Vitamin E
tauge yang mengandung banyakvitamin E, vitamin E melindungi sel-sel telur atau spermatozoa dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas. Serangan radikal bebas pada spermatozoa kemungkinan bisa memicu sel itu cacat, contohnya terjadi ketidaknormalan pada bagian ekor atau kepala, sehingga mempengaruhi motilitas (daya gerak) spermatozoa itu dan membuahi sel telur, sehingga sulit terjadi proses kehamilan ,Serangan radikal bebas pada sel telur pasien wanita berdampak negative sehingga proses pembuahan tidak bisa berlangsung dengan baik. Antioksidan dipakai dalam produk makanan ,aktivitas antioksidan bergantung pada suhu , struktur makanan dan ketersediaan oksigen,komposisi dari makanan, air, karbohidrat, protein, mempengaruhi aktivitas antioksidan,
Vitamin E dengan nama kimia tokoferol yaitu antioksidan larut lemak yang terdapat dalam membran seluler dimana vitamin ini mengurangi radikal bebas lipid lebih cepat dibandingkan oksigen, Vitamin E yaitu senyawa fenolik bisa menangkap radikal bebas,
Radikal bebas tergantung pada kualitasnya, yaitu bagian integral dari makanan yang diproduksi melalui proses oksidatif dalam badan pasien,
Vitamin E sebagai antiosidan menghambat proses penuaan, mencegah kanker, jantung koroner, katarak , menjinakkan molekul-molekul radikal bebas yang berbahaya , meningkatkan ketahanan badan pasien, membasmi radikal bebas,
mencegah konversi nitrit menjadi nitrosamine (salah satu zat karsinogenetik) ,
meningkatkan respon kekebalan tubuh,
kekurangan vitamin E merusak respon kekebalan tubuh,menekan produksi antibodi ,Vitamin E memiliki sifat antioksidan yang larut dalam lemak,
Vitamin E melindungi kerusakan DNA pada sel-sel kulit sehingga bisa mencegah kerusakan kolagen dan elastin yang memicu terjadinya kulit keriput dan kendur,melindungi sel-sel badan pasien akibat radikal bebas, bisa melindungi sel-sel kulit dari serangan radikal bebas ,
vitamin E mengatasi jerawat, peradangan, mempercepat proses penyembuhan luka, vitamin E dalam badan pasien mengurangi resiko terjadinya penyakit stroke. vitamin E melindungi vitamin vitamin lain yang masuk kedalam badan pasien.vitamin E melindungi kolesterol LDL agar tidak mudah teroksidasi, Kolesterol LDL yang tidak terlindungi akan mudah termutasi oleh proses oksidasi,
partikel kolesterol LDL berubah bentuk menjadi kerak lemak dan berpotensi memicu penyumbatan pembuluh darah. vitamin E mencegah oksidasi vitamin B kompleks dan vitamin C ,
Kadar Vitamin E Pada makanan percangkir
Kadar Vitamin E (mg per saji)
Pepaya Segar 2,22
Tomat dikaleng tanpa garam 11,27
Saus spageti 5, 10
Saus tomat
Substansi Antioksidan makanan
Antioksidan : Tanin
Antioksidan : dipakai dalam industri atau dalam fitoterapi
Antioksidan : Proatosianidol ,Asam galat, asam elagat
makanan: Minuman anggur
Antioksidan : Amin biogen Antioksidan berdasar fungsi amin dan fenol
makanan: Keju
Antioksidan : Fenol
makanan: Minyak oliv.
Antioksidan : Tirosol, hidroksitirosol
makanan: Vanili,
Antioksidan :Vanilin, asam panilat
makanan: Minyak atsiri dari tyme
Antioksidan :Timol
makanan: Minyak Jahe
Antioksidan : Kalpakrol,Gingerol,Zingeron.
makanan: Jahe
Antioksidan : Polifenol
makanan: Efektifitas sebagai antioksidan tergantung pada derajat dan posisi OH
Antioksidan : Flavonoid Flavon, Flavonol Kalkon auron Biflavonoid
makanan: Pigmen sayuran, ada pada kutikul poliar dan sel epidermik daun
Vitamin C
Vitamin C yaitu senyawa yang mudah larut dalam air, sensitif terhadap kerusakan akibat oksigen , katalisator logam,suhu, gula, garam, pH,
Vitamin C (asam askorbat) sebagai antioksidan mengikat erat O2 sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi , vitamin C memiliki berat molekul 178 dengan rumus molekul C6 H8 O6,, dalam bentuk kristal memiliki titik cair 190-192 °C, bersifat larut dalam air, tidak berwarna, sedikit larut dalam aseton/alkohol yang memiliki berat molekul rendah, Vitamin C sukar larut dalam benzen, kloroform, eter ,
Vitamin C pada buah bisa hilang secara terus menerus selama pengolahan, contohnya selama penggilingan ,blansing dan pencucian, pemotongan ,
Paparan udara pada jaringan-jaringan akan memicu hilangnya vitamin C akibat oksidasi, kehilangan vitamin C terjadi jika jaringan dirusak dan kontak
dengan udara, Dalam bahan makanan beku kehilangan yang lebih besar ditemui pada vitamin C dibandingkan vitamin lain , Selama penyimpanan dalam keadaan beku bisa terjadi kehilangan vitamin C. semakin tinggi suhu penyimpanan semakin besar terjadinya kerusakan zat gizi,
Asam askorbat bisa bersifat sebagai prooksidan, Asam askorbat ini menaikan penyerapan zat besi di usus , bisa mengurangi secara in vitro Fe3+ menjadi Fe2+ yang nantinya berfungsi dalam reaksi Fenton, Suplemen vitamin C bermanfaat dalam pencegahan infeksi, keracunan alkohol ,
Vitamin C yaitu antioksidan alami , dalam seluruh jaringan hidup mempengaruhi reaksi oksidasi-reduksi dalam jaringan itu, para pasien dan kelinci satu-satunya jenis primata yang tidak bisa mensintesis vitamin C, vitamin C sudah bisa ditemui dalam sayur sayuran dan buah-buahan, stres dan obat-obatan memicu semakin banyaknya kebutuhan vitamin C, rata-rata kebutuhan vitamin C para pasien per hari antara 45 sampai 75 mg,
jika asli alami murni maka vitamin C berbentuk kristal putih dengan berat molekul 176, 13 dan rumus molekul C6 H6 O6,
Vitamin C atau L-asam askorbat yaitu antioksidan yang larut dalam air ,
Senyawa Vitamin C yaitu bagian dari sistem pertahanan badan pasien terhadap
senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel,
Secara alami bentuk vitamin C yaitu isomer-L. Isomer ini memiliki aktivitas lebih besar dibandingkan dengan bentuk isomer D, Aktivitas vitamin C, bentuk isomer D hanya 10% dari aktivitas isomer L ,
Vitamin C memiliki struktur yang mirip dengan struktur monosakarida, namun mengandung gugus enadiol,
Asam askorbat yaitu antioksidan larut air, antioksidan alamiah yang ada dalam berbagai jenis buah-buahan dan sayuran, yang selama pemasakan bisa mengalami kerusakan sampai setengahnya, Asam askorbat menangkap secara efektif sekaligus O2 * (anion superoksida) dan 1 O2 (Singlet oksigen),
Asam askorbat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat yang secara kimia labil dan bisa mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan sebagai vitamin C lagi ,
saat konsentrasi tinggi, asam askorbat ini tidak bereaksi. Asam askorbat
memiliki peranan penting dalam perlindungan DNA pada sperma , Asam askorbat bisa memutus reaksi radikal yang dihasilkan melalui lipid peroksidasi, Pada konsentrasi rendah, asam ini bereaksi secara langsung pada tahap cair dengan radikal peroksil LOO* kemudian berubah menjadi askorbil sedikit reaktif,
antioksidan primer dikombinasikan dengan antioksidan phenolic atau dengan berbagai agen pengkelat logam lainnya
Sumber Alamiah zat gizi Antioksidan:
Antioksidan : Seng (Zn)
Makanan : ikan lele, susu keju,daging merah, krustase,
Antioksidan : Tembaga (Cu)
Makanan : Kadar pada makanan tergantung pada konsentrasi Cu dalam tanah, hati, serealia,
Antioksidan : Selenium
Makanan : Kadar pada makanan tergantung pada konsentrasi dalam tanah : ikan lele,serealia, daging,
Antioksidan : Protein Gliadin gandum Ovalbumin
Makanan : Grup amid berbagai residu glutamine penting
Gandum, telur
Antioksidan : Vitamin A
Makanan : mentega, margarine,Jeruk, buah berwarna kuning,
Antioksidan : Vitamin E
Makanan : selai kacang tanah, susu keju,Biji bunga matahari, tomat, biji-bijian yang mengandung kadar minyak tinggi,
Antioksidan : Vitamin C
Makanan : sayuran ( sebagian rusak selama pemasakan), kentang,jeruk, kiwi, anggur pisang, apel, tomat, pir, melon,
Antioksidan : Vitamin B2
Makanan : serealia tanpa polis, selai kacang tanah, Susu, produk-produk susu, daging, ikan lele , telur dadar,
Antioksidan : Karotenoid (Prekursor Vitamin A )
Makanan : daun hijau, sitrus,Wortel, melon,
Kandungan Vitamin dan Mineral :
Sayuran Kalsium(mg) Besi(mg) Vit A(SI) Vit B1(mg) Vit C(mg)
Daun katuk 204 2,7 10370 0,10 239
Daun Kelor 440 7,0 11300 0,21 220
Daun Ketela
Pohon 165 2,0 11000 0,12 275
Daun Pepaya 353 0,8 18250 0,15 140
Sawi 220 2,9 6460 0,09 102
Tomat
(matang) 5 0,5 1500 0,06 40
Wortel 39 0,8 12000 0,06 6
Bayam 267 3,9 6090 0,08 80
saat antioksidan-antioksidan bergabung sehingga memproduksi aktivitas yang lebih besar dibandingkan aktivitas antioksidan yang diuji sendiri-sendiri, Antioksidan yang satu bekerja menangkap radilkal bebas, mengkombinasikan
aktivitas sebagai peredam radikal bebas , sebagai agen pengkelat, Antioksidan yang lain bekerja menangkap radilkal bebas,
vitamin C untuk mendetoksifikasi (mengurangi racun) ,
Vitamin C menangkal radikal bebas (molekul tidak stabil karena kehilangan elektron), radikal bebas itu bersifat toksik dan reaktif,
vitamin C menyeimbangkan kolesterol dan trigliserida, Kekurangan vitamin C memicu tingginya pilek,kolesterol, sakit jantung, arthritis (radang sendi) ,
Untuk mengganti elektron yang hilang, radikal bebas yaitu serangkaian reaksi kimia yang memicu penumpukan lemak, memicu mempercepat ketuaan , kerusakan pada membran sel, mutasi DNA,
Vitamin C diperlukan untuk pengatur tingkat kolesterol, pemacu imunitas, penyembuhan luka luka dan meningkatkan fungsi otak agar bisa bemekanisme maksimal , pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan tulang), pengangkut lemak, pengangkut electron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat,
Vitamin C yaitu salah satu antioksidan sekunder yang memiliki cara mekanisme yang sama dengan vitamin E, yaitu menangkap radikal bebas mencegah terjadinya reaksi berantai, vitamin C dipakai sebagai kendali positif dalam menentukan aktivitas antioksidan,
Vitamin C memelihara kesehatan sel sel kulit ,mempertahankan keadaan badan pasien meningkatkan sistem kekebalan badan pasien,
Vitamin C bisa disintesis dari gula. Vitamin C mudah rusak oleh oksidasi, panas dan alkali, mudah larut dalam air ,
ANTIOKSIDAN PADA MAKANAN
Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh senyawa metabolit sekunder
tumbuhan berfungsi sebagai penangkap radikal bebas yang bisa melindungi dari penyakit kardiovaskuler, oksidasi lipoprotein densitas rendah (LDL) ,
antioksidan yang dimiliki oleh senyawa metabolit sekunder
tumbuhan sebagai pertahanan terhadap mikroorganisme, serangga dan
membentuk kompleks dengan protein yang larut , protein ekstraseluler, membentuk kompleks dengan dinding sel bakteri , sehingga bisa berfungsi
sebagai antibakteri, Aktivitas antioksidan dan antibakteri ini bisa
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan yang menghindari
makanan dari bakteri dan ketengikan ,
Kedelai
Senyawa golongan glikosida flavonoid yang berperan sebagai
antioksidan ada dalam kedelai (Glycine max L) protein nabati ,
Senyawa flavonoid dari golongan isoflavon dengan kadar sekitar 0,25% , Isoflavon berpotensi sebagai pelindung dan pencegah penyakit osteoporosis,kardiovaskular, kanker ,
Komposisi gizi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi, Terutama
bagi yang kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, hingga tidak
mampu mencerna laktosa dalam susu sapi. Akibatnya, laktosa akan
lolos ke dalam usus besar dan akan dicerna oleh jasad renik yang ada
di sana.
Komposisi Susu Kedelai Cair Dan Susu Sapi Tiap 100 gr:
Susu sapi susu Kedelai
Fosfor (gram) 60,00 45,00
Besi (gram) 1,70 0,70
Vitamin A (SI) 130,00 200,00
Vitamin B1 (mg) 0,03 0,08
Vitamin C (mg) 1,00 2,00
Air (gram) 88,33 87,00
Kalori (Kkal) 61,00 41,00
Protein (gram) 3,20 3,50
Lemak (gram) 3,50 2,50
Karbohidrat (gram) 4,30 5,00
Kalsium (mg) 143,00 50,00
Kandungan Isoflavon dalam Beberapa Kedelai:
B :
Tahu, mentah 33,6
Tempe mentah 53,1
Tepung kedelai 208,6
Kedelai hijau, mentah 54,8
Kedelai matur, mentah 188,8
Kedelai panggang 194,2
Susu kedelai 8,8
B : Kandungan Isoflavon (genistein & Daidzein) (mg / 100 g)
Ubi Jalar
Ubi jalar mengandung antioksidan,serat tinggi, rafinosa yang berfungsi sebagai prebiotik, karotenoid, antosianin, senyawa polifenol sebagai antioksidan,
Ubi jalar merah mengandung banyak pro vitamin A atau retinol, Ubi jalar putih mengandung 260 mcg (869 SI) betakaroten per
100 gram, Di dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mcg (setara dengan satu tablet vitamin A).
ubi merah yang berwarna kuning emas terkandung 2900 mcg (9675 SI) betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga terkandung 9900 mcg (32967 SI) betakaroten semakin pekat warna jingga ubi jalar ini maka, semakin tinggi pula kadar betakarotennya yang yaitu bahan pembentuk vitamin A dalam badan pasien. penjemuran menghilangkan separuh kandungan betakaroten,
Ubi jalar ungu, kulit dan dagingnya bisa dijadikan bahan pewarna
makanan dan minuman, ubi jalar merah kukus terkandung 50000 SI betakaroten, perebusan hanya merusak 10% kadar betakaroten, penggorengan atau pemanggangan dalam oven hanya 20%. ubi jalar ungu dijadikan sebagai bahan baku ice cream, minuman beralkohol, Ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lainnya, Antosianin dari ubi jalar ungu sebagai antioksidan, anti kanker pencegah kerusakan hati.
ubi jalar ungu mengandung kadar antosianin sebesar 11,051 mg/100 gr.
Komposisi gizi kandungan antosianin pada ubi jalar ungu, putih dan kuning bisa dilihat lihat dibawah ini
Kehilangan Vitamin C Sayuran saat Penyimpanan:
Sayuran Hari penyimpanan Suhu (° C) Kehilangan (%)
Buncis 1-4 7-7 10-20
Bayam 2-3 0-1 5-5
Asparagus 1-7 1-2 5-50
Brokoli 1-4 7-7 20-35
Kandungan Gizi Ubi jalar Ungu, Putih Kuning:
Kuning Ungu Putih
Abu 0,99 % 0,84 % 0,93%
Serat 2,79 % 3 % 25%
Vitamin C29,22 mg/100g 21,43 mg/100g 28,68 mg/100mg
Antosianin 0,456 mg/100g 11,051 mg/100g 0,06 mg/100mg
Zat pati 24,47 % 12,64% 28,79%
Gula reduksi 0,11 % 0,30 % 0,32%
Lemak 0,68 % 0,94 % 0,77%
Protein 0,49 % 0,77 % 0,89%
Air 68,78 % 70,46 % 62,24%
Mengkudu (Morinda citrifolia) Morinda atau noni
Mengkudu memiliki 80 species 60 diantaranya tidak bisa dikonsumsi karena mangandung racun, hanya species Morinda citrifolia yang tumbuh di kepulauan French Plinesia (tahiti) memiliki nutrisi 20% lebih tinggi dibanding jenis lain ,
Morinda citrifolia mengandung banyak senyawa bioaktif ,
mengkudu dikategorikan dalam medicinal plant. Ada 2 jenis tumbuhan yaitu Medicinal Plant (tumbuhan kesehatan) dan Food Plant (tumbuhan buah) ,
Food plant (tumbuhan buah) memiliki zat nutrisi yang bermanfaat untuk bertahan hidup terutama carotenoids dan flavonoids yang berkhasiat antioksidan, Contoh flavonoids: xanthones (di buah manggis). cyandine-3-glucoside (di buah acai berry) Contoh carotenoids: beta karoten.
disarankan dimakan setelah dipetik karena carotenoids dan flavonoids mudah rusak (kadarnya menurun degradasi) jika disimpan lama, dimasak, pasteurisasi ,
medicinal plant (tumbuhan kesehatan) contohnya buah mengkudu atau buah noni. Senyawa lain dalam mengkudu yaitu iridoids (bukan flavonoids/carotenoids). Iridoids jarang terdapat dalam buah dari tumbuhan buah (flood plants), kecuali blueberry. Iridoids ada di berbagai tumbuhan kesehatan (termasuk beberapa Chinese Herbal). iridoids mempertahankan diri terhadap infeksi dan makhluk pemakan tumbuhan (herbivora) ,
Velva Mengkudu mengandung selenium, yang berfungsi sebagai antioksidan, kekurangan selenium(Se) memicu nekrosis hati dan penyakit degeneratif, kanker
Velva yaitu campuran dari puree (bubur buah) dengan gula dan bahan penstabil yang dibekukan dalam alat pembeku es krim untuk memperoleh tekstur yang halus. Velva buah dengan kandungan lemak yang rendah, kaya serat
alami dan kandungan vitamin yang tinggi terutama vitamin C, dan
provitamin A (β-karoten) ,
Iridoids disintesa oleh tumbuhan dengan langkah biokimia yang berbeda membuatnya hampir sama dengan phytokimia, Iridoids berbeda dengan flavonoids, Kadar iridoids dalam Morinda citrifolia tinggi dibandingkan dengan lainnya, Iridoid relatif stabil dibanding polyphenols.
