Rabu, 13 April 2022

jantung 3









SUPRAVENTRICULAR TACHYCARDIA SVT
 PAROXYSMAL SUPRAVENTRICULAR TACHYCARDIA  PSVT



Paroxysmal supraventricular (atrial) tachycardia yaitu detak jantung teratur, cepat  160 sampai 220 denyut per menit   yang mulai dan berakhir tiba-tiba dan berasal dari jaringan jantung lainnya dibandingkan di dalam bilik jantung,
gejala  palpation  seperti nafas  pendek,  nyeri dada.
yang bisa diatasi dengan maneuver yang merangsang syaraf vagus, yang memperlambat denyut jantung,
Paroxysmal supraventricular tachycardia  bisa terjadi selama olahraga berat,
Paroxysmal supraventricular tachycardia mungkin  disebabkan  oleh denyut jantung yang prematur  berulang mengaktifkan jantung dengan denyut denyut keras. Pengulangan atau  aktifasi yang  cepat  disebabkan oleh suatu kelainan,  karena  terdapat 2  jalur elektrik pada batang atrioventricular (sebuah arithmia dinamakan  atrioventricular nodal reentrant supraventricular tachycardia).  kemungkinan sebuah jalur elektrik yang tidak normal diantara atria dan bilik jantung (sebuah aritmia dinamakan  atrioventricular reciprocating supraventricular tachycardia).  sedikit  terjadi, atria dapat  menghasilkan kelainan yang cepat atau impuls melingkar (sebuah aritmia dinamakan  true paroxysmal atrial tachycardia),
dengan melakukan elektrokardiogram (ECG) dan bila
palpitasi atau denyut jantung yang cepat cenderung  dimulai dan berakhir secara tiba-tiba dan bisa terbentuk beberapa menit , palpitasi digabungkan dengan gejala-gejala lain, seperti nyeri dada ,kelemahan, sakit kepala ringan , nafas yang pendek, namun jantung  normal.
paroxysmal supraventricular tachycardia dapat diatasi oleh salah satu maneuvers yang merangsang syaraf vagus sehingga   denyut jantung menurun,  maneuver  dilakukan dibawah  pengawasan   seorang dokter, namun  pasien  yang mengalami arrhythmia kambuhan akan  melakukan manuver dengan sendirinya. manuvers yaitu  bersusah payah seperti  jika pasien  mengalami kesulitan buang air besar, menggosok leher hanya dibawah sudut rahang  yang merangsang daerah sensitive pada arteri carotid dinamakan  carotid sinus,   membenamkan wajah kedalam mangkuk berisi air dingin. manuver  efektif saat segera   setelah arrhythmia kambuh,
bila  manuver  tidak efektif, dan bila  aritmia parah  atau bila  paroxysmal supraventricular tachycardia  berlangsung lebih dari 20 menit, maka segera kerumah sakit , dokter akan  menghentikan dengan memberikan  obat adenosine atau verapamil  yang disuntikkan melalui pembuluh darah, ditambah dilakukan  cardioversion  atau dialirkan kejutan listrik menuju jantung,
 obat  obatan antiarrhythmic sangat  efektif ,  termasuk flecainide, beta-blocker, digoxin, diltiazem, verapamil, propafenone,
radiofrequency  atau mengantarkan energi pada frekwensi khusus melalui kateter elektroda dimasukkan ke jantung untuk menghancurkan jaringan  paroxysmal supraventricular tachycardia ,









