penyimpangan tingkahlaku yang sudah pernah dilakukan oleh pasien anak maupun pasien remaja, seperti conduct disorder (CD), kenakalan pasien remaja hingga tindakan kriminal mempunyai risiko akan mengalami gangguan yang lebih parah selanjutnya, pengidap conduct disorder di
masa anak banyak yang kemudian menjadi remaja pelaku kejahatan serius. pada pengidap conduct disorder semua kategori oppostional defiant disorder (ODD) muncul lebih kuat dan lebih permanen , oppostional defiant disorder memiliki pola tingkahlaku merusak secara permanen konsisten. oleh sebab itu, maka pengidap oppostional defiant disorder yang sudah parah dapat berkembang menjadi pengidap conduct disorder , kemudian
pengidap conduct disorder parah akan menjadi pengidap gangguan
kepribadian antisosial, pasien pasien dewasa yang memiliki gangguan
kepribadian antisosial atau psikopat kebanyakan akibat mengidap gangguan tingkah laku ketika masih kecil, fenomena psikopat pada pasien anak
maupun pasien remaja berhubungan dengan dengan berbagai macam jenis
kenakalan kriminalitas ,
psikopat merupakan istilah lain dari gangguan kepribadian antisosial, yaitu gangguan kepribadian yang muncul secara terus menerus permanen ,
tidak menghiraukan atau melanggar hak azasi pasien lain , difokuskan pada
tingkahlaku yang dapat diobservasi seperti tingkahlaku antisosial yang berulang kambuhan , pesona superfisial, manipulatif, tidak pernah bisa muncul sedikitpun rasa penyesalan seumur hidup walaupun sudah pernah diajarkan dibimbing dibina diarahkan dididik oleh ajaran ajaran agama apapun secara ketat dibawah pengawasan tenaga ahli khusus ,
namun pasien yang diketahui sudah memiliki gangguan kepribadian antisosial belum tentu dinamakan psikopat, sedangkan sebagian besar psikopat sejati yang sebenarnya memenuhi karakter ciri ciri antisosial ,
psikopat didefinisikan sebagai sekumpulan sifat sifat karakter ciri ciri fase parah dari kondisi egoisme ,interpersonal, emosional, gaya hidup antisosial,
harga diri yang berlebihan , tipuan, emosi dangkal, tidak ada empati perasaan ,tidak bersedia bertanggungjawab, impulsif, suka cenderung melanggar norma sosial ,suka dan baru akan merasa bahagia senang hanya jika melihat korban korbannya sengsara menderita menangis susah sedih ,ahli berpura pura,ahli menfitnah,ahli membohongi diri sendiri, ahli bersandiwara,ahli merayu,ahli berbicara untuk mempengaruhi perasaan kepribadian korban korbannya,
ahli berbohong patologis, ahli menipu, ahli memanipulasi , bisa bertingkahlaku seakan akan merasa tidak berdosa ,tidak ada sedikitpun rasa malu ,tidak bisa tenang atau sopan santun, tidak ada sedikitpun rasa menghormati perasaan kepribadian korban korbannya, tidak ada sedikitpun rasa hati nurani ,perasaan lemah bahkan tidak berperasaan, memiliki perasaan kesenangan jika sudah berhasil menyiksa perasaan korban korbannya,selalu berpikir agar tidak gagal sebelum bertindak,
perjalanan perkembangan gangguan psikopati sebenarnya dapat diidentifikasi sejak dini saat bayi, sehingga dapat dilakukan intervensi permulaan dan pengobatan pengobatan yang cepat tepat dan memadai. faktor psikopat
dihubungkan dengan tingkat agresi yang tinggi,
Kecenderungan psikopat adalah angkuh, cenderung menipu, pesona palsu, berbohong patologis, kurangnya rasa bersalah, miskin afeksi, tidak
berperasaan ,hasil pengolahan data tentang hubungan antara kelekatan pasien anakdan orang tua tentang kecenderungan psikopat,
bahwa bobot pengaruh kelekatan pasien anak dan orang tua terhadap kecenderungan psikopat adalah 15 %, sedangkan 86 % lainnya
dipengaruhi oleh keanekaragaman lainnya, semakin tinggi kelekatan pasien anak dan orang tua maka semakin kecil kecenderungan psikopatnya, begitu juga sebaliknya, calon psikopat mempunyai sejarah pengalaman di permulaan
kehidupannya ditandai oleh adanya rasa diperlakukan sebagai korban kekerasan atau objek permainan oleh pasien pelaku kriminalitas lain,
namun, bukan berarti pasien pelaku yang melakukan kriminalitas terhadap calon psikopat adalah pasien pengidap psikopat.
