Rabu, 14 Oktober 2020

fisiologi 3

 



efek stimulasi parasimpatis dan simpatis


area yang terkena : medula adrenal (suatu kelenjar endokrin)

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek

efek stimulasi simpatis:  mendorong sekresi epinefrin medula adrenal, suatu hormon yang memperkuat efek sistem saraf simpatis pada jantung 


area yang terkena : vena 

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek

efek stimulasi simpatis:  meningkatkan aliran balik  vena, yang meningkat kekuatan  kontraksi jantung melalui  mekanisme frank-starling


area yang terkena : nodus sa 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi kecepatan depolarisasi  ke ambang; mengurangi kecepatan denyut jantung

efek stimulasi simpatis: meningkatkan kecepatan  depolarisasi ke ambang; 

meningkatakan kecepatan  denyut jantung 


area yang terkena : nodus av 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi eksibilitas meningkatkan penundaan nodus av 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksabilitas mengurangi penundaan nodus av


area yang terkena :jalur hantaran  ventrikel

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksitabilitas mempercepat hantaran melalui berkas his dan sel purkinje


area yang terkena : otot atrium 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi kontraktilitas;memperlemah 

kontraksi

efek stimulasi simpatis: meningkatkan konraktilitas memperkuat kontraksi


area yang terkena : otot ventrikel 

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan kontraktilitas memperkuat kontraksi




foto  Pembagian siklus jantung  (a) sistol  (b) diastol


Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal, mencegah  komplikasi,

Terapi farmakologi ,antaralain: 

Statin sebagai terapi ajuvan,Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara,Antikoagulan,Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol,Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan ,Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin, digitoksin),Golongan diuretika: furosemid, Antagonis aldosteron: spironolakton,

Siklus jantung menunjukan  semua kegiatan jantung selama 1 detak jantung 

penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel. Peristiwa  kontraksi  baik ventrikel atau serambi  dinamakan  sistol, dan peristiwa relaksasi dinamakan  

diastol,  Siklus jantung meliputi gambaran perubahan tekanan di dalam jantung 

aksi katup jantung , kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan ventrikel, volume darah, 

1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel yaitu  periode selama ventrikel relaks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama  periode ini (isovolumetrik),

2. Pengisian ventrikel dimulai saat katup AV membuka dan darah mengisi ventrikel, Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode ini

3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai saat  potensi aksi nodus AV memasuki  ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat dilihat   pada EKG.

penyakit jantung dan kurang olahraga  dapat  mengurangi cadangan jantung dan mempengaruhi kualitas hidup pasien . latihan  dapat meningkatkan cadangan jantung dengan meningkatkan curah jantung. pada atlet 

isi sekuncup selama latihan dapat meningkat menjadi lebih dari 200 ml / detk, 

menghasilkan curah jantung 40 l / menit atau lebih.

 cara  menilai efektivitas jantung sebagai pompa  yaitu  dengan mengukur curah jantung  atau  cardiac output  CO , volume darah yang dipompa oleh 

satu ventrikel dalam periode waktu tertentu  yaitu satu menit. Karena semua darah  yang meninggalkan jantung mengalir melalui jaringan, curah jantung sebagai  pengukur   aliran darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung merupakan ukuran penting dari  fungsi jantung. tetapi, curah jantung tidak memberitahu  bagaimana darah  disalurkan  ke berbagai jaringan. Aspek aliran darah diatur pada tingkat jaringan, 

Curah jantung  cardiac output  CO  bisa  dihitung dengan mengalikan denyut jantung  (denyut per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat, atau per kontraksi):

Curah jantung=denyut jantung x isi sekuncup

Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi sekuncup 70 mL  per detak, maka rata-rata curah jantung pasien  dewasa  dihitung:

Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup

= 72 detak / menit x 70 mL / detak

= 5040 mL / menit (atau sekitar 5 L / menit)

Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini artinya saat  istirahat, satu sisi 

jantung memompa semua darah dalam tubuh melewatinya hanya dalam satu menit,

Normalnya, curah jantung adalah sama untuk kedua ventrikel. Namun, bila  salah satu  sisi jantung mulai gagal untuk beberapa alasan dan tidak dapat memompa secara efisien, curah jantung menjadi tidak sama.

Curah jantung meningkat dengan latihan sebab  keduanya isi sekuncup dan denyut  jantung meningkat. Selama latihan, curah jantung dapat meningkat menjadi 30-35 L / menit. 

Perubahan homeostasis dalam curah jantung dicapai dengan menvariasikan isi sekuncup,   denyut jantung,  atau keduanya, Perbedaan antara curah jantung saat  pasien  sedang beristirahat dan curah jantung maksimum dinamakan  cadangan jantung. Semakin besar cadangan jantung pasien maka  semakin besar kapasitasnya untuk melakukan latihan.

saat  meremas spons di bawah  keran air yang mengalir. saat   merelaksasikan jari-jari , spons terisi dengan air;  kemudian menkontraksikan jari-jari , spons akan melepaskan air. Bahkan sesudah  

selesai  meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang di peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons  saat  tangan  relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons sesudah  meremasnya (volume akhir sistolik).

Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau  dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir  karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke  jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi  lebih kuat. contoh isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai  berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan 

penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. meski  beberapa faktor mempengaruhi isi  sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi 

sekuncup yaitu:

1. Afterload yaitu  ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup. Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup. 

2. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang  memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin  besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya.  Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang memasuki ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.

3. Kontraktilitas (pengerutan) yaitu  tingkat seberapa besar otot-otot jantung 

berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif, seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau  kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor  inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau  kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.

 isi sekuncup  yaitu Volume darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol,

 Isi  sekuncup meningkat terutama oleh peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme Frank Starling) dan oleh peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin. Peningkatan afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu.  bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya. Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap  siklus sebagai  perbedaan antara apa yang terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa 

pada akhir sistol. 

[stroke volume (SV)]. Denyut jantung meningkat dengan stimulasi neuron simpatis ke  jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh stimulasi neuron parasimpatis ke jantung.

Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir

SV = EDV – ESV

Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir  biasanya meningkat sekitar 125 mL. sesudah  ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume  akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. maka isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55). 

maka  setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 %  darah di chambernya.

perluasan  berdenyut dari dinding arteri mengakibatkan  setiap ventrikel berkontraksi, dan dapat  dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri superfisial. 

 kontraktilitas dan afterload  mempengaruhi ESV sedang preload mempengaruhi EDV, 

perbedaan antara diastolik dan  tekanan darah sistolik dinamakan tekanan nadi.

peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol ventrikel  mengakibatkan  ekspansi yang sebanding dan kontraksi dinding arteri elastis. 

-tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah, yang  mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan cabang-cabangnya). 

tekanan darah arteri yaitu  terbesar selama kontraksi ventrikel (sistol) saat  darah dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya. tekanan ini dinamakan  tekanan darah sistolik, dan  secara optimal rata-rata 110 milimeter air raksa (mm hg) ketika diukur di arteri brakialis. 

tekanan arteri terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). tekanan ini dinamakan   tekanan darah diastolik, dan secara optimal rata-rata 70 mm Hg.

 diet  tinggi garam merupakan faktor risiko untuk hipertensi sebab  mengakibatkan  darah untuk  menahan lebih banyak air sebagai akibat dari osmosis, dan menyebabkan peningkatan  volume darah,

resistensi perifer adalah perlawanan terhadap aliran darah yang diciptakan oleh gesekan darah terhadap dinding pembuluh darah. peningkatan resistensi perifer akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan penurunan tahanan perifer menurunkan tekanan darah. resistensi perifer ditentukan oleh viskositas darah,diameter pembuluh, panjang total pembuluh, 

arteriol  mengubah diameter pembuluh darah. saat  arteriol berkontriksi, resistensi perifer  meningkat dan tekanan darah meningkat pula. saat  arteriol berdilatasi, resistensi perifer  dan tekanan darah menurun. resistensi perifer berbanding lurus dengan total panjang 

