Tampilkan postingan dengan label obat huruf O. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label obat huruf O. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Juli 2020

obat huruf O



ORLISTAT

Orlistat  untuk mengatasi  kelebihan berat badan ,  dengan cara menghambat enzim yang mencerna lemak, sehingga lemak yang dimakan tidak dicerna  tidak diserap  tubuh,
merek dagang: xenical, slimax, obeslim,
golongan obat antiobesitas,
kategori obat resep,
untuk    dewasa,
bentuk obat kapsul,
hasil penelitian      ada   efek samping  pada  janin,   namun belum ada penelitian   pada wanita hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,  Belum diketahui apakah   obat ini   bisa diserap ke dalam asi  atau tidak ,bila anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi  obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter, sebelum  mengonsumsi obat ini
Orlistat hanya  dikonsumsi oleh penderita obesitas dewasa (usia 18 tahun ke atas),
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika
pasien  menderita gangguan fungsi ginjal,gangguan saluran empedu, gangguan penyerapan makanan, diabetes,
orlistat dapat mengganggu kerja   obat kontrasepsi   dan   orlistat  menghalangi penyerapan vitamin A, D, E, dan K jika dikonsumsi secara bersamaan,
jangan  mengonsumsi obat ini jika belum mengonsumsi makanan  dan makanan tanpa lemak, sebab obat ini hanya bereaksi pada makanan yang mengandung lemak,
Dosis Orlistat
sebelum  mengonsumsi   orlistat, disarankan  mengukur  indeks massa tubuh (IMT). orlistat hanya direkomendasikan bagi penderita obesitas yang mempunyai  nilai IMT 27 kg/m² atau lebih,orlistat hanya  diresepkan oleh dokter atau  bagi pasien  obesitas berusia 18 tahun ke atas,rumus yang dipakai dalam penghitungan IMT yaitu  berat tubuh dalam kilogram dibagi dengan tinggi tubuh dalam satuan meter kuadrat (m²)., untuk penderita obesitas dengan IMT 27kg/m² atau lebih, dosis obat diberikan 60-120 mg 3 kali sehari tiap waktu makan per harinya. dosis  dihentikan bila  penderita obesitas telah mengurangi 5 persen berat badan dalam waktu 12 minggu setelah pemakaian obat,
Hentikan pemakaian obat dan segera temui dokter jika orlistat menyebabkan reaksi alergi serius
efek samping orlistat:
tekstur tinja berminyak,infeksi tenggorokan,
infeksi paru-paru, pembengkakan di bawah lapisan kulit (angioedema), kekurangan vitamin A, D, E, K, nafsu makan menurun, penyakit kuning, gatal-gatal, urine berwarna gelap, sakit kepala,rasa cemas,siklus haid terganggu,nyeri perut,
rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah,
meningkatknya frekuensi buang air besar ,




OXYCODONE

Oxycodone  untuk mengatasi  rasa sakit sesudah  operasi atau  kanker,  obat ini bekerja di sistem saraf dan otak dengan mengubah respon tubuh terhadap sensasi nyeri,  dokter  memberikan resep oxycodone yang dikombinasikan dengan   naloxone,  naloxone mengurangi salah satu efek samping  oxycodone, yakni sembelit,
golongan opioid analgesik ,
kategori obat resep,
untuk dewasa (anak-anak hubungi  dokter),
bentuk obat tablet, kapsul,  obat suntik,
hasil penelitian      ada   efek samping  pada  janin,   namun belum ada penelitian   pada wanita hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,  Belum diketahui apakah   obat ini   bisa diserap ke dalam asi  atau tidak ,bila anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi  obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter, sebelum  mengonsumsi obat ini
Orlistat hanya  dikonsumsi oleh penderita obesitas dewasa (usia 18 tahun ke atas),
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika
wanita   hamil atau menyusui, disarankan  tidak menggunakan oxycodone,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien  mengonsumsi obat lain ,suplemen, jamu herbal  untuk menghindari terjadinya interaksi antar obat,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien
memiliki asma  gangguan pernapasan ,gangguan  masalah di perut  usus ,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien
 mempunyai   gangguan pada jantung, hati, atau ginjal,  gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),  tekanan darah rendah.
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien
 mempunyai  kelainan adrenal, alergi terhadap obat, pernah mengalami cedera kepala,  kelainan pada pankreas, kelainan  kelenjar tiroid, 
Dosis Oxycodone
 oxycodone oral untuk  tahap pertama   yaitu  4-6 kali perhari (masing-masing 5 mg), maksimal 400 mg perhari. Dosis  bisa meningkat bila  diperlukan,
dosis 1-10 mg  melalui suntikan intravena  dengan durasi penyuntikan 1-2 menit. Penyuntikan  dilakukan berulang dengan jeda minimal 4 jam,
dosis 2 mg per jam  melalui infus  dan dosisnya bisa bertambah ,
 Efek Samping  Oxycodone
mual, muntah, sembelit, pusing,  mengantuk. Penambahan dosis obat ini memicu  kesulitan bernapas ,  efek samping ini akan berkurang seiring berjalannya pengobatan.  penggunaan obat ini pada 2  bulan pertama masa kehamilan akan  meningkatkan risiko kelainan pada bayi.  bayi memiliki ketergantungan terhadap obat,




OBAT ANTIHIPERTENSI

Obat Antihipertensi termasuk   golongan obat-obatan  untuk menurunkan tekanan darah tinggi  dimana  tekanan darah yang ada  di atas level normal   lebih tinggi dari 130/80 milimeter merkuri (mmHg). Tekanan darah yang melebihi batas  akan  menekan dinding arteri. bila  tidak diatasi ,  ini memicu penyakit  penyakit ginjal, stroke, serangan jantung, gagal jantung, 
pemberian obat antihipertensi  disesuaikan kondisi kesehatan , respons tubuh pasien terhadap obat,  penyebab hipertensi, tingkat keparahan,
pasien  hipertensi  hanya diberikan 1  jenis obat saja untuk menurunkan tekanan darah.
obat-obatan antihipertensi  terbagi ke dalam beberapa jenis, antaralain:
angiotensin ii receptor blockers (arb),
antagonis kalsium (calcium channel blockers),
diuretik, penghambat adrenergik perifer,
penghambat alfa (alpha-blockers),
penghambat beta (beta-blockers),
penghambat renin, ace (angiotensin-converting enzyme inhibitors) inhibitor,
alpha-2 receptor agonist,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien
 hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan ,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien menderita disfungsi ereksi, menderita diabetes,  menjalani pengobatan dengan insulin, 
efek samping obat antihipertensi,antaralain:
ruam kulit,lelah, lemah, mengantuk, dan kurang bertenaga,
berat badan turun drastis ,batuk,sakit kepala,
mual  muntah,diare , konstipasi,gugup,
jenis-jenis  obat  antihipertensi,antaralain :
- obat penghambat alfa (alpha-blocker)  menghambat hormon katekolamin agar tidak mengikat dengan reseptor alfa. sehingga tekanan darah menurun, sirkulasi darah  lancar, jantung berdenyut secara normal,  seperti   doxazosin dan terazosin,
- obat penghambat renin  menghambat senyawa kimiawi di dalam tubuh  renin.  penghambat renin melebarkan pembuluh darah sehingga  tekanan darah turun. sepert  aliskiren,
- obat penghambat adrenergik perifer  seperti reserpine  ,
- obat penghambat beta (beta-blocker)  menghambat hormon adrenalin, sehingga tekanan darah turun. penghambat beta dibagi menjadi dua yaitu  nonselektif dan  selektif  penghambat beta nonselektif yaitu propranolol dan carvedilol , penghambat beta selektif seperti  nebivolol,atenolol, bisoprolol, metoprolol,
- obat ACE inhibitor  menjaga pembuluh darah terbuka  sehingga aliran darah masuk  lancar. ACE inhibitor  menghambat terbentuknya hormon angiotensin yaitu hormon yang memicu pembuluh darah  menyempit  , obat-obatan yang termasuk  ACE inhibitor, antaralain:
- perindopril ,- ramipril ,- trandolapril, - captopril ,- enalapril ,- lisinopril ,
contoh obat alpha-2 receptor agonist yaitu   clonidine dan metildopa ,
obat  alpha-2 receptor agonist   ini  menekan aktvitas jaringan yang menghasilkan  hormon adrenalin, sehingga tekanan darah turun. metildopa  diberikan kepada ibu hamil yang memiliki   hipertensi,
- obat  diuretik untuk mencegah  hipertensi.  dengan cara  membuang kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh jenis-jenis obat diuretik ,antaralain:
- diuretik thiazide, seperti indapamide dan  hydrochlorothiazide ,
- diuretik loop, seperti furosemide.
- diuretik hemat kalium (potassium-sparing), seperti spironolactone dan amiloride
- obat  Antagonis kalsium (calcium channel blocker)
menghambat jalan masuk kalsium ke dalam otot jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga  denyut jantung melambat dan pembuluh darah melebar.untuk menangani gangguan pembuluh darah.hipertensi, gangguan jantung,    obat yang termasuk  antagonis kalsium yaitu:
- verapamil, - amlodipine ,- diltiazem ,
- nicardipine ,nifedipine ,- nimodipine ,
- obat  Angiotensin II receptor blocker (ARB)
ARB menghambat kerja angiotensin atau senyawa yang membuat pembuluh darah menyempit. Hambatan  angiotensin memicu  pembuluh darah tetap terbuka lebar dan tekanan darah turun. Jenis-jenis obat ARB ,antaralain:
- olmesartan ,- telmisartan ,- valsartan,- candesartan ,
- eprosartan ,- irbesartan ,- losartan ,




OSELTAMIVIR

Oseltamivir  untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A   seperti  flu burung   atau B.  dengan  Gejala-tanda  seperti meriang,  lemas,batuk, hidung tersumbat, radang tenggorokan, oseltamivir obat antivirus dengan  menghentikan aktivitas virus  , oseltamivir tidak efektif dalam mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
merek dagang: tamiflu,oseltamivir,
golongan antivirus,
kategori obat resep,
untuk anak-anak hingga dewasa,
bentuk kapsul,
hasil penelitian      ada   efek samping  pada  janin,   namun belum ada penelitian   pada wanita hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,     obat ini   bisa diserap ke dalam asi  bila anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi  obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter, sebelum  mengonsumsi obat ini ,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien mengonsumsi obat jamu herbal ,
oseltamivir bukan  untuk menggantikan vaksin flu. sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika pasien baru mendapatkan vaksin flu hidung kurang dari 2 minggu, mengidap sindrom steven-johnson, mengidap gangguan metabolisme gula (kelainan genetika),  memiliki penyakit jantung, penyakit liver, gangguan fungsi ginjal, gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru kronis, kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau kelainan pada otak, gangguan sistem kekebalan tubuh,
dosis oseltamivir
untuk   influenza a dan b dewasa: 75 mg, 2 kali sehari,  diberikan selama 5 hari. obat dikonsumsi dalam 2 hari sejak  gejala pertama,
bayi usia 0-1 bulan: 2 mg/kg berat badan ,
bayi usia 1-3 bulan: 2,5 mg/kg berat badan ,
bayi usia 3-12 bulan: 3 mg/kg berat badan ,
bayi usia > 1 tahun, berat badan < 15 kg: 30 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan 15-23 kg: 45 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan 23-40 kg: 60 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan > 60 kg: 75 mg
cara konsumsi untuk pasien anak-anak sama dengan pasien  dewasa,
untuk  mencegah   virus influenza tipe a dan b dosis dewasa: 75 mg, sekali sehari  selama 10  hari. sejak   2 hari  pertama kali terpapar di lingkungan yang terjangkit virus flu. obat  diberikan hingga 6 minggu,
bayi usia 0-1 bulan: 2 mg/kg berat badan ,
bayi usia 1-3 bulan: 2,5 mg/kgberat badan ,
bayi usia 3-12 bulan: 3 mg/kg berat badan ,
bayi usia > 1 tahun, berat badan < 15 kg: 30 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan 15-23 kg: 45 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan 23-40 kg: 60 mg
bayi usia > 1 tahun, berat badan > 60 kg: 75 mg
cara konsumsi untuk pasien anak-anak sama dengan pasien  dewasa,
interaksi obat
jika  oseltamivir dikonsumsi bersama vaksin influenza maka akan
 berpotensi menghambat kerja vaksin influenza. berikan jeda minimal   2  hari setelah mengakhiri konsumsi oseltamivir, sebelum vaksin flu diberikan,
jika  oseltamivir dikonsumsi bersama amoxicillin  maka akan  menurunkan efek kedua obat,
jika  oseltamivir dikonsumsi bersama probenecid   maka akan meningkatkan kadar oseltamivir dalam darah,
 efek samping :
diare,mual dan muntah,sulit tidur, sakit kepala,
 tidak enak badan, batuk dan hidung tersumbat  pada anak-anak,
sakit perut,