Selasa, 16 Februari 2021

sindrom


sindrom metabolik

L Gooren MD PhD sebagai peneliti  dari Departemen Endokrinologi/Andrologi Universitas VU Amsterdam, Belanda,Rosen sebagai  guru besar psikiatri  di Robert Wood Johnson Medical School, New Jersey, Amerika Serikat,  Program Edukasi Kolesterol Nasional Amerika Serikat,  Federasi Kencing Manis Internasional (IDF) dan
Organisasi Kesehatan Dunia,membahas tentang sindrom metabolik  gejala seseorang yang memiliki  sindrom metabolik bila seseorang ini punya tubuh  gemuk di perut , sindrom metabolik adalah  naiknya  komposisi  trigliserida di atas 150 mg/dL, turunnya komposisi  kolesterol HDL (high density lipoprotein) di bawah 40 mg/dL pada pria  dan di bawah 50 mg/dL pada wanita,  didiagnosa  mengidap kencing manis tipe 2 ,naiknya  hipertensi  di atas 130 mm Hg sistolik dan di atas 85 mm Hg diastolik, naiknya komposisi glukosa plasma di atas 100 mg/dL 
jika  sindrom metabolik tidak di tanggulangi serius  maka pasien akan  mengidap kencing manis tipe 2 ditambah mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah kardiovaskular.,hasil  penelitian IDF mengungkapkan   25 persen orang  dewasa di  dunia akan  mengalami sindrom metabolik, sindrom metabolik ini berhubungan dengan  rendahnya kadar testosteron yang mengakibatkan disfungsi ereksi  atau hipogonadisme,  pria yang  mempunyai obesitas yang mengalami sindrom metabolik kebanyakan  kadar testosteronnya 150 mg/dL lebih rendah daripada pria  yang tidak menderita  sindrom metabolik, Sindrom metabolik berhubungan  dengan disfungsi ereksi sebab  terjadi disfungsi endotel,Jaringan endotel pada pembuluh darah ini penting untuk terjadinya proses ereksi,disfungsi ereksi dinamakan  indikator sindrom metabolik pada pria berusia  di atas 40 tahun. 
60 persen pria  yang mengidap  disfungsi ereksi sedikitnya  mempunyai    lebih banyak kolesterol tinggi,  sindrom kencing manis,  depresi,darahtinggi dan  jantung kronis, bila disfungsi ereksi menjadi indikator kesehatan laki-laki,  disfungsi ereksi menjadi indikator  penyakit-penyakit lainya ,pengobatan  untuk disfungsi ereksi, ada  3 obat yang berguna  sebagai  penghambat PDE-5, phosphodiesterase type 5 (PDE-5) atau inhibitor,  PDE-5 inhibitor ini menghambat enzim
phosphodiesterase type 5, yang  menguatkan  jalan nitrat oksida ke corpora cavernosa , struktur  yang mengakibatkan  ereksi di penis,Jalur ini difungsikan  untuk relaksasi otot polos di corpus cavernosum itu,  untuk mekanisme ereksi penis.
Salah satu PDE-5 inhibitor merupakan sildenafil yang dihasilkan oleh  perusahaan penelitian Pfizer bernama Viagra ,juga ada  sejenis viagra yang bernama vardenafil yang diproduksi oleh perusahaan Bayer Schering Pharma bernama  Levitra dan tadalafil yang diproduksi  perusahaan ICOS dengan nama Cialis.

  Sindrom Patau ( Trisomi Kromosom 13)

Mekanisme non-disjunction,

Manifestasi Sindrom Patau (trisomi 13)


Hasil Pemeriksaan Kromosom Trisomi 13,
sindrom Patau yaitu kelainan  autosomal ketiga tersering yang terjadi pada bayi 

lahir yang hidup sesudah Sindrom Edwards (trisomi 18) dan Sindrom Down (trisomi  21) , Dr.Klaus Patau  pada tahun 1960,pertama kali  menjelaskan Sindrom malformasi  multikompleks  berkaitan dengan trisomi 13, Sindrom Patau (Trisomi 13) yaitu  kelainan genetik dengan jumlah kromosom 13  sebanyak 3 buah,  

pemicu  trisomi 13 ,antaralain : 

akibat  translokasi genetik, Trisomi 13   berkaitan dengan non-disjunction miosis maternal  80% , non-disjunction (kegagalan 1 pasang atau lebih  kromosom homolog untuk berpisah) saat  pembelahan miosis I atau miosis II, 

