SUPRAVENTRICULAR TACHYCARDIA SVT
PAROXYSMAL SUPRAVENTRICULAR TACHYCARDIA PSVT
Paroxysmal supraventricular (atrial) tachycardia yaitu detak jantung teratur, cepat 160 sampai 220 denyut per menit yang mulai dan berakhir tiba-tiba dan berasal dari jaringan jantung lainnya dibandingkan di dalam bilik jantung,
gejala palpation seperti nafas pendek, nyeri dada.
yang bisa diatasi dengan maneuver yang merangsang syaraf vagus, yang memperlambat denyut jantung,
Paroxysmal supraventricular tachycardia bisa terjadi selama olahraga berat,
Paroxysmal supraventricular tachycardia mungkin disebabkan oleh denyut jantung yang prematur berulang mengaktifkan jantung dengan denyut denyut keras. Pengulangan atau aktifasi yang cepat disebabkan oleh suatu kelainan, karena terdapat 2 jalur elektrik pada batang atrioventricular (sebuah arithmia dinamakan atrioventricular nodal reentrant supraventricular tachycardia). kemungkinan sebuah jalur elektrik yang tidak normal diantara atria dan bilik jantung (sebuah aritmia dinamakan atrioventricular reciprocating supraventricular tachycardia). sedikit terjadi, atria dapat menghasilkan kelainan yang cepat atau impuls melingkar (sebuah aritmia dinamakan true paroxysmal atrial tachycardia),
dengan melakukan elektrokardiogram (ECG) dan bila
palpitasi atau denyut jantung yang cepat cenderung dimulai dan berakhir secara tiba-tiba dan bisa terbentuk beberapa menit , palpitasi digabungkan dengan gejala-gejala lain, seperti nyeri dada ,kelemahan, sakit kepala ringan , nafas yang pendek, namun jantung normal.
paroxysmal supraventricular tachycardia dapat diatasi oleh salah satu maneuvers yang merangsang syaraf vagus sehingga denyut jantung menurun, maneuver dilakukan dibawah pengawasan seorang dokter, namun pasien yang mengalami arrhythmia kambuhan akan melakukan manuver dengan sendirinya. manuvers yaitu bersusah payah seperti jika pasien mengalami kesulitan buang air besar, menggosok leher hanya dibawah sudut rahang yang merangsang daerah sensitive pada arteri carotid dinamakan carotid sinus, membenamkan wajah kedalam mangkuk berisi air dingin. manuver efektif saat segera setelah arrhythmia kambuh,
bila manuver tidak efektif, dan bila aritmia parah atau bila paroxysmal supraventricular tachycardia berlangsung lebih dari 20 menit, maka segera kerumah sakit , dokter akan menghentikan dengan memberikan obat adenosine atau verapamil yang disuntikkan melalui pembuluh darah, ditambah dilakukan cardioversion atau dialirkan kejutan listrik menuju jantung,
obat obatan antiarrhythmic sangat efektif , termasuk flecainide, beta-blocker, digoxin, diltiazem, verapamil, propafenone,
radiofrequency atau mengantarkan energi pada frekwensi khusus melalui kateter elektroda dimasukkan ke jantung untuk menghancurkan jaringan paroxysmal supraventricular tachycardia ,
DEBAR ATRIUM
debar atrium atau aritmia yaitu kelainan irama jantung, denyut jantung cepat denyut jantung tidak teratur,
normalnya detak jantung dikendalikan oleh impuls listrik,
impuls listrik dihasilkan oleh alat pacu jantung alami dalam tubuh seperti nodus sinoatrial atau sinus yang ada di atrium kanan,
impuls listrik yang berjalan di atrium, menghasilkan kontraksi atrium,
impuls listrik jeda sangat singkat pada nodus atrioventrikular yang terletak di bagian atas dinding otot antara kedua ventrikel. penundaan ini memberikan waktu darah untuk berpindah dari atrium ke ventrikel,
impuls listrik kemudian bergerak ke bawah dan melalui ventrikel, menghasilkan kontraksi ventrikel, yang memompa darah keluar dari ventrikel,
debar atrium muncul saat impuls listrik mengambil jalan tidak normal melalui atrium, biasanya beredar di sekitar katup trikuspidalis di atrium kanan,
jalur tidak normal impuls listrik mengakibatkan kontraksi atrium sangat cepat, 250-350 denyut permenit. denyut jantung normal yaitu 50-100 denyut per menit,
kontraksi cepat ini diperlambat saat impuls listrik mencapai nodus AV sering dengan setiap kontraksi kedua atau ketiga mencapai ventrikel,
jantung berdetak dalam irama yang teratur, namun dengan ketukan cepat.
