Rabu, 13 April 2022

gangguan mental sakit jiwa

gangguan jiwa OCD dan gejalanya


gangguan mental 

penliti University of Pennsylvania pada tahun 2016 mengungkapkan  bahwa
beberapa  gangguan mental yang bisa  dicegah disembuhkan apabila anda  dengan rajin rutinya  melakukan  gerakan gerakan yoga,yaitu antaralain:
- skizofrenia merupakan  gangguan mental kronis yang mengakibatkan  halusinasi, delusi,  perubahan tingkah laku,namun dengan   terapi yoga menyebabkan pasien skizofrenia mengalami penurunan pikiran negatif dan perbaikan tingkah laku,
- stres pasca trauma  dapat diredakan dan  dihilangkan dengan rutin melakukan yoga sehingga  membuat pikiran jadi lebih tenang, memunculkan potensi diri, 
- penelitian dari Belanda mengatakan  bahwa yoga mampu  memberikan waktu dan  kesempatan   kepada anda untuk mengurangi sedikit  yang membuat tubuh terhubung secara holistik, melepaskan semua energi negatif lalu  mengalihkan persepsi buruk yang  tidak terkendali, sehingga  pikiran   dan suasana hati berubah,
- yoga  membantu meringankan gejala kecemasan dan depresi,
penurunan depresi dan kecemasan  turun pada mereka yang rajin beryoga,
-  yoga akan membuat pikiran lebih tenang dan selaras, kontrol  kesadaran atas  tubuh yang membuat penderita gangguan makan mempengaruhi  pola makan yang dijalankan.

 gangguan jiwa OCD dan gejalanya

perlu diketahui bersama bahwa salah satu jenis gangguan jiwa yang bisa saja menimpa manusia, adalah Obsessive Compulsive Dissorder atau OCD,OCD merupakan perasaan rasa kecemasan yang sangat berlebihan yang sangat aneh sebab tidak ada penyebab seseorang merasa kecemasan ini terjadi, timbulnya kegelisahan dan kecemasan yang sangat tinggi hanya terjadi pada penderita OCD,para penderita  OCD kerap melakukan tindakan tindakan yang berulang-ulang yang  tidak terkendali,namun  pengidap OCD  tidak mengharapkan  tindakan mengulang-ulang , namun perulangan itu  tetap mereka lakukan dengan  alasan yang kadang jelas, gejala penderita menderita  terkena OCD sangat jelas,misalnya pada waktu  seseorang yang seharusnya mandi sekali namun penderita mandi hingga dua kali, mencuci piring sampai dua kali ,padahal piring sudah bersih ,penderita OCD dianggap sebagai orang yang wajar terlalu  khawatir terhadap kebersihan,mencuci piring secara  berulang-ulang, bahkan piring yang sudah bersih ,namun penderita OCD tetap mencucinya berulangkali, penyebabnya karena penderita OCD sangat ingin melakukanya  berulang-ulang bukan untuk menghilangkan  kotoran dipiring, penderita OCD cenderung kerap  mengelap  sesuatu berulangkaliwalaupun sesuatu itu sudah mengilap namun tetap memiliki  keinginan membersihkanya,pada  kondisi normalnya  manusia akan mudah lupa apakah  sudah mengunci pintu saat akan tidur,sehingga normalnya manusia normal akan lupa mengunci pintu dan langsung tidur, sebaliknya penderita OCD,  bisa berlebihan walaupun telah mengunci pintu namun mereka tetap mengeceknya berulang-ulang, gejala lagi yang dilakukan oleh penderita OCD,yaitu kerap suka mematikan radio,tv ,lampu  di sekitar mereka,padahal sebenarnya alat alat itu sudah mati.
gangguan jiwa menurut american psychiatric association   yaitu  pola perilaku  yang manifestasi penyimpangan perilaku akibat distorsi emosi sehingga muncul  tingkah laku dalam  ketidak wajaran akibat  fungsi  kejiwaan menurun,menyebabkan distress, menurunkan kualitas kehidupan , sebagai  disfungsi psikologis, bukan  akibat dari penyimpangan sosial  atau  sindrom  penderitaan, distress , lpola perilaku/ sindrom, psikologis terjadi pada pasien  berkaitan dengan distres yang  dialami, misalnya gejala menyakitkan, ketunadayaan dalam hambatan  arah fungsi  penting dengan peningkatan resiko kematian, penderitaan, nyeri,tidak puas hidup di dunia, ketidak puasan dengan kemampuan dan  prestasi diri,

CIRI CIRI DARI GANGGUAN JIWA ,ANTARALAIN: 
tidak mampu merawat diri,,mengurung diri,bicara kacau,marah tanpa sebab,
 tidak kenal orang lain,

PENYEBAB GANGGUAN JIWA ,ANTARALAIN: 
penyebab ganggua jiwa  pada badan (somatogenik), tekanan keagamaan (spiritual), pisikologi  (psikologenik), kultural (tekanan kebudayaan) atau 
dilingkungan sosial (sosiogenik) , beberapa penyebab pada badan, jiwa dan lingkungan kultural-spiritual sekaligus timbul  dan kebetulan terjadi bersamaan. kemudian  timbul gangguan badan atau  jiwa, penyebab gangguan jiwa dipengaruhi  oleh faktor-faktor yang saling mempengaruhi yaitu ,antaralain: 
-faktor somatic organobiologis atau somatogenik seperti  tingkat kematangan dan perkembangan organik,faktor pre dan peri-natal,nerokimia,neroanatomi,nerofisiologis,
- faktor psikologik (psikogenik) seperti  
 peran ayah, interaksi ibu dan anak, rasa percaya tidak normal berdasarkan 
keadaan perasaan tak percaya dan kebimbangan  kekurangan,perkembangan dan pola adaptasi sebagai reaksi terhadap bahaya,inteligensi.saudara kandung yang mengalami persaingan, keterampilan, kreativitas  bakat. hubungan pekerjaan, permainan, masyarakat  keluarga, depresi, kecemasan, rasa malu atau rasa salah mengakibatkan  kehilangan, 
faktor sosio-budaya (sosiogenik) seperti 
pola dalam mengasuh anak,kestabilan keluarga.perumahan kota lawan pedesaan,tingkat ekonomi, pengaruh keagamaan dan pengaruh sosial.
masalah kelompok minoritas, meliputi fasilitas kesehatan dan prasangka, kesejahteraan yang tidak memadai dan pendidikan.