Prognosis bayi  trisomi 13 akan  lahir mati , Beberapa bayi  berhasil lahir namun hidup  tidak lama, Lebih dari 80% anak dengan trisomi  13 meninggal pada tahun pertama,  Tidak ada terapi  pengobatan untuk trisomi 13,  Kebanyakan bayi yang lahir  dengan trisomi 13 memiliki masalah fisik yang  berat,  Komplikasi  terjadi seperti kejang, ketulian, sulit bernapas, gagal jantung, gangguan penglihatan, 

Skrining dilakukan  bila ada riwayat  memiliki anak dengan kelainan kongenital, 

Trisomi 13 dapat dideteksi prenatal dengan  melakukan pemeriksaan USG dan marker serum  maternal yang dilakukan pada trimester I,  Bila  ada kecurigaan janin mengalami trisomi 13, dilakukan pemeriksaan kromosom jaringan janin 

dengan memakai amniosentesis atau biopsi vili korialis,

ada 3 tipe pada trisomi  13 yaitu tipe mosaik,klasik, translokasi,  

Karakteristik trisomi 13 adalah anomali multipel  yang berat termasuk anomali ekstremitas,anomali ginjal, anomali sistem saraf pusat,  anomali wajah, defek jantung, 

bentuk penyakitnya  dapat  berupa   low set ears,  polidaktili, mikrosefal, cyclops (mata tunggal), struktur nasal tidak normal , cleft bibir dan palatum, 

Sindrom Patau (trisomi 13) yaitu  kelainan genetik yang memiliki 3 buah kromoson  13 yang terjadi karena kesalahan dalam  pemisahan kromosom homolog atau non  Disjunction selama proses meiosis,

faktor pemicu   terjadinya trisomi 13 adalah  usia ibu,  jenis  kelamin fetus  mempengaruhi risiko  kejadian trisomi 13,semakin tua usia ibu hamil , dapat meningkatkan  kejadian trisomi 13 akibat non-disjunction,  laki-laki lebih banyak  mengalami aneuploidi dibandingkan wanita, 

Trisomi 13  berasosiasi dengan intra  uterine growth retardation (IUGR),berat bayi  lahir rendah (BBLR), prematuritas, 

 Sindrom Patau ada 3 tipe pada trisomi 13 , antaralain : 

Tipe  trisomi 13 Mosaik,  yaitu ada 2 grup sel yaitu sel dengan  tipikal 46 kromosom dan sel dengan ekstra copy kromosom 13,  masalah yang terjadi 

pada trisomi 13 mosaik lebih ringan karena tidak  seluruh sel membawa kromosom ekstra, Trisomi  13 tipe ini terjadi sekitar 5%,

Biasanya sel telur dan sperma hanya memiliki 1 copy tiap kromosom,

trisomi 13 klasik dimana pada tipe ini, sel  telur atau sperma menerima ekstra copy

kromosom 13,   Saat  mereka bersatu, kemudian  menghasilkan bayi dengan 

kromosom yang lengkap (46). jika  sel telur atau  sperma menerima 2 copy kromosom 13 dengan  sel telur atau sperma yang memiliki 1 copy, maka 

akan terbentuk trisomi 13 yang ada  di  seluruh sel, Tipe klasik ini yaitu bentuk 

tersering pada trisomi 13 yang terjadi sekitar  75%,

tipe  trisomy 13  translokasi  yaitu  potongan atau seluruh  bagian ekstra copy kromosom 13 berikatan  dengan kromosom lain. Hasilnya dapat terlihat 

adanya bagian ekstra kromosom 13 di dalam sel.  Translokasi ini terjadi saat sel telur dan sperma  menyatu  dan sisanya terjadi pada  salah satu orang tua,  