Iridoid mendukung kesehatan mekanisme otak,mengurangi peradangan, mencegah mutasi sel, Iridoid mengurangi bahaya radikal bebas, mengontrol kolestrol, meningkatkan energi, Iridoid meningkatkan kesehatan jantung, Iridoid meningkatkan sistim kekebalan badan pasien,
Iridoid yaitu phytochemical sebagai suatu daya tahan terhadap infeksi dan agresi
ancaman lainnya. Iridoid banyak ada dalam tumbuhan, tidak ada dalam buah buahan. stabil dan tahan terhadap degradasi selama proses pengolahan dan penyimpanan, tidak seperti flavonoid. Selain dari irridoid, dalam buah Mengkudu Tahiti juga ada kandungan Proxeronine. Zat ini merevitalisasi meregenerasi sel yang telah mati hingga berfungsi lagi, meningkatkan fungsi dari sel , memperbaiki sel-sel yang rusak dalam badan pasien akibat penyakit dan penuaan, meningkatkan sistim kekebalan badan pasien , melawan kanker ganas , Kanker bermula dari sel yang bermutasi dan berubah. Sel tidak normal ini mempertahankan mutasinya melalui proses reproduksi sel meskipun terdapat usaha dari sistem pertahanan badan pasien yang berusaha mengeleminasi sel-sel tidak normal , Sel-sel yang bermutasi ini (berasal dari DNA yang tidak normal ) kemudian bergerak ke badan pasien dan tinggal dalam organ badan pasien.
flavonoids tidak stabil; kualitasnya menurun selama proses pembuatan produk, pasteurizing, dan penyimpanan. Tahitian Noni Juice sebagai obat
kanker karena bemekanisme ditingkat selular. , meningkatkan struktur selular yang di hancurkan oleh kanker, melawan kanker. Damnachantal
suatu substansi didalam Tahitian Noni Juice sebagai agen anti kanker.,
Sayur-sayuran
sayuran mengandung vitamin A, vitamin C , serat makanan vitamin B1 (thiamin), dan mineral seperti kalsium (Ca), dan besi (Fe). , kandungan gizi nya
berbedabeda dipengaruhi oleh keadaan penyimpanan, perbedaan varietas, keadaan cuaca, tingkat kematangan ,
Vitamin C mudah teroksidasi mudah rusak yang dipicu oleh pengaruh cahaya dan suhu tinggi. Perubahan vitamin C oleh pengaruh suhu bisa dilihat lihat dibawah ini
Kandungan Vitamin dan Mineral Sayuran:
sayuran Kalsium(mg) Besi(mg) Vit A(S.I) Vit B1(mg) Vit C(mg)
Daun Pepaya 353- 0,8- 18250- 0,15- 140-
Sawi 220- 2,9- 6460- 0,09- 102-
Tomat
(matang) 5-0, 5- 1500- 0,06- 40-
Wortel 39- 0,8- 12000- 0,06- 6-
Bayam 267- 3,9- 6090- 0,08- 80-
Daun katuk 204- 2,7- 10370- 0,10- 239-
Daun Kelor 440- 7,0- 11300- 0,21- 220;
Daun Ketela
Pohon 165- 2,0- 11000- 0,12- 275;
Daun Pepaya 353- 0,8- 18250- 0,15- 140-
Sawi 220- 2,9- 6460- 0,09- 102-
sayuran yang mengandung vitamin C yaitu wortel,tomat, buncis, sawi,
bayam, sayuran yang mengandung vitamin A yaitu daun ketela pohon,wortel, bayam, daun katuk, daun kelor, sawi, tomat,
Kandungan vitamin dan mineral beberapa jenis sayuran bisa dilihat lihat dibawah ini
Pengaruh Pemasakan pada Beta Karoten Sayuran:
Proses pemasakan Bahan Kadar beta karoten (%) dibandingkan mentahnya
Pengukusan Bayam 111
disimpan dalam Kacang hijau 115
diplastik Bayam 83
Microwave Brokoli 118
Microwave Bayam 102
Pengukusan Brokoli 118
digoreng Wortel 91
Pateurisasi Tomat 114
Sterilisasi Tomat 97
Dijemur 10 jam
dibawah
sinar matahari Bayam 43
di Oven 19 jam 65°C Bayam 72
Kadar antioksidan pada wortel yang disimpan pada suhu tinggi akan meningkat, namun sesudah itu kadar antioksidannya tidak akan berkurang. Proses pemasakan yang tepat, kadar beta karoten didalam makanan tidak akan berkurang ,
Wortel mengandung karoten provitamin A ,vitamin B, vitamin C . Î’-karoten yaitu
prekursor vitamin A. Hasil oksidasi β-karoten yaitu retinal yaitu bentuk aktif dari vitamin A. ,
Kadar pro-vitamin A pada wortel yaitu 10 kali lipat jika dibandingkan dengan buah lainnya ,Pro-vitamin A sebagai penguat gigi , membersihkan darah.
Kandungan β-karoten pada wortel bermanfaat sebagai antioksidan, mencegah kebutaan, kanker, .
Proses pemanasan memicu pembukaan pada sel-sel tumbuhan, sehingga antioksidan dan bahan kimia tumbuhan bisa diserap oleh badan pasien secara baik. Pengaruh proses pemasakan terhadap
kandungan beta karoten pada sayuran bisa dilihat lihat dibawah ini
Kadar Vitamin A makanan:
makanan Jumlah Vitamin A (IU per cangkir)
Semangka 556,32
Jeruk Bali 318,57
Tomat 1.121,40
Pepaya 863,36
Buah-Buahan
Buah-buahan diperlukan dalam proses metabolisme pencernaan makanan untuk
menjaga kesehatan badan pasien,
vitamin C dan vitamin A ada pada tomat, papaya, apel, strawberry , jambu biji merahvitamin E ada pada pepaya dan tomat, yaitu antioksidan yang melindungi
sel kulit dari radikal bebas sehingga mencegah terjadinya kanker kuli,
Kadar vitamin A pada berbagai bahan makanan bisa dilihat lihat dibawah ini
Kandungan Natrium, Kalium, Tembaga Seng Jenis Pisang (mg/100gr):
Jenis Pisang Natrium Kalium Tembaga Seng
Pisang garoho 3 359 0,13 0,25
Pisang kepok 10 300 0,1 0,2
Pisang Ketip 4 726 0,15 0,5
Pisang mas 43 616 0,12 0,4
Pisang Kayu 1 493 0,08 0,3
Pisang Gapi 6 392 0,13 0,25
pepaya mengandung Vitamin A , likopen ,. Enzim papain yang bermanfaat
untuk mempercepat proses pencernaan protein, memecah belah protein menjadi arginin. Arginin yaitu asam amino murni yang dalam keadaan normal tidak
bisa diproduksi oleh badan pasien dan harus diperoleh melalui makanan
seperti ragi ,telur , jika enzim terlibat dalam proses pencernaan protein, maka secara alami setengah protein akan diubah menjadi arginin,
buah pisang mengandung vitamin A, vitamin B , vitamin C.
