Tampilkan postingan dengan label covid 19 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label covid 19 1. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 April 2022

covid 19 1

 




PENYEBARAN

penyebaran virus pemicu Covid-19, terjadi seperti kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi, maupun melalui droplet yang ada pada  suatu benda ,

jika droplet yang di sentuh dari permukaan benda itu kena  mata, hidung atau mulut, maka virus akan menempel pada permukaan saluran pernafasan,

saat menginfeksi tubuh manusia, virus akan masuk dalam tubuh melalui interaksi protein spike yang berinteraksi dengan reseptor ACE2 yang ada di saluran pernafasan,saat  virus corona masuk, maka akan  membajak sel dan akan memperbanyak diri sebanyak-banyaknya, maka  bisa terinfeksi. 

ketahanan virus corona pada setiap permukaan benda berbeda-beda: 

plastik: 6 hari,masker bedah bagian dalam: 7 hari,masker bedah bagian luar: lebih dari 7 hari,kardus: 24 jam,tisu: 3 jam,kain: 24 jam,kayu: 24 jam,

gelas: 3 hari,uang kertas: 3 hari,stainless steel: 6 hari,

ketahanan alat pelindung diri (APD) 

sarung tangan nitrile: 6 hari,kain katun: 1 hari,masker N95: 21 hari

plastik: 12 hari,stainless steel: 14 hari,sarung tangan karet: 4 hari,

 bahwa semua disinfektan bekerja dengan baik bahkan pada disinfektan sederhana seperti pemutih rumah tangga bisa mematikan virus corona,

 ilmuwan  menemukan bahwa virus corona, SARS-CoV-2 dapat bertahan selama 4 minggu pada uang kertas,virus itu juga dapat bertahan berminggu-minggu di pada permukaan kaca , kelangsungan hidup virus di permukaan menurun menjadi kurang dari sehari pada suhu 40 derajat celcius,

 virus corona pemicu Covid-19 itu dapat bertahan lama dalam keadaan cuaca yang lebih dingin, pada musim dingin virus ini  lebih sulit dikendalikan dibandingkan saat musim panas, ilmuwan melibatkan pengeringan virus corona dalam lendir buatan lalu dipaparkan pada permukaan yang berbeda. Pada konsentrasi yang serupa dengan yang dilaporkan dalam sampel dari pasien yang terinfeksi,Metode penelitian lainnya juga dilakukan dalam keadaan  gelap, untuk menghilangkan efek sinar ultraviolet, sinar matahari langsung dapat dengan cepat mematikan virus SARS-CoV-2,Meskipun permukaan benda berperan dalam penyebaran, tingkat kontak permukaan dan jumlah virus yang bisa menginfeksi masih harus ditentukan. Menetapkan berapa lama virus tetap bertahan di permukaan sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko di area berisiko tinggi,Virus SARS-CoV-2 dapat bertahan selama 28 hari pada permukaan yang halus, seperti kaca yang ada pada layar ponsel dan uang kertas plastik dengan suhu kamar sekitar 20 derajat Celcius,Peneliti  membanding bandingkan dengan virus flu musiman yang dapat bertahan hidup selama 17 hari,

waktu yang diperlukan untuk mereduksi jumlah virus hingga 50 %  pada permukaan yang diteliti dalam suhu yang berbeda,

-permukaan kertas suhu 20 derajat celcius: 9,13 hari ,suhu 30 derajat celcius: 4,32 hari  ,suhu 40 derajat celcius: 5,39 hari,

-permukaan polimer

suhu 20 derajat celcius: 6,85 hari,suhu 30 derajat celcius: 2,04 hari,

suhu 40 derajat celcius: 4,78 jam,

-permukaan stainless steel

suhu 30 derajat celcius: 1,74 hari, suhu 40 derajat celcius: 4,86 jam,

suhu 20 derajat celcius: 5,96 hari,

permukaan vynil (karet sintetis)

suhu 20 derajat celcius: 6,43 hari,suhu 30 derajat celcius: 1,4 hari,

suhu 40 derajat celcius: 9,9 jam,

permukaan kaca

suhu 20 derajat celcius: 6,32 hari,suhu 30 derajat celcius: 1,45 hari,

suhu 40 derajat celcius: 6,55 jam,

permukaan kapas atau kain

suhu 20 derajat celcius: 5,57 hari,suhu 30 derajat celcius: 1,65 hari,

suhu 40 derajat celcius: non recovered

China telah mulai mendekontaminasi uang kertasnya, sebelum SARS-CoV-2 menjadi pandemi global. Karantina pada uang kertas juga telah dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan,

Virus SARS-CoV-2 ada bertahan lama pada permukaan kaca, yakni pada perangkat layar sentuh seperti ponsel, layar mesin ATM bank, mesin kasir supermarket, dan kios check-in , tempat-tempat ini mempunyai risiko tinggi disentuh yang mungkin tidak dibersihkan secara teratur dan karenanya menimbulkan risiko penularan virus SARS-CoV-2.

virus corona tidak dapat menular melalui  mata.Memang ada pasien petugas kesehatan yang terjangkit karena virus corona masuk ke dalam mata, meski selalu memakai masker N95 dan tidak pernah ke pasar ikan Wuhan.

Namun, penularan ini tidak terjadi karena petugas itu  menggosok mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.



