Tampilkan postingan dengan label fisiologi 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fisiologi 2. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Februari 2021

fisiologi 2

 


f. Jaringan Ikat Cair

1. Jaringan Darah

darah yaitu  jaringan ikat yang unik karena hanya mempunyai   matriks cair. darah   sebagai pengangkut senyawa  ke seluruh tubuh. darah terdiri dari sel dan  plasma. matriks darah yaitu  plasma darah   52 %  sampai 62% dari total volume darah   dalam tubuh, plasma darah yaitu jaringan berwarna kuning pucat yang terdiri dari sebagianbesar air dengan berbagai zat-zat terlarut seperti gas respirasi, ion, nutrisi, enzim, protein plasma, hormon  dan produk-produk yang sudah tidak diperlukan

sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum tulang merah (jaringan 

hemopoetik), 

sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5 

jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit  dan limfosit,

limfosit matang dan jaringan limfatik  seperti  kelenjar  timus ,organ limfa, kelenjar getah bening  juga mengandung stem cell namun  hanya menghasilkan sedikit limfosit, platelet mencegah  pendarahan yaitu melalui proses pembekuan darah, sel darah merah  membawa oksigen yang terikat dengan besi dalam bentuk hemoglobin, 

sel darah putih menghancurkan  patogen secara fagositosis dan menghasilkan  antibodi sehingga memberikan kekebalan tubuh,





foto sel darah pada pembuluh darah





2. Jaringan Limfa

limfa yaitu  cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik, limfa yaitu  jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam matriks ekstraseluler cair yang  jernih yang mirip dengan plasma darah, namun  sedikit protein, komposisi limfa bervariasi , limfa meninggalkan kelenjar getah bening 

memiliki  beberapa limfosit, sebaliknya  limfa dari usus kecil mempunyai  kandungan lemak tinggi yang baru diserap,

3. Jaringan Otot

jaringan otot yaitu  jaringan  untuk kontraksi , saat  berkontraksi  jaringan ini 

memendek dan menghasilkan tipe gerakan. 

jaringan otot terdiri dari sel-sel memanjang yang  dinamakan  serat otot atau miosit yang dapat menggunakan atp untuk menghasilkan gaya, 

jaringan ini memiliki sel dalam jumlah banyak  disuplai dengan pembuluh darah, dalam jaringan otot, membran sel dinamakan  sarkolema,  sitoplasma dinamakan  sarkoplasma. 

 otot berkontraksi untuk menggerakkan seluruh tubuh, untuk mengurangi ukuran organ berongga seperti lambung dan kandung kemih dan untuk memompa darah melalui jantung dan pembuluh darah, 

sebagai hasilnya, jaringan otot mempertahankan postur tubuh, menghasilkan panas dan  memberikan perlindungan,

 jaringan otot mampu menebal memendek  karena adanya  interaksi dari dua protein kontraktil yaitu aktin dan miosin yang membentuk mikrofilamen  dalam sitoplasma dan terlibat dalam  proses kontraksi,






foto  Jaringan otot



berdasarkan struktur dan fungsinya, ada  3 tipe jaringan otot yaitu otot jantung,  otot rangka dan otot polos, 

a. Otot Rangka

jaringan otot rangka  atau otot lurik (striated muscle) atau otot sadar, terdapat di  dalam daging manusia dan kandungannya  40 % dari berat tubuh ,  jaringan ini   menghasilkan  panas  untuk membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap konstan,setiap sel otot mempunyai  ujung saraf motorik  sendiri,  sel (serat)  otot rangka yang berbentuk silinder   panjang  mengandung banyak nukleus  yang  berada   di tepi sel  dan tampak bergaris, impuls saraf yang berjalan ke otot sangat penting untuk memicu  kontraksi,otot rangka dikendalikan  oleh saraf sadar karena manusia  dapat sengaja mengakibatkan   kontraksi otot rangka untuk mencapai gerakan tubuh tertentu,  namun sistem saraf dapat .mengakibatkan  otot rangka berkontraksi tanpa pengaruh kesadaran. seperti yang terjadi pada  gerakan refleks dan pemeliharaan tonus otot,





foto  jaringan otot rangka




b. otot polos

otot polos polos atau otot tidak  sadar  otot viseral,   viseral mengacu kepada organ internal, yang banyak mengandung sel otot polos., otot  polos bertindak  mendorong zat-zat melalui organ dengan kontraksi dan relaksasi. 

 otot polos  tidak mempunyai  garis atau pita seperti  pada otot rangka,

sel  otot polos lebih pendek dibandingkan  sel otot rangka,

sel  otot polos berbentuk spindle dan meruncing pada  ujungnya dan hanya mempunyai  satu nukleus yang berada  ditengah, walaupun  impuls saraf  dapat memgakibatkan  kontraksi, otot polos  tidak mampu dirangsang untuk berkontraksi oleh saraf sadar maka dinamakan  otot tidak  sadar  sehingga manusia  tidak  mengendalikan  kontraksinya, namun  dikendalikan   oleh sistem saraf otonom, jaringan otot polos terdapat  pada dinding organ tubuh berongga seperti uterus, uterus, pembuluh darah, lambung,  usus, kandung kemih,  sel otot polos tersusun  dalam 2   lapisan, lapisan sirkuler bagian dalam dan lapisan longitudinal bagian luar kontraksi simultan  dari 2  lapisan itu  mendorong material ke dalam organ berongga dalam satu arah, 

karenanya makanan didorong oleh kontraksi otot polos sepanjang saluran pencernaan yang dinamakan  peristaltik dan darah didorong sepanjang vena dan arteri ,  urin juga didorong ke bawah menuju ureter oleh kontraksi otot polos,  dalam dinding arteri dan vena, otot polos mendilatasi mengonstriksi   pembuluh  untuk mempertahankan tekanan darah normal. iris dari mata mempunyai  dua set otot polos untuk mengonstriksi atau mendilatasi pupil yang mengatur  cahaya yang masuk ke  retina,

c. Otot Jantung

otot jantung terdapat  hanya pada dinding jantung,  sel otot jantung berbentuk 

silinder dan bercabang yang menghubungkan ke sel otot jantung lainnya.otot jantung tampak bergaris mirip dengan sel otot rangka dan hanya mempumyai  satu  nukleus setiap sel,sel otot jantung lebih pendek dibandingkan  sel otot rangka  dan otot polos, otot ini  memompa darah melalui jantung dan ke dalam pembuluh  darah, cabang-cabang ini  menghubungkan satu dengan yang lainnya melalui area khusus yang dinamakan  intercalated  disk. 

4. Jaringan Saraf

neuron (sel saraf) yaitu  sel dalam jaringan saraf yang menghasilkan dan mengkonduksikan impuls , neuron yaitu  sel yang sangat panjang sehingga seperti sel otot, jaringan ini dinamakan  serat saraf.  sel  neuron   ini mempunyai   3 bagian antaralain: satu akson,dendrit dan badan sel, 

 jaringan ini  memungkinkan  untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan  kondisi. jaringan ini mengkordinasikan otot rangka manusia , khususnya kepekaan pada pendengaran penglihatan, rasa dan bau, 

jaringan saraf mengendalikan  dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh

jaringan saraf membentuk sumsum tulang belakang, otak dan  berbagai saraf tubuh,

. jaringan mengendalikan  emosi dan kemampuan penalaran ,

 jaringan saraf terdiri dari sel saraf  dinamakan  neuron dan beberapa sel khusus ditemukan hanya dalam sistem saraf. sistem 

saraf mempunyai  2  divisi yaitu  sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat 

jaringan saraf juga meliputi sel yang tidak dapat mentransmisikan impuls namun  mendukung aktivitas neuron yaitu sel glial, bentuk gabungan dinamakan  neuroglia, yaitu  sel yang terikat bersama neuron dan melindungi neuron.




foto   Sel saraf (neuron)




B. ORGAN 

organ terdiri dari 2 atau lebih dari 4 tipe jaringan yang tersusun dalam 

berbagai proporsi dan pola seperti sebagai buntelan, irisan,lapisan, tabung, 

ginjal terdiri dari :

1.pembuluh darah yang dindingnya mengandung berbagai  otot polos,

 dan  jaringan ikat,

2.serangkaian tabung kecil yang masing-masing terdiri dari epitel sederhana,

3.elemen jaringan ikat longgar yang menghubungkan seluruh bagian ginjal dan termasuk  kapsul pelindung yang mengelilingi organ.

4. perpanjangan dari neuron yang berakhir dekat otot dan sel epitel. 

beberapa organ tersusun dalam unit yang kecil seperti subunit, bernama unit fungsional yang masing-masing melakukan fungsi organ. contoh, unit fungsional  dari ginjal yaitu  nefron yang mengandung tabung kecil, manusia memiliki  sistem organ  atau kumpulan organ yang bersama melakukan fungsi secara keseluruhan,  contoh, ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra menyusun sistem urinari, semua sel-sel ini  menunjukkan aktivitas  untuk semua bentuk kehidupan seperti  metabolisme dan replikasi,

tubuh  mengandung organ  organ dan masing-masing mempunyai bentuk dan fungsi , setiap organ tubuh manusia terdiri dari dua atau lebih jaringan yang bekerja bersama sehingga memungkinkan organ untuk melakukan fungsi ,

   kelangsungan hidup seluruh sel tubuh yaitu  lingkungan internal tubuh, yang mengacu pada cairan yang mengelilingi sel dan yang ada dalam darah, 

tulang,lambung, jantung, otak  merupakan  organ. bagian organ dapat 

dibedakan menjadi 2 bagian yakni anterior dan posterior 



foto  organ bagian anterior dan posterior


beberapa contoh organ  seperti   usus besar, ureter, kandung kemih,  uretra,otak, sumsum tulang belakang, pembuluh nadi, laring, esophagus, trakea, aorta, paru-paru, diafragma, jantung, liver, pankreas, lambung, kandung empedu, limfa, ginjal, usus halus, 





foto  organ dalam tubuh




C. SISTEM ORGAN 

kumpulan  organ terorganisir dalam sistem tubuh,sistem pencernan terdiri dari usus kecil ,usus besar,mulut, kelenjar saliva, faring, esofagus, lambung, pankreas, hati, kantung empedu, yang semuanya   bekerja sama untuk  memecahkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap ke dalam darah  untuk kirim  ke seluruh sel,pankreas termasuk ke dalam sistem endokrin dan  pencernaan ,



Sistem organ Fungsi


pencernaan mencerna makanan dan menyerap  nutrisi

reproduksi pria   menghasilkan sperma 

reproduksi menghasilkan oosit, 

wanita

integumenta mengatur suhu ,melindungi jaringan di bawahnya

kerangka mendukung , melindungi organ , menyimpan mineral,  

menghasilkan unsur 

otot menggerakkan tubuh menghasilkan panas

Respirasi menukar O2 dan CO2  di paru-paru, pengatur ph

             menghasilkan suara

kardiovaskular        kirim  panas & material  dari  & ke sel-sel tubuh

limfoid membersihkan mengumpulkan  cairan interstisial

          mengembalikan  ke darah memberikan kekebalan

perkemihan mengatur darah dengan membentuk dan 

mengeluarkan urin

endokrin mensekresikan hormon dan mengatur tubuh

saraf mengkoordinasi  fungsi tubuh  mempermudah

  memori



SISTEM SARAF 

sistem saraf yaitu kumpulan dari jaringan ikat  miliaran sel  yang  terdiri dari 

2 bagian . bagian sentral terdiri dari  sumsum tulang belakang  dan otak  dinamakan sistem saraf pusat (SSP), bagian di luar dinamakan  sistem saraf tepi (perifer) (SST)sistem saraf  pusat dari semua aktivitas mental, seperti  memori, pemikiran, pembelajaran,  sistem saraf mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh,sistem saraf adalah pusat  jaringan komunikasi,pusat pengendali  tubuh, pusat  pengaturan ,sistem saraf terdiri dari  otak, sumsum tulang belakang, saraf , ganglia, darah, dan jaringan ikat yang secara bersama melakukan  kegiatan  kompleks dari sistem saraf.

Sistem saraf bekerjasama dengan sistem endokrin dalam rangka  mengatur dan  mempertahankan lingkungan internal tubuh homeostasis  dengan mengendalikan  kelenjar endokrin  (hipofisis) melalui hipotalamus otak.

 Melalui reseptornya, sistem saraf  membuat tubuh  berhubungan dengan lingkungan , baik eksternal dan internal.

 aktivitas sistem saraf  dikelompokkan  dalam 3 kelompok ,antaralain:  

fungsi motorik  sistem saraf mengaktifkan organ efektor  otot dan kelenjar  untuk memicu  respon, proses ini dinamakan  output motorik,

fungsi sensorik. sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik  untuk memantau perubahan  yang terjadi  di dalam dan luar tubuh,informasi yang dikumpulkan dinamakan input sensorik,fungsi integritas

sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian memutuskan apa  yang harus dilakukan  setiap saat,proses ini dinamakan  integrasi.

Sistem saraf dibagi menjadi 2  kategori ,antaralain: 

1.sistem saraf tepi (SST)

2. sistem saraf pusat (SSP) yang  terdiri dari otak dan sumsum tulang 

belakang sebagai pusat kendali  seluruh sistem dan pusat integrasi saraf tubuh  menerima informasi yang masuk (impuls saraf), analisis , semua sensasi tubuh dan  perubahan lingkungan eksternal  disampaikan dari reseptor dan organ perasa ke  SSP untuk ditafsirkan  

jaringan saraf terdiri atas  kelompok sel saraf atau neuron yang mengirimkan informasi dinamakan  impuls saraf dalam bentuk perubahan elektrokimia,  merupakan sel konduksi. 

neuron yaitu  sel halus untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf.

neuron  atau sel-sel saraf  yaitu  unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.

neuron yaitu  sel saraf , jaringan saraf juga terdiri dari sel-sel yang 

melakukan dukungan ,sel-sel ini dinamakan  neuroglia atau sel glial,lebih dari 

60% dari semua sel otak yaitu  sel neuroglia,  neuroglia  bukan sel konduksi.  

Neuroglia yaitu  jenis khusus dari  jaringan ikat  untuk sistem saraf, 

neuron  bervariasi dalam ukuran dan bentuk, neuron bersifat amitotik yaitu bila  neuron mengalami kerusakan,  maka tidak dapat digantikan karena neuron tidak mengalami mitosis, neuron bersifat  iritabilitas dan konduktivitas. konduktivitas yaitu  mengirimkan impuls saraf sepanjang akson ke neuron lain atau sel  efektor,iritabilitas yaitu  menanggapi rangsangan dengan membentuk impuls saraf.  iritabilitas dan konduktivitas  ini memungkinkan  sistem saraf  mengirim  sinyal  lewat melalui  sarana listrik dan kimia,

Setiap neuron mempunyai  3 bagian,antaralain: 

satu akson,badan sel, satu atau lebih dendrit





foto   Neuron dan bagian-bagiannya



A. BADAN SEL

badan sel saraf yaitu  bagian yang paling besar dari sel saraf,  setiap badan sel 

saraf mengandung inti tunggal , inti ini merupakan pusat kendali  sel. badan sel 

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. pada  badan sel saraf terdapat badan golgi, lisosom,inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, 

dalam sitoplasma badan sel, terdapat  retikulum endoplasma kasar  (reticulum endoplasmic rough  RER) Dalam neuron, ER kasar mempunyai  struktur granular dinamakan  sebagai badan nissl. atau   zat chromatophilic.yang merupakan tempat sintesis protein.

B. DENDRIT 

dendrit yaitu  serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti cabang cabang pohon. dendrit merupakan perluasan dari badan sel. ini adalah daerah reseptif  neuron. dendrit  menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

C. AKSON 

akson yaitu  serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.

 akson hilock  yaitu  prosesus panjang atau serat yang dimulai secara tunggal namun  dapat bercabang dan pada ujungnya mempunyai  banyak perpanjangan halus dinamakan  terminal  akson yang kontak dengan dendrit dari neuron lainnya, neurofibril  yaitu benang-benang halus yang terdapat  di dalam akson  neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin ,yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya .rangsangan. pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak dinamakan  mielin yang merupakan  kumpulan sel schwann yang menempel pada akson. 

fungsi mielin yaitu  melindungi akson dan memberi nutrisi.

sel schwann yaitu  sel glia yang  membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. membran plasma sel schwann   dinamakan  neurilemma. 

nodus ranvier yaitu  bagian  dari akson yang merupakan celah sempit dan tidak terbungkus mielin , yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls, 

1. Sel Neuroglia

neuroglia melindungi,  mendukung, memelihara  neuron. jumlahnya jauh lebih banyak  10  sampai 15 kali  dibandingkan  neuron dan sel neuroglia dapat bermitosis. sel neuroglia  berperan dalam reaksi saraf selama infeksi. 

sel-sel neuroglia   merupakan lokasi tumor pada sistem saraf. salah satu jenis neuroglia adalah sel Schwann,  yang ada di sistem saraf tepi (SST). 

ada berbagai jenis sel neuroglia, neuroglia   tidak  menkonduksikan impuls, sehingga dinamakan sel non-saraf atau sel glial.  

4 jenis neuroglia lainnya ada di SSP, dimana  jumlahnya bahkan lebih banyak dibandingkan  neuron , Sel-sel neuroglia dikirimkan   dalam sistem saraf pusat (SSP) juga  sistem saraf perifer (SST). sel-sel  neuroglia digolongkan menjadi 2 jenis,antaralain:  Sel neuroglial tepi (perifer),Sel neuroglial sentral,





foto   sel glia dari sistem saraf pusat



astrosit  bergabung dengan epitel pembuluh darah untuk membentuk sawar darah otak, yang  melindungi neuron dengan mengatur   pertukaran material antara darah dan  neuron, astrosit yaitu  sel berbentuk bintang yang membungkus sel-sel saraf untuk  membentuk jaringan pendukung di  sumsum tulang belakang  dan otak,. kurangnya  neurilemma memicu  ketidak mampuan akson  dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk regenerasi sesudah  cedera,.sel mikroglia yaitu  sel kecil yang melindungi SSP (tersebar di seluruh SSP) berperan  untuk menelan dan menghancurkan mikroba seperti bakteri dan kotoran selular,  oligodendroglia  menghasilkan selubung mielin berlemak pada neuron otak dan .sumsum tulang belakang dari SSP, namun   tidak membentuk neurilemma. oligodendroglia tampak  seperti astrosit kecil yang  memberi  dukungan  dengan membentuk baris semikaku seperti jaringan ikat antara neuron di otak dan sumsum tulang belakang. .sel ependimal melapisi ventrikel otak yang berisi cairan. sebagian menghasilkan  cairan  serebrospinal dan lain-lain dengan silia mengerakkan cairan melalui SSP. sel schwann  membentuk selubung mielin yang mengelilingi serat saraf di SST,


Jenis, lokasi dan fungsi sel glia

Jenis Sel: -Lokasi :-Deskripsi:- Fungsi:


Jenis Sel :Sel Schwann 

Lokasi :  SST 

Deskripsi:  Sel glia  pada SST Sel datar, panjang,  prosesus datar yang 

membungkus di sekitar  akson pada SST, mempunyai   neurilemma

Fungsi: -Berperan  dalam  regenerasi serat saraf, Membetuk selubung 

mielin di sekitar akson pada SST

Jenis Sel : Sel satellite

Lokasi :   SST 

Deskripsi:  ada  pada permukaan  luar neuron SST  Sel datar, mirip dengan sel 

Schwann

Fungsi: - Mendukung badan sel  saraf dalam ganglia

Jenis Sel : Astrosit -

Lokasi : SSP- 

Deskripsi: Berbentuk bintang; banyak prosesus  panjang  dengan ujung bulat untuk pelekatanDalam sawar darah otak 

Fungsi:- Mengikat pembuluh  darah ke saraf, mengatur komposisi cairan di sekitar  neuron,Dalam sawar darah otak mencegah senyawa senyawa toksik yang akan memasuki otak

Jenis Sel : Sel epindemal 

Lokasi :  SSP

Deskripsi:  Sel kolomnar dengan silia 

Fungsi:  Membentuk lapisan  rongga di otak dan  sumsum tulang belakang,membentuk  dan sirkulasi CSS,

Jenis Sel :Mikroglia 

Lokasi :  SSP 

Deskripsi:  Sel kecil dengan prosesus  panjang, makarofag dimodifikasi

Fungsi:  - Bertindak sebagai fagosit  dalam SSP, berkumpul  dimanapun cedera atau  infeksi terjadi 

Jenis Sel :Oligodendroglia/oligodendrosit

Lokasi :  SSP 

Deskripsi: Sel kecil dengan jumlah sedikit, namun  panjang,  prosesus yang membungkus   akson

Fungsi: - Memberikan dukungan  dan koneksi - Membentuk selubung 

mielin di sekitar akson



2. pengelompokan jaringan saraf 

 substansi putih  merujuk pada kelompok akson bermielin (mielin mempunyai  warna keputihan) dari banyak  neuron didukung oleh neuroglia. substansi putih membentuk traktus saraf dalam SSP, 

area  abu-abu dari sistem saraf dinamakan  subastansi abu-abu, yang terdiri dari dendrit ,badan sel  dan saraf  ,  ini juga dapat terdiri dari bundel akson tidak  bermielin dan neuroglia  mereka. substansi abu-abu pada permukaan otak dinamakan  korteks.sebuah saraf adalah bundel dari serat-serat yang terletak di luar SSP. sebagian besar  saraf adalah substansi putih. badan sel saraf yang ditemukan di luar SSP digolongkan bersama untuk membentuk ganglia. karena ganglia terdiri  dari badan sel saraf yang tidak  bermielin, maka digolongkan  substansi abu-abu. inti (nukleus) yaitu  massa badan sel saraf dan dendrit di dalam ssp,yang terdiri dari substansi abu-abu; tanduk (horn) yaitu  daerah materi abu-abu di sumsum  tulang belakang.

neuron digolongkan  berdasarkan struktur dan fungsinya. berdasar  fungsi 

dibedakan menjadi 3 , yaitu interneuron, neuron aferen, neuron eferen ,





 

foto 5 


3 kelompok neuron. tanda panah menunjukkan arah transmisi aktivitas saraf. 

neuron aferen dimana SST  menerima input pada reseptor sensorik. komponen  eferen dari SST dapat berakhir pada otot, kelenjar, neuron, atau sel efektor lainnya.  keduanya komponen aferen dan eferen dapat terdiri dari dua neuron, 


karakteristik 3 jenis fungsional neuron

1. interneuron

terletak seluruhnya dalam SSP ,Berjumlah > 99 % dari semua neuron

 berfungsi sebagai integrator dan pengubah sinyal,

2. neuron aferen

prosesus tunggal dari badan sel membelah menjadi prosesus perifer panjang 

(akson) yang berada di SSO dan prosesus pusat pendek (akson) yang berada di 

SSP,Menyampaikan informasi ke SSP dari reseptor di ujung perifer nya

3. Neuron eferen

Badan sel dengan beberapa dendrit dan segmen kecil akson berada di SSP, 

sebagian besar akson berada di SSO,Menyampaikan informasi dari SSP ke sel efektor, utamanya sel otot, kelenjar, dan  sel lainnya




foto 6 jenis struktural neuron. (a) neuron multipolar. (b) neuron bipolar. (c) neuron  unipolar (pseudounipolar)


secara struktur terdapat  3  jenis neuron, yaitu:unipolar, multipolar, bipolar, 

1. neuron unipolar mempunyai  satu prosesus yang memperpanjang dari badan sel.

2. neuron multipolar mempunyai  beberapa dendrit dan satu akson yang memanjang dari  badan sel. sebagian besar neuron yang badan selnya berada  di otak dan sumsum  tulang belakang yaitu  neuron multipolar,

3. neuron bipolar hanya mempunyai  dua prosesus.yaitu  dendrit dan akson, memanjang dari 

ujung yang berlawanan dari badan sel. neuron bipolar terdapat pada bagian sensorik  dari hidung,mata, telinga, 

sinapsis yaitu  hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang 

lain.  ini terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan ujung 

dendrit neuron yang lain. celah antara satu neuron dengan neuron yang lain dinamakan    celah sinapsis. loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis, baik ion positif dan ion negatif. di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel sinapsis. saat  impuls mencapai ujung neuron (terminal akson), vesikel akan bergerak, kemudian  melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan neurotransmiter. neurotranmiter berdifusi melalui  celah sinapsis, kemudian  menempel pada reseptor di membran pascasinapsis


SISTEM SARAF PUSAT 

sistem saraf pusat (SSP) yang   terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, yang berada  di rongga tubuh dorsal. ini  tertutup dalam  tulang untuk perlindungan. otak bersambungan dengan sumsum tulang belakang di foramen  magnum. fungsi  sumsum tulang belakang yaitu  untuk menyampaikan impuls  sensorik dari tepi (perifer) ke otak dan untuk mengkonduksikan impuls motorik dari otak ke  tepi.

 otak dan sumsum tulang belakang adalah lunak, organ halus yang akan 

mudah rusak tanpa perlindungan ,sekitar tulang dan membran fibrosa 

memberikan perlindungan dan dukungan. otak menempati rongga tengkorak dibentuk oleh  tulang tengkorak (kranial), dan sumsum tulang belakang terletak di dalam kanal tulang belakang yang dibentuk oleh tulang belakang. 3  membran berada  antara SSP dan tulang sekitarnya. membran ini dinamakan  meninges. 




foto  Meninges


meninges

dari eksternal ke internal, meninges adalah dura mater, araknoid mater, dan pia 

mater. ruang antara pia mater dan arachnoid mater, dinamakan ruang subaraknoid, terisi dengan css meninges yaitu  3  membran jaringan ikat yang berada  eksternal ke organ SSP 

meninges:

melindungi pembuluh darah dan mengelilingi sinus vena,membentuk partisi di tengkorak kepala,mengandung cairan serebrospina, menutupi dan melindungi SSP

Cairan Serebrospinal

CSS  diselimuti  SSP dan mengisi sejumlah rongga .yang berada di  dalam otak dan sumsum tulang belakang, membentuk bantal cair yang .memberikan daya apung untuk struktur SSP sehingga tidak bersandar langsung pada permukaan tengkorak atau dura mater. Daya apung CSS mengurangi berat otak hampir 30 

kali lipat, Berat lebih ringan berarti sedikit tekanan pada pembuluh darah dan saraf yang  melekat pada SSP

Cairan serebrospinal  (CSS), yaitu  bening  berair  menggenangi SSP, 

komposisinya mirip   dengan plasma darah dari mana dia terbentuk. 

Namun, mengandung sedikit protein dibandingkan plasma dan konsentrasi ion yang berbeda,

CSS mengandung lebih banyak ion Na+, Cl-, dan H+ dibandingkan  plasma darah, dan sedikit Ca2+ dan K+,

 CSS  melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari pukulan dan 

trauma ,melindungi otak dari  guncangan gerakan kepala yang cepat, 

CSS juga memberikan beberapa nutrisi ke jaringan SSP, 

CSS disekresi secara terus menerus  oleh pleksus koroid, daerah khusus pada dinding ventrikel  sesudah  diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel otak, kanal sentral dari  sumsum tulang belakang, dan ruang subarachnoid sekitar SSP. 

Sel-sel pleksus koroid  memompa natrium dan zat terlarut lainnya (transpor aktif) dari plasma ke dalam  ventrikel, menghasilkan  gradien osmotik yang menarik air bersama dengan zat terlarut ,

 Molekul besar diangkut secara pinositosis.

Sel endotel pembuluh darah di pleksus koroid, bergabung dengan tight junction sawar darah otak, atau  sawar darah-cairan serebrospinal. 

sehingga , zat tidak dapat lolos antara sel namun  harus melewati sel.

sampel cairan serebrospinal  menjadi indikator lingkungan kimia 

di otak. Prosedur pengambilan sampel ini, dinamakan  spinal tap atau pungsi lumbal,  yang  dilakukan dengan menarik cairan dari ruang subaraknoid antara vertebra di ujung  bawah dari sumsum tulang belakang. Adanya protein atau sel darah dalam cairan  serebrospinal menunjukkan infeksi.

Pada pasien  dewasa, volume total CSS  150 ml (sekitar setengah cangkir) diganti  setiap 8 jam atau lebih. Sekitar 500 ml CSS terbentuk setiap hari. Pleksus koroid  membantu membersihkan CSS dengan membuang produk limbah dan zat terlarut sampah , Setelah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel, CSS diproduksi dan dialirkan dengan laju yang konstan. Namun, bila  sesuatu  muncul seperti tumor. menyumbat sirkulasi atau alirannya, CSS terakumulasi dan memberikan  tekanan pada otak.  ini dinamakan  hidrosefalus air di otak,

hidrosefalus memperbesar kepala bayi yang baru lahir karena tulang tengkorak belum menyatu. namun, pada pasien  dewasa, tengkorak yang kaku dan keras, dan hidrosefalus  cenderung merusak otak karena cairan terakumulasi menekan pembuluh darah dan  meremukkan jaringan saraf yang lunak. hidrosefalus diterapi dengan memasukkan pirau .(shunt) ke dalam ventrikel untuk mengalirkan kelebihan cairan ke dalam rongga perut, 





foto Lokasi, pembentukan, dan sirkulasi dari CSS





foto  Sawar darah otak


lapisan akhir perlindungan untuk otak yaitu  penghalang fungsional antara darah dan  cairan interstisial ,penghalang ini dibutuhkan  untuk mengisolasi pusat kontrol utama tubuh dari zat berbahaya dalam darah dan dari patogen yang terbawa darah seperti bakteri. untuk mencapai perlindungan ini, sebagian besar dari 400 mil kapiler otak membuat sawar darah otak fungsional. walaupun  bukan penghalang secara harfiah, permeabilitas sangat selektif dari kapiler otak melindungi otak dari toksin dan dari fluktuasi hormon, ion, dan zat  neuroaaktif seperti neurotransmiter dalam darah.

Dalam SSP, sebagian besar molekul hidrofobik dapat berdifusi melintasi sel-sel endotel  kapiler, seperti di jaringan lainnya , Namun, transitosis tidak terjadi di sel-sel endotel kapiler dalam SSP, dan pergerakan molekul hidrofilik melintasi dinding kapiler  dibatasi oleh sawar darah otak , penghalang fisik yang ada antara darah dan  CSS, (cairan interstisial dalam SSP). Keberadaan penghalang ini karena adanya tight junction  antara sel endotel kapiler yang meniadakan pori kapiler, sehingga membatasi difusi molekul 

hidrofilik antar  sel. Astrosit  penting terhadap pembentukan sawar darah otak 

dimana dia merangsang sel endotel untuk mengembangkan dan mempertahankan tight  junction.





foto  11. (a) Kapiler ada  di sebagian besar daerah di tubuh. (b) Kapiler otak meskipun  astrosit sangat terkait dengan kapiler otak, dia bukan penghalang 



sawar darah otak melindungi SSP dari zat-zat berbahaya yang mungkin ada di darah  dengan membatasi gerakan molekul melintasi sel endotel kapiler, untuk masuk atau meninggalkan kapiler, molekul harus melintasi sel endotel mereka sendiri. gas dan molekul .hidrofobik lainnya berpenetrasi melalui sel ini secara relatif mudah, karena  dapat .bergerak melintasi membran sel secara difusi sederhana melalui lipid bilayer. molekul ini dapat bergerak secara bebas antara darah dan jaringan otak. 

bagaimana sawar darah otak bekerja terlihat pada  penyakit parkinson, gangguan neurologis dimana kadar neurotransmiter dopamin otak  terlalu rendah karena neuron dopaminergik rusak   dopamin diberikan dalam pil 

atau suntikan tidak efektif karena tidak dapat melintasi sawar darah otak,  walaupun  prekursor dopamin l-dopa, diangkut melintasi sel sawar darah otak pada transporter asam  amino. sesudah  neuron mempunyai  akses ke l-dopa dalam cairan interstisial, mereka memetabolismenya menjadi dopamin, sehingga sulit  diobati,area  yang tidak mempunyai  sawar darah otak yaitu  pusat muntah di medula oblongata. neuron ini memonitor darah dari zat-zat asing yang mungkin toksik, seperti obat. 

bila  mereka mendeteksi sesuatu yang berbahaya, mereka mengawali refleks muntah. muntah menegeluarkan isi sistem pencernaan dan membantu mengeliminasi toksin yang  tercerna.

 contoh senyawa hidrofobik yaitu  etanol yang menekan fungsi SSP ,

zat hidrofilik seperti ion, karbohidrat, dan asam amino tidak mampu  

melintasi membran plasma beberapa sel secara difusi sederhana. Melainkan harus  bergantung pada transpor yang dimediasi untuk melintasi dinding kapiler di SSP. Karena transpor yang dimediasi menggunakan protein transpor yang bersifat selektif terhadap  molekul tertentu, sawar darah otak yaitu  peremeabel secara selektif, memungkinkan .hanya senyawa-senyawa tertentu untuk bergerak melintasinya.

 antihistamin membuat  mengantuk ,antihistamin generasi pertama adalah golongan amina yang larut ipid yang mudah melintasi .sawar darah otak dan bekerja di pusat otak yang mengendalikan  kewaspadaan. obat-obat baru 

jauh lebih sedikit larut dalam lemak dan karenanya tidak mempunyai  efek sedatif.

senyawa seperti glukosa dapat berpenetrasi ke sawar darah otak secara cepat dengan  difusi terfasilitasi karena protein transpor untuk glukosa berada  di membran sel. glukosa  diangkut melintasi sawar darah otak oleh karier GLUT-1. senyawa-senyawa lainnya diangkut melintasi sawar darah otak meliputi aspirin,insulin, asam amino, kolin (diperlukan untuk sintesis  asetilkolin) ,

senyawa hidrofilik , seperti obat-obat tertentu ( antibiotik)  katekolamin, ion anorganik (meliputi ion H+), tidak mampu  berpenetrasi ke sawar darah 

otak ke tingkat yang lebih besar sebab  protein transpor untuk senyawa ini tidak ada di sel  endotel dari kapiler SSP. Sebagai hasil permeabilitas selektif dari sawar darah otak, komposisi CSS berbeda dari plasma. Oleh karena itu penyakit SSP tertentu dapat didiagnosa  hanya dengan mengambil sampel CSS,  dengan prosedur  spinal tap  ,

3 tingkat  dari fungsi SSP,antaralain : 

1. sumsum tulang belakang (spinal cord). memproses refleks, mengirimkan impuls saraf  ke dan dari otak.

2. batang otak (brainstem). menerima input sensorik dan mengawali output motorik, mengendalikan  proses kelangsungan hidup .pencernaan,respirasi, sirkulasi,

3. otak besar (serebrum) dan korteks serebral  menganalisa ,memproses, mengintegrasikan. informasi; terlibat dengan tingkat tertinggi kognisi, mengawali gerakan .secara sadar, persepsi sensorik,  




foto  bagian-bagian utama otak manusia


otak yaitu  organ yang sangat kompleks,  mengandung  100 miliar neuron dan 

prosesus neuronal dan sinapsis yang tidak  terhitung jumlahnya. otak terdiri dari 4 komponen ,antaralain: 

utama: batang otak (brainstem),otak besar (serebrum), otak kecil  serebelum (cerebellum) dan   diensefalon, 

otak manusia menerima 1,5% curah jantung mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen 



bagian-bagian otak dan fungsinya


bagian: epitalamus

fungsi :   mengandung inti yang merespon terhadap stimulasi penciuman 

dan mengandung kelenjar pineal yang menghasilkan  hormon .melatonin.

bagian: otak besar (serebrum)  inti basal 

fungsi :  mengendalikan  aktivitas otot dan postur;  menghambat gerakan yang tidak disengaja saat istirahat,mengendalikan  persepsi sadar, pikiran, dan aktivitas motorik sadar;  mengabaikan kebanyakan sistem lainnya.

bagian:  sistem limbik

fungsi : respon otonom terhadap mood, memori,  bau, motivasi, emosi, dan fungsi lain,

bagian:   batang otak  (brainstem)

fungsi menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak besar; terdiri dari 

otak tengah,medula oblongata, pons, dengan formasi reticular 

tersebar di ketiga area itu , setiap subdivisi; merupakan lokasi 

inti saraf kranial.

bagian:   medula oblongata

fungsi : jalur untuk traktus saraf asending dan desending; pusat untuk 

beberapa refleks penting seperti  muntah, batuk, bersin, cegukan denyut jantung , kekuatan kontraksi, diameter pembuluh darah, pernapasan, menelan, 

bagian:   pons

fungsi :   mengandung desending dan  traktur saraf asending , pusat refleks; membantu  medula mengendalikan  pernapasan,menyampaikan 

informasi dari otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum); 

bagian:  otak tengah  (midbrain)

fungsi : mengandung desending dan traktur saraf asending , mengandung pusat refleks yang menggerakan  bola mata, kepala, dan leher dalam menanggapi rangsangan visual dan pendengaran.mengrimkan 

impuls saraf sensorik dari sumsum tulang belakang ke talamus dan 

impuls saraf motorik dari otak ke sumsum tulang belakang. 

bagian:   formasi retikuler 

fungsi : tersebar di seluruh batang otak; mengendalikan  aktivitas 

batang otak,  mengendalikan kontrol motorik, mengendalikan persepsi nyeri,mempertahankan kewaspadaan ,kortikal otak  sistem pengaktivasi retikuler (reticular activating system) , mengendalikan  koordinasi makan dan bernapas,mengendalikan kontraksi ,mengendalikan ritme,   mengendalikan siklus tidur-bangun,

bagian:   otak kecil (serebelum) 

fungsi : mengendalikan  gerakan otot dan tonus;  mengendalikan  motorik, perencanaan, pemrograman, mengendalikan keseimbangan dan  mengatur postur yang tepat; mengatur tingkat gerakan yang disengaja; 

bagian:  diensefalon

fungsi :  menghubungkan batang otak ke otak besar, 

pengiriman impuls dan homeostasis, 

bagian:  talamus

fungsi :    pusat pengiriman impuls sensorik,  menerima dan 

menyampaikan impuls saraf sensorik .kecuali bau  ke otak dan 

impuls saraf motorik ke pusat otak yang lebih rendah,

bagian:  hipotalamus

fungsi :   mengatur fungsi dari kelenjar hipofisis.mempengaruhi mood dan gerakan. memberikan kesadaran penuh  terhadap sentuhan,  tekanan, suhu,nyeri,  mempengaruhi perilaku dan  emosi. terlibat  siklus tidur-bangun dan emosi kemarahan dan  ketakutan.  pusat integrasi  dari sistem saraf otonom. 

mengatur suhu tubuh (termoregulator), asupan makanan, keseimbangan air dan mineral, denyut jantung dan tekanan darah rasa haus, lapar, 

pengeluaran urin, dan respon seksual. 






foto  Area sistem limbic



kedua belahan otak besar (serebrum) terdiri dari empat lobus: 

lobus temporal,lobus frontal ,lobus oksipital,lobus parietal ,


Fungsi Lobus dari Koreteks Serebral

Lobus:   Lobus  Parietal

Fungsi: Merumuskan pola berbicara logis  menulis untuk mengekspresikan 

pikiran dan emosi,Pemrosesan dan integrasi informasi somatosensori

Memahami bahasa lisan dan tertulis,

Lobus:   Lobus   Frontal

Fungsi: Kemampuan berbicara  perilaku,intelektual, kepribadian, penilaian,  yang 

lebih tinggi,Gerakan sadar (volunter) otot rangka



SISTEM SARAF TEPI 

Sistem saraf tepi (SST) dibagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil,

kategori kedua ini  terdiri dari semua saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang  dan otak dengan kelenjar  reseptor sensorik dan  otot, 

SST membawa impuls saraf yang dibentuk oleh reseptor 

sensorik, seperti reseptor nyeri dan suara, ke SSP. Ia juga membawa impuls saraf dari SSP ke  efektor, yaitu: otot, kelenjar, dan jaringan adiposa.

sistem saraf tepi  terdiri dari  31 pasang saraf tulang belakang (spinal) yang berasal dari  sum -sum tulang belakang dan 12 pasang saraf tengkorak (krania)l yang  berasal dari batang otak ,

SST  dibagi lagi menjadi 2  subkategori: sistem tepi aferen, yang terdiri dari 

neuron aferen atau sensorik yang menyampaikan informasi dari reseptor di bagian perifer  atau tepi tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem tepi eferen, yang terdiri  dari neuron eferen atau motorik yang menyampaikan informasi dari otak dan sumsum  tulang belakang ke otot dan kelenjar. Sistem tepi eferen  dibagi lagi menjadi 2  subkategori yaitu 

1.  sistem saraf otonom (SSO), yang .melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos (seperti otot .polos dari usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan), ke jaringan otot 

jantung dari jantung, dan ke kelenjar (seperti kelenjar endokrin). SSO dianggap saraf tidak   sadar (involunter).

Sistem saraf otonom mempertahankan homeostasis tubuh dengan mengendalikan   aktivitas, seperti fungsi ,urinari, laju jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, proses pencernaan,  Organ yang dipengaruhi oleh sistem ini menerima serabut saraf dari dua 

divisi SSO yaitu: divisi parasimpatis, yang merangsang atau mempercepat kegiatan vegetatif tubuh  seperti pencernaan, urinasi, dan defekasi dan mengembalikan atau memperlambat aktivitas lainnya. divisi simpatis, yang merangsang atau mempercepat aktivitas dan mengikutsertakan  pengeluaran energi dan menggunakan norepinefrin sebagai neurotransmitter, Menggunakan asetilkolin sebagai neurotransmitter di ujung saraf.

2.sistem saraf somatik, yang menkonduksikan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang .ke otot rangka, sehingga mengakibatkan  manusia  mampu  merespon atau bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal , 

 SSO dibagi menjadi sistem saraf enterik, divisi simpatis dan  parasimpatis, 

Divisi simpatis dan parasimpatis berbeda secara struktural di 

lokasi ganglia otonom mereka dan  lokasi  badan sel neuron praganglion mereka dalam SSP ,.SSE dianggap sebagai bagian dari SSO karena neuron  simpatis dan parasimpatis merupakan bagian penting dari SSE,

Sistem saraf enterik (SSE) yaitu  jaringan yang kompleks dari badan sel neuron dan akson  dalam dinding saluran pencernaan,

Divisi Simpatis  Badan sel neuron praganglion simpatis berada di tanduk lateral dari subtansi abu-abu sumsum tulang belakang antara segmen toraks pertama (T1) dan segmen lumbar kedua (L2), 

karena lokasi badan sel praganglion ini, divisi simpatis kadang-kadang dinamakan  divisi  torakolumbar. akson dari neuron praganglion keluar melalui akar ventral dari saraf tulang  belakang (spinal) T1-L2, tentu saja melalui saraf tulang belakang untuk jarak pendek, .meninggalkan saraf ini menuju ke ganglia simpatis, Ada dua jenis ganglia simpatis yaitu ganglia kolateral. dan rantai ganglia simpatis ,

 rantai ganglia simpatis saling terhubung satu sama lain sehingga dinamakan demikian karena   rantai ganglia simpatis  membentuk rantai sepanjang sisi kiri dan kanan dari kolom tulang belakang 

(verterbral). rantai ganglia simpatis  dinamakan  ganglia paravertebral (samping kolom vertebral) karena 

lokasi   rantai ganglia simpatis  . walaupun  divisi simpatis berasal di area  toraks dan lumbar vertebral, rantai 

ganglia simpatis meluas ke area sakral dan  seviks , sebagai hasil dari penggabungan ganglia 

selama perkembangan fetus, terdapat  4 pasang ganglia sakral, 3 pasang ganglia serviks, 11 pasang ganglia  toraks dan  4 pasang ganglia lumbar, 

 ganglia kolateral  (aksesori ) yaitu  ganglia yang tidak berpasangan berada  di rongga abdominopelvis, 

ini   dinamakan   ganglia prevertebral sebab  posisinya anterior ke kolom vertebral.

akson dari neuron praganglion mempunyai  diameter kecil dan termielinasi. 

divisi parasimpatis

badan sel neuron praganglion parasimpatis berada  baik di dalam inti saraf kranial di  batang otak atau di dalam bagian lateral dari substansi abu-abu di daerah sakral sumsum  tulang belakang dari S2 ke S4. divisi parasimpatis dinamakan  divisi  kraniosakral. Akson dari neuron praganglion parasimpatis dari otak ada di saraf kranial III, VII, IX,  dan X dan dari sumsum tulang belakang di saraf splanknik pelvis. Akson praganglion  .melalui saraf ini ke ganglia terminal, dimana mereka bersinaps dengan neuron .pascaganglion. Akson dari neuron pascaganglion memperpanjang jarak yang relatif pendek 

dari ganglia terminal ke efektor. Ganglia terminal baik dekat atau melekat dalam dinding  organ dipersarafi oleh neuron parasimpatis. Kebanyakan dari ganglia parasimpatis kecil, namun  beberapa, seperti di dinding saluran pencernaan adalah besar.


 perbedaan struktur antara divisi simpatis dan parasimpatis.


perbandingan divisi simpatis dan parasimpatis

masalah : Neurotransmiter 


Simpatis:

Neuron praganglion 

menghasilkan  asetilkolin (ACh), 

yang bersifat eksitatori dan 

merangsang neuron 

pascaganglion. Sebagian 

besar neuron pascaganglion 

menghasilkan  norepinefrin 

(NE). yang mempersarafi sebagian 

besar kelenjar keringat dan 

beberapa pembuluh darah di 

otot rangka melepaskan ACh.


Parasimpatis :

Neuron pascaganglion 

Neuron praganglion 

menghasilkan  ACh, yang 

bersifat eksitatori dan 

merangsang neuron 

pascaganglion. Neuron 

pascaganglion  menghasilkan

ACh.


masalah :Efek fisiologi 

Simpatis:

Respon  fight or flight

Parasimpatis :

Aktivitas  rest and digest


masalah :  Distribusi 


Simpatis:

Sebagian besar tubuh: kulit, 

kelenjar keringat, otot pili 

arektor dari folikel rambut, 

jaringan adiposa, otot polos 

pembuluh darah


Parasimpatis :

Terbatas, utamanya ke 

kepala, dan visera toraks, 

abdomen dan pelvis, 

beberapa pembuluh darah.


masalah :  Lokasi Praganglion Badan Sel


Simpatis:

 Lateral horn dari gray mater 

sumsum tulang belakang (T1-

L2)


Parasimpatis :

Batang otak dan bagian 

lateral dari substansi abu�abu sumsum tulang belakang 

(S2-S4)


masalah :  Aliran Keluar dari SSP 

Simpatis:

Saraf spinal

Saraf simpatis

Saraf splanknik


Parasimpatis :

Saraf kranial

Saraf splanknik pelvis


masalah :  Ganglia

Simpatis:

 Ganglia rantai simpatis 

sepanjang susmsum tulang 

belakang untuk saraf spinal 

dan simpatis, ganglia 

kolateral untuk saraf 

splanknik


Parasimpatis :

Ganglia terminal dekat atau 

pada organ efektor


masalah :  jumlah neuron 

pascaganglion untuk setiap 

neuron praganglion


Simpatis:

Banyak (banyak perbedaan) 


Parasimpatis :

Sedikit (sedikit perbedaan)


masalah :  Panjang Realtif dari Neuron


Simpatis:

 Praganglion pendek

Pasca ganlion panjang


Parasimpatis :

Praganglion panjang

Pasca ganlion pendek


pleksus 

 akson pascaganglion memperpanjang secara langsung melalui saraf ke organ target, akson pascaganglion menjadi bagian dari pleksus saraf otonom, 

 pleksus saraf otonom bersifat kompleks, jaringan saraf yang saling berhubungan yang dibentuk oleh neuron dari  divisi parasimpatis dan simpatis ,

 pleksus  mengikuti rute pembuluh darah merupakan sarana  dimana akson otonom  menyalurkan  ke seluruh tubuh. pleksus saraf otonom terkait dengan keduanya, divisi simpatis dan parasimpatis. akson dari neuron sensorik juga berkontribusi terhadap pleksus ini. pleksus saraf otonom  dinamai sesuai dengan organ yang di suplai atau pembuluh darah beserta dimana  ditemukan. contoh , pleksus aorta toraks ada  di sepanjang aorta toraks  pleksus jantung  mensuplai jantung,

Sistem Saraf Enterik

sistem saraf enterik terdiri dari pleksus saraf dalam dinding saluran pencernaan.

pleksus mempunyai   tiga sumber: 

1.neuron enterik, yang terbatas ke pleksus enterik  

2.neuron sensorik yang menghubungkan  saluran pencernaan ke SSP, 

3.Neuron motorik SSO yang menghubungkan SSP ke saluran 

pencernaan, 

SSP mampu memantau saluran pencernaan dan mengendalikan  otot polos dan kelenjarnya melalui refleks  otonom. contohnya , neuron sensorik mendeteksi regangan saluran pencernaan, dan potensial aksi ditransmisikan ke SSP. Sebagai respon, SSP mengirimkan potensial aksi ke kelenjar di  saluran pencernaan, sehingga terjadi sekresi. neuron enterik  mampu mengendalikan  saluran pencernaan secara independen dari SSP melalui refleks lokal. contoh peregangan saluran pencernaan terdeteksi oleh neuron sensorik enterik, yang merangsang interneuron enterik. Interneuron enterik merangsang saraf motorik enterik, yang  merangsang kelenjar untuk mensekresi. walaupun  sistem saraf enterik mampu  mengendalikan aktivitas saluran pencernaan sepenuhnya secara independen dari SSP, kedua  sistem pada umumnya bekerja bersama.

Ada 3  jenis utama dari neuron enterik,antaralain: 

1.interneuron enterik menghubungkan neuron sensorik enterik dan motorik satu sama  lain.

2. neuron sensorik enterik mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan

atau mendeteksi perubahan komposisi kimia dari isi saluran ,

3. neuron enterik motorik merangsang atau menghambat kontraksi otot polos dan sekresi kelenjar,

Aktivitas simpatis versus parasimpatis

 SSO mempersarafi  sebagian besar organ melalui serat simpatis dan parasimpatis. contoh organ yang dipersarafi  oleh keduanya yaitu  saluran reproduksi,saluran pencernaan, hati, kandung kemih, 

divisi simpatis dan parasimpatis dari SSO mempertahankan homeostasis dengan  menyesuaikan fungsi tubuh agar sesuai dengan tingkat aktivitas fisik.

 persarafan ganda organ oleh kedua divisi dari SSO tidak bersifat universal. contoh .kelenjar keringat dan pembuluh darah dipersarafi oleh neuron simpatis hampir seluruhnya.   dimana persarafan ganda ini ada, salah satu divisi mungkin lebih dominan dibandingkan  divisi lain. contoh , persarafan parasimpatis dari saluran pencernaan lebih  dominan dan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan  persarafan simpatis. 

 dimana kedua neuron simpatis dan parasimpatis mempersarafi organ 

tunggal, divisi parasimpatis berpengaruh yang lebih besar dalam kondisi istirahat.  divisi simpatis berpengaruh besar pada kondisi aktivitas fisik dan stres, walaupun , divisi simpatis tidak aktif selama kondisi istirahat; namun memainkan peran   selama istirahat dengan menjaga tekanan darah dan suhu tubuh. selama latihan fisik divisi simpatis mengalirkan darah dan nutrisi ke 

struktur yang aktif dan menurunkan aktivitas organ yang tidak penting. sehingga dinamakan  respon fight-or-flight. 

respon  yang dihasilkan oleh divisi simpatis selama latihan ,antaralain : 

1. peningkatan suhu tubuh saat  melatih otot, akan menghasilkan panas. vasodilatasi pembuluh darah di kulit membawa darah hangat dekat ke permukaan, dimana panas hilang , aktivitas kelenjar keringat meningkat, menghasilkan peningkatan  produksi keringat, 

2. selama latihan, aktivitas organ yang tidak penting menurun.  contoh, proses 

mencerna makanan melambat karena kelenjar pencernaan menurunkan sekresinya  dan kontraksi otot polos yang mencampur dan memindahkan makanan melalui saluran  pencernaan menurun.

3. vasodilatasi pembuluh darah otot terjadi selama latihan. saat  otot rangka atau otot 

jantung berkontraksi, oksigen dan nutrisi telah digunakan dan produk limbah 

dihasilkan. penurunan oksigen dan nutrisi dan akumulasi produk limbah merangsang 

vasodilatasi. vasodilatasi menguntungkan karena meningkatkan aliran darah, 

membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan  dan melepaskan produk limbah. 

namun vasodilatasi yang berlebihan,  menurunkan tekanan darah, sehingga 

mengurangi aliran darah. sebaliknya, peningkatan stimulasi pembuluh darah otot  rangka oleh saraf simpatis selama latihan memicu  vasokonstriksi, yang 

mencegah penurunan tekanan darah.

4. peningkatan laju jantung dan kekuatan kontraksi meningkatkan tekanan darah dan  pergerakan darah,

5. vasokonstriksi terjadi pada pembuluh darah dari jaringan yang tidak terlibat dalam  latihan. contoh , vasokonstriksi pada organ abdominopelvis mengurangi aliran darah .melalui mereka, mengakibatkan  lebih banyak darah yang tersedia bagi jaringan untuk berlatih.

6. pelebaran saluran udara meningkatkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

7. peningkatan pemecahan sumber energi yang tersimpan terjadi selama latihan. sel otot rangka dan sel hati (hepatosit) dirangsang untuk memecah glikogen menjadi glukosa. .sel otot rangka menggunakan glukosa, dan sel hati melepaskannya ke dalam darah .untuk digunakan oleh jaringan lain. adiposit memecah trigliserida dan melepaskan .asam lemak ke dalam darah, yang digunakan sebagai sumber energi oleh otot rangka dan otot jantung.

 divisi simpatis maupun parasimpatis aktif atau tidak aktif secara terus 

menerus, ada berbagai tingkat regulasi, tergantung pada tingkat aktivitas tubuh. perbedaan perbedaan dalam regulasi dari organ yang sama adalah hasil dari neurotransmiter yang khas  dilepaskan oleh serat pascaganglion dan reseptor spesifik pada sel target.

peningkatan aktivitas dari divisi parasimpatis  sejalan dengan keadaan  

istirahat. divisi parasimpatis mengatur pencernaan dengan menggerakkan material melalui saluran pencernaan,merangsang sekresi kelenjar, 

meningkatkan pencampuran makanan dengan enzim pencernaan dan empedu, 

peningkatan  aktivitas parasimpatis menciutkan jalan udara, pergerakan udara menurun ,divisi parasimpatis mengendalikan  defekasi dan urinari,  peningkatan rangsangan  parasimpatis menurunkan laju jantung, sehingga menurunkan tekanan darah. 

jalur otonom mempunyai  2 neuron eferen dalam rangkaian

semua jalur otonom (simpatis dan parasimpatis) terdiri dari 2 neuron dalam 

rangkaian  ,neuron pertama, dinamakan neuron praganglion, berasal dalam 

sistem saraf pusat dan menjukur ke ganglion otonom di luar SSP. disana neuron praganglion  bersinapsis dengan neuron kedua dalam jalur (neuron pascaganglion). neuron ini mempunyai  

badan  sel dalam ganglion dan proyeksi aksonnya ke jaringan target. (ganglion yaitu  sekelompok badan sel saraf yang berada di luar SSP. Dalam SSP setara dengan inti.



foto  Neuron praganglion dan pascaganglion



neurotransmiter 

neurotransmiter memanfaatkan  neuron untuk berkomunikasi satu sama lain juga   dengan sel lainnya di seluruh tubuh, lebih dari 100  neurotransmiter   bekerja dalam sistem saraf manusia, saat  dilepaskan,  neurotransmiter menghasilkan efek eksitatori atau inbibitori pada sel pascasinap. 

neurotransmiter eksitatori mengakibatkan  pembentukan impuls di sel pascasinap sehingga  meningkatkan fungsi sel. neurotransmiter inhibitori menghambat  pembentukan impuls di sel pascasinap, menghasilkan penghambatan fungsi sel,

satu neurotransmitter  mampu  menghasilkan keduanya, efek eksitatori (perangsangan) dan inhibitori (penghambatan) tergantung pada dendrit,sel pascasinaptik penerima sinyal. badan sel 

dari neuron pascasinap bersinap dengan ratusan neuron prasinap,

beberapa  neurotransmiter yang dilepaskan pada sinapsis ini memberi efek eksitatori (perangsangan), sedang  beberapa menimbulkan efek inhibitori (penghambatan). ada  atau tidak ada  impuls saraf yang  terbentuk dalam neuron pascasinaptik tergantung pada apakah efek eksitatori  atau inhibitori mendominasi pada waktu itu, 

ujung saraf simpatis dan parasimpatis mensekresikan 1 dari 2 neurotransmiter, 

bila  neuron  mensekresikan epinefrin, maka  adalah neuron adrenergik

bila neuron mensekresikan asetilkolin, maka  adalah neuron kolinergik, 

hampir semua neuron  pascaganglion dari divisi simpatis adalah adrenergik, tetapi beberapa neuron pascaganglion  yang mempersarafi kelenjar keringat termoregulator adalah kolinergik, neuron adrenergik  suatu waktu  mensekresikan adrenalin atau epinefrin, semua neuron praganglion dari divisi simpatis dan parasimpatis dan semua neuron pascaganglion dari divisi parasimpatis adalah kolinergik.




foto  Neurotransmiter dan reseptor dari saraf simpatis dan parasimpatis





foto Lokasi reseptor muskarinik dan adrenergik


zat selain neurotransmiter biasa telah diekstraksi dari neuron SSO. zat-zat ini antaralain :  oksida nitrat; asam lemak, seperti eikosanoid; peptida, seperti gastrin, somatostatin, kolesistokinin, peptida usus vasoaktif, enkephalin, dan 

substansi p; dan monoamin, seperti dopamin, serotonin, dan histamin. peran spesifik yang banyak dari senyawa ini dalam mengatur SSO tidak jelas, namun berfungsi baik  sebagai zat neuromodulator atau  neurotransmitter ,

reseptor kolinergik yaitu  reseptor dimana asetilkolin terikat dan dikelompokkan  sebagai   muskarinik atau  reseptor nikotinik, pengelompokan reseptor ini berdasar  penemuan laboratorium dimana nikotin (suatu alkaloid dalam tembakau) dapat terikat ke  beberapa reseptor kolinernik, sedang  muskarin (suatu alkoloid yang diekstraksi dari  jamur (mushrooms)  beracun dapat terikat ke beberapa reseptor kolinergik lainnya, meskipun  muskarin  nikotin  tidak secara alami ada dalam tubuh manusia, namun  senyawa ini menunjukkan perbedaan antara 2  kelompok reseptor kolinergik dan oleh karena digunakan untuk membedakan keduanya. 

reseptor nikotinik berada  di membran dari semua neuron pascaganglion di ganglia  otonom dan membran dari sel otot rangka. reseptor muskarinik berada  di membran sel efektor yang merespon terhadap pelepasan asetilkolin dari neuron pascaganglion ,asetilkolin mengikat reseptor nikotinik mempunyai  efek eksitatori sebab menghasilkan pembukaan langsung kanal na+ dan menghasilkan potensial aksi,saat   asetilkolin terikat ke reseptor muskarinik, respon sel dimediasi melalui protein G. respon ini,  apakah eksitatori atau inhibitori, bergantung pada efektor dimana reseptor itu ditemukan  asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada otot jantung, responnya  mengurangi laju jantung dan asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada sel otot polos,  responnya meningkatkan laju kontraksinya. 

penyatuan  neurotransmiter dan fungsi reseptor sebagai sinyal ke sel, 

mengakibatkan  sel untuk merespon. bergantung pada jenis sel, reseptor eksitatori atau inhibitori, reseptor untuk asetilkolin dan norepinefrin berada  di membran plasma dari sel tertentu,  juga jenis reseptor spesifik  untuk berbagai efektor pada tubuh.  senyawa  obat, dapat juga berinteraksi dengan reseptor untuk  mengubah aktivitas sistem saraf otonom. agonis terikat ke reseptor spesifik dan  mengaktifkannya, sedang antagonis terikat ke reseptor spesisik dan mencegah aksinya. 






reseptor adrenergik yaitu  reseptor dimana norepinefrin atau epinefrin terikat. 

mereka terletak di membran plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis . respon sel terhadap pengikatan norepinefrin atau epinefrin ke reseptor adrenergik dimediasi melalui protein G. Bergantung pada efektor, aktivasi protein G dapat  menghasilkan respon inibitori atau eksitatori ,

Reseptor adrenergik dikelompokkan  ke dalam 2 kategori : reseptor beta (β) dan reseptor alfa  (α) ,

 Epinefrin mempunyai  efek lebih besar dibandingkan  norepinefrin pada 

sebagian besar reseptor (α) dan (β) Subtipe utama dari reseptor (α) yaitu  reseptor  adrenergik α1 dan α2. Subtipe utama dari reseptor (β) yaitu  reseptor adrenergik β1 dan  β2, 

Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam 2  cara: oleh sistem saraf atau oleh epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan dari kelnjar adrenal. Neuron pascaganglion  simpatis melepaskan norepinefrin, yang menstimulasi reseptor adrenergik dalam sinaps 

 seperti , pembuluh darah secara terus menerus dirangsang untuk 

berkontraksi melalui pelepasan norepinefrin. penurunan rangsangan menghasilkan  dilatasi dan meningkatkan aliran darah.  Peningkatan rangsangan mengakibatkan   konstriksi dan mengurangi aliran darah, 

kendali  dari diameter pembuluh darah berperan  dalam mengatur  tekanan  dan aliran  darah, Epinefrin dan norepinefrin dilepaskan dari kelenjar adrenal dan dibawa ke efektor oleh  darah yang kemudian terikat ke reseptor adrenergik yang berada  di membran plasma sel  yang tidak terlibat dalam sinapsis. misal, selama latihan epinefrin dan norepinefrin terikat  ke reseptor 

Sindrom Guillain-Barré  atau Guillain-Barre syndrome (GBS)  yaitu  suatu penyakit otoimun yang bersifat akut,kumpulan sindrom klinis yang bermanifestasi sebagai inflamasi polyradiculoneuropathy akut, Penyebab sebenarnya penyakit ini belum diketahui namun  dapat dipicu oleh vaksinasi,infeksi, operasi ,Penyakit ini termasuk kelompok penyakit neuropati perifer. Ada beberapa jenis GBS,  namun  bila tidak diberi keterangan lain maka yang dimaksud adalah GBS  ,

dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh  menyerang selubung mielin saraf tepi. saraf  tepi menghubungkan otak dan medula spinalis dengan bagian tubuh lain. kerusakan pada  saraf tepi memicu gangguan pengiriman  sinyal sebagai akibatnya mwngakibatkan  kelemahan otot dan refleks berkurang, 

jika  parah maka  terjadi kelumpuhan total. penyakit ini mengancam nyawa  bila otot pernafasan diserang. pada keadaan seperti ini diperlukan respirator. keadaan yang  parah akan berlangsung beberapa minggu , kemudian menjadi stabil dan membaik dengan perawatan , ini diatasi dengan  obat-obatan dan penggantian  plasma (plasma exchange).

gaejala  GBS ,antaralain: diplopias,gangguan pupil,oftalmoplegia,disfagia,dysarthria,parestesia, kebas,  perubahan sensorik ,gejala pertama biasanya yaitu  panas atau demam yang dapat tinggi atau sedang dan .pada hari ketiga diikuti oleh kelemahan dan kesemutan (gringgingen) di kedua tungkai. 

kemudian gejala ini meningkat,

Perubahan otonom pada GBS ,antaralain:kemerahan pada wajah,takikardia,bradikardia,hipertensi paroksimal,hipertensi ortostatik,anhidrosis dan/atau diaforesis,retensi urin

memodulasi system kekebalan  dengan imunomodulatoar untuk penyembuhan.

 terapin non-farmakologi,yaitu;

transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan penyaluran panas dapat bermanfaat untuk terapi mialgia,gerakan pasif anggota badan, pijatan lembut,

terapi farmakologi,yaitu

Gabapentin atau karbamazepin untuk terapi GBS selama fase akut di ICU

antinyeri ajuvan: antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan tertentu.

Intravena imunoglobulin (IVIG) dan plasma exchange,Obat-obat antinyeri: AINS atau parasetamol dengan tambahan narkotika jika diperlukan.

 hipotalamus  mengendalikan  keseluruhan SSO itu. Hampir semua jenis respon otonom dapat  dibangkitkan dengan merangsang bagian dari hipotalamus, yang pada gilirannya merangsang  pusat SSO di batang otak atau sumsum tulang belakang, walaupun  ada tumpang tindih, 

rangsangan pada hipotalamus posterior menghasilkan respon simpatis, sedangkan  rangsangan pada hipotalamus anterior menghasilkan respon parasimpatis,hipotalamus memantau dan mengendalikan  suhu tubuh, 

hipotalamus berkaitan  dengan otak besar dan bagian penting dari sistem 

limbik, yang berperan penting dalam emosi. hipotalamus mengintegrasikan pikiran  dan emosi untuk menghasilkan respon SSO. 

Kemampuan  untuk mempertahankan homeostasis bergantung pada aktivitas 

regulatori dari SSO. Banyak regulatori SSO terjadi melalui refleks otonom, namun  input dari hipotalamus  serebrum   dan area lain dari otak memungkinkan pikiran  sadar,  aktivitas SSP   mempengaruhi fungsi otonom, 

refleks otonom, seperti refleks lainnya, melibatkan neuron motorik, sel-sel efektor , reseptor sensorik, neuron sensorik, interneuron, 

 contoh, baroreseptor (reseptor regang) di dinding arteri besar dekat jantung mendeteksi perubahan  tekanan darah, dan neuron sensorik mengirimkan informasi dari baroreseptor melalui  glossopharyngeal dan saraf vagus ke medulla oblongata,

 interneuron di medulla oblongata  mengintegrasikan informasi  dan potensial aksi dihasilkan di neuron otonom yang  memperpanjang ke jantung,  bila  baroreseptor mendeteksi perubahan tekanan darah, refleks  otonom mengubah laju jantung, yang mengembalikan tekanan darah normal,

kesenangan meningkatkan kontraksi otot polos dalam sistem pencernaan, sekresi kelenjar saliva dan kelenjar dalam lambung,   ini .dikendalikan  oleh neuron parasimpatis, peningkatan  mendadak tekanan darah akan memulai refleks parasimpatis, yang menghambat sel otot  jantung dan mengurangi laju jantung, sehingga mengembalikan tekanan darah ke nilai   normal, 

sebaliknya, penurunan mendadak tekanan darah akan memulai refleks simpatis,  yang merangsang jantung untuk meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, sehingga  meningkatkan tekanan darah,

emosi meningkatkan tekanan darah  oleh peningkatan laju jantung dan konstriksi pembuluh darah melalui stimulasi simpatis, .sistem saraf enterik terlibat dengan keduanya, refleks otonom dan refleks lokal yang 

mengatur aktivitas saluran pencernaan,  refleks otonom membantu mengendlikan  saluran .pencernaan sebab  neuron sensorik dari pleksus enterik mensuplai SSP dengan informasi  tentang isi usus, dan SSO neuron ke pleksus enterik mempengaruhi respons dari otot polos  dan kelenjar dalam dinding saluran pencernaan, neuron sensorik mendeteksi .peregangan dinding saluran pencernaan mengirim potensial aksi ke SSP. Sebagai respon, SSP 

mengirimkan potensial aksi keluar ke SSO, mengakibatkan  otot polos di dinding saluran  pencernaan berkontraksi, 

neuron dari sistem saraf enterik  bekerja secara independen dari SSP untuk 

menghasilkan refleks lokal, Refleks lokal tidak mengikutsertakan  SSP, namun menghasilkan respon  sadar, stereotip terhadap suatu rangsangan,  neuron sensorik tidak terhubung ke  SSP mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan. neuron sensorik  mengirim  potensial aksi melalui pleksus enterik untuk neuron motorik, yang mwngakibatkan otot polos  berkontraksi atau berelaksasi,

refleks otonom lainnya membantu mengatur tekanan darah,  banyak  neuron simpatis mengirimkan potensial aksi rendah namun  frekuensi potensial aksi secara  relatif konstan yang merangsang pembuluh darah ke seluruh tubuh, mempertahankan  mereka terkontriksi sebagian,  pembuluh berkontriksi selanjutnya, tekanan darah meningkat, 

bila  mereka berdilatasi, tekanan darah menurun,  maka mengubah frekuensi 

potensial aksi yang dikirim ke pembuluh darah sepanjang neuron simpatis yang dapat menaikkan atau menurunkan tekanan darah,

batang otak dan sumsum tulang belakang mengandung pusat refleks otonom yang   bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis ,

beberapa generalisasi dapat dibuat tentang pengaruh ANS pada organ efektor,

sebagian besar generalisasi mempunyai  pengecualian, 

satu divisi otonom  mengkoordinasikan aktivitas dari struktur yang berbeda. 

divisi parasimpatis merangsang pankreas untuk melepaskan enzim 

pencernaan ke dalam usus kecil dan merangsang kontraksi usus kecil untuk mencampur  enzim pencernaan dengan makanan, respon ini meningkatkan pencernaan dan penyerapan makanan, .kedua divisi dari SSO dapat bekerja secara bersama untuk mengkoordinasikan aktivitas struktur yang berbeda. pada laki laki , divisi parasimpatis memulai .ereksi penis, sedangkan divisi simpatis merangsang pelepasan sekresi dari kelenjar .reproduksi laki laki  dan membantu memulai ejakulasi dalam saluran reproduksi laki laki, 

ketika struktur tunggal dipersarafi oleh kedua divisi otonom, kedua divisi  

menghasilkan efek berlawanan pada struktur. akibatnya , SSO mampu baik 

peningkatan dan penurunan aktivitas struktur. dalam saluran pencernaan,  

rangsangan parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar, sedang rangsangan simpatis  menurunkan sekresi. namun, efek dari dua divisi tidak secara jelas 

berlawanan, kedua divisi dari SSO meningkatkan sekresi saliva, divisi 

parasimpatis memulai produksi volume besar saliva berair dan encer, dan divisi simpatis  mengakibatkan  sekresi volume kecil saliva kental,

tidak benar bahwa salah satu divisi dari SSO selalu  stimulasi dan lainnya selalu penghambatan,sebab  Kedua divisi dari SSO menghasilkan efek stimulasi dan penghambatan.  divisi parasimpatis merangsang kontraksi kandung kemih, memicu  buang air kecil, namun  menghambat jantung, mengakibatkan  penurunan laju jantung. divisi simpatis  merangsang kontraksi otot polos di dinding pembuluh darah,  mengakibatkan vasokonstriksi, namun  menghambat kontraksi otot polos di paru-paru, mengakibatkan  pelebaran saluran udara paru-paru.  

divisi simpatis berbeda jauh dari divisi parasimpatis,  setiap neuron praganglion 

simpatis bersinapsis dengan banyak neuron pascaganglion, sedangkan setiap neuron  praganglion parasimpatis bersinapsis dengan sekitar dua neuron pascaganglion. maka  rangsangan pada neuron praganglion simpatis dapat menghasilkan rangsangan lebih besar  pada efektor,.stimulasi simpatis sering mengaktifkan berbagai jenis efektor pada saat yang sama  sebagai akibat dari stimulasi SSP atau pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula  adrenal,  ini dimungkinkan, namun, untuk SSP secara selektif mengaktifkan efektor,

vasokonstriksi pembuluh darah kutaneus kulit pada tangan yang dingin tidak selalu   terkait dengan peningkatan laju jantung atau respon lainnya yang dikendalikan  oleh divisi simpatis.

divisi simpatis mempunyai  efek yang lebih umum dibandingkan  divisi parasimpatis sebab  aktivasi divisi simpatis sering mengakibatkan  sekresi keduanya epinefrin dan  norepinefrin dari medula adrenal, hormon ini beredar dalam darah dan merangsang efektor  seluruh tubuh. karena sirkulasi epinefrin dan norepinefrin dapat bertahan selama beberapa  menit sebelum diuraikan, mereka juga dapat menghasilkan efek untuk waktu yang lebih  lama dari stimulasi langsung efektor oleh akson pascaganglion simpatis,



SISTEM KARDIVASKULER 

  kardiovaskular berasal dari kata “cardio” yang  berarti jantung dan “vascular” yang berarti pembuluh darah atau  sistem jantung dan pembuluh darah, 

sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah,

 jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong dorong darah 

mengelilingi sirkulasi. sistem vaskuler atau pembuluh darah terdiri dari arteri yang  membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler berdinding tipis yang memungkinkan difusi  gas dan zat metabolik, dan vena serta venula yang mengembalikan darah ke jantung. sistem kardiovaskuler  mengangkut semua zat buangan,mengedarkan darah keseluruh tubuh,  membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh  ,

 sistem kardiovaskuler, membutuhkan  fungsi kooperatif sistem lain untuk 

mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan homeostasis  intraseluler. seperti , pencernaan dan organ ekskretori yang berperan dalam menjaga fungsi  sistem koordinat  kardiovaskuler, 

fungsi konstitusi homeostasis darah, fungsi saraf otonom, fungsi sistem endokrin, 

sistem kardiovaskuler berfungsi,antaralain : 

- mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing dan toksin. 

-mekanisme pembekuan melindungi tubuh dari kehilangan darah  sesudah  cedera,

-pengatur suhu tubuh, PH cairan dan kadar air sel,

-mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh ,

-melepaskan limbah metabolik limbah nitrogen, karbon dioksida, 

-perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen yang 

beredar dalam darah ,

Jantung 

posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke arah  bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke  atas bahu kanan. jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru. 

jantung terdiri dari 2  lapisan antaralain ; 

1.lapisan luar (perikardium parietal) 2.lapisan dalam atau perikardium 

viseral,  kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit  cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.

 perikardium  melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke  jantung.

dinding jantung terdiri dari  3  lapisan yaitu:

1.endokardia yaitu  endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung  yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah. 

2 epikardia yaitu  lapisan visera pada perikardia serum 

3.miokardia yaitu purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan impuls 

saraf,  bagian jantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang 

berkontraksi ,

dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. apex jantung, berada di sela iga  keempat dan kelima pada garis tengah klavikula. pada dewasa rata-rata panjangnya 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 g. 

 jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang 

memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke sirkulasi sistemik. pembagian  fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan aliran darah secara anatomi: vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena kava 






foto  anatomi jantung 1 2




jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis dinamakan  atrium (bilik)   dan 2 ruang yang berdinding tebal dinamakan  ventrikel (serambi) 

penampang diagram dari jantung (atas). tanda panah menunjukkan arah 

aliran darah. bawah: daftar diagram, dalam urutan, struktur melalui mana darah mengalir di  sirkulasi sistemik, paru, dan koronari. katup jantung ditandai dengan lingkaran (bawah)

atrium kanan sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari 

seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari 

jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 

mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke 

ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.

atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4  

buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan 

saturasi oksigen 95% hingga  98%. 

ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru  melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan 

tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan 

saturasi oksigen 75%

ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh 

melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu  120 

mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-

98%. 


 

katup jantung yaitu  jaringan  di dalam ruang jantung yang mengatur urutan 

aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. tampak gambar  merupakan katup 

yang berada di dalam jantung beserta letak dan fungsinya.



lokasi, struktur dan fungsi katup jantung


katup :   

katup bicuspid 

(mitral)

lokasi:

antara atrium kiri dan 

ventrikel kiri

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 2 katup yang 

 mencegah aliran balik darah 

dari ventrikel kiri ke atrium 

kiri selama kontraksi 

 ventrikel 

katup :   

katup semilunar aorta 

lokasi:

antara  aorta menaik dan 

  ventrikel kiri 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3 flaps-bulan 

 berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah 

dari aorta ke ventrikel kiri 

selama kontraksi ventrikel,

katup :   

katup trikuspid 

lokasi:

antara ventrikel kanan

 dan atrium kanan 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3  daun katup 

yang mencegah aliran balik 

darah dari ventrikel kanan ke 

atrium kanan selama 

kontraksi ventrikel

katup :   

katup semilunar paru 

lokasi:

antara   batang paru

 dan ventrikel kanan 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3  flaps-bulan 

 berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah 

dari trunkus paru ke ventrikel 

kanan selama ventrikel 

relaksasi

,





foto   Katup-katup jantung



Ruang jantung dan fungsinya


ruang jantung  :

ventrikel kanan

fungsi

:

 menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru 

melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan 

tekanan sistoliknya 15-39 mmhg dan diastolik 0-5 mmhg dengan 

saturasi oksigen 75%

ruang jantung  :

ventrikel kiri 

fungsi

:

menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh 

melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu 120 

mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-

98%. 

ruang jantung  :

atrium kanan   

fungsi

:

 sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari 

seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari 

jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 

mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke 

ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.

ruang jantung  :

atrium kiri 

fungsi

:

menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat 

buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan 

saturasi oksigen 95% sampai 98%. 




FISIOLOGI JANTUNG 

Sistem pengaturan jantung 

a. serat purkinje. serat ini yaitu serabut otot jantung khusus yang mampu mengantar  impuls dengan kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung, hantaran yang cepat di sepanjang sistem purkinje memungkinkan atrium berkontraksi  bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga  terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.

b. Nodus sinoatrial (nodus SA)

nodus  sinoatrial   melepaskan impuls sebanyak 72 kali permenit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali permenit), dan  ventrikel (20 kali permenit),nodus  sinoatrial  mengatur frekuensi kontraksi irama, dinamakan pemacu jantung , lokasi nodus sinoatrial   yaitu  suatu massa jaringan otot jantung khusus yang berada  di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah permukaan vena kava superior.  nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan  parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya,

c. Nodus atrioventrikular (nodus AV)

- lokasi  impuls menjalar di sepanjang pita serat purkinje pada atrium, menuju 

nodus  atrioventrikular  yang berada  di bawah dinding posterior atrium kanan.

- nodus  atrioventrikular menunda impuls seperatusan detik, hingga  ejeksi darah atrium selesai  sebelum terjadi kontraksi ventrikular.

Berkas  atrioventrikular  (berkas His)

-percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. serabut 

bercabang menjadi serat-serat purkinje kecil yang menyatu dalam serat otot 

jantung untuk memperpanjang impuls.

- percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel kiri dan bercabang ke  dalam serabut otot jantung kiri.

- lokasi berkas  atrioventrikular yaitu  sekelompok besar serat purkinje yang berasal dari nodus atrioventrikular  dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju  ventrikel. berkas ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri,




foto  Dua bunyi jantung normal

 


bunyi jantung  dapat di dengar  melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu pada  saat katup semilunar menutup , Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung  yang tidak normal  yang disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung ketika  darah  mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar bila  bunyi jantung diperkuat  dengan mikrofon, 

bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel, 

pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup katup trikuspid dan 

mitral , Pada  tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang tidak normal  dan lebih 

keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada  permulaan relaksasi ventrikel sebab  tekanan ventrikel turun hingga  di bawah tekanan arteri  pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup.

ada  dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar selama diastolik  ventrikel yaitu bunyi jantung ke3  dan ke 4 . Kedua bunyi ini dinamakan  sebagai irama  gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain ini   merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda, Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga dinamakan  gallop ventrikular jika  tidak normal . Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan  dinamakan  gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan , bunyi ini timbul sesaat sebelum bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar  jika  resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya  peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel,

otot jantung yaitu  otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel 

cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah 1 atau 2, namun  jika   berjumlah 3 atau 4 inti sel yang sangat jarang terjadi, otot jantung dinamakan  juga  myocardium. myo artinya otot dan cardium artinya jantung. otot jantung bergerak di bawah 

kesadaran yang tidak  dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. 

otot jantung  merupakan gabungan otot polos dan otot lurik sebab  mempunyai  kesamaan, seperti  otot 

jantung mempunyai  area  gelap dan terang, mempunyai  banyak inti sel yang berada  di tengah  seperti otot lurik sedangkan otot polos mempunyai  kesamaan sifat seperti bergerak secara tidak  

sadar (involunter). otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah  terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi manusia,

 fungsi otot jantung antaralain:

menunjang kerja dari organ jantung,otot jantung  meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung ketika berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi,otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung,

membantu memompa darah ke seluruh tubuh ,membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida), sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya,

kadang  otot jantung sama dengan otot rangka, otot ini  berserat 

lintang, memiliki  garis-garis hitam dan memiliki  myofibril yang terdiri dari filamen miosin  dan filamen  aktin ,selama kontraksi kedua filamen ini saling tumpang tindih seperti pada otot  rangka,

otot jantung memiliki  karakteristik kontraksi. jika  nodus SA rusak otot jantung 

dapat terus berkontraksi walaupun pada kecepatan yang rendah, sedangkan otot rangka  hanya berkontraksi jika  ada rangsangan. jika  dilihat dengan mikroskop elektron serat-serat paralel tampak saling berhubungan. kadang-kadang ditemukan 2 nukleus dalam satu sel. sel sel otot jantung dipisahkan pada ujung-ujungnya dinamakan intercalated discs,

diantara setiap  intercalated discs  terdapat percabangan yang khusus dari sel otot  jantung, percabangan ini  berguna karena di tempat sangat rendah 

 tahanan terhadap perjalanan aksi potensial.

ion-ion bergerak dengan mudah ke percabangan yang kecil dari sitoplasma ke sel yang lain maka semua  atrium atau ventrikel berperan sebagai satu sel yang besar., oleh sebab  itu, otot jantung dianggap senbagai functional syncytium satu unit  “syncytium” atrial dipisahkan dari “syncytium” ventrikel oleh jaringan ikat.

 maka  impuls dari atrium harus melalui nodus AV sebelum merangsang ventrikel untuk berkontraksi, sebab  otot jantung bersifat sebagai  syncytium, rangsangan dari satu serat otot akan  mengakibatkan  kontraksi dari seluruh serat otot,  pada otot jantung bila  rangsangan cukup kuat untuk merangsang kontraksi maka  rangsangan pada satu serat mengakibatkan  kontraksi seluruh masa otot, Pada saat potensial aksi menjalar ke seluruh otot jantung (melewati tubulus T diantara  sel), terjadi pelepasan ion kalisum dari retikulum. Ion kalsium akan berdifusi ke dalam  myofibril (miosin dan aktin ) dan mengakibatkan  filamen-filamen  bergeser saling  bertumpang tindih dan terjadilah kontraksi,  dalam 500  millisecond  (ms) potensial  aksi selesai, ion kalsium kembali lagi ke retikulum dan terjadi relaksasi otot.

 ciri-ciri  otot jatung ,antaralain:

- serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril yang terlihat berdampingan,

- otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 namun  itu  sangat jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat,

- otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan saraf 

parasimpatis,

-bentuk silindris bercabang dan menyatu ,

-memiliki serat yang bercabang-cabang,

-mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara sarkomer,

- bentuk yang memanjang ,

-memiliki  inti sel yang berada di tengah ,

- cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat,

- serat jantung mempunyai  panjang 50 sampai 100 um, diameter  diantara 14 um,






foto Mekanisme konduksi jantung



foto  Otot jantung





periode refrakter yang lama menghambat tetani pada otot jantung. seperti jaringan  peka rangsangan  lainnya, otot jantung mempunyai  periode refrakter. selama periode refrakter,  tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka ransang pulih dari  potensial aksi sebelumnya, di otot rangka, periode refrakter sangat singkat dibandingkan dengan durasi kontraksi yang terjadi sehingga saraf dapat diransang kembali sebelum  kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan penjumlahan kontraksi,  stimulasi berulang 

cepat yang tidak memungkinkan serat otot melemas di antara ransangan mengakibatkan   terjadinya kontraksi maksimal menetap yang dinamakan  sebagai tetani.

sebaliknya, otot jantung mempunyain periode refrakter yang lama yang 

berlangsung sekitar 250 milidetik sebab  memanjang fase datar potensial aksi. hal ini hampir  selama periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan; kontraksi satu  serat otot jantung berlangsung serata 300 milidetik. karena itu, otot jantung tidak dapat  dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan  kontraksi dan tetani otot jantung. ini adalah suatu mekanisme protektif penting, karena 

pemompaan darah membutuhkan  periode kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian)  yang bergantian. kontraksi tetanik yang berkepanja

ngan akan memicu  kematian. rongga-rongga jantung tidak dapat terisi dan 

mengosogkan dirinya.faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi, selama fase  datar yang berkepanjangan, saluran Na+ yang diaktifkan saat  influks awal Na+ pada fase  naik. barulah sesudah  membran pulih dari proses inaktivasi ini (saat  membran telah  mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk .memulai potensial aksi lain,

Elektrokardiogram (EKG) yaitu  rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai 

kontraksi atrium dan ventrikel jantung, aliran listrik yang dihasilkan jantung selama siklus  jantung bisa diketahui pada permukaan tubuh oleh elektroda elektrokardiogram. rekaman  aliran ini, yang dinamakan  elektrokardiogram, menunjukkan jumlah seluruh potensial aksi yang terjadi secara bersamaan yang dihasilkan jantung sesuai dengan yang dikenali oleh 12  elektroda elektrokardiogram. 

potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal dari sel otot jantung khusus yang  dinamakan  sel otoritmik. sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat mengghasilkan potensi aksi  tanpa perangsangan saraf,  sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk memulai siklus  jantung (siklus pemompaan jantung) dan menyediakan sistem konduksi untuk  mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di seluruh jantung ,

berbeda dengan serat otot rangka (sel), yang saling bebas, serat otot jantung (serat  otot kontraktil) dihubungkan oleh cakram sisipan, sel-sel yang bersebelahan dihubungkan  oleh desmosom secara struktural, menyegel rapat yang menyatukan membran plasma, dan yang secara elektrik dihubungkan oleh sambungan berumpang, saluran ion yang memungkinkan transmisi peristiwa depolarisasi. sehingga , seluruh miokardia berfungsi  sebagai unit tunggal dengan kontraksi tunggal serambi yang diikuti kontraksi tunggal  ventrikel.


di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom ,  sistem saraf otonom berganti pada  sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan  eferen. juga mempunyai  sifat seolah-olah sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah  bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai usus ,kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru 

 oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian  organ-organ dalam secara tidak sadar. maka kadang-kadang dinamakan susunan saraf tidak  .sadar. jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom,yaitu parasimpatis atau kolinergik  dan adrenergik atau simpatis , 

1.sistem saraf parasimpatis, bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung. salah satu dari sistem saraf parasimpatis yaitu  saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh,  membawa impuls yang memperlambat denyut jantung (heart rate) dan konduksi  impuls melewati nodus AV dan ventrikel. rangsangan pada sistem ini mensekresikan  senyawa kimia asetikolin, yang memperlambat denyut jantung. saraf vagus dirangsang  oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap perubahan tekanan), khususnya sel  saraf di aorta dan pembuluh arteri karotid internal. keadaan  yang menstimulasi .baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus,  contoh perubahan baroreseptor 

dapat terjadi selama periode hipertensi atau menggunakan alat untuk menekan arteri  karotid untuk menstimulasi baroreseptor.  ini dinamakan  pijat sinus karotid,  baroreseptor pada pembuluh arteri karotid akan teraktivasi dan mengakibatkan   perlambatan pada kecepatan jantung (heart rate)

2.sistem saraf simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan juga   bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf.

 sistem saraf  simpatis terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion, serat-serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.