia kehamilan 32 atau 33 minggu telah  dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika klinik  dengan  hasil 46 XX. 

masalah  masalah  yang terjadi ,antaralain :  masalah  kehamilan dengan kelainan kongenital multipel dan  mesoblastic nephroma dd Wilm’s tumor,    masalah kehamilan dengan kelainan kongenital  kecurigaan trisomi 13 , masalah kehamilan dengan kelainan kongenital trisomi 21,masalah kehamilan dengan  kelainan kongenital lissencephaly,   masalah kehamilan dengan kelainan kongenital  amniotic band syndrome dd eviscerated brain,  masalah kehamilan dengan kelainan  kongenital hydranencephaly,   masalah kehamilan dengan kelainan kongenital dandy walker malformation,  

Pada masalah  kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 36 atau 37 minggu diperoleh  hydrocephalus, Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di  bidan tidak ada kelainan. Pada penderita ini  dilakukan terminasi kehamilan dengan sectio sesaria pada  usia kehamilan 41 atau 42 minggu diperoleh  kelainan

macrocephaly dan  massa pada pipi kanan bayi. Pada bayi kemudian dilakukan shunt di ventrikel kanan tetapi  bayi masih sering kejang dan pada usia 1 tahun 8 bulan  bayi meninggal, Pada usia kehamilan 38 atau 39 minggu telah  dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika ,

sayangnya tidak diperoleh perkembangan sel sehingga  tidak dapat dilakukan karyotyping.  Pada masalah kedua, kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 31 atau 32 minggu dengan anencephaly.  Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di bidan tidak  ada kelainan,  Penderita ini mengalami inpartu

spontan dan pada bayi diperoleh eviscerated brain dan   bibir sumbing sampai palatum, bayi meninggal 2 hari  setelah persalinan, Pada usia kehamilan 31 atau 32 minggu  telah dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan  kromosom di laboratorium genetika klinik  tetapi tidak diperoleh perkembangan  sel sehingga tidak dapat dilakukan karyotyping, 

Pada  kelainan kongenital terdeteksi pada  usia kehamilan 29 atau 30 minggu dengan hydrocephalus,  Pemeriksaan kehamilan sebelumnya di bidan tidak 

ada kelainan. Penderita ini dilakukan sectio sesaria  di rumah sakit  atas indikasi fetal distress dan diperoleh  hydrocephalus berat dan  polidactily, bayi meninggal 9  jam setelah persalinan. Pada usia kehamilan 31 atau 32 minggu  telah dilakukan amniosentesis dan pemeriksaan kromosom di laboratorium genetika klinik  dengan hasil 46 XX. 

di  Inggris diperoleh bahwa  cairan amnion pada trimester II-III dapat dilakukan

pemeriksaan karyotyping,    telah melakukan  amniosentesis pada  97 penderita dengan usia  kehamilan antara 28-42 minggu,  Pada tujuh masalah 

amniosentesis yang telah disajikan, 6 masalah dilakukan  amniosentesis pada trimester III dan 1 masalah pada trimester II, Pada 3 masalah yang dilakukan pemeriksaan karyotyping di  Laboratorium Genetika Klinik, tidak diperoleh perkembangan sel sehingga  tidak dapat dilakukan pemeriksaan karyotyping sedangkan pada 4 masalah yang dilakukan pemeriksaan  karyotyping di Laboratorium Genetika Klinik- diperoleh 2 masalah yang berhasil dan sisanya  tidak dapat dilakukan pemeriksaan karyotyping karena  meskipun sel tumbuh tetapi hasilnya kurang sempurna. 

bahwa  cairan amnion pada trimester II-III kehamilan dapat dimanfaatkan untuk pemeriksaan karyotyping. , Angka kegagalan kultur cairan amnion trimester I sekitar  1,8%, trimester II sekitar  6,7%  dan trimester III  sekitar 1,3%.  Kegagalan kultur  diminimalkan  dengan pemakaian  2 medium yang berbeda pada tiap 

contoh  dan kultur juga ditumbuhkan pada inkubator yang terpisah, 

 bahwa amnio sentesis pada kehamilan trimester II-III lebih  menguntungkan dibandingkan trimester I dilihat dari aspek  pengambilan contoh  (volume cairan amnion), risiko atau  komplikasi ,   kondisi di negara negara asia tenggara (sebagian besar kelainan janin terdeteksi pada usia kehamilan trimester II  ,III),  teknik pelaksanaan, waktu kultur, kegagalan kultur, untuk tindak lanjut setelah karyotyping jelas bahwa sebenarnya sudah agak terlambat melakukan 

deteksi kelainan janin pada trimester II-III,

Angka kegagalan kultur cairan amnion pada trimester II  sekitar   0,5%.6,7 dan pada trimester III sekitar  1,3%.8,9 sedang pada 7 masalah kultur sel cairan 

amnion yang dilakukan di laboratorium genetika klinik  hanya  2 masalah yang berhasil tumbuh dengan sempurna  sehingga dapat dilakukan  diagnosa  

karyotyping, 

pada evaluasi kultur yang tumbuh tidak sempurna  kemungkinan dapat dipicu oleh   faktor seperti waktu kultur sel yang singkat  sekitar  6 hari, faktor inkubator yang hanya 1 buah  dengan 1 pintu sehingga proses kultur darah dan amnion 

yang seharusnya terpisah ditempatkan pada ruangan  yang sama dan tidak bisa dihindarkan untuk membuka  pintu inkubator saat memasukkan kultur sel yang lain,  faktor media kultur yang hanya satu macam sehingga  jika media kurang baik tidak diperoleh pertumbuhan yang sempurna dan  faktor non teknis sering mati 

listrik. pada kegagalan kultur di laboratorium genetika  klinik,  tidak dapat 

dilakukan evaluasi oleh karena kendala perizinan.  di negara-negara seperti bulgaria, china, vietnam ,hongaria, perancis, inggris, singapura, india, eslandia, scandinavia, polandia, yugoslavia  diperbolehkan melakukan aborsi atas indikasi eugenistis (janin  menderita cacat serius) dengan persetujuan dari orang 

tua dan konseling sebelumnya mengenai resiko janin  dan  resiko terhadap tindakan aborsi, 




Anemia  dan kekurangan energi kronis (KEK) pada   ibu hamil menjadi pemicu utama   terjadinya pendarahan dan infeksi yang  merupakan faktor kematian utama ibu, tingkahlaku kebiasaan makan remaja  putri terbentuk dikarenakan beberapa faktor  yaitu: pengetahuan zat  gizi pada  makanan,praktek terhadap makanan, alasan  makan, jenis makanan yang dimakan,
yang paling  berpengaruh terhadap tingkahlaku kebiasaan  makan pada remaja putri adalah  kurangnya  pengetahuan gizi ,yang  beRisiko kekurangan zat gizi tertentu  pada ibu hamil , Pada  saat usia remaja, seorang wanita sudah
memasuki masa reproduksi, dimana  diperlukan asupan makanan yang cukup
gizi sejak anak anak,  diperlukan berbagai jenis makanan yang  mengandung zat gizi yang cukup sebagai  sumber tenaga, zat pembangun, dan zat
pengatur,  Untuk memenuhi   gizi  , pasien itu  diperlukan kebiasaan makan yang baik. seperti  pola jenis  makanan yang dimakan, frekuensi dan porsi  makanan,
dan cara pemilihan bahan  makanan yang hendak dimakan. Apabila tidak terpenuhinya   makanan yang cukup gizi pada ibu  hamil ,maka  ibu hamil  cenderung akan kekurangan zat  gizi tertentu  seperti  Kurang Energi Kronis (KEK),  Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan  salah satu masalah kurang gizi yang sering  terjadi pada wanita hamil, yang disebabkan salah makan ,
 jangka waktu   yang  lama, Keadaan gizi ibu hamil dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi, ketidakseimbangan asupan zat gizi dan   pernah  tidaknya menderita penyakit infeksi ,  Ibu hamil yang  menderita KEK memiliki risiko kematian  ibu mendadak pada masa perinatal atau  risiko melahirkan bayi dengan berat lahir  rendah (BBLR),  kehamilan yang terlalu sering,  kehamilan yang terlalu tua (diatas  usia  35  tahun),kehamilan pada ibu  berusia muda (dibawah usia   20 tahun),  kehamilan  selanjutnya  dengan jarak pendek dengan
kehamilan sebelumnya (kurang dari 2  tahun),
 Ibu hamil  memerlukan tambahan zat gizi  dan  energi rata-rata 200 kkal per
hari untuk  pertumbuhan janin, plasenta dan organ atau  jaringan lainnya,  
penentuan KEK pada ibu  hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan
fisik yaitu salah satunya dengan mengukur  Lingkar Lengan Atas (LILA). LILA tidak  dapat digunakan untuk monitoring, namun   hanya digunakan untuk skrinning, yaitu  menyaring ibu hamil yang akan  mendapatkan terapi,
pasien dalam penelitian ini terdiri dari 2  jenis pasien yaitu pasien utama dan
pasien pendukung. pasien utama  dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan di poli  kebidanan . Kriteria dalam  penentuan pasien adalah ibu hamil yang  memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas   (LILA) < 23,5 cm yang melakukan  serangkaian pelayanan ANC di poli   kebidanan RSI&A Lestari, Jumlah  pasien utama dalam penelitian ini adalah  3 orang ibu hamil,  pasien pendukung dalam penelitian ini  adalah keluarga  dari ibu hamil  yaitu sebanyak 3 orang dan bidan yang  menangani pasien ibu hamil sebanyak 5  orang,  Instrumen  dalam penelitian ini  adalah pedoman interogasi yang disusun  berdasar tujuan , mengacu pada teori-teori pendukung  yang berhubungan pada fokus penelitian,
pasien utama dalam penelitian  ini adalah ibu hamil yang menderita
KEK (Kekurangan Energi Kronis)  atau memiliki ukuran LILA  (Lingkar Lengan Atas) < 23,5 cm  dan ibu hamil yang melakukan  serangkaian pelayanan ANC
(Antenatal Care) di rumahsakit   yaitu sebanyak 3  orang,
 dari hasil  pengamatan didapatkan bahwa ibu hamil  tidak memiliki waktu untuk makan   bersama keluarga, dikarenakan suami  pasien sibuk bekerja. namun dari hasil  interogasi ibu hamil menjawab bahwa ibu hamil memiliki waktu untuk melakukan  kebiasaan itu,
berdasar hasil pengamatan didapatkan  hasil mengenai jenis-jenis makanan yang   dikonsumsi ibu hamil  cukup baik,
berdasar hasil pengamatan  frekuensi dan porsi makanan ibu hamil   cukup
baik , namun porsi  makanan utamanya kurang baik,
berdasar hasil pengamatan   kepercayaan dan pantangan   terhadap makanan
bahwa seluruh pasien memiliki  pantangan atau larangan terhadap makanan
tertentu. makanan yang dipantang bagi  pasien ada makanan yang tidak baik
dimakan oleh ibu hamil. selain itu pasien  juga mengenal makanan yang baik dimakan  oleh ibu hamil, makanan npantangan bagi ibu itun yaitu seperti
minuman bersoda, kopi,fastfood, makanan berkaleng, telur, bakso,
makanan pedas,  di satu sisi, ada pasien yang memilih nmakanan tertentu untuk dipantang padahal  makanan itu baik untuk dikonsumsi  bagi ibu hamil.
setiap pasien memiliki  pengetahuan yang berbeda dalam  penyebaran makanan keluarga yang   baik.
berdasar hasil pengamatan  cara pemilihan makanan   masing-masing pasien
memilki pengetahuan yang berbeda  mengenai cara memilih bahan makanan,
ada pasien yang sudah mengerti dan  paham namun  ada juga pasien yang belum  paham bagaimana memilih bahan makanan  yang baik,
bahwa takaran  konsumsi makanan sehari pada orang  dewasa umur 20-59 tahun, yaitu:  nasi/pengganti 3-5 piring (1 porsi 200 garm), lauk-pauk hewani 3-4 potong  ayam/daging/ikan (1 porsi 25 gram/100  gram sehari), lauk nabati 2-3 potong  tempe/tahu/kacang-kacangan (1 porsi 50  gram/100-150 gram sehari), sayuran 1 ½ - 2  mangkok (1 porsi 100 gram/150-200 gram .sehari) dan buah-buahan 2-3 potong (1 porsi 100 gram). Dengan catatan dalam  keadaan berat badan ideal, Sedangkan  pasien itu  tidak memiliki gambaran  porsi makanan utama yang baik.  untuk  menambah asupan energi, ibu hamil  mengonsumsi makanan selingan pada pagi   dan sore seperti kolak pisang, dan bubur
kacang hijau, bahwa proporsi  KEK didapatkan pada ibu yang memiliki  pengeluaran bahan makanan rumah tangga  < 80% atau kurang dari total pengeluaran  rumah tangga, sedangkan tidak ditemukan  risiko KEK pada ibu yang memiliki  pengeluaran rumah tangga di atas 80% ,  berdasar hasil penelitian melalui hasil  interogasi mendalam dengan pasien  didapat  informasi bahwa pengetahuan  pasien mengenai frekuensi dan porsi  makanan ibu hamil yang kurang baik.
 bahwa takaran konsumsi  makanan sehari pada orang dewasa umur
20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 3-5  piring (1 porsi 200 garm), lauk-pauk
hewani 3-4 potong ayam/daging/ikan (1  porsi 25 gram/100 gram sehari), lauk
nabati 2-3 potong tempe/tahu/kacang�kacangan (1 porsi 50 gram/100-150 gram  sehari), sayuran 1 ½ - 2 mangkok (1 porsi  100 gram/150-200 gram sehari) dan buah�buahan 2-3 potong (1 porsi 100 gram).
sebagian besar pasien memiliki pantangan  makanan tertentu yang memang baik untuk  tidak dikonsumsi seperti junk food,  makanan pengawet, makanan pedas, kopi  dan minuman soda,  makanan yang tidak baik  dikonsumsi oleh ibu hamil adalah makanan  kaleng, makanan manis yang berlebihan,  makanan pedas yang berlebihan, susu  berlemak, margarin yang berlebihan, dan  makanan yang sudah tidak segar,
Kandungan energi  dalam 1 butir telur adalah 155 kkal, dan  baso 370 kkal. Sedangkan kandungan  protein dalam sebutir telur adalah 12,6  gram dan baso 23,5 gram. (angka kalori  didapat berdasar perhitungan software  nutrisurvey)
Kandungan energi pada ikan cukup tinggi  yaitu sekitar 84-450 kkal.,
 hidangan makanan sebaiknya  langsung disajikan setelah masakan matang
agar tidak berkurang nilai gizinya,
Ibu ibu  masih banyak yang tidak menerapkan kebiasaan makan bersama
keluarga, pola makanan ibu  yang  kurang beragam, porsi makanan utama ibu
 masih kurang adekuat. Masih ada  pantangan terhadap makanan bersumber
energi dan protein tinggi seperti ikan dan  telur, penyebaran makanan keluarga yang  kurang tepat. Cara pemilihan makanan yang  kurang baik menjadi salah satu pemicu  terjadinya kekurangan energi kronis pada  ibu hamil di poli kebidanan , Petugas kesehatan diharapkan dapat  memberikan Komunikasi, Informasi,  Edukasi (KIE) tentang kebiasaan makan  yang baik kepada wanita    agar   wanita  memiliki bekal pengetahuan gizi yang baik  sehingga terhindar dari kekurangan zat gizi  terutama KEK. Selain itu, penyuluhan  khusus terkait masalah kebiasaan makan  yang baik untuk ibu hamil perlu diadakan di
rumah sakit itu. Rumah sakit juga  dapat mengadakan pelatihan keterampilan
khusus seperti memasak makanan yang .bergizi dimulai dari cara pemilihan bahan  makanan, penyiapan, pengolahan,  penyajian, dan penyebaran makanan