TENTANG COVID-19

peneliti  memperoleh sekuens genom yang utuh dari dua sampel Virus SARS-CoV-2 pemicu penyakit Covid-19, terkhusus yang menginfeksi pasien di asia tenggara,Sekuens genom atau Whole genom sequencing (WGS) virus SARS-CoV-2 diperoleh dengan memakai teknologi Oxford Nanopone,

Hasil sekuens itu  diajukan di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus SARS-CoV-2,

semua makhluk hidup termasuk virus pemicu Covid-19, mempunyai kode genetik sendiri berupa deoxyribonucleic acid (DNA) atau ribonucleic acid (RNA).Rangkaian DNA atau RNA ini kemudian menyusun suatu kode genetik yang secara kseluruhan membentuk sebuah genom,

Pengurutan rangkaian DNA atau RNA itu menjadi gambar genom yang utuh dapat dilakukan melalui Whole Genome Sequensing,

 bahwa SARS-CoV-2 merupakan virus yang mempunyai materi genetik sehingga mempunyai kemungkinan untuk mengalami perubahan atau mampu bermutasi dengan cepat, sampel virus yang ada di asia tenggara, telah ada  mutasi pada 12 sekuens SAR-CoV-2 yang telah diunggah di GISAIS berupa mutasi yang terjadi pada nukleotida sehingga memicu perubahan pada asam amino yang disandinya, mutasi virus SARS-CoV-2 menjadi kekhawatiran para pasien  akan risiko infeksi yang lebih berbahaya, lebih parah gejalanya, ataupun tingkat infeksi yang lebih cepat lagi antar pasien, belum diketahui apakah mutasi yang terjadi akan berpengaruh pada tingkat infeksi virus terhadap manusia 

informasi genetik yang tersandi dalam rangkaian RNA genom virus dapat memberikan beberapa informasi yang diperlukan, seperti bagaimana cara membangun, menjaga dan melemahkan hidup virus itu,

 Lonjakan SARS-CoV-2  merupakan hasil seleksi pada manusia atau ACE2 yang menyerupai manusia yang memungkinkan timbulnya solusi pengikatan optimal lainnya. Ini adalah bukti  bahwa SARS-CoV-2 bukan produk rekayasa genetika,

  fitur unik pada "protein lonjakan" virus. Ini belum pernah terlihat sebelumnya dalam Betacoronaviruses keturunan B terkait, sebagai bukti lebih lanjut bahwa ini bukan ciptaan laboratorium,jika ini adalah virus hasil rekayasa genetika, peneliti akan mengambil virus yang diketahui menginfeksi manusia dan memicu penyakit dan memakai struktur genetik yang sama,

 dua jalur yang memungkinkan untuk evolusi virus. Satu teori melibatkan virus yang berevolusi melalui seleksi alam melalui inang hewan sebelum melompat ke manusia, nenek moyang virus melompat dari hewan ke manusia dan adaptasi kemudian terjadi dalam penularan dari manusia ke manusia sampai virus itu tumbuh cukup efisien, Melihat distribusi mutasi, tampak bahwa perbedaan genetik dalam nCoV2019 konsisten dengan perbedaan yang diharapkan muncul selama evolusi alami,

virus adalah gumpalan infeksi kecil yang terbuat dari DNA atau RNA, dan terbungkus dalam mantel protein,Virus terlalu kecil untuk dilihat oleh mikroskop cahaya tipikal. mikroskop elektron pemindai menampakkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu).para pasien mengamati virus itu dengan memakai dua jenis mikroskop resolusi tinggi, yakni mikroskop elektron pemindai dan mikroskop elektron penyebaran.Keduanya memakai sorotan elektron yang lebih fokus dibanding sorotan cahaya, menambahkan warna pada gambar virus yang ada.

 bahwa Covid-19 mirip dengan virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah ( MERS-CoV) yang muncul pada 2012 dan virus corona sindrom pernapasan akut ( SARS-CoV) yang muncul pada 2002,Penampakan yang mirip itu karena ketiga virus itu berasal dari keluarga yang sama, yakni virus corona atau coronavirus. 

 Perbedaan cuaca dan adanya sinar matahari disebut-sebut menjadi salah satu alasan virus corona Wuhan atau Covid-19 hingga saat ini tidak terdeteksi di asia tenggara,hingga saat ini belum ada kaitannya antara nol masalah pasien terinfeksi Covid-19 di asia tenggara dengan cuaca dan matahari,

 keadaan cuaca dapat mempengaruhi keadaan kesehatan dan memicu penyakit tertentu,contoh, saat cuaca sedang dalam keadaan musim dingin (winter), pasien lebih rentan terkena penyakit, sinar matahari di asia tenggara adalah alasan di balik tidak adanya masalah virus corona Wuhan atau Covid-19 

 Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2). namun, jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati,

pasien Covid-19 yang mempunyai potongan DNA Neanderthal lebih berisiko mengalami komplikasi parah,Potongan DNA Neanderthal masuk ke genom manusia sekitar 60.000 tahun lalu.pasien yang membawa kode genetik yang diwariskan sepupu manusia purba kita itu, bahwa varian genetik di wilayah tertentu kromosom 3, yakni salah satu dari 23 kromosom dalam genom manusia dikaitkan dengan bentuk penyakit yang lebih parah.Wilayah kromosom 3 itu diketahui menyimpan kode genetik dari Neanderthal,

Neanderthal dari Eropa selatan membawa segmen genetik yang hampir identik, mencakup sekitar 50.000 pasangan basa atau bahan penyusun utama DNA.

Menariknya, dua Neanderthal yang ada di Siberia selatan bersama dengan spesies manusia purba lainnya yang juga berkeliaran di Eurasia, Denisovan, tidak membawa potongan petunjuk itu,manusia modern dan Neanderthal mungkin mewarisi fragmen gen dari nenek moyang yang sama sekitar setengah juta tahun lalu, tapi jauh lebih mungkin untuk memasukkan kumpulan gen Homo sapiens melalui kawin silang,potongan DNA Neanderthal yang berpotensi berbahaya tidak tersalurkan secara merata saat ini di seluruh dunia.

Hanya sekitar 15 %  pasien Eropa yang mempunyainya dan sekitar setengah populasi di seluruh Asia Selatan, dengan proporsi tertinggi  43 %  ada di Bangladesh, mengapa pasien keturunan Bangladesh yang tinggal di Inggris dua kali lebih mungkin meninggal karena Covid-19 , sekitar 2 %  DNA pada pasien non-Afrika di seluruh dunia berasal dari Neanderthal, Sisa-sisa Denisovan juga tersebar luas namun lebih sporadis, terdiri dari kurang dari 1 %  DNA di antara pasien Asia dan Pribumi Amerika, dan sekitar 5 %  pasien Aborigin Australia dan pasien Papua Niugini,

 bahwa vaksin virus corona dapat mengkarenakan perubahan permanen pada DNA manusia, vaksin Covid-19 dapat mengubah deoxyribonucleic acid (DNA) manusia telah beredar di media sosial. Ahli kesehatan membantah bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia ,bahwa vaksin Covid-19 mengandung kode genetik sintetis dari virus corona yang dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya.

bagaimana pergantian kecil dalam genom manusia menghasilkan penulisan ulang kode genetik atau DNA. Perubahan DNA dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Karena vaksin akan mengandung kode genetik sintetis dari virus corona, tidak seperti vaksin tradisional.  bahwa vaksin DNA yang sedang dikembangkan belum pernah dipakai pada manusia sebelum uji coba , vaksin rekombinan mungkin menyertakan banyak kode genetik asing, yang dapat memicu perubahan permanen pada DNA pasien.

tidak ada vaksin yang dapat memodifikasi DNA manusia secara genetik.

Itu hanya mitos, sering disebarkan secara sengaja oleh aktivis anti-vaksinasi sehingga menimbulkan kebingungan ,vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali patogen saat vaksin mencoba menginfeksi tubuh.

 ini sebagian besar dilakukan dengan injeksi antigen virus atau virus hidup yang dilemahkan yang merangsang respons kekebalan melalui produksi antibodi.

 DNA di dalam vaksin DNA tidak berintegrasi ke dalam inti sel sehingga tidak memodifikasi genetik,Jika sel membelah, para pasien hanya akan menyertakan DNA alami pasien. Pendekatan ini sangat menjanjikan untuk Covid karena dapat ditingkatkan dengan sangat cepat dan serbaguna, mudah untuk memproduksi urutan DNA secara sintetis yang cocok dengan potongan kode genetik virus,bahwa vaksin mRNA tidak mungkin mengubah DNA manusia.

Ini tidak bisa mengubah susunan genetik pasien,Vaksin mRna adalah teknologi baru dan belum terbukti yang menawarkan cara lebih mudah dan lebih cepat dalam memproduksi vaksin dibandingkan dengan vaksin tradisional.  vaksin Moderna dan Pfizer melakukan pengujian vaksin memakai mRNA.

Waktu RNA bertahan di dalam sel relatif singkat dalam rentang jam. Apa yang sebenarnya pasien lakukan adalah memasukkan sebuah recipe card ke dalam sel pembuat protein selama beberapa jam,

 peneliti menduga perbedaan genetik tertentu dapat memicu perbedaan keadaan pasien saat terinfeksi Covid-19,perbedaan tingkat keparahan infeksi virus corona terkait DNA itu tengah ditelusuri para peneliti, penelusuran itu dapat menjadi jalan untuk mengembangkan obat baru dalam mencegah  dampak virus corona,

penelitian  difokuskan pada sebuah gen yang dikenal sebagai TYK2.

penelitian  termasuk  mengidentifikasi interferon yang berperan penting dalam pertahanan tubuh,uji coba yang memakai intereron sebagai pengobatan Covid-19 juga tengah dilakukan ,Beberapa varian dari gen ini  memicu beberapa penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis (RA) dan menjadi  faktor yang  memperparah infeksi Covid-19. obat yang dikembangkan untuk RA, yaitu baricitinib, mempunyai denominator genetik yang sama dengan Covid-19.

Oleh karena itu, obat ini dipakai dalam uji coba klinis terhadap virus corona.



HEWAN TERINFEKSI  CORONAVIRUS

 kelelawar dianggap sebagai sumber penyebaran virus corona jenis baru dari wuhan, atau novel coronavirus (2019-nCoV),kelelawar  memang mempunyai sistem kekebalan yang memungkinkannya hidup dengan banyak virus pembawa penyakit,mungkin kelelawar tapal kuda china, spesies umum yang beratnya satu ons,jika kelelawar benar adalah pemicu virus corona wuhan, artinya strain ini bergabung dengan banyak virus lain yang dibawa kelelawar.

epidemi SARS dan MERS dipicu oleh virus corona dari kelelawar.,satu kelelawar dapat meng-host berbagai virus tanpa membuat para pasien sakit.

namun, kelelawar adalah reservoir alami untuk virus marburg, dan virus nipah dan hendra, kelelawar  sebagai reservoir alami untuk virus ebola. 

kelelawar mempunyai toleransi tinggi yang melebihi mamalia lain. inilah keunggulan,kelelawar adalah satu-satunya mamalia terbang yang melahap serangga pembawa penyakit. namun, kelelawar membantu penyerbukan banyak buah,  bagaimana kelelawar menangani sesuatu yang disebut penginderaan DNA.

tuntutan energi penerbangan begitu besar sehingga sel-sel di dalam tubuh terurai dan melepaskan serpihan DNA yang kemudian mengambang di tempat yang seharusnya. kelelawar, mempunyai cara untuk mengidentifikasi dan merespons potongan DNA semacam itu, yang mungkin mengindikasikan invasi organisme pemicu penyakit,, evolusi telah melemahkan sistem itu, yang biasanya akan memicu peradangan saat melawan virus,Kelelawar  kehilangan beberapa gen yang terlibat dalam respons itu,  peradangan itu sendiri dapat sangat merusak tubuh. iamempunyai respons yang melemah namun masih ada.

silaturahim genetik terjadi karena satwa liar saling berinteraksi. kelelawar mengeluarkan sekresi dan ekskresinya di tanah.sekresi adalah proses pengeluaran zat yang dilakukan kelenjar yang masih dipakai oleh tubuh, zat yang dikeluarkan biasanya berupa enzim hormon.

ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan zat sisa tidak berguna pada makhluk hidup. yaitu pembuangan karbon dioksida, urea,  racun.

saat kelelawar mengeluarkan sekresi dan ekskresinya di tanah, kemudian trenggiling lewat, karena trenggiling tidak  mencuci tangan dan kaki, sekresi dan ekskresi kelelawar yang mengandung virus bisa masuk tubuh trenggiling melalui hidung, trenggiling  punya virus (corona) sendiri,  kemudian ada virus (corona) asing dari kelelawar masuk  ke tubuh trenggiling. berarti, di inang ini dapat mempertemukan dua macam virus,jadi, virus corona trenggiling yang memliki gen spike unik bertemu dengan virus corona kelelawar yang nantinya bisa menginfeksi manusia. ada swabing dan terjadi genetik rekombinasi, 

sebenarnya inang siapa yang mempertemukan virus dari kelelawar dan trenggiling,kalau inang trenggiling tidak. mungkin, karena kemiripan dengan SARS-CoV-2 hanya dari sisi spikenya saja  bentuk yang mirip paku pada virus corona,kalau kelelawar juga mungkin bukan, karena perbedaan pada spike banyak sekali. pada penyakit SARS,  ahli sudah mengetahui bahwa inang virus berasal dari musang,Namun, untuk Covid-19,  masih menjadi misteri,

masalah inang bukan lagi prioritas. sebabnya, penyebaran virus corona SARS-CoV-2 saat ini sudah antar-manusia ,

kelelawar memang membawa banyak virus, salah satunya virus corona.  namun, lain halnya jika kelelawar dimasak hingga matang dan dijadikan sop. sebabnya, virus akan mati saat direbus,sop itu masaknnya lama kan sampai mendidih, dan virus itu mati dengan panas diatas 60 derajat celcius

memakai masker N95 membuat pengap karena dia pernah memakainya saat menangani pasien flu burung,para pasien  cukup pakai masker bedah, bedah adalah masker berwarna hijau, biasa dipakai petugas kesehatan ketika membedah pasien,

salah satu wabah yang pernah dinyatakan sebagai pandemik adalah flu babi atau H1N1. kita bandingkan flu babi dengan virus corona wuhan.

perbandingan

Flu babi (H1N1) sebenarnya mengacu pada influenza pada babi.namun, virus ini dapat ditularkan babi ke manusia. manusia yang telah terinfeksi flu babi dapat menyebarkan infeksi ke pasien lain,.flu babi adalah infeksi pernafasan yang sangat menular yang dipicu oleh jenis virus influenza A pada manusia.

penyakit ini pertama kali ada pada april 2009 di mexico. beberapa bulan setelah flu babi dilaporkan, tingkat penyakit H1N1 meningkat di banyak negara di seluruh dunia..pada juni 2009, WHO menyatakan   pandemi global, karena saat itu terdapat 70 negara yang melaporkan adanya masalah itu,

selama setahun, wabah flu babi telah menginfeksi lebih dari  600.000.000  pasien di  50 negara, dari jumlah itu,  100 pasien di antaranya meninggal dunia,

sebagian besar masalah flu, termasuk flu babi, hanya memerlukan pereda gejala dan minum banyak cairan,namun jika pasien mempunyai penyakit pernapasan kronis, dokter  meresepkan obat tambahan untuk meringankan gejala ,obat antiviral oseltamivir dan zanamivir  diresepkan dalam 1 atau 2 hari pertama gejala untuk mengurangi keparahan gejala atau  komplikasi.

antivirus  diresepkan untuk pasien-pasien yang mempunyai risiko  komplikasi, seperti pasien gangguan fungsi organ , balita,  pasien usia di atas 65 tahun , ibu hamil, penderita HIV-AIDS, penderita asma, penyakit jantung, namun, virus flu dapat berevolusi dan menjadi kebal (resisten) terhadap obat-obatan itu.

 penyakit yang muncul dari hewan disebut zoonosis, artinya penyakit dapat berpindah dari hewan ke manusia,  penyakit yang berasal dari kelelawar yaitu  ebola virus marburg, SARS, MERS, dan Nipah. penyakit ini berasal dari kelelawar buah di afrika barat 40 tahun lalu, ada H7N9 dan H5N9 yang berasal dari unggas dan menginfeksi manusia. Virus ini juga berasal dari pasar China ,

 pandemi flu babi 2009-2010 atau  H1N1, penyakit ini bermula pada babi,

1. H1N1 atau Flu Babi

penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada 2009. flu babi (H1N1) adalah infeksi pernafasan yang sangat menular yang dipicu oleh jenis virus Influenza A pada manusia,awalnya flu babi menginfeksi pasien yang melakukan kontak dekat babi. namun setelah ditelusuri, H1N1 juga menginfeksi pasien yang tak pernah berada di dekat babi,

2. Ebola

ebola pertama kali diidentifikasi pada 1976.virus ini ditularkan ke manusia dari hewan liar seperti kelelawar buah,  primata,penyakit ini kemudian menyebar antar manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh pasien yang terinfeksi, juga material seperti tempat tidur atau pakaian yang terkontaminasi,wabah ebola kembali muncul di afrika barat pada 2014-2016.kelelawar buah dari keluarga pteropodidae adalah inang virus Ebola alami.

3. 2019-nCoV atau virus corona Wuhan

4. SARS

SARS pertama kali ada menyebar di china pada november 2002.

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah salah satu jenis penyakit pneumonia yang mengganggu pernapasan. ini adalah salah satu jenis penyakit yang ditimbulkan virus corona,pada juli 2013, wabah SARS yang menyebar telah terkendali dan dapat ditekan hingga angka yang sangat minim 

5. MERS

Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS) juga merupakan penyakit karena infeksi virus pada paru-paru yang dipicu virus corona.

penyakit ini pertama kali diidentifikasi di arab saudi pada 2012.

 infeksi tidak bisa menyebar tanpa adanya kontak langsung dengan sumber.



