Kamis, 11 Februari 2021

senyawa




SENYAWA BIFLAVONOID 

tanaman dan mikrobia   sumber utama obat obatan   metabolit sekunder  berupa senyawa  asam amino non protein , fenolat, alkaloid,  terpenoid,   Senyawa Flavonoid ini berperan  dalam menentukan  warna, rasa, bau,  kualitas nutrisi makanan , Flavonoid yaitu  pigmen tanaman dengan warna merah , kuning, kuning jeruk,  dapat ditemukan  pada buah, rempah-rempah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba,  obat dari  tanaman seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur 
merah  dan obat herbal  , Kebanyakan flavonoid berbentuk  monomer, namun ada  juga bentuk polimer ,dimer (biflavonoid), trimer, tetramer,  Klasifikasi flavonoid  menjadi  antosianin,  kalkon ,flavon, flavonon, isoflavon, flavanol, flavanon, 
Senyawa  Flavonoid  ini dibentuk dari jalur fenilpropanoid dan shikimate 
 dengan beberapa  alternatif biosintesis ,  Flavonoid yaitu  turunan fenol yang memiliki struktur  dasar fenilbenzopiron (tokoferol)  dicirikan oleh kerangka 15 karbon (C6-C3-C6) yang terdiri  dari satu cincin teroksigenasi dan dua cincin aromatis  (FOTO  1)
Flavonoid yaitu  metabolit sekunder yang   bermacam ragam  dan tersebar luas,  10% metabolit  sekunder tanaman adalah flavonoid, dengan struktur kimia 
dan peran biologi yang sangat bermacam ragam  ,
Substitusi gugus kimia pada flavonoid  berupa glikosilasi , hidroksilasi, metoksilasi, metilasi ,
Kemajuan peradaban memicu  berbagai  bentuk cekaman dalam metabolisme sel, sehingga  munculnya  berbagai penyakit baru menurunkan daya tahan tubuh dan tanaman,  mikrobia  yaitu  sumber   senyawa fitokimia untuk  mengatasi masalah itu. Salah satu tanaman yang  berpotensi sebagai sumber obat-obatan adalah Selaginella. akibat kandungan  senyawa biflavonoid, suatu bentuk dimer dari flavonoid.  Cara biosintesis biflavonoid  bermacam ragam  sehingga senyawa yang dihasilkan juga bermacam ragam . Selaginella mengandung  kayaflavon, podocarpusflavon A,  sumaflavon, robustaflavon, taiwaniaflavon, amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin,  heveaflavon, hinokiflavon, isokriptomerin, Selaginella  untuk pengobatan gangguan menstruasi  luka, setelah  persalinan,   antioksidan biflavonoid ini   anti kanker  dan anti inflamasi. Sifat antioksidan biflavonoid lebih kuat  dibandingkan β-karoten, vitamin C dan E.   biflavonoid bermanfaat  sebagai anti-alergi, anti hemoragik, antinosiseptif, antioksidan, anti-inflamasi, anti kanker, 
antimikrobia (antiprotozoa,antivirus, antibakteri, antifungi,), neuroprotektif, vasorelaksan, anti iradiasi UV, antispasmodik, Amentoflavon yaitu  senyawa paling  luas sebarannya dalam Selaginella,  sumber biflavonoid yang paling bermacam ragam  adalah Selaginella  tamariscina,
 Kesalahan  identifikasi  berpengaruh terhadap khasiat obat,  mengingat adanya perbedaan kandungan kimia antar  spesies tanaman, kadar flavonoid ,saponin ,alkaloid, steroid, tanin  pada beberapa Selaginella sangat bervariasi tergantung spesiesnya , Selaginella  doederleinii bukan tanaman asli negara asia tenggara, namun tersebar di  Cina, Hongkong, Taiwan,  Jepang , India, Myanmar, Thailand, Laos,  Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya, Spesies ini tidak ditemukan di pulau Jawa , Pengecekan terhadap koleksi Selaginella di  Herbarium Bogoriense tidak menemukan adanya Selaginella  doederleinii di Jawa, Selaginella  plana lebih mudah  ditemui di perkampungan , Selaginella  wildenowii  mudah  ditemukan di tepi jalan menuju Cikaniki ,  pada persawahan, semak belukar,  
produk herbal  yaitu  produk fitokimia  mampu membantu pasien meracuni    mendorong dorong, menghambat  sistem metabolisme pasien , pasien telah mampu membangun dasar  dasar   pertahan diri dari  bahan makanan, dimana sebagian besar senyawa kimia  akan diubah pada tahap awal metabolisme. Biflavonoid  yaitu  senyawa yang dapat bertahan dari proses ini nsehingga dapat langsung diserap tubuh ,hingga  kini belum ada penelitian yang lengkap mengenai  keanekaragaman  jenis dan kadar masing-masing biflavonoid  pada berbagai spesies selaginella dengan berbagai pelarut  organik dan air,  penelitian yang dilakukan  hanya  terbatas pada ragam pelarut, ragam spesies,  ragam biflavonoid,  
Suatu spesies dengan  bermacam ragam  metabolit sekunder namun kadar masing-masing  rendah  kurang ekonomis untuk diusahakan  dibandingkan dengan suatu spesies dengan ragam  metabolit sekunder yang terbatas, namun kadarnya tinggi,  karena industri farmasi modern memanfaatkan metabolit 
sekunder pada tingkat molekuler. Sebaliknya dalam  pengobatan tradisional, hal itu tidak  menjadi  pertimbangan karena obat tradisional biasanya dalam 
bentuk ekstrak kasar, sehingga kekurangan khasiat dari .suatu tanaman akan dengan mudah ditutupi tanaman lain,
tingginya keragaman morfologi pada  tingkat infra spesies, dan terjadinya perubahan pigmentasi  akibat umur, kekeringan dan faktor lingkungan lainnya 
dapat merancukan identifikasi berdasar  karakter  morfologi, sehingga perlu adanya identifikasi berdasar  karakter molekuler, 
beberapa  Selaginella secara komplementer  untuk  pengobatan setelah  persalinan, ,antaralain : Selaginella  wildenowii, Selaginella  ornata ,Spring, Selaginella  involvens, 
 tanaman biasanya hanya menghasilkan  senyawa flavonoid tertentu,  Keberadaan flavonoid pada  tingkat spesies, genus atau familia memperlihatkan proses 
evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya,
flavonoid bermanfaat sebagai antioksidan ,antimikrobia ,antibakteri  antivirus , anti-inflamasi, anti allergi ,anti mutagenik , anti klastogenik ,anti kanker ,anti-platelet,Bagi pasien, 
 senyawa flavonoid berperan dalam  molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, 
 molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan ,pertahanan  diri terhadap hama, penyakit herbivori,  kompetisi, interaksi dengan mikrobia , dormansi biji,pelindung terhadap radiasi sinar UV ,  
 flavonoid memicu  kerusakan DNA ,mutasi  dan apoptosis, 
Salah satu struktur flavonoid yang bernilai tinggi sebagai  bahan obat adalah biflavonoid.  Di Eropa biflavonoid  dihasilkan dari herba  Hypericum perforatum L. dengan kandungan utama  amentoflavon , Di Asia Timur biflavonoid  banyak dihasilkan dari daun Ginkgo biloba L. dengan  kandungan utama ginkgetin ,
Di Afrika sub Sahara biflavonoid banyak  dihasilkan dari biji Garcinia cola Heckel dengan kandungan  utama kolaviron ,
 tanaman Selaginella Pal. Beauv. (Selaginellaceae Reichb.)  berpotensi sebagai sumber biflavonoid,  tanaman  Selaginella Pal. Beauv.     menghasilkan berbagai jenis  biflavonoid, tergantung spesiesnya,  memiliki sebaran  yang bersifat kosmopolitan sehingga dapat dibudidayakan  di seluruh permukaan bumi,
Senyawa Biflavonoid  pertamakali  ditemukan oleh  Furukawa dari ekstrak daun G. biloba berupa senyawa  berwarna kuning yang dinamai ginkgetin (I-4’, I-7-dimetoksi,  II-4’, I-5, II-5, II-7-tetrahidroksi [I-3’, II-8] biflavon) , Hingga kini jumlah biflavonoid yang   diisolasi dan dikarakterisasi dari alam terus bertambah ,
Biflavonoid (atau  flavandiol, biflavonil ) yaitu  dimer  flavonoid yang dibentuk dari dua unit flavon atau dimer  campuran antara flavon dengan flavanon dan atau auron , Struktur dasar biflavonoid adalah 2,3-dihidroapigeninil-(I-
3′,II-3′)-apigenin (FOTO 1.), Biflavonoid dapat ditemukan  pada buah, sayuran dan pada  bagian  tanaman lainnya, Senyawa Biflavonoid ini memiliki ikatan  interflavanil C-C antara karbon C-3′ pada masing-masing  flavon. Beberapa biflavonoid dengan ikatan interflavanil C O-C juga ada ,
 namun  bioaktivitas  Senyawa Biflavonoid   masih  terbatas,  Biflavonoid yang paling banyak diteliti adalah hinokiflavon,  ochnaflavon, ginkgetin, isoginkgetin, amentoflavon, morelloflavon,  robustaflavon, 
. Senyawa  senyawa ini memiliki struktur dasar yang mirip yaitu  5,7,4’-trihidroksi flavanoid, namun berbeda pada sifat dan  letak ikatan antar flavanoid , 
berbagai senyawa biflavonoid yang  diekstraksi dari berbagai spesies Selaginella (Tabel 1) dapat menghasilkan peran yaitu vasorelaksan, penguat jantung, anti hipertensi,  anti  pembekuan darah,  mempengaruhi metabolisme enzim ,antioksidan,  anti-inflamasi, anti kanker, anti alergi, antimikrobia,  antifungi, antibakteri, antivirus, pelindung terhadap iradiasi  UV,  
Banyaknya senyawa biflavonoid yang ditemukan  memicu  munculnya  banyak  tata cara penamaan  senyawa ini, Dua di antaranya yang paling sistematis 
adalah  sistem IUPAC dan   sistem Loksley , namun hingga  sekarang  nama yang paling banyak dipakai adalah nama  biasa yang diberikan oleh masing-masing penemunya, 
Locksley   pada  tahun 1973  mengajukan istilah generik ‘biflavanoid’  untuk menggantikan istilah ‘biflavonil’ yang lebih dahulu  dipakai. Istilah ‘biflavanoid’ dianggap lebih akurat dibandingkan  ‘biflavonoid’ karena memperlihatkan sifatnya yang jenuh,  Akhiran ‘oid’  memperlihatkan tipe dimernya yang  homogen, seperti biflavan,biflavanon, biflavon, biflavan, Namun hingga sekarang  penyebutan ‘biflavonoid’ lebih  sering dipakai karena lebih mudah dilafalkan,
Sistem Locksley  pada  tahun 1973 membakukan  tatanama cincin dan letak penomoran karbon pada cincin  kerangka biflavonil, 
