Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 April 2022

psikologi

 





karakter  tercermin dari  pikiran

Toni Schmader,  psikolog di Universitas British Columbia dan penelitian  dari Universitas British Columbia mengungkapkan bahwa Kepribadian  tercermin dari  media yang dikonsumsi, keperibadian ganda, pendidikan,lingkungan, pertemanan,sosial,perekonomian  dan beberapa faktor lain  yang  kuat mempengaruhi, membentuk keperibadian , pengaruh paling besar tentu adalah  kesehatan  dan keluarga,pada umumnya   anak kerapkali dihubung hubungkan dan dikait kaitkan  kan dengan bagaimana peranserta  orangtua  ,orangtua dianggap sebagai tokoh utama yang memainkan peran penting  dalam melahirkanya,merawatnya, mengobatinya,menjaganya, membesarkanya
,menyekolahkanya,mendidiknya,menikahkanya,menjadikanya jadi orang,ternyata bila kita berpikir secara ilmu ilmiah   memang  benar benar nyata ada  peran peran  dari pihak orang terdekat ,orang yang sangat dekat bahkan orang yang sangat jauh sekalipun pada  manusia semenjak belum ada,terlahir,hingga meninggal  , kesemua pengaruh pengaruh ini tidak akan mampu   sepenuhnya berpengaruh bila tidak ditunjang dari pengaruh  oknum oknum dari dalam , baik yang bisa dirasakan maupun yang tidak bisa dirasakan, naluri manusia secara alami memerlukan pengaruh dari oknum oknum ini, tidak hanya orang keterbelakangan mental,disabilitas, homoseksual,lesbi, perempuan ,laki laki, transgender ,kerdil bahkan bayi dan lanjut usia masih menerima pengaruh pengaruh dari luar yang akan diserap dengan cara begitu saja tanpa melalui mekanisme penyaringan sebab pada dasarnya manusia biasa secara lahir tidak memiliki metode penangkal dari berbagai macam masukan masukan yang datang , memang dengan banyaknya  kehidupan yang nyata yang memberikan kepada kita pandangan bahwa manusia tidak mampu untuk tidak  mencontoh bagaimana sosok  dalam bertindak dan  berperilaku, tidak mungkin untuk  tak bisa dipungkiri dilihat dari kacamata bijaksana  bahwa apabila seandainya  sikap seorang sejak balita ,pria , wanita,remaja,dewasa,tua hingga meninggal dunia  merupakan  sosok cerminan yang baik dari sosok yang ada,bila  seseorang telah  berprinsip egaliter terhadap gender, dengan biasa melakukan segala macam  pekerjaan  sendiri, maka akan cenderung membentuk jiwa kepribadian  berambisi kerja tinggi,peneliti  memprediksi jenis permainan apa yang paling  disukai   anak  mereka,orangtua  yang lebih bijaksana  sebenarnya akan memilihkan kepada   anak perempuanya agar  bersedia  bermain   video game ,playstation,xbox,pc game, daripada memegang boneka  ,  bagaimana stereotip gender berkembang di usia muda, untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan  melibatkan  170 relawan anak laki-laki dan 170 relawan anak perempuan usia 10 tahun  juga termasuk  orang tua dari tiap anak relawan, peneliti  menanyakan  tentang stereotip gender, kelakuan  gender bagi  orang tua, dan  pembagian kerja rumah tangga,  hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah menanggung beban sendiri  pekerjaan rumah tangga lebih besar ketimbang pria, inilah yang dinamakan  the second shift,yaitu  sesudah  seharian bekerja, lalu  tetap harus menyelesaikan pekerjaan rumah,
 bahwa seorang ibu  mampu mempengaruhi anak-anaknya  yang berhubungan  dengan stereotip gender. peran  ibu yang tepat antara pria dan wanita selalu di bicarakan  kepada anak-anak mereka, ini  merupakan  hal yang konservatif, yang mampu  membentuk pribadi wanita yang sama dengan stereotip wanita kebanyakan di berbagai tingkat kondisi perekonomian keluarga,dalam rangka merealisasikan cara  pendidikan terhadap  anak,  ibu lebih cenderung  teoritis sedang ayah lebih cenderung  praktikal, bisa dikatakan bahwa tindakan ayah  adalah kunci, bila seorang ayah tidak terlalu perhatian  dengan stereotip gender yang berkembang  di tengah kehidupan  modern,maka yang berakibat pada  anak gadisnya kemungkinan  mampu berkembang menjadi wanita dewasa  yang tidak memahami  konsep ini, bila itu yang terjadi dan tidak mampu  bertindak sesuai  konsep ini, wanita  akan menerima   hidupnya  hanya harus untuk  dibatasi  hanya untuk bekerja di dapur  dan mengasuh anak,mengapa anak laki-laki tidak merespons menggunakan metode yang sama seperti anak perempuan terhadap konsep pendidikan yang diterapkan oleh  orangtua  mereka masing masing,  mengapa orangtua  kelihatanya  tampak sangat berpedoman memegang  pengaruh kuat  bagi  anak anak laki pada umumnya dan anak anak  perempuan pada khususnya,sedang  peran  besar ibu  justru selalu  kurang  banyak berpengaruh apakah ini  dikarenakan  bahwa ayah  dianggap  sebagai  seseorang yang  jarang  berada dirumah ,jarang memahami permasalahan keluarganya ,disibukan dengan pikiran pikiran pekerjaan yang semakin hari semakin menumpuk  apakah lebih penting memikirkan hal hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, kalau memang itu yang terjadi maka pada umumnya bisa juga menjadi cerminan di setiap keluarga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

tanda  orang berbohong

Dr. Lillian Glass sebagai peneliti  perilaku dan bahasa tubuh yang bekerjasama  pada FBI mengungkapkan bahwa mahluk hidup  dan insting  yang  dimiliki nya  untuk  merasakan kebohongan diri sendiri. pikiran sadar  menumpulkan naluri alami ini, sikap tubuh seseorang yang sedang berbohong dapat  diidentifikasi ,cara mengetahui ciri-ciri seseorang menipu  yaitu  pertama harus dimengerti  adalah kelakuan pada kebiasaanya, pola gerakanya dalam  keadaan normalnya, selanjutnya   merasakan  sinyal-sinyal   yang dipancarkan,sedang tanda tanda dia berbohong antaralain:
- berkedip
saat ditanya   akan berkedip lebih sering , bahkan memutuskan kontak dengan lawan bicara, seseorang yang sering  berbohong mampu menatap lawan bicaranya  maka  semakin jarang berkedip dan semakin  tatapannya, maka ini tanda bahwa dia berbohong.
- sering menunjuk
saat ditanya  sering menggerakkan jari ke arah lain dan menunjuk nunjuk seseorang ketika  marah  karena kebohongannya diketahui,ini   karena ingin mengalihkan kesalahan pada seseorang bisa jadi ini tanda yang dipercaya sebagai pembohong.
- mengubah posisi kaki
saat ditanya dia mengubah posisi kaki ini  menunjukkan  bahwa  dia ingin meninggalkan tempat maka bisa jadi ini gejala dia sering berbohong
- menutupi bagian tubuh
saat ditanya sering  menutup nutupi perut,  dengan tangan.
sambil  bicara terlalu banyak ,memberikan terlalu banyak informasi untuk  sedikit pertanyaan ,dengan harapan lawan bicara akan percaya apa yang dikatakan,sering mengatakan kata kata  berulang ulang  yang sama guna menekankan pernyataan  yang sebenarnya bohong kepada lawan bicara.
- posisi tubuh kaku
saat ditanya seseorang  mempunyai tubuh yang kaku sedangkan normalnya  sikap tubuhn yang pada awalnya santai mampu  jadi kaku. 
- merubah  posisi kepala
saat ditanya dia menggerak gerakan kepala boleh  jadi  dia sedang berbohong.
- pernapasan berubah
saat ditanya tarikan napas  berubah menjadi tersengal  lebih cepat dari orang yang sedang berlari cepat, oleh sebab berbohong menjadikan gerakan  otot jantung  aliran darah yang berkaitan dengan mempercepat  ketegangan otot organ dalam boleh jadi ini tanda besar bahwa dia berbohong.
-sulit bicara
saat ditanya  bicaranya yang terputus putus tidak mampu menjelaskan,ini disebabkan  tingkat stres di dalam tubuhnya yang naik turun, menyebabkan sistem nervous otomatis menurunkan aliran saliva,akibatnya membran mukus mulut menjadi kering boleh jadi  ini salah satu  tanda dia sedang berbohong

air liur deteksi  kelainan mental 

Peneliti dari Cambridge University mengungkapkan bahwa air liur  digunakan  untuk mendeteksi  kesehatan mental  dan memprediksi risiko anak tertimpa  depresi dimasa depan,anak  yang mempunyai   hormon stres pada air liurnya  dan memiliki  gejala depresi, maka  akan berpotensi  tertimpa depresi 14 kali lebih tinggi dibandingkan anak  lain yang   tidak  mempunyai  hormon stres pada air liur nya,peningkatkan  hormon stres di pagi hari dan berkemungkinan 14 kali lipat akan  depresi   di masa depan dibandingkan yang mempunyai  hormon kortisol normal,ini  berdasarkan  penelitian  air liur  2.000  anak  berumur 12  hingga  19 tahun dan mensurvey   depresi yang pernah dirasakan,12 bulan dan 3  tahun kemudian para relawan disurvey kembali,

 Kesehatan Mental

secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya jiwa,nyawa, roh, sukma, di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan, kesehatan mental yaitu terjemahan dari hygiene dan mens atau  mentis. hygiene berasal dari kata hygeia bahasa yunani yaitu nama dewi kesehatan yunani yang artinya kesehatan mental. sedang mental berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. dengan demikian kesehatan mental yaitu jiwa yang sehat. ilmu kesehatan mental yaitu ilmu kesehatan jiwa yang mempelajari   kehidupan kerohanian yang sehat, dengan memandang pribadi manusia sebagai satu totalitas psiko-fisik yang kompleks, pasien dikatakan sehat mentalnya bila terjalin secara harmonis  antara fungsi-fungsi psikisnya dengan fungsi-fungsi pisiknya. atau pasien yang  memiliki ketenteraman, kedamaian, kebahagiaan , kesenangan ,ketenangan dan kestabilan hidupnya,  maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental    yaitu ilmu yang mempelajari masalah kesehatan jiwa  , yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan mental ,maka  dokter harus mengetahui apa  saja  gejala penyakit  dan   faktor-faktor penyebab   , sehingga memudahkan dokter dalam setiap usaha  dalam   menentukan obat yang tepat, kesehatan mental termasuk rinci detail prosedur   usaha usaha  pengobatan   dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis),  istilah neurosis, itu berarti  adanya gangguan  dalam susunan syaraf,  namun, dalam banyak penelitian akhir akhir ini ternyata  kemungkinan  gangguan   tingkah laku  atau ketidaknormalan mental pasien   itu tidak hanya dipicu oleh adanya gangguan pada  susunan syaraf, namun juga banyak  dipengaruhi oleh sikap  pasien ,usaha semangat tekad niat  dirinya sendiri atau  bisa juga   dipengaruhi oleh   pasien lain, maka faktor mental (psikologi) termasuk didalamnya ,usaha usaha  kemampuan diri  untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri,dengan  lingkungan antara dengan  pasien lain dan dengan  masyarakat di mana ia hidup, terwujudnya keharmonisan keselarasan kedamaian  yang terjadi secara nyata  antara dirinya sendiri,dengan  lingkungan antara dengan  pasien lain dan dengan  masyarakat di mana ia hidup, ditambah  mempunyai kesanggupan tekad tinggi niat yang kuat  untuk mengatasi segala masalah  yang  terjadi,
usaha usaha untuk   mengembangkan dan meningkatkan potensi  diri sendiri,  bakat kemampuan keahlian   semaksimal mungkin, sehingga mungkin dapat
memunculkan  kebahagiaan diri sehingga terhindar dari penyakit jiwa,
 pasien yang berusaha  menyehatkan  mentalnya , berusaha untuk  sanggup menghadapi  segala macam  persoalan  yang dari ringan hingga  berat ,
persoalan kegoncangan-kegoncangan jiwa   yang bisa terjadi,  gangguan keserasian fungsi jiwa, merasa kemungkinan dirinya sombong angkuh  paling  berharga, paling berguna, paling  berbahagia , pasien yang memiliki kemampuan untuk  menyehatkan   mental juga memiliki kecerdasan baik secara intelektual, maupun spiritualnya,  selalu bergembira  dan berbahagia dan ada pula yang selalu mengeluh, merasa gelisah dan bersedih hati, tidak cocok dengan pasien lain, tidak cocok dengan  lingkungan tempat tinggalnya ,tidak cocok dengan apa yang selama ini ia rasakan , tidak bersemangat ,
para ahli ahli  ilmu jiwa  diseluruh dunia  berkumpul  bersatu berusaha sekuat tenaga  agar  mampu  memahami menyadari  menyelidiki  faktor faktor apa saja  yang  memicu tingkah laku pasien  pasien  yang  berubah ubah   ,ada pasien yang  menjadi selalu  tertawa tawa , bergembira , berbahagia  senang luar biasa  tanpa ada penyebabnya  dan ada pula pasien  pasien yang  berubah   yang selalu  saja merasa  menderita sedih susah mengeluh, gundah gulana,cemas frustasi putus asa  gelisah ,kurang gairah kurang tenaga kurang semangat    tidak bisa  tersenyum  , kendatipun  semua  pasien pasien ini  keadaannya saman sama  miskin  tidak memiliki apa apa kelaparan kehausan bahkan sakit sapasienn,
mencari cari   definisi kesehatan mental  adalah  benar benar  tidaklah mudah,sangat susah , dalam ilmu   psikologi paling  mutakhir yang terakhir  ternyata  ilmu  pengartian  kesehatan mental dimasuki  oleh berbagai aliran  cabang psikologi bernama psikologi kepribadian atau psikologi syahsiyah,
 kemungkinan ada ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia yang  dapat membedakan  ciri-ciri  pasien satu   dengan  ciri-ciri  pasien lain,  ciri-ciri itu nampak  dapat dilihat   dari  pola gaya hidup pola pergerakan  pergerakan tertentu   pola-pola tingkah laku, pola keinginan-keinginan ,pola  cara-cara pasien untuk memuaskan semua keinginannya  atau berbagai pola pola strategi khusus  yang dipakai oleh pasien  pasien  dalam melakukan manuver  pergerakan  ,tanda tanda gejala   pola-pola   permulaan  itu  sudah tampak diawal terdeteksi melalui  ekspressi melalui wajah ,
hal-hal yang  akan dilakukan dalam ilmu  kesehatan mental yaitu agar  pasien iklas rela  tabah tawakal sabar menerima segala kondisi keadaan yang dialaminya dengan perasaan tanpa ada tekanan paksaan ,mampu
mendapatkan keseimbangan keserasian  jiwa, mampu  menegakkan ketabahan  pribadi  yang terintegrasi dengan baik,  mampu memecah mecah  semua  kesulitan hidup dengan bekal  kepercayaan diri dan keberanian tekad niat semangat   untuk mengatasi semua gangguan  kesehatan mental    ,  agar pasien dapat memiliki sekaligus  mengembangkan  jiwa yang  kuat sehat, berusaha  sekuat tenaga  mencegah kepatahan  kepatahan jiwa,
berusaha  sekuat tenaga mencegah berkembangnya bermacam-macam penyakit mental ,  mengusahakan penyembuhan penyembuhan mandiri dimulai dari diri sendiri di   dalam stadium permulaan sebagai tahap pencegahan,
kesehatan mental yaitu salah satu cabang dalam psikologi. oleh
karena itu  teori-teori dalam kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dengan teori-teori dalam psikologi, beberapa teori yang menyangkut mental manusia ,antaralain:  teori humanistic,teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori eksistensialisme ,
a. Teori Eksistensialisme
 yaitu agar manusia menikmati wujudnya,  berarti ia mengetahui arti wujud ini,
menyadari potensi-potensinya, dan kemungkinan ia bebas untuk mencapai apa yang
ia kehendaki dengan cara yang dipilihnya. Begitu juga ia menyadari segi-segi
kelemahannya dan menerimanya. Ia menyadari sifat-sifat hidup yang
mengandung pertentangan-pertentangan. Wujudnya pertentangan ini salah
satu ciri-ciri kehidupan ini, ia berhasil mencapai susunan nilai-nilai tertentu
yang akan menjadi bingkai kehidupannya, dan akhirnya ia kembali dari
pengasingannya kepada ketentramannya. Manusia tidak sanggup mencapai
itu, kecuali jika ia menghadapi dirinya dengan jujur dan amanah atau berdiri
telanjang di depan cermin tanpa pakaian kepalsuan atau sarung dosa
Jadi aliran ini sangat pesimistis, sebab mereka menyadari kesulitan yang
dihadapi manusia untuk mencapai kesehatan mental yang wajar, terutama
dalam kehidupan yang tidak punya   ketentraman kedamaian ,
b. teori humanistik
manusia yaitu mahkluk yang bebas menentukan perkembangan kepribadian, bila ia mendapat kesempatan, sehingga ia dapat berbuat  optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya,    manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan kesepian,  agar dapat survive, manusia harus menyatu dengan pasien lain, kesehatan mental yaitu keadaan dan paras dinamisme pasien  dari segi sosial yang membawa kepada pemuasan kebutuhan-kebutuhan. jadi yang dimaksud kesehatan mental di sini yaitu keadaan pasien  yang menentukan dinamisme sosialnya, kemungkinan pasien yang hidup bersama dengan pasien lain karena bertujuan memuaskan berbagai kebutuhannya. semakin sanggup pasien hidup bersama dengan pasien lain dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya tanpa membangkitkan kemarahan mereka, maka itulah tanda baiknya penyesuaiannya dan selanjutnya menjadi bukti kesehatan mentalnya yang wajar,   kesehatan mental pasien  dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana ia dapat memberi pengaruh pada lingkungannya, kesanggupan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang akan membawa kepada pemuasan pribadi, kemampuan dan kebahagiaan yang wajar bagi pasien,  kesehatan mental yaitu perpaduan antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dengan kesanggupan menghadapi krisis-krisis psikologis yang biasa menimpa manusia dan dengan perasaan positif pada kebahagiaan dan kepuasan,  perpaduan yaitu  pengumpulan unit-unit kecil ke dalam jumlah besar untuk membentuk unit yang lebih besar,  pemaduan  yaitu penyesuaian yang sempurna di antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dan bebasnya manusia dari pertarungan dari dalam, Bebasnya pasien  dari   keragu-raguan yang diakibatkannya, dan kemampuannya menyelesaikan maalah  itu bila  terjadi, itulah syarat  pertama kesehatan mental. Itu dapat dicapai melalui falsafah agama atau  sosial atau moral  ,   ini menonjolkan pentingnya pasien dalam  berpegang pada falsafah agama, sosial, atau moral supaya ia dapat merasakan kebahagiaan, pasien yang   bahagia yaitu pasien  yang memiliki pribadi yang kuat, selalu mengejar tujuan   kebutuhan-kebutuhan  keingingan  keinginannya tidak bertentangan dengan  kemanusiaan,
kesehatan mental yaitu kesediaan pasien  menerima kesanggupannya secara realistik, kenikmatan pasien  menikmati hubungan  sosialnya,   kerelaannya
pada kerja itu, kegembiraan hidup secara umum, kesanggupan
menghadapi kekecewaan-kekecewaan hidup sehari-hari, kesanggupan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan , ketetapan sikap, kesanggupan memikul tanggung jawab pekerjaan dan keputusan dan keseimbangan emosi,
indikator pada kesehatan mental yang wajar yaitu kemungkinan pasien itu yaitu manusia yang sempurna sebab ia  bertalian dengan beberapa nilai-nilai, di antaranya yaitu kejujuran kepada diri sendiri dan kepada pasien lain, keberanian menyatakan apa yang dianggap benar, bekerja keras,  mengetahui siapa dirinya, apa keinginannya, apa yang disukainya, mengetahui apa yang baik baginya  dan menerima itu semua tanpa memakai cara membela diri yang bertujuan merusak fakta yang sebenarnya, Kesehatan mental yaitu terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa,
dan mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa
yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan diri
kesehatan mental yaitu pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan pasien lain dan dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa   kesehatan mental yaitu terhindarnya pasien dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
 kesehatan mental yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan pasien lain dan masyarakat dan lingkungan dimana dia hidup dan berinteraksi,  pembahasan mengenai konsep kesehatan  difokuskan pada model-model kesehatan ,model-model kesehatan itu antara lain model barat dan model  timur,  model yaitu cara  merekonstruksi realita, memberikan makna kepada fenomena-fenomena alam  ,  model kesehatan barat  dibedakan
menjadi beberapa macam yaitu model biomedis  atau model medis ,
model spikiatris  dan model psikosomatis ,
 model kesehatan timur atau  model kesehatan holistik yang menekankan pada keseimbangan , model biomedis  memiliki 5 asumsi,antaralain:
konsep kemungkinan obyek yang perlu diatur ,melihat badan sebagai suatu mesin,setiap penyakit dipicu oleh suatu agen khusus yang secara potensial
dapat didefinisikan, ada  perbedaan yang nyata antara badan dan jiwa sehingga penyakit diyakini berada pada suatu bagian badan tertentu,
kemungkinan penyakit dapat direduksi pada gangguan fungsi badan, entah secara biokimia atau neurofisiologi, badan yaitu suatu  mesin yang perlu mendapatkan pemeliharaan,   model psikosometik menyatakan kemungkinan  penyakit berkembang melalui saling terkait secara berkesinambungan antara faktor fisik dan mental yang saling memperkait satu sama lain , holisme yaitu kemungkinan  manusiawi sebagai suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling terkait dan saling tergantung,   holisme menurut arti  luas   menyadari kemungkinan sistem itu merupakan suatu bagian integral dari sistem-sistem yang luas dimana organisme manusia  berinteraksi terus menerus dengan lingkungan fisik dan sosialnya yaitu tetap terpengaruh oleh lingkungan. pasien dikatakan sehat tidak cukup dilihat  hanya dari segi fisik, psikologis dan sosial saja, tapi juga harus dilihat dari segi  spiritual dan agama,
dimensi sehat itu, yaitu : Bio-psiko-sosial-spiritual.  Jadi pasien yang sehat mentalnya tidak hanya sebatas pengertian terhindarnya dia dari gangguan dan penyakit jiwa baik neurosis maupun psikosis, melainkan dilihat sejauh mana pasien itu mampu menyesuaikan diri  sendiri dan lingkungannya, mampu
mengharmoniskan  jiwanya, sanggup mengatasi gangguan   kegelisahan dan konflik batin yang ada,  sanggup mengaktualisasikan potensi dirinya untuk mencapai kebahagiaan,
c. teori psikoanalisa
 kemungkinan kesehatan mental yang wajar terletak pada kesanggupan ”aku yang agung” untuk memicu sintesis antara berbagai alat-alat diri dan tuntutan masyarakat. atau pertarungan yang timbul antara alat-alat ini dan tuntutan-tuntutan realitas ,  manusia  sehat normal wajar pada umumnya  cuma hanya sekedar mampu  sanggup mencapai sebagian saja dari seluruh  kesehatan mentalnya,  sebab  ilmuwan sadar  kemungkinan manusia tidak  akan sanggup bisa  mencapai  kebahagiaan  yang tertinggi di jagat raya ,  dimana
manusia bertarung terus menerus dengan kandungan-kandungan si ”dia” dan
tuntutan-tuntutan realitas dengan si ”aku” harus menyelesaikan pertarungan
itu. akulah yang bertanggung jawab untuk memuaskan dorongan-dorongan si
dia tanpa menentang tuntutan-tuntutan realitas, perkembangan mental yaitu
belajar mempergunakan cara-cara baru dalam mereduksikan tegangan yang
timbul karena pasien  menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi sumber
tegangan  dan hal yang dapat memicu  rasa tidak enak. pasien  ingin mengurangi atau melenyapkan rasa tidak enak. itu dengan cara bertingkah laku seperti pasien lain. inilah yang dimaksud dengan identifikasi,
 psikoanalisa  ditafsirkan dalam tiga  pengertian, yaitu :
pertama, sebagai suatu konsep toritik dalam ilmu perbuatan yang menjelaskan
struktur dan dinamika kepribadian manusia. kedua, suatu bentuk psikoterapi
bagi gangguan jiwa. ketiga, sebagai suatu teknik untuk menelusuri pikiran pikiran  tidak  sadar manusia.  konsep kepribadian diawali dengan  manusia yang dikuasai oleh alam ketidaksadarannya,  psike  yaitu segala peristiwa psikis, baik yang disadari maupun yang tidak disadari,  kepribadian itu sendiri terdiri dari
dua alam yaitu : alam sadar dan alam tidak sadar. kesadaran mempunyai dua
kelompok yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang keduanya mempunyai peranan
masing-masing dalam orientasi manusia pada dunianya ,
d. teori behaviorisme
 kemungkinan mempelajari pengalaman pribadi tentang asosiasi bebas atau tafsiran mimpi tidak akan memberikan fakta-fakta ilmiah yang dapat diterima, karena sukar membuktikan kebenaran persyaratan ini,  memandang manusia sangat dipengaruhi oleh insting tidak  sadar dan dorongan-dorongan nafsu rendah. teori  behaviorisme   ini tidak  mengakui konsepsi ketidaksadaran/kesadaran namun lebih memandang faktor stimulus lingkungan yang bisa membentuk perbuatan manusia dangan sesuka hati lingkungan eksternal itu,  kebiasaan merupakan konsep dasar pada teori tentang tingkah laku, yaitu proses kepribadian ,pasien mendapat  kebiasaan kebiasaannya, yaitu ia mempelajarinya. sedang kepribadian itu yaitu susunan tertentu yang terdiri dari kebiasaan. susunan itulah yang menentukan tingkah laku pasien  dan membedakan kepribadian dari pasien lain. teori ini menguatkan pengaruh  faktor lingkungan yang dihadapi pasien  dalam hidupnya,
memandang manusia sebagai satu susunan tertentu yang terdiri dari kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh dan dipelajarinya,
adanya pengaruh  faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh
pasien  dalam perkembangannya, dan kegoncangan  yaitu hasil dari salah satu faktor   kegagalan mempelajari atau memperoleh tingkah laku yang sesuai, mempelajari pola-pola tingkah laku yang tidak sesuai atau penyakit, dan cara  menghadapi  pertarungan yang menghendaki pasien  untuk membedakan dan mengambil keputusan dimana ia merasa tidak sanggup mengerjakannya,
jika pasien telah memperoleh kebiasaan yang sesuai dengan dirinya  dan dapat hidup dengan dinamis, aktif dan berhasil dibandingkan  pasien-pasien lain, maka ia memiliki kesehatan mental yang wajar.
sebaliknya, jika ia gagal memperoleh kebiasaan atau ia memperoleh kebiasaan
yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang disetujui oleh masyarakat, maka
kesehatan mentalnya yaitu buruk atau goncang emosinya,
 teori behaviorisme sangat mengagungkan pengaruh lingkungan dalam membentuk perbuatan manusia. manusia dapat dikatakan pasif, karena tergantung dari perlakuan yang diberikan lingkungan kepadanya.

sakit jiwa itu ada 2 macam, yaitu :
dipicu oleh gangguan-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut sehingga mencapai puncaknya tanpa suatu penyelesaian secara wajar atau hilangnya keseimbangan mental secara menyeluruh, akibat ketegangan batin , suasana lingkungan yang sangat menekan, yang dipicu oleh adanya kerusakan pada organ badan, contohnya otak, sentral saraf atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar. hal ini mungkin dipicu oleh karena keracunan akibat  narkotik ,minuman keras, obat-obatan perangsang ,
 beberapa macam penyakit jiwa di antaranya,yaitu:
1. manicdepressive
pada mulanya  penderita mengalami rasa  gembira yang kemudian kemudian
menjadi sedih . gejalanya yaitu ,antaralain :
a.melancholia
penderita terlihat muram, sedih dan putus asa. ia merasa diserang oleh
berbagai macam penyakit yang tidak bisa sembuh,atau merasa berbuat dosa
yang tak mungkin diampuni lagi. kadang-kadang ia menyakiti dirinya sendiri.
pasien yang diserang penyakit melancholia ringan sering mengeluh nasibnya
tidak baik dan merasa tidak ada harapan lagi. dan bagi penderita melancholia
berat menjauhkan dirinya dari masyarakat.
b. mania,
mania mempunyai tiga tingkatan yaitu ringan (hipo), berat (acute) dan
sangat berat (hyper),  pasien  mania ringan terlihat selalu aktif, tidak kenal payah, suka penguasai pembicaraan,pantang ditegur baik perkataan maupun perbuatannya, tidak tahan mendengar kecaman pada dirinya.  suka mencampuri urusan pasien lain. dalam mania yang berat (acute), pasien mengalami  delusi delusi pada waktu-waktu tertentu, sehingga sukar baginya untuk melakukan  suatu pekerjaan dengan teratur. penderita mengungkapkan rasa gembira dan  bahagianya secara berlebihan. kadang-kadang diserang lamunan yang dalam  sekali, sehingga tidak dapat membedakan tempat, waktu dan  disekelilingnya,
pada  mania yang sangat berat (hyper) pasien  kadang-kadang membahayakan dirinya sendiri dan mungkin membahayakan pasien lain dalam sikap dan perbuatannya. penderita berubah-ubah dari rasa gembira yang
berlebihan, sudah itu bisa kembali atau menurun menjadi sedih, muram ,
2.schizophrenia
penyakit ini  lama sekali perkembangannya, mungkin dalam beberapa
bulan atau beberapa tahun, baru ia menunjukkan gejala-gejala ringan, tapi
akhirnya setelah peristiwa tertentu terjadi  tiba-tiba terlihat gejala yang hebat
sekaligus, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti apa sesungguhnya yang memicu schizophrenia itu. ada  yang berpendapat kemungkinan keturunanlah yang besar peranannya. menurut hasil beberapa penelitian terbukti kemungkinan 80% dari pasien yang sakit ini berasal dari  keluarga yang pernah dihinggapi sakit jiwa.  kemungkinan  rusaknya kelenjar-kelenjar tertentu dalam badan.  kebanyakan  penyakit ini mulai menyerang setelah pasien setelah menghadapi satu  peristiwa yang menekan, yang berakibat timbulnya penyakit yang mungkin  sudah ada  secara tersembunyi di dalam pasien itu. faktor pendorong lain  yaitu kesukaran ekonomi, keluarga, hubungan cinta, selain itu ada  kegelisahan yang timbul akibat terlalu lama melakukan onani, sehingga  merasa berdosa dan menyesal, sedang menghentikannya tak sanggup,
gejala-gejalanya   ,antaralain  :
putus asa dan merasa kemungkinan ia yaitu korban kejahatan pasien lain. atau masyarakat. halusinasi pendengaran, penciuman atau penglihatan, dimana penderita seolah-olah mendengar, mencium atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. ia seakan-akan mendengar pasien lain  membicarakannya, atau melihat sesuatu yang menakutkannya,salah tanggapan atau terhentinya pikiran, contohnya pasien
sedang berbicara tiba-tiba lupa apa yang dikatakannya itu. kadang-kadang
dalam pembicaraan ia pindah dari suatu masalah ke masalah lain yang tak ada
hubungannya sama sekali atau perkataannya tidak jelas ujung pangkalnya.
dingin perasaan, tak ada perhatian ,  tidak terlihat ada  reaksi emosional pada pasien yang terdekat kepadanya, baik emosi marah, sedih dan takut,  acuh tak acuh,  tenggelam dalam lamunan yang jauh dari kenyataan, sangat sukar bagi pasien untuk memahami pikirannya,
suka menjauhi pergaulan dengan pasien banyak dan suka menyendiri.
mempunyai prasangka-prasangka yang tidak benar dan tidak beralasan,
 merasa kemungkinan semua.pasien bersalah dan meyebabkan penderitaannya, keinginan menjauhkan diri dari masyarakat , tidak mau bertemu dengan pasien lain dan sebagainya,
3.psikosis
 yaitu ketidakmampuan pasien menilai realita dengan fantasi dirinya. hasilnya, ada  realita baru versi pasien psikosis itu. psikosis yaitu suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, namun gejala itu bukan  merupakan gejala khusus penyakit itu, seperti yang tercantum dalam
kriteria diagnostik dsm-iv (diagnostic and statistical manual of mental
disorders) maupun icd-10 (the international statistical classification of
diseases) atau memakai kriteria diagnostik ppdgj- iii (pedoman
penggolongan dan penelitian gangguan jiwa). arti psikosis sebenarnya masih
bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga
ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku
yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. oleh karena itu
psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala/ada nya
gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan
hubungan antara pasien dengan lingkungannya.
4.sindrom mahasiswa kedokteran
timbul ketika pasien membaca atau mempelajari mengenai suatu penyakit atau kelainan dan mulai percaya kemungkinan ia juga sedang mengidap penyakit atau kelainan itu, contohnya pada apofenia. sebenarnya sindrom ini tidak hanya terbatas pada mahasiswa kedokteran saja, namun bisa pada siapapun. namun, sindrom ini dipercaya banyak dialami  oleh
mahasiswa kedokterandalam masa pembelajaran, para mahasiswa kedokteran
harus mempelajari berbagai daftar sindrom dan tanda ataupun gejala penyakit
baik yang sering maupun jarang terjadi. ketika sedang mempelajari, mereka
merasa mereka turut memiliki gejala atau sindrom yang ada. contohnya, ketika
mempelajari tumor otak, salah satu tandanya yaitu sakit kepala. ketika
mahasiswa itu sakit kepala, ia percaya hal itu dipicu oleh tumor di otak.
5.paranoia
paranoia merupakan penyakit  gila kebesaran  atau  gila menuduh
pasien,  ciri-ciri penyakit ini yaitu delusi yaitu  pikiran salah, contohnya :
penderita mempunyai satu pendapat  keyakinan  yang salah, segala
perhatiannya ditujukan ke sana ,  pasien suami yang menyangka  istrinya berniat jahat meracuninya. maka selalu menghindar makan di rumah, karena takut akan terkena racun itu. meyakini dirinya yaitu sebagai  pemimpin besar
atau mungkin mengaku nabi. delusi atau pikiran salah yang dirasakan oleh
penderita sangat menguasainya dan tidak bisa hilang.  pasien menyangka
 pikirannya itu logis dan benar.,  ingatannya kuat, sehingga perhatiaan dan perkataannya selalu dikendalikan oleh pikirannya yang salah  itu,
 harus membedakan antara  sakit jiwa paranoia yang sungguh-sungguh dengan kelakuan paranoid. kelakuan paranoid yaitu   terlihat sekali dalam segala tindakannya, kemungkinan ia egois, keras kepala dan sangat keras pendirian dan pendapatnya.tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangannya, selalu melempar kesalahan pada pasien lain, dan segala kegagalannya disangkannya akibat dari  campur tangan pasien lain,
6. kleptomania
yaitu penyakit jiwa yang memicu penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri. benda-benda yang dicuri oleh penderita
kleptomania umumnya yaitu barang-barang yang tidak berharga, seperti
mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. sang penderita
umumnya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan
kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri
itu. tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang
umumnya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan
sebelumnya.penyakit ini umum timbul pada masa puber dan ada sampai
dewasa. pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. penderita
juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, bulimia
nervosa, paranoid, schizoid atau border  
penyakit jiwa ini memicu penderitanya tidak bisa menahan diri
untuk mencuri. benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya
yaitu barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir,
ya apa deh terserah si penderita. sang penderita umumnya merasakan rasa
tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan
setelah mereka melakukan tindakan mencuri itu. tindakan ini harus
dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang umumnya didorong oleh motivasi
keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
penyakit ini umum timbul pada masa puber dan ada sampai dewasa.
pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. penderita juga
mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, bulimia
nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality disorder.kleptomania
dapat timbul setelah terjadi cedera otak traumatik dan keracunan karbon
monoksida,
7.neurosis
yaitu  ketidakseimbangan mental yang  memicu stress, tapi tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak mempengaruhi pemikiran rasional. konsep neurosis  berhubungan dengan bidang psikopenelitian, (suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau psikiatri.)
dalam kehidupan sehari-hari kisah lain tentang pasien gila, seperti penderita psikosis, schizophrenia, stress, depresi, dan sebagainya seringkali mengalami nasib yang jauh mengenaskan, pasien-pasien yang selama ini dibilang gila dan tidak waras oleh masyarakat berkeliaran di pinggiran jalan dan menjadi obyek cemohan. mereka berada dalam keadaan yang benar-benar menyedihkan.
mereka dianggap defiant dalam kategori tidak wajar, kalangan akademis   terpelajar yang menempuh penelitian bidang kedokteran. atas nama penelitian ilmiah, kegilaan dipahami dan diajarkan sebagai penyakit yang harus disembuhkan secara medis,.para ahli psikiatri, sibuk menciptakan kategori-kategori dan definisi  kegilaan dengan  cara-cara penanganannya. melalui definisi dan kategori itu lantas mereka merasa berhak menentukan mana pasien gila dan mana yang waras, siapa yang sehat dan siapa yang sakit, dan siapa yang wajar dan siapa yang tidak wajar,  mereka mengintrodusir mekanisme  mekanisme tertentu dan berbeda tentang bagaimana seharusnya
memperlakukan mereka. perlakuan pada pasien gila yang semena-mena ini
umumnya ditentukan oleh persepsi dan konsepsi masyarakat atau pemerintah
pada kegilaan. oleh karena itu sebuah konsepsi yang keliru tentang
kegilaan pasti akan membuahkan penanganan yang keliru pula. dan pada
gilirannya cara penanganan yang salah ini akan memicu pasien yang
mengalami kegilaan sendiri malah bertambah menderita, bukannya dipulihkan.
pada tahun 2002, sebuah film berjudul A Beautiful Mind John Nash peraih Nobel matematika yang juga penderita schizophrenia, film itu  dikritik oleh beberapa  perusahaan film pesaing, dan  pengamat film gara-gara dianggap mengabaikan penampilan visi  homoseksualitas dan  anti-Semit yang ada pada diri Nash, Sementara itu, penulis biografi Nash, Sylvia Nasar, meskipun membelanya namun ia malah menulis kemungkinan karya-karya tulis anti-Semit dari Nash lebih  merupakan wujud dari sakit jiwanya dibandingkan  kefanatikannya, dinominasikan  meraih piala Oscar. Kisah dalam film itu yaitu  contoh gambaran nyata tentang  perlakuan yang tidak mengenakkan pada pasien yang
mengalami schizophrenia, yang malahan disebut oleh penulis biografi Nash
sebagai sakit jiwa, perbuatan homoseksual dianggap   menyimpang  tidak wajar sehingga perlu  disembuhkan,
 sejarah kesehatan mental
kesehatan mental terentang dari yang baik sampai dengan yang buruk. setiap pasien, dalam hidupnya mengalami kedua sisi rentangan itu, kadang-kadang keadaan mentalnya sangat sehat, namun di lain waktu justru sebaliknya. pada saat mengalami masalah kesehatan mental, pasien memerlukan pertolongan pasien lain untuk mengatasi masalah yang dihadapinya itu. kesalahan mental dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari atau masa depan  pasien,  merawat kesehatan mental anak-anak merupakan faktor yang  penting yang  dapat membantu perkembangan anak yang lebih baik di masa depan,
 sejarah kesehatan mental, mulai dari masa pra ilmiah sampai dengan sekarang,
1. era pra ilmiah
 a. kepercayaan animisme
sejak zaman dulu sikap  gangguan kepribadian atau mental telah timbul dalam konsep primitif animeisme,  dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. pasien primitif percaya kemungkinan angin bertiup, ombak   berguling,  pohon tumbuh  karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda itu. pasien yunani percaya kemungkinan gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan  sesaji  dengan mantra ,
 b. Ketimbulan Naturalisme
tradisi animisme terjadi pada zaman hipocrates (460-467),  pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan memakai  naturalisme , suatu aliran yang berpendapat kemungkinan gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam. hipocrates menolak pengaruh roh, dewa, sistim atau hantu sebagai penyebab sakit. dia menyatakan:  jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan memicu bau yang amis, akan namun anda tidak akan melihat roh, dewa atau hantu yang melukai badan anda ,   naturalistik ini kemudian dikembangkan
oleh galen  tabib ,  dokter perancis, philipe pinel kepala rumah sakit bicetre di paris(1745-1826) memakai filsafat politik dan sosial  untuk memecahkan gangguan  penyakit mental,  menjadi kepala rumah sakit bicetre di paris. di rumah sakit ini, para pasiennya yang maniac  dirantai, diikat di tembok dan di tempat tidur. para pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih, badan mereka dipandang sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di antara rumah sakit.
akhirnya, di antara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan
lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri,
2. era ilmiah (modern)
perubahan  era pengobatan  gangguan mental, yaitu dari animisme (ir-rasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya psikologi  tidak wajar dan psikiatri di amerika serikat, yaitu pada tahun 1783. saat  itu  benyamin rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit penisylvania. di rumah sakit ini ada  35  pasien yang dianggap sebagai ”lunaties” (pasien-pasien gila atau sakit ingatan). pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyakit jiwa ,  akibatnya, pasien-pasien
dikurung dalam sel yang kurang sekali alat ventilasinya, dan mereka sekali  sekali digugur dengan air,
rush menulis   artikel-artikel dalam koran, ceramah,  selama 13 tahun  ,  pada tahun 1796 di rumah mental, ruangan ini dibedakan untuk pasien wanita dan pria,  rush mengadakan pengobatan kepada para pasien dengan memberikan dorongan  untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan,  dorthea lynde dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia tanggal 17 juli 1887,dorothea lynde dix dan  clifford whittingham beers  mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi pasien-pasien  miskin dan lemah,  dorothea lynde dix   guru sekolah di massachussets, yang menarik  perhatian  pasien-pasien yang mengalami gangguan mental. sebagian perintis  pioner ,dorothea lynde dix    selama 40 tahun  berjuang untuk memberikan perhatiannya  pada pasien-pasien gila di rumah sakit  di rumah-rumah penjara secara lebih manusiawi,   berkat usahanya yang tidak   kenal lelah, di amerika serikat didirikan 32 rumah sakit jiwa,  dorothea lynde dix  layak mendapat  pujian sebagai salah tokoh  wanita   di abad 19. pada tahun 1909,  gerakan kesehatan mental secara formal mulai timbul. selama dekade 1900  sampai  1909 beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti: american federation for sex hygiene dan  american social hygiene associatin (ASHA),
perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak
lepas dari jasa clifford whittingham beers (1876-1943). sehingga  dinobatkan sebagai ”the founder of the mental hygiene movement”. dia terkenal karena bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat  manusiawi,
 beers  dipengaruhi juga oleh pengalamannya sebagai pasien di beberapa rumah sakit jiwa yang berbeda. selama di rumah sakit, dia mendapatkan pelayanan atau. pengobatan yang keras dan kasar ,  .setelah dua tahun mendapatkan perawatan di rumah sakit dia mulai memperbaiki dirinya, dan selama tahun terakhirnya sebagai pasien, dia mulai mengembangkan gagasan untuk memicu suatu gerakan untuk melindungi pasien-pasien yang mengalami gangguan mental atau pasien gila,  setelah dia kembali dalam kehidupan yang wajar ,pada tahun 1908 di menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan sebuah tulisan autobiografinya sebagai, mantan penderita gangguan mental, yang berjudul   a mind that found it self ,  buku ini disambut baik oleh willian james, sebagai  pakar psikologi. dalam buku ini, dia
memberikan koreksi pada program pelayanan, perlakuan  yang diberikan kepada para pasien di rumah sakit-rumah sakit yang dipandangnya kurang manusiawi. disamping itu dia melupakan reformasi pada lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental,  beers meyakini kemungkinan penyakit atau gangguan mental dapat dicegah  atau disembuhkan,  dia merancang suatu program  yang bertujuan:mengembangkan praktek-praktek untuk mencegah gangguan mental,mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental,melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan sikap yang positif pada para pasien yang mengidap gangguan atau penyakit jiwa,  mereformasi program perawatan dan pengobatan pada pasien-pasien pengidap penyakit jiwa, program beers ini  mendapat respon positif dari kalangan para ahli, seperti william james dan pasien psikiatris ternama, yaitu adolf mayer. adolf mayer menyarankan untuk menamai gerakan itu dengan nama ”mental hygiene”.  pada  tahun 1908, sebuah organisasi pertama, didirikan, dengan nama connectievt society for mental hygiene. satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 19 februari 1909 didirikan  national community society for mental hygiene,  di sini beers diangkat menjadi sekretarisnya,
organisasi ini bertujuan: menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya dan mengkoordinasikan dengan
lembaga-lembaga perawatan yang ada,melindungi kesehatan mental masyarakat,meningkatkan  penelitian tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai faktor yang terkait dengannya, menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental,
 pada masa dan pasca perang dunia i, gerakan kesehatan mental ini mengkonsentrasikan programnya untuk membantu  mereka yang mengalami masalah serius. setelah perang usai, gerakan  kesehatan mental semakin berkembang  meliputi berbagai bidang kegiatan, seperti: pendidikan, kesehatan masyarakat,  pengobatan umum, kriminologi , gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 juli 1946, yaitu saat  presiden amerika serikat menandatangani  the national mental health act. dokumen ini merupakan  bluprint yang   berisi program-program jangka panjang yang
diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh  masyarakat,
 tujuan dalam dokumen ini,antaralain :
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga  amerika serikat,
melalui pengobatan,penelitian, investigasi, eksperimen penanganan penelitian  kasus-kasus kriminalitas,membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta,
meningkatkan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian,  memberikan latihan  tentang kesehatan mental, dan mengembangkan dan membantu menerapkan berbagai metode pencegahan, penelitian, dan
pengobatan pada para pengidap gangguan mental,
pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu
dengan berdirinya  national association for mental health  yang bekerjasama
dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu  psychiatric foundation,   national committee for mental hygiene  dan  national mental health foundation,gerakan kesehatan mental ini terus berkambang,
sehingga pada tahun 1985 di amerika serikat ada  lebih dari 1000  tempat
perkumpulan kesehatan mental. di belahan dunia lainnya, gerakan ini
dikembangkan melalui the world health organization dan  the world federation for mental health,
sebuah mitos rasionalitas yang dibangun oleh   kemajuan, rezim pengetahuan, dan modernisme,  michel foucault  berhasil menggali bukti sejarah melalui serangkaian penelitiannya tentang sejarah kegilaan di eropa,
konsep kegilaan dalam lembaran sejarah: pasien gila dan penyakit lepra
pada abad tengah, sebelum abad ke-15. di eropa pasien-pasien gila
dihubungkan dengan terjadinya  pengeksklusian  para penderita lepra lalu ditempatkan  di rumah sakit  rumah sakit terpisah. di antara tahun 1226 ketika louis viii memicu undang-undang rumah sakit lepra bagi perancis, lebih dari 2000  kantor pendaftaran timbul. di keuskupan paris sendiri ada  43 kantor. dua
kantor paling besar antara paris yaitu saint-lazare dan saint-germain ,
 pada abad ke-12,skotlandia dan   inggris   memiliki sedikitnya 220 rumah sakit bagi setengah juta penduduknya,   pada  abad ke-15.semua rumah sakit itu perlahan-lahan mulai kosong. dengan mulai menghilangnya penyakit lepra ini di eropa, masyarakat menyelenggarakan pesta sukacita  yang sangat meriah. namun sesuatu telah berubah. ada fenomena baru yang timbul seiring dengan menghilangnya lepra. pada abad berikutnya kantor saint-germain di paris bergeser menjadi tempat untuk mereformasi anak-anak nakal. sementara itu di inggris institusi institusi rumah sakit itu dipakai untuk menangani pasien-pasien miskin,   di stuttgart jerman,  pengadilan tahun 1589 mengindikasikan kemungkinan selama lima puluh tahun tidak ada lagi penderita lepra di rumah-rumah sakit.  di lipplingen, rumah sakit lepra berubah dipakai untuk menampung pasien-pasien
gila,  pada awal abad ke-17, lepra benar-benar lenyap dari  eropa,
pasien gila  memasuki masa-masa renaisans, kisah tentang
pasien-pasien gila  dalam beberapa karya sastra klasik digambarkan mengenai pasien-pasien gila yang yang berlayar  dalam kapal di lautan. namun gambaran kapal-kapal itu bersifat romantik dan satiris yang secara simbolis membawa pasien-pasien gila ke pulau keberuntungan dan  kebenaran mereka, karya-karya  symphorien champier yang memadukan ship of princes and battles of nability pada tahun 1502   dengan ship of virtous ladies tahun 1503. ada  juga ship of health  bersama dengan bauwe schute jacob van oestvoren tahun 1413.
dalam narranschiff, pasien-pasien gila itu bebas berlayar dari satu  kota ke kota lain , mereka berlayar dengan mudah dan diijinkan mengembara di daerah terbuka, pada masa renaisance ini, pasien-pasien gila diperlakukan secara baik, dirawat sedemikian rupa di tengah-tengah warga kota, seperti di jerman. selain itu bahtera-bahtera ziarah dan kargo-kargo menjadi perlambang pasien-pasien gila , dalam karya sastra,  praise of folly karangan erasmus dan the cure of madnes dan ship of fools karangan hieronymus bosch,kegilaan  dimainkan sebagai parodi atau satire dalam pertunjukan  drama-drama.  dalam spontanitas parodi, mereka melontarkan kritisisme sosial  politik  agama  dan moral. mereka menjungkirbalikkan  secara ekstrem  peraturan  undang undang  aturan  tata tertib norma-norma, anggapan anggapan  asumsi asumsi, dan pandangan-pandangan umum yang dipercaya  masyarakat dan pemerintah  saat itu,  pasien gila  ini dibiarkan berkeliaran. Ia menjadi lambang simbol kebijaksanaan  atau  Kebodohan yang melawan  menentang  supermasi pemerintah  ,  makna positif kegilaan era renaisans yang menandai dialog kritis antara  kebodohan  dan rasio ini pelan-pelan lenyap,
Pada abad ke-17 terjadi pergeseran makna dan posisi pasien-pasien gila
ini. Di  Jerman,Paris, Inggris, Skotlandia,  tiba-tiba mendadak  secara serentak
hampir bersamaan, pasien-pasien gila ditempatkan dalam “Hospital Generale”;
sebuah rumah pengurungan yang dibangun atas biaya pemerintah.
Di Paris, pendirian Hospital Generale ini  pada  27 April 1656. Bersamaan dengan itu, gudang-gudang senjata, gedung kosong, rumah tinggal, balai-balai kota, dan rumah-rumah sakit difungsikan sebagai rumah pengurungan,  di mana pasien miskin , pasien-pasien cacat dengan segala jenis kelamin dan keturunan, dalam keadaan sehat atau tidak sehat ditempatkan di dalamnya, pasien-pasien gila tinggal  dalam  Hospital Generale di Bicetre (rumah prajurit) dan La Salpetriere (gudang senjata). Di sana hukuman dan represi diberlakukan dengan sadis oleh raja, polisi dan pengadilan, peristiwa pembubaran pusat
yayasan sosial gereja seluruh negara (grand almonry of the realm) yang
bertugas memberi bantuan sosial dan kesejahteraan kepada masyarakat oleh
penguasa raja,  dengan penghapusan ini diharapkan pemerintah akan lebih
leluasa menerapkan proses pengurungan tanpa intervensi hukum dari
lembaga-lembaga lain. dengan demikian sesungguhnya hospital generale
tidak lain merupakan instansi aturan dari tatanan monakhial dan borjuis belaka
yang dijalankan di perancis selama masa-masa itu,
 di jerman, rumah-rumah pasien gila  atau zuchthausern,
semacam hospital generale didirikan di hamburg antara tahun 1620, spandau (1684)  ,konigsberg (1691),basel (1667), breslau (1668), frankfurt (1684),
 berkembang ke  osnabruck,torgau,leipzig, halle, cassel, brieg,
bangunan kurungan ini mirip struktur semi-pengadilan,pasien-pasien gila dikurung bersama-sama dengan para tuna-wisma, pengangguran, pasien sakit, pasien tua, pasien yang tidak waras, dan kaum miskin,
ditemukan arsip  di inggris, pada tahun 1575 yang berisi “hukuman atas para gelandangan dan pembebasan pasien-pasien miskin”.  menempatkan para pengangguran, gelandangan, dan pasien-pasien miskin ke dalam rumah-rumah pengoreksian. mereka dikurung dan dipekerjakan di dalamnya.  mereka berada di bawah tanggungan pribadi-pribadi sehingga sering diperlakukan sewenang-wenang. pada tahun 1697 beberapa jemaah gereja bristol bersatu membentuk rumah-rumah kerja pertama di inggris. rumah kerja kedua dibangun di worcester tahun 1703 dan ketiga di dublin, lalu di plymouth, norwich, hull dan exester.  pada akhir abad ke-18, rumah-rumah kerja ini sudah mencapai 126 buah. rumah-rumah kerja ini lalu meluas sampai belanda, italia, dan spanyol. penghuninya pun mulai heterogen yaitu  anak nakal, pasien  pasien yang dituduh melanggar hukum dalam masyarakat,  pada tahun 1532, parlemen paris memutuskan menangkap pengemis dan memaksa mereka bekerja di pabrik tenun dengan kaki di rantai. tahun 1534, para pengemis dan gelandangan harus meninggalkan kota dan dilarang menyanyi himne di jalan-jalan. pada tahun 1657 keluar sebuah aturan   berisi larangan kepada siapapun untuk mengemis di kota dan di desa antara paris.  pada tahun 1622 timbul pamflet grievous groan for the poor (rintihan yang menyedihkan bagi pasien-pasien miskin) dibuat oleh thomas dekker yang menekankan bahaya yang akan terjadi atas keberadaan pasien-pasien miskin dan merekomendasikan agar mereka dibuang ke tanah baru india barat dan timur. atau mereka ditempatkan dalam rumah-rumah.pengoreksian. kemungkinan fungsi hospital generale yaitu alat koreksi belaka pada status kegilaan pasien; yaitu
mencegah kesemrawutan tatanan dari pasien-pasien malas, pengemis dan
pengangguran, yang notabene dianggap sebagai dimensi kebinatangan
manusia. atas nama “kewajiban moral” ini penguasa melakukan serangkaian
praktek pendisiplinan dan represi fisik pada pasien-pasien gila. mereka diikat
dengan rantai, dipukuli, berada dalam pasungan, digantung, dan dtempatkan
dalam penjara-penjara untuk mentaati kerja. peristiwa ini bisa dihubungkan
dengan pengkambinghitaman atas hilangnya subyek moral setelah penyakit
lepra di daratan eropa menghilang.
 abad 19, pasien-pasien gila dikelompokkan dan dikategorisasikan ke dalam mereka yang mengalami gangguan mental, stres, neurosis, melankolis, atau schizoprenia dimasukkan dalam rumah-rumah sakit jiwa. mereka menjalani proses “penyembuhan”. mereka tidak lagi mengalami represi fisik (diikat pada rantai atau dicambuk seperti seabad sebelumnya), juga mereka tidak menjadi tanggung jawab masyarakat bersama, melainkan kegilaan itu ditangani oleh pasien dokter, pasien terapis atau pasien psikiater untuk disembuhkan baik penyakitnya,  mekanismenya yaitu melalui kesunyian dan penyadaran
layaknya pasien yang bertatapan dengan “cermin” : pasien-pasien
gila ini ditempatkan dalam kesunyian, berbicara, menatap dan mengoreksi
dirinya sendiri, bagaikan berada dihadapan sebuah cermin, sehingga
menyadari kegilaannya. melalui percakapan, bahasa dan kata-kata, terapi
mencoba meyakinkan pasien gila akan status kegilaannya dan menyadari
dirinya sendiri benar-benar gila supaya bebas dari kegilaan itu. melalui
terapi itu mereka dihinakan karena status kegilaannya itu. di sini tentu saja
sang terapis-lah (dokter) yang menentukan disposisi gila dan tidak, rasional
atau tidak rasional. dan perlahan-lahan cara-cara, aturan-aturan, dan
pengetahuan terapi ini diinstitusionalisasikan dalam suatu disiplin ilmu yang
pasien kenal sekarang ini sebagai disiplin ilmu psikiatri, berikut teknik
psikopenelitiannya.
penilaian kegilaan ini dilakukan secara terus menerus. apa yang
dilakukan oleh tokoh medis ini dalam teknik psikiatrinya bukanlah penelitian
obyektif dan ketat atas kegilaan itu sendiri, melainkan mengobservasi dan
mempercakapkan kegilaan itu sendiri pada penderitanya. tokoh medis itu
mengorek sumber-sumber kegilaan, mengungkap kesalahan-kesalahan
tersembunyi, dan umumnya berusaha menghadirkan rasionalitas menggantikan
unsur-unsur atau perasaan irasionalitas penyebab kegilaan. dokter, melalui
otoritas keilmuannya, mengontrol, mengawasi, dan menentukan kehendak,
moralitas dan makna keteraturan atau kewarasan dalam diri pasien.
menurut foucault, tahap ini merupakan tindakan yang lebih menyakitkan
dibandingkan represi fisik sebagaimana terjadi sebelumnya. mengapa? karena
disiplin psikiatri justeru menjadi alat represi paling paripurna yang langsung
menusuk ke jantung batin, mengawasi perasaan dan pikiran manusia. jika
pada abad klasik pasien gila dibiarkan berkeliaran atau dihempaskan berlayar
dalam samudra kebebasan, lalu pada abad berikutnya mereka dikurung dalam
penjara hospital generale yang represif dan mematikan, maka pada abad 19
ini kegilaan yaitu sebuah penyakit dan penderitanya mesti ditempatkan
dalam rumah sakit jiwa untuk disembuhkan secara medis. bukan hanya itu,
sekarang telah timbul suatu otoritas baru yang memiliki otoritas tunggal
menentukan status kegilaan pasien, yaitu para ahli dan dokter. tidak
berhenti di situ mereka pun menciptakan disiplin keilmuan baru untuk
melegitimasi kekuasaannya, yaitu disiplin ilmu psikiatri. dengan demikian
pada zaman modern ada tiga institusi yang saling terkait dan dianggap paling
berhak menghakimi status kegilaan pasien. pertama, dokter atau ahli
medis; kedua, disiplin ilmu psikiatri; dan ketiga, sebuah struktur aneh yang
disebut rumah sakit jiwa. foucault menyebut fenomena ini sebagai pendewaan
atas tokoh medis dalam struktur penanganan kegilaan,
ketiga institusi inilah yang akhirnya memberikan label baru pada
pasien-pasien gila ini sebagai pasien yang berpenyakit jiwa. dari hasil penelitian
michel foucault mengenai sejarah kegilaan di atas, dapat dipahami bagaimana
sebuah kegilaan telah dikonsepsikan dan ditangani secara berbeda-beda dalam
setiap masa-masa sejarah tertentu. ada pergeseran-pergeseran tentang makna
kegilaan berikut posisi pasien-pasien gila dalam masyarakat. di situ pula
ditunjukkan kekuasaan macam apa yang mengklaim punya hak menentukan
kategori-kategori kegilaan dan cara penanganannya.
Dalam kapal-kapal kegilaan abad renaisans, contohnya, pasien-pasien gila
yaitu mereka kaum bijak yang bebas menyampaikan khotbah-khotbah satiris
dan kritis pada kekuasaan. dalam hospital generale pasien-pasien gila
didefinisikan dan dikendalikan oleh kuasa obligasi etis negara. sedang
dalam rumah sakit jiwa mereka diawasi, dikontrol dan dikendalikan para tokoh
medis dan ilmu psikiatrinya. kini disiplin psikiatri sangat sentral dalam
penanganan masalah kelainan mental atau kegilaan ini. dengan mudahnya
kegilaan dipersepsi sebagai penyakit yang mesti disembuhkan secara medis.
contohnya laporan scientific american 1999 yang mengutip hasil penelitian w.w. eaton, menyatakan kemungkinan pada tahun 1985 ada  antara 1 % penduduk
dunia yang berumur antara 15 hingga 30 tahun mengidap penyakit
schizoperenia. angka itu akan terus membesar karena hingga kini belum
ditemukan metoda penyembuhan dan obat penyembuh yang manjur dan
meyakinkan. lalu laporan itupun mengajukan tiga terapi untuk
mengenali gejala penyakit jiwa ini yaitu terapi genetika, terapi
kejiwaan, dan terapi anatomis keorganan otak.
terapi genetika, katanya, cenderung mengkaitkan penderita
penyakit schizoprenia berdasar garis keturunan dengan genetika generasi
sebelumnya seperti ayah-bunda, kakek, nenek dan seterusnya, mengenai
kemungkinan mengidap penyakit yang sama. adapun terapi kejiwaan
menyimpulkan kemungkinan penyebab penyakit schizoprenia berasal dari
ketidakberesan mental (mental disorder). masalah kejiwaan ini
(pathophysiology) berkaitan timbal balik dengan kerja fungsional otak melalui
jaringan sistem persyarafan. dan pada akhir laporan itu dinyatakan
kemungkinan uji coba perawatan medis pada gejala-gejala kejiwaan itu
(penyakit-penyakit itu, kata mereka) terkadang memicu dampak yang
mengerikan, terutama bagi penderita yang berusia produktif, karena dapat
memicu kekurangan pathognomonic yang berpengaruh pada tingkat
kesuburan penderita.46 oleh karena itu, diharapkan pengobatan alternatif
dapat berperan.
kemungkinan penanganan medis pada gejala kegilaan atau sakit mental tidaklah
berhasil. bisa jadi  atau malahan mungkin bisa dipastikan  ketidakberhasilan
ini akibat salah penelitian pada gejala kegilaan. ia dianggap sebuah
penyakit, padahal bisa jadi gejala-gejala yang ahli medis anggap sebagai sakit
jiwa, kelainan mental, atau kegilaan itu yaitu produk atau pengaruh dari
sistem sosial pasien yang sebenarnya fasis dan tidak memberi ruang
sejengkalpun pada manusia untuk membangun proyek imajinasinya. bisa jadi
mereka yaitu jiwa-jiwa yang kosong yang meratap dan mengalami histeria
ketakutan oleh situasi masyarakat dan sistem sosial pasien yang telah sakit
parah. sayangnya pasien-pasien yang mengaku sehat .padahal sebenarnya sakit ini   malahan menghakimi mereka sebagai penderita penyakit jiwa.
 gangguan jiwa termasuk berbagai keadaan gangguan fungsi mental dan perbuatan pasien seperti psikosis fungsional termasuk skizofrenia, gangguan mood dan afek, gangguan waham dan sebagainya.  penyebab gangguan jiwa yaitu multifaktorial atau multidimensional,  pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa bila ada  gangguan pada unsur psikis berupa pikiran, perasaan, perbuatan,
 gangguan jiwa  dibagi  ke dalam dua golongan besar yaitu psikosa dan non-psikosa. golongan psikosa memiliki  dua gejala  yaitu tidak adanya pemahaman diri  dan ketidak mampuan menilai realitas ,  golongan non-psikosa kedua gejala utama itu masih baik. golongan psikosa itu  dibagi dalam
dua sub golongan, yaitu psikosa fungsional dan psikosa organik, psikosa fungsional yaitu gangguan jiwa yang dipicu karena terganggunya fungsi sistem tranmisi sinyal penghantar syaraf (neurotransmilter) sel-sel saraf dalam susunan saraf pusat (otak), tidak ada  kelainan struktural pada sel-sel saraf otak itu,  psikosa organik yaitu gangguan jiwa yang dipicu karena adanya
kelainan pada struktur susunan saraf pusat otak  contohnya
pada tumor di otak, kelainan pembuluh darah di otak, infeksi di otak,
 gejala gangguan jiwa sangat bermacam ragam tergantung jenis gangguan jiwa yang terjadi,  gejala  timbul bersamaan, gejala itu  bertahan sampai jangka waktu yang cukup lama dan timbul terus-menerus. berbagai penyakit jiwa juga dapat dikenali melalui tanda dan gejala fisik, psikis  dan sosial,   gejala kejiwaan dapat mempengaruhi keadaan fisik pasien , ini dinamakan  psikosomatis atau reaksi  psikofisiologi,  penyakit yang  dapat terpicu oleh reaksi psikosomatis, antara lain: asma,sakit kepala, insomnia, gangguan saluran cerna,
diare , bila dikaitkan  dengan psikosomatis,  gejalanya berlangsung  lebih dari 2 minggu, hilang timbul. sedang gejala psikis yang bisa timbul yaitu persepsi yang
kacau, pemikiran yang menyimpang dan kacau, ekpresi dari emosi yang keliru,
depresi macam-macam pengekspresian emosi, reaksi emosi yang tidak tepat,
aktivitas motorik yang tidak wajar, atau aktivitas yang tidak terkendalikan,
  gejala dan tanda tanda lain yang dapat terjadi pada penderita gangguan jiwa yaitu disorientasi; dimana pasien bisa tidak tahu di mana ia berada, siapa dirinya, hari apa sekarang,  kecurigaan dan kepekaan yang berlebih-lebihan,kekanak-kanakan,
a. klasifikasi gangguan jiwa
gangguan jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama, yaitu
penyakit mental dan cacat mental,  cacat mental suatu keadaan yang
termasuk difisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini.
1. istilah fungsional dan organik menunjukkan etiologi penyakit dan
dipakai untuk membagi psikosis. psikosis fungsional berarti ada
gangguan fungsi, tanpa kelainan patologi yang dapat dibuktikan,
gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa ada
pada unsur kejiwaan, namun penyebab utamanya mungkin di badan
(somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik),
tidak ada  penyebab tunggal,  namun beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan   jiwa,
2. penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis.
psikoneurosis merupakan keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami
dan dapat diempati. psikosis merupakan penyakit yang gejalanya kurang
dapat dipahami dan tidak dapat diempati ,
b. macam-macam gangguan jiwa
 macam-macam gangguan jiwa, yaitu; gangguan  perkembangan psikologis, gangguan perbuatan dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja,gangguan mental organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perbuatan yang  berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik, gangguan kepribadian dan perbuatan masa dewasa, retardasi mental,

1. Skizofrenia.
Skizofrenia yaitu gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu
menilai realitas , Skizoprenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat
ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.
dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional , delusi keyakinan yang salah  dan halusinasi,keadaan penderita sering terlambat disadari keluarga  , semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi pada upaya terapi semakin kuat, pasien yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog,
gejala skizofrenia ,antaralain : wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh,  pasien sulit melakukan  pembicaraan terarah, kadang menyimpang  atau berputar-putar, penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi, menjadi pemalu, tertutup, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu ,
gejala-gejala skizofrenia  dibagi menjadi dua kelas,antaralain :
a. gejala-gejala positif yaitu  halusinasi, delusi, gangguan pemikiran
(kognitif)  
b. gejala-gejala negatif yaitu kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perbuatan, kurangnya dorongan untuk beraktivitas,
gejala-gejala negatif   yang diperlihatkan pada penderita skizofrenia yaitu : sulit dalam berpikir abstrak,pola pikir stereotip  tidak ada  inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, monoton,  dan tidak ingin apa-apa dan serba malas ,  alam perasaan   tumpul  dan   mendatar,  gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi,
mengasingkan diri  tidak mau bergaul  dengan pasien lain, suka melamun
 sukar diajak bicara, pendiam,  pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial,
gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada penderita
skizofrenia yaitu : merasa dirinya  serba mampu, serba hebat , pikirannya penuh dengan kecurigaan  seakan-akan ada ancaman pada dirinya, menyimpan rasa permusuhan, delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang  tidak masuk akal,  meskipun telah dibuktikan secara obyektif kemungkinan keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya, halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa rangsangan stimulus  contohnya penderita mendengar suara-suara/bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara/bisikan itu ,kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi
pembicaraannya. contohnya bicaranya kacau,  gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif , bicara dengan semangat dan gembira berlebihan,
pada anak-anak kecil ,keberadaan skizofrenia  sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti gangguan stres post-traumatik,autisme, sindrom Asperger atau ADHD atau gangguan perbuatan , pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan  faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau.kecurigaan berlebihan, menganggap semua pasien sebagai musuh. gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan  ramah pada pasien lain dan selalu menyendiri. pada gangguan skizotipal  pasien memiliki perbuatan atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perbuatannya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang  termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren , tidak semua pasien yang memiliki  premorbid  berkembang menjadi skizofrenia. sebaliknya, mereka yang wajar bisa saja menderita skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tidak  mampu mengatasi, obat-obatan seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi) juga dapat memicu gejala-gejala psikosis,
 perawatan  dalam menyembuhkan penderita skizofrenia yaitu perawatan obat-obatan antipsikotik yang dicampurankan dengan perawatan terapi psikologis,
kisah john nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan kemungkinan penderita skizofrenia bisa sembuh ,
untuk pemberian terapi dan rehabilitasi kepada penderita gangguan jiwa
skizofrenia perlu dilakukan  cara-cara ,antaralain :
psiko-edukatif; dalam perkembangan jiwa atau kepribadian pasien dari
mulai lahir hingga menginjak usia remaja, hendaknya tidak hanya berkembang
secara baik dari segi pisik namun juga faktor kejiwaaannya. pendidikan anak
hendaknya diperhatikan oleh pasien tua agar terbentuk sifat pribadi yang bisa
menangkis terjadinya gangguan jiwa skizofrenia,
dari sisi organobiologik, dihindari kemungkinan adanya faktor genetik
(keturunan), maka perlu diteliti riwayat atau sissilah keluarga. bila dalam
keluarga ditemukan salah pasien menderita skizofrenia sebaiknya menikah
dengan pasien jauh dan sesama penderita skizofrenia sebaiknya tidak saling
menikah. dengan cara ini pasien yang menderita gangguan jiwa
skizofernia bisa sembuh.
untuk menghindari kemungkinan adanya faktor epigenetik, hendaknya
selama kehamilan pasien ibu perlu mendapat perawatan yang baik. olehnya
itu perlu dicegah adanya infeksi virus atau infeksi penyakit lainnya. dicegah
menurunnya auto-immune, dicegah berbagai macam komplikasi kandungan.
gizi harus cukup dan berimbang dan selama kehamilan dipelihara keadaan
mental emosional ibu dalam keadaan sehat atau stabil, bebas dari stres,
cemas dan depresi,