Buah pisang mengandung kalium. Kalium untuk mengendalikan tekanan darah, membersihkan karbondioksida didalam darah, tembaga (Cu) dan seng (Zn) Buah pisang sebagai antiosidan untuk menangkal radikal bebas. Kandungan kalium
pada beberapa jenis pisang lihat dibawah ini
Kandungan Gizi Pisang per 100 g Daging Buah:
Kandungan gizi Jenis Pisang
Ambon Angleng Lampung Mas Raja Susu
Karbohidrat (g) 25,8 17,2 25,6 33,6 31,8 31,1
Kalsium (mg) 8 10 10 7 10 7
Fosfor (mg) 28 26 19 25 22 29
Besi (mg) 0,5 0,6 0,9 0,8 0,8 0,3
Vitamin A(SI) 146 76 618 79 950 112
Vitamin B1(mg) 0,08 0,08 0 0,09 0,06 0
Vitamin C (mg) 3 6 4 2 10 4
Air (g) 72,0 80,3 72,1 64,2 65,8 67,0
Energi (kkal) 99 68 99 127 120 118
Protein (g) 1,2 1,3 1,3 1,4 1,2 1,2
Lemak (g) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Kandungan vitamin A pada pisang tergantung pada jenis pisang..
semangka mengandung likopen 4.100 mikrogram per 100 gram , Likopen bersinergi dengan beta karoten dan vitamin C untuk melawan
kanker Kandungan vitamin C pada pada jambu biji merah sebesar 49 mg/100 g dua kali lipat dibandingkan jeruk manis.
likopen Pada jambu biji merah yaitu karotenoid yang beraktivitas
antioksidan untuk melawan kanker , Tannin pada jambu merah memperlancar
sirkulasi darah dan sistem pencernaan ,
Antosianin
Antosianin yaitu glikosida antosianidin, yaitu garam polihidroksiflavilium (2 – arilbenzopirilium). Sebagain besar antosianin alami yaitu glikosida (pada kedudukan 3- atau 3,5-) dari sejumlah terbatas antosianidin ,
senyawa flavonoid melindungi sel dari sinar ultraviolet. Antosianin
pada tumbuhan ada bersamaan dengan pigmen alami seperti anthaxanthin, betasianin,flavonoid,karotenoid,
Senyawa flavonoida yaitu senyawa fenol zat merah, ungu , biru dan kuning yang terbesar dialam dalam tanaman. Sebagian besar senyawa flavonoida alam ada dalam bentuk glikosida, dimana unit flavonoida terikat pada gula, Antosianin yaitu pigmen yang memberikan warna merah keunguan pada sayuran, buah-buahan,
Glikosida yaitu kombinasi antara suatu gula atau suatu alkohol yang saling berikatan melalui ikatan glikosida ,Antosianidin ini akan berwarna biru di lingkungan basa,merah di lingkungan asam, ungu di lingkungan netral , ada 18 jenis antosianidin, namun hanya 6 yang berperan dalam bahan makanan yaitu petunidin , malvidin, pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin,
Antosianidin memiliki struktur kimia yang bisa dilihat lihat pada FOTO 8
Antosianin yaitu suatu gugusan glikosida yang terbentuk dari gugus glikon dan aglikon , Antosianin mudah larut dalam air , Antosianin yaitu turunan garam flavilium atau benzilflavilium (3,5,7,4’ tetrahidroksiflavilium),
jika gugus glikon dihilangkan melalui proses hidrolisis maka dihasilkan antosianidin, Gugus gula yang berikatan dengan antosianidin contohnya arabinosa , rhamnosa,glukosa, galaktosa, xilosa,
Sianidin yang ada pada buah-buahan yang kaya antosianin juga
berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi membrane sel lemak
dari oksidasi,
Antosianidin yaitu inti aglikon antosianin yang memicu terbentuknya warna pada sayuran, buah-buahan yaitu warna kuning,merah, biru , Antosianin berfungsi sebagai pencegah penyakit degeneratif, seperti arteosklerosis,antioksidan, antihipertensi, pencegah gangguan fungsi hati, pencegah gangguan jantung koroner , pencegah kanker, Sifat dan warna antosianin di dalam jaringan tanaman dipengaruhi oleh metoksil yang tersubsitusi dan berbagai macam pengaruh lingkungan, jumlah pigmen, letak gugus , jumlah gugus , hidroksil , Antosianin berfungsi fisiologis yaitu sebagai antioksidan, perlindungan terhadap sel-sel hati ,
Antosianin mencegah pasien mengalami polyp, asam urat, penderita sakit maag (asam lambung),penuaan, mencegah pasien mengalami kemerosotan daya ingat dan kepikunan, menurunkan kadar gula darah (antihiperglisemik),
Total kandungan antosianin bermacam ragam pada setiap tanaman antara 20 mg/100 g sampai 600 mg/100g , Antosianin menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara, antosianin anggur merah meningkatkan kandungan flavonoid dalam darah sehingga meningkatkan kemampuan menangkap radikal bebas, antosianin mencegah penyakit diabetes mellitus , memiliki efek sebagai anti radang, antibakteri,
Kandungan antosianin sayuran dan buah-buahan
bisa dilihat lihat dibawah ini
Kadar Antosianin makanan:
makanan : Kadar Antosianin (mg per 100 g):
Kismis hitam 533
Buah murbei 1.993
Chokeberry 2.147
Sweet cherry 177
Cranberry 133
Anggur 192
Plum 250
Black raspberry 845
Red raspberry 116
Strawberry 69
Kubis merah 113
Lobak merah 116
Terong 35
Bawang merah 39
Kacang Hitam 23
Marion Blackberries 433
Blackberries 353
Bluberries, hasil kebun 529
Bluberries, liar 705
faktor yang mempengaruhi kekuatan antioksidan pada buah-buahan dan sayuran yang berwarna ungu, yaitu proses pengolahan seperti pada proses pengalengan pengolahan ,tingkat kematangan buah,
Antioksidan
Antioksidan sintetik yang dipakai memiliki batas pemakaian yaitu 0,02 % dari kandungan lemak atau minyak.Antioksidan yang paling cocok untuk minyak nabati yaitu TBHQ. BHA dan BHT stabil terhadap panas dan sering dipakai untuk
stabilisasi lemak dalam proses penggorengan , Antioksidan Sintetik yang banyak dipakai yaitu terbutilasi hidroksi - toluena ( BHT ) , butylhydroquinone tersier ( TBHQ ), senyawa fenolik seperti butylated hydroxyanisol ( BHA ) dan ester dari asam galat , contohnya gallate propil ( PG ) Antioksidan fenolik sintetis selalu diganti oleh alkil untuk meningkatkan kelarutannya dalam lemak dan minyak ,
BHA dan BHT ,sebaiknya dipakai dalam kombinasi dengan Antioksidan sintetik namun pemakaian jangka panjang memberikan efek pada badan pasien,
pemakaian antioksidan alami lebih sehat dibandingkan antioksidan sintetis,
a.Propil Galat
Propil galat peka panas, terdekomposisi pada titik cairnya 148 ° C, bisa membentuk komplek warna dengan ion metal, sehingga kemampuan antioksidannya rendah. Propil galat sedikit tidak larut lemak namun larut air, memiliki sifat berbentuk kristal padat putih, berdampak pada BHA dan BHT,
b.Tert-Butil Hidoksi Quinon (TBHQ)
TBHQ memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada penggorengan namun rendah pada pembakaran , TBHQ tidak membentuk kompleks warna dengan Fe dan Cu namun bisa berubah pink dengan adanya basa,
TBHQ berbentuk bubuk putih sampai coklat terang, larut pada lemak dan minyak, TBHQ sebagai antioksidan untuk lemak dan minyak, khususnya minyak tumbuhan,
Antioksidan untuk Produk makanan di Beberapa Negara:
Kanada
Senyawa fenolik: BHA
Asam dam Ester:Asam Askorbat
Senyawa fenolik: BHT
Asam dam Ester:Askorbil palmitat
Senyawa fenolik: Propil Galat
Asam dam Ester:Askorbil stearat
Senyawa fenolik: Tokoferol
Asam dam Ester:Asam sitrat
Asam tartara,Lesitin sitrat,Monogliserida sitrat,Monoisopropil sitrat
Amerika
Senyawa fenolik: Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Asam dam Ester: Diauril tiopropionat
Senyawa fenolik: Butil Hidroksi Toluen (BHT)
Asam dam Ester: Asam tiodipropionat
Senyawa fenolik: Tert Butil Hidroksi quinon (TBHQ) Trihidroksibutiropenon,
4-hidroksimetil-2,6-ditertier ,butilfenol, Propil galat , Tokoferol,
Keuntungan Kerugian Antioksidan Alami dan Sintetik :
Antioksidan Alami:
-Mahal
-dipakai khusus untuk
beberapa produk
-Merupakan bahan yang tidak
berbahaya
-pemakaian terus meningkat dan
terus berkembang
- daya kelarutan yang luas
-Meningkatkan daya tarik
Antioksidan sintetik:
-Murah
-dipakai secara umum
-Meningkatkan keselamatan
-pemakaian nya dibatasi beberapa produk
-Daya larut rendah
-Mengurangi daya tarik
c.Butil Hidroksi Anisol (BHA)
BHA memiliki kemampuan antioksidan yang baik pada lemak hewan ,
namun tidak efektif pada minyak tumbuhan, BHA bersifat larut lemak dan tidak larut air,
d. Butil Hidroksi Toluen (BHT)
Antioksidan sintetik BHT memiliki sifat serupa BHA, memberi efek sinergis jika dimanfaatkan bersama BHA, berbentuk kristal padat putih , Untuk
meningkatkan ketahanan minyak sawit RBD terhadap oksidasi, diperlukan tambahan antioksidan dari luar sebagai pengganti antioksidan alami yang hilang akibat proses. antioksidan sintetik yang dipakai yaitu butil hidroksi toluena (BHT). Senyawa ini tidak beracun , menampakkan aktifitas
sebagai antioksidan dengan cara mendeaktifasi senyawa radikal seperti ditampilkan pada FOTO 9.
BHT berperan sebagai penangkap senyawa radikal, dalam menghambat reaksi karena dalam reaksi fotooksidasi juga terbentuk senyawa radikal ketika hidroperoksida terurai menjadi radikal hidroperoksi dan radikal alkoksi ,
Singlet oksigen bersifat elektrofil yang menangkap elektron untuk
mengisi kekosongan elektron pada orbital molekulnya, oksigen triplet hanya bereaksi dengan senyawa radikal ,Singlet oksigen bereaksi dengan asam lemak dengan cara yang berbeda dengan oksigen triplet.
BHT berfungsi sebagai quencher (pemadam) bagi singlet oksigen ,
BHT memiliki kelarutan yang baik dalam minyak, BHT memiliki aktifitas yang baik
terhadap radikal , BHT tahan terhadap proses pemanasan ,
BHT ber potensi menjadi antioksidan minyak sawit RBD,
Isoflavon
Isoflavon yaitu salah satu golongan flavonoid yang mencegah penyakit kanker, jantung koroner, prostat , isoflavon sebagai pelindung dan pencegah penyakit penyakit kardiovaskular, kanker dan osteoporosis, Isoflavon bersifat sebagai fitoestrogen karena berinteraksi dengan reseptor estrogen pada sel,
Kedelai mengandung senyawa fitokimia isoflavon, berkisar 2-4 mg/g kedelai,
tahu, susu kedelai, tepung kedelai, dan kedelai utuh mengandung isoflavon 130-380 mg/gram, kecap dan minyak kedelai tidak mengandung isoflavon,
Isoflavon ada pada kacang-kacangan dengan kandungan 0,25%. Pada kedelai, isoflavon dalam bentuk glikosida, yang terdiri dari 13% glisitin, 64% genistin, 23% daidzin, pada kedelai fermentasi yaitu aglikon yaitu bentuk aktif dari glikosida dari pelepasan glukosa dari glikosida,
Isolat kedelai mengandung antioksidan isoflavon yang menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL dibandingkan dengan kasein,
Selama pengolahan, senyawa isoflavon bisa mengalami transformasi melalui proses fermentasi maupun proses non-fermentasi , terutama melalui proses hidrolisa, sehingga diperoleh senyawa isoflavon bebas bernama aglikon
Konsentrat kedelai mengandung jumlah isoflavon yang berbeda tergantung pada proses pengolahannya , Senyawa isoflavon berupa senyawa kompleks
atau konjugasi dengan senyawa ikatan glukosa,
kedelai mengandung dua jenis isoflavon diantaranya yaitu daidzein dan genistein ditambah satu jenis isoflavon minor yaitu glisitein,
daidzein dan Genistein yaitu bentuk isoflavon dalam kedelai dan bentuk glikosidanya yaitu genistin dan daidzein. Bentuk glikosida dari isoflavon ini akan terlepas sesudah proses hidrolisa oleh enzim usus yaitu glukosidase yang kemudian dimetabolisme lebih lanjut menjadi berbagai jenis metabolit ,
namun tidak semua kedelai mengandung genistein dan daidzein karena kedua senyawa ini bisa hilang selama pengolahan,
Kadar Isoflavon Total dalam Kedelai :
produk Kedelai Kadar Isoflavon (mg/100g bdd)
Soymilk 0,39
Soybean butter 9,56
Soybean oil 0,57 0,00
Soy flour, full fat, roasted 198,95
Soy protein isolate 97,43
Tempe burger 3,00
Tofu (Mori-Nu, silken, firm) 7,91
Tofu (Vitasoy, silken, soft) 33,17
Miso soup mix, dry 2,55
Selenium
Selenium yaitu mineral yang penting untuk aktivitas enzim glutation peroksidase dan sintesis protein , Selenium yaitu mineral pada konsentrasi rendah dalam rantai makanan yang penting untuk nutrisi para pasien, kekurangan Se pada para pasien memicu penyakit degeneratif dan nekrosis hati, para pasien yang kekurangan selenium akan berisiko menderita kanker dibandingkan para pasien yang berkecukupan selenium ,
Selenium terdapat dalam bentuk organik sebagai nutrisi para pasien , Selenium untuk sintesis dan aktivitas glutathione peroksidase yang mengkatalisa reduksi hidrogen peroksida dan hidroperoksida organik, Aktivitas enzim ini tergantung pada adanya 4 atom selenium pada sisi aktif enzim,
GSH-Px mengkatalisis reduksi hidrogen peroksida termasuk peroksida lipid yang disentesis dalam sel. Glutation peroksidase yaitu enzim antioksidan yang mengandung selenium (Se) pada sisi aktifnya, mekanisme enzim ini mengubah molekul hidrogen peroksida (yang dihasilkan SOD dalam sitosol dan mitokondria) dan berbagai hidroserta lipid peroksida menjadi air ,
Selenium Berperan dalam nutrisi para pasien yang dipicu peran selenocyteine asam amino sebagai komponen dari selenoprotein mamalia diantaranya yaitu
glutation peroksidase ,
selenium memiliki mampu membantu pasien memperbaiki sistem kardiovaskular, sistem kekebalan badan pasien dan pada kesehatan badan pasien ,
pencegahan terbentuknya radikal bebas dan resiko kanker ,
Konsumsi serat makanan yang berlebihan (>35gr/hari) menghambat penyerapan mineral didalam badan pasien termasuk mineral selenium,
Selenium sebagai sistem imunitas (kekebalan) , badan pasien , regulasi kelenjer tiroid, modulasi perkembangan dan pertumbuhan badan pasien,
pencegahan terbentuknya efek negatif stress oksidatif, pemeliharaan pertahanan badan pasien terhadap infeksi,
Daya cerna dan daya serap dari selenium dipengaruhi oleh bahan makanan, pola makan, dan kesehatan badan pasien. Bahan makanan yang mudah dicerna
dan diserap yaitu makanan hewani dibandingkan dengan nabati,
kecukupan harian mineral selenium pada berbagai kelompok usia
Antioksidan dalam makanan :
Antioksidan Primer : Butylated hydroxyanisole (BHA)
Sinergis: Asam ascorbat dan ascorbyl
Antioksidan Primer : Butylated hydroxytoluene (BHT)
Sinergis: Palmitate
Antioksidan Primer : 2,4,5-Trihydroxybutyophenone (TBHP)
4-Hydroxymethyl-2-6-di-tert-butyphenol
Sinergis: Asam tartarat
Antioksidan Primer : tert-Butylhdroquinone (TBHQ)
Sinergis: Lecithin
Antioksidan Primer : Tocopherols
Sinergis: Asam sitrat dan isopropil sitrat
Antioksidan Primer : Gum guacic
Sinergis: Asam phosphoric
Antioksidan Primer : Propyl gallate
Sinergis: Asam thiodipropionic , didodecyl, dilauryl, dioctadecyl esters
Kecukupan Mineral Selenium :
Kebutuhan Rata-rata Harian (mikrogram)
Usia: A: B: C: D:
0-6 bulan 6 0,85 5,1 6
7-12 bulan 9 0,9 18,2 10
1-3 tahun 12 1,13 13,6 17
4-6 tahun 19 0,92 17,5 22
7-9 tahun 25 0,68 17,0 21
wanita 10-18 tahun 49 0,42 20,6 26
laki laki 10 -18 tahun 51 0,50 22,5 32
wanita 19-65 tahun 55 0,376 20,4 26
laki laki 19-65 tahun 65 0,42 27,3 34
wanita >65 tahun 54 0,37 20,2 25
laki laki > 65 tahun 54 0,41 26,2 33
Kehamilan 0-3 bulan 28
Kehamilan 4-6 bulan 30
menyusui 0-6 bulan 35
Menyusui 7-12 bulan 42
A=berat :
B=Per kg berat :
C=Total:
D=dianjurkan microgram/hari:
MEKANISME ANTIOKSIDAN
Antioksidan badan pasien memiliki mekanisme tertentu dalam aktivitasnya, Tingginya kadar MDA dalam plasma sebagai salah satu indikasi terjadi aktivitas oksidasi,.Konsumsi antioksidan mencegah aktivitas oksidasi,
flavonoid lebih berpotensi sebagai antioksidan dibandingkan vitamin C , vitamin E,
Senyawa flavonoid tersedia dalam sayuran dan buah-buahan,
konsentrasi peroksida lipid dari wortel, beet, brokoli, bayam, tomat, apel, jeruk, nenas, dan pepaya selama 1 minggu mampu menurunkan dari 16,85 menjadi 3,13 µmol/l,
Antioksidan mampu menghentikan proses perusakan sel dengan
cara memberikan elektron kepada radikal bebas, Penurunan oksidasi lipoprotein 34% terjadi pada pemberian 600 mg bubuk bawang putih selama 2 minggu ,
Antioksidan menetralisir radikal bebas sehingga tidak memiliki kemampuan
lagi mencuri elektron dari sel dan DNA,
antioksidan menghentikan reaksi berantai pada radikal bebas dari lemak yang
teroksidasi dan menghambat oksidasi bisa dipicu oleh 4 reaksi yaitu:
Pembentuk senyawa kompleks antara lemak dan cincin
aromatik dari antioksidan,Addisi asam lemak ke cincin aromatik pada antioksidan,
Pelepasan hidrogen dari antioksidan,Pelepasan elektron dari antioksidan,
mekanisme antioksidan dalam menghambat otooksidan npada lemak ,yaitu :
Oksigen bebas di udara akan mengoksidasi ikatan rangkap pada asam lemak yang tidak jenuh. Kemudian radikal bebas yang terbentuk akan .beraksi dengan oksigen sehingga memproduksi peroksida aktif,
RH + O2 R* + OOH
Asam lemak Oksigen Radikal bebas tidak jenuh
R* + O2 ROO*
Radikal bebas Oksigen Peroksida aktif
jika dalam suatu asam lemak yang ada dalam minyak tidak mengandung antioksidan, maka peroksida aktif akan bereaksi dengan ikatan rangkap lemak. jika ditambah suatu antioksidan, maka peroksida aktif akan bereaksi dengan antioksidan itu, Sehingga pembentukan radikal bebas bisa dihentikan dengan penambahan suatu antioksidan,
Mekanisme antioksidan primer yaitu dengan cara mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru atau mengubah radikal bebas yang telah terbentuk menjadi lebih stabil dan kurang reaktif dengan cara memutus reaksi berantai (polimerisasi) atau chain- breaking-antioxidant,
Antioksidan sekunder bemekanisme ,antaralain :
mengikat singlet oksigen dan mengubahnya ke bentuk triplet oksigen,menangkap oksigen ,mengkelat atau mendeaktifkan kontaminan logam prooksidan, memberikan suasana asam pada medium (sistem makanan),meregenerasi antioksidan ,
Mekanisme antioksidan sekunder yaitu dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkap radikal bebas , Akibatnya radikal bebas tidak akan bereaksi dengan komponen seluler, Antioksidan sekunder terdiri dari antioksidan sintetik dan alami ,
Antioksidan sintetik dibuat dari tertbutylhydroquinone (TBHQ) , propyl gallate (PG) ,butylated hydroxyanisol (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT),
Antioksidan alami ada pada sayuran dan buah-buahan, Komponen didalam antioksidan alami ini yaitu albumin, likopen , klorofil ,vitamin C, vitamin E,
β-karoten, flavonoid, isoflavon, flavon, antosianin, katekin, isokatekin,
asam lipoat, bilirubin ,
Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi atau menghentikan reaksi berantai pada radikal bebas dari lemak yang teroksidasi dipicu oleh 4 macam reaksi , antaralain :
penambahan lemak ke dalam cincin aromatik pada antioksidan,
pembentukan senyawa kompleks antara lemak dan cincin aromatik dari antioksidan, pelepasan hidrogen dari antioksidan, pelepasan elektron dari antioksidan,
Kerusakan DNA akibat radikal bebas bisa dicirikan oleh rusaknya single atau double strand pada gugus basa dan non- basa, Pada antioksidan tersier enzim-enzim itu berfungsi dalam perbaikan biomolekuler yang rusak akibat aktivitas radikal bebas,
mekanisme antioksidan dalam menghambat proses ketengikan, yaitu :
RH -----> R + H (1)
R + O2 ------> ROO (2)
ROO + RH ------> ROOH + R (3)
Pengaruh antioksidatif antioksidan:
AH + R ------> RH + A (4)
AH + RCO ------> ROOH + A (5)
Reaksi (1) sampai (3) menampakkan perubahan prinsip yang terjadi selama reaksi oksidasi, Radikal bebas yang terbentuk dari asam lemak tidak jenuh sebagai akibat pengaruh logam berat, panas, cahaya (1), Radikal bebas bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksida (2). Radikal peroksida mengikat semua atom hidrogen dari molekul asam lemak membentuk radikal asam lemak yang baru dan hidroperoksida (3). Zat antioksidan bereaksi dengan radikal asam
lemak dan radikal peroksida (4) dan (5). Radikal bebas menjadi kurang aktif dan radikal antioksidan yang terbentuk tidak mampu melanjutkan rantai oksidasi lebih lanjut.
Mekanisme berbagai senyawa antioksidan
Vitamin C
Vitamin C yaitu antioksidan yang membantu pasien menangkap radikal bebas sekaligus mencegah terjadinya reaksi berantai, vitamin C dipakai
dalam beberapa tingkat konsentrasi untuk bisa mengetahui aktivitas
antioksidan, yaitu kemampuan untuk bisa meredam radikal bebas
dengan memakai metode DPPH,
Aktivitas antioksidan diukur dengan memakai metode DPPH ( 1,1-diphenyl-2-pycrilhydrazil). DPPH yaitu senyawa radikal bebas yang stabil, bahwa DPPH sebagai penentu aktivitas antioksidan untuk menguji aktivitas antioksidan radikal
dari vitamin yang bersifat antioksidatif dan komponen aromatik polyhydroxy,
Aktivitas antioksidan yaitu kemampuan suatu bahan yang mengandung antioksidan untuk bisa meredam senyawa radikal bebas yang ada disekitarnya.
FOTO disajikan reaksi yang terjadi antara DPPH terhadap antioksidan vitamin C.
vitamin C menstabilkan radikal bebas beta karoten, Vitamin C yang telah berubah menjadi radikal kemudian distabilkan oleh antioksidan alami badan pasien yaitu glutation ,Kadar antioksidan pada wortel akan meningkatkan jika disimpan pada suhu tinggi selama satu minggu, namun sesudah itu kadarnya akan menurun, wortel yang melalui proses pemanasan akan meningkatkan daya serap antioksidan didalam badan pasien,
Karotenoid
Karotenoid yaitu pigmen alami dari hasil sintesis bakteri fotosintetik, tumbuhan, algae, mengenai molekul berwarna itu yaitu sumber warna oranye, kuning, merah ,Dalam tumbuhan , karotenoid memiliki fungsi antioksidan yaitu sebagai inaktivasi singlet oksigen, suatu oksidan yang terbentuk selama fotosintesis,
Karotenoid untuk mempertahankan jaringan tumbuhan karena singlet oksigen bisa terbentuk selama fotosintesis, Pada proses dalam membersihkan singlet oksigen , karoten menyerap ekses enenrgi dari singlet oksigen dan kemudian melepaskannya sebagai panas, .Beta karoten yang dikunsumsi bersamaan dengan vitamin C dan vitamin E meningkatkan kemampuan antioksidan jika dibandingkan dengan mengonsumsi .beta karoten saja ,Beta karoten yang bereaksi dengan radikal bebas akan memicu radikal bebas menjadi stabil dan memicu karotenoid menjadi stabil, mengenai peran antioksidan β-karoten dalam sel kekebalan tubuh yaitu menstimulasi efektor fungsi sel T, β-karoten bisa menghambat fagosit dari kerusakan oto-oksidatif, meningkatkan respon proliferasi limfosit T dan B,
Flavonoid
Flavonoid menunjang aktivitas antioksidannya secara in vitro dengan cara flavonoid mengikat (kelasi) ion-ion metal seperti Fe dan Cu, Ion-ion metal seperti Fe dan Cu ini, bisa mengkatalisis reaksi yang akhirnya memproduksi radikal bebas, secara in vitro Flavonoid pembasmi radikal bebas , Sebagian besar Fe dan Cu terikat dengan protein pada organisme hidup,
memicu membatasinya untuk ikut dalam reaksi pembentukan radikal bebas meski pasien terlalu banyak konsumsi Flavonoid namun konsentrasi flavonoid dalam intraseluler dan plasma para pasien hanya sekitar 100 sampai 1000 kali lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi antiokisdan lain seperti asam askorbat (vitamin C), Walaupun flavonoid memiliki kemampuan untuk mengikat ion-ion metal, namun tidak diketahui senyawa flavonoid ini bisa berfungsi sebagai pengikat ion metal pada keadaan normal,
zat besi non-home yaitu bentuk zat besi yang ada pada bahan makanan nabati,
Flavonoid juga bisa mengikat zat besi non-home dan menghambat penyerapan zat besi non-home dalam usus,
Minuman yang mengandung flavonoid sebaiknya tidak dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan, untuk memaksimalkan penyerapan zat besi non-home dari makanan, teh menghambat penyerapan zat besi non home sebanyak 70% ,
Mekanisme pencegahan kardiovaskuler oleh flavonoid yaitu :
- Meningkatkan aktivitas nitrik oksida sintase (eNOS) endotelial Enzim yang mengkatalisis pembentukan nitrik oksida oleh sel-sel endotelial vaskuler dinamakan dengan eNOS. Untuk mempertahankan relaksasi arteri (vasodilatasi)
maka diperlukan nitrik oksida.Vasodilatasi yang terganggu berhubungan dengan meningkatnya resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler ,
- Mengurangi agregasi platelet ,
- Penghambatan agregasi platelet yaitu strategi untuk pencegahan primer dan sekunder timbulnya penyakit kardivaskuler,
- Mengurangi inflamasi ,
- Menurunkan ekspresi adhesi molekuler sel-sel vaskuler , Pelekatan sel-sel darah putih yaitu salah satu tahap awal dalam perkembangan
aterosklerosis yang berasal dari darah ke dinding arteri,
Mekanisme pencegahan kanker oleh senyawa flavonoid, yaitu :
-Menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis ,
-Menghambat invasi tumor dan angiogenesis , Dengan bantuan enzim-enzim matrix metalloproteinases sel-sel kanker akan menyerang jaringan normal,
-Mengurangi terjadinya peradangan (inflasi) , Peradangan ini bisa terjadi akibat
produksi radikal bebas secara lokal oleh enzim-enzim inflamasi,
-Stimulasi aktivitas enzim-enzim detoksifikasi tahap II, Enzim-enzim detoksifikasi tahap II akan mengkatalisis reaksi yang meningkatkan ekskresi
senyawa toksik atau bahan kimia karsinogenik dalam badan pasien,
-Menjaga aturan siklus sel yang normal , Jika DNA mengalami kerusakan, siklus
sel akan berhenti pada titik tempat terjadinya kerusakan sehingga memberi kesempatan pada DNA untuk melakukan mengaktifkan jalur yang membawa pada kematian sel jika kerusakan itu tidak bisa diperbaiki ,
PENGUJIAN ANTIOKSIDAN
Metode pengujian aktivitas antioksidan digolongkan menjadi 3 golongan, Golongan pertama yaitu Hydrogen Atom Transfer Methods (HAT), contohnya Lipid Peroxidation Inhibition Capacity Assay (LPIC) dan Oxygen Radical Absorbance Capacity Method (ORAC) ,
Golongan kedua yaitu Electron Transfer Methods (ET), contohnya
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) Free Radical Scavenging Assay dan
Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) ,
Golongan ketiga yaitu metode lain seperti Chemiluminescence dan Total Oxidant Scavenging Capacity (TOSC) ,
satu metode untuk menguji aktivitas antioksidan yaitu dengan memakai radikal bebas 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil (DPPH), Pengukuran antioksidan dengan metode DPPH yaitu metode pengukuran antioksidan yang tidak memerlukan banyak reagen ,sederhana, cepat ,
Pengujian kapasitas antioksidan suatu senyawa dilakukan secara
bertahap, yaitu :
• Uji in vivo pada model hewan percobaan, contohnya aktifitas
kadar TBARS, enzim antioksidan,
• Uji in vivo pada para pasien ,
• Uji in vitro memakai reaksi kimia, contohnya metillinoleat, DPPH,
• Uji in vitro memakai materi biologis, contohnya pembentukan dien terkonjugasi , kadar TBARS dari isolat LDL, mengukur viabilitas sel (teknik kultur sel),
Pada metode ini, larutan DPPH berperan sebagai radikal bebas yang akan bereaksi dengan senyawa antioksidan sehingga DPPH akan berubah menjadi 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazin yang bersifat non-radikal, Peningkatan jumlah 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazin akan ditandai dengan berubahnya warna ungu tua menjadi warna merah muda atau kuning pucat dan bisa dilihat lihat memakai
spektrofotometer sehingga aktivitas peredaman radikal bebas oleh contoh uji bisa ditentukan ,
Hasil pengukuran dengan metode DPPH menampakkan kemampuan antioksidan contoh uji secara umum, tidak berdasar pada jenis radikal yang dihambat , Pada metode lain selain DPPH memerlukan waktu analisis yang lama, biaya yang mahal reagen kimia yang cukup banyak, tidak selalu bisa diaplikasikan pada
semua contoh uji ,
DPPH
Pelarut organik yang dipakai dalam ekstraksi yaitu etil asetat, etanol , metanol, heksana, diklorometana,
secara terpisah 1,1-Diphenl-2-pikrilhidrazil (DPPH) radikal diukur dengan
memakai metode modifikasi dari Lu et al (2000) dan Lai et al
(2001) sejumlah 100 µL contoh uji (0,62-4,96 mg / mL) atau 9 persen etanol atau asam askorbat (sebagai standar) dicampur dengan 50 µL 100 mM Tris-HCl (pH 7,4) dan kemudian ditambahkan dengan 5 µL 500 M (2,5 mg / mL) DPPH. 9 puluh persen dari etanol dipakai sebagai l larutan blanko dan larutan DPPH
tanpa contoh uji disajikan sebagai pengendali . campuran kemudian dikocok
dengan kuat selama 1-3 menit dan didiamkan pada suhu kamar selama
30 menit dalam keadaan gelap. diserap larutan diukur dengan .memakai spektrofotometer dengan panjang gelombang 517 nm. Aktifitas antioksidan dinyatakan dalam % penghambatan. Besarnya.daya antioksidan dihitung dengan rumus:
FOTO DPPH
DPPH memberikan serapan kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas memicu elektron menjadi berpasangan yang kemudian memicu penghilangan warna yang sebanding dengan jumlah elektron yang diambil ,Radikal bebas yang dipakai sebagai model dalam .penelitian antioksidan atau peredam radikal bebas yaitu 1,1-difenil-.2-pikrilhidrazil (DPPH) ,.Metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhidrazyl) yaitu salah .satu uji untuk menentukan aktivitas antioksidan penangkap radikal, Radikal DPPH yaitu suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen tidak stabil dengan diserap kuat pada λmax 517 nm dan berwarna ungu gelap. sesudah bereaksi dengan senyawa antioksidan, .DPPH itu akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning. Perubahan itu bisa diukur dengan spektrofotometer, dan diplotkan terhadap konsentrasi Penurunan intensitas warna yang terjadi dipicu oleh berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi pada DPPH. ini bisa terjadi jika adanya penangkapan satu elektron oleh zat antioksidan, memicu tidak adanya kesempatan elektron itu untuk beresonansi (FOTO 11 ).
Metode DPPH memberi informasi reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil.
Metode DPPH yaitu metode yang sederhana, cepat, mudah, terbukti akurat, reliabel dan praktis, untuk skrening aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa
Peredaman warna DPPH terjadi dipicu oleh adanya senyawa
yang bisa memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H (1,1-difenil-2- pikrilhidrazin).
Reaksi reduksi DPPH itu bisa dilihat lihat pada reaksi yaitu :
Reduksi DPPH menjadi DPPH-H dipicu adanya donor hidrogen dari senyawa hidroksil. Senyawa hidroksil didalam ekstrak etanol akan terpisah memakai kromatografi kolom menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Oleh karena itu terjadi pengurangan jumlah hidrogen yang bisa didonorkan dari fraksi J pada DPPH.
Pada quersetin peredaman warna terjadi lebih efektif jika dibanding ekstrak etanol. ini karena di dalam molekul quersetin memiliki 5 gugus hidroksil. Jumlah ini cukup banyak pada setiap molekulnya untuk mengurangi DPPH. Oleh karena itu bisa diperkirakan bahwa .didalam ekstrak etanol maupun fraksi J senyawa yang berperan dalam .aktivitas antioksidan yaitu golongan flavonoid dengan jumlah gugus hidroksil sedikit. semakin banyak gugus hidroksil bebas yang
bisa menyumbangkan hidrogen maka semakin banyak juga reduksi yang bisa dilakukan terhadap DPPH ,
FOTO 14.
Orientasi Besarnya Reduksi DPPH oleh Gugus Hidroksil.
Uji Kadar Selenium
Glutation peroksidase (GSH-Px) yaitu enzim antioksidan yang mengandung selenium (Se) pada sisi aktifnya, mekanisme enzim ini mengubah molekul hidrogen peroksida (yang dihasilkan SOD dalam sitosol dan mitokondria) dan berbagai hidroserta lipid peroksida menjadi air ,
para pasien yang kekurangan selenium akan lebih berisiko menderita kanker
dibandingkan para pasien yang berkecukupan selenium.
Selenium yaitu mineral penting untuk sintesis protein dan aktivitas enzim glutation peroksidase. kekurangan Se pada para pasien bisa memicu nekrosis hati dan penyakit degeneratif,
Selenium untuk sintesis dan aktivitas glutathione peroksidase yang mengkatalisa reduksi hidrogen peroksida dan hidroperoksida organik.
Selenium dalam bentuk organik yaitu bentuk nutrisi bagi para pasien dan hewan
Aktivitas enzim ini tergantung pada adanya 4 atom selenium pada sisi aktif enzim.
Prosedur mekanisme Penentuan kadar selenium .dengan memakai metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) yaitu :
Timbang 2,5 gr contoh uji, kemudian tempatkan ke dalam gelas
beaker 50 ml,Tambahkan 5 ml campuran asam nitrat : sulfat pekat (2:1)
dengan pengadukan untuk memperoleh campuran yang homogen dan hancurkan perlahan-lahan pada suhu 70 ° C di atas hotplate.
Tambahkan 5 ml campuran asam dua kali dan naikkan suhunya .sampai 100 °
C hingga volume larutan mencapai 5 ml,
Dinginkan larutan (biasanya berwarna kekuning-kuningan atau tidak berwarna ), kemudian tambahkan beberapa tetes hidrogen peroksida dan kemudian panaskan perlahan-lahan. .Lanjutkan pemanasan hingga diperoleh larutan yang jernih.sesudah selesai pindahkan larutan ke dalam larutan labu ukur 50 ml, kemudian tepatkan volumenya dengan air bebas ion. Buat pula bentuk dengan cara yang sama. Lakukan analisa kandungan mineral terhadap alikuot contoh uji
memakai AAS dengan larutan standar. Co analisisi memakai atomisasi elektrotermal,
β-Karoten
Pelarut organik yang dipakai dalam ekstraksi yaitu etanol dan metanol dalam ekstraksi terpisah. β - karoten ditentukan menurut Velioglu et al . Salah satu mililiter β - karoten 0,2 mg / mL kloroform dipipet ke dalam 50 mL labu alas bulat yang mengandung 0,02 mL asam linoleat ( Fluka Chemika ) dan 0,2 mL Tween 20 Campuran kemudian diuapkan pada 50 ° C untuk 10 menit . sesudah penguapan campuran segera diencerkan dengan 50 mL air destilasi dan diguncang guncang untuk membentuk liposom ,
5 aliquot mL emulsi dipindahkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda yang mengandung 0,2 mL contoh uji di 80 % etanol atau metanol 80% pada 1 mg / mL 0,2 mL dari 90 % etanol BHT ( sebagai standar ) atau ( sebagai kendali ) , Tabung kemudian lembut dicampur dan .ditempatkan pada 45 ° C di bak mandi air selama 2 jam . diserap larutan diukur pada spektrofotometer pada 470 nm. Pengukuran
dilakukan pada interval 20 menit , menundukkan contoh uji untuk autoksidasi termal pada suhu 50 ° C selama 2 jam . Aktivitas antioksidan (AA) β-karoten diukur dengan memakai metode yang direkayasa dari Jayaprakasha , waktu untuk At dan Aot berada di 180 min. Dalam percobaan ini, diserap diukur pada 120 menit, At dan Aot berada di 120 menit. Dimana A0 dan Ao0 yaitu nilai diserap
diukur pada saat awal inkubasi contoh uji dan kendali, masing-masing,
dan sementara At dan Aot yaitu nilai diserap diukur dalam contoh uji atau standar dan kontrol pada t = 120 menit. Rumusnya yaitu
FOTO β-Karoten
Total Phenolic Content
Pelarut organik yang dipakai dalam ekstraksi yaitu metanol dan etanol dalam ekstraksi secara terpisah, Jumlah konten fenolik ditentukan menurut Velioglu et all., ( 1998) memakai Folin - Ciocalteu reagen . ini dibuat dengan mengencerkan dalam 10 kali lipat . Reaksi ini didasar pada oksidasi colometric / reduksi .
Sejumlah 2 g contoh uji diekstraksi dengan 50 mL dari 90 % ethanol dan 90 % metanol . itu kemudian ditempatkan pada orbital shaker selama 120 menit pada 50 ° C . Campuran kemudian disaring dengan Whatman No 1 . Filter kertas dan filtrat dipakai untuk kuantifikasi dari total fenolat . 100 uL ekstrak contoh uji dicampur dengan 0,75 ml Folin - Ciocalteu reagen dan campuran dibiarkan untuk berdiri di 22 ° C selama 5 menit . Kemudian , 0,75 mL natrium bikarbonat ( 60 g / L
) larutan ditambahkan ke dalam campuran. sesudah 90 menit di 22 ° C ., diserap diukur pada 725 nm. Pengukuran dibandingkan dengan kurva standar asam galat disiapkan ( GA ) solusi dan dinyatakan sebagai rata-rata ( ± SD ) mg asam galat ( GA ) setara per gram untuk penentuan sixplicate.
Oxygen Radical Absorbance Capacity Method (ORAC) , Nilai ORAC untuk biji-bijian gandum dan fraksinya bersama dengan makanan berbasis gandum, ORAC memiliki keterbatasan diantaranya yaitu pertama, uji rumit memakan waktu sifat tes kinetik, pembacaan mikroplate yang mahal karena diperlukan untuk sejumlah
contoh uji yang besar, ORAC melibatkan reaksi kompleks,
Bahan yang dipakai : 75 mM phosphate buffer (PBS) dengan pH 7,4 , 1mM fluoroscein (FL), 0.01mm FL sekunder diencerkan dengan phosphate buffer, 81,6 nM FL yang diencerkan dengan phosphate buffer, 50mM larutan utama (primer) dari 6-hidroksi-2,5,7,8- tetramethylchoman-2-carboxylic acid (trolox) disiapkan dalam pelarut yang sama dipakai untuk melarutkan contoh uji antioksidan.
0.5 mM trolox sekunder diencerkan dengan pelarut yang sama, kemudian Trolox dilakukan pembuatan larutan standar dari 10 hingga 100 µM dengan mengencerkan larutan dengan pelarut yang sama.
2,2-Azobis(2-amidinopropane)dihydrochloride (AAPH) larutan yang dibuat dalam phosphate buffer, 0.36 M untuk metode High-Throughput Determination Using a Microplate Reader atau 0,6 M untuk Single Read Fluorometer. Kemudian larutan contoh uji diencerkan dengan range yang linear yang memakai pelarut yang sama. 96-well plates dirancang untuk fluorescence ukuran metode High-Throughput Determination
a. Metode High-Throughput Determination Using a Microplate Reader
- Tambahkan 225 µL dari 81,6 nM FL dengan hati-hati,
- kemudian tambahkan 30 µL larutan contoh uji, larutan standar
atau larutan kosong (hanya pelarut),
- kemudian pelat tertutup diinkubator minimal 20 menit dalam
pelat pembaca dipanaskan sampai suhu 37 ° C.
- Tambahkan 25 µL dari 0,36 M APPH dengan baik untuk memulai reaksi. Baca fluorescence dari pelat yang tidak tertutup setiap .menit memakai eksitasi dengan panjang gelombang 493 nm dan emisi panjang gelombang 535 nm pada 37.°
C sampai .semua pembacaan kurang dari 5% dari nilai awal,
b. Metode dengan memakai a Single Read Fluorometer
- Tambahkan 2400 µL 8,1 nM FL untuk menguji tabung ,
- 300 µL larutan kosong, larutan contoh uji dan ekstrak contoh uji,
- 300 µL 0,6 M APPH
- Kemudian divortek selama 5 detik
- mentransfer campuran reaksi ke kuvet dan mengambil bacaan fluorescene setiap menit memakai eksitasi panjang gelombang 493 nm dan emisi panjang gelombang 515 nm sampai semua pembacaan kurang dari 5% dari nilai awal.
Perhitungan :
RAUC = 0,5 + Æ’1 / Æ’0 + Æ’2 /Æ’0 +Æ’3/Æ’0 + .......... Æ’1-1 /Æ’0 + 0,5 (Æ’1/Æ’0)
keterangan Æ’0 yaitu pembacaan fluoresensi awal pada 0 min
Æ’1 yaitu fluoresensi akhir. Æ’1 bisa ditetapkan sebagai bacaan yang kurang dari
atau sama dengan 5% dari Æ’
Nilai RAUC bersih untuk contoh uji dan standar dihitung sebagai
Nilai RAUC contoh uji = RAUC contoh uji - RAUC blank
Nilai RAUC standard = RAUC standar - RAUC blank
memproduksi kurva standar dengan memplot nilai-nilai RAUC standar
terhadap konsentrasi trolox dalam µM
Yang mana trolox bisa digantikan senyawa antioksidan standar yang lain. Perhitungan trolox sama dengan (TE) dalam µmol / L untuk setiap contoh uji memakai persamaan regresi linear dari .kurva standard (y = 0.2426x + 1.6297) Sebagai contoh, jika RAUCsample bersih yaitu 18,00, sedang nilai ORAC dari larutan contoh uji hasil pengujian yaitu 67,47 µmol TE/L.
Nilai ORAC di µmol Trolox setara / g contoh uji dihitung sebagai µmol
trolox equivalent/g = (µmol TE/L) x DF x (L pelarut / g contoh uji)
Dimana DF yaitu faktor pengenceran ekstrak contoh uji, dan L pelarut
dan g contoh uji yaitu liter pelarut untuk melarutkan g contoh uji yang dipakai
untuk menyiapkan contoh uji (atau liter pelarut yang dipakai untuk
mengekstrak gram contoh uji),
FOTO 1. Atherosklerosis
FOTO 2. Mekanisme mekanisme Glutation Peroksidase (GSH-Px)
FOTO 3. Reaksi Dismutasi
FOTO 4. Enzim-enzim antioksidan utama (SOD, katalase, glutation
peroksidase) saling bemekanismesama mengeliminir anion superoksida yang
terbentuksecara normal di dalam badan pasien
FOTO 7. Mekanisme BHT Dalam Melindungi Minyak/Lemak
FOTO 8. Reaksi BHT dengan Singlet Oksigen
FOTO 10. Reaksi radikal DPPH dengan Antioksidan
FOTO 11. Reaksi antara DPPH dan asam askorbat yang Terkonjugasi
FOTO 12. Reaksi Radikal DPPH dengan Antioksidan
FOTO 13. Reduksi DPPH dari senyawa peredam radikal bebas
FOTO 14. Orientasi Besarnya Reduksi DPPH oleh Gugus Hidroksil.
FOTO 15. Recommended plate layout for ORAC assay. Layout for 14 sample, 5
trolox standards, and blank, all run in triplicate. Outer wells with shading filled
with 300 mL water.