Rabu, 13 April 2022

antioksidan alami sintetik 1

 







ANTIOKSIDAN  ALAMI  SINTETIK



makanan fungsional yaitu bahan  makanan yang mengandung senyawa  yang berkhasiat  bagi kesehatan. Senyawa  yaitu  vitamin, kolin, mineral, 

bakteri asam laktat, asam lemak tidak jenuh,  senyawa antioksidan , serat makanan, oligosakarida, gula alkohol, asam amino, peptida, .protein, glikosida, alkohol, isoprenoida, 

 Serat yaitu bagian dari karbohidrat yang  berperan  dalam menjaga kesehatan.  serat  sudah bisa ditemui di dalam  sayuran dan buah-buahan ,Serat  bermanfaat  mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, hipertensi , penyakit batu ginjal ,kanker usus besar (kanker  kolon), aterosklerosis, gangguan jantung,  badan pasien memerlukan  air,protein, vitamin , mineral ,karbohidrat, lemak,   Tanpa adanya air proses metabolisme  tidak bisa berlangsung,

tidak ada satu jenis satu bentuk   bahan  makanan yang mengandung  semua zat gizi  yang diperlukan  tubuh ,  semakin beragam   jenis  makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap perolehan zat gizi ,

Karotenoid (prekursor vitamin A),  vitamin C,  vitamin E yaitu antioksidan alami yang bermanfaat  untuk melawan  radikal bebas, pemicu penuaan dini dan 

 kanker,Vitamin terdapat dalam  hewani maupun  nabati,  seperti daging, ikan lele, telur dadar, selai kacang tanah , mineral relatif tahan selama  pengolahan kecuali mineral tertentu seperti Iodium.  mineral  berasal  dari makanan nabati maupun hewani,  beberapa mineral yang berperan sebagai antioksidan yaitu  Mn, Cu, Zn, Se , karbohidrat  diolah dengan memakai suhu yang   tinggi dan waktu yang lama, sehingga selama pengolahan terjadi  kehilangan vitamin ,  pengolahan 

sayuran dan buah   memicu  selama proses  pengolahan terjadi kehilangan 

vitamin , 

cara cara  Pengolahan dan penyimpanan  bahan makanan berpengaruh terhadap 

kestabilan  zat gizi yang terkandung ,  

Makanan yang mengandung minyak, lemak akan mengalami penurunan kandungan mutu dan gizi jika dilakukan proses pemanasan dan jika disimpan dalam jangka waktu yang lama, penurunan kandungan gizi ini terjadi karena reaksi oksidasi  yang juga memicu penurunan  rasa  makanan itu,  Menghambat proses oksidasi  yaitu  dengan pengurangan tekanan udara , pengolahan suhu rendah, inaktif enzim, penambahan zat aditif  antioksidan ,hindari    kontak langsung dengan oksigen,  Mekanisme penghambatan tergantung pada struktur kimia,  dalam mekanisme  yang paling penting yaitu reaksi dengan 

radikal bebas lipid, yang akan membentuk produk non-aktif ,

sebagian besar penyakit diawali oleh reaksi oksidasi yang berlebihan 

di dalam badan pasien,  beberapa antioksidan  sintesis yang biasa dipakai oleh industri makanan, seperti BHA dan  BHT, akhir-akhir ini kemungkinan  bersifat karsinogenik pemicu kanker , ketersediaan terhadap  antioksidan alami masih terbatas,pembentukan  radikal bebas dapat  meningkat seiring  bertambahnya usia,Radikal  bebas yaitu oksidan yang  reaktif, karena radikal bebas  yaitu senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron tidak  berpasangan pada orbital luarnya. Senyawa itu selalu berusaha  untuk menyerang komponen seluler seperti lipid, karbohidrat, RNA dan DNA,lipoprotein, protein, 

badan pasien secara terus-menerus memproduksi  senyawa radikal  yang  pada akhirnya   memproduksi  radikal bebas melalui peristiwa  metabolisme sel normal, , akibat  respons terhadap pengharuh dari luar badan pasien, peradangan, kekurangan gizi, Polusi lingkungan ,Polusi udara   seperti  terpapar  sinar kosmik ,ultraviolet, terpapar asap rokok radiasi  bahan kimia,  Senyawa antioksidan yaitu suatu inhibitor yang  bisa dipakai untuk menghambat autooksidasi,  Stres oksidatif yaitu keadaan yang tidak seimbang  antara  antioksidan dan  jumlah molekul radikal bebas di dalam badan pasien ,resiko penyakit kardiovaskuler  bisa dikurangi  dengan cara mengkonsumsi antioksidan , antioksidan  meningkatkan sistem  imunitas dan mampu menghambat adanya  penyakit degeneratif  akibat penuaan,   teori penuaan yang  banyak saat  ini terjadi karena oksidasi akibat radikal bebas dalam badan pasien,  banyak  orang  yang tidak mengerti  bahwa makanan itu sebenarnya mengandung antioksidan akibatnya banyak orang   yang membeli  suplemen antioksidan yang harganya cukup mahal. Antioksidan secara alami bisa diperoleh  dari makanan,badan pasien memerlukan  substansi penting yaitu  antioksidan yang bisa membantu melindungi badan pasien dari serangan  senyawa radikal dan radikal bebas , Antioksidan dalam kadar  tertentu mampu  membantu pasien dalam usaha  memperlambat  pergerakan kerusakan akibat proses oksidasi,

bahwa  40  penyakit seperti kanker , peradangan, aterosklerosis, hipertensi, iskemik, Alzheimer,  Parkinson  dipicu oleh radikal bebas ,

Radikal bebas bersifat reaktif, dan jika tidak diinaktifkan akan merusak makromolekul pembentuk sel, yaitu  lemak,  asam nukleat, protein, karbohidrat, 

sehingga bisa memicu penyakit  degeneratif ,

 contoh  makanan sumber antioksidan antara lain :

Polipenol : kulit buah, buah delima dan minuman anggur, Buah berri, teh, bir, anggur, minyak zaitun, cokelat, kopi, buah kenari, kacang, 

Vitamin E : biji bijian, minyak sayur, sereal. Beta karoten, lutein, likopen, wortel, 

labu, sayur sayuran hijau, buah buah berwarna merah, tomat, rumput laut,

asparagus, alpukat, buah zaitun, bayam, kacang kacangan, 

vitamin A : wortel, brokoli, 

aprikot, mangga, keju ,coklat susu ,  ikan lele, sayur hijau, bayam, labu, hati, keripik kentang, telur dadar , 

Vitamin C : stroberi, jeruk, lemon, bunga kol, bawang  putih, anggur, raspberri, jeruk kepruk,bayam, tomat , nanas. Lada (merica), cabe, peterseli, jambu biji, kiwi, brokoli,  taoge, kesemek, pepaya, 

Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam  badan pasien pada dasarnya bisa diatasi oleh antioksidan endogen  diantaranya yaitu 

superoxide dismutase yang berikatan dengan Cu, Zn dan Mn, enzim catalase yang berikatan dengan Fe,  glutathione peroxidase dan glutathione S-transferase yang berikatan  dengan Se,   namun  jika senyawa radikal bebas terdapat berlebih dalam badan pasien  atau melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka 

diperlukan antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen  untuk menetralkan radikal bebas yang terbentuk ,

Antioksidan memiliki kemampuan mendonorkan elektron dan bisa  berfungsi sebagai agen pereduksi sehingga bisa menstabilkan  ion metal  dan mengurangi potensi radikal dalam badan pasien ,

 konsumsi  yang banyak mengandung pati (karbohidrat kompleks)  dan serat menjadi pola  gaya konsumsi modern dengan kandungan  gula , garam ,protein, lemak, tinggi namun rendah kandungan serat. Semua  ini akan memicu  semakin meningkatnya proses oksidasi yang  terjadi, Akibatnya timbul berbagai jenis penyakit degeneratif seperti  diabetes mellitus,  kanker ,kegemukan ,  penyakit jantung koroner, hipertensi, 




RADIKAL BEBAS


oksidan yaitu senyawa penerima  elektron (electron acceptor), yaitu senyawa yang bisa menarik  elektron contohnya ion ferri (Fe+++)

Fe+++  ditambah  e   -> Fe++

Secara biokimia, oksidasi yaitu proses pelepasan elektron  dari suatu senyawa.  reduksi yaitu proses penangkapan  elektron,  

senyawa yang bisa melepaskan atau  memberikan elektron dinamakan reduktan atau reduktor,  Senyawa yang bisa menarik atau menerima elektron dinamakan  oksidan atau oksidator, 

radikal bebas yaitu atom,  molekul atau senyawa yang bisa berdiri sendiri yang memiliki  elektron tidak berpasangan, oleh karena itu bersifat  tidak stabil dan   reaktif ,

 radikal bebas yaitu  salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif,  sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak  berpasangan, 

Elektron yang tidak berpasangan selalu berusaha untuk  mencari pasangan baru, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain  (DNA,protein, lemak ) dalam badan pasien,  badan pasien mengandung molekul oksigen yang  tidak  stabil dan yang 

 stabil, Molekul oksigen yang stabil  untuk memelihara  kehidupan sel,

Dalam jumlah tertentu radikal bebas  untuk  kesehatan,  namun  radikal bebas bersifat merusak dan   berbahaya. Fungsi radikal bebas dalam badan pasien yaitu mengatur tonus otot polos dalam  organ dan pembuluh darah ,untuk melawan  radang, membunuh bakteri , 

Radikal bebas memicu kerusakan sel dengan  3  cara yaitu : 

-Modifikasi protein teroksidasi oleh karena terbentuknya cross  linking protein, melalui mediator sulfidril atas beberapa asam amino labil seperti lisin , histidin,sistein, metionin, 

-Peroksidasi komponen lipid dari membran sel dan sitosol,  memicu  reduksi asam lemak (otokatalisis)  yang memicu kerusakan membran dan organel sel,

-Kerusakan DNA  memicu mutasi DNA bahkan  bisa memicu  kematian sel, 

Ada berbagai radikal bebas turunan dari C dan N,  namun  yang  paling banyak diketahui yaitu radikal oksigen, Radikal bebas bisa  terbentuk saat  komponen makanan diubah menjadi bentuk energi  melalui proses metabolisme,  Pada proses metabolisme ini, sering  kali terjadi kebocoran elektron. Dalam keadaan ini , mudah sekali  terbentuk radikal bebas seperti anion superoksida, hidroksil ,Radikal bebas  bisa terbentuk dari senyawa lain yang  sebenarnya bukan radikal bebas, namun mudah berubah menjadi  radikal bebas. contohnya Hidrogen perokisda (H2O2),  Kedua kelompok  senyawa itu  sebagai Senyawa Oksigen Reaktif (SOR),  Pembentukan radikal bebas terjadi secara terus menerus di 

dalam badan pasien. ini  terjadi melalui proses metabolisme sel normal, 

proses peradangan, kekurangan nutrisi, maupun sebagai respons adanya   polusi lingkungan , adanya   polusi  asap rokok ,adanya radiasi sinar gama, adanya radiasi  ultraviolet (UV), 

faktor yang  memicu munculnya  radikal bebas dalam badan pasien ,antara lain:  sinar  X, asap mobil, bahan kimia pengawet, pewarna sintetik, residu pestisida, dalam makanan , obat-obatan, Diet, 

 radikal bebas bisa memicu kerusakan bahan makanan yaitu kehilangan nutrisi, 

perubahan  bahan makanan seperti tekstur, konsistensi  ,aroma, rasa,  

Radikal bebas bersifat reaktif  dan jika tidak diinaktifkan akan bisa merusak makro  molekul,pembentuk sel, yaitu asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak,  

sehingga bisa memicu penyakit degeneratif, 

Kerusakan sel akibat reaktivitas senyawa radikal mulai memicu  berbagai penyakit degeneratif seperti respiratorik, katarak, liver ,kanker, infeksi,  penyakit jantung koroner, rematik, 

Hal itu terjadi karena  interaksi senyawa oksigen reaktif (ROS) atau senyawa nitrogen reaktif  (RNS) dengan DNA mengawali terbentuknya DNA adducts selama  proses perbaikan atau replikasi, yang berakibat terjadinya mutasi 

DNA. Penumpukan DNA termutasi memicu perkembangan sel  neoplastis

Radikal bebas berbahaya di dalam badan pasien , Bahan radikal bebas itu  yaitu 

 molekul yang mengandung satu atau lebih elektron  yang tidak berpasangan pada bagian orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan itulah yang memicu senyawa itu   reaktif untuk mencari pasangannya. Caranya yaitu dengan 

mengikat atau menyerang elektron molekul yang berada disekitarnya. Yang diikat oleh radikal bebas yaitu molekul besar seperti  DNA (pembawa sifat), lipid, protein, . jika terjadi, maka akan memicu  pertumbuhan sel yang tidak  terkendali dan kerusakan sel, Radikal bebas yang bereaksi dengan komponen biologis  memproduksi senyawa teroksidasi yang bisa dipakai sebagai  penanda kerusakan oksidatif. Komponen endogen yang bisa  diserang oleh radikal bebas yaitu DNA,lipid, protein ,

Radikal bebas  biasa dinamakan senyawa oksigen reaktif (ROS) bisa dibentuk melalui jalur metabolik atau enzimatik ,Proses  perubahan dari asam arakodonat menjadi prostasiklin dan prostaglandin  dipicu oleh enzim  siklooksigenase dan lipoksigenase  yang  memproduksi senyawa oksigen reaktif berupa oksidase,peroksida dan epoksida,  yang berbentuk aldehid oksidase dan kemudian  

membentuk radikal anion superoksida. Radikal bebas memiliki reaktivitas yang    tinggi. ini  ditunjukkan oleh sifatnya yang    menarik atau menyerang  elektron di sekelilingnya. Senyawa radikal bebas juga bisa mengubah  suatu molekul menjadi suatu radikal. Kemiripan sifat antara oksidan dan radikal  bebas terletak pada agresivitas untuk menarik elektron  di sekelilingnya. berdasar sifat ini,  oksidan   dianggap  sama dengan  radikal bebas  . namun bahwa tidak setiap 

oksidan adalah  radikal bebas. Radikal bebas lebih berbahaya  dibandingkan  senyawa oksidan non radikal. ini  berkaitan  dengan tingginya reaktivitas senyawa radikal bebas itu, yang 

memicu terbentuknya senyawa radikal baru. jika senyawa  radikal baru itu bertemu dengan molekul lain, akan terbentuk radikal baru lagi, dan seterusnya sehingga akan terjadi reaksi berantai , Reaksi seperti ini akan berlanjut terus dan  akan  berhenti jika reaktivitasnya diredam  oleh senyawa  yang bersifat antioksidan. Cara terbentuknya radikal bebas yaitu secara in-vivo dan in-vitro 

dengan proses ,antaralain :  pemecahan satu molekul normal 

secara homolitik menjadi dua, ini  memerlukan tenaga yang tinggi 

dari radiasi ion,sinar ultraviolet, panas,  kehilangan satu  elektron dari molekul normal, dan  penambahan elektron pada molekul normal.

Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam badan pasien endogen, bisa 

 berasal dari luar badan pasien eksogen, Secara endogen, sebagai tanggap 

normal dari rantai peristiwa biokimia dalam badan pasien, radikal bebas yang 

terbentuk dan berpengaruh di dalam sel  intrasel  maupun ekstrasel. 

Radikal endogen terbentuk sebagai sisa proses metabolisme proses 

pembakaran  lemak,protein, karbohidrat, pada mitokondria, 

fagosit, xantin oksidase, peroksisom,  pada  keadaan iskemia,reaksi antara besi logam transisi dalam badan pasien,  Secara endogen, radikal bebas bisa muncul melalui  beberapa mekanisme yaitu : oto-oksidasi, aktivitas oksidasi (contohnya: 

dehidrogenase,peroksidase,siklooksigenase, lipoksigenase  ), 

sistem transpor elektron.


 Radikal Bebas Biologis

golongan   Oksigen Reaktif

H2O2 Hidrogen peroksida (Hydrogen peroxide)

1O2 Oksigen tunggal (Singlet oxygen)

NO- Nitrit oksida (Nitric oxide)

HOCl Asam hipoklor (Hypochlorous acid)

O2 * Radikal Superoksida (Superoxide radical)

*OH Radikal hidroksil (Hydroxyl radical)

ROO* Radikal peroksida (Peroxyl radical)

 

Spesies Oksigen reaktif (ROS)


H2O2 Hydrogen peroxide

1O2 singlet oxygen 

LOOH lipid hydroperoxide

Fe=O iron-oxygen complexes

HOCl hypochlorite

O2 *   superoxide

HO* hydroxyl radical

HO2 hydroperoxyl radical

LO2 * Lipid peroxyl radical

LO* Lipid alkoxyl radical

NO2 nitrogen dioxide

NO* nitric oxide


Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif    khusus dalam

badan pasien. Oksigen reaktif ini meliputi  peroksinitrit(ONOO`) , asam hipoklorit (HOCl),hidroksil (OH`), peroksil (ROO`), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2*), oksida nitrit (NO`), Spesies oksigen reaktif (ROS) bisa dibagi menjadi dua kelas, yaitu  oxygen-centered non-radicals  dan oxygen-centered radicals . mengenai yang termasuk oxygen-centered radicals yaitu  radikal alkoksil (RO*)  radikal peroksil (ROO*), anion superoksida (*O2-), radikal hidroksil (OH*), yang tergolong kedalam oxygen-centered  non-radicals yaitu singlet oxygen (O2*),  hidrogen peroksida (H2O2),   Senyawa reaktif lainnya yaitu peroksinitril (OONO*), nitrit oksida (NO*), nitric dioksida (NO2*) .ROS dalam sistem biologi berkolerasi dengan radikal bebas walaupun ROS tidak tergolong radikal bebas, seperti hidrogen peroksida dan  oksigen tunggal ,

ROS dan Radikal bebas bisa dibentuk oleh  oksidasi lipid, irradiasi, inflamasi , polusi udara,sistem enzim prooksidatif, .Radikal bebas seperti superoksida (O2*), nitrit oksida (NO*) dan yang lainnya diproduksi in vivo secara bersambung. 

sedang superoksida diproduksi akibat terjadinya kebocoran dari rantai elektron antara mitokondria dan sistem mikrosom p450 ,Secara endogen, radikal bebas diperoleh dari polusi yang berasal dari luar, bereaksi di dalam badan pasien dengan jalan melalui penyerapan kulit,inhalasi, digesti (makanan), injeksi,  Sumber dari luar badan pasien terbentuk dari  sinar ultraviolet, radiasi radioaktif,gas kimia,asap , polusi lingkungan, radiasi, pestisida, anestetik, limbah industi, ozon,  

Radikal bebas berasal 2 sumber yaitu dari sumber eksogen dan endogen ,

a. Secara endogen 

Radikal bebas pada organisme aerobik berasal dari 1-5% terjadi kebocoran elektron, elektron ini bereaksi dengan oksigen membentuk radikal superoksida, reduksi O2  menjadi superoksida pada fagositosis,  peristiwa iskemi, reaksi Fenton , HaberWeiss dan metabolisme eicosanoid. Secara endogen sumber 

radikal bebas yang berasal dari proses metabolik yang normal dalam badan  para pasien. Proses metabolik badan  para pasien bisa memproduksi lebih 90% oksigen yaitu melalui proses ,antaralain ,yaitu:

- Reaksi yang melibatkan besi dan logam lain,

-Proses oksidasi xanthin (senyawa yang ada di sebagian besar jaringan badan pasien dan cairan bertindak sebagai enzim yang  terlibat dalam mengkatalis perubahan hypoxanthine kepada  xanthine dan seterusnya kepada uric acid yang memproduksi hydrogen peroxide).