jenis ritme dinamakan takikardi (denyut jantung cepat). karena debar atrium berasal dari atrium, maka dinamakan takikardia supraventrikuler di atas ventrikel,debar atrium yang berhubungan dengam penyakit lainnya dinamakan aritmia atrial fbrilasi. debar atrium dan atrial fbrilasi kadang-kadang terjadi bersama-sama,
debar atrium bisa disebabkan oleh kelainan jantung penyakit jantung atau penyakit di area lain dalam tubuh yang mempengaruhi jantung , mengkonsumsi zat yang mengubah cara impuls listrik yang ditransmisikan melalui jantung, debar atrium kadang terjadi sesudah operasi jantung terbuka,
kelainan atau faktor yang bisa mengakibatkan debar atrium ,antaralain:
kelainan katup jantung terutama katup mitral,
bilik jantung membesar secara tidak normal (hipertrofi),
berkurangnya aliran darah ke jantung (iskemia) karena penyakit jantung koroner, pengerasan arteri (aterosklerosis) dan atau serangan jantung,
tekanan darah tinggi (hipertensi),
penyakit otot jantung (kardiomiopati), yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif,
penyakit di area lain dalam tubuh yang mempengaruhi jantung ,antaralain:
penyakit paru kronis menahun seperti penyakit paru obastruktif kronik (ppok) penyakit emfisema yang menurunkan kandungan oksigen dalam darah,
kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme),
bekuan darah di pembuluh darah di paru-paru (emboli paru),
zat yang dapat memicu debar atrium ,antaralain:
alkohol ,kokain, amfetamin, pil diet, obat flu,
pasien yang mengidap penyakit jantung atau pasien yang mengidap paru-paru yang mengalami debar atrium mungkin memilki gejala-gejala ,antaralain:
angina pectoris (nyeri dada atau jantung), pingsan , pusing
gejalanya ,antaralain:
sesak napas,gelisah,lemah,palpitasi detak jantung yang cepat atau sensasi berdebar di dada ,perasaan berdebar di dada,
diagnosa sesudah ada gejala, mungkin terdapat aritmia. berbagai aritmia dapat mengakibatkan gejala yang sama , pemeriksaan pertama mengesampingkan yang paling berbahaya.
pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), menginformasikan apa yang terjadi pada jantung, EKG mengukur impuls listrik yang mengendalikan detak jantung,
pemeriksaan EKG menunjukkan tanda-tanda kelainan konduksi, serangan jantung, iskemia jantung, pembesaran jantung yang tidak normal (hipertrofi),
pemeriksaan EKG menganalisa kelainan dalam detak jantung dan kelainan hati,
pada aritmia, track pemeriksaan EKG menentukan jenis aritmia dan di mana aritmia berasal dari jantung,
kadang-kadang, debar atrium terdeteksi pada pasien yang tanpa mengalami gejala-gejala saat pasien memeriksakan diri untuk alasan memeriksakan penyakit penyakit lainnya , dokter mendengar bunyi jantung yang tidak normal pada tes debar jantung, maka pasien menjalani pemeriksaan EKG.
pasien kadang mempunyai gejala yang menunjukkan aritmia, namun saat dilakukan pemeriksaan EKG ternyata normal. ini mungkin berarti bahwa aritmia datang dan pergi debar atrium paroksismal atau mungkin berarti aritmia tidak ada, jantung gelisah karena kecemasan. bila hasil pemeriksaan EKG normal, EKG ambulatori dilakukan menggunakan monitor Holter monitor.EKG rawat jalan dengan memasang perangkat pemantauan pada pasien untuk beberapa hari saat pasien kesehatanya normal. tujuan dari EKG rawat jalan yaitu untuk mendapat bukti ada tidaknya aritmia.
monitor holter merekam irama jantung, intermiten dari ritme jantung. secara terus menerus untuk memeriksa fungsi ventrikel, untuk mencari bekuan-bekuan darah di atrium,untuk mendapatkan dokumentasi EKG aritmia,
untuk mengidentifikasi masalah katup jantung, prosedur ini tidak selalu dilakukan di ICU, prosedur ini juga digunakan untuk mengevaluasi janin selama kehamilan
pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, kondisi pasien , banyak obat anti-aritmia dapat menyebabkan irama jantung tidak normal,
obat obatan Dofetilide ini diberikan selama tiga hari dengan Rawat inap untuk memonitor irama jantung selama periode dosis awal. bila fibrilasi atrium sembuh pada pemberian dosis awal, dosis dilanjutkan di rumah.,
obat obatan antikoagulan mengurangi kemampuan darah untuk membeku, mencegah gumpalan darah yang tidak diinginkan yang terbentuk di jantung atau di pembuluh darah. debar atrium memicu terjadinya penggumpalan darah pada atrium kiri.warfarin mencegah gumpalan darah yang disebabkan oleh aritmia,
Obat obatan anti-aritmia kebanyakan mampu mengurangi frekuensi dan durasi debar atrium , obat juga diberikan untuk mencegah kambuhnya debar atrium sesudah defibrilasi , seperti flecainide, amiodarone, sotalol, propafenone,
obat obatan digoxin mampu memperlambat denyut jantung dan mengurangi konduktivitas dari impuls listrik melalui node SA dan AV, untuk diberikan pada mengidap gagal jantung karena ventrikel kiri kurang berfungsi.
digoxin tidak digunakan lagi sesudah beta-blocker dan penghambat kalsium tersedia,
obat obatan beta-blocker seperti propranolol atau metoprolol mampu menstabilkan tekanan darah,menurunkan denyut jantung dengan cara memperlambat konduksi melalui nodus AV, mengurangi kebutuhan oksigen jantung,
obat obatan penghambat kalsium seperti verapamil dan diltiazem untuk memperlambat denyut jantung dengan cara memperlambat konduksi AV node.
