gangguan psikosis
gangguan psikosis merupakan salah satu jenis gangguan jiwa paling berat,
beberapa jenis gangguan psikotik, antara lain: gangguan waham induksi , gangguan skizoafektif, gangguan psikosis organik, gangguan skizophrenia, gangguan skizotipal, gangguan waham menetap, gangguan psikosis akut dan sementara, meskipun beraneka macam jenis gangguan psikosis,namun
gejala utama yang menonjol adalah cara cara berpikir yang kacau, delusi
salah paham , keliru salah pengertian ,anggapan yang salah , gangguan isi pikiran, seperti delusi kebesaran, delusi persekusi, siar pikir, sisip pikir ,percaya hal hal yang mustahil ,halusinasi kesalahan persepsi, halusinasi kesalahan dengar, kesalahan penglihatan, kesalahan penciuman kesalahan perabaan dan perilaku aneh, berdasar hasil Penelitian faktor biologis melihat berbagai factor, seperti faktor genetik, kerusakan otak, biokimia otak, penelitian di bidang ini lebih banyak difokuskan pada gangguan psikotik tahap awal atau psikosis episode pertama , contohnya, menyebut pengalaman.mereka sebagai ‘extra ordinary’, gambaran utama pengalaman psikotik adalah perasaan bingung yang berhubungan erat dengan perasaan takut , berdasar penelitian yang dimulai dari pasien dari Bangsal Jiwa, RSU prof. Dr ir .subandrio dan RS Khusus prof. Dr ir srikandi , Selanjutnya peneliti mengadakan kunjungan rumah untuk menentukan relawan yang sesuai dengan kriteria yaitu sakit yang pertama kali , berlatar belakang budaya Jawa dan tinggal bersama keluarga, Dari 75 pasien yang dikunjungi, dipilih 10. pasien yang memenuhi syarat dan bersedia siap berpartisipasi dalam penelitian,
dengan pendekatan etnografi, peneliti melakukan observasi survey interogasi wawancara dengan relawan dan wawancara mendalam dengan keluarga yang terlibat dalam kehidupan relawan, contohnya, peneliti mendatangi rumah ,sekolah, rumah saudara ,rumah teman ,tempat kerja salah satu relawan, penelitian ini berjalan selama 3 tahun, yaitu mei 2007‐2009
selain wawancara , peneliti juga memberikan tes proyektif yaitu sct (sentence completion test), dan htp (house tree tree person) ,
narasi pengalaman psikotik dari seorang pasien relawan bernama chucky,
seorang pasien wanita muda berusia 18 tahun, di rumahnya pada sebuah hunian pedalaman pelosok desa terpencil yang berjarak sekitar 40 kilometer dari kota malang , untuk menjaga privasi pasien , semua nama yang terlibat dan nama lokasi adalah bukan nama sebenarnya, bila ada nama dan lokasi yang sama maka bukan kesengajaan namun hanya kebetulan semata,
ada tema besar dari pengalaman psikotik yang dirasakan oleh chucky. , pengalaman psikotik digambarkan sebagai suatu bentuk hilangnya kendali,
penerapan kebiasaan ’memendam perasaan sakit hati di dalam’ sebagai suatu cara mengatasi masalah kehidupan, chucky bercerita bahwa beberapa bulan sebelum sakit dia mengalami konflik batin yang berasal dari masalah perbedaan sikap dengan orangtua , dan perbedaan pandangan dalam melaksanaan syariah islam dengan teman satu kampus di universitas merdeka, konflik antara chucky dan orangtua menggambarkan perbedaan pandangan antara generasi
tua yang berbudaya tradisional dan generasi muda yang modern, orangtua chucky memaksa chucky harus sudah menikah ,.di sini orangtua chucky mewakili budaya jawa tradisional , pasien mengalami tekanan jiwa ,
chucky mewakili pola gaya budaya generasi modern yang memajukan pengembangan pribadi, ingin mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan mempunyai karir , pernikahan ini yang melatar belakangi sakitnya,
sebelum sakit dia mengalami konflik berkaitan dengan pengmalan syariah
islam. sebagai muslimah yang dibesarkan dalam atmosfer jawa dan islam,
gaya religiusitas chucky cenderung lebih toleran, ini ditunjukkan oleh caranya
berpakaian selama beberapa kali pertemuan dengan peneliti. saat pertama kali bertemu, chucky tidak memakai jilbab, ia dikritik oleh teman‐
temannya karena tidak sungguh sungguh mengikuti syari’ah islam. ia tampak tertekan oleh masalah ini, hasil interpretasi tes htp. ini mengindikasikan bahwa ia suka berhubungan secara sosial dan lebih tertarik melakukan kegiatan di luar rumah, menyendiri terpaku pada pengalaman masa lalu.
mempunyai kecenderungan untuk agresif dan melawan peraturan .
chucky merasa bahwa memendam perasaan sakit hati perasaan ke dalam ikut andil sebagai penyebab sakitnya, bermacam‐macam emosi yang di simpan di dalam hati sehingga tidak terungkapkan, lalu meledak, di sini pengalaman psikotiknya
sebagai hilangnya kendali, dari bingung sampai teror, dicirikan oleh adanya persepsi terhadap dimensi ruang dan waktu yang kacau balau ,
pengalaman psikotiknya mulai muncul ketika dia mengikuti workshop sebuah lsm dimana dia merasa diejek orang lain karena ternyata dia adalah anggota yang paling muda disitu ia mulai merasakan adanya perubahan dunia di sekitarnya. dia melihat wajah anggota workshop itu berubah‐ubah. kadang tampak seperti wajah teman dekatnya, kadang berubah jadi orang asing, pada waktu perjalanan pulang ke rumah, perubahan itu menjadi semakin jelas dalam pandangan chucky, lalulintas tampak berbeda, sawah di desanya dilihat seperti padang mahsyar, dan ia menganggap rumahnya adalah
kuburan angker , perubahan persepsi anggapn terhadap lingkungan sekitar semakin lama semakin parah. ia melihat air di sumur menjadi air selokan yang kotor, suara burung‐burung didengarnya sebagai suara datangnya hari kiamat, chucky tidak mampu mengenali dirinya sendiri saat bercermin, chucky seakan hidup di dunia lain, adanya perasaan bahwa dirinya transparan, di mana ia
merasakan kehadiran sesuatu pasien lain atau mahluk lain yang mempunyai kekuatan untuk memasuki pikirannya. chucky yakin bahwa sesuatu itu dapat membaca pikirannya, chuckyj uga mengalami perubahan dalam persepsi terhadap dimensi waktu. dia merasakan masa lalu dan masa depan seolah terjadi pada saat ini, chucky yang merasa menjadi pusat perhatian seluruh
dunia, radio dan televisi membicarakan dirinya, chucky merasa
yakin bahwa ia adalah pencuri yang berubah menjadi babi dalam cerita
rakyat tentang babi ngepet, ia juga yakin bahwa ia adalah malin kundang, si anak durhaka dalam mitologi dari sumatra, chucky juga merasa menjadi tommy soeharto yang dituduh korupsi dan diadili di jakarta,
selain perasaan bersalah, perasaan bingung juga tampak jelas berkem‐
bang sebagai reaksi terhadap persepsi tentang dunia yang berubah‐ubah.
