f. Jaringan Ikat Cair
1. Jaringan Darah
darah yaitu jaringan ikat yang unik karena hanya mempunyai matriks cair. darah sebagai pengangkut senyawa ke seluruh tubuh. darah terdiri dari sel dan plasma. matriks darah yaitu plasma darah 52 % sampai 62% dari total volume darah dalam tubuh, plasma darah yaitu jaringan berwarna kuning pucat yang terdiri dari sebagianbesar air dengan berbagai zat-zat terlarut seperti gas respirasi, ion, nutrisi, enzim, protein plasma, hormon dan produk-produk yang sudah tidak diperlukan
sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum tulang merah (jaringan
hemopoetik),
sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5
jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit dan limfosit,
limfosit matang dan jaringan limfatik seperti kelenjar timus ,organ limfa, kelenjar getah bening juga mengandung stem cell namun hanya menghasilkan sedikit limfosit, platelet mencegah pendarahan yaitu melalui proses pembekuan darah, sel darah merah membawa oksigen yang terikat dengan besi dalam bentuk hemoglobin,
sel darah putih menghancurkan patogen secara fagositosis dan menghasilkan antibodi sehingga memberikan kekebalan tubuh,
foto sel darah pada pembuluh darah
2. Jaringan Limfa
limfa yaitu cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik, limfa yaitu jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam matriks ekstraseluler cair yang jernih yang mirip dengan plasma darah, namun sedikit protein, komposisi limfa bervariasi , limfa meninggalkan kelenjar getah bening
memiliki beberapa limfosit, sebaliknya limfa dari usus kecil mempunyai kandungan lemak tinggi yang baru diserap,
3. Jaringan Otot
jaringan otot yaitu jaringan untuk kontraksi , saat berkontraksi jaringan ini
memendek dan menghasilkan tipe gerakan.
jaringan otot terdiri dari sel-sel memanjang yang dinamakan serat otot atau miosit yang dapat menggunakan atp untuk menghasilkan gaya,
jaringan ini memiliki sel dalam jumlah banyak disuplai dengan pembuluh darah, dalam jaringan otot, membran sel dinamakan sarkolema, sitoplasma dinamakan sarkoplasma.
otot berkontraksi untuk menggerakkan seluruh tubuh, untuk mengurangi ukuran organ berongga seperti lambung dan kandung kemih dan untuk memompa darah melalui jantung dan pembuluh darah,
sebagai hasilnya, jaringan otot mempertahankan postur tubuh, menghasilkan panas dan memberikan perlindungan,
jaringan otot mampu menebal memendek karena adanya interaksi dari dua protein kontraktil yaitu aktin dan miosin yang membentuk mikrofilamen dalam sitoplasma dan terlibat dalam proses kontraksi,
foto Jaringan otot
berdasarkan struktur dan fungsinya, ada 3 tipe jaringan otot yaitu otot jantung, otot rangka dan otot polos,
a. Otot Rangka
jaringan otot rangka atau otot lurik (striated muscle) atau otot sadar, terdapat di dalam daging manusia dan kandungannya 40 % dari berat tubuh , jaringan ini menghasilkan panas untuk membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap konstan,setiap sel otot mempunyai ujung saraf motorik sendiri, sel (serat) otot rangka yang berbentuk silinder panjang mengandung banyak nukleus yang berada di tepi sel dan tampak bergaris, impuls saraf yang berjalan ke otot sangat penting untuk memicu kontraksi,otot rangka dikendalikan oleh saraf sadar karena manusia dapat sengaja mengakibatkan kontraksi otot rangka untuk mencapai gerakan tubuh tertentu, namun sistem saraf dapat .mengakibatkan otot rangka berkontraksi tanpa pengaruh kesadaran. seperti yang terjadi pada gerakan refleks dan pemeliharaan tonus otot,
foto jaringan otot rangka
b. otot polos
otot polos polos atau otot tidak sadar otot viseral, viseral mengacu kepada organ internal, yang banyak mengandung sel otot polos., otot polos bertindak mendorong zat-zat melalui organ dengan kontraksi dan relaksasi.
otot polos tidak mempunyai garis atau pita seperti pada otot rangka,
sel otot polos lebih pendek dibandingkan sel otot rangka,
sel otot polos berbentuk spindle dan meruncing pada ujungnya dan hanya mempunyai satu nukleus yang berada ditengah, walaupun impuls saraf dapat memgakibatkan kontraksi, otot polos tidak mampu dirangsang untuk berkontraksi oleh saraf sadar maka dinamakan otot tidak sadar sehingga manusia tidak mengendalikan kontraksinya, namun dikendalikan oleh sistem saraf otonom, jaringan otot polos terdapat pada dinding organ tubuh berongga seperti uterus, uterus, pembuluh darah, lambung, usus, kandung kemih, sel otot polos tersusun dalam 2 lapisan, lapisan sirkuler bagian dalam dan lapisan longitudinal bagian luar kontraksi simultan dari 2 lapisan itu mendorong material ke dalam organ berongga dalam satu arah,
karenanya makanan didorong oleh kontraksi otot polos sepanjang saluran pencernaan yang dinamakan peristaltik dan darah didorong sepanjang vena dan arteri , urin juga didorong ke bawah menuju ureter oleh kontraksi otot polos, dalam dinding arteri dan vena, otot polos mendilatasi mengonstriksi pembuluh untuk mempertahankan tekanan darah normal. iris dari mata mempunyai dua set otot polos untuk mengonstriksi atau mendilatasi pupil yang mengatur cahaya yang masuk ke retina,
c. Otot Jantung
otot jantung terdapat hanya pada dinding jantung, sel otot jantung berbentuk
silinder dan bercabang yang menghubungkan ke sel otot jantung lainnya.otot jantung tampak bergaris mirip dengan sel otot rangka dan hanya mempumyai satu nukleus setiap sel,sel otot jantung lebih pendek dibandingkan sel otot rangka dan otot polos, otot ini memompa darah melalui jantung dan ke dalam pembuluh darah, cabang-cabang ini menghubungkan satu dengan yang lainnya melalui area khusus yang dinamakan intercalated disk.
4. Jaringan Saraf
neuron (sel saraf) yaitu sel dalam jaringan saraf yang menghasilkan dan mengkonduksikan impuls , neuron yaitu sel yang sangat panjang sehingga seperti sel otot, jaringan ini dinamakan serat saraf. sel neuron ini mempunyai 3 bagian antaralain: satu akson,dendrit dan badan sel,
jaringan ini memungkinkan untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi. jaringan ini mengkordinasikan otot rangka manusia , khususnya kepekaan pada pendengaran penglihatan, rasa dan bau,
jaringan saraf mengendalikan dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh
jaringan saraf membentuk sumsum tulang belakang, otak dan berbagai saraf tubuh,
. jaringan mengendalikan emosi dan kemampuan penalaran ,
jaringan saraf terdiri dari sel saraf dinamakan neuron dan beberapa sel khusus ditemukan hanya dalam sistem saraf. sistem
saraf mempunyai 2 divisi yaitu sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat
jaringan saraf juga meliputi sel yang tidak dapat mentransmisikan impuls namun mendukung aktivitas neuron yaitu sel glial, bentuk gabungan dinamakan neuroglia, yaitu sel yang terikat bersama neuron dan melindungi neuron.
foto Sel saraf (neuron)
B. ORGAN
organ terdiri dari 2 atau lebih dari 4 tipe jaringan yang tersusun dalam
berbagai proporsi dan pola seperti sebagai buntelan, irisan,lapisan, tabung,
ginjal terdiri dari :
1.pembuluh darah yang dindingnya mengandung berbagai otot polos,
dan jaringan ikat,
2.serangkaian tabung kecil yang masing-masing terdiri dari epitel sederhana,
3.elemen jaringan ikat longgar yang menghubungkan seluruh bagian ginjal dan termasuk kapsul pelindung yang mengelilingi organ.
4. perpanjangan dari neuron yang berakhir dekat otot dan sel epitel.
beberapa organ tersusun dalam unit yang kecil seperti subunit, bernama unit fungsional yang masing-masing melakukan fungsi organ. contoh, unit fungsional dari ginjal yaitu nefron yang mengandung tabung kecil, manusia memiliki sistem organ atau kumpulan organ yang bersama melakukan fungsi secara keseluruhan, contoh, ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra menyusun sistem urinari, semua sel-sel ini menunjukkan aktivitas untuk semua bentuk kehidupan seperti metabolisme dan replikasi,
tubuh mengandung organ organ dan masing-masing mempunyai bentuk dan fungsi , setiap organ tubuh manusia terdiri dari dua atau lebih jaringan yang bekerja bersama sehingga memungkinkan organ untuk melakukan fungsi ,
kelangsungan hidup seluruh sel tubuh yaitu lingkungan internal tubuh, yang mengacu pada cairan yang mengelilingi sel dan yang ada dalam darah,
tulang,lambung, jantung, otak merupakan organ. bagian organ dapat
dibedakan menjadi 2 bagian yakni anterior dan posterior
foto organ bagian anterior dan posterior
beberapa contoh organ seperti usus besar, ureter, kandung kemih, uretra,otak, sumsum tulang belakang, pembuluh nadi, laring, esophagus, trakea, aorta, paru-paru, diafragma, jantung, liver, pankreas, lambung, kandung empedu, limfa, ginjal, usus halus,
foto organ dalam tubuh
C. SISTEM ORGAN
kumpulan organ terorganisir dalam sistem tubuh,sistem pencernan terdiri dari usus kecil ,usus besar,mulut, kelenjar saliva, faring, esofagus, lambung, pankreas, hati, kantung empedu, yang semuanya bekerja sama untuk memecahkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap ke dalam darah untuk kirim ke seluruh sel,pankreas termasuk ke dalam sistem endokrin dan pencernaan ,
Sistem organ Fungsi
pencernaan mencerna makanan dan menyerap nutrisi
reproduksi pria menghasilkan sperma
reproduksi menghasilkan oosit,
wanita
integumenta mengatur suhu ,melindungi jaringan di bawahnya
kerangka mendukung , melindungi organ , menyimpan mineral,
menghasilkan unsur
otot menggerakkan tubuh menghasilkan panas
Respirasi menukar O2 dan CO2 di paru-paru, pengatur ph
menghasilkan suara
kardiovaskular kirim panas & material dari & ke sel-sel tubuh
limfoid membersihkan mengumpulkan cairan interstisial
mengembalikan ke darah memberikan kekebalan
perkemihan mengatur darah dengan membentuk dan
mengeluarkan urin
endokrin mensekresikan hormon dan mengatur tubuh
saraf mengkoordinasi fungsi tubuh mempermudah
memori
SISTEM SARAF
sistem saraf yaitu kumpulan dari jaringan ikat miliaran sel yang terdiri dari
2 bagian . bagian sentral terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak dinamakan sistem saraf pusat (SSP), bagian di luar dinamakan sistem saraf tepi (perifer) (SST)sistem saraf pusat dari semua aktivitas mental, seperti memori, pemikiran, pembelajaran, sistem saraf mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh,sistem saraf adalah pusat jaringan komunikasi,pusat pengendali tubuh, pusat pengaturan ,sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, saraf , ganglia, darah, dan jaringan ikat yang secara bersama melakukan kegiatan kompleks dari sistem saraf.
Sistem saraf bekerjasama dengan sistem endokrin dalam rangka mengatur dan mempertahankan lingkungan internal tubuh homeostasis dengan mengendalikan kelenjar endokrin (hipofisis) melalui hipotalamus otak.
Melalui reseptornya, sistem saraf membuat tubuh berhubungan dengan lingkungan , baik eksternal dan internal.
aktivitas sistem saraf dikelompokkan dalam 3 kelompok ,antaralain:
fungsi motorik sistem saraf mengaktifkan organ efektor otot dan kelenjar untuk memicu respon, proses ini dinamakan output motorik,
fungsi sensorik. sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik untuk memantau perubahan yang terjadi di dalam dan luar tubuh,informasi yang dikumpulkan dinamakan input sensorik,fungsi integritas
sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan setiap saat,proses ini dinamakan integrasi.
Sistem saraf dibagi menjadi 2 kategori ,antaralain:
1.sistem saraf tepi (SST)
2. sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang sebagai pusat kendali seluruh sistem dan pusat integrasi saraf tubuh menerima informasi yang masuk (impuls saraf), analisis , semua sensasi tubuh dan perubahan lingkungan eksternal disampaikan dari reseptor dan organ perasa ke SSP untuk ditafsirkan
jaringan saraf terdiri atas kelompok sel saraf atau neuron yang mengirimkan informasi dinamakan impuls saraf dalam bentuk perubahan elektrokimia, merupakan sel konduksi.
neuron yaitu sel halus untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf.
neuron atau sel-sel saraf yaitu unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
neuron yaitu sel saraf , jaringan saraf juga terdiri dari sel-sel yang
melakukan dukungan ,sel-sel ini dinamakan neuroglia atau sel glial,lebih dari
60% dari semua sel otak yaitu sel neuroglia, neuroglia bukan sel konduksi.
Neuroglia yaitu jenis khusus dari jaringan ikat untuk sistem saraf,
neuron bervariasi dalam ukuran dan bentuk, neuron bersifat amitotik yaitu bila neuron mengalami kerusakan, maka tidak dapat digantikan karena neuron tidak mengalami mitosis, neuron bersifat iritabilitas dan konduktivitas. konduktivitas yaitu mengirimkan impuls saraf sepanjang akson ke neuron lain atau sel efektor,iritabilitas yaitu menanggapi rangsangan dengan membentuk impuls saraf. iritabilitas dan konduktivitas ini memungkinkan sistem saraf mengirim sinyal lewat melalui sarana listrik dan kimia,
Setiap neuron mempunyai 3 bagian,antaralain:
satu akson,badan sel, satu atau lebih dendrit
foto Neuron dan bagian-bagiannya
A. BADAN SEL
badan sel saraf yaitu bagian yang paling besar dari sel saraf, setiap badan sel
saraf mengandung inti tunggal , inti ini merupakan pusat kendali sel. badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. pada badan sel saraf terdapat badan golgi, lisosom,inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom,
dalam sitoplasma badan sel, terdapat retikulum endoplasma kasar (reticulum endoplasmic rough RER) Dalam neuron, ER kasar mempunyai struktur granular dinamakan sebagai badan nissl. atau zat chromatophilic.yang merupakan tempat sintesis protein.
B. DENDRIT
dendrit yaitu serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti cabang cabang pohon. dendrit merupakan perluasan dari badan sel. ini adalah daerah reseptif neuron. dendrit menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
C. AKSON
akson yaitu serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
akson hilock yaitu prosesus panjang atau serat yang dimulai secara tunggal namun dapat bercabang dan pada ujungnya mempunyai banyak perpanjangan halus dinamakan terminal akson yang kontak dengan dendrit dari neuron lainnya, neurofibril yaitu benang-benang halus yang terdapat di dalam akson neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin ,yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya .rangsangan. pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak dinamakan mielin yang merupakan kumpulan sel schwann yang menempel pada akson.
fungsi mielin yaitu melindungi akson dan memberi nutrisi.
sel schwann yaitu sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. membran plasma sel schwann dinamakan neurilemma.
nodus ranvier yaitu bagian dari akson yang merupakan celah sempit dan tidak terbungkus mielin , yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls,
1. Sel Neuroglia
neuroglia melindungi, mendukung, memelihara neuron. jumlahnya jauh lebih banyak 10 sampai 15 kali dibandingkan neuron dan sel neuroglia dapat bermitosis. sel neuroglia berperan dalam reaksi saraf selama infeksi.
sel-sel neuroglia merupakan lokasi tumor pada sistem saraf. salah satu jenis neuroglia adalah sel Schwann, yang ada di sistem saraf tepi (SST).
ada berbagai jenis sel neuroglia, neuroglia tidak menkonduksikan impuls, sehingga dinamakan sel non-saraf atau sel glial.
4 jenis neuroglia lainnya ada di SSP, dimana jumlahnya bahkan lebih banyak dibandingkan neuron , Sel-sel neuroglia dikirimkan dalam sistem saraf pusat (SSP) juga sistem saraf perifer (SST). sel-sel neuroglia digolongkan menjadi 2 jenis,antaralain: Sel neuroglial tepi (perifer),Sel neuroglial sentral,
foto sel glia dari sistem saraf pusat
astrosit bergabung dengan epitel pembuluh darah untuk membentuk sawar darah otak, yang melindungi neuron dengan mengatur pertukaran material antara darah dan neuron, astrosit yaitu sel berbentuk bintang yang membungkus sel-sel saraf untuk membentuk jaringan pendukung di sumsum tulang belakang dan otak,. kurangnya neurilemma memicu ketidak mampuan akson dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk regenerasi sesudah cedera,.sel mikroglia yaitu sel kecil yang melindungi SSP (tersebar di seluruh SSP) berperan untuk menelan dan menghancurkan mikroba seperti bakteri dan kotoran selular, oligodendroglia menghasilkan selubung mielin berlemak pada neuron otak dan .sumsum tulang belakang dari SSP, namun tidak membentuk neurilemma. oligodendroglia tampak seperti astrosit kecil yang memberi dukungan dengan membentuk baris semikaku seperti jaringan ikat antara neuron di otak dan sumsum tulang belakang. .sel ependimal melapisi ventrikel otak yang berisi cairan. sebagian menghasilkan cairan serebrospinal dan lain-lain dengan silia mengerakkan cairan melalui SSP. sel schwann membentuk selubung mielin yang mengelilingi serat saraf di SST,
Jenis, lokasi dan fungsi sel glia
Jenis Sel: -Lokasi :-Deskripsi:- Fungsi:
Jenis Sel :Sel Schwann
Lokasi : SST
Deskripsi: Sel glia pada SST Sel datar, panjang, prosesus datar yang
membungkus di sekitar akson pada SST, mempunyai neurilemma
Fungsi: -Berperan dalam regenerasi serat saraf, Membetuk selubung
mielin di sekitar akson pada SST
Jenis Sel : Sel satellite
Lokasi : SST
Deskripsi: ada pada permukaan luar neuron SST Sel datar, mirip dengan sel
Schwann
Fungsi: - Mendukung badan sel saraf dalam ganglia
Jenis Sel : Astrosit -
Lokasi : SSP-
Deskripsi: Berbentuk bintang; banyak prosesus panjang dengan ujung bulat untuk pelekatanDalam sawar darah otak
Fungsi:- Mengikat pembuluh darah ke saraf, mengatur komposisi cairan di sekitar neuron,Dalam sawar darah otak mencegah senyawa senyawa toksik yang akan memasuki otak
Jenis Sel : Sel epindemal
Lokasi : SSP
Deskripsi: Sel kolomnar dengan silia
Fungsi: Membentuk lapisan rongga di otak dan sumsum tulang belakang,membentuk dan sirkulasi CSS,
Jenis Sel :Mikroglia
Lokasi : SSP
Deskripsi: Sel kecil dengan prosesus panjang, makarofag dimodifikasi
Fungsi: - Bertindak sebagai fagosit dalam SSP, berkumpul dimanapun cedera atau infeksi terjadi
Jenis Sel :Oligodendroglia/oligodendrosit
Lokasi : SSP
Deskripsi: Sel kecil dengan jumlah sedikit, namun panjang, prosesus yang membungkus akson
Fungsi: - Memberikan dukungan dan koneksi - Membentuk selubung
mielin di sekitar akson
2. pengelompokan jaringan saraf
substansi putih merujuk pada kelompok akson bermielin (mielin mempunyai warna keputihan) dari banyak neuron didukung oleh neuroglia. substansi putih membentuk traktus saraf dalam SSP,
area abu-abu dari sistem saraf dinamakan subastansi abu-abu, yang terdiri dari dendrit ,badan sel dan saraf , ini juga dapat terdiri dari bundel akson tidak bermielin dan neuroglia mereka. substansi abu-abu pada permukaan otak dinamakan korteks.sebuah saraf adalah bundel dari serat-serat yang terletak di luar SSP. sebagian besar saraf adalah substansi putih. badan sel saraf yang ditemukan di luar SSP digolongkan bersama untuk membentuk ganglia. karena ganglia terdiri dari badan sel saraf yang tidak bermielin, maka digolongkan substansi abu-abu. inti (nukleus) yaitu massa badan sel saraf dan dendrit di dalam ssp,yang terdiri dari substansi abu-abu; tanduk (horn) yaitu daerah materi abu-abu di sumsum tulang belakang.
neuron digolongkan berdasarkan struktur dan fungsinya. berdasar fungsi
dibedakan menjadi 3 , yaitu interneuron, neuron aferen, neuron eferen ,
foto 5
3 kelompok neuron. tanda panah menunjukkan arah transmisi aktivitas saraf.
neuron aferen dimana SST menerima input pada reseptor sensorik. komponen eferen dari SST dapat berakhir pada otot, kelenjar, neuron, atau sel efektor lainnya. keduanya komponen aferen dan eferen dapat terdiri dari dua neuron,
karakteristik 3 jenis fungsional neuron
1. interneuron
terletak seluruhnya dalam SSP ,Berjumlah > 99 % dari semua neuron
berfungsi sebagai integrator dan pengubah sinyal,
2. neuron aferen
prosesus tunggal dari badan sel membelah menjadi prosesus perifer panjang
(akson) yang berada di SSO dan prosesus pusat pendek (akson) yang berada di
SSP,Menyampaikan informasi ke SSP dari reseptor di ujung perifer nya
3. Neuron eferen
Badan sel dengan beberapa dendrit dan segmen kecil akson berada di SSP,
sebagian besar akson berada di SSO,Menyampaikan informasi dari SSP ke sel efektor, utamanya sel otot, kelenjar, dan sel lainnya
foto 6 jenis struktural neuron. (a) neuron multipolar. (b) neuron bipolar. (c) neuron unipolar (pseudounipolar)
secara struktur terdapat 3 jenis neuron, yaitu:unipolar, multipolar, bipolar,
1. neuron unipolar mempunyai satu prosesus yang memperpanjang dari badan sel.
2. neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson yang memanjang dari badan sel. sebagian besar neuron yang badan selnya berada di otak dan sumsum tulang belakang yaitu neuron multipolar,
3. neuron bipolar hanya mempunyai dua prosesus.yaitu dendrit dan akson, memanjang dari
ujung yang berlawanan dari badan sel. neuron bipolar terdapat pada bagian sensorik dari hidung,mata, telinga,
sinapsis yaitu hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang
lain. ini terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan ujung
dendrit neuron yang lain. celah antara satu neuron dengan neuron yang lain dinamakan celah sinapsis. loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis, baik ion positif dan ion negatif. di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel sinapsis. saat impuls mencapai ujung neuron (terminal akson), vesikel akan bergerak, kemudian melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan neurotransmiter. neurotranmiter berdifusi melalui celah sinapsis, kemudian menempel pada reseptor di membran pascasinapsis
SISTEM SARAF PUSAT
sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, yang berada di rongga tubuh dorsal. ini tertutup dalam tulang untuk perlindungan. otak bersambungan dengan sumsum tulang belakang di foramen magnum. fungsi sumsum tulang belakang yaitu untuk menyampaikan impuls sensorik dari tepi (perifer) ke otak dan untuk mengkonduksikan impuls motorik dari otak ke tepi.
otak dan sumsum tulang belakang adalah lunak, organ halus yang akan
mudah rusak tanpa perlindungan ,sekitar tulang dan membran fibrosa
memberikan perlindungan dan dukungan. otak menempati rongga tengkorak dibentuk oleh tulang tengkorak (kranial), dan sumsum tulang belakang terletak di dalam kanal tulang belakang yang dibentuk oleh tulang belakang. 3 membran berada antara SSP dan tulang sekitarnya. membran ini dinamakan meninges.
foto Meninges
meninges
dari eksternal ke internal, meninges adalah dura mater, araknoid mater, dan pia
mater. ruang antara pia mater dan arachnoid mater, dinamakan ruang subaraknoid, terisi dengan css meninges yaitu 3 membran jaringan ikat yang berada eksternal ke organ SSP
meninges:
melindungi pembuluh darah dan mengelilingi sinus vena,membentuk partisi di tengkorak kepala,mengandung cairan serebrospina, menutupi dan melindungi SSP
Cairan Serebrospinal
CSS diselimuti SSP dan mengisi sejumlah rongga .yang berada di dalam otak dan sumsum tulang belakang, membentuk bantal cair yang .memberikan daya apung untuk struktur SSP sehingga tidak bersandar langsung pada permukaan tengkorak atau dura mater. Daya apung CSS mengurangi berat otak hampir 30
kali lipat, Berat lebih ringan berarti sedikit tekanan pada pembuluh darah dan saraf yang melekat pada SSP
Cairan serebrospinal (CSS), yaitu bening berair menggenangi SSP,
komposisinya mirip dengan plasma darah dari mana dia terbentuk.
Namun, mengandung sedikit protein dibandingkan plasma dan konsentrasi ion yang berbeda,
CSS mengandung lebih banyak ion Na+, Cl-, dan H+ dibandingkan plasma darah, dan sedikit Ca2+ dan K+,
CSS melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari pukulan dan
trauma ,melindungi otak dari guncangan gerakan kepala yang cepat,
CSS juga memberikan beberapa nutrisi ke jaringan SSP,
CSS disekresi secara terus menerus oleh pleksus koroid, daerah khusus pada dinding ventrikel sesudah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel otak, kanal sentral dari sumsum tulang belakang, dan ruang subarachnoid sekitar SSP.
Sel-sel pleksus koroid memompa natrium dan zat terlarut lainnya (transpor aktif) dari plasma ke dalam ventrikel, menghasilkan gradien osmotik yang menarik air bersama dengan zat terlarut ,
Molekul besar diangkut secara pinositosis.
Sel endotel pembuluh darah di pleksus koroid, bergabung dengan tight junction sawar darah otak, atau sawar darah-cairan serebrospinal.
sehingga , zat tidak dapat lolos antara sel namun harus melewati sel.
sampel cairan serebrospinal menjadi indikator lingkungan kimia
di otak. Prosedur pengambilan sampel ini, dinamakan spinal tap atau pungsi lumbal, yang dilakukan dengan menarik cairan dari ruang subaraknoid antara vertebra di ujung bawah dari sumsum tulang belakang. Adanya protein atau sel darah dalam cairan serebrospinal menunjukkan infeksi.
Pada pasien dewasa, volume total CSS 150 ml (sekitar setengah cangkir) diganti setiap 8 jam atau lebih. Sekitar 500 ml CSS terbentuk setiap hari. Pleksus koroid membantu membersihkan CSS dengan membuang produk limbah dan zat terlarut sampah , Setelah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel, CSS diproduksi dan dialirkan dengan laju yang konstan. Namun, bila sesuatu muncul seperti tumor. menyumbat sirkulasi atau alirannya, CSS terakumulasi dan memberikan tekanan pada otak. ini dinamakan hidrosefalus air di otak,
hidrosefalus memperbesar kepala bayi yang baru lahir karena tulang tengkorak belum menyatu. namun, pada pasien dewasa, tengkorak yang kaku dan keras, dan hidrosefalus cenderung merusak otak karena cairan terakumulasi menekan pembuluh darah dan meremukkan jaringan saraf yang lunak. hidrosefalus diterapi dengan memasukkan pirau .(shunt) ke dalam ventrikel untuk mengalirkan kelebihan cairan ke dalam rongga perut,
foto Lokasi, pembentukan, dan sirkulasi dari CSS
foto Sawar darah otak
lapisan akhir perlindungan untuk otak yaitu penghalang fungsional antara darah dan cairan interstisial ,penghalang ini dibutuhkan untuk mengisolasi pusat kontrol utama tubuh dari zat berbahaya dalam darah dan dari patogen yang terbawa darah seperti bakteri. untuk mencapai perlindungan ini, sebagian besar dari 400 mil kapiler otak membuat sawar darah otak fungsional. walaupun bukan penghalang secara harfiah, permeabilitas sangat selektif dari kapiler otak melindungi otak dari toksin dan dari fluktuasi hormon, ion, dan zat neuroaaktif seperti neurotransmiter dalam darah.
Dalam SSP, sebagian besar molekul hidrofobik dapat berdifusi melintasi sel-sel endotel kapiler, seperti di jaringan lainnya , Namun, transitosis tidak terjadi di sel-sel endotel kapiler dalam SSP, dan pergerakan molekul hidrofilik melintasi dinding kapiler dibatasi oleh sawar darah otak , penghalang fisik yang ada antara darah dan CSS, (cairan interstisial dalam SSP). Keberadaan penghalang ini karena adanya tight junction antara sel endotel kapiler yang meniadakan pori kapiler, sehingga membatasi difusi molekul
hidrofilik antar sel. Astrosit penting terhadap pembentukan sawar darah otak
dimana dia merangsang sel endotel untuk mengembangkan dan mempertahankan tight junction.
foto 11. (a) Kapiler ada di sebagian besar daerah di tubuh. (b) Kapiler otak meskipun astrosit sangat terkait dengan kapiler otak, dia bukan penghalang
sawar darah otak melindungi SSP dari zat-zat berbahaya yang mungkin ada di darah dengan membatasi gerakan molekul melintasi sel endotel kapiler, untuk masuk atau meninggalkan kapiler, molekul harus melintasi sel endotel mereka sendiri. gas dan molekul .hidrofobik lainnya berpenetrasi melalui sel ini secara relatif mudah, karena dapat .bergerak melintasi membran sel secara difusi sederhana melalui lipid bilayer. molekul ini dapat bergerak secara bebas antara darah dan jaringan otak.
bagaimana sawar darah otak bekerja terlihat pada penyakit parkinson, gangguan neurologis dimana kadar neurotransmiter dopamin otak terlalu rendah karena neuron dopaminergik rusak dopamin diberikan dalam pil
atau suntikan tidak efektif karena tidak dapat melintasi sawar darah otak, walaupun prekursor dopamin l-dopa, diangkut melintasi sel sawar darah otak pada transporter asam amino. sesudah neuron mempunyai akses ke l-dopa dalam cairan interstisial, mereka memetabolismenya menjadi dopamin, sehingga sulit diobati,area yang tidak mempunyai sawar darah otak yaitu pusat muntah di medula oblongata. neuron ini memonitor darah dari zat-zat asing yang mungkin toksik, seperti obat.
bila mereka mendeteksi sesuatu yang berbahaya, mereka mengawali refleks muntah. muntah menegeluarkan isi sistem pencernaan dan membantu mengeliminasi toksin yang tercerna.
contoh senyawa hidrofobik yaitu etanol yang menekan fungsi SSP ,
zat hidrofilik seperti ion, karbohidrat, dan asam amino tidak mampu
melintasi membran plasma beberapa sel secara difusi sederhana. Melainkan harus bergantung pada transpor yang dimediasi untuk melintasi dinding kapiler di SSP. Karena transpor yang dimediasi menggunakan protein transpor yang bersifat selektif terhadap molekul tertentu, sawar darah otak yaitu peremeabel secara selektif, memungkinkan .hanya senyawa-senyawa tertentu untuk bergerak melintasinya.
antihistamin membuat mengantuk ,antihistamin generasi pertama adalah golongan amina yang larut ipid yang mudah melintasi .sawar darah otak dan bekerja di pusat otak yang mengendalikan kewaspadaan. obat-obat baru
jauh lebih sedikit larut dalam lemak dan karenanya tidak mempunyai efek sedatif.
senyawa seperti glukosa dapat berpenetrasi ke sawar darah otak secara cepat dengan difusi terfasilitasi karena protein transpor untuk glukosa berada di membran sel. glukosa diangkut melintasi sawar darah otak oleh karier GLUT-1. senyawa-senyawa lainnya diangkut melintasi sawar darah otak meliputi aspirin,insulin, asam amino, kolin (diperlukan untuk sintesis asetilkolin) ,
senyawa hidrofilik , seperti obat-obat tertentu ( antibiotik) katekolamin, ion anorganik (meliputi ion H+), tidak mampu berpenetrasi ke sawar darah
otak ke tingkat yang lebih besar sebab protein transpor untuk senyawa ini tidak ada di sel endotel dari kapiler SSP. Sebagai hasil permeabilitas selektif dari sawar darah otak, komposisi CSS berbeda dari plasma. Oleh karena itu penyakit SSP tertentu dapat didiagnosa hanya dengan mengambil sampel CSS, dengan prosedur spinal tap ,
3 tingkat dari fungsi SSP,antaralain :
1. sumsum tulang belakang (spinal cord). memproses refleks, mengirimkan impuls saraf ke dan dari otak.
2. batang otak (brainstem). menerima input sensorik dan mengawali output motorik, mengendalikan proses kelangsungan hidup .pencernaan,respirasi, sirkulasi,
3. otak besar (serebrum) dan korteks serebral menganalisa ,memproses, mengintegrasikan. informasi; terlibat dengan tingkat tertinggi kognisi, mengawali gerakan .secara sadar, persepsi sensorik,
foto bagian-bagian utama otak manusia
otak yaitu organ yang sangat kompleks, mengandung 100 miliar neuron dan
prosesus neuronal dan sinapsis yang tidak terhitung jumlahnya. otak terdiri dari 4 komponen ,antaralain:
utama: batang otak (brainstem),otak besar (serebrum), otak kecil serebelum (cerebellum) dan diensefalon,
otak manusia menerima 1,5% curah jantung mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen
bagian-bagian otak dan fungsinya
bagian: epitalamus
fungsi : mengandung inti yang merespon terhadap stimulasi penciuman
dan mengandung kelenjar pineal yang menghasilkan hormon .melatonin.
bagian: otak besar (serebrum) inti basal
fungsi : mengendalikan aktivitas otot dan postur; menghambat gerakan yang tidak disengaja saat istirahat,mengendalikan persepsi sadar, pikiran, dan aktivitas motorik sadar; mengabaikan kebanyakan sistem lainnya.
bagian: sistem limbik
fungsi : respon otonom terhadap mood, memori, bau, motivasi, emosi, dan fungsi lain,
bagian: batang otak (brainstem)
fungsi menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak besar; terdiri dari
otak tengah,medula oblongata, pons, dengan formasi reticular
tersebar di ketiga area itu , setiap subdivisi; merupakan lokasi
inti saraf kranial.
bagian: medula oblongata
fungsi : jalur untuk traktus saraf asending dan desending; pusat untuk
beberapa refleks penting seperti muntah, batuk, bersin, cegukan denyut jantung , kekuatan kontraksi, diameter pembuluh darah, pernapasan, menelan,
bagian: pons
fungsi : mengandung desending dan traktur saraf asending , pusat refleks; membantu medula mengendalikan pernapasan,menyampaikan
informasi dari otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum);
bagian: otak tengah (midbrain)
fungsi : mengandung desending dan traktur saraf asending , mengandung pusat refleks yang menggerakan bola mata, kepala, dan leher dalam menanggapi rangsangan visual dan pendengaran.mengrimkan
impuls saraf sensorik dari sumsum tulang belakang ke talamus dan
impuls saraf motorik dari otak ke sumsum tulang belakang.
bagian: formasi retikuler
fungsi : tersebar di seluruh batang otak; mengendalikan aktivitas
batang otak, mengendalikan kontrol motorik, mengendalikan persepsi nyeri,mempertahankan kewaspadaan ,kortikal otak sistem pengaktivasi retikuler (reticular activating system) , mengendalikan koordinasi makan dan bernapas,mengendalikan kontraksi ,mengendalikan ritme, mengendalikan siklus tidur-bangun,
bagian: otak kecil (serebelum)
fungsi : mengendalikan gerakan otot dan tonus; mengendalikan motorik, perencanaan, pemrograman, mengendalikan keseimbangan dan mengatur postur yang tepat; mengatur tingkat gerakan yang disengaja;
bagian: diensefalon
fungsi : menghubungkan batang otak ke otak besar,
pengiriman impuls dan homeostasis,
bagian: talamus
fungsi : pusat pengiriman impuls sensorik, menerima dan
menyampaikan impuls saraf sensorik .kecuali bau ke otak dan
impuls saraf motorik ke pusat otak yang lebih rendah,
bagian: hipotalamus
fungsi : mengatur fungsi dari kelenjar hipofisis.mempengaruhi mood dan gerakan. memberikan kesadaran penuh terhadap sentuhan, tekanan, suhu,nyeri, mempengaruhi perilaku dan emosi. terlibat siklus tidur-bangun dan emosi kemarahan dan ketakutan. pusat integrasi dari sistem saraf otonom.
mengatur suhu tubuh (termoregulator), asupan makanan, keseimbangan air dan mineral, denyut jantung dan tekanan darah rasa haus, lapar,
pengeluaran urin, dan respon seksual.
foto Area sistem limbic
kedua belahan otak besar (serebrum) terdiri dari empat lobus:
lobus temporal,lobus frontal ,lobus oksipital,lobus parietal ,
Fungsi Lobus dari Koreteks Serebral
Lobus: Lobus Parietal
Fungsi: Merumuskan pola berbicara logis menulis untuk mengekspresikan
pikiran dan emosi,Pemrosesan dan integrasi informasi somatosensori
Memahami bahasa lisan dan tertulis,
Lobus: Lobus Frontal
Fungsi: Kemampuan berbicara perilaku,intelektual, kepribadian, penilaian, yang
lebih tinggi,Gerakan sadar (volunter) otot rangka
SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi (SST) dibagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil,
kategori kedua ini terdiri dari semua saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang dan otak dengan kelenjar reseptor sensorik dan otot,
SST membawa impuls saraf yang dibentuk oleh reseptor
sensorik, seperti reseptor nyeri dan suara, ke SSP. Ia juga membawa impuls saraf dari SSP ke efektor, yaitu: otot, kelenjar, dan jaringan adiposa.
sistem saraf tepi terdiri dari 31 pasang saraf tulang belakang (spinal) yang berasal dari sum -sum tulang belakang dan 12 pasang saraf tengkorak (krania)l yang berasal dari batang otak ,
SST dibagi lagi menjadi 2 subkategori: sistem tepi aferen, yang terdiri dari
neuron aferen atau sensorik yang menyampaikan informasi dari reseptor di bagian perifer atau tepi tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem tepi eferen, yang terdiri dari neuron eferen atau motorik yang menyampaikan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar. Sistem tepi eferen dibagi lagi menjadi 2 subkategori yaitu
1. sistem saraf otonom (SSO), yang .melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos (seperti otot .polos dari usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan), ke jaringan otot
jantung dari jantung, dan ke kelenjar (seperti kelenjar endokrin). SSO dianggap saraf tidak sadar (involunter).
Sistem saraf otonom mempertahankan homeostasis tubuh dengan mengendalikan aktivitas, seperti fungsi ,urinari, laju jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, proses pencernaan, Organ yang dipengaruhi oleh sistem ini menerima serabut saraf dari dua
divisi SSO yaitu: divisi parasimpatis, yang merangsang atau mempercepat kegiatan vegetatif tubuh seperti pencernaan, urinasi, dan defekasi dan mengembalikan atau memperlambat aktivitas lainnya. divisi simpatis, yang merangsang atau mempercepat aktivitas dan mengikutsertakan pengeluaran energi dan menggunakan norepinefrin sebagai neurotransmitter, Menggunakan asetilkolin sebagai neurotransmitter di ujung saraf.
2.sistem saraf somatik, yang menkonduksikan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang .ke otot rangka, sehingga mengakibatkan manusia mampu merespon atau bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal ,
SSO dibagi menjadi sistem saraf enterik, divisi simpatis dan parasimpatis,
Divisi simpatis dan parasimpatis berbeda secara struktural di
lokasi ganglia otonom mereka dan lokasi badan sel neuron praganglion mereka dalam SSP ,.SSE dianggap sebagai bagian dari SSO karena neuron simpatis dan parasimpatis merupakan bagian penting dari SSE,
Sistem saraf enterik (SSE) yaitu jaringan yang kompleks dari badan sel neuron dan akson dalam dinding saluran pencernaan,
Divisi Simpatis Badan sel neuron praganglion simpatis berada di tanduk lateral dari subtansi abu-abu sumsum tulang belakang antara segmen toraks pertama (T1) dan segmen lumbar kedua (L2),
karena lokasi badan sel praganglion ini, divisi simpatis kadang-kadang dinamakan divisi torakolumbar. akson dari neuron praganglion keluar melalui akar ventral dari saraf tulang belakang (spinal) T1-L2, tentu saja melalui saraf tulang belakang untuk jarak pendek, .meninggalkan saraf ini menuju ke ganglia simpatis, Ada dua jenis ganglia simpatis yaitu ganglia kolateral. dan rantai ganglia simpatis ,
rantai ganglia simpatis saling terhubung satu sama lain sehingga dinamakan demikian karena rantai ganglia simpatis membentuk rantai sepanjang sisi kiri dan kanan dari kolom tulang belakang
(verterbral). rantai ganglia simpatis dinamakan ganglia paravertebral (samping kolom vertebral) karena
lokasi rantai ganglia simpatis . walaupun divisi simpatis berasal di area toraks dan lumbar vertebral, rantai
ganglia simpatis meluas ke area sakral dan seviks , sebagai hasil dari penggabungan ganglia
selama perkembangan fetus, terdapat 4 pasang ganglia sakral, 3 pasang ganglia serviks, 11 pasang ganglia toraks dan 4 pasang ganglia lumbar,
ganglia kolateral (aksesori ) yaitu ganglia yang tidak berpasangan berada di rongga abdominopelvis,
ini dinamakan ganglia prevertebral sebab posisinya anterior ke kolom vertebral.
akson dari neuron praganglion mempunyai diameter kecil dan termielinasi.
divisi parasimpatis
badan sel neuron praganglion parasimpatis berada baik di dalam inti saraf kranial di batang otak atau di dalam bagian lateral dari substansi abu-abu di daerah sakral sumsum tulang belakang dari S2 ke S4. divisi parasimpatis dinamakan divisi kraniosakral. Akson dari neuron praganglion parasimpatis dari otak ada di saraf kranial III, VII, IX, dan X dan dari sumsum tulang belakang di saraf splanknik pelvis. Akson praganglion .melalui saraf ini ke ganglia terminal, dimana mereka bersinaps dengan neuron .pascaganglion. Akson dari neuron pascaganglion memperpanjang jarak yang relatif pendek
dari ganglia terminal ke efektor. Ganglia terminal baik dekat atau melekat dalam dinding organ dipersarafi oleh neuron parasimpatis. Kebanyakan dari ganglia parasimpatis kecil, namun beberapa, seperti di dinding saluran pencernaan adalah besar.
perbedaan struktur antara divisi simpatis dan parasimpatis.
perbandingan divisi simpatis dan parasimpatis
masalah : Neurotransmiter
Simpatis:
Neuron praganglion
menghasilkan asetilkolin (ACh),
yang bersifat eksitatori dan
merangsang neuron
pascaganglion. Sebagian
besar neuron pascaganglion
menghasilkan norepinefrin
(NE). yang mempersarafi sebagian
besar kelenjar keringat dan
beberapa pembuluh darah di
otot rangka melepaskan ACh.
Parasimpatis :
Neuron pascaganglion
Neuron praganglion
menghasilkan ACh, yang
bersifat eksitatori dan
merangsang neuron
pascaganglion. Neuron
pascaganglion menghasilkan
ACh.
masalah :Efek fisiologi
Simpatis:
Respon fight or flight
Parasimpatis :
Aktivitas rest and digest
masalah : Distribusi
Simpatis:
Sebagian besar tubuh: kulit,
kelenjar keringat, otot pili
arektor dari folikel rambut,
jaringan adiposa, otot polos
pembuluh darah
Parasimpatis :
Terbatas, utamanya ke
kepala, dan visera toraks,
abdomen dan pelvis,
beberapa pembuluh darah.
masalah : Lokasi Praganglion Badan Sel
Simpatis:
Lateral horn dari gray mater
sumsum tulang belakang (T1-
L2)
Parasimpatis :
Batang otak dan bagian
lateral dari substansi abu�abu sumsum tulang belakang
(S2-S4)
masalah : Aliran Keluar dari SSP
Simpatis:
Saraf spinal
Saraf simpatis
Saraf splanknik
Parasimpatis :
Saraf kranial
Saraf splanknik pelvis
masalah : Ganglia
Simpatis:
Ganglia rantai simpatis
sepanjang susmsum tulang
belakang untuk saraf spinal
dan simpatis, ganglia
kolateral untuk saraf
splanknik
Parasimpatis :
Ganglia terminal dekat atau
pada organ efektor
masalah : jumlah neuron
pascaganglion untuk setiap
neuron praganglion
Simpatis:
Banyak (banyak perbedaan)
Parasimpatis :
Sedikit (sedikit perbedaan)
masalah : Panjang Realtif dari Neuron
Simpatis:
Praganglion pendek
Pasca ganlion panjang
Parasimpatis :
Praganglion panjang
Pasca ganlion pendek
pleksus
akson pascaganglion memperpanjang secara langsung melalui saraf ke organ target, akson pascaganglion menjadi bagian dari pleksus saraf otonom,
pleksus saraf otonom bersifat kompleks, jaringan saraf yang saling berhubungan yang dibentuk oleh neuron dari divisi parasimpatis dan simpatis ,
pleksus mengikuti rute pembuluh darah merupakan sarana dimana akson otonom menyalurkan ke seluruh tubuh. pleksus saraf otonom terkait dengan keduanya, divisi simpatis dan parasimpatis. akson dari neuron sensorik juga berkontribusi terhadap pleksus ini. pleksus saraf otonom dinamai sesuai dengan organ yang di suplai atau pembuluh darah beserta dimana ditemukan. contoh , pleksus aorta toraks ada di sepanjang aorta toraks pleksus jantung mensuplai jantung,
Sistem Saraf Enterik
sistem saraf enterik terdiri dari pleksus saraf dalam dinding saluran pencernaan.
pleksus mempunyai tiga sumber:
1.neuron enterik, yang terbatas ke pleksus enterik
2.neuron sensorik yang menghubungkan saluran pencernaan ke SSP,
3.Neuron motorik SSO yang menghubungkan SSP ke saluran
pencernaan,
SSP mampu memantau saluran pencernaan dan mengendalikan otot polos dan kelenjarnya melalui refleks otonom. contohnya , neuron sensorik mendeteksi regangan saluran pencernaan, dan potensial aksi ditransmisikan ke SSP. Sebagai respon, SSP mengirimkan potensial aksi ke kelenjar di saluran pencernaan, sehingga terjadi sekresi. neuron enterik mampu mengendalikan saluran pencernaan secara independen dari SSP melalui refleks lokal. contoh peregangan saluran pencernaan terdeteksi oleh neuron sensorik enterik, yang merangsang interneuron enterik. Interneuron enterik merangsang saraf motorik enterik, yang merangsang kelenjar untuk mensekresi. walaupun sistem saraf enterik mampu mengendalikan aktivitas saluran pencernaan sepenuhnya secara independen dari SSP, kedua sistem pada umumnya bekerja bersama.
Ada 3 jenis utama dari neuron enterik,antaralain:
1.interneuron enterik menghubungkan neuron sensorik enterik dan motorik satu sama lain.
2. neuron sensorik enterik mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan
atau mendeteksi perubahan komposisi kimia dari isi saluran ,
3. neuron enterik motorik merangsang atau menghambat kontraksi otot polos dan sekresi kelenjar,
Aktivitas simpatis versus parasimpatis
SSO mempersarafi sebagian besar organ melalui serat simpatis dan parasimpatis. contoh organ yang dipersarafi oleh keduanya yaitu saluran reproduksi,saluran pencernaan, hati, kandung kemih,
divisi simpatis dan parasimpatis dari SSO mempertahankan homeostasis dengan menyesuaikan fungsi tubuh agar sesuai dengan tingkat aktivitas fisik.
persarafan ganda organ oleh kedua divisi dari SSO tidak bersifat universal. contoh .kelenjar keringat dan pembuluh darah dipersarafi oleh neuron simpatis hampir seluruhnya. dimana persarafan ganda ini ada, salah satu divisi mungkin lebih dominan dibandingkan divisi lain. contoh , persarafan parasimpatis dari saluran pencernaan lebih dominan dan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan persarafan simpatis.
dimana kedua neuron simpatis dan parasimpatis mempersarafi organ
tunggal, divisi parasimpatis berpengaruh yang lebih besar dalam kondisi istirahat. divisi simpatis berpengaruh besar pada kondisi aktivitas fisik dan stres, walaupun , divisi simpatis tidak aktif selama kondisi istirahat; namun memainkan peran selama istirahat dengan menjaga tekanan darah dan suhu tubuh. selama latihan fisik divisi simpatis mengalirkan darah dan nutrisi ke
struktur yang aktif dan menurunkan aktivitas organ yang tidak penting. sehingga dinamakan respon fight-or-flight.
respon yang dihasilkan oleh divisi simpatis selama latihan ,antaralain :
1. peningkatan suhu tubuh saat melatih otot, akan menghasilkan panas. vasodilatasi pembuluh darah di kulit membawa darah hangat dekat ke permukaan, dimana panas hilang , aktivitas kelenjar keringat meningkat, menghasilkan peningkatan produksi keringat,
2. selama latihan, aktivitas organ yang tidak penting menurun. contoh, proses
mencerna makanan melambat karena kelenjar pencernaan menurunkan sekresinya dan kontraksi otot polos yang mencampur dan memindahkan makanan melalui saluran pencernaan menurun.
3. vasodilatasi pembuluh darah otot terjadi selama latihan. saat otot rangka atau otot
jantung berkontraksi, oksigen dan nutrisi telah digunakan dan produk limbah
dihasilkan. penurunan oksigen dan nutrisi dan akumulasi produk limbah merangsang
vasodilatasi. vasodilatasi menguntungkan karena meningkatkan aliran darah,
membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan dan melepaskan produk limbah.
namun vasodilatasi yang berlebihan, menurunkan tekanan darah, sehingga
mengurangi aliran darah. sebaliknya, peningkatan stimulasi pembuluh darah otot rangka oleh saraf simpatis selama latihan memicu vasokonstriksi, yang
mencegah penurunan tekanan darah.
4. peningkatan laju jantung dan kekuatan kontraksi meningkatkan tekanan darah dan pergerakan darah,
5. vasokonstriksi terjadi pada pembuluh darah dari jaringan yang tidak terlibat dalam latihan. contoh , vasokonstriksi pada organ abdominopelvis mengurangi aliran darah .melalui mereka, mengakibatkan lebih banyak darah yang tersedia bagi jaringan untuk berlatih.
6. pelebaran saluran udara meningkatkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
7. peningkatan pemecahan sumber energi yang tersimpan terjadi selama latihan. sel otot rangka dan sel hati (hepatosit) dirangsang untuk memecah glikogen menjadi glukosa. .sel otot rangka menggunakan glukosa, dan sel hati melepaskannya ke dalam darah .untuk digunakan oleh jaringan lain. adiposit memecah trigliserida dan melepaskan .asam lemak ke dalam darah, yang digunakan sebagai sumber energi oleh otot rangka dan otot jantung.
divisi simpatis maupun parasimpatis aktif atau tidak aktif secara terus
menerus, ada berbagai tingkat regulasi, tergantung pada tingkat aktivitas tubuh. perbedaan perbedaan dalam regulasi dari organ yang sama adalah hasil dari neurotransmiter yang khas dilepaskan oleh serat pascaganglion dan reseptor spesifik pada sel target.
peningkatan aktivitas dari divisi parasimpatis sejalan dengan keadaan
istirahat. divisi parasimpatis mengatur pencernaan dengan menggerakkan material melalui saluran pencernaan,merangsang sekresi kelenjar,
meningkatkan pencampuran makanan dengan enzim pencernaan dan empedu,
peningkatan aktivitas parasimpatis menciutkan jalan udara, pergerakan udara menurun ,divisi parasimpatis mengendalikan defekasi dan urinari, peningkatan rangsangan parasimpatis menurunkan laju jantung, sehingga menurunkan tekanan darah.
jalur otonom mempunyai 2 neuron eferen dalam rangkaian
semua jalur otonom (simpatis dan parasimpatis) terdiri dari 2 neuron dalam
rangkaian ,neuron pertama, dinamakan neuron praganglion, berasal dalam
sistem saraf pusat dan menjukur ke ganglion otonom di luar SSP. disana neuron praganglion bersinapsis dengan neuron kedua dalam jalur (neuron pascaganglion). neuron ini mempunyai
badan sel dalam ganglion dan proyeksi aksonnya ke jaringan target. (ganglion yaitu sekelompok badan sel saraf yang berada di luar SSP. Dalam SSP setara dengan inti.
foto Neuron praganglion dan pascaganglion
neurotransmiter
neurotransmiter memanfaatkan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain juga dengan sel lainnya di seluruh tubuh, lebih dari 100 neurotransmiter bekerja dalam sistem saraf manusia, saat dilepaskan, neurotransmiter menghasilkan efek eksitatori atau inbibitori pada sel pascasinap.
neurotransmiter eksitatori mengakibatkan pembentukan impuls di sel pascasinap sehingga meningkatkan fungsi sel. neurotransmiter inhibitori menghambat pembentukan impuls di sel pascasinap, menghasilkan penghambatan fungsi sel,
satu neurotransmitter mampu menghasilkan keduanya, efek eksitatori (perangsangan) dan inhibitori (penghambatan) tergantung pada dendrit,sel pascasinaptik penerima sinyal. badan sel
dari neuron pascasinap bersinap dengan ratusan neuron prasinap,
beberapa neurotransmiter yang dilepaskan pada sinapsis ini memberi efek eksitatori (perangsangan), sedang beberapa menimbulkan efek inhibitori (penghambatan). ada atau tidak ada impuls saraf yang terbentuk dalam neuron pascasinaptik tergantung pada apakah efek eksitatori atau inhibitori mendominasi pada waktu itu,
ujung saraf simpatis dan parasimpatis mensekresikan 1 dari 2 neurotransmiter,
bila neuron mensekresikan epinefrin, maka adalah neuron adrenergik
bila neuron mensekresikan asetilkolin, maka adalah neuron kolinergik,
hampir semua neuron pascaganglion dari divisi simpatis adalah adrenergik, tetapi beberapa neuron pascaganglion yang mempersarafi kelenjar keringat termoregulator adalah kolinergik, neuron adrenergik suatu waktu mensekresikan adrenalin atau epinefrin, semua neuron praganglion dari divisi simpatis dan parasimpatis dan semua neuron pascaganglion dari divisi parasimpatis adalah kolinergik.
foto Neurotransmiter dan reseptor dari saraf simpatis dan parasimpatis
foto Lokasi reseptor muskarinik dan adrenergik
zat selain neurotransmiter biasa telah diekstraksi dari neuron SSO. zat-zat ini antaralain : oksida nitrat; asam lemak, seperti eikosanoid; peptida, seperti gastrin, somatostatin, kolesistokinin, peptida usus vasoaktif, enkephalin, dan
substansi p; dan monoamin, seperti dopamin, serotonin, dan histamin. peran spesifik yang banyak dari senyawa ini dalam mengatur SSO tidak jelas, namun berfungsi baik sebagai zat neuromodulator atau neurotransmitter ,
reseptor kolinergik yaitu reseptor dimana asetilkolin terikat dan dikelompokkan sebagai muskarinik atau reseptor nikotinik, pengelompokan reseptor ini berdasar penemuan laboratorium dimana nikotin (suatu alkaloid dalam tembakau) dapat terikat ke beberapa reseptor kolinernik, sedang muskarin (suatu alkoloid yang diekstraksi dari jamur (mushrooms) beracun dapat terikat ke beberapa reseptor kolinergik lainnya, meskipun muskarin nikotin tidak secara alami ada dalam tubuh manusia, namun senyawa ini menunjukkan perbedaan antara 2 kelompok reseptor kolinergik dan oleh karena digunakan untuk membedakan keduanya.
reseptor nikotinik berada di membran dari semua neuron pascaganglion di ganglia otonom dan membran dari sel otot rangka. reseptor muskarinik berada di membran sel efektor yang merespon terhadap pelepasan asetilkolin dari neuron pascaganglion ,asetilkolin mengikat reseptor nikotinik mempunyai efek eksitatori sebab menghasilkan pembukaan langsung kanal na+ dan menghasilkan potensial aksi,saat asetilkolin terikat ke reseptor muskarinik, respon sel dimediasi melalui protein G. respon ini, apakah eksitatori atau inhibitori, bergantung pada efektor dimana reseptor itu ditemukan asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada otot jantung, responnya mengurangi laju jantung dan asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada sel otot polos, responnya meningkatkan laju kontraksinya.
penyatuan neurotransmiter dan fungsi reseptor sebagai sinyal ke sel,
mengakibatkan sel untuk merespon. bergantung pada jenis sel, reseptor eksitatori atau inhibitori, reseptor untuk asetilkolin dan norepinefrin berada di membran plasma dari sel tertentu, juga jenis reseptor spesifik untuk berbagai efektor pada tubuh. senyawa obat, dapat juga berinteraksi dengan reseptor untuk mengubah aktivitas sistem saraf otonom. agonis terikat ke reseptor spesifik dan mengaktifkannya, sedang antagonis terikat ke reseptor spesisik dan mencegah aksinya.
reseptor adrenergik yaitu reseptor dimana norepinefrin atau epinefrin terikat.
mereka terletak di membran plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis . respon sel terhadap pengikatan norepinefrin atau epinefrin ke reseptor adrenergik dimediasi melalui protein G. Bergantung pada efektor, aktivasi protein G dapat menghasilkan respon inibitori atau eksitatori ,
Reseptor adrenergik dikelompokkan ke dalam 2 kategori : reseptor beta (β) dan reseptor alfa (α) ,
Epinefrin mempunyai efek lebih besar dibandingkan norepinefrin pada
sebagian besar reseptor (α) dan (β) Subtipe utama dari reseptor (α) yaitu reseptor adrenergik α1 dan α2. Subtipe utama dari reseptor (β) yaitu reseptor adrenergik β1 dan β2,
Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam 2 cara: oleh sistem saraf atau oleh epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan dari kelnjar adrenal. Neuron pascaganglion simpatis melepaskan norepinefrin, yang menstimulasi reseptor adrenergik dalam sinaps
seperti , pembuluh darah secara terus menerus dirangsang untuk
berkontraksi melalui pelepasan norepinefrin. penurunan rangsangan menghasilkan dilatasi dan meningkatkan aliran darah. Peningkatan rangsangan mengakibatkan konstriksi dan mengurangi aliran darah,
kendali dari diameter pembuluh darah berperan dalam mengatur tekanan dan aliran darah, Epinefrin dan norepinefrin dilepaskan dari kelenjar adrenal dan dibawa ke efektor oleh darah yang kemudian terikat ke reseptor adrenergik yang berada di membran plasma sel yang tidak terlibat dalam sinapsis. misal, selama latihan epinefrin dan norepinefrin terikat ke reseptor
Sindrom Guillain-Barré atau Guillain-Barre syndrome (GBS) yaitu suatu penyakit otoimun yang bersifat akut,kumpulan sindrom klinis yang bermanifestasi sebagai inflamasi polyradiculoneuropathy akut, Penyebab sebenarnya penyakit ini belum diketahui namun dapat dipicu oleh vaksinasi,infeksi, operasi ,Penyakit ini termasuk kelompok penyakit neuropati perifer. Ada beberapa jenis GBS, namun bila tidak diberi keterangan lain maka yang dimaksud adalah GBS ,
dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh menyerang selubung mielin saraf tepi. saraf tepi menghubungkan otak dan medula spinalis dengan bagian tubuh lain. kerusakan pada saraf tepi memicu gangguan pengiriman sinyal sebagai akibatnya mwngakibatkan kelemahan otot dan refleks berkurang,
jika parah maka terjadi kelumpuhan total. penyakit ini mengancam nyawa bila otot pernafasan diserang. pada keadaan seperti ini diperlukan respirator. keadaan yang parah akan berlangsung beberapa minggu , kemudian menjadi stabil dan membaik dengan perawatan , ini diatasi dengan obat-obatan dan penggantian plasma (plasma exchange).
gaejala GBS ,antaralain: diplopias,gangguan pupil,oftalmoplegia,disfagia,dysarthria,parestesia, kebas, perubahan sensorik ,gejala pertama biasanya yaitu panas atau demam yang dapat tinggi atau sedang dan .pada hari ketiga diikuti oleh kelemahan dan kesemutan (gringgingen) di kedua tungkai.
kemudian gejala ini meningkat,
Perubahan otonom pada GBS ,antaralain:kemerahan pada wajah,takikardia,bradikardia,hipertensi paroksimal,hipertensi ortostatik,anhidrosis dan/atau diaforesis,retensi urin
memodulasi system kekebalan dengan imunomodulatoar untuk penyembuhan.
terapin non-farmakologi,yaitu;
transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan penyaluran panas dapat bermanfaat untuk terapi mialgia,gerakan pasif anggota badan, pijatan lembut,
terapi farmakologi,yaitu
Gabapentin atau karbamazepin untuk terapi GBS selama fase akut di ICU
antinyeri ajuvan: antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan tertentu.
Intravena imunoglobulin (IVIG) dan plasma exchange,Obat-obat antinyeri: AINS atau parasetamol dengan tambahan narkotika jika diperlukan.
hipotalamus mengendalikan keseluruhan SSO itu. Hampir semua jenis respon otonom dapat dibangkitkan dengan merangsang bagian dari hipotalamus, yang pada gilirannya merangsang pusat SSO di batang otak atau sumsum tulang belakang, walaupun ada tumpang tindih,
rangsangan pada hipotalamus posterior menghasilkan respon simpatis, sedangkan rangsangan pada hipotalamus anterior menghasilkan respon parasimpatis,hipotalamus memantau dan mengendalikan suhu tubuh,
hipotalamus berkaitan dengan otak besar dan bagian penting dari sistem
limbik, yang berperan penting dalam emosi. hipotalamus mengintegrasikan pikiran dan emosi untuk menghasilkan respon SSO.
Kemampuan untuk mempertahankan homeostasis bergantung pada aktivitas
regulatori dari SSO. Banyak regulatori SSO terjadi melalui refleks otonom, namun input dari hipotalamus serebrum dan area lain dari otak memungkinkan pikiran sadar, aktivitas SSP mempengaruhi fungsi otonom,
refleks otonom, seperti refleks lainnya, melibatkan neuron motorik, sel-sel efektor , reseptor sensorik, neuron sensorik, interneuron,
contoh, baroreseptor (reseptor regang) di dinding arteri besar dekat jantung mendeteksi perubahan tekanan darah, dan neuron sensorik mengirimkan informasi dari baroreseptor melalui glossopharyngeal dan saraf vagus ke medulla oblongata,
interneuron di medulla oblongata mengintegrasikan informasi dan potensial aksi dihasilkan di neuron otonom yang memperpanjang ke jantung, bila baroreseptor mendeteksi perubahan tekanan darah, refleks otonom mengubah laju jantung, yang mengembalikan tekanan darah normal,
kesenangan meningkatkan kontraksi otot polos dalam sistem pencernaan, sekresi kelenjar saliva dan kelenjar dalam lambung, ini .dikendalikan oleh neuron parasimpatis, peningkatan mendadak tekanan darah akan memulai refleks parasimpatis, yang menghambat sel otot jantung dan mengurangi laju jantung, sehingga mengembalikan tekanan darah ke nilai normal,
sebaliknya, penurunan mendadak tekanan darah akan memulai refleks simpatis, yang merangsang jantung untuk meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, sehingga meningkatkan tekanan darah,
emosi meningkatkan tekanan darah oleh peningkatan laju jantung dan konstriksi pembuluh darah melalui stimulasi simpatis, .sistem saraf enterik terlibat dengan keduanya, refleks otonom dan refleks lokal yang
mengatur aktivitas saluran pencernaan, refleks otonom membantu mengendlikan saluran .pencernaan sebab neuron sensorik dari pleksus enterik mensuplai SSP dengan informasi tentang isi usus, dan SSO neuron ke pleksus enterik mempengaruhi respons dari otot polos dan kelenjar dalam dinding saluran pencernaan, neuron sensorik mendeteksi .peregangan dinding saluran pencernaan mengirim potensial aksi ke SSP. Sebagai respon, SSP
mengirimkan potensial aksi keluar ke SSO, mengakibatkan otot polos di dinding saluran pencernaan berkontraksi,
neuron dari sistem saraf enterik bekerja secara independen dari SSP untuk
menghasilkan refleks lokal, Refleks lokal tidak mengikutsertakan SSP, namun menghasilkan respon sadar, stereotip terhadap suatu rangsangan, neuron sensorik tidak terhubung ke SSP mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan. neuron sensorik mengirim potensial aksi melalui pleksus enterik untuk neuron motorik, yang mwngakibatkan otot polos berkontraksi atau berelaksasi,
refleks otonom lainnya membantu mengatur tekanan darah, banyak neuron simpatis mengirimkan potensial aksi rendah namun frekuensi potensial aksi secara relatif konstan yang merangsang pembuluh darah ke seluruh tubuh, mempertahankan mereka terkontriksi sebagian, pembuluh berkontriksi selanjutnya, tekanan darah meningkat,
bila mereka berdilatasi, tekanan darah menurun, maka mengubah frekuensi
potensial aksi yang dikirim ke pembuluh darah sepanjang neuron simpatis yang dapat menaikkan atau menurunkan tekanan darah,
batang otak dan sumsum tulang belakang mengandung pusat refleks otonom yang bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis ,
beberapa generalisasi dapat dibuat tentang pengaruh ANS pada organ efektor,
sebagian besar generalisasi mempunyai pengecualian,
satu divisi otonom mengkoordinasikan aktivitas dari struktur yang berbeda.
divisi parasimpatis merangsang pankreas untuk melepaskan enzim
pencernaan ke dalam usus kecil dan merangsang kontraksi usus kecil untuk mencampur enzim pencernaan dengan makanan, respon ini meningkatkan pencernaan dan penyerapan makanan, .kedua divisi dari SSO dapat bekerja secara bersama untuk mengkoordinasikan aktivitas struktur yang berbeda. pada laki laki , divisi parasimpatis memulai .ereksi penis, sedangkan divisi simpatis merangsang pelepasan sekresi dari kelenjar .reproduksi laki laki dan membantu memulai ejakulasi dalam saluran reproduksi laki laki,
ketika struktur tunggal dipersarafi oleh kedua divisi otonom, kedua divisi
menghasilkan efek berlawanan pada struktur. akibatnya , SSO mampu baik
peningkatan dan penurunan aktivitas struktur. dalam saluran pencernaan,
rangsangan parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar, sedang rangsangan simpatis menurunkan sekresi. namun, efek dari dua divisi tidak secara jelas
berlawanan, kedua divisi dari SSO meningkatkan sekresi saliva, divisi
parasimpatis memulai produksi volume besar saliva berair dan encer, dan divisi simpatis mengakibatkan sekresi volume kecil saliva kental,
tidak benar bahwa salah satu divisi dari SSO selalu stimulasi dan lainnya selalu penghambatan,sebab Kedua divisi dari SSO menghasilkan efek stimulasi dan penghambatan. divisi parasimpatis merangsang kontraksi kandung kemih, memicu buang air kecil, namun menghambat jantung, mengakibatkan penurunan laju jantung. divisi simpatis merangsang kontraksi otot polos di dinding pembuluh darah, mengakibatkan vasokonstriksi, namun menghambat kontraksi otot polos di paru-paru, mengakibatkan pelebaran saluran udara paru-paru.
divisi simpatis berbeda jauh dari divisi parasimpatis, setiap neuron praganglion
simpatis bersinapsis dengan banyak neuron pascaganglion, sedangkan setiap neuron praganglion parasimpatis bersinapsis dengan sekitar dua neuron pascaganglion. maka rangsangan pada neuron praganglion simpatis dapat menghasilkan rangsangan lebih besar pada efektor,.stimulasi simpatis sering mengaktifkan berbagai jenis efektor pada saat yang sama sebagai akibat dari stimulasi SSP atau pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal, ini dimungkinkan, namun, untuk SSP secara selektif mengaktifkan efektor,
vasokonstriksi pembuluh darah kutaneus kulit pada tangan yang dingin tidak selalu terkait dengan peningkatan laju jantung atau respon lainnya yang dikendalikan oleh divisi simpatis.
divisi simpatis mempunyai efek yang lebih umum dibandingkan divisi parasimpatis sebab aktivasi divisi simpatis sering mengakibatkan sekresi keduanya epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal, hormon ini beredar dalam darah dan merangsang efektor seluruh tubuh. karena sirkulasi epinefrin dan norepinefrin dapat bertahan selama beberapa menit sebelum diuraikan, mereka juga dapat menghasilkan efek untuk waktu yang lebih lama dari stimulasi langsung efektor oleh akson pascaganglion simpatis,
SISTEM KARDIVASKULER
kardiovaskular berasal dari kata “cardio” yang berarti jantung dan “vascular” yang berarti pembuluh darah atau sistem jantung dan pembuluh darah,
sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah,
jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong dorong darah
mengelilingi sirkulasi. sistem vaskuler atau pembuluh darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler berdinding tipis yang memungkinkan difusi gas dan zat metabolik, dan vena serta venula yang mengembalikan darah ke jantung. sistem kardiovaskuler mengangkut semua zat buangan,mengedarkan darah keseluruh tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh ,
sistem kardiovaskuler, membutuhkan fungsi kooperatif sistem lain untuk
mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan homeostasis intraseluler. seperti , pencernaan dan organ ekskretori yang berperan dalam menjaga fungsi sistem koordinat kardiovaskuler,
fungsi konstitusi homeostasis darah, fungsi saraf otonom, fungsi sistem endokrin,
sistem kardiovaskuler berfungsi,antaralain :
- mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing dan toksin.
-mekanisme pembekuan melindungi tubuh dari kehilangan darah sesudah cedera,
-pengatur suhu tubuh, PH cairan dan kadar air sel,
-mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh ,
-melepaskan limbah metabolik limbah nitrogen, karbon dioksida,
-perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen yang
beredar dalam darah ,
Jantung
posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke arah bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke atas bahu kanan. jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru.
jantung terdiri dari 2 lapisan antaralain ;
1.lapisan luar (perikardium parietal) 2.lapisan dalam atau perikardium
viseral, kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.
perikardium melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung.
dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1.endokardia yaitu endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah.
2 epikardia yaitu lapisan visera pada perikardia serum
3.miokardia yaitu purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan impuls
saraf, bagian jantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang
berkontraksi ,
dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. apex jantung, berada di sela iga keempat dan kelima pada garis tengah klavikula. pada dewasa rata-rata panjangnya 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 g.
jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang
memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke sirkulasi sistemik. pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan aliran darah secara anatomi: vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena kava
foto anatomi jantung 1 2
jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis dinamakan atrium (bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal dinamakan ventrikel (serambi)
penampang diagram dari jantung (atas). tanda panah menunjukkan arah
aliran darah. bawah: daftar diagram, dalam urutan, struktur melalui mana darah mengalir di sirkulasi sistemik, paru, dan koronari. katup jantung ditandai dengan lingkaran (bawah)
atrium kanan sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari
seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari
jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6
mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke
ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.
atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan
saturasi oksigen 95% hingga 98%.
ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan
tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan
saturasi oksigen 75%
ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu 120
mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-
98%.
katup jantung yaitu jaringan di dalam ruang jantung yang mengatur urutan
aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. tampak gambar merupakan katup
yang berada di dalam jantung beserta letak dan fungsinya.
lokasi, struktur dan fungsi katup jantung
katup :
katup bicuspid
(mitral)
lokasi:
antara atrium kiri dan
ventrikel kiri
struktur dan fungsi
:
terdiri dari 2 katup yang
mencegah aliran balik darah
dari ventrikel kiri ke atrium
kiri selama kontraksi
ventrikel
katup :
katup semilunar aorta
lokasi:
antara aorta menaik dan
ventrikel kiri
struktur dan fungsi
:
terdiri dari 3 flaps-bulan
berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah
dari aorta ke ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel,
katup :
katup trikuspid
lokasi:
antara ventrikel kanan
dan atrium kanan
struktur dan fungsi
:
terdiri dari 3 daun katup
yang mencegah aliran balik
darah dari ventrikel kanan ke
atrium kanan selama
kontraksi ventrikel
katup :
katup semilunar paru
lokasi:
antara batang paru
dan ventrikel kanan
struktur dan fungsi
:
terdiri dari 3 flaps-bulan
berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah
dari trunkus paru ke ventrikel
kanan selama ventrikel
relaksasi
,
foto Katup-katup jantung
Ruang jantung dan fungsinya
ruang jantung :
ventrikel kanan
fungsi
:
menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan
tekanan sistoliknya 15-39 mmhg dan diastolik 0-5 mmhg dengan
saturasi oksigen 75%
ruang jantung :
ventrikel kiri
fungsi
:
menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu 120
mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-
98%.
ruang jantung :
atrium kanan
fungsi
:
sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari
seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari
jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6
mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke
ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.
ruang jantung :
atrium kiri
fungsi
:
menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat
buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan
saturasi oksigen 95% sampai 98%.
FISIOLOGI JANTUNG
Sistem pengaturan jantung
a. serat purkinje. serat ini yaitu serabut otot jantung khusus yang mampu mengantar impuls dengan kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung, hantaran yang cepat di sepanjang sistem purkinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
b. Nodus sinoatrial (nodus SA)
nodus sinoatrial melepaskan impuls sebanyak 72 kali permenit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali permenit), dan ventrikel (20 kali permenit),nodus sinoatrial mengatur frekuensi kontraksi irama, dinamakan pemacu jantung , lokasi nodus sinoatrial yaitu suatu massa jaringan otot jantung khusus yang berada di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah permukaan vena kava superior. nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya,
c. Nodus atrioventrikular (nodus AV)
- lokasi impuls menjalar di sepanjang pita serat purkinje pada atrium, menuju
nodus atrioventrikular yang berada di bawah dinding posterior atrium kanan.
- nodus atrioventrikular menunda impuls seperatusan detik, hingga ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
Berkas atrioventrikular (berkas His)
-percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. serabut
bercabang menjadi serat-serat purkinje kecil yang menyatu dalam serat otot
jantung untuk memperpanjang impuls.
- percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel kiri dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.
- lokasi berkas atrioventrikular yaitu sekelompok besar serat purkinje yang berasal dari nodus atrioventrikular dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. berkas ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri,
foto Dua bunyi jantung normal
bunyi jantung dapat di dengar melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu pada saat katup semilunar menutup , Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung yang tidak normal yang disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung ketika darah mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar bila bunyi jantung diperkuat dengan mikrofon,
bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel,
pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup katup trikuspid dan
mitral , Pada tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang tidak normal dan lebih
keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada permulaan relaksasi ventrikel sebab tekanan ventrikel turun hingga di bawah tekanan arteri pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup.
ada dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar selama diastolik ventrikel yaitu bunyi jantung ke3 dan ke 4 . Kedua bunyi ini dinamakan sebagai irama gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain ini merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda, Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga dinamakan gallop ventrikular jika tidak normal . Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan dinamakan gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan , bunyi ini timbul sesaat sebelum bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar jika resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel,
otot jantung yaitu otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah 1 atau 2, namun jika berjumlah 3 atau 4 inti sel yang sangat jarang terjadi, otot jantung dinamakan juga myocardium. myo artinya otot dan cardium artinya jantung. otot jantung bergerak di bawah
kesadaran yang tidak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat.
otot jantung merupakan gabungan otot polos dan otot lurik sebab mempunyai kesamaan, seperti otot
jantung mempunyai area gelap dan terang, mempunyai banyak inti sel yang berada di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos mempunyai kesamaan sifat seperti bergerak secara tidak
sadar (involunter). otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi manusia,
fungsi otot jantung antaralain:
menunjang kerja dari organ jantung,otot jantung meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung ketika berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi,otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung,
membantu memompa darah ke seluruh tubuh ,membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida), sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya,
kadang otot jantung sama dengan otot rangka, otot ini berserat
lintang, memiliki garis-garis hitam dan memiliki myofibril yang terdiri dari filamen miosin dan filamen aktin ,selama kontraksi kedua filamen ini saling tumpang tindih seperti pada otot rangka,
otot jantung memiliki karakteristik kontraksi. jika nodus SA rusak otot jantung
dapat terus berkontraksi walaupun pada kecepatan yang rendah, sedangkan otot rangka hanya berkontraksi jika ada rangsangan. jika dilihat dengan mikroskop elektron serat-serat paralel tampak saling berhubungan. kadang-kadang ditemukan 2 nukleus dalam satu sel. sel sel otot jantung dipisahkan pada ujung-ujungnya dinamakan intercalated discs,
diantara setiap intercalated discs terdapat percabangan yang khusus dari sel otot jantung, percabangan ini berguna karena di tempat sangat rendah
tahanan terhadap perjalanan aksi potensial.
ion-ion bergerak dengan mudah ke percabangan yang kecil dari sitoplasma ke sel yang lain maka semua atrium atau ventrikel berperan sebagai satu sel yang besar., oleh sebab itu, otot jantung dianggap senbagai functional syncytium satu unit “syncytium” atrial dipisahkan dari “syncytium” ventrikel oleh jaringan ikat.
maka impuls dari atrium harus melalui nodus AV sebelum merangsang ventrikel untuk berkontraksi, sebab otot jantung bersifat sebagai syncytium, rangsangan dari satu serat otot akan mengakibatkan kontraksi dari seluruh serat otot, pada otot jantung bila rangsangan cukup kuat untuk merangsang kontraksi maka rangsangan pada satu serat mengakibatkan kontraksi seluruh masa otot, Pada saat potensial aksi menjalar ke seluruh otot jantung (melewati tubulus T diantara sel), terjadi pelepasan ion kalisum dari retikulum. Ion kalsium akan berdifusi ke dalam myofibril (miosin dan aktin ) dan mengakibatkan filamen-filamen bergeser saling bertumpang tindih dan terjadilah kontraksi, dalam 500 millisecond (ms) potensial aksi selesai, ion kalsium kembali lagi ke retikulum dan terjadi relaksasi otot.
ciri-ciri otot jatung ,antaralain:- serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril yang terlihat berdampingan,
- otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 namun itu sangat jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat,
- otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan saraf
parasimpatis,
-bentuk silindris bercabang dan menyatu ,
-memiliki serat yang bercabang-cabang,
-mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara sarkomer,
- bentuk yang memanjang ,
-memiliki inti sel yang berada di tengah ,
- cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat,
- serat jantung mempunyai panjang 50 sampai 100 um, diameter diantara 14 um,
foto Mekanisme konduksi jantung
foto Otot jantung
periode refrakter yang lama menghambat tetani pada otot jantung. seperti jaringan peka rangsangan lainnya, otot jantung mempunyai periode refrakter. selama periode refrakter, tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka ransang pulih dari potensial aksi sebelumnya, di otot rangka, periode refrakter sangat singkat dibandingkan dengan durasi kontraksi yang terjadi sehingga saraf dapat diransang kembali sebelum kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan penjumlahan kontraksi, stimulasi berulang
cepat yang tidak memungkinkan serat otot melemas di antara ransangan mengakibatkan terjadinya kontraksi maksimal menetap yang dinamakan sebagai tetani.
sebaliknya, otot jantung mempunyain periode refrakter yang lama yang
berlangsung sekitar 250 milidetik sebab memanjang fase datar potensial aksi. hal ini hampir selama periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan; kontraksi satu serat otot jantung berlangsung serata 300 milidetik. karena itu, otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetani otot jantung. ini adalah suatu mekanisme protektif penting, karena
pemompaan darah membutuhkan periode kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian) yang bergantian. kontraksi tetanik yang berkepanja
ngan akan memicu kematian. rongga-rongga jantung tidak dapat terisi dan
mengosogkan dirinya.faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi, selama fase datar yang berkepanjangan, saluran Na+ yang diaktifkan saat influks awal Na+ pada fase naik. barulah sesudah membran pulih dari proses inaktivasi ini (saat membran telah mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk .memulai potensial aksi lain,
Elektrokardiogram (EKG) yaitu rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai
kontraksi atrium dan ventrikel jantung, aliran listrik yang dihasilkan jantung selama siklus jantung bisa diketahui pada permukaan tubuh oleh elektroda elektrokardiogram. rekaman aliran ini, yang dinamakan elektrokardiogram, menunjukkan jumlah seluruh potensial aksi yang terjadi secara bersamaan yang dihasilkan jantung sesuai dengan yang dikenali oleh 12 elektroda elektrokardiogram.
potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal dari sel otot jantung khusus yang dinamakan sel otoritmik. sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat mengghasilkan potensi aksi tanpa perangsangan saraf, sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk memulai siklus jantung (siklus pemompaan jantung) dan menyediakan sistem konduksi untuk mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di seluruh jantung ,
berbeda dengan serat otot rangka (sel), yang saling bebas, serat otot jantung (serat otot kontraktil) dihubungkan oleh cakram sisipan, sel-sel yang bersebelahan dihubungkan oleh desmosom secara struktural, menyegel rapat yang menyatukan membran plasma, dan yang secara elektrik dihubungkan oleh sambungan berumpang, saluran ion yang memungkinkan transmisi peristiwa depolarisasi. sehingga , seluruh miokardia berfungsi sebagai unit tunggal dengan kontraksi tunggal serambi yang diikuti kontraksi tunggal ventrikel.
di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom , sistem saraf otonom berganti pada sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan eferen. juga mempunyai sifat seolah-olah sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai usus ,kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru
oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar. maka kadang-kadang dinamakan susunan saraf tidak .sadar. jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom,yaitu parasimpatis atau kolinergik dan adrenergik atau simpatis ,
1.sistem saraf parasimpatis, bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung. salah satu dari sistem saraf parasimpatis yaitu saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh, membawa impuls yang memperlambat denyut jantung (heart rate) dan konduksi impuls melewati nodus AV dan ventrikel. rangsangan pada sistem ini mensekresikan senyawa kimia asetikolin, yang memperlambat denyut jantung. saraf vagus dirangsang oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap perubahan tekanan), khususnya sel saraf di aorta dan pembuluh arteri karotid internal. keadaan yang menstimulasi .baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus, contoh perubahan baroreseptor
dapat terjadi selama periode hipertensi atau menggunakan alat untuk menekan arteri karotid untuk menstimulasi baroreseptor. ini dinamakan pijat sinus karotid, baroreseptor pada pembuluh arteri karotid akan teraktivasi dan mengakibatkan perlambatan pada kecepatan jantung (heart rate)
2.sistem saraf simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan juga bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf.
sistem saraf simpatis terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion, serat-serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.