FIBRILASI ATRIUM
Fibrilasi atrium atau aritmia yaitu irama irama jantung yang tidak beraturan kadang iramanya cepat kadang iramanya lambat,
dari hasil impuls listrik yang tidak normal di dalam jantung. kondisi ini terus menerus terjadi atau datang dan pergi,
pada pasien dengan detak jantung normal dan irama jantung normal berdetak 50-100 kali per menit,
namun bila jantung berdetak kurang dari 50 kali permenit, denyut jantung dianggap lambat (bradikardi),
namun bila jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit, denyut jantung dianggap cepat (takikardia), fibrilasi atrium meningkat seiring bertambahnya usia,
fibrilasi atrium kadang tidak membahayakan jiwa,Fibrilasi atrium atau fib A, yaitu gangguan irama jantung ,pada pasien pasien usia muda fibrilasi atrium bisa muncul tanpa ada penyakit jantung lain yang mendasarinya, dinamakan juga fibrilasi atrium tunggal.
kontraksi jantung normalnya dimulai dari impuls listrik di atrium kanan. impuls ini berasal dari area atrium yang dinamakan nodus sinoatrial atau sinus alat pacu jantung alami ,
saat impuls bergerak gerak melalui atrium, menghasilkan gelombang kontraksi otot ini yang mengakibatkan atrium berkontrkasi,
impuls mencapai nodus atrioventrikular dalam dinding otot antara 2 ventrikel. kemudian terjadi jeda untuk memberikan waktu masuk darah dari atrium ke ventrikel, impuls kemudian berlanjut ke ventrikel, mengakibatkan kontrkasi ventrikel yang mendorong dorong darah hingga darah keluar dari jantung dalam satu detak jantung saja,
karena kontraksi tidak terkoordinasi, kontraksi atrium tidak teratur, kacau dan sangat cepat. atrium dapat berkontraksi 400-600 per menit.
impuls yang tidak teratur ini mencapai nodus AV dengan sangat cepat, namun tidak semuanya melewati nodus AV, sehingga ventrikel berdetak lebih lambat, rata-rata 110-180 detak per menit dengan irama yang tidak teratur.
detak jantung tidak teratur mengakibatkan gelombang tidak teratur dan terjadi rasa berdebar debar pada dada, pada atrium fibrilasi, beberapa impuls berjalan melalui atrium pada saat yang sama, fibrilasi atrium dapat terjadi dengan beberapa pola yang berbeda.
Intermiten (paroksimal): Jantung menjadi fibrilasi atrium dan biasanya berubah secara spontan menjadi irama sinus yang normal. kelainan ini bisa berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa hari,
Persisten fibrilasi atrium terjadi dalam beberapa kelainan , namun aritmia tidak merubah irama secara spontan,
Ubahan kembali ke irama sinus tidak mungkin terjadi atau dianggap tidak sesuai untuk alasan medis,
beberapa penyebab fibrilasi atrium yang tidak melibatkan jantung ,antaralain :
emboli paru (bekuan darah di paru-paru),
pneumonia,hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif),
fibrilasi atrium yang terjadi sebagai akibat dari kelainan jantung lain (fibrilasi atrium sekunder) ,antaralain:
-sick sinus sindroma yang menghasilkan impuls listrik yang tidak tepat karena kerusakan nodus SA,
-perikarditis yaitu peradangan kantung yang mengelilingi jantung,
-fibrilasi atrium yang sering terjadi sesudah operasi kardiotoraks membuka jantung namun sering sembuh dengan sendirinya,
- penyakit katup jantung ini karena penyakit kelainan bawaan dengan atau disebabkan oleh infeksi atau degenerasi penkapuran katup karena usia,
-pembesaran dinding ventrikel kiri (hipertropi ventrike kiri),
- penyakit jantung koroner ( penyakit arter koroner) akibat dari aterosklerosis, endapan lemak dalam arteri yang memicu penyumbatan pembuluh darah,
-tekanan darah tinggi hipertensi ,
-kardiomiopati penyakit otot jantung mengakibatkan gagal jantung kongestif,
gejala fibrilasi atrium yaitu
gejala yang dirasakan para penderita fibrilas atrium intermiten seperti palpitasi, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur. berdebar ,
nyeri dada, pusing , pingsan, lemah, kekurangan energi , sesak napas ,
diagnosa fibrilasi atrium yaitu
-pemeriksaan echocardigram atau transesophageal echocardiogram yaitu dengan teknologi ultrasonic gelombang suara untuk menghasilkan citra dari dalam jantung sewaktu berdetak, untuk mengidentifikasi masalah pada katup jantung atau fungsi ventrikuler atau mencari bekuan darah di atrium
pemeriksaan ini seperti yang digunakan untuk pemeriksaan janin di rahim,
-pemeriksaan ECG (ambulatory electrodiogram) yaitu dengan monitor yang mampu mendokumentasikan aritmia saat pasien menjalankan kegiatan ,
