Tampilkan postingan dengan label stemcell selpunca3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label stemcell selpunca3. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 November 2020

stemcell selpunca 3


 


 INDUKSI SEL SOMATIK MENJADI SEL PUNCA PLURIPOTEN



Sel punca embrional  manusia  lebih menguntungkan dibanding 

sel embrional binatang percobaan, namun penelitian pada Sel punca embrional   manusia masih   terkendala etika, Pemrograman inti sel untuk menghasilkan sel 

pluripoten menghasilkan  sel iPS yang dihasilkan dari induksi sel somatik manusia yang sudah terdiferensiasi,  Transfeksi 4 gen faktor transkripsi, yaitu Klf4,Oct3/4, c-Myc  dan  Sox2,  memakai vektor virus ,tidak berbasis gen  atau cara lain tanpa integrasi virus,  namun  memakai protein rekombinan dapat menginduksi sel somatik menjadi sel punca pluripoten,  Namun, masih terdapat  kendala  yang  terkait masalah  mutasi,perkembangan tumor, efisiensi  dan  kecepatan transduksi, Penelitian  perlu .dilakukan   untuk membandingkan genom sel hasil program ulang dengan genom sel asalnya.

 masalah ada  pada seleksi jenis  sel somatik yang paling mudah didapat dalam jumlah cukup dengan waktu singkat dan mampu diprogram ulang dengan 

efisien dan  cepat ,Selain itu, belum ada penanda menonjol untuk sel hasil de-diferensiasi,  itu menandakan  masih terbatasnya pengetahuan tentang mekanisme epigenetik selama proses de-diferensiasi. 

sejak  tahun 1989, penelitian sel punca embrional  sudah menghasilkan ratusan galur sel punca  pluripoten   embrional manusia melalui fertilisasi in vitro. penelti  berhasil memprogram ulang sel fibroblas mencit menjadi  sel punca pluripoten melalui integrasi gen gen terkait pluripotensi memakai vektor 

Retrovirus. 

 sel punca pluripoten tidak  hanya dapat diinduksi dari sel mencit, namun 

juga dari sel manusia yang terbukti secara .fungsional dan molekular serupa dengan sel .punca embrional,  Potensi aplikasi sel punca pluripoten hasil 

induksi (iPSCs ,induced-Pluripotent Stem Cells  )  dari sel somatik di bidang biomedik bisa dimanfaatkan untuk  patologi penyakit, cara alternatif penapisan zat-zat embriotoksik dan teratogenik, penelitian efektivitas obat, dan terapi 

sel. Sel iPS yang dikembangkan dari sel pasien .tidak akan menimbulkan reaksi penolakan   jaringan bila ditransplantasikan kembali pada para  pasien itu karena kesamaan profil genetik, 

Sebagain sel punca dengan karakter pluripotensial, sel iPS dapat didiferensiasi menjadi  sel yang berasal dari ketiga lapisan endoderm,  mesoderm, embrional:ektoderm, Sel somatik yang dipakai untuk menghasilkan sel iPS  bisa diambil dari  pasien usia lanjut  dan  pasien penyakit genetik, 

sel iPS  berhasil dikembangkan dari sel fibroblas pasien  berusia 80 tahun penderita familial Amyotrophic Lateral Screlosis (ALS) - suatu kelainan 

neurodegeneratif; sel iPS itu berhasil  didiferensiasi menjadi motor neuron, yaitu   tipe sel yang rusak pada penderita ALS,  Agar dapat dipakai dalam terapi sel, sel  pluripoten (  sel punca embrional  dan  sel iPS  ) harus  dapat berdiferensiasi menjadi jenis sel yang dibutuhkan untuk reparasi  jaringan resipien, Dalam percobaaan  pada mencit dan katak  Xenopus laevis ,sel pluripoten  mampu berdiferensiasi menjadi 7 kelas sel  pada retina dan memiliki penanda fotoreseptor dan bisa mengorganisasikan mata yang .berfungsi normal untuk melihat,