MUTASI VIRUS CORONA

Virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menjadi pemicu covid-19  telah mengalami ribuan mutasi,mutasi ini terjadi seiring dengan perkembangan dan penyebaran Covid-19 yang telah menjangkiti   , mutasi  merupakan keadaan di mana virus itu mengalami perubahan pada materi genetik virus,mutasi yang terjadi pada virus sebenarnya sangat lumrah,mutasi itu selalu ada karena virus itu mau hidup juga, mutasi virus adalah filtur replika virus yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari,mutasi bisa jadi berupa faktor  genetik ras, keturunan, patogen atau mikroorganisme pemicu penyakit lain di dalam tubuh, 

mutasi yang terjadi pada virus merupakan upaya penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan virus untuk dapat bertahan hidup di sekitar inangnya (reseptor) dalam tubuh manusia,namun, virus corona ini sebenarnya berubah sangat lambat dibandingkan virus flu lain,

 mutasi pada virus merupakan hal yang wajar dan itu tidak hanya terjadi pada virus corona SARS-CoV-2, virus flu  juga bisa  bermutasi , saat mutasi, virus akan melakukan adaptasi dan merubah bentuk genetiknya. 

 pasien yang ke 100  bisa menularkan virus flu bermutasi kepada pasien yang pertama ,mutasi virus corona yang terjadi saat ini dinamai D614G dan terletak di dalam protein yang menyusun spike atau "ujung runcing"yang dipakai virus untuk menerobos ke dalam sel manusia-muncul tak lama setelah wabah pertama di wuhan, barangkali di italia. 

virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menjadi pemicu Covid-19  telah mengalami ribuan mutasi,mutasi ini terjadi seiring dengan perkembangan dan penyebaran Covid-19 yang telah menjangkiti   , mutasi  merupakan keadaan di mana virus itu mengalami perubahan pada materi genetik virus,mutasi yang terjadi pada virus sebenarnya sangat lumrah,mutasi itu selalu ada karena virus itu mau hidup juga, mutasi virus adalah filtur replika virus yang pasti terjadi dan tidak dapat dihindari,mutasi bisa jadi berupa faktor  genetik ras, keturunan, patogen atau mikroorganisme pemicu penyakit lain di dalam tubuh, 

mutasi yang terjadi pada virus merupakan upaya penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan virus untuk dapat bertahan hidup di sekitar inangnya (reseptor) dalam tubuh manusia,namun, virus corona ini sebenarnya berubah sangat lambat dibandingkan virus flu lain,

 mutasi pada virus merupakan hal yang wajar dan itu tidak hanya terjadi pada virus corona SARS-CoV-2, virus flu  juga bisa  bermutasi , saat mutasi, virus akan melakukan adaptasi dan merubah bentuk genetiknya. 

 pasien yang ke 100  bisa menularkan virus flu bermutasi kepada pasien yang pertama ,mutasi virus corona yang terjadi saat ini dinamai D614G dan terletak di dalam protein yang menyusun spike atau "ujung runcing"yang dipakai virus untuk menerobos ke dalam sel manusia-muncul tak lama setelah wabah pertama di wuhan, barangkali di italia. 

 peneliti menemukan varian yang diberi nama B1525, fakta varian baru virus corona B1525:Mutasi E484K yang mengkhawatirkan,genom varian B1525 mempunyai  kemiripan dengan varian dari Inggris sebelumnya yakni B117, keberadaan mutasi E484K yang menyerupai varian afrika selatan dan brasil,mutasi ini terdapat pada protein spike yang dipakai oleh virus untuk memasuki sel, dan diduga membantu varian afrika selatan dan brasil untuk menghindar dari antibodi penetral di dalam tubuh.selain mutasi E484K; bahwa varian B1525 mengandung mutasi Q677H dan F888L,Mutasi Q677H juga ada di varian virus corona lain dari Amerika Serikat dan  bisa mempengaruhi efisiensi virus ini dalam menginfeksi dan menular.mutasi E484K tampaknya menjadi kunci perubahan yang dipakai virus corona untuk kabur. mutasi ini akan menjadi target modifikasi vaksin berikutnya.


 peneliti menerangkan pembawa mutasi genetik PiZ dan PiS dari virus corona berisiko tinggi mengalami Covid-19 yang parah, bahkan dapat memicu kematian,mutasi ini,  memicu kekurangan protein alfa 1-antitripsin.

yakni, protein yang melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan jika terjadi infeksi yang parah pada organ itu,  kekurangan protein itu dapat memicu kerusakan inflamasi pada fungsi paru-paru pada penyakit lain,

para pasien menemukan korelasi  antara prevalensi kedua mutasi pada populasi dan angka kematian Covid-19 yang disesuaikan dengan ukuran populasi di amerika serikat, inggris, belgia, spanyol, italia , untuk mengidentifikasi pembawa mutasi dan memprioritaskan vaksinasi pada para pasien segera setelah vaksin corona yang disetujui, mutasi ini mungkin menjadi faktor risiko keparahan Covid-19 yang banyak diderita pasien virus corona.

Jika divalidasi, maka harus diarahkan pada upaya skrining seluruh populasi untuk mengidentifikasi pembawa mutasi genetik, baik PiS maupun PiZ

kemudian, pasien-pasien dengan pembawa mutasi genetik itu disarankan untuk mengambil tindakan ekstra, dari penerapan menjaga jarak fisik yang lebih ekstrem hingga diprioritaskan untuk segera vaksinasi begitu vaksin corona tersedia, analisis data pembawa mutasi genetik berdasar analisis data pembawa mutasi genetik di belgia, terdapat 17 dari setiap 1.000 pasien yang membawa mutasi PiZ, yakni mutasi virus yang lebih dominan dari dua mutasi 

 varian baru virus corona yang disebut D614G ada di asia tenggara sejak Maret 2020,Mutasi D614G sudah ada sejak awal virus (corona) itu di asia tenggara, sejak Maret 2020,Mutasi D614G  10 kali lebih menular dibanding jenis virus corona lainnya, ini belum ada  yang  membuktikan bahwa mutasi virus corona D614G dapat menular lebih cepat antar manusia , selama mutasi tidak mempengaruhi protein yang menjadi target vaksin, maka tidak akan mempengaruhi kinerja vaksin, pengembang vaksin di seluruh dunia menargetkan reseptor banding domain (RPD), bagian dari spike protein virus yang menjadi pintu masuk virus menginfeksi sel manusia.sehingga jika mutasi tidak mempengaruhi RPD maka kinerja vaksin tidak akan berubah juga, 

namun ketika suatu saat nanti virus corona bermutasi dan mengubah RPDnya, di mana itu adalah target para pengembang vaksin saat ini,  hal itu bisa diselesaikan dengan teknologi,meski nantinya ada mutasi dan terus berkembang  yang mempengaruhi RPD , selama asia tenggara mempunyai teknologi untuk membuat vaksin, kita  mengkloning virus yang bermutasi itu. jadi diambil gennya, dimasukkan lagi ke vektornya, dan diekspresikan,

 ahli mengembangkan vaksin berdasar sekuens genom virus corona yang tercatat di global initiative on sharing all influenza data (GISAID). data ini dapat diakses , saat ini ada 24 whole genome sequencing (WGS) virus corona dari asia tenggara yang terdaftar di GISAID.

 bahwa mutasi virus ini ada dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan , penyebaran mutasi virus corona D614G yang lebih kuat bukan dipicu oleh karakteristik intrinsik atau genetiknya,Apapun variannya, apakah itu variasi D614G atau varian baru Q677H, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa mutasi itu memicu lebih mudah menyebar di manusia,

fakta terkait D614G 

SARS-CoV-2 adalah jenis virus corona yang memicu penyakit Covid-19.

Virus SARS-CoV-2 ini bermutasi dalam jumlah sangat banyak, hingga ribuan. Salah satunya adalah D614G. D614G terletak di dalam protein yang membentuk spike - berupa paku di permukaan virus corona - yang bisa menjadi pintu masuk virus membobol sel kita.Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin). sehingga dinamakan  D-614-G.

 menganalisis seluruh jenis virus corona di asia tenggara dari data sekuens genom virus corona yang dimuat di global initiative on sharing all influenza data (GISAID).penyebaran virus corona jenis D614G sudah ada sejak SARS-CoV-2 pertama kali dikonfirmasi di asia tenggara.mutasi D614G sudah ada sejak awal virus (corona) itu di asia tenggara, mutasi virus jenis D614G ada di daerah motif Antibody Dependent Enhancement (ADE).

 dapat meningkatkan masukya virus ke dalam sel,

 ADE merupakan desain atau sistem pertahanan dari sebuah virus ketika menjumpai sebuah antibodi di dalam host.ketika virus (corona) ini mengetahui ada antibodi di dalam tubuh pasien, maka ADE ini berperan untuk menutup antibodi dan antibodi itu justru akan meningkatkan masuknya virus ke dalam sel, antibodi malah diajak kolaborasi dengan virus (corona) itu  agar bisa masuk ke sel,di dalam motif ADE itu ada jenis virus corona D614G itu tadi,

mutasi D614G merupakan jenis mutasi yang sangat umum ada di eropa, amerika utara, bahwa D614G mampu mendominasi jenis mutasi virus corona di suatu daerah meski ada jenis asli virus di sana.  mutasi ini lebih menular, tapi tidak terlalu mematikan,sebagian besar virus cenderung kurang ganas ketika bermutasi,virus  menginfeksi lebih banyak pasien namun tidak membunuh para pasien karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung,sebagian besar vaksin yang dikembangkan didasarkan pada wilayah spike yang berbeda, sehingga hal ini tidak berdampak pada perkembangannya.

meski mutasi D614G terjadi pada protein spike, mutasi ini tidak mengubah domain pengikat reseptor (RBD) di ujung protein spike.RBD mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia. Itu merupakan target utama dari sistem kekebalan.

Sederhananya, mutasi D614G mengubah protein spike, namun tidak mengubah bagian RBD yang kritis untuk pengembangan vaksin, bahwa jenis D614G tetap rentan terhadap netralisasi oleh antibodi yang diisolisi dari pasien yang sembuh.

vaksin yang dikembangkan saat ini menargetkan protein spike untuk mencegah virus masuk ke sel,

 sebuah gen bernama ORF3d baru saja diidentifikasikan di dalam SARS-CoV-2, virus corona pemicu Covid-19.Penemuan gen ORF3d ini  mempunyai dampak luar biasa , gen orf3d merupakan contoh gen yang saling tumpang tindih (overlapping) atau gen di dalam gen,seperti gen yang saling tumpang tindih lainnya, ia tersembunyi di dalam kode genetis SARS-CoV-2, dan sulit dibaca oleh sistem pemindaian genomik yang diprogram untuk membaca gen per pasien,

 keberadaan gen yang saling tumpang tindih di dalam SARS-CoV-2 sebetulnya bukanlah hal yang baru, meski virus corona seperti SARS-CoV-2 hanya mempunyai sekitar 15 gen, ia termasuk salah satu virus RNA terpanjang dalam sejarah,maka, para pasien mungkin lebih rentan terkena tipuan genomik dibanding virus-virus lainnya, melewatkan gen-gen yang tumpang tindih (di SARS-CoV-2) bisa meletakkan kita dalam bahaya ,

gen yang tumpah tindih bisa jadi salah satu gudang senjata yang dikembangkan oleh virus corona untuk bereplikasi secara efisien, menggagalkan imunitas inang atau membuat para pasien lebih mudah ditularkan,

peneliti temukan setelah memeriksa database genomik adalah bahwa gen ini,ORF3d juga pernah diidentifikasikan secara independen dan  menimbulkan respons antibodi kuat pada pasien Covid-19 ternyata sudah pernah diidentifikasikan sebelumnya, yakni pada satu varian virus corona yang ada di trenggiling di Guangxi, China, bahwa protein dari gen baru ini diproduksi ketika virus corona SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 menginfeksi manusia,

bahwa gen ini kemungkinan tidak bisa dideteksi oleh respons sel T, kebalikan dari respons antibodi,mungkin ada hubungannya dengan bagaimana gen ini bisa bangkit,

ilmuwan  menemukan lima gen kunci yang berhubungan dengan keadaan Covid-19 paling parah, beberapa obat yang dapat dipakai kembali untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko sakit kritis,

 peneliti  mempelajari DNA dari  pasien Covid-19 di  unit perawatan intensif menemukan bahwa ada lima gen yang terlibat dalam dua proses molekuler atau kekebalan antivirus dan peradangan paru. Kelimanya merupakan kunci yang memicu masalah Covid-19 parah.kelima gen itu bernama IFNAR2, TYK2, OAS1, DPP9, dan CCR2, keberadaan kelima gen inilah yang akhirnya menjelaskan kenapa ada pasien yang terinfeksi Covid-19 hingga sakit parah dan ada yang tidak, harus ada golongan obat anti inflamasi yang disebut penghambat JAK, yang termasuk obat radang sendi baricitinib, yang dibuat oleh Eli Lilly, bahwa peningkatan aktivitas gen INFAR2 dapat menciptakan perlindungan terhadap Covid-19, karena kemungkinan meniru efek pengobatan dengan interferon,

Berbagai obat yang ada sedang dieksplorasi dalam uji klinis untuk mengetahui potensinya dalam melawan Covid-19,Di antaranya ada obat arthritis Sanofi Kevzara, obat interferon-beta-1a, antagonis reseptor interleukin-1 ,

steroid yang disebut deksametason dan antivirus yang baru dikembangkan yang disebut remdesivir, dibuat oleh Gilead, remdesivir tidak direkomendasikan untuk masalah penyakit yang parah dan mempunyai hasil yang beragam,

 Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyetujui obat antibodi Eli Lilly untuk Covid-19, bamlanivimab, untuk pasien yang tidak dirawat di rumah sakit namun berisiko terkena penyakit serius karena usia ,


 VAKSIN COVID-19,

Pemanfaatan plasma konvalense atau plasma sembuh dari pasien yang pulih dari penyakit ini ternyata memberikan harapan bagi pengobatan Covid-19,

sudah ada lebih dari 60.000 pasien yang dirawat dengan terapi plasma sembuh, yang dibuat memakai darah pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona.

 ilmuwan dapat mencoba plasma sembuh dan mempelajari efek dari terapi ini pada pasien Covid-19. Plasma itu telah dipakai untuk merawat lebih dari 50.000 pasien Covid-19 , jumlah plasma konvalesen ini juga terbatas, karena berasal dari donor yang merupakan pasien yang telah sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2. belum ada data uji klinis  pada plasma sembuh untuk mengobati Covid-19 , peneliti mengambil plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma konvalesen atau plasma pulih untuk dijadikan terapi antibodi bagi pasien Covid-19, pasien yang diobati dengan plasma sembuh yang mengandung tingkat antibodi tertinggi , penanganan pandemi untuk pemanfaatan plasma konvalesen agar diterapikan pada pasien Covid-19.

 plasma konvalesen berasal dari pasien yang pulih setelah melawan suatu penyakit, terapi plasma sembuh ini adalah  untuk menghentikan virus agar tidak masuk ke dalam sel di tubuh,Plasma adalah cairan yang tertinggal dan yang paling menarik bagi para peneliti yang mencoba memecahkan krisis virus corona, plasma mengandung antibodi yang dibuat oleh tubuh saat terkena virus

 bahwa pasien yang sembuh secara alami dari infeksi akan mempunyai antibodi dalam plasma para pasien yang dapat melindungi pasien itu dari infeksi lebih lanjut,Virus mereplikasi dengan mengambil alih sel inang,  sistem kekebalan tubuh pasien melawannya dengan memproduksi antibodi,

 Antibodi bertindak seperti sinyal yang mengarahkan virus ke sel kekebalan yang disebut makrofag, yang menyerang sel berbahaya dalam tubuh,

 antibodi yang melawan Covid-19 akan hadir dalam plasma pasien yang pulih dan dapat dipakai untuk membantu pasien lain,


Sehabis mendapat vaksin Covid-19, beberapa pasien ada yang mengalami efek samping  yang tidak boleh dianggap sepele yakni pembengkakan kelenjar getah bening,Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pembengkakan setelah memperoleh vaksin mungkin saja terjadi, apapun jenis vaksinnya,vaksin adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh merespons apapun agen vaksinnya, vaksin Covid-19 memicu pembengkakan kelenjar getah bening. Namun kondisinya berbeda pada masing-masing pasien,

pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi di sisi yang sama dengan tempat menyuntik, beberapa hari setelah pasien menerima vaksin,

 jika vaksin disuntikkan di lengan sebelah kiri, maka akan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening sebelah kiri, biasanya gejala mereda dalam beberapa  minggu,kelenjar getah bening yang membengkak juga bisa menjadi  kanker payudara, pasien kanker payudara mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, Ini berasal dari benjolan yang berpindah tempat,

 salah satu cara mendeteksi kanker payudara adalah timbulnya benjolan di payudara. Namun benjolan itu bisa berpindah tempat, lebih sering ke bawah lengan atau ketiak, pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat dipicu oleh sakit tenggorokan,pilek atau flu, infeksi sinus,  rheumatoid arthritis, lupus, atau penyakit autoimun, pasien yang menerima vaksin Covid-19 tidak  perlu khawatir bila terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, itu adalah perubahan reaktif  tubuh sedang meningkatkan respons imun ,Namun apabila pembengkakan tak kunjung mereda atau berada di lokasi yang mencurigakan, hubungi dokter,

Sehabis menjalani vaksinasi, mungkin beberapa pasien ada yang mengalami efek samping seperti nyeri,demam, menggigil, sakit kepala, tidak  perlu khawatir berlebihan dengan efek samping itu, Sebab  itu normal terjadi, efek samping  sistem kekebalan tubuh yang sedang memberikan respons terhadap vaksin,

Namun bukan berarti para pasien yang tidak mengalami efek samping sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja,Setiap pasien mempunyai respons yang berbeda terhadap vaksin, tergantung dari keadaan tubuhnya,

 saat tubuh menerima vaksin yang mengandung mRNA virus, sel-sel otot di lengan (tempat menyuntik) mulai membuat protein lonjakan,

Hal itu membuat tubuh mengira sel otot terinfeksi virus SARS-CoV-2 secara masif. kemudian tubuh akan mencoba melawan simulasi infeksi di dalam sel,

Kerja sel-sel yang mereplikasi protein lonjakan Covid-19 (RNA) akan diambil alih oleh sel-sel kekebalan, Kemudian sel kekebalan berkomunikasi dengan sel-sel pembuat antibodi, Melalui pertukaran peran, antibodi khusus untuk SARS-CoV-2 dihasilkan. Inilah proses yang terjadi dalam sistem kekebalan adaptif,

Pembentukan antibodi  memicu  pasien mengalami peradangan atau efek samping seperti nyeri lengan, demam,  nyeri otot,saat tubuh terinfeksi virus, maka sistem kekebalan akan melawan dengan antibodi yang ada,

 bila pasien belum pernah terinfeksi virus, maka tidak ada antibodi yang bisa melawan. Tubuh perlu waktu untuk membentuk antibodi,

Kemampuan setiap pasien dalam membentuk antibodi berbeda-beda. Terlebih jika virusnya virus baru seperti yang memicu Covid-19,Dengan  vaksinasi, maka antibodi sudah terbentuk sebelum terinfeksi. Artinya tubuh siap melawan virus SARS-CoV-2 ketika benar-benar terinfeksi,Vaksinasi Covid-19 membantu pasien-pasien yang kesulitan membuat antibodi dengan cepat,

Vaksin Sinovac mempunyai rentang waktu dua minggu atau 14 hari antara pemberian dosis pertama dan kedua,Dosis pertama diberikan dengan tujuan agar tubuh mengenali antigen (vaksin yang diinjeksikan), sehingga tubuh bisa mulai membentuk antibodi pada titer tertentu,Sehingga pada dosis kedua diharapkan bisa terbentuk lebih tinggi lagi, sejak vaksin pertama disuntik, antara dosis pertama dan kedua kan dua minggu. Dalam dua minggu titernya sudah tinggi sekali bisa mencapai 99 % ,titer antibodi pasien yang telah divaksin akan tetap tinggi,  hingga tiga bulan , belum diketahui berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 itu dapat bertahan pada pasien-pasien yang telah divaksin,

 karena virus itu masih sangat baru, adanya mutasi virus membuat para peneliti seluruh dunia masih terus mengumpulkan data tentang Covid-19, efek samping berat untuk Sinovac sangat rendah, yakni berkisar .1 % .yaitu  sakit di tempat suntik, 

vaksin Covid-19 bisa melindungi tubuh dari virus selama kurang lebih tiga bulan.

pada awalnya tubuh membentuk antibodi, namun antibodi itu akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksin diberikan,Namun, antibodi itu masih tetap ada di tubuh pasien selama tiga bulan setelah kedua dosis diberikan, dan dalam tingkat lebih tinggi ketimbang pasien yang benar-benar baru pulih dari infeksi Covid-19, 

 peneliti akan melihat golongan  Covid-19 dan membanding bandingkan antara jumlah pasien yang divaksinasi dengan jumlah pasien yang memperoleh plasebo, pasien yang divaksinasi belum tentu kebal terhadap infeksi virus, namun cenderung mengalami gejala yang lebih sedikit dan tidak sakit seperti pasien-pasien yang tidak mendapat vaksin,  itu masih jauh lebih baik ketimbang terinfeksi virus corona dan kemudian dirawat di rumah sakit, 

vaksin tidak 100 %  melindungi tubuh dari infeksi virus. Sehingga protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari pertemuan di dalam ruangan tetap wajib,

 apakah pasien yang mendapat vaksin dan tidak mengalami gejala Covid-19 masih bisa menularkan virus kepada pasien lain atau tidak.


KEMAMPUAN ANJING

 bahwa anjing dapat merasakan medan magnet Bumi yang berfungsi sebagai bantuan navigasi, peneliti menemukan bukti yang menampakkan kemampuan anjing memakai medan magnet sebagai navigasi, peneliti melakukan dua eksperiman untuk mempelajari  penginderaan medan magnet pada anjing dan apakah para pasien mengunakannya untuk navigasi.

peneliti memasang sensor GPS pada  25  anjing dan membawanya keluar dan melepaskannya, Anjing-anjing itu ternyata segera kembali pada pasien yang melepaskannya,Peneliti  mempelajari rute yang diambil anjing-anjing itu, baik saat pertama kali dilepaskan dan sewaktu para pasien kembali,

 Hasilnya, peneliti menemukan anjing memakai dua tipe jalur saat para pasien kembali.Pertama  tracking, berarti anjing mengikuti rute sama yang pernah dilalui, anjing memakai indera penciuman  saat melakukan tracking,

 kedua  scouting, di mana anjing mengambil rute yang tidak biasa untuk kembali

 saat melakukan scouting ini, beberapa kali anjing berlari ke arah utara-selatan sepanjang 20 meter sebelum akhirnya menuju satu arah saja,

Dari analisis, kalau berlari ke arah utara-selatan itu merupakan bukti jika kemampuan anjing memakai medan magnet dapat menemukan jalan di lingkungan yang tidak dikenal dan membantu  untuk menemukan jalan pulang,