-pemeriksaan monitor holter. yaitu alat yang dapat dipakai selama beberapa bulan yang akan merekam irama jantung pada waktu diaktifkan oelh pasien,
-pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) untuk menentukan aritmia fibrilasi atrium yang dapat menunjukan kerusakan jantung bila ada,
-pemeriksaan laboratorium yaitu laboratorium tidak dapat memastikan bahwa pasien terkena fibrilasi atrium namun pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa penyebab tertentu dari fibrilasi atrium dan pemeriksaan laboratorium untuk mengabaikan akibat akibat kerusakan jantung, seperti serangan jantung. bila pasien telah minum obat fibrilasi atrium, maka dosis obat yang diperiksa ,
-pemeriksaan serum elektrolit untuk mengevaluasi kadar kalium dan natrium,
-pemeriksaan tes fungsi tiroid untuk hipertiroid,
-pemeriksaan X-ray dada yang mampu menghasilkan citra untuk mengevaluasi adanya komplikasi seperti cairan di paru-paru atau untuk mengukur ukuran jantung,
-pemeriksaan jumlah sel darah lengkap,
-pemeriksaan tes luka di hati dengan enzim seperti troponin dan keratin kinase,
-pemeriksaan kadar dioxin khusus untuk pasien yang sudah menggunakan obat dioxin ini,
-pemeriksaan waktu protrombin dan rasio normalisasi internasional dilakukan bila pasien minum warfarin untuk mencegah pembekuan darah, pemeriksaan ini berguna untuk menunjukkan seberapa efektif obat warfarin bekerja dalam menurunkan risiko bekuan darah,
obat obatan anti-aritmia mencegah kembalinya fibrilasi atrium setelah kardioversi,obat obatan anti-aritmia mampu mengontrol irama jantung, obat obatan anti-aritmia mengurangi frekuensi dan durasi episode kelainan fibrilasi atrium,
obat obatan anti-aritmia
seperti flecainide,amiodarone, sotalol, propafenone,
obat obatan Dofetilide yang diberikan di rumah sakit selama tiga hari untuk memonitor irama jantung selama periode dosis awal,
obat obatan antikoagulan (pengencer darah) seperti Warfarin yang mengurangi kemampuan darah untuk membeku, sehingga gumpalan darah yang terbentuk di jantung atau di pembuluh darah dapat dicegah ,
obat obatan Penghambat Kalsium seperti Verapamil dan diltiazem untuk memperlambat denyut jantung dengan cara memperlambat konduksi AV node.
obat obatan digoxin untuk mengurangi konduktivitas dari impuls listrik melalui node SA dan AV, namun obat ini kerja lebih lambat dibandingkan obat beta bloker dan penghambat kalsium. obat obatan digoxin untuk pasien dengan penyakit jantung yang terkait ventrikel kiri yang kurang berfungsi,
obat obatan beta-blocker seperti propranolol atau metoprolol untuk memperlambat denyut jantung dengan cara mengurangi kecepatan dari simpul SA dan dengan memperlambat konduksi melalui nodus AV. maka oksigen dari jantung menurun, dan tekanan darah stabil,
ARITMIA
ritme jantung tidak normal atau detak jantung yang tidak teratur, terlalu cepat, terlalu lambat, adanya jalur listrik tidak normal pada jantung, yang disebabkan
gangguan jantung ,
pasien yang sadar irama jantungnya tidak normal , kebanyakan hanya merasakan lesu hingga pingsan,
diagnosa didasarkan pada pemeriksaan elektrokardiografi,
jantung yaitu organ berotot dengan empat kamar yang dapat diandalkan terus menerus sepanjang hidup. dinding otot tiap kamar berkontraksi dengan urutan yang tepat, mendorong darah sewaktu dicurahkan dengan energi sekecil mungkin dalam setiap detak jantung,
kontraksi serat otot jantung dikendalikan oleh pelepasan aliran listrik yang melalui jantung dengan cara yang teratur sepanjang alur yang pasti dan dengan kecepatan yang terkendali. Penghentian irama terjadi setiap detak jantung memulai di pacemaker jantung (nodus sinoatrial), yang ada di dinding atrium kanan. Kecepatan pelepasan dipengaruhi oleh tingkat hormon yang bersirkulasi di aliran darah dan oleh impuls saraf ,
hormon tiroid juga dapat mempengaruhi kecepatan jantung , terlalu banyak hormon tiroid detak jantung menjadi cepat, dengan kadar hormon sedikit detak jantung menjadi lambat,
kecepatan jantung juga dipengaruhi oleh sirkulasi hormon efineprin (adrenalin) dan norefineprin (noradrenalin) sistem simpatis yang mempercepat detak jantung.
area sistem saraf yang diatur detak jantung secara otomatis adalah sistem saraf otonomis, yang terdiri dari parasimpatis dan sistem saraf simpatis ,
sistem parasimpatis memperlambat detak jantung sistem simpatis mempercepat detak jantung,sistem simpatis menyuplai jantung melalui jaringan saraf, simpatis plexus. sistem parasimpatis menyuplai jantung melalui saraf tunggal, saraf vagus.
kecepatan normal jantung yaitu 60 sampai 100 detak per menit. detak jantung normal lebih rendah untuk usia muda, khususnya pasien yang memiliki fisik kuat kecepatan jantung yang bervariasi termasuk normal. kecepatan jantung merespon kegiatan olah raga , nyeri dan emosi. hanya saat kecepatan jantung tidak wajar cepatnya (takikardi) atau lambatnya (bradikardi) atau saat impuls elektrik bergerak dalam aliran yang tidak normal sehingga detak jantung akan memiliki irama yang tidak normal (aritmia),
penyebab aritmia yaitu gangguan jantung, penyakit arteri koroner seperti gangguan katup jantung gagal jantung.
penyebab aritmia adalah penyakit jantung, penyakit arteri koroner, fungsi tidak normal klep jantung, gagal jantung.
pelepasan elektrik dari gerak pacemaker pertama kali melalui atrium kiri dan kanan, memicu jaringan otot berkontraksi dengan berurutan dan darah disuntikan dari atrium ke ventrium. pelepasan elektrik kemudian mencapai nodus atrioventrikular antara atrium dan ventrium. nodus ini menunda transmisi pelepasan elektrik agar atrium berkontraksi secara penuh dan ventrium terisi darah sebanyak mungkin sepanjang diastol ventrikular, yaitu periode relaksasi ventrikular.
sesudah melalui nodus atrioventrikular, pelepasan elektrik bergerak turun ke simpul his, kelompok serat yang terbagi dalam simpul kiri untuk ventrium kiri dan simpul kanan untuk ventrium kanan. pelepasan kemudian menyebar dengan cara yang sama ke permukaan ventrium, memulai kontraksi ventrium (sistol), sepanjang darah disuntikkan ke jantung,
banyak gangguan pada aliran arus elektrik, memicu aritmia , setiap tipe aritmia memiliki penyebab masing-masing, aritmia minor mungkin disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, fungsi tiroid dan beberapa obat penyakit paru-paru , obat penyakit tekanan darah,
aritmia lambat (bradikardi) dapat disebabkan oleh nyeri, lapar, lelah , gangguan pencernaan yang merangsang saraf vagus berlebihan dengan stimulasi yang cukup, saraf vagus memicu jantung berhenti ,
aritmia cepat (takikardi) bisa disebabkan oleh menggunakan obat yang mengandung stimulant seperti obat flu dan demam, olah raga berat , stress ,
banyak obat untuk mengobati gangguan jantung, dapat memicu aritmia
aritmia juga disebabkan kelainan anatomi yang ada sejak lahir , usia pasien berkaitan dengan perubahan dalam system listrik jantung memicu aritmia kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), menghasilkan kadar hormone tiroid yang tinggi, dapat menyebabkan aritmia cepat. kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid), menghasilkan hormone tiroid yang rendah dapat menyebabkan aritmia lambat,
kesadaran detak jantung (palpitasi) bervariasi pada setiap pasien ,
aritmia mempunyai konsekuensi yang tidak membahayakan hingga membahayakan, kadang aritmia yang mengancam jiwa tidak memiliki gejala dan kadang aritmia tidak berbahaya dapat menyebabkan gejala parah, keparahan dari gangguan jantung yang mendasarinya lebih berpengaruh dibandingkan aritmia ,
saat aritmia mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah,aritmia memicu sesak napas, pusing, lemah ,pingsan muncul saat jantung memompa lemah sehingga tidak mampu mempertahankan tekanan darah bila terus terjadi maka berbahaya , aritmia dapat memperparah gangguan jantung yang mendasarinya, seperti nyeri dada dan sesak napas,
gejala yang dialami pasien membantu dokter menentukan keparahan aritmia, dipertimbangkan apakah palpitasi cepat atau lambat, teratur atau tidak teratur. singkat atau lama , perlu mengetahui apakah palpitasi terjadi saat istirahat atau sewaktu melakukan aktivitas yang membuat stress , pemeriksaan untuk menentukan jenis aritmia dan penyebabnya,
pemeriksaan ECG monitor portable (holter monitor) untuk merekam irama jantung secara terus menerus ,
pemeriksaan electrocardiography (ECG) untuk mendeteksi aritmia dan menentukan penyebabnya, electrocardiography menghasilkan citra grafik arus listrik yang dihasilkan setiap denyut jantung, merekam irama jantung untuk waktu yang singkat ,
untuk mendeteksi aritmia yang berbahaya yang dapat terjadi sewaktu-waktu, biasanya alat perekam dipasang di bawah kulit dibawah tulang selangka (clavicle). alat ini secara elektronik mentransmisikan rekaman irama jantung yang tidak normal melalui kulit, Irama jantung secara terus menerus direkam dan tayangkan pada sebuah monitor televisi pada ruang perawat.
pemeriksaan tes alectrofisiologi ,pemeriksaan tes tekanan latihan (ECG) dan pengukuran tekanan darah sewaktu olah raga , pada pemeriksaan tes alectrofisiologi kateter dengan terpasang elektroda kecil pada ujungnya yang dimasukkan ke vena dan diteruskan hingga masuk ke jantung. elektroda ini untuk menstimulasi jantung, memantau respon jantung sehingga dokter mampu menentukan tipe aritmia ,
jika aritmia mampu mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah adalah berbahaya, berbahaya atau tidaknya bergantung pada apakah aritmia berasal dari alat pacu jantung alami, di atrium atau dalam ventrikel, kebanyakan aritmia yang berasal dari atrium lebih berbahaya dibanding kan aritmia yang berasal dari atrium, namun ini juga lebih berbahaya dibandingkan yang berasal dari alat acu jantung.
kebanyakan aritmia tidak mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah, maka aritmia menimbulkan risiko sedikit atau tidak ada resiko ,namun aritmia menimbulkan risiko kecemasan ,aritmia yang tidak berbahaya kadang dapat memicu aritmia yang lebih berbahaya,
alat pacu jantung buatan yaitu alat elektronik yang beraksi di tempat jantung sendiri. alat ini diimplan melalui operasi di bawah kulit, biasanya di bawah tulang selangka.kanan atau kiri. alat pacu jantung buatan ini dihubungkan ke jantung dengan kabel melalui pembuluh darah, alat pacu jantung buatan ini mampu bertahan 10 sampai 15 tahun, beberapa peralatan dapat mengganggu alat pacu jantung. seperti diathermy (terapi fisik di mana panas diterapkan pada otot) dan pencitraan resonansi magnetic (MRI)
obat ini untuk mengatasi fibrilasi ventrikel,fibrilasi atrium,debar atrium,detak ventrikel prematur, takikardi ventrikel, amidarone digunakan dalam waktu lama pada pasien yang mengidap aritmia berbahaya, obat bretylium untuk pengobatan singkat takikardi ventrikel berbahaya obat penghambat kalsium seperti :diltiazem, verapamil ,
digunakan untuk memperlambat laju ventrikel pada pasien yang telah mengalami fibrilasi atrium dan debar atrium dan untuk mengatasi takikardi supraventrikular paroksimal,
obat digoxin untuk mengatasi takikardi supraventrikularparoksismal.
obat digoxin diberikan kepada pasien bayi bayi dan anak-anak muda mulai umur 10 tahun yang mengidap sindrom wolf parkinson white. pasien dewasa yang mengidap sindrom ini tidak boleh mengkonsumsi digoxin
obat digoxin memperlambat konduksi impuls listrik melalui nodus atriventrikular.
obat digoxin untuk menurunkan tingkat ventrikel pada pasien yang mengalami fibrilasi atrium atau debar atrium ,
obat adenosine memperlambat kondusi impuls listrik melalui nodus atrioventrikular. obat adenosine untuk mengatasi taikardi supraventrikular parksismal. pasien yang menderita asma tidak boleh mengonsumsi
obat adenosine,
kadang kala beberapa obat harus dicoba sampai efeknya terbukti, kadang kala obat antiaritmia menyebabkan aritmia. efek ini dinamakan proaritmia.
beberapa obat untuk mengobati aritmia, antaralain:
tocainide aritmia ( fatal bagi penderita gangguan jantung) sodium :disopyramide, flecainide, lidocaine, mexiletine , moricizine, phenytoin, procainamide, propafenone, quinidine,
obat ini memperlambat konduksi impuls listrik melalui jantung. obat ini untuk mengatasi denyut ventrikel prematur, takikardia ventrikular, dan fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium untuk mengkonversi atau debar atrium ke ritme yang normal (kardioversi) beta bloker : nadolol,atenolol, bisoprolol, metoprolol, denyut jantung tidak normal yang lambat (bradikardi)
penghambat potasium : amiodarone, bretylium, ibutilide, dan sotalol aritmia, tekanan darah rendah (semua)
obat untuk detak ventrikel prematur, takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, dan takikardia supraventrikular paroksismal. untuk memperlambat laju ventrikel pada orang dengan fibrilasi atrium atau debar atrium. pasien yang mengidap asma tidak menggunkan obat ini,
memperlambat konduksi impuls listrik melalui nodus melalui nodus atrioventrikular. pasien yang menderita sindrom wolf parkinson white tidak disarankan mengkonsumsi verapamil atau diltiazem,
DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION
disseminated intravascular coagulation muncul tiba-tiba dan berbahaya,
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) yaitu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh aliran darah, memicu turunnya faktor pembekuan yang mengendalikan perdarahan dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah kecil , disseminated intravascular coagulation ini diawali dengan pembekuan darah yang berlebihan, yang dirangsang oleh suatu zat racun di dalam darah, karena faktor pembeku darah berkurang, maka terjadi perdarahan berlebihan.
bila ini terjadi sesudah persalinan pembedahan maka permukaan sayatan atau jaringan yang robek dapat mengalami perdarahan tidak terkendali,
perdarahan masif dapat terjadi di dalam rongga tubuh, otak, saluran pencernaan, kulit otot ,
bekuan darah di dalam pembuluh darah yang kecil dapat merusak ginjal kadang sifatnya menetap sehingga tidak terbentuk air kemih,
penyebabnya harus dicari dan diatasi, apakah karena nfeksi atau kanker,
bila penyebabnya diatasi, maka gangguan pembekuan dapat berkurang,
diberikan heparin untuk memperlambat pembekuan,
diberikan transfusi trombosit dan faktor pembekuan untuk menggantikan kekurangan ,
diagnosa pemeriksaan darah berguna untuk menganalisa :
jumlah hasil pemecahan bekuan darah,
penurunan jumlah faktor pembekuan,
adanya bekuan-bekuan kecil yang tidak normal,
golongan pasien yang rentan mengalami disseminated intravascular coagulation,antaralain
pasien penderita cedera kepala berat,
pasien yang sudah pernah menjalani pembedahan prostat,
pasien yang sudah pernah terkena gigitan ular ular berbisa,
pasien penderita infeksi berat, dimana bakteri melepaskan endotoksin (suatu zat yang menyebabkan terjadinya aktivasi pembekuan),
pasien wanita yang sudah pernah menjalani pembedahan kandungan atau persalinan disertai komplikasi, dimana jaringan rahim masuk ke dalam aliran darah,pasien penderita leukemia ,
pasien penderita kanker lambung, pankreas dan prostat,
DEFEK SEPTUM ATRIUM (ASD, ATRIAL SEPTAL DEFECT)
Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) yaitu kelainan jantung bawaan. dimana suatu lubang pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium kanan) normalnya pada peredaran darah janin ada suatu lubang diantara atrium kiri dan kanan sehingga darah tidak melewati paru-paru. ketika bayi lahir, lubang ini biasanya menutup. bila lubang ini tetap terbuka, darah terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt),
penyebab dari tidak menutupnya lubang pada septum atrium ini belum diketahui,
mencegah defek septum atrium pada masa kanak-kanak lebih baik dari pada mengobati di kemudian hari,antibiotik diberikan sebelum menjalani tindakan pencabutan gigi untuk mencegah endokarditis infektif
namun bila gejalanya ringan atau tidak ada gejala, tidak perlu menjalani perawatan khusus,
bila lubangnya besar dengan gejala, dilakukan pembedahan untuk menutup defek septum atrium ,
gejala defek septum atrium ,antaralain:
jantung berdebar-debar (palpitasi),
jika kelainan ringan sampai sedang, maka tidak ditemukan gejala ,
sering mengalami infeksi saluran pernafasan,
dispneu kesulitan bernafas,
sesak nafas saat berolah raga berat,
prosedur diagnosa pemeriksaan fisik,antaralain:
pemeriksaan dengan stetoskop terdengar bunyi jantung yang tidak normal yaitu murmur akibat peningkatan aliran darah yang malalui katup pulmonalis,
tanpak tanda-tanda gagal jantung,
bila shuntnya besar, murmur dapat terdengar akibat peningkatan aliran darah yang mengalir melalui katup trikuspidalis,denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada,
pemeriksaan yang dilakukan,antaralain:
pemeriksaan angiografi koroner untuk pasien diatas 40 tahun,
pemeriksaan MRI dada,
pemeriksaan EKG yang akan menunjukkan adanya fibrilasi atrium atau pembesaran atrium kanan,
pemeriksaan rontgen dada,
pemeriksaan ekokardiografi,
pemeriksaan doppler berwarna,
pemeriksaan ekokardiografi transesofageal,
pemeriksaan kateterisasi jantung,
SINDROMA HIPOPLASTIK JANTUNG KIRI
sindroma hipoplastik jantung kiri atau sindroma ventrikel kiri yang tidak berkembang atau terbentuk yaitu kelainan jantung bawaan dimana bagian kiri jantung tidak berkembang.atau terbentuk ,
fungsi ventrikel kiri yaitu memompa darah ke seluruh tubuh,
bila ventrikel kiri dan katupnya tidak berkembang atau tidak terbentuk, maka terjadi gangguan aliran darah ke seluruh tubuh,
normalnya jantung sebagai suatu otot pemompa yang kuat,
jantung terus menerus memompa darah melalui sistem peredaran. setiap hari jantung rata-rata berdenyut 100.000 kali dan memompa 2000 galon darah,
jantung terdapat 4 ruang, ruang sebelah atas dinamakan atrium dan terbagi oleh suatu sekat septum menjadi atrium kiri dan atrium kanan; ruang sebelah bawah dinamakan ventrikel dan terbagi oleh septum menjadi ventrikel kiri dan ventrikel kanan, pemompaan darah melalui keempat ruang tersebut dibantu oleh 4 katup jantung. katup membuka dan menutup sehingga darah hanya mengalir dalam satu arah,
darah berwarna gelap kebiruan yaitu darah yang kekurangan oksigen, yang mengalir kembali ke jantung sesudah beredar ke seluruh tubuh. darah ini kembali ke jantung melalui vena dan masuk ke atrium kanan. melalui katup trikuspidalis, darah akan mengalir ke ventrikel kanan.
ventrikel kanan memompa darah melalui katup pulmonalis dan masuk ke dalam arteri pulmonalis. dari arteri pulmonalis, darah masuk ke paru-paru dan mendapatkan oksigen baru. sesudah memperoleh oksigen baru , warna darah menjadi merah terang,
dari paru-paru, darah masuk ke dalam atrium kiri melalui vena pulmonalis. dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri melalui katup mitralis,
ventrikel kiri memompa darah yang mengandung banyak oksigen melalui katup aorta ke dalam aorta. aorta mengangkut darah ke seluruh tubuh,
tekanan darah di dalam ventrikel kiri sama dengan tekanan darah yang terukur di lengan,
keempat katup jantung ,antaralain:
katup aorta, terletak diantara aorta dan ventrikel kiri ,
setiap katup mempunyai sejumlah daun. katup mitralis mempunyai 2 daun, sedangkan yang lainnya mempunyai 3 daun,
katup trikuspidalis, terletak diantara ventrikel kanan dan atrium kanan ,
katup pulmonalis, terletak diantara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan ,
katup mitralis, terletak diantara ventrikel kiri dan atrium kiri ,
sindroma hipoplastik jantung kiri sebagai suatu kelainan jantung bawaan
jika ada gangguan pada perkembangan ventrikel kiri dan struktur pembuluh darah yang berkaitan dengannya seperti katup pulmonalis,katup mitralis, katup aorta ,
jantung bagian kiri tidak mampu mempertahankan peredaran darah ke seluruh tubuh. karena jantung kiri tidak mampu berfungsi normal , maka peredaran darah pulmoner (paru-paru) dan sistemik (seluruh tubuh) harus dijalankan oleh jantung bagian kanan. ini akan mengakibatkan gagal jantung kanan,
agar bayi mampu bertahan hidup adalah dengan adanya hubungan antara peredaran darah kiri dan kanan yang dinamakan shunt. normalnya bayi yang terlahir memiliki 2 shunt, yaitu foramen ovale dan duktus arteriosus, yang beberapa hari setelah lahir akan menutup dengan sendirinya,
saat lahir, bayi terlihat normal. gejala muncul ringan secara samar ,
gejalanya ,antaralain:
pasien bayi bayi lemas,
pasien bayi bayi tidak makan makan,
pasien bayi bayi sesak nafas,
pasien bayi bayi kulitnya pucat kebiruan (sianosis),
sedangkan bayi baru lahir yang sehat, warna kebiruan muncul bila bayi kedinginan sianosis perifer,
ketika lahir, bayi tampak normal karena darah dapat mengalir dari ventrikel kanan ke seluruh tubuh melalui duktus arteriosus yang masih membuka. namun saat duktus telah menutup, akan terjadi gagal jantung berat.
kebanyakan pasien bayi yang memiliki sindroma ini akan meninggal dunia,
bila kebiruan ada pada lidah , dada atau perut, bibir dinamakan sianosis sentral ini tidak normal sebab bisa menandakan bahwa bayi sedang kekurangan oksigen di dalam darah arteri yang merupakan akibat dari kelainan jantung dan peredaran darah. bila pasien bayi menangis, maka menunjukan sianosis sentral semakin parah walaupun bayi dihangatkan ,
diagnosa berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan adanya gagal jantung kongestif, yaitu hepatomegali (pembesaran hati) teraba lemah pada denyut nadi pergelangan tangan, selangkangan ,
pemeriksaan dilakukan ,antaralain:
pemeriksaan ekokardiogram jika hasilnya tampak menunjukkan adanya hipoplastik pada ventrikel kiri,
pemeriksaan kateterisasi jantung untuk melengkapi ekokardiogram,
pemeriksaan EKG jika hasilnya tampak adanya pembesaran ventrikel kanan
pemeriksaan rontgen dada jika hasilnya tampak adanya pembesaran jantung,
pengobatan yaitu dengan pembedahan pencangkokan jantung , sebelum pembedahan dilakukan pasien diberikan obat prostaglandin, agar duktus arteriosus tetap membuka sehingga peredaran darah dapat tetap terjaga,
pada pasien anak harus minum obat seumur hidupnya guna mencegah penolakan tubuh terhadap jantung yang dicangkokkan,
dilakukan pada saat anak berumur 12-18 bulan yaitu prosedur paliatif ,antaralain:
prosedur norwood dilakukan jika tidak mungkin dilakukan pencangkokan jantung.
namun bila prosedur norwood tahap i telah berhasil dilakukan, bisa dilakukan pencangkokan jantung.
oksigen,
obat-obatan :kalsium 3, PGE1 (prostaglandin), dopamin,
prosedur norwood yaitu :
tahap i : membuat sambungan antara peredaran darah pulmoner dengan sistemik (seperti antara aorta dengan arteri pulmonalis) , melebarkan aorta, diikuti dengan operasi pembedahan fontan pencangkokan jantung.
tahap ii dan iii : membuat sambungan yang bernama shunt kavopulmoner. selama tahap ii (prosedur hemi-fontan), vena kava superior disambungkan dengan arteri pulmonalis. selama tahap iii, vena kava inferior disambungkan dengan ventrikel (prosedur fontan komplit)