- Olahraga dengan latihan yang lebih lama akan mengonsumsi oksigen lebih banyak. Di lain pihak oksigen  penting untuk memproduksi energi,  namun  

terdapat juga oksigen yang akhirnya akan membentuk radikal bebas,

-obat yang memiliki efek oksidasi pada sel dan memicu produksi radikal bebas.

-Proses oksidasi makanan dalam memproduksi energi di mitokondria yang dinamakan dengan electron transport chain akan memproduksi radikal bebas superoxide anion (O2*-).

-Sel darah putih seperti neutrofil memproduksi radikal bebas yang dipakai dalam pertahanan untuk menghancurkan patogen,

b. Secara eksogen 

Radikal bebas berasal dari pencemaran lingkungan, asap 

kendaraan,   bahan kimia yang bersifat volatile seperti bensin, 

cairan pembersih ,udara yang terkontaminasi ,Secara eksogen, berasal dari  pestisida,polutan, berbagai macam makanan dan minuman, radiasi, ozon . 

Tempat diproduksi radikal bebas yaitu di dalam sel oleh peroksisom, endoplasmic 

reticulum , inti sel,mitokondria, membran plasma, lisosom, 

Anion Superoksida (O2+ -)

Oksigen yang teraktivasi  memicu terbentuknya radikal  bebas oksigen yang dinamakan anion superoksida. Senyawa radikal ini  membentuk kompleks dengan senyawa organik senyawa in  vitro. pemicu senyawa itu menjadi kompleks yaitu bagian enzim, substrat serta katalisator,sifat  permukaan membran, muatan listrik, sifat pengikatan makromolekul ,

Radikal ion superoksida (anion superoksida) diproduksi di .beberapa tempat yang memiliki rantai transport elektron. Oksigen .teraktivasi bisa terjadi dalam berbagai bagian sel, termasuk glikosom, peroksisom , sitosol ,mitokondria, kloroplas, mikrosom, 

Radikal Hidroksil (OH•)

Senyawa H2 O2

 bisa berbahaya jika bersama-sama ion superoksida  karena bisa membentuk radikal hidroksil (OH•) melalui reaksi haber-Weiss  :


O2 •  + H2 O2  ->    O2  + OH-   + OH•

Reaksi Haber-Weiss memerlukan ion Fe+++ atau Cu++ dan terjadi melalui 

2 tahap. 


Fe+++ ditambah   O2 •     ->  Fe++  ditambah   O2

Fe++   ditambah  H2      O2   ->     Fe+++       + OH- +  •  OH

Dari berbagai bentuk senyawa oksigen reaktif itu, radikal hidroksil yaitu senyawa yang paling reaktif dan berbahaya, Radikal  hidroksil bukan  produk primer proses biologis, melainkan  berasal dari H2O2 dan  O2 • 


Hidrogen Peroksida (H2O2)

Hidrogen peroksida yaitu salah satu senyawa oksigen reaktif  yang berbentuk non radikal yang terbentuk jika terjadi reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh oksidase, yang terjadi dalam retikulo  endoplasmik (mikrosom) khususnya peroksisom, 


 Hidrogen peroksida 

yaitu senyawa oksidan yang    kuat dan bisa mengoksidasi  bermacam-macam senyawa yang terdapat dalam sel seperti glutation,


2GSH + H2  O2      ->  GSSG + 2 H2  O


Selain bersifat sebagai oksidator hidrogen peroksida juga bisa  membentuk radikal bebas jika bereaksi dengan logam transisi  seperti Fe++ dan Cu dalam reaksi Fenton

Fe++ ditambah  H2 O2     ->   Fe+++ + OH   + OH  • 


dismutasi anion superoksida akan memproduksi hidrogen peroksida, 

kemudian kemudian bias direduksi menjadi air atau menjadi radikal 

hidroksil (OH•). Radikal hidroksil (OH•) yaitu salah satu oksidan terkuat di alam. 

Singlet Oksigen (1  O 2)

singlet Oksigen bisa terbentuk oleh reaksi fotokimia  terhadap oksigen triplet dengan adanya fotosensitizer. Di alam banyak  terdapat senyawa yang berfungsi sebagai fotosensitizer seperti mioglobin,klorofil, porpirin, riboflavin,  yang bisa menyerap energi dari cahaya dan memindahkannya ke oksigen triplet untuk membentuk  singlet oksigen ,

singlet oksigen yaitu bentuk oksigen yang memiliki reaktivitas lebih tinggi jika dibandingkan  dengan  oksigen bentuk “ground state ”. Singlet oksigen terbentuk melalui radiasi ionisasi dan penyinaran sinar matahari (UV) ,Oksigen di atmosfer yaitu sumber  oksigen dalam reaksi oksidasi,  Keadaan dasar oksigen di atmosfer 

berbentuk triplet (3 O2 ).  namun  oksigen triplet bisa tereksitasi  membentuk singlet oksigen (1 O2 ), dan dalam keadaan gas, singlet  oksigen ini  stabil,  singlet oksigen  dalam keadaan gas memiliki waktu hidup 45 menit. Singlet oksigen 

maupun triplet bisa memicu reaksi oksidasi terhadap ikatan tidak  jenuh pada asam lemak. Singlet oksigen lebih reaktif dibandingkan  oksigen triplet karena berada dalam keadaan tereksitasi. Singlet  oksigen bisa mempercepat reaksi oksidasi dalam makanan walaupun  pada suhu yang rendah ,

Makanan yang mengandung asam lemak tidak  jenuh seperti linolenat ,asam oleat, linoleat  mudah teroksidasi  menjadi hidroperoksida, Makanan yaitu sumber  radikal bebas di dalam badan pasien,  Makanan yang mengandung lemak dan  protein bisa rusak akibat proses pengolahan makanan   seperti  memanggang, merebus , membakar   tanpa ada kendali   suhu dan  waktu  merusak. 

Radikal bebas akan menyerang biomakromolekul  dalam  badan pasien seperti komponen penyusun sel, yaitu polisakarida,protein, asam nukleat, lipid , Target utama radikal bebas yaitu protein, asam  lemak tak jenuh , lipoprotein , DNA  dan  polisakaridanya,

senyawa Asam lemak tidak  jenuh  paling rentan  terhadap serangan radikal bebas,   pada membran sel sehingga dinding sel menjadi rapuh, menimbulkan aterosklerosis dan  merusak pembuluh darah ,Radikal bebas  bisa merusak Jaringan lipid sehingga  terbentuk peroksida dan  memicu  penyakit degeneratif ,Radikal  bebas ini juga  merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistem  informasi genetika dan membentuk sel kanker. 

Radikal bebas   berbahaya di dalam badan pasien  sebab Ada  elektron yang tidak berpasangan pada bagian  orbital luarnya memicu senyawa itu    reaktif untuk 

mencari pasangannya. Senyawa ini mengikat atau menyerang elektron 

molekul yang berada disekitarnya. Radikal bebas biasanya mengikat 

molekul besar seperti, lemak, protein, maupun DNA (pembawa sifat). 

Kerusakan molekul lemak, protein, maupun DNA dipicu 

karena rentan terhadap radikal bebas , yang  terjadi dengan proses ,antaralain: 

 Kerusakan protein, protein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas dibandingkan  PUFA, sehingga kecil  kemungkinan  terjadi reaksi berantai yang cepat  Serangan radikal bebas terhadap protein    jarang kecuali 

jika    ekstensif. ini  terjadi jika radikal itu mampu  berakumulasi (jarang pada sel normal), atau jika kerusakannya  terfokus pada daerah tertentu dalam protein, salah satu  pemicu kerusakan yaitu, jika protein berikatan dengan ion  logam transisi,

Peroksidasi lemak, terjadi kerusakan pada membran sel yang  mengandung banyak  sumber poly unsaturated fatty acid (PUFA), yang  mudah dirusak oleh bahan-bahan pengoksidasi; proses ini  dinamakan dengan peroksidasi lemak. Hal itu   merusak karena yaitu suatu proses berkelanjutan, dimana pemecahan hidroperoksida lemak,  melibatkan  katalisis ion logam transisi, 

Kerusakan DNA, kerusakan di DNA menjadi suatu reaksi  berantai, biasanya kerusakan terjadi jika ada delesi pada  susunan molekul, jika tidak bisa diatasi, dan terjadi  sebelum replikasi maka akan terjadi mutasi. Radikal oksigen 

bisa menyerang DNA jika terbentuk disekitar DNA seperti pada radiasi biologis 

Tahapan reaksi pembentukan radikal bebas secara umum mirip dengan rancidity oxidative. Yaitu melalui 3 tahapan reaksi yaitu  inisiasi, propagasi dan terminasi, dengan mekanisme  ,antaralain : 

a. Tahap inisiasi, yaitu awal pembentukan radikal bebas. 

Pada tahap ini radikal bebas mulai terbentuk yang diproduksi oleh  beberapa proses. Suhu tinggi, proses ekstrusi dan tekanan pada  proses pemotongan bahan polimer bisa memproduksi radikal alkil.  sesudah oksidasi dimulai, memicu konsentrasi hidroperoksida  menjadi besar. Dekomposisi hidroperoksida menjadi sumber utama  inisiator radikal. Penyerapan sinar UV memproduksi radikal yang 

dipicu oleh hidroperoksida dan senyawa karbonil. Kebanyakan  degradasi polimer dipicu oleh penyerapan cahaya ultra violet  dari autoksidasi radikal. Substrat oksidatif bisa bereaksi secara langsung dengan oksigen khususnya pada temperatur tinggi sehingga  memproduksi radikal,


RH   ---> radikal bebas mis: R, ROO, RO, HO (1)

ROOH --->RO* + OH* (2)

2ROOH ---> RO* + ROO* + H2 O (3)

ROOR --->2 RO* (4)


Pada tahap inisiasi asam lemak (RH) bereaksi dengan oksigen triplet,  dan membentuk radikal lemak (R*) dan radikal peroksida (HOO*) dengan inisiator cahaya atau panas.,

b. Tahap Propagasi, yaitu awal pemanjangan rantai radikal atau 

reaksi, dimana radikal-radikal bebas akan diubah menjadi radikal radikal yang lain. 

Pada tahap propagasi terjadi oksogenasi radikal lemak (R*) 

membentuk radikal peroksida (ROO*). Proses oksigenasi ini terjadi

   cepat dengan aktifitas energi yang hampir mendekati nol, sehingga konsentrasi ROO* yang terbentuk jauh lebih besar.  Konsentrasi R* dalam sistem makanan, dimana oksidasi berada  kemudian radikal peroksida yang terbentuk, akan bereaksi dengan  asam lemak lain dan membentuk hidroperoksida dan radikal lemak  baru (R’*),

Reaksi propagasi bisa terjadi beberapa kali sebelum terjadi  pemutusan oleh radikal peroksi ke non radikal. Dekomposisi  homolitik hidroperoksida dihasilkan oleh reaksi propagasi sehingga  meningkatkan tingkat inisiasi oleh produksi radikal. Laju reaksi dari  molekul oksigen dengan radikal alkil membentuk peroksi radikal  (reaksi 5) jauh lebih tinggi jika dibandingkan laju reaksi radikal 

peroksi dengan atom hidrogen dari substrat ( reaksi 6) 


R* + 3 O2    ---->   ROO* (5)

ROO* + RH      ---- > ROOH + R* (6)


c. Tahap terminasi, yaitu senyawa radikal yang bereaksi dengan radikal  lain atau dengan penangkap radikal, sehingga potensi propagasinya rendah,

Konversi radikal peroksi dan alkil ke non radikal mengakhiri  reaksi propagasi, sehingga mengurangi perpanjangan rantai kinetik.  Reaksi terminasi (reaksi 7 dan 8) yang signifikan terjadi ketika konsentrasi oksigen    rendah. Kombinasi radikal alkil (reaksi 7) memicu cross-linking, yang memicu peningkatan  viskositas dan berat molekul.


R* + R’*           --->  RR (7)

R* + ROO*      ---->   ROOR (8)

ROO* + ROO*     ---->   ROOR + O2  (9)

Pada tahap terminasi, akan terbentuk spesies non radikal karena  radikal bebas yang bereaksi satu sama lain. sedang hidroperoksida  akan terdekomposisi menjadi produk alkohol, asam keton, dan  substrat lain yang lebih stabil.

Radikal bebas selain terjadi dalam badan pasien para pasien,  namun  juga 

terjadi didalam tumbuhan yaitu pada berbagai bagian sel diantaranya yaitu membran plasma , dinding sel,kloroplas, mitokondria, retikulo endoplasma, peroksisom,  glikosisom, 

Senyawa radikal bebas  dibentuk oleh makrofag dan sel netrofil  yaitu ketika badan pasien terinvasi mikroorganisme  , selama proses  fosforilasi oksidatif, oksigen akan tereduksi menjadi air dengan  penambahan 4 elektron,  Dalam reaksi reduksi ini akan terbentuk  radikal anion superoksida (O2 •), yang kemudian diubah menjadi hidrogen peroksida (H2 O2 ) oleh enzim superoksida dismutase

Radikal bebas bersifat destruktif,    reaktif dan mampu bereaksi  dengan makromolekul sel, seperti: DNA,protein, lipid atau  karbohidrat,   Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu  berujung pada munculnya  suatu penyakit, yaitu antara lain:

Radikal bebas bisa memicu kerusakan oksidatif pada  ikatan lemak tak jenuh dalam fosfolipid membran (lipid  peroksidasi)  Peroksidasi lipid pada membran 

merusak struktur membran dan memicu hilangnya fungsi dari organel sel , Efek mekanisme radikal bebas lebih besar dibandingkan dengan oksidan , 

Molekul-molekul seluler dan ekstraseluler seperti  asam lemak tidak jenuh ganda,protein, glikoprotein dan bahan-bahan  penyusun DNA seperti  basa purin dan karbohidrat  bisa dirusak oleh  radikal bebas pada badan pasien , Radikal bebas pada konsentrasi  tinggi memicu gangguan sistem enzim, merusak 

DNA dan RNA ,memicu kematian sel, sehingga terjadi mutasi gen ,

Senyawa radikal bebas yaitu salah satu faktor pemicu  kerusakan DNA dengan mengoksidasi DNA , Sel yang mengandung DNA rusak itu jika membelah sebelum DNA itu diperbaiki,  akan memicu perubahan genetik secara permanen, hal 

itu yaitu langkah pertama dalam karsinogenesis , Oksidasi DNA oleh senyawa radikal bebas  bisa menginisiasi terjadinya kanker ,

Perubahan LDL (low density lipoprotein) menjadi bentuk  LDL teroksidasi yang diperantarai oleh radikal bebas bisa  memicu kerusakan dinding arteri dan kerusakan  bagian arteri lainnya ,  Meningkatnya kadar  LDL oleh oksigen reaktif bisa merusak dinding arteri yang memicu aterosklerosis ,

Keberadaan radikal bebas  berdampak .positif dan diperlukan oleh badan pasien. 

Peranan radikal bebas yang secara fisiologis berperan sebagai regulator dalam metabolisme sebagai senyawa oksigen reaktif  (SOR) dan senyawa nitrogen reaktif (SNR) yaitu radikal NO• yang mengubah endhotelial derived relaxing factor (EDRF) menjadi  modulator neuronal, H2 O2 secara fisiologis berperan dalam agregasi platelet, dan anion superoksida berperan dalam kemotaksis bakteri .

Ketidak seimbangan antara   radikal bebas  dan   jumlah antioksidan  yang terbentuk akan memicu stress oksidatif atau kerusakan  oksidatif. Kerusakan jaringan bisa terjadi jika dalam badan pasien terjadi  peradangan yang melibatkan sel-sel radang (inflamatori cells) .Namun  radikal bebas tidak selalu berdampak negatif pada badan pasien ,

Beberapa efek positif radikal bebas yaitu:

Senyawa oksigen reaktif secara in vitro bersifat mitogenik pada  berbagai sel, Berperan dalam kapasitasi spermatozoa , oleh karena itu  keberadaannya berfungsi dalam fertilitasi, Berperan dalam sintesis DNA karena aktivitas ribonukleotida  reduktase (mengubah ribose menjadi deoksiribosa, gula DNA) 

   tergantung pada SOR. Senyawa oksigen reaktif berperan dalam proses bakteriolisis dan bakterisidal normal. SOR disentesis sel fagosit melalui jalur NADP oksidase seperti radikal anion superoksida dan  H2 O2 yang berperan sebagai pembunuh bakteri (bakterisidal).Radikal anion superoksida memiliki sifat vasokontriktor .pada otot halus atau dalam fibrolas. Senyawa oksigen reaktif berperan dalam kapasitas  spermatozoid sehingga keberadaannya berfungsi dalam fertilitasi,


ANTIOKSIDAN


Antioksidan yaitu senyawa yang terdapat secara alami,  antioksidan   sudah bisa ditemui didalam  bermacam macam Sayuran dan buah-buahan, Senyawa  Antioksidan  ini  melindungi bahan makanan  dari kerusakan yang dipicu terjadinya reaksi oksidasi lemak atau minyak , reaksi oksidasi lemak atau minyak  memicu  bahan makanan berasa dan beraroma  tengik , Antioksidan pertama kali dipakai sebelum Perang Dunia II   untuk pengawetan makanan, antioksidan  bisa membatasi efek dari reaksi oksidasi dalam  badan pasien,   efek  antioksidan dalam  badan pasien, mampu membantu pasien  mengurangi radikal bebas dalam badan pasien, dan sekaligus mencegah terjadinya pembentukan 

radikal. Aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh  faktor seperti komponen kimia dari makanan  seperti protein  dan air, kandungan lipid, konsentrasi antioksidan, suhu, tekanan oksigen,  Proses penghambatan antioksidan berbeda-beda tergantung  dari struktur kimia dan macam ragam mekanisme. Dalam mekanisme ini  yang paling penting yaitu reaksi dengan radikal bebas lipid, yang  membentuk produk non-aktif, 

Mekanisme dari  aktivitas antioksidan bisa dilihat lihat pada  dibawah ini

 Mekanisme Aktivitas Antioksidan


Jenis  Antioksidan  :Unsur mengurangi  hidroperoksida

Mekanisme aktivitas Antioksidan : -mengurangi  hidroperoksida

Contoh Antioksidan : -Protein, Asam amino


Jenis  Antioksidan  : Chelators Logam

Mekanisme aktivitas Antioksidan : - Mengikat berat logam 

menjadi senyawa nonaktif

Contoh Antioksidan : -Asam Fosfat dan Asam Sitrat


Jenis  Antioksidan  :Hidroperoxide  Stabiliser

Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Menonaktifkan radikal  bebas lipid.

Contoh Antioksidan :  Senyawa Fenol

Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Mencegah penguraian  hidroperoxida menjadi radikal bebas

Contoh Antioksidan :  


Jenis  Antioksidan  : Sinergis 

Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Meningkatkan aktivitas antioksidan.

Contoh Antioksidan : -As


Antioksidan yaitu suatu senyawa atau komponen  kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat   kerusakan akibat proses oksidasi.

badan pasien para pasien tidak memiliki cadangan antioksidan dalam  jumlah berlebih, sehingga jika terbentuk banyak radikal maka  badan pasien memerlukan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran  kemungkinan  ada efek samping dari antioksidan  sintetik memicu  pemanfaatan antioksidan alami ,

Senyawa fitokimia yaitu zat alami yang ada  dalam tumbuhan yang memberikan warna ,cita rasa, aroma   yang khas pada tiap tiap  tumbuhan  itu,

senyawa antioksidan yaitu senyawa pemberi  elektron ( elektron donor),

 khasiat senyawa fitokimia itu berfungsi sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol,  mengatur kadar gula darah,meningkatkan sistem kekebalan, mengatur 

tekanan darah, Secara biologis,  antioksidan  yaitu senyawa yang bisa menangkal atau meredam dampak  negatif oksidan. Antioksidan mendonorkan  satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga  aktivitas senyawa oksidan itu bisa di hambat ,Antioksidan diperlukan badan pasien untuk melindungi badan pasien dari serangan  radikal bebas, 

Senyawa fitokimia ada  pada banyak jenis sayur  sayuran dan buah buahan, manfaat  senyawa fitokimia bisa dilihat lihat pada  bawah ini


Senyawa Fitokimia dan Fungsinya  


Senyawa Fitokimia Fungsi Bagi Kesehatan

         A      B C        D       E   F      G       H      I

Mono terpen            √

Fitoestrogen             √       √

Sulfida            √        √   √ √      √      √      √        √

Asam fitat            √                 √                 √                           √      √


Karotenoid           √ √                  √

Fitosterol           √            √

Saponin           √        √                            √              √

Glukosinolat            √       √                          √

Polifenol            √       √        √        √      √       √                 √

Inhibitor protase            √    √         √


Keterangan

A: Antikanker

B: Antimikroba

C: Antioksidan 

D: Merangsang sistem Imun

F: Anti inflamasi

G: Mengatur tekanan darah

H: Menurunkan Kolesterol

I: Mengatur kadar gula darah


Flavonoid yaitu  salah satu dari kelompok senyawa fenolik yang ada  dalam buah  buahan dan sayur  sayuran ,  flavonoid berpotensi  membantu pasien dalam rangka melawan penyakit yang dipicu oleh penangkap radikal ,

Senyawa fenolik memiliki  efek biologis seperti  peredam terbentuknya singlet oksigen , pendonor elektron ,aktivitasi  antioksidan melalui mekanisme sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkhelat logam, 

Proses oksidasi  terjadi dalam badan  para pasien   dan  dalam makanan.  makanan yang paling  mudah mengalami oksidasi yaitu lemak,

 Antioksidan yaitu  senyawa yang ditambahkan ke dalam lemak atau makanan berlemak  untuk mencegah terjadinya proses oksidasi bisa memperpanjang 

kesegaran dan palabilitas dari makanan itu. Antioksidan yang  ditambahkan kedalam bahan makanan itu harus memiliki 

syarat, antaralain  :  - efektif pada konsentrasi rendah,-  larut dalam lemak, -  tahan terhadap proses pengolahan,  -mudah diperoleh;  - tidak memiliki efek fisiologis yang berbahaya, - tidak memicu terbentuknya flavor, odor atau warna yang tidak disukai pada lemak atau makanan,

ekstrak teh hitam mengandung teaflavin dan tearubigin, 

 ekstrak buah anggur, bilberry, elderberry, black currant, mengandung antosianin. 

 ekstrak teh hijau   mengandung flavonoid ,katekin (monomer flavonol), 

Senyawa antioksidan yaitu suatu inhibitor yang  dipakai untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa  fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi  radikal bebas ,

flavonoid sudah bisa ditemui didalam selai  Kacang.tanah, sayur-sayuran, buah-buahan, coklat , teh ,suplemen,

 Manfaat Antioksidan yaitu   untuk mempertahankan mutu produk makanan ,antioksidan bisa dipakai untuk  mencegah terjadinya proses oksidasi yang  memicu  kerusakan, seperti perubahan warna , aroma, ketengikan,

mencegah penuaan dini,   mencegah penyakit kanker  tumor, mencegah penyempitan pembuluh darah,  menghambat reaksi  oksidasi dengan cara mengikat  erat erat  radikal bebas dan molekul yang  reaktif sehingga kerusakan sel bisa dicegah. Reaksi oksidasi dengan  radikal bebas sering terjadi pada polisakarida,molekul protein, asam nukleat, lipid ,

antioksidan mencegah   penyakit degeneratif seperti osteoporosis ,kardiovaskuler, 

kanker, aterosklerosis, 

 Antioksidan  sebagai inhibitor peroksidasi lipid sehingga bisa dipakai  untuk mencegah terjadinya peroksidasi lipid pada bahan makanan,  Peroksidasi lipid yaitu reaksi kimia yang sering terjadi pada  bahan makanan yang memproduksi asam, aroma tidak sedap dan toksik  selama proses pengolahan dan penyimpanan sehingga mempengaruhi  mutu dan keamanan produk makanan ,

 antioksidan   meningkatkan  imunologi dan menghambat timbulnya penyakit  degeneratif akibat penuaan,

antioksidan yang ada  dalam vitamin C dan vitamin  E  mampu membantu pasien  menjaga kekuatan otot, mencegah kanker , menjaga kesehatan kulit ,   jika kekuatan otot menurun   bisa memicu cacat atau kerapuhan,  vitamin C disarankan dikonsumsi  144 miligram dan vitamin E sebesar 11 miligram per hari,

penyakit degeneratif  seperti  diabetes, jantung, stroke, gagal ginjal  dipicu oleh 

stres,pola  gaya  makan , pola gaya  hidup yang salah   berkepanjangan yang  mengubah fungsinya, yang   mengarah pada proses munculnya penyakit, 

pada kulit maupun organ tubuh,  maka pasien memerlukan  antioksidan eksogen agar radikal bebas yang berlebihan bisa  diperangkap oleh antioksidan itu, Antioksidan ini  sudah bisa pasien temukan  pada  makanan yang mengandung suplemen, senyawa flavonoid,betacaroten, vitamin A, vitamin C,vitamin  E, 

suplemen seperti omega-3, alpha lipoic–acid, ubiquinon, arginin, Zinc,     membantu pasien  memperlambat proses penuaan kulit,

- Kanker hati oleh aflatoksin B1 (AFB1)

Aflatoksin B1 diproduksi oleh kapang Aspergillus flavus yang tumbuh pada 

 kacang tanah , jagung  bisa memicu terjadinya  kanker hati akibat  daerah yang panas dan lembab  mengakiatkan  berkembangnya kapang  yang  akhirnya memicu penyakit kanker hati (hepatocelluler carcinoma), .Klorofil  yaitu  salah   satu   antioksidan,yang  bisa  menetralkan beberapa macam oksidan secara in vitro. 

- Anti Kanker dan Mengatasi Diabetes

likopen  mampu melawan radikal bebas,Likopen yaitu salah satu antioksidan,  Likopen memiliki aktivitas  antioksidan 2 kali lebih kuat dibandingkan dengan beta karoten,   mencegah terjadinya oksidasi LDL (low density protein), 

 likopen  mencegah   penyumbatan pembuluh darah sehingga mengurangi resiko 

penyakit jantung dan stroke,mencegah kanker rahim, kanker prostat, kanker tulang , tomat mencegah kanker prostat, menurunkan serangan jantung,  kanker payudara,  Kenaikan kadar gula darah akan semakin mudah  jika kandungan likopen dalam darah semakin rendah, demikian  pula sebaliknya.  likopen 

 mengatasi kadar gula darah  diabetes melitus,

Sayuran dan buah-buahan yang memiliki potensi sebagai  

pencegahan penyakit  ini    dilihat lihat pada  bawah ini


Potensi  tanaman  dalam  Pencegahan Penyakit

Makanan   : Bawang Putih

Kandungan  : protein , mineral Antioksidan, antibiotik, 

khasiat : mencegah  hipertensi,  kolesterol,  kanker, 

Makanan   :  Kedelai

Kandungan  :  Isoflavonoid 

khasiat :  Kanker  prostat  Kanker payudara 

Makanan   :  Strawberi 

Kandungan  :  Antiosidan

khasiat :  Meningkatkan antioksidan di badan pasien sampai 20%

Makanan   :  Alpukat 

Kandungan  :  karbohidrat,Antioksidan Vitamin  A dan  Vitamin C , mineral  (K, Fe, Mg, Ca), 

khasiat : kencing batu, menurunkan kolesterol,Sariawan, 

Makanan   :  Pisang

Kandungan  :   Vitamin  B6, Vitamin C  Vitamin E,  mineral (K)

khasiat :  gangguan pencernaan, tekanan darah rendah,Batuk, influenza, sariawan

Makanan   : Jeruk  

Kandungan  :  mineral ( Ca, P, Fe),Vitamin  A, Vitamin B, Vitamin C, protein, 

khasiat :  darah rendah, kolesterol,Flu, kulit kering, tekanan 

Makanan   : Tomat  

Kandungan  :  mineral  (P, Fe, S), protein,Vitamin  E, β karoten, likopen, 

khasiat :  wasir, jerawat,Kanker tulang, sariawan, 

Makanan   : Wortel 

Kandungan  :  β karoten 

khasiat :  rabun senja,Mata merah, bengkak, 

Makanan   :  Brokoli

Kandungan  :  mineral (Ca, Zn) ,Antioksidan, 

khasiat : sariawan, kulit kering,Keropos tulang, anemia, 

Makanan   :  Bayam 

Kandungan  :  mineral (Ca, Mg,Fe) ,β karoten, 

khasiat :  kulit kering,Anemia, sariawan, 

Makanan   : Labu 

Kandungan  :  β karoten, mineral (Ca, P),Pektin, 

khasiat :  flu, bisul,Tifus , Wasir, demam, 


Fungsi  antioksidan yaitu untuk mengurangi terjadinya  proses oksidasi  dalam makanan maupun dalam badan pasien.Peroksidasi  lipid yaitu  faktor yang  berperan dalam kerusakan  selama dalam penyimpanan dan pengolahan makanan , Dalam .makanan , antioksidan menghambat oksidasi dari minyak dan .lemak ,mencegah hilangnya kualitas rasa  dan nutrisi  ,  memperpanjang masa keawetan makanan, mencegah kerusakan  makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang ada  dalam makanan ,Dalam badan pasien antioksidan  menghambat proses oksidasi. Proses oksidasi yang terjadi secara terus menerus bisa memicu  penuaan dini, penyakit degeneratif ,

Antioksidan  sebagai senyawa yang bisa mencegah,menunda, memperlambat   proses oksidasi lipid, Antioksidan  mendonorkan satu elektronnya  kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa  oksidan itu bisa dihambat, antioksidan yaitu zat yang bisa menunda atau  mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid ,

Secara alami sistem antioksidan badan pasien sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, telah ada didalam  badan pasien. Ada dua macam antioksidan, antioksidan internal dan eksternal,  Antioksidan internal yaitu antioksidan yang diproduksi oleh badan pasien  sendiri. Secara alami badan pasien mampu memproduksi antioksidan sendiri,  namun  kemampuan ini ada batasnya. Kemampuan badan pasien untuk  memproduksi antioksidan alami akan semakin berkurang, seiring dengan  bertambahnya usia,

keseimbangan oksidan dan antioksidan    berhubungan  dengan fungsi sistem imunitas badan pasien,  Senyawa asam  lemak tidak  jenuh yaitu komponen terbesar yang menyusun  membran sel, yang peka  terhadap perubahan 

keseimbangan antioksidan oksidan,  Sehingga, sel imun memerlukan 

antioksidan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan sel  lain,  kekurangan antioksidan seperti  glutation, vitamin C, vitamin E, Se, Zn,

 berpengaruh terhadap sisitem imun,  

 pengelompokan antioksidan, yaitu 

Antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis. 

a. Antioksidan enzimatis contohnya glutation peroksidase,enzim superoksida dismutase (SOD) dan  katalase , 

b. Antioksidan non enzimatis, dibagi dalam 2 kelompok lagi, antaralain :

- Antioksidan larut air, seperti protein pengikat logam,asam askorbat, 

- Antioksidan larut lemak, seperti flavonoid, quinon,  bilirubin,tokoferol, karotenoid, 

Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam  badan pasien pada dasarnya bisa diatasi oleh antioksidan endogen seperti 

superoxide dismutase, glutathione S-transferase,enzim catalase, glutathione peroxidase,  namun jika senyawa radikal bebas berlebihan  komposisinya dalam badan pasien atau melebihi batas kemampuan proteksi  antioksidan seluler, maka diperlukan antioksidan tambahan dari  luar atau antioksidan eksogen untuk menetralkan radikal yang  terbentuk , Antioksidan memiliki kemampuan 

mendonorkan elektron dan bisa berfungsi sebagai agen pereduksi  sehingga bisa mengkhelat ion metal dan mengurangi potensi radikal  dalam badan pasien ,

berdasar fungsi dan  mekanismenya, yaitu antioksidan primer, sekunder dan tersier. 

Antioksidan Primer

Antioksidan primer bemekanisme untuk mencegah pembentukan senyawa 

radikal baru, yaitu mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul  yang berkurang dampak negatifnya sebelum senyawa radikal bebas bereaksi, Antioksidan primer mengikuti mekanisme pemutusan rantai  reaksi radikal dengan mendonorkan atom hidrogen secara cepat pada  suatu lipid yang radikal, produk yang dihasilkan lebih stabil dari  produk awal, 

Antioksidan primer yaitu antioksidan yang sifatnya sebagai  pemutus reaksi berantai  yang bisa  bereaksi dengan radikal-radikal lipid dan mengubahnya menjadi  produk-produk yang lebih stabil, 

Suatu molekul bisa beraksi sebagai antioksidan primer jika  bisa memberikan atom hidrogen secara cepat kepada radikal lipid  dan radikal yang berasal dari antioksidan ini lebih stabil dibandingkan   radikal lipidnya  atau diubah menjadi produk-produk lain yang stabil, 

Contoh antioksidan primer yaitu protein pengikat logam, Superoksida Dismutase (SOD), Superoksida Dismutase (SOD),  Glutation Peroksidase (GPx), katalase ,

GPx atau  antioksidan  enzimatis yaitu antioksidan endogenus yang melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif yang dipicu oleh radikal bebas oksigen  seperti hidrogen  peroksida (H2O2) ,anion superoksida (O2 * ), radikal hidroksil (OH*),  

Antioksidan enzimatik berperan sebagai sistem pertahanan  dari serangan stress oksidatif. Enzim-enzim itu yaitu  metaloenzim yang aktivitasnya    tergantung adanya ion logam, glutation peroksidase bergantung 

pada selenium,  Aktivitas SOD tergantung adanya  Mn,Cu, Zn,   katalase 

bergantung pada Fe (besi), 

 Katalase dan GPx menampakkan potensinya dengan  mengubah H2 O2 menjadi H2

O, sedang SOD mengkatalisis reaksi  dismutasi radikal anion superoksida. Katalase yaitu enzim yang  mengkatalisasi reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi  oksigen dan H2 O. Peranan katalase sebagai  peroksidase khusus   yaitu mengurangi molekul hidrogen peroksida kedua 

menjadi air., mengoksidasi 1 molekul hidrogen peroksida menjadi oksigen ,

- Glutation Peroksidase (GSH-Px) yaitu enzim antioksidan yang mengandung selenium  (Se) pada sisi aktifnya, enzim ini mengubah ubah molekul  hidrogen peroksida (yang dihasilkan dari aktivitas enzim SOD dalam  mitokondria dan sitosol ) dan berbagai hidro dan  lipid peroksida  menjadi air  ,

mekanisme  GSH-Px  mengoksidasi  glutation bentuk tereduksi (GSH) menjadi bentuk teroksidasi (GSSG), 

Glutation tereduksi mencegah lipid membran dan unsur-unsur  sel lainnya dari kerusakan oksidatif dengan cara merusak  lipid hidroperoksida  dan molekul  hidrogen peroksida Dan aktivitasnya , GSH Px memerlukan glutation sebagai kosubstrat dan glutation reduktase  untuk merestorasi glutation menjadi bentuk tereduksi,


GSH-PX


2GSH + H2  O2    ----->  GSSG + 2H2 O

 Mekanisme mekanisme Glutation Peroksidase (GSH-Px) 


Glutation peroksidase yaitu enzim intraseluler yang terdispersi 

dalam sitoplasma,    aktivitasnya ada dalam  mitokondria. Glutation peroksidase ekstraseluler terdeteksi dalam   berbagai jaringan. Enzim glutation peroksidase berperan  dalam melindungi sel, melalui reaksi seperti di atas maupun melalui 

peroksida organik yang terbentuk dalam oksidasi kolesterol dan asam 

lemak. Aktivitas enzim glutation peroksidase  mengurangi 70 %  peroksida organik dan lebih dari 90% H2 O2

enzim glutation peroksidase  bisa  langsung mengurangi  lipoprotein ,fosfolipid,hidroperoksida kolesterol, ester kolesterol   yang teroksidasi dalam membran 

sel. Aktivitas enzim itu diinduksi oleh keadaan hiperoksida. Enzim glutation peroksidase bersama glutation reduktase  dan NADH yaitu bagian dari siklus redoks glutation yang berperan  dalam  mempertahankan kadar glutation.

Selenium (Se) yaitu mineral  penting dalam  aktivitas enzim glutation peroksidase dan sintesis  protein , kekurangan Se pada para pasien bisa memicu  penyakit degeneratif  dan  nekrotis hati ,

Aktivitas glutation peroksidase rendah pada penderita nekrosis hati dan penyakit degeneratif karena terjadi kekurangan selenium. pada penderita alergi, aktivitas glutation peroksidase sel  darah merah meningkat 2 kali dibandingkan dengan 

16 U/g Hb. Aktivitas enzim ini juga bisa diinduksi oleh antioksidan sekunder isoflavon.

Se ada dalam bentuk organik  yaitu nutrisi  bagi hewan dan  para pasien ,Se penting untuk sintesis dan aktivitas  glutation , peroksidase yang mengurangi hidroperoksida organik dan hidrogen peroksida , Aktivitas enzim ini tergantung pada adanya 4  atom Se pada sisi aktif enzim. Se melindungi  pasien dari efek  penuaan, iradiasi UV, karsinogenesis ,

Aktivitas enzim SOD berperan  dalam sistem  pertahanan badan pasien, terutama terhadap aktivitas senyawa oksigen  reaktif yang bisa memicu stres oksidatif.

Enzim SOD melindungi sel-sel badan pasien dan mencegah terjadinya proses 

peradangan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Sebenarnya enzim 

ini telah ada dalam badan pasien,  namun  memerlukan bantuan zat gizi 

mineral seperti  tembaga (Cu) ,mangan (Mn), seng (Zn),  agar bisa 

bermekanisme. mineral-mineral itu harus tersedia  dalam jumlah  cukup, jika ingin menghambat timbulnya gejala penyakit degeneratif  ,

Superoksida Dismutase (SOD) sebagai protein yang mengandung Cu, dan dikenal dengan nama  seperti tetrazolium oksidase ,eritrocuprein, indofenol oksidase dan 

Enzim SOD  berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dari  anion superoksida menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2)


(O2. -) + (O2 . -) + 2H+  SOD    ---->    H2  O2 + O2

Reaksi Dismutasi 

 Cu+ tidak terlarut diubah menjadi Cu++ terlarut, Pada  kondisi ini , Cu++ mulai dipakai sebagai kofaktor pada  sisi aktif SOD,  Cu/Zn-SOD dinamakan juga SOD1. Enzim ini yaitu  homodimer yang ada  pada kloroplas,  periplasma prokariot,sitoplasma eukariot, peroksisom,   Enzim itu berperan   dalam sistem pertahanan terhadap oksidan. Dalam Cu/Zn-SOD ini, Zn memfungsikan struktural,  mineral Cu memfungsikan  katalitik enzim,  

Superoksida dismutase yaitu enzim yang mengkatalisis 

dismutase radikal anion superoksida (O2.) menjadi hidrogen  peroksida (H2O2

) dan oksigen (O2). Superoksida dismutase yaitu 

metaloenzim yang aktivitasnya tergantung adanya logam Mn,Cu, Zn 

 bisa ditetapkan dengan memakai sistem yang  memproduksi superoksida dan indikator. Kemudian indikator itu  akan bereaksi dengan anion superoksida, 

 berdasar  adanya logam yang berperan sebagai kofaktor pada sisi aktif enzim 

, enzim SOD dibagi menjadi 3 yaitu,  Fe-SOD  , Cu/Zn-SOD, Mn SOD ,

Fe-SOD yaitu jenis SOD yang pertama kali dikenal dengan  keberadaan Fe sebagai logam kofaktor pada sisi  aktif,  terdeteksi sebagai Fe dalam bentuk Fe++ terlarut dalam  jumlah berlebihan, Mineral Fe++ tidak bermanfaat, jika  atmosfer dipenuhi oksigen ,jika ketersediaan Fe++  menurun akan meningkatkan pemakaian logam Mn+++ Ketersediaan O2  dalam jumlah berlebihan bisa  memicu mineral Fe teroksidasi,  

Antioksidan sekunder berperan sebagai  penyerap radiasi UV atau deaktivasi  singlet oksigen, pengikat ion-ion logam, penangkap oksigen, pengurai hidroperoksida  menjadi senyawa non radikal,  Antioksidan sekunder bemekanisme dengan cara  mencegah  terjadinya reaksi berantai,mengkelat logam yang  bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap radikal , 

Lipida makanan  mengandung ion-ion logam dalam  jumlah    kecil yang mungkin berasal dari enzim-enzim yang  diaktifkan oleh logam, berasal dari proses hidrogenasi,berasal dari peralatan pemurnian minyak ,

Senyawa pengkelat logam yang membentuk ikatan-ikatan σ dengan

logam sifatnya efektif sebagai antioksidan sekunder karena hanya 

senyawa ini menurunkan potensil redoks dan karenanya menstabilkan 

bentuk teroksidasi dari ion-ion logam,

turunan asam fosfat ,Asam sitrat, EDTA  yaitu senyawa  pengkelat ion-ion logam,  Asam sitrat yang banyak dipakai  dalam produk makanan yaitu pengkelat logam yang lemah,  Meskipun  demikian, senyawa ini  efektif dalam menghambat kerusakan  oksidatif dari lipida dalam bentuk produk makanan dan  ditambahkan kedalam minyak nabati sesudah proses deodorisasi, 

Logam-logam berat khususnya yang  bervalensi dua atau lebih dengan potensial redoks yang sesuai, seperti  Mn,Co, Cu, Fe, mempersingkat periode induksi dan 

meningkatkan kecepatan maksimum dari oksida lipida,

Pengkelat ion-ion logam ini  dinamakan sinergis sebab  bisa  meningkatkan aktivitas antioksidan fenolik. Contoh antioksidan  sekunder yaitu  bilirubin  albumin,vitamin E, vitamin C, β-caroten, isoflavon, Potensi antioksidan ini dengan cara memotong reaksi  oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkapnya   sehingga radikal bebas tidak beraksi dengan  komponen seluler,

- Katalase

bahwa aktivitas enzim katalase bisa diinduksi oleh  makanan  antioksidan,pada pasien wanita premenopause  aktivitas katalase bisa meningkat yang diintervensi dengan 100 mg  isoflavon kedelai dan 8 mg Zn selama 2 bulan. sesudah mengonsumsi 40 g kedelai selama 24 minggu  pasien wanita premenopause akan terlindung dari serangan oksidatif, terlihat  dengan meningkatnya aktivitas enzim antioksidan,Katalase yaitu enzim yang mengatalisis dismutase hidrogen  peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan  air , Enzim katalase memecah  H2 O2 menjadi H2 O dan ½ O2 . Enzim ini berperan sebagai peroksidasi  khusus dalam reaksi dekompisisi hidrogen peroksida menjadi   air dan  oksigen  , Enzim itu bisa mengoksidasi 1 molekul hidrogen  peroksida menjadi oksigen, kemudian enzim ini akan mengurangi  molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air ,

Katalase  bisa memusnahkan H2 O2  yang ada dalam peroksisom berbagai 

jaringan , format ,Metanol, etanol yaitu senyawa pemberi ion hidrogen  sehingga reaksi ini bisa berjalan ,Dalam mengkatalisis H2 O2 peran katalase lebih kecil jika 

dibandingkan dengan kecepatan pembentukannya,  

 

Antioksidan tersier bemekanisme memperbaiki kerusakan biomolekul yang 

dipicu oleh  radikal bebas. Contoh antioksidan tersier yaitu enzim  enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfida reduktase ,

berdasar sumbernya antioksidan dibagi  dua  yaitu   antioksidan alami (antioksidan hasil  ekstraksi bahan alami) dan antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil  sintesa reaksi kimia) ,  Antioksidan  yaitu antioksidan yang telah  diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial , contoh antioksidan sintetik yang   dipakai  dalam makanan yaitu tokoferol,Tert-Butylated Hidroxyquinon (TBHQ) , Butylated Hidroxyanisol (BHA), Butylated  Hidroxytoluene (BHT), 


 Antioksidan Alami : 

Vitamin A

betakaroten yaitu sebagai prekursor vitamin A yang  secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam  badan pasien,  konsumsi vitamin A di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin  A yang bisa memenuhi kebutuhan  tanpa  konsumsi vitamin A dari makanan,Untuk pertumbuhan dan perkembangan badan pasien   diperlukan  vitamin A untuk fungsi sistem imun dan proses penglihatan. aktivitas vitamin A alfa karoten dan alfa-kriptosantin masing-masing  yaitu 1/24 retinol,aktivitas vitamin A beta-karoten yaitu 1 ½ retinol, 

 penghasil antioksidan  yaitu ubi jalar. 

 ubi jalar mengandung rafinosa yang berfungsi sebagai prebiotik, mengandung antosianin, karotenoid,  polifenol sebagai antioksidan,Ubi jalar merah  mengandung  β-karoten atau provitamin A yang tinggi yaitu

7.700 IU per 100 gr ,  Beta-karoten  meningkatkan komunitas antar  sel didalam badan pasien sehingga bisa meningkatkan daya tahan badan pasien,

beta-karoten mencegah  stroke, mencegah terjadinya plak atau timbunan kolesterol di dalam pembuluh darah,

betakaroten  efektif pada konsentrasi rendah oksigen, sehingga bisa melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen. 

beta-karoten  sebagai antioksidan dalam menstabilkan radikal berinti karbon, sehingga mengurangi  resiko terjadinya kanker.   Jenis bahan makanan sumber vitamin A bisa dilihat lihat pada     bawah ini


Kandungan B-Karoten (Pro Vitamin A) 


makanan:  B-Karoten(µg/100g) :  

Bubur Manado 1437

Ubi Jalar Kuning 794

Biji Salak 1667

Keripik Ubi 920

Kacang Ercis 212

Kacang Merah 137

Bakung 1080

Bayam Merah 7325

Daun Bawang Merah 218

Daun Kasbi Singkokng Karet 9999

Daun Kelor 3266

Daun Kubis 9999

Daun Leilem 753

Daun Pare 1800

Daun Selasih 4112

Daun Singkong Ampenan 7917

Daun Singkokng Kopang 3882

Daun Ubi Kuning 3564

Daun Ubi Putih 103

Daun Ubi Tinta 516

Kacang Panjang 125

Kangkung Tondano 2741

Labu Kuning 1569

Rumput Laut 1958

Sayur Bunga Pepaya 372

Sayur Garu 9999

Plecing Kangkung 870

Mangga 316

Mangga Kuini 932

Minyak Kelapa Sawit 18181

Daun Salam Kering Bubuk 54000

Beras Jagung kuning      641

Beras Jagung putih 301


Karotenoid

 karotenoid sudah bisa ditemui di dalam tubuh  serangga,  ikan lele , burung, 

Karotenoid bisa mencegah  radikal bebas, karena karotenoid  yaitu kelompok  antioksidan alami dan   pigmen yang  memicu warna kuning orange dan merah pada tumbuhan , Pigmen ini  ditemukan pada tanaman  tingkat tinggi seperti pada  bakteri ,alga, jamur,  pada jaringan fotosintesis dan non photosintesis bersama  dengan klorofil, 

Sintesis karotenoid hanya bisa terjadi  pada tumbuhan , Karotenoid pada hewan  yaitu hasil sintesis  bukan  didalam  badan pasiennya, namun berasal dari makanan yang dikonsumsinya yang  mengandung karotenoid, 

 manfaat dari senyawa karotenoid, yaitu sebagai pengubahan metabolisme kanker , prekursor vitamin A, antioksidan, peningkatan daya tahan badan pasien, 

Karotenoid tersusun dari  zeaxanthin, cryptoxanthin, likopen, β-karoten, lutein, 

 Karotenoid ini bisa  diklasifikasikan jadi  2   yaitu   xantofil  dan karoten 

xantofil yaitu turunan teroksidasinya, yang  berupa  aldehid,  ester, hidroksi, epoksi, metoksi,  Contoh xantofil  yaitu zeaxantin,lutein,  Karoten yaitu karotenoid hidrokarbon contohnya likopen dan  β-karoten, 

 

 golongan  karotenoid  dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, 


Karotenoid berfungsi sebagai peredam singlet oksigen dan  deaktifator radikal bebas ,

Mekanisme karotenoid sebagai peredam singlet oksigen yaitu:


1 O2 + 1  Karotenoid    ----->  3  O2 + 3  Karotenoid


Energi akan dilepas melalui interaksi rotasi dan vibrasi antara  karotenoid triplet dengan memakai pelarut untuk mengembalikan  karotenoid kekeadaan semula ,


3 Karotenoid* 1  ------->  3Karotenoid + energi panas


Deactivator radikal bebas terjadi melalui proses transfer elektron ,

 Reaksi karotenoid sebagai deactivator radikal  bebas yaitu:


R* + Karotenoid --------->   RH + Karotenoid*

R’ + Karotenoid  --------->    R-+ Karotenoid+


 Bahan makanan ini mengandung jenis senyawa  yang memiliki aktivitas antioksidan, seperti produk-produk reduksi , beberapa  jenis  asam-asam organic lain , peptide,melanoidin, asam-asam amino, asam  askorbat, golongan flavonoid, tokoferol, karotenoid, tannin,  Struktur karotenoid mempengaruhi bioaktivitas yang dimilikinya,  seperti faktor ikatan rangkap, rantai terbuka,  jumlah substituen  oksigen  meningkatkan aktivitas antioksidan karotenoid,

 antioksidan berasal  dari  sayur-sayuran , tumbuhan alga laut , air tawar,rempah-rempah, teh, kakao, biji-bijian, serealia, buah-buahan, 

  Rata-rata konsumsi  karotenoid, beta karoten  bagi  pasien dewasa yaitu 2,9 mg/hari dan 2,5 mg/hari,  dosis Untuk menurunkan risiko penyakit kronis  yaitu  3-6 mg/hari, buah-buahan dan sayuran yang mengandung  β-karoten tinggi, mencegah penyakit kanker penyakit kardiovaskular ,menghentikan aktivitas radikal bebas ,

Î’-karoten dipakai sebagai  prekursur vitamin A atau  suplemen nutrisi ,

 Î²-karoten  bisa meningkatkan efikasi terapi kemoterapi dan radiasi pada kultur sel

kanker pada  hewan dan   para pasien , Karotenoid  berhubungan dengan  respon kekebalan tubuh  yang lebih baik,  beta karoten dan  fucosanthin   sebagai peredam radikal bebas,  Radikal bebas 

 memicu kerusakan sel yang bersifat karsinogenik, 

 untuk meredam aktivitas radikal bebas  diperlukan karotenoid yang memiliki aktivitas antioksidan, karena   karotenoid berfungsi sebagai  peningkatan sistem kekebalan badan pasien ,anti mutagenik, anti karsinogenik, mencegah proses penuaan pada kulit,   pencegahan  penyakit   kronariasis, inflamantori, 

penurunan fungsi otak, alzeimer,katarak, 

 Sumber dan kandungan karotenoid bisa dilihat lihat  bawah inj

  Karoten pada  tanaman 


Rimpang  Umbi : Kandungan Karotenoid

Curcuma xanthorrhiza (temu lawak) 1,93 mg/0,5 g  kering’

Languas galangal 1,69 mg/0,5 g  kering

Zingiber cassumunar (bengle) 1,31 mg/0,5 g  kering’

Zingiber officinale (jahe) 1,70 mg/0,5 g  kering’

Zingiber zerumbet (lempuyang gajah) 5,52 mg/0,5 g  kering’

Daucus carota (wortel) 400 µg/100 g

Boesenbergia pandurata (temu kucing) 1,16 mg/0,5 g  kering’

 buah: Kandungan Karotenoid

Mangifera indica, L. (mangga, Alponso) 125,0 µg/g  segar*

 (mangga, Badani) 89,2 µg/g  segar*

Cucumis melo, L. (melon) 20,2 µg/g  segar*

Carica papaya,L. (Pepaya) 13,8 µg/g  segar*

Capsicum annum, L. (cabe merah) 1353,2 µg/g  kering*

 Diospyros kaki, Thunb (kesemek) 68,66 µg/g  segar*

Ananas comosus, L. Merr (nenas) 1,0µg/g  segar* 

Fragaria xananassa, Duch (strawberri) 0,4 µg/g  segar*

Lycopersicon es culentum,L. (cabe merah) 97,7 µg/g  segar*

Citrullus lanatus, Thumb (sirsak orange) 34,0 µg/g  segar*

 (sirsak merah) 25,0 µg/g  segar*

Citrus aurantim, L. (jeruk manis) 21,0 µg/100 g 

Musa paradisiacal, L. (pisang) 50,0 µg/100 g

Cucurmis sativa, Linn. ( mentimun) 0,95 µg/g  segar*

Cucurbita maxima, Duch. (labu) 23,0 µg/g  segar*

Parkia speciosa, Hassk. (petai) 8,2 µg/g  segar*

Pisum sativum, Linn. (ercis) 8,9 µg/g  segar*

Solanum melongena, Linn. (terung bentuk 7,9 µg/g  segar*

panjang) 5,3µg/g  segar*

Solanum melongena ,sw. (terung bentuk bulat) 8,7 µg/g  segar*

Solanum turvum, sw. (terung kecil bulat) 3,9 µg/g  segar*

Solanum xanthocarpum, sw. (terung bentuk 6,8 µg/g  segar* 

jorong) 12,6 µg/g  segar* 

Vigna sinensis, Savi ex Hassk. (Kacang panjang) 15,57 µg/g  segar*

Zea mays (jagung) 22,0 µg/g  segar 

Malus domestica, L. (apel) matang*

Averrhoa carambola. (belimbing) 5,8 µg/g  segar*

Rubus spp (beri hitam) 2,7 µg/g  segar*

Vaccinium spp (beri biru) 12,7 µg/g  segar 

Phoenix dactylifera, L (kurma) matang*

Vitis unifera (anggur) 3,1 µg/g  segar*

Citrus limon, L. Burm (jeruk asam) 1,4 µg/g  segar*

Psidium guajava, L. (jambu biji) 62,9 µg/g  segar*


Tumbuhan Kandungan Karotenoid

Daun :  brassica spp (kubis) 71 µg/g  segar

Daun :  cantella asiatica, urban (daun kaki kuda) 47 µg/g  segar

Daun :  cucurbita maxima, duch (labu) 78 µg/g  segar

Daun :  cucurbita moschata (labu merah) 3,50 mg/0,5 g  kering’

Daun :  sechium edule (labu siam) 5,96 mg/0,5 g  kering’

Daun :  coleus amboinicus (jenis kentang jawa) 6,78 mg/0,5 g  kering’

Daun :  piper sarmentosum (jenis sirih) 9,63 mg/0,5 g  kering’

Daun :  manihot esculenta, crantz, (daun singkong) 8,07 ± 45 µg/g  basah”

Daun :  manihot glaziovii (singkong karet) 767 ± 71 µg/g  basah

Daun :  amaranthus gageticus, lim (jenis bayam) 93µg/g  segar

Daun :  apium graveoleus, linn (seledri) 75 µg/g  segar

Daun :  brassica ojuncea, czem & coss (sawi) 13 µg/g  segar

Daun :  brassica oleracea, linn var acephala dc (kubis) 43 µg/g  segar

Daun :  brassica oleracea, linn var capitata linn (kubis) 34 µg/g  segar



Karotenoid   sumber utama vitamin A dan   antioksidan yang sebagian besar ada pada tanaman 

 radikal bebas  terbentuk akibat pestisida , kurang olah raga , pencemaran  di dalam makanan, polusi  udara, asap rokok, sinar ultra violet yang diproduksi sinar matahari,  

Kebutuhan karotenoid, beta karoten dan vitamin A  terdapat pada produk makanan bisa dilihat lihat bawah ini

  

Kadar Vitamin C 

A: tanaman    B:  Kadar vitamin C (mg per 100 g)

A: Umbi bengkuang B:  20,A: Jeruk B:   50-60,A: Lengkeng B:  71,

A:Sirsak B:  20,A: Leci B:  70,


  Label Gizi  makanan


Nilai  Label Gizi untuk  pasien



Zat Gizi A: B C D E F G


Zink (Zn) mg        12 5,5 8 9,4 14.7 13.9

Selenium (Se)                mcg      30 5 13 19 35 40

Vitamin C                          mg        90 40 40 45 90 100

Vitamin E mg        15 4 6 7 15 19

Vitamin A* )                     RE      600 375 400 440 800 850

Setara karoten total*)   mcg  7200 4500 4800 5280 9600   10200

Setara β-karotentotal*) mcg  3600 2250 2400 2640 4800 5100


A :Satuan   B:Umum     C:pasien Bayi 0-6 bulan  D:pasien anak 7-12  bulan

E:pasien anak 2-5 tahun   F:pasien Ibu Hamil   G:pasien Ibu menyusui


 * Untuk memenuhi setera RAE dari karoten total, nilai RE dikali 24

* Untuk memenuhi setara RAE dari β-karoten, nilai RE dikali 12

*) Vitamin A bersumber dari makanan (non sintetik)

* Untuk Vitamin A dari sumber hewan atau retinol, 1 RE setara 1 RAE (Retinol Activity Equivalent