Sel iPS yang  ditransplantasikan pada otak fetus mencit  dapat bermigrasi ke berbagai bagian otak dan  berdiferensiasi menjadi neuron dan sel glia 

termasuk katekolaminergik ,subtipe glutamanergik dan GABAergik, 

yang secara fungsional  sudah terintegrasi dengan jaringan otak pasien, 

sel iPS yang didiferensiasikan menjadi sel dopaminergik pada otak mencit 

model penyakit Parkinson terbukti dapat memperbaiki gejala penyakit, 

SEL PUNCA

Sel punca adalah sel yang berpotensi   berkembang menjadi berbagai jenis 

sel dengan tipe berbeda pada awal kehidupan, Sel punca juga ada di  jaringan dewasa, seperti  sumsum tulang  dan saluran cerna   tempat mereka 

membelah dan menggantikan sel yang rusak, 

 3 jenis sel punca, yaitu   sel punca pluripoten hasil  induksi dari sel somatik (induced pluripotent  stem cells) ,sel  punca embrional (embryonic stem cells) dan  sel punca dewasa (non-embryonic/somatic/adult stem cells), 

Sel iPS adalah sel dewasa yang mengalami  de-diferensiasi atau pemrograman ulang inti  sel menjadi sel yang keadaannya serupa sel  punca embrional dengan cara mendorong  ekspresi gen dan faktor  yang memberikan ciri pluripotensial, Sel iPS yang dihasilkan memiliki sifat  sel punca pluripoten, mengekspresikan penanda sel punca, dan  dapat membentuk tumor yang mengandung  jenis sel yang berasal dari ketiga lapisan  embrional (teratoma),

FAKTOR-FAKTOR YAMANAKA

Oct3/4 atau POU5F1 adalah faktor transkripsi dari keluarga POU yang terekspresi  secara menonjol di sel punca embrional, embrio dan sel embrional,  Adanya 1 salinan gen  Oct3/4 mengakibatkan sifat pluripotensial dipertahankan oleh sel punca embrional, namun  overekspresi Oct3/4 dua kali lipat menyebabkan diferensiasi ke arah endoderm dan mesoderm primitif,  

Sox2 adalah faktor transkripsi  dari keluarga Sox (SRY related HMG-box) 

yang terekspresi pada sel punca saraf, sel embrional,   sel punca embrional dan 

embrio, 

c-Myc adalah faktor transkripsi helix-loophelix/leusine zipper, yang diregulasi oleh STAT3  dan berperan pada pemunculan sifat pluripoten sel punca embrional mencit,

Embrio yang tidak mengekspresikan Sox2  akan mati karena tidak dapat membentuk  ektoderm primitif (epiblast), sementara gangguan ekspresi Sox2 mengakibatkan sel berdiferensiasi dengan cepat,

Faktor   trankripsi ini berperan pada pertumbuhan,  diferensiasi,  proliferasi sel  dan merupakan suatu proto-onkogen yang berperan  pada patogenesis kanker karena menyebabkan akselerasi siklus sel dari tahapan  G ke S1,

Klf4 adalah faktor transkripsi serupa Kruppel  (Kruppel-like Factor) yang pertama kali dikenal sebagai suatu supresor tumor pada  kanker saluran cerna. 

faktor ini diketahui mengalami overekspresi  pada sel kanker skuamosa dan kanker payudara sehingga Klf4 dihubungkan dengan  sifat supresor tumor sekaligus sifat onkogenesis,  Overekspresi ektopik Klf4 menghambat proliferasi sel sehingga berlawanan  dengan efek c-Myc,

PEMROGRAMAN ULANG INTI SEL

 pemrograman ulang inti  dilakukan  dengan memakai  teknik,antaralain : 

a. Lineage switching,   yaitu  konversi langsung sel somatik menjadi 

sel somatik jenis lain dengan overekspresi gen  faktor transkripsi tertentu, 

b.Induksi sifat  pluripoten, melalui transfeksi gen faktor transkripsi yang mampu menginduksi sifat pluripoten dengan bantuan virus. 

c.Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT), yaitu  transplantasi inti sel somatik ke dalam sel telur  yang sudah dikeluarkan inti selnya,

 d.Fusi sel   yaitu penggabungan 2 sel somatik dengan  menambahkan inhibitor pembelahan sel sehingga kedua inti tetap terpisah dan membentuk suatu heterokarion, 

Overekspresi  dari gabungan  4 faktor transkripsi, yaitu  Klf4 ,Oct3/4, Sox2  dan   c-Myc,  menghasilkan  koloni yang kemampuan proliferasinya,morfologinya, karakteristik molekulernya  menyerupai sel punca embrional,

MEKANISME INDUKSI PLURIPOTEN

Mekanisme semua cara di atas  diperkirakan terjadi melalui dekondensasi 

kromatin sehingga strukturnya mengambil  bentuk terbuka,  itu memungkinkan 

terjadinya perubahan epigenetik berupa hiperasetilasi histon H3/H4, demetilasi sekuens  promotor menonjol, seperti Oct-4, aktivasi telomerase hingga telomer memanjang, dan  hiper-di/tri-metilasi lisin-4 pada histon H3,

 terjadi penurunan metilasi  gen pluripoten yang aktif sementara ekspresi 

gen somatik menurun,  Pada sel punca  pluripoten, hasil induksi dengan keempat  faktor Yamanaka diperkirakan mengakibatkan  promosi replikasi DNA oleh c-Myc sehingga  struktur kromatin mengendur dan Oct3/4  dapat mencapai gen targetnya, yang kemudian menyandi faktor  transkipsi, membentuk jejaring faktor transkripsi pluripoten ,

Klf4,Oct3/4, Sox2,  bersama-sama mengaktivasi proses epigenetik yang menimbulkan  epigenom pluripoten.

sudah ada  teknik induksi sel punca pluripoten ,  induksi dengan 3 faktor tanpa c-Myc  atau Sox-2   berhasil menciptakan sel  iPS,  beberapa  virus, seperti Adenovirus ,Retrovirus dan  Lentivirus , telah dipakai  untuk transfeksi gen atau teknik   tanpa integrasi virus, seperti dengan  protein rekombinan dan  plasmid,

 Setiap cara  memiliki kelebihan dan kelemahan, namun  sampai saat ini pemakaian Lentivirus dan  Retrovirus  masih merupakan cara yang  paling efisien, Pemrograman ulang memakai Retrovirus sebagai vektor sering dipakai dan  memiliki efisiensi transduksi yang baik  pada  hepatosit dan epitel lambung ,  Retrovirus yang dipakai adalah jenis  yang tidak mampu melaksanakan replikasi di  dalam sel target dan tidak mengakibatkan lisis  dan kematian sel. Kekurangannya adalah memerlukan  sel yang dapat aktif membelah agar 

terjadi transduksi. Sel saraf resisten terhadap  infeksi dan transduksi memakai Retrovirus, DNA Retrovirus  berintegrasi dengan  genom sel target sehingga memicu resiko  mutasi insersional yang menyebabkan  kanker.