3  faktor  yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu: resistensi perifer,curah jantung dan volume darah, peningkatan setiap faktor ini mengakibatkan  

peningkatan tekanan darah, sedangkan penurunan ke tiga faktor ini mengakibatkan   penurunan tekanan darah,

 curah jantung ditentukan oleh denyut jantung dan isi sekuncup. 

peningkatan atau penurunan curah jantung menyebabkan perubahan yang sebanding  dengan tekanan darah. volume darah dapat berkurang karena asupan air berkurang,perdarahan berat, muntah, diare, penurunan volume darah mengakibatkan  penurunan  tekanan darah. obat  untuk mengobati hipertensi beraksi sebagai  diuretik, artinya obat ini meningkatkan volume urin dan akibatnya volume darah  menurun. begitu cairan yang hilang diganti, tekanan darah kembali normal. sebaliknya, bila   tubuh menahan terlalu banyak cairan, volume darah dan tekanan darah meningkat.



tekanan darah dibutuhkan  untuk memindahkan darah dan karena itu sangat penting  untuk pemeliharaan homeostasis, darah mengalir dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke rendah.  contoh, selama satu siklus jantung, darah mengalir dari tekanan  yang lebih tinggi di aorta, yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, melalui sirkulasi  sistemik, ke tekanan yang lebih rendah di atrium kanan yang terelaksasi. tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit lebih kecil dari tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding lurus dengan curah jantung  kali resistensi perifer. curah jantung (CO), atau volume menit, adalah jumlah darah yang  dipompa oleh jantung per menit, dan tahanan perifer (PR) yaitu  resistansi total terhadap  mana darah harus dipompa:

MAP = CO × PR

perubahan curah jantung dan tahanan perifer mampu  mengubah tekanan arteri rata rata. tekanan darah arteri, atau  tekanan darah,mencerminkan tekanan mendorong yang  diciptakan oleh aksi pemompaan jantung. sebab  tekanan ventrikel sulit untuk diukur, 

yaitu  kebiasaan untuk menganggap bahwa tekanan darah arteri mencerminkan tekanan  ventrikel. karena tekanan arteri berdenyut (pulsatile),  menggunakan nilai tunggal,  tekanan arteri rata-rata (MAP)  mewakili tekanan mendorong. MAP tunjukkan secara  grafis pada tekanan arteri rata-rata diperkirakan sebagai tekanan diastolik ditambah sepertiga dari tekanan nadi:

MAP = diastolic P + 1/3 (telanan sistolik P – tekanan diastolik)

Untuk pasien  yang tekanan sistolik adalah 120 dan tekanan diastolik adalah 80, 

maka MAP:

MAP = 80 mm Hg + 1/3 (120 - 80 mm Hg)

= 93 mm Hg

tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik dibandingkan  tekanan sistolik  karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol.

bahwa curah jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan 

isi sekuncup. cara lain untuk menghitung curah jantung adalah dengan membagi tekanan 

arteri rata-rata (MAP) dengan  resistensi (R): CO = MAP/R. Dengan menata ulang persamaan 

ini,  tampak bahwa MAP = CO x R. bila  curah jantung meningkat karena 

peningkatan isi sekuncup atau denyut jantung, maka tekanan arteri rata-rata naik selama  resistensi tetap stabil, penurunan curah jantung mengakibatkan penurunan tekanan arteri rata-rata jika resistensi tidak berubah.

orang gemuk cenderung mempunyai  hipertensi sebagian disebabkan karena tubuh  mereka mengandung lebih banyak pembuluh darah untuk melayani jaringan adiposa tambahan. viskositas yaitu  resistensi dari cairan untuk mengalir,  contoh, air 

mempunyai  viskositas rendah, sedang madu mempunyai  viskositas tinggi. viskositas darah  ditentukan oleh rasio plasma terhadap elemen dan protein plasma yang terbentuk. peningkatan viskositas, atau pergeseran rasio ke arah elemen dan protein plasma yang  terbentuk, meningkatkan resistensi perifer dan tekanan darah. dehidrasi (kehilangan air dari  plasma) dan polisitemia (peningkatan jumlah sel darah merah) mampu  meningkatkan 

viskositas. tidak normal  dari kadar lemak darah dan gula darah yang tinggi juga merupakan  faktor risiko hipertensi sebab  mereka meningkatkan viskositas darah, selain itu  meningkatkan pembentukan plak di dinding pembuluh. penurunan viskositas dengan hidrasi  yang berlebihan atau jenis tertentu dari anemia akan menurunkan resistensi perifer dan  tekanan darah,

pembuluh darah di tubuh: semakin panjang total panjang pembuluh, semakin besar  resistensi untuk mengalir, 

baroreseptor  membantu mengatur tekanan darah. baroreseptor mengukur 

tekanan darah dan berada  di aorta dan arteri karotis. bila  tekanan meningkat dalam pembuluh darah ini, informasi ini dikirimkan ke pusat jantung di medula oblongata. pusat jantung kemudian tahu untuk menurunkan denyut jantung, yang kemudian menurunkan tekanan darah. bila  tekanan terlalu rendah di aorta, baroreseptor menangkap informasi ini  dan mengirimkannya ke pusat jantung. pusat jantung kemudian meningkatkan denyut  jantung untuk meningkatkan tekanan darah,

gagal jantung  yaitu   sindrom klinis akibat dari setiap gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau ejeksi darah sehingga  jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi  kebutuhan metabolisme, atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan  pengisian dinaikkan.

 penyebab gagal jantung antaralain :

komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi,detak jantung tidak normal ,penumpukan lemak jahat,penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh penyakit kolesterol,  adanya kerusakan otot jantung,

gejala dari penyakit gagal jantung, antaralain:

kardiomegali radiografi,s3 gallop,. sering mengalami sesak nafas, udem paru,

penurunan kemampuan bergerak,hilangnya fokus fikiran karena tidak dapat konsentrasi,mengalami gejala batuk yang terus menerus atau berulang ,

selalu merasakan sakit dan nyeri pada bagian dada, mudah merasakan capek dan lelah saat beraktivitas lebih,detak jantung tidak beraturan dengan irama yang cepat takikardia,


PEMBULUH DARAH 

pembuluh darah membawa sel  darah putih saat  terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih   merupakan imunitas tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang  masuk ke dalam tubuh, sehingga saat  imunitas  melemah ataupun kuman yang  masuk ke dalam tubuh terlalu kuat, akan terkena penyakit, dalam tubuh  banyak  terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh darah bagaikan saluran yang membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen ke sel, jaringan, dan organ agar sel dan jaringan tetap hidup, pembuluh darah ini terbagi atas   dua yaitu vena dan arteri,pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah , pembuluh darah dianggap sebagai  urat. pembuluh darah merupakan jaringan elastis  membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian  mengembalikannya lagi ke dalam jantung. darah  mengandung  protein , glukosa , oksigen, oksigen  yang diikat  oleh hemoglobin atau hb di dalam darah,protein , glukosa , oksigen,  yang diperlukan  jaringan dan sel nantinya, setelah sampai ke  seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler.

fungsi  sistem pembuluh-pembuluh darah ini  menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel  dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2). 

sistem pembuluh darah pada manusia terdiri dari vena,arteri, arteriola, kapiler, dan  venula, 

-Venula

venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari jaringan fibrosa dan sel-sel endotel ,

-Vena

vena merupakan pembuluh  pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merenggang. pembuluh ini dapat menampung  darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relatif rendah,sifat aliran vena yang  bertekanan rendah bervolume tinggi ini mengakibatkan sistem vena ini di dinamakan  sistem  kapasitas ,vena yaitu  saluran yang berdinding relatif tipis  berfungsi menyalurkan darah dari  jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan, aliran vena ke jantung hanya  searah sebab  katup-katupnya berada  startegis di dalam vena. 

- Arteri

fungsi arteri yaitu pada saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta  dengan tekanan tinggi. dorongan darah secara mendadak ini merenggang dinding arteri  yang elastis tersebut, pada saat ventrikel beristirahat maka dinding yang yang elastis  tersebut kembali pada keadaan semula dengan memompa darah ke depan, ke seluruh sistem sirkulasi. di daerah perifer, cabang-cabang sistem arteri berploriferasi dan terbagi lagi 

menjadi pembuluh darah kecil ,dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan penting dan sebagian otot polos. 

-Arteriola

dinding arteriola  terdiri dari otot polos dengan sedikit serat elastis. 

dinding  otot arteriola ini  peka dan dapat berkontraksi atau berdilatasi jika berkotraksi, arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang arterial. ketika   berdilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberi resistensi terhadap aliran darah. pada pesambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prakapiler yang berada dibawah  pengaturan fisiologis yang  rumit,

- Kapiler



foto  Kapiler


karbondiokida dan metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan, 

pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang interstisial bergantung pada .keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotik jaringan kapiler ,pembuluh darah kapiler mempunyai  dinding tipis yang terdiri dari lapisan sel endotel,  mentabolik  dan nutrisi  berdifusi dari area  berkonsentrasi tinggi menuju area   berkonsentrasi rendah melalui membran yang tipis dan semi permeabel ini. maka  oksigen dan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah dan masuk ke dalam  ruang interstisial dan sel. 




foto  Struktur pembuluh darah



Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena 

1. Vena

vena  membawa darah dari perifer (tepi) kembali ke  paru-paru. dan jantung 

vena terdiri dari beberapa lapisan, antaralain  :

-tunika media yaitu lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.

- tunika intima yang terdiri dari lapisan subendotelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan  tunika adventisia dan lapisan endotelium yang mengandung sel pipih selapis, 

- tunika adventisia yaitu  lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang  paling berkembang. jaringan ikat longgar dengan serat kolagen yang membentuk  berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. sel-sel otot polos juga  tampak 

vasa vasorum yaitu  pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolik metabolik ke sel-sel di tunika media, tunika adventisia, tunika intima, 

2.arteri

arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. pembuluh darah arteri terdiri  atas lapisan-lapisan ,antaralain : 

- tunika adventisia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan  elastis, terutama kolagen tipe i. 

-anastomosis arteriovenosa yaitu  hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan vena. anastomosis arteriovenosa  tersebar di seluruh tubuh dan  terdapat 

pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada area  tertentu,  terutama pada telinga, jari, kuku, 

-tunika intima yaitu  terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel 

endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. 

-tunika media ini yaitu lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun melingkar. 


Diameter dan fungsi pembuluh darah


pembuluh darah :

kapiler

diameter :

 5-10 µm 

fungsi:

penghubung vena dan arteri ,tempat terjadinya pertukaran zat, absorpsi sekret 

kelenjar. absorbsi nutrisi pada usus, filtrasi pada ginjal, 


Pembuluh Darah :

Arteri 

Diameter :

Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar yaitu aorta 

(±20 mm) hingga  ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol (±0,2 mm)

Fungsi:

mengangkut zat buangan  karbon dioksida, Mengalirkan darah dari jantung  ke seluruh tubuh, menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel,  .menjaga keseimbangan mobilitas  protein, kimia, unsur-unsur dari sistem kekebalan tubuh dan sel. 


Pembuluh Darah :

Vena 

Diameter :

Darah dari kapiler di kumpulkan ke dalam vena-vena kecil bernama venula dengan diameter ±0,2 mm. vena paling besar yaitu  vena kava superior dan vena kava  inferior yang diameternya ±20 mm, sama seperti  arteri.

Fungsi:

Mengangkut karbon dioksida, menyalurkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. 


Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena


Pembeda       Arteri                        Vena

arah aliran          keluar jantung         menuju jantung

darah 

denyutan           terasa          tidak terasa

Letak          Agak ke dalam            Agak keluar

Fungsinya Mengangkut O2      Mengangkut CO2

dinding pembuluh    Elastis dan kuat           Tipis dan tidak elastis

CO2 miskin CO2, kecuali di arteri       kaya CO2, kecuali di vena 

   pulmonalis  kaya CO2              pulmonalis  miskin CO2

 O2 kaya O2, kecuali  di arteri miskin O2, kecuali di vena 

                        pulmonalis  miskin O2    pulmonalis  kaya O2

 diameter  lebih kecil dari vena lebih besar dari arteri

pembuluh

warna merah terang merah gelap

kecepatan lambat dari vena cepat dari arteri

pembekuan

tekanan lebih besar dari vena lebih kecil dari arteri

katup pangkal sepanjang pembuluh darah

aliran darah deras lambat

jika terluka memancar menetes



sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam  keseluruhan aktifitas tubuh. melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan ,

meskipun  sistem peredaran darah ada  pada seluruh bagian tubuh, namun organ  penyusun sistem peredaran darah yaitu  pembuluh darah, darah dan  jantung, 


a. Darah

darah  terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang 

padat, seperti  sel-sel darah atau butir-butir darah.

plasma darah,  terdiri atas air (± 90%),gas-gas nitrogen,oksigen, karbondioksida,  nitrogen, zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan  glukosa  asam amino, enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, 

plasma darah atau cairan darah merupakan  bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.

plasma  darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida 

sebagian diangkut oleh darah merah  kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru,

di dalam plasma darah terdapat  fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang benang fibrin  untuk menutup luka.plasma darah yang telah dipisahkan 

fibrinogennya dinamakan serum. cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari  makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.

 sel-sel darah, terdiri atas keping darah,sel darah merah, sel darah putih, 

sel darah putih berukuran lebih besar dibandingkan  sel darah merah, tidak 

berpigmen, berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah  memiliki  inti yang bentuknya bermacam-macam.keping darah berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti ,

sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu  99 %. sel darah merah berada dalam keadaan bertumpukan, berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung,  





foto   Bentuk-bentuk sel darah putih



foto  Mekanisme peredaran darah



sistem limfatik yaitu  komponen tambahan sistem sirkulasi, sistem ini 

terdiri dari organ-organ yang menghasilkan  dan menyimpan limfosit, suatu 

cairan yang bersirkulasi (limfa) yang merupakan derivat cairan jaringan  dan 

pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.

- sistem limfatik  mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi,

setiap protein plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan 

diabsorpsi ke dalam pembuluh limfa. bila  protein dibiarkan terakumulasi, 

maka tekanan osmotik cairan jaringan akan meningkat dan mengacaukan 

 kapiler,

-sistem limfatik menghasilkan  zat-zat toksik dan kotoran selular dari 

jaringan sesudah  infeksi atau kerusakan jaringan.

-pembuluh limfatik  mentranspor nutrisi yang terabsorpsi terutama 

lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah,

- sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar dari 

kapilar. bila  cairan tidak dikeluarkan, maka cairan  akan terkumpul 

dalam ruang antar sel dan mengakibatkan udem,

-sistem limfatik mengendalikan  kualitas aliran cairan jaringan dengan cara 

menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum mengembalikannya ke 

sirkulasi

darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. karena ada denyut jantung maka darah dapat mengalir. pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung dinamakan  pembuluh  darah utama. makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan diameter salurannya makin sempit. akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada jaringan.

pada sistem peredaran darah manusia terdapat 2 lintasan peredaran darah, yaitu sirkulasi sistemik (peredaran darah besar) dan  sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), 

kedua peredaran darah ini dinamakan  peredaran darah ganda.

sirkulasi paru-paru, peredaran ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam 

atrium kanan jantung terpompa keluar .ketika  jantung berkontraksi, menuju ke arteri  pulmonalis. arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru kanan  dan satu paru kiri,

sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. dari paru-paru, darah yang mengandung banyak  oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kanan  dan kiri,

 vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis.

 vena pulmonalis masuk ke ventrikel kiri jantung. dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya, 

sirkulasi sistemik, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas 

maupun bawah. oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh  karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak 

mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah  tercampur.peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.bagian tubuh  yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin.sehingga suhu tubuh manusia tetap,

darah bersih di dalam atrium kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. aorta 

bercabang menuju ke bagian atas tubuh  tangan kepala dan menuju ke bagian bawah  tubuh. aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke ginjal,anggota tubuh, hati, usus, lambung  ke jaringan tubuh bagian bawah,

 dari organ-organ itu , darah  kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). dekat ke jantung, vena-vena  bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava anterior. kemudian masuk  ke ventrikel kiri jantung ,

untuk  mengetahui  penyakit jantung koroner, maka  harus mengenal 

distribusi arteri koronari ke otot jantung dan sistem konduksi. 

efisiensi jantung bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung melalui sirkulasi  koroner. sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium membawa oksigen dan  nutrisi ke dalam miokardium dan melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. 

walaupun  rongga-rongga jantung selalu terisi penuh dengan darah namun  darah  itu  tidak dapat memenuhi kebutuhan otot-otot jantung sebab  tebal miokard tidak  memungkinkan darah dari rongga jantung meresap ke jaringan miokard. darah yang dapat  memenuhi kebutuhan energi jantung berasal dari arteri koronari kanan dan kiri yang berasal  dari pangkal aorta dan mengalir melingkari jantung pada lekuk diantara atrium dan ventrikel 






foto  pembuluh darah arteri koroner dan plak aterosklerosis



 

terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil dalam sirkulasi koronari, meskipun  saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, namun  menjadi  penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium  melalui aliran darah. sesudah  terjadi oklusi mendadak  kolateral  ini akan berfungsi dalam  beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap  seperti pada aterosklerosis,  akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus 

menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak.

 pembuluh  darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi pembuluh darah.

penyakit arteri koronari  atau coronary artery disease (CAD)  yaitu  jenis 

penyakit jantung. penyakit arteri koroner terjadi saat  arteri yang mensuplai darah ke otot  jantung menjadi menyempit mengeras , ini disebabkan penumpukan kolesterol ( plak)   pada dinding pembuluh darah. kebanyakan serangan  jantung terjadi saat  gumpalan darah tiba-tiba memblokir suplai darah jantung, penumpukan ini dinamakan   aterosklerosis, akibat kurangnya darah mengalir melalui arteri,  sehingga  otot jantung tidak mampu  mendapatkan darah atau oksigen yang diperlukan ,  ini  memicu  nyeri dada (angina) atau serangan jantung yang menyebabkan kerusakan jantung permanen.

 gejalanya  yaitu  nyeri dada (angina) dipicu oleh stres fisik terasa di perut, punggung atau lengan, sesak napas,  bila  jantung tidak mampu. memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh , 

 arteri koronari yang terbokir seluruhnya dapat memgakibatkan 

serangan jantung. tanda  serangan jantung yaitu  tekanan yang 

meremukkan di dada dan nyeri di bahu atau lengan, disertai berkeringat sesak napas ,penyakit arteri koroner diperkirakan dimulai dengan kerusakan atau cedera pada  lapisan dalam arteri koroner, kerusakan dapat 

disebabkan oleh tekanan darah tinggi,kolesterol tinggi,diabetes atau resistensi insulin,terapi farmakologi,antaralain :beta bloker,ACE-inhibitor atau ARB,Antiplatelet Golongan statin,Percutaneous coronary intervention (PCI),Pembedahan, seperti coronary artery bypass grafting (CABG)


SISTEM ENDOKRIN 

sistem endokrin yaitu  salah satu sistem  yang berperan  menjaga 

homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini memicu berbagai 

gangguan dalam tubuh seperti kekurangan insulin dan penyakit gondok , 

 kelenjar endokrin yaitu   kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa  menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus. 

beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin antaralain :  

kelenjar andrenal,ovarium, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas  dan testis yang  berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin.

   hormon  yang dihasilkan dalam jumlah sedikit  ,

sistem endokrin terdiri atas sel, jaringan, organ, dinamakan  kelenjar endokrin 

 kelenjar endokrin terdapat   pada sebagian besar organ tubuh   yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan  dan organ lainnya dimana mereka melakukan aktifitas dengan  caramengubah fungsi seluler 





foto Perbandingan kelenjar eksokrin dan endokrin



foto Kelenjar endokrin dan lokasinya di tubuh



foto  Difusi hormon ke dalam darah




terdapat  dua jenis kelenjar, antaralain :

1. kelenjar endokrin atau  kelenjar tidak berduktus. kelenjar ini memproduksi

  hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka mempunyai 

banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka, 

2. kelenjar eksokrin  yang memproduksi   zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan  mempunyai  duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau  eksternal membran,

endokrinologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin 

terdapat  2  jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang berfungsi 

sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara  sekunder ke beberapa fungsi lainnya. beberapa organ endokrin primer berada  dalam otak, 

meliputi kelenjar pineal ,hipotalamus, kelenjar hipofisis, 

namun sebagaian besar organ  endokrin primer berada  di luar sistem saraf, meliputi gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita), kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas, 

plasenta  berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. kelenjar  endokrin sekunder  meliputi  ginjal, kulit,organ jantung, hati, lambung, usus kecil, 

hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang  mempunyai  reseptor spesifik untuk hormon itu. sel yang bukan merupakan sel target  untuk hormon itu  tidak mempunyai  resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh  hormon. 


hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya menghasilkan  hormon, sehingga  dianggap sebagai organ neuroendokrin. beberapa organ lainnya juga mengandung sel 

endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. seperti  sel adiposa  memproduksi  leptin, timus  memproduksi  hormon timik.

molekul lipid beraksi sebagai sinyal parakrin  sebab  mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya 

pada sel di dekatnya. seperti  leukotrin dan prostaglandin. 

leukotrin membantu mengatur respon kekebalan  dan menyebabkan inflamasi dan beberapa reaksi alergi. 

progtaglandin memproduksi  banyak  efek mulai dari memicu  inflamasi dan pembekuan darah untuk  meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah. 

hormon disekresikan dalam jumlah sedikit sehingga konsentrasinya dalam 

darah sangat rendah. namun karena mereka beraksi pada sel yang mempunyai  resptor spsifik,  sehingga tidak dibutuhkan  jumlah besar untuk memberikan efek. secara kimia hormon dapat 

dikelompokkan ke dalam 2  kelompok besar, yaitu  eikosanoid adalah kelompok lainnya dari molekul yang disekresikan oleh sel yang  menyebabkan aksi spesifik pada sel lainnya. steroid yang diturunkan dari kolesterol  dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.

 semua hormon  mempengaruhi  sel target dengan mengubah aktivitas metabolik hormon . contoh  hormon   dapat mengubah laju proses seluler  atau  dapat menyebabkan atau  menghambat proses seluler spesifik. hasil akhir dari semua ini adalah untuk mempertahankan homeosatsis. contoh  epinefrin atau adrenalin dapat  menjelaskan respon  akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. saat  hormon epinefrin terikat ke sel otot polos tertentu di dinding pembuluh darah, maka  akan menstimulasi dinding  pembuluh  darah itu  untuk bekontraksi. saat  epinefrin berikatan ke sel lain selain  dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak mengakibatkan   sel ini untuk berkontraksi,

semua hormon memberikan efek nya melalui pengikatan pada reseptor sel target  untuk hormon tersebut. semakin banyak reseptor yang berikatan dengan hormonnya  semakin besar juga efek yang ditimbulkannya pada sel target.

hormon  menghasilkan satu atau lebih perubahan ,antaralain :

menstimulasi mitosis,menginduksi aktivitas sekresi,mengaktifkan atau menonaktifkan enzim,menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel,merubah permeabilitas membran palsma atau potensial membran atau keduanya melalui pembukaan atau