Jumat, 06 Oktober 2023

atasi ketergantungan narkotika









CARA MENGATASI KETERGANTUNGAN OBAT OBATAN NARKOTIKA


ditiap panti rehabilitasi mempunyai program untuk pasien ketergantungan obat obatan dengan terlebih dahulu menganalisa tingkat ketergantungan pada obat obatan ,zat adiktif, psikotropika dan narkotika guna menentukan cara penyembuhan sehingga bisa terukur,

detoksifikasi atau pembersihan racun
tahap ini yaitu mendetoksifikasi sirkulasi darah organ tubuh sehingga darah menjadi bersih hingga metabolisme kembali normal, dengan cara cara yaitu:
- rapid detoxification yang dijalankan dengan anestesi 7 hingga 12 jam,
- simtomatik tergantung pada gejala tanda yang dialami,
- cold turkey( abrupt withdraw) atau prosedur penghentian pemakaian obat obatan secara mendadak tanpa disertai substitusi antidotum,
-  substitusi bertahap seperti dengan clocaril,CPZ,methadone, kodein ,yang dijalani dengan tahapan selama 2 minggu,

deteksi sekunder infeksi:

yaitu tahap pemeriksaan laboratorium lengkap guna mendeteksi kelainan yang menyertai pasien seperti  HIV,infeksi saluran kemih bila ditemukan maka dilakukan pengobatan medis terlebih dahulu, sebelum dilakukan rehabilitasi,


tahap rehabilitasi:

pada perawatan setiap panti rehabilitasi memiliki bermacam macam penekanan yang berprinsip rohani atau medis,

beberapa model detoksifikasi yang ada antaralain:



detoksifikasi  cepat ( ultra rapid opiat detoxification)
prosedur ini dilaksanakan  dibawah pengawasan langsung tenaga ahli anestesi di rumah sakit ,ketika pasien sakaw  karena kecanduan oxycontin, morfin, dilaudid,codein, methadone, vicodin, heroin,

setelah pemeriksaan psikologis dan medis ,pasien di kirim ke ICU selama 36 jam terdiri dari 6 jam pengobatan pratindakan dengan diberikan ondansetron, oktreotid, vitamin C , omeperazol, ranitidin, diazepam, klonidin dan  solbutamol,


anestesi dimulai dengan pemberian profol melalui vena ( intra vena) dan midazolam .

oktreotid ,klonidin, naltrekson diberikan selama masa anestesi,yaitu 5 jam , bergantung pada parah ringanya  gejala putus obat yang timbul akibat pemberian naltrekson ,
obat sedatif dan analgetik diberikan setelah anestesia selesai diberikan , dilanjutnya naltrekson oral selama 12 bulan,

dampak detoksifikasi yaitu mengantuk,menggigil ,mual,muntah,diare,nyeri perut, badan lemas, namun hal ini akan hilang dalam beberapa hari tanpa pemberian obat tambahan ,

hari pertama setelah detoksifikasi craving score atau keinginan mengonsumsi obat sudah lenyap hingga 50 % dan menjadi 0 setelah 10 bulan, dengan rutin diberikan naltrekson,

cara alami

cara ini hanya dijalani pada pasien yang telah selesai menjalani tahap rehabilitasi, tubuh secara alami juga melakukan proses detoksifikasi,melalui pengeluaran keringat, tinja, pernafasan , urin, sebab ada 4 organ yang berperan yaitu kulit, saluran pencernaan, ginjal, hati,
detoksifikasi alami yaitu:
mengurangi makan makanan berlemak , berpengawet, berbahan kimia, berperwarna,
memperbanyak makan sayur buah ,antioksidan seperti vitamin E,A,C ,sebab antioksidan mengurangi dampak radikal bebas
air putih mengeluarkan racun melalui keringat, ginjal, kulit, sebab air melarutkan zat kimia dalam darah ,kekurangan cairan mengakibatkan darah mengental, lengket,


tanpa obat obatan

cara ini dipakai beberapa tempat terapis ,yang tidak memberikan narkotika sedikitpun, namun membiarkan pasien yang sedang sakaw , ini berlangsung 3 hari , tergantung jenis  narkotikanya ,selama itu pasien akan  keluar lendir dari mulut, panas dingin,muntah,diare, bila pasien lolos tahap ini dalam waktu 2 minggu urin telah negatif atau tidak lagi mengandung racun ,


obat terapi ketergantungan narkotika

metadon

metadon adalah obat sintetis termasuk opiat,pengganti heroin ,metadon bila diminum mampu melenyapkan pemakaian heroin dengan jarum suntik,selama 36 jam perdosis, sehingga tekanan darah stabil , ketergantungan yang disebabkan  heroin  jarum suntik hanya bertahan 6 jam perdosis mengakibatkan hipertensi juga ketergantungan yang sangat tinggi,seperti morfin,kodein ,heroin, berdampak seperti narkotik analgesik sebagai pemberi rasa nyaman ,penawar rasa sakit yang kuat ,seorang pecandu opiat akan merasa ketergantungan fisik mental bila kadar opiat dalam tubuh menurun maka pecandu akan mengalami sakaw putus zat ,pasien yang diberi metadon dapat normal seperti orang yang sehat,pasien yang diberi metadon berdosis tepat tidak akan lagi memiliki sifat ketergantungan obat,metadon dikenal sebagai terapi bagi ketergantungan opiat, metadon sebagai detoksifikasi ketergantungan opiat,


dosis metadon harus cukup 60mg perhari  agar pasien tidak mengalami gejala putus zat ,metadon bertahan dalam tubuh 36 jam sehingga hanya dikonsumsi sekali sehari,

pemberian dosis metadon berbeda beda pada setiap pasien , sebab ada perbedaan metabolisme atau proses penguraian zat dalam tubuh,perbedaan toleransi pada obat,perbedaan berat tubuh,diperlukan waktu seminggu guna menentukan dosis yang tepat,bila pasien menunjukan gejala putus zat maka dosis harus ditambah,umumnya awalnya dosis 20mg ditingkatkan 5 hingga 10mg perhari,penambahan dosis harus hati hati hingga pasien hanya merasakan gejala putus zat yang paling ringan,

efek samping metadon yaitu:
muntah ,mual namun akan hilang dalam seminggu, menurunkan libido,
berkeringat terjadi karena dosis salah, sembelit,

bila metadon dikonsumsi bersama narkotika menyebabkan overdosis narkotika,