bahwa sebagian psikopat (penderita psikopati) bukan pelaku kriminal sejati dan tidak menunjukkan agresivitas ,tidak semua kriminalis menunjukkan tanda-tanda psikopati dan tidak semua pasien dengan kepribadian
psikopati menjadi kriminalis, pasien yanv menjadi kriminalis bukan karena
kepribadian yang terganggu namun karena mereka diasuh dalam lingkungan yang mendorong dan menghargai tingkahlaku kriminal, sebagian kriminalis
menyesali kejahatan mereka, psikopat lebih banyak terjadi dan dimiliki pasien wanita dibandingkan pasien laki laki dikarenakan gangguan conduct disorder
secara konsisten banyak ditemukan di pasien anak wanita,
psikologi tidak normal
psikologi tidak normal dinamakan juga psikopatologi atau abnormal psychology yaitu salah satu cabang psikologi bentuk gangguan mental dan
tidak normalitas jiwa, berhubungan dengan kelainan kejiwaan atau hambatan kepribadian, apa saja yang mengalami kelainan maupun proses mengenai faktor penyebab manifestasi akibat dari gangguan itu,manusia dinyatakan tidak normal bila manusia sudah pernah menyimpang dari mayoritas. dengan demikian seorang yang jenius sama sama tidak normalnya dengan seorang idiot, seorang yang jujur menjadi tidak normal diantara komunitas orang yang tidak jujur, manusia dinyatakan tidak normal bila terdapat simptom-simptom klinis tertentu, misalnya penglihatan ghoib, tidak sadar , dialam bawah sadar,epilepsi, dejavu ,insting,firasat,delusi,penerawangan,kontak batin , ilusi, halusinasi, obsesi, fobia sebaliknya manusia yang tingkah lakunya tidak menunjukkan adanya simptom-simptom itu adalah manusia yang normal,
beberapa ilmu yang berhubungan dengan psikologi tidak normal ,antaralain :
1. neurologi
neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari struktur fungsi syaraf, diagnosa penyembuhan gangguan system syaraf.
2. psikoanalisis
psikoanalisis mempunyai dua dimensi, yaitu sebagai aliran psikologi
dan teknik pengobatan. sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak
membahas kepribadian manusia dengan dinamikanya, psikoanalisis bertolak dari anggapan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi karena faktor organis dan psikologis oleh karena itu untuk menyembuhkan gangguan jiwa maka harus
dimulai dengan mengungkap akar permasalahannya,
3. psikiatri
psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa adalah cabang dari ilmu
kedokteran, yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan
gangguan jiwa, yaitu dalam hal pengenalan, pengobatan, rehabilitasi,
pencegahan pembinaan kesehatan jiwa, namun pada psikologi tidak normal usaha itu tidak sampai pada penyembuhan dan rehabilitasi,
tinjauan eklektis yaitu tinjauan yang berpegang pada banyak sudut pandang dua pandangan mengenai tidak normalitas secara eklektis
manusia yang normal dengan jiwa yang sehat memiliki ciri-ciri ,antaralain:
menerima dirinya sendiri, identitas diri yang memadai, serta penilaian yang realistis terhadap kemampuannya, persepsi terhadap kenyataan : mempunyai
pandangan yang realistis tentang diri sendiri dan lingkungannya, kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan dan mempunyai daya tahan yang baik terhadap stres,mempunyai kemampuan dasar secara fisik, intelektual, emosional, dan sosial sehingga mampu mengatasi berbagai masalah, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri yang memadai, bertanggung jawab, mampu mengarahkan dirinya pada tujuan hidup,kecenderungan pada kematangan yang makin tinggi,
tujuan hidup yang realistis, yang didukung oleh potensi,mampu belajar dari pengalaman hidupnya,sanggup untuk memenuhi tuntutan-tuntutan kelompoknya, ada sikap emansipasi yang sehat pada kelompoknya,kepribadiannya terintegrasi,mempunyai rasa aman yang tepat,mempunyai penilaian diri dan wawasan yang rasional, mempunyai spontanitas dan emosional yang tepat,mempunyai kontak dengan realitas secara efisien,mempunyai dorongan-dorongan dan nafsu-nafsu yang sehat, mempunyai pengetahuan mengenai dirinya secara objektif,mempunyai tujuan hidup ,
klasifikasi kelainan jiwa
untuk kemudahan dalam komunikasi, kemudahan pendidikan, dan untuk penelitian lebih lanjut maka para ahli kemudian membuat klasifikasi gangguan jiwa. secara garis besar gangguan jiwa menurut pedoman penggolongan
diagnosis gangguan jiwa adalah sebagai berikut:
i. psikosis
a. psikosis berhubungan denan sindroma otak organik
1. dementia senilis dan presenilis
2. psikosis alkoholik
3. psikosis berhubungan dengan infeksi intracranial
4. psikosis berhubungan dengan kondisi serebral lain
5. psikosis berhubungan dengan kondisi fisik lain
b. psikosis fungsional
1. skizofrenia
2. psikosis afektif
3. psikosis paranoid
4. psikosis lain
5. psikosis tak tergolongkan
ii. neurosis, gangguan kepribadian dan gangguan non psikosis lainnya.
a. neurosis cemas
b. neurosis histerik
c. neurosis fobik
d. neurosis obsesif-kompulsif
e. neurosis depresif
f. neurasthenia
g. sindroma depersonalisasi
h. neurosis hipokondrik
i. neurosis lain
j. neurosis tak tergolongkan
iii. retardasi mental
iv. keadaan tanpa gangguan psikiatrik yang nyata dan kondisi (keadaan)
non-spesifik.
v. istilah bukan-diagnosis untuk penggunaan administrasi.
gejala kelainan jiwa bersifat kompleks merupakan hasil
interkasi antara faktor somatik atau jasmani, psikologis, dan social-budaya. gejala gangguan atau kelainan jiwa pada umumnya dapat dipahami dari dua dimensi yaitu: dimensi psikodinamik, tidak hanya menerangkan tentang bagaimana gejala itu terjadi tetapi juga dinamikanya, seperti gejala apa yang muncul kapan terjadinya, bagaimana prosesnya, reaksi yang terjadi kemudian,
dimensi deskripstif, hanya melukiskan bagaimana gejala itu terjadi tanpa
menerangkan makna dan dinamikanya. seperti terjadi halusinasi pada pagi
hari tanpa dijelaskan halusinasi tentang apa, bagaimana hal itu terjadi,
reaksi yang timbul kemudian ,
jenis-jenis gejala kelainan jiwa ,antaralain:
1. Gangguan Kesadaran
a. Penurunan kesadaran
b. Kesadaran yang meninggi c. Gangguan tidur
d. Hipnosis
e. Disasosiasi
f. Kesadaran yang berubah
g. Gangguan perhatian
2. Gangguan Ingatan
3. Gangguan Orientasi
4. Gangguan Afek dan Emosi
5. Gangguan Psikomotor
6. Gangguan Pikiran
a. Gangguan bentuk pikiran
b. Gangguan arus pikiran
c. Gangguan isi pikiran
7. Gangguan Persepsi
8. Gangguan Inteligensi
9. Gangguan Kepribadian
10. Gangguan Kepribadian
11. Gangguan Pola Hidup
Neurosis
neurosis atau psikoneurosis dan gangguan jiwa untuk membedakannya dengan psikosis atau penyakit jiwa, neurosis adalah gangguan sebagian dari kepribadian, sehingga yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau gangguan kelainan mental yang memberi pengaruh pada sebagaian kepribadian, .lebih ringan dari psikosis, cemas
yang kronis, gangguan-gangguan pada indera dan motorik, hambatan emosi,
kurang perhatian terhadap lingkungan, dan kurang mempunyai energi fisik,
neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan,
setiap jenis neurosis terdapat ciri-ciri dari jenis neurosis yang lain, bahkan kadang-kadang ada pasien yang menunjukkan begitu banyak gejala , jenis-jenis neurosis ,antaralain:
- neurosis obsesif-kompulsif
neurosis obsesif-kompulsif yaitu suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan itu tidak perlu dilakukan, contoh, antara lain ;
wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian,� mania cuci tangan : keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus,� kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak membutuhkan barang yang ia curi,� pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu, penyebab neurosis obsesif-kompulsif, yaitu :
� konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.
� trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu
pengobatan untuk penderita neurosis obsesif-kompulsif, yaitu:
� psikoterapi suportif,� penjelasan dan pendidikan,� pengobatan perbuatan,
- neurosis depresif
neurosis depresif merupakan neurosis dengan gangguang pada perasaan dengan ciri-ciri : kurang atau tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, cenderung menyalahkan diri sendiri. gejala-gejala nya ,yaitu : � gejala jasmaniah : lelah, � gejala psikologis : kegemukan, sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya, depresi bukanlah suatu gangguan emosional sama sekali, melainkan akibat dari adanya distorsi kognitif atau pemikiran yang negatif, yang kemudian menciptakan suasana jiwa, terutama perasaan yang negatif pula, � bahwa semua rasa disebabkan oleh kesadaran atau pemikiran ,� jika depresi sedang terjadi maka berarti pemikiran telah dikuasai oleh kekeliruan yang mendalam,� bahwa pemikiran negative menyebabkan kekacauan emosional,
- neurasthenia atau penyakit payah.
gejala nya kemampuan berpikir menurun,tidak bersemangat, cepat lelah meskipun hanya mengeluarkan tenaga yang sedikit, emosi labil, insomnia, kepala pusing, sering merasa .dihinggapi bermacam-macam penyakit,
faktor penyebab neurasthenia yaitu sering gagal dalam menghadapi persaingan-persaingan ,� terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin,kecemasan,� terhalanginya keinginan-keinginan,
pengobatan untuk penderita neurasthenia ,yaitu :
� psikoterapi supportif,� pengobatan olah raga,� farmakopengobatan,
-neurosis cemas
gejala-gejala neurosis cemas yaitu tidak ada rangsang yang memicu kecemasan, apa saja dapat menyebabkan .gejala . bila kecamasan yang dialami sangat hebat maka terjadi kepanikan dimasyarakat, gejala-gejala neurosis cemas ,antaralain: gejala somatis sesak nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengambang, lekas lelah, keringat dingan, gejala psikologis kecemasan, ketegangan, panik, depresi, perasaan tidak mampu, penyebab neurosis cemas yaitu kemarahan yang dipendam. pengobatan untuk penderita neurosis cemas , yaitu : � psikoterapi individual ,� psikoterapi kelompok , psikoterapi analitik ,� sosiopengobatan ,� pengobatan seni kreatif ,� pengobatan kerja , pengobatan perbuatan ,� farmakopengobatan ,
- Histeria
histeria merupakan neurosis yang ditandai dengan reaksi-reaksi emosional yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsang rangsang emosional. pada neurosis jenis ini fungsi mental dan jasmaniah dapat hilang tanpa dikehendaki oleh penderita. gejala gejala sering timbul dan hilang secara tiba-tiba, terutama bila
penderita menghadapi situasi yang menimbulkan reaksi emosional ,
histeria digolongkan menjadi 2, yaitu reaksi konversi atau histeria
minor dan reaksi disosiasi atau histeria mayor,
-histeria mayor atau reaksi disosiasi
histeria jenis ini dapat terjadi bila kecemasan yang yang alami
penderita demikian hebat, sehingga dapat memisahkan
beberapa fungsi kepribadian satu dengan lainnya sehingga
bagian yang terpisah itu berfungsi secara otonom,
sehingga timbul gejala-gejala : amnesia, somnabulisme, fugue,
kepribadian ganda.
-histeria minor atau reaksi konversi
pada histeria minor kecemasan diubah atau dikonversikan menjadi gangguan
fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik,
dengan gejala : lumpuh, kejang-kejang, mati raba, buta, tuli,
, histeria terjadi karena pengalaman traumatis menyakitkan yang kemudian direpresi atau ditekan ke dalam alam tidak sadar. maksudnya adalah untuk
melupakan atau menghilangkan pengalaman itu. namun pengalaman traumatis itu tidak dapat dihilangkan begitu saja, .melainkan ada dalam alam tidak sadar dan suatu saat muncul kedalam sadar tetapi dalam bentuk gannguan jiwa, teknik pengobatan untuk menyembuhkan hysteria yaitu :
� teknik hipnosis ,�teknik asosiasi bebas ,� psikoterapi suportif,
� farmakopengobatan,
- neurosis fobik
neurosis fobik merupakan gangguang jiwa dengan gejala rasa takut yang hebat yang bersifat irasional, terhadap suatu benda atau keadaan. fobia memicu perasaan seperti akan pingsan, rasa .lelah, mual, panik, berkeringat, ada bermacam-macam fobia ,antaralain: � hematophobia : takut melihat darah ,
� hydrophobia : takut pada air , pyrophibia : takut pada api ,� acrophobia : takut berada di tempat yang tinggi , neurosis fobik terjadi karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shock hebat akibat situasi tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah. pengalaman traumastis ini kemudian direpresi ditekan ke dalam ketidak sadarannya , namun pengalaman itu tidak bisa hilang dan akan muncul bila ada rangsangan serupa,
neurosa fobik sulit untuk dihilangkan sama .sekali bila gangguan itu telah lama diderita atau berdasarkan fobi pada masa kanak-kanak, teknik
pengobatan untuk penderita neurosis fobik ,yaitu :
pengobatan perbuatan dengan deconditioning, yaitu setiap kali penderita merasa takut dia diberi rangsang yang tidak menyenagkan,� psikoterapi suportif, upaya untuk mengajar penderita memahami apa yang sebenarnya dia alami dengan psikodinamikanya,
PSIKOSIS
psikosis yaitu gangguan jiwa yang meliputi keseluruhan kepribadian, gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan sehingga penderita tidak bisa menyesuaikan diri dalam norma-norma hidup yang wajar dan berlaku umum,
gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, sedemikian berat sehingga perbuatan penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan. sehingga orang awam menyebut penderita sebagai orang gila.
orang sakit jiwa tidak mungkin akan merasa bahwa dirinya sakit jiwa sedikitpun meskipun sudah sering di katakan sebagai orang sakit jiwa , bahkan ia
menganggap dirinya normal biasa wajar tidak bersalah tidak merasa sudah pernah melakukan perbuatan seperti orang sakit jiwa , kelainan jiwa ditandai dengan hilangnya perasaan realitas, mengalami delusi, atau melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi),
psikosis merupakan gangguan jiwa yang berat, penderita psikosis tidak mampu lagi tidak dapat hidup di alam realitas, penderita merasa hidup dalam dunianya sendiri,psikosis tidak dirasakan keberadaannya oleh penderita. penderita tidak menyadari bahwa dirinya sakit parah, usaha menyembuhkan psikosis tidak akan bisa dilakukan sendiri oleh penderita tetapi hanya bisa dilakukan oleh pihak lain ,
tabel perbedaan antara psikosis dengan neurosis
faktor : orientasi
psikosis : penderita setiap hari mengalami disorientasi
(lingkungan ,waktu, tempat, orang-orang).
neurosis : penderita jarang mengalami disorientasi .
faktor : pemahaman
psikosis : penderita tidak sadar sedikitpun bahwa dirinya sakit jiiwa parah,
neurosis : penderita memahami bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa parah ,
faktor : resiko sosial
psikosis : perbuatan penderita sangat membahayakan orang lain dan diri sendiri,
neurosis : perbuatan penderita tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri ,
faktor : penyembuhan
psikosis : penderita memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. kesembuhan seperti keadaan semula sulit dicapai.
neurosis : tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, kesembuhan seperti semula dan permanen sangat mungkin untuk dicapai,
faktor : perbuatan umum
psikosis : gangguan terjadi pada seluruh aspek kepribadian, tidak mampu
hidup dalam alam realitas yang nyata,
neurosis : gangguan terjadi pada sebagian kepribadian,mampu hidup dalam alam realitas yang nyata,
faktor : gejala-gejala
psikosis : gejala bervariasi luas dengan dejavu ,merasa ada di alam bahwa sadar, delusi, ilusi,phobia, halusinasi, kedangkalan emosi, yang terjadi secara terus-menerus,
neurosis : gejala psikologis dan somatik bervariasi, tetapi bersifat
temporer dan ringan ,
psikosis dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu psikosis organik, yang disebabkan oleh faktor oganik dan psikosis fungsional, yang terjadi karena faktor kejiwaan,
1. psikosis organik
psikosis organik yaitu penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor.faktor fisik atau organik, yaitu pada seluruh fungsi jaringan otak dan seluruh sel saraf otak , sehingga penderita merasa hidup di alam yang tidak realitas,
jenis psikosis yang tergolong psikosis organik ,antaralain :
-traumatic psychosis, yaitu terjadi karena fungsi jaringan otak
terganggu atau rusak akibat trauma pada kepala karena kena pukul, tertembak, kecelakaan,
-dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi
syphilis yang kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak,
-alcoholic psychosis, terjadi karena fungsi jaringan otak
terganggu atau rusak akibat terlalu banyak minum alkohol dosis tinggi,
-drug psychose atau psikosis terjadi karena fungsi jaringan otak
terganggu atau rusak akibat obat-obatan kimia terlarang ,
2. psikosis fungsional
psikosis fungsional yaitu penyakit jiwa secara fungsional yang bersifat nonorganik, disintegrasi kepribadian dan ketidak mampuan dalam melakukan penyesuaian sosial. psikosis jenis ini dibedakan menjadi schizophrenia, psikosis mania, depresif, psiukosis paranoid ,
a. schizophrenia
arti sebenarnya dari schizophrenia adalah kepribadian yang
terbelah ini diberikan berdasarkan gejala yang paling menonjol dari penyakit ini, yaitu adanya jiwa yang terpecah belah. antara pikiran, perasaan, dan perbuatan ,
gejala-gejala schizophrenia ,yaitu
penderita � tidak merasa ada di.alam realitas ,penderita lebih banyak
hidup dalam dunia arwah ,dunia alam bawah sadar , berbicara
bertingkah laku sesuai dengan apa yang dialami di alam nya , sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan di alam nyata, maka logikanya .tidak berfungsi ,
seringkali muncul kata-kata yang hanya dapat dimengerti oleh penderita sendiri,� pikiran, ucapan, dan perbuatannya tidak sejalan, penderita schizophrenia sering berbicara menceritakan kejadian yang menyedihkan sambil tertawa, atau sebaliknya, sangat berorientasi pada alam lain sehingga timbul delusi , ilusi,� halusinasi , fatamorgana, dejavu , firasat, kesurupan,kemasukan , satu satunya faktor penyebab terjadinya schizophrenia yang terbukti yaitu bahwa penyakit ini merupakan faktor keturunan genetika sehingga sangat tidak mungkin disembuhkan,
b. psikosis mania-depresif
psikosis mania-depresif yaitu kekalutan mental yang .berat, yang berbentuk gangguan emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya perasaan dari kegembiraan yang terlalu berlebihan tanpa ada sebab yang jelas menjadi kesedihan yang sangat mendalam tanpa ada sebab yang jelas (depresi frustasi putus asa bunuh diri ) dan sebaliknya ,
gejala-gejala kegembiraan antara lain:
� euphoria kegembiraan secara berlebihan ,tertawa tertawa sendiri , terlalu berlebihan bahagia tanpa ada sebab yang jelas,
� gejala-gejala depresif antara lain : segera secepat cepatnya mengakhiri hidup dengan cara apapun,
c.Psikosis paranoid
Psikosis paranoid merupakan penyakit jiwa sangat parah yang
ditandai dengan terlalu banyak delusi , ilusi,� halusinasi , fatamorgana, dejavu , firasat, kesurupan,kemasukan yang bersifat menetap permanen sejak lahir sebagai cacat lahir , Faktor penyebab psikosis paranoid yaitu kelainan gen kromosom ,
PSIKOPAT
psikopat merupakan kekalutan kekacauan mental (mental disorder) yang ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian perasaan dengan hati nurani sehingga penderita tidak pernah bisa sadar dan bertanggung jawab secara moral atas apa yang dilakukan ,
gejala-gejala psikopat antara lain :
tidak mempunyai kesadaran social dan inteligensi sosial,
sikap penderita psikopat selalu tidak menyenangkan orang lain,
penderita psikopat cenderung peranggapan aneh, selalu berbuat kasar
terhadap siapapun, penderita psikopat tidak memiliki pemikiran emosi wawasan , psikopat merupakan kelainan atau gangguan jiwa dengan ciri ketidak mampuan penderita dalam berpikir logis, penderita psikopat tidak mempunyai tanggung jawab , perbuatan penderita psikopat dilakukan dengan anggapannya sendiri, keinginan cita cita angan angan impiannya sendiri,
penderita psikopat kambuh kemudian melakukan aksinya karena tidak adanya kesibukan , terjadinya psikopat tidak ditentukan oleh faktor
lingkungan keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya ,
RETARDASI MENTAL
Retardasi mental atau oligofrenia yaitu inteligensi yang kurang sejak masa perkembangan ( lahir ) gejala yang utama ialah inteligensi yang terbelakang,
Retardasi mental merupakan kelemahan pada fungsi intelektual,
factor-faktor penyebab retardasi mental ,antaralain,:
-Prematuritas
Prematuritas yaitu keadaan bayi yang pada waktu lahir berat
badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa kehamilan
kurang dari 38 minggu,
- Akibat gangguan jiwa yang berat
Retardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa
yang berat pada masa kanak-kanak,
- Deprivasi psikososial
Devripasi yaitu Tidak terpenuhinya kebutuhan psikososial awal-awal perkembangan ,
- Infeksi dan atau intoksinasi
Infeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada
perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak,terjadinya intoksinasi yaitu jaringan otak yang rusak yang menimbulkan retardasi mental,
Infeksi akibat masuknya rubella, sifilis, toksoplasma, ke dalam tubuah ibu yang sedang mengandung, intoksinasi, akibat masuknya racun atau obat , hiper
radiasi, alat kontrasepsi, dan usaha melakukan abortus dapat
mengakibatkan retardasi mental, Pada waktu proses kelahiran (perinatal) kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan oksigen yang kemudian
menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel korteks otak yang
mengakibatkan retardasi mental,
- Gangguan metabolisme,
gangguan metabolisme , misalnya gangguan metabolism karbohidrat dan protein, gangguan gizi buruk , berlangsung lama sebelum anak berusia
4 tahun mengakibatkan retardasi mental. Keadaan seperti itu diperbaiki
dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum anak berusia 6
tahun, inteligensi yang rendah itu sangat sukar untuk ditingkatkan,
- Penyakit otak yang nyata
yaitu beberapa reaksi sel-sel otak yang bersifat degeneratif, radang,
. Penyakit otak yang terjadi sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan
penderita mengalamai keterbelakangan mental
- Penyakit atau pengaruh prenatal
Keadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan,
tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomaly cranial primer dan
defek congenital yang tidak diketahui sebabnya,
- Kelainan kromosom
Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun
bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma
down mongoloid,
TINGKATAN RETARDASI MENTAL
Untuk menentukan berat-ringannya retardasi mental, kriteria yang dipakai
adalah: 1. Intelligence Quotient (IQ), 2. Kemampuan untuk dididik 3. Kemampuan bekerja . Berdasarkan kriteria
itu kemudian diklasifikasikan berat-ringannya retardasi mental yaitu
1. Retardasi Mental Taraf Perbatasan
Karakteristik retardasi mental taraf perbatasan adalah :
a. Intelligence Quotient : 68 - 85 (keadaan bodoh/bebal)
b. Patokan social : Tidak dapat bersaing dalam mencari nafkah
c. Patokan pendidikan : Beberapa kali tidak naik kelas di SD
2. Retardasi Mental Ringan
Karakteristik retardasi mental ringan adalah:
a. Intelligence Quotient : 52 – 67 (debil/moron/keadaan tolol)
b. Patokan sosial : Dapat mencari nafnah sendiri dengan
mengerjakan sesuatu yang sederhana dan
mekanistis.
c. Patokan pendidikan : Dapat dididik dan dilatih tetapi pada sekolah
khusus (SLB)
3. Retardasi Mental Sedang
Karakteristik retardasi mental sedang adalah:
a. Intelligence Quotient : 36 – 51 (taraf embisil/keadaan dungu)
b. Patokan sosial : Tidak dapat mencari nafkah sendiri. Dapat
melakukan perbuatan untuk keperluan dirinya
(mandi, berpakaian, makan ).
c. Patokan pendidikan : Tidak dapat dididih, hanya dapat dilatih.
4. Retardasi Mental Berat
Karakteristik retardasi mental berat adalah:
a. Intelligence Quotient : 20 – 35
b. Patokan sosial : Tidak dapat mencari nafkah sendiri. Kurang
mampu melakukan perbuatan untuk keperluan
dirinya. Dapat mengenal bahaya.
c. Patokan pendidikan : Tidak dapat dididik, dapat dilatih untuk hal-hal
yang sangat sederhana.
5. Retardasi Mental Sangat Berat
Karakteristik retardasi mental sangat berat adalah:
a. Intelligence Quotient : Kurang dari 20 (idiot/keadaan pander)
b. Patokan social : Tidak dapat mengurus diri sendiri dan tidak
dapat mengenal bahaya. Selama hidup
tergantung dari pihak lain.
c. Patokan pendidikan : Tidak dapat dididik dan dilatih.
STRES
stres merupakan stimulus yang ada dalam lingkungan , individu mengalami stres bila dirinya menjadi bagian dari lingkungan itu, stres merupakan variable
bebas sedangkan individu merupakan variabel terikat, lingkungan sekitar yang
penuh persaingan, contohnya di terminal dan stasiun kereta api menjelang
lebaran, mereka yang ada di lingkungan itu, baik itu calon penumpang, awak bus atau kereta api, sulit untuk menghindar dari situasi yang menegangkan serupa juga dapat diamati pada lingkungan ledakan bom di tengah keramaian, banjir, gunung meletus,
stress merupakan respon atau reaksi individu terhadap stressor, stress
merupakan variable tergantung , sedangkan stressor merupakan variable bebas atau independent variable,
stres yaitu reaksi tubuh manusia kepada setiap tuntutan yang dialami oleh
seseorang dalam hal � keletihan dan kelelahan akibat kehidupan, suatu sindroma khusus dari peristiwa biologis,� mobilisasi pembelaan tubuh yang memungkinkan adaptasi terhadap peristiwa kekerasan dan ancaman,
respon individu terhadap stressor mempunyai dua komponen , yaitu :
komponen psikologis, seperti terkejut, cemas, malu, panik, nerveus,
dan komponen fisiologis, seperti denyut nadi menjadi lebih cepat, perut
mual, mulut kering, banyak keluar keringat , respon-repons psikologis dan
fisiologis terhadap stressor dinamakan strain atau ketegangan,
Gangguan Kepribadian Psikopatik
ada beberapa jenis gangguan kepribadian, salah satu diantaranya yaitu
gangguan kepribadian psikopatik, psikopatik yaitu nama jenis gangguan yang dialami oleh para psikopat, psikopat memakai daya tarik yang dimiliki untuk memancing korbannya demi memuaskan dirinya , psikopat tidak memiliki perasaan dan hati nurani , psikopat berdarah panas namun pada akhirnya ada rasa menyesal atau bersalah , psikopat fasih dalam berbicara memiliki penampilan yang menarik, Para psikopat cenderung mendominasi orang lain dan tidak memiliki penyesalan atas kesalahan yang dilakukannya
kepribadian yang egois mampu melakukan manipulasi , pandai berbohong,
Sikap dingin yang dimiliki oleh psikopat didukung dengan emosi psikopat yang
labil , memiliki kepribadian yang impulsif atau berpusat pada isi hati,
psikolog mengelompokkan ciri-ciri psikopat dalam psychopathy-checklist. Ciri-ciri dari psychopathy-checklist yaitu :
psychopathy-checklist adalah ciri ciri kepribadian psikopat ,antaralain:
kurangnya rasa empati , impulsif ,kurangnya mengontrol diri ,
emosi dangkal ,tidak adanya rasa takut , keinginan memiliki yang tinggi untuk kepuasan pribadi ,memiliki penampilan luar yang menarik , memiliki hubungan sosial terhadap sesama,adanya permasalahan kronis di masa dini ,
anti-sosial ,egosentris ,kurangnya kepedulian terhadap sesama ,
berdasarkan ciri psikopat dalam psychopathy-checklist, digolongkan
situasi berdasar tingkat kekejaman , situasi diurutkan dari gejala yang kecil dimana situasi menunjukkan tidak adanya tindakan kekerasan terhadap sesama, hingga situasi dimana psikopat melakukan tindakan pembunuhan. pada sub-bab akhir, akan dijelaskan mengenai masa lalu psikopat yang memicu ganggguan kepribadian psikopatik, dalam situasi yang dialami pelaku , ada beberapa situasi yang memiliki keterkaitan serupa antara satu ciri dengan ciri lainnya dalam psychopathy-checklist,
ciri perbuatan yang ada pada psychopathy-checklist,antaralain:
anti-sosial , psikopat tidak memiliki hubungan yang baik terhadap sesama ,emosi psikopat yang berpendirian teguh dan gaya hidup anti-sosial, emosi teguh yang dimiliki psikopat mengabaikan emosi orang lain,mencakup kurangnya kemampuan dalam memproses informasi , kurangnya kemampuan
dalam memahami orang lain, egosentris, yaitu kurangnya kepedulian terhadap sesama , kurangnya rasa empati dan berperbuatan impulsif, psikopat pandai memberikan perhatian terhadap sesuatu yang mereka sukai, bersamaan dengan ketidakpedulian mereka terhadap hal lain sifat psikopat yaitu sering
terlihat arogan ,percaya diri, keras kepala, dominan , angkuh, mengendalikan orang lain , tidak menginginkan orang lain memiliki opini yang berbeda dari opini mereka, bertindak atas kemauannya sendiri, psikopat cepat beremosi dan melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain, sinis dan egois,
kurangnya kemampuan dalam mengendalikan diri yaitu tidak adanya rasa takut, keinginan yang besar untuk memonopoli , perbuatan yang ditunjukkan oleh psikopat terlihat mengerikan juga mengherankan bagi manusia normal, tindakan yang dilakukan oleh psikopat yaitu tindakan kekerasan. akan tetapi, tindakan yang mereka lakukan tidak selalu berupa tindakan kriminalitas,
kebohongan yang ditunjukkan oleh para psikopat terlihat nyata. sikap pengabaian akan kebohongan oleh para psikopat yang dinamakan pembohong ini benar-benar luar biasa. hal itu memicu pendengar untuk takjub akan kewarasan pembicara, selain kepandaian para psikopat dalam berbicara dan mengelabui lawan bicaranya, diungkap juga bahwa para psikopat tidak mengerti atau bahkan tidak mampu dalam mengungkapkan rasa cinta yang sebenarnya terhadap orang lain, tidak hanya ketidakmampuan psikopat dalam hal cinta, psikopat juga memiliki kelemahan dalam merasakan akibat dari kepribadian yang dimiliki mereka melakukan kebohongan untuk memanipulasi, melakukan kecurangan, dan menipu orang lain. motivasi mereka adalah untuk keuntungan pribadi, dan perbuatan manipulatif mereka dapat dilakukan tanpa disadari oleh para korban. perbuatan manipulatif para psikopat tidak memerlukan tindakan kriminal kepribadian para psikopat memiliki kesesuaian dengan kecenderungan dalam melanggar aturan serta ekspektasi masyarakat. para kriminal yang melanggar aturan, menjalankan keseluruhan dari pencurian kecil dan penipuan pada kekerasan berdarah dingin,
berdasarkan tindak kekejaman yang terlihat tanpa perasaan yang dilakukan oleh para psikopat, mereka diungkap tidak mengerti akan hati nurani. para psikopat tidak ingin untuk disalahkan,
memiliki masalah kepribadian kronis di masa lalu, bagaimana seseorang dapat mengalami gangguan kepribadian atau menjadi psikopat, tidak secara langsung terjadi bagi manusia yang berkepribadian normal. seseorang berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk, memiliki hal yang memicu sebab dari perubahan yang mereka lakukan, ada pengalaman buruk di masa lalu oleh para psikopat, salah satunya adalah siksaan secara emosional oleh pihak lain , ada kaitan yang erat antara hubungan anak dan orang tua dalam perkembangan kepribadian anak, pentingnya masa-masa awal kehidupan dalam membentuk kepribadian pada masa dewasa. horney merasa bahwa pada masa kanak-kanak, bukan faktor biologis, melainkan faktor sosial yang mempengaruhi perkembangan kepribadian. tidak ada tahapan universal dalam perkembangan ataupun konflik masa kecil yang tidak terelakkan. akan tetapi, yang menentukan adalah hubungan sosial antara anak dan orang tua. horney percaya bahwa masa kecil ditandai oleh dua kebutuhan, yaitu kebutuhan terhadap rasa aman dan kepuasan. keduanya yaitu dorongan yang bersifat universal dan sangat penting.
gangguan jiwa
minimnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dan keterbelakangan mental menyebabkan pengidap kerap kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari masyarakat bahkan dari keluarga pengidap sendiri. salah satunya yaitu pasien sempat terisolasi, pasien sempat dikucilkan , pasien sempat dipasung, penyakit gangguan
jiwa dan keterbelakangan mental mempunyai pemahaman yang berbeda ,
cacat mental dan gangguan jiwa bukanlah suatu penyakit akan tetapi cacat mental merupakan suatu keadaan yang telah dialami seseorang dari semenjak dikandungan, gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang dapat menyerang seseorang kapan saja dan dimana saja dan penyakit ini dapat disembuhkan jika mendapatkan penanganan yang tepat, gangguan jiwa adalah perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan hambatan dalam melaksanakan peran sosial. dikucilkan, diskriminasi, di isolasi bahkan hingga di pasung. tidak akan membantu menyembuhkan pengidap sama sekali bahkan dapat menjadi lebih
parah. manusia dengan keterbelakangan mental berbeda dengan penyakit mental atau gangguan jiwa , beberapa jenis gangguan jiwa seperti schizoprenia, alzheimer, epilepsi, keterbelakangan mental dan
ketergantungan alkohol ,pengidap gangguan kejiwaan atau mental masih dianggap sebagai hal yang memalukan atau sebuah aib bagi keluarga , beranggapan bahwa gangguan kesehatan mental atau kejiwaan tidak dapat disembuhkan sehingga bagi pengidapnya layak dikucilkan, pengidap gangguan jiwa dan keterbelakangan mental sangatlah berbeda, gangguan jiwa dipicu karena banyak hal salah satunya karena pengalaman kehidupan yang di alami sehingga mengganggu pikiran dan jiwa pasien, penyandang keterbelakngan mental dipicu karena rendahnya iq yang membuat sikap dan perbuatan pasien berbeda dengan manusia normal lainnya,
sebab-sebab gangguan jiwa dan cacat mental menurut sigmund freud dalam santrock (1999) yaitu adanya gangguan perkembangan mental pada masa anak berkaitan dengan orang lain ,adanya frustasi, konflik, perasaan takut,stress, rasa tidak percaya terus-menerus menyebabkan regresi , faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa merupakan perpaduan beberapa aspek yang saling mendukung secara biologis, psikologis, sosial, lingkungan,
sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas jasmaniah biologic seperti
keturunan, jasmaniah seperti kegemukan yang cenderung menderita
psikosa manik depresi dan menjadi skizofernia, tempramen karena
orang yang terlalu peka sensitif, penyakit dan cedera tubuh.
gangguan jiwa dapat terjadi karena psikologik seperti pengalaman frustasi,
pada keterbelakangan mental mempunyai bermacam-macam penyebab
seperti karena keturunan atau gen dari orang tua, pola makan sang ibu pada masa kehamilan, pola hidup sang ibu ketika masa kehamilan dan umur ibu pada masa kehamilan juga dapat menjadi penyebab anak terlahir dengan cacat mental,
terdapat macam-macam gangguan jiwa yang dimiliki oleh beberapa pengidap
di dunia, , yaitu: gangguan jiwa organik , simtomatik, skizofrenia, gangguan
skizotipal , gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perbuatan yang berkaitan dengan gangguan fisiologis , faktor fisik, gangguan kepribadian dan perbuatan masa dewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan perbuatan dan emosional dengan onset masa masa anak,
walau retardasi mental termasuk dalam gangguan jiwa, akan tetapi pada kenyataannya pasien yang mempunyai keterbelakangan mental mempunyai perbedaan dari pasien yang mempunyai gangguan jiwa. keterbelakangan
mental atau cacat mental bukanlah suatu penyakit sehingga keadaan itu tidak
dapat dicegah, sedangkan gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, dapat disembuhkan melalui pengobatan medis,
pada keterbelakangan mental atau cacat mental (mental retardation)
mempunyai macam-macam jenis, pengelompokan berdasarkan pada taraf intelegensinya, yang terdiri dari terbelakang ringan, sedang dan berat. pengelompokan seperti ini sebenarnya bersifat artificial karena
ketiga kelompok di atas tidak dibatasi oleh garis demargasi yang tajam. gradasi dari satu level ke level berikutnya bersifat kontinyu. kemampuan inteligensi anak cacat mental kebanyakan diukur dengan tes stanford binet dan skala weschler (WISC), yaitu, cacat mental ringan dinamakan debil. kelompok ini mempunyai iq antara 68-52 atau mempunyai iq 69-55. pasien masih dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana, pasien secara fisik tampak seperti anak normal pada umumnya.
anak cacat mental sedang dinamakan imbesil. kelompok ini mempunyai iq
51-36 atau mempunyai iq 54- 40. anak cacat mental sedang masih
memperoleh kecakapan komunikasi selama masa anak usia dini. walaupun
agak lambat. anak dapat mengurus atau merawat diri sendiri dengan pelatihan yang intensif. pasien tidak dapat menguasai kemampuan akademik seperti; membaca, menulis, dan berhitung. kelompok anak cacat mental berat
dinamakan idiot. kelompok ini dibedakan lagi antara anak cacat mental
berat dan sangat berat. cacat mental berat mempunyai iq antara 32-20 atau antara 39-25 , anak cacat mental sangat berat mempunyai iq dibawah 19 , anak cacat mental berat memerlukan bantuan perawatan secara
total dalam hal berpakaian, mandi, makan,
gangguan jiwa dapat dialami setiap orang, tanpa mengenal umur, ras,
agama, maupun status sosial-ekonomi, ada yang percaya bahwa gangguan jiwa dipicu oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya,