Selasa, 05 April 2022

penyakit dalam O



OSTEOPOROSIS

Osteoporosis yaitu  berkurangnya kepadatan tulang , sehingga tulang menjadi rapuh  mudah patah,
Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti fosfat dan kalsium sehingga tulang  keras dan padat,
Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh membutuhkan   kalsium dan mineral , tidak hanya itu tubuh juga  harus mampu   memproduksi  hormon seperti hormon estrogen pada wanita dan hormon  testosteron pada lakilaki , hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, hormon kalsitonin, tubuh juga  harus mampu   memproduksi  vitamin D  yang berfungsi untuk menyerap kalsium yang berasal  dari makanan kemudian  memasukkan ke dalam tulang,
tulang meningkatkan kepadatan tulangnya  sampai tercapai kepadatan maksimal saat  pasien  usia 30 tahun ,  sesudah  itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan lahan,
namun bila  tubuh tidak lagi  mampu menjaga  kompoisisi kadar  kandungan mineral dalam tulang, maka tulang lama kelamaan  menjadi kurang padat dan akhirnya  maka  terjadilah osteoporosis,
- Osteoporosis postmenopausal dapat  terjadi karena kekurangan estrogen  atau hormon   wanita  yang  mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita,
 gangguan ini  dialami  pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun,
Tidak semua wanita menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini dibandingkan  wanita kulit hitam,
- Osteoporosis senilis merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang disebabkan  dengan bertambahnya  usia dan ketidakseimbangan antara  kecepatan kematian sel sel  tulang  lama dan pembentukan  sel sel  tulang yang baru,
Senilis  ini hanya dialami pasien  di usia tua,   diatas 70 tahun ,
- Osteoporosis sekunder  Dialami  penderita osteoporosis penyakit ini   disebabkan oleh dampak negatif  obat-obatan,  gagal ginjal kronis ,  kelainan hormonal terutama kelainan hormon  tiroid, kelainan hormon  paratiroid dan kelainan hormon adrenal,  overdosis penyalahgunaan  obat-obatan anti-kejang , hormon tiroid , kortikosteroid, barbiturat,
- Osteoporosis juvenil idiopatik yaitu  jenis osteoporosis yang penyebabnya belum  diketahui,
 pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala apapun,
bila  kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka gejalanya nyeri tulang dan kelainan bentuk,
kolaps tulang belakang mengakibatkan nyeri punggung menahun. tulang belakang yang rapuh dapat  mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan.
 nyeri timbul  tiba-tiba dan dirasakan di area tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri bila  pasien  berdiri ,
bila tulang tulang manusia itu  disentuh,  maka di area yang disentuh   akan terasa sakit, namun tiba tiba   rasa sakit ini  menghilang lama kelamaan,
bila   tulang belakang rapuh , maka akan terbentuk kelengkungan aneh tetapi nyata ,  di  tulang belakang (punuk dowager), ini  menyebabkan ketegangan otot dan nyeri tulang,
tulang  tulang  patah   disebabkan adanya   tekanan yang ringan atau karena jatuh.salah satu jenis  patah tulang yaitu  patah tulang panggul, lainnya yaitu
 patah tulang lengan (radius) di area  persambungannya dengan pergelangan tangan, dinamakan  fraktur colles. namun kebanyakan  pada akhirnya  penderita osteoporosis yang mengalami  patah tulang cenderung  dapat sembuh  secara perlahanlahan ,
untuk mendiagnosa  pasien  yang mengalami patah tulang, diagnosa  osteoporosis dilakukan  berdasarkan gejala, pemeriksaan pemeriksaan  hasil  rontgen tulang,
pemeriksaan osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang memeriksa  kepadatan tulang,
dengan DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). pemeriksaan ini paling akurat  aman dan tidak menimbulkan efek samping ,  DXA  berguna untuk:
penderita yang diagnosisnya belum pasti,
penderita yang hasil pengobatannya harus sesuai dosis,
wanita yang  menderita osteoporosis,
pengobatan osteoporosis:
Tujuan pengobatan yaitu untuk  meningkatkan kepadatan tulang,
obat anabolik teriparatide,obat -obatan  untuk  antiresorbsi antara lain bisphosphonate ,alendronat , risedronate , ibandronate , zoledronic , obat obatan selektif reseptor estrogen seperti denosumab,raloxifene , calcitonin ,
mengkonsumsi kalsium dan vitamin D,obat Bifosfonat  untuk mengobati osteoporosis,
Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis diberikan  estrogen bersama  progesteron  atau alendronat, yang  memperlambat  penyakitnya,
agar  diserap tubuh maka obat alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain,obat alendronat  mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya.
obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien  yang mengalami  kesulitan menelan atau pasien  yang  mempunyai  penyakit kerongkongan dan lambung ,
obat Alendronat berfungsi,antaralain:
Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause,
Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul,
Mengurangi dampak patah tulang,
obat kalsitonin  suntikan atau semprot hidung untuk pasien  yang menderita patah tulang belakang  disertai nyeri,
tambahan  obat obatan  fluorida dapat  meningkatkan kepadatan tulang. namun  tulang akan  mengalami kelainan dan menjadi rapuh,
Jika kadar testosteronnya pasie laki laki   rendah, maka  diberikan testosteron,
Patah tulang panggul  diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan  digips atau  dengan pembedahan,
Pada kolaps tulang belakang dengan  nyeri punggung maka diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace ,
pencegahan osteoporosis dilakukan dengan  cara :
rajin rutin secara teratur  mengkonsumsi suplemen  kalsium  sebelum usia 30,
rajin rutin secara teratur  melakukan olah raga angkat  besi  secara bertahap ,
rajin rutin secara teratur  mengkonsumsi   2 gelas susu dengan  tambahan  suplemen vitamin D setiap  pagi  hari  sebelum makan   dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium,
rajin rutin secara teratur  melakukan olah raga berenang  terbukti meningkatkan kepadatan tulang,
estrogen terbukti mampu  membantu mempertahankan kepadatan tulang tulang   wanita jika  sering diminum bersamaan dengan progesteron,
Terapi sulih estrogen   efektif dimulai dalam 4-6 tahun sesudah  menopause; namun  jika baru dimulai lebih dari 6 tahun sesudah  menopause, masih dapat  memperlambat kerapuhan tulang ,
.obat   bisfosfonat ( alendronat),  bersamaan dengan terapi sulih hormon
obat  Raloksifen mirip estrogen namun  kurang efektif dibandingkan  estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, namun  tidak ada  efek samping terhadap payudara dan  rahim,