Selasa, 16 Februari 2021

vaksin

 



vaksin segala jenis kanker

 ilmuwan dari Tel Aviv University baru baru ini telah selesai  mengumumkan keberhasilanya dalam menemukan molekul yang dinamakan MUC1,MUc1 merupakan  molekul yang umumnya banyak berada di dasar dinding sel kanker , molekul ini mampu membantu mendeteksi tumor dalam tubuh juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh ,ini merupakan terobosan baru dalam pengobatan penyakit kanker,95 persen jenis kanker yang diderita kebanyakan manusia di dunia   sekarang ini mempunyai MUC1 dalam dinding selnya, molekul ini menimbulkan respon dari sistem kekebalan  manusia dan secara alamiah  akan mengikis sel kanker dalam tubuh, MUC1 sebagai media penangkal kanker apabila penyakit kanker ini  sejak dini telah terdeteksi,Sel kanker pada umumnya  menyerang sistem kekebalan tubuh manusia oleh sebab pada umumnya manusia  lalai menjaga sistem kekebalan tubuh, bakteri, tumor dan virus dari luar tubuh menyerang tubuh manusia disaat
 kondisi tubuh sedang melemah,sejak ditemukanya  MUC1 ini, maka perusahaan produsen obat obatan VaxilBiotheraputics , .memproduksi obat dalam bentuk vaksin walaupun penemuan MUC1 ini belum sangat sempurna , maka  pihak perusahaan dengan dibantu 
peneliti dari Tel Aviv University saat ini masih  melanjutkan perkembanganya, namun kemungkinan  dalam pengembanganya  akan membutuhkan waktu paling cepat 6 tahun lamanya, pemberian   MUC1 ini hanya diperuntukan untuk para penderita kanker saja,dan  tidak boleh  diberikan kepada orang sehat hanya demi keinginan meningkatkan sistem kekebalan tubuh ,pemakaian  MUC1  cukup beresiko, oleh karena MUC1 adalah molekul yang mampu  mengaktifkan pertumbuhan tumor dan sesudah  MUC1 memperoleh vaksinasi, maka kemampuannya menumbuhkan tumor menjadi  berkurang,di Hadassah Medical Centre , Jerusalem,Vaksin ini sudah diujicobakan kepada penderita   myeloma atau sel kanker limfosit B yang berasal dari tikus, dari 10 penderita yang sebelumnya  mengikuti program  terapi, 7 diantaranya berhenti  terapi sebab telah memiliki sistem kekebalan tubuh ,bahkan  4 dari  7 pasien dinyatakan sembuh total dari penyakit myeloma kanker darah,
perusahaan  Cancer Research UK , Inggris, yang akan bekerjasama dengan  peneliti tersebut guna mengembangkan MUC1, tetapi Dr Kat Arney, Science Information Manager di Cancer Research UK mengungkapkan bahwa  meski  MUC1 berhasil menyembuhkan 4 dari 10 penderita  penyakit myeloma, tetapi masih terlalu dini untuk diproduksi  masih diperlukan   percobaan dan penelitian final.

vaksin Human Papilloma Virus (HPV) 

organ reproduksi wanita terdiri atas  indung telur dan rahim, bagian terbawah  rahim dinamakan  leher rahim  serviks, berkaitan  langsung dengan vagina,organ reproduksi wanita rawan akan  keganasan penyakit, serviks,  payudara, indung telur, 
penyakit ganas  kerap  tidak memiliki gejala, bila  merasakan  gejala, umumnya  sudah terlambat ,  bila seseorang wanita  terdiagnosa  kanker serviks, umumnya  sudah  pada stadium 4  dimana  organ yang terkena sudah meluas,  harapan kesembuhan  mengecil ,   infeksi virus HPV tidak menimbulkan  tanda  gejala sebab  sel-sel yang diserang  di bagian leher rahim, Virus  HPV  akan mengikat protein protein di sel yang akan melenyapkan virus,  pencegahan primer yang teraawal   dari kanker serviks yaitu  dengan vaksinasi HPV  dan  pola  gaya hidup sehat ,Kanker serviks  hasil karya Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 45 dan 31 yang  ditularkan melalui  kelamin, lebih dari 100 tipe HPV  teridentifikasi dan  tidak berbahaya,perkembangan penyakit Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 45 dan 31 yang lama,  10 hingga 20 tahun, sehingga  dibutuhkan   deteksi dini guna  menemukan kanker  pada  stadium awal melalui  IVA (inspeksi visual asam asetat)  atau pap smear , seseorang  diberi suntikan vaksin, tubuh merespons,  tubuh membentuk antibodi,  antibodi  selanjutnya  menolak HPV risiko tinggi , vaksinasi dilakukan  3 kali, penyuntikan kedua berselang 2 bulan sejak vaksin pertama disuntikkan,  vaksinasi ketiga disuntikkan pada bulan ke 6,walaupun  HPV dikarenakan   virus, tetapi   bagian yang terinfeksi adalah  permukaan kulit atau epitel kulit  maka bvirus ini tidak mampu dijangkau oleh sistem  kekebalan tubuh alamiah,  oleh sebab itu perlu melakukan vaksinasi,  skrining  disarankan bagi   wanita  yang berusia 35 hingga 50 tahun, di negara negara  maju, anak wanita  usia 10 tahun  sudah divaksin HPV,  dengan mempertimbangkan bahwa , wanita memulai melakukan hubungan usia 15 tahun keatas, Vaksin  menambah  kemampuan sistem imun tubuh guna  menyapu virus saat  masuk ke dalam tubuh sebelum  infeksi terjadi,
wanita yang telah  divaksinasi  masih harus dilakukan  skrining pap smear secara teratur untuk masalah  kanker serviks,  sebabnya 
-  tidak memperoleh  dosis vaksin  yang sesuai   dengan tingkat kondisi masing masing tubuh manusia yang berbeda beda ,apalagi bila wanita  telah lebih dulu terinfeksi tipe HPV sebelum terkena  vaksin,
-  vaksin tidak mampu  melindungi  semua jenis HPV penyebab kanker serviks, 

vaksin 

Dr.Patrick Hwu dari M.D Anderson Cancer Center, Universitas Texas, AS dan 
Dr Len Lichtenfield dari American Cancer Society mengungkapkan bahwa
sebelumnya telah dikenal  terapi pengobatan penyakit  kanker yaitu   operasi, kemoterapi, dan radiasi, setelah  30 tahun penelitian  maka dunia kedokteran akhirnya  menawarkan   cara lain metode pengobatan  guna  menangani  kanker, yaitu  imun  sebagai vaksin kanker ,  vaksin ini akan berupaya semaksimal mungkin agar  sel kanker  tidak  menjadi ganas dalam jangka waktu setahun   sebab sebelumnya tingkat  keberhasilan sebuah terapi menambah masa ketahanan tubuh pasien hanya dalam beberapa  minggu ,vaksin ini menunjukkan keefektifanya dalam beberapa minggu ,pada sebuah uji kemampuan mengatasi   penyakit tumor neuroblastoma , penyakit kanker prostat, penyakit kulit melanoma, 
yang sering menyerang anak-anak,
berbeda dengan penyakit yang dikarenakan  oleh virus, seperti  polio atau flu ,yang   mudah diketahui  oleh  imun sebab  polio atau flu memiliki  bentuk berbeda dari sel manusia, untuk  mengatasi  kanker  terkendala  sistem imun yang   tidak mampu mengenali  sel  kanker sebagai musuh,sebab sel kanker berasal dari sel dalam tubuh sendiri  sehingga sistem imun tak mampu  membedakan   sel yang normal  dengan sel kanker,
di dalam proses uji klinis  vaksin kanker ini para peneliti  mengambil zat inti dari  sel kanker kemudian  menggantinya dengan zat  yang telah  dikenali sebagai benda asing oleh sistem imun,
peneliti menggunakan  protein kerang  pada penelitian  kanker getah bening atau limfoma,peneliti berupaya mengusahakan agar  sistem imun  mampu menyapu sel jahat, dengan cara  menambah sesuatu yang menyebabkan  sel imun menganggap sesuatu ini  perlu dibasmi


HPV  virus penyebab kanker serviks

 HPV singkatan dari  human papilloma virus ,yaitu merupakan virus yang mampu menular dari satu ke lainya melalui hubungan seksual, pada umumnya virus ini tidak memperlihatkan tanda  bagi pengidapnya, HPV  diketahui sebagai penyebab utama munculnya kanker serviks, sehingga perlu diketahui beberapa fakta lainnya tentang HPV  yaitu HPV yang menyerang umumnya ditemukan pada pasangan suami istri yang aktif melakukan hubungan seks secara tidak sehat. terdapatnya beberapa  jenis vaksin yang mampu mengobati HPV, dengan penggunaan dosis  efektif yang  diberikan kepada anak  perempuan maupun laki yang  berumur  11 sampai 12 tahun,lalu  pria pada umur 21 tahun dan  wanita pada usia 26 tahun ,  vaksin ini  seharga  USD 360  dengandosis tepat  vaksin HPV 3 kali sebelum melakukan hubungan seksual. walaupun HPV merupakan penyebab kanker serviks,tetapi  pria juga dapat tertular virus ini  bila melakukan oral seks atau berhubungan seks, namun pada umumnya sebelumnya manusia tidak menyadari dan merasakan bahwa mereka telah terserang HPV,pada  wanita yang tertular HPV mengakibatkan mengidap kanker serviks, sedangkan pada pria yang telah tertular HPV akan  mengidap kanker  kerongkongan, penis dan anus.

Joakim Dillner, peneliti dari Swedia  mengungkapkan bahwa 
Vaksin human papillomavirus (HPV)  juga mampu  mencegah munculnya  kutil kelamin di alat kelamin hingga 4: tahun melawan berbagai tipe kutil  juga  papillomatos atau tumor di saluran pernapasan , lebih dari 100 tipe HPV,  hanya beberapa  yang menyebabkan  kanker,  sementara pertumbuhan serviks skala rendah    dan kutil di area organ vutal wanita   setiap tahunnya dialami   lebih dari 30 juta wanita  di dunia, ini merupakan hasil penelitian 
tentang  vaksin HPV pada 17.622 relawan  wanita  di 24 negara,  relawan  wanita  usia  16 hingga 26 tahun memperoleh  vaksin  selama 6 bulan, 

Vaksinasi meningitis 

Vaksin meningitis merupakan  vaksin yang bermanfaat  guna  mencegah  risiko tertular penyakit  meningitis meningokokus,  meningitis meningokokus adalah   infeksi yang terjadi pada sumsum tulang belakang dan selaput otak juga  keracunan darah,meningitis disebabkan oleh bakteri ini  memiliki potensi mematikan,meningitis meningokukus dikarenakan  adanya  5  tipe bakteri  W-135 dan A,B,C,Y,  penularannya melalui  ludah yang menempel di mukosa kemudian  masuk ke peredaran darah dan selaput otak,
daerah endemik meningitis meningokokus  antara lain Amerika Latin,  Selandia Baru,Afrika, Amerika Utara, tanda  gejala meningitis yaitu  hilang kesadaran  , kejang-kejang,  pusing , leher kaku, kulit kemerahan, pada mulanya  penyakit ini hanya memiliki gejala ringan seperti  flu namun  berubah jadi penyakit berbahaya,enzim yang menjadi katalisator memproduksi vaksin Meningitis  terdapat  kandungan babi, namun  dalam proses akhir pembuatan vaksi  tidak terdapat kandungan minyak babi, 

VAKSIN DNA


 Edward Jenner  pada tahun 1796 pertama kali menemukan  vaksin virus cacar. Sejak saat itu pembuatan vaksin sudah  berkembang  untuk mencegah
penyakit infeksi ,Vaksin konvensional  generasi pertama yaitu vaksin yang
mengandung mikroorganisme hidup yang sudah dilemahkan,Vaksin generasi pertama seringkali dapat bermutasi kembali menjadi virulen sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan,  jenis vaksin yang dilemahkan ini tidak disarankan  diberikan kepada penderita yang mengalami sistem kekebalan tubuh  okompromais, vaksin generasi kedua yaitu vaksin yang mengandung mikroorganisme yang dimatikan, vaksin mengandung mikroorganisme yang  dimatikan memakai zat kimia  formalin atau fenol, namun  sering  tidak menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh ,vaksin generasi yang ketiga yaitu vaksin rekombinan sub unit yang mengandung fragmen antigenik dari suatu mikroorganisme yang  merangsang tanggapan sistem kekebalan tubuh, Vaksin sub unit dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk mendapat fragmen
antigenik dari mikroorganisme,  contoh, vaksin hepatitis B mengandung bagian protein selubung dari virus hepatitis B yang diproduksi melalui rekayasa
genetika, oleh sel ragi. Vaksin rekombinan lebih aman dibandingkan dengan vaksin yang mengandung seluruh sel virus, karena fragmen antigenik yang ada  dalam vaksin rekombinan tidak mampu  bereproduksi dalam tubuh penerima,  vaksin rekombinan juga  tidak memicu  efek samping,namun ternyata hanya dapat
menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral dan tidak dapat menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh seluler ,
vaksin generasi yang keempat yaitu Vaksin DNA Transfer DNA plasmid secara
langsung ke dalam jaringan mencit tanpa sistem penghantaran khusus
sudah berhasil dilakukan pertama kali pada tahun 1990  DNA plamid yang disuntikkan secara intramuskular ke dalam tubuh mencit itu,ternyata dapat menghasilkan protein yang dikode oleh sekuen DNA yang  ada dalam DNA plamid itu  di dalam jaringan mencit, bahwa DNA dapat dimasuk masukkan langsung secara in vivo untuk menghasilkan protein yang diinginkan  sesuai dengan sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein itu ,  metode transfer DNA secara in vivo dapat diterapkan   untuk vaksinasi dengan DNA atau terapi gen ,
imunisasi  dengan DNA dapat menghasilkan protein asing atau antigen
yang dapat memicu  tanggapan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah penyakit infeksi  binatang percobaan  dari  Human immunodeficiency virus (HIV) , virus inluenza,virus Ebola ,  malaria,  Mycobacterium tuberculosis
 untuk meningkatkan sistem imun  terhadap sel-sel tumor ,
beberapa uji klinik pemakaian vaksin DNA pada pasien  sudah dilakukan terhadap
 penyakit West Nile virus (WMV), SARS corona virus, infeksi  malaria, virus hepatitis B , HIV,virus dengue, cytomegalovirus, virus Ebola, virus influenza, avian influenza viruses,
Struktur dan elemen genetik dari suatu vaksin DNA terdiri dari dua  unit utama yaitu
 unit propagasi plasmid yang berfungsi sebagai pengendali replikasi dan perbanyakan plasmid   DNA secara in vitro dalam sel bakteri, sesuai dengan jumlah dan volume yang diinginkan pada saat diproduksi.
 unit yang   terdiri dari fragmen DNA yang mengandung gen vaksin yang sudah
dikloning ke dalam plasmid DNA, dimana gen vaksin ini diharapkan mengekspresi protein asing di dalam sel hospes  tubuh manusia. Elemen genetik dari vaksin DNA , Plasmid vaksin DNA memiliki  unit propagasi yang berfungsi untuk
multiplikasinya dalam sel mikroba sebagai hospesnya yang terdiri dari fragmen DNA untuk replikasi dan marka seleksi, Produksi vaksin DNA secara in vitro biasanya memakai bakteri Escherichia coli, Plasmid DNA  ditransformasi ke dalam sel bakteri, kemudian diseleksi sel transforman Escherichia coli yang mengandung
plasmid DNA, Klon Escherichia coli yang membawa plasmid DNA ini kemudian dibiakkan dalam media yang sesuai dalam skala industri, kemudian plasmid DNA diisolasi, dimurnikan dan diformulasi menjadi vaksin DNA, Sesudah vaksin DNA disuntikkan  ke dalam tubuh maka unit sintesis  vaksin akan bekerja di dalam sel
hospes atau sel manusia. unit sistesis  vaksin ini terdiri dari promotor, intron, sekuen DNA signal, gen vaksin yang mengkode protein atau antigen  dari mikroba patogen dan transkripsional terminator (poly-A), dan im mune stimulatory sequences (ISS) , Ekspresi dari protein asing atau antigen dalam sel hospes yang dikode  oleh gen vaksin, dimulai oleh promotor dan diakhiri oleh terminator
(poly-A). Untuk meningkatkan potensi  kemampuan vaksin DNA, biasanya dalam
plasmid DNA ditambahkan ISS, yaitu  nukleotida heksamer yang mampu
berinteraksi dengan reseptor dan meningkatkan sifat imonogenisitas  dari vaksin DNA , Mekanisme Aksi Vaksin DNA Mekanisme vaksin DNA dalam merangsang sistem kekebalan tubuh adalah sesudah plasmid DNA disuntikkan ke  dalam jaringan maka plasmid DNA akan bereplikasi secara otonom dan menghasilkan protein asing atau antigen yang dikode oleh gen vaksin, Antigen ini langsung dapat memicu  sel B yang kemudian bisa  menghasilkan antibodi terhadap
entigen atau protein asing yang dikode oleh plasmid DNA. Sel yang mengandung antigen asing itu kemudian bisa  berkarakter  sebagai sel  penyaji antigen yang kemudian dapat melalui  jalur-jalur tertentu, baik melalui  jalur MHC II pada sel CD4+T, atau jalur major histocompatibility complex (MHC)  I pada sel CD8+T sehingga mengalami proses yang berbeda dalam merangsang sistem kekebalan tubuh, Protein asing  juga dapat langsung masuk ke dalam suatu sel penyaji lainnya contohnya sel  dendritik, sehingga   dapat merangsang sistem kekebalan tubuh selular juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh  humoral , Karena proses  pembentukan antigen oleh sel hospes  sesudah vaksinasi DNA mirip
produksi antigen pada saat terinfeksi dengan mikroorganisme secara alami, maka
tanggapan sistem kekebalan tubuh yang diinduksi oleh mikroorganisme patogen,
sama dengan  tanggapan sistem kekebalan tubuh yang terjadi akibat vaksinasi DNA ,
vaksin konvensional tidak mampu merangsang respon sistem kekebalan tubuh selular, efektifitas vaksin konvensional tergantung pada terbentuknya antibodi dalam mencegah penyakit infeksi.
. Vaksin DNA  dapat merangsang sistem kekebalan tubuh selular melalui pengaktifan sel T (cell-mediated response immune),  dan   dapat merangsang tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral melalui pembentukan antibodi,
sehingga dapat memberikan kekebalan terhadap mikroba patogen intraselular, contohnya  melalui efek sitotoksik,  terhadap Mycobacterium tuberculosis,
virus, parasit, atau sel kanker melalui sel T pembunuh ,
 keuntungan  vaksin DNA adalah:  
Vaksin DNA  dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh  tubuh terhadap virus dan bakteri dalam waktu yang sangat lama, Sekuen DNA dapat diubah dengan mudah dalam laboratorium, sehingga vaksin DNA dapat disesuaikan dengan perubahan mikroorganisme patogen,  DNA sangat stabil, tahan terhadap perubahan suhu sehingga lebih mudah untuk disimpan dan disebarkan,
Plasmid  DNA mudah diproduksi dalam jumlah  besar  dalam waktu  singkat  dibandingkan dengan vaksin konvensional,  DNA Dapat direkayasa  dari  gabungan beberapa plasmid DNA yang memiliki spektrum luas untuk beberapa epitop antigen,  DNA  tidak  memerlukan perlakukan khusus terhadap mikroba patogen selama  proses produksi, Vaksin DNA termasuk vaksin yang aman jika dipakai pada manusia ,
 efek yang tidak diinginkan jika vaksin DNA dipakai  pada manusia, antara lain:
Kekhawatiran terjadinya induksi reaksi  autosistem kekebalan tubuh terhadap vaksinasi DNA yang memicu  terbentuknya antibodi anti-DNA  tidak
terbukti selama uji klinik dengan vaksin DNA ,
 kekhawatiran bahwa DNA asing dapat terintegrasi ke dalam kromosom
hospes sehingga  memicu   gen yang tidak terkendali  yang memicu  terbentuknya sel kanker. namun  tidak  perlu dikhawatirkan   karena dalam  beberapa uji  pada hewan   percobaan, integrasi vaksin DNA ke dalam kromosom hospes masih jauh
lebih rendah dibandingkan   mutasi spontan yang terjadi di alam ,
Cara penghantaran vaksin DNA  yang  dilakukan adalah dengan cara penyuntikan,  Namun  beberapa cara penghantaran lain  juga  dikembangkan ,antaralain :
1.teknik elekroporasi, dimana teknik ini memakai arus  listrik dengan berbagai voltase sesudah penyuntikan vaksin DNA untuk meningkatkan pasokan DNA ke
dalam sel hospes. Elektroporasi dapat meningkatkan permiabilitas membran jaringan sel hospes, sehingga DNA  lebih mudah masuk ke dalam sel,  Teknik elektroporasi ini sudah berhasil dilakukan pada  hewan  percobaan ,  Namun
epektroporasi ini masih perlu diteliti lebih lanjut keamanannya jika akan dilakukan pada manusia,
2.   particle-mediated epidermal delivery (PMED), sudah dilakukan untuk vaksin DNA hepatitis B  dan vaksin DNA influenza ,  Penghantaran vaksin DNA tanpa jarum sudah dipakai dalam beberapa uji klinik vaksin DNA antara lain uji kilink vaksin DNA terhadap  HIV memakai   needle-free device Biojector  yang dapat meningkatkan  tanggapan sistem kekebalan tubuh selular lebih dari 78%
subjek uji klinik  dan dipakai  juga pada uji klinik fase I vaksin DNA untuk virus Ebola ,
 faktor untuk  meningkatkan potensi vaksin DNA dan  meningkatkan tanggapan sistem kekebalan tubuh adalah  dengan  formulasi dan ajuvan,
Beberapa jenis ajuvan yang dipakai  untuk vaksin DNA, antara lain:
Vaxfectin  sistem penghantaran dan ajuvan untuk vaksin DNA. Vaxfectin ini merupakan cationic lipid- based adjuvant yang memiliki   muatan positif yang akan terikat dengan DNA yang bermuatan negatif, Vaksin DNA yang diformulasi dengan Vaxfectin  mampu  meningkatkan tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral  yang bertahan lama pada binatang percobaan , Pada uji  yang dilakukan terhadap manusia, vaksin DNA untuk virus influenza (H5N1), yang diformulasi dengan Vaxfectin terbukti  aman dan dapat merangsang pembentukan antibodi terhadap H5 pada pasien,
 poly-lactide coglycolide (PLG) Poloxamers, merupakan nonionic
block copolymers apabila dikombinasikan dengan surfaktan kationik akan
membentuk nanopartikel yang dapat bertindak sebagai pembawa dan sekaligus ajuvan untuk vaksin DNA cytomegalovirus (CMV). Dalam uji  tahap  I memperlihatkan bahwa terjadi tanggapan sistem kekebalan tubuh selular yang baik pada pasien  yang divaksinasi,
 sampai saat ini vaksin DNA untuk manusia belum ada yang disetujui dan masih dalam tahap   uji klinik, namun beberapa vaksin DNA untuk hewan  sudah disetujui
pemakaiannya, seperti  
vaksin DNA  untuk mengobati kanker kulit (melanoma) pada anjing, disetujui
pemakaiannya pada tahun 2007 oleh USDA,
vaksin DNA untuk melindungi ikan salmon dari infeksi hematopoietic necrosis virus, dimana virus ini memicu  kematian ikan salmon. Vaksin DNA ini
dikembangkan oleh Aqua Health, Novartis, Canada sudah disetujui
peredarannya pada tahun 2005,
vaksin DNA untuk mencegah penyakit West Nile virus (WNV)  yaitu mosquito-borne virus yang memicu   ensefalitis dan kematian pada kuda. Vaksin DNA West Nile virus  dikembangkan oleh Fort Dodge Laboratories  disetujui peredarannya oleh U.S Department of Agriculture (USDA) pada tahun 2005,