Tampilkan postingan dengan label istilah molekuler 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label istilah molekuler 1. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juni 2020

istilah molekuler 1



STAT-1

STAT-1 yaitu  faktor transkripsi dari keluarga STAT yang merespon stimulasi sitokina interferon,
kandungan senyawa dialil disulfida yang ada  pada bawang putih mempunyai   kapasitas untuk menginduksi apoptosis pada banyak jenis kanker,  menginduksi ekspresi STAT-1,



STAT-2

STAT-2   signal transducer and activator of transcription 2, P113; ISGF-3; STAT113; MGC59816; STAT2  yaitu  faktor transkripsi dengan massa 113 kDA dari golongan  STAT,  ketika  terstimulasi sitokina maupun faktor pertumbuhan, STAT-2 terfosforilasi oleh kinase tertentu dan membentuk heterdimer atau  homodimer  sebelum bermigrasi ke dalam inti sel dan berfungsi sebagai faktor transkripsi. ketika  terstimulasi IFN, STAT-2 membentuk kompleks dengan ISGF3G dan  STAT-1 ,



STAT-3

STAT-3   signal transducer and activator of transcription 3, acute-phase response factor, APRF, HIES, FLJ20882, MGC16063, STAT3
yaitu  faktor transkripsi dari golongan  STAT,
protein ini teraktivasi melalui proses fosforilasi sesudah  terstimulasi berbagai  faktor pertumbuhan seperti  LIF ,BMP-2, IFN, EGF, IL-5, IL-6, HGF
 dan sitokina,



STAT-4

STAT-4   signal transducer and activator of transcription 4, SLEB11, STAT4
yaitu  salah satu faktor transkripsi dari golongan  protein STAT.
protein ini  berperan sebagai mediasi respon IL-12 terhadap  diferensiasi sel TH dan limfosit,



STA1T-5

STA1T-5   signal transducer and activator of transcription 5B, STAT5; STAT5B  yaitu  salah satu faktor transkripsi dari golongan  STAT,
protein ini  sebagai mediasi transduksi sinyal yang dipicu berbagai hormon faktor pertumbuhan dan  ligan seluler seperti   CSF-1 ,IL-2, IL-4,




STAT-6


STAT-6    signal transducer and activator of transcription 6, STAT6B; STAT6C; D12S1644; IL-4-STAT; STAT6   yaitu  salah satu faktor transkripsi dari golongan  STAT  , protein ini berperan dalam diferensiasi sel TH2, dan menginduksi ekspresi BCL2L1/BCL-X(L) yang berperan pada mekanisme anti-apoptosis IL-4.



EUKROMATIN

eukromatin yaitu  bentuk terbuka   bentuk  kurang padat   dari kromatin,  eukromatin berbentuk padat selama pembelahan sel, namun  mengendur menjadi bentuk yang terbuka selama interfase. eukromatin pada pewarnaan histologi kromosom diketahui  pada area  dengan warna  terang.



REKAMAN GENOMIK

rekaman genomik atau genomic imprinting yaitu  ekspresi sebuah laler   pada organisme dengan sistem reproduksi seksual tidak seimbang  dapat menjadi berbeda tergantung pada sumber induk laler  itu ,
sebelum ada  rekaman genomik,  ini  dikenal pada awal tahun 1950 sebagai efek induk pada lalat buah,  pada tahun 1960 di dalam penelitian  perilaku kromosom seksual pada agas di dalam genus Sciara mengenalkan istilah rekaman genomik,
 rekaman genomik berperan  dalam diferensiasi seksual dan  perkembangan embrio,  beberapa kelainan pada perkembangan manusia seperti sindrom angelman dan  sindrom prader-willi  disebabkan  proses inaktivasi lokus yang mengikutsertakan  proses rekaman genomik,




PROTEIN STAT

protein STAT   signal transducer dan activator of transcription  yaitu  keluarga hormon intraselular dan faktor transkripsi yang berperan dalam  aspek seluler seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan, diferensiasi ,  STAT teraktivasi oleh enzim janus kinase dan kelainan pada lintasan STAT ini   terjadi pada imunosupresi, tumor, peningkatan angiogenesis ,
golongan  STAT terdiri atas  STAT-1, STAT-2, STAT-3, STAT-4, STAT-5, STAT-6,



RNA POLIMERASE II

RNA polimerase II yaitu  enzim yang ada  pada  sel-sel eukariotik. Ini mengkatalisis transkripsi DNA untuk mensintesis prekursor dari mRNA dan sebagian besar mikroRNA dan snRNA , sebuah kompleks 550 kDa dari 12 subunit, RNAP II yaitu  jenis yang diteliti  dari RNA polimerase. banyak  faktor transkripsi dibutuhkan  oleh RNA polimerase II untuk mengikat promotor gen hulu dan memulai transkripsi.




PENYAMBUNGAN  SPLICING  RNA

 penyambungan RNA atau RNA splicing  yaitu   pemrosesan RNA di mana transkrip prekursor RNA duta   pre-mRNA   yang baru dihasilkan  ditransformasikan menjadi RNA duta    mRNA, messenger RNA    matang. selama penjalinan, intron dibuang kemudian  ekson disatukan . untuk gen yang dikodekan nukleus, penyambungan  terjadi di dalam inti sel baik selama atau  sesudah  transkripsi. pada  gen eukariotik yang mengandung intron,   penyambungan  untuk membuat molekul mRNA yang bisa  ditranslasi menjadi protein. untuk banyak intron eukariotik, penyambungan  dilakukan pada  serangkaian reaksi yang dikatalisis oleh spliseosom, suatu kompleks ribonukleoprotein nukleus kecil (small nuclear ribonucleoprotein, snRNP). Intron  penyambungan  sendiri  atau ribozim yang dapat  mengkatalisis eksisinya sendiri dari molekul RNA induknya,



GENETIKA ARAH-BALIK

genetika arah-balik  atau reverse genetics  yaitu   pendekatan metodologis dalam genetika yang meneliti perubahan  pengaruh suatu gen terhadap ekspresi genetik  ini berkebalikan dengan genetika klasik yaitu   genetika arah-maju  dari fenotipe dicari penjelasan genetisnya,
genetika arah-balik mendasarkan diri pada  metode pengendalian ekspresi gen yang ada sejak tahun 1990 ,
metode-metode yang dipakai  dalam genetika arah-balik ,antaralain:
gene knockout,gene overexpression,genetika mutasi,
insersi-delesi acak atau random indel ,tilling (termasuk ecotilling),
rnai atau gene knockdown,




