Kamis, 16 Juli 2020

obat huruf D

 

DABIGATRAN

dabigatran yaitu  obat antikoagulan atau pengencer darah  untuk mengurangi dampak  darah menggumpal yang  mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah,
obat ini  untuk  mengatasi  stroke pada penderita fibrilasi atrium, salah gangguan irama jantung,
obat ini  menghambat aktivitas pembekuan darah sehingga mencegah sel darah menggumpal dan menyumbat pembuluh darah,
obat ini  untuk  mengatasi  penyumbatan di pembuluh darah vena di paru-paru (emboli paru) atau di  tungkai (deep vein thrombosis)  terutama untuk pasien yang akan menjalani operasi penggantian sendi lutut dan  panggul ,
merek dagang: pradaxa,
golongan antikoagulan
kategori obat resep
bentuk kapsul
untuk  dewasa dan lanjut usia,
hasil penelitian  ada   efek samping  pada  janin,  namun belum ada penelitian   pada wanita  hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,belum diketahui apakah dabigatran   bisa  terserap ke dalam asi atau tidak,
 anak-anak tidak disarankan mengonsumsi obat ini,
pemberian dabigatran bagi pasien  lanjut usia   75 tahun atau lebih akan  memicu  risiko perdarahan,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika  pasien  sedang menderita gangguan saluran pencernaangangguan fungsi ginjal, penyakit hati, gangguan pembekuan darah,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika    sedang menjalani prosedur cuci darah (hemodialisis), baru menjalani penggantian katup jantung, atau baru menjalani operasi tulang belakang,mata, otak, 
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika    sedang mengonsumsi suplemen jamu   produk herba,
Dosis
untuk  fibrilasi atrium dosis  dewasa: 150 mg, 2 kali sehari. dosis dikurangi menjadi 110 mg, 2  kali sehari bila   diberikan bersama obat verapamil ,
untuk  fibrilasi atrium dosis pasien lanjut usia  75 tahun atau lebih: 110 mg, dua kali sehari,
untuk   mencegah deep vein thrombosis pascaoperasi    dosis  pasien  lanjut usia : dosis pertama  yaitu  75 mg yang diberikan 1-4 jam sesudah  operasi. diteruskan  dengan 150 mg, 1 kali sehari selama 10 hari (sesudah  operasi lutut), atau 28-35 hari (setelah operasi panggul).
untuk   mencegah deep vein thrombosis pascaoperasi    dosis  dewasa: pertama   adalah 110 mg yang diberikan 1-4 jam sesudah   operasi. kemudian  220 mg, 1  kali sehari selama 10 hari (sesudah   operasi lutut), atau 28-35 hari (sesudah  operasi panggul). dosis dikurangi menjadi 150 mg, 1  kali sehari, bila  diberikan bersama verapamil,amodarone, quinidine,
 jangan menambahkan atau mengurangi dosis dabigatran tanpa seizin dokter ,
kapsul dabigatran bisa  dikonsumsi sebelum atau setelah makan.  usahakan  mengonsumsi dabigatran pada jam yang sama setiap harinya ,
interaksi obat:
efek interaksi obat akan muncul  jika  dabigatran  bersama sama  dengan :
jika  dabigatran  dikonsumsi  bersama rifampicin carbamazepine, phenytoin, akan  menurunkan efek dabigatran,
jika  dabigatran  dikonsumsi  bersama tacrolimus  , ciclosporin, itraconazole, ketoconazole akan  menaikkan efek dabigatran,
jika  dabigatran  dikonsumsi  bersama  obat antiinflamasi nonsteroid (oains), obat pengencer darah lainnya  akan  meningkatkan risiko perdarahan,
jika  dabigatran  dikonsumsi  bersama  clarithromycin  akan meningkatkan kadar serum dabigatran,
efek samping namun  tidak semua pasien  mengalaminya, antaralain:
sesak napas, jantung berdebar, dan wajah pucat ,tanda-tanda mengalami anemia
nyeri perut ,  gangguan pada saluran pencernaan, pusing ,
mual, muntah,  tidak enak badan, lelah,
hentikan pemakaian obat  jika mengalami :
sulit berbicara,napas berbunyi atau mengi, sesak napas, ruam kulit  gatal, bengkak, merah,  kulit terkelupaspembengkakan pada wajah ,pembengkakan  tenggorokan,






DEXAMETHASONE

Dexamethasone   yaitu  obat untuk mengatasi  penyakit autoimun, peradangan, reaksi alergi, dan dan penyakit autoimun,  dengan mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh,  seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami, dexamethasone yang telah dipakai  dalam  jangka waktu lama  tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.  dosis dexamethasone  akan diturunkan secara bertahap sebelum menghentikan obat ini,
merek dagang dexamethasone: cendo xitrol, exitrol, dextaco, dextamine,dextaf, dexamethasone, cortidex, dexaharsen, tobroson,
golongan kortikosteroid,
kategori obat resep,
untuk dewasa dan anak-anak,
Bentuk obat: tablet,
hasil penelitian  ada   efek samping  pada  janin,  namun belum ada penelitian   pada wanita  hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,
dexamethasone dapat terserap ke dalam ASI, namun  tidak boleh dikonsumsi  selama menyusui kecuali ijin dokter,
bentuk obat : tetes mata,  injeksi (suntik),tablet, sirup, salep mata,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika    sedang
 memiliki alergi pada makanan  atau obat,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika memiliki gangguan mental,  gangguan sistem pencernaan,riwayat TBC, herpes, infeksi jamur, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit mata, osteoporosis, gangguan pembekuan darah,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter jika  menjalani vaksinasi  sebab bisa   memicu komplikasi ,
sebelum  mengonsumsi obat ini  konsultasikan dengan dokter terutama bagi  pasien lanjut usia  sebab  akan  berisiko mengalami efek samping, terutama osteoporosis,
mengonsumsi   dexamethasone  dengan minuman beralkohol  dapat menyebabkan perdarahan lambung , mengonsumsi   dexamethasone
 dalam jangka waktu lama   dapat mengakibatkan  tumbuh kembang anak menjadi terhambat,
Dosis dexamethasone :
untuk mengatasi  multiple sclerosis
Dewasa: dosis pertama  30 mg per hari selama 1 minggu, diikuti 4-12 mg per hari selama 1 bulan  ,
Bentuk obat: tetes mata ,
untuk mengatasi   radang mata
Dewasa  dewasa   1 tetes, 4-6 kali per hari,
untuk  mengatasi peradangan dan penyakit autoimun  dosis 
Dewasa: 0,5-9 mg per hari. Dosis maksimal 1,5 mg per hari,
Anak-anak: dosis pertama   0,02-0,3 mg/kg berat bdan  /hari, dibagi ke dalam 3-4 konsumsi. Dosis akan disesuaikan dengan  keparahan ,
 dexamethasone dapat diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah dengan dosis ditentukan oleh dokter,   untuk radang sendi, dexamethasone  disuntikan langsung ke sendi yang  meradang,
interaksi dexamethasone dengan obat lain:
jika    dexamethasone   dikonsumsi  bersama  sama dengan  obat diuretik  maka akan menimbulkan hipokalemia ,
jika    dexamethasone   dikonsumsi  bersama  sama dengan
warfarin  makan akan  menimbulkan perdarahan,
jika    dexamethasone   dikonsumsi  bersama  sama dengan ephedrine,carbamazepine,  phenytoin, rifampicin, barbiturat    maka akan  menurunkan efektivitas dexamethasone,
jika    dexamethasone   dikonsumsi  bersama  sama dengan ritonavir,
erythromycin, ketoconazole maka akan menimbulkan efek samping obat,
 efek samping dexamethasone ,antaralain:
nafsu makan naik,berat badan naik,  siklus menstruasi berubah,
sulit tidur, pusing, sakit perut,




DIAZEPAM

diazepam   memberikan efek penenang ,memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. obat ini  sebagai obat bius sebelum operasi , untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, melemaskan otot kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, epilepsi ,  kejang demam, anestesi,
merek dagang: trazep, valisanbe,prozepam, valdimex,
golongan benzodiazepine,
kategori obat resep,
untuk       dewasa dan anak-anak,
bentuk obat tablet, sirop, suntik, supositorial rektal (lewat dubur)
nama lain valium
hasil penelitian         ada   efek samping  pada  janin,  namun belum ada penelitian   pada wanita  hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dosis Diazepam
untuk   kejang-kejang dosis  dewasa: 2-60 mg/hari  dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai resep  dokter,
untuk  gejala putus alkohol akut dosis dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali,
untuk  kecemasan dosis :  anak: 1-2,5 mg/hari. dosis bisa  dinaikkan  ,
dosis :   dewasa: 2 mg 3 kali sehari. dosis maksimal  30 mg/hari,
untuk   kejang otot atau myasthenia gravis dosis  anak: 2-40 mg/hari  dibagi  dalam beberapa dosis sesuai  dokter,
dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter ,  dosis bisa  dinaikkan hingga 60 mg/hari, terutama untuk  penderita  celebral palsy,
untuk  insomnia dosis  anak: 1-2,5 mg 3  sampai 4  kali sehari. dosis bisa  dinaikkan sesuai keperluan.  dosis  dewasa: 5-15 mg sebelum tidur,
untuk   anestesi pra-operasi dosis  anak: 0,1-0,2 mg/kg. dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.
bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan penyakit  ,kondisi tubuh dan  setengah dari dosis orang dewasa.
efek samping  diazepam:
penglihatan kabur, mudah lupa ,  merasa bingung,
mengantuk , pusing, lemas,gangguan fungsi koordinasi  keseimbangan,
segera temui dokter  bila  mengalami   efek samping  berkepanjangan  seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih,




DULCOLAX

Dulcolax  untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar   untuk membersihkan usus, sebelum dilakukan tindakan medis  operasi di area perut 
golongan obat pencahar
kategori obat bebas
bentuk obat tablet dan supositoria
untuk dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas,
hasil penelitian        tidak  ada   efek samping  pada  janin,  namun belum ada penelitian   pada wanita  hamil ,  obat hanya  digunakan bila  besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,belum diketahui apakah dulcolax bisa  terserap ke dalam asi atau tidak,
usahakan  mengonsumsi makanan tinggi serat terlebih dahulu sebelum memakai  obat pencahar untuk mengatasi sembelit,
jangan mengonsumsi  obat lain 2 jam sebelum dan sesudah  mengonsumsi  dulcolax, serta hindari minum susu 1 jam sebelum mengonsumsi dulcolax dalam bentuk tablet,
hentikan  penggunaan  dulcolax jika  mengalami  bab berdarah ,muntah,sembelit dan  penyakit usus buntu dan obstruksi usus,
sembelit bisa  menjadi tanda dari penyakit  diabetes, hipotiroidisme  kanker usus besar.
dosis dulcolax   bentuk obat: supositoria
anak usia 6-12 tahun: ½ kapsul, dalam sekali pemakaian ,
anak di bawah usia 6 tahun: tanyakan dokter,
dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 kapsul, dalam sekali pemakaian,
dosis dulcolax   bentuk obat: tablet
anak usia 6-12 tahun: 1 tablet, sekali minum,
anak di bawah usia 6 tahun:
dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1-3 tablet, sekali minum,
efek samping dulcolax:
mual dan muntah,kram otot,gangguan elektrolit,
urine yang keluar sedikit,vertigo,jantung berdebar,
sensasi terbakar di dubur,lemas,diare,nyeri atau kram perut,