Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam G





GAS GANGREN

gas gangren yaitu  kematian jaringan  berkaitan   dengan berhentinya aliran darah ke area  yang terkena,
Gas gangren muncul  akibat adanya   infeksi  bakteri klostridium,  merupakan bakteri an-aerob  golongan  bakteri bakteri yang mampu berkembangbiak  hanya  bila tidak ada oksigen di lingkungannya,
saat  masa masa   hidupnya  ,bakteri  klostridium memproduksi   gas, sehingga pasien yang mengidap  penyakit ini   dinamakan  gas gangren,
gas gangren ada   di bagian tubuh yang mengalami cedera atau  luka  setelah  operasi,
namun bakteri klostridium  juga  mampu   memproduksi   berbagai  jenis  racun, 4 diantaranya yaitu   racun  iota, racun  alfa, racun  beta, racun  epsilon,
racun racun ini  mengakibatkan  fatal bagi manusia  seperti memicu  kebocoran pembuluh darah,memicu  kematian jaringan (nekrosis), memicu penghancuran sel darah (hemolisis), memicu vasokonstriksi ,memicu penghancuran jaringan lokal
gejala pertama  saat terjadinya infeksi, antaralain : kecemasan, demam, berkeringat ,
peradangan di  area   yang terinfeksi tampak  seperti  pembengkakan jaringan berwarna merah kecoklatan yang terasa  nyeri, gas  terasa  di dalam jaringan jika jari tangan menekan  pembengkakan itu, infeksi klostridium mengakibatkan   kulit teraba hangat ,  menyebar luas di bawah kulit,  membentuk lepuhan besar berisi cairan  coklat dan berbau busuk,
bila penyakit ini  tidak diobati, maka  terjadi sindroma  syok, yaitu penurunan tekanan darah (hipotensi), gagal ginjal  hingga  koma ,
diagnosa    berdasarakan gejala-gejala adanya udara di dalam jaringan yang  bisa dirasakan  juga hasil    pemeriksaan fisik,
cairan dari luka dikembangbiakkan  di laboratorium untuk membuktikan adanya  klostridium,
pemeriksaan dengan MRI dan  Skening CT  untuk    menentukan jumlah gas dan luasnya kerusakan jaringan,
pemeriksaan dengan   Foto rontgen akan  menunjukkan adanya gas di bawah kulit,
pengobatan:
antibiotik spektrum luas untuk mengatasi  gangren  ,  untuk menghancurkan klostridia hanya diperlukan penisilin ,
sebagian atau seluruh anggota tubuh harus diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi,
terapi oksigen bertekanan tinggi ditempatkan dalam ruangan yang mengandung oksigen bertekanan tinggi (oksigen hiperbarik)  untuk mengatasi  gangren kulit membunuh klostridia,




GERD

penyakit gastroesophageal reflux (GERD)  yaitu    asam perut dan enzim  yang mengalir kembali dari perut menuju kerongkongan  ,penyakit  ini   mengakibatkan  peradangan dan nyeri pada kerongkongan,
gastroesophageal  Reflux terjadi saat  otot berbentuk cincin yang biasanya  mencegah isi perut pada perut dari mengalir kembali menuju kerongkongan (esophageal sphincter bagian bawah) tidak berfungsi ,
gejala gastroesophageal  reflux   yaitu  rasa panas dalam perut  ,
pengobatannya  adalah pasien mengonsumsi  obat-obatan yang berfungsi  untuk   mengurangi asam perut,segera  menghindari  alkohol dan makanan asam, 
lapisan perut melindungi perut dari efek asam gastroesophageal  reflux
 secara alami  kerongkongan menghasilkan  lapisan pelindung asam , asam perut dan enzim yang mengalir ke belakang (reflux) menuju kerongkongan ,
 gangguan ini muncul saat
Asam dan enzim mengalir kembali ketika esophageal sphincter bagian bawah, otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan, tidak berfungsi seperti biasanya,
saat  pasien  berdiri  gaya gravitasi bumi   mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan,
gastroesophageal  Reflux  bisa  terjadi sesudah  makan, saat  jumlah dan keasaman isi di dalam perut lebih tinggi sehingga   otot sphincter tidak aktif seperti saat normal,
faktor  faktor  yang memicu   terjadinya reflux antaralain : minuman berkarbonat, minuman alkohol, obat-obatan tertentu, pertambahan berat badan, makanan berasam, coklat, minuman berkafein, obat  opioid,
obat-obatan yang melawan  fungsi esophageal sphincter bagian bawah termasuk obat  berefek antikolinergik (obat antihistamin ), obat penghambat saluran kalsium, obat  progesteron, dan obat  nitrat,
gejala gastroesophageal  reflux  yaitu 
nyeri  rasa panas dalam perut ,  nyeri  bahkan menjalar ke leher, tenggorokan, dan wajah. disertai dengan muntah, dimana isi perut mencapai mulut,
diagnosa gastroesophageal  reflux  yaitu 
jika  gejala tampak   pada diagnosa maka   pengobatan bisa dimulai tanpa tes diagnosa , Tes dilakukan jika  diagnosa  tidak jelas atau pengobatan tidak berhasil ,
untuk  memastikan diagnosa dan untuk memeriksa  ada tidaknya  komplikasi, maka dilakukan  pemeriksaan  tes pH kerongkongan (keasaman)
pemeriksaan  pada kerongkongan menggunakan endoskop (pipa  elastis), penelitian dengan menggunakan  sinar X dan alat-alat penekan (manometry) pada esophageal sphincter bagian bawah, 
Endoskopi bermanfaat untuk mengeluarkan kanker esophageal dan    memastikan diagnosa  jika dokter menemukan bahwa pasien   mengalami esophagitis atau kerongkongan barrett ,
 Sinar-X digunakan sesudah pasien  minum carian barium ( bahan yang dapat  menguraikan saluran pencernaan)  kemudian pasien  berbaring  mencondongkan kepala lebih rendah dari kaki bisa mengeluarkan  reflux  barium dari perut menuju kerongkongan. Sinar X digunakan setelah barium ditelan oleh pasien  , barium ini juga bisa menampakkan ada tidaknya   borok esophageal atau penyempitan kerongkongan,
 untuk  memeriksa  gastroesophageal reflux adalah dengan  tes pH esophageal. Pada tes ini, pipa tipis, elastis dengan sensor pemeriksa pada ujung dipasang melalui hidung dan menuju kerongkongan bagian bawah. Ujung lainnya pada pipa ini ditempelkan pada sebuah monitor , monitor akan  merekam kadar asam pada kerongkongan, pemeriksaan  tes ini mampu menunjukan  hubungan antara gejala-gejala dan reflux , Tes pH kerongkongan dilakukan sebelum  operasi ,  Sebuah alat baru (menggunakan sebuah pH elektroda kecil yang ditanamkan yang mengirimkan sebuah sinyal)  untuk pasien  yang tidak dapat menggunakan pipa di hidung ,
pengobatan:
untuk mengobati gastritis , peptic ulcer  dan  gastroesophageal reflux antaralain:
obat  Antacid digunakan  untuk   meringankan nyeri pada borok kerongkongan juga   mengurangi jumlah asam yang sampai ke kekerongkongan,
obat-obatan untuk mengurangi produksi asam proton pump inhibitor,
 obat-obatan yang mengurangi asam perut  diberikan melebihi  12 minggu  maka  Borok akan  sembuh dengan lambat,  ketika parah   meninggalkan  bekas penyempitan kerongkongan ,
Penyempitan kerongkongan diobati dengan obat-obatan
Kerongkongan barrett tidak terdeteksi   ketika pengobatan maka pasien  yang memiliki   kerongkongan barrett harus  menjalani pemeriksaan endoskopi setiap 2 sampai 3 tahun untuk memastikan  itu tidak menjadi kanker,
operasi sebagai  salah satu cara  bagi   pasien  yang  tidak bereaksi pada  obat-obatan juga  untuk pasien  yang mengalami esophagitis yang berlangsung lama  prosedur invasive secara minimal dilakukan melalui laparoscope .  beberapa  pasien  yang menjalani  prosedur ini mengalami efek samping kesulitan menelan ,  merasa kembung , perut tidak nyaman sesudah  makan,
obat obatan  antisekresi seperti rabeprazole, pantoprazole, omeprazole, esomeprazole, lansoprazole  yang  memblokir produksi enzim yang biasanya  memproduksi asam lambung,
obat  antisekresi  mampu  menghentikan produksi asam lebih baik  dibandingkan  H2-blocker,
coating agen  sukralfat menjadi mantel membran selaput lendir sebagai  pelindung tambahan terhadap asam lambung,
obat obatan  agen promotility seperti  bethanechol, metoclopramide, cisapride
 membantu mengencangkan sfingter esofagus bagian bawah dan   pengosongan lambung lebih cepat, namun  agen promotility  tidak efektif  bila diminum bersamaan dengan antisekresi ,
pasien disarankan menghindari  Kopi,alkohol, minuman yang mengandung asam seperti jus jeruk, minuman cola, makanan yang berbahan dasar cuka,