SINTESIS PROTEIN

Sintesis protein atau  biosintesis protein  yaitu  proses pembentukan partikel protein yang  mengikutsertakan  sistesis RNA yang dipengaruhi oleh DNA,
proses translasi RNA menjadi  protein (sintesis protein) dan asam amino,
pada  proses sintesis protein, molekul DNA adalah bahan  pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein namun  tidak terlibat secara langsung dalam proses ,
molekul DNA pada suatu sel ditranskripsi menjadi molekul RNA,  molekul RNA ini yang ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein , sehingga  molekul RNA  yang  langsung terlibat  pada  proses sintesis protein,   hubungan antara molekul RNA,  asam amino  dan  molekul DNA    pada  proses pembentukan protein dinamakan Dogma sentral biologi   yang dijelaskan  dengan rangkaian proses DNA membuat DNA dan RNA, RNA membuat protein, yang ditulis  pada  persamaan DNA >> RNA >> protein. seperti kebanyakan dogma, ada  pengecualian pada proses pembentukan protein berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan sesudahnya, sehingga dogma ini sama dengan aturan,
 sebelum DNA  menjadi materi genetik  unit pewarisan sifat, protein telah  sebagai molekul pengatur metabolisme pada  sel  ,  protein  sebagai molekul organik yang berperan pada  proses perubahan suatu molekul kecil menjadi molekul kompleks,
3 aspek  dalam mekasnisme sintesis protein antaralain : 1. mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik,
 2.lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel  3. mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein;
sintesis protein terjadi di dalam ribosom  dan  nukleus  dengan menghasilkan protein  non-spesifik atau sesuai dari mRNA yang di translasi,
 pada tahun 1878, teminologi enzim dipakai  untuk menyebut katalis biologi yang berperan  mempercepat proses biokimia dalam sel,  pada tahun 1900 , enzim dinamakan  sebagai  bagian dari protein oleh emil fischer seorang ahli biokimia dari jerman ,  sesudah  Watson dan Crick menemukan  struktur komponen asam nukleat sebagai materi genetik maka  penelitian  molekul  materi genetik menjadi mudah,
pada tahun 1952  Mazia mengatakan    bahwa inti sel lebih berfungsi sebagai tempat pergantian dibandingkam  sebagai tempat penghasil aktivitas seluler,
 DeVries dan Weisman memiliki  konsep  pengatur aktivitas di dalam sel berada  di  sitoplasma,   pada awal  tahun  1900  Wilson,  Driesch  dan  Verwon,  mengatakan  bahwa inti sel adalah  tempat berkumpulnya enzim dan menjadi pusat aktivitas protein.





MEIOSIS

pada tanaman, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor yang perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet ,
pada hewan dan manusia  , meiosis terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel telur,
meiosis adalah salah satu cara sel melakukan  pembelahan,  ciri pembelahan secara meiosis ,antaralain:
jumlah kromosen 1/2 induknya,
pembelahan terjadi 2 kali,
terjadi pada  sel kelamin,
jumlah sel anaknya 4,
meiosis hanya terjadi  pada jaringan nuftah atau  pada fase reproduksi seksual ,pada meiosis  terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog ,
pada meiosis terjadi 2  kali periode pembelahan sel, yaitu:
pembelahan 1, pada proses meiosis i pada tahap pofase i dna dikemas dalam kromosom,
pembelahan 2 ,
pada akhir profase i terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad,
tahap profase 1  dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:
leptonema : benang-benang kromatin  membentuk kromosom mengalami kondensasi  dan menebal  memendek  mudah menyerap zat warna ,
zigonema : sentromer membelah menjadi 2  lalu  bergerak kearah kutub yang berlawanan,sedang  kromosom homolog saling berpasangan ( sinapsis),
pakinema : terjadi duplikasi kromosom,
diplonema : kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk x yang dinamakan  kiasma yang  merupakan tempat terjadinya  crossing over,
diakenesis : terbentuk benang-benang spindel  , 2 sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, nukleus dan membran inti  menghilang,
tahap metafase 1  : pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator,  sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel,
tahap anafase i : kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.





EKSPRESI GEN

gen diekspresikan dengan cara ditranskripsi menjadi RNA, dan transkrip ini  diterjemahkan menjadi protein melalui proses translasi,
ekspresi gen yaitu   proses penggunaan informasi dari suatu gen untuk sintesis produk gen fungsional. produk ini  dapat berupa protein, juga gen penyandi non-protein seperti transfer RNA (TRNA) atau gen RNA inti kecil (SNRNA) di mana keduanya adalah  produk RNA fungsional,
pada  genetika, ekspresi gen sebagai  tingkat paling dasar  di mana genotipe memunculkan fenotipe, yaitu sifat yang dilihat,  kode genetik yang disimpan dalam DNA diterjemahkan  oleh ekspresi gen, dan sifat-sifat ekspresi  memunculkan fenotipe organisme. fenotipe  itu  diekspresikan oleh sintesis protein yang mengendalikan bentuk organisme, atau yang berperan  sebagai enzim yang mengkatalisasi lintasan metabolisme spesifik yang menjadi ciri organisme. regulasi ekspresi gen  penting dalam  perkembangan  organisme,
proses ekspresi gen dipakai oleh semua makhluk hidup termasuk  bakteri dan arkea eukariota, prokariota dan dimanfaatkan oleh virus  untuk menghasilkan mesin makromolekul untuk kelangsungan hidupnya,
 tahapan pada  proses ekspresi gen antaralain  transkripsi, penyambungan atau splicing RNA, translasi  dan modifikasi pasca-translasi dari protein. regulasi gen  berfungsi sebagai substrat untuk perubahan evolusioner, karena mengendalikan  waktu, lokasi, dan jumlah ekspresi gen mempunyai  efek besar pada fungsi  gen dalam sel atau dalam organisme multiseluler, regulasi gen mengendalikan sel kepada  fungsi  struktur ,  merupakan dasar untuk diferensiasi sel, morfogenesisn dan adaptasi dari setiap organisme,
proses transkripsi dilakukan oleh RNA polimerase (RNAP), yang memakai  DNA (hitam) sebagai cetakan dan menghasilkan RNA (biru),
gen yaitu  bentangan DNA yang menyandikan informasi , DNA genomik terdiri atas  untai komplementer balik dan  2  untai antiparalel ,  masing-masing mempunyai  ujung 5' dan 3',  saat  berhubungan  dengan gen, kedua untai  dinamakan   untai cetakan, yang berfungsi sebagai cetak biru untuk menghasilkan  transkrip RNA, dan untai penyandi,  yang termasuk versi DNA dari sekuens transkrip,  untai penyandi secara fisik tidak ikut  pada  proses penyandian sebab   untai cetakan   yang dibaca selama transkripsi,
produksi salinan RNA dari DNA ini  transkripsi, dan dilakukan di dalam nukleus oleh RNA polimerase, yang menambahkan 1  nukleotida RNA sekaligus ke untai RNA yang tumbuh sesuai dengan aturan basa yang saling melengkapi. RNA ini komplementer dengan untai cetakan DNA 3 '→ 5', yang dengan sendirinya melengkapi komplemen untai penyandian 5 '→ 3'. oleh sebab  itu, untai RNA 5 '→ 3' yang dihasilkan identik dengan untai penyandian DNA dengan pengecualian bahwa timin diganti dengan urasil (U) dalam RNA. pembacaan untai penyandian DNA "ATG" secara tidak langsung ditranskripsi melalui untai non-coding sebagai "UAC" dalam RNA.
pada prokariota, transkripsi dilakukan oleh satu jenis RNA polimerase, yang memerlukan  sekuens DNA yang dinamakan  kotak pribnow dan  faktor sigma (faktor σ) untuk memulai transkripsi. pada eukariota, transkripsi dilakukan oleh 3 jenis RNA polimerase, yang masing-masing memerlukan  sekuens DNA khusus yang dinamakan  promoter dan 1 set protein pengikat DNA  ( faktor transkripsi )  untuk memulai proses  , RNA polimerase 1 bertanggung jawab untuk transkripsi gen RNA ribosom (rRNA) , RNA polimerase  2   mentranskripsikan semua gen protein-coding namun  juga beberapa RNA non-coding (seperti  RNA non-coding panjang ,  snRNA  dan snoRNA )
polimerase  2   termasuk domain terminal-C (CTD) yang banyak memiliki   residu serin. saat  residu ini terfosforilasi, CTD mengikat berbagai faktor protein yang mendorong pematangan dan modifikasi transkrip. RNA polimerase  3 mentranskripsi RRNA 5S, mentransfer gen RNA (tRNA), dan beberapa RNA kecil non-coding (seperti  7SK). transkripsi berakhir saat  polimerase menemukan sekuens bernama  terminator,
transkripsi gen penyandi protein prokariotik memproduksi  informasi  RNA (mRNA) yang siap untuk ditranslasi menjadi protein, sedang  transkripsi gen eukariotik memproduksi  transkrip primer dari RNA (pre-mRNA), yang   dimodifikasi untuk menjadi mRNA matang,
modifikasi termasuk 5'capping, yang merupakan rangkaian reaksi enzimatik dengan menambahkan 7-metilguanosin (m7G) ke ujung 5' pre-mRNA sehingga  melindungi RNA dari degradasi oleh eksonuklease. tutup m7g  diikat oleh heterodimer kompleks pengikat tutup (CBC20/CBC80), yang membantu pengiriman  mRNA ke sitoplasma dan  melindungi RNA dari de-capping,
modifikasi lain yaitu  pembelahan dan polyadenylation ujung 3'. proses ini terjadi bila  sekuens sinyal poliadenilasi (5'- AAUAAA-3 ') ada  dalam pre-mRNA, yang biasanya antara terminator dan  sekuens kode protein , pre-mRNA pertama kali dibelah dan kemudian serangkaian ~ 200 adenin (A) ditambahkan untuk membentuk ekor poli(A), yang melindungi RNA dari degradasi. ekor poli (A) diikat oleh berbagai poly(A)-binding proteins (PABP) yang diperlukan untuk ekspor mRNA dan re-inisiasi translasi,
ilustrasi sederhana ekson dan intron pada pre-mRNA dan pembentukan mRNA matang dengan penyambungan (splicing). UTR yaitu  bagian non-coding ekson di ujung mRNA,
modifikasi pre-mRNA eukariotik lainnya yaitu  penyambungan RNA (RNA splicing),  kebanyakan  pre-mRNA eukariotik terdiri atas  segmen bergantian yang dinamakan intron dan  ekson , selama proses penyambungan, kompleks katalitik protein RNA bernama spliceosome mengkatalisasi 2 reaksi trans-esterifikasi, yang membuang intron dan melepaskannya dalam bentuk struktur menjerat,  kemudian menyatukan  ekson sebelahnya  yang berdekatan bersama. kadang  beberapa  ekson atau intron bisa disimpan atau  dihilangkan dalam mRNA dewasa. proses dinamakan  penyambungan alternatif yang menghasilkan  serangkaian transkrip berbeda yang berasal dari satu gen,  karena transkrip ini  berpotensi ditranslasi menjadi protein yang berbeda, penyambungan memperluas kompleksitas ekspresi gen eukariotik.
pengolahan RNA yang luas menjadi  keuntungan evolusi dari  inti eukariota. pada prokariota, terjadi transkripsi dan translasi  secara  bersamaan,  sedang  pada eukariota, membran inti memisahkan 2 proses, memberikan waktu untuk proses pengolahan RNA.
kebanyakan  organisme, gen non-coding (ncRNA) ditranskripsi sebagai prekursor yang menjalani proses lebih lanjut. pada  RNA ribosom (rRNA), mereka sering ditranskripsi sebagai pre-rRNA yang mengandung 1  atau lebih rRNA. Pre-rRNA dibelah dan dimodifikasi (2′-O-metilasi dan pembentukan pseudouridin) di lokasi tertentu oleh  150 spesies RNA kecil yang dibatasi nukleolus, yang dinamakan  snoRNA. SnoRNA berasosiasi dengan protein, membentuk snoRNP. sedang  bagian snoRNA didasarkan pada target RNA maka  memposisikan modifikasi pada lokasi yang tepat, bagian protein melakukan reaksi katalitik. dalam eukariota, khususnya snoRNP yang dinamakan  RNase, MRP memecah pre-rRNA 45S menjadi  5.8S,  18S, rRNA 28S,   faktor pengolah  RNA dan  rRNA  membentuk agregat besar yang dinamakan  nukleolus,
saat  RNA transfer (tRNA), maka  urutan 5 'dihilangkan oleh RNase P, sedangkan ujung 3' dihilangkan oleh enzim tRNase Z, dan ekor CCA 3 'yang bukan cetakan ditambahkan oleh nukleotidil transferase. jika  RNA-mikro (miRNA), miRNA pertama-tama ditranskripsikan sebagai transkrip primer atau pri-miRNA dengan topi dan ekor poli-A dan diproses menjadi struktur loop-70-nukleotida batang pendek yang dinamakan pre-miRNA dalam inti sel oleh enzim pasha dan drosha ,  sesudah  diekspor, selanjutnya  diproses menjadi miRNA matang dalam sitoplasma melalui interaksi dengan dicer endonuklease, yang juga membentuk RNA-induced silencing complex (RISC), yang terdiri dari protein argonaute,
snoRNA dan  snRNA di modifikasi sebelum menjadi bagian dari kompleks RNP fungsional.  ini dilakukan  di kompartemen khusus atau  dalam nukleoplasma yang dinamakan  badan Cajal. selama proses, basa dimetilasi atau dipseudouridinilasi oleh sekelompok RNA spesifik badan Cajal kecil (scaRNAs), yang   mirip dengan snoRNA secara struktural,
pada eukariota, sebagian besar RNA dewasa harus dikirim  ke sitoplasma dari nukleus. sedang  beberapa fungsi RNA di dalam nukleus, banyak RNA diangkut melalui pori-pori inti dan masuk ke sitosol. ini termasuk semua jenis RNA yang terlibat dalam sintesis protein. kadang , RNA juga diangkut ke bagian sitoplasma tertentu, misalanya  seperti  sinaps , kemudian ditarik oleh protein motor yang mengikat melalui protein penghubung ke urutan tertentu dinamakan  kode pos  pada RNA,
selama translasi, tRNA yang diisi dengan asam amino memasuki ribosom dan sejajar dengan triplet mRNA yang benar , ribosom kemudian menambahkan asam amino ke rantai protein tumbuh,
untuk beberapa RNA (RNA non-coding), RNA matang merupakan  produk gen akhir,  informasi  RNA (mRNA), RNA merupakan  pembawa informasi yang menyandi untuk sintesis satu atau lebih protein. mRNA membawa sekuens protein tunggal  normalnya  pada eukariota  bersifat monosistronik sedangkan mRNA membawa sekuens protein multipel   normalnya pada prokariota disebut polisistronik,
setiap mRNA terdiri dari 3   bagian:  area 3' yang tidak diterjemahkan (3'UTR), area 5' yang tidak diterjemahkan (5'UTR)  dan  area  penyandi protein atau bingkai pembacaan terbuka (ORF),
area  penyandi membawa informasi untuk sintesis protein yang disandikan oleh kode genetik untuk membentuk triplet. setiap triplet nukleotida dari area  penyandi dinamakan  kodon dan sesuai dengan situs pengikatan yang saling melengkapi dengan triplet antikodon dalam RNA transfer. RNA transffer dengan urutan antikodon yang sama selalu membawa jenis asam amino yang mirip. asam amino kemudian disusun  bersama oleh ribosom sesuai dengan urutan triplet di area  penyandi. ribosom membantu mentransfer RNA untuk mengikat RNA informasi  dan mengambil asam amino dari masing-masing RNA transfer dan menghasilkan  protein tanpa struktur. setiap molekul mRNA ditranslasi menjadi banyak molekul protein, rata-rata ~ 2800 pada mamalia,
pada translasi prokariota, kebanyakan  terjadi pada titik transkripsi (ko-transkripsi), sering memakai  informasi  RNA yang masih dalam proses pembuatan. pada translasi eukariota dapat terjadi di banyak  area  sel tergantung di mana protein yang  ditargetkan. area  utama yaitu  sitoplasma untuk protein sitoplasma terlarut dan membran retikulum endoplasma untuk protein yang untuk ekspor dari sel atau dimasukkan ke dalam membran sel. protein yang seharusnya diekspresikan pada retikulum endoplasma dikenali sebagian melalui proses translasi. proses ini dikendalikan   oleh partikel pengenal sinyal  suatu protein yang berikatan dengan ribosom dan mengarahkannya ke retikulum endoplasma saat  menemukan peptida sinyal pada rantai asam amino yang baru tumbuh,
polipeptida terlipat menjadi struktur 3D  karakteristik dan fungsional dari koil acak,  setiap protein terdapat sebagai polipeptida terbuka atau koil acak saat  ditranslasi dari sekuens mRNA menjadi rantai linier asam amino. kemudian, asam amino berinteraksi satu sama lain untuk memproduksi  struktur 3D yang terdefinisi  , protein terlipat,dinamakan  keadaan asli. Struktur 3D  yang dihasilkan ditentukan oleh urutan asam amino dogma anfinsen
struktur 3D dimensi yang benar  penting untuk fungsi, walaupun  beberapa bagian protein fungsional dapat tetap terbuka. kegagalan untuk melipat ke dalam bentuk yang dimaksud  menghasilkan protein tidak aktif dengan sifat yang berbeda, seperti  prion.  penyakit neurodegeneratif adalah  hasil  akumulasi protein yang gagal melipat. banyak alergi disebabkan oleh lipatan protein, sebab  sistem kekebalan tubuh tidak menghasilkan antibodi untuk struktur protein tertentu,
enzim kaperon  chaperone  membantu protein yang baru terbentuk untuk dilipat ke struktur 3 D yang diperlukan untuk berfungsi. juga  kaperon RNA membantu RNA membentuk sempurna , organel yang membantu pelipatan protein pada eukariota yaitu  retikulum endoplasma,
protein sekretori dari prokariota  atau eukariota dipindahkan untuk memasuki jalur sekretori. protein yang baru disintesis diarahkan ke kanal translokasi eukariotik  prokariotik SecYEG  atau Sec61 oleh peptida sinyal. efisiensi sekresi protein pada eukariota  tergantung peptida sinyal yang telah dipakai,
banyak protein yang dikirimkan untuk bagian lain dari sel selain di sitosol, dan berbagai sekuens pensinyalan atau peptida sinyal dipakai  untuk mengarahkan protein ke tempat mereka seharusnya. pada prokariota,  ini termasuk  proses sederhana sebab  kompartmentalisasi sel yang terbatas. tetapi , pada eukariota ada banyak variasi proses penargetan yang berbeda untuk memastikan protein tiba di organel yang benar,
banyak  protein diekspor dari  dalam sel seperti   protein matriks ekstraseluler, enzim pencernaan  dan hormon,  pada eukariota jalur ekspor berkembang dengan baik dan mekanisme utama untuk ekspor protein ini yaitu translokasi ke retikulum endoplasma, diikuti dengan pengangkutan melalui badan golgi,
warna belang-belang pada kucing  adalah  hasil dari tingkat ekspresi gen pigmentasi yang berbeda di berbagai area kulit,
regulasi ekspresi gen mengacu pada pengendalian  jumlah dan waktu penampilan produk fungsional gen , pengendalian  ekspresi   memungkinkan sel memproduksi  produk gen yang diperlukan  ketika  diperlukan , ini dapat  memberi sel fleksibilitas untuk beradaptasi pada  kerusakan sel, rangsangan, lingkungan yang berubah-ubah, sinyal eksternal,  regulasi gen memberi kendali sel atas semua  fungsi dan struktur ini  merupakan dasar  morfogenesis,  kemampuan beradaptasi  setiap organisme, untuk diferensiasi sel,
banyak istilah yang dipakai  untuk menggambarkan jenis gen,  tergantung  bagaimana mereka diatur,  seperti:
-  Gen housekeeping yaitu  gen yang dibutuhkan  dalam  mempertahankan fungsi seluler dasar dan  diekspresikan dalam semua jenis sel organisme. seperti   ubiquitin, aktin, GAPDH, beberapa gen housekeeping ditranskripsi konstan dan gen ini dipakai  sebagai titik referensi dalam percobaan untuk mengukur tingkat ekspresi gen lain,
-  Gen fakultatif yaitu  gen yang hanya ditranskripsikan jika  dibutuhkan  sebagai lawan dari gen konstitutif,
-  Gen konstitutif yaitu  gen yang ditranskripsi secara terus-menerus sebagai lawan dari gen fakultatif, yang hanya ditranskripsi saat diperlukan,
-  Gen yang diinduksi yaitu  gen yang  tergantung pada posisi dalam siklus sel atau  ekspresinya responsif terhadap perubahan lingkungan ,
setiap  ekspresi gen bisa  dimodulasi, dari langkah transkripsi DNA-RNA ke modifikasi protein pasca-translasi. stabilitas produk gen akhir, apakah itu RNA atau protein, juga berpengaruh  pada tingkat ekspresi gen ,  produk yang tidak stabil menghasilkan tingkat ekspresi rendah.  ekspresi gen diatur melalui perubahan dalam jenis dan jumlah  interaksi antara molekul yang  mempengaruhi translasi RNA dan transkripsi DNA ,
 ekspresi gen penting sebab,antaralain:
kontrol ekspresi insulin sehingga memberi sinyal untuk regulasi glukosa darah,
inaktivasi kromosom X pada mamalia betina untuk mencegah  overdosis  gen yang dikandungnya,
tingkat ekspresi cyclin mengendalikan  perkembangan melalui siklus sel eukariotik.
regulasi transkripsional,
saat   laktosa muncul dalam prokariota, ia  penginduksi dan menonaktifkan penekan sehingga gen untuk metabolisme laktosa bisa  ditranskripsi,
regulasi transkripsi dapat dipecah menjadi 3  jalur pengaruh utama yaitu : epigenetik  perubahan non-sekuens dalam struktur DNA yang memengaruhi transkripsi, genetik interaksi langsung dari faktor kontrol dengan gen , interaksi modulasi faktor kontrol dengan mesin transkripsi,
faktor transkripsi penekan lambda (hijau) berikatan sebagai dimer ke alur utama target DNA ( biru  dan merah ) dan menonaktifkan inisiasi transkripsi,  dari PDB : 1LMB ​ ,
Interaksi langsung dengan DNA adalah  metode  langsung sederhana  dimana protein mengubah tingkat transkripsi. gen sering mempunyai  beberapa situs pengikatan protein di sekitar area  penyandi dengan fungsi spesifik mengatur transkripsi. ada  banyak kelas situs pengikatan DNA bernama  silencer,enhancer, insulator,
 mekanisme untuk mengatur transkripsi  bermacam macam, dari memblokir situs pengikatan kunci pada DNA untuk RNA polimerase hingga bertindak sebagai aktivator dan mempromosikan transkripsi dengan membantu pengikatan RNA polimerase,
aktivitas faktor   transkripsi dimodulasi oleh sinyal-sinyal intraseluler yang memicu  modifikasi protein pasca-translasi termasuk glikosilasi, fosforilasi atau asetilasi, ,
 perubahan ini memengaruhi kemampuan faktor transkripsi untuk mengikat, secara langsung atau tidak langsung ke DNA promotor, untuk mendukung perpanjangan molekul RNA yang baru disintesis atau untuk merekrut RNA polimerase,
membran inti pada eukariota mampu  mengatur faktor transkripsi dengan durasi kehadirannys dalam nukleus, yang diatur oleh perubahan reversibel dalam struktur mereka dan dengan mengikat protein lain,  sinyal endokrin  atau rangsangan lingkungan dapat mengakibatkan  modifikasi protein pengatur memunculkan kaskade sinyal intraseluler, yang menghasilkan regulasi ekspresi gen,
 ada pengaruh  efek spesifik sekuens non-DNA pada transkripsi. efek ini dinamakan  sebagai epigenetik dan mengikutsertakan modifikasi kimiawi dari DNA,   struktur urutan tinggi dari DNA  dan  protein pengikat DNA non-sekuens spesifik,
 efek epigenetik mengubah aksesibilitas DNA menjadi protein sehingga memodulasi transkripsi,
pada eukariota, DNA diatur dalam bentuk nukleosom.  bagaimana DNA   hijau dan biru  melilit inti protein yang terbuat dari histon oktamer  pita gulungan, membatasi akses ke DNA. dari PDB : 1KX5 ​ ,
metilasi DNA yaitu  mekanisme  untuk pengaruh epigenetik pada ekspresi gen dan terlihat pada bakteri dan eukariota yang menghilangkan  transkripsi yang diwariskan dan regulasi transkripsi. dalam eukariota, struktur kromatin yang dikendalikan oleh kode histon, mengatur akses ke DNA dengan efek   pada ekspresi gen di area heterokromatin dan  eukromatin ,
sebagian besar promotor gen mengandung pulau CpG dengan banyak situs CpG. ketika banyak situs CpG promotor gen dimetilasi, gen menjadi dihilangkan,  kanker kolorektal mempunyai  33 hingga 66 hitchhiker atau mutasi penumpang  dan 3 hingga 6 mutasi driver,   tetapi , penghilangan transkripsi  lebih penting dibandingkan  mutasi dan  mengakibatkan  kanker. seperti :
pada kanker payudara, represi transkripsional BRCA1 dapat terjadi oleh microRNA-182 yang diekspresikan secara berlebihan dibandingkan dengan hipermetilasi promotor BRCA1 ( ekspresi rendah BRCA1 pada kanker ovarium dan  payudara ),
 pada kanker kolorektal, sekitar 600 hingga 800 gen secara transkripsi dihilangkan oleh metilasi pulau CpG ( regulasi transkripsi pada kanker). represi transkripsional pada kanker  bisa  terjadi dengan mekanisme epigenetik lain  seperti perubahan ekspresi RNA-Mikro.
pada eukariota, ekspor RNA dibutuhkan  sebelum translasi terjadi,  adanya ekspor inti ini  mengendalikan   ekspresi gen. semua transpor baik masuk dan keluar dari nukleus melalui pori-pori inti dan transpor dikendalikan oleh banyak  protein  ekspor dan impor,
ekspresi gen yang menyandi protein dapat terjadi bila   mRNA yang membawa kode bertahan cukup lama untuk ditranslasi. dalam sel umumnya, molekul RNA hanya stabil bila  secara khusus dilindungi dari degradasi , degradasi RNA mempunyai  kepentingan khusus dalam regulasi ekspresi dalam sel eukariotik yang mana mRNA harus menempuh jarak yang jauh sebelum ditranslasi. pada eukariota, RNA distabilkan oleh modifikasi post-transkripsional tertentu, terutama ekor poliadenilasi dan  tutup 5' ,
degradasi mRNA yang dipakai  tidak hanya sebagai mekanisme pertahanan dari RNA asing ( dari virus) namun  juga sebagai rute destabilisasi mRNA,  bila  molekul mRNA mempunyai  sekuens komplementer untuk RNA kecil pengganggu (siRNA) maka ia ditargetkan untuk dihancurkan melalui jalur interferensi RNA,
neomisin yaitu  contoh molekul yang menurunkan ekspresi semua gen protein yang akhirnya mengakibatkan  kematian sel; maka  bertindak sebagai antibiotik,
regulasi translasi kurang lazim dibandingkan  mRNA atau kontrol stabilitas transkripsi namun kadang-kadang dipakai  , penghambatan translasi protein yaitu target utama toksin dan antibiotik, sehingga mereka dapat melenyapkan  sel dengan mengabaikan kendali  ekspresi gen normalnya. penghambat sintesis protein seperti risin dan  antibiotik neomisin ,
sesudah  sintesis protein berakhir , tingkat ekspresi protein itu bisa  diturunkan oleh degradasi protein. ada  jalur degradasi protein utama di semua eukariota dan  prokariota dengan proteasom , protein yang  rusak sering ditandai  degradasi dengan menambahkan ubiquitin,
untuk gen yang menyandi protein, tingkat ekspresi bisa dinilai dengan sejumlah metode dengan  analogi  teknik kuantifikasi mRNA,
teknik  kuantifikasi protein seperti  western blot terhadap protein yang ingin diteliti metode ini memberi  informasi tentang ukuran protein selain identitasnya. sampel ( lisat seluler) dipisahkan pada gel poliakrilamida, ditransfer ke membran dan kemudian diperiksa dengan antibodi terhadap protein yang diinginkan. antibodi dapat dikonjugasikan ke  horseradish peroxidase  atau  fluorofor  untuk pencitraan dan  atau kuantifikasi. metode memakai  basis gel menyebabkan  kuantifikasi kurang akurat, namun  mempunyai  kelebihan  yaitu  mampu  mengidentifikasi modifikasi protein selanjutnya, seperti  ubiquitination atau   proteolisis dari perubahan ukuran,
hibridisasi in situ embrio drosophila pada tahap perkembangan yang berbeda untuk mRNA yang bertanggung jawab untuk ekspresi hunckback. Intensitas tinggi dari warna biru menandai area  dengan kuantitas mRNA hunckback tinggi.
analisis ekspresi bisa  dapat ditentukan melalui lokalisasi. melalui antibodi yang ditandai maka  mRNA dapat dideteksi dengan untaian mRNA komplementer yang sesuai dan protein dapat dideteksi ,  sampel dilihat  dengan mikroskop untuk mengidentifikasi lokasi mRNA atau protein,
struktur 3D  protein berpendar hijau. residu di pusat "barel" bertanggung jawab untuk menghasilkan  nyala hijau sesudah  mengekspos ke cahaya biru yang lebih berenergi. Dari PDB : 1EMA ​ .
dengan mengganti gen dengan versi baru yang menyatu dengan penanda protein berpendar hijau  atau  yang  serupa,  ekspresi bisa  langsung diukur dalam sel hidup. yang dilakukan dengan pencitraan dari  mikroskop fluoresensi. kloning protein yang tergabung GFP ke lokasi asalnya dalam genom sangat sulit tanpa memengaruhi level ekspresi sehingga metode ini  tidak dapat dipakai  untuk mengukur ekspresi gen endogen. tetapi , teknik ini banyak dipakai  untuk mengukur ekspresi gen yang secara artifisial dimasukkan ke dalam sel, misalnya melalui vektor ekspresi.  dengan menggabungkan protein target ke reporter fluoresen, tingkat ekspresi, perilaku protein,  lokalisasi seluler dapat berubah ,
ELISA memakai antibodi yang diimobilisasi pada pelat mikrotiter untuk menangkap protein yang diinginkan dari sampel yang ditambahkan ke dalam sumuran. dengan memakai   antibodi pendeteksi yang terkonjugasi pada  suatu fluorofor atau  enzim , jumlah protein yang terikat bisa  diukur  dengan deteksi kolorimetrik atau fluorometrik , proses deteksi  mirip dengan western blot, namun  dengan menghindari tahap  pemakaian   gel, sehingga bisa  dicapai kuantifikasi yang lebih akurat,
sistem ekspresi yaitu  sistem yang menghasilkan produk gen yang diinginkan. produk seperti  protein, atau RNA, seperti  ribozim atau  tRNA , sistem ekspresi terdiri dari gen, yang biasanya disandikan oleh DNA, dan mesin molekuler yang dibutuhkan  untuk mentranskripsi DNA menjadi mRNA dan menerjemahkan mRNA menjadi protein memakai   reagen yang ada , contoh nya  virus yang  mereplikasi mamakai sel inang sebagai sistem ekspresi untuk genom dan protein  virus,
doksisiklin juga dipakai  dalam aktivasi transkripsional terkendali  tetrasiklin "tet-off " dan "tet-on" untuk mengatur ekspresi transgen dalam  kultur sel dan organisme,
selain alat biologis ini, konfigurasi DNA tertentu yang dapat dilihat  secara alami (penekan, gen, promotor, peningkat) dan mesin yang terkait itu sendiri dinamakan  sebagai sistem ekspresi.  ini terjadi saat dimana  mana sekelompok gen diaktifkan dalam kondisi yang terdefinisi dengan baik, misalnya sistem ekspresi pengalih represor sederhana dalam fag lambda dan sistem operator lac pada bakteri. beberapa sistem ekspresi alami  dimodifikasi dan dipakai  untuk sistem ekspresi buatan seperti sistem ekspresi tet-off  dan tet-on ,
gen kadang dianggap sebagai simpul dalam jejaring, dengan input menjadi protein seperti faktor transkripsi, dan output menjadi tingkat ekspresi gen. nodus  melakukan suatu fungsi,  operasi dari fungsi  ini telah diartikan   melakukan  pengolahan informasi di dalam sel dan menentukan perilaku seluler.
jejaring gen  dapat dibangun tanpa merumuskan model sebab-akibat yang eksplisit,   ini  terjadi saat merakit jejaring dari sekelompok data ekspresi besar.  korelasi ekspresi  dan kovarian  dihitung pada sampel  dan pengukuran yang besar (pada proteom atau  data transkripom ). sumber variasi bisa berbentuk  alami (observasional)  atau  eksperimental,  ada   cara untuk membangun jejaring ekspresi gen, namun  kebanyakan dengan  menghitung matriks semua korelasi ekspresi pasangan di semua  kondisi, individu atau  titik waktu  dan mengubah matriks (sesudah  ambang batas pada beberapa nilai batas) menjadi representasi grafis di mana nodus mewakili  protein , gen  dan  transkrip  dan tepi yang menghubungkan nodus ini mewakili kekuatan hubungan,
teknik eksperimental dibawah ini  dipakai  untuk mengukur ekspresi gen dan tertulis dalam urutan kronologis, dimulai dengan teknologi yang lebih tua. yang dibagi menjadi 2  golongan  berdasarkan tingkat multipleksitasnya,
"teknik low-to-mid-plex":
gen reporter,
northern blot
western blot
hibridisasi in-fluoresen in situ (FISH)
reverse transcription PCR
"teknik plex-tinggi":
SAGE,
microarray DNA,
tilling array,
RNA-sequencing,
basis data ekspresi gen,
"CollecTF": basis data situs yang mengikat faktor transkripsi yang divalidasi secara eksperimental pada bakteri,
"colombos": kumpulan compendia ekspresi bakteri,




TRANSLASI MRNA

translasi dalam biologi molekular  dan genetika yaitu  proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu protein  atau polipeptida , translasi dan  transkripsi adalah 2   proses  yang menghubungkan gen ke protein. translasi hanya terjadi pada molekul mRNA, sedangkan tRNA dan rRNA  tidak ditranslasi. molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA membawa informasi urutan asam amino,
proses translasi dari mRNA sebagai bagian dari sintesis protein pada sel eukariota, yaitu   proses translasi  penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang terdiri atas 3  nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. kodon pada mRNA  berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. setiap tRNA memiliki  antikodon , 3 nukleotida di antikodon tRNA saling berpasangan dengan 3  nukleotida dalam kodon mRNA menyandi asam amino tertentu. proses translasi terjadi  pada  3 tahap, yaitu terminasi (penyelesaian), inisiasi  dan elongasi (pemanjangan) ,
translasi pada mRNA dimulai pada kodon inisiasi translasi berupa AUG pada RNA atau  ATG pada DNA   atau kodon pertama ,
penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang juga menyusun kodon-kodon setiap 3  urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih dari 1  kodon. tempat translsasi ini adalah  ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. pada proses pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5'3P ke arah 3'OH sepanjang mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino , proses akhir  yaitu   bertemunya  kodon akhir dan   ribosom pada mRNA,
meskipun  mekanisme dasar translasi dan  transkripsi  sama seperti   eukariota dan prokariota, namun ada  perbedaan dalam aliran informasi genetik  dalam sel itu,  sebab  bakteri tidak mempunyai  nukleus (inti sel), DNA-nya tidak tersegregasi dari  perlengkapan pensintesis protein lain dan  ribosom,  translasi dan   transkripsi  dipasangkan dengan ribosom menempel pada ujung depan molekul mRNA saat  transkripsi masih terus berlangsung. pengikatan ribosom ke mRNA memerlukan  situs yang spesifik. sebaliknya, dalam  membran inti atau sel eukariot selubung nukleus  memisahkan transkripsi dari translasi dalam ruang dan waktu. transkripsi terjadi di dalam inti sel dan mRNA dikirim ke sitoplasma tempat translasi terjadi,




TRANSKRIPSI

dalam genetika, transkripsi  atau  transcription  penyalinan  yaitu  pembuatan RNA terutama mRNA dengan menyalin sebagian berkas DNA oleh enzim RNA polimerase,  transkripsi adalah  bagian dari rangkaian ekspresi genetik. di sini, mengubah "huruf " DNA menjadi RNA. yang berubah hanya  basa nitrogen timina di DNA yang pada RNA diganti dengan  urasil,
transkripsi terjadi  di dalam matriks mitokondria dan plastida atau di dalam inti sel ,
 transkripsi dapat muncul karena  adanya  rangsangan dari luar ,  pada proses tanpa rangsangan, transkripsi berlangsung terus-menerus (gen-gennya dinamakan house-keeping genes,  gen konstitutif atau  gen pengurus rumah ). kemudian   gen yang membutuhkan  rangsangan biasanya gen yang hanya dihasilkan  sewaktu-waktu  gennya dinamakan  gen regulatorik sebab   mengatur mekanisme khusus,  rangsangan akan mengaktifkan bagian promoter inti, segmen gen yang berfungsi sebagai pencerap RNA polimerase yang berada  di area  hulu bagian yang akan disalin  dinamakan  transcription unit , tidak jauh dari ujung 5' gen. promoter inti terdiri dari kotak GC, kotak TATA dan kotak CCAAT ,
sebelum RNA polimerase  terikat pada promoter inti, faktor transkripsi TFIID  membentuk kompleks dengan kotak TATA. Inhibitor dapat mengikat pada kompleks TFIID-TATA dan mencegah terjadinya kompleks dengan faktor transkripsi lain, namun  ini bisa  dicegah dengan cara  TFIIA  membentuk kompleks DA-TATA,  sesudah  itu  TFIIF dan  TFIIB  terikat membentuk kompleks DABF-TATA. sesudah  itu RNA polimerase  mengikat  DABF-TATA, dan disusul  TFIIJ, TFIIE  dan TFIIH ,
ini  terjadi pada area  kotak TATA yang berada  sekitar 10 sampai  25 pasangan basa di bagian hulu (upstream) dari kodon mulai (AUG). dengan adanya  faktor transkripsi ini  maka  akan menarik enzim RNA polimerase mendekati  DNA dan kemudian menempatkan diri pada area  yang sesuai dengan kodon mulai (TAC pada berkas DNA). berkas DNA yang ditempel oleh RNA polimerase dinamakan berkas templat, sedang  berkas pasangannya dianamakan  berkas kode (sebab  mempunyai  urutan basa yang sama dengan RNA yang dibuat). pada permulaan  transkripsi, enzim guaniltransferase menambahkan gugus m7Gppp pada ujung 5' untai pre-mRNA. sejumlah ATP dibutuhkan  untuk membuat RNA polimerase mulai bergerak dari ujung 3' (ujung karboksil) berkas templat ke arah ujung 5' (ujung amino). pre-mRNA yang terbentuk dengan demikian berarah 5' → 3'. pergerakan RNA polimerase akan berhenti jika  ia menemui urutan basa yang sesuai dengan kodon berhenti, dan deret AAUAAA akan ditambahkan pada pangkal 3' pre-mRNA. sesudah  proses berakhir , RNA polimerase akan lepas dari DNA, sedangkan pre-mRNA akan teriris sekitar 20 bp dari deret AAUAAA dan sebuah enzim, poli(A) polimerase akan menambahkan deret antara 150  hingga  200 adenosina untuk membentuk pre-mRNA yang lengkap yang dinamakan  mRNA primer,
tergantung pada  intensitas, dalam 1 berkas transcription unit beberapa  RNA polimerase mampu aktif  secara simultan. Intensitas transkripsi ditentukan oleh kondisi   sejumlah bagian tertentu pada DNA. ada bagian  yang dinamakan  enhancer yang memperkuat  intensitasnya  dan ada bagian yang dinamakan  suppressor yang menekan intensitas,
hasil transkripsi yaitu berkas RNA yang masih belum matang  dinamakan  mRNA primer. di dalamnya ada  fragmen berkas untuk protein yang mengendalikan  sintesis protein (translasi) selain fragmen untuk dilanjutkan dalam translasi sendiri, ditambah dengan bagian yang nantinya akan dipotong (intron). berkas RNA ini selanjutnya akan mengalami proses pascatranskripsi (post-transcriptional process).

transkripsi yaitu  proses perubahan DNA menjadi RNA dengan bantuan RNA polimerase. transkripsi terjadi di nukleus dan hasil RNA akan dikirim  menuju sitoplasma untuk tahap translasi. perbedaan DNA dan RNA adalah keberadaan gugus basa Timin (T) pada DNA yang digantikan oleh gugus basa Urasil (U). 3 tahapan  transkripsi ,antaralain:
-penempelan RNA polimerase pada DNA (Inisiasi):
RNA polimerase akan menempel pada bagian DNA yang diikat oleh promotor. strand yang akan menjadi cetakan yaitu  rantai anti-sense sedangkan rantai sense tidak  mengalami  proses transkripsi. di lokasi ini transkripsi akan berlangsung dan cetakan RNA dibuat.
-Elongasi:
proses elongasi memerlukan   beberapa jenis faktor transkripsi,  pada proses ini akan terjadi pemanjangan hasil transkripsi DNA,
-Terminasi:
Transkripsi akan berakhir jika  RNA polimerase bertemu dengan terminator yang menyebabkan lepasnya RNA polimerase dari rantai anti-sense DNA.
-Translasi:
Translasi yaitu proses sintesis RNA menjadi protein dengan bantuan ribosom.pada prokariot proses ini terjadi di sitoplasma  sedang pada eukariot, proses ini terjadi di retikulum endoplasma  tidak semua RNA dapat disintesis menjadi protein, salah satu jenis RNA yang tidak dapat ditranslasi adalah mRNA.



OOGENESIS

oogenesis yaitu  penciptaan ovum (sel telur) adalah  proses dari bentuk betina gametogenesis yang setara dengan jantan yaitu  spermatogenesis. oogenesis melibatkan pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina yang belum matang,



DNA REKOMBINAN

recombinant DNA   atau  DNA rekombinan atau rDNA  yaitu    DNA buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan 2 atau lebih untaian benang DNA yang sebelumnya   tidak berpasangan , modifikasi genetik dilakukan dengan memasukkan DNA yang relevan ke dalam DNA organisme yang hidup seperti  pada plasmid bakteri, untuk menyandikan suatu sifat seperti antibiotik dan sifat lain,   ini berbeda dengan konsep DNA rekombinan yang kombinasi DNAnya tidak terjadi secara alami di dalam sel namun  direkayasa. proses  menggabungkan  DNA  yaitu  dengan menggabungkan untaian DNA dari 2  organisme yang berbeda. bergabungnya 2  DNA  organisme yang berbeda seperti  pada suatu plasmid bakteri yang  dibantu oleh enzim ligase. teknologi DNA rekombinan melalui teknik pemotongan DNA adalah  bukti  yang menunjukkan bahwa DNA adalah unit pewarisan,
 teknologi DNA rekombinan menyebabkan analisa   rekayasa genetik semakin berkembang pada    bidang  kedokteran, pertanian,  transfer gen antar organisme dapat dilakukan  di antara organisme-organisme yang  dahulu tidak bisa dilakukan ,  proses transfer gen  secara konvensional memakai  reproduksi seksual  persilangan dapat dihindari, seperti  pada produksi jagung “Bt” yang salah satunya tersusun dari gen bakteri yang ditransfer ke tanaman jagung yang  membuat jagung tahan terhadap hama penggerek di eropa. penanda molekuler sudah  tersedia agar   proses seleksi menjadi  efektif ,
 pada tahun 1972 Paul Berg   menggunakan ecoRI  untuk menghasilkan DNA rekombinan pertama kali, produk komersial pertama hasil  teknologi DNA rekombinan adalah insulin,  Penelitian  insulin ini dimulai sebelum peraturan  tentang pemanfaatan DNA rekombinan dibuat,
pada tahun 1973 chang ,boyer  dan  cohen dengan  bantuan plasmid rekombinan  melakukan rekayasa pada bakteri E. coli   walaupun  teknologi DNA rekombinan pertama kali sudah ada sejak   tahun 1970, namun  prinsip dasar dalam rekombinasi sudah  ditemukan jauh sebelumnya sebab  frederick giffith pada tahun 1928 telah menggunakan  prinsip dasar dalam rekombinasi  ketika   meneliti  penyakit pneumonia di london,



PLASMID

Plasmid yaitu  DNA ekstrakromosomal yang mampu  bereplikasi secara autonom yang  ditemukan pada sel hidup. di dalam satu sel, ada  lebih dari 1  plasmid dengan ukuran bermacam macam  tetapi  semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel itu. plasmid menyandi gen-gen yang diperlukan agar mampu  bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan sehingga jika  lingkungan kembali normal, DNA plasmid bisa  dibuang,
 plasmid ditemukan oleh  Robert Koch  pada tahun  1887, yang   mempublikasikan  bakteri Bacillus anthracis sebagai penyebab penyakit antraks ,  100 tahun kemudian,  ilmuwan menemukan bahwa bakteri  Bacillus anthracis mempunyai  2 plasmid yang memiliki  faktor virulensi penyebab antraks. pada tahun 1952  ahli biologi Joshua Ledenberg  berkebangsaan amerika menciptakan  istilah plasmid  yang berhubungan  dengan  "penentu keturunan herediter di luar kromosom". W. Hayes  dan  Joshua Lederberg  menyelidiki  peristiwa konjugasi pada escherichia coli yang mengikut sertakan  plasmid,
 "plasmid" termasuk  semua  materi genetik  yang ada secara ekstrakromosomal  untuk sebagian dari siklus replikasi, termasuk materi genetik virus. namun,  plasmid  terdiri atas unsur-unsur genetik yang bereproduksi secara otonom.  pada tahun 1968,  definisi ini  dipersempit menjadi elemen genetik yang ada secara eksklusif atau dominan di luar kromosom dan bisa  direplikasi secara mandiri,  namun plasmid terbukti merupakan DNA ekstrakromosomal yang mengakibatkan  resistensi antibiotik pada golongan bakteri enterik dan bisa  ditransmisikan antar  sel. maka ilmuwan   membuat plasmid yang bisa  ditransfer ke sel hidup, seperti sel bakteri dan tanaman,
 penamaan plasmid  pada mulanya  didasarkan pada sifat fenotipe yang disandikan oleh DNA plasmid itu  , seperti  plasmid ColE1 yang berasal dari E. coli dapat menyandikan bakteriocin colicin . ilmuwan  yang membuat plasmid kloning membuat  penamaan tersebut berubah. guna  standardisasi penulisan plasmid, dipakai  huruf "p"  diikuti oleh inisial huruf kapital dan angka. huruf kapital diambil dari nama penemu atau  laboratorium tempat plasmid itu  berasal , angka  merupakan kode antara 2 laboratorium tempat plasmid tersebut dibuat. misalnya : pBR322, "p" menyatakan plasmid, BR yaitu nama laboratorium yang  pertama kali dikonstruksi (BR dari Bolivar dan Rodriguez, perancang plasmid itu),  322 menyatakan di laboratorium mana plasmid ini dibuat,
kebanyakan  plasmid mempunyai  struktur sirkuler, namun  ada juga plasmid linear yang  ditemukan pada mikroorganisme tertentu, seperti streptomyces dan  borrelia burgdorferi ,
 plasmid ditemukan dalam bentuk DNA utas ganda yang kebanyakan  tersusun menjadi  kumparan terpilin. Struktur kumparan terpilin  terjadi karena enzim topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat) selama replikasi plasmid berlangsung. struktur kumparan terpilin akan mengakibatkan  DNA plasmid berada dalam konformasi yang dinamakan covalently closed circular (ccc) lingkaran tertutup kovalen namun jika  kedua utas DNA terlepas maka  plasmid akan kembali dalam keadaan sebelumnya  (tidak terpilin) dan konformasi ini dinamakan  sebagai open circuler (oc),
2 jenis integrasi plasmid ke dalam bakteri inang:  -  plasmid non-integrasi bereplikasi seperti contoh atas,  episom, contoh bawah, dapat berintegrasi ke dalam kromosom inang,
agar plasmid dapat  mereplikasi secara mandiri dalam sel, maka  harus mempunyai  urutan DNA yang  bertindak sebagai origin replikasi ,  unit replikasi diri, maka  plasmid, dinamakan  replikon. sebuah replikon bakteri bisa  terdiri dari beberapa  elemen seperti gen untuk protein inisiasi replikasi spesifik plasmid (rep), unit-unit berulang yang dinamakan  iteron, kotak DnaA, dan area  yang mengandung banyak  AT disebelahnya.plasmid yang lebih besar dapat membawa gen spesifik untuk replikasi plasmid tersebut sedang
 plasmid yang lebih kecil memakai  enzim replikasi inang untuk menghasilkan  salinannya sendiri,  beberapa jenis plasmid  menyisipkan ke dalam kromosom inang, dan  plasmid integratif ini kadang  dinamakan  sebagai episome pada prokariota,
representasi skematis dari plasmid pbr322, salah satu plasmid pertama yang dipakai  secara luas sebagai vektor kloning,
plasmid telah dihasilkan  secara komersil oleh produsen  untuk dipakai  sebagai vektor kloning.agar dapat dipakai  sebagai vektor kloning, plasmid harus mempunyai   syarat , yaitu mempunyai  situs pemotongan enzim restriksi untuk memudahkan penyisipan DNA ke dalam vektor plasmid, berukuran kecil, mempunyai  jumlah salinan yang tinggi (high copy number), mempunyai gen pelapor dan  gen penanda seleksi ,
 plasmid dapat untuk  membuat banyak  protein dengam cara  menumbuhkan bakteri yang mengandung plasmid yang menyimpan gen yang diinginkan. sama seperti bakteri yang menghasilkan protein untuk memberikan resistensi antibiotik, bakteri juga bisa  diinduksi untuk menghasilkan  protein dari gen yang dimasukkan, ini  cara yang murah dan mudah untuk menghasilkan  protein yang disandi secara genetik, seperti  insulin,
plasmid  dapat dipakai  untuk transfer gen ke sel manusia sebagai pengobatan potensial dalam terapi gen sehingga dapat mengekspresikan protein yang diharapkan dalam sel. terapi gen memerlukan  penyisipan gen terapeutik di lokasi target kromosom yang telah dipilih sebelumnya dalam genom manusia. vektor plasmid  salah satu dari banyak pendekatan yang dipakai untuk tujuan ini. zinc finger nucleases (ZFNs) memicu kerusakan untai ganda spesifik lokasi pada genom DNA dan mengakibatkan  rekombinasi homolog. plasmid pembawa ZFN mampu  membantu mengantarkan gen terapeutik ke area  tertentu sehingga kerusakan sel, mutasi penyebab kanker, atau respons kekebalan tubuh  bisa  dihindari,
plasmid dipakai  untuk merekayasa sel induk embrionik tikus untuk menghasilkan  model penyakit genetik tikus. efisiensi terbatas teknik berbasis plasmid menghalangi  pemakaian  dalam penciptaan model sel manusia yang lebih akurat. tetapi , perkembangan teknik rekombinasi virus  nukleasi zn finger dan  adeno-associated   memungkinkan terciptanya generasi baru model penyakit manusia isogenik,
untuk mencegah pembuang plasmid dari sel yang tidak lagi memerlukanya ,ada    mekanisme nya yaitu  beberapa plasmid menyandikan protein yang mampu  membunuh sel yang membuangnya. mekanisme ini dinamakan  ketergantungan plasmid (plasmid addiction) yang diklasifikasikan menjadi 3  jenis berdasarkan aksi yang dilakukan protein antitoksin yang disandikan plasmid. ketiga jenis aksi ini  adalah menghambat ekspresi toksin , berinteraksi dengan toksin, melindungi target yang akan diserang toksin,
ekstraksi DNA plasmid (large preparation) dengan kit,
plasmid dipakai  untuk memurnikan sekuens tertentu, sebab  mereka dapat dimurnikan dari sisa genom. untuk kloning molekuler  dan untuk pemakaiannya  sebagai vektor, maka  plasmid   diisolasi,
metode untuk mengisolasi DNA plasmid dari bakteri, yaitu dengan bulkprep,largeprep,miniprep (mini preparation)  atau maxiprep,
 miniprep dipakai   dengan cepat mengetahui apakah kebenaran plasmid di salah satu klon dari beberapa klon bakteri. hasilnya adalah sedikit  DNA plasmid yang tidak murni,  cukup dengan enzim restriksi dan untuk  teknik kloning. largeprep memakai  volume yang jauh lebih besar. largeprep sebagai miniprep yang ditingkatkan  dengan pemurnian tambahan.  ini menghasilkan DNA plasmid yang sangat murni dalam jumlah banyak  beberapa ratus mikrogram ,   banyak kit komersial  dibuat untuk melakukan ekstraksi plasmid pada berbagai skala,tingkat otomatisasi dan  kemurnian,
pemakaian  plasmid sebagai teknik dalam biologi molekuler didukung oleh perangkat lunak bioinformatika , program ini merekam sekuens DNA dari  vektor plasmid, membantu memprediksi lokasi pemotongan enzim restriksi, dan merencanakan manipulasi. contoh paket perangkat lunak membantu melakukan seluruh percobaan in silico sebelum melakukan eksperimen basah yang menangani peta plasmid adalah  vectorfriends, vector nti, webdsv,ape, clone manager, geneconstructionkit, geneious, compiler genome, labgenius, lasergene, macvector, pdraw32, serial cloner, banyak plasmid dibuat selama bertahun-tahun dan  peneliti  membagikan plasmid ke basis data plasmid seperti  BCCM/LMBP atau organisasi nirlaba addgene ,  peneliti dapat meminta plasmid dari basis data itu  untuk melakukan penelitian,  peneliti mengunggah urutan (sekuens) plasmid dalam basis data NCBI,



PASANGAN BASA

pasangan basa adenin dan timin yang terhubung dengan 2  ikatan hidrogen,
pasangan basa guanin dan sitosin yang terhubung dengan 3  ikatan hidrogen,
2 nukleotida dalam DNA atau RNA  yang saling komplementer  terhubung oleh ikatan hidrogen dinamakan  pasangan basa (base pair  bp),
dalam pasangan basa watson-crick, guanin (G) dengan sitosin (C) dalam DNA,adenin (A) membentuk pasangan basa dengan timin (T), ,pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U),,
pasangan basa juga adalah  mekanisme dasar bagi kodon pada mRNA untuk dikenali oleh tRNA pada saat translasi dalam pembentukan protein,