Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam D



DEMAM BERDARAH DENGUE


penyakit  Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penularan DBD  melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau  ditularkan oleh  nyamuk Aedes albopictus ,
Virus dengue  ada  4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2,Dengue-3 dan Dengue-4), termasuk dalam group B Arthropod Borne Virus (Arbovirus). Dengue-3  berkaitan dengan  DBD berat dan merupakan serotipe yang paling banyak dialami , 
gejalanya yaitu :
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit • 20%),
disertai dengan atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali)
demam tinggi , berlangsung terus-menerus selama 2 – 7 hari,
 perdarahan ( hematemesis, melena,hematuri, petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi,  )
  uji tourniquet (rumple leede) positif,
trombositopeni (jumlah trombosit 100.000/•l),
masa inkubasi  antara 4 – 7 hari,
demam tinggi  mendadak, terus menerus berlangsung 2 – 7 hari. panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi,  pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun,
perdarahan ini terjadi di semua organ. bentuk perdarahan berupa uji tourniquet (rumple leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih manifestasi perdarahan seperti : hematemesis, melena hematuri,petekie, purpura, ekimosis, perdarahan konjungtiva, epistaksis, pendarahan gusi, petekie  sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk,
untuk membedakannya regangkan kulit, bila  hilang maka bukan petekie. uji tourniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) oleh karena uji tourniquet positif pada hari-hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita DBD. namun uji tourniquet positif dapat juga terdapat  pada penyakit virus lain  seperti chikungunya campak, demam , infeksi bakteri (typhus abdominalis) ,  uji tourniquet dinyatakan positif, bila  ada  10 atau lebih petekie pada seluas 1 inci persegi (2,5×2,5 cm) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa cubiti),
Sianosis di sekitar mulut,
Nadi cepat, lemah,
Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang,
Nyeri tekan sering ditemukan tanpa disertai ikterus,
Renjatan (syok)
Kulit  dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki,
Penderita menjadi gelisah,Pembesaran hati (hepatomegali)  ditemukan pada permulaan penyakit
Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit,
Trombositopeni,
Jumlah trombosit 100.000/•l  diantara hari ke 3 – 7 sakit,
Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti  Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit),
Peningkatnya nilai hematokrit (Ht) menggambarakan hemokonsentrasi ada pada  DBD, merupakan tanda  terjadinya perembesan plasma, sehingga dilakukan pemeriksaan hematokrit teratur rutin,
Pada umumnya penurunan trombosit mendahului peningkatan hematokrit. Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit > 20% (misalnya 35% menjadi 42%: 35/100 x 42 = 7, 35+7=42), menunjukan  peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma,  bahwa nilai hematokrit dipengaruhi oleh penggantian cairan atau perdarahan. Penurunan nilai hematokrit >20% sesudah  pemberian cairan ,  nilai Ht  sesuai nilai sesudah pemberian cairan,
gejala  DBD antaralain:   diare , konstipasi,  kejang,sakit perut  mendahului perdarahan gastrointestinal dan renjatan,hiperpireksia disertai kejang dan penurunan kesadaran  ensefalitis,nyeri otot, anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut,
Penderita Demam Berdarah Dengue derajat 1 dan 2,
menderita DBD apabila demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2 – 7 hari disertai manifestasi perdarahan (sekurangkurangnya uji Tourniquet positif), trombositopenia, dan hemokonsentrasi (diagnosis klinis). atau hasil pemeriksaan serologis pada pasien  DBD, menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI test atau terjadi peninggian (positif) IgG saja atau IgM dan IgG pada pemeriksaan dengue rapid test (diagnosis laboratoris)
terbukti mengidap  Demam Berdarah Dengue jika pasien mengalami  demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung  selama 2-7 hari disertai manifestasi perdarahan (sekurang-kurangnya uji Tourniquet positif) dan/atau trombositopenia (jumlah trombosit 100.000/•l),
pengobatan  demam berdarah dengue  pada pasien  dewasa,antaralain:
Pasien yang dicurigai menderita DBD dengan hasil Hb, Ht dan trombosit dalam batas nomal dapat dipulangkan ,
jika   meragukan indikasi rawatnya, maka  pasien tetap diobservasi dengan anjuran minum yang banyak,  diberikan infus ringer laktat sebanyak 500cc dalam 4 jam. sesudah  itu dilakukan pemeriksaan ulang Hb, Ht dan trombosit,
Pasien dibawa  ke rumah sakit jika   hasil ,antaralain:
Hb, Ht dalam batas normal dengan jumlah trombosit < 100.000/•l atau
Hb, Ht yang meningkat dengan jumlah trombosit < 150.000/•l trombosit dalam batas normal atau menurun.
Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien diperkirakan  menderita DBD, jika  normal maka diulang tiap`hari sampai suhu turun.
pengobatan  demam berdarah dengue  pada anak:
apakah ada   tanda   kesadaran menurun, muntah darah, tinja darah,   syok (gelisah, nafas cepat, bibir biru, tangan dan kaki dingin, kulit lembab), muntah terus-menerus, kejang, maka jika ada pasien dibawa ke rumah sakit ,
jika  tidak ada  tanda kedaruratan, periksa uji tourniquet dan hitung trombosit
jika  uji tourniquet positif dan jumlah trombosit 100.000/•l,  maka pasien  dirawat  di rumah sakit  ,
jika  uji tourniquet negatif dengan trombosit > 100.000/•l atau normal, pasien boleh pulang ,
 obat antipiretik golongan parasetamol diberikan pada pasien namun  jangan golongan salisilat,
jika   demam tidak turun pada hari sakit ketiga, evaluasi tanda klinis adakah tanda-tanda syok, yaitu anak menjadi gelisah, kencing berkurang ,tinja hitam,  ujung kaki / tangan dingin, sakit perut, maka   perlu periksa Hb, Ht dan trombosit.
jika ada   tanda syok atau terdapat peningkatan Ht dan / atau penurunan trombosit, segera bawa pasien  ke rumah sakit.




DEMAM REMATIK

Demam Rematik yaitu   peradangan pada persendian (artritis) dan jantung (karditis).
Demam rematik  akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan,
Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, namun  merupakan  reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang kulit, persendian, jantung,
Gejalanya timbul beberapa minggu sesudah  nyeri tenggorokan akibat streptokokus menghilang.  tergantung kepada bagian tubuh yang meradang,antaralain:
 Persendian   tampak merah,  hangat dan membengkak  mungkin mengandung cairan, pada sendi bahu, pinggul  ,persendian kecil di tangan dan kaki, sendi pergelangan kaki, lutut, sikut dan pergelangan tangan; 
bila  nyeri pada suatu persendian sembuh , maka akan muncul  nyeri pada persendian yang lain,
Kadang nyeri sendi ini sifatnya sangat ringan
nyeri persendian (artritis),
nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis,
renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea sydenham) ,
ruam kulit (eritema marginatum),
benjolan kecil dibawah kulit (nodul),
 nyeri persendian dan demam,
Karditis menghilang dengan sendirinya  dalam waktu 5 bulan. namun  mungkin  terjadi kerusakan permanen pada katup jantung sehingga terjadi penyakit jantung rematik, seperti  katup antara atrium dan ventrikel kiri (katup mitral).  terjadi kebocoran pada katup (regurgitasi katup mitral) atau penyempitan (stenosis katup mitral) atau keduanya,
pada awalnya, peradangan jantung tidak menimbulkan gejala,
peradangan pada kantung jantung menimbulkan nyeri dada,
jika  terjadi gagal jantung, maka ada  gejala:
nyeri lambung,batuk kering.,sesak nafas,mual,muntah,
demam timbul bersamaan dengan munculnya  nyeri persendian; demam bersifat turun-naik,
nyeri persendian dan demam  berlangsung selama 2 minggu  jarang berlangsung lebih dari 1 bulan,
peradangan jantung  timbul bersamaan dengan nyeri persendian dan demam,
Peradangan jantung menyebabkan  kelelahan,
korea sydenham timbul secara bertahap, dalam waktu 1 bulan  korea sydenham  semakin parah ,  wajahnya sering menyeringai.
saat  ringan anak tampak kaku dan sedikit mengalami kesulitan dalam berpakaian ,
saat  berat, anak  dapat memukul-mukul lengan atau tungkainya sendiri,
korea sydenham   menghilang  setelah 4 bulan, namun  kadang berlangsung selama 6-8 bulan,
 saat gejala lainnya menghilang, muncul  ruam datar dengan pinggiran yang bergelombang  tidak disertai nyeri. ruam  berlangsung  kurang dari 24 jam,
nafsu makannya berkurang,mengalami nyeri perut yang hebat,
pada anak yang menderita peradangan jantung ada  benjolan kecil dibawah kulitnya,  nodul ini  tidak menimbulkan nyeri dan  menghilang dengan sendirinya,
diagnosa   pemeriksaan yang  dilakukan  berdasar  gejala  pemeriksaan fisik dengan  stetoskop  akan terdengar bunyi jantung tambahan (murmur)
antibodi terhadap streptokokus,ekg,ekokardiogram,pemeriksaan darah,
jumlah sel darah putih bertambah,laju endap darah meningkat,
pengobatan demam rematik bertujuan :
mengurangi peradangan  pada persendian dan jantung
menyembuhkan infeksi streptokokus ,  mencegah kekambuhan,
diberikan antibiotik penisilin selama 10 hari jika terjadi infeksi streptokokus ( strep throat),
suntikan penisilin untuk anak yang menderita demam rematik ,
 NSAIDS (obat anti peradangan non-steroid) dalam dosis tinggi, untuk mengurangi peradangan dan nyeri terutama jika telah terjadi artritis,
diberikan   codein  obat pereda nyeri yang lebih kuat,
diberikan kortikosteroid  Prednison untuk mengurangi  karditis ,
Jika terjadi kerusakan katup jantung, maka sepanjang hidupnya penderita akan memiliki resiko menderita infeksi katup (endokarditis).
diberikan penisilin per-oral (melalui mulut) atau melalui suntikan bulanan kepada anak-anak yang menderita demam rematik usia 18 tahun, untuk  mencegah infeksi,




DISPEPSIA

Dispepsia yaitu  rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada,
penyebab dispepsia ,yaitu :
iritasi lambung (gastritis),
ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis,
kanker lambung,
peradangan kandung empedu (kolesistitis),
intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu ),
kelainan gerakan usus,
kecemasan , depresi,
menelan udara (aerofagi),
regurgitasi  asam dari lambung,
gejala:
flatulensi (perut kembung).,nyeri  rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai  sendawa ,
nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare ,
diagnosa:
bila  dispepsia  selama lebih dari beberapa minggu, maka pasien  harus menjalani pemeriksaan  laboratorium  hitung jenis sel darah  dan pemeriksaan darah dalam tinja,
pasien  yang mengalami nyeri saat  makan, mengalami kesulitan menelan mengalami muntah, mengalami penurunan berat badan  maka disarankan dilakukan  pemeriksaan barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus ,
 pemeriksaan pengukuran kontraksi kerongkongan ,  pemeriksaan respon kerongkongan terhadap asam,
endoskopi  untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung, memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil,  biopsi kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh helicobacter pylori atau tidak ,
pengobatan:
obat obatan   bismuth subsalisilate dan antibiotik seperti tetracycline , metronidazole,clarithromycin , amoxicillin  diberikan pada
pasien yang  terinifeksi helicobacter pylori di lapisan lambungnya,
jika  tidak ditemukan penyebabnya,maka   gejala-gejalanya akan diobati:
obat obatan antasid seperti sucralfate,magnesium hidroksi ,  untuk menetralkan asam lambung,
 obat obatan  penghambat H2 seperti esomeprazole,pantoprazole,cimetidine , famotidine , nizatidine , dan omeprazole , lansoprazole , rabeprazole ,
obat  domperidone dan metoclopramide untuk  gejala mual  dan muntah,





DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION


Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yaitu   bekuan-bekuan darah kecil yang  tersebar di seluruh aliran darah, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor pembekuan yang dibutuhkan  untuk mengendalikan perdarahan,
kelainan  ini diawali dengan pembekuan darah  berlebihan, yang biasanya dirangsang oleh  zat racun di dalam darah,
Karena jumlah faktor pembekuan berkurang, maka terjadi perdarahan yang berlebihan, hal ini  cenderung rentan dialami pasien wanita yang telah menjalani pembedahan kandungan atau persalinan disertai komplikasi, dimana jaringan rahim masuk ke dalam aliran darah, pasien  pengidap  infeksi berat, dimana bakteri menghasilkan  endotoksin  zat yang menyebabkan terjadinya aktivasi pembekuan,pasien  pengidap Disseminated Intravascular Coagulation,
pasien  pengidap   leukemia  ,    pasien  pengidap   kanker lambung,  pasien  pengidap kanker  pankreas , pasien  pengidap  kanker  prostat,
beberapa golongan  pasien yang tidak  bisa  menderita Disseminated Intravascular Coagulation DIC:
pasien  pengidap atau  sudah  menjalani pembedahan prostat,
pasien  pengidap  gigitan ular berbisa,
pasien  pengidap  cedera kepala yang hebat,
gejala:
jika disseminated intravascular coagulation   ini muncul  sesudah  pembedahan atau persalinan, maka permukaan sayatan atau jaringan yang robek bisa mengalami perdarahan hebat ,
perdarahan bisa menetap di daerah tempat penyuntikan atau tusukan; perdarahan masif bisa terjadi di dalam otot  rongga tubuh, otak, saluran pencernaan, kulit.
bekuan darah di dalam pembuluh darah yang kecil dapat  merusak ginjal  sehingga tidak terbentuk air kemih,disseminated intravascular coagulation   muncul tiba-tiba ,
diagnosa:
pemeriksaan darah mengidikasikan :
adanya bekuan-bekuan kecil yang tidak biasa,hasil pemecahan bekuan darah,
penurunan jumlah faktor pembekuan,
pengobatan:
disseminated intravascular coagulation  dapat  berakibat fatal, sehingga harus diatasi secepatnya ,
sebelum  pengobatan dilakukan maka  penyebabnya harus dicari dan diatasi dahulu ,  apakah karena kanker,  gangguan kebidanan, infeksi ,
jika penyebabnya sudah  diatasi, maka gangguan pembekuan dapat  berkurang,
diberikan transfusi trombosit dan mengatasi  faktor pembekuan dengan heparin untuk menggantikan kekurangan darah  dan  menghentikan perdarahan,