Lentivirus adalah subklas Retrovirus yang  dapat menginfeksi sel yang  tidak  atau sedang membelah  dan berintegrasi dengan genom target, RNA 

virus mengalami reverse-transcription menjadi  DNA dan masuk ke genom sel target saat  pembelahan sel. Sama seperti Retrovirus, integrasi gen Lentivirus dapat mengakibatkan aktivasi onkogen dan menimbulkan tumor, namun 

predisposisinya lebih rendah dibandingkan  Retrovirus. Vektor Lentivirus yang dapat dikendalikan   dengan doxycyclin memungkinkan kendali  atas 

ekspresi keempat faktor transkripsi,  sehingga  dapat dilakukan penelitian   

molekuler dan biokimiawi yang terjadi selama  proses pemrograman epigenetik,

pemakaian  plasmid berpeluang  proses pemrograman ulang tanpa adanya 

integrasi dengan genom sel target, sehingga  menghasilkan sel iPS yang bebas virus. Namun  efisiensi transfeksi memakai plasmid ini  masih tetap lebih rendah dibandingkan  memakai  Lentivirus dan  Retrovirus , Plasmid  episomal dapat melakukan replikasi autonom  secara ekstrakromosomal tanpa integrasi 

dengan genom sel, sehingga durasi ekspresi  gen lebih lama, pemakaian  Adenovirus yang  tidak dapat melakukan replikasi  sudah  dilakukan,  Adenovirus dapat menginfeksi  semua sel, kecuali sel limfosit, mampu mengekspresikan gen lebih baik ,tidak melakukan integrasi dengan genom sel target, 

Kekurangannya adalah Adenovirus menghilang dengan cepat pada sel yang membelah  sehingga ekspresi gen tidak cukup lama, menghasilkan efisiensi yang rendah,

cara terakhir adalah teknik langsung  memakai protein untuk pemrograman 

ulang, tidak mengandalkan proses transkripsi  dari gen hasil transfeksi,  Protein itu  dikonjugasikan pada peptida pendek yang  mampu membantu transdsuksi protein, seperti  poli-arginin  dan HIV tat ,Suatu domain transduksi protein poli-arginin dikonjugasikan, dengan ujung terminal C pada keempat faktor 

transkripsi. Faktor transkripsi rekombinan  terdeteksi 6 sampai 72 jam setelah -induksi dalam sel  fibroblas embrional mencit; protein ini tetap stabil dan mampu melakukan translokasi ke  inti sampai dengan 48 jam sesudah -induksi. 

Proses pemrograman ulang memerluka  waktu 7 sampai 10 hari; induksi berulang  sebanyak 4 kali setiap 36 jam menghasilkan  sel iPS yang secara fungsional morfologis, molekular  serupa dengan sel punca embrional,

pemakaian  protein rekombinan mampu  menghasilkan sel iPS tanpa adanya modifikasi  genom sel target,  Teknik induksi sel punca pluripoten dari sel 

somatik sudah  dikembangkan, teknik yang  memakai Lentivirus dan Retrovirus  masih yang paling efisien  meski integrasi gen virus  ,besarnya modifikasi genom  yang terjadi pada sel target, adanya aktivasi  onkogen,  tetap menjadi kendala ,

Teknik  yang memungkinkan tidak adanya integrasi  virus, dan sedikitnya modifikasi genom sel  target, seperti memakai protein rekombinan, Adenovirus, 

plasmid, transposon, masih harus disempurnakan karena  kendala rendahnya 

efisiensi dan  terlalu  singkatnya ekspresi gen ektopik sebelum mengalami inaktivasi , Perlu dipertimbangkan  pemakaian  molekul, seperti asam valproat, suatu  inhibitor deasetilasi histon dan molekul kecil  lain, misalnya miRNA (micro RNA),siRNA (small interfering RNA)  ,

Sel punca jaringan lemak (Adipose-Derived Stem Cell, ADSC) berasal dari lipoaspirat yang  mudah diperoleh . 300 mililiter lipoaspirat  dapat menghasilkan 100 juta sel punca  hanya dengan 2 hari kultur, jauh lebih cepat  dari sel lain yang memerlukan  4 minggu  ekspansi untuk mencapai jumlah yang cukup 

agar dapat ditransduksi. Efisiensi ADSC  , 2 kali lebih cepat dan  20  kali lebih baik dan   tidak memerlukan  dukungan sel feeder mencit  sehingga risiko kontaminasi dari sel feeder dapat dieliminasi,  Jenis sel ini  lebih mudah didapat dalam  jumlah besar dalam waktu singkat, lebih efisien,  dan waktu pemrograman ulang lebih singkat,

Keberhasilan proses induksi sel somatik menjadi sel iPS  dipengaruhi oleh tingkat diferensiasinya dan jenis sel  target , sel dengan tingkat diferensiasi lanjut  lebih sulit diprogram ulang,  sering memakai sel fibroblas  kulit karena sel ini mudah diperoleh dan mudah  dikultur meski efisiensinya cenderung di bawah  0.01% dan dibutuhkan  3 sampai  4 minggu  sampai munculnya koloni sel iPS. Sel punca  saraf fetus dapat diprogram ulang memakai  Oct4 saja, meski sulit diperoleh pada  manusia. Keratinosit  3 kali lebih cepat  dan  100 kali lebih efisien  untuk diprogram ulang  dibandingkan  sel fibroblas,   sel CD34 dari darah  perifer mudah didapat dalam jumlah besar  dan efisiensinya pada rata rata  0,01  sampai   0,02%;  melanosit memiliki ekspresi Sox2 yang tinggi 

sehingga dapat diinduksi dengan tiga faktor  saja, efisiensinya  0,05%, dan koloni  sel iPS terbentuk lebih cepat  dalam 10 hari , 

 pemanfaatan sel iPS sangat  luas, pada kedokteran regeneratif, sel iPS 

berpotensi  dipakai pada terapi sel. Pasien dengan penyakit tertentu yang memerlukan  donor sel dapat memakai selnya sendiri yang akan diinduksi menjadi sel   iPS dan ditransplantasikan kembali untuk  berdiferensiasi sesuai kebutuhan jaringan pasien  tanpa risiko reaksi penolakan jaringan,

yang perlu diperhatikan sebelum  proses translasi ,antaralain :

melakukan sequencing DNA koloni sel iPS yang  akan  dipakai dalam  terapi, 

melenyapkan   genom virus yang terintegrasi ,melenyapkan  risiko terbentuknya tumor , protokol  diferensiasi yang efisien, 

Genom sel hasil induksi lalu dibandingkan dengan genom sel pasien  sehingga 

mutasi yang terjadi selama proses transduksi  dapat diketahui, 

Sel iPS menjanjikan  di bidang penelitian dasar  Tidak adanya kendala  

etika seperti pada sel punca embrional menyebabkan penelitan sel iPS meningkat 

identifikasi sel iPS  wajarnya   dilakukan  dengan cara membandingkannya dengan sel  punca embrional. Secara morfologis, akan tampak  pembesaran inti sel dan peningkatan  rasio inti sel terhadap sitoplasma,  Sel ini 

dapat dikenali dengan cara melihat kapasitasnya dalam membentuk sel dari ketiga  jenis lapisan embrional pada binatang percobaan,  adanya pola  transkripsi dan epigenetik yang serupa,,reaktivasi gen pluripoten, inaktivasi  kromosom X pada sel perempuan,  

chimera yang berasal dari sel iPS dapat  membentuk sel benih, belum ada Penanda khas sel yang berhasil diprogram  ulang ,peneliti  memakai fosfatase alkali, SSE-4 ,inaktivasi dan aktivasi ekspresi  TRA-1-60, DNMT3B, Rex1, 

Nanog, sebagai penanda sel iPS






FOTO  Skema terapi memakai sel iPS pada kedokteran regeneratif  



FOTO Skema Transfeksi Gen  



FOTO Beberapa cara pemrograman ulang sel; EB Embryoid Body, iPS induced Pluripotent Stem Cell.  




FOTO  Skema proses induksi sel donor menjadi sel iPS memakai  transfeksi gen dan protein rekom￾binan, dengan bantuan molekul kecil