DEBAR ATRIUM


debar atrium atau aritmia  yaitu  kelainan irama jantung,  denyut jantung cepat  denyut jantung tidak teratur,
normalnya detak jantung dikendalikan  oleh impuls listrik,
 impuls listrik   dihasilkan oleh alat pacu jantung alami dalam tubuh  seperti nodus sinoatrial atau sinus yang ada  di atrium kanan,
impuls listrik  yang berjalan di atrium, menghasilkan kontraksi atrium,
impuls listrik  jeda sangat singkat pada nodus atrioventrikular yang terletak di bagian atas dinding otot antara kedua ventrikel. penundaan ini memberikan waktu darah untuk berpindah dari atrium ke ventrikel,
impuls listrik  kemudian bergerak ke bawah dan melalui ventrikel, menghasilkan kontraksi ventrikel, yang memompa darah keluar dari ventrikel,
debar atrium muncul   saat  impuls listrik mengambil jalan tidak normal  melalui atrium, biasanya beredar di sekitar katup trikuspidalis di atrium kanan,
jalur tidak normal   impuls listrik  mengakibatkan  kontraksi atrium sangat cepat,  250-350 denyut permenit. denyut jantung normal yaitu  50-100 denyut per menit,
kontraksi cepat ini diperlambat saat  impuls listrik   mencapai nodus AV sering dengan setiap kontraksi kedua atau ketiga mencapai ventrikel,
jantung berdetak dalam irama yang teratur, namun  dengan ketukan cepat.
jenis ritme dinamakan  takikardi (denyut jantung cepat). karena debar atrium berasal dari atrium, maka dinamakan takikardia supraventrikuler di atas ventrikel,debar atrium yang berhubungan dengam penyakit lainnya dinamakan  aritmia atrial fbrilasi. debar atrium dan atrial fbrilasi kadang-kadang terjadi bersama-sama,
debar atrium bisa  disebabkan oleh kelainan jantung  penyakit jantung atau penyakit di area  lain dalam tubuh yang mempengaruhi jantung , mengkonsumsi zat yang mengubah   cara impuls listrik yang ditransmisikan melalui jantung,  debar atrium kadang  terjadi sesudah  operasi jantung terbuka,
kelainan atau faktor   yang bisa  mengakibatkan  debar atrium ,antaralain:
kelainan katup jantung terutama katup mitral,
bilik jantung membesar secara tidak normal (hipertrofi),
berkurangnya aliran darah ke jantung (iskemia) karena penyakit jantung koroner, pengerasan arteri (aterosklerosis) dan  atau serangan jantung,
tekanan darah tinggi (hipertensi),
penyakit otot jantung (kardiomiopati), yang berhubungan  dengan gagal jantung kongestif,
penyakit di area  lain dalam  tubuh yang mempengaruhi jantung ,antaralain:
penyakit paru kronis menahun  seperti penyakit paru obastruktif kronik (ppok) penyakit emfisema yang menurunkan kandungan  oksigen dalam darah,
kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme),
bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (emboli paru),
zat yang dapat memicu  debar atrium ,antaralain:
alkohol ,kokain, amfetamin, pil diet, obat flu,
pasien yang mengidap penyakit jantung atau pasien yang mengidap paru-paru yang mengalami debar atrium mungkin memilki gejala-gejala ,antaralain:
angina pectoris (nyeri dada atau jantung), pingsan , pusing
gejalanya ,antaralain:
sesak napas,gelisah,lemah,palpitasi detak jantung yang cepat atau sensasi berdebar di dada ,perasaan berdebar di dada,
diagnosa sesudah  ada   gejala,  mungkin terdapat  aritmia.  berbagai aritmia dapat mengakibatkan  gejala yang sama , pemeriksaan pertama  mengesampingkan yang paling berbahaya.
 pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), menginformasikan   apa yang terjadi pada jantung,  EKG mengukur  impuls listrik yang mengendalikan  detak jantung,
pemeriksaan EKG   menunjukkan tanda-tanda kelainan konduksi, serangan jantung, iskemia jantung, pembesaran jantung yang tidak normal  (hipertrofi),
pemeriksaan  EKG menganalisa  kelainan  dalam detak jantung dan kelainan  hati,
pada  aritmia, track pemeriksaan EKG   menentukan jenis aritmia dan di mana aritmia berasal dari jantung,
kadang-kadang, debar atrium terdeteksi pada pasien yang  tanpa mengalami  gejala-gejala saat  pasien  memeriksakan  diri  untuk alasan memeriksakan penyakit  penyakit  lainnya , dokter mendengar bunyi jantung yang tidak normal  pada tes  debar jantung, maka  pasien  menjalani  pemeriksaan EKG.
pasien  kadang  mempunyai  gejala yang menunjukkan aritmia, namun  saat  dilakukan  pemeriksaan  EKG ternyata  normal. ini  mungkin berarti bahwa aritmia datang dan pergi   debar atrium paroksismal  atau mungkin berarti aritmia tidak ada,  jantung gelisah karena  kecemasan. bila  hasil pemeriksaan EKG normal, EKG ambulatori  dilakukan menggunakan monitor Holter monitor.EKG rawat jalan  dengan memasang perangkat pemantauan pada pasien untuk beberapa hari saat pasien kesehatanya  normal. tujuan dari EKG rawat jalan yaitu  untuk mendapat  bukti ada tidaknya  aritmia.
monitor holter merekam irama jantung, intermiten dari ritme jantung. secara terus menerus  untuk memeriksa fungsi ventrikel,   untuk mencari bekuan-bekuan darah di atrium,untuk mendapatkan dokumentasi EKG aritmia,
untuk mengidentifikasi masalah katup jantung,   prosedur ini tidak selalu dilakukan di ICU, prosedur ini juga digunakan untuk mengevaluasi janin selama kehamilan
pengobatan  tergantung pada penyebab yang mendasarinya, kondisi pasien  , banyak obat anti-aritmia dapat menyebabkan irama jantung tidak normal,
obat obatan Dofetilide  ini diberikan selama tiga hari dengan Rawat inap  untuk memonitor irama jantung selama periode dosis awal. bila  fibrilasi atrium sembuh pada pemberian  dosis awal, dosis   dilanjutkan di rumah.,
obat obatan  antikoagulan   mengurangi kemampuan darah untuk membeku, mencegah gumpalan darah yang tidak diinginkan yang  terbentuk di jantung atau di pembuluh darah. debar atrium memicu terjadinya penggumpalan darah pada atrium kiri.warfarin  mencegah  gumpalan darah  yang disebabkan oleh aritmia,
Obat obatan anti-aritmia kebanyakan   mampu mengurangi frekuensi dan durasi  debar atrium , obat  juga  diberikan untuk mencegah kambuhnya  debar atrium sesudah  defibrilasi  , seperti  flecainide, amiodarone, sotalol, propafenone,
obat  obatan digoxin   mampu memperlambat denyut jantung dan  mengurangi konduktivitas dari impuls listrik melalui node SA dan AV, untuk diberikan pada  mengidap gagal jantung karena ventrikel kiri kurang berfungsi.
digoxin  tidak digunakan  lagi sesudah  beta-blocker dan penghambat kalsium tersedia,
obat obatan beta-blocker  seperti   propranolol atau metoprolol  mampu  menstabilkan tekanan darah,menurunkan denyut jantung dengan cara  memperlambat konduksi melalui nodus AV, mengurangi kebutuhan oksigen jantung,
obat obatan  penghambat kalsium seperti  verapamil dan diltiazem untuk   memperlambat denyut jantung dengan cara  memperlambat konduksi AV node.








FIBRILASI ATRIUM

Fibrilasi atrium atau  aritmia  yaitu  irama  irama jantung yang tidak beraturan  kadang iramanya   cepat kadang iramanya   lambat,
dari hasil impuls listrik yang tidak normal  di dalam jantung. kondisi  ini   terus menerus terjadi atau  datang  dan pergi,
pada pasien  dengan detak jantung normal  dan irama jantung normal berdetak 50-100 kali per menit,
namun  bila   jantung berdetak kurang dari 50 kali permenit, denyut jantung dianggap lambat (bradikardi),
namun bila  jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit, denyut jantung dianggap cepat (takikardia), fibrilasi atrium meningkat seiring bertambahnya usia,
fibrilasi atrium kadang  tidak membahayakan jiwa,Fibrilasi atrium atau  fib A, yaitu  gangguan irama jantung ,pada pasien pasien  usia muda fibrilasi atrium bisa  muncul  tanpa ada penyakit jantung  lain yang mendasarinya,  dinamakan juga  fibrilasi atrium tunggal.
kontraksi jantung normalnya  dimulai dari impuls listrik di atrium kanan. impuls ini berasal dari area  atrium yang dinamakan  nodus sinoatrial atau sinus   alat pacu jantung alami ,
saat  impuls bergerak gerak  melalui atrium, menghasilkan gelombang kontraksi otot  ini  yang  mengakibatkan  atrium berkontrkasi,
impuls mencapai nodus atrioventrikular dalam dinding otot antara 2 ventrikel. kemudian  terjadi jeda untuk memberikan waktu masuk darah dari atrium ke ventrikel, impuls kemudian berlanjut  ke  ventrikel, mengakibatkan  kontrkasi  ventrikel yang mendorong  dorong  darah hingga  darah  keluar dari jantung dalam satu detak jantung saja,
karena kontraksi tidak terkoordinasi, kontraksi atrium tidak teratur, kacau dan sangat cepat. atrium dapat berkontraksi 400-600 per menit.
impuls yang tidak teratur ini mencapai nodus AV dengan sangat cepat, namun  tidak semuanya melewati nodus AV, sehingga ventrikel berdetak lebih lambat,  rata-rata 110-180 detak per menit dengan irama yang tidak teratur.
detak jantung tidak teratur mengakibatkan  gelombang tidak teratur dan  terjadi rasa  berdebar debar  pada dada, pada atrium fibrilasi, beberapa impuls berjalan melalui atrium pada saat yang sama,  fibrilasi atrium dapat terjadi dengan beberapa pola yang berbeda.
Intermiten (paroksimal): Jantung menjadi fibrilasi atrium dan biasanya berubah secara spontan menjadi irama sinus yang normal. kelainan ini  bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa hari,
Persisten fibrilasi atrium terjadi dalam beberapa kelainan , namun  aritmia tidak merubah irama secara spontan,
 Ubahan kembali ke irama sinus tidak mungkin terjadi atau dianggap tidak sesuai untuk alasan medis,
 beberapa penyebab fibrilasi atrium yang tidak melibatkan jantung ,antaralain :
emboli paru (bekuan darah di paru-paru),
pneumonia,hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif),
 fibrilasi atrium yang terjadi sebagai akibat dari kelainan jantung lain (fibrilasi atrium sekunder) ,antaralain:
-sick sinus sindroma yang menghasilkan  impuls listrik yang tidak tepat karena kerusakan nodus SA,
-perikarditis  yaitu peradangan kantung yang mengelilingi jantung,
-fibrilasi atrium yang  sering terjadi sesudah  operasi kardiotoraks  membuka jantung namun  sering sembuh dengan sendirinya,
- penyakit katup jantung   ini karena penyakit kelainan  bawaan dengan atau disebabkan oleh infeksi atau degenerasi penkapuran katup karena usia,
-pembesaran dinding ventrikel kiri (hipertropi ventrike kiri),
- penyakit jantung koroner ( penyakit arter koroner)  akibat dari aterosklerosis, endapan lemak dalam arteri yang memicu  penyumbatan  pembuluh darah,
-tekanan darah tinggi  hipertensi ,
-kardiomiopati  penyakit otot jantung  mengakibatkan  gagal jantung kongestif,
gejala fibrilasi atrium yaitu
gejala yang dirasakan  para  penderita fibrilas atrium intermiten seperti   palpitasi,  denyut jantung yang cepat atau tidak teratur.  berdebar  ,
nyeri dada, pusing , pingsan,  lemah, kekurangan energi , sesak napas ,
diagnosa  fibrilasi atrium yaitu
-pemeriksaan echocardigram atau transesophageal echocardiogram yaitu  dengan teknologi  ultrasonic gelombang suara untuk menghasilkan  citra dari dalam jantung sewaktu berdetak,  untuk mengidentifikasi masalah pada katup jantung atau fungsi ventrikuler atau mencari bekuan darah di atrium
pemeriksaan ini seperti  yang digunakan untuk  pemeriksaan janin di rahim,
-pemeriksaan ECG (ambulatory electrodiogram) yaitu dengan  monitor yang mampu  mendokumentasikan aritmia saat  pasien  menjalankan kegiatan  ,
-pemeriksaan  monitor holter. yaitu  alat yang dapat dipakai selama beberapa bulan  yang akan  merekam irama jantung pada waktu  diaktifkan oelh pasien,
-pemeriksaan  elektrokardiogram (EKG)  untuk menentukan aritmia fibrilasi atrium yang  dapat menunjukan  kerusakan jantung  bila  ada,
-pemeriksaan laboratorium  yaitu  laboratorium tidak  dapat memastikan bahwa pasien  terkena fibrilasi atrium namun pemeriksaan  laboratorium  untuk memeriksa penyebab tertentu dari fibrilasi atrium dan pemeriksaan  laboratorium untuk mengabaikan  akibat akibat  kerusakan jantung, seperti serangan jantung. bila  pasien telah  minum obat  fibrilasi atrium, maka  dosis obat yang  diperiksa ,
-pemeriksaan serum elektrolit untuk mengevaluasi kadar kalium dan natrium,
-pemeriksaan tes fungsi tiroid untuk hipertiroid,
-pemeriksaan X-ray dada   yang mampu menghasilkan citra untuk mengevaluasi adanya komplikasi seperti cairan di paru-paru atau untuk mengukur  ukuran jantung,
-pemeriksaan jumlah sel darah lengkap,
-pemeriksaan  tes luka di hati  dengan enzim seperti troponin dan keratin kinase,
-pemeriksaan  kadar dioxin  khusus untuk  pasien yang sudah menggunakan  obat dioxin  ini,
-pemeriksaan  waktu protrombin dan rasio normalisasi internasional  dilakukan bila   pasien minum warfarin untuk mencegah pembekuan darah, pemeriksaan ini  berguna  untuk menunjukkan seberapa efektif   obat warfarin  bekerja dalam  menurunkan risiko bekuan darah,
obat obatan  anti-aritmia  mencegah kembalinya fibrilasi atrium setelah kardioversi,obat obatan  anti-aritmia  mampu  mengontrol irama jantung, obat obatan  anti-aritmia   mengurangi frekuensi dan durasi episode kelainan  fibrilasi atrium,
obat obatan  anti-aritmia
seperti  flecainide,amiodarone, sotalol, propafenone,
obat obatan  Dofetilide  yang  diberikan  di rumah sakit selama tiga hari  untuk memonitor irama jantung selama periode dosis awal,
    obat obatan   antikoagulan (pengencer darah) seperti  Warfarin  yang mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga  gumpalan darah yang terbentuk di jantung atau di pembuluh darah dapat dicegah ,
obat obatan  Penghambat Kalsium seperti  Verapamil dan diltiazem untuk   memperlambat denyut jantung dengan  cara memperlambat konduksi AV node.
obat obatan  digoxin  untuk  mengurangi konduktivitas dari impuls listrik melalui node SA dan AV, namun obat ini  kerja lebih lambat dibandingkan obat  beta bloker dan penghambat kalsium. obat obatan   digoxin untuk  pasien dengan penyakit jantung yang terkait  ventrikel kiri yang kurang berfungsi,
obat obatan beta-blocker  seperti propranolol atau metoprolol untuk   memperlambat denyut jantung dengan cara  mengurangi kecepatan dari simpul SA dan dengan memperlambat konduksi melalui nodus AV. maka   oksigen dari jantung menurun, dan tekanan darah stabil,










