NEURO PSIKIATRI
SPONDILITIS ANGKILOSING
spondilitis ankilosing yaitu penyakit jaringan ikat ,
penyebab spondilitis ankilosing
belum diketahui, namun penyakit ini termasuk penyakit genetik,cenderung dialami pasien lanjut usia,
gejalanya yaitu :
peradangan pada sendi-sendi yang besar peradangan tulang belakang ,
kekakuan ,
nyeri punggung , kejang otot-ototnya berkurang bila pasien membungkukkan badannya ke depan.bila sendi yang menghubungkan tulang iga dan tulang belakang meradang, rasa nyeri membatasi kemampuan dada untuk menarik nafas dalam,
nyeri dimulai di sendi yang besar, seperti panggul, lutut dan bahu,
sindroma kauda equina (sindroma ekor kuda) dapat timbul bila kolumna tulang belakang yang meradang, menekan sejumlah saraf yang berjalan dibawah ujung urat saraf tulang belakang,
gejalanya impotensi, inkontinensia uri di malam hari, berkurang pada kandung kemih dan rektum ,
hilangnya refleks mata kaki
peradangan ringan sampai menengah bergantian dengan tanpa gejala,
nyeri punggung dengan intensitas bervariasi
nyeri parah di malam hari,
kekakuan di pagi hari hilang bila pasien melakukan aktivitas,
tulang belakang tampak lurus dan kaku,
penurunan berat badan, kelemahan dan anemia,
peradangan mata (iritis akut), yang tidak mengganggu penglihatan.
peradangan dapat menyerang katup jantung,
bila kerusakan tulang belakang menekan saraf atau urat saraf tulang belakang, dapat timbul mati rasa, kelemahan atau nyeri di daerah yang memiliki syaraf,
diagnosa berdasarkan gejala , foto rontgen dari tulang belakang dan sendi yang terkena,pembentukan jembatan antara tulang belakang, yang menyebabkan kekakuan pada tulang belakang adanya erosi pada persendian antara tulang belakang dan tulang panggul (sendi sakroiliaka) ,
laju endap darah meningkat,
pasien memiliki gen spesifik HLA-B27,
pengobatan bertujuan untuk mengurangi nyeri sendi dan punggung , memperbaiki kelainan bentuk pada tulang belakang,
obat pengendur otot muscle relaxant dan pereda nyeri narkotik, mengatasi nyeri hebat dan mengembalikan fungsi panggul dan lutut,
obat -obatan imunosupresan untuk meringankan gejala seperti rituximab , leflunomide,siklofosfamid, methotrexate , anakinra , infliximab , etanercept , adalimumab ,
aspirin dan obat anti peradangan non-steroid seperti mefenamic acid etoricoxib, celecoxib, ibuprofen , naproxen , fenoprofen , ketoprofen , dexketoprofen , indomethacin , ketorolac, diclofenac , piroxicam , meloxicam ,
penyuntikkan langsung ke dalam sendi dengan kortikosteroid untuk iritis dan peradangan sendi,
VERTIGO
Vertigo yaitu gejala sekeliling terasa berputar putar yang terjadi secara mendadak tiba-tiba vertigo sendiri ternyata termasuk gejala dan bukan penyakit , maka cara mengatasi vertigo tergantung pada penyakit yang menyebabkannya,namun kebanyakan vertigo dapat sembuh tanpa pengobatan ini mungkin saja bisa terjadi karena otak berusaha dan berhasil beradaptasi dengan perubahan perubahan yang dilakukan telinga bagian dalam,
vertigo dimulai dari pusing ringan hingga yang parah dan berlangsung lama selama beberapa hari ,
kehilangan keseimbangan. sehingga pasien kesulitan berdiri berjalan, mual, muntah, berkeringat, kadang disertai nistagmus gerakan mata yang tidak normal ,
vertigo disebabkan oleh antaralain : tumor ,
obat-obatan tertentu ,
vertigo posisi paroksismal jinak benign paroxysmal positional vertigo (BBPV) yaitu vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala ,
migrain ,gangguan pada telinga bagian dalam, gangguan ini memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh,
penyakit meniere yaitu gangguan yang menyerang telinga bagian dalam,
vestibular neuronitis, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam,
beberapa penyebab vertigo yang memerlukan pengobatan ,antaralain:
obat-obatan manuver epley untuk menangani BBPV seperti prochlorperazine dan antihistamin hanya untuk sementara jangka pendek,
terapi rehabilitasi vestibular membantu otak untuk beradaptasi dengan sinyal membingungkan dari telinga yang jadi penyebab vertigo,
selain penanganan dari dokter, pasien bisa melakukan cara cara untuk mencegah gejala-gejala vertigo. seperti menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh , segera duduk jika vertigo menyerang.
EPILEPSI
Epilepsi yaitu penyakit dengan dimulai dengan hilangnya kesadaran gejala kejang berulang.
penyebab epilepsi yaitu
kelainan organis atau fungsional otak kambuhan , epilepsi dibedakan menjadi 1 ,epilepsi umum seperti epilepsi grand mal, petit mal, atau mioklonik dan 2 . epilepsi parsial misalnya serangan fokal sensorik,serangan fokal motorik,
serangan parsial sederhana (psikomotor) kompleks, penderita tidak sadar 2 menit, menggerak gerakkan lengan dan tungkainya , mengeluarkan suara- suara yang tidak berarti, kebingungan selama beberapa menit,.
serangan petit mal atau lena, diawali dengan hilang kesadaran selama 30 detik. selama fase lena (absence) kegiatan motorik terhenti dan pasien diam tidak beraksi, kadang ada gerakan klonik pada mulut atau kelopak mata,
serangan grand mal diawali dengan aura berupa rasa melayang. atau terbenam , penurunan kesadaran , inkontinesia,kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan kuat-kuat kemudian kejang tonik seluruh tubuh selama 30 detik disertai kejang klonik pada otot anggota, otot punggung, dan otot leher 3 menit. sesudah kejang hilang pasien lemas atau tertidur 4 jam, kemudian kesadaran berangsur pulih. sesudah serangan berakhir pasien bingung,
pada epilepsi primer generalisata, pasien mengalami kejang , sakit kepala, linglung sementara , lelah,
serangan mioklonik merupakan kontraksi singkat suatu kelompok otot,
serangan parsial motorik bersifat kejang yang mulai di salah satu tangan dan menjalar sesisi, sedangkan serangan parsial sensorik yaitu kesemutan unilateral atau serangan rasa baal ,
status epileptikus yaitu kejang terus menerus, kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas , muatan listrik di dalam otaknya menyebar luas. bila tidak segera ditangani, dapat terjadi kerusakan jantung dan otak ,
terapi epilepsi idiopatik yaitu untuk mengurangi serangan, sedangkan terapi epilepsi organik untuk mengurangi penyebab,
langkah yang penting yaitu menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan semua pakaiannya , memasang bantal di bawah kepala penderita, bila penderita tidak sadarkan diri maka posisinya dimiringkan agar mudah bernafas ,jangan ditinggalkan sendirian ,
obat anti-kejang diberikan kepada penderita yang mengalami kejang kambuhan. dalam dosis tinggi secara intravena,
GANGGUAN NEUROTIK
yaitu gejala fisik yang dirasakan berlebihan disertai gejala kejiwaan
yang disebabkan kepribadian individu,
jenis-jenis gangguan neurotik,antaralain:
gangguan obsesif kompulsif,
gangguan penyesuaian , gangguan somatoform,
gangguan fobik , gangguan panik
gangguan ansietas menyeluruh
gangguan campuran ansietas dan depresi ,
Anti depresan : Amitriptilin 25 mg 2 – 3 x sehari,
Anti ansietas : Diazepam 2-5 mg 2 – 3 x sehari,
MIGREN
nyeri kepala satu sisi yang terjadi berulang ulang selama 60 menit,
yang disebabkan gangguan vaskular, gejalanya nyeri kepala berdenyut, unilateral bertambah parah sesudah aktivitas ,
fotofobia atau fenofobia,
migren klasik diawali gangguan sensorik, motorik , pada periode awal ini pasien gangguan sensorik seperti parestesia, hemianopsia yang seolah melihat kilat,
gelisah, tidak nafsu makan , gangguan motorik seperti hemiparesis,
asetosal, parasetamol atau asam mefenamat 500 mg
tablet ergotamin 1mg,
NEUROBLASTOMA
Neuroblastoma yaitu kanker pada sistem saraf berbagai bagian tubuh yang dialami anak, penyebabnya tidak diketahui namun
mungkin berkaitan dengan faktor keturunan karena pada sel-sel tumor ditemukan kelainan genetik ,
neuroblastoma memproduksi hormon epinefrin, yang mengakibatkan tingginya denyut jantung ,
neuroblastoma juga berasal dari jaringan kelenjar adrenal di perut. jika
kanker berasal dari jaringan yang membentuk sistem saraf simpatis yaitu bagian dari sistem saraf yang mengendalikan fungsi tubuh involunter diluar kendali, dengan cara mengkerutkan pembuluh darah ,merangsang hormon tertentu meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, kanker ini menyebar ke sumsum tulang,kelenjar getah bening, hati, tulang ,
gejala awal perut nyeri membesar, perut terasa penuh , berhubungan dengan penyebaran tumor,
kanker yang sudah menyebar ke tulang akan memicu nyeri tulang
jumlah sel darah putih turun sehingga muncul infeksi, jumlah sel darah merah turun sehingga terjadi anemia,
jumlah trombosit turun sehingga mudah mengalami memar,
kanker menyebar ke sumsum tulang ,kanker yang menyebar ke korda spinalis memicu kelemahan lengan dan tungkai,
kanker yang menyebar ke kulit memicu terbentuknya benjolan-benjolan di kulit,
kanker yang menyebar ke paru-paru memicu gangguan pernafasan,
gejala ,antaralain:
keringat berlebihan , gerakan mata tidak terkendali, kulit pucat,sekeliling mata ada lingkaran hitam, kelelahan yang berlebihan selama berbulan-bulan,
diare,rasa tidak enak badan (malaise) ,
tumor kelenjar adrenal memicu denyut jantung yang cepat dan tekanan darah tinggi ,
bila kanker membesar, dapat teraba saat pemeriksaan perut,
bila telah menyebar ke hati, hati teraba terasa membesar,
pemeriksaan yang dilakukan,antaralain:
pemeriksaan rontgen dada,
biopsi hati, biopsi paru-paru, biopsi kulit, biopsi sumsum tulang,
skening tulang,
pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan USG perut juga dada,
pemeriksaan CT scan dan MRI dada juga perut,
pemeriksaan air kemih untuk melihat adanya pembentukan hormon epinefrin yang berlebihan,
pengobatannya sangat tergantung usia lokasi dan penyebaran , bila kanker menyebar dan berukuran besar maka diberikan terapi penyinaran, kemoterapi cisplatin,vincristine, cyclophosphamid, doxorubicin ,
bila kanker belum menyebar,maka dapat diangkat melalui prosedur pembedahan,
beberapa penderita mengalami regresi spontan, dimana jari,ngan tumor mengalami pematangan dan berkembang menjadi ganglioneuroma jinak, yang dapat diangkat melalui pembedahan.,
PARKINSON
Penyakit Parkinson yaitu degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah yang biasanya mengatur pergerakan tubuh, gejala parkinson mulai terasa saat pasien memasuki usia 50 tahun.
gejala tremor atau gemetaran, lemah , terasa lebih kaku pada sebagian tubuh, gemetaran halus pada salah satu tangan ketika beristirahat, selanjutnya
tremor makin parah dan menyebar,
otot terasa kaku , pergerakan menjadi lambat, keseimbangan dan koordinasi tubuh berkurang,
gejala fisik lainnya seperti konstipasi, insomnia, kehilangan indera penciuman atau anosmia, gangguan daya ingat,
penyakit parkinson memengaruhi area kecil dari otak tengah bernama susbstantia nigra. tugas dari substantia nigra yaitu mengirim pesan pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot-otot pada tubuh. pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot dengan menggunakan senyawa kimia yang bernama neurotransmiter. salah satu neurotransmiter yang dihasilkan oleh sel otak di substantia nigra adalah dopamine,
pergerakan dari tubuh dipengaruhi oleh dopamine. ketika jumlah dopamine menurun akan memicu aktivitas otak sehingga terganggu. inilah yang mengakibatkan penyakit parkinson,
penyebab turunnya kadar dopamine masih belum diketahui. mungkin karena faktor keturunan,
penyakit parkinson belum ada obatnya , pengobatan hanya ditujukan untuk meringankan gejala ,
penyakit parkinson tahap awal, gejalanya ringan sehingga tidak dilakukan perawatan khusus ,namun pemeriksaan pemeriksaan rutin perlu terus dilakukan,
SKIZOFRENIA
Skizofrenia yaitu gangguan jiwa psikosis akut, penyebabnya termasuk faktor genetik ,
pasien psikosis akut mungkin melakukan penarikan pasien dari lingkungan , bertingkah laku aneh, ganggauan cara berpakaian, bicara melantur, memberikan ide gagasan yang aneh , magis , takhayul, gagasan yang menyangkut diri sendiri,gagasan adanya ilusi ,
untuk melakukan diagnosa skizofrenia maka harus ada kriteria ,antaralain:
penurunan fungsi penyesuaian dalam bidang hubungan social ,
(inkoherensi), tingkah laku kacau (disorganized),
gejala berlangsung 6 bulan yang mencakup fase aktif dengan atau tanpa fase prodromal maupun fase residual yaitu masa sesudah fase aktif yang menandakan 2 gejala prodromal, mengalami problem kronik dengan penarikan diri dari hubungan sosial, minat rendah , motivasi rendah, inkoheren dan disorganized, pasien harus dijauhkan dari benda-benda yang dapat membahayakan dirinya atau orang disekitarnya ,
bagi pasien yang sulit meminum obat akan diberikan injeksi flufenazin dekanoat sekali sebulan,
diberikan klorpromazin 100 mg 3 x sehari ,namun dosis boleh dinaikkan (sesudah 1 minggu) menjadi 200 mg 3 x sehari jika belum membaik, namun Bila gejala berkurang maka dosis dipertahankan selama 4 minggu sampai pasien normal,
selanjutnya setiap minggu dosis diturunkan secara bertahap 3 x 50 – 100 mg dipertahankan selama 3 bulan. obat pilihan lain seperti haloperidol diberikan dosis 1 – 5 mg 3 x sehari,