 Setiap unit monomer ditandai dengan  angka Romawi I dan II. Ikatan antar monomer ditandai  dengan angka Romawi yang memperlihatkan unit  monomernya, dan angka Arab yang memperlihatkan letak  ikatan, Kedua numeral dari kedua unit monomer penyusun 
dimer, dipasangkan dengan tanda hubung dan ditelakkan  dalam kurung untuk memperlihatkan letak ikatan antar  monomer. 
Dalam tatanama IUPAC, 
hinokiflavon dinamai 6-[4-(5,7-dihidroksi-4-okso-4H-kromen-2-il)-fenoksi]-5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksifenil)- kromen-4-on ,
amentoflavon dinamai  8-[5-(5,7-dihidroksi-4-okso-4H kromen-2-il)- 2-hidroksifenil]- 5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksi-fenil)-kromen-4-on, 
  Kedua sistem tatanama di atas jarang  dipakai karena kerumitannya. Nama yang sering  dipakai adalah nama biasa yang diberikan oleh para  penemunya. Nama ini lebih mudah dipakai, meskipun  tidak sistematis dan tidak menunjukkan struktur kimianya, contohnya hinokiflavon,  amentoflavon, 
Perbedaan  antara sistem  Locksley dan IUPAC adalah rujukan struktur kerangkanya.  sistem IUPAC menganggap biflavonoid yaitu   turunan dari struktur kromen, sehingga tatanamanya lebih  kompleks, sedang Sistem Locksley memakai struktur flavanoid,  Jumlah gugus substitusi pada unit monomer  mengikuti sistem IUPAC untuk flavon. Dalam sistem ini,  amentoflavon dinamai I-4’, II-4’, I-5, II-5, I-7, II-7- heksahidroksi [I-3’, II-8] biflavon,  hinokiflavon  yang unit flavonnya berikatan dengan sebuah atom oksigen  dinamai II-4’, I-5, II-5, I-7, II-7-pentahidroksi [I-4’-O-II-6]  biflavon,  sistem ini bersifat  menunjukkan struktur kimianya, 
Biosintesis flavonoid di alam secara in vivo  masih  menjadi misteri, namun ada   pendekatan  secara in vitro untuk menjelaskan sintesisnya. ada 9 cara sintesis 
biflavonoid, yaitu:
substitusi nukleofilik,dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon, hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon,  penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi,  pembentukan biflavonoid mei bifenil, penggabungan silang flavon dengan katalis metal; penyusunan ulang Wessely-Moser,  penggabungan fenol 
oksidatif dari flavon,kondensasi Ullmann garam flavon dan flavon terhalogenasi,
Penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi, 
Penggabungan Ullmann yaitu  suatu reaksi aril halida  yang dimediasi oleh tembaga. Suatu biflavonoid simetris, cupressuflavon heksametil eter telah dibuat dua tahun  sebelum cupressuflavon  alami ditemukan Seshadri , (FOTO 2a),
Reaksi Ullmann  dipakai untuk mensintesis biflavon  tidak  simetris ginkgetin dan amentoflavon ,  meskipun hasilnya rendah  karena adanya resinifikasi ,
Pembentukan biflavonoid mei bifenil, 
Pembentukan  biflavonoid mei bifenil pertama kali dilakukan oleh 
 dimana 4,4’-dimetoksi-3,3’- diformilbifenil dikondensasi dengan 2 hidroksiasetofenon  dalam hidroksida kalium beretanol menghasilkan turunan 
bikalkonil. Penggojokan senyawa ini dengan selenium  dioksida dalam amil alkohol menghasilkan 3’,3’-biflavonil  yang simetris (FOTO 2b),  ini bisa  dipakai untuk  menerangkan  sintesis I-6, II-6-biapigenin dan 6,6’’- binarigenin heksametil eter ,Penggabungan silang flavon dengan katalis metal, 
ada  banyak reaksi penggabungan silang untuk  membentuk ikatan C−C dengan katalis metal, namun dalam  sintesis biflavonoid hanya mencakup penggabungan Stille  dan Suzuki, keduanya memanfaatkan palladium untuk  menggabungkan gugus aril. Stille mensintesis biflavonoid  mei penggabungan silang antara flavon triflate dengan  distannan (FOTO 2c1), 
sedang Suzuki dengan asam arilboronat  (FOTO 2c2). Metode Suzuki dapat dipakai untuk  menjelaskan sintesis robustaflavon dan robustaflavon 
heksametil eter  dan  hinokiflavon ,
Penyusunan  ulang Wessely-Moser  terjadi pada monoflavanoid  dalam keadaan asam, ditandai dengan reorganisasi  substitusi 5,7,8 ke 5,6,7. Dalam reaksi ini, asam hidroiodat  dalam asetat anhidrid dapat mengubah hinokiflavon  pentametil eter menjadi hinokiflavon ,  Dengan metode yang sama, (+) cupressuflavon heksametil  eter dapat dipakai untuk menghasilkan (±)- cupressuflavon heksametil eter dan (±)-agathisflavon  heksametil eter  (FOTO 2d),
Biflavonoid dapat disintesis mei penggabungan oksidatif  monomer fenol memakai satu elektron teroksidasi,  Pada apigenin, dimerisasi oksidatif apigenin-4’,7-dimetil  eter dengan besi klorida dalam dioksan mendidih dapat 
menghasilkan sepasang biflavon (FOTO  2e),  ini  dapat dilakukan pada flavanon untuk  menghasilkan biflavanon , 
Kondensasi Ullmann dengan garam flavon,  Reaksi  Ullmann dengan katalis tembaga  menggabungkan  flavon terhalogenasi dan garam flavon nukleofilik menjadi  biflavonoid. Reaktivitas atom halogen dalam kondensasi  Ullmann dapat diperkuat dengan memasukkan elektron ke  dalam gugus orto nitro halogen. Eliminasi reduktif gugus  nitro menghasilkan biflavonoid terikat oksigen dengan 
kerangka C4’−O−C8 (FOTO 2f).  Sintesis isomer biflavonoid hinokiflavon pentametil eter  yang berkerangka C4’−O−C6 dapat dilakukan dengan cara 
ini ,
Reaksi substitusi nukleofilik  dipakai untuk menghasilkan biflavon yang terikat 
biflavanon  dan dialkil , Reaksi ini dipakai  untuk menghasilkan biflavonil metan (FOTO 2g). Reaksi dari resasetofenon dengan metilen iodida di bawah  keadaan alkali menghasilkan C-termetilenasi, yang dapat  diubah menjadi biflavonoid ,Hingga sekarang   reaksi ini sulit dilakukan karena terjadinya resinifikasi, 
contohnya  pada percobaan sintesis biflavonoid dari apigenin  dimetil eter ,
Hidrogenasi  yaitu  strategi  untuk menghasilkan  biflavonoid analog dengan cepat,  Namun berbeda dengan  dehidrogenasi, hidrogensi dapat diatur untuk menghasilkan  biflavonoid yang lebih bermacam ragam  dengan struktur mono- dan  dihidrogenasi,  Hidrogenasi biflavon pada suhu 80 °  C dalam  asam asetat glasial selama 4 jam hanya menghasilkan  struktur monohidrogenasi, dengan memperlama prosesnya  maka akan dihasilkan biflavanon yang lebih bermacam ragam   (FOTO 2i). Namun hasil proses ini relatif sedikit, karena  ikatan ganda harus terus disubstitusi ,
Dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon,  Dehidrogenasi cincin biflavonoid jenuh menjadi tak jenuh dapat  menghasilkan senyawa biflavonoid baru,  Reaksi ini  dikatalisasi dengan reagen Fenton, kalium ferisianida  alkalin, SeO2, atau N-bromosuksinimida (NBS). Oksidasi 4- (hidrooksimino) flavan dengan SeO2 dalam dioksan berair  menghasilkan flavan, yang  kemudian  dalam  penggabungan oksidatif menghasilkan [I-3,II-3] biflavon , Oksidasi flavanon hidrazon dengan  SeO2 dalam dioksan berair menghasilkan flavon, yang  kemudian  dengan penggabungan oksidatif dan  dehidrogenasi dengan NBS menghasilkan beberapa 
biflavon  (FOTO 2h),Hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon,
BIFLAVONOID PADA SELAGINELLA
Selaginella bisa   tumbuh pada berbagai tipe iklim dan tanah, dengan 
keanekaragaman  di hutan hujan tropis, Tingginya  keanekaragaman Selaginella diduga akibat sifatnya yang  heterospor, sehingga memungkinkan terjadinya persilangan  antar spesies, Selaginella telah ada  sejak lebih  dari 320 juta tahun yang kemudian, sebagian besar  telah  punah, yang tersisa tereduksi menjadi herba , Selaginellaceae Reichb. hanya memiliki satu genus,  Selaginella Pal. Beauv. yang terdiri dari 70 spesies atau 75 spesies  yang   tersebar di seluruh dunia. cirinya yaitu   sebagian besar spesies  memiliki daun-daun kecil mirip  sisik, dengan dua  ukuran yang berbeda  dan adanya  percabangan menggarpu ,
 nama lokal Selaginella  ,antaralain : shi shang be atau juan bai (Cina), usia (Ambon), sikili batu, lingonai (Minangkabau) ,rumput  Solo, cemara kipas gunung, cakar ayam (Jawa), paku rane  (Sunda), menter (Jakarta), tai lantuan (Madura), 
Selaginella dinamakan  cakar ayam  karena daunnya tersusun di bagian kiri-kanan batang dan  cabang, bersisik-sisik seperti sisik pada kaki ayam, seperti Bryophyta, namun sebenarnya  yaitu   Pteridophyta karena memiliki berkas pengangkut dan 
memakai spora untuk berkembang biak, Jenis-jenis  Selaginella memiliki banyak kesamaan, namun biasanya   dibedakan berdasarkan  pigmentasinya dan morfologinya ,daerah yang memiliki   spesies Selaginella,  yaitu  Sumatera (28),  Sulawesi  (20),   Maluku (17)  Sunda Kecil (9), Kalimantan (58), Nugini (55), Kepulauan Salomon (7) ,Filipina (47), Thailand (28), Semenanjung Malaya (24),   
rimpang tegak hingga 4 m dengan tunas di pangkal  bagian yang memiliki strobilus (Selaginella  denticulata, Selaginella gigantea Steyerm. & A. R. Sm.), memanjat dengan rimpang  yang melekat pada tanaman inang (Selaginella willdenowii
), tegak, pendek, bertumpuk-tumpuk  (Selaginella selaginoides ),  dan merayap dengan cabang tegak membentuk payung 
(Selaginella vogelii Spring, Selaginella haematodes  Spring, Selaginella erythropus  Spring). 
Selaginella memiliki bermacam ragam  habitus, seperti merayap 
(Selaginella kraussiana  A. Braun, Selaginella martensii Spring, Selaginella denticulata  Spring), roset  dengan rimpang dan buku-buku pendek (Selaginella pallescens  Spring, Selaginella lepidophylla Spring, Selaginella tamariscina Spring), 

Umur Selaginella  bermacam ragam , beberapa  spesies  hidup selama ratusan tahun, seperti Selaginella   tamariscina, namun beberapa spesies hidup musiman 
setahun, seperti Selaginella gracillima (Kunze) Spring ex Salom, Selaginella pygmaea (Kaulf.) Alston, Selaginella tenerrima A. Br. ex Kuhn, Selaginella tuberosa B. McAlpin & Lellinger, 
Selaginella memiliki bermacam ragam  pigmentasi, terdapat kelompok berwarna 
kuning emas (Selaginella   kraussiana var. aurea), perak (Selaginella viticulosa Klotzsch). biru (Selaginella uncinata  Spring, Selaginella  wildenowii, Selaginella  vogelii, Selaginella lyallii ,Spring), merah darah (Selaginella  erythropus), variegata (Selaginella   martensii f. albovariegata, Selaginella  martensii var. watsonii Selaginella  kraussiana var. variegata, Selaginella  tamariscina),
 Keanekaragaman morfologi dan  pigmentasi yaitu  karakter  dalam taksonomi 
Selaginella , Keragaman warna  memperlihatkan keragaman kandungan biflavonoid dan bahan   lain di dalamnya,
bahwa  beberapa spesies Selaginella dari Jawa mengandung flavonoid,
alkaloid, steroid, saponin, tanin, meskipun  ada tidaknya senyawa-senyawa itu sangat bervariasi  tergantung spesiesnya ,  Dibanding dengan senyawa biflavonoid, keragaman dan  kadar senyawa-senyawa itu pada Selaginella  
lebih rendah, meskipun demikian dipercaya  memiliki  bioaktivitas tertentu, baik sama dengan biflavonoid ataupun  berbeda sama sekali,
Keragaman biflavonoid pada Selaginella Metabolit sekunder utama pada Selaginella adalah biflavonoid. penyebaran  senyawa ini terbatas pada Gymnospermae,Selaginellales,  Psilotales,    beberapa Bryophyta dan sekitar 15 familia Angiospermae  juga memiliki senyawa biflavonoid ini , 
 Kandungan  metabolit sekunder Selaginella bermacam ragam  tergantung 
faktor di dalam tanaman itu  seperti spesies atau varietas, bagian yang diekstraksi , umurnya,  prosedur pemanenan , ekstraksi,faktor lingkungan tempat tumbuh seperti iklim, lokasi,  tanah,  
 Pada Selaginella  lepidophylla diketahui  ada   kandungan minyak atsiri ,
Pada Selaginella  deliculata, Selaginella doederleinii  Hieron., Selaginella moellendorffii Hieron., Selaginella nipponica Franch. & Sav., Selaginella involvens (Sw.) Spring (=Selaginella .pachystachys Koidz.), Selaginella stauntoniana Spring
(=Selaginella pseudo-involvens Hayata), Selaginella remotifolia Spring var. japonica, Selaginella  tamariscina, dan Selaginella   uncinata terkandung steroid tipe ekdisteroid ,
Biflavonoid yang telah diidentifikasi dari Selaginella ,antaralain : 
robustaflavon, sumaflavon,  taiwaniaflavon,amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin, heveaflavon,  hinokiflavon, isokriptomerin, kayaflavon, podocarpusflavon  A,  (FOTO  3),
ginkgetin dan  Amentoflavon   yaitu  senyawa biflavonoid Selaginella yang paling mudah  ditemukan dan  luas sebarannya,  
Beberapa senyawa biflavonoid  mudah  ditemukan pada banyak  spesies Selaginella, beberapa senyawa biflavonoid lainnya hanya ditemukan  pada spesies tertentu.
11 spesies Selaginella  telah diuji kandungan amentoflavonnya ,
 sumaflavon baru diketahui dari Selaginella  tamariscina , Terdapat  biflavonoid yang jarang ditemukan pada Selaginella namun  dapat ditemukan pada tanaman lain, Pada Selaginella  keberadaan taiwaniaflavon baru diketahui dari Selaginella   tamariscina , namun senyawa ini ditemukan juga  pada tanaman lain seperti Amentoflavon,Taiwania cryptomerioides Hayata , 
 biflavonoid paling banyak  ditemukan pada  Selaginella, memiliki  aktivitas biologi, termasuk anti depresi ,  anksiolitik (penenang)  ,  analgesik ,  antioksidan ,antivirus , anti-fosfolipase Cγ1 , vasorelaksan , anti kanker , anti-inflamasi ,  antimikrobia , anti tukak  lambung , 
Gugus tambahan akibat  proses metilasi,  glikosilasi , hidroksilasi, metoksilasi, 
 mempengaruhi bioaktivitas biflavonoid, Kandungan  biflavonoid pada beberapa spesies Selaginella ada   pada Tabel 1,
Selaginella biasanya diekstraksi dari keseluruhan  bagian tanaman, meskipun kadang-kadang hanya dinamakan   sebagai  herba  atau  daun  daunan, Ekstraksi  dilakukan dengan  berbagai jenis  pelarut, mulai dari non polar ,pelarut polar, semi  polar , contohnya isolasi dengan pelarut campuran seperti alkohol-kloroform, alkohol-air, alkohol-etil asetat,   memasak dalam butanol, etil asetat, kloroform,  air mendidih, isolasi dengan metanol, etanol, 
Peran bioaktivitas  biflavonoid yang diekstraksi dari beberapa spesies 
Selaginella ada  pada Tabel 1,
Selaginella  sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antimikrobia (protozoa,virus, 
bakteri, fungi ), anti hemoragik,  antinosiseptif,anti iradiasi sinar UV, anti  alergi, vasorelaksan, anti diabetes, menjaga tekanan darah,  Penyakit yang  paling banyak diuji  dengan ekstrak Selaginella adalah kanker. 
etanol dan  Metanol  yaitu  pelarut yang  sering  dipakai untuk mengisolasi biflavonoid. Pelarut dan cara  isolasi yang dipakai untuk mengekstraksi Selaginella  , mempengaruhi keanekaragaman  struktur kimia yang  diperoleh keanekaragaman  struktur kimia biflavonoid   mempengaruhi bioaktivitas ekstrak itu,
Selaginella  tamariscina sebagai  anti kanker, antioksidan, anti-inflamasi, antifungi, 
menurunkan gula darah  pada penderita diabetes,  mempengaruhi siklus  reproduksi, menghambat iradiasi sinar UV, anti alergi, vasorelaksan, 
meningkatkan kadar insulin , Selaginella  tamariscina mengandung   sumaflavon,  taiwania-flavon, amentoflavon, hinokiflavon, 2',8''- biapigenin, isokriptomerin, 
pengobatan  Selaginella dipakai di Korea,Cina,  Jepang , Spesies yang paling banyak dipakai  adalah Selaginella tamariscina, hal ini didukung oleh tingginya 
keanekaragaman biflavonoid pada spesies itu,

PERAN BIOMEDIS BIFLAVONOID 
terdapat  spesies  Selaginella dengan bermacam ragam  kandungan biflavonoid dan  dengan bermacam ragam  khasiat medis (Tabel 1)
Peran  medis biflavonoid  adalah sebagai  anti kanker,antioksidan, anti-inflamasi,  yang  bekerja pada lingkungan yang sama dan saling  berkaitan, dimana antioksidan dapat mencegah kanker, .sedang inflamasi yaitu  respon tubuh terhadap  kanker,
Sifat-sifat biflavonoid memerlukan evaluasi nilai medis  dan nutrisinya , pemakaian  Selaginella dalam pengobatan tradisional Cina 
yaitu:  Selaginella  uncinata , Selaginella  involvens , Selaginella  tamariscina, Selaginella  tamariscina var. pulvinata, Selaginella  doederleinii, Selaginella  moellendorffii, 
 Oksidasi yaitu  kejadian alamiah dalam proses  metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi, namun  proses ini menghasilkan sampah radikal bebas yang   memicu  munculnya  penyakit ,
semua organisme memiliki mekanisme untuk mengatasi radikal bebas, contohnya   katalase  dan enzim superoksida dismutase (SOD)  atau  dengan senyawa asam glutation,askorbat, tokoferol,   Namun mekanisme pertahanan diri oleh 
antioksidan ini dapat melemah akibat penuaan atau  penyakit, sehingga  diperlukan makanan  antioksidan  dari luar mei makanan ,  Cekaman oksidatif diinduksi oleh reactive oxygen  species (ROS), yaitu berbagai radikal bebas seperti anion  superoksida (O-2), radikal perhidroksi (HOO-) dan radikal  hidroksil (HO*). Radikal-radikal ini terbentuk akibat reduksi  elektron molekul oksigen, ROS dapat memicu   peroksidasi pada membran lipid, sehingga memicu   rusaknya  lipoprotein dan  fosfolipid ,
 aktivitas antioksidan biflavonoid lebih  baik dibandingkan  vitamin C, E, dan β-karoten ,  Pemberian antioksidan dapat  mencegah  terjadinya komplikasi berbagai penyakit  dan menurunkan tingkat cekaman oksidatif ,
campurtangan  antioksidan dalam metabolisme aerob akan   mengimbangi kerusakan oksidatif ini. Pada dasarnya,  makhluk hidup memiliki pertahanan diri terhadap cekaman  oksidatif , namun asupan antioksidan dari  tanaman dapat meningkatkan daya tahan tubuh , Cekaman oksidatif  memicu munculnya  
penuaan dini dan penyakit degeneratif seperti kanker, .rematik, aterosklerosis, sirosis,  tanaman menghasilkan bermacam ragam  senyawa antioksidan 
untuk menangkal radikal bebas, antaralain : vitamin C , vitamin  E , biflavonoid, β-
karoten, 
Ekstrak air Selaginella bryopteris (L.) Bak.   meningkatkan pelindung terhadap cekaman oksidatif. Perlakuan kultur sel mamalia dengan 1-2,5% ekstrak air dapat melindungi kultur sel dari hidrogen peroksida , Aktivitas antioksidan Selaginella labordei  Hieron  menghambat enzim xantin oksidase dan lipoksigenase, 
memakan radikal bebas . Ekstrak Selaginella   involvens mampu menghambat produksi nitrat oksida (NO)  dan ekspresi iNOS/IL-1β , Ekstrak air dari 
Selaginella  involvens, Selaginella  delicatula dan Selaginella  wightii bersifat 
antioksidan, meskipun yang berpengaruh khusus  terhadap lipid peroksidase hanya Selaginella  involvens (EC50 = 2  μg/mL). maka   tanaman Selaginella bryopteris (L.) Bak. ini   dapat memperpanjang usia.  Ekstrak  tanaman Selaginella bryopteris (L.) Bak. ini  tidak beracun, namun pada kadar tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol darah,
Amentoflavon yang diisolasi dari Selaginella  tamariscina menghambat produksi NO pada makrofage meinaktivasi nuclear factor-κB (NF-κB). 
Sumaflavon   menghambat produksi NO, namun dengan  cara  mengeblok lipopolisakarida yang menginduksi ekspresi gen  iNOS, 
 robustaflavon tidak dapat menghambat  produksi NO , Ginkgetin t sebagai antioksidan namun  dapat mengalami  oksidasi spontan sehingga meningkatkan kadar hidrogen  peroksida ,  ginkgetin dapat menggantikan caffein dalam bahan makanan dan obat  tanpa menimbulkan kecanduan ,
Inflamasi yaitu  pembengkakan akibat respon  tubuh terhadap infeksi mikrobia,  luka, kebakaran, Proses ini memicu  perubahan aliran darah, kerusakan jaringan, 
peningkatan tekanan darah, karena terbentuknya ROS dan berbagai mediator inflamasi  lokal seperti siklooksigenase-2 (COX-2),  lipoksigenase ,prostaglandin, leukotriena, fosfolipase A-2  (PLA-2), 
Amentoflavon yaitu  senyawa anti-inflamasi dengan  menghambat aktivitas PLA-2 dan COX-2 , 
COX-2 dan  PLA-2  yaitu  pemicu   inflamasi ,  ginkgetin,Amentoflavon, taiwaniaflavon  dari Selaginella   tamariscina  menghambat inflamasi dengan 
mempengaruhi induksi iNOS dan COX-2 pada makrofage  RAW 264.7 yang distimulasi dengan lipopolisakarida,
Ketiganya menghambat transaktivasi gen iNOS dan COX-2  dengan mengeblok translokasi sub unit p65 dari NF-κB, Aktivasi NF-κB dipengaruhi oleh fosforilasi dan degradasi I-κBα yang juga dihambat oleh ketiganya,  Amentoflavon 
yang diisolasi dari Selaginella  tamariscina dapat menghambat  aktivitas fosfolipase Cγ1 dengan IC50 = 29 uM, namun tidak  menghambat aktivitas protein kinase ,
 bahwa senyawa 2',8''- biapigenin  menghambat transaktivasi gen iNOS dan 
COX-2 mei inaktivasi NF-κB dengan mencegah  translokasi inti p65 ,  Amentoflavon,  gingetin, 2',8''-biapigenin, dan taiwaniaflavon dapat 
dikembangkan untuk terapi anti-inflamasi,  ini sejalan .dengan resep tradisional Cina yang memakai   Selaginella  tamariscina untuk mengatasi inflamasi,
Penyakit kanker yaitu  akibat terganggunya  homeostasis metabolisme tubuh,  ini terkait  dengan  fungsi anti-inflamasi dan  antioksidan ,  Produksi berlebihan 
NO dan prostaglandin, akibat aktivitas iNOS dan COX-2,  mendorong terjadinya penyakit kanker , Senyawa biflavonoid yang bermanfaat untuk mengatasi kedua 
masalah itu, semestinya bermanfaat  untuk  mengatasi kanker, namun ternyata tidak semua biflavonoid  yang berperan sebagai anti-inflamasi  dan antioksidan 
bermanfaat  sebagai anti kanker, Biflavonoid yang  paling kuat menghambat kanker adalah ginkgetin,  sedang senyawa lainnya memberikan hasil bervariasi, 
tergantung jenis sel kankernya. Aktivitas sitotoksik yang  memperlihatkan kemampuan dalam menghambat  pertanaman sel kanker menjadi dasar  pengembangan  obat anti kanker , 
 ekstrak kasar  dan senyawa murni biflavonoid dari Selaginella memiliki 
efek anti kanker. Ginkgetin yang diekstrak dengan etanol  dari Selaginella  moellendorffii  menghambat pertanaman sel  kanker ovarian adenocarcinoma (OVCAR-3) (IC50 = 1,8  μg/mL). Biflavonoid lain dari tanaman yang sama, seperti 
podocarpusflavon A,amentoflavon, amentoflavon 7,4',7",4"'-tetrametil eter, 
kayaflavon, tidak memiliki  bioaktivitas itu ,   efek sitotoksik ginkgetin memicu 
 kematian sel-sel kanker OVCAR-3, foreskin fibroblast (FS-5) ,cervical 
carcinoma (HeLa)  secara  berturut-turut dengan EC50 = 3,0, 5,2, dan 8,3 μg/mL. 
Pemberian ginkgetin sebanyak 3 μg/mL selama 1 hari  memicu  terjadinya fragmentasi dan terlepasnya  ikatan jalin ganda DNA,   pemberian ginkgetin 
sebanyak 5 μg/mL selama 30 menit memicu   peningkatan hidrogen peroksida karena oksidasi spontan ginkgetin,  ini dapat dihambat dengan senyawa 
antioksidan seperti vitamin E  , vitamin C  dan katalase, 
Pemberian amentoflavon pada sel kanker melanoma  B16F-10,  mereduksi pembentukan nodus  tumor sejalan dengan tereduksinya tingkat kolagen asam sialat,  γ-glutamil transpeptidase,paru paru,  Pemberian  amentoflavon meningkatkan penghambat ekspresi matriks  metalloprotease-1 dan -2 (MMP-1 dan -2), mempengaruhi  sitokin, menghambat aktivasi dan translokasi sub unit p65,  p50, c-Rel dari NF-κB, dan faktor transkripsi lainnya seperti adenosina monofosfatase siklis , c-fos, factor-2, 
amentoflavon  yang tidak mampu menghambat pertanaman sel OVCAR-
3 ternyata mampu menghambat  pertanaman sel melanoma B16F-10, aktivitas sitokrom  P450 ,  DNA topoisomerase I dan II, dan menginduksi kerusakan DNA dan kromosom,  sehingga berpotensi sebagai kandidat anti kanker , 
Biflavonoid dari ekstrak Selaginella  delicatula, yaitu  2",3"-dihidrorobustaflavon 7,4',-dimetil eter  dan  robustaflavon  4'-metil eter   dapat menghambat pertanaman sel  tumor Raji dan Calu-1 ,  Ekstraksi bagian aerial Selaginella  delicatula yaitu:  2,3-dihidroamentoflavon 7,4'-dimetil eter  dan  robustaflavon 4',4'''-dimetil eter    memperlihatkan  aktivitas sitotoksik (EC50 < 4 μg/mL) terhadap sel kanker  HT-29  dan  P-388  ,  Ekstrak etanol Selaginella   doederleinii yang bertipe heveaflavon  dan amentoflavon  bersifat sitotoksik terhadap sel kanker murine L 929,  Ekstrak air Selaginella  doederleinii memiliki aktivitas anti  mutagenik sedang terhadap sel kanker , 
 ini mendukung kegunaan Selaginella  doederleinii sebagai anti  kanker dalam pengobatan Cina, Pemberian ekstrak Selaginella  tamariscina dapat menurunkan 
ekspresi MMP-2 dan -9, menurunkan ekspresi aktivator  urokinase plasminogen, dan menghambat pertanaman  sel metastatik A549 dan Lewis lung carcinoma (LLC),  Ekstrak metanol Selaginella  tamariscina  .menghambat proliferasi sel mesangial yang diaktivasi oleh  IL-1α dan IL-6 (IC50 = 56,0 ± 2,0 μg/mL), namun tidak  terjadi sitotoksisitaSelaginella  Mekanisme penghambatannya mungkin  berhubungan  dengan   produksi sitokin pada sel mesangial  dan  perusakan ekspresi gen  ,
Ekstrak Selaginella  tamariscina dengan pelarut organik tidak mempengaruhi sel limfosit normal,  memicu  efek anti kanker pada kultur sel  leukemia HL-60,  ekstrak air  meningkatkan  ekspresi gen penekan tumor p53 dan menahan induksi G1  pada siklus sel. Pemberian Selaginella  tamariscina sebanyak 1%  dari makanan  mereduksi secara signifikan (P  < 0,05) proliferasi sel inti antigen dari epitelium lambung  ,  
Ekstrak daun Selaginella  willdenowii mengandung   7"-O-metilrobustaflavon , 4',7"-di-Ometilamentoflavon, isokriptomerin secara menonjol  sitotoksik terhadap berbagai  sel kanker ,  Pada pasien terminal  nasopharyngeal carcinoma (NPC) yang dikenai radioterapi,  kecepatan hilangnya NPC pada pasien yang diberi 
Selaginella sebanyak 30 g per hari secara khusus  lebih .tinggi dibandingkan  tanpa perlakuan,  Ekstrak Selaginella   meningkatkan radiosensitivitas NPC dan tidak meningkatkan toksisitas akut radioterapi ,
 Sifat anti  kanker terhadap sel leukemia HL60 juga dimiliki beberapa  senyawa steroid dari Selaginella  tamariscina  Antimikrobia (protozoa,virus, bakteri, fungi) 
Ekstrak Selaginella  tamariscina dapat  memicu  penggumpalan inti  dan fragmentasi DNA semuanya ini yaitu  sifat apoptosis, namun  sitotoksisitas terhadap sel kanker leukemia HL-60 tertekan  oleh ROS, termasuk katalase dan SOD , 
Fraksi  butanol, kloroform, etil asetat dari ekstrak air Selaginella   tamariscina  merusak sel kanker leukemia U937  dan  tidak berpengaruh pada limfosit normal. Ketiga fraksi  itu mungkin  secara genotoksik   menyerang sel kanker yang sedang aktif membelah. Fraksi  air dari ekstrak air Selaginella  tamariscina  menginduksi 
ekspresi gen supresor tumor p53, Fraksi air dapat mematikan sel leukimia U937, sedang fraksi lain   hanya menghambat pertanaman sel itu ,  ekstrak Selaginella  tamariscina  mampu  untuk terapi anti kanker , anti metastatik kanker paru paru,  amentoflavon ,agen kemopreventif kanker  lambung , Isokriptomerin 
dari Selaginella  tamariscina berkhasiat sebagai  analgesik ,anti kanker ,  anti-inflammasi, immunosuppressan ,
mikrobia cenderung membangun resistensi  terhadap antibiotik dengan melakukan mutasi dan hadir  dalam bentuk baru yang lebih resisten,  Ketidakefektifan  suatu antibiotik  semakin meningkatkan resistensi  mikrobia, pemakaian  antimikrobia dari tanaman  semakin memperoleh  tempat karena antimikrobia .tradisional yang dihasilkan oleh mikrobia mulai tidak efektif 
karena beberapa penyakit baru tahan terhadap obat  itu, khususnya penyakit yang diakibatkan virus ,  Sifat antimikrobia Selaginella  biasanya lemah kecuali beberapa biflavonoid tertentu.  AntiviruS ,  
 Amentoflavon memiliki aktivitas antivirus  terhadap  respiratory syncytial  virus (RSV) ,virus influenza, herpes , Amentoflavon  yang diisolasi dari ekstrak etanol Selaginella  sinensis memperlihatkan  penghambatan terhadap RSV (IC50 = 5,5 μg/mL) , Senyawa ini juga memperlihatkan penghambatan  terhadap reseptor serotonin, terutama reseptor  opioid subtipe h-δ , 5-HT(2C) , 5-HT(1D)  , reseptor benzodiazepina dan  Amentoflavon  dari ekstrak Selaginella  doederleinii dan Selaginella  tamariscina berpotensi  sebagai antivirus dan anti-inflamasi , 
Amentoflavon menghambat virus  influenza A dan  influenza  B,
sedang terhadap HSV-1 dan -2 (IC50 = 8,5 dan 8,6 μg/mL)  Senyawa biflavonoid lain  yaitu  hinokiflavon  menghambat virus influenza sialidase  memiliki daya 
hambat yang tinggi terhadap HIV-1 secara in vivo , Robustaflavon dan hinokiflavon yang diisolasi dari  ekstrak etanol memiliki daya hambat yang tinggi terhadap 
polimerase HIV-1 RTase secara in vitro ,  Ginkgetin mampu menghambat sitomegalovirus dan  virus herpes  , dengan cara  menurunkan sintesis protein virus dan menekan transkripsi  gen, tanpa memicu  keracunan ,
Sifat antivirus  dapat diberikan oleh senyawa non  biflavonoid, contohnya uncinoside A dan uncinoside  B, suatu glikosida  dari Selaginella  uncinata, bersifat antivirus kuat terhadap RSV (IC50  = 6,9 dan 1,3 μg/mL), dan antivirus sedang terhadap  parainfluenza tipe 3 (PIV-3) (IC50 = 13,8 dan 20,8 μg/mL) 
 mematenkan efek antivirus beberapa  biflavonoid dan turunannya, termasuk amentoflavon,robustaflavon,  hinokiflavon,  terhadap  herpes (HSV-1, HSV-2), dampa zoster (VZV), , campak, virus influenza (A, B), hepatitis (B), human immunodeficiency virus (HIV-1), 
Ekstrak Selaginella  involvens memperlihatkan aktivitas  antibakteri terhadap Propionibacterium acnes pada kadar di  atas 100 μg/mL,  Bakteri Propionibacterium  acnes bertanggungjawab atas  keadaan inflamasi pada penderita jerawat. Oleh karena itu  meskipun tidak bersifat antibiotik, ekstrak Selaginella  involvens dapat mengatasi   jerawat ,
Amentoflavon pada kadar 5 dan 10 μg/mL mampu  menghambat pembentukan aflatoksin B1 dan B2 (P<0,001)  dari Aspergillus flavus, sehingga dapat dikembangkan  untuk menghasilkan agen pengendali produksi aflatoksin, 
meskipun tidak mampu menghambat pertanaman fungi  itu (P>0,05) ,
amentoflavon memperlihatkan  aktivitas mutagenik terhadap bakteri Salmonella 
typhimurium,  mematenkan beberapa senyawa  biflavonoid sintetik yang diklaim anti Mycobacterium.  Antifungi. Amentoflavon dari ekstrak etil asetat Selaginella  
tamariscina memperlihatkan potensi antifungi melawan beberapa fungi patogen, tanpa memicu  hemolisis  pada sel eritrosit , 
amentoflavon  berpotensi menjadi  antifungi khususnya  dan candidiasis pada umumnya,  Amentoflavon menahan siklus pembelahan sel  C. albicans pada fase-S, sehingga fungi ini tidak  berkembang lebih lanjut. Oleh karena itu, 
amentoflavon sering  mengganggu transisi dimorfisme trehalosa  dan  dapat menginduksi akumulasi trehalosa pada  Candida albicans   sehingga tidak tumbuh namun membentuk hifa semu ,
Antiprotozoa atau  Turunan amentoflavon memiliki aktivitas  anti malaria sedang terhadap Plasmodium falciparum strain  W2 (IC50 = 0,98 μg/mL), namun aktivitasnya lemah  terhadap strain D6 (IC50 = 2,8 μg/mL),  podocarpusflavon A  dan  Amentoflavon  tidak  menunjukan penghambatan terhadap Trypanosoma cruzi , sedang ginkgetin memperlihatkan  penghambatan pada IC50 = 11 uM , 
Ekstrak Selaginella  tamariscina yaitu   ramuan yang efektif untuk mencegah 
penyakit degeneratif otak baik akut seperti stroke maupun  kronis seperti demensia. Keduanya memicu   hilangnya fungsi otak akibat kerusakan sel-sel syarat  secara terus-menerus, sehingga menurunkan daya ingat, Kemampuan untuk mencegah kerusakan otak ini  akibat kandungan amentoflavon ,
Neuroprotektif  Amentoflavon dan ginkgetin pada Selaginella dapat  meningkatkan aktivitas neuroprotektif melawan cekaman  sitotoksik, sehingga berpotensi untuk obat penyakit  neurodegeneratif seperti stroke dan Alzheimer , 
Senyawa flavonoid  berperan sebagai  pelindung terhadap iradiasi sinar ultra violet (UV), termasuk  beberapa senyawa biflavonoid , Ekstrak metanol dari Selaginella  tamariscina yang  mengandung  amentoflavon dan  sumaflavon  menghambat kemampuan iradiasi sinar UV  untuk menginduksi aktivitas MMP-1 dan-2 pada fibroblast  primer kulit pasien, Nilai penghambatan sumaflavon dan 
amentoflavon terhadap iradiasi sinar UV secara berturut  turut adalah  1,8 mμM dan   IC50 = 0,78 , sedang asam .retinoat yang dipakai sebagai kendali  positif memiliki nilai  IC50 = 10 mμM ,  Potensi kematian sel  akibat iradiasi sinar UV  tereduksi  pada sel yang diperlakukan dengan ekstrak air Selaginella  
bryopteriSelaginella ,  Radiasi panas menekan pertanaman sel  hingga 50%, praperlakuan dengan ekstrak air selama 1  jam dapat melindungi sel terhadap tekanan pertanaman  akibat panas ,
Ekstrak  n-butanol dan  etil asetat  dari Selaginella  tamariscina  memperkuat aktivitas vasorelaksasi. Ekstrak ini dapat  melemaskan otot polos vaskular mei endotelium yang  terkait dengan aktivitas NO   , Amentoflavon  dari ekstrak etil asetat Selaginella  tamariscina dapat menginduksi  relaksasi fenilefrin yang bertanggungjawab terhadap  kontraksi aorta. Aktivitas vasorelaksan ini dapat hilang atau terhambat dengan denudasi endotelium atau praperlakuan 
jaringan aorta dengan N(G)-nitro-L-arginina metil ester (LNAME), 1 H-oksadiazolo[4,3-α]quinoksalin-1-on (ODQ), .tetraetilammonium (TEA), metilen biru, dan verapamil,  namun tidak dihambat oleh  atropin,propranolol  indometasin, glibenklamid,  Inkubasi cincin aorta  berendotelium lengkap dengan amentoflavon meningkatkan  produksi cGMP. Senyawa ini dapat mengendorkan otot  polos vaskular mei pemberian sinyal pada endotelium  yang terkait dengan NO-cGMP, dengan campurtangan   saluran non spesifik K+  dan Ca2+ ,
Ekstrak etanol Selaginella  tamariscina memiliki  aktivitas anti allergi, Ekstrak ini 
menghambat anafilaksis pada kulit akibat pemberian serotonin dan histamin , Ekstrak ini dapat mereduksi  pelepasan histamin dari sel mast peritoneal dan dapat  menaikkan tingkat cAMP intraseluler   pada .kadar 200 μg/mL,  Ekstrak ini menghambat sel mast yang  memicu  reaksi alergi, Efek ini dipercepat oleh reduksi  pelepasan amina vasoaktif seperti histamin dari sel mast  dengan memperkuat membran sel dan melemahkan  aktivitas amina ini. Selaginella  tamariscina bermanfaat untuk mengobati .alergi ,
Ekstrak kloroform-metanol Selaginella  pallescens  menghambat kontraksi spontan otot polos  ileum , Amentoflavon yang diisolasi dari  daun Selaginella  rupestris juga memiliki efek antispasmodik yang  sama ,  Amentoflavon  
bersifat anti tukak lambung  dan dapat berikatan dengan ROS pada  permukaan mukosa lambung, sehingga melindungi sel  lambung dari kerusakan dan dapat 
dipakai untuk pengobatan penyakit lambung , Ekstrak etanol Selaginella  bryopteris dapat mengobati tukak  lambung ,  Senyawa non-biflavonoid 
yang diisolasi dari ekstrak metanol Selaginella lepidophylla, 3-metilenhidroksi-5-metoksi-2,4-dihidroksi  tetrahidrofuran,   memiliki efek penghambatan ringan 
terhadap kontraksi uterus, namun tidak pada otot polos duodenum dan 
ileum ,
 Ekstrak Selaginella  articulata memperlihatkan  tingkat netralisasi moderat terhadap efek hemoragik racun  ular Bothrops atrox (10 μg/tikus) dengan dosis ekstrak 4  mg/tikus mei oral , Mekanismenya tidak berkaitan dengan reseptor opioid, Antinosiseptif. Biflavonoid menghasilkan aktivitas antinosiseptif yang khusus, Aktivitas antinosiseptif 13,118- binaringenin lebih tinggi dibandingkan  beberapa obat analgesik  ,
