Sabtu, 01 Agustus 2020

neuro psikiatri

 
NEURO PSIKIATRI


SPONDILITIS ANGKILOSING


spondilitis ankilosing yaitu  penyakit jaringan ikat ,
penyebab spondilitis ankilosing
belum diketahui, namun penyakit ini termasuk  penyakit genetik,cenderung dialami pasien lanjut usia,
gejalanya yaitu :
peradangan pada sendi-sendi yang besar  peradangan tulang belakang ,
  kekakuan ,
nyeri punggung , kejang otot-ototnya  berkurang bila  pasien membungkukkan badannya ke depan.bila sendi yang menghubungkan tulang iga dan tulang belakang meradang, rasa nyeri  membatasi kemampuan dada untuk menarik nafas dalam,
 nyeri dimulai di sendi yang besar, seperti panggul, lutut dan bahu,
sindroma kauda equina (sindroma ekor kuda) dapat  timbul bila kolumna tulang belakang yang meradang, menekan sejumlah saraf yang berjalan dibawah ujung urat saraf tulang belakang,
gejalanya  impotensi, inkontinensia uri di malam hari,  berkurang pada kandung kemih dan rektum ,
 hilangnya refleks mata kaki
peradangan ringan sampai menengah  bergantian dengan  tanpa gejala,
 nyeri punggung dengan intensitas bervariasi
nyeri parah  di malam hari,
kekakuan di pagi hari   hilang bila pasien  melakukan aktivitas,
 tulang belakang  tampak lurus dan kaku,
 penurunan berat badan, kelemahan dan anemia,
peradangan mata (iritis akut), yang  tidak mengganggu penglihatan.
peradangan dapat  menyerang katup jantung,
bila  kerusakan tulang belakang menekan saraf atau urat saraf tulang belakang, dapat  timbul mati rasa, kelemahan atau nyeri di daerah yang memiliki syaraf,
diagnosa berdasarkan  gejala ,  foto rontgen dari tulang belakang dan sendi yang terkena,pembentukan jembatan antara tulang belakang, yang menyebabkan kekakuan pada tulang belakang adanya erosi pada persendian antara tulang belakang dan tulang panggul (sendi sakroiliaka) ,
laju endap darah  meningkat,
pasien memiliki gen spesifik HLA-B27,
pengobatan bertujuan  untuk mengurangi nyeri sendi dan  punggung ,  memperbaiki kelainan bentuk pada tulang belakang,
obat pengendur otot  muscle relaxant  dan pereda nyeri  narkotik, mengatasi nyeri  hebat dan mengembalikan fungsi panggul dan lutut,
obat -obatan imunosupresan  untuk  meringankan gejala seperti rituximab , leflunomide,siklofosfamid, methotrexate , anakinra , infliximab , etanercept , adalimumab ,
aspirin dan obat anti peradangan non-steroid seperti mefenamic acid etoricoxib, celecoxib, ibuprofen , naproxen , fenoprofen , ketoprofen , dexketoprofen , indomethacin , ketorolac, diclofenac , piroxicam , meloxicam ,
penyuntikkan langsung ke dalam sendi dengan  kortikosteroid untuk iritis dan peradangan sendi,




VERTIGO

Vertigo yaitu  gejala   sekeliling terasa berputar putar  yang terjadi secara mendadak  tiba-tiba vertigo sendiri ternyata  termasuk gejala dan bukan penyakit , maka  cara mengatasi vertigo tergantung pada penyakit yang menyebabkannya,namun kebanyakan  vertigo dapat  sembuh tanpa pengobatan  ini mungkin saja bisa   terjadi karena otak berusaha dan   berhasil beradaptasi dengan perubahan perubahan yang dilakukan  telinga bagian dalam,
 vertigo dimulai dari pusing  ringan  hingga yang parah dan berlangsung lama  selama beberapa hari ,
 kehilangan keseimbangan. sehingga  pasien kesulitan berdiri  berjalan, mual, muntah, berkeringat, kadang disertai nistagmus gerakan mata yang tidak normal  ,
vertigo  disebabkan oleh antaralain : tumor ,
obat-obatan tertentu ,
vertigo posisi paroksismal jinak  benign paroxysmal positional vertigo (BBPV)  yaitu  vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala ,
migrain ,gangguan pada telinga bagian dalam,  gangguan ini  memicu masalah mekanisme keseimbangan tubuh,
penyakit meniere  yaitu gangguan yang menyerang telinga bagian dalam,
vestibular neuronitis, yaitu inflamasi saraf vestibular pada telinga bagian dalam,
beberapa penyebab vertigo yang memerlukan  pengobatan ,antaralain:
obat-obatan  manuver epley untuk menangani BBPV  seperti prochlorperazine dan antihistamin hanya untuk sementara jangka pendek,
terapi rehabilitasi vestibular  membantu otak untuk beradaptasi dengan sinyal membingungkan dari telinga yang jadi penyebab vertigo,
selain penanganan dari dokter,  pasien bisa melakukan cara cara untuk mencegah gejala-gejala vertigo. seperti menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh , segera duduk jika vertigo menyerang.



EPILEPSI


Epilepsi yaitu  penyakit dengan dimulai dengan hilangnya kesadaran gejala kejang berulang.
penyebab epilepsi yaitu
kelainan  organis atau  fungsional otak  kambuhan ,  epilepsi dibedakan menjadi  1  ,epilepsi umum seperti  epilepsi grand mal, petit mal, atau mioklonik dan 2 . epilepsi parsial misalnya serangan fokal sensorik,serangan fokal motorik,
serangan parsial sederhana (psikomotor) kompleks, penderita tidak sadar  2 menit, menggerak gerakkan lengan dan tungkainya ,  mengeluarkan suara- suara yang tidak  berarti,  kebingungan  selama beberapa menit,.
serangan petit mal atau lena, diawali dengan hilang kesadaran selama  30 detik. selama fase lena (absence) kegiatan motorik terhenti dan pasien diam tidak  beraksi,   kadang  ada gerakan klonik pada mulut atau kelopak mata,
serangan grand mal  diawali dengan aura berupa rasa  melayang.  atau terbenam  , penurunan kesadaran , inkontinesia,kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan kuat-kuat kemudian  kejang tonik seluruh tubuh selama  30 detik disertai  kejang klonik pada otot anggota, otot punggung, dan otot leher  3 menit. sesudah  kejang hilang pasien  lemas atau tertidur   4 jam, kemudian kesadaran berangsur pulih. sesudah  serangan berakhir  pasien  bingung,
pada epilepsi primer generalisata, pasien   mengalami kejang  , sakit kepala, linglung sementara ,   lelah,
serangan mioklonik merupakan kontraksi singkat suatu  kelompok otot,
serangan parsial  motorik  bersifat kejang yang mulai di salah satu tangan dan menjalar sesisi, sedangkan serangan parsial sensorik yaitu kesemutan unilateral atau   serangan rasa baal ,
status epileptikus yaitu  kejang  terus menerus,  kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas , muatan listrik di dalam otaknya menyebar luas. bila tidak segera ditangani, dapat  terjadi kerusakan jantung dan otak ,
 terapi epilepsi idiopatik yaitu untuk mengurangi  serangan, sedangkan terapi epilepsi organik untuk   mengurangi  penyebab,
langkah yang penting yaitu menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan semua pakaiannya , memasang bantal di bawah kepala penderita, bila  penderita tidak sadarkan diri maka posisinya dimiringkan agar  mudah bernafas ,jangan ditinggalkan sendirian ,
obat anti-kejang  diberikan kepada penderita yang mengalami kejang kambuhan.  dalam dosis tinggi secara intravena,






GANGGUAN NEUROTIK

yaitu gejala fisik  yang dirasakan berlebihan disertai  gejala kejiwaan
yang disebabkan kepribadian individu,
jenis-jenis gangguan neurotik,antaralain:
gangguan obsesif kompulsif,
gangguan penyesuaian , gangguan somatoform,
gangguan fobik , gangguan panik
gangguan ansietas menyeluruh
gangguan campuran ansietas dan depresi ,
Anti depresan : Amitriptilin 25 mg 2 – 3 x sehari,
Anti ansietas : Diazepam 2-5 mg 2 – 3 x sehari,




MIGREN



 nyeri kepala satu sisi  yang terjadi  berulang ulang   selama 60 menit,
yang  disebabkan  gangguan vaskular, gejalanya  nyeri kepala  berdenyut, unilateral  bertambah parah sesudah aktivitas ,
 fotofobia atau fenofobia,
migren klasik diawali  gangguan sensorik, motorik , pada periode awal ini pasien gangguan sensorik seperti parestesia, hemianopsia yang seolah melihat kilat,
gelisah, tidak nafsu makan , gangguan motorik seperti hemiparesis,
asetosal, parasetamol atau asam mefenamat 500 mg
tablet ergotamin 1mg,






NEUROBLASTOMA


Neuroblastoma yaitu  kanker pada sistem saraf berbagai bagian tubuh yang dialami anak, penyebabnya tidak diketahui namun
mungkin berkaitan dengan faktor keturunan karena pada sel-sel tumor ditemukan kelainan genetik ,
 neuroblastoma memproduksi hormon   epinefrin, yang  mengakibatkan tingginya denyut jantung ,
neuroblastoma juga  berasal dari jaringan kelenjar adrenal di perut. jika
kanker  berasal dari jaringan yang membentuk sistem saraf simpatis  yaitu  bagian dari sistem saraf yang mengendalikan  fungsi tubuh involunter diluar kendali, dengan cara mengkerutkan pembuluh darah ,merangsang hormon tertentu meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, kanker ini  menyebar ke sumsum tulang,kelenjar getah bening, hati, tulang ,
gejala awal perut nyeri  membesar, perut terasa penuh , berhubungan dengan penyebaran tumor,
kanker yang sudah  menyebar ke tulang akan memicu  nyeri tulang
jumlah sel darah putih turun  sehingga muncul infeksi,  jumlah sel darah merah  turun sehingga terjadi anemia,
 jumlah trombosit turun sehingga  mudah mengalami memar,
kanker   menyebar ke sumsum tulang ,kanker yang  menyebar ke korda spinalis memicu kelemahan  lengan dan tungkai,
kanker yang  menyebar ke kulit memicu  terbentuknya benjolan-benjolan di kulit,
kanker yang  menyebar ke paru-paru memicu gangguan pernafasan,
gejala ,antaralain:
keringat berlebihan  , gerakan mata  tidak terkendali, kulit pucat,sekeliling mata ada  lingkaran hitam, kelelahan yang berlebihan  selama  berbulan-bulan,
diare,rasa tidak enak badan (malaise) ,
tumor kelenjar adrenal memicu denyut jantung yang cepat dan  tekanan darah tinggi ,
bila kanker membesar, dapat teraba saat  pemeriksaan perut,
bila  telah menyebar ke hati, hati teraba terasa  membesar,
pemeriksaan yang  dilakukan,antaralain:
pemeriksaan rontgen dada,
biopsi hati, biopsi paru-paru, biopsi kulit, biopsi sumsum tulang,
skening tulang,
pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan USG perut juga dada,
pemeriksaan CT scan  dan  MRI dada juga perut,
pemeriksaan air kemih untuk melihat adanya pembentukan hormon epinefrin yang berlebihan,
pengobatannya sangat  tergantung usia lokasi dan  penyebaran , bila kanker menyebar dan  berukuran besar maka diberikan terapi penyinaran, kemoterapi cisplatin,vincristine, cyclophosphamid, doxorubicin ,
bila kanker belum menyebar,maka  dapat  diangkat melalui prosedur pembedahan,
beberapa penderita mengalami regresi spontan, dimana jari,ngan tumor mengalami pematangan dan berkembang menjadi ganglioneuroma jinak, yang dapat diangkat melalui pembedahan.,






PARKINSON

Penyakit Parkinson yaitu  degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah yang biasanya  mengatur pergerakan tubuh, gejala  parkinson mulai terasa saat  pasien  memasuki usia 50 tahun.
gejala  tremor atau gemetaran,  lemah , terasa lebih kaku pada sebagian tubuh, gemetaran halus pada salah satu tangan ketika beristirahat,  selanjutnya
tremor makin parah dan menyebar,
otot terasa kaku , pergerakan menjadi lambat, keseimbangan dan  koordinasi tubuh  berkurang,
gejala fisik lainnya  seperti  konstipasi, insomnia, kehilangan indera penciuman atau anosmia,  gangguan daya ingat,
penyakit parkinson memengaruhi area kecil dari otak tengah  bernama susbstantia nigra. tugas  dari substantia nigra yaitu  mengirim pesan pesan  ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot-otot pada tubuh. pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot dengan menggunakan  senyawa kimia yang bernama  neurotransmiter. salah satu neurotransmiter  yang dihasilkan oleh sel otak di substantia nigra adalah dopamine,
pergerakan dari tubuh  dipengaruhi oleh dopamine. ketika jumlah dopamine menurun akan memicu aktivitas otak sehingga terganggu. inilah yang mengakibatkan  penyakit parkinson,
penyebab turunnya kadar  dopamine  masih belum diketahui. mungkin karena faktor keturunan,
 penyakit parkinson belum ada obatnya , pengobatan hanya ditujukan untuk meringankan gejala ,
 penyakit parkinson  tahap awal, gejalanya  ringan sehingga tidak  dilakukan perawatan khusus ,namun  pemeriksaan pemeriksaan rutin perlu terus   dilakukan,





SKIZOFRENIA

Skizofrenia yaitu  gangguan jiwa psikosis  akut, penyebabnya termasuk faktor genetik ,
 pasien  psikosis akut mungkin  melakukan  penarikan  pasien   dari lingkungan , bertingkah laku aneh, ganggauan cara berpakaian,  bicara melantur, memberikan  ide  gagasan  yang aneh ,   magis ,  takhayul, gagasan yang menyangkut diri sendiri,gagasan adanya ilusi ,
untuk melakukan  diagnosa   skizofrenia maka harus ada  kriteria  ,antaralain:
penurunan fungsi penyesuaian dalam bidang  hubungan social ,
(inkoherensi), tingkah laku kacau (disorganized),
gejala berlangsung  6 bulan yang mencakup fase aktif dengan atau tanpa fase prodromal maupun fase residual yaitu masa sesudah fase aktif yang menandakan   2 gejala prodromal, mengalami problem kronik dengan  penarikan diri dari hubungan sosial, minat rendah ,   motivasi rendah, inkoheren dan disorganized, pasien harus dijauhkan dari benda-benda yang dapat membahayakan dirinya atau orang disekitarnya ,
bagi  pasien yang sulit  meminum obat  akan diberikan injeksi flufenazin dekanoat sekali sebulan,
diberikan  klorpromazin 100 mg 3 x sehari ,namun dosis boleh  dinaikkan (sesudah  1 minggu) menjadi 200 mg 3 x sehari jika belum membaik,  namun  Bila gejala berkurang  maka dosis dipertahankan selama 4 minggu sampai pasien normal,
selanjutnya setiap minggu dosis diturunkan secara bertahap 3 x 50 – 100 mg dipertahankan selama 3 bulan. obat pilihan lain seperti  haloperidol diberikan dosis  1 – 5 mg 3 x sehari,