REFERENSI PENYAKIT DALAM HURUF A
ASMA BRONKIALE
di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, sehingga muncul peradangan dan penyempitan sementara,
dua faktor yang menjadi penyebab asma ,yaitu :
pemicu yang menyebabkan mengencang atau menyempitnya saluran pernafasan (bronkokonstriksi) tetapi tidak menyebabkan peradangan, antaralain :
Infeksi saluran pernafasan,
Perubahan cuaca dan suhu udara,
sesuatu yang bersifat alergen, seperti hewan ,polusi udara ,gas kimia, uap bahan kimia, radiasi , asap rokok, serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin , insektisida, debu,
Penyebab (inducer) yaitu sel mast di sepanjang bronki menghasilkan histamin dan leukotrien sebagai respon terhadap asap gas bahan kimia serbuk sari, debu halus , yang menyebabkan terjadinya:
perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran pernafasan,
dimana hal ini memperkecil diameter dari saluran udara ( bronkokonstriksi) dan penyempitan ini memicu pasien berusaha bernafas.
kontraksi otot polos,
peningkatan pembentukan lendir,
gejalanya yaitu : sesak hebat ditandai dengan aktifnya otot-otot bantu pernapasan dan sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat berakibat fatal.
dispnoe di pagi hari dan sepanjang malam, sesudah latihan fisik (terutama saat cuaca dingin), berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas, berhubungan dengan paparan terhadap alergen seperti pollen dan bulu binatang.
batuk yang panjang di pagi hari dan larut malam, berhubungan dengan faktor iritatif, batuknya bisa kering, tapi sering terdapat mukus bening yang diekskresikan dari saluran nafas.
diagnosa asma berdasar anamnesis dan auskultasi. pada asma ringan, auskultasi hampir selalu normal bila pasiennya asimtomatik,
Pada penyakit ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2 – 0,3 ml subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kg berat badan diulang dengan memperhatikan fungsi respirasi, tekanan darah, nadi ,
Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x sehari pada orang dewasa dan 10 – 15 mg / kg beratbadan sehari untuk anak,
Pilihan lain : Salbutamol 2 – 4 mg 3 x sehari untuk dewasa
Efedrin 10 – 15 mg 3 x sehari untuk menambah efek theofilin,
penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral ,maka perlu dilakukan :
pasien diinfus glukosa 5%,
aminofilin 5 – 6 mg/kg beratbadan disuntikkan perlahan bila penderita belum memperoleh teofilin oral,
prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan dosisnya , diatasi dengan adrenalin,
ASPERGILOSIS
aspergilosis yaitu infeksi pada paru-paru,
aspergilosis terjadi bila organisme aspergillus masuk ke dalam saluran telinga atau paru-paru,
di paru-paru akan tumbuh aspergiloma (bola-bola jamur aspergillus). bola-bola ini terdiri dari sel-sel darah putih yang tidak beraturan,serabut jamur, serabut bekuan darah , bola-bola ini secara bertahap membesar merusak jaringan paru-paru.
pada penderita gangguan sistem kekebalan ( pasien penerima cangkok jantung atau hati), aspergilosis menyebar melalui aliran darah menuju ke ginjal hingga otak ,
infeksi ini terutama yang dialami penderita tuberkulosis atau bronkitis,jarang ditemukan pada penderita AIDS
aspergilosis disebabkan jamur aspergillus,
yang biasa ditemukan dan tumbuh dalam tumpukan pupuk kandang sangkar hutan rawa rawa,
Aspergiloma menyebabkan batuk darah berulang ,
pada jaringan yang lebih dalam menyebabkan gangguan pernafasan,
demam, menggigil, syok, mengigau , pembekuan darah, gagal ginjal, gagal hati (menyebabkan sakit kuning)
aspergilosis pada saluran telinga menyebabkan gatal ,
cairan dari telinga biasanya keluar selama tidur, sehingga meninggalkan bercak di bantal,
aspergiloma pada paru-paru tidak menampakan gejala baru diketahui saat pemeriksaan rontgen dada,.
obat ketokonazol dan itrakonazol yang diberikan per-oral (melalui mulut) pada infeksi jaringan yang lebih dalam,
obat alumunium asetat (larutan burow) untuk membersihkan saluran telinga yang terinfeksi,
aspergiloma diangkat melalui operasi pembedahan,
obat anti jamur amfoterisin b, diberikan melalui infus,
AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yaitu kumpulan penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
virus HIV ada dalam cairan tubuh seperti air susu ibu,darah, cairan sperma, cairam vagina , virus merusak sistem kekebalan tubuh manusia memyebabkan turunnya daya tahan tubuh sehingga tubuh mudah terjangkit penyakit infeksi,
penyebab AIDS yaitu virus HIV, suatu jenis retrovirus golongan virus yang
menggunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetik,
berdasarkan gejala dan pemeriksan darah. pemeriksaan darah dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi,
keterangan C bahwa : ada gejala yang ditemukan pada pasien AIDS
seperti :
Taksoplasmosis di otak,Septikemia salmonella yang berulang; Leukoensefalopati multifokal progresif; Pneumonia Pneumocystis carinii;
Kandisiasis bronki, trakea dan paru; Kandidiasis esofagus; Kanker leher rahim invasif; Coccidiodomycosi menyebar atau di paru; Kriptokokosis di luar paru; Retinistis virus sitomegalo; Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV; Herpes simpleks atau ulkus kronik lebih dari sebulan lamanya; Bronkitis, esofagitis atau pneumonia; Histoplasmosis menyebar atau di luar paru; Isosporiasis instestinal kronik lebih dari sebulan lamanya; Sarkoma kaposi; Limfoma burkit (atau istilah lain menandakan lesi yang mirip); Limfoma imuno blastik, L.primer di otak; Micobacterium Avium Complex atau M.lansii tersebar di luar paru; M.tuberculosis dimana saja (paru atau luar paru);
keterangan A bahwa : infeksi HIV tanpa gejala (asimtomatik), limfadenopati generalisata yang menetap dan infeksi akut primer dengan penyakit penyerta,
keterangan B bahwa : gejala pada pasien remaja dewasa yang terinfeksi HIV yang tidak termasuk dalam kategori C dengan kondisi:
adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang diperantarakan sel (Cell mediated immunity) atau
membutuhkan yang pengobatan akibat komplikasi infeksi HIV ,dengan gejala :
neuropati perifer,penyakit radang panggul; purpura idiopatik trombositopenik; listeriosis; angiomatosis basilari; kandidiasis orofaringeal; kandidiasis vulvovaginal; displasia leher rahim; demam 38,5 oc atau diare lebih dari 1 bulan; oral hairy leukoplakia; herpes zoster;
Pengobatan:
obat Protease Inhibitor (PI) ini menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam animo menjadi protein yang lebih kecil , seperti : amprenavir (APV), lopinavir/ritonavir (LPV/r),indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV) dan ritonavir (RTV),
obat Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor NsRTI ini dinamakan analog nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. proses ini diperlukan agar virus dapat bereplikasi. obat dalam golongan ini yaitu stavudine (d4T) ,abacavir (ABC),zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) dan zalcitabine (ddC),
obat Non-Nucleside Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI) ini berbeda dengan NRTI walaupun juga menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA, seperti : delavirdine (DLV),nevirapine (NVP), efavirenz (EFV),
ALKALOSIS METABOLIK
Alkalosis Metabolik yaitu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat,
Alkalosis metabolik terjadi bila terlalu banyak penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat), kehilangan asam karena muntah dan pengosongan lambung, kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat kortikosteroid) tubuh kehilangan banyak asam lambung selama muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (setelah pembedahan perut), terjadi pada pasien yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan soda bikarbonat, terjadi bila kehilangan banyak natrium atau kalium yang mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah,
gejala:
alkalosis metabolik yaitu spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani),menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut dan kejang otot, jika terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan)
diagnosa:
dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa,
pengobatan:
untuk menghemat kadar kalium diberikan captopril , enalapril , triamterene , spironolactone , amiloride
lisinopril diberikan jika ini disebabkan oleh penyakit hiperaldosteron
dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium),
jika berat diberikan amonium klorida secara intravena,
untuk mengurangi edema penumpukan cairan dapat diberikan asetazolamide ,
ALKALOSIS RESPIRATORIK
alkalosis respiratorik yaitu darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam mengakibatkan kadar karbondioksida dalam darah rendah,
penyebab alkalosis respiratorik ,antaralain:
kadar oksigen darah yang rendah,demam,overdosis aspirin, nyeri,sirosis hati,
diagnosa berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri,
ph darah juga sering meningkat,
gejala Alkalosis respiratorik yaitu cemas , gatal disekitar bibir dan wajah, jika parah maka penurunan kesadaran dan kejang otot hiperventilasi atau pernafasan yang cepat dan dalam memicu
jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah terlalu banyak,
penyebab hiperventilasi yaitu kecemasan,
satu-satunya pengobatan yaitu memperlambat pernafasan,
diberikan obat pereda nyeri jika penyebabnya rasa nyeri,
penderita menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. ini dilakukan berulang sebanyak 6-10 kali,menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) dapat meningkatkan kadar karbondioksida sesudah penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya,
bila kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi alkalosis respiratorik.
AMUBIASIS
Amubiasis yaitu penyakit yang disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica yang hidup di kolon usus, ini mengakibatkan radang bernama amubiasis intestinal. jika tidak diobati amubiasis intestinal menyebar ke luar usus memicu amubiasis ekstra-intestinal,
masa inkubasi rata-rata 2 – 4 minggu,
amubiasis kolon akut atau disentri amuba memiliki gejala tinja berlendir , berdarah, tenesmus anus, nyeri perut , diare ,demam,konstipasi,
amubiasis kutis dan perinealis memicu ulkus yang tepinya bergaung, amubiasis vaginalis memicu leukore dengan bercak darah dan lendir,
pada amubiasis ekstraintestinalis ditemukan amubiasis usus,
gejala amubiasis hati yaitu berat badan turun , ikterus, demam, hati membesar , nyeri tekan abdomen terutama di daerah kanan atas, berkeringat, tidak nafsu makan,
cara mendiagnosa :
pada amubiasis hati: terdapat histolitika E.histolytica dalam biopsi dinding abses atau aspirasi nanah. bila tidak ditemukan ameba maka dilakukan pemeriksaan serologi ,
pada Amubiasis kolon akut : terdapat E.histolytica bentuk histolitika dalam tinja cair ,
pada Amubiasis kolon menahun : terdapat E.histolytica bentuk kista dalam tinja, bila tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulang 3 hari berturutturut,
dengan pemeriksaan serologi
pengobatan :
metronidazol untuk mengatasi amubiasis ekstraintestinalis atau amubiasis usus ,
dosis anak 1 tahun : 50 mg/kg berat badan 3 x sehari, selama 7 – 10 hari.
dosis dewasa : 500 – 750mg 3 x sehari selama 7 – 10 hari.
amubiasis ekstraintestinalis memerlukan pengobatan yang lebih lama.
pencegahan yaitu membersihkan sayur dan buah-buahan yang akan dimakan,
ANEMIA
anemia dikelompokan berdasarkan cara terjadinya yaitu anemia aplastik ,anemia karena keganasan, anemia pasca perdarahan, anemia hemolitik, anemia defisiensi,
hemolisis terjadi pada defisiensi G6PD dan talasemia.
anemia disebabkan kurangnya Produksi darah karena perusakan darah yang berlebihan , defisiensi atau kegagalan fungsi sumsum tulang tubuh, kehilangan darah yang berlebihan, ankilostomiasis atau Kehilangan darah yang samar dan kronik memicu anemia defisiensi Fe,
anemia akibat tiba tiba kehilangan banyak darah 12 – 15 % memacu
homeostatis kompensasi tubuh. dengan gejala pucat, takikardia dengan tekanan darah normal atau rendah,
Kehilangan darah 15 – 20 % memicu tekanan darah mulai turun sampai
syok, sedang kehilangan darah 20% memicu kematian,
gejala anemia defisiensi antaralain : di darah tepi tampak anemia hipokrom dan
mikrositer, kandungan besi serum rendah, lemas, sering berdebar, lekas lelah dan
sakit kepala. papil lidah tampak atrofi. jantung kadang membesar dan terdengar
murmur sistolik.
kekurangan vitamin B12 atau asam folat memicu anemia megaloblastik
disertai gejala neurologi,
gejala anemia aplastik yaitu kadar hb yang rendah ditambah gejala sistemik
tanpa gejala pembesaran organ,
anemia hemolitik yaitu naiknya bilirubin darah (ikterus) dan
limpa membesar,
diagnosa dengan dilakukan pemeriksaan kadar Hb dan darah tepi. umum Hb < 12 gr/dl,
Keberhasilan pengobatan tergantung pada cepat tidaknya pengobatan,
dampak lambat diatasi dengan transfusi packed red cell,
anemia pascaperdarahan diatasi dengan transfusi darah sebanyak 10 – 20 ml/kg berat badan , plasma expander. atau cairan intravena ,
Anemia megaloblastik dibedakan berdasarkan defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat,
· Dosis vitamin B12 100 mcg/hari , selama 5 – 10 hari dinaikan menjadi 100-200 mcg/bulan
· Dosis asam folat 0,5 – 1mg/hari secara oral selama 10 hari, dilanjutkan dengan 0,1 – 0,5 mg/hari.
Hemolisis autoimun diatasi dengan prednison 2 – 5 mg/kg beratbadan /hari peroral dan testosteron 1 – 2 mg/kg beratbadan /
anemia defisiensi besi diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung sulfas ferosus 10 mg/kg berat badan 3 x sehari atau besi elementer 1mg/kg beratbadan /hari,
ANGINA PEKTORIS
angina pektoris adalah keadaan iskemia jaringan otot jantung dengan rasa tidak enak di dada ,
bentuk angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak stabil. angina tidak stabil yaitu merupakan bentuk awal infark miokard tingkat parah penyakit ,
iskemia terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. ini terjadi jika kebutuhan oksigen miokardium meningkat karena : aliran darah koroner berkurang pada spasme atau trombus koroner, kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi,
gejala tanda awal pasien mengeluh nyeri dada ,
Nyeri rasa terhimpit, rasa terjepit , rasa terbakar yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam kadang sampai ke pundak, bahu leher kiri, jari, menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi hingga ke lengan kanan,
rasa nyeri kadang disertai gejala rasa akan pingsan (fainting), berkeringat dingin, mual muntah, rasa lemas, berdebar ,
angina muncul selama 1 – lebih dari 20 menit saat pasien melakukan olahraga fisik (angina stabil),penyakit ini akan hilang jika pasien beristirahat,
nyeri angina konstan stabil. namun jika lama serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur, maka ini tanda prainfark (angina tidak stabil)
angina Prinzmetal muncul saat pasien sedang istirahat,
angina dinamakan parah jika serangan berikutnya muncul setelah pasien selesai makan atau pasien melakukan kegiatan ringan dinamakan angina tidak stabil,
saat serangan terjadi di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras, denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat ,
Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
penyakit ini memiliki risiko: diabetes melitus,
hipertensi, obesitas ,
diagnosa pemeriksaan dengan pemeriksaan EKG nyeri dada retrosternal
angina pektoris diatasi dengan mengurangi rokok, berat badan dan kopi,
tekanan darah tinggi diturunkan,
serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang. vasodilator memperbaiki kadar oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.
obat nitrogliserin sublingual dosis 0,15 – 0,6 mg diminum beberapa kali tiap hari dengan efek samping sakit kepala, setelah diulang 3 kali pengobatan gejala tidak berkurang maka kemungkinan telah terjadi infark,
obat isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 – 5 mg atau tablet oral 5 – 30 mg,
obat Propranolol untuk mengatasi angina pektoris , karena obat ini mengurangi kerja otot jantung sehingga kebutuhan oksigen jantung turun, Efek propranolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan istirahat 60 – 70 kali/menit.
dosis awal : 20 mg 2 x sehari,
dosis maksimal : 120 mg sehari,
obat ini tidak boleh digunakan pada angina prinzmetal,
angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 – 1mg 3 x sehari dengan titrasi.
Nitrat ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 – 60mg 3 x sehari, atau verapamil 40 – 80mg 3 x sehari.
ANTRAKS
antraks sebagai penyakit yang disebabkan kuman antraks (bacillus anthracis) ini dialami hewan seperti kuda,sapi, kerbau, kambing, domba, babi yang dapat ditularkan kepada orang yang berdekatan dengan hewan,
masuknya spora atau basil antraks ke dalam tubuh manusia melalui kulit yang lecet atau luka ,melalui mulut karena makanan yang tercemar menyebabkan antraks intestinal (pencernaan), inhalasi saluran pernafasan menyebabkan antraks pulmonal. antrak peradangan otak (meningitis) akibat antraks kulit, intestinal atau pulmonal,
manusia yang melakukan kontak atau bersentuhan dengan darah yang keluar dari hewan mati karena antraks atau gading hewan tercemar oleh spora antraks, sumber penularan antraks antara lain tanah, tanaman dan air yang tercemar oleh spora antraks,
antraks kulit
masa inkubasi antraks kulit 7 hari,
gatal ditempat lesi papel vesikel,
ulkus (tukak) di tengahnya terdapat jaringan nekrotik berbentuk keropeng berwarna hitam (tanda patognomonik antraks) dan biasanya didapatkan eritema dan udema di sekitar tukak, udema keras bila ditekan.
dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
demam yang sedang, sakit kepala,
predileksi antraks kulit pada muka, leher, lengan, tangan, kaki,
antraks kulit yang tidak diobati akan menyebar ke kelenjar limfe dan ke aliran darah, memicu septikemia dan kematian ,
pemeriksaan bakteriologis dari eksudat di tempat lesi kulit ,
antraks intestinal
masa inkubasi antara 2 – 5 hari,
gejala sakit perut hebat, konstipasi mual, tidak nafsu makan , suhu naik, muntah
terjadi gastro-enteritis akut kadang-kadang berdarah, hematemesis,
Pemeriksaan bakteriologis dari spesimen tinja ,
Diagnosa pasien dianggap mengidap antraks kulit jika
ada pemaparan dengan hewan di lingkungan tercemar oleh spora basil antraks dan ada kelainan pada kulit berupa tukak dengan jaringan mati berbentuk keropeng berwarna hitam di tengahnya (eskar), di sekitar tukak kemerahan,
ini dipastikan dengan diagnosia pemeriksaan bakteriologis,
pasien diberikan Procain penisilin dengan dosis 1.2 juta I.U i.m 2 x sehari selama 5 – 7 hari atau benzilpenisilin dengan dosis 250.000 I.U setiap 6 jam. Sebelum pemberian penisilin lakukan skin test. pasien yang alergi penisilin dapat diberikan tetrasiklin dengan dosis 500 mg, 4 x sehari selama 5 – 7 hari. ini tidak diberikan pada anak dibawah umur 6 tahun,
Obat kloramfenikol diberikan
untuk antraks intestinal seperti penisilin G 18 – 24 juta unit perhari secara intravena, dapat ditambahkan tetrasiklin 1 gram per hari.
ARTRITIS
Artritis yaitu peradangan (inflamasi) pembengkakan di area persendian,
Artritis berupa osteoartritis (OA) atau artritis reumatoid (AR), Pada osteoartritis faktor penyebabnya yaitu trauma atau pengausan sendi, pada AR faktor penyebabnya yaitu imunologi ,
Gejala artritis tergantung sendi mana yang sakit , osteoartritis menyerang sendi penyokong berat badan,
artritis reumatoid menyerang sendi-sendi kecil seperti sendi pergelangan tangan atau kaki hingga sendi-sendi besar seperti sendi bahu dan pinggul,
yang mirip dengan artritis yaitu reumatism encok yang berasal dari jaringan lunak di luar sendi dengan gejala sendi bengkak, merah dan nyeri,
serangan artritis reumatoid dimulai dengan gejala prodromal seperti badan lemah, hilang nafsu makan, nyeri dan kaku seluruh badan. gejala pada sendi muncul bertahap setelah beberapa minggu ,
serangan artritis reumatoid hilang timbul,
Serangan osteoartritis dengan gejala kaku pada sendi yang terserang, nyeri sendi yang berhubungan dengan gerak,
Pada pemeriksaaan radiologi osteoartritis memperlihatkan pelebaran sendi pada tahap awal, osteofit, sklerosis tulang dan penyempitan rongga antar sendi pada tahap lanjut,
Deformitas terjadi pada osteoartritis atau artritis reumatoid setelah terjadi destruksi sendi,
ini dapat di atasi dengan obat analgesik biasa atau dengan anti inflamasi nonsteroid ,obat fenilbutason 200 mg 3 x sehari,
obat ibuprofen 400 mg 3 x sehari,obat asetosal 1 gram 3 x sehari,
ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan maka kadar bikarbonat dalam darah menjadi rendah ,
jika peningkatan keasaman melebihi sistem penyangga pH, darah menjadi sangat asam,
Seiring dengan pH darah yang semakin menurun maka , pernafasan menjadi semakin lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida,
ginjal berusaha menstabilkan keadaan ini dengan mengeluarkan banyak asam dalam air kemih,
namun kedua cara ini terlampaui bila tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat hingga koma,
penyebab utama asidois metabolik,antaralain:
asetazolamid atau amonium klorida,
kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi,
gagal ginjal
asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal),
ketoasidosis diabetikum,
asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
zat beracun seperti metanol, paraldehid,etilen glikol, overdosis salisilat,
penyebab lain asidosis metabolik ,antaralain:
jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika pasien mengkonsumsi makanan yang mengandung asam ,
makanan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun,seperti
jika pasien mengkonsumsi zat anti beku (etilen glikol)
atau metanol (alkohol kayu) ,
asidosis metabolik disebabkan overdosis aspirin ,
melalui metabolisme maka tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak ,
tubuh menghasilkan asam akibat dari adanya diabetes melitus tipe i,
asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam ,
jumlah asam yang normalpun dapat menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal,
kelainan fungsi ginjal dinamakan asidosis tubulus renalis, yang dialami penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
jika diabetes tidak terkendali maka tubuh memecah lemak dan menghasilkan asam bernama keton,
asam yang berlebihan ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula,
gejalanya :
jika asidosis metabolik ringan tidak menimbulkan gejala, jika ada maka gejalnya yaitu : lelah, mual, muntah ,
pernafasan menjadi lebih dalam , pernafasan sedikit lebih cepat,
tekanan darah dapat turun, syok, koma bahkan kematian.
diagnosa:
kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin menandakan adanya diabetes ,
adanya bahan toksik dalam darah menandakan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.
pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran PH air kemih,
untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah,
diagnosis asidosis berdasarkan hasil pengukuran PH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan).
darah arteri dipakai karena darah vena tidak akurat untuk mengukur PH darah,
pengobatan:
bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.
bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan bisa membahayakan
Pengobatan asidosis metabolik tergantung penyebabnya.
misalnya jika penyakit ini disebabkan diabetes maka diatasi dengan insulin
jika penyakit ini disebabkan keracunan maka diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah,
dilakukan dialisa untuk mengatasi overdosis atau keracunan yang berat,
ASIDOSIS RESPIRATORIK
asidosis respiratorik yaitu kelebihan keasaman darah karena adanya penumpukan karbondioksida dalam darah akibat dari pernafasan yang lambat atau gagalnya fungsi paru-paru , asidosis respiratorik muncul jika paru-paru tidak mampu mengeluarkan karbondioksida ,
kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah,saat normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam, tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
asidosis respiratorik terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan pernafasan, bila pasien mengonsumsi
obat tidur yang kuat,
asidosis respiratorik muncul pada penyakit-penyakit yang mempengaruhi paru-paru, seperti: edema pulmoner,asma, emfisema,bronkitis kronis,
pneumonia berat,
gejala:
gejala asidosis respiratorik yaitu sakit kepala dan mengantuk berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma,stupor dan koma terjadi jika pernafasan terhenti ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa hari,
diagnosa:
berdasarkan hasil pemeriksaan PH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri,
pengobatan:
pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk menormalkan fungsi dari paru-paru dengan pemberian pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik,
obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan seperti asma dan emfisema,
ANKILOSTOMIASIS INFEKSI CACING TAMBANG
penyakit infeksi cacing tambang disebabkan cacing necator americanus atau cacing ancylostoma duodenale , cacing tambang mengisap darah sehingga memicu retardasi mental,anemia, gangguan pertumbuhan , sampai menyebabkan gagal jantung.
diagnosa dengan menemukan telur dalam tinja segar atau biakan tinja dengan cara harada-mori,
masa inkubasi beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung infeksi dan gizi penderita,
saat larva menembus kulit, penderita mengalami dermatitis,
saat larva melalui paru paru maka terjadi batuk-batuk,
pengobatan :
obat Sulfas ferosus 3 x 1 tablet untuk orang dewasa atau 10 mg/kg beratbadan /kali untuk anak untuk mengatasi anemia.
obat Pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan per hari selama 3 hari,
obat Mebendazol 500 mg dosis tunggal sekali atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari ,
obat Albendazol 400 mg dosis tunggal sekali , tidak boleh dipakai selama hamil,
ASKARIASIS INFEKSI CACING GELANG
Askariasis atau infeksi cacing gelang disebabkan oleh parasit Ascaris lumbricoides.
gejala infeksi cacing gelang di usus besar tidak jelas , pada infeksi masif terjadi gangguan saluran cerna yaitu obstruksi total saluran cerna. cacing gelang dapat bermigrasi ke organ tubuh seperti saluran empedu dan menyumbat lumen ,
telur cacing menetas di usus menjadi larva kemudian menembus dinding usus, masuk ke aliran darah lalu ke paru dengan gejala eosinofilia, pneumonitis askaris,batuk,bersin, demam,
larva menjadi cacing dewasa di usus selama 2 bulan,
cacing dewasa di usus memicu gejala muntah, tidak napsu makan, mual ,
jika cacing masuk ke saluran maka mengakibatkan obstruksi . bila menembus dapat menyebabkan infeksi , pada anak dapat terjadi malabsorbsi yang memperberat keadaan malnutrisi. infeksi ini baru diketahui sesudah cacing keluar bersama tinja ,bila cacing menggumpal dalam usus akan terjadi obstruksi usus (ileus),
diagnosa dengan menemukan ascaris dewasa atau telur
ascaris pada pemeriksaan tinja,
sayuran segar harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat karena telur cacing ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun-tahun,
tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman,
sebelum persiapan makanan tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun,
pengobatan :
obat albendazol 400 mg dosis tunggal sekali tetapi tidak boleh digunakan saat hamil,
obat pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan dosis tunggal,
obat mebendazol 500 mg dosis tunggal sekali atau 100 mg 2 x sehari selama 3 hari berturut-turut,