Non-disjunction pada fase mitosis (post fertilisasi), tergantung pada fasenya yaitu pada sel  pertama zigot atau sesudah terjadi mitosis zigot.  Hasilnya dapat terjadi trisomi dan monosomi bila  terjadi pada sel pertama atau sel dengan  kromosom normal, sel dengan trisomi dan  monosomi bila terjadi sesudah mitosis normal 

terjadi beberapa tahap, Gabungan sel ini  dinamakan mosaik sel,

Patofisiologi ada 2 jenis kelainan kromosom  yaitu kelainan jumlah dan kelainan struktur, Trisomi 13 termasuk dalam kelainan jumlah  kromosom (aneuploidi), Aneuploidi dapat terjadi  akibat non-disjunction,  Non-disjunction yaitu kegagalan 1 pasang atau lebih  kromosom homolog untuk berpisah saat  pembelahan miosis I atau miosis II. Trisomi 13 biasanya berkaitan dengan non-disjunction miosis maternal (85%) dan sisanya terjadi saat  miosis paternal,  Trisomi non-disjunction lebih  banyak terjadi pada ibu yang berusia > 35 tahun,  Ketika reduksi tidak terjadi, akan ada  tambahan kromosom pada seluruh sel yang  menghasilkan trisomi, 

Translokasi kromosom dapat terjadi pada mutasi baru sporadik, Translokasi adalah  Manifestasi Klinis,

bentuk penyakit pada pasien yang  mengalami sindroma patau adalah mikrosefal,

mikroftalmia/ anoftalmia, Undescended  testis, ketidak normalan skeletal ekstremitas, Cleft  bibir dan palatum, Low set ears, Polidaktili (post aksial), Hernia (umbilikal, inguinal), Defek  pada scalp (cutis aplasia),Cyclops (mata tunggal), 

Sinoftalmia (2 mata bergabung menjadi 1), Absen  atau tidak normal  struktur nasal atau proboscis, 

Trisomi 13 dapat dianalisa sebelum  kelahiran (prenatal), analisa prenatal dilakukan  bila kehamilan yang terjadi memiliki risiko mengalami kelainan kongenital pada janinnya, terutama bila ada riwayat memiliki anak dengan kelainan kongenital,  Untuk itu, dilakukan  skrining prenatal yang berupa Ultrasonografi  (USG)  yaitu pemeriksaan non-invasif  yang paling banyak dilakukan dan dapat dilakukan  pada setiap tahap dan usia kehamilan, 

Pemeriksaan USG pada trimester (TM) I dilakukan  pada usia 11 sampai 13 minggu untuk memeriksa nuchal  fold translucency (NT), Pemeriksaan pada TM I 

dapat menunjukkan adanya kelainan  seperti  trisomi 18,  trisomi 13  Sindrom Down,  hingga 90%, 

Hasil pemeriksaan USG pada trisomi  13 dapat ditemukan   peningkatan oligohidramnion, corda tendinea echogenik, penebalan nuchal, polihidramnion , bukti IUGR, hidrops fetalis, usus echogenik,  

 Selain USG, dilakukan  juga  pemeriksaan serum maternal, pemeriksaan  Skrining marker , pemeriksaan serum maternal yaitu tes darah yang  dilakukan pada ibu hamil pada kehamilan TM I  dan atau TM II untuk mengetahui adanya  kelainan kromosom atau tidak. Skrining ini terbagi  menjadi 2, yaitu : 

1. TM I (  11 sampai 13 minggu  ) 

Pada waktu ini marker yang diperiksa  adalah  pregnancy associated plasma proteni (PAPP-A) dan   serum β-human chorionoc gonadotropin bebas (free β- hCG) ,Pada trisomi 13, ditemukan  penurunan nilai kedua marker itu,

2. TM II (15 sampai 18 minggu) 

Pada waktu ini marker yang diperiksa  adalah kadar protein yang dihasilkan janin 

selama kehamilan dan beredar di peredaran darah ibu, Pemeriksaan ini  dinamakan  triple screening ( human chorionoc gonadotropin ,α- fetoprotein, unconjugated estriol  ) atau quad  screening (ditambah pemeriksaan inhibin 

A). nilai normal pemeriksaan marker ini  bergantung pada  berat badan, ras, 

 riwayat  diabetes pada ibunya,usia kehamilan, jumlah  janin,

Cara analisa pre natal dari sindrom patau ,yaitu : 

1. Biopsi Vili Korialis 

Sindrom Meckel-Gruber yaitu  kelainan autosom resesif yang bersifat letal,

Trias  yang khas pada Sindrom Meckel-Gruber adalah  polidaktili post-aksial,ensefalokel oksipital, polikistik ginjal yang luas  ,

 ketidak normalan lain antaralain : malformasi Dandy-Walker,  fibrosis hepar, cleft bibir, anomali  genital, malformasi sistem saraf pusat,  

Bayi yang baru lahir akan langsung  meninggal akibat  hipoplasia pulmo, 

analisa prenatal dapat  dilakukan pada usia gestasi 10 minggu,

Biopsi vili korialis dilakukan pada akhir TM I,  antara 10 sampai 13 minggu yang dilakukan dengan  tuntunan USG, Jaringan yang diambil pada  pemeriksaan ini adalah jaringan korion dari  plasenta yang sedang  tumbuh,  Prosedur ini 

memiliki risiko aborsi  lebih tinggi dibandingkan  amniosentesis ,

2.Amniosentesis 

Amniosentesis yaitu prosedur  diagnosa prenatal yang paling banyak dipakai 

dan bertujuan untuk memperoleh  contoh  pemeriksaan kromosom Pemeriksaan ini  dilakukan untuk memastikan adanya kelainan  kromosom pada janin yang ditemukan pada  pemeriksaan prenatal sebelumnya (USG dan .serum marker), 

 Pemeriksaan ini dilakukan pada  TM II,  usia 15 sampai  20 minggu, Pemeriksaan ini  memakai jarum spinal yang dimasukkan ke  dalam kantong amnion dengan tuntunan USG kemudian  mengambil sekitar 15 sampai 30 cc cairan amnion,  Sel 

janin yang ada pada cairan itu  kemudian  dikultur dan diperiksa untuk mengetahui adakah .kelainan kromosom, 

Sindrom Smith-Lemli-Opitz yaitu  anomali kongenital multipel yang dipicu 

defek pada sintesis kolesterol. Sindrom ini  yaitu kelainan autosomal seresif yang 

dipicu defisiensi enzim 3 beta-hidroksisteroldelta 7-reduktase yang yaitu enzim final  pada jalur sintetis sterol yang mengubah  dehidrokolesterol menjadi kolesterol,  Manifestasi  klinis sindrom ini dapat berupa kongenital,  anomali genital,mikrosefal, defek jantung ,cleft palatum, low set ears, sindaktili pada jari ke-2 dan .ke-3, polidaktili post-aksial, 

ketidak normalan neurodevelopmental dan neuropsikiatrik  sering terjadi dan termasuk  keanekaragaman retardasi mental, perilaku menyimpang , autisme,

Tidak ada terapi  pengobatan  untuk trisomi 13 , Kebanyakan bayi yang lahir  

dengan trisomi 13 memiliki masalah fisik yang  berat, Terapi yang dilakukan konsentrasi   untuk  membuat bayi lebih nyaman,  Anak yang tetap  bertahan sejak lahir mungkin memerlukan   operasi untuk mengatasi masalah fisik,  terapi perkembangan ,terapi bicara, terapi fisik, 

Intervensi bedah  ditunda untuk  beberapa bulan pertama kehidupan karena 

tingginya angka kematian, Hati-hati dalam  mengambil keputusan terhadap kemungkinan  harapan hidup mengingat beratnya derajat  kelainan neurologic dan kelainan fisik dan  pemulihan post operasi,

Komplikasi  yang  terjadi  pada   bayi dengan trisomi 13  memiliki kelainan jantung kongenital,  antaralain :  gangguan penglihatan, masalah dalam pemberian makanan,Sulit bernapas atau apnea,  ketulian, gagal jantung, kejang , 

Prognosis bayi  trisomi 13  akan  lahir mati,  Beberapa bayi dapat berhasil lahir namun hidup  tidak lama, Rata-rata usia bayi dengan trisomi 13  adalah 2   hari hanya 1  bayi yang akan   bertahan lebih dari 6 bulan,