Toni Schmader, psikolog di Universitas British Columbia dan penelitian dari Universitas British Columbia mengungkapkan bahwa Kepribadian tercermin dari media yang dikonsumsi, keperibadian ganda, pendidikan,lingkungan, pertemanan,sosial,perekonomian dan beberapa faktor lain yang kuat mempengaruhi, membentuk keperibadian , pengaruh paling besar tentu adalah kesehatan dan keluarga,pada umumnya anak kerapkali dihubung hubungkan dan dikait kaitkan kan dengan bagaimana peranserta orangtua ,orangtua dianggap sebagai tokoh utama yang memainkan peran penting dalam melahirkanya,merawatnya, mengobatinya,menjaganya, membesarkanya
,menyekolahkanya,mendidiknya,menikahkanya,menjadikanya jadi orang,ternyata bila kita berpikir secara ilmu ilmiah memang benar benar nyata ada peran peran dari pihak orang terdekat ,orang yang sangat dekat bahkan orang yang sangat jauh sekalipun pada manusia semenjak belum ada,terlahir,hingga meninggal , kesemua pengaruh pengaruh ini tidak akan mampu sepenuhnya berpengaruh bila tidak ditunjang dari pengaruh oknum oknum dari dalam , baik yang bisa dirasakan maupun yang tidak bisa dirasakan, naluri manusia secara alami memerlukan pengaruh dari oknum oknum ini, tidak hanya orang keterbelakangan mental,disabilitas, homoseksual,lesbi, perempuan ,laki laki, transgender ,kerdil bahkan bayi dan lanjut usia masih menerima pengaruh pengaruh dari luar yang akan diserap dengan cara begitu saja tanpa melalui mekanisme penyaringan sebab pada dasarnya manusia biasa secara lahir tidak memiliki metode penangkal dari berbagai macam masukan masukan yang datang , memang dengan banyaknya kehidupan yang nyata yang memberikan kepada kita pandangan bahwa manusia tidak mampu untuk tidak mencontoh bagaimana sosok dalam bertindak dan berperilaku, tidak mungkin untuk tak bisa dipungkiri dilihat dari kacamata bijaksana bahwa apabila seandainya sikap seorang sejak balita ,pria , wanita,remaja,dewasa,tua hingga meninggal dunia merupakan sosok cerminan yang baik dari sosok yang ada,bila seseorang telah berprinsip egaliter terhadap gender, dengan biasa melakukan segala macam pekerjaan sendiri, maka akan cenderung membentuk jiwa kepribadian berambisi kerja tinggi,peneliti memprediksi jenis permainan apa yang paling disukai anak mereka,orangtua yang lebih bijaksana sebenarnya akan memilihkan kepada anak perempuanya agar bersedia bermain video game ,playstation,xbox,pc game, daripada memegang boneka , bagaimana stereotip gender berkembang di usia muda, untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan melibatkan 170 relawan anak laki-laki dan 170 relawan anak perempuan usia 10 tahun juga termasuk orang tua dari tiap anak relawan, peneliti menanyakan tentang stereotip gender, kelakuan gender bagi orang tua, dan pembagian kerja rumah tangga, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah menanggung beban sendiri pekerjaan rumah tangga lebih besar ketimbang pria, inilah yang dinamakan the second shift,yaitu sesudah seharian bekerja, lalu tetap harus menyelesaikan pekerjaan rumah,
bahwa seorang ibu mampu mempengaruhi anak-anaknya yang berhubungan dengan stereotip gender. peran ibu yang tepat antara pria dan wanita selalu di bicarakan kepada anak-anak mereka, ini merupakan hal yang konservatif, yang mampu membentuk pribadi wanita yang sama dengan stereotip wanita kebanyakan di berbagai tingkat kondisi perekonomian keluarga,dalam rangka merealisasikan cara pendidikan terhadap anak, ibu lebih cenderung teoritis sedang ayah lebih cenderung praktikal, bisa dikatakan bahwa tindakan ayah adalah kunci, bila seorang ayah tidak terlalu perhatian dengan stereotip gender yang berkembang di tengah kehidupan modern,maka yang berakibat pada anak gadisnya kemungkinan mampu berkembang menjadi wanita dewasa yang tidak memahami konsep ini, bila itu yang terjadi dan tidak mampu bertindak sesuai konsep ini, wanita akan menerima hidupnya hanya harus untuk dibatasi hanya untuk bekerja di dapur dan mengasuh anak,mengapa anak laki-laki tidak merespons menggunakan metode yang sama seperti anak perempuan terhadap konsep pendidikan yang diterapkan oleh orangtua mereka masing masing, mengapa orangtua kelihatanya tampak sangat berpedoman memegang pengaruh kuat bagi anak anak laki pada umumnya dan anak anak perempuan pada khususnya,sedang peran besar ibu justru selalu kurang banyak berpengaruh apakah ini dikarenakan bahwa ayah dianggap sebagai seseorang yang jarang berada dirumah ,jarang memahami permasalahan keluarganya ,disibukan dengan pikiran pikiran pekerjaan yang semakin hari semakin menumpuk apakah lebih penting memikirkan hal hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, kalau memang itu yang terjadi maka pada umumnya bisa juga menjadi cerminan di setiap keluarga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dr. Lillian Glass sebagai peneliti perilaku dan bahasa tubuh yang bekerjasama pada FBI mengungkapkan bahwa mahluk hidup dan insting yang dimiliki nya untuk merasakan kebohongan diri sendiri. pikiran sadar menumpulkan naluri alami ini, sikap tubuh seseorang yang sedang berbohong dapat diidentifikasi ,cara mengetahui ciri-ciri seseorang menipu yaitu pertama harus dimengerti adalah kelakuan pada kebiasaanya, pola gerakanya dalam keadaan normalnya, selanjutnya merasakan sinyal-sinyal yang dipancarkan,sedang tanda tanda dia berbohong antaralain:
- berkedip
saat ditanya akan berkedip lebih sering , bahkan memutuskan kontak dengan lawan bicara, seseorang yang sering berbohong mampu menatap lawan bicaranya maka semakin jarang berkedip dan semakin tatapannya, maka ini tanda bahwa dia berbohong.
- sering menunjuk
saat ditanya sering menggerakkan jari ke arah lain dan menunjuk nunjuk seseorang ketika marah karena kebohongannya diketahui,ini karena ingin mengalihkan kesalahan pada seseorang bisa jadi ini tanda yang dipercaya sebagai pembohong.
- mengubah posisi kaki
saat ditanya dia mengubah posisi kaki ini menunjukkan bahwa dia ingin meninggalkan tempat maka bisa jadi ini gejala dia sering berbohong
- menutupi bagian tubuh
saat ditanya sering menutup nutupi perut, dengan tangan.
sambil bicara terlalu banyak ,memberikan terlalu banyak informasi untuk sedikit pertanyaan ,dengan harapan lawan bicara akan percaya apa yang dikatakan,sering mengatakan kata kata berulang ulang yang sama guna menekankan pernyataan yang sebenarnya bohong kepada lawan bicara.
- posisi tubuh kaku
saat ditanya seseorang mempunyai tubuh yang kaku sedangkan normalnya sikap tubuhn yang pada awalnya santai mampu jadi kaku.
- merubah posisi kepala
saat ditanya dia menggerak gerakan kepala boleh jadi dia sedang berbohong.
- pernapasan berubah
saat ditanya tarikan napas berubah menjadi tersengal lebih cepat dari orang yang sedang berlari cepat, oleh sebab berbohong menjadikan gerakan otot jantung aliran darah yang berkaitan dengan mempercepat ketegangan otot organ dalam boleh jadi ini tanda besar bahwa dia berbohong.
-sulit bicara
saat ditanya bicaranya yang terputus putus tidak mampu menjelaskan,ini disebabkan tingkat stres di dalam tubuhnya yang naik turun, menyebabkan sistem nervous otomatis menurunkan aliran saliva,akibatnya membran mukus mulut menjadi kering boleh jadi ini salah satu tanda dia sedang berbohong
Kesehatan Mental
secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya jiwa,nyawa, roh, sukma, di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan, kesehatan mental yaitu terjemahan dari hygiene dan mens atau mentis. hygiene berasal dari kata hygeia bahasa yunani yaitu nama dewi kesehatan yunani yang artinya kesehatan mental. sedang mental berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. dengan demikian kesehatan mental yaitu jiwa yang sehat. ilmu kesehatan mental yaitu ilmu kesehatan jiwa yang mempelajari kehidupan kerohanian yang sehat, dengan memandang pribadi manusia sebagai satu totalitas psiko-fisik yang kompleks, pasien dikatakan sehat mentalnya bila terjalin secara harmonis antara fungsi-fungsi psikisnya dengan fungsi-fungsi pisiknya. atau pasien yang memiliki ketenteraman, kedamaian, kebahagiaan , kesenangan ,ketenangan dan kestabilan hidupnya, maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental yaitu ilmu yang mempelajari masalah kesehatan jiwa , yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan mental ,maka dokter harus mengetahui apa saja gejala penyakit dan faktor-faktor penyebab , sehingga memudahkan dokter dalam setiap usaha dalam menentukan obat yang tepat, kesehatan mental termasuk rinci detail prosedur usaha usaha pengobatan dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis), istilah neurosis, itu berarti adanya gangguan dalam susunan syaraf, namun, dalam banyak penelitian akhir akhir ini ternyata kemungkinan gangguan tingkah laku atau ketidaknormalan mental pasien itu tidak hanya dipicu oleh adanya gangguan pada susunan syaraf, namun juga banyak dipengaruhi oleh sikap pasien ,usaha semangat tekad niat dirinya sendiri atau bisa juga dipengaruhi oleh pasien lain, maka faktor mental (psikologi) termasuk didalamnya ,usaha usaha kemampuan diri untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri,dengan lingkungan antara dengan pasien lain dan dengan masyarakat di mana ia hidup, terwujudnya keharmonisan keselarasan kedamaian yang terjadi secara nyata antara dirinya sendiri,dengan lingkungan antara dengan pasien lain dan dengan masyarakat di mana ia hidup, ditambah mempunyai kesanggupan tekad tinggi niat yang kuat untuk mengatasi segala masalah yang terjadi,
usaha usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi diri sendiri, bakat kemampuan keahlian semaksimal mungkin, sehingga mungkin dapat
memunculkan kebahagiaan diri sehingga terhindar dari penyakit jiwa,
pasien yang berusaha menyehatkan mentalnya , berusaha untuk sanggup menghadapi segala macam persoalan yang dari ringan hingga berat ,
persoalan kegoncangan-kegoncangan jiwa yang bisa terjadi, gangguan keserasian fungsi jiwa, merasa kemungkinan dirinya sombong angkuh paling berharga, paling berguna, paling berbahagia , pasien yang memiliki kemampuan untuk menyehatkan mental juga memiliki kecerdasan baik secara intelektual, maupun spiritualnya, selalu bergembira dan berbahagia dan ada pula yang selalu mengeluh, merasa gelisah dan bersedih hati, tidak cocok dengan pasien lain, tidak cocok dengan lingkungan tempat tinggalnya ,tidak cocok dengan apa yang selama ini ia rasakan , tidak bersemangat ,
para ahli ahli ilmu jiwa diseluruh dunia berkumpul bersatu berusaha sekuat tenaga agar mampu memahami menyadari menyelidiki faktor faktor apa saja yang memicu tingkah laku pasien pasien yang berubah ubah ,ada pasien yang menjadi selalu tertawa tawa , bergembira , berbahagia senang luar biasa tanpa ada penyebabnya dan ada pula pasien pasien yang berubah yang selalu saja merasa menderita sedih susah mengeluh, gundah gulana,cemas frustasi putus asa gelisah ,kurang gairah kurang tenaga kurang semangat tidak bisa tersenyum , kendatipun semua pasien pasien ini keadaannya saman sama miskin tidak memiliki apa apa kelaparan kehausan bahkan sakit sapasienn,
mencari cari definisi kesehatan mental adalah benar benar tidaklah mudah,sangat susah , dalam ilmu psikologi paling mutakhir yang terakhir ternyata ilmu pengartian kesehatan mental dimasuki oleh berbagai aliran cabang psikologi bernama psikologi kepribadian atau psikologi syahsiyah,
kemungkinan ada ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh manusia yang dapat membedakan ciri-ciri pasien satu dengan ciri-ciri pasien lain, ciri-ciri itu nampak dapat dilihat dari pola gaya hidup pola pergerakan pergerakan tertentu pola-pola tingkah laku, pola keinginan-keinginan ,pola cara-cara pasien untuk memuaskan semua keinginannya atau berbagai pola pola strategi khusus yang dipakai oleh pasien pasien dalam melakukan manuver pergerakan ,tanda tanda gejala pola-pola permulaan itu sudah tampak diawal terdeteksi melalui ekspressi melalui wajah ,
hal-hal yang akan dilakukan dalam ilmu kesehatan mental yaitu agar pasien iklas rela tabah tawakal sabar menerima segala kondisi keadaan yang dialaminya dengan perasaan tanpa ada tekanan paksaan ,mampu
mendapatkan keseimbangan keserasian jiwa, mampu menegakkan ketabahan pribadi yang terintegrasi dengan baik, mampu memecah mecah semua kesulitan hidup dengan bekal kepercayaan diri dan keberanian tekad niat semangat untuk mengatasi semua gangguan kesehatan mental , agar pasien dapat memiliki sekaligus mengembangkan jiwa yang kuat sehat, berusaha sekuat tenaga mencegah kepatahan kepatahan jiwa,
berusaha sekuat tenaga mencegah berkembangnya bermacam-macam penyakit mental , mengusahakan penyembuhan penyembuhan mandiri dimulai dari diri sendiri di dalam stadium permulaan sebagai tahap pencegahan,
kesehatan mental yaitu salah satu cabang dalam psikologi. oleh
karena itu teori-teori dalam kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dengan teori-teori dalam psikologi, beberapa teori yang menyangkut mental manusia ,antaralain: teori humanistic,teori psikoanalisa, teori behaviorisme, teori eksistensialisme ,
a. Teori Eksistensialisme
yaitu agar manusia menikmati wujudnya, berarti ia mengetahui arti wujud ini,
menyadari potensi-potensinya, dan kemungkinan ia bebas untuk mencapai apa yang
ia kehendaki dengan cara yang dipilihnya. Begitu juga ia menyadari segi-segi
kelemahannya dan menerimanya. Ia menyadari sifat-sifat hidup yang
mengandung pertentangan-pertentangan. Wujudnya pertentangan ini salah
satu ciri-ciri kehidupan ini, ia berhasil mencapai susunan nilai-nilai tertentu
yang akan menjadi bingkai kehidupannya, dan akhirnya ia kembali dari
pengasingannya kepada ketentramannya. Manusia tidak sanggup mencapai
itu, kecuali jika ia menghadapi dirinya dengan jujur dan amanah atau berdiri
telanjang di depan cermin tanpa pakaian kepalsuan atau sarung dosa
Jadi aliran ini sangat pesimistis, sebab mereka menyadari kesulitan yang
dihadapi manusia untuk mencapai kesehatan mental yang wajar, terutama
dalam kehidupan yang tidak punya ketentraman kedamaian ,
b. teori humanistik
manusia yaitu mahkluk yang bebas menentukan perkembangan kepribadian, bila ia mendapat kesempatan, sehingga ia dapat berbuat optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan kesepian, agar dapat survive, manusia harus menyatu dengan pasien lain, kesehatan mental yaitu keadaan dan paras dinamisme pasien dari segi sosial yang membawa kepada pemuasan kebutuhan-kebutuhan. jadi yang dimaksud kesehatan mental di sini yaitu keadaan pasien yang menentukan dinamisme sosialnya, kemungkinan pasien yang hidup bersama dengan pasien lain karena bertujuan memuaskan berbagai kebutuhannya. semakin sanggup pasien hidup bersama dengan pasien lain dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya tanpa membangkitkan kemarahan mereka, maka itulah tanda baiknya penyesuaiannya dan selanjutnya menjadi bukti kesehatan mentalnya yang wajar, kesehatan mental pasien dapat diukur dengan mengetahui sejauh mana ia dapat memberi pengaruh pada lingkungannya, kesanggupan menyesuaikan diri dengan kehidupan yang akan membawa kepada pemuasan pribadi, kemampuan dan kebahagiaan yang wajar bagi pasien, kesehatan mental yaitu perpaduan antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dengan kesanggupan menghadapi krisis-krisis psikologis yang biasa menimpa manusia dan dengan perasaan positif pada kebahagiaan dan kepuasan, perpaduan yaitu pengumpulan unit-unit kecil ke dalam jumlah besar untuk membentuk unit yang lebih besar, pemaduan yaitu penyesuaian yang sempurna di antara berbagai fungsi-fungsi psikologis dan bebasnya manusia dari pertarungan dari dalam, Bebasnya pasien dari keragu-raguan yang diakibatkannya, dan kemampuannya menyelesaikan maalah itu bila terjadi, itulah syarat pertama kesehatan mental. Itu dapat dicapai melalui falsafah agama atau sosial atau moral , ini menonjolkan pentingnya pasien dalam berpegang pada falsafah agama, sosial, atau moral supaya ia dapat merasakan kebahagiaan, pasien yang bahagia yaitu pasien yang memiliki pribadi yang kuat, selalu mengejar tujuan kebutuhan-kebutuhan keingingan keinginannya tidak bertentangan dengan kemanusiaan,
kesehatan mental yaitu kesediaan pasien menerima kesanggupannya secara realistik, kenikmatan pasien menikmati hubungan sosialnya, kerelaannya
pada kerja itu, kegembiraan hidup secara umum, kesanggupan
menghadapi kekecewaan-kekecewaan hidup sehari-hari, kesanggupan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan , ketetapan sikap, kesanggupan memikul tanggung jawab pekerjaan dan keputusan dan keseimbangan emosi,
indikator pada kesehatan mental yang wajar yaitu kemungkinan pasien itu yaitu manusia yang sempurna sebab ia bertalian dengan beberapa nilai-nilai, di antaranya yaitu kejujuran kepada diri sendiri dan kepada pasien lain, keberanian menyatakan apa yang dianggap benar, bekerja keras, mengetahui siapa dirinya, apa keinginannya, apa yang disukainya, mengetahui apa yang baik baginya dan menerima itu semua tanpa memakai cara membela diri yang bertujuan merusak fakta yang sebenarnya, Kesehatan mental yaitu terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa,
dan mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa
yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan diri
kesehatan mental yaitu pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan pasien lain dan dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa kesehatan mental yaitu terhindarnya pasien dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
kesehatan mental yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan pasien lain dan masyarakat dan lingkungan dimana dia hidup dan berinteraksi, pembahasan mengenai konsep kesehatan difokuskan pada model-model kesehatan ,model-model kesehatan itu antara lain model barat dan model timur, model yaitu cara merekonstruksi realita, memberikan makna kepada fenomena-fenomena alam , model kesehatan barat dibedakan
menjadi beberapa macam yaitu model biomedis atau model medis ,
model spikiatris dan model psikosomatis ,
model kesehatan timur atau model kesehatan holistik yang menekankan pada keseimbangan , model biomedis memiliki 5 asumsi,antaralain:
konsep kemungkinan obyek yang perlu diatur ,melihat badan sebagai suatu mesin,setiap penyakit dipicu oleh suatu agen khusus yang secara potensial
dapat didefinisikan, ada perbedaan yang nyata antara badan dan jiwa sehingga penyakit diyakini berada pada suatu bagian badan tertentu,
kemungkinan penyakit dapat direduksi pada gangguan fungsi badan, entah secara biokimia atau neurofisiologi, badan yaitu suatu mesin yang perlu mendapatkan pemeliharaan, model psikosometik menyatakan kemungkinan penyakit berkembang melalui saling terkait secara berkesinambungan antara faktor fisik dan mental yang saling memperkait satu sama lain , holisme yaitu kemungkinan manusiawi sebagai suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling terkait dan saling tergantung, holisme menurut arti luas menyadari kemungkinan sistem itu merupakan suatu bagian integral dari sistem-sistem yang luas dimana organisme manusia berinteraksi terus menerus dengan lingkungan fisik dan sosialnya yaitu tetap terpengaruh oleh lingkungan. pasien dikatakan sehat tidak cukup dilihat hanya dari segi fisik, psikologis dan sosial saja, tapi juga harus dilihat dari segi spiritual dan agama,
dimensi sehat itu, yaitu : Bio-psiko-sosial-spiritual. Jadi pasien yang sehat mentalnya tidak hanya sebatas pengertian terhindarnya dia dari gangguan dan penyakit jiwa baik neurosis maupun psikosis, melainkan dilihat sejauh mana pasien itu mampu menyesuaikan diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengharmoniskan jiwanya, sanggup mengatasi gangguan kegelisahan dan konflik batin yang ada, sanggup mengaktualisasikan potensi dirinya untuk mencapai kebahagiaan,
c. teori psikoanalisa
kemungkinan kesehatan mental yang wajar terletak pada kesanggupan ”aku yang agung” untuk memicu sintesis antara berbagai alat-alat diri dan tuntutan masyarakat. atau pertarungan yang timbul antara alat-alat ini dan tuntutan-tuntutan realitas , manusia sehat normal wajar pada umumnya cuma hanya sekedar mampu sanggup mencapai sebagian saja dari seluruh kesehatan mentalnya, sebab ilmuwan sadar kemungkinan manusia tidak akan sanggup bisa mencapai kebahagiaan yang tertinggi di jagat raya , dimana
manusia bertarung terus menerus dengan kandungan-kandungan si ”dia” dan
tuntutan-tuntutan realitas dengan si ”aku” harus menyelesaikan pertarungan
itu. akulah yang bertanggung jawab untuk memuaskan dorongan-dorongan si
dia tanpa menentang tuntutan-tuntutan realitas, perkembangan mental yaitu
belajar mempergunakan cara-cara baru dalam mereduksikan tegangan yang
timbul karena pasien menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi sumber
tegangan dan hal yang dapat memicu rasa tidak enak. pasien ingin mengurangi atau melenyapkan rasa tidak enak. itu dengan cara bertingkah laku seperti pasien lain. inilah yang dimaksud dengan identifikasi,
psikoanalisa ditafsirkan dalam tiga pengertian, yaitu :
pertama, sebagai suatu konsep toritik dalam ilmu perbuatan yang menjelaskan
struktur dan dinamika kepribadian manusia. kedua, suatu bentuk psikoterapi
bagi gangguan jiwa. ketiga, sebagai suatu teknik untuk menelusuri pikiran pikiran tidak sadar manusia. konsep kepribadian diawali dengan manusia yang dikuasai oleh alam ketidaksadarannya, psike yaitu segala peristiwa psikis, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, kepribadian itu sendiri terdiri dari
dua alam yaitu : alam sadar dan alam tidak sadar. kesadaran mempunyai dua
kelompok yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang keduanya mempunyai peranan
masing-masing dalam orientasi manusia pada dunianya ,
d. teori behaviorisme
kemungkinan mempelajari pengalaman pribadi tentang asosiasi bebas atau tafsiran mimpi tidak akan memberikan fakta-fakta ilmiah yang dapat diterima, karena sukar membuktikan kebenaran persyaratan ini, memandang manusia sangat dipengaruhi oleh insting tidak sadar dan dorongan-dorongan nafsu rendah. teori behaviorisme ini tidak mengakui konsepsi ketidaksadaran/kesadaran namun lebih memandang faktor stimulus lingkungan yang bisa membentuk perbuatan manusia dangan sesuka hati lingkungan eksternal itu, kebiasaan merupakan konsep dasar pada teori tentang tingkah laku, yaitu proses kepribadian ,pasien mendapat kebiasaan kebiasaannya, yaitu ia mempelajarinya. sedang kepribadian itu yaitu susunan tertentu yang terdiri dari kebiasaan. susunan itulah yang menentukan tingkah laku pasien dan membedakan kepribadian dari pasien lain. teori ini menguatkan pengaruh faktor lingkungan yang dihadapi pasien dalam hidupnya,
memandang manusia sebagai satu susunan tertentu yang terdiri dari kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh dan dipelajarinya,
adanya pengaruh faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh
pasien dalam perkembangannya, dan kegoncangan yaitu hasil dari salah satu faktor kegagalan mempelajari atau memperoleh tingkah laku yang sesuai, mempelajari pola-pola tingkah laku yang tidak sesuai atau penyakit, dan cara menghadapi pertarungan yang menghendaki pasien untuk membedakan dan mengambil keputusan dimana ia merasa tidak sanggup mengerjakannya,
jika pasien telah memperoleh kebiasaan yang sesuai dengan dirinya dan dapat hidup dengan dinamis, aktif dan berhasil dibandingkan pasien-pasien lain, maka ia memiliki kesehatan mental yang wajar.
sebaliknya, jika ia gagal memperoleh kebiasaan atau ia memperoleh kebiasaan
yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang disetujui oleh masyarakat, maka
kesehatan mentalnya yaitu buruk atau goncang emosinya,
teori behaviorisme sangat mengagungkan pengaruh lingkungan dalam membentuk perbuatan manusia. manusia dapat dikatakan pasif, karena tergantung dari perlakuan yang diberikan lingkungan kepadanya.
sakit jiwa itu ada 2 macam, yaitu :
dipicu oleh gangguan-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut sehingga mencapai puncaknya tanpa suatu penyelesaian secara wajar atau hilangnya keseimbangan mental secara menyeluruh, akibat ketegangan batin , suasana lingkungan yang sangat menekan, yang dipicu oleh adanya kerusakan pada organ badan, contohnya otak, sentral saraf atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar. hal ini mungkin dipicu oleh karena keracunan akibat narkotik ,minuman keras, obat-obatan perangsang ,
beberapa macam penyakit jiwa di antaranya,yaitu:
1. manicdepressive
pada mulanya penderita mengalami rasa gembira yang kemudian kemudian
menjadi sedih . gejalanya yaitu ,antaralain :
a.melancholia
penderita terlihat muram, sedih dan putus asa. ia merasa diserang oleh
berbagai macam penyakit yang tidak bisa sembuh,atau merasa berbuat dosa
yang tak mungkin diampuni lagi. kadang-kadang ia menyakiti dirinya sendiri.
pasien yang diserang penyakit melancholia ringan sering mengeluh nasibnya
tidak baik dan merasa tidak ada harapan lagi. dan bagi penderita melancholia
berat menjauhkan dirinya dari masyarakat.
b. mania,
mania mempunyai tiga tingkatan yaitu ringan (hipo), berat (acute) dan
sangat berat (hyper), pasien mania ringan terlihat selalu aktif, tidak kenal payah, suka penguasai pembicaraan,pantang ditegur baik perkataan maupun perbuatannya, tidak tahan mendengar kecaman pada dirinya. suka mencampuri urusan pasien lain. dalam mania yang berat (acute), pasien mengalami delusi delusi pada waktu-waktu tertentu, sehingga sukar baginya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan teratur. penderita mengungkapkan rasa gembira dan bahagianya secara berlebihan. kadang-kadang diserang lamunan yang dalam sekali, sehingga tidak dapat membedakan tempat, waktu dan disekelilingnya,
pada mania yang sangat berat (hyper) pasien kadang-kadang membahayakan dirinya sendiri dan mungkin membahayakan pasien lain dalam sikap dan perbuatannya. penderita berubah-ubah dari rasa gembira yang
berlebihan, sudah itu bisa kembali atau menurun menjadi sedih, muram ,
2.schizophrenia
penyakit ini lama sekali perkembangannya, mungkin dalam beberapa
bulan atau beberapa tahun, baru ia menunjukkan gejala-gejala ringan, tapi
akhirnya setelah peristiwa tertentu terjadi tiba-tiba terlihat gejala yang hebat
sekaligus, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti apa sesungguhnya yang memicu schizophrenia itu. ada yang berpendapat kemungkinan keturunanlah yang besar peranannya. menurut hasil beberapa penelitian terbukti kemungkinan 80% dari pasien yang sakit ini berasal dari keluarga yang pernah dihinggapi sakit jiwa. kemungkinan rusaknya kelenjar-kelenjar tertentu dalam badan. kebanyakan penyakit ini mulai menyerang setelah pasien setelah menghadapi satu peristiwa yang menekan, yang berakibat timbulnya penyakit yang mungkin sudah ada secara tersembunyi di dalam pasien itu. faktor pendorong lain yaitu kesukaran ekonomi, keluarga, hubungan cinta, selain itu ada kegelisahan yang timbul akibat terlalu lama melakukan onani, sehingga merasa berdosa dan menyesal, sedang menghentikannya tak sanggup,
gejala-gejalanya ,antaralain :
putus asa dan merasa kemungkinan ia yaitu korban kejahatan pasien lain. atau masyarakat. halusinasi pendengaran, penciuman atau penglihatan, dimana penderita seolah-olah mendengar, mencium atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. ia seakan-akan mendengar pasien lain membicarakannya, atau melihat sesuatu yang menakutkannya,salah tanggapan atau terhentinya pikiran, contohnya pasien
sedang berbicara tiba-tiba lupa apa yang dikatakannya itu. kadang-kadang
dalam pembicaraan ia pindah dari suatu masalah ke masalah lain yang tak ada
hubungannya sama sekali atau perkataannya tidak jelas ujung pangkalnya.
dingin perasaan, tak ada perhatian , tidak terlihat ada reaksi emosional pada pasien yang terdekat kepadanya, baik emosi marah, sedih dan takut, acuh tak acuh, tenggelam dalam lamunan yang jauh dari kenyataan, sangat sukar bagi pasien untuk memahami pikirannya,
suka menjauhi pergaulan dengan pasien banyak dan suka menyendiri.
mempunyai prasangka-prasangka yang tidak benar dan tidak beralasan,
merasa kemungkinan semua.pasien bersalah dan meyebabkan penderitaannya, keinginan menjauhkan diri dari masyarakat , tidak mau bertemu dengan pasien lain dan sebagainya,
3.psikosis
yaitu ketidakmampuan pasien menilai realita dengan fantasi dirinya. hasilnya, ada realita baru versi pasien psikosis itu. psikosis yaitu suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, namun gejala itu bukan merupakan gejala khusus penyakit itu, seperti yang tercantum dalam
kriteria diagnostik dsm-iv (diagnostic and statistical manual of mental
disorders) maupun icd-10 (the international statistical classification of
diseases) atau memakai kriteria diagnostik ppdgj- iii (pedoman
penggolongan dan penelitian gangguan jiwa). arti psikosis sebenarnya masih
bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga
ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku
yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. oleh karena itu
psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala/ada nya
gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi dan
hubungan antara pasien dengan lingkungannya.
4.sindrom mahasiswa kedokteran
timbul ketika pasien membaca atau mempelajari mengenai suatu penyakit atau kelainan dan mulai percaya kemungkinan ia juga sedang mengidap penyakit atau kelainan itu, contohnya pada apofenia. sebenarnya sindrom ini tidak hanya terbatas pada mahasiswa kedokteran saja, namun bisa pada siapapun. namun, sindrom ini dipercaya banyak dialami oleh
mahasiswa kedokterandalam masa pembelajaran, para mahasiswa kedokteran
harus mempelajari berbagai daftar sindrom dan tanda ataupun gejala penyakit
baik yang sering maupun jarang terjadi. ketika sedang mempelajari, mereka
merasa mereka turut memiliki gejala atau sindrom yang ada. contohnya, ketika
mempelajari tumor otak, salah satu tandanya yaitu sakit kepala. ketika
mahasiswa itu sakit kepala, ia percaya hal itu dipicu oleh tumor di otak.
5.paranoia
paranoia merupakan penyakit gila kebesaran atau gila menuduh
pasien, ciri-ciri penyakit ini yaitu delusi yaitu pikiran salah, contohnya :
penderita mempunyai satu pendapat keyakinan yang salah, segala
perhatiannya ditujukan ke sana , pasien suami yang menyangka istrinya berniat jahat meracuninya. maka selalu menghindar makan di rumah, karena takut akan terkena racun itu. meyakini dirinya yaitu sebagai pemimpin besar
atau mungkin mengaku nabi. delusi atau pikiran salah yang dirasakan oleh
penderita sangat menguasainya dan tidak bisa hilang. pasien menyangka
pikirannya itu logis dan benar., ingatannya kuat, sehingga perhatiaan dan perkataannya selalu dikendalikan oleh pikirannya yang salah itu,
harus membedakan antara sakit jiwa paranoia yang sungguh-sungguh dengan kelakuan paranoid. kelakuan paranoid yaitu terlihat sekali dalam segala tindakannya, kemungkinan ia egois, keras kepala dan sangat keras pendirian dan pendapatnya.tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangannya, selalu melempar kesalahan pada pasien lain, dan segala kegagalannya disangkannya akibat dari campur tangan pasien lain,
6. kleptomania
yaitu penyakit jiwa yang memicu penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri. benda-benda yang dicuri oleh penderita
kleptomania umumnya yaitu barang-barang yang tidak berharga, seperti
mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. sang penderita
umumnya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan
kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri
itu. tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang
umumnya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan
sebelumnya.penyakit ini umum timbul pada masa puber dan ada sampai
dewasa. pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. penderita
juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, bulimia
nervosa, paranoid, schizoid atau border
penyakit jiwa ini memicu penderitanya tidak bisa menahan diri
untuk mencuri. benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya
yaitu barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir,
ya apa deh terserah si penderita. sang penderita umumnya merasakan rasa
tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan
setelah mereka melakukan tindakan mencuri itu. tindakan ini harus
dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang umumnya didorong oleh motivasi
keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
penyakit ini umum timbul pada masa puber dan ada sampai dewasa.
pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. penderita juga
mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, bulimia
nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality disorder.kleptomania
dapat timbul setelah terjadi cedera otak traumatik dan keracunan karbon
monoksida,
7.neurosis
yaitu ketidakseimbangan mental yang memicu stress, tapi tidak seperti psikosis atau kelainan kepribadian, neurosis tidak mempengaruhi pemikiran rasional. konsep neurosis berhubungan dengan bidang psikopenelitian, (suatu aliran pemikiran dalam psikologi atau psikiatri.)
dalam kehidupan sehari-hari kisah lain tentang pasien gila, seperti penderita psikosis, schizophrenia, stress, depresi, dan sebagainya seringkali mengalami nasib yang jauh mengenaskan, pasien-pasien yang selama ini dibilang gila dan tidak waras oleh masyarakat berkeliaran di pinggiran jalan dan menjadi obyek cemohan. mereka berada dalam keadaan yang benar-benar menyedihkan.
mereka dianggap defiant dalam kategori tidak wajar, kalangan akademis terpelajar yang menempuh penelitian bidang kedokteran. atas nama penelitian ilmiah, kegilaan dipahami dan diajarkan sebagai penyakit yang harus disembuhkan secara medis,.para ahli psikiatri, sibuk menciptakan kategori-kategori dan definisi kegilaan dengan cara-cara penanganannya. melalui definisi dan kategori itu lantas mereka merasa berhak menentukan mana pasien gila dan mana yang waras, siapa yang sehat dan siapa yang sakit, dan siapa yang wajar dan siapa yang tidak wajar, mereka mengintrodusir mekanisme mekanisme tertentu dan berbeda tentang bagaimana seharusnya
memperlakukan mereka. perlakuan pada pasien gila yang semena-mena ini
umumnya ditentukan oleh persepsi dan konsepsi masyarakat atau pemerintah
pada kegilaan. oleh karena itu sebuah konsepsi yang keliru tentang
kegilaan pasti akan membuahkan penanganan yang keliru pula. dan pada
gilirannya cara penanganan yang salah ini akan memicu pasien yang
mengalami kegilaan sendiri malah bertambah menderita, bukannya dipulihkan.
pada tahun 2002, sebuah film berjudul A Beautiful Mind John Nash peraih Nobel matematika yang juga penderita schizophrenia, film itu dikritik oleh beberapa perusahaan film pesaing, dan pengamat film gara-gara dianggap mengabaikan penampilan visi homoseksualitas dan anti-Semit yang ada pada diri Nash, Sementara itu, penulis biografi Nash, Sylvia Nasar, meskipun membelanya namun ia malah menulis kemungkinan karya-karya tulis anti-Semit dari Nash lebih merupakan wujud dari sakit jiwanya dibandingkan kefanatikannya, dinominasikan meraih piala Oscar. Kisah dalam film itu yaitu contoh gambaran nyata tentang perlakuan yang tidak mengenakkan pada pasien yang
mengalami schizophrenia, yang malahan disebut oleh penulis biografi Nash
sebagai sakit jiwa, perbuatan homoseksual dianggap menyimpang tidak wajar sehingga perlu disembuhkan,
sejarah kesehatan mental
kesehatan mental terentang dari yang baik sampai dengan yang buruk. setiap pasien, dalam hidupnya mengalami kedua sisi rentangan itu, kadang-kadang keadaan mentalnya sangat sehat, namun di lain waktu justru sebaliknya. pada saat mengalami masalah kesehatan mental, pasien memerlukan pertolongan pasien lain untuk mengatasi masalah yang dihadapinya itu. kesalahan mental dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari atau masa depan pasien, merawat kesehatan mental anak-anak merupakan faktor yang penting yang dapat membantu perkembangan anak yang lebih baik di masa depan,
sejarah kesehatan mental, mulai dari masa pra ilmiah sampai dengan sekarang,
1. era pra ilmiah
a. kepercayaan animisme
sejak zaman dulu sikap gangguan kepribadian atau mental telah timbul dalam konsep primitif animeisme, dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. pasien primitif percaya kemungkinan angin bertiup, ombak berguling, pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda itu. pasien yunani percaya kemungkinan gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan sesaji dengan mantra ,
b. Ketimbulan Naturalisme
tradisi animisme terjadi pada zaman hipocrates (460-467), pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan memakai naturalisme , suatu aliran yang berpendapat kemungkinan gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam. hipocrates menolak pengaruh roh, dewa, sistim atau hantu sebagai penyebab sakit. dia menyatakan: jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan memicu bau yang amis, akan namun anda tidak akan melihat roh, dewa atau hantu yang melukai badan anda , naturalistik ini kemudian dikembangkan
oleh galen tabib , dokter perancis, philipe pinel kepala rumah sakit bicetre di paris(1745-1826) memakai filsafat politik dan sosial untuk memecahkan gangguan penyakit mental, menjadi kepala rumah sakit bicetre di paris. di rumah sakit ini, para pasiennya yang maniac dirantai, diikat di tembok dan di tempat tidur. para pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih, badan mereka dipandang sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di antara rumah sakit.
akhirnya, di antara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan
lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri,
2. era ilmiah (modern)
perubahan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (ir-rasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya psikologi tidak wajar dan psikiatri di amerika serikat, yaitu pada tahun 1783. saat itu benyamin rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit penisylvania. di rumah sakit ini ada 35 pasien yang dianggap sebagai ”lunaties” (pasien-pasien gila atau sakit ingatan). pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyakit jiwa , akibatnya, pasien-pasien
dikurung dalam sel yang kurang sekali alat ventilasinya, dan mereka sekali sekali digugur dengan air,
rush menulis artikel-artikel dalam koran, ceramah, selama 13 tahun , pada tahun 1796 di rumah mental, ruangan ini dibedakan untuk pasien wanita dan pria, rush mengadakan pengobatan kepada para pasien dengan memberikan dorongan untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan, dorthea lynde dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia tanggal 17 juli 1887,dorothea lynde dix dan clifford whittingham beers mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi pasien-pasien miskin dan lemah, dorothea lynde dix guru sekolah di massachussets, yang menarik perhatian pasien-pasien yang mengalami gangguan mental. sebagian perintis pioner ,dorothea lynde dix selama 40 tahun berjuang untuk memberikan perhatiannya pada pasien-pasien gila di rumah sakit di rumah-rumah penjara secara lebih manusiawi, berkat usahanya yang tidak kenal lelah, di amerika serikat didirikan 32 rumah sakit jiwa, dorothea lynde dix layak mendapat pujian sebagai salah tokoh wanita di abad 19. pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai timbul. selama dekade 1900 sampai 1909 beberapa organisasi kesehatan mental telah didirikan, seperti: american federation for sex hygiene dan american social hygiene associatin (ASHA),
perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak
lepas dari jasa clifford whittingham beers (1876-1943). sehingga dinobatkan sebagai ”the founder of the mental hygiene movement”. dia terkenal karena bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi,
beers dipengaruhi juga oleh pengalamannya sebagai pasien di beberapa rumah sakit jiwa yang berbeda. selama di rumah sakit, dia mendapatkan pelayanan atau. pengobatan yang keras dan kasar , .setelah dua tahun mendapatkan perawatan di rumah sakit dia mulai memperbaiki dirinya, dan selama tahun terakhirnya sebagai pasien, dia mulai mengembangkan gagasan untuk memicu suatu gerakan untuk melindungi pasien-pasien yang mengalami gangguan mental atau pasien gila, setelah dia kembali dalam kehidupan yang wajar ,pada tahun 1908 di menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan sebuah tulisan autobiografinya sebagai, mantan penderita gangguan mental, yang berjudul a mind that found it self , buku ini disambut baik oleh willian james, sebagai pakar psikologi. dalam buku ini, dia
memberikan koreksi pada program pelayanan, perlakuan yang diberikan kepada para pasien di rumah sakit-rumah sakit yang dipandangnya kurang manusiawi. disamping itu dia melupakan reformasi pada lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental, beers meyakini kemungkinan penyakit atau gangguan mental dapat dicegah atau disembuhkan, dia merancang suatu program yang bertujuan:mengembangkan praktek-praktek untuk mencegah gangguan mental,mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental,melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan sikap yang positif pada para pasien yang mengidap gangguan atau penyakit jiwa, mereformasi program perawatan dan pengobatan pada pasien-pasien pengidap penyakit jiwa, program beers ini mendapat respon positif dari kalangan para ahli, seperti william james dan pasien psikiatris ternama, yaitu adolf mayer. adolf mayer menyarankan untuk menamai gerakan itu dengan nama ”mental hygiene”. pada tahun 1908, sebuah organisasi pertama, didirikan, dengan nama connectievt society for mental hygiene. satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 19 februari 1909 didirikan national community society for mental hygiene, di sini beers diangkat menjadi sekretarisnya,
organisasi ini bertujuan: menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya dan mengkoordinasikan dengan
lembaga-lembaga perawatan yang ada,melindungi kesehatan mental masyarakat,meningkatkan penelitian tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai faktor yang terkait dengannya, menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental,
pada masa dan pasca perang dunia i, gerakan kesehatan mental ini mengkonsentrasikan programnya untuk membantu mereka yang mengalami masalah serius. setelah perang usai, gerakan kesehatan mental semakin berkembang meliputi berbagai bidang kegiatan, seperti: pendidikan, kesehatan masyarakat, pengobatan umum, kriminologi , gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 juli 1946, yaitu saat presiden amerika serikat menandatangani the national mental health act. dokumen ini merupakan bluprint yang berisi program-program jangka panjang yang
diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh masyarakat,
tujuan dalam dokumen ini,antaralain :
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga amerika serikat,
melalui pengobatan,penelitian, investigasi, eksperimen penanganan penelitian kasus-kasus kriminalitas,membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta,
meningkatkan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian, memberikan latihan tentang kesehatan mental, dan mengembangkan dan membantu menerapkan berbagai metode pencegahan, penelitian, dan
pengobatan pada para pengidap gangguan mental,
pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu
dengan berdirinya national association for mental health yang bekerjasama
dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu psychiatric foundation, national committee for mental hygiene dan national mental health foundation,gerakan kesehatan mental ini terus berkambang,
sehingga pada tahun 1985 di amerika serikat ada lebih dari 1000 tempat
perkumpulan kesehatan mental. di belahan dunia lainnya, gerakan ini
dikembangkan melalui the world health organization dan the world federation for mental health,
sebuah mitos rasionalitas yang dibangun oleh kemajuan, rezim pengetahuan, dan modernisme, michel foucault berhasil menggali bukti sejarah melalui serangkaian penelitiannya tentang sejarah kegilaan di eropa,
konsep kegilaan dalam lembaran sejarah: pasien gila dan penyakit lepra
pada abad tengah, sebelum abad ke-15. di eropa pasien-pasien gila
dihubungkan dengan terjadinya pengeksklusian para penderita lepra lalu ditempatkan di rumah sakit rumah sakit terpisah. di antara tahun 1226 ketika louis viii memicu undang-undang rumah sakit lepra bagi perancis, lebih dari 2000 kantor pendaftaran timbul. di keuskupan paris sendiri ada 43 kantor. dua
kantor paling besar antara paris yaitu saint-lazare dan saint-germain ,
pada abad ke-12,skotlandia dan inggris memiliki sedikitnya 220 rumah sakit bagi setengah juta penduduknya, pada abad ke-15.semua rumah sakit itu perlahan-lahan mulai kosong. dengan mulai menghilangnya penyakit lepra ini di eropa, masyarakat menyelenggarakan pesta sukacita yang sangat meriah. namun sesuatu telah berubah. ada fenomena baru yang timbul seiring dengan menghilangnya lepra. pada abad berikutnya kantor saint-germain di paris bergeser menjadi tempat untuk mereformasi anak-anak nakal. sementara itu di inggris institusi institusi rumah sakit itu dipakai untuk menangani pasien-pasien miskin, di stuttgart jerman, pengadilan tahun 1589 mengindikasikan kemungkinan selama lima puluh tahun tidak ada lagi penderita lepra di rumah-rumah sakit. di lipplingen, rumah sakit lepra berubah dipakai untuk menampung pasien-pasien
gila, pada awal abad ke-17, lepra benar-benar lenyap dari eropa,
pasien gila memasuki masa-masa renaisans, kisah tentang
pasien-pasien gila dalam beberapa karya sastra klasik digambarkan mengenai pasien-pasien gila yang yang berlayar dalam kapal di lautan. namun gambaran kapal-kapal itu bersifat romantik dan satiris yang secara simbolis membawa pasien-pasien gila ke pulau keberuntungan dan kebenaran mereka, karya-karya symphorien champier yang memadukan ship of princes and battles of nability pada tahun 1502 dengan ship of virtous ladies tahun 1503. ada juga ship of health bersama dengan bauwe schute jacob van oestvoren tahun 1413.
dalam narranschiff, pasien-pasien gila itu bebas berlayar dari satu kota ke kota lain , mereka berlayar dengan mudah dan diijinkan mengembara di daerah terbuka, pada masa renaisance ini, pasien-pasien gila diperlakukan secara baik, dirawat sedemikian rupa di tengah-tengah warga kota, seperti di jerman. selain itu bahtera-bahtera ziarah dan kargo-kargo menjadi perlambang pasien-pasien gila , dalam karya sastra, praise of folly karangan erasmus dan the cure of madnes dan ship of fools karangan hieronymus bosch,kegilaan dimainkan sebagai parodi atau satire dalam pertunjukan drama-drama. dalam spontanitas parodi, mereka melontarkan kritisisme sosial politik agama dan moral. mereka menjungkirbalikkan secara ekstrem peraturan undang undang aturan tata tertib norma-norma, anggapan anggapan asumsi asumsi, dan pandangan-pandangan umum yang dipercaya masyarakat dan pemerintah saat itu, pasien gila ini dibiarkan berkeliaran. Ia menjadi lambang simbol kebijaksanaan atau Kebodohan yang melawan menentang supermasi pemerintah , makna positif kegilaan era renaisans yang menandai dialog kritis antara kebodohan dan rasio ini pelan-pelan lenyap,
Pada abad ke-17 terjadi pergeseran makna dan posisi pasien-pasien gila
ini. Di Jerman,Paris, Inggris, Skotlandia, tiba-tiba mendadak secara serentak
hampir bersamaan, pasien-pasien gila ditempatkan dalam “Hospital Generale”;
sebuah rumah pengurungan yang dibangun atas biaya pemerintah.
Di Paris, pendirian Hospital Generale ini pada 27 April 1656. Bersamaan dengan itu, gudang-gudang senjata, gedung kosong, rumah tinggal, balai-balai kota, dan rumah-rumah sakit difungsikan sebagai rumah pengurungan, di mana pasien miskin , pasien-pasien cacat dengan segala jenis kelamin dan keturunan, dalam keadaan sehat atau tidak sehat ditempatkan di dalamnya, pasien-pasien gila tinggal dalam Hospital Generale di Bicetre (rumah prajurit) dan La Salpetriere (gudang senjata). Di sana hukuman dan represi diberlakukan dengan sadis oleh raja, polisi dan pengadilan, peristiwa pembubaran pusat
yayasan sosial gereja seluruh negara (grand almonry of the realm) yang
bertugas memberi bantuan sosial dan kesejahteraan kepada masyarakat oleh
penguasa raja, dengan penghapusan ini diharapkan pemerintah akan lebih
leluasa menerapkan proses pengurungan tanpa intervensi hukum dari
lembaga-lembaga lain. dengan demikian sesungguhnya hospital generale
tidak lain merupakan instansi aturan dari tatanan monakhial dan borjuis belaka
yang dijalankan di perancis selama masa-masa itu,
di jerman, rumah-rumah pasien gila atau zuchthausern,
semacam hospital generale didirikan di hamburg antara tahun 1620, spandau (1684) ,konigsberg (1691),basel (1667), breslau (1668), frankfurt (1684),
berkembang ke osnabruck,torgau,leipzig, halle, cassel, brieg,
bangunan kurungan ini mirip struktur semi-pengadilan,pasien-pasien gila dikurung bersama-sama dengan para tuna-wisma, pengangguran, pasien sakit, pasien tua, pasien yang tidak waras, dan kaum miskin,
ditemukan arsip di inggris, pada tahun 1575 yang berisi “hukuman atas para gelandangan dan pembebasan pasien-pasien miskin”. menempatkan para pengangguran, gelandangan, dan pasien-pasien miskin ke dalam rumah-rumah pengoreksian. mereka dikurung dan dipekerjakan di dalamnya. mereka berada di bawah tanggungan pribadi-pribadi sehingga sering diperlakukan sewenang-wenang. pada tahun 1697 beberapa jemaah gereja bristol bersatu membentuk rumah-rumah kerja pertama di inggris. rumah kerja kedua dibangun di worcester tahun 1703 dan ketiga di dublin, lalu di plymouth, norwich, hull dan exester. pada akhir abad ke-18, rumah-rumah kerja ini sudah mencapai 126 buah. rumah-rumah kerja ini lalu meluas sampai belanda, italia, dan spanyol. penghuninya pun mulai heterogen yaitu anak nakal, pasien pasien yang dituduh melanggar hukum dalam masyarakat, pada tahun 1532, parlemen paris memutuskan menangkap pengemis dan memaksa mereka bekerja di pabrik tenun dengan kaki di rantai. tahun 1534, para pengemis dan gelandangan harus meninggalkan kota dan dilarang menyanyi himne di jalan-jalan. pada tahun 1657 keluar sebuah aturan berisi larangan kepada siapapun untuk mengemis di kota dan di desa antara paris. pada tahun 1622 timbul pamflet grievous groan for the poor (rintihan yang menyedihkan bagi pasien-pasien miskin) dibuat oleh thomas dekker yang menekankan bahaya yang akan terjadi atas keberadaan pasien-pasien miskin dan merekomendasikan agar mereka dibuang ke tanah baru india barat dan timur. atau mereka ditempatkan dalam rumah-rumah.pengoreksian. kemungkinan fungsi hospital generale yaitu alat koreksi belaka pada status kegilaan pasien; yaitu
mencegah kesemrawutan tatanan dari pasien-pasien malas, pengemis dan
pengangguran, yang notabene dianggap sebagai dimensi kebinatangan
manusia. atas nama “kewajiban moral” ini penguasa melakukan serangkaian
praktek pendisiplinan dan represi fisik pada pasien-pasien gila. mereka diikat
dengan rantai, dipukuli, berada dalam pasungan, digantung, dan dtempatkan
dalam penjara-penjara untuk mentaati kerja. peristiwa ini bisa dihubungkan
dengan pengkambinghitaman atas hilangnya subyek moral setelah penyakit
lepra di daratan eropa menghilang.
abad 19, pasien-pasien gila dikelompokkan dan dikategorisasikan ke dalam mereka yang mengalami gangguan mental, stres, neurosis, melankolis, atau schizoprenia dimasukkan dalam rumah-rumah sakit jiwa. mereka menjalani proses “penyembuhan”. mereka tidak lagi mengalami represi fisik (diikat pada rantai atau dicambuk seperti seabad sebelumnya), juga mereka tidak menjadi tanggung jawab masyarakat bersama, melainkan kegilaan itu ditangani oleh pasien dokter, pasien terapis atau pasien psikiater untuk disembuhkan baik penyakitnya, mekanismenya yaitu melalui kesunyian dan penyadaran
layaknya pasien yang bertatapan dengan “cermin” : pasien-pasien
gila ini ditempatkan dalam kesunyian, berbicara, menatap dan mengoreksi
dirinya sendiri, bagaikan berada dihadapan sebuah cermin, sehingga
menyadari kegilaannya. melalui percakapan, bahasa dan kata-kata, terapi
mencoba meyakinkan pasien gila akan status kegilaannya dan menyadari
dirinya sendiri benar-benar gila supaya bebas dari kegilaan itu. melalui
terapi itu mereka dihinakan karena status kegilaannya itu. di sini tentu saja
sang terapis-lah (dokter) yang menentukan disposisi gila dan tidak, rasional
atau tidak rasional. dan perlahan-lahan cara-cara, aturan-aturan, dan
pengetahuan terapi ini diinstitusionalisasikan dalam suatu disiplin ilmu yang
pasien kenal sekarang ini sebagai disiplin ilmu psikiatri, berikut teknik
psikopenelitiannya.
penilaian kegilaan ini dilakukan secara terus menerus. apa yang
dilakukan oleh tokoh medis ini dalam teknik psikiatrinya bukanlah penelitian
obyektif dan ketat atas kegilaan itu sendiri, melainkan mengobservasi dan
mempercakapkan kegilaan itu sendiri pada penderitanya. tokoh medis itu
mengorek sumber-sumber kegilaan, mengungkap kesalahan-kesalahan
tersembunyi, dan umumnya berusaha menghadirkan rasionalitas menggantikan
unsur-unsur atau perasaan irasionalitas penyebab kegilaan. dokter, melalui
otoritas keilmuannya, mengontrol, mengawasi, dan menentukan kehendak,
moralitas dan makna keteraturan atau kewarasan dalam diri pasien.
menurut foucault, tahap ini merupakan tindakan yang lebih menyakitkan
dibandingkan represi fisik sebagaimana terjadi sebelumnya. mengapa? karena
disiplin psikiatri justeru menjadi alat represi paling paripurna yang langsung
menusuk ke jantung batin, mengawasi perasaan dan pikiran manusia. jika
pada abad klasik pasien gila dibiarkan berkeliaran atau dihempaskan berlayar
dalam samudra kebebasan, lalu pada abad berikutnya mereka dikurung dalam
penjara hospital generale yang represif dan mematikan, maka pada abad 19
ini kegilaan yaitu sebuah penyakit dan penderitanya mesti ditempatkan
dalam rumah sakit jiwa untuk disembuhkan secara medis. bukan hanya itu,
sekarang telah timbul suatu otoritas baru yang memiliki otoritas tunggal
menentukan status kegilaan pasien, yaitu para ahli dan dokter. tidak
berhenti di situ mereka pun menciptakan disiplin keilmuan baru untuk
melegitimasi kekuasaannya, yaitu disiplin ilmu psikiatri. dengan demikian
pada zaman modern ada tiga institusi yang saling terkait dan dianggap paling
berhak menghakimi status kegilaan pasien. pertama, dokter atau ahli
medis; kedua, disiplin ilmu psikiatri; dan ketiga, sebuah struktur aneh yang
disebut rumah sakit jiwa. foucault menyebut fenomena ini sebagai pendewaan
atas tokoh medis dalam struktur penanganan kegilaan,
ketiga institusi inilah yang akhirnya memberikan label baru pada
pasien-pasien gila ini sebagai pasien yang berpenyakit jiwa. dari hasil penelitian
michel foucault mengenai sejarah kegilaan di atas, dapat dipahami bagaimana
sebuah kegilaan telah dikonsepsikan dan ditangani secara berbeda-beda dalam
setiap masa-masa sejarah tertentu. ada pergeseran-pergeseran tentang makna
kegilaan berikut posisi pasien-pasien gila dalam masyarakat. di situ pula
ditunjukkan kekuasaan macam apa yang mengklaim punya hak menentukan
kategori-kategori kegilaan dan cara penanganannya.
Dalam kapal-kapal kegilaan abad renaisans, contohnya, pasien-pasien gila
yaitu mereka kaum bijak yang bebas menyampaikan khotbah-khotbah satiris
dan kritis pada kekuasaan. dalam hospital generale pasien-pasien gila
didefinisikan dan dikendalikan oleh kuasa obligasi etis negara. sedang
dalam rumah sakit jiwa mereka diawasi, dikontrol dan dikendalikan para tokoh
medis dan ilmu psikiatrinya. kini disiplin psikiatri sangat sentral dalam
penanganan masalah kelainan mental atau kegilaan ini. dengan mudahnya
kegilaan dipersepsi sebagai penyakit yang mesti disembuhkan secara medis.
contohnya laporan scientific american 1999 yang mengutip hasil penelitian w.w. eaton, menyatakan kemungkinan pada tahun 1985 ada antara 1 % penduduk
dunia yang berumur antara 15 hingga 30 tahun mengidap penyakit
schizoperenia. angka itu akan terus membesar karena hingga kini belum
ditemukan metoda penyembuhan dan obat penyembuh yang manjur dan
meyakinkan. lalu laporan itupun mengajukan tiga terapi untuk
mengenali gejala penyakit jiwa ini yaitu terapi genetika, terapi
kejiwaan, dan terapi anatomis keorganan otak.
terapi genetika, katanya, cenderung mengkaitkan penderita
penyakit schizoprenia berdasar garis keturunan dengan genetika generasi
sebelumnya seperti ayah-bunda, kakek, nenek dan seterusnya, mengenai
kemungkinan mengidap penyakit yang sama. adapun terapi kejiwaan
menyimpulkan kemungkinan penyebab penyakit schizoprenia berasal dari
ketidakberesan mental (mental disorder). masalah kejiwaan ini
(pathophysiology) berkaitan timbal balik dengan kerja fungsional otak melalui
jaringan sistem persyarafan. dan pada akhir laporan itu dinyatakan
kemungkinan uji coba perawatan medis pada gejala-gejala kejiwaan itu
(penyakit-penyakit itu, kata mereka) terkadang memicu dampak yang
mengerikan, terutama bagi penderita yang berusia produktif, karena dapat
memicu kekurangan pathognomonic yang berpengaruh pada tingkat
kesuburan penderita.46 oleh karena itu, diharapkan pengobatan alternatif
dapat berperan.
kemungkinan penanganan medis pada gejala kegilaan atau sakit mental tidaklah
berhasil. bisa jadi atau malahan mungkin bisa dipastikan ketidakberhasilan
ini akibat salah penelitian pada gejala kegilaan. ia dianggap sebuah
penyakit, padahal bisa jadi gejala-gejala yang ahli medis anggap sebagai sakit
jiwa, kelainan mental, atau kegilaan itu yaitu produk atau pengaruh dari
sistem sosial pasien yang sebenarnya fasis dan tidak memberi ruang
sejengkalpun pada manusia untuk membangun proyek imajinasinya. bisa jadi
mereka yaitu jiwa-jiwa yang kosong yang meratap dan mengalami histeria
ketakutan oleh situasi masyarakat dan sistem sosial pasien yang telah sakit
parah. sayangnya pasien-pasien yang mengaku sehat .padahal sebenarnya sakit ini malahan menghakimi mereka sebagai penderita penyakit jiwa.
gangguan jiwa termasuk berbagai keadaan gangguan fungsi mental dan perbuatan pasien seperti psikosis fungsional termasuk skizofrenia, gangguan mood dan afek, gangguan waham dan sebagainya. penyebab gangguan jiwa yaitu multifaktorial atau multidimensional, pasien dikatakan mengalami gangguan jiwa bila ada gangguan pada unsur psikis berupa pikiran, perasaan, perbuatan,
gangguan jiwa dibagi ke dalam dua golongan besar yaitu psikosa dan non-psikosa. golongan psikosa memiliki dua gejala yaitu tidak adanya pemahaman diri dan ketidak mampuan menilai realitas , golongan non-psikosa kedua gejala utama itu masih baik. golongan psikosa itu dibagi dalam
dua sub golongan, yaitu psikosa fungsional dan psikosa organik, psikosa fungsional yaitu gangguan jiwa yang dipicu karena terganggunya fungsi sistem tranmisi sinyal penghantar syaraf (neurotransmilter) sel-sel saraf dalam susunan saraf pusat (otak), tidak ada kelainan struktural pada sel-sel saraf otak itu, psikosa organik yaitu gangguan jiwa yang dipicu karena adanya
kelainan pada struktur susunan saraf pusat otak contohnya
pada tumor di otak, kelainan pembuluh darah di otak, infeksi di otak,
gejala gangguan jiwa sangat bermacam ragam tergantung jenis gangguan jiwa yang terjadi, gejala timbul bersamaan, gejala itu bertahan sampai jangka waktu yang cukup lama dan timbul terus-menerus. berbagai penyakit jiwa juga dapat dikenali melalui tanda dan gejala fisik, psikis dan sosial, gejala kejiwaan dapat mempengaruhi keadaan fisik pasien , ini dinamakan psikosomatis atau reaksi psikofisiologi, penyakit yang dapat terpicu oleh reaksi psikosomatis, antara lain: asma,sakit kepala, insomnia, gangguan saluran cerna,
diare , bila dikaitkan dengan psikosomatis, gejalanya berlangsung lebih dari 2 minggu, hilang timbul. sedang gejala psikis yang bisa timbul yaitu persepsi yang
kacau, pemikiran yang menyimpang dan kacau, ekpresi dari emosi yang keliru,
depresi macam-macam pengekspresian emosi, reaksi emosi yang tidak tepat,
aktivitas motorik yang tidak wajar, atau aktivitas yang tidak terkendalikan,
gejala dan tanda tanda lain yang dapat terjadi pada penderita gangguan jiwa yaitu disorientasi; dimana pasien bisa tidak tahu di mana ia berada, siapa dirinya, hari apa sekarang, kecurigaan dan kepekaan yang berlebih-lebihan,kekanak-kanakan,
a. klasifikasi gangguan jiwa
gangguan jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama, yaitu
penyakit mental dan cacat mental, cacat mental suatu keadaan yang
termasuk difisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini.
1. istilah fungsional dan organik menunjukkan etiologi penyakit dan
dipakai untuk membagi psikosis. psikosis fungsional berarti ada
gangguan fungsi, tanpa kelainan patologi yang dapat dibuktikan,
gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa ada
pada unsur kejiwaan, namun penyebab utamanya mungkin di badan
(somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik),
tidak ada penyebab tunggal, namun beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan jiwa,
2. penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis.
psikoneurosis merupakan keadaan lazim yang gejalanya dapat dipahami
dan dapat diempati. psikosis merupakan penyakit yang gejalanya kurang
dapat dipahami dan tidak dapat diempati ,
b. macam-macam gangguan jiwa
macam-macam gangguan jiwa, yaitu; gangguan perkembangan psikologis, gangguan perbuatan dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja,gangguan mental organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perbuatan yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik, gangguan kepribadian dan perbuatan masa dewasa, retardasi mental,
1. Skizofrenia.
Skizofrenia yaitu gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu
menilai realitas , Skizoprenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat
ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.
dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional , delusi keyakinan yang salah dan halusinasi,keadaan penderita sering terlambat disadari keluarga , semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi pada upaya terapi semakin kuat, pasien yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog,
gejala skizofrenia ,antaralain : wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh, pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang atau berputar-putar, penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi, menjadi pemalu, tertutup, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu ,
gejala-gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kelas,antaralain :
a. gejala-gejala positif yaitu halusinasi, delusi, gangguan pemikiran
(kognitif)
b. gejala-gejala negatif yaitu kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perbuatan, kurangnya dorongan untuk beraktivitas,
gejala-gejala negatif yang diperlihatkan pada penderita skizofrenia yaitu : sulit dalam berpikir abstrak,pola pikir stereotip tidak ada inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, monoton, dan tidak ingin apa-apa dan serba malas , alam perasaan tumpul dan mendatar, gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi,
mengasingkan diri tidak mau bergaul dengan pasien lain, suka melamun
sukar diajak bicara, pendiam, pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial,
gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada penderita
skizofrenia yaitu : merasa dirinya serba mampu, serba hebat , pikirannya penuh dengan kecurigaan seakan-akan ada ancaman pada dirinya, menyimpan rasa permusuhan, delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak masuk akal, meskipun telah dibuktikan secara obyektif kemungkinan keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya, halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa rangsangan stimulus contohnya penderita mendengar suara-suara/bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara/bisikan itu ,kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi
pembicaraannya. contohnya bicaranya kacau, gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif , bicara dengan semangat dan gembira berlebihan,
pada anak-anak kecil ,keberadaan skizofrenia sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti gangguan stres post-traumatik,autisme, sindrom Asperger atau ADHD atau gangguan perbuatan , pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau.kecurigaan berlebihan, menganggap semua pasien sebagai musuh. gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada pasien lain dan selalu menyendiri. pada gangguan skizotipal pasien memiliki perbuatan atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perbuatannya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren , tidak semua pasien yang memiliki premorbid berkembang menjadi skizofrenia. sebaliknya, mereka yang wajar bisa saja menderita skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tidak mampu mengatasi, obat-obatan seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi) juga dapat memicu gejala-gejala psikosis,
perawatan dalam menyembuhkan penderita skizofrenia yaitu perawatan obat-obatan antipsikotik yang dicampurankan dengan perawatan terapi psikologis,
kisah john nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan kemungkinan penderita skizofrenia bisa sembuh ,
untuk pemberian terapi dan rehabilitasi kepada penderita gangguan jiwa
skizofrenia perlu dilakukan cara-cara ,antaralain :
psiko-edukatif; dalam perkembangan jiwa atau kepribadian pasien dari
mulai lahir hingga menginjak usia remaja, hendaknya tidak hanya berkembang
secara baik dari segi pisik namun juga faktor kejiwaaannya. pendidikan anak
hendaknya diperhatikan oleh pasien tua agar terbentuk sifat pribadi yang bisa
menangkis terjadinya gangguan jiwa skizofrenia,
dari sisi organobiologik, dihindari kemungkinan adanya faktor genetik
(keturunan), maka perlu diteliti riwayat atau sissilah keluarga. bila dalam
keluarga ditemukan salah pasien menderita skizofrenia sebaiknya menikah
dengan pasien jauh dan sesama penderita skizofrenia sebaiknya tidak saling
menikah. dengan cara ini pasien yang menderita gangguan jiwa
skizofernia bisa sembuh.
untuk menghindari kemungkinan adanya faktor epigenetik, hendaknya
selama kehamilan pasien ibu perlu mendapat perawatan yang baik. olehnya
itu perlu dicegah adanya infeksi virus atau infeksi penyakit lainnya. dicegah
menurunnya auto-immune, dicegah berbagai macam komplikasi kandungan.
gizi harus cukup dan berimbang dan selama kehamilan dipelihara keadaan
mental emosional ibu dalam keadaan sehat atau stabil, bebas dari stres,
cemas dan depresi,