angota keluarga yang  mengalami gangguan jiwa akan kecenderungan memiliki 
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, akan cenderung lebih tinggi dengan orang yang tidak memiliki faktor genetik ,  peran penyebab belum jelas yang mengalami gangguan jiwa, namun  tersebut sangat ditunjang dengan faktor 
lingkungan kejiwaan yang tidak sehat, temperamen seseorang terlalu peka atau sensitif biasanya memiliki   masalah pada ketegangan dan kejiwaan yang memiliki  kecenderungan akan mengalami gangguan jiwa,  bentuk tubuh seorang bisa  berhubungan dengan gangguan jiwa, seperti bertubuh  gemuk cenderung menderita psikosa manik defresif, sedangkan yang kurus cenderung menjadi skizofrenia.penyakit , kanker  menyebabkan   sedih, cedera atau cacat tubuh tertentu   dapat menyebabkan rasa rendah diri ,stress perkembangan, psikososial terjadi secara terus menerus  memicu ooimbulnya gejala manifestasi kemiskinan, pegangguran ,perasaan kehilangan, kebodohan , isolasi sosial, cara membesarkan anak yang keliru  atau  kaku, hubungan orang tua anak menjadi   tidak baik, anak sesudah  dewasa akan  bersifat agresif, pendiam dan tidak akan suka bergaul atau bahkan akan menjadi anak yang penurut.perbedaan etika kebudayaan dan perbedaan  sistem nilai moral antara masa lalu dan sekarang akan sering menimbulkan masalah kejiwaan, ketegangan akibat faktor ekonomi ,dalam masyarakat kebutuhan hidup  semakin meningkat, memacu orang bekerja  lebih keras , namun  pegangguran meningkat,perkembangan psikologik yang salah, ketidak matangan , gagal dalam berkembang yaitu  orang yang   mengembangkan sikap atau pola reaksi yang tidak sesuai  atau gagal  dalam mencapai integrasi kepribadian yang normal ,

TANDA DAN GEJALA GANGGUAN JIWA,ANTARALAIN : 
a. ketegangan  , murung , rasa putus asa, pikiran pikiran buruk ,cemas, gelisah, rasa lemah, histeris, perbuatan yang terpaksa , takut dan tidak mampu mencapai tujuan cita cita , 
b. gangguan kognisi.
merupakan proses mental dimana seorang menyadari, mempertahankan hubungan lingkungan baik, lingkungan dalam maupun lingkungan luarnya,
proses kognisi yaitu :
1.gangguan persepsi.
persepsi merupakan kesadaran dalam suatu rangsangan yang dimengerti. sensasi yang didapat dari proses asosiasi dan interaksi macam-macam rangsangan yang masuk.
yang termasuk pada persepsi yaitu 
-depersonalisasi merupakan perasaan yang aneh pada diri sendiri, kepribadiannya terasa sudah tidak seperti biasanya dan tidak sesuai kenyataan 
-halusinasi
 yaitu   memersepsikan sesuatu  dan kenyataan tersebut tidak ada atau tidak berwujud. halusinasi terbagi dalam halusinasi penglihatan, halusinasi 
pendengaran, halusinasi raba, halusinasi penciuman, halusinasi sinestetik, halusinasi kinetic.
- ilusi yaitu persepsi salah atau palsu (interprestasi) yang salah dengan suatu benda.
-derealisi yaitu perasaan yang aneh tentang lingkungan yang tidak sesuai kenyataan.
2.gangguan sensasi.
seorang mengalami gangguan kesadaran akan rangsangan yaitu rasa kecap, rasa penglihatan, rasa cium,  rasa pendengaran dan kesehatan,rasa raba, 
a. gangguan kepribadian.
gangguan kepribadian 
misalnya gangguan kepribadian paranoid, disosial, emosional tidak  stabil,kepribadian merupakan pola pikiran keseluruhan, perilaku dan perasaan yang sering digunakan oleh seseorang sebagai usaha adaptasi terus menerus dalam hidupnya,  
b.gangguan pola hidup
mencakup gangguan dalam hubungan   dalam  keluarga, dan masyarakat. gangguan jiwa  ini   masuk dalam klasifikasi gangguan jiwa kode v, dalam hubungan sosial lain misalnya merasa dirinya dirugikan atau  dihalang halangi  secara terus menerus  dalam pekerjaan  sekolah prestasi olahraga pergaulan hubungan kekasih,harapan yang tidak realistik untuk rencana masa depan,sehingga  pasien tidak mempunyai rencana apapun ,
c. gangguan perhatian.
yaitu  konsentrasi energi dan pemusatan, menilai suatu  proses kognitif yang timbul pada suatu rangsangan dari luar ,
d.gangguan kemauan.
kemauan merupakan dimana proses keinginan dipertimbangkan  kemudian  diputuskan sampai dilaksanakan mencapai tujuan. bentuk gangguan kemauan ,antaralain : 
-negativisme yaitu  ketidak mampuan  bertindak dalam sugesti  dan jarang melakukan sugesti yang bertentangan.
kompulasi merupakan  keadaan terasa terdorong agar  melakukan suatu tindakan yang tidak rasional ,
-kemauan yang lemah  yaitu  keadaan  aktivitas  akibat ketidak mampuan  membuat keputusan 
-ketidak mampuan keleluasaan dalam  memutuskan dalam mengubah tingkah laku,
e. gangguan perasaan atau emosi 
perasaan dan emosi merupakan spontan reaksi manusia yang bila tidak diikuti perilaku maka tidak  mewarnai persepsi seorang terhadap lingkunganya,perasaan berupa  perasaan emosi normal berupa perasaan positif  seperti  senang ,gembira, bangga, cinta, kagum , perasaan emosi negatif seperti  
takut, depresi, kecewa, kehilangan ,tidak dapat merasakan kesenangan ,cemas, marah, curiga, sedih, rasa tidak senang ,
BENTUK GANGGUAN AFEK DAN EMOSI ,ANTARALAIN : 
- eksaltasi yaitu berlebihan dan biasanya disertai dengan sikap kebesaran atau waham kebesaran.
-depresi dan cemas ialah gejala dari ekpresi muka dan tingkah laku yang sedih.
-emosi yang tumpul dan datar ialah pengurangan atau tidak ada  sama sekali tanda-tanda ekspresi afektif.
- euforia yaitu emosi yang menyenangkan bahagia yang  berlebihan dan tidak sesuai keadaan, senang gembira hal  tersebut dapat menunjukkan gangguan jiwa. biasanya orang  yang euforia percaya diri, tegas dalam sikapnya dan optimis.
- elasi ialah efosi yang disertai motorik sering menjadi berubah  mudah tersinggung.
