TROMBOSIS VENA DALAM
Trombosis Vena Dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT) yaitu adanya bekuan darah di dalam pembuluh darah vena dalam, dinamakan trombus,
trombus terjadi di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, namun yang berbahaya yaitu yang terbentuk di vena dalam,
trombosis vena dalam berbahaya sebab sebagian atau semua dari trombus dapat pecah, mengikuti aliran darah dan tersangkut di dalam arteri yang sempit di paru-paru sehingga menyumbat aliran darah,
emboli yaitu trombus yang berpindah-pindah,
semakin sedikit peradangan di sekitar suatu trombus, semakin longgar trombus melekat ke dinding vena dan semakin mudah membentuk emboli,
penekanan pada otot betis akan membebaskan trombus yang tersangkut, terutama saat penderita kembali aktif,
emboli paru yaitu darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, oleh sebab itu emboli yang berasal dari vena tungkai dapat menyumbat satu atau lebih arteri di paru-paru.
emboli paru yang besar menghalangi seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan memicu kematian,
penyebab terjadinya trombosis vena dalam,antaralain:
cedera pada lapisan vena,
pembekuan darah yang terjadi pada beberapa kanker ,
trombosis bisa terjadi pada orang sehat yang duduk terlalu lama
cedera pembedahan mayor memicu terbentuknya bekuan darah,
melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring dalam waktu yang lama karena otot betis tidak berkontraksi dan memompa darah menuju jantung,
contoh trombosis vena dalam terjadi pada penderita serangan jantung yang sering berbaring dimana tungkai sangat sedikit digerakkan; atau pada penderita lumpuh yang duduk terus menerus dan ototnya tidak berfungsi,
faktor yang memicu resiko munculnya trombosis vena dalam,antaralain:
riwayat trauma pada tubuh daerah bawah, seperti fraktur pinggul, tulang kaki dan paha , pasien kanker,pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan intravaskuler) disertai infeksi atau gagal organ,pasien usia lanjut,
pasien gagal jantung, pasien berada pada ketinggian sekitar diatas 14000 kaki,
kegemukan, konsumsi estrogen, seperti pada obat – obatan kontrasepsi,
gejala:
kebanyakan penderita tidak mengalami gejala sama sekali,
trombosis memicu peradangan dan penyumbatan aliran darah maka otot betis akan membengkak menimbulkan rasa nyeri, nyeri tumpul jika disentuh ,
pergelangan kaki, kaki atau paha membengkak, tergantung kepada vena mana yang terkena, beberapa trombus mengalami penyembuhan dan berubah menjadi jaringan parut, yang bisa merusak katup dalam vena. sebagai akibatnya terjadi pengumpulan cairan (edema) yang mengakibatkan pembengkakan pada pergelangan kaki,
bila penyumbatan tinggi, edema menjalar ke tungkai bahkan sampai ke paha.
pagi sampai sore hari edema akan memburuk karena efek dari gaya gravitasi saat berdiri atau duduk , sepanjang malam edema akan menghilang karena jika kaki berada dalam posisi mendatar, maka pengosongan vena akan berlangsung dengan baik, gejala parah trombosis yaitu coklat pada pergelangan kaki atas , ini disebabkan keluarnya sel darah merah dari vena yang teregang ke dalam kulit,
kulit yang berubah warnanya ini peka, garukan atau benturan bisa merobek kulit dan menyebabkan luka terbuka borok ulkus,
diagnosa sulit dilakukan sebab tidak ada nyeri pembengkakan atau pembengkakannya ringan,
jika ditemukan gejala emboli paru, dilakukan skening dada dengan radioaktif untuk memperkuat diagnosa dan skening dupleks untuk memeriksa tungkai,
bila diduga trombosis, maka untuk memperkuat diagnosa dilakukan USG dupleks pada vena tungkai,
pengobatan:
Pembengkakan tungkai diatasi dengan cara berbaring dan menaikkan tungkai ,
Jika timbul ulkus atau luka terbuka, borok di kulit yang terasa nyeri, pakai perban kompresi 1-2 kali/minggu untuk memperbaiki aliran darah dalam vena,
Ulkus infeksi mengeluarkan nanah berbau,
Jika aliran darah di dalam vena sudah membaik, ulkus akan sembuh dengan sendirinya,
Untuk mencegah kekambuhan, sesudah ulkus sembuh, gunakan stoking elastis setiap hari,
jika ulkus tidak kunjung sembuh, perlu dilakukan pencangkokan kulit,
Warfarin untuk mengencerkan atau anti-darah mengental, pembekuan darah harus dipantau secara rutin karena aktifitas perubahan penggunaan obat lain dapat mempengaruhi tingkat warfarin. Tes darah ( USD, atau rasio normalisasi internasional) dilakukan secara rutin untuk memantau efek pengenceran darah dan Idealnya, INR harus disimpan antara 2,0 dan 3,0. Tes darah dilakukan seminggu sampai INR stabil dan kemudian dilakukan setiap 2 minggu untuk setiap bulan.
Enoxaparin adalah heparin dengan berat molekul rendah disuntikkan di bawah kulit untuk mengencerkan darah. Dosis ini 1milligram per kilogram berat disuntikkan 2 kali sehari atau 1,5 miligram per kilogram disuntikkan sekali sehari. Enoxaparin untuk mengencerkan darah sementara warfarin mulai berlaku, juga dapat pada pasien kanker dalam waktu lama,
resiko dari trombosis vena dalam tidak dapat dihilangkan namun dapat dikurangi melalui beberapa cara, antaralain:
pemberian obat antikoagulan sebelum, selama dan kadang setelah pembedahan.
pasien yang beresiko menderita trombosis vena dalam atau baru saja menjalani pembedahan mayor disarankan melakukan gerakan menekuk dan meregangkan pergelangan kakinya sebanyak 10 kali setiap 30 menit,
Terus menerus menggunakan stoking elastis akan membuat vena sedikit menyempit dan darah mengalir lebih cepat, sehingga bekuan darah tidak mudah terbentuk.