dan termanifestasi dalam tingkahlaku . ia berlari bolak‐balik di dalam rumah, mencoba mendirikan shalat. kadang berdiri, kadang membungkuk, namun tidak ada yang benar, perasaan takut ini kemudian diikuti oleh perasaan serem. dia merasa dirinya diteror. ada kemiripan antara sakit chucky dengan pengalaman pasien ‐pasien yang mengalami psikosis awal,
slendrina (28 th), pasien ibu muda dengan anak berumur satu tahun. dia bekerja di sebuah perusahaan pembuat sarung tangan, sebelum sakit, slendrina
telah lama mengalami masalah keluarga, suaminya tiba‐tiba memaksa dia untuk tinggal bersama orang tuanya. padahal di rumah mertuanya slendrina dan suaminya harus tinggal bersama dengan dua saudara yang semuanya sudah berkeluarga. jadi ada empat keluarga yang tinggal di bawah satu atap, semula slendrina berusaha menolak, akhirnya terpaksa dia mengalah. slendrina hanya bisa memendam perasaan sakit hati masalahnya di dalam hatinya sendiri. bahwa
pada suatu tengah malam jam 12 tepat , saat ia akan sembahyang di ruang sembahyang tempat kerjanya, tiba‐tiba seseorang tanpa sengaja, melempar sandal dan mengenai wajahnya, pengalaman yang kedua terjadi pada hari yang sama. saat sedang mengendarai sepeda motornya dalam perjalanan pulang, sebuah sepeda tiba‐tiba menyeberang dan bertabrakan dengannya,
jatuh dari sepeda motornya. walaupun hanya luka ringan, saat tiba di rumah
slendrina mulai menunjukkan tingkahlaku psikotik,.
fredy krueger 20 th , pasien mahasiswa mempunyai kemiripan dengan chucky pada kecenderungannya untuk menyembunyikan masalah di dalam dirinya,
keluarganya mengeluhkan bahwa fredy krueger tidak pernah mendiskusikan
masalahnya dengan keluarga , interpretasi htp‐nya membenarkan bahwa fredy krueger mempunyai kecenderungan untuk terfokus pada dirinya sendiri, cenderung melawan pasien lain, yang mengakibatkan adanya perasaan terasing. sebelum sakit, fredy krueger memendam perasaan sakit hati cukup lama permasalahan seksualitas. pada kasus fredy krueger, pengalaman kaget terjadi pada suatu tengah malam saat ia sedang.mengobrol dengan tetangga di bawah pohon durian di kuburan belakang rumahnya , tiba‐tiba, sebuah durian jatuh menimpa tepat di kepalanya, semua pasien menertawakannya karena kejadian yang tidak biasa ini, fredy krueger mulai mengalami halusinasi, setelah setahun pengobatan, fredy krueger mulai sembuh dan kuliah lagi, namun suatu hari dia hampir saja kejatuhan buah durian lagi. meskipun kali ini buah.durian itu tidak sampai mengenai.kepalanya, namun sangat mengejutkan dia, pengalaman ini sebagai penyebab penyakitnya menjadi kambuh,
martini 19 th sangat pendiam ,mempunyai kecenderungan memendam perasaan sakit hati di dalam yang paling besar, hal ini didukung oleh tes htp. tes itu
mengungkap bahwa martini mempunyai kepribadian yang sangat cenderung impulsif , agresif,introvert. ia kesulitan dalam pergaulan sosial dan cenderung hanya memberi sangat sedikit perhatian untuk pasien lain,
martini mengalami pengalaman kaget yang bersifat psikologis ,yang terjadi
ketika dia pergi ke sekolah dan keliru mengenakan pakaian seragam hari itu,
padahal dia baru saja masuk ke sekolah. hari itu martini merasa bahwa
semua pasien menertawakannya, ia menjadi sangat malu. sepulang sekolah
martini menjadi bingung, dan kemudian menjadi psikotik,
berbagai persoalan sosial psikologis, khususnya antara nilai‐nilai tradisional dengan nilai‐nilai gaya hidup modern.membangkitkan konflik.