-kegairahan atau eklasi adalah gairah berlebihan disertai rasa  damai, aman dan tenang dengan perasaan keagamaan yang kuat.
f. gangguan asosiasi.
gangguan asosiasi merupakan proses mental dalam perasaan, kesan atau 
gambaran ingatan cenderung menimbulkan kesan atau ingatan  respon atau konsep lain yang memang sebelumnya berkaitan dengannya. kejadian yang terjadi, keadaan lingkungan pada saaitu, pelangaran atau pengalaman sebelumnya dan kebutuhan  riwayat emosionalnya,
g.gangguan pertimbangan.
gangguan pertimbangan merupakan proses mental dalam  membandingkan dan menilai beberapa pilihan dalam suatu  kerangka kerja memberikan nilai dalam memutuskan aktivitas ,
h. gangguan pikiran atau proses pikiran 
pikiran merupakan hubungan antara berbagai bagian dari  pengetahuan ,berfikir yaitu  proses menghubungkan ide, membentuk ide ,  proses pikir normal yaitu mengandung ide  dan tujuan  terarah 
i.gangguan dalam bentuk atau proses  berfikir ,antaralain: 
-gangguan pikiran formal merupakan gangguan dalam bentuk masalah isi pikiran , 
- gangguan mental merupakan perilaku secara klinis yang  disertai dengan ketidak mampuan dan terbatasnya pada  hubungan seseorang dan masyarakat.
-psikosis ialah ketidak mampuan membedakan kenyataan dari 
fantasi, gangguan dalam kemampuan menilai kenyataan.
j. gangguan psikomotor
gangguan  gerakan badan dipengaruhi oleh keadaan  jiwa sehinggga efek bersamaan  mengenai  badan dan jiwa,  meliputi perilaku motorik yang meliputi kondisi  motorik dari suatu perilaku. gangguan psikomotor berupa,  aktivitas yang menurun atau aktivitas yang meningkat, kemudian  tidak dikuasai, berulang-ulang , gerakan salah satu  badan berupa gerakan salah satu badan berulang-ulang  yang  tidak  bertujuan ,
k.gangguan ingatan.
gangguan  dalam menyimpan, mencatat  kesadaran. proses ini terdiri dari  pencatatan, pemangilan data dan penyimpanan data ,
4. KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA
gangguan jiwa merupakan kumpulan dari keadaan-keadaan 
yang tidak normal. ketidaknormalan  ini   dibedakan menjadi ,antaralain: 
a. neurosis atau gangguan jiwa.
neurosis atau gangguan jiwa merupakan gangguan jiwa ditandai dengan kecemasan, biasanya gejalanya  tidak tenang , sementara pemeriksaan realitasnya tetap utuh , orang yang terkena neurosis masih merasakan kesukaran,  mengetahui serta kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih 
hidup dalam kenyataan pada umumnya, 
neurosis memiliki karakteristik antaralain: 
- gangguan cukup lama atau kambuh kembali bila  tanpa   pengobatan, bukan merupakan reaksi terhadap stressor, perilaku tidak menganggu normal sosial dan tidak terlihat  adanya penyebab dan faktor organik ,
-uji realitas lengkap.
- gejala kelompok yang menganggu dan dikenal sebagai sesuatu  yang asing dan tidak dapat diterima oleh pasien ,
b. psikosis atau sakit jiwa.
psikosis atau sakit jiwa merupakan gangguan jiwa yang dapat  memicu  gangguan nyata pada  disintegrasi kepribadian berat, pemeriksaan realitas dan hambatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari , orang yang terkena psikosis tidak memahami kejadiannya dan  perasaan, segi tanggapan, dorongan, motivasi terganggu, kesukaran-kesukarannya dan tidak ada integritas mereka hidup  jauh dari alam kenyataan  ,
 psikosis  memiliki karakteristik ,antaralain: 
-disentegrasi kepribadian.
-penurunan bermakna pada tingkat kesadaran.
- perilaku agresif.
klasifikasi gangguan jiwa ,antaralain: 
gangguan organik dan somatik,gangguan mental organik  termasuk gangguan  mental simtomatik,gangguan akibat alkohol dan obat atau zat,gangguan mental psikotik, sizofrenia ,gangguan afektif, gangguan suasana perasaan mood ,gangguan neurotik , gangguan kepribadian,gangguan somatoform dan 
gangguan yang berhubungan dengan stres, gangguan kepribadian dan perilaku masa depan,sindrom perilaku yang berhubungan  ,gangguan fisiologi dan faktor fisik,gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa,gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan,gangguan perkembangan psikologis retardasi mental,gangguan perilaku dan emosional dengan onset
jenis gangguan jiwa,antaralain: 
-cemas yaitu  gejala kecemasan baik kronis maupun akut merupakan 
komponen utama pada semua gangguan psikiatri. komponen  kecemasan dapat berupa bentuk gangguan fobia, panik, obsesi  komplusi dan sebagainya.
-skizofrenia yaitu  kelainan jiwa ini menunjukkan gangguan dalam  fungsi kognitif atau pikiran berupa disorganisasi,  gangguannya  adalah mengenai pembentukan isi serta arus pikiran,
- depresi yaitu  salah satu gangguan jiwa pada alam perasaan afektif  dan mood ditandai dengan kemurungan, tidak bergairah, kelesuan, putus asa, perasaan tidak berguna dan sebagainya. depresi yaitu  salah satu gangguan jiwa yang ditentukan banyak faktor,  mengalami kesulitan ekonomi. hal ini erat kaitannya dengan  ketidak mampuan, kemiskinan atau ketidaktahuan ,
b. sikap 
sikap adalah respon atau reaksi yang tertutup dalam seseorang  pada suatu stimulus atau objek, setelah seorang mengetahui objek selanjutnya akan menilai dan bersikap  ,sikap  yaitu  pandangan-pandangan atau perasaan disertai kecenderungan  untuk bertindak sesuai sikap objek  
 sikap yaitu  suatu bentuk reaksi atau evaluasi perasaan, sikap seorang pada objek ialah memihak atau  mendukung (favorable) atau perasaan tidak memihak, mendukung (unfavorable) pada suatu objek tersebut ,
2. komponen sikap
sikap terdiri dari 3  komponen-komponen yaitu : 
1.. komponen perilaku 
komponen konatif disebut juga komponen perilaku ,komponen perilaku ialah bagaimana orang berperilaku  dalam situasi dan stimulus terhadap bagaimana kepercayaan dan  perasaan terhadap stimulus tersebut. sikap bagaimana 
kecenderungan atau perilaku yang ada dalam diri seorang berkaitan 
dengan objek sikap yang telah dihadapi ,
2. kognitif 
komponen kongnitif ialah sikap dan perilaku yang di miliki  seseorang berisi persepsi, stretotipe dan kepercayaan yang dimiliki individu dalam sesuatu, komponen kognitif yaitu  pandangan  yang menyangkut masalah atau isu. perasaan individu  dengan sikap objek, emosi ,komponen kognitif dinamakan komponen perpepsual yang  berisi kepercayaan individu. bagaimana 
individu memersepsikan objek sikap dengan apa yang diketahui, pengetahuan yang  dilihat, pengalaman pribadi, pandangan,  keyakinan  informasi dari orang lain ,
3.komponen afektif 
komponen afektif yaiti   masalah emosional  seseorang dalam suatu objek sikap, komponen ini disamakan  dengan perasaan yang dimiliki dengan sesuatu. namun  perasaan pribadi seringkali sangat berbeda bila dikaitkan dengan 
sikap  komponen ini merujuk pada dimensi  emosional subjektif pasien  dengan objek sikap yang baik positif  rasa senang  atau negatif rasa tidak senang
ada 3 komponen dalam  membentuk sikap , antaralain: 
-komponen konatif  komponen perilaku 
yaitu  komponen berhubungan dengan kecenderungan bertindak  pada objek sikap. komponen ini menunjukkan intensitas sikap  yang menunjukkan besar kesilnya kecenderungan bertindak  ataupun berperilaku seseorang terhadap objek.
