ANTIOKSIDAN ALAMI SINTETIK
makanan fungsional yaitu bahan makanan yang mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan. Senyawa yaitu vitamin, kolin, mineral,
bakteri asam laktat, asam lemak tidak jenuh, senyawa antioksidan , serat makanan, oligosakarida, gula alkohol, asam amino, peptida, .protein, glikosida, alkohol, isoprenoida,
Serat yaitu bagian dari karbohidrat yang berperan dalam menjaga kesehatan. serat sudah bisa ditemui di dalam sayuran dan buah-buahan ,Serat bermanfaat mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, hipertensi , penyakit batu ginjal ,kanker usus besar (kanker kolon), aterosklerosis, gangguan jantung, badan pasien memerlukan air,protein, vitamin , mineral ,karbohidrat, lemak, Tanpa adanya air proses metabolisme tidak bisa berlangsung,
tidak ada satu jenis satu bentuk bahan makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh , semakin beragam jenis makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap perolehan zat gizi ,
Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin C, vitamin E yaitu antioksidan alami yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas, pemicu penuaan dini dan
kanker,Vitamin terdapat dalam hewani maupun nabati, seperti daging, ikan lele, telur dadar, selai kacang tanah , mineral relatif tahan selama pengolahan kecuali mineral tertentu seperti Iodium. mineral berasal dari makanan nabati maupun hewani, beberapa mineral yang berperan sebagai antioksidan yaitu Mn, Cu, Zn, Se , karbohidrat diolah dengan memakai suhu yang tinggi dan waktu yang lama, sehingga selama pengolahan terjadi kehilangan vitamin , pengolahan
sayuran dan buah memicu selama proses pengolahan terjadi kehilangan
vitamin ,
cara cara Pengolahan dan penyimpanan bahan makanan berpengaruh terhadap
kestabilan zat gizi yang terkandung ,
Makanan yang mengandung minyak, lemak akan mengalami penurunan kandungan mutu dan gizi jika dilakukan proses pemanasan dan jika disimpan dalam jangka waktu yang lama, penurunan kandungan gizi ini terjadi karena reaksi oksidasi yang juga memicu penurunan rasa makanan itu, Menghambat proses oksidasi yaitu dengan pengurangan tekanan udara , pengolahan suhu rendah, inaktif enzim, penambahan zat aditif antioksidan ,hindari kontak langsung dengan oksigen, Mekanisme penghambatan tergantung pada struktur kimia, dalam mekanisme yang paling penting yaitu reaksi dengan
radikal bebas lipid, yang akan membentuk produk non-aktif ,
sebagian besar penyakit diawali oleh reaksi oksidasi yang berlebihan
di dalam badan pasien, beberapa antioksidan sintesis yang biasa dipakai oleh industri makanan, seperti BHA dan BHT, akhir-akhir ini kemungkinan bersifat karsinogenik pemicu kanker , ketersediaan terhadap antioksidan alami masih terbatas,pembentukan radikal bebas dapat meningkat seiring bertambahnya usia,Radikal bebas yaitu oksidan yang reaktif, karena radikal bebas yaitu senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya. Senyawa itu selalu berusaha untuk menyerang komponen seluler seperti lipid, karbohidrat, RNA dan DNA,lipoprotein, protein,
badan pasien secara terus-menerus memproduksi senyawa radikal yang pada akhirnya memproduksi radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, , akibat respons terhadap pengharuh dari luar badan pasien, peradangan, kekurangan gizi, Polusi lingkungan ,Polusi udara seperti terpapar sinar kosmik ,ultraviolet, terpapar asap rokok radiasi bahan kimia, Senyawa antioksidan yaitu suatu inhibitor yang bisa dipakai untuk menghambat autooksidasi, Stres oksidatif yaitu keadaan yang tidak seimbang antara antioksidan dan jumlah molekul radikal bebas di dalam badan pasien ,resiko penyakit kardiovaskuler bisa dikurangi dengan cara mengkonsumsi antioksidan , antioksidan meningkatkan sistem imunitas dan mampu menghambat adanya penyakit degeneratif akibat penuaan, teori penuaan yang banyak saat ini terjadi karena oksidasi akibat radikal bebas dalam badan pasien, banyak orang yang tidak mengerti bahwa makanan itu sebenarnya mengandung antioksidan akibatnya banyak orang yang membeli suplemen antioksidan yang harganya cukup mahal. Antioksidan secara alami bisa diperoleh dari makanan,badan pasien memerlukan substansi penting yaitu antioksidan yang bisa membantu melindungi badan pasien dari serangan senyawa radikal dan radikal bebas , Antioksidan dalam kadar tertentu mampu membantu pasien dalam usaha memperlambat pergerakan kerusakan akibat proses oksidasi,
bahwa 40 penyakit seperti kanker , peradangan, aterosklerosis, hipertensi, iskemik, Alzheimer, Parkinson dipicu oleh radikal bebas ,
Radikal bebas bersifat reaktif, dan jika tidak diinaktifkan akan merusak makromolekul pembentuk sel, yaitu lemak, asam nukleat, protein, karbohidrat,
sehingga bisa memicu penyakit degeneratif ,
contoh makanan sumber antioksidan antara lain :
Polipenol : kulit buah, buah delima dan minuman anggur, Buah berri, teh, bir, anggur, minyak zaitun, cokelat, kopi, buah kenari, kacang,
Vitamin E : biji bijian, minyak sayur, sereal. Beta karoten, lutein, likopen, wortel,
labu, sayur sayuran hijau, buah buah berwarna merah, tomat, rumput laut,
asparagus, alpukat, buah zaitun, bayam, kacang kacangan,
vitamin A : wortel, brokoli,
aprikot, mangga, keju ,coklat susu , ikan lele, sayur hijau, bayam, labu, hati, keripik kentang, telur dadar ,
Vitamin C : stroberi, jeruk, lemon, bunga kol, bawang putih, anggur, raspberri, jeruk kepruk,bayam, tomat , nanas. Lada (merica), cabe, peterseli, jambu biji, kiwi, brokoli, taoge, kesemek, pepaya,
Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam badan pasien pada dasarnya bisa diatasi oleh antioksidan endogen diantaranya yaitu
superoxide dismutase yang berikatan dengan Cu, Zn dan Mn, enzim catalase yang berikatan dengan Fe, glutathione peroxidase dan glutathione S-transferase yang berikatan dengan Se, namun jika senyawa radikal bebas terdapat berlebih dalam badan pasien atau melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka
diperlukan antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen untuk menetralkan radikal bebas yang terbentuk ,
Antioksidan memiliki kemampuan mendonorkan elektron dan bisa berfungsi sebagai agen pereduksi sehingga bisa menstabilkan ion metal dan mengurangi potensi radikal dalam badan pasien ,
konsumsi yang banyak mengandung pati (karbohidrat kompleks) dan serat menjadi pola gaya konsumsi modern dengan kandungan gula , garam ,protein, lemak, tinggi namun rendah kandungan serat. Semua ini akan memicu semakin meningkatnya proses oksidasi yang terjadi, Akibatnya timbul berbagai jenis penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, kanker ,kegemukan , penyakit jantung koroner, hipertensi,
RADIKAL BEBAS
oksidan yaitu senyawa penerima elektron (electron acceptor), yaitu senyawa yang bisa menarik elektron contohnya ion ferri (Fe+++)
Fe+++ ditambah e -> Fe++
Secara biokimia, oksidasi yaitu proses pelepasan elektron dari suatu senyawa. reduksi yaitu proses penangkapan elektron,
senyawa yang bisa melepaskan atau memberikan elektron dinamakan reduktan atau reduktor, Senyawa yang bisa menarik atau menerima elektron dinamakan oksidan atau oksidator,
radikal bebas yaitu atom, molekul atau senyawa yang bisa berdiri sendiri yang memiliki elektron tidak berpasangan, oleh karena itu bersifat tidak stabil dan reaktif ,
radikal bebas yaitu salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif, sebagai senyawa yang memiliki elektron yang tidak berpasangan,
Elektron yang tidak berpasangan selalu berusaha untuk mencari pasangan baru, sehingga mudah bereaksi dengan zat lain (DNA,protein, lemak ) dalam badan pasien, badan pasien mengandung molekul oksigen yang tidak stabil dan yang
stabil, Molekul oksigen yang stabil untuk memelihara kehidupan sel,
Dalam jumlah tertentu radikal bebas untuk kesehatan, namun radikal bebas bersifat merusak dan berbahaya. Fungsi radikal bebas dalam badan pasien yaitu mengatur tonus otot polos dalam organ dan pembuluh darah ,untuk melawan radang, membunuh bakteri ,
Radikal bebas memicu kerusakan sel dengan 3 cara yaitu :
-Modifikasi protein teroksidasi oleh karena terbentuknya cross linking protein, melalui mediator sulfidril atas beberapa asam amino labil seperti lisin , histidin,sistein, metionin,
-Peroksidasi komponen lipid dari membran sel dan sitosol, memicu reduksi asam lemak (otokatalisis) yang memicu kerusakan membran dan organel sel,
-Kerusakan DNA memicu mutasi DNA bahkan bisa memicu kematian sel,
Ada berbagai radikal bebas turunan dari C dan N, namun yang paling banyak diketahui yaitu radikal oksigen, Radikal bebas bisa terbentuk saat komponen makanan diubah menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme, Pada proses metabolisme ini, sering kali terjadi kebocoran elektron. Dalam keadaan ini , mudah sekali terbentuk radikal bebas seperti anion superoksida, hidroksil ,Radikal bebas bisa terbentuk dari senyawa lain yang sebenarnya bukan radikal bebas, namun mudah berubah menjadi radikal bebas. contohnya Hidrogen perokisda (H2O2), Kedua kelompok senyawa itu sebagai Senyawa Oksigen Reaktif (SOR), Pembentukan radikal bebas terjadi secara terus menerus di
dalam badan pasien. ini terjadi melalui proses metabolisme sel normal,
proses peradangan, kekurangan nutrisi, maupun sebagai respons adanya polusi lingkungan , adanya polusi asap rokok ,adanya radiasi sinar gama, adanya radiasi ultraviolet (UV),
faktor yang memicu munculnya radikal bebas dalam badan pasien ,antara lain: sinar X, asap mobil, bahan kimia pengawet, pewarna sintetik, residu pestisida, dalam makanan , obat-obatan, Diet,
radikal bebas bisa memicu kerusakan bahan makanan yaitu kehilangan nutrisi,
perubahan bahan makanan seperti tekstur, konsistensi ,aroma, rasa,
Radikal bebas bersifat reaktif dan jika tidak diinaktifkan akan bisa merusak makro molekul,pembentuk sel, yaitu asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak,
sehingga bisa memicu penyakit degeneratif,
Kerusakan sel akibat reaktivitas senyawa radikal mulai memicu berbagai penyakit degeneratif seperti respiratorik, katarak, liver ,kanker, infeksi, penyakit jantung koroner, rematik,
Hal itu terjadi karena interaksi senyawa oksigen reaktif (ROS) atau senyawa nitrogen reaktif (RNS) dengan DNA mengawali terbentuknya DNA adducts selama proses perbaikan atau replikasi, yang berakibat terjadinya mutasi
DNA. Penumpukan DNA termutasi memicu perkembangan sel neoplastis
Radikal bebas berbahaya di dalam badan pasien , Bahan radikal bebas itu yaitu
molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada bagian orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan itulah yang memicu senyawa itu reaktif untuk mencari pasangannya. Caranya yaitu dengan
mengikat atau menyerang elektron molekul yang berada disekitarnya. Yang diikat oleh radikal bebas yaitu molekul besar seperti DNA (pembawa sifat), lipid, protein, . jika terjadi, maka akan memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan kerusakan sel, Radikal bebas yang bereaksi dengan komponen biologis memproduksi senyawa teroksidasi yang bisa dipakai sebagai penanda kerusakan oksidatif. Komponen endogen yang bisa diserang oleh radikal bebas yaitu DNA,lipid, protein ,
Radikal bebas biasa dinamakan senyawa oksigen reaktif (ROS) bisa dibentuk melalui jalur metabolik atau enzimatik ,Proses perubahan dari asam arakodonat menjadi prostasiklin dan prostaglandin dipicu oleh enzim siklooksigenase dan lipoksigenase yang memproduksi senyawa oksigen reaktif berupa oksidase,peroksida dan epoksida, yang berbentuk aldehid oksidase dan kemudian
membentuk radikal anion superoksida. Radikal bebas memiliki reaktivitas yang tinggi. ini ditunjukkan oleh sifatnya yang menarik atau menyerang elektron di sekelilingnya. Senyawa radikal bebas juga bisa mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal. Kemiripan sifat antara oksidan dan radikal bebas terletak pada agresivitas untuk menarik elektron di sekelilingnya. berdasar sifat ini, oksidan dianggap sama dengan radikal bebas . namun bahwa tidak setiap
oksidan adalah radikal bebas. Radikal bebas lebih berbahaya dibandingkan senyawa oksidan non radikal. ini berkaitan dengan tingginya reaktivitas senyawa radikal bebas itu, yang
memicu terbentuknya senyawa radikal baru. jika senyawa radikal baru itu bertemu dengan molekul lain, akan terbentuk radikal baru lagi, dan seterusnya sehingga akan terjadi reaksi berantai , Reaksi seperti ini akan berlanjut terus dan akan berhenti jika reaktivitasnya diredam oleh senyawa yang bersifat antioksidan. Cara terbentuknya radikal bebas yaitu secara in-vivo dan in-vitro
dengan proses ,antaralain : pemecahan satu molekul normal
secara homolitik menjadi dua, ini memerlukan tenaga yang tinggi
dari radiasi ion,sinar ultraviolet, panas, kehilangan satu elektron dari molekul normal, dan penambahan elektron pada molekul normal.
Sumber radikal bebas bisa berasal dari dalam badan pasien endogen, bisa
berasal dari luar badan pasien eksogen, Secara endogen, sebagai tanggap
normal dari rantai peristiwa biokimia dalam badan pasien, radikal bebas yang
terbentuk dan berpengaruh di dalam sel intrasel maupun ekstrasel.
Radikal endogen terbentuk sebagai sisa proses metabolisme proses
pembakaran lemak,protein, karbohidrat, pada mitokondria,
fagosit, xantin oksidase, peroksisom, pada keadaan iskemia,reaksi antara besi logam transisi dalam badan pasien, Secara endogen, radikal bebas bisa muncul melalui beberapa mekanisme yaitu : oto-oksidasi, aktivitas oksidasi (contohnya:
dehidrogenase,peroksidase,siklooksigenase, lipoksigenase ),
sistem transpor elektron.
Radikal Bebas Biologis
golongan Oksigen Reaktif
H2O2 Hidrogen peroksida (Hydrogen peroxide)
1O2 Oksigen tunggal (Singlet oxygen)
NO- Nitrit oksida (Nitric oxide)
HOCl Asam hipoklor (Hypochlorous acid)
O2 * Radikal Superoksida (Superoxide radical)
*OH Radikal hidroksil (Hydroxyl radical)
ROO* Radikal peroksida (Peroxyl radical)
Spesies Oksigen reaktif (ROS)
H2O2 Hydrogen peroxide
1O2 singlet oxygen
LOOH lipid hydroperoxide
Fe=O iron-oxygen complexes
HOCl hypochlorite
O2 * superoxide
HO* hydroxyl radical
HO2 hydroperoxyl radical
LO2 * Lipid peroxyl radical
LO* Lipid alkoxyl radical
NO2 nitrogen dioxide
NO* nitric oxide
Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif khusus dalam
badan pasien. Oksigen reaktif ini meliputi peroksinitrit(ONOO`) , asam hipoklorit (HOCl),hidroksil (OH`), peroksil (ROO`), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2*), oksida nitrit (NO`), Spesies oksigen reaktif (ROS) bisa dibagi menjadi dua kelas, yaitu oxygen-centered non-radicals dan oxygen-centered radicals . mengenai yang termasuk oxygen-centered radicals yaitu radikal alkoksil (RO*) radikal peroksil (ROO*), anion superoksida (*O2-), radikal hidroksil (OH*), yang tergolong kedalam oxygen-centered non-radicals yaitu singlet oxygen (O2*), hidrogen peroksida (H2O2), Senyawa reaktif lainnya yaitu peroksinitril (OONO*), nitrit oksida (NO*), nitric dioksida (NO2*) .ROS dalam sistem biologi berkolerasi dengan radikal bebas walaupun ROS tidak tergolong radikal bebas, seperti hidrogen peroksida dan oksigen tunggal ,
ROS dan Radikal bebas bisa dibentuk oleh oksidasi lipid, irradiasi, inflamasi , polusi udara,sistem enzim prooksidatif, .Radikal bebas seperti superoksida (O2*), nitrit oksida (NO*) dan yang lainnya diproduksi in vivo secara bersambung.
sedang superoksida diproduksi akibat terjadinya kebocoran dari rantai elektron antara mitokondria dan sistem mikrosom p450 ,Secara endogen, radikal bebas diperoleh dari polusi yang berasal dari luar, bereaksi di dalam badan pasien dengan jalan melalui penyerapan kulit,inhalasi, digesti (makanan), injeksi, Sumber dari luar badan pasien terbentuk dari sinar ultraviolet, radiasi radioaktif,gas kimia,asap , polusi lingkungan, radiasi, pestisida, anestetik, limbah industi, ozon,
Radikal bebas berasal 2 sumber yaitu dari sumber eksogen dan endogen ,
a. Secara endogen
Radikal bebas pada organisme aerobik berasal dari 1-5% terjadi kebocoran elektron, elektron ini bereaksi dengan oksigen membentuk radikal superoksida, reduksi O2 menjadi superoksida pada fagositosis, peristiwa iskemi, reaksi Fenton , HaberWeiss dan metabolisme eicosanoid. Secara endogen sumber
radikal bebas yang berasal dari proses metabolik yang normal dalam badan para pasien. Proses metabolik badan para pasien bisa memproduksi lebih 90% oksigen yaitu melalui proses ,antaralain ,yaitu:
- Reaksi yang melibatkan besi dan logam lain,
-Proses oksidasi xanthin (senyawa yang ada di sebagian besar jaringan badan pasien dan cairan bertindak sebagai enzim yang terlibat dalam mengkatalis perubahan hypoxanthine kepada xanthine dan seterusnya kepada uric acid yang memproduksi hydrogen peroxide).
- Olahraga dengan latihan yang lebih lama akan mengonsumsi oksigen lebih banyak. Di lain pihak oksigen penting untuk memproduksi energi, namun
terdapat juga oksigen yang akhirnya akan membentuk radikal bebas,
-obat yang memiliki efek oksidasi pada sel dan memicu produksi radikal bebas.
-Proses oksidasi makanan dalam memproduksi energi di mitokondria yang dinamakan dengan electron transport chain akan memproduksi radikal bebas superoxide anion (O2*-).
-Sel darah putih seperti neutrofil memproduksi radikal bebas yang dipakai dalam pertahanan untuk menghancurkan patogen,
b. Secara eksogen
Radikal bebas berasal dari pencemaran lingkungan, asap
kendaraan, bahan kimia yang bersifat volatile seperti bensin,
cairan pembersih ,udara yang terkontaminasi ,Secara eksogen, berasal dari pestisida,polutan, berbagai macam makanan dan minuman, radiasi, ozon .
Tempat diproduksi radikal bebas yaitu di dalam sel oleh peroksisom, endoplasmic
reticulum , inti sel,mitokondria, membran plasma, lisosom,
Anion Superoksida (O2+ -)
Oksigen yang teraktivasi memicu terbentuknya radikal bebas oksigen yang dinamakan anion superoksida. Senyawa radikal ini membentuk kompleks dengan senyawa organik senyawa in vitro. pemicu senyawa itu menjadi kompleks yaitu bagian enzim, substrat serta katalisator,sifat permukaan membran, muatan listrik, sifat pengikatan makromolekul ,
Radikal ion superoksida (anion superoksida) diproduksi di .beberapa tempat yang memiliki rantai transport elektron. Oksigen .teraktivasi bisa terjadi dalam berbagai bagian sel, termasuk glikosom, peroksisom , sitosol ,mitokondria, kloroplas, mikrosom,
Radikal Hidroksil (OH•)
Senyawa H2 O2
bisa berbahaya jika bersama-sama ion superoksida karena bisa membentuk radikal hidroksil (OH•) melalui reaksi haber-Weiss :
O2 • + H2 O2 -> O2 + OH- + OH•
Reaksi Haber-Weiss memerlukan ion Fe+++ atau Cu++ dan terjadi melalui
2 tahap.
Fe+++ ditambah O2 • -> Fe++ ditambah O2
Fe++ ditambah H2 O2 -> Fe+++ + OH- + • OH
Dari berbagai bentuk senyawa oksigen reaktif itu, radikal hidroksil yaitu senyawa yang paling reaktif dan berbahaya, Radikal hidroksil bukan produk primer proses biologis, melainkan berasal dari H2O2 dan O2 •
Hidrogen Peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida yaitu salah satu senyawa oksigen reaktif yang berbentuk non radikal yang terbentuk jika terjadi reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh oksidase, yang terjadi dalam retikulo endoplasmik (mikrosom) khususnya peroksisom,
Hidrogen peroksida
yaitu senyawa oksidan yang kuat dan bisa mengoksidasi bermacam-macam senyawa yang terdapat dalam sel seperti glutation,
2GSH + H2 O2 -> GSSG + 2 H2 O
Selain bersifat sebagai oksidator hidrogen peroksida juga bisa membentuk radikal bebas jika bereaksi dengan logam transisi seperti Fe++ dan Cu dalam reaksi Fenton
Fe++ ditambah H2 O2 -> Fe+++ + OH + OH •
dismutasi anion superoksida akan memproduksi hidrogen peroksida,
kemudian kemudian bias direduksi menjadi air atau menjadi radikal
hidroksil (OH•). Radikal hidroksil (OH•) yaitu salah satu oksidan terkuat di alam.
Singlet Oksigen (1 O 2)
singlet Oksigen bisa terbentuk oleh reaksi fotokimia terhadap oksigen triplet dengan adanya fotosensitizer. Di alam banyak terdapat senyawa yang berfungsi sebagai fotosensitizer seperti mioglobin,klorofil, porpirin, riboflavin, yang bisa menyerap energi dari cahaya dan memindahkannya ke oksigen triplet untuk membentuk singlet oksigen ,
singlet oksigen yaitu bentuk oksigen yang memiliki reaktivitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan oksigen bentuk “ground state ”. Singlet oksigen terbentuk melalui radiasi ionisasi dan penyinaran sinar matahari (UV) ,Oksigen di atmosfer yaitu sumber oksigen dalam reaksi oksidasi, Keadaan dasar oksigen di atmosfer
berbentuk triplet (3 O2 ). namun oksigen triplet bisa tereksitasi membentuk singlet oksigen (1 O2 ), dan dalam keadaan gas, singlet oksigen ini stabil, singlet oksigen dalam keadaan gas memiliki waktu hidup 45 menit. Singlet oksigen
maupun triplet bisa memicu reaksi oksidasi terhadap ikatan tidak jenuh pada asam lemak. Singlet oksigen lebih reaktif dibandingkan oksigen triplet karena berada dalam keadaan tereksitasi. Singlet oksigen bisa mempercepat reaksi oksidasi dalam makanan walaupun pada suhu yang rendah ,
Makanan yang mengandung asam lemak tidak jenuh seperti linolenat ,asam oleat, linoleat mudah teroksidasi menjadi hidroperoksida, Makanan yaitu sumber radikal bebas di dalam badan pasien, Makanan yang mengandung lemak dan protein bisa rusak akibat proses pengolahan makanan seperti memanggang, merebus , membakar tanpa ada kendali suhu dan waktu merusak.
Radikal bebas akan menyerang biomakromolekul dalam badan pasien seperti komponen penyusun sel, yaitu polisakarida,protein, asam nukleat, lipid , Target utama radikal bebas yaitu protein, asam lemak tak jenuh , lipoprotein , DNA dan polisakaridanya,
senyawa Asam lemak tidak jenuh paling rentan terhadap serangan radikal bebas, pada membran sel sehingga dinding sel menjadi rapuh, menimbulkan aterosklerosis dan merusak pembuluh darah ,Radikal bebas bisa merusak Jaringan lipid sehingga terbentuk peroksida dan memicu penyakit degeneratif ,Radikal bebas ini juga merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistem informasi genetika dan membentuk sel kanker.
Radikal bebas berbahaya di dalam badan pasien sebab Ada elektron yang tidak berpasangan pada bagian orbital luarnya memicu senyawa itu reaktif untuk
mencari pasangannya. Senyawa ini mengikat atau menyerang elektron
molekul yang berada disekitarnya. Radikal bebas biasanya mengikat
molekul besar seperti, lemak, protein, maupun DNA (pembawa sifat).
Kerusakan molekul lemak, protein, maupun DNA dipicu
karena rentan terhadap radikal bebas , yang terjadi dengan proses ,antaralain:
Kerusakan protein, protein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas dibandingkan PUFA, sehingga kecil kemungkinan terjadi reaksi berantai yang cepat Serangan radikal bebas terhadap protein jarang kecuali
jika ekstensif. ini terjadi jika radikal itu mampu berakumulasi (jarang pada sel normal), atau jika kerusakannya terfokus pada daerah tertentu dalam protein, salah satu pemicu kerusakan yaitu, jika protein berikatan dengan ion logam transisi,
Peroksidasi lemak, terjadi kerusakan pada membran sel yang mengandung banyak sumber poly unsaturated fatty acid (PUFA), yang mudah dirusak oleh bahan-bahan pengoksidasi; proses ini dinamakan dengan peroksidasi lemak. Hal itu merusak karena yaitu suatu proses berkelanjutan, dimana pemecahan hidroperoksida lemak, melibatkan katalisis ion logam transisi,
Kerusakan DNA, kerusakan di DNA menjadi suatu reaksi berantai, biasanya kerusakan terjadi jika ada delesi pada susunan molekul, jika tidak bisa diatasi, dan terjadi sebelum replikasi maka akan terjadi mutasi. Radikal oksigen
bisa menyerang DNA jika terbentuk disekitar DNA seperti pada radiasi biologis
Tahapan reaksi pembentukan radikal bebas secara umum mirip dengan rancidity oxidative. Yaitu melalui 3 tahapan reaksi yaitu inisiasi, propagasi dan terminasi, dengan mekanisme ,antaralain :
a. Tahap inisiasi, yaitu awal pembentukan radikal bebas.
Pada tahap ini radikal bebas mulai terbentuk yang diproduksi oleh beberapa proses. Suhu tinggi, proses ekstrusi dan tekanan pada proses pemotongan bahan polimer bisa memproduksi radikal alkil. sesudah oksidasi dimulai, memicu konsentrasi hidroperoksida menjadi besar. Dekomposisi hidroperoksida menjadi sumber utama inisiator radikal. Penyerapan sinar UV memproduksi radikal yang
dipicu oleh hidroperoksida dan senyawa karbonil. Kebanyakan degradasi polimer dipicu oleh penyerapan cahaya ultra violet dari autoksidasi radikal. Substrat oksidatif bisa bereaksi secara langsung dengan oksigen khususnya pada temperatur tinggi sehingga memproduksi radikal,
RH ---> radikal bebas mis: R, ROO, RO, HO (1)
ROOH --->RO* + OH* (2)
2ROOH ---> RO* + ROO* + H2 O (3)
ROOR --->2 RO* (4)
Pada tahap inisiasi asam lemak (RH) bereaksi dengan oksigen triplet, dan membentuk radikal lemak (R*) dan radikal peroksida (HOO*) dengan inisiator cahaya atau panas.,
b. Tahap Propagasi, yaitu awal pemanjangan rantai radikal atau
reaksi, dimana radikal-radikal bebas akan diubah menjadi radikal radikal yang lain.
Pada tahap propagasi terjadi oksogenasi radikal lemak (R*)
membentuk radikal peroksida (ROO*). Proses oksigenasi ini terjadi
cepat dengan aktifitas energi yang hampir mendekati nol, sehingga konsentrasi ROO* yang terbentuk jauh lebih besar. Konsentrasi R* dalam sistem makanan, dimana oksidasi berada kemudian radikal peroksida yang terbentuk, akan bereaksi dengan asam lemak lain dan membentuk hidroperoksida dan radikal lemak baru (R’*),
Reaksi propagasi bisa terjadi beberapa kali sebelum terjadi pemutusan oleh radikal peroksi ke non radikal. Dekomposisi homolitik hidroperoksida dihasilkan oleh reaksi propagasi sehingga meningkatkan tingkat inisiasi oleh produksi radikal. Laju reaksi dari molekul oksigen dengan radikal alkil membentuk peroksi radikal (reaksi 5) jauh lebih tinggi jika dibandingkan laju reaksi radikal
peroksi dengan atom hidrogen dari substrat ( reaksi 6)
R* + 3 O2 ----> ROO* (5)
ROO* + RH ---- > ROOH + R* (6)
c. Tahap terminasi, yaitu senyawa radikal yang bereaksi dengan radikal lain atau dengan penangkap radikal, sehingga potensi propagasinya rendah,
Konversi radikal peroksi dan alkil ke non radikal mengakhiri reaksi propagasi, sehingga mengurangi perpanjangan rantai kinetik. Reaksi terminasi (reaksi 7 dan 8) yang signifikan terjadi ketika konsentrasi oksigen rendah. Kombinasi radikal alkil (reaksi 7) memicu cross-linking, yang memicu peningkatan viskositas dan berat molekul.
R* + R’* ---> RR (7)
R* + ROO* ----> ROOR (8)
ROO* + ROO* ----> ROOR + O2 (9)
Pada tahap terminasi, akan terbentuk spesies non radikal karena radikal bebas yang bereaksi satu sama lain. sedang hidroperoksida akan terdekomposisi menjadi produk alkohol, asam keton, dan substrat lain yang lebih stabil.
Radikal bebas selain terjadi dalam badan pasien para pasien, namun juga
terjadi didalam tumbuhan yaitu pada berbagai bagian sel diantaranya yaitu membran plasma , dinding sel,kloroplas, mitokondria, retikulo endoplasma, peroksisom, glikosisom,
Senyawa radikal bebas dibentuk oleh makrofag dan sel netrofil yaitu ketika badan pasien terinvasi mikroorganisme , selama proses fosforilasi oksidatif, oksigen akan tereduksi menjadi air dengan penambahan 4 elektron, Dalam reaksi reduksi ini akan terbentuk radikal anion superoksida (O2 •), yang kemudian diubah menjadi hidrogen peroksida (H2 O2 ) oleh enzim superoksida dismutase
Radikal bebas bersifat destruktif, reaktif dan mampu bereaksi dengan makromolekul sel, seperti: DNA,protein, lipid atau karbohidrat, Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada munculnya suatu penyakit, yaitu antara lain:
Radikal bebas bisa memicu kerusakan oksidatif pada ikatan lemak tak jenuh dalam fosfolipid membran (lipid peroksidasi) Peroksidasi lipid pada membran
merusak struktur membran dan memicu hilangnya fungsi dari organel sel , Efek mekanisme radikal bebas lebih besar dibandingkan dengan oksidan ,
Molekul-molekul seluler dan ekstraseluler seperti asam lemak tidak jenuh ganda,protein, glikoprotein dan bahan-bahan penyusun DNA seperti basa purin dan karbohidrat bisa dirusak oleh radikal bebas pada badan pasien , Radikal bebas pada konsentrasi tinggi memicu gangguan sistem enzim, merusak
DNA dan RNA ,memicu kematian sel, sehingga terjadi mutasi gen ,
Senyawa radikal bebas yaitu salah satu faktor pemicu kerusakan DNA dengan mengoksidasi DNA , Sel yang mengandung DNA rusak itu jika membelah sebelum DNA itu diperbaiki, akan memicu perubahan genetik secara permanen, hal
itu yaitu langkah pertama dalam karsinogenesis , Oksidasi DNA oleh senyawa radikal bebas bisa menginisiasi terjadinya kanker ,
Perubahan LDL (low density lipoprotein) menjadi bentuk LDL teroksidasi yang diperantarai oleh radikal bebas bisa memicu kerusakan dinding arteri dan kerusakan bagian arteri lainnya , Meningkatnya kadar LDL oleh oksigen reaktif bisa merusak dinding arteri yang memicu aterosklerosis ,
Keberadaan radikal bebas berdampak .positif dan diperlukan oleh badan pasien.
Peranan radikal bebas yang secara fisiologis berperan sebagai regulator dalam metabolisme sebagai senyawa oksigen reaktif (SOR) dan senyawa nitrogen reaktif (SNR) yaitu radikal NO• yang mengubah endhotelial derived relaxing factor (EDRF) menjadi modulator neuronal, H2 O2 secara fisiologis berperan dalam agregasi platelet, dan anion superoksida berperan dalam kemotaksis bakteri .
Ketidak seimbangan antara radikal bebas dan jumlah antioksidan yang terbentuk akan memicu stress oksidatif atau kerusakan oksidatif. Kerusakan jaringan bisa terjadi jika dalam badan pasien terjadi peradangan yang melibatkan sel-sel radang (inflamatori cells) .Namun radikal bebas tidak selalu berdampak negatif pada badan pasien ,
Beberapa efek positif radikal bebas yaitu:
Senyawa oksigen reaktif secara in vitro bersifat mitogenik pada berbagai sel, Berperan dalam kapasitasi spermatozoa , oleh karena itu keberadaannya berfungsi dalam fertilitasi, Berperan dalam sintesis DNA karena aktivitas ribonukleotida reduktase (mengubah ribose menjadi deoksiribosa, gula DNA)
tergantung pada SOR. Senyawa oksigen reaktif berperan dalam proses bakteriolisis dan bakterisidal normal. SOR disentesis sel fagosit melalui jalur NADP oksidase seperti radikal anion superoksida dan H2 O2 yang berperan sebagai pembunuh bakteri (bakterisidal).Radikal anion superoksida memiliki sifat vasokontriktor .pada otot halus atau dalam fibrolas. Senyawa oksigen reaktif berperan dalam kapasitas spermatozoid sehingga keberadaannya berfungsi dalam fertilitasi,
ANTIOKSIDAN
Antioksidan yaitu senyawa yang terdapat secara alami, antioksidan sudah bisa ditemui didalam bermacam macam Sayuran dan buah-buahan, Senyawa Antioksidan ini melindungi bahan makanan dari kerusakan yang dipicu terjadinya reaksi oksidasi lemak atau minyak , reaksi oksidasi lemak atau minyak memicu bahan makanan berasa dan beraroma tengik , Antioksidan pertama kali dipakai sebelum Perang Dunia II untuk pengawetan makanan, antioksidan bisa membatasi efek dari reaksi oksidasi dalam badan pasien, efek antioksidan dalam badan pasien, mampu membantu pasien mengurangi radikal bebas dalam badan pasien, dan sekaligus mencegah terjadinya pembentukan
radikal. Aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh faktor seperti komponen kimia dari makanan seperti protein dan air, kandungan lipid, konsentrasi antioksidan, suhu, tekanan oksigen, Proses penghambatan antioksidan berbeda-beda tergantung dari struktur kimia dan macam ragam mekanisme. Dalam mekanisme ini yang paling penting yaitu reaksi dengan radikal bebas lipid, yang membentuk produk non-aktif,
Mekanisme dari aktivitas antioksidan bisa dilihat lihat pada dibawah ini
Mekanisme Aktivitas Antioksidan
Jenis Antioksidan :Unsur mengurangi hidroperoksida
Mekanisme aktivitas Antioksidan : -mengurangi hidroperoksida
Contoh Antioksidan : -Protein, Asam amino
Jenis Antioksidan : Chelators Logam
Mekanisme aktivitas Antioksidan : - Mengikat berat logam
menjadi senyawa nonaktif
Contoh Antioksidan : -Asam Fosfat dan Asam Sitrat
Jenis Antioksidan :Hidroperoxide Stabiliser
Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Menonaktifkan radikal bebas lipid.
Contoh Antioksidan : Senyawa Fenol
Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Mencegah penguraian hidroperoxida menjadi radikal bebas
Contoh Antioksidan :
Jenis Antioksidan : Sinergis
Mekanisme aktivitas Antioksidan :- Meningkatkan aktivitas antioksidan.
Contoh Antioksidan : -As
Antioksidan yaitu suatu senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat kerusakan akibat proses oksidasi.
badan pasien para pasien tidak memiliki cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga jika terbentuk banyak radikal maka badan pasien memerlukan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran kemungkinan ada efek samping dari antioksidan sintetik memicu pemanfaatan antioksidan alami ,
Senyawa fitokimia yaitu zat alami yang ada dalam tumbuhan yang memberikan warna ,cita rasa, aroma yang khas pada tiap tiap tumbuhan itu,
senyawa antioksidan yaitu senyawa pemberi elektron ( elektron donor),
khasiat senyawa fitokimia itu berfungsi sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol, mengatur kadar gula darah,meningkatkan sistem kekebalan, mengatur
tekanan darah, Secara biologis, antioksidan yaitu senyawa yang bisa menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Antioksidan mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan itu bisa di hambat ,Antioksidan diperlukan badan pasien untuk melindungi badan pasien dari serangan radikal bebas,
Senyawa fitokimia ada pada banyak jenis sayur sayuran dan buah buahan, manfaat senyawa fitokimia bisa dilihat lihat pada bawah ini
Senyawa Fitokimia dan Fungsinya
Senyawa Fitokimia Fungsi Bagi Kesehatan
A B C D E F G H I
Mono terpen √
Fitoestrogen √ √
Sulfida √ √ √ √ √ √ √ √
Asam fitat √ √ √ √ √
Karotenoid √ √ √
Fitosterol √ √
Saponin √ √ √ √
Glukosinolat √ √ √
Polifenol √ √ √ √ √ √ √
Inhibitor protase √ √ √
Keterangan
A: Antikanker
B: Antimikroba
C: Antioksidan
D: Merangsang sistem Imun
F: Anti inflamasi
G: Mengatur tekanan darah
H: Menurunkan Kolesterol
I: Mengatur kadar gula darah
Flavonoid yaitu salah satu dari kelompok senyawa fenolik yang ada dalam buah buahan dan sayur sayuran , flavonoid berpotensi membantu pasien dalam rangka melawan penyakit yang dipicu oleh penangkap radikal ,
Senyawa fenolik memiliki efek biologis seperti peredam terbentuknya singlet oksigen , pendonor elektron ,aktivitasi antioksidan melalui mekanisme sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkhelat logam,
Proses oksidasi terjadi dalam badan para pasien dan dalam makanan. makanan yang paling mudah mengalami oksidasi yaitu lemak,
Antioksidan yaitu senyawa yang ditambahkan ke dalam lemak atau makanan berlemak untuk mencegah terjadinya proses oksidasi bisa memperpanjang
kesegaran dan palabilitas dari makanan itu. Antioksidan yang ditambahkan kedalam bahan makanan itu harus memiliki
syarat, antaralain : - efektif pada konsentrasi rendah,- larut dalam lemak, - tahan terhadap proses pengolahan, -mudah diperoleh; - tidak memiliki efek fisiologis yang berbahaya, - tidak memicu terbentuknya flavor, odor atau warna yang tidak disukai pada lemak atau makanan,
ekstrak teh hitam mengandung teaflavin dan tearubigin,
ekstrak buah anggur, bilberry, elderberry, black currant, mengandung antosianin.
ekstrak teh hijau mengandung flavonoid ,katekin (monomer flavonol),
Senyawa antioksidan yaitu suatu inhibitor yang dipakai untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi yang berperan dalam menetralisasi radikal bebas ,
flavonoid sudah bisa ditemui didalam selai Kacang.tanah, sayur-sayuran, buah-buahan, coklat , teh ,suplemen,
Manfaat Antioksidan yaitu untuk mempertahankan mutu produk makanan ,antioksidan bisa dipakai untuk mencegah terjadinya proses oksidasi yang memicu kerusakan, seperti perubahan warna , aroma, ketengikan,
mencegah penuaan dini, mencegah penyakit kanker tumor, mencegah penyempitan pembuluh darah, menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat erat erat radikal bebas dan molekul yang reaktif sehingga kerusakan sel bisa dicegah. Reaksi oksidasi dengan radikal bebas sering terjadi pada polisakarida,molekul protein, asam nukleat, lipid ,
antioksidan mencegah penyakit degeneratif seperti osteoporosis ,kardiovaskuler,
kanker, aterosklerosis,
Antioksidan sebagai inhibitor peroksidasi lipid sehingga bisa dipakai untuk mencegah terjadinya peroksidasi lipid pada bahan makanan, Peroksidasi lipid yaitu reaksi kimia yang sering terjadi pada bahan makanan yang memproduksi asam, aroma tidak sedap dan toksik selama proses pengolahan dan penyimpanan sehingga mempengaruhi mutu dan keamanan produk makanan ,
antioksidan meningkatkan imunologi dan menghambat timbulnya penyakit degeneratif akibat penuaan,
antioksidan yang ada dalam vitamin C dan vitamin E mampu membantu pasien menjaga kekuatan otot, mencegah kanker , menjaga kesehatan kulit , jika kekuatan otot menurun bisa memicu cacat atau kerapuhan, vitamin C disarankan dikonsumsi 144 miligram dan vitamin E sebesar 11 miligram per hari,
penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, stroke, gagal ginjal dipicu oleh
stres,pola gaya makan , pola gaya hidup yang salah berkepanjangan yang mengubah fungsinya, yang mengarah pada proses munculnya penyakit,
pada kulit maupun organ tubuh, maka pasien memerlukan antioksidan eksogen agar radikal bebas yang berlebihan bisa diperangkap oleh antioksidan itu, Antioksidan ini sudah bisa pasien temukan pada makanan yang mengandung suplemen, senyawa flavonoid,betacaroten, vitamin A, vitamin C,vitamin E,
suplemen seperti omega-3, alpha lipoic–acid, ubiquinon, arginin, Zinc, membantu pasien memperlambat proses penuaan kulit,
- Kanker hati oleh aflatoksin B1 (AFB1)
Aflatoksin B1 diproduksi oleh kapang Aspergillus flavus yang tumbuh pada
kacang tanah , jagung bisa memicu terjadinya kanker hati akibat daerah yang panas dan lembab mengakiatkan berkembangnya kapang yang akhirnya memicu penyakit kanker hati (hepatocelluler carcinoma), .Klorofil yaitu salah satu antioksidan,yang bisa menetralkan beberapa macam oksidan secara in vitro.
- Anti Kanker dan Mengatasi Diabetes
likopen mampu melawan radikal bebas,Likopen yaitu salah satu antioksidan, Likopen memiliki aktivitas antioksidan 2 kali lebih kuat dibandingkan dengan beta karoten, mencegah terjadinya oksidasi LDL (low density protein),
likopen mencegah penyumbatan pembuluh darah sehingga mengurangi resiko
penyakit jantung dan stroke,mencegah kanker rahim, kanker prostat, kanker tulang , tomat mencegah kanker prostat, menurunkan serangan jantung, kanker payudara, Kenaikan kadar gula darah akan semakin mudah jika kandungan likopen dalam darah semakin rendah, demikian pula sebaliknya. likopen
mengatasi kadar gula darah diabetes melitus,
Sayuran dan buah-buahan yang memiliki potensi sebagai
pencegahan penyakit ini dilihat lihat pada bawah ini
Potensi tanaman dalam Pencegahan Penyakit
Makanan : Bawang Putih
Kandungan : protein , mineral Antioksidan, antibiotik,
khasiat : mencegah hipertensi, kolesterol, kanker,
Makanan : Kedelai
Kandungan : Isoflavonoid
khasiat : Kanker prostat Kanker payudara
Makanan : Strawberi
Kandungan : Antiosidan
khasiat : Meningkatkan antioksidan di badan pasien sampai 20%
Makanan : Alpukat
Kandungan : karbohidrat,Antioksidan Vitamin A dan Vitamin C , mineral (K, Fe, Mg, Ca),
khasiat : kencing batu, menurunkan kolesterol,Sariawan,
Makanan : Pisang
Kandungan : Vitamin B6, Vitamin C Vitamin E, mineral (K)
khasiat : gangguan pencernaan, tekanan darah rendah,Batuk, influenza, sariawan
Makanan : Jeruk
Kandungan : mineral ( Ca, P, Fe),Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, protein,
khasiat : darah rendah, kolesterol,Flu, kulit kering, tekanan
Makanan : Tomat
Kandungan : mineral (P, Fe, S), protein,Vitamin E, β karoten, likopen,
khasiat : wasir, jerawat,Kanker tulang, sariawan,
Makanan : Wortel
Kandungan : β karoten
khasiat : rabun senja,Mata merah, bengkak,
Makanan : Brokoli
Kandungan : mineral (Ca, Zn) ,Antioksidan,
khasiat : sariawan, kulit kering,Keropos tulang, anemia,
Makanan : Bayam
Kandungan : mineral (Ca, Mg,Fe) ,β karoten,
khasiat : kulit kering,Anemia, sariawan,
Makanan : Labu
Kandungan : β karoten, mineral (Ca, P),Pektin,
khasiat : flu, bisul,Tifus , Wasir, demam,
Fungsi antioksidan yaitu untuk mengurangi terjadinya proses oksidasi dalam makanan maupun dalam badan pasien.Peroksidasi lipid yaitu faktor yang berperan dalam kerusakan selama dalam penyimpanan dan pengolahan makanan , Dalam .makanan , antioksidan menghambat oksidasi dari minyak dan .lemak ,mencegah hilangnya kualitas rasa dan nutrisi , memperpanjang masa keawetan makanan, mencegah kerusakan makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang ada dalam makanan ,Dalam badan pasien antioksidan menghambat proses oksidasi. Proses oksidasi yang terjadi secara terus menerus bisa memicu penuaan dini, penyakit degeneratif ,
Antioksidan sebagai senyawa yang bisa mencegah,menunda, memperlambat proses oksidasi lipid, Antioksidan mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan itu bisa dihambat, antioksidan yaitu zat yang bisa menunda atau mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid ,
Secara alami sistem antioksidan badan pasien sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, telah ada didalam badan pasien. Ada dua macam antioksidan, antioksidan internal dan eksternal, Antioksidan internal yaitu antioksidan yang diproduksi oleh badan pasien sendiri. Secara alami badan pasien mampu memproduksi antioksidan sendiri, namun kemampuan ini ada batasnya. Kemampuan badan pasien untuk memproduksi antioksidan alami akan semakin berkurang, seiring dengan bertambahnya usia,
keseimbangan oksidan dan antioksidan berhubungan dengan fungsi sistem imunitas badan pasien, Senyawa asam lemak tidak jenuh yaitu komponen terbesar yang menyusun membran sel, yang peka terhadap perubahan
keseimbangan antioksidan oksidan, Sehingga, sel imun memerlukan
antioksidan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan sel lain, kekurangan antioksidan seperti glutation, vitamin C, vitamin E, Se, Zn,
berpengaruh terhadap sisitem imun,
pengelompokan antioksidan, yaitu
Antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis.
a. Antioksidan enzimatis contohnya glutation peroksidase,enzim superoksida dismutase (SOD) dan katalase ,
b. Antioksidan non enzimatis, dibagi dalam 2 kelompok lagi, antaralain :
- Antioksidan larut air, seperti protein pengikat logam,asam askorbat,
- Antioksidan larut lemak, seperti flavonoid, quinon, bilirubin,tokoferol, karotenoid,
Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam badan pasien pada dasarnya bisa diatasi oleh antioksidan endogen seperti
superoxide dismutase, glutathione S-transferase,enzim catalase, glutathione peroxidase, namun jika senyawa radikal bebas berlebihan komposisinya dalam badan pasien atau melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka diperlukan antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen untuk menetralkan radikal yang terbentuk , Antioksidan memiliki kemampuan
mendonorkan elektron dan bisa berfungsi sebagai agen pereduksi sehingga bisa mengkhelat ion metal dan mengurangi potensi radikal dalam badan pasien ,
berdasar fungsi dan mekanismenya, yaitu antioksidan primer, sekunder dan tersier.
Antioksidan Primer
Antioksidan primer bemekanisme untuk mencegah pembentukan senyawa
radikal baru, yaitu mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya sebelum senyawa radikal bebas bereaksi, Antioksidan primer mengikuti mekanisme pemutusan rantai reaksi radikal dengan mendonorkan atom hidrogen secara cepat pada suatu lipid yang radikal, produk yang dihasilkan lebih stabil dari produk awal,
Antioksidan primer yaitu antioksidan yang sifatnya sebagai pemutus reaksi berantai yang bisa bereaksi dengan radikal-radikal lipid dan mengubahnya menjadi produk-produk yang lebih stabil,
Suatu molekul bisa beraksi sebagai antioksidan primer jika bisa memberikan atom hidrogen secara cepat kepada radikal lipid dan radikal yang berasal dari antioksidan ini lebih stabil dibandingkan radikal lipidnya atau diubah menjadi produk-produk lain yang stabil,
Contoh antioksidan primer yaitu protein pengikat logam, Superoksida Dismutase (SOD), Superoksida Dismutase (SOD), Glutation Peroksidase (GPx), katalase ,
GPx atau antioksidan enzimatis yaitu antioksidan endogenus yang melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif yang dipicu oleh radikal bebas oksigen seperti hidrogen peroksida (H2O2) ,anion superoksida (O2 * ), radikal hidroksil (OH*),
Antioksidan enzimatik berperan sebagai sistem pertahanan dari serangan stress oksidatif. Enzim-enzim itu yaitu metaloenzim yang aktivitasnya tergantung adanya ion logam, glutation peroksidase bergantung
pada selenium, Aktivitas SOD tergantung adanya Mn,Cu, Zn, katalase
bergantung pada Fe (besi),
Katalase dan GPx menampakkan potensinya dengan mengubah H2 O2 menjadi H2
O, sedang SOD mengkatalisis reaksi dismutasi radikal anion superoksida. Katalase yaitu enzim yang mengkatalisasi reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan H2 O. Peranan katalase sebagai peroksidase khusus yaitu mengurangi molekul hidrogen peroksida kedua
menjadi air., mengoksidasi 1 molekul hidrogen peroksida menjadi oksigen ,
- Glutation Peroksidase (GSH-Px) yaitu enzim antioksidan yang mengandung selenium (Se) pada sisi aktifnya, enzim ini mengubah ubah molekul hidrogen peroksida (yang dihasilkan dari aktivitas enzim SOD dalam mitokondria dan sitosol ) dan berbagai hidro dan lipid peroksida menjadi air ,
mekanisme GSH-Px mengoksidasi glutation bentuk tereduksi (GSH) menjadi bentuk teroksidasi (GSSG),
Glutation tereduksi mencegah lipid membran dan unsur-unsur sel lainnya dari kerusakan oksidatif dengan cara merusak lipid hidroperoksida dan molekul hidrogen peroksida Dan aktivitasnya , GSH Px memerlukan glutation sebagai kosubstrat dan glutation reduktase untuk merestorasi glutation menjadi bentuk tereduksi,
GSH-PX
2GSH + H2 O2 -----> GSSG + 2H2 O
Mekanisme mekanisme Glutation Peroksidase (GSH-Px)
Glutation peroksidase yaitu enzim intraseluler yang terdispersi
dalam sitoplasma, aktivitasnya ada dalam mitokondria. Glutation peroksidase ekstraseluler terdeteksi dalam berbagai jaringan. Enzim glutation peroksidase berperan dalam melindungi sel, melalui reaksi seperti di atas maupun melalui
peroksida organik yang terbentuk dalam oksidasi kolesterol dan asam
lemak. Aktivitas enzim glutation peroksidase mengurangi 70 % peroksida organik dan lebih dari 90% H2 O2
enzim glutation peroksidase bisa langsung mengurangi lipoprotein ,fosfolipid,hidroperoksida kolesterol, ester kolesterol yang teroksidasi dalam membran
sel. Aktivitas enzim itu diinduksi oleh keadaan hiperoksida. Enzim glutation peroksidase bersama glutation reduktase dan NADH yaitu bagian dari siklus redoks glutation yang berperan dalam mempertahankan kadar glutation.
Selenium (Se) yaitu mineral penting dalam aktivitas enzim glutation peroksidase dan sintesis protein , kekurangan Se pada para pasien bisa memicu penyakit degeneratif dan nekrotis hati ,
Aktivitas glutation peroksidase rendah pada penderita nekrosis hati dan penyakit degeneratif karena terjadi kekurangan selenium. pada penderita alergi, aktivitas glutation peroksidase sel darah merah meningkat 2 kali dibandingkan dengan
16 U/g Hb. Aktivitas enzim ini juga bisa diinduksi oleh antioksidan sekunder isoflavon.
Se ada dalam bentuk organik yaitu nutrisi bagi hewan dan para pasien ,Se penting untuk sintesis dan aktivitas glutation , peroksidase yang mengurangi hidroperoksida organik dan hidrogen peroksida , Aktivitas enzim ini tergantung pada adanya 4 atom Se pada sisi aktif enzim. Se melindungi pasien dari efek penuaan, iradiasi UV, karsinogenesis ,
Aktivitas enzim SOD berperan dalam sistem pertahanan badan pasien, terutama terhadap aktivitas senyawa oksigen reaktif yang bisa memicu stres oksidatif.
Enzim SOD melindungi sel-sel badan pasien dan mencegah terjadinya proses
peradangan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Sebenarnya enzim
ini telah ada dalam badan pasien, namun memerlukan bantuan zat gizi
mineral seperti tembaga (Cu) ,mangan (Mn), seng (Zn), agar bisa
bermekanisme. mineral-mineral itu harus tersedia dalam jumlah cukup, jika ingin menghambat timbulnya gejala penyakit degeneratif ,
Superoksida Dismutase (SOD) sebagai protein yang mengandung Cu, dan dikenal dengan nama seperti tetrazolium oksidase ,eritrocuprein, indofenol oksidase dan
Enzim SOD berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dari anion superoksida menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2)
(O2. -) + (O2 . -) + 2H+ SOD ----> H2 O2 + O2
Reaksi Dismutasi
Cu+ tidak terlarut diubah menjadi Cu++ terlarut, Pada kondisi ini , Cu++ mulai dipakai sebagai kofaktor pada sisi aktif SOD, Cu/Zn-SOD dinamakan juga SOD1. Enzim ini yaitu homodimer yang ada pada kloroplas, periplasma prokariot,sitoplasma eukariot, peroksisom, Enzim itu berperan dalam sistem pertahanan terhadap oksidan. Dalam Cu/Zn-SOD ini, Zn memfungsikan struktural, mineral Cu memfungsikan katalitik enzim,
Superoksida dismutase yaitu enzim yang mengkatalisis
dismutase radikal anion superoksida (O2.) menjadi hidrogen peroksida (H2O2
) dan oksigen (O2). Superoksida dismutase yaitu
metaloenzim yang aktivitasnya tergantung adanya logam Mn,Cu, Zn
bisa ditetapkan dengan memakai sistem yang memproduksi superoksida dan indikator. Kemudian indikator itu akan bereaksi dengan anion superoksida,
berdasar adanya logam yang berperan sebagai kofaktor pada sisi aktif enzim
, enzim SOD dibagi menjadi 3 yaitu, Fe-SOD , Cu/Zn-SOD, Mn SOD ,
Fe-SOD yaitu jenis SOD yang pertama kali dikenal dengan keberadaan Fe sebagai logam kofaktor pada sisi aktif, terdeteksi sebagai Fe dalam bentuk Fe++ terlarut dalam jumlah berlebihan, Mineral Fe++ tidak bermanfaat, jika atmosfer dipenuhi oksigen ,jika ketersediaan Fe++ menurun akan meningkatkan pemakaian logam Mn+++ Ketersediaan O2 dalam jumlah berlebihan bisa memicu mineral Fe teroksidasi,
Antioksidan sekunder berperan sebagai penyerap radiasi UV atau deaktivasi singlet oksigen, pengikat ion-ion logam, penangkap oksigen, pengurai hidroperoksida menjadi senyawa non radikal, Antioksidan sekunder bemekanisme dengan cara mencegah terjadinya reaksi berantai,mengkelat logam yang bertindak sebagai pro-oksidan, menangkap radikal ,
Lipida makanan mengandung ion-ion logam dalam jumlah kecil yang mungkin berasal dari enzim-enzim yang diaktifkan oleh logam, berasal dari proses hidrogenasi,berasal dari peralatan pemurnian minyak ,
Senyawa pengkelat logam yang membentuk ikatan-ikatan σ dengan
logam sifatnya efektif sebagai antioksidan sekunder karena hanya
senyawa ini menurunkan potensil redoks dan karenanya menstabilkan
bentuk teroksidasi dari ion-ion logam,
turunan asam fosfat ,Asam sitrat, EDTA yaitu senyawa pengkelat ion-ion logam, Asam sitrat yang banyak dipakai dalam produk makanan yaitu pengkelat logam yang lemah, Meskipun demikian, senyawa ini efektif dalam menghambat kerusakan oksidatif dari lipida dalam bentuk produk makanan dan ditambahkan kedalam minyak nabati sesudah proses deodorisasi,
Logam-logam berat khususnya yang bervalensi dua atau lebih dengan potensial redoks yang sesuai, seperti Mn,Co, Cu, Fe, mempersingkat periode induksi dan
meningkatkan kecepatan maksimum dari oksida lipida,
Pengkelat ion-ion logam ini dinamakan sinergis sebab bisa meningkatkan aktivitas antioksidan fenolik. Contoh antioksidan sekunder yaitu bilirubin albumin,vitamin E, vitamin C, β-caroten, isoflavon, Potensi antioksidan ini dengan cara memotong reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan cara menangkapnya sehingga radikal bebas tidak beraksi dengan komponen seluler,
- Katalase
bahwa aktivitas enzim katalase bisa diinduksi oleh makanan antioksidan,pada pasien wanita premenopause aktivitas katalase bisa meningkat yang diintervensi dengan 100 mg isoflavon kedelai dan 8 mg Zn selama 2 bulan. sesudah mengonsumsi 40 g kedelai selama 24 minggu pasien wanita premenopause akan terlindung dari serangan oksidatif, terlihat dengan meningkatnya aktivitas enzim antioksidan,Katalase yaitu enzim yang mengatalisis dismutase hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air , Enzim katalase memecah H2 O2 menjadi H2 O dan ½ O2 . Enzim ini berperan sebagai peroksidasi khusus dalam reaksi dekompisisi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen , Enzim itu bisa mengoksidasi 1 molekul hidrogen peroksida menjadi oksigen, kemudian enzim ini akan mengurangi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air ,
Katalase bisa memusnahkan H2 O2 yang ada dalam peroksisom berbagai
jaringan , format ,Metanol, etanol yaitu senyawa pemberi ion hidrogen sehingga reaksi ini bisa berjalan ,Dalam mengkatalisis H2 O2 peran katalase lebih kecil jika
dibandingkan dengan kecepatan pembentukannya,
Antioksidan tersier bemekanisme memperbaiki kerusakan biomolekul yang
dipicu oleh radikal bebas. Contoh antioksidan tersier yaitu enzim enzim yang memperbaiki DNA dan metionin sulfida reduktase ,
berdasar sumbernya antioksidan dibagi dua yaitu antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi bahan alami) dan antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia) , Antioksidan yaitu antioksidan yang telah diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial , contoh antioksidan sintetik yang dipakai dalam makanan yaitu tokoferol,Tert-Butylated Hidroxyquinon (TBHQ) , Butylated Hidroxyanisol (BHA), Butylated Hidroxytoluene (BHT),
Antioksidan Alami :
Vitamin A
betakaroten yaitu sebagai prekursor vitamin A yang secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam badan pasien, konsumsi vitamin A di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin A yang bisa memenuhi kebutuhan tanpa konsumsi vitamin A dari makanan,Untuk pertumbuhan dan perkembangan badan pasien diperlukan vitamin A untuk fungsi sistem imun dan proses penglihatan. aktivitas vitamin A alfa karoten dan alfa-kriptosantin masing-masing yaitu 1/24 retinol,aktivitas vitamin A beta-karoten yaitu 1 ½ retinol,
penghasil antioksidan yaitu ubi jalar.
ubi jalar mengandung rafinosa yang berfungsi sebagai prebiotik, mengandung antosianin, karotenoid, polifenol sebagai antioksidan,Ubi jalar merah mengandung β-karoten atau provitamin A yang tinggi yaitu
7.700 IU per 100 gr , Beta-karoten meningkatkan komunitas antar sel didalam badan pasien sehingga bisa meningkatkan daya tahan badan pasien,
beta-karoten mencegah stroke, mencegah terjadinya plak atau timbunan kolesterol di dalam pembuluh darah,
betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, sehingga bisa melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.
beta-karoten sebagai antioksidan dalam menstabilkan radikal berinti karbon, sehingga mengurangi resiko terjadinya kanker. Jenis bahan makanan sumber vitamin A bisa dilihat lihat pada bawah ini
Kandungan B-Karoten (Pro Vitamin A)
makanan: B-Karoten(µg/100g) :
Bubur Manado 1437
Ubi Jalar Kuning 794
Biji Salak 1667
Keripik Ubi 920
Kacang Ercis 212
Kacang Merah 137
Bakung 1080
Bayam Merah 7325
Daun Bawang Merah 218
Daun Kasbi Singkokng Karet 9999
Daun Kelor 3266
Daun Kubis 9999
Daun Leilem 753
Daun Pare 1800
Daun Selasih 4112
Daun Singkong Ampenan 7917
Daun Singkokng Kopang 3882
Daun Ubi Kuning 3564
Daun Ubi Putih 103
Daun Ubi Tinta 516
Kacang Panjang 125
Kangkung Tondano 2741
Labu Kuning 1569
Rumput Laut 1958
Sayur Bunga Pepaya 372
Sayur Garu 9999
Plecing Kangkung 870
Mangga 316
Mangga Kuini 932
Minyak Kelapa Sawit 18181
Daun Salam Kering Bubuk 54000
Beras Jagung kuning 641
Beras Jagung putih 301
Karotenoid
karotenoid sudah bisa ditemui di dalam tubuh serangga, ikan lele , burung,
Karotenoid bisa mencegah radikal bebas, karena karotenoid yaitu kelompok antioksidan alami dan pigmen yang memicu warna kuning orange dan merah pada tumbuhan , Pigmen ini ditemukan pada tanaman tingkat tinggi seperti pada bakteri ,alga, jamur, pada jaringan fotosintesis dan non photosintesis bersama dengan klorofil,
Sintesis karotenoid hanya bisa terjadi pada tumbuhan , Karotenoid pada hewan yaitu hasil sintesis bukan didalam badan pasiennya, namun berasal dari makanan yang dikonsumsinya yang mengandung karotenoid,
manfaat dari senyawa karotenoid, yaitu sebagai pengubahan metabolisme kanker , prekursor vitamin A, antioksidan, peningkatan daya tahan badan pasien,
Karotenoid tersusun dari zeaxanthin, cryptoxanthin, likopen, β-karoten, lutein,
Karotenoid ini bisa diklasifikasikan jadi 2 yaitu xantofil dan karoten
xantofil yaitu turunan teroksidasinya, yang berupa aldehid, ester, hidroksi, epoksi, metoksi, Contoh xantofil yaitu zeaxantin,lutein, Karoten yaitu karotenoid hidrokarbon contohnya likopen dan β-karoten,
golongan karotenoid dimanfaatkan sebagai pewarna makanan,
Karotenoid berfungsi sebagai peredam singlet oksigen dan deaktifator radikal bebas ,
Mekanisme karotenoid sebagai peredam singlet oksigen yaitu:
1 O2 + 1 Karotenoid -----> 3 O2 + 3 Karotenoid
Energi akan dilepas melalui interaksi rotasi dan vibrasi antara karotenoid triplet dengan memakai pelarut untuk mengembalikan karotenoid kekeadaan semula ,
3 Karotenoid* 1 -------> 3Karotenoid + energi panas
Deactivator radikal bebas terjadi melalui proses transfer elektron ,
Reaksi karotenoid sebagai deactivator radikal bebas yaitu:
R* + Karotenoid ---------> RH + Karotenoid*
R’ + Karotenoid ---------> R-+ Karotenoid+
Bahan makanan ini mengandung jenis senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, seperti produk-produk reduksi , beberapa jenis asam-asam organic lain , peptide,melanoidin, asam-asam amino, asam askorbat, golongan flavonoid, tokoferol, karotenoid, tannin, Struktur karotenoid mempengaruhi bioaktivitas yang dimilikinya, seperti faktor ikatan rangkap, rantai terbuka, jumlah substituen oksigen meningkatkan aktivitas antioksidan karotenoid,
antioksidan berasal dari sayur-sayuran , tumbuhan alga laut , air tawar,rempah-rempah, teh, kakao, biji-bijian, serealia, buah-buahan,
Rata-rata konsumsi karotenoid, beta karoten bagi pasien dewasa yaitu 2,9 mg/hari dan 2,5 mg/hari, dosis Untuk menurunkan risiko penyakit kronis yaitu 3-6 mg/hari, buah-buahan dan sayuran yang mengandung β-karoten tinggi, mencegah penyakit kanker penyakit kardiovaskular ,menghentikan aktivitas radikal bebas ,
Î’-karoten dipakai sebagai prekursur vitamin A atau suplemen nutrisi ,
β-karoten bisa meningkatkan efikasi terapi kemoterapi dan radiasi pada kultur sel
kanker pada hewan dan para pasien , Karotenoid berhubungan dengan respon kekebalan tubuh yang lebih baik, beta karoten dan fucosanthin sebagai peredam radikal bebas, Radikal bebas
memicu kerusakan sel yang bersifat karsinogenik,
untuk meredam aktivitas radikal bebas diperlukan karotenoid yang memiliki aktivitas antioksidan, karena karotenoid berfungsi sebagai peningkatan sistem kekebalan badan pasien ,anti mutagenik, anti karsinogenik, mencegah proses penuaan pada kulit, pencegahan penyakit kronariasis, inflamantori,
penurunan fungsi otak, alzeimer,katarak,
Sumber dan kandungan karotenoid bisa dilihat lihat bawah inj
Karoten pada tanaman
Rimpang Umbi : Kandungan Karotenoid
Curcuma xanthorrhiza (temu lawak) 1,93 mg/0,5 g kering’
Languas galangal 1,69 mg/0,5 g kering
Zingiber cassumunar (bengle) 1,31 mg/0,5 g kering’
Zingiber officinale (jahe) 1,70 mg/0,5 g kering’
Zingiber zerumbet (lempuyang gajah) 5,52 mg/0,5 g kering’
Daucus carota (wortel) 400 µg/100 g
Boesenbergia pandurata (temu kucing) 1,16 mg/0,5 g kering’
buah: Kandungan Karotenoid
Mangifera indica, L. (mangga, Alponso) 125,0 µg/g segar*
(mangga, Badani) 89,2 µg/g segar*
Cucumis melo, L. (melon) 20,2 µg/g segar*
Carica papaya,L. (Pepaya) 13,8 µg/g segar*
Capsicum annum, L. (cabe merah) 1353,2 µg/g kering*
Diospyros kaki, Thunb (kesemek) 68,66 µg/g segar*
Ananas comosus, L. Merr (nenas) 1,0µg/g segar*
Fragaria xananassa, Duch (strawberri) 0,4 µg/g segar*
Lycopersicon es culentum,L. (cabe merah) 97,7 µg/g segar*
Citrullus lanatus, Thumb (sirsak orange) 34,0 µg/g segar*
(sirsak merah) 25,0 µg/g segar*
Citrus aurantim, L. (jeruk manis) 21,0 µg/100 g
Musa paradisiacal, L. (pisang) 50,0 µg/100 g
Cucurmis sativa, Linn. ( mentimun) 0,95 µg/g segar*
Cucurbita maxima, Duch. (labu) 23,0 µg/g segar*
Parkia speciosa, Hassk. (petai) 8,2 µg/g segar*
Pisum sativum, Linn. (ercis) 8,9 µg/g segar*
Solanum melongena, Linn. (terung bentuk 7,9 µg/g segar*
panjang) 5,3µg/g segar*
Solanum melongena ,sw. (terung bentuk bulat) 8,7 µg/g segar*
Solanum turvum, sw. (terung kecil bulat) 3,9 µg/g segar*
Solanum xanthocarpum, sw. (terung bentuk 6,8 µg/g segar*
jorong) 12,6 µg/g segar*
Vigna sinensis, Savi ex Hassk. (Kacang panjang) 15,57 µg/g segar*
Zea mays (jagung) 22,0 µg/g segar
Malus domestica, L. (apel) matang*
Averrhoa carambola. (belimbing) 5,8 µg/g segar*
Rubus spp (beri hitam) 2,7 µg/g segar*
Vaccinium spp (beri biru) 12,7 µg/g segar
Phoenix dactylifera, L (kurma) matang*
Vitis unifera (anggur) 3,1 µg/g segar*
Citrus limon, L. Burm (jeruk asam) 1,4 µg/g segar*
Psidium guajava, L. (jambu biji) 62,9 µg/g segar*
Tumbuhan Kandungan Karotenoid
Daun : brassica spp (kubis) 71 µg/g segar
Daun : cantella asiatica, urban (daun kaki kuda) 47 µg/g segar
Daun : cucurbita maxima, duch (labu) 78 µg/g segar
Daun : cucurbita moschata (labu merah) 3,50 mg/0,5 g kering’
Daun : sechium edule (labu siam) 5,96 mg/0,5 g kering’
Daun : coleus amboinicus (jenis kentang jawa) 6,78 mg/0,5 g kering’
Daun : piper sarmentosum (jenis sirih) 9,63 mg/0,5 g kering’
Daun : manihot esculenta, crantz, (daun singkong) 8,07 ± 45 µg/g basah”
Daun : manihot glaziovii (singkong karet) 767 ± 71 µg/g basah
Daun : amaranthus gageticus, lim (jenis bayam) 93µg/g segar
Daun : apium graveoleus, linn (seledri) 75 µg/g segar
Daun : brassica ojuncea, czem & coss (sawi) 13 µg/g segar
Daun : brassica oleracea, linn var acephala dc (kubis) 43 µg/g segar
Daun : brassica oleracea, linn var capitata linn (kubis) 34 µg/g segar
Karotenoid sumber utama vitamin A dan antioksidan yang sebagian besar ada pada tanaman
radikal bebas terbentuk akibat pestisida , kurang olah raga , pencemaran di dalam makanan, polusi udara, asap rokok, sinar ultra violet yang diproduksi sinar matahari,
Kebutuhan karotenoid, beta karoten dan vitamin A terdapat pada produk makanan bisa dilihat lihat bawah ini
Kadar Vitamin C
A: tanaman B: Kadar vitamin C (mg per 100 g)
A: Umbi bengkuang B: 20,A: Jeruk B: 50-60,A: Lengkeng B: 71,
A:Sirsak B: 20,A: Leci B: 70,
Label Gizi makanan
Nilai Label Gizi untuk pasien
Zat Gizi A: B C D E F G
Zink (Zn) mg 12 5,5 8 9,4 14.7 13.9
Selenium (Se) mcg 30 5 13 19 35 40
Vitamin C mg 90 40 40 45 90 100
Vitamin E mg 15 4 6 7 15 19
Vitamin A* ) RE 600 375 400 440 800 850
Setara karoten total*) mcg 7200 4500 4800 5280 9600 10200
Setara β-karotentotal*) mcg 3600 2250 2400 2640 4800 5100
A :Satuan B:Umum C:pasien Bayi 0-6 bulan D:pasien anak 7-12 bulan
E:pasien anak 2-5 tahun F:pasien Ibu Hamil G:pasien Ibu menyusui
* Untuk memenuhi setera RAE dari karoten total, nilai RE dikali 24
* Untuk memenuhi setara RAE dari β-karoten, nilai RE dikali 12
*) Vitamin A bersumber dari makanan (non sintetik)
* Untuk Vitamin A dari sumber hewan atau retinol, 1 RE setara 1 RAE (Retinol Activity Equivalent