Ekstrak Selaginella  tamariscina yang disuntikkan  secara intraperitoneal (25 g/kg) selama 12 hari  meningkatkan konsentrasi insulin, menurunkan kadar gula darah dan lipid peroksida,  penyuntikan ini  memperbaiki struktur sel pankreas  yang rusak akibat aloksan ,Ekstrak Selaginella   lepidophylla bersifat hipoglikemik ,
Amentoflavon dari ekstrak metanol Selaginella  tamariscina dapat dipakai untuk menangani diabetes  tipe-2 dan  penghambatan aktivitas protein  tirosina fosfatase 1B (PTP1B) ,
 ekstrak Selaginella   doederleinii sebagai obat anti kanker menimbulkan tanda-tanda  pendarahan pada kulit dan gusi  dan memicu  kinerja  tulang sumsum tertekan, Gangguan ini berhenti  setelah pemberian ekstrak dihentikan , 
Senyawa hordenin, suatu glikosida yang diisolasi dari Selaginella  doederleinii dapat meningkatkan tekanan darah ,
suatu efek yang bertentangan dengan  flavonoid pada biasanya ,  Senyawa 
biflavonoid yang paling melimpah pada Selaginella   amentoflavon  menekan kemampuan lipopolisakarida  dalam menginduksi pembentukan TNF-α dan IL-1β yang  mengendalikan   produksi senyawa-senyawa anti-inflamasi, sebaliknya pemberian amentoflavon dapat memicu   pembentukan iNOS dan COX-2  yang bertanggungjawab  terhadap produksi senyawa-senyawa oksidan ,
 bioaktivitas setiap  biflavonoid  perlu dipertegas mengingat hingga sekarang  
baru amentoflavon dan ginkgetin yang penelitian bioaktivitasnya sangat  lengkap. 
 Selaginella  lepidophylla  disebut  resurrection plant karena mampu bertahan hidup dari   kekeringan yang panjang dan pulih kembali melalui  proses 
rehidrasi ,jika  99% air dari  tubuhnya telah terambil ,  Kekeringan  memicu  perubahan pigmentasi  dan fluoresensi  namun tidak memicu  kematian ,
Kemampuan bertahan ini diberikan oleh trehalose, suatu  bentuk gula sederhana yang tidak reaktif dan sangat stabil, Trehalose yaitu  hasil ikatan antara glukosida oksigen  dengan dua cincin heksosa berenergi rendah (1 kcal/mol) ,
keragaman  jenis metabolit sekunder yang tinggi  membantu  proses identifikasi, meskipun kadar masing-masing tidak  tinggi,  Namun pada kadar yang sangat rendah, suatu  jenis metabolit sekunder tidak berarti dalam penelitian ini, karena 
ada  dan tidaknya  dipengaruhi keadaan lingkungan, bukan hanya faktor genetik ,
 Beberapa spesies Selaginella  mengandung trehalose dengan kadar yang relatif tinggi, yaitu: Selaginella sartorii Hieron  dan Selaginella  lepidophylla  , 
 Kadar trehalose dapat mencapai  15% dari berat kering sel , Kadar trehalose yang tinggi bertanggungjawab atas daya  tahan terhadap kekeringan ,  Tingginya akumulasi trehalose memicu  trehalose   sebagai biostabilisator molekuler untuk 
berbagai pemakaian   seperti pangan,kosmetik, farmasi ,
 Trehalose banyak ditemukan  pada invertebrata  bakteri, fungi , namun jarang ditemui pada tanaman,  bahkan Angiospermae tidak mampu mensintesisnya,
SELAGINELLA 
Selaginella telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat sejak dahulu kala. 
di  Cina  dan india, untuk  perawatan setelah  persalinan atau mengobati luka., 
Daun  Selaginella  plana  direbus diminum sebagai tonik untuk 
perawatan setelah   persalinan ,
 Tunas  muda Selaginella plana  Hieron sebagai  pengobatan dan dimakan,
Tunas  muda Selaginella plana  Hieron  untuk mengobati  pendarahan ,untuk 
mengobati luka setelah   persalinan dan  gangguan menstruasi , 
untuk meningkatan  daya tahan tubuh ,
Selaginella argentea  Spring dan  Selaginella  plana  untuk mengobati sakit kepala dan demam  tinggi ,
 Selaginella  tamariscina  untuk mengobati  sakit  kepala, kelumpuhan,  santet,nyeri haid, luka memar,  asma,
Selaginella myosurus dipakai  untuk mengobati  kelelahan, asma, demam , 
Selaginella delicatula  Alston dipakai untuk mengobati penyakit  lambung, 
 Selaginella wightii Hieron untuk  mengobati infeksi saluran kemih ,
.Selaginella  involvens dipakai untuk menghindari  penyakit-penyakit   akibat lanjut usia dan memperpanjang usia,
Selaginella firmuloides Warb  dipakai untuk membantu persalinan ,
Selaginella  tamariscina dipakai  untuk menghambat proses penuaan ,
 Selaginella doederleinii dipakai sebagai  obat anti kanker , 
Selaginella  delicatula dipakai  sebagai obat penenang ,
Selaginella convoluta (Arn.) Spring dipakai untuk  mencegah dan mengobati penyakit-penyakit yang berhubungan dengan   sistem reproduksi perempuan ,
 Selaginella parkeri  Spring (= Selaginella pedata Klotzsch)  dibakar dengan api dan ditekankan ke tumit bayi dengan  lembut agar segera dapat berjalan ,
Selaginella  parkeri dan Selaginella epirrhizos Spring  dipakai  untuk mengobati sakit kepala , 
 Selaginella dipakai sebagai obat  infeksi saluran kencing, patah tulang , rematik,  kanker, infeksi saluran  pernafasan, perlukaan, gangguan hati, 
Pemakaiannya dapat  dilakukan dengan cara   segar atau  dikeringkan dalam bentuk serbuk, 
 resep jamu tradisional  yang memakai Selaginella ,antaralain: 
  eksim :  10 g herba segar Selaginella  uncinata,  dicuci,  ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada  area  yang sakit, 
saluran kencing,  gangguan hati dan infeksi  , herba kering  15-30 g direbus 
selama   4 jam, disaring, setelah dingin diminum ,
 tulang  patah  15-30 g herba segar direbus, kemudian diminum,   diperkuat dengan  menempelkan herba segar yang telah dilumatkan pada  tempat yang patah tulang,
masalah infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)   infeksi saluran  nafas, batuk, radang paru, radang amandel,  30 g herba kering direbus, kemudian diminum. 
 jari bengkak  akibat gigitan ular atau keseleo, herba segar  dilumatkan dan ditempel di tempat yang sakit,
 kanker paru-paru :   60 g herba  kering  Selaginella  doederleinii, 15 g daun sambiloto (Andrographis  paniculata NesSelaginella ) kering, dan 5 g buah mahkota dewa  (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) kering direbus pada 
api kecil dengan 800 mL air, hingga tersisa separuh, kemudian  disaring, setelah dingin diminum  3 kali sehari,
 radang paru-paru :  30 g daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.)   dan  30 g herba kering  segar   direbus dengan  800 mL air hingga tersisa separuhnya, kemudian disaring dan diminum dua kali sehari,  dosis setiap kali minum 200 mL.
kanker lain lain, kanker rahim,  nasofaring, paru-paru  :  60 g  herba kering direbus selama  4 jam dengan api kecil, kemudian  disaring dan diminum setelah dingin,








Tabel 1. Keanekaragaman senyawa biflavonoid pada beberapa spesies Selaginella dan bioaktivitasnya,



Spesies :      Selaginella  articulata -
Bioaktivitas :   Menetralkan pendarahan dan menghambat aktivitas proteolisis racun  ular terhadap kasein 

Spesies :      Selaginella  bryopteris
Pelarut :    H2O , 

Senyawa :  Amentoflavon, hinokiflavon , 
Bioaktivitas :  Membantu pertanaman sel dan melindungi tubuh dari cekaman 
radikal bebas hidrogen peroksida ,


Spesies :      Selaginella  chrysocaulos
Senyawa :   - Amentoflavon, hinokiflavon  - 


Spesies :      Selaginella  delicatula
Senyawa :   - Robustaflavon 7,4',4'''-trimetil eter; robustaflavon 
4',4'''-dimetil eter; 2,3-dihidroamentoflavon 7,4',7''-
trimetil eter; 2,3-dihidroamentoflavon 7,4'-dimetil 
eter; 2'',3''-dihidroisokriptomerin 7-metil eter 
,robustaflavon 4'-metil eter; 
robustaflavon 7,4'-dimetil eter; 2",3"-
dihidrorobustaflavon 7,4',-dimetil eter; 2",3" '-
dihidrorobustaflavon 7,4', 7"-trimetil eter; 
robustaflavon; amentoflavon , 
Bioaktivitas :  Sitotoksik terhadap sel kanker P-388 dan HT-29 ,
sel kanker Raji dan Calu-1, dan sel limfoma dan leukemia ,


Spesies :      Selaginella  denticulata 
Senyawa : - Robustaflavon  - 

Spesies :      Selaginella  doederleinii 
Pelarut :    H2O mendidih 
Senyawa :  Amentoflavon, 7,7''-di-O-metilamentoflavon, 
7,4',7'',4'''-tetra-O-metilamentoflavon, heveaflavon ,
Bioaktivitas :  Anti mutagenik moderat , sitotoksik terhadap sel 
kanker L 929 dan kanker (cholangiocarcinoma), namun 
kemungkinan mengandung senyawa tertentu yang menekan keadaan 
sumsum tulang , juga bersifat 


Spesies :      Selaginella  involvens - - 
Bioaktivitas :  Menghambat produksi dan efek radikal bebas dari nitrat oksida (NO) 
dan ekspresi iNOS/IL-1 β; anti jerawat non-antibiotic, dan antiinflamasi ,


Spesies :      Selaginella  labordei - - 
Bioaktivitas :   Antioksidan yakni menghambat ekspresi gen COX-2 pada sel kanker  usus besar .


Spesies :      Selaginella  lepidophylla 
Senyawa :   - Robustaflavon  - 


Spesies :      Selaginella  moellendorffii 
Pelarut :   EtOH .
Senyawa :  Ginkgetin, amentoflavon 7,4',7",4"'-tetrametil eter, 
kayaflavon, podocarpusflavon A, amentoflavon .
Bioaktivitas :  Memiliki penghambatan moderat terhadap sel kanker ovarian 
adenocarcinoma (OVCAR-3),  anti-metastasis pada 
sel kanker paru-paru A549 dan Lewis lung carcinoma (LLC) , apoptosis akibat aktivasi caspase oleh hidrogen peroksida ,
Selaginella  pallescens Kloroform-MeOH ,
- Antimikrobia moderat dan anti spasmodik karena dapat menghambat 
kontraksi spontan usus ileum .


Spesies :       Selaginella  rupestris 
Senyawa : - Amentoflavon 
Bioaktivitas :  Antispasmodik terhadap usus ileum; dan mampu memperkuat tekanan jantung pada masalah nor-modinamik dan hipodinamik .

Spesies :     Selaginella  sinensi  
Pelarut :     EtOH . 
Senyawa :  Amentoflavon , hinokiflavon; 2,3- dihidroamentoflavon ,
Bioaktivitas :  Antivirus terhadap respiratory syncytial virus (RSV) ,


Spesies :   Selaginella
Pelarut :     tamarascina H2O, n-BuOH ,EtOAc , MeOH , EtOH ,H2O, 
pelarut organik ,  EtOAc, nBuOH ,MeOH-EtOAc ,
Senyawa :  Amentoflavon , sumaflavon , robustaflavon , hinokiflavon ,
taiwaniaflavon , 2',8''-biapigenin ,isokriptomerin 
Bioaktivitas :  • Anti kanker ,anti kanker terhadap sel leukemia, mereduksi 
pertanaman sel epithelium kanker, tidak mempengaruhi limfosit 
normal; dan kemopreventif terhadap kanker lambung , menghambat aktivitas fosfolipase Cγ1 dan proliferasi sel  kanker ,menghambat proliferasi sel mesangial 
yang diaktivasi IL-1β dan IL-6; Mengurangi produksi IL-1β dan  TNF-α ,
• Anti-inflamasi ,mempengaruhi induksi iNOS  dan COX-2 pada makrofage RAW264.7 yang dirangsang  lipopolisakarida , menghambat pembentukan 
NO dengan menghambat kinerja lipopolisakarida yang menginduksi 
pembentukan NO , menghambat kinerja NF-κB  dengan mengeblok degradasi I-κBα ,
• Antioksidan, menginduksi apoptosis sel HL-60 yang diaktifkan 
caspase ,
• Antifungi ,
• Anti iradiasi UV, menghambat aktivitas MMP-1 pada fibroblast kulit 
setelah iradiasi UV .
• Anti alergi .
• Memiliki aktivitas estrogenik .
• Memacu aktivitas vasorelaksan .
• Meningkatkan kadar insulin dan menurunkan kadar gula darah 
penderita diabetes .
• Immunosuppressan dan analgesik.
• Neuroprotektan.


Spesies :    Selaginella  willdenowii
Senyawa :   - 4',7"-di-O-metilamentoflavon, isokriptomerin, 7"-O-metilrobustaflavon 
Bioaktivitas :   Sitotoksik terhadap sel kanker ,


Spesies :    Selaginella spp.
Bioaktivitas :    Meningkatkan radiosensitisasi sel kanker (terminal nasopharyngeal  carcinoma) terhadap radioterapi, namun tidak meningkatkan toksisitas  akut radioterapi .


Keterangan: Bagian tanaman yang dipakai adalah seluruh bagian aerial, seluruh tanaman, atau daun saja. * = penemuan senyawa  baru











FOTO 1. STRUKTUR DASAR FENOL, FLAVANOID DAN BIFLAVANOID. Sistem 
cincin bisiklis dinamai cincin A dan C, sedang cincin unisiklis 
dinamai cincin B. Kedua unit monomer biflavonoid ditandai dengan 
angka Romawi I dan II. Posisi angka pada masing-masing 
monomer dimulai dari cincin yang mengandung atom oksigen, 
posisi ke-9 dan ke-10 memperlihatkan karbon pada titik penyatuan 







FOTO 2. SINTESIS BIFLAVONOID. a. Penggabungan Ullmann dari flavon terhalogenasi, b. Pembentukan biflavonoid 
mei bifenil, c. Penggabungan silang flavon dengan katalis metal (c1. Stille, c2. Suzuki), d. Penyusunan ulang 
Wessely-Moser, e. Penggabungan fenol oksidatif dari flavon, f. Kondensasi Ullmann dengan garam flavon, g. 
Substitusi nukleofilik, h. Dehidrogenasi biflavanon menjadi biflavon, i. Hidrogenasi biflavon menjadi biflavanon 





FOTO 3. STRUKTUR BIFLAVONOID SELAGINELLA yang telah diidentifikasi: amentoflavon, 2',8''-biapigenin, ginkgetin, heveaflavon, hinokiflavon, isokriptomerin, kayaflavon, robustaflavon, sumaflavon, 
taiwaniaflavon, dan podocarpusflavon A.