-komponen kognitif (komponen perseptual) yaitu  komponen  yang berkaitan dengan hal yang berhubungan dengan bagaimana orang  mempersepsi terhadap sikap.
-komponen afektif (komponen emosional) yaitu  komponen yang    berhubungan pada  rasa senang atau tidak senang pada objeksikap. rasa senang yaitu  hal yang positif, sedangkan rasa tidak  senang merupakan hal yang negatif. komponen ini menunjukkan  arah sikap yaitu berupa positif dan negatif.
3.ciri-ciri sikap ,antaralain: 
-sikap bisa tertuju dalam satu objek ataupun dapat tertuju pada  banyak objek atau sekumpulan objek.
- sikap bisa berlangsung lama maupun sebentar.
-sikap memiliki faktor perasaan dan motivasi sehingga berbeda  dengan pengetahuan.
-sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan terbentuk  berdasarkan pengalaman serta latihan sepanjang hidup, 
- sikap bisa berubah-ubah dalam situasi memenuhi syarat untuk dapat dipelajari.
-sikap selalu berhubungan terhadap objek, sikap itu tidak berdiri sendiri. 

4. fungsi sikap ,antaralain: 
-fungsi pengetahuan.
pasien  terdorong untuk mengerti dengan pengalaman dalam  mendapat  pengetahuan. Berarti ini adalah seorang yang memiliki keinginan  terhadap suatu objek,ini  menujukkan   banyak pengetahuan pasien  pada  objek  yang bersangkutan, Sikap ini membantu pasien  dalam  memahami dunia yang membawa bermacam-macam informasi  yang ingin dimengerti  oleh pasien, pasien ingin tahu  pengalaman dan ingin  banyak pengetahuan ,
-fungsi penyesuaian sosial.
sikap individu ini membantu merasa menjadi bagian dari masyarakat, sikap yang diambil pada individu akan sesuai dengan  lingkungannya ,
-fungsi instrumental.
fungsi sikap ini yaitu  berkaitan dengan alasan manfaat atau  praktis yang mengambarkan keadaan keinginan sebagaimana kita  memahami tujuan, dan diperlukannya sasaran yang dinamakan  sikap, bila  sikap bisa membantu individu dalam mencapai tujuan dan akan bersikap positif terhadap sikap tersebut atau  sebaliknya ,
-fungsi pertahanan ego.
sikap pasien  dalam melindungi diri dari kecemasan serta  ancaman pada  dirinya , sikap seseorang untuk  mempertahankan ego, sikap ini diambil  pada saat   yang bersangkutan terancam keadaan dirinya ,
-fungsi ekspresi nilai.
sikap ini yaitu mengekpresikan egoisme  dalam diri ,  egoisme yang  terdapat pada diri  dapat tampak  dari sikap yang dilakukan oleh yang   bersangkutan ,
akan mendapat kepuasan jika bisa  menunjukkan egoisme  kepada dirinya. sikap  pada diri   untuk mengekspresikan egoisme  yang ada  dalam dirinya, 
5  sikap terdiri dari empat  tingkatan ,antaralain: 
-menghargai 
menghargai merupakan  menghargai  menghormati orang ,
-bertanggung jawab 
bertanggung jawab yaitu  segala sesuatu yang telah di kerjakan  kemudian bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan  dengan segala resiko ,
- menerima 
menerima yaitu   orang  memperhatikan pada objek yang telah diterima ,
-merespon 
merespon adalah sikap memberikan jawaban pada saat ditanya dan 
menyelesaikan tugas yang telah diberikan , suatu usaha  dalam mengerjakan tugas ,
6. sifat sikap ,antaralain: 
- sikap negatif.
sikap negatif ialah kecenderungan untuk menghindari, membenci, menjauhi dan tidak memnyukai objek tertentu.
-sikap positif
sikap positif ialah tindakan menyenangi, mendekati dan mengharapkan objek tertentu.
7. faktor-faktor yang mempengaruhi sikap,antaralain: 
-media massa
media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan  kepercayaan orang. dalam penyampaian informasi  sebagai media massa membawa pesan-pesan yang  berisi sugesti yang dapat mempengaruhi  seseorang. adanya 
informasi  mengenai sesuatu hal memberikan  kognitif  bagi terbentuknya sikap pasien , pesan-pesan sugestif yang  dibawa oleh informasi jika  kuat akan memberikan dasar  afektif sehingga terbentuklah  sikap  tertentu.
-lembaga pendidikan dan lembaga agama
lembaga pendidikan serta lembaga agama  mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan  keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam  diri . pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah 
antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan  pusat keagamaan dan  ajaran ajarannya. karena konsep moral dan ajaran agama sangat  menentukan sistem kepercayaan maka tidaklah heran jika konsep  tersebut berperan dalam menentukan sikap pasien  ,  pengaruh faktor emosional suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh 
emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi ,suatu contoh 
bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah adanya 
prasangka ,prasangka  sebagai sikap yang  tidak toleran, tidak “fair”, atau tidak favorabel terhadap   oranglain . prasangka  merupakan bentuk sikap negative yang didasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang  yang sangat frustasi 
-pengalaman pribadi
apa yang sedang di alami akan ikut membentuk dan   mempengaruhi   pasien, 
tanggapan  dari apa yang sedang di alami  menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap, untuk dapat mempunyai  penghayatan, seseorang 
harus mempunyai pengalaman npsikologis. apakah penghayatan itu akan membentuk sikap positif ataukah sikap negatif, akan bergantung pada berbagai faktor lain. pembentukan tanggapan terhadap objek merupakan  proses  dalam diri  , situasi dimana tanggapan itu terbentuk  yang dimiliki oleh seseorang . untuk  bisa menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan ingatan  yang kuat, karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam  situasi tertentu,
- pengaruh orang lain yang dianggap penting
orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen  sosial yang ikut mempengaruhi sikap . seseorang yang kita  anggap penting, seseorang yang kita harapkan  bagi  kita ,seseorang yang tidak ingin  kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan   mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu,
-pengaruh kebudayaan
kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan sikap kita  . sebagai contoh, apabila kita hidup di dalam budaya yang mempunyai norma buruk maka kita akan mempunyai sikap 
yang mendukung  kegiatan norma buruk tersebut. sebaliknya, jika kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan   kehidupan berkelompok, maka kita akan memiliki sikap berkelompok  bermasyarakat. 
 empat  faktor penentu sikap ,antaralain:  
-faktor kerangka acuan.
faktor kerangka acuan ialah kerangka acuan yang tidak sesuai,  bisa menimbulkan sikap negatif kepada objek sikap tersebut. 
-Faktor komunikasi sosial.
individu yang menerima informasi bisa menyebabkan perubahan sikap pada diri individu tersebut  pembentukan dan perubahan sikap. bahwa sikap tidak di bawa sejak lahir, tetapi dibentuk berdasarkan pengalaman pasien sepanjang perkembangan  hidupnya. sikap manusia dibentuk sebagai makhluk sosial 
yang tidak terlepas dalam pengaruh interaksi manusia satu dengan  yang lainnya ,selain itu juga, apa yang datang dalam diri  manusia bisa mempengaruhi pembentukan sikap pada  individu seseorang. faktor internal ini adalah faktor berasal dari dalam  indiviu. faktor ini individu menerima, memilih dan mengolah segala  sesuatu yang datang dari luar mana yang akan diterima dan yang tidak, faktor eksternal ini adalah faktor yang berasal dari luar individu, untuk membentuk, mengubah sikap. 
-faktor fisiologis.
faktor fisiologis ialah kesehatan dan umur yang menentukan sikap  pada individu. seperti contoh misalnya pada orang muda bersikap kurang  perhitungan mengunakan akal, sedangkan pada orang tua bersikap dengan penuh kehati-hatian. 
-faktor pengalaman.
faktor pengalaman ialah pengalaman yang langsung dengan objek 
. pengalaman yang dialami  dengan objek,   bisa berpengaruh dengan sikap  dalam menghadapi objek.
9. cara pengukuran sikap.
pengukuran sikap bisa dilakukan dengan cara langsung dan  tidak langsung. secara langsung itu dapat ditanyakan bagaimana npendapat atau pernyataan responden terhadap objek. secara tidak langsung bisa dilakukan dengan pertanyaan hipotesis yang ditanyakan hanya pendapat responden dalam kuisioner. pengukuran sikap bisa  dilakukann dengan menilai pernyataan sikap seorang (rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu objek sikap yang akan 
diungkapkan). pernyataan sikap bisa berisi hal positif dan hal negatif
 pengukuran sikap dapat dibedakan  menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. pengukuran  sikap dengan cara langsung yaitu subjek langsung dimintai pendapat  bagaimana sikapnya dengan suatu masalah hal yang dihadapinya. jenis  pengukuran sikap secara langsung ialah secara langsung dan  berstruktur, 
- langsung tidak berstruktur.
cara ini pengukuran sikap yang sederhana, tidak memerlukan npersiapan yang cukup . contohnya mengukur sikap  dengan cara wawancara   bebas  atau pengamatan langsung sedangkan pengukuran sikap secara tidak langsung yaitu   pengukuran sikap dengan mengunakan tes. pengukuran sikap secara 
tidak langsung menggunakan skala semantik-diferensial yaitu mengunakan skala berjenjang dalam membahas arti kata yang berstandar ,
- langsung berstruktur.
cara ini dilakukan dengan mengukur sikap melalui pertanyaan yang sudah disusun dalam suatu instrument yang telah ditentukan dan diberikan kepada subjek yang diteliti. pengukuran sikap dapat  dilakukan dengan menggunakan skala likert, skala bogardus dan  thurston,
10. sikap masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa
 bagaimana pendapat atau penilaian orang atau responden terhadap hal yang terkaitan dengan kesehatan, sehat sakit  dan faktor yang terkaitan dengan faktor resiko kesehatan. sikap yang  baik akan meningkatkan pengetahuan seseorang. dengan pengetahuan  yang baik, dapat diharapkan sikap masyarakat dalam ODGJ juga baik , sikap dan stigma pada penderita gangguan jiwa  ini tidak hanya menimbulkan konsekuensi negatif pada penderita gangguan jiwa,  tetapi pada anggota keluarga juga yang meliputi sikap-sikap penolakan, disisihkan, penyangkalan dan diisolasi.  
C. persepsi 
persepsi yaitu  objek tentang pengalaman, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan, menafsirkan  informasi , persepsi merupakan sebuah rangsangan yang di terima melalui panca indera yang diawali dengan 
perhatian, sehingga seseorang dapat memahami hal yang diamati baik 
dari dalam maupun luar ,  persepsi merupakan proses mental  yang terjadi pada diri manusia menunjukkan bagaimana proses mental  yang terjadi pada diri manusia ,persepsi adalah proses suatu penginderaan dimana proses 
diterima stimulus melalui alat indera atau juga disebut  proses sensoris. stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya adalah proses persepsi. proses persepsi tidak dapat lepas dari proses  penginderaan. proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada  waktu  menerima stimulus melalui alat pembau, telingga sebagai alat pendengaran, lidah sebagai alat pengecap dan kulit sebagai  alat peraba ,
2. proses persepsi
proses terjadinya persepsi karena adanya  sesuatu  yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indera, kemudian objek  dibawa ke otak. dari otak terjadi kesan, jawaban adanya respon dibalikkan ke indera kembali berupa tanggapan, persepsi hasil kerja  indra berupa  hasil pengolahan pada otak ,proses persepsi diawali adanya persepsi, pasien  dapat menyadari kemudian memahami keadaan pada sekitar lingkungan  mereka, kemudian dapat menyadari, memahami keadaan diri  , proses persepsi terjadi melalui penginderaan. 
stimulus diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak atau  syaraf pusat yang diorganisasikan, di interprestasikan sebagai proses  psikologis. kemudian akhirnya pasien  menyadari tentang apa yang  dilihat dan didengar. proses persepsi dibagi dalam 3 yaitu proses  fisiologis, proses fisik dan proses psikologis. sementara itu proses  fisiologis mulai dari stimulus dihantarkan pada syaraf sensorik  kemudian disampaikan ke otak. proses fisik bisa terjadi melalui  kedalaman objek kemudian diberikan stimulus diterima pada reseptor 
atau panca indera.  proses psikologis terjadi melalui otak .pasien  yang menyadari stimulus yang diterima , proses persepsi perlu memiliki perhatian sebagai langkah  persiapan dalam persepsi. hal ini keadaan yang menunjukkan bahwa  pasien   memiliki berbagai macam stimulus yang timbul akibat  keadaan  sekitarnya. tidak semua stimulus mendapatkan respon  untuk 
dipersepsikan. stimulus mana yang dipersepsikan mendapatkan respon 
respon dari pasien  bergantung pada perhatian pasien  yang  bersangkutan , skema tersebut memberikan gambaran bahwa pasien  menerima bermacam-macam stimulus yang datang dari lingkungan. tidak semua stimulus akan diperhatikan kemudian memberikan  respon. pasien  kemudian melakukan  seleksi pada stimulus yang mengenainya, di sini berperannya perhatian. sebagai akibat dari  stimulus yang dipilih dan diterima , pasien  akan 
menyadari serta memberi respon sebagai reaksi pada stimulus tersebut. 
stimulus yang mendapatkan perhatian  bergantung pada bermacam-macam faktor, salah satu faktor bisa berupa perhatian pasien  yang merupakan aspek psikologi pasien  dalam mengadakan  persepsi ,
3. Bentuk persepsi,antaralain:
-. Persepsi gerakan.
persepsi gerakan adalah isyarat persepsi gerakan dilingkungan sekitar manusia. kita melihat benda bergerak karena benda itu  bergerak  menutup atau  tidak menutupi latar  belakang yang tidak bergerak. kita dapat melihat benda bergerak  saat berubah jarak, kita melihat bagian baru ketika bagian lain 
hilang dari pandangan, jadi tidak peduli pandangan mata kita  mengikuti benda yang bergerak pada latar belakangnya.
-persepsi kedalaman.
persepsi kedalaman adalah penggunaan isyarat fisik seperti  akomodasi dan disparitas selaput jala mata dan isyarat yang  dipelajari dari udara meletakkan di tengah-tengah. dimana ukuran  relatif dari objek dalam bayangan, ketinggian tektur penjajaran  atau susunan 
- persepsi jarak.
persepsi jarak yaitu   sebagai apa yang dihayati oleh indera perorangan yang 
berkaitan oleh bayangan dua dimensi. kemudian ditemukan bahwa 
stimulus visual memiliki ciri-ciri yang berkaitan dengan  pengamatan jarak. bentuk-bentuk persepsi ,antaralain:
a. persepsi dengan diri sendiri, intopeksi dan persepsi terhadap orang lain.
b. persepsi dengan berbagai jenis berhubungan dengan sensoris dan 
motoris.
seperti : persepsi penciuman, persepsi pengecap atau lidah,persepsi suara,
persepsi peraba atau kulit,persepsi penglihatan,persepsi gerak,
c. persepsi bentuk atau yang dipersepsikan bentuk objek.
d. persepsi gerak ini terdiri gerakan nyata dan gerakan maya.
e. persepsi kedalaman.
-persepsi yang dapat dilihat dari konstansinya,seperti: 
persepsi bentuk, persepsi warna, persepsi tempat, persepsi kecil atau besar ( persepsi ukuran)
4. syarat terjadinya persepsi, 
antaralain:
-adanya suatu pancaindera sebagai penerima reseptor stimulud. saraf sensorik bisa sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, dari otak kemudian dibawa ke syaraf motorik untuk mengadakan reseptor.
-adanya objek, objek bisa berperan sebagai stimulus dan pancaindera berperan sebagai reseptor.
-terdapat perhatian sebagai langkah pertama dalam mengadakan 
persepsi.
5. faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi,antaralain:
persepsi seseorang tidak timbul sendirinya, akan tetapi melalui  proses dan faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, 
 terdapat 3 faktor dapat mempengaruhi  persepsi , antaralain:
- faktor dalam diri target.
karakteristik target yang diobservasi bisa memengaruhi apa yang  diartikan. orang  yang bersuara keras cenderung diperhatikan  dalam sebuah kelompok dibandingkan orang  yang diam. begitu  juga dengan orang  yang luar biasa menarik . target secara khusus tidak dilihat, hubungan target dengan latar  belakangnya juga memengaruhi persepsi seperti halnya  kecenderungan kita untuk mengelompokkan hal yang dekat dan hal  yang mirip. 
-  faktor dalam diri pembentuk persepsi
ketika seorang  melihat sebuah target dan berusaha untuk menginterprestasikan apa yang telah di lihat, interprestasi sangat mempengaruhi pada karakteristik pribadi dari pembuat persepsi 
individu tersebut. karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi meliputi, sikap, minat, kepribadian, motif, harapan dan  pengalaman seseorang.
- faktor dalam situasi.
waktu ialah sebuah objek atau peristiwa yang dilihat dapat  memengaruhi perhatian, seperti halnya panas, cahaya, lokasi, dan   faktor situsionalnya lain.
faktor yang berperan dalam mempengaruhi persepsi ,antaralain:
- kontansi.
adanya kecenderungan seseorang untuk melihat kejadian atau 
objek  sekaligus bervariasi dalam ukuran warna dan bentuk 
-motivasi. 
latar belakang dapat menggerakkan individu untuk  mempersepsikan sesuatu sesuai dengan latar belakang yang  menjadi stimulus tersebut, yang menggerakkan dan mengarahkan  komunikasi interpersonal 
-pengalaman. 
persepsi dapat terjadi dari pengalaman seseorang, karena suatu  pengalaman akan mempengaruhi ingatan pasien   sehingga  dapat mempersepsikan kembali sesuatu yang pernah dialaminya  dari pengalaman dahulu dari pengalaman yang baik , sehingga persepsi akan muncul sesuai pengalaman  pasien , 
- objek yang dipersepsi.
objek yang dipersepsi adalah objek menimbulkan stimulus  mengenai alat indera maupun reseptor. stimulus datang dari luar   yang mempersepsikan, tetapi juga dapat terjadi pada diri   yang bersangkutan langsung mengenai syaraf penerimaan  yang bekerja sebagai reseptor. sebagian terbesar stimulus datang  dari luar  ,
-alat indera, syarat dan pusat susunan syaraf.
alat indera   reseptor ialah alat menerima stimulus, di samping itu  harus ada syarat sinsori sebagai alat untuk meneruskan stimulus  yang diterima oleh reseptor menuju pusat susunan syaraf yaitu otak  sebagai kesadaran pusat. syaraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respon yang diperlukan ,
-perhatian.
menyadari untuk mengadakan persepsi diperlukannya adanya  perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu dalam  persiapan rangka mengadakan persepsi. perhatian adalah  konsentrasi atau pemusatan dari seluruh aktivitas individu ditunjukkan kepada sesuatu atau kumpulan objek 
- minat.
semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu peristiwa atau .objek maka semakin tinggi juga minatnya dalam mempersiapkan peristiwa atau objek 
-kepentingan.
semakin dirasakan penting dengan suatu objek peristiwa bagi diri  seorang maka semakin peka dia dengan persepsinya ,kebiasaan.semakin sering dirasakan objek atau peristiwa maka semakin terbiasa dalam membentuk persepsi 
6. persepsi masyarakat pada pederita ganggguan jiwa atau orang 
dengan gangguan jiwa.persepsi ialah objek tentang pengalaman, peristiwa atau  hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan, menafsirkan dan 
informasi ,dimasa lalu gangguan jiwa dipandang  atau masyarakat masih mempersepsikan jika gangguan jiwa adalah  sebagai hukuman karena pelangaran sosial, kerasukan setan, norma  sosial atau agama. oleh sebab itu penderita gangguan jiwa sebagian dianiaya, dijauhi, dihukum dan diejek oleh masyarakat,
d. pengetahuan
1. pengertian
pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu  objek tertentu. penginderaan pada objek terjadi melalui panca indra  manusia yakni pendengaran, penglihatan, penciuman, raba dengan  sendiri dan rasa. pengetahuan adalah penginderaan hasil manusia, hasil  seseorang tahu terhadap objek melalui indra yang dimilikinya berupa 
mata, hidung, telinga dan sebagainya. penginderaan dengan sendirinya 
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas 
persepsi terhadap pengetahuan melalui indra telinga (pendengaran), 
mata atau indra penglihatan. pengetahuan seseorang dengan objek 
mempunyai intensitas tingkah laku yang berbeda-beda , pengetahuan ialah hasil dari tahu setelah seorang melakukan .penginderaan dengan objek tertentu, pancaindera manusia terjadi .melalui penginderaan penglihatan, perasaan, pendengaran, perabaan  dan penghidung. sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh .melalui telinga dan mata. kognitif atau pengetahuan ialah domain .yang penting dalam membentuk tindakan pada seseorang , pengetahuan (kognitif) yaitu  domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. .dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari .pada pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak  disadari oleh pengetahuan. sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan yakni :
-trial
dimana sikap subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
-adaption
dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,  kesadaran dan sikapnya pada stimulus. apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui  proses seperti didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. sebaliknya 
apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran 
akan tidak berlangsung lama. jadi, pentingnya pengetahuan disini ialah 
dapat menjadi dasar dalam merubah perilaku sehingga perilaku itu .langgeng 
- kesadaran
dimana seseorang menyadari dalam arti mengetahui terlebih .dahulu terhadap obyek
-merasa tertarik
pada stimulus atau objek tersebut, disini sikap subjek sudah mulai timbul.
-menimbang-menimbang
terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut terbagi dirinya.
2. tingkat pengetahuan.
 pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif 
mempunyai 6 tingkatan antaralain:
1.tahu 
tahu dapat diartikan mengingat materi yang sudah dipelajari pada 
sebelumnya. pengetahuan tingkat ini mengingat kembali (recall)pada suatu spesifik dan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. jadi, tahu ialah tingkat pengetahuan yang paling rendah. untuk mengukur dan mengetahui orang dikatakan  tahu tentang apa yang dipelajari yaitu  dapat menyebutkan, menguraikan, menyatakan, mengidentifikasi ,
2.memahami 
kemampuan dalam menjelaskan dengan benar  dengan objek yang diketahui secara benar. orang yang paham  terhadap materi atau objek dapat menyimpulkan, menjelaskan dan  menyebutkan. memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap  objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan tetapi orang  tersebut dapat menginterprestasikan secara benar apa yang objek 
ketahui tersebut.
3.aplikasi 
aplikasi ialah kemampuan dalam mengunakan materi yang sudah  dipelajari secara ril atau situasi sebenarnya. disini dapat diartikan .aplikasi atau penggunaan metode, hukum, metode, rumus dan . sebagainya dalam konteks situasi yang lain. apabila orang tersebut .telah memahami objek yang dimaksut dapat menggunakan,  mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut.
4.analisis 
kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan kemudian mencari hubungan untuk menyatakan materi atau suatu  objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur .organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5.sintesis 
sintesis ialah suatu kemampuan melaksanakan, menghubungkan  bagian dalam suatu keseluruhan yang baru atau kemampuan dalam .menyusun 
formulasi baru dari formulasi yang ada.f. evaluasi evaluasi ialah kemampuan melakukan penilaian  dalam  suatu materi dan objek. penilaian tersebut berdasarkan suatu  kriteria yang ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang  telah ada 
3. faktor pengetahuan.
 beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan  masyarakat antara lain :
a. faktor internal.
-pekerjaan.
pekerjaan ialah  yang harus  dilakukan  untuk menunjang kehidupannya dan 
kehidupan keluarga. pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang  membosankan berulang dan banyak tantangan. sedangkan  bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu 
-Pendidikan.
pendidikan merupakan usaha mengembangkan kemampuan  dan kepribadian didalam dan diluar sekolah (formal dan non formal), berlangsung seumur hidup. pendidikan juga bisa diartikan sebagai sebuah proses pengetahuan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan 
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan ,
-usia atau umur.
usia juga bisa mempengaruhi daya tangkap dan pola pikiran seseorang, semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya tangkap dan pada pikirannya. sehingga pengetahuan diperoleh semakin membaik 
b. faktor eksternal.
1.media massa atau informasi.
informasi yang telah diperoleh baik pendidikan formal ataupun non formal memberiakan pengaruh jangka pendek, sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. semakin majunya teknologi akan tersedianya bermacam�macam media masa yang dapat berpengaruh pengetahuan 
masyarakat terhadap inovasi baru sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa seperti radio, majalah surat kabar, televisi, penyuluhan dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang 
2.sosial budaya dan ekonomi.
tradisi dan kebiasaan yang dilakukan orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. demikian seseorang akan bertambah pengetahuan walaupun tidak melakukan. dalam status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan dalam 
kegiatan tertentu sehingga status ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang,
3. lingkungan.
lingkungan merupakan sesuatu yang ada disekitar individu baik lingkungan biologis, fisik maupun sosial. berpengaruhnya lingkungan terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. karena ini terjadi adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, akan 
direspon sebagai pengetahuan oleh individu 
4.pengalaman.
pengalaman juga sebagai sumber pengetahuan ialah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan mengulang kembali pengetahuan yang telah diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu ,
4. jenis pengetahuan.
jenis pengetahuan dalam masyarakat ,antaralain:
-. pengetahuan eksplisit.
pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah didokumentasikan, disimpan dalam wujud nyata dan bisa dalam wujud perilaku kesehatan. dapat dideskripsikan pengetahuan nyata dalam tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan. seperti contoh, seorang telah mengetahui bahaya tentang merokok untuk kesehatan, dan ternyata mereka tidak merokok 
-pengetahuan implisit.
pengetahuan iplisit merupakan pengetahuan yang tertanam dalam  bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat seperti keyakinan pribadi, perspektif, nyata dan prinsip. dalam pengetahuan seseorang biasanya sulit untuk ditranfer ke orang lain baik secara lisan maupun tertulis. pengetahuan implisit sering kali berisi budaya, kebiasaan bahkan bisa tidak disadari. seperti contoh seseorang mengetahui terhadap bahaya dalam 
merokok bagi kesehatan, namun ternyata mereka merokok 
5. proses memperoleh pengetahuan.
cara memperoleh pengetahuan  dikelompokkan ,antaralain:
a. cara tradisional atau non ilmiah.
- berdasarkan pengalaman pribadi.
pengalaman merupakan sumber pengetahuan, pengalaman.adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran dalam pengetahuan. pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali 
pengalaman yang didapatkan dalam memecahkanpermasalahan yang pernah dihadapi di masa lalu. bila gagal dengan cara tersebut tidak akan mengulang cara itu dan berusaha untuk mencari cara lain sehingga dapat berhasil 
memecahkannya.
-melalui jalan pikiran.
manusia dari sini telah mampu menggunakan penalaran dalam memperoleh pengetahuan. dalam memperoleh pegetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikiran baik melalui pertanyaan-pertanyaan khusus yang umum disebut induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum kepada khusus.
-cara coba salah 
cara ini sudah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. cara coba-coba ini dapat dilakukan menggunakan dalam memecahkan masalah, apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka akan dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut bisa 
dipecahkan atau terpecahkan.
-secara kebetulan.
penemuan secara kebetulan dapat terjadi karena ketidak sengajaan dengan orang yang bersangkutan.
-otoritas atau cara kekuasaan.
sumber pengetahuan tersebut berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik informasi maupun formal, ahli agama pemegang pemerintahan dan sebagainya. dengan kata lain pengetahuan tersebut dapat diperoleh berdasarkan pada otoritas  atau kekuasaan baik tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemerintah agama maupun ahli ilmu pengetahuan. prinsip 
inilah, orang lain berpendapat yang dikemukanan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji dulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris atau penalaran sendiri.
b. cara modern dalam memperoleh pengetahuan.
cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada .dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular yang disebut metode penelitian. cara ini mula-mula dikembangkan oleh francis bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh bacon ini dilanjutkan oleh deobold van dallen. akhirnya lahir suatu cara untuk 
melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal sebagai penelitian ilmiah 
6. Kriteria tingkat pengetahuan.
penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri. Kriteria dalam menilai tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori ,antaralain:
a. Baik apabila skor nilainya adalah 76 – 100 %.
b. Cukup apabila skor nilaiya adalah 56 – 75%.
c. Kurang apabila skor nilainya adalah <56%.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau responden. Dalam pengukuranpengetahuan harus diperhatikan rumusan kalimat pertanyaan menurut tahapan pengetahuan, bila seseorang mampu menjawab mengenai materi tahu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang tersebut mengetahui bidang tersebut. 
dalam pengukuran bobot pengetahuan seseorang diterapkan ,antaralain: 
a. bobot i adalah tahap tahu dan pemahaman.
b. bobot ii adalah tahap tahu, aplikasi, analisis dan pemahaman.
c. bobot iii adalah tahap pemahaman, aplikasi, tahap tahu, sintesis 
dan evaluasi.
 membuat kategori dalam tingkat pengetahuan seorang dibagi dalam tiga kategori  yang berdasarkan pada nilai persentase ,antaralain: 
a. tingkat kategori pengetahuan kurang jika nilainya <55%.
b. tingkat kategori pengetahuan cukup jika nilainya 56 – 74%.
c. tingkat kategori pengetahuan baik jika nilainya >75% ,
7. pengetahuan masyarakat pada penderita gangguan jiwa (ODGJ).
pengetahuan ialah penginderaan hasil manusia atau masyarakat terhadap objek melalui indera yang dimiliki berupa hidung, mata dan  telinga,  penginderaan dengan sendirinya menghasikan pengetahuan  masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa yang diperhatiakan , pengetahuan juga berhubungan dengan jumlah  informasi yang dimiliki dalam seseorang pada gangguan jiwa. masih   sedikitnya pengetahuan masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membuat masyarakat memiliki pengetahuan yang salah pada penderita gangguan jiwa. pandangan keluarga serta masyarakat  terhadap orang dengan gangguan jiwa selalu mendapat sebutan “orang gila” dikarenakan penyebabnya kerasukan setan. pada masa lalu, 
gangguan jiwa dianggap sebagai kerasukan setan, hukuman atas dosa besar yang telah diperbuatnya. keluarga dan masyarakat selalu mengasingkan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, jika mereka menampakkan diri masyarakat akan menjauhi, mengucilkan, mengejeknya 
g. variabel penelitian
variabel penelitian merupakan suatu ciri atau ukuran yang dimiliki 
oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh 
kelompok lain  variabel penelitian ini terdiri dari 3 variabel atau yaitu :
1. variabel bebas (variabel independen)
variabel bebas didalam penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat 
dan persepsi masyarakat.
2. variabel terikat (variabel dependen).
variabel terikat didalam penelitian ini adalah sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa.
h. hipotesis
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap penelitian, patokan dugaan atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian dari hasil penelitian ini maka hipotesis dapat salah atau benar dapat ditolak atau diterima. jika diterima dan dibuktikan maka hipotesis tersebut menjadi tesis  ,jadi hipotesis yang mungkin terjadi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :