Tampilkan postingan dengan label istilah imunitas 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label istilah imunitas 2. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juni 2020

istilah imunitas 2



BENZENA

Benzena   dengan rumus kimia C6H6, PhH, dan benzol,
 benzena  yaitu  senyawa kimia organik yang berbentuk   cairan cepat  mudah   terbakar  tidak   berwarna tidak ber bau sedikit  bau  manis.
 benzena terdiri atas  6 atom karbon yang membentuk cincin, dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom karbon,
benzena merupakan salah satu jenis hidrokarbon aromatik siklik dengan ikatan pi yang tetap.
benzena salah satu   bahan dasar pada industri   produksi pewarna buatan, obat-obatan, plastik buatan,  karet buatan,
benzena sebagai  kandungan alami murni  dari  dalam minyak bumi, namun bisa saja   diperoleh dari senyawa lainnya yang ada  dalam minyak bumi.
benzena  bersifat karsinogenik, maka penggunaanya   menjadi sangat terbatas,
 benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi,
benzena adalah   salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta
benzena adalah   salah satu bahan  pelarut paling  penting dalam dunia semua jenis  industri,
benzena mempunyai   bilangan oktan yang tinggi,
 benzena  salah satu campuran untuk pembuatan  bensin,
 pada tahun 1825 michael faraday  seorang ilmuwan inggris sebagai penemu benzena, dengan   mengisolasikannya dari gas minyak bumi   kemudian  dinamakan  bikarburet dari hidrogen, pada tahun 1833, eilhard mitscherlich kimiawan jerman,  meneliti  benzena melalui distilasi asam benzoat  dari benzoin karet/gum benzoin  dan kapur   dinamakan  benzin,  pada tahun 1845,  charles mansfield,  kimiawan inggris   yang  bekerja untuk  august wilhelm von hofmann  meneliti  dan  mengisolasikan benzena dari tir (coal tar),  mansfield memulai produksi benzena besar besaran untuk yang  pertamakalinya  menggunakan metode tir ,
pada kimia heterosilik, atom karbon pada cincin benzena digantikan oleh elemen lainnya. salah satu senyawa turunan yang  penting yaitu  cincin yang mengandung nitrogen. penggantian satu CH dengan N akan membentuk senyawa piridina pyridine, C5H5N. walaupun   benzena dan piridina secara struktur berhubungan, namun  benzena tidak mampu  diubah menjadi piridina. penggantian ikatan CH kedua dengan N  membentuk senyawa  pirimidin ,  pirazin , piridazin  tergantung dari posisi atom N yang menggantikan CH,
sangat  banyak senyawa senyawa  kimia penting yang berasal dari benzena,  senyawa-senyawa ini dihasilkan  dengan cara menggantikan 1  atau banyak atom  atom hidrogen pada benzena dengan gugus fungsional lain  . misalnya    senyawa turunan benzena sederhana adalah fenol, toluena, anilina,  disingkat  PhOH, PhMe, dan PhNH2. maka prosesnya  yaitu   2 cincin benzena yang berikatan akan membentuk bifenil, C6H5–C6H5,
beberapa senyawa turunan benzena,antaralain:
toluena,etilbenzena,p-xylena,m-xylena,mesitilena,durena,2-fenilheksana,
bifenil,fenol,anilina,nitrobenzena,asam benzoat,aspirin,parasetamol,
asam ''picric'',
benzena  digunakan sebagai bahan dasar dari senyawa kimia lainnya.  80% benzena dikonsumsi dalam 3 senyawa kimia utama yaitu sikloheksana, etilbenzena, kumena,
senyawa turunan   kumena dipakai  sebagai bahan baku resin dan perekat.
senyawa turunan  sikloheksana dipakai  sebagai  pembuat   nilon.
senyawa turunan yang dipakai yaitu  etilbenzena, sebab  ini   sebagai  bahan baku stirena, yang nantinya diproduksi menjadi plastik dan polimer ,
sedikit  benzena sebagai  pembuat bahan peledak,  pestisida, karet, pelumas, pewarna, obat, deterjen,
komoditas kimia dan polimer-polimer utama yang merupakan turunan dari benzena
senyawa  toluena dipakai  sebagai pengganti benzena. sifat kimia toluena mirip  dengan benzena namun  toluena  tidak beracun dibandingkan  benzena,
kenaikan produksi  benzena di timur tengah  meningkat 3,7% ,  permintaan benzena di timur tengah   meningkat 3,3% per tahunnya,  namun  asia-pasifik  mendominasi pasar benzena dunia, dengan permintaan mencapai   setengah jumlah  permintaan benzena global dunia,
di eropa  dan amerika serikat  15%  dari benzena  dipakai  untuk produksi sikloheksana,   50% dari benzena  dipakai  dalam produksi etilbenzena  stirena, 20% dari benzena  dipakai untuk   produksi kumena,  
benzena  sebagai salah satu zat aditif pada bensin, benzena menaikkan angka oktan bensin dan mengurangi ketukan mesin. maka, bensin sebelum tahun 1950 mengandung  benzena ,  zat aditif   benzena  itu kemudian digantikan oleh tetraetil timbal. sesudah   tetraetil timbal tidak digunakan lagi sebab  beracun bagi lingkungan, benzena kembali populer sebagai zat aditif di beberapa negara. di eropa dan  amerika serikat, kandungan benzena pada bensin dibatasi pada angka 1%, badan perlindungan lingkungan amerika serikat menyatakan bahwa  akan mengurangi lagi kandungan benzena pada bensin menjadi 0,62% ,




TRINITROTOLUENA

Trinitrotoluena  atau  TNT   atau Trotyl  yaitu  hidrokarbon berwarna kuning pucat  beraroma menyengat  yang melebur pada suhu 81 °C ,  TNT dipersiapkan dengan nitrasi toluene C6H5CH3; rumus kimianya C6H2(NO2)3CH3, and IUPAC name 2,4,6-trinitrotoluene.Trinitrotoluena sebagai   bahan peledak yang  dapat  digunakan sendiri sendiri  atau   dicampur bahan lain , bahan campuran  seperti   Composition B , Amatol, Torpex, Tritonal,




SISTEM LIMFATIK

sistem limfatik  (bukan limpa)  yaitu   sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. cairan limfa  ini  dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi,
fungsi sistem limfa ,antaralain:
menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindari penyebaran,
menghasilkan zat antibodi,
mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah,
mengangkut limfosit,
membawa lemak emulsi dari usus,




SUMSUM TULANG

Sumsum tulang  atau  bone marrow  atau  medulla ossea   yaitu  jaringan lunak yang ada  pada rongga interior tulang yang merupakan area  produksi sebagian besar sel darah baru,  kedua tipe sumsum tulang ini  mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah,
terdapat  2  jenis sumsum tulang,antaralain:
sumsum kuning  yang  menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya,
sumsum merah  sebagai jaringan myeloid  maka  sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah ,
saat   tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah,
saat manusia  lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. seiring dengan pertumbuhan tubuh manusia maka , semakin banyak sumsum merah  yang berubah menjadi sumsum kuning. orang dewasa mempunyai  2,6 kg sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah.
 sumsum kuning ada  pada rongga interior bagian tengah tulang panjang,
 sumsum merah ada   pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus, pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang belikat,



SEL DENDRITIK FOLIKULAR

Sel dendritik folikular  atau   follicular dendritic cell   atau   FDC   yaitu  sejenis sel dendritik yang tidak diketahui asal nya ,  Sel dendritik folikular berada  pada jaringan folikel di  sistem limfatik, Sel FDC berperan  memilah-milah sel B yang teraktivasi sepanjang respon kekebalan,
bermacam macam  sel B terikat dengan sel FDC melalui proses lama ,
FDC mempunyai   reseptor Fc yang mampu  mengikat kompleks imun dengan sangat lama,




PUSAT GERMINAL

Pusat germinal atau germinal centres atau GC yaitu   struktur  yang terbentuk  sementara dalam organ limfoid perifer atau GC yang terbentuk sekunder dalam merespon antigen tergantung sel T (antigen TD)
 pusat germinal telah ditemukan  sejak jaman dahulu    sebagai kompartemen yang mengandung sel-sel mitotik.  bahwa struktur ini  adalah seleksi berbasis afinitas,tempat ekspansi klonal sel B, hipermutasi somatik (SHM), kombinasi hipermutasi somatik   dan seleksi berbasis afinitas menghasilkan antibodi dengan afinitas tinggi.
pada tahun 1884  walther flemming mendefinisikan   pusat germinal    sebagai bagian mikroanatomi yang berbeda dari organ limfoid sekunder yang mengandung sel-sel membelah. pusat germinal terbentuk pada sekitar 6 hari sesudah  imunisasi pertama, saat  sel-sel B berproliferasi dengan cepat dan mulai tampak suatu pusat (foci) pada folikel nodus limfa dan limpa. Sel B GC mengekspresikan enzim AID (activation-induced deaminase), yang mendominasi  residu sitidin pada VDJ dan switch region dari gen Ig, mendorong terjadinya     rekombinasi pengalihan kelas dan hipermutasi somatik ,
tingginya  ekspresi BCL-6  penting dalam inisiasi reaksi GC, sel-sel B prekursor defisien BCL-6 gagal masuk ke folikel,
MEF2B mengaktifkan transkripsi BCL-6,
MEF2C dan MEF2B (myocyte-specific enhancer factor 2B) berperan berbeda selama aktivasi sel B. MEF2C perlu  untuk pembentukan GC sebagai hasil dari perannya dalam proliferasi sel B segera sesudah  stimulasi antigen,
faktor-faktor lain yang terlibat yaitu MCL1,IRF4, MYC,




SISTEM IMUN ADAPTIF

Sistem imun adaptif   atau acquired immune system  atau  adaptive immune system  yaitu   pertahanan tubuh dan   perlawanan limfosit B dan limfosit T kepada  antigen ,
3 jenis molekul yang penting dalam hal ini yaitu  reseptor sel T (TCR, T cell receptor), protein MHC  dan   antibodi (imunoglobulin),
patogen  mengembangkan strategi untuk menipu  mekanisme sistem kekebalan  tubuh  bawaan  manusia  demi mempertahankan infeksi yang telah dijangkitnya,
 respon kekebalan  adaptif diperankan oleh molekul dan  sel efektor  terkait, pada  hari keempat atau kelima sesudah pertama   infeksi ,sesudah  kadar antigen menurun ke bawah ambang batas sistem kekebalan  adaptif, respon akan berhenti, tetapi  memori imunologis  dan  antibodi tetap bertahan dan memberikan perlindungan jangka  panjang untuk  mencegah infeksi ulang yang mungkin akan  terjadi,
induksi yang pertama, terjadi ketika  sel dendritik yang ada  pada jaringan area  terjadinya infeksi terikat antigen, teraktivasi menjadi sel penyaji antigen (APC), kemudian bermigrasi ke dalam sistem limfatik dan berakhir di nodus limfa, limpa, atau jaringan limfoid mukosa (MALT). sel T yang bermigrasi dari 1  nodus limfa menuju ke nodus yang lain, akan menempel pada APC dan berusaha untuk mengenali antigen dengan memindai sel itu  pada bagian MHC kelas II. antigen yang tidak dikenali akan  ditinggalkan oleh sel T untuk dipindai sel T yang lain hingga akhirnya dikenali. ketika itu  sel T akan berhenti bermigrasi dan akan mengikat erat APC. kemudian teraktivasi untuk memicu sistem kekebalan  adaptif,
sel T CD4 naif (sel Th0) yang mengenali antigen melalui molekul MHC kelas II pada sel dendritik akan mengaktivasi LFA-1 yang mengakibatkan  ikatan kuat antara APC dan  sel T , sesudah  itu  terjadi proliferasi dan diferensiasi sel T, yang menghasilkan beberapa  sel T CD4 baru yang fungsional (armed-effector T cell). diferensiasi sel T ,antaralain:
sel TH1 diproduksi  bila   bakteri atau virus   menginduksi sekresi IL-12 dari APC,
TH2 akan mensekresi IL-4, IL-5, IL-13, sel TH2 akan berfungsi sebagai aktivator sel B.
Sel TH1 akan bertindak sebagai stimulator makrofag,
sel TH2  diproduksi dengan aktivasi LFA-1 yang terjadi dengan stimulasi IL-4 yang disekresi oleh sel NKT sebab  stimulasi dari patogen jenis lain.
di dalam jaringan, sel T efektor yang mengenali antigen akan menseresikan sitokin seperti TNF-α untuk mengaktivasi sel endotelial agar terjadi sekresi E-selektin, VCAM-1 dan ICAM-2 dan kemokin RANTES. semuanya itu untuk merekrut lebih banyak granulosit, sel T efektor, monosit,   . TNF-α and IFN-γ yang disekresi sel T pembantu yang sudah teraktivasi juga bersifat sinergis dengan proses peradangan berbentuk ekstravasasi,
aktivasi penuh sel T CD4 memerlukan  waktu  4 hingga 5 hari,  sesudah  itu, sel T pembantu bermigrasi dari sistem limfatik menuju jaringan tempat terjadinya infeksi,
peran antibodi dalam sistem kekebalan tubuh , antara lain :
antibodi yang terikat pada permukaan patogen bisa  mengaktivasi protein dari komponen sistem komplemen,
untuk infeksi intraselular  bakteri dan virus terlebih dahulu  mengikat molekul tertentu yang ada  pada permukaan sel target. antibodi mampu  mencegah terjadinya ikatan itu  , ini sekaligus mencegah masuknya toksin yang disekresi oleh patogen ke dalam sel,
antibodi yang menempel pada permukaan patogen akan mempercepat dikenalinya patogen itu  oleh fagosit, oleh karena fagosit dilengkapi dengan fragmen konstan yang mengikat antibodi pada area konstan C,




ALERGEN

alergen yaitu  senyawa yang mampu  menginduksi imunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa injeksi , kontak, inhalasi (dihirup), ingesti ( menelan),
respon tubuh terhadap suatu alergen terjadi melalui proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sifat fisik dari alergen, sifat inang, lingkungan,
 alergen merupakan protein yang  merangsang respon sistem kekebalan tubuh melalui reaksi enzimatik atau aktivasi reseptor pada sel epitelium mukosa secara langsung,
 contoh antigen spesifik ,antaralain:
-  aeroalergen yaitu
protein atau glikoprotein yang tersebar di udara yang berasal dari kotoran tungau , kecoa, spora kapang, serbuk sari tumbuhan, bulu hewan,
-alergen lateks yaitu  alergi yang disebabkan oleh karet lateks  industri karet,
-alergen farmasi   penisilin dan sefalosporin,
- alergen sengatan serangga ,
- alergen makanan yaitu  makanan yang  memicu  alergi seperti  gandum,  kacang,telur, susu, kedelai,




ALERGI

Alergi atau hipersensitivitas tipe I (1 dari 4) yaitu  kegagalan sistem kekebalan tubuh sehingga   tubuh pasien   menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) pasien  bersifat atopik. tubuh pasien  bereaksi berlebihan terhadap lingkungan  yang  dianggap tubuh  adalah  lingkungan berbahaya, padahal sebenarnya tidak bagi manusia  yang tidak bersifat atopik. bahan-bahan lingkungan  yang memicu  hipersensitivitas dinamakan   alergen, reaksi alergi  berlangsung cepat. alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis ige. maka pembengkakan terjadi dari bersifat tidak nyaman hingga membahayakan.
tidak semua reaksi dari hipersensivitas adalah alergi,
gejala tanda  simtomanya seperti   urticaria, asma , mata merah, gatal-gatal, rhinorrhea, eksem,
 alergi berat  makanan , alergi obat-obatan , reaksi  sengatan  tawon mungkin  membahayakan jiwa dengan munculnya anafilaksis,
 banyak jenis  tes untuk mendiagnosa  kondisi alergi  bila  sudah  dilakukan, maka  dicocokkan dengan riwayat pasien, sebab   hasil tes positif bukan berarti alergi tersebut pasti terjadi mudah terindikasi. tes darah untuk ige spesifik alergen atau  tes meliputi peletakan alergen  pada kulit  untuk  melihat pembengkakan yang terjadi ,
cara  pengobatan alergi yaitu   menghindari alergen penyebab alergi ,   pemberian kortikosteroid, antihistamin  dan dekongestan , obat  untuk mengobati reaksi anafilaksis imunoterapi alergen  yaitu  menggunakan  obat injeksi alergen ,
telinga :            gejalanya  buntu,  nyeri, gangguan pendengaran karena kurangnya drainase pada saluran eustachia,
kulit :               gejalanya gatal-gatal, seperti urticaria dan eksem ,
saluran pencernaan : gejalanya muntah, diare,sakit perut, perut teras penuh,                                   hidung :    gejalanya pembengkakan saluran hidung (rhinitis alergi) bersin,
sinusitis :           gejalanya  sinusitis alergi,
mata : gejalanya merah  berair dan gatal pada bola mata,
saluran pernafasan :
gejalanya asma, jika parah  saluran pernapasan menyempit sebab  pembengkakan saluran ke dalam laryngeal edema , bersin, batuk, penyempitan cabang saluran paru-paru (bronchoconstriction), napasnya berisik (mengi) dan napas pendek tersengal-sengal (dyspnea),
alergen seperti debu dan serbuk sari bunga terbang bersama angin melayang layang diudara  , maka  gejala muncul   pada  tubuh yang terkena udara, seperti paru-paru,mata, hidung,
reaksi reaksi  ini dapat terpicu  secara  tiba-tiba atau  tertunda ,  ini  memerlukan  injeksi epinefrin, kadang-kadang melalui alat epipen atau twinject injeksi otomatis,  sifat dari anafilaksis yaitu  gejalanya  yang   mudah dihilangkan, namun  pengobatan  memerlukan  waktu yang lama,
 rhinitis alergi muncul   mendadak   dinamakan  sebagai  hay fever, memicu gatal-gatal, mata merah,  iritasi pada hidung, bersin,  alergen yang terhirup bisa memicu  asma, sebab  tersengal-sengal (dyspnea),  batuk, mengi (wheezing) penyempitan cabang saluran paru-paru (bronkokonstriksi) dan peningkatan ingus , cairan di paru-paru, napas pendek,
reaksi alergi bisa muncul  karena reaksi  obat   aspirin dan antibiotik   penisilin  , makanan, gigitan serangga,
 gejala-gejala  akibat  alergi makanan seperti gatal-gatal,  pembengkakan kulit selama hives,  nyeri abdomen, perut terasa penuh, muntah, diare,
 reaksi makanan jarang memicu  gangguan pernapasan atau rhinitis. reaksi obat, sengatan serangga, tertentu mengakibatkan anafilaksis,
beberapa organ  yang dapat terkena akibat   reaksi alergi  yaitu pada   sistem peredaran darah, saluran pencernaan, sistem pernapasan,
 alergi dapat memicu edema, koma,  tekanan darah rendah (hipotensi),  reaksi-reaksi kutanea, penyempitan cabang saluran paru-paru,
faktor-faktor risiko alergi terbagi dalam 2  kategori  yaitu faktor-faktor lingkungan dan  inang/penderita ,
faktor lingkungan seperti  tingkat alergen, perubahan diet,perubahan paparan dengan penyakit infeksi selama masa anak-anak, polusi,
 faktor inang seperti  keturunan, jenis kelamin, ras, dan umur,  
banyak jenis makanan memicu  alergi, namun  90 persen alergi disebakan oleh telur ikan , telur bebek,  susu sapi, kedelai, telur dadar , gandum, kacang tanah, ikan lele,  crustacea, udang,rajungan ,kepiting, ikan mentah,
tingkat alergi berbeda antara dewasa dan anak-anak. alergi kacang tanah dialami  anak-anak. alergi  terjadi pada  putih telurnya dibandingkan  kuning telurnya, alergi telur terjadi pada 1 hingga 2 persen anak-anak dan menjadi kira-kira 2/3 anak-anak pada usia 5 tahun.
alergi terhadap protein susu bukanlah reaksi immunoglobulin E,  biasanya adalah proctocolitis  yang  terjadi pada anak-anak,
lactose intolerance, suatu reaksi umum terhadap susu, bukanlah alergi sama sekali, namun  dikarenakan tidak adanya  ensim tertentu pada saluran pencernaan,
 ada yang  tidak dapat mentoleransi susu  sapi, keju.  10% anak-anak yang alergi susu, juga alergi  daging hewan berkaki empat. daging merah  mengandung sedikit protein seperti yang ada  pada susu sapi,
balsam of peru, yang ada   pada makanan, dapat  terdeteksi dengan patch test ,
 biji wijen, dan poppy seeds,  mengandung minyak berprotein  memicu  reaksi alergi,
alergi terhadap tree nut mungkin alergi terhadap banyak jenis  tree nut, seperti pine nuts,  walnuts pecans, pistachios,
alergen bisa  dipindahkan dari satu makanan ke makanan lainnya melalui rekayasa genetika, namun  sebaliknya juga bisa  dilenyapkan ,
udara dapat   mengandung protein latex ,  latex   juga dapat  menyebabkan reaksi alergi (contact dermatitis )  atau eksem,  alergi-alergi kulit sering mengakibatkan  rashes,  pembengkakan dan panas di dalam kulit, (wheal dan flare)   yang disebabkan oleh hives and angioedema,
latex dan pisang memiliki reaksi silang. siapa alergi terhadap latex, maka mungkin juga sensitif  chestnut,avokad, buah kiwi,
urushiol  bukan protein   namun  mengubah bentuk integral membrane protein dan mengenai sel kulit,
urushiol-induced contact dermatitis, timbul karena  bersinggungan dengan western poison oak, poison sumac,  poison ivy, eastern poison oak,
sedangkan sistem kekebalan tidak mengenalinya sebagai bagian dari tubuh maka  muncul  alergi,
banyak orang peka terhadap urushiol  yang dimurnikan, misalnya parfum poison ivy ,
penyakit alergi  dapat  muncul   pada  keluarga, kembar identik akan sama alerginya namun  kembar non-identik jarang terjadi ,  orang tua yang alergi biasanya anak-anaknya juga alergi,  anak-anak  akan mengidap  alergi lebih berat dibandingkan  anak-anak dari orang tua yang tidak  alergi.  alergi, bagaimanapun  juga belum tentu konsisten, orangtuanya alergi  kacang mete  tetapi anaknya alergi terhadap kacang merah   perkembangan alergi tidak menurun begitu saja, namun  berhubungan dengan ketidakteraturan sistem kekebalan, jadi menurunkan alergi terhadap alergen tertentu adalah tidak terjadi,
alergi (sistem kekebalan) diturunkan dari    orangtuanya dengan tingkat risiko sebagai berikut:
- kedua orangtua mengalami riwayat alergi, maka risiko anak mendapat alergi meningkat lagi menjadi  80 persen,
- salah satu orangtua mengalami riwayat alergi, maka risiko anak mendapat alergi meningkat menjadi  40 persen,
- kedua orangtua tidak mempunyai   riwayat alergi (termasuk asma), maka anak tetap dapat terkena alergi dengan tingkat risiko maksimum 10  persen,
anak laki-laki mempunyai   potensi  alergi yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan , meskipun untuk beberapa alergi  misalnya asma pada dewasa muda, wanita lebih berisiko. perbedaan ini berkurang ketika kedua jenis kelamin ini dewasa.
berkaitan  dengan alergi, etnis susah dipisahkan dari faktor lingkungan, apalagi terjadi migrasi,
alergi akibat keturunan dapat dicegah  dengan pemberian asi eksklusif pada 6 bulan pertama setelah kelahiran,
risiko sensitivitas terhadap  alergi tergantung dari umur , tingkat IgE tertinggi terjadi pada anak anak  dan cepat turun antara umur 10 hingga 30 tahun. puncak terjadinya hay fever adalah pada anak-anak dan dewasa muda dan kejadian terbanyak  adalah pada anak berusia di bawah 10 tahun,
beberapa cara  yang dapat dilakukan untuk mencegah  alergi,antaralain:
jangan  meletakkan kandang hewan peliharaan di sekitar rumah ,
 tidak menumpuk banyak barang barang  di dalam rumah  yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi.
jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk. bila  di rumah terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
jangan memelihara binatang di dalam rumah ,
jika mandi menggunakan air hangat dan  usahakan mandi sore sebelum pk.16.00'.
 sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya  sabun dan shampoo untuk bayi,
kebersihan diri harus dilakukan untuk menghindari tertumpuknya daki yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi.
 jangan  menggunakan cat rambut,
pakailah  kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk,
pakailah  sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat akan efektif,
jangan memakai    pakaian dari bahan wool, pakailah  pakaian dari bahan katun,
pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi jangan  terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari PK.24.00',
jangan makan makanan atau minuman maupun obat yang menimbulkan reaksi alergi. hati hati  bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan yang dapat memicu alergi ,
 mintalah dokter  untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi, yaitu pemberian suntikan  ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi baccillus calmette guirine (bcg) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan)  dan diulang setiap 6 bulan sekali,




ANTIGEN

antigen yaitu   zat yang merangsang respon sistem kekebalan tubuh , terutama saat   menghasilkan antibodi  antigen  berupa  polisakarida  atau protein, namun  dapat juga berupa molekul , termasuk molekul kecil (hapten) yang menyatu  dengan protein-pembawa atau carrier,
landsteiner dalam penelitiannya  menjelaskan  spesifikasi reaksi antara antigen dan antibodi ,
landsteiner  menyatukan  radikal  organik pada protein dan menghasilkan antibodi terhadap antigen  itu,
 hasil yang didapat  menunjukkan antibodi mampu  membedakan antara kelompok berbeda pada protein maupun  kumpulan kimia yang sama namun  berbeda kedudukan,
terdiri dari ikatan non kovalen  seperti ikatan hidrofobik,  hidrogen, van der waals, elektrostatik , sehingga reaksi ini dapat kembali ke semula (reversible). kekuatan ikatan ini bergantung kepada jarak antara paratop dan bagian  tertentu pada epitop,
heidelberger dan kendall meneliti bahwa     reaksi   antara antibodi khusus dengan antigen larut seperti protein,  ini dapat optimal   pada  kesetaraan (equivalence zone) di mana antibodi dan antigen terbentuk pada kondisi yang paling sesuai untuk membentuk satuan ikatan (lattice). pada zona antibodi berlebih (antibody excess zone) dan zona antigen berlioz (antigen excess zone) maka pembentukan satuan ikatan tidak optimal  dan masih ada  antigen atau  antibodi  bebas yang tidak ada  dalam larutan,
antara antibodi  dengan antigen partikulat seperti bakteri, sel ,
prinsip reaksi pembekuan adalah sama seperti reaksi pelarutan,
di dalam percobaan di atas antibodi spesifik terhadap antigen dicairkan dalam satu set cawan mikrotiter, kemudian antigen pada kepekatan yang sama ditambah kepada setiap cawan yang mengandung antibodi  , sesudah  inkubasi untuk  waktu yang sesuai telaga-telaga dicerap untuk melihat sama ada  pembentukan aglutinat  Hasil menandakan  adanya  aglutinat terbentuk dalam telaga 2  sampai  5 dan tidak dalam telaga-telaga lain. pada  telaga pertama aglutinat tidak terbentuk meskipun  ada  banyak antibodi sebab  nisbah antigen dan antibodi tidak optimum untuk pembentukan aglutinat. Kepekatan antibodi yaitu  terlalu tinggi dibandingkan  antigen. Ini dinamakan  fenomena prozon. pada  telaga 6 dan 7 kepekatan antibodi yaitu  terlalu rendah dan tidak cukup untuk untuk menghasilkan aglutinat. pada  percobaan di atas titer antibodi ada  pada telaga 5 sebab  ini  cairan tertinggi yang menghasilkan respon positif, yaitu peng-glutinat-an. Rajah sebelah bawah menunjukkan mekanisme reaksi peng-hemaglutinat-an tak terus (indirect hemagglutination reaction). Dalam kaidah ini antigen larut diselaputkan ke permukaan eritrosit dan kehadiran antibodi terhadap antigen ini  diketahui.
reaksi pemendakan juga bisa  dilakukan dalam medium separa pepejal seperti gel dan prinsip reaksi adalah sama seperti reaksi dalam larutan. aturan ini bisa dilakukan dalam tub atau potongan,
rajah di atas menjelaskan  prinsip pemendakan dalam tub. pada  cara pertama larutan antigen ditambah ke tub yang mengandung antibodi. sesudah inkubasi garis mendakan akan terbentuk pada zona kesetaraan antara larutan antigen dan antibodi. cara kedua  menunjukkan reaksi pemendakan dalam gel. antibodi dicampurkan dengan gel dan dibekukan dalam tub. kemudian antigen ditambah dan tub itu  diinkubasi. antigen akan menyerap masuk ke dalam gel dan membentuk satu cerun kepekatan dan garis mendakan (precipitin line) terbentuk di mana terdapat zona kesetaraan hasil. lebih dari satu garis mendakan akan terbentuk bila   terdapat lebih dari satu antigen yang dicam oleh antibodi.  menunjukkan peralihan garis mendakan (pseudomigration) yang terjadi selama inkubasi. ini terjadi karena sewaktu inkubasi lebih banyak antigen akan menyerap masuk ke dalam gel dan bagian di mana terdapat zona kesetaraan akan bertukar karena kepekatan antibodi dalam gel adalah malar. rajah ini juga menunjukkan di mana zona antigen dan antibodi berlebih terbentuk dalam gel ini.
kaidah ini berguna untuk menentukan kehadiran atau menentukan kepekatan antigen. dalam rajah di bawah kepekatan igg dalam sampel ditentukan menggunakan cara ini. anti-igg dicampurkan dengan gel dan dibekukan di atas piringan. kemudian telaga-telaga diaduk di dalam gel tersebut dan satu set lengkap igg ditambah ke dalam telaga. setelah inkubasi garis mendakan berbentuk bulatan akan terbentuk di keliling setiap telaga dan diameter bulatan ini bergantung kepada kepekatan antigen (igg) yang ditambah.
antara antibodi khusus dengan antigen partikulat seperti bakteri, sel   prinsip-prinsip reaksi pembekuan adalah sama seperti reaksi pelarutan,





ANTITOXIN

Antitoxin yaitu   antibodi yang  berfungsi untuk menetralisir racun. Antitoxin  dihasilkan  dari  bakteri,  hewan, tumbuhan,    walaupun  antitoxin  berguna untuk menetralisir racun, antitoxin mampu  membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya. Antitoxin dibuat dalam organisme, namun  dapat dimasukan kedalam organisme lainnya, termasuk pada   manusia.pergunakan  antitoxin  dari manusia untuk manusia,   ini dengan cara  penyuntikan untuk menyuntik binatang dengan dosis tertentu  ,kemudian , tubuh hewan  membuat antitoxin diperlukan untuk menetralisir racun. Nantinya, darah ditarik dari hewan. Saat antitoxin diterima dari darah, antitoxin  dimasukan ke manusia atau hewan  lainnya, termasuk kekebalan pasif.




SEL B

sel b yaitu  limfosit yang berperan penting pada imunitas humoral,  limfosit lain yaitu sel t berperan dalam  imunitas seluler,  fungsi  sel b  untuk membuat antibodi melawan antigen ,  sel b yaitu  komponen sistem kekebalan tubuh  adaptif,
Sel B berasal dari sel punca yang berada pada jaringan hemopoietik di dalam sumsum tulang,
Sel B terbagi menjadi 2 jenis,antaralain:
Sel B-1 atau sel B CD5, merupakan sel B yang ada  pada ruang peritoneal dan pleural dan dapat   berproliferasi,
Sel B-2 atau sel B konvensional, merupakan sel B hasil sintesis sumsum tulang yang tidak  berproliferasi , memenuhi plasma darah dan jaringan sistem limfatik ,
reseptor antigen pada sel B( reseptor sel B)    merupakan imunoglobulin.  saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang menghasilkan  molekul antibodi. Antibodi yang dihasilkan  yaitu  imunoglobulin dengan tipe,  antaralain :
IgE yang mengikat parasit pemicu utama  alergi,
IgD yang selalu terikat pada sel B untuk  menginisiasi respon awal sel B,
IgG yang mengikat mikroba ,
IgM yang mengikat bakteri,
IgA yang ada  pada lapisan mukosa,saluran pencernaan, interstitium, saliva  untuk mencegah infeksi oleh antigen,






SISTEM KOMPLEMEN

sistem komplemen yaitu  protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan seluler  dan  humoral
untuk melindungi tubuh dari infeksi. protein komplemen tidak secara khusus bereaksi terhadap antigen tertentu dan segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. oleh sebab  itu sistem komplemen dianggap  bagian dari sistem kekebalan  bawaan. meskipun begitu  beberapa antibodi mampu  memicu beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem komplemen juga merupakan bagian dari sistem kekebalan humoral,
protein komplemen di dalam serum darah merupakan prekursor enzim yang dinamakan  zimogen,  zimogen pertama kali ada  pada saluran pencernaan, sebuah protease yang dinamakan   pepsinogen dan bersifat proteolitik , pepsinogen mampu  teriris sendiri menjadi pepsin saat   terstimulasi derajat keasaman pada lambung,
protein hasil irisan zimogen bermanfaat  untuk :
pembersihan kompleks imun dan sel apoptotik,
proses kemotaksis,
mediator peradangan seperti mastosit untuk memicu proses degranulasi antibodi IgE,
peningkatan respon antibodi dan memori imunologis,
proses lisis,
yang ketiganya mengarah pada pembentukan kompleks lisis  yang mengikut sertakan  protein-protein  C9, Protein S, C5, C6, C7, C8,
melalui jalur yang dinamakan ,antaralain:
-jalur alternatif, seperti :
Faktor H, Faktor DA, CR1,C3, Faktor B, Faktor D, Properdin, Faktor I, Faktor H,
- jalur klasik , seperti :
C1-INH, C4-BP, C1qrs, C2, C3, C4,
- jalur lektin , seperti :
MASP2,MBL, MASP,
pada  akhir abad ke 19, serum darah sudah  diketahui mengandung suatu faktor yang dapat dipakai  untuk membasmi  bakteri,
jules bordet  seorang  ilmuwan muda belgia dari pasteur institute  paris  pada tahun 1896,  mengatakan  bahwa prinsip ini dapat  dianalisis dengan  2  komponen:  komponen panas-labil dan  komponen panas-tetap ,
 komponen panas-labil ini dinamakan  komplemen, komponen panas-labil berperan  pada  aktivitas mikrobial non-spesifik yang dimiliki serum.panas-labil menandakan  bahwa komponen akan tidak mampu bila    serum dipanaskan. komponen panas-tetap ada untuk menghasilkan  kekebalan melawan mikroorganisme ,
 paul ehrlich pada akhir tahun 1980  mengenalkan   sistem kekebalan dan  istilah  komplemen,  yaitu  bahwa  sistem kekebalan terdiri dari berbagai sel yang mempunyai  reseptor spesifik pada permukaannya untuk mengenali antigen. setelah  imunisasi dengan antigen, lebih banyak reseptor terbentuk, kemudian  reseptor itu mengalir dari sel ke aliran sirkulasi darah,  reseptor ini   (antibodi)   dikatakan sebagai   amboceptor ,  untuk menekankan fungsi ganda reseptor dalam melakukan pengikatan. reseptor ini   mengenali dan mengikat antigen spesifik, namun  juga  mengenali dan mengikat komponen antimikrobial panas-labil dari serum.  komponen panas-labil atau  komplemen   sebab  ini adalah sesuatu dalam darah yang menjadi komplemen sel pada sistem kekebalan,
 setiap amboceptor antigen spesifik mempunyai   komplemen yang spesifik, hanya ada 1  tipe komplemen. bahwa  komplemen bisa beraksi berpasangan dengan antibodi spesifik atau secara sendirian secara non-spesifik,
beberapa  fungsi darah  dari komplemen, antaralain:
mengikat reseptor komplemen spesifik pada sel-sel imun,beberapa molekul imunoregulator dan  inflamasi,
pembersihan imun, yaitu membuang sisa-sisa bahan imunitas  dan mengirimnya ke di limpa dan hati untuk dihancurkan,
mencerna  virus, sel, bakteri,
opsonisasi, yaitu memicu fagositosis antigen partikulat,
glikoprotein  dan protein  merupakan penyusun dari sistem komplemen disintesis di hepatosit hati. tetapi ,  sistem penyusun sistem komplemen juga dihasilkan  di sel epitel dari  pencernaan dan saluran kelamin ,  jaringan makrofag, monosit dalam darah,
sistem komplemen berperan memicu  penyakit seperti  penyakit bowel inflamatori, luka ischemia-reperfusion, penyakit  sindrom barraquer-simmons, penyakit lupus erythematosus, glomerulonephritis,  penyakit arthritis, penyakit jantung autoimun, penyakit multiple sklerosis,
 sistem komplemen  dapat berimplikasi pada penyakit sistem syaraf seperti alzheimer dan kondisi degeneratif syaraf lainnya.
 virus HIV  memanipulasi sistem komplemen untuk mengakibatkan kerusakan parah,
sistem komplemen memicu  kerusakan parah kepada jaringan milik sendiri, yang berarti bahwa aktivasi sistem komplemen harus dilakukan dengan tepat. sistem komplemen diatur oleh protein kontrol komplemen, yang terdapat di dalam plasma darah dalam konsentrasi yang lebih besar dibandingkan  protein komplemen itu sendiri. beberapa protein kontrol komplemen  ada  di membran sel untuk mencegah penyerangan oleh sistem komplemen,





CD95

CD95     atau  TNFRSf6 atau   FasR  atau Fas receptor atau    apo-1 atau tumor necrosis factor receptor superfamily member 6,
CD95 membentuk DISC dengan ikatan ligan  dan kemudian  menginduksi apoptosis pada sel inang,
yaitu  ekspresi pada permukaan sel yang memiliki   daya ikat terhadap ligan dari sitokina keluarga TNF. Berkas genetik CD95 ada  pada kromosom 19 pada tikus dan  kromosom 10 pada manusia,



HAPTEN

hapten yaitu  molekul kecil bagian dari antigen yang  mengaktifkan antibodi jika  bersatu  dengan pembawa yang mempunyai  molekul besar, seperti protein. pembawa ini  mungkin menjadi salah satu yang tidak mendapatkan respon kekebalan tubuh dengan sendirinya,





HISTAMIN

Histamin yaitu  suatu senyawa amina nabati atau  bioamina.
 pada tahun 1878  dr. Paul Ehrlich  menemukan Histamin,
 semua organ dan jaringan mempunyai   histamin dalam kondisi  terikat dan inaktif, terutama pada  sel-sel tertentu. contoh sel yang menimbun histamin yaitu  sel mast yang berbentuk mirip   bola-bola kecil berisi gelembung yang penuh dengan zat perantara lainnya dan  histamin , sel mast ini banyak terdapat  pada dalam leukosit basofil darah, kulit, lapisan mukosa mata, hidung, saluran pernapasan, usus,
histamin sebagai neurotransmitter. histamin ber peran  pada sistem peradangan atau inflamasi,  produk histamin  secara alami  berasal dari pertukaran zat histidin melalui proses dekarboksilasi secara enzimatis. asam amino histidin  masuk ke dalam tubuh dari makanan yang mengandung banyak    protein  dalam tubuh manusia . pada usus halus, histidin  diubah menjadi histamin,




RANTAI BERAT

rantai berat   atau   heavy chain  atau   immunoglobulin heavy chain  yaitu  2  rantai protein yang identikal pada molekul antibodi yang mengandung banyak  asam amino  sehingga memiliki   berat molekul lebih besar. rantai berat yaitu  polipeptid (polypeptide) berukuran besar, sejenis protein seperti protein motor ( myosin, kinesin  dynein),
biasanya  sebuah antibodi terdiri dari 2   buah rantai ringan Ig dan  2  buah rantai berat immunoglobulin (Ig) ,
pada antibodi rantai berat, immunoglobulin hanya terdiri 2  rantai berat tanpa 2  rantai ringan. antibodi rantai berat mampu  mengikat antigen yang tergolong pada domain vh saja. hal ini dikembangkan untuk jenis fragmen antibodi yang baru dengan potensi therapeutic. antibodi ini  dinamakan  antibodi domain tunggal,
tipe rantai berat menandakan  kelas (isotype) dari sebuah antibodi. antigen binding region pada antibodi terdiri dari variasi domain rantai ringan dan  berat (vl dan vh). pada rantai berat terdapat deret domain immunoglobulin, biasanya dengan 1 domain variabel (vh)  untuk mengikat antigen, dan beberapa domain konstan  ch1, ch2,




RANTAI RINGAN

rantai ringan  atau light chain  yaitu  2  rantai protein yang identik sama  pada molekul antibodi yang mengandung sedikit  asam amino , sehingga memiliki  berat molekul  kecil. kebanyakan  antibodi  terdiri dari 2  rantai berat Ig dan 2  rantai ringan Ig,
pada mamalia, ada  2  jenis rantai ringan, antaralain:
rantai lambda (λ), terkodikasi dengan IGL@ (en:immunoglobulin lambda locus) pada kromosom 22
rantai kappa (κ), terkodikasi oleh IGK@ (en:immunoglobulin kappa locus) pada kromosom 2



IMUNOSUPRESIF

Imunosupresif berkaitan  dengan penekanan kerja sistem kekebalan tubuh. Obat  imunosupresif  menghambat proses pembentukan limfosit di dalam tubuh,
obat  imunosupresif  kortikosteroid dan sitotoksikberguna  mengatasi  radang usus besar,   obat  imunosupresif   mengatasi pada operasi transplantasi organ. merendahkan  kerja sistem kekebalan tubuh  sehingga penolakan tubuh terhadap organ yang baru akan dapat diatasi,
sitotoksik untuk  pasien penyakit crohn yang mengalami fistula,
obat imunosupresif memicu infeksi oleh jamur,bakteri, virus, imunosupresif siklosporin, memicu  hiperkalemia, keracunan pada sel saraf, ginjal,  hati,




SISTEM KEKEBALAN  TURUNAN

sistem imun bawaan  atau natural immunity  atau inherent immunity  atau  innate immune system atau  genetic immunity  atau native immunity ,
sistem imun bawaan  yaitu  mekanisme  organisme dalam rangka  usaha usaha  untuk  mempertahankan diri dari  serangan  infeksi  organisme lain, yang muncul  setelah terpapar   semua jenis patogen. sistem kekebalan ini sebagai  sistem kekebalan pertama yang  melengkapi manusia sejak  dilahirkan,
sel-sel yang terlibat dalam sistem kekebalan  bawaan, mengenali dan merespon patogen dalam cara biasa dan memberikan perlindungan tubuh jangka pendek bagi inangnya. sistem sistem imun bawaan menyediakan pertahanan menengah melawan infeksi, dan dapat ditemukan pada semua tumbuhan dan hewan,
serangan dari patogen ini harus   segera direspon oleh  sistem  kekebalan tubuh dalam hitungan detik  sejak terjadinya infeksi. sebab  tubuh setiap saat  terpapar mikroorganisme,
dari banyak mikroorganisme penyebab infeksi yang melakukan penetrasi ke dalam tubuh dari berbagai arah dengan berbagai mekanisme, banyak yang  menjadi  penyebab patologi  dinamakan  sebagai patogen atau  mikroorganisme patogenik
area  tubuh yang terpapar seperti  permukaan epitelial, baik internal maupun eksternal, yaitu permukaan mukosa saluran pernapasan memberikan jalan masuk bagi airborne mikroorganisme, dan mukosa saluran pencernaan memberikan jalan serupa bagi mikroorganisme yang menempel pada makanan atau  minuman.
gigitan serangga  memberikan kesempatan pada mikroorganisme untuk melakukan penetrasi melalui kulit, masuknya patogen melalui kulit maupun mukosa reproduksi,
lapisan epitelia b merupakan lapisan yang memisahkan bagian dalam tubuh dan area luar penuh  patogen  ,  kondisi tanpa luka gores  luka bakar sekalipun, patogen dapat melintasi pembatas epitelial dengan mengikatkan diri pada molekul yang terdapat di permukaan epitelial bagian dalam, atau membuat  infeksi dengan  menempel pada lapisan permukaan atau membentuk sebuah koloni,
infeksi hanya terjadi sesudah  patogen berhasil membentuk koloni pada lapisan permukaan. penyakit hanya terjadi jika   sesudah  penetrasi epitelia, patogen berhasil membentuk koloni di dalam tubuh sehingga dapat  terjadi perkembangbiakan sel patogen ,
komponen  yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh   bawaan ,antaralain:
epitelia bagian dalam atau  epitelia mukosa sebab  sekresi lendir atau mukus, yang banyak mengandung   macam macam  glikoprotein dinamakan  musin,  mikroorganisme yang terbalut mukus mampu  tertahan sebelum menempel pada epitelium, bahkan terhanyut di dalam aliran mukus yang dipompa oleh denyut silia epitelial. contoh pertahanan oleh mukus terjadi di dalam saluran pencernaan dengan denyut peristaltik yang berfungsi mendorong  dorong patogen , penyakit yang disebabkan karena disfungsi denyut ini disertai  perkembangan koloni bakteri pada dinding usus,
permukaan epitelia sebagai  pagar pembatas yang melindungi tubuh dari infeksi,  epitelia juga menghasilkan substansi kimiawi yang bersifat mikrobisidal untuk  menghambat perkembangan mikroba,  seperti
-sekresi protein antimikrobial yang membasahi epitelia paru-paru dalam usaha   membalut patogen agar mampu  dicerna oleh makrofag dengan fagositosis.
- proses menempelnya protein untuk efisiensi fagositosis, dinamakan  opsonisasi,
- permukaan epitelia terdapat  koloni bakteri bukan patogenik bakteri ini berkompetisi dengan patogen untuk memperebutkan nutrisi maupun area koloni,
 pada  kompetisi ini , senyawa antimikrobial akan disekresi untuk menghalangi kolonisasi bakteri patogen, seperti  sekresi protein kolikin oleh escherichia coli,  saat  bakteri non patogenik tergerus oleh pengobatan antibiotik, sesudah  efek pengobatan berangsur hilang, mikroorganisme patogenik  akan muncul dan memicu  penyakit,
- sekresi enzim lisozim ke dalam air mata dan air liur,
- derajat pH yang bersifat asam merupakan rintangan kimiawi melawan infeksi yang bisa  terjadi pada saluran pencernaan bagian atas
sekresi kriptidin dan alfa-defensin oleh sel Paneth yang ada  di dasar usus halus pada area sel punca.
-sekresi peptida kationik seperti beta-defensin yang  merusak membran sel bakteri, ada  pada  saluran pernapasan dan epitelia kulit ,
mikroorganisme yang berhasil menembus lapisan epitelial kemudian menempel pada jaringan,  akan  dikenali oleh makrofag yang berada  disekitarnya, melalui reseptor-reseptor pada permukaan makrofag, antara lain:
reseptor cd14 yang  mengikat molekul lps dari bakteri
reseptor komplemen
reseptor yang mengenali sel sebagai patogen akan membentuk ikatan dengan sel dan mencetuskan proses fagositosis,
reseptor manosa,
reseptor scavenger  yang mengikat ligan bermuatan,
pada saat itu, makrofag akan melepaskan sitokin untuk mengaktivasi beberapa proses lain untuk ikut serta. zat yang disekresi ,antaralain:
peptida C5a yang mengaktivasi molekul adhesi dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah dan merupakan kemokin yang sangat kuat untuk mengundang neutrofil dan monosit,  
aktivasi lokal bagi makrofag yang lain ,
prostaglandin, leukotrien,
sekresi sitokin lain tnf-α, il-1, dan il-6 memberikan sinyal sistemik kepada,antaralain:
hipotalamus, jaringan lemak dan otot agar memobilisasi protein dan energi untuk peningkatan suhu tubuh,
ketiga hormon dinamakan  pirogen endogen sebab  merupakan zat tubuh inang penyebab demam. umumnya patogen sulit berkembang biak jika suhu panas,
hati, untuk menginduksi sekresi protein fase akut seperti CRP dan mannan-binding lectin. kedua zat ini dibutuhkan  untuk mencetuskan proses opsonisasi komplemen.
endotelium sumsum tulang, untuk memantik migrasi neutrofil ke area infeksi
sel dendritik. TNF-α merupakan stimulasi bagi DC untuk bermigrasi ke nodus limfa dan memicu sistem imun adaptif
dan efek yang ditimbulkan pada area setempat, antara lain:
IL-12   menginduksi diferensiasi sel T CD4 menjadi sel TH1,
IL-1: Aktivasi endotelium vaskular, limfosit. Peningkatan akses bagi sel efektor dan memicu  kerusakan pada jaringan,
IL-6 : Aktivasi limfosit dan stimulasi produksi antibodi,
TNF-α : Aktivasi endotelium vaskular dan meningkatkan permeabilitas vaskular yang memicu  meningkatkan penggelontoran cairan tubuh menuju nodus limfa dan
peningkatan kadar IgG, protein komplemen dan sel ke dalam jaringan,
TGF-α : Merekrut sel mast,
IL-8 : Merekrut  sel T ,neutrofil, basofil  ke dalam jaringan,
MCP-1 : Merekrut monosit ke dalam jaringan,
IL-12 : Merekrut  neutrofil dan sel NK ,
neutrofil dan Sel NK  mensintesis PAF ( platelet-activating factor) dengan stimulasi IL-12,
neutrofil aktif  terdepan dengan peran  sebagai fagosit ,  neutrofil direkrut dari dalam sirkulasi darah menuju jaringan dengan panduan kemokin hasil sekresi makrofag dalam proses fagositosis. sepanjang jalan kemotaksis, sejauh tidak terhalang oleh lipid dan kanabinoid, neutrofil akan terdiferensiasi menjadi dewasa. interaksi neutrofil muda dengan   galaktin-3, fMLP, IL-8, selektin dan sitokalasin B menjadi salah satu penyebabnya. sampai di area  i infeksi, neutrofil  memulai proses fagositosis terhadap sel target, seperti virus,  bakteri, fungi, protozoa, sel terinfeksi virus dan sel tumor, dan melepaskan faktor mikrobisidal termasuk ROI (reactive oxygen intermediate), defensin, IL-8 dan enzim protease dengan proses degranulasi. IL-8 yaitu  sitokin yang  tersekresi pada saat infeksi, radang, iskemia maupun trauma - dan merupakan penyebab  akumulasi neutrofil pada suatu lokasi.
meskipun  neutrofil mampu  mengenali patogen dengan langsung, pengikatan patogen dan proses fagositosis dapat meningkat jauh lebih baik dan cepat saat mikroba tertandai  ter-opsonisasi   oleh antibodi, komponen komplemen,
Sebagai fagosit, neutrofil mampu  fagositosis yang sama persis dengan makrofag. neutrofil   melepaskan kemokin yaitu IP-10  untuk merekrut sel T CD4. tetapi  neutrofil dilengkapi pula dengan reseptor ''toll-like'' seperti TLR2 ( toll-like receptor 2) untuk mendeteksi peptidoglikan milik bakteri dengan gram positif, dan TLR4 untuk mendeteksi lipopolisakarida pada mikroba yang memiliki  gram negatif, dan reseptor yang mampu  mengenali pola molekular terkait patogen (PAMP),
sel NK mampu  membedakan sel normal dan sel yang tidak memiliki  cukup  molekul MHC kelas I. molekul MHC-I dari sel target dipindai oleh reseptor killer-inhibitory sel NK. Virus, stres, transformasi malignan maupun sel tumor, sel terinfeksi virus akan memiliki   molekul MHC-I yang berbeda, sehingga sel NK akan melakukan apoptosis terhadap sel itu.
sel NK teraktivasi oleh sekresi IL-2 dan IFN-γ dari sel TH1 yang direkrut PMN dengan kemokin IP-10. ketika  apoptosis sel target, sel NK mensekresi protein seperti enzim proteolitik,perforin, kemokin , granzim, termasuk jenis serina protease.
granzim yang dilepaskan akan masuk ke dalam sel target dan mengaktivasi enzim di dalam sitoplasma:
granzim A  memasuki mitokondria dan mengiris sub unit dari kompleks I menjadi NADH dehidrogenase untuk menghasilkan  spesi oksigen reaktif
granzim B akan mengiris prekursor kaspase
untuk memicu proses apoptosis yang dimulai dengan penghancuran struktur protein sitoskeleton dan degradasi kromosom. sel kemudian terpecah menjadi fragmen yang akan dibersihkan oleh fagosit. perforin juga berakibat pada lisis sel. sitokin interferon-γ disekresi pula oleh sel NK dalam jumlah besar saat apoptosis sel target sebagai stimulan peningkatan kapasitas fagositosis makrofag.
sel dendritik (DC) terdapat dalam interstitium  seluruh jaringan tubuh manusia, kecuali pada sistem saraf pusat dan kornea mata ,
populasi DC di dalam jaringan menunjukkan kadar S100,HLA-DR, CD1a  yang tinggi - sesudah  bermigrasi dari sirkulasi darah. migrasi dilakukan dengan pengikatan E-selektin,  ICAM-1, V-CAM-1  dengan CD49d dan CLA (cutaneous lymphocyte antigen)  dan  CD11a/CD18,  induksi kemotaksis yang ditemui berupa kemokin GM-CSF dan LPS,
di dalam jaringan, DC berada  dalam keadaan setengah aktif sebagai sel yang memburu antigen dengan proses,antaralain :
endositosis dengan reseptor manosa yang efektif untuk antigen terglikosilasi.
makropinositosis dengan reseptor CD32 (FcgRII) untuk antigen yang teropsoninasi dengan antibodi.
DC yang demikian dapat teraktivasi lebih lanjut dan bermigrasi lebih jauh ke dalam jaringan pada saat terpapar oleh sejumlah sitokin seperti LPS, TNF-α, IL-1,
 imunogen yang terbalut akan dihubungkan melalui jalur vakuolar yang bersifat asam, menuju ruang intraselular kelas II, tempat perakitan peptida antigenik menjadi molekul MHC kelas II, untuk dipresentasikan ke sel T.
kombinasi antara LPS yang terikat pada reseptor CD14 dan TLR-4 akan mengaktivasi fungsi sel ini menjadi sel penyaji antigen (APC). aktivasi ini akan membuat sel dendritik menaikkan produksi molekul MHC kelas II, juga  dengan naiknya kadar molekul  CD86, CD40, CD54, CD80  sebagai fasilitator fungsi presentasi antigen. fungsinya sebagai pemburu antigen di dalam jaringan dan cairan tubuh akan menurun.
sel dendritik kemudian terstimulasi oleh kemokin SLC, ELC, MIP-3β,  yang banyak dihasilkan  oleh nodus limfa dan sel endotelial vaskular, dan bermigrasi menuju nodus limfa atau limpa, untuk  mengaktivasi sistem kekebalan tubuh  adaptif,




NODUS LIMFA

nodus limfa    yaitu  salah satu komponen dari sistem limfatik yang  ada  pada tubuh manusia , nodus limfa yaitu  filter untuk partikel asing   berisi sel darah putih,  nodus limfa berfungsi sebagai filter, dengan  limfosit dan jaringan konektif retikular   yang mengumpulkan dan memusnahkan virus   bakteri saat  tubuh melawan infeksi, limfosit bertambah dengan deras,




LIMFOSIT

limfosit   atau  lymphocyte   yaitu   sel darah putih yang ada  pada sistem kekebalan makhluk vertebrata. limfosit   berperan dalam imunitas adaptif  , limfosit  dibagi menjadi  sel pembunuh alami ,  limfosit B (sel B), limfosit T (sel T),
sel T dinamakan ini  sebab  berkembang di timus,
Sel B dinamakan ini  sebab  berkembang di sumsum tulang  manusia  atau  unggas  Bursa Fabricus  ,
dengan mengikut sertakan   antibodi Sel B berperan dalam imunitas humoral
dengan mengikut sertakan  antibodi   sel T berperan dalam imunitas dimediasi sel ,
 Fungsi sel T dan sel B   untuk mengenali antigen spesifik  non-self  selama proses  presentasi antigen. saat  sel-sel sudah  mengidentifikasi penyerang,  sel memproduksi  respon tertentu yang disesuaikan untuk melenyapkan  patogen tertentu atau sel yang terinfeksi. Sel B menanggapi patogen dengan menghasilkan  banyak  antibodi yang kemudian menetralkan bakteri dan virus. Subset dari sel T yaitu sel T helper  , menghasilkan sitokin yang mengarahkan respon kekebalan tubuh,   sel T sitotoksik  menghasilkan granul toksik yang mengandung enzim yang menginduksi kematian sel target. sesudah  aktivasi, sel B dan sel T meninggalkan sel-sel memori, yang akan  mengingat   setiap patogen spesifik yang dihadapi, dan dapat  merespon bila patogen terdeteksi lagi,
sel NK yaitu  bagian dari sistem kekebalan  bawaan berperan  dalam perlindungan sel yang terinfeksi virus dan  perlindungan  inang dari tumor ,  sel NK membedakan sel yang terinfeksi dan tumor dari sel-sel normal dan tidak terinfeksi dengan mengenali perubahan dari molekul permukaan yang dinamakan  MHC kelas I. Sel NK diaktifkan dalam menanggapi keluarga sitokin yang dinamakan  interferon. Sel NK diaktifkan melepaskan butiran sitotoksik yang kemudian menghancurkan sel-sel target sel-sel diberi nama   sel pembunuh alami  sebab  tidak membutuhkan  aktivasi sebelumnya untuk membasmi  sel-sel yang kehilangan MHC kelas I, berbeda dengan limfosit T dan limfosit  B  yang membutuhkan   proses aktivasi yang kompleks,





MAKROFAG

makrofag   atau  macrophage   yaitu   sel pada jaringan yang berasal dari sel darah putih yang dinamakan  monosit. monosit dan makrofag merupakan fagosit, berfungsi terutama pada pertahanan tidak spesifik.  makrofag yaitu  untuk memfagositosis seluler dan patogen dan  untuk menstimulasikan limfosit dan sel imun lainnya untuk merespon patogen.
makrofag berasal dari monosit yang ada  pada sirkulasi darah, yang menjadi dewasa dan terdiferensiasi   kemudian bermigrasi ke jaringan. makrofag melimpah  pada sepanjang pembuluh darah tertentu di dalam hati seperti sel kupffer,   makrofag melimpah  pada jaringan penghubung  saluran pencernaan,  makrofag melimpah  pada dalam paru-paru di dalam cairan tubuh maupun alveoli   , pada keseluruhan limpa tempat sel darah yang rusak didaur keluar tubuh. makrofag jenis ini dinamakan makrofag residen yang sudah terdiferensiasi penuh.
makrofag  berperan sebagai fagosit, makrofag   berperan sebagai sel penyaji antigen (APC). peran makrofag sebagai APC yaitu  pada fungsi efektor, namun kurang bermakna pada aktivasi limfosit naif,
makrofag tidak teraktivasi oleh stimulasi sejumlah sitokin seperti IL-8, TNFα, IL-1β, IL-15
makrofag  bermigrasi hingga keluar sistem vaskuler dengan melintasi membran sel dari pembuluh kapiler ,   makrofag memasuki area antara sel yang  diincar oleh patogen.
 neutrofil yaitu  fagosit yang paling efisien disusul oleh makrofag ,  neutrofil  mencerna  bakteri atau sel lainnya. pengikatan molekul bakteri ke reseptor permukaan makrofag memicu proses penelanan dan penghancuran bakteri melalui serangan respiratori  mengakibatkan  pelepasan spesi oksigen reaktif (ros),  patogen  menstimulasi makrofag untuk menghasilkan kemokin, yang memanggil sel fagosit lain di sekitar area  terinfeksi,




KOMPLEKS HISTOKOMPATIBILITAS

Kompleks histokompatibilitas utama   atau  MHC  atau  major histocompatibility complex yaitu  gerombolan  gen yang ada  pada semua jenis vertebrata,
gen ini  terdiri dari ± 4 juta bp yang terdapat di kromosom nomor 6 manusia dan dinamakan  kompleks antigen leukosit manusia (HLA). protein MHC yang disandikan berperan dalam mengikat dan mempresentasikan antigen peptida ke sel T.
pada manusia, gen yang mengkodekan MHC ada  pada kromosom nomor 6 dan terbagi menjadi 2  kelas gen, yaitu kelas I untuk MHC I dan kelas II untuk MHC II. kelompok gen yang termasuk kelas I terdiri dari tiga lokus mayor yang dinamakan   A, B, C, beberapa lokus minor yang belum diketahui. setiap lokus mayor menyandikan satu polipeptida tertentu. pada gen pengkode rantai alfa, ada  banyak alel atau dengan kata lain bersifat polimorfik. rantai beta-2-mikroglobulin dikodekan oleh gen yang ada  di luar kompleks gen MHC, namun jika  ada  kecacatan pada gen itu  maka antigen kelas I tidak mampu  dihasilkan dan bisa terjadi defisiensi sel T sitotoksik. kompleks gen kelas II terdiri dari 3  lokus yaitu DR,   DP, DQ,  yang masing-masing mengkodekan satu rantai beta dan  alfa , rantai polipetida yang dihasilkan akan saling berikatan  membentuk antigen kelas II. Seperti halnya antigen kelas II, antigen kelas II juga bersifat polimorfik  sebab  lokus DR dapat terdiri atas lebih dari 1 macam gen penyandi rantai beta fungsional,
protein MHC terdiri dari 2  kelas struktur, yaitu protein MHC kelas I dan kelas 2
protein MHC kelas I ada  pada semua permukaan sel berinti. protein  protein MHC kelas I ini bertugas mempresentasikan antigen peptida ke sel T sitotoksik (Tc) yang akan menghancurkan sel yang mengandung antigen asing itu. protein MHC kelas I terdiri dari 2  polipeptida, yaitu rantai membrane integrated alfa (α) yang disandikan oleh gen MHC pada kromosom nomor 6, dan non-covalently associated beta-2 mikroglobulin(β2m). Rantai α akan melipat dan membentuk alur besar antara domain α1 dan α2 yang menjadi tempat penempelan molekul MHC dengan antigen protein. Alur ini  tertutup pada pada kedua ujungnya dan peptida yang terikat sekitar 8 sampai  10 asam amino. MHC kelas 1  mempunyai  dua α heliks yang menyebar di rantai beta sehingga dapat berikatan dan berinteraksi dengan reseptor sel T.
protein MHC kelas 2  ada  pada makrofag, sel dendritik, dan beberapa sel penampil antigen (antigen presenting cell atau APC) khusus, permukaan sel B,
 melalui protein MHC kelas 2  inilah, APC mampu  mempresentasikan antigen ke sel-T penolong (Th) yang akan menstimulasi respon antibodi atau reaksi inflamatori ,  MHC kelas 2  ini terdiri dari 2  ikatan non kovalen polipeptida integrated-membrane yang dinamakan  Î± dan β. umumnya , Domain α1 dan β1 akan membentuk tempat untuk pengikatan MHC dan antigen, protein ini  berpasangan untuk memperkuat kemampuan untuk berikatan dengan reseptor sel T ,



SEL M

sel m  atau  m cell  atau   microfold cell  yaitu  sel yang ada  pada epitelium folikel dari peyer's patch, sebuah jaringan limfatik yang dinamakan  GALT ( gut-associated lymphoid tissue). sel m mengusung  partikel  organisme dari dinding usus menuju sel-sel yang berperan sistem kekebalan. sel m mampu ber pinositosis  dan  ber  fagositosis maupun mengirim apa yang ditelannya melalui proses transitosis kepada sel T dan  sel dendritik ,
sel m mampu menjadi perantara infeksi HIV,
karena sel m lebih mudah dijangkau dibandingkan  enterosit, beberapa  patogen mengincar sel m untuk dapat masuk ke lapisan epitelium yang lebih dalam.




ANTIBODI MONOKLONAL

antibodi monoklonal yaitu antibodi monospesifik yang bisa  mengikat 1  epitop saja,  antibodi monoklonal ini  dihasilkan dengan teknik hibridoma. sel hibridoma merupakan fusi sel dan sel,
frekuensi fusi sel dapat diperbanyak dengan penggunaan medan listrik,  polietilen glikol (PEG), DMSO,
PEG  untuk membuka membran sel sehingga mempermudah proses fusi. sel hibrid kemudian ditumbuhkan pada media pertumbuhan. penambahan berbagai macam sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan sel hibridoma,
pembuatan sel hibridoma terdiri dari 3  tahap  yaitu kloning,  imunisasi, fusi, Imunisasi bisa  dilakukan dengan imunisasi sekali suntik intralimpa, imunisasi in vitro,  imunisasi konvensional,  fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang dapat  menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus menerus  berkembangbiak  seperti sel myeloma. frekuensi terjadinya fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi bisa  tumbuh,




MONOSIT

Monosit    atau  monocyte  atau  mononuclear   yaitu   kelompok darah putih yang menjadi bagian dari sistem kekebalan. Monosit diketahui  dari warna inti selnya,
ada  2  pengelompokan makrofaga berdasarkan aktivasi monosit, yaitu makrofaga hasil aktivasi hormon GM-CSF dan  hormon M-CSF , Makrofaga M-CSF memiliki  sitoplasma yang lebih besar, kapasitas fagositosis yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap infeksi virus stomatitis vesikular. Kebalikannya, makrofaga GM-CSF lebih bersifat sitotoksik terhadap sel yang tahan terhadap sitokina jenis TNF, memiliki ekspresi MHC kelas II lebih banyak, dan sekresi PGE yang lebih banyak dan teratur. sesudah   itu, turunan jenis makrofaga akan ditentukan oleh stimulan seperti jenis hormon dari kelas TNF  dan kelas interferon ,
stimulasi hormon sitokina jenis IL-4 dan  GM-CSF  akan mengaktivasi makrofaga dan  monosit untuk menjadi sel dendritik,
pada saat terjadi peradangan, monosit :
bermigrasi menuju area  infeksi,
mengganti sel makrofaga dan DC yang rusak atau bermigrasi,  membelah diri ,
berubah menjadi salah satu sel itu,
monosit dihasilkan   di dalam sumsum tulang dari sel punca haematopoetik yang dinamakan  monoblas. Setengah jumlah produksi tersimpan di dalam limpa pada bagian pulpa. Monosit tersirkulasi dalam peredaran darah dengan rasio plasma 3 sampai  5% selama 1  hingga 3   hari, kemudian bermigrasi ke seluruh jaringan tubuh,  Sesampai di jaringan, monosit akan menjadi matang dan terdiferensiasi menjadi osteoklas, beberapa jenis makrofaga, sel dendritik ,





FAGOSIT

fagosit   atau  phagocyte  yaitu  pengolongan dari sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan dengan cara fagositosis  atau  menelan patogen,  fagosit berarti   sel   yang mampu  memakan  material padat. sel  yang berperan sebagai fagosit adalah neutrofil dan  makrofag ,
untuk menelan partikel atau patogen, fagosit memperluas bagian membran plasma kemudian membungkus membran di sekeliling partikel hingga terbungkus. sekali berada di dalam sel, patogen yang menginvasi disimpan di dalam endosom yang kemudian  bersatu dengan lisosom. lisosom mengandung asam  dan enzim yang membasmi  partikel atau organisme. fagosit  berkeliling dalam tubuh untuk mencari patogen, namun fagosit  juga bereaksi terhadap sinyal molekular terspesialisasi yang dihasilkan  oleh sel lain  dinamakan  sitokina,
Peran fagosit yaitu  melawan infeksi, apoptosis, partikel asing yang  masuk ke dalam tubuh, bakteri dan sel yang mati ,saat  sel dari organisme itu mati, melalui proses apoptosis atau  oleh kerusakan akibat infeksi bakteri virus , sel fagosit  memindahkan mereka dari lokasi kejadian. Dengan membantu memindahkan sel mati dan mendorong terbentuknya sel baru yang sehat, fagositosis yaitu  bagian penting dari proses penyembuhan jaringan yang terluka. Fagositosis sel dari organisme inang  merupakan bagian dari pembentukan dan perawatan jaringan biasa,
satu liter plasma darah mengandung  6 miliar fagosit.
pada tahun 1882  ilya ilyich mechnikov saat   mempelajari larva bintang laut lalu menemukan fagosit
kemudian  mendapat  penghargaan nobel di bidang fisiologi dan medis pada tahun 1908 ,
manifestasi fagosit ada  pada bermacam  macam  spesies. beberapa jenis ameba bertingkah laku seperti  fagosit makrofaga, sehingga menganggap  bahwa fagosit telah ada sejak awal evolusi kehidupan.





PSYKOSOMATIK

psiko berasal dari psyche yaitu  jiwa,  soma yaitu  badan, jadi ilmu ini mempelajari kaitan antara jiwa dan badan ,  bahwa faktor psikologis berperan   dalam perkembangan semua penyakit,
sebelum konsep kedokteran psikosomatik dijadikan  sebagai sub-spesialisasi psikiatri, dunia kedokteran  mengenal consulation liaison psychiatry, suatu cabang ilmu psikiatri yang bekerja sama dengan  spesialisasi  untuk merawat pasien medis yang mengalami gangguan  jiwa,
kedokteran psikosomatik dari segi keilmuan yaitu  cabang spesialisasi dalam psikiatri/ilmu kedokteran jiwa yang disahkan oleh american psychiatric association sebagai subspesialisasi ke-7 tahun 2001 dan disahkan  oleh american medical board of specialties tahun 2003,




NANAH

nanah yaitu  cairan berwarna  keputihan yang disebabkan bakteri. nanah dapat ditumbulkan karena luka kecil , nanah terdiri dari sel darah putih ( neutrofil) dan bakteri mati yang disebabkan peradangan. bila  terjadi luka, nanah akan  terbentuk nanah  perlu dicuci dengan antiseptik,





LIMPA

limpa  yaitu  kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berkaitan   dengan sistem sirkulasi ,
sistem limfoid berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan akibat zat asing,
limpa termasuk salah satu organ sistem limfoid, selain kelenjar limfe.  timus, tonsil ,
limpa berfungsi sebagai penghancur sel darah merah tua.
 sel-sel pada sistem limfoid dinamakan  sel imunokompeten yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan melakukan  inaktivasi atau perusakan benda-benda asing ,
 sel imunokompeten terdiri dari ,antaralain:
sel utama bergerak  yaitu   makrofaga  dan sel limfosit ,
sel utama menetap  yaitu   sel plasma  dan   retikuloendotel ,
limpa merupakan organ limfoid terbesar dan berada di bagian depan dan dekat punggung rongga perut di antara  lambung dibawah tulang rusuk dan diafragma,
 secara anatomis, tepi limpa yang normal berbentuk pipih. fungsi limpa yaitu  sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk ke dalam darah .fungsi limpa yaitu mengakumulasi makrofaga dan  limfosit , degradasi eritrosit, tempat cadangan darah,
limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas 2 lapisan, yaitu  1 lapisan otot halus dan  1 lapisan jaringan penyokong yang tebal ,
perpanjangan kapsula ke dalam parenkim limpa dinamakan  trabekula. trabekula mengandung saraf, pembuluh limfe ,arteri, vena,
parenkim limpa dinamakan  pulpa yang terdiri atas pulpa putih dan merah ,
 pulpa merah berwarna merah gelap pada potongan limpa segar.
pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa .
pulpa putih terdiri dari   zona marginal,pariarteriolar limphoid sheats (PALS), folikel limfoid,
 folikel limfoid  tersusun dari sel debri, sel limfosit B, makrofaga,
pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu.
peradangan limpa dinamakan  splenitis . patologi limpa akibat peradangan dapat bersifat abses,akut, kronis, granulomatous,
ini  dapat dilihat  di pulpa merah.  inflamasi limpa sekunder dapat terjadi akibat tumor. pendarahan dapat terjadi akibat radiasi, paparan bahan kimia ,
secara histologis, ada kesulitan untuk membedakan angiektasis,hemoragi atau kongesti ,
dari kondisi fisiologis limpa sebab  organ ini mempunyai  banyak sel eritrosit . pada individu muda, histopatologi splenitis akibat racun yang akut yaitu adanya pusat germinal epiteloid. pada hewan   yang lebih tua, histopatologi splenitis yaitu adanya neutrofil pada zona mantel sinus dan penurunan jumlah sel pada sentra germinativumselain itu, infeksi bakteri gram negatif yang parah di saluran pencernaan pada hewan muda dapat memicu  terbentuknya fokus kolonisasi bakteri di limpa .





PROTEIN STAT

Protein STAT   signal transducer dan activator of transcription  yaitu  keluarga hormon intraselular dan faktor transkripsi yang berperan dalam berbagai aspek seluler seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan, diferensiasi ,  STAT teraktivasi oleh kelainan pada lintasan, enzim janus kinase ,
 STAT seringkali terjadi pada imunosupresi,  tumor, peningkatan angiogenesis
anggota  STAT terdiri dari STAT-1, STAT-2, STAT-3, STAT-4, STAT-5, STAT-6.




STAT-1

STAT-1 yaitu faktor transkripsi dari anggota  STAT yang merespon stimulasi sitokina interferon, kandungan senyawa dialil disulfida yang ada  pada bawang putih mampu untuk menginduksi apoptosis pada banyak jenis kanker, ditemukan menginduksi ekspresi STAT-1,



STAT-2

STAT-2  atau STAT113 atau MGC59816  atau   signal transducer and activator of transcription 2  atau P113 atau  ISGF-3
 yaitu  faktor transkripsi dengan massa 113 kDA dari anggota  STAT,
STAT-2 terfosforilasi oleh kinase tertentu  membentuk heterdimer atau  homodimer , sebelum bermigrasi ke dalam inti sel dan berfungsi sebagai faktor transkripsi. Saat terstimulasi IFN, STAT-2 membentuk kompleks dengan ISGF3G dan  STAT-1 ,
ketika  terstimulasi  faktor pertumbuhan atau  sitokina,





STAT-3

STAT-3    atau  signal transducer and activator of transcription 3 atau acute-phase response factor  atau  APRF  atau  HIES  atau  FLJ20882  atau MGC16063  atau  STAT3  protein ini teraktivasi melalui proses fosforilasi sesudah  terstimulasi berbagai sitokina dan faktor pertumbuhan seperti LIF ,BMP-2,IFN, EGF, IL-5, IL-6, HGF, adalah faktor transkripsi dari anggota  STAT,




STAT-4

STAT-4  atau STAT4 atau  signal transducer and activator of transcription 4  atau SLEB11  , adalah salah satu faktor transkripsi dari anggota  protein STAT.
protein ini sangat berperan sebagai mediasi respon IL-12 terhadap diferensiasi sel TH dan  limfosit,





STAT-5  

STAT-5   atau   signal transducer and activator of transcription 5B  atau  STAT5  atau STAT5B  merupakan salah satu faktor transkripsi dari anggota  STAT,
protein ini berrfungsi sebagai mediasi transduksi sinyal yang dipicu bermacam macam  ligan seluler seperti  berbagai hormon faktor pertumbuhan,   CSF-1 , IL-2, IL-4  




STAT-6

STAT-6    atau   IL-4-STAT  atau  STAT6  atau  signal transducer and activator of transcription 6  atau STAT6B  atau  STAT6C  atau  D12S1644;,
adalah salah satu faktor transkripsi dari anggita  STAT.
protein ini  berperan pada mekanisme anti-apoptosis IL-4.
protein ini berperan dalam diferensiasi sel TH2, protein ini   menginduksi ekspresi BCL2L1/BCL-X(L)




SEL T

Sel T   atau  limfosit T   yaitu   kelompok sel darah putih yang berperan utama pada kekebalan seluler,
Sel T dapat  membedakan jenis patogen sebab  berevolusi  demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terinfeksi  patogen. ini terjadi  karena  sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan kemampuan untuk berproliferasi dengan cepat untuk melawan infeksi ,   sel T mampu  mengingat infeksi tertentu dan sistematika perlawanannya, dieksploitasi sepanjang proses vaksinasi, yang dipelajari pada sistem kekebalan tubuh adaptif,
respon yang dilakukan oleh sel T yaitu  interaksi yang terjadi antara  peptida  dan reseptor sel T ( T cell receptor, TCR)  yang terikat pada MHC pada permukaan sel penyaji antigen (APC),
ikatan polivalen yang terjadi menyebabkan  pengiriman sinyal antar kedua sel,  sebuah fragmen peptida kecil yang melambangkan seluruh isi seluler, dikirimkan oleh sel target ke antarmuka sebagai MHC untuk dipindai oleh TCR yang mencari sinyal asing dengan lintasan pengenalan antigen. aktivasi sel T memberikan respon kekebalan yang berlainan seperti penghancuran sel target dalam seketika,produksi antibodi, aktivasi sel fagosit , maka  respon imun adaptif terhadap berbagai macam penyakit bisa diterapkan,
Sel T yang sudah  disintesis dari kelenjar timus dinamakan  sel T CD4 naif ( naive T cell), akan terbawa oleh sirkulasi darah hingga masuk ke dalam limpa dan bermigrasi ke dalam jaringan limfatik, kemudian bermigrasi kembali ke dalam sirkulasi darah, hingga suatu ketika  terjadi terstimulasi oleh antigen tertentu dengan ikatan pada molekul MHC kelas 2,
"T" pada kata sel T  singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T berfungsi macam macam ,
sel T mempunyai   prekursor berbentuk  sel punca hematopoietik yang bermigrasi dari sumsum tulang menuju kelenjar timus, tempat sel punca itu  mengalami rekombinasi VDJ pada rantai-beta reseptornya.,
sel T pembantu yaitu  sel yang berperan pada aktivasi makrofag dan   proses pematangan sel B menjadi sel plasma ,
sel T pembantu menjadi aktif ketika  terpapar molekul MHC kelas 2   yang mengandung peptida antigen yang ada  pada permukaan sel penyaji antigen (APC).
 setelah  teraktivasi, sel T pembantu segera membelah dengan cepat dan mensekresikan sitokin yang mengendalikan  atau membantu respon kekebalan aktif, Sel T CD8   penghancur sel terinfeksi virus dan sel tumor dan terlibat pada penolakan transplantasi organ. Sel T sitotoksik dinamakan   sel T CD8+ sebab  ada  glikoprotein CD8 pada permukaan sel yang mengikat MHC kelas I. Sel T sitotoksik dapat menjadi pasif pada status anergik, seperti pada penyakit autoimun
Sel T pembantu dapat membelah menjadi beberapa jenis, antara lain TH3, TH17, TFH, TH1  atau TH2,
dengan sekresi sitokin yang berbeda untuk membangkitkan respon kekebalan yang berlainan. proses pembelahan sel T pembantu masih belum diketahui walaupun  pola sinyal APC berperan ,v
Sel TH1  mengaktifkan makrofag untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghancurkan bakteri terfagosit,
Sel TH2 mengeliminasi cacing dan terlibat  mekanisme alergi,
Sel TH17 mengeliminasi jamur dan inflamasi neutrofilik,
Sel T memori yaitu  Sel T yang mengandung informasi mengenai antigen tertentu dan tetap berada di dalam plasma bahkan sesudah  sebuah infeksi telah lama dipadamkan. Sel T memori mampu  berkembangbiak ketika  terinfeksi  kembali dengan antigen yang sama  sehingga memberikan umpan balik berupa sistem kekebalan yang terjadi pada saat infeksi sebelumnya,
Bernhard Moser dan Matthias Eberl mengatakan  bahwa sel T γδ memiliki  derajat plastisitas yang sangat tinggi dan lebih efektif dibandingkan  sel T αβ.
konservasi sel T γδ pada makhluk vertebrata sepanjang evolusi selama hampir 500 juta tahun menunjukkan  pentingnya peran sel ini. Hasil analisis filogenetik pada domain konstan dari reseptor antigen bahkan membuktikan bahwa TCRγδ lebih dahulu   ada sebelum sel B dan TCRαβ terbentuk.  ini diduga  sel T γδ adalah sel yang memungkinkan sistem kekebalan untuk mengingat. Tampaknya sel T γδ  tidak bergantung pada MHC dan dapat mengenali seluruh protein sebelum teraktivasi.  saat ini belum diketahui molekul antigen yang dapat mengaktivasi sel T γδ,
Sel T γδ yaitu  sekelompok sel T yang memiliki  TCR yang berbeda pada permukaannya. biasanya   sel T memiliki  TCR berupa 2  rantai glikoprotein yang dinamakan  rantai TCR α dan β. Sel T ini    memiliki  rasio  5% dari total sel T dan melimpah  pada gut mucosa, di dalam populasi limfosit yang dinamakan  intraepithelial lymphocytes (IEL). Keberadaan sel T γδ di antara IEL masih merupakan misteri, mengingat hormon tiroksin  menjadikan IEL TCRß dan CD8ß sebagai target dan dapat mengurangi jumlah sel IEL yang belum matang  hingga menurunkan sistem kekebalan intestinal. Sel T Vγ9/Vδ2 yang melimpah  pada peripheral blood juga merupakan sel yang unik sebab  dapat memberikan respon  cepat terhadap metabolit mikrobial non peptida,  prekursor isopentenil pirofosfat dan HMB-PP




TIMUS

pada sekitar tahun 130-200,Galenus menemukan Timus,
Timus   atau  thymus  yaitu  sebuah kelenjar yang berada   di depan dada, yang akan  mencapai berat maksimalnya ketika  manusia berada di  masa pubertas,  fungsi kelenjar ini   hanya sebagai tempat produksi sel T yang dibutuhkan di dalam sistem kekebalan tubuh  adaptif. timus  memengaruhi aktivitas organ limfoid dan sel sepanjang lintasan endokrin, parakrin dan autokrin , timus merupakan proyeksi interaksi antara  sistem kekebalan, hormon, neuropeptida  yang dipelajari pada penelitian  neuroimunoendokrinologi,




AMANDEL

Amandel  atau  nasopharyngeal tonsil atau  tonsils atau  palatine tonsil atau faucial
yaitu  bagian dari sistem kelenjar getah bening yang ada  pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga mulut .amandel  seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel  bagian dari sistem kekebalan  dari infeksi saluran napas atas dan faring,
tonsilitis yaitu  peradangan pada amandel ,  infeksi parah pada amandel  menyebabkan  amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diangkat , namun diangkatnya  amandel memicu melemahnya sistem kekebalan tubuh,
amandel yang mengalami peradangan ditandai  adanya bercak putih  warna kemerahan. bila  tidak diatasi , maka amandel dapat menyebabkan sakit mata,  demam, sakit kepala, batuk, sulit untuk menelan, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan menurunkan sistem kekebalan tubuh ,





VERNIX CASEOSA

Vernix caseosa yaitu  sejenis substansi lemak mirip   keju. zat vernix caseosa ini berasal dari kelenjar minyak bayi dan terdiri dari sel minyak dan  sel kulit yang  mengelupas, vernix caseosa   ini menyelimuti   janin selama 3  bulan terakhir. kandungan  dalam zat  vernix caseosa   terdiri dari lipid  9,1%  , air  80,5%,  protein 10,3%  polipeptida antimikroba yang  melindungi bayi dari invasi mikroba. saat bayi lahir, vernix caseosa   juga masih ada   pada permukaan tubuh bayi,  vernix caseosa    ini   mencegah infeksi karena mengandung protein yang mempunyai  sifat seperti antibiotik, vernix caseosa  mencegah terjadinya kerutan pada kulit bayi ketika berada di dalam kandungan, vernix caseosa  ini  membersihkan kulit bayi saat bayi  masih dalam kandungan ,   vernix caseosa  mempermudah bayi untuk keluar melalui saluran lahir ibunya.






SEL DARAH PUTIH  LEUKOSIT

Sel darah putih  atau leukosit atau leukocyte atau   white blood cell atau  WBC,
 yaitu  sel yang membentuk komponen darah. sel darah putih  berfungsi untuk membantu tubuh dalam rangka usaha  melawan berbagai penyakit infeksi sel darah putih sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.sel darah putih dapat menembus dinding kapiler diapedesis.  sel darah putih tidak berwarna, sel darah putih memiliki inti, sel darah putih dapat bergerak secara amoebeid,
 sel darah putih  tidak mampu  membelah diri atau bereproduksi dengan cara  sendiri, sebab  sel darah putih   adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang,
sel darah putih  tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, sel darah putih   bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal,
 sel darah putih bergerak  bebas  berinteraksi  menangkap semua  mikroorganisme penyusup, serpihan seluler penyusup, partikel asing penyusup ,
dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 , (rata-rata 8000) sel darah putih. saat pasien mengidap leukemia, maka   jumlah    sel darah putih  dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes,
 normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam  1 liter darah manusia dewasa yang sehat  atau   sekitar 7000 hingga  25000 sel per tetes.
sel darah putih  turunan termasuk  ,antaralain : neutrofil, sel dendritik, sel NK, sel biang, eosinofil, basofil,  fagosit , makrofaga,
 beberapa jenis sel darah putih yang dinamakan  granulosit atau sel polimorfonuklear ,antaralain:basofil, eosinofil, neutrofil,
dan dua jenis sel darah putih lain tanpa granula dalam sitoplasma,antaralain:
limfosit,monosit,
Tipe            % dalam tubuh manusia                   Keterangan

Tipe  Monosit 6% dalam tubuh manusia Monosit membagi fungsi  pembersih vakum(fagositosis) dari neutrofil,  dengan tugas tambahan: memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen  dapat dihafal dan dibunuh,  dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga,
Tipe Makrofag 6% dalam tubuh manusia Monosit atau  makrofag setelah makrifag meninggalkan aliran darah lalu masuk ke dalam jaringan.
Tipe  Neutrofil                  65 % dalam tubuh manusia               berkaitan  dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan  proses peradangan kecil lainnya, Neutrofil   memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri  , aktivitas dan matinya neutrofil memicu munculnya   nanah,
Tipe Eosinofil 4% dalam tubuh manusia berkaitan  dengan infeksi parasit, meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit,
Tipe  Basofil   <1% dalam tubuh manusia memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan menghasilkan  histamin kimia yang memicu  peradangan,
Tipe Limfosit 25%  dalam tubuh manusia Limfosit ada  dalam sistem limfa.
darah mempunyai 3  jenis limfosit:
Sel natural killer: Sel pembunuh alami  yang mampu   membunuh sel tubuh yang tidak menandakan  sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh sebab  telah terinfeksi virus atau sudah  menjadi kanker,
Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen kemudian  menghancurkannya , setelah adanya serangan, beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'
Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) dan  penting untuk menahan bakteri intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus,
granulosit dan monosit berperan  dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme,  sebagai fagosit (memakan), granulosit dan monosit  mampu membantu pasien  dalam usaha  memakan bakteria hidup hidup  yang masuk ke sistem peredaran darah.  10 sampai   20 mikroorganisme termakan  oleh sebutir granulosit. saat aktif   dinamakan  fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya granulosit dan monosit   dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini  granulosit dan monosit   dapat:
mengepung area  yang penuh   infeksi , menangkap semua  organisme hidup dan membunuhnya , membersihkan   kotoran-kotoran, membersihkan serpihan-serpihan , granulosit memiliki enzim yang  memecah belah  protein  yang  merusak jaringan hidup, menghancurkan protein  ,  membuang  protein,
 fagositik dari sel darah putih  memicu hilangnya  peradangan namun jika fagositik dari sel darah putih   tidak berhasil aktif  maka dapat muncul   nanah. nanah ini  berisi  mayat  jenazah  fagositik dari sel darah putih  dan    patogen ,  fagosit yang terbunuh dinamakan sel nanah,  banyak  patogen  kuman yang mati pada  nanah itu dan ditambah  jaringan yang sudah mencair. maka  sel nanah  akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang aktif  sebagai fagosit,





MASTOSITOSIS

mastositosis  salah satu jenis  penyakit sel mast  yaitu   gangguan aktivasi sel mast langka yang dialami   manusia  yang  disebabkan terlalu banyaknya   sel-sel mast (mastosit) dan prekursor sel mast CD34+ , pasien  yang mengidap   mastositosis mengalami    urtikaria, syok anafilaksis, gatal,   yang disebabkan oleh pelepasan histamin dari sel mast,





INFEKSI OPORTUNISTIK

infeksi oportunistik yaitu  infeksi yang disebabkan  organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit  apapun pada manusia   dengan sistem kekebalan tubuh sehat  ,namun infeksi oportunistik hanya    menyerang manusia   yang memiliki   sistem kekebalan tubuh yang rendah .
beberapa  tipe  tipe infeksi, antaralain:
toxoplasma gondii,cytomegalovirus,aspergillus sp,
sarkoma kaposi, pneumocystis jirovecii, atau pneumocystis carinii f. hominis,
candida albicans,staphylococcus aureus,streptococcus pyogenes,
pseudomonas aeruginosa,acinetobacter baumanni,
manusia   yang memiliki   sistem kekebalan tubuh yang rendah  karena akibat dari:
mengidap  AIDS atau infeksi HIV,
kecenderungan geneticka
mengidap kerusakan kulit,
sedang  menjalani perawatan antibiotik,
sedang  menjalani  prosedur medikal,
mengidap kekurangan gizi,
mengidap infeksi kambuh,
mengidap agen penekan sistem kekebalan  untuk resipien transplantasi organ,
sedang  menjalani  kemoterapi untuk kanker,




SINDROM PARANEOPLASTIK

sindrom paraneoplastik yaitu  penyakit akibat  keberadaan kanker dalam tubuh namun  bukan disebabkan adanya   keberadaan sel kanker lokal. penyakit  ini disebabkan oleh faktor imunitas humoral ( hormon atau sitokina) yang diproduksi  oleh sel kanker atau melalui respons imunitas melawan tumor,
 gejala sindrom paraneoplastik bisa saja   muncul sebelum didiagnosa sebagai penyakit yang malignant(berbahaya), yang   diduga berhubungan  dengan patogenesis penyakit. dalam hal  ini, sel-sel tumor menekan jaringan yang dibatasi antigen ( protein saraf), memicu respon sistem kekebalan   anti-tumor yang mungkin  benar-benar efektif dalam mengatasi  gejala tumor,
sindrom paraneoplastik merupakan  simtoma atau gejala  gejala tanda saja  yang banyak  dialami   pasien  biasanya disertai dengan kanker di limfoma, paru paru, payudara, ovarium ,