ARITMIA


ritme jantung tidak normal atau  detak jantung yang tidak teratur, terlalu cepat, terlalu lambat, adanya  jalur listrik tidak normal  pada jantung, yang disebabkan
gangguan jantung ,
pasien yang  sadar irama jantungnya tidak normal ,  kebanyakan  hanya merasakan lesu hingga pingsan,
diagnosa  didasarkan pada  pemeriksaan elektrokardiografi,
jantung yaitu organ berotot dengan empat kamar yang dapat diandalkan  terus menerus sepanjang hidup. dinding otot tiap kamar berkontraksi dengan urutan yang tepat, mendorong darah sewaktu dicurahkan dengan energi sekecil mungkin dalam setiap detak jantung,
kontraksi serat otot jantung dikendalikan  oleh pelepasan aliran listrik yang melalui jantung dengan cara yang teratur sepanjang alur yang pasti dan dengan kecepatan yang terkendali. Penghentian irama terjadi setiap detak jantung memulai di pacemaker jantung (nodus sinoatrial), yang ada di dinding atrium kanan. Kecepatan pelepasan dipengaruhi  oleh tingkat hormon yang bersirkulasi di aliran darah  dan  oleh impuls saraf ,
hormon tiroid juga dapat  mempengaruhi kecepatan jantung , terlalu banyak hormon tiroid detak jantung menjadi cepat, dengan kadar hormon sedikit detak jantung menjadi lambat,
kecepatan jantung juga dipengaruhi oleh sirkulasi hormon efineprin (adrenalin) dan norefineprin (noradrenalin) sistem simpatis yang mempercepat detak jantung.
area  sistem saraf yang diatur detak jantung secara otomatis adalah sistem saraf otonomis, yang terdiri dari parasimpatis  dan sistem saraf simpatis ,
sistem parasimpatis memperlambat  detak jantung  sistem simpatis mempercepat detak jantung,sistem simpatis menyuplai jantung melalui jaringan saraf, simpatis plexus. sistem parasimpatis menyuplai jantung melalui saraf tunggal, saraf vagus.
kecepatan normal jantung yaitu 60 sampai 100 detak per menit. detak jantung normal lebih rendah untuk usia muda, khususnya pasien  yang memiliki  fisik kuat  kecepatan jantung yang bervariasi termasuk  normal. kecepatan jantung  merespon kegiatan olah raga ,  nyeri dan emosi. hanya saat  kecepatan jantung tidak wajar cepatnya (takikardi) atau lambatnya (bradikardi) atau saat  impuls elektrik bergerak dalam aliran yang tidak normal  sehingga detak jantung akan  memiliki  irama yang tidak normal (aritmia),
penyebab aritmia yaitu  gangguan jantung, penyakit arteri koroner seperti  gangguan katup jantung gagal jantung.
penyebab  aritmia adalah penyakit jantung,  penyakit arteri koroner, fungsi tidak normal  klep jantung,  gagal jantung.
pelepasan elektrik dari gerak pacemaker pertama kali melalui atrium kiri dan kanan, memicu  jaringan otot berkontraksi dengan berurutan dan darah disuntikan dari atrium ke ventrium. pelepasan elektrik kemudian mencapai nodus atrioventrikular antara atrium dan ventrium. nodus ini menunda transmisi pelepasan elektrik agar atrium berkontraksi secara penuh dan ventrium terisi darah sebanyak mungkin sepanjang diastol ventrikular, yaitu periode relaksasi ventrikular.
sesudah  melalui nodus atrioventrikular, pelepasan elektrik bergerak turun ke simpul his, kelompok serat yang terbagi dalam simpul kiri untuk ventrium kiri dan simpul kanan untuk ventrium kanan. pelepasan kemudian menyebar dengan cara yang sama ke permukaan ventrium, memulai kontraksi ventrium (sistol), sepanjang darah disuntikkan ke jantung,
banyak gangguan  pada aliran arus elektrik, memicu  aritmia , setiap tipe aritmia memiliki  penyebab masing-masing,  aritmia minor mungkin disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan,  fungsi tiroid dan beberapa obat  penyakit paru-paru , obat  penyakit tekanan darah,
 aritmia lambat (bradikardi) dapat disebabkan oleh  nyeri, lapar, lelah , gangguan pencernaan yang  merangsang saraf vagus berlebihan  dengan stimulasi yang cukup, saraf vagus memicu  jantung berhenti  ,
aritmia cepat (takikardi) bisa   disebabkan oleh menggunakan obat yang mengandung  stimulant  seperti obat flu dan demam, olah raga berat , stress ,
banyak obat  untuk mengobati gangguan jantung, dapat memicu  aritmia
  aritmia juga disebabkan   kelainan  anatomi yang ada sejak lahir , usia pasien  berkaitan dengan perubahan dalam system listrik jantung memicu  aritmia kelenjar tiroid yang  terlalu aktif (hipertiroidisme), menghasilkan kadar hormone tiroid yang tinggi, dapat menyebabkan aritmia cepat. kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid), menghasilkan hormone tiroid yang rendah dapat menyebabkan aritmia lambat,
 kesadaran detak jantung (palpitasi) bervariasi pada  setiap pasien ,
aritmia mempunyai  konsekuensi yang  tidak membahayakan  hingga membahayakan, kadang  aritmia yang mengancam jiwa tidak memiliki  gejala  dan kadang  aritmia tidak berbahaya   dapat menyebabkan gejala parah,  keparahan dari gangguan jantung yang mendasarinya lebih berpengaruh  dibandingkan  aritmia ,
saat  aritmia mempengaruhi  kemampuan jantung untuk memompa darah,aritmia memicu  sesak napas, pusing, lemah ,pingsan muncul saat  jantung memompa lemah sehingga tidak mampu mempertahankan tekanan darah bila  terus terjadi maka berbahaya , aritmia  dapat memperparah   gangguan jantung yang mendasarinya, seperti  nyeri dada dan sesak napas,
gejala yang dialami  pasien  membantu dokter  menentukan keparahan aritmia, dipertimbangkan  apakah palpitasi cepat atau lambat, teratur atau tidak teratur. singkat atau lama , perlu mengetahui apakah palpitasi terjadi saat  istirahat atau sewaktu melakukan aktivitas yang membuat stress ,  pemeriksaan untuk menentukan jenis aritmia dan penyebabnya,
pemeriksaan ECG monitor portable (holter monitor)  untuk merekam irama jantung secara terus menerus ,
pemeriksaan electrocardiography (ECG)  untuk mendeteksi aritmia dan menentukan penyebabnya,   electrocardiography menghasilkan citra   grafik arus listrik yang dihasilkan setiap denyut jantung,  merekam irama jantung  untuk waktu yang singkat ,
 untuk mendeteksi aritmia yang berbahaya yang  dapat terjadi sewaktu-waktu, biasanya alat perekam dipasang  di bawah kulit dibawah tulang selangka (clavicle).  alat ini secara elektronik mentransmisikan  rekaman irama jantung yang tidak normal  melalui kulit, Irama jantung  secara terus menerus  direkam dan tayangkan pada sebuah monitor televisi pada  ruang perawat.
pemeriksaan tes alectrofisiologi ,pemeriksaan  tes tekanan latihan (ECG) dan pengukuran tekanan darah sewaktu olah raga , pada pemeriksaan tes alectrofisiologi kateter dengan  terpasang elektroda kecil pada ujungnya  yang dimasukkan ke vena dan diteruskan hingga masuk ke  jantung. elektroda ini  untuk menstimulasi jantung, memantau  respon jantung  sehingga dokter mampu menentukan  tipe aritmia ,
jika aritmia mampu  mengganggu  kemampuan jantung dalam  memompa darah adalah  berbahaya, berbahaya atau tidaknya   bergantung pada apakah aritmia berasal dari alat pacu jantung alami, di atrium atau dalam ventrikel,  kebanyakan aritmia yang berasal dari atrium lebih berbahaya  dibanding kan aritmia  yang berasal dari atrium, namun  ini juga  lebih berbahaya  dibandingkan yang berasal   dari alat acu jantung.
kebanyakan  aritmia tidak  mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah,  maka  aritmia menimbulkan risiko sedikit atau tidak ada resiko ,namun  aritmia menimbulkan risiko kecemasan  ,aritmia yang tidak berbahaya kadang dapat memicu aritmia yang lebih berbahaya,
alat pacu jantung buatan yaitu   alat elektronik yang beraksi di tempat jantung sendiri. alat ini diimplan melalui operasi di bawah kulit, biasanya di bawah tulang selangka.kanan atau kiri. alat pacu jantung buatan    ini dihubungkan  ke jantung dengan kabel melalui pembuluh darah, alat pacu jantung buatan  ini mampu  bertahan 10 sampai 15 tahun,  beberapa peralatan dapat mengganggu alat pacu jantung. seperti  diathermy (terapi fisik di mana panas diterapkan pada otot) dan pencitraan resonansi magnetic (MRI)
obat ini untuk  mengatasi  fibrilasi ventrikel,fibrilasi atrium,debar atrium,detak ventrikel prematur, takikardi ventrikel,    amidarone  digunakan dalam waktu lama   pada pasien  yang mengidap  aritmia berbahaya, obat  bretylium  untuk pengobatan singkat  takikardi ventrikel berbahaya obat  penghambat kalsium  seperti :diltiazem, verapamil ,
 digunakan untuk memperlambat laju ventrikel pada pasien  yang telah mengalami fibrilasi atrium dan debar atrium dan untuk mengatasi  takikardi supraventrikular paroksimal,
obat digoxin untuk mengatasi  takikardi supraventrikularparoksismal.
obat  digoxin diberikan kepada pasien bayi  bayi dan anak-anak muda mulai umur 10 tahun yang mengidap sindrom wolf parkinson white. pasien  dewasa yang mengidap sindrom ini tidak boleh mengkonsumsi digoxin
obat  digoxin memperlambat konduksi impuls listrik melalui nodus atriventrikular.
obat digoxin  untuk menurunkan tingkat ventrikel pada pasien  yang mengalami fibrilasi atrium atau debar atrium  ,
obat  adenosine memperlambat kondusi impuls listrik melalui nodus atrioventrikular. obat adenosine  untuk mengatasi  taikardi supraventrikular parksismal. pasien  yang menderita asma tidak boleh mengonsumsi
obat  adenosine,
kadang kala beberapa obat harus dicoba sampai efeknya  terbukti, kadang kala obat antiaritmia  menyebabkan aritmia. efek ini dinamakan  proaritmia.
 beberapa obat untuk mengobati aritmia, antaralain:
 tocainide aritmia ( fatal  bagi penderita gangguan jantung) sodium :disopyramide, flecainide, lidocaine, mexiletine , moricizine, phenytoin, procainamide, propafenone, quinidine,
obat ini memperlambat konduksi impuls listrik melalui jantung. obat ini  untuk mengatasi  denyut ventrikel prematur, takikardia ventrikular, dan fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium untuk mengkonversi atau debar atrium ke ritme yang normal (kardioversi) beta bloker : nadolol,atenolol, bisoprolol, metoprolol,  denyut jantung tidak normal  yang lambat (bradikardi)
penghambat potasium : amiodarone, bretylium, ibutilide, dan sotalol aritmia, tekanan darah rendah (semua)
obat  untuk  detak ventrikel prematur, takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, dan takikardia supraventrikular paroksismal.  untuk memperlambat laju ventrikel pada orang dengan fibrilasi atrium atau debar atrium. pasien  yang mengidap asma  tidak menggunkan obat ini,
memperlambat konduksi impuls listrik melalui nodus melalui nodus atrioventrikular. pasien yang menderita sindrom wolf parkinson white tidak disarankan  mengkonsumsi verapamil atau diltiazem,








DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION


disseminated intravascular coagulation muncul tiba-tiba dan berbahaya,
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yaitu   keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh aliran darah, memicu  turunnya  faktor pembekuan yang mengendalikan perdarahan dan  memicu penyumbatan pada pembuluh darah kecil , disseminated intravascular coagulation  ini diawali dengan pembekuan darah yang berlebihan, yang  dirangsang oleh suatu zat racun di dalam darah, karena  faktor pembeku darah  berkurang, maka terjadi perdarahan  berlebihan.
bila   ini terjadi sesudah persalinan pembedahan maka permukaan sayatan atau jaringan yang robek dapat  mengalami perdarahan  tidak terkendali,
 perdarahan masif dapat  terjadi di dalam rongga tubuh, otak, saluran pencernaan, kulit  otot ,
bekuan darah di dalam pembuluh darah yang kecil dapat  merusak ginjal kadang sifatnya menetap  sehingga tidak terbentuk air kemih,
penyebabnya harus dicari dan diatasi, apakah karena  nfeksi atau kanker,
bila  penyebabnya diatasi, maka gangguan pembekuan dapat  berkurang,
diberikan heparin untuk memperlambat pembekuan,
diberikan transfusi trombosit dan faktor pembekuan untuk menggantikan kekurangan  ,
diagnosa pemeriksaan darah berguna untuk menganalisa :
jumlah hasil pemecahan bekuan darah,
penurunan jumlah faktor pembekuan,
adanya bekuan-bekuan kecil yang tidak normal,
golongan pasien yang rentan mengalami disseminated intravascular coagulation,antaralain
pasien penderita cedera kepala berat,
pasien   yang sudah pernah  menjalani pembedahan prostat,
pasien   yang sudah pernah  terkena gigitan ular  ular berbisa,
pasien penderita infeksi berat, dimana bakteri melepaskan endotoksin (suatu zat yang menyebabkan terjadinya aktivasi pembekuan),
pasien wanita yang sudah pernah   menjalani pembedahan kandungan atau persalinan disertai komplikasi, dimana jaringan rahim masuk ke dalam aliran darah,pasien penderita leukemia ,
pasien penderita kanker lambung, pankreas dan prostat,











DEFEK SEPTUM ATRIUM (ASD, ATRIAL SEPTAL DEFECT)




Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) yaitu kelainan jantung bawaan. dimana  suatu lubang pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium kanan)   normalnya  pada peredaran darah janin ada  suatu lubang diantara atrium kiri dan kanan sehingga darah tidak  melewati paru-paru. ketika bayi lahir, lubang ini biasanya menutup. bila  lubang ini tetap terbuka, darah terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt),
penyebab dari tidak menutupnya lubang pada septum atrium ini belum diketahui,
mencegah  defek septum atrium    pada masa kanak-kanak  lebih baik dari pada  mengobati   di kemudian hari,antibiotik  diberikan  sebelum  menjalani tindakan pencabutan gigi untuk mencegah  endokarditis infektif
namun bila  gejalanya ringan atau tidak ada gejala, tidak perlu menjalani perawatan khusus,
bila  lubangnya besar dengan  gejala, dilakukan pembedahan untuk menutup defek septum atrium   ,
gejala defek septum atrium ,antaralain:
jantung berdebar-debar (palpitasi),
jika kelainan  ringan sampai sedang, maka tidak ditemukan gejala ,
sering mengalami infeksi saluran pernafasan,
dispneu  kesulitan  bernafas,
sesak nafas saat berolah raga berat,
prosedur diagnosa  pemeriksaan fisik,antaralain:
pemeriksaan dengan stetoskop terdengar  bunyi jantung yang tidak normal yaitu  murmur akibat peningkatan aliran darah yang malalui katup pulmonalis,
tanpak  tanda-tanda gagal jantung,
bila  shuntnya besar, murmur dapat  terdengar akibat peningkatan aliran darah yang mengalir melalui katup trikuspidalis,denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada,
pemeriksaan yang  dilakukan,antaralain:
pemeriksaan angiografi koroner  untuk pasien  diatas 40 tahun,
pemeriksaan  MRI dada,
pemeriksaan  EKG  yang akan menunjukkan adanya fibrilasi atrium atau pembesaran atrium kanan,
pemeriksaan rontgen dada,
pemeriksaan ekokardiografi,
pemeriksaan doppler berwarna,
pemeriksaan ekokardiografi transesofageal,
pemeriksaan kateterisasi jantung,










SINDROMA HIPOPLASTIK JANTUNG KIRI


sindroma hipoplastik jantung kiri  atau  sindroma ventrikel kiri yang  tidak berkembang atau terbentuk  yaitu  kelainan jantung bawaan  dimana bagian kiri jantung tidak berkembang.atau terbentuk  ,
fungsi  ventrikel kiri yaitu  memompa darah ke seluruh tubuh,
bila  ventrikel kiri dan katupnya tidak berkembang atau tidak terbentuk, maka  terjadi gangguan aliran darah ke seluruh tubuh,
normalnya  jantung sebagai suatu otot pemompa yang kuat,
jantung terus menerus memompa darah melalui sistem peredaran. setiap hari jantung rata-rata berdenyut  100.000 kali dan memompa  2000 galon darah,
jantung terdapat  4 ruang, ruang sebelah atas dinamakan  atrium dan terbagi oleh suatu sekat  septum menjadi atrium kiri dan atrium kanan; ruang sebelah bawah dinamakan  ventrikel dan terbagi oleh septum menjadi ventrikel kiri dan ventrikel kanan, pemompaan darah melalui keempat ruang tersebut dibantu oleh 4 katup jantung. katup membuka dan menutup sehingga darah hanya mengalir dalam satu arah,
darah berwarna gelap kebiruan yaitu darah yang kekurangan oksigen, yang mengalir kembali ke jantung sesudah  beredar ke seluruh tubuh. darah ini kembali ke jantung melalui vena dan masuk ke atrium kanan. melalui katup trikuspidalis, darah akan mengalir ke ventrikel kanan.
ventrikel kanan memompa darah melalui katup pulmonalis dan masuk ke dalam arteri pulmonalis. dari arteri pulmonalis, darah masuk ke paru-paru dan mendapatkan oksigen  baru. sesudah  memperoleh  oksigen baru , warna darah menjadi merah terang,
dari paru-paru, darah masuk ke dalam atrium kiri melalui vena pulmonalis. dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri melalui katup mitralis,
ventrikel kiri memompa darah yang mengandung banyak  oksigen melalui katup aorta ke dalam aorta. aorta mengangkut darah ke seluruh tubuh,
tekanan darah di dalam ventrikel kiri sama dengan tekanan darah yang terukur di lengan,
keempat katup jantung ,antaralain:
katup aorta, terletak diantara aorta dan ventrikel kiri ,
setiap katup mempunyai  sejumlah daun. katup mitralis mempunyai 2 daun, sedangkan yang lainnya mempunyai  3 daun,
katup trikuspidalis, terletak diantara  ventrikel kanan dan atrium kanan ,
katup pulmonalis, terletak diantara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan ,
katup mitralis, terletak diantara ventrikel kiri dan  atrium kiri ,
sindroma hipoplastik jantung kiri sebagai  suatu kelainan jantung bawaan
 jika ada  gangguan pada perkembangan ventrikel kiri dan struktur pembuluh darah yang berkaitan  dengannya  seperti  katup  pulmonalis,katup mitralis, katup aorta ,
jantung bagian kiri tidak mampu mempertahankan peredaran darah ke seluruh tubuh. karena jantung kiri tidak mampu berfungsi normal ,  maka peredaran  darah pulmoner (paru-paru) dan sistemik (seluruh tubuh) harus dijalankan oleh jantung bagian kanan.  ini akan mengakibatkan   gagal jantung kanan,
agar bayi mampu  bertahan hidup adalah  dengan  adanya hubungan antara peredaran darah kiri dan kanan yang dinamakan   shunt. normalnya  bayi yang  terlahir memiliki   2 shunt, yaitu foramen ovale dan duktus arteriosus, yang beberapa hari setelah lahir akan menutup dengan sendirinya,
saat  lahir, bayi terlihat  normal. gejala muncul  ringan  secara samar ,
gejalanya ,antaralain:
pasien bayi  bayi  lemas,
pasien bayi  bayi   tidak makan makan,
pasien bayi  bayi sesak nafas,
pasien bayi  bayi   kulitnya pucat  kebiruan (sianosis),
sedangkan  bayi baru lahir yang sehat, warna kebiruan muncul bila  bayi kedinginan  sianosis perifer,
ketika  lahir, bayi tampak normal karena darah dapat mengalir dari ventrikel kanan ke seluruh tubuh melalui duktus arteriosus yang masih membuka. namun saat  duktus telah menutup, akan terjadi gagal jantung  berat.
kebanyakan pasien  bayi yang memiliki  sindroma ini akan meninggal dunia,
bila   kebiruan ada  pada lidah , dada atau perut, bibir dinamakan  sianosis sentral  ini tidak normal  sebab bisa  menandakan bahwa   bayi sedang  kekurangan oksigen di dalam darah arteri yang merupakan akibat dari kelainan jantung dan peredaran darah. bila  pasien  bayi menangis, maka   menunjukan sianosis sentral semakin parah  walaupun  bayi dihangatkan  ,
diagnosa   berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan  adanya gagal jantung kongestif, yaitu hepatomegali (pembesaran hati) teraba lemah pada  denyut nadi pergelangan tangan, selangkangan ,
pemeriksaan dilakukan ,antaralain:
pemeriksaan ekokardiogram  jika hasilnya tampak   menunjukkan adanya hipoplastik pada ventrikel kiri,
pemeriksaan kateterisasi jantung untuk melengkapi ekokardiogram,
pemeriksaan EKG  jika hasilnya tampak adanya pembesaran ventrikel kanan
pemeriksaan  rontgen dada  jika hasilnya tampak  adanya pembesaran jantung,
pengobatan yaitu dengan  pembedahan pencangkokan jantung , sebelum pembedahan dilakukan pasien  diberikan  obat prostaglandin,  agar duktus arteriosus tetap membuka sehingga peredaran darah dapat  tetap terjaga,
pada pasien anak harus minum obat seumur hidupnya guna mencegah penolakan tubuh terhadap jantung yang dicangkokkan,
dilakukan pada saat anak berumur 12-18 bulan yaitu prosedur paliatif ,antaralain:
prosedur norwood dilakukan  jika tidak mungkin dilakukan pencangkokan jantung.
namun bila  prosedur norwood tahap i telah berhasil dilakukan, bisa dilakukan pencangkokan jantung.
oksigen,
obat-obatan :kalsium 3, PGE1 (prostaglandin), dopamin,
prosedur norwood yaitu :
tahap i : membuat sambungan  antara peredaran darah  pulmoner dengan  sistemik  (seperti  antara aorta dengan arteri pulmonalis) ,  melebarkan aorta,  diikuti dengan operasi  pembedahan fontan  pencangkokan jantung.
tahap ii dan iii : membuat sambungan  yang bernama  shunt kavopulmoner. selama tahap ii (prosedur hemi-fontan), vena kava superior disambungkan  dengan arteri pulmonalis. selama tahap iii, vena kava inferior disambungkan  dengan ventrikel (prosedur fontan komplit)