tahap memendam perasaan sakit hati di dalam ditandai oleh upaya para relawan untuk menjaga konflik, menyembunyikan emosi dan konflik.tidak hanya merupakan kecenderungan psikologis, namun juga didasarkan pada.nilai‐nilai budaya, tujuan dari memendam perasaan sakit hati di dalam adalah untuk mendorong kehidupan yang tentrem, tenang, dan damai. di lain pihak, ada kemungkinan bahwa hal itu membuat masing masing pasien rentan.terhadap gangguan psikotik. kebiasaan memendam perasaan sakit hati di dalam sendiri sekarang ditentang oleh psikologi yang menyatakan bahwa lebih baik untuk membiarkan emosi terungkap. bahwa kaget, baik secara fisik maupun psikologis, dipandang sebagai penyebab pasien kehilangan kendali, dan karena itu memicu gangguan. dalam tahap hilang kendali, relawan menjelaskan reaksi mereka terhadap pengalaman halusinatif dan delusionalnya sebagai suatu ketakutan bahkan.teror. bagian yang tampak jelas dalam tahap ini adalah bingung. bagian ini sama dengan pengalaman pasien ‐pasien yang mengalami psikosis awal , bingung tidak hanya dipakai oleh relawan untuk menjelaskan pengalaman psikotik mereka, namun juga untuk menyebut gangguannya untuk menghindari stigma.ada suatu tema pusat mengenai kendali dalam konsepsi pasien jawa yang dapat dipakai untuk memahami gangguan psikosis. relawan diharapkan mengontrol diri dengan memendam perasaan sakit hati konflik dan berbagai persoalan sosial‐psikologis, agar pasien dapat tetap merasa tentrem.
ancaman utama dalam kondisi adalah kaget, yang merusak kendali pertahanan
masing masing pasien. saat sakit, relawan mengalami hilang kendali, yang ditandai oleh keadaan bingung, yang sebenarnya merupakan pertanda awal awal dan sekaligus sebagai gejala psikosis.
skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak yang tergolong ke dalam jenis
gangguan mental ,
pasien skizofrenia dianggap mempunyai kepribadian ganda, padahal
sebenarnya penyakit ini memengaruhi emosi, persepsi, pasien mempunyai kepribadian tunggal, skizofrenia tidak mudah untuk bisa diobati, penyakit ini mempunyai tingkat kekambuhan yang tinggi, penyakit skizofrenia ini disebabkan oleh gangguan konsentrasi neurotransmiter otak, perubahan reseptor sel-sel otak, dan kelainan otak struktural, bukan karena alasan psikologis. pasien mempunyai pemikiran, perasaan, emosi, ucapan, perilaku yang tidak normal, yang memengaruhi kehidupan, pekerjaan, kegiatan sosial, dan kemampuan untuk mengurus diri sehari-hari,
gejala penyakit ini biasanya muncul dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun, tingkat kekambuhannya sangat tinggi jika tidak dilakukan tindakan pengawasan pencegahan pengobatan perawatan ,
ciri ciri pasien yang lebih rentan terhadap Skizofrenia,yaitu
pasien yang mempunyai riwayat turunan skizofrenia dalam keluarga,
pasien yang terjangkit virus saat berada dalam kandungan,
tidak ada tindakan pencegahan yang mempunyai tingkat keberhasilan 100%,
namun kemungkinan kambuhnya penyakit ini bisa dikurangi dengan meluangkan waktu istirahat yang cukup untuk membantu menjaga kesehatan mental , menghindari penyalahgunaan obat obatan ,cara cara menghilangkan stres, menjaga pola pikir positif,
penyebab skizofrenia belum diketahui, namun kemungkinan terkait dengan lesi pada otak dan adanya masalah kelainan genetika dan ditambah faktor psikologis, bahwa struktur otak dan sistem saraf pusat dari pasien skizofrenia, sangat berbeda dengan pasien normal pada umumnya, .sekresi dopamin, neurotransmitter di otak, dari pasien skizofrenia lebih tinggi dibandingkan pasien normal pada umumnya,
pasien skizofrenia memiliki gejala ,antaralain :
gejala positif atau gejala akut merupakan pikiran pemikiran yang tidak normal, bersifat surreal, termasuk:
delusi: mempunyai suatu keyakinan yang sangat kuat terhadap suatu hal saja tanpa dasar , mempunyai suatu keyakinan yang teguh walaupun keyakinan yang dimilikinya salah dan keyakinan yang dimilikinya tidak ada bukti menyatakan membenarkan keyakinannya dan keyakinannya tidak bisa
dibenarkan dengan cara cara logika dan akal sehat, contoh jika keyakinan pasien skizofrenia bahwa bumi itu berbentuk kotak maka pasien skizofrenia tidak akan percaya kalau dirinya salah walaupun diyakinkan dengan cara cara logika dan akal sehat,
gangguan pikiran: pasien skizofrenia merasakan pikirannya tidak jelas,berubah ubah kadang bahagia senang gembira tertawa tawa kadang tiba tiba mendadak menangis sedih susah tanpa sebab apapun , kurangnya pikiran logika, bicara kacau tidak teratur, kadang tiba tiba mendadak berbicara dengan dirinya sendiri tanpa ada orang lain didekatnya,
perilaku aneh: sering ketahuan ditempat tempat umum suka berbicara dengan dirinya sendiri, berbicara dengan patung ,tembok mobil truck bus sepedamotor ,
menangis sambil tertawa terbahak bahak secara tidak terduga atau bahkan memiliki car berpakaian yang aneh,
halusinasi: pasien skizofrenia merasakan kehadiran sesuatu penampakan yang sangat nyata, namun sebenarnya di alam nyata penampakan penampakan yang dilihatnya itu sebenarnya tidak ada, sehingga pasien skizofrenia cuma hanya sekedar berkhayal berimajinasi saja tentang kemunculan penampakan itu,
gejala negatif atau gejala kronis lebih sulit untuk dikenali dibandingkan
gejala positif , gejala negatif ini antara lain:
kurangnya motivasi: hilangnya minat terhadap hal-hal di sekitarnya, bahkan
kebersihan pribadi dan perawatan diri,perawatan intensif,
penarikan diri dari sosial: menjadi tertutup diri , dingin, egois, terasing dari orang lain, berpikir dan melakukan pergerakan pergerakan lambat,
ekspresi wajah yang datar,
prosedur tes kesehatan untuk diagnosa skizofrenia, antaralain :
evaluasi psikologis: melalui tanya jawab riwayat penyakit bersama keluarga pasien ,terduga pengidap skizofrenia ,memeriksa riwayat lingkungan , melakukan survey ke tempat tinggal terduga pengidap skizofrenia percakapan, kuesioner, agar dokter bisa memahami dengan lebih dalam perasaan isi hati terduga pengidap skizofrenia ,kemudian agar dokter bisa
menganalisa gejala yang ada pada pasien, untuk mendiagnosa apakah pasien memang benar benar menderita skizofrenia atau cuma hanya sekedar berpura pura bersandiwara berakting meniru pasien berpenyakit mental lainnya, skizofrenia sudah bisa dibagi bagi lagi menjadi jenis skizofrenia tidak terorganisir, skizofrenia residual, skizofrenia paranoid, skizofrenia katatonik, dokter juga menanyakan apakah pasien sudah pernah mengonsumsi minuman beralkohol narkoba obat kimia berbahaya lain ,
analisa sampel darah, pemindaian tomografi terkomputerisasi atau mri
(pencitraan resonansi magnetik - magnetic resonance imaging) mampu
membantu dokter mengabaikan faktor gangguan fisik lain yang mungkin bisa menyebabkan pasien merasa yakin sudah memiliki penyakit skizofrenia,
dokter mungkin saja bisa menyarankan pengobatan untuk mengendalikan kecemasan , mengurang ngurangi atau menghilangkan melenyapkan gejala delusi, halusinasi, jalan pemikiran yang tidak teratur, berusaha membantu pasien agar pasien bersedia kembali ke kehidupan nyata, ada efek samping dari obat ,seperti detak jantung yang cepat, kekakuan otot, peningkatan berat badan pergerakan pergerakan lambat, tangan bergemetaran , mulut kekeringan, sembelit, kelelahan, dokter memberi resep dua jenis obat antipsikotik (obat untuk penyakit mental), yang merupakan antipsikotik atipikal (contohnya olanzapine clozapine, risperidone ) dan antipsikotik tipikal (contohnya fluphenazine,haloperidol, thioridazine ) ,
ekskalasi agresifitas pasien remaja , sebenarnya wajar dilakukan oleh pasien remaja, sebab pasien remaja pada dasarnya mempunyai karakter yang labil,cari cari kesenangan , egois, tahap pasien remaja merupakan tahap paling berisiko dalam semua tahap kehidupan seseorang, tahap pasien remaja selalu mempunyai masalah dalam keluarga seperti masalah keharmonisan, hubungan orangtua anak , keuangan, masalah percerian ,
pakar sosiologi mengatakan bahwa kenakalan pasien remaja atau juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada pasien remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. akibatnya, mereka bertingkahlaku menyimpang,
masa pasien remaja dikenal dengan istilah masa pemberontakan. pada masa-masa remaja seorang anak yang baru mengalami pubertas selalu bersifat gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, memicu banyak masalah ringan sepele, baik di dalam rumah, di sekolah, di lingkungan luar maupun di
lingkungan pergaulan . kenakalan pasien remaja sudah dikatakan melebihi batas yang sewajarnya, anak anak dibawah umur sudah belajar mengenal rokok, narkoba, free sex, tawuran , pencurian,dan tindakan kriminal lainnya yang menyimpang dari norma-norma adat istiadat peraturan yang berlaku di masyarakat sehingga berurusan dengan hukum, meskipun begitu, fenomena kenakalan pasien remaja tetap adalah sesuatu yang normal. sebab saat pasien beranjak pasien remaja, beberapa perubahan terjadi, baik dari segi fisik maupun mental, perubahan perubahan psikologis yang terjadi di antaranya
adalah para pasien remaja cenderung untuk resisten dengan segala peraturan yang membatasi kebebasannya. karena perubahan itulah pasien remaja melakukan hal-hal yang dianggap orang lain nakal ,.meskipun karena akibat adanya faktor yang alami, karena itu, peran orangtua sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian pasien remaja ini, sayangnya, tidak semua orangtua mengetahui bagaimana bersikap terhadap perubahan anaknya,tidak mengetahui bagaimana cara mendidik anaknya , tidak mengetahui bagaimana karakter sifat keinginan dan cita cita anaknya,
orang tua tidak mampu berusaha untuk memahami anaknya , sehingga
para orangtua justru dianggap membiarkan menganggap nakal adalah biasa , orang tua mengekang kebebasan anak tanpa memberikannya hak untuk anak,
para orangtua mengekang kehendak anak ,
para orangtua memiliki suatu aturan yang keras terhadap anaknya, para orangtua gagal membina mendidik anaknya, para orangtua membatasi kebebasan tingkahlaku anak-anaknya yang sesuai aturan para orangtua masing,masing, bahkan terkadang anak anak bertindak melawan para orangtua mereka, Sehingga terjadi konflik dalam keluarga,
pemberontakan atau perlawanan anak dalam keluarga memicu depresi, galau resah anak, pemicu masalah kenakalan pasien remaja diakibatkan dari berbagai macam persoalan, akibat dari salah orang tua didalam cara cara mengetahui karakterbanaknya atau orangtua yang terlampau sibuk dengan pekerjaannya, dikarenakan memilih teman pergaulan , lingkungan pergaulan yang negatif yang mempengaruhi kepribadian anak hingga dapat mengakibatkan anak terjerumus didalam pergaulan yang salah ,
pasien remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. pada masa pasien remaja manusia tidak dapat dinamakan sudah dewasa namun tidak
dapat pula dinamakan anak-anak. masa pasien remaja adalah masa peralihan manusia dari ana �anak menuju dewasa.pasien remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa,
perkembangan kognisi pasien remaja berimplikasi pada perkembangan sosialnya, Dalam lingkungan sosial pasien remaja dapat dilihat adanya dua macam gerak yaitu gerak meninggalkan diri dari keluarga dan gerak menuju teman sebaya, Gerak itu merupakan reaksi dari status interim yang dialami pasien remaja yang menunjukkan usaha pasien remaja untuk masuk kedalam lingkup sosial yang lebih luas.
bahwa pasien remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan sosial-emosional,biologis, kognitif, Batasan usia pasien remaja yang digunakan adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia pasien remaja ini dibedakan atas tiga, yaitu: 1.12 sampai 15 tahun, Masa pasien remaja awal; 2. 15 sampai 18 tahun, Masa pasien remaja pertengahan; 3. 18 sampai 21 tahun, Masa pasien remaja akhir,
pasien remaja adalah suatu masa-masa transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun, Masa pasien remaja bermula pada perubahan perubahan biologis mental psikologis yang cepat, perkembangan karakteristik keinginan harapan cita cita angan angan kesenangan,hobi,bakat,Pada perkembangan ini, pencapaian keahlian kemampuan kecerdasan kepintaran kepandaian atau kemandirian dan identitas yang menonjol akan ditampilkan ,
(perkembangan dalam hal pola pemikiran apakah akan semakin logis, atau abstrak, idealistis apakah akan menjadi karakter pemimpin atau bawahan ) dan semakin banyak ekpresi lain didalam atau di luar lingkungan keluarga didalam atau di luar lingkungan sekolah ,didalam atau di luar lingkungan pergaulan sehari harinya, pasien remaja bersikap bergaya remaja pada umumnya bukan seperti perilaku anak anak atau perilaku orang tua , karena pasien remaja sudah tidak memiliki sifat kekanakan maupun terlalu bijaksana bagaikan perilaku orang tua terutama karakter tokoh agama psikolog guru pendidik pemberi comtoh , perilaku golongan anak anak dibawah usia 15 tahun sangat berbeda dengan perilaku pasien remaja namun perilaku pasien remaja tidak bisa berada dalam golongan dewasa atau tua,
ciri-ciri pasien remaja usianya antara 12 sampai 20 tahun dibagi dalam tiga tahap yaitu; Adolensi dini, adolensi menengah, dan adolensi akhir.
Penjelasan ketiga tahap ini sebagai berikut:
a. Adolensi awal
tahap ini berarti preokupasi seksual yang meninggi naik hingga ada dipuncak kenikmatan yang menurunkan daya kreatif ketekunan, mulai memisahkan diri dari lingkungan agama sekolah dan orang tuanya dan membentuk
komunitas kelompok kawan pergaulan bebas yang menghalalkan segala macam bentuk perilaku memuja kebebasan kesenangan sehingga tingkah
laku kurang dapat dipertanggungjawabkan Seperti tingkahlaku di luar kebiasaan, delikuen, defresif ,merokok,minuman keras, narkotika ,obat obatan kimia berbahaya, berjudi, bermain video game,seks bebas, bergadang hingga malam malam namun semua itu hanya cuma sekedar main main untuk mencari hiburan saja tidak ada dari mereka yang serius sampai menjadi perokok pemabuk pecandu narkotika penjudi pemain game pemerkosa yang sejati sebenarnya ,
b. Adolensi menengah
tahap ini yaitu Hubungan batin dengan apa yang sudah mereka dapatkan dicita citakan sudah mulai meningkat meninggi naik hingga ada dipuncak kenikmatan ,fantasi dan fanatisme terhadap berbagai halusinasi delusi ilusi fatamorgana khayalan yang sementara dan tidak nyata mulai dirasakan bagaikan ada dialam nyata didunia,
c. Adolesensi akhir
Pada masa ini pasien mulai benar benar lebih mantap dalam ruang penghayatannya Ia akan bersifat menerima mengerti
malahan sudah mulai menghargai orang lain dalam kondisi ini, pasien sangat memerlukan bimbingan dengan baik adil bijaksana , dari orang-orang guru agama , guru pembimbing di sekitarnya yang bisa menuntun mengarahkan menunjukkan tujuan hidup manusia didunia,
bahwa perubahan mental moral spiritual rohani sudah mulai timbul, pasien remaja telah mulai mencoba berfikir abstrak ,
Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis yang satu dengan yang lain tidak dalam keadaan seimbang akibatnya anak sering mengalami pertentangan
batin dan gangguan pemikiran dinamakan gangguan integrasi. Kehidupan sosial anak pasien remaja mengakibatkan mereka berusaha melepaskan diri fihak manapun, meskipun di sisi lain masih tergantung pada orang lain ,
Dengan demikian terjadi pertentangan antara hasrat kebebasan dan perasan tergantung dengan orang tua, pada masa pasien remaja akhir umumnya telah
mulai mencari cari dan merasakan nilai-nilai hidup, cinta, persahabatan, agama, kesusilaan, kebenaran dan kebaikan. Masa ini biasa dinamakan masa
pembentukan dan menentuan nilai dan citacita, anak mulai berfikir tentang tanggung jawab sosial, agama moral, anak mulai berpandangan realistik, mulai
mengarahkan perhatian pada teman hidupnya pada karir pekerjaan uang , kematangan jasmani dan rohani, mempunyai keyakinan dan pendirian yang tetap dan berusaha mengabdikan diri dimasyarakat , ini semua ciri pasien remaja yang menonjol, yang sudah hampir masuk ke masa masa dewasa,
kebanyakan pada masa remaja akhir maka kemampuan kognitif nya sudah mulai berkembang, sehingga pasien remaja tidak hanya mampu membentuk pengertian mengenai apa yang ada dalam pikirannya, namun pasien remaja akan berusaha untuk mengetahui pikiran orang lain tentang tentang dirinya ,
oleh karena itu tanggapan dan penilaian orang lain tentang diri masingmasing akan dapat berpengaruh pada bagaimana masingmasing menilai dirinya sendiri,
sedang pasien remaja nakal biasanya mempunyai sifat memberontak, ambivalen terhadap otoritas, mendendam, curiga, implusif dan menunjukan kendali batin yang kurang, mendukung perkembangan konsep diri yang negatif. kebanyakan pasien remaja ini dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis dan mempunyai konsep diri negatif kemungkinan mempunyai kecenderungan yang lebih besar menjadi pasien remaja nakal dibandingkan pasien remaja yang dibesarkan dalam keluarga harmonis dan mempunyai konsep diri positif, Ciri perkembangan psikologis pasien remaja tipe ini adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat frustasi depresi gelisah cemas tanpa ada sebab jelas ,sedih, putus asa ,berpikiran jangka pendek, melawan dan memberontak,Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh adanya konflik peran yang sedang dialami pasien remaja.
emosi pada masa pasien remaja jenis tipe ini masih sangat labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat pasien remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali kemudian kadang kadang berubah sangat bahagia senang gembira , Emosi pasien remaja jenis ini lebih
kuat menguasai diri sendiri dibandingkan peran pikiran yang realistis, emosi pasien remaja tenggelam dan munculnya adalah ada pengaruh tuntutan orang tua dan masyarakat, yang akhirnya memaksa mendorong pasien remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinya yang baru, kecerdasan
emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial pasien remaja, Bertambahnya ketegangan emosional membuat penyesuaian terhadap pribadi dan sosial pasien remaja, pasien remaja akhir mulai bersikap kritis seleksi dan tidak bersedia begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, pasien remaja akhir akan selalu menanyakan alasan mengapa sesuatu
perintah dianjurkan atau dilarang, pasien remaja tipe ini tidak mudah diyakinkan tanpa ada penjelasan nyata logis dan jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada pasien remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat juga memahami, dan terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat,
pasien remaja akhir sering mengalami dilema keraguan kebingungan ketidaktahuan yang sangat besar antara pilihan untuk mengikuti kehendak orang tua atau mengikuti kehendaknya sendiri. Situasi ini dinamakan dengan
ambivalensi dan hal ini akan menimbulkan gangguan mental pada diri pasien remaja, gangguan mental ini akan mempengaruhi pasien remaja dalam berperilaku dalam usahanya untuk mandiri, sehingga sering menimbulkan
hambatan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya, bahkan dalam beberapa kasus tidak jarang pasien remaja menjadi frustasi dan
memendam kemarahan yang mendalam kepada orang tuanya dan orang lain disekitarnya, kemarahan itu seringkali di ungkapkan di nyatakan dengan tingkahlaku tingkahlaku yang aneh terhadap orang tua maupun orang
lain yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya,
Kenakalan pasien remaja (Juvenile Delinquency) yaitu tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak muda, yang merupakan pelampiasan dari tanda gejala sakit rohani psikologis mental spiritual (Patologis) anak anak dan pasien remaja yang disebabkan oleh satu bentuk respon akibat kekacauan pikiran sehingga mereka itu tidak sadar telah memiliki bentuk tingkah laku yang aneh yang menyimpang,
Pengaruh lingkungan sosial jahat yang negatif sekitarnya dan kultural negatif sangat memainkan peran yang besar dalam usaha usaha pembentukan atau pengkondisian tingkah laku criminal anak anak pasien remaja.
tingkahlaku anak-anak pasien remaja yang sudah dibentuk oleh pengaruh lingkungan sosial jahat yang negatif akan menunjukkan tanda-tanda tidak
adanya konformitas terhadap norma-norma sosial, mayoritas kenakalan pasien remaja akan sangat mudah dibentuk saat anak sanpai berusia 21 tahun. sehingga angka tertinggi tindakan kejahatan ada pada usia 15–19 tahun, dan sesudah umur 22 tahun kasus kejahatan yang dilakukan oleh
pasien remaja akan menurun drastis,
untuk alasan hukum dilakukan pembedaan antara pelanggaran
indeks dan pelanggaran status: pelanggaran indeks (index offenses); adalah tindakan kriminal yang dilakukan oleh pasien remaja maupun orang dewasa, seperti pemberontakan, kudeta ,perusakan ,perampokan, tindak penyerangan, pemerkosaan, pembunuhan. pelanggaran status (status offenses); adalah
tindakan yang tidak seserius pelanggaran indeks, seperti melarikan diri, membolos, minum minuman keras dibawah usia yang diperbolehkan, hubungan seks bebas dan anak yang tidak dapat dikendalikan. tindakan ini
dilakukan pasien remaja dibawah usia tertentu yang membuat mereka dapat digolongkan sebagai .pelaku pelanggaran pasien remaja,
banyak jenis tingkah laku yang dianggap termasuk kenakalan dan dimasukkan
dalam penggolongan tingkah laku tidak normal yang digunakan secara meluas.gangguan tingkah laku (conduct disorder) adalah istilah diagnosa psikiatri yang digunakan bila sejumlah tingkah laku seperti berbohong ,membolos, melarikan diri, pembakaran, menganiyaya binatang, membobol masuk tanpa ijin, perkelahian Muncul dalam kurun waktu 6 bulan. Bila tiga atau lebih tingkah laku itu muncul sebelum usia 15 tahun dan anak atau pasien remaja itu dianggap tidak dapat diatur diarahkan di atasi atau diluar kendali, maka diagnosa klinisnya adalah gangguan tingkah laku,
anak-anak dan pasien remaja yang melakukan hal-hal yang merusak atau
mengakibatkan kerugian bagi orang lain. maka para psikiater mendiagnosis mereka sebagai conduct disorder. bila tingkah laku demikian membuat para pasien remaja melakukan tindakan ilegal, masyarakat menganggap mereka pelaku kejahatan (delinquents),
kenakalan pasien remaja mungkin juga ada berhubungan erat dengan hormon pertumbuhan yang fluktuatif sebagai pemicu tambahan , sehingga mengakibatkan tingkahlaku pasien remaja tidak bisa diperbaiki disadarkan dibina dididik sama sekali , ada sangat banyak faktor lain yang tidak bisa diketahui hingga saat ini yang mengakibatkan tingginya angka kriminalitas di kalangan pasien remaja kenakalan pasien remaja dibagi kedalam tiga tingkatan, yaitu: 1. kenakalan sepele , seperti suka berbohong berpura pura hanya cuma sekedar pada sesama teman temannya , suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah bersama teman teman tanpa ijin pamit untuk bermain diluar rumah , tidak berniat serius sekolah ,malas belajar ,malas bekerja,suka melamun, suka makan makanan yang tidak sehat ,suka berbicara kotor tidak sopan, tidak pernah mandi gosok gigi atau hal hal yang bisa merugikan kesehatan sendiri, menonton film dewasa hingga larut malam, tidak menghormati orang tua jika dinasihati yang pada hakekatnya bertujuan untuk menunjukkan rasa keingin tahuan akan apa yang dialami 2. kenakalan yang menjurus seperti mengendarai mobil motor dengan kondisi mabuk mabukan minum alkohol berlebihan ,mencuri kecil kecilan di pasar supermarket, mengambil barang orang tua , membully, merendahkan martabat harga diri orang lain, coba coba penyalahgunaan narkotika, yang pada hakekatnya bertujuan untuk bersenang senang,
3. kenakalan khusus seperti melakukan hubungan seks , membunuh ,memperkosa ,berjudi, pengeroyokan, penganiyayaan,merampok yang pada hakekatnya bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau kelompok,
Pelaku kriminalitas dinamakan seorang kriminal, Selama kesalahan seorang kriminal belum divonis ditetapkan oleh hakim, maka orang ini dinamakan seorang terpidana terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: pasien tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti.
kenakalan pasien remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berhubungan dengan norma-norma hukum, yaitu: 1. Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial dan tidak diatur dalam undang-undang, sehingga tidak
dapat digolongkan sebagai pelanggar hukum, 2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila
dilakukan orang dewasa,
kriminalitas atau kejahatan serius itu bukan hanya merupakan akibat adanya faktor peristiwa herediter (bawaan sejak lahir, warisan gen turun temurun dari nenekmoyang ras etnis ) namun juga akibat adanya faktor Tindakan respon refleks pelaku terhadap lingkungan ,
tindak kejahatan bisa dilakukan secara sadar atau tidak sadar , contohnya, tindak kejahatan yang didorong oleh impuls-impuls yang sangat
hebat, didera oleh rentetan dorongan-dorongan paksaan yang sudah sangat kuat (kompulsi-kompulsi), ditambah oleh obsesi-obsesi atau alasan ada desakan batin untuk bisa melangsungkan kehidupannya sendiri, atau pemenuhan kebutuhan hidup seperti mencuri menipu karena faktor kemiskinan yang sudah parah, kejahatan bisa juga dilakukan secara tidak sadar sama sekali atau tidak sengaja untuk melakukan karena reflek naluri contohnya menabrak orang hingga tewas akibat mengantuk kerusakan mesin , atau kesalahan orang yang ditabrak tidak hati hati menyeberang , karena terpaksa untuk mempertahankan hidupnya seperti pegawai bank yang harus terpaksa mengikuti kehendak perampok sebab mendapat ancaman dari perampok yang akan membobol brangkas bank , atau pasien harus berkelahi melawan dan terpaksa membalas menyerang membunuh perampok yang akan membunuhnya , dokter yang harus terpaksa mengaputasi organ badan pasien akibat kanker kronis,
sebenarnya motivasi para pasien remaja dalam melakukan tindak kriminalitas sering lebih sederhana dan mudah dipahami contohnya: pencurian perampokan yang dilakukan oleh seorang pasien remaja, hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya ,
kejahatan bisa dilakukan oleh orang tertentu , dimanapun dan kriminalitas nampaknya kebanyakan dilakukan oleh pasien karena desakan kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi, kejahatan seperti pemerkosaan penipuan penodong,an perampasan, perampokan dapat dipelajari dari buku buku ,artikel diinternet , film, tanpa adanya buku buku ,artikel diinternet , film tentu
kriminalitas akan selalu gagal ,
kriminalitas kejahatan sekarang ini, sudah dapat dikatakan kriminal murni yang dilakukan oleh pelaku,alasan karena faktor desakan kebutuhan hidup hanya cuma sekedar merupakan dalih alasan yang selalu diungkapkan semua pelaku dalam melakukan aksinya, namun jika para pelaku kriminalitas ringan bebas maka kejahatan akan terulang bahkan yang terjadi adalah para pelaku kriminalitas ringan yang sudah bebas akan membentuk komunitas kelompok yang merencanakan kriminalitas yang lebih serius yang merupakan bentuk pergerakan pergerakan baru berkembang menjadi sindikat besar terorganisir secara berkelompok, dengan target besar dan dengan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya,berbekal pengalaman yang didapat sebelumnya ,berbekal pengetahuan tentang cara cara merampok dari buku buku ,artikel diinternet , film maka kejahatan ini akan berhasil jika dilakukan oleh orang orang tertentu sehingga tidak mudah diungkap contohnya sudah ada banyak yang terjadi hingga sekarang,
adapun kejahatan yang sering marak dilakukan anak pasien remaja
adalah pemerkosaan pemerkosaan ,sebab kejahatan ini dianggap mudah dipelajari dan mudah dilakukan oleh pelaku kejahatan usia pasien remaja yang bermodalkan keberanian dan nekat yang hanya bertujuan untuk kesenangan,
adapun kejahatan yang sering marak dilakukan orang dewasa
adalah perampokan sebab kejahatan ini memerlukan keahlian strategi perencanaan matang yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa yang memiliki kepandaian tinggi, hasil hasil dari kejahatannya itu, mudah
juga untuk di-uangkan atau dijual langsung, dan uang hasil aksi kejahatannya biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan dirinya sendiri, seperti beli rumah mobil bus truck , beli saham beli tanah sawah untuk membuka usaha bisnis besar,seperti pabrik ,perusahaan angkutan barang dan jasa ,
tingkahlaku pasien remaja bisa disebabkan oleh faktor dari pasien remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
faktor internal:
1. krisis identitas: perubahan biologis dan sosiologis pada diri pasien remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. kedua, tercapainya identitas peran. kenakalan ramaja terjadi .karena pasien remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua,
2. kendali diri yang lemah: pasien remaja yang tidak bisa membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima , begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku itu, namun tidak bisa mengembangkan kendali diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
faktor eksternal:
tidak adanya hubungan baik atau komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar teman bergaul memicu tingkahlaku negatif
pendidikan yang salah di keluarga , seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, penolakan terhadap eksistensi anak,
hubungan teman sebaya yang kurang baik atau pengaruh pergaulan,
kenakalan pasien remaja bisa akibat tidak berfungsinya keluarga dan atau ketidak berfungsinya sosial masyarakat. keluarga gagal dalam mendidik pasien remaja nsehingga mengakibatkan mereka melakukan tindakan penyimpangan ,
keluarga merupakan elemen penting dalam melakukan sosialisasi nilai, norma, dan tujuan-tujuan yang disepakati dalam masyarakat, dan tingginya angka kriminalitas pasien remaja sebagai nkonsekuensi dari tidak berjalannya aturan dan norma yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai kesalahan keluarga, keluarga merupakan lingkungan primer pada setiap masingmasing anak , sebelum anak mengenal lingkungan yang luas, ia terlebih dahulu
mengenal lingkungan keluarganya. karena itu sebelum anak-anak mengenal norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, pertama kali anak akan menyerap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di keluarganya untuk dijadikan bagian
dari kepribadiannya.orang tua berperan penting dalam pasien remaja, baik yang memberi efek positif maupun negatif. hal ini menunjukkan bahwa orang tua masih merupakan lingkungan yang sangat penting bagi pasien remaja.
teman sepermainan memegang peran penting dalam meningkatnya angka kriminalitas di kalangan pasien remaja.
rincian kondisi keluarga yang merupakan sumber stres pada anak dan pasien remaja: hubungan buruk atau dingin antara ayah dan ibu, ada gangguan fisik atau mental dalam keluarga, cara pendidikan anak yang berbeda oleh
kedua orang tua , campur tangan atau perhatian yang berlebihan dari orang tua kepada anak, sikap orang tua yang dingin dan tak acuh terhadap anak
kurang stimuli kognitif atau sosial,kondisi sekolah yang tidak baik dapat mengganggu belajar-mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat
memberikan peluang pada anak didik untuk bertingkahlaku menyimpang. kondisi sekolah yang tidak baik itu, antara lain: sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai, kuantitas dan kualitas tenaga guru yang tidak memadai, kuantitas dan kualitas pengajar nekstrakulikuler yang kurang memadai
dalam hal membimbing dan membina anak didiknya,kesejahteraan guru yang tidak memadai, kurikulum sekolah yang perlu ditinjau kembali, lokasi sekolah di daerah rawan, faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan dapat menjadi faktor yang kondusif bagi anak/pasien remaja untuk bertingkahlaku menyimpang. faktor kerawanan msyarakat dan faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas).
cara cara mengatasi kenakalan pasien remaja terutama pada lingkungan dalam keluarga, yaitu :
pada saat anda dan anak pasien remaja tenang, maka bicarakanlah tentang aturan di rumah juga konsekuensinya, bicarakan dengan alasan yang masuk
akal. jika anak pasien remaja tidak sepakat, maka berdiskusilah. jadikan aturan dan konsekuensi yang dibuat sebagai keputusan bersama.
mengungkap ada apa di balik kenakalan pasien remaja, para orangtua cenderung akan menghakimi anak pasien remaja atas apa yang
dilakukannya tanpa mengetahui ada masalah apa di baliknya. bersikap seperti
itu tidaklah adil bagi anak. jadi, sebelum menghakimi anak yang berbuat nakal, tanya baik-baik apa yang sebenarnya terjadi, temukan cara redakan marah
karena perubahan hormon, pasien remaja akan cenderung cepat marah. tugas orangtua adalah mengetahui bagaimana cara untuk meredakan marah
pada anak itu. membiasakan mereka dengan mendengarkan musik, makan makan ,rekreasi , minum minum, bermain game,
terkadang, orangtua sibuk sendiri. hanya memberikan uang pada anaknya tapi tidak memberikannya kasih sayang. ini memberi peluang kenakalan pasien remaja, ayah dapat mengajak anak untuk melihat pertandingan sepak bola,
ketika orangtua sedang berbicara dengan anak, hindarilah ucapan-ucapan yang sifatnya menghakimi, mengejek, menghina ,menyela mengkritik. sebab, seorang pasien remaja sangat mudah tersinggung, bahkan oleh hal.hal yang sifatnya remeh. dengan melakukan ini, maka anak pasien remaja anda akan merasa tidak dihakimi dimusuhi,diusir , usaha yang dilakukan dalam menanggulangi tingkahlaku kenakalan pasien remaja dapat dikelompokkan menjadi tindakan pencegahan (preventif), pengentasan (curative), pembetulan (corrective), dan penjagaan atau pemeliharaan (preservative).
yang dilakukan dengan cara:
menciptakan keluarga yang harmonis, terbuka dan jauh dari kekacauan,
indakan ini lebih mendekatkan hubungan orang tua dengan anaknya,
memberikan kemerdekaan kepada anak untuk mengemukakan
pendapatnya dalam batas-batas kewajaran tertentu. dengan tindakan
seperti ini, anak-anak dapat berani untuk menentukan langkahnya, tanpa
ada keraguan dan paksaan dari berbagai pihak. sehingga mereka dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan.
orang tua berbagi pengalaman, cerita dan informasi kepada anak-anak
sehingga mereka dapat memilih figure dan sikap yang cocok dijadikan pegangan dalam bertingkah laku, memperlihatkan sikap-sikap yang pantas dan dapat diteladani oleh anak-anak ,menegakkan disiplin sekolah yang wajar
dan dapat diterima siswa ,disiplin yang baik dan wajar dapat diterapkan dengan pembentukan aturan-aturan yang sesuai dan tidak merugikan berbagai pihak,
pelaksanaan peraturan dengan adil dan tidak pandang bulu, dengan cara memberikan sangsi yang sesuai terhadap semua siswa yang melanggar peraturan tanpa melihat keadaan orang tua siswa itu
menegur pasien remaja-pasien remaja yang sedang melakukan tindakan-tindakan yang telah melanggar norma.menjadi teladan yang baik bagi pasien remaja pasien remaja yang tinggal di lingkungan nya,mengadakan kegiatan kepemudaan di lingkungan tempat tinggal. kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan melibatkan pasien remaja-pasien remaja ,mengadakan kegiatan ceramah agama yang dilakukan di lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal,