Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam A



REFERENSI  PENYAKIT DALAM  HURUF A







ASMA BRONKIALE

 di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, sehingga muncul  peradangan dan penyempitan  sementara,
 dua faktor yang menjadi penyebab  asma ,yaitu :
pemicu  yang menyebabkan   mengencang atau menyempitnya saluran pernafasan (bronkokonstriksi) tetapi tidak menyebabkan peradangan, antaralain :
Infeksi saluran pernafasan,
Perubahan cuaca dan suhu udara,
 sesuatu yang bersifat alergen, seperti hewan ,polusi udara ,gas kimia, uap bahan kimia, radiasi , asap rokok, serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin , insektisida, debu,
Penyebab (inducer) yaitu sel mast di sepanjang bronki menghasilkan  histamin dan leukotrien sebagai respon terhadap asap gas   bahan kimia serbuk sari, debu halus , yang menyebabkan terjadinya:
perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada saluran pernafasan,
dimana hal ini  memperkecil diameter dari saluran udara ( bronkokonstriksi) dan penyempitan ini memicu  pasien   berusaha  bernafas.
kontraksi otot polos,
peningkatan pembentukan lendir,
gejalanya yaitu :  sesak hebat  ditandai dengan aktifnya  otot-otot bantu pernapasan dan sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat berakibat fatal.
dispnoe di pagi hari dan sepanjang malam, sesudah latihan fisik (terutama saat cuaca dingin), berhubungan dengan infeksi saluran nafas atas, berhubungan dengan paparan terhadap alergen seperti pollen dan bulu binatang.
batuk yang panjang di pagi hari dan larut malam, berhubungan dengan faktor iritatif, batuknya bisa kering, tapi sering terdapat mukus bening yang diekskresikan dari saluran nafas.
diagnosa   asma berdasar anamnesis dan auskultasi. pada asma ringan, auskultasi hampir selalu normal bila pasiennya asimtomatik,
Pada penyakit  ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2 – 0,3 ml subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kg berat badan  diulang dengan memperhatikan fungsi respirasi, tekanan darah, nadi ,
Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x sehari pada orang dewasa dan 10 – 15 mg / kg beratbadan  sehari untuk anak,
Pilihan lain : Salbutamol 2 – 4 mg 3 x sehari untuk dewasa
Efedrin 10 – 15 mg 3 x sehari untuk menambah efek  theofilin,
penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral ,maka perlu dilakukan :
pasien  diinfus glukosa 5%,
aminofilin 5 – 6 mg/kg beratbadan   disuntikkan  perlahan bila penderita belum memperoleh teofilin oral,
prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan dosisnya , diatasi dengan adrenalin,





ASPERGILOSIS

aspergilosis yaitu  infeksi pada  paru-paru,
aspergilosis terjadi bila organisme aspergillus masuk  ke dalam saluran telinga atau paru-paru,
di paru-paru akan  tumbuh aspergiloma (bola-bola jamur aspergillus). bola-bola ini terdiri dari sel-sel darah putih yang tidak beraturan,serabut jamur, serabut bekuan darah , bola-bola ini secara bertahap  membesar  merusak jaringan paru-paru.
pada penderita gangguan sistem kekebalan ( pasien  penerima cangkok jantung atau hati), aspergilosis  menyebar melalui aliran darah menuju ke  ginjal hingga otak ,
 infeksi ini terutama yang dialami  penderita tuberkulosis atau bronkitis,jarang ditemukan pada penderita AIDS
aspergilosis disebabkan jamur aspergillus,
yang biasa ditemukan dan tumbuh  dalam tumpukan pupuk kandang sangkar hutan rawa rawa,
Aspergiloma  menyebabkan batuk darah berulang ,
pada jaringan yang lebih dalam menyebabkan gangguan pernafasan,
demam, menggigil, syok, mengigau , pembekuan darah,  gagal ginjal, gagal hati (menyebabkan sakit kuning) 
aspergilosis pada saluran telinga menyebabkan gatal ,
cairan dari telinga biasanya keluar selama tidur, sehingga meninggalkan bercak di bantal,
aspergiloma pada  paru-paru  tidak menampakan  gejala baru diketahui  saat  pemeriksaan rontgen dada,.
obat  ketokonazol dan itrakonazol yang diberikan per-oral (melalui mulut) pada infeksi jaringan yang lebih dalam,
obat  alumunium asetat (larutan burow)  untuk membersihkan saluran telinga yang terinfeksi,
aspergiloma  diangkat melalui  operasi pembedahan,
obat anti jamur   amfoterisin b,  diberikan melalui infus,




AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yaitu  kumpulan  penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
virus HIV ada  dalam cairan tubuh seperti  air susu ibu,darah, cairan sperma, cairam vagina , virus  merusak sistem kekebalan tubuh manusia memyebabkan  turunnya  daya tahan tubuh sehingga  tubuh  mudah terjangkit penyakit infeksi,
penyebab AIDS  yaitu   virus HIV, suatu jenis retrovirus  golongan virus yang
menggunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetik,
 berdasarkan gejala  dan pemeriksan darah.  pemeriksaan darah  dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi,
keterangan  C  bahwa  : ada  gejala yang ditemukan pada pasien AIDS
seperti :
Taksoplasmosis di otak,Septikemia salmonella yang berulang; Leukoensefalopati multifokal progresif; Pneumonia Pneumocystis carinii;
Kandisiasis bronki, trakea dan paru; Kandidiasis esofagus; Kanker leher rahim invasif; Coccidiodomycosi menyebar atau di paru; Kriptokokosis di luar paru; Retinistis virus sitomegalo; Ensefalopati yang berhubungan dengan HIV; Herpes simpleks atau ulkus kronik lebih dari sebulan lamanya; Bronkitis, esofagitis atau pneumonia; Histoplasmosis menyebar atau di luar paru; Isosporiasis instestinal kronik lebih dari sebulan lamanya; Sarkoma kaposi; Limfoma burkit (atau istilah lain menandakan  lesi yang mirip); Limfoma imuno blastik, L.primer di otak; Micobacterium Avium Complex atau M.lansii tersebar di luar paru; M.tuberculosis dimana saja (paru atau luar paru);
keterangan   A  bahwa  :   infeksi HIV tanpa gejala (asimtomatik), limfadenopati generalisata yang menetap dan infeksi akut primer dengan penyakit penyerta,
keterangan  B bahwa  :  gejala pada  pasien  remaja  dewasa yang   terinfeksi HIV yang tidak termasuk dalam kategori C  dengan kondisi:
 adanya infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang diperantarakan sel (Cell mediated immunity) atau
 membutuhkan yang  pengobatan  akibat komplikasi infeksi HIV ,dengan gejala : 
neuropati perifer,penyakit radang panggul; purpura idiopatik trombositopenik; listeriosis; angiomatosis basilari; kandidiasis orofaringeal; kandidiasis vulvovaginal; displasia leher rahim; demam 38,5 oc atau diare lebih dari 1 bulan; oral hairy leukoplakia; herpes zoster;
Pengobatan:
obat  Protease Inhibitor (PI)   ini  menghambat enzim protease yang memotong rantai panjang asam animo menjadi protein yang lebih kecil , seperti :  amprenavir (APV), lopinavir/ritonavir (LPV/r),indinavir (IDV), nelfinavir (NFV), saquinavir (SQV) dan  ritonavir (RTV),
obat  Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor   NsRTI    ini dinamakan analog nukleosida yang menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA. proses ini diperlukan agar virus dapat bereplikasi. obat dalam golongan ini yaitu  stavudine (d4T) ,abacavir (ABC),zidovudine (ZDV atau AZT), lamivudine (3TC), didanosine (ddI) dan  zalcitabine (ddC),
obat  Non-Nucleside Reserve Trancriptase Inhibitor (NNsRTI)   ini berbeda dengan NRTI walaupun juga menghambat proses perubahan RNA menjadi DNA,  seperti :  delavirdine (DLV),nevirapine (NVP), efavirenz (EFV),





