Tampilkan postingan dengan label penyakit dalam C. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit dalam C. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam C








 

CROUP LARINGOTRAKEOBRONKITIS


croup laringotrakeobronkitis  yaitu   infeksi virus   para-influenza, respiratory syncytial virus (RSV) and virus influenza A dan B  , yang memicu  peradangan   pada saluran pernafasan bagian atas  seperti bronkus, laring, trakea gejalanya  sesak nafas, batuk kering ,
virus  penyakit ini    ada  di  udara  ditularkan ke  benda-benda yang terkontaminasi oleh  penderita,
jika parah akan terjadi superinfeksi oleh bakteri dinamakan trakeitis bakterial dan  diatasi dengan antibiotik,
bila  terjadi infeksi pada epiglotis, seluruh pipa udara  membengkak dan  berakibat fatal,
gejala pertama  berlangsung selama 3-4 hari  yaitu  menyerupai flu,  pembengkakan di saluran pernafasan sehingga saluran udara menyempit dan penderita mengalami gangguan pernafasan,stridor (bunyi pernafasan  bernada tinggi)
sianosis (warna kulit  kebiruan karena kekurangan oksigen)
retraksi interkostal ( usaha untuk bernafas).
 batuk kering  suara serak pada malam hari,
 pernafasannya  cepat dan dalam,  demam,
keadaan anak  membaik di pagi hari,   memburuk pada malam hari,
gejala  yang sering kambuh dinamakan   spasmodik, akibat  alergi, namun   diawali oleh infeksi virus,
diagnosa    berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menandakan  adanya retraksi interkostal  saat  menghirup nafas,
rontgen leher dapat  melihat  adanya penyempitan trakea,
pemeriksaan dengan stetoskop menandakan  adanya ekspirasi (penghembusan udara) yang memanjang dan berkurangnya suara pernafasan  bunyi nafas mengi  fase inspirasi (penghirupan udara) ,
pengobatan:
Untuk mencegah infeksi berikan imunisasi anak , The difteri, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan vaksin campak memberikan perlindungan dari beberapa infeksi yang paling langka ,
obat  bronkodilator  untuk melebarkan saluran pernafasan  bisa dihirup melalui nebulizer sehingga  bernafas ,
obat  kortikosteroid  untuk  pengobatan awal jika berat,
 diberikan obat  antibiotik jika terjadi infeksi bakteri,
obat  nebulizer ultrasonik  mengurangi jumlah lendir yang sampai ke saluran pernafasan bagian bawah dan mengurangi kekentalan lendir sehingga  mudah dikeluarkan melalui batuk,
bila  gejalanya  ringan, maka  tidak perlu dirawat di rumah sakit,
jika penyakitnya berat, pasien dirawat di rumah sakit untuk  mendapatkan oksigen tambahan. untuk membantu pernafasannya dengan  ventilator,