ALKALOSIS METABOLIK

Alkalosis Metabolik yaitu  keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat,
Alkalosis metabolik terjadi bila  terlalu banyak  penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat), kehilangan asam karena muntah dan  pengosongan lambung, kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat  kortikosteroid) tubuh kehilangan  banyak asam  lambung selama  muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (setelah pembedahan perut),  terjadi pada pasien  yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan  soda bikarbonat,  terjadi bila kehilangan  banyak natrium atau kalium  yang   mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah,
gejala: 
alkalosis metabolik yaitu   spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani),menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut dan kejang otot,  jika terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan)
diagnosa: 
dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa,
pengobatan:
untuk menghemat kadar kalium  diberikan captopril , enalapril , triamterene , spironolactone , amiloride
lisinopril   diberikan jika ini  disebabkan oleh penyakit hiperaldosteron
 dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium),
jika berat diberikan amonium klorida secara intravena,
untuk mengurangi edema penumpukan cairan dapat diberikan asetazolamide , 





ALKALOSIS RESPIRATORIK

alkalosis respiratorik yaitu   darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam mengakibatkan  kadar karbondioksida dalam darah  rendah,
penyebab  alkalosis respiratorik ,antaralain:
kadar oksigen darah yang rendah,demam,overdosis aspirin, nyeri,sirosis hati,
diagnosa   berdasarkan hasil pengukuran kadar karbondioksida dalam darah arteri,
ph darah juga sering meningkat,
gejala Alkalosis respiratorik yaitu  cemas , gatal disekitar bibir dan wajah, jika parah maka penurunan kesadaran dan  kejang otot   hiperventilasi atau pernafasan yang cepat dan dalam memicu
 jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah terlalu banyak,
penyebab hiperventilasi yaitu  kecemasan,
satu-satunya pengobatan yaitu memperlambat pernafasan,
diberikan obat pereda nyeri jika penyebabnya   rasa nyeri,
 penderita  menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya selama mungkin.  ini dilakukan berulang  sebanyak 6-10 kali,menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) dapat   meningkatkan kadar karbondioksida sesudah  penderita menghirup kembali karbondioksida yang dihembuskannya,
bila kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi   alkalosis respiratorik.




AMUBIASIS

Amubiasis yaitu  penyakit yang disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica yang  hidup di kolon usus,  ini mengakibatkan  radang bernama  amubiasis intestinal. jika  tidak diobati amubiasis intestinal menyebar  ke luar usus memicu  amubiasis ekstra-intestinal,
masa inkubasi rata-rata 2 – 4 minggu,
amubiasis kolon akut atau disentri amuba memiliki   gejala  tinja berlendir ,  berdarah, tenesmus anus, nyeri perut , diare  ,demam,konstipasi,
amubiasis kutis dan perinealis memicu  ulkus yang tepinya bergaung,  amubiasis vaginalis memicu  leukore dengan bercak darah dan lendir,
pada amubiasis ekstraintestinalis  ditemukan  amubiasis usus,
gejala  amubiasis hati yaitu berat badan turun , ikterus,  demam, hati membesar , nyeri tekan abdomen terutama di daerah kanan atas, berkeringat, tidak nafsu makan,
cara mendiagnosa :
pada  amubiasis hati: terdapat  histolitika E.histolytica dalam biopsi dinding abses atau aspirasi nanah. bila tidak ditemukan ameba maka  dilakukan pemeriksaan serologi ,
pada Amubiasis kolon akut : terdapat  E.histolytica bentuk histolitika dalam tinja cair  ,
pada  Amubiasis kolon menahun : terdapat  E.histolytica bentuk kista dalam tinja,  bila  tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulang 3 hari berturutturut,
dengan  pemeriksaan serologi 
pengobatan :
metronidazol untuk mengatasi  amubiasis  ekstraintestinalis atau   amubiasis usus ,
dosis anak 1 tahun : 50 mg/kg berat badan  3 x sehari, selama 7 – 10 hari.
dosis dewasa : 500 – 750mg 3 x sehari selama 7 – 10 hari.
amubiasis ekstraintestinalis memerlukan pengobatan yang lebih lama.
pencegahan  yaitu  membersihkan sayur dan buah-buahan yang akan dimakan,




ANEMIA

anemia  dikelompokan berdasarkan cara terjadinya yaitu anemia aplastik ,anemia karena keganasan, anemia pasca perdarahan, anemia hemolitik, anemia defisiensi,
hemolisis  terjadi pada defisiensi G6PD dan talasemia.
anemia disebabkan kurangnya   Produksi darah  karena perusakan darah yang berlebihan ,  defisiensi atau kegagalan fungsi  sumsum tulang tubuh,   kehilangan darah yang berlebihan,  ankilostomiasis  atau Kehilangan darah yang samar dan kronik memicu  anemia defisiensi Fe,
anemia akibat  tiba tiba  kehilangan  banyak  darah 12 – 15 % memacu
homeostatis kompensasi tubuh. dengan gejala pucat, takikardia dengan tekanan darah normal atau  rendah,
Kehilangan darah  15 – 20 % memicu  tekanan darah mulai turun sampai
syok, sedang  kehilangan  darah  20% memicu kematian,
gejala  anemia defisiensi antaralain :  di darah tepi tampak  anemia hipokrom dan
mikrositer,  kandungan besi serum rendah,  lemas, sering berdebar, lekas lelah dan
sakit kepala. papil lidah tampak atrofi. jantung kadang membesar dan terdengar
murmur sistolik.
kekurangan  vitamin B12 atau  asam folat memicu  anemia megaloblastik
 disertai gejala neurologi,
gejala  anemia aplastik yaitu   kadar hb yang rendah ditambah  gejala sistemik
tanpa  gejala pembesaran organ,
anemia hemolitik yaitu  naiknya  bilirubin darah (ikterus)  dan
limpa  membesar,
diagnosa dengan dilakukan   pemeriksaan kadar Hb dan darah tepi. umum Hb < 12 gr/dl,
 Keberhasilan pengobatan  tergantung pada cepat tidaknya pengobatan,
dampak lambat  diatasi dengan transfusi packed red cell,
anemia pascaperdarahan diatasi dengan transfusi darah sebanyak 10 – 20 ml/kg berat badan  , plasma expander. atau   cairan intravena ,
Anemia megaloblastik dibedakan berdasarkan defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat,
· Dosis vitamin B12 100 mcg/hari , selama 5 – 10 hari dinaikan menjadi  100-200 mcg/bulan
· Dosis asam folat 0,5 – 1mg/hari secara oral selama 10 hari, dilanjutkan dengan 0,1 – 0,5 mg/hari.
Hemolisis autoimun diatasi dengan prednison 2 – 5 mg/kg beratbadan /hari peroral dan testosteron 1 – 2 mg/kg beratbadan  /
anemia defisiensi besi diatasi dengan mengonsumsi  makanan yang mengandung  sulfas ferosus 10 mg/kg berat badan  3 x sehari atau besi elementer 1mg/kg beratbadan /hari,




ANGINA PEKTORIS

angina pektoris adalah keadaan iskemia jaringan otot jantung   dengan rasa tidak enak di dada ,
bentuk angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak stabil. angina tidak stabil yaitu   merupakan bentuk awal infark miokard  tingkat parah  penyakit ,
iskemia  terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium.  ini terjadi jika  kebutuhan oksigen miokardium meningkat   karena   : aliran darah koroner berkurang  pada spasme atau trombus koroner,   kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi,
gejala tanda awal  pasien  mengeluh nyeri dada ,
Nyeri  rasa terhimpit, rasa terjepit , rasa terbakar yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam  kadang sampai ke pundak, bahu  leher kiri, jari, menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi hingga ke lengan kanan,
rasa nyeri kadang  disertai gejala rasa akan pingsan (fainting),  berkeringat dingin, mual  muntah, rasa lemas, berdebar ,
 angina muncul selama    1 – lebih dari 20 menit saat pasien  melakukan olahraga  fisik (angina stabil),penyakit  ini akan hilang jika  pasien   beristirahat,
nyeri angina  konstan stabil. namun jika   lama  serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur, maka  ini  tanda prainfark (angina tidak stabil)
 angina Prinzmetal muncul  saat pasien  sedang istirahat,
angina dinamakan parah  jika  serangan berikutnya muncul  setelah pasien selesai  makan atau pasien melakukan kegiatan ringan  dinamakan  angina tidak stabil,
saat  serangan  terjadi  di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras,  denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat ,
Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
penyakit ini memiliki  risiko: diabetes melitus,
 hipertensi, obesitas ,
diagnosa pemeriksaan dengan  pemeriksaan EKG nyeri dada retrosternal
 angina pektoris diatasi dengan mengurangi  rokok, berat badan dan kopi,
tekanan darah tinggi diturunkan,
serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang. vasodilator  memperbaiki kadar  oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.
obat  nitrogliserin sublingual dosis   0,15 – 0,6 mg diminum  beberapa kali tiap hari dengan  efek samping  sakit kepala,  setelah diulang 3 kali pengobatan gejala tidak  berkurang maka kemungkinan telah terjadi infark,
obat isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 – 5 mg  atau tablet oral 5 – 30 mg,
obat  Propranolol  untuk mengatasi   angina pektoris , karena  obat ini  mengurangi kerja otot jantung sehingga  kebutuhan oksigen jantung turun,  Efek  propranolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan istirahat 60 – 70 kali/menit.
dosis awal : 20 mg 2 x sehari,
dosis maksimal : 120 mg sehari,
obat ini tidak boleh digunakan pada angina prinzmetal,
angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 – 1mg 3 x sehari dengan titrasi.
Nitrat  ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 – 60mg 3 x sehari, atau verapamil 40 – 80mg 3 x sehari.




ANTRAKS

antraks sebagai  penyakit yang disebabkan  kuman antraks (bacillus anthracis) ini  dialami   hewan  seperti  kuda,sapi, kerbau, kambing, domba, babi yang dapat  ditularkan kepada  orang yang  berdekatan dengan hewan,
 masuknya spora atau basil antraks ke dalam tubuh manusia    melalui kulit yang lecet atau luka ,melalui  mulut karena  makanan yang tercemar  menyebabkan antraks intestinal (pencernaan), inhalasi saluran pernafasan menyebabkan antraks pulmonal. antrak peradangan otak (meningitis) akibat  antraks kulit, intestinal atau pulmonal,
manusia yang melakukan kontak atau bersentuhan   dengan darah yang keluar dari  hewan mati karena antraks atau gading  hewan  tercemar oleh spora antraks,   sumber penularan antraks  antara lain tanah, tanaman dan air yang tercemar oleh spora antraks,
antraks kulit
masa inkubasi  antraks kulit 7 hari,
gatal ditempat lesi  papel  vesikel,
ulkus (tukak) di tengahnya terdapat jaringan nekrotik berbentuk keropeng berwarna hitam (tanda patognomonik antraks) dan biasanya didapatkan eritema dan udema di sekitar tukak,  udema keras  bila ditekan.
dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
demam yang sedang, sakit kepala,
predileksi antraks kulit  pada  muka, leher, lengan, tangan,  kaki,
antraks kulit yang tidak diobati akan menyebar ke kelenjar limfe dan  ke aliran darah, memicu  septikemia dan  kematian ,
pemeriksaan bakteriologis dari eksudat di tempat lesi kulit ,
 antraks intestinal
masa inkubasi  antara 2 – 5 hari,
gejala sakit perut hebat, konstipasi mual, tidak nafsu makan ,  suhu naik, muntah
 terjadi gastro-enteritis akut  kadang-kadang berdarah, hematemesis,
Pemeriksaan bakteriologis dari spesimen tinja ,
Diagnosa  pasien dianggap mengidap   antraks kulit jika
ada  pemaparan dengan hewan  di lingkungan  tercemar oleh spora  basil antraks dan  ada  kelainan pada kulit berupa tukak dengan jaringan mati berbentuk keropeng berwarna hitam di tengahnya (eskar), di sekitar tukak kemerahan,
ini  dipastikan dengan  diagnosia    pemeriksaan bakteriologis,
pasien diberikan   Procain penisilin dengan dosis 1.2 juta I.U i.m 2 x sehari selama 5 – 7 hari atau benzilpenisilin dengan dosis 250.000 I.U setiap 6 jam. Sebelum pemberian penisilin lakukan skin test. pasien  yang alergi   penisilin dapat diberikan tetrasiklin dengan dosis 500 mg, 4 x sehari selama 5 – 7 hari. ini  tidak diberikan pada anak dibawah umur 6 tahun,
Obat  kloramfenikol diberikan
untuk  antraks intestinal seperti  penisilin G 18 – 24 juta unit perhari secara intravena, dapat ditambahkan tetrasiklin 1 gram per hari.




ARTRITIS

Artritis yaitu  peradangan (inflamasi) pembengkakan di area persendian,
Artritis  berupa osteoartritis (OA) atau artritis reumatoid (AR),  Pada  osteoartritis  faktor penyebabnya   yaitu  trauma atau pengausan sendi,    pada AR faktor penyebabnya   yaitu  imunologi ,
Gejala artritis  tergantung sendi mana yang sakit , osteoartritis   menyerang sendi penyokong berat badan,
artritis reumatoid    menyerang sendi-sendi kecil seperti  sendi pergelangan tangan atau kaki  hingga  sendi-sendi besar seperti sendi bahu dan pinggul,
 yang mirip dengan artritis yaitu  reumatism encok  yang  berasal dari jaringan lunak di luar sendi dengan  gejala  sendi  bengkak, merah dan nyeri,
serangan artritis reumatoid   dimulai dengan gejala prodromal seperti  badan lemah, hilang nafsu makan, nyeri dan kaku seluruh badan. gejala pada sendi muncul  bertahap setelah beberapa minggu ,
serangan artritis reumatoid hilang timbul,
Serangan  osteoartritis  dengan gejala kaku pada sendi yang terserang,  nyeri sendi yang berhubungan dengan gerak,
Pada pemeriksaaan radiologi osteoartritis   memperlihatkan pelebaran sendi pada tahap awal, osteofit, sklerosis tulang dan penyempitan rongga antar sendi pada tahap lanjut,
Deformitas  terjadi pada osteoartritis atau  artritis reumatoid setelah terjadi destruksi sendi,
ini dapat  di atasi dengan obat analgesik biasa atau dengan anti inflamasi nonsteroid ,obat fenilbutason 200 mg 3 x sehari,
obat  ibuprofen 400 mg 3 x sehari,obat asetosal 1 gram 3 x sehari,



ASIDOSIS METABOLIK

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan  maka   kadar bikarbonat dalam darah menjadi rendah ,
jika  peningkatan keasaman melebihi  sistem penyangga pH, darah  menjadi sangat  asam,
Seiring dengan  pH darah yang semakin menurun maka , pernafasan menjadi semakin  lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida,
ginjal  berusaha menstabilkan  keadaan ini  dengan  mengeluarkan  banyak asam dalam air kemih,
namun  kedua cara  ini   terlampaui bila  tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat hingga  koma,
penyebab utama  asidois metabolik,antaralain:
 asetazolamid atau amonium klorida,
kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi,
gagal ginjal
asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal),
ketoasidosis diabetikum,
asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
zat  beracun seperti metanol, paraldehid,etilen glikol, overdosis salisilat,
penyebab  lain asidosis metabolik  ,antaralain:
jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika  pasien mengkonsumsi  makanan yang mengandung  asam ,
makanan  yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun,seperti
jika pasien  mengkonsumsi zat anti beku (etilen glikol) 
atau  metanol (alkohol kayu) ,
 asidosis metabolik  disebabkan overdosis aspirin ,
melalui metabolisme maka tubuh dapat  menghasilkan asam yang lebih banyak ,
tubuh  menghasilkan asam  akibat dari adanya   diabetes melitus tipe i,
asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam ,
 jumlah asam yang normalpun dapat  menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal,
kelainan fungsi ginjal dinamakan  asidosis tubulus renalis, yang dialami  penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
jika diabetes tidak terkendali maka  tubuh  memecah lemak dan menghasilkan asam bernama keton,
asam yang berlebihan  ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula,
gejalanya :
 jika  asidosis metabolik ringan  tidak menimbulkan gejala, jika ada maka gejalnya yaitu : lelah, mual, muntah ,
pernafasan menjadi lebih dalam ,   pernafasan sedikit lebih cepat,
tekanan darah dapat turun,  syok, koma bahkan  kematian.
diagnosa:
 kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin menandakan  adanya  diabetes ,
adanya bahan toksik dalam darah menandakan  bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.
 pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran PH air kemih,
untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah,
diagnosis asidosis  berdasarkan hasil pengukuran PH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan).
darah arteri dipakai karena darah vena tidak akurat untuk mengukur PH darah,
pengobatan:
bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.
bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat  secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan bisa membahayakan
Pengobatan asidosis metabolik tergantung  penyebabnya.
misalnya jika penyakit ini disebabkan   diabetes maka  diatasi  dengan insulin
jika penyakit ini disebabkan   keracunan maka  diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah,
 dilakukan dialisa untuk mengatasi  overdosis atau keracunan yang berat,




ASIDOSIS RESPIRATORIK

asidosis respiratorik yaitu  kelebihan  keasaman darah karena adanya  penumpukan karbondioksida dalam darah  akibat dari pernafasan yang lambat atau gagalnya fungsi paru-paru , asidosis respiratorik muncul   jika paru-paru tidak mampu mengeluarkan karbondioksida ,
kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah,saat   normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam, tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
asidosis respiratorik  terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan pernafasan, bila pasien mengonsumsi
 obat tidur yang kuat,
asidosis respiratorik  muncul  pada penyakit-penyakit  yang mempengaruhi paru-paru, seperti:  edema pulmoner,asma, emfisema,bronkitis kronis,
pneumonia berat,
gejala:
gejala asidosis respiratorik   yaitu  sakit kepala dan  mengantuk berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma,stupor dan koma  terjadi  jika pernafasan terhenti ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa  hari,
diagnosa:
  berdasarkan hasil pemeriksaan PH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri,
pengobatan:
pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk menormalkan  fungsi dari paru-paru dengan pemberian  pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik,
obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan  seperti asma dan emfisema,




 ANKILOSTOMIASIS INFEKSI CACING TAMBANG

penyakit infeksi cacing tambang  disebabkan cacing  necator americanus atau cacing ancylostoma duodenale  ,  cacing tambang mengisap darah sehingga memicu  retardasi mental,anemia, gangguan pertumbuhan , sampai menyebabkan gagal jantung.
diagnosa   dengan menemukan telur dalam tinja segar atau biakan tinja dengan cara harada-mori,
masa inkubasi  beberapa minggu hingga  beberapa bulan tergantung   infeksi dan  gizi penderita,
 saat larva menembus kulit, penderita  mengalami dermatitis,
saat  larva melalui  paru  paru maka  terjadi batuk-batuk,
pengobatan :
obat  Sulfas ferosus 3 x 1 tablet untuk orang dewasa atau 10 mg/kg  beratbadan /kali  untuk anak  untuk mengatasi anemia.
obat  Pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan  per hari selama 3 hari,
obat  Mebendazol 500 mg dosis tunggal   sekali  atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari ,
obat  Albendazol 400 mg dosis tunggal  sekali ,  tidak boleh dipakai  selama hamil,





ASKARIASIS INFEKSI CACING GELANG

Askariasis atau infeksi cacing gelang  disebabkan oleh parasit Ascaris lumbricoides.
gejala  infeksi cacing gelang di usus besar  tidak jelas  , pada infeksi masif  terjadi gangguan saluran cerna yaitu  obstruksi total saluran cerna. cacing gelang dapat bermigrasi ke organ tubuh seperti  saluran empedu dan menyumbat lumen ,
telur cacing menetas di usus menjadi larva  kemudian menembus dinding usus, masuk ke aliran darah lalu ke paru dengan  gejala  eosinofilia, pneumonitis askaris,batuk,bersin, demam,
 larva menjadi cacing dewasa di usus selama 2 bulan,
cacing dewasa di usus memicu gejala muntah, tidak napsu makan, mual ,
jika  cacing masuk ke saluran maka mengakibatkan  obstruksi . bila menembus dapat menyebabkan infeksi ,  pada anak dapat terjadi malabsorbsi yang  memperberat keadaan malnutrisi.  infeksi ini baru diketahui sesudah  cacing keluar  bersama tinja ,bila cacing  menggumpal dalam usus akan  terjadi obstruksi usus (ileus),
diagnosa  dengan menemukan ascaris dewasa atau telur
ascaris pada pemeriksaan tinja,
sayuran segar harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat karena telur cacing ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun-tahun,
tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman,
sebelum  persiapan makanan  tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun,
pengobatan :
obat albendazol 400 mg dosis tunggal   sekali  tetapi tidak boleh digunakan saat  hamil,
obat  pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan  dosis tunggal,
obat  mebendazol 500 mg dosis tunggal  sekali  atau 100 mg 2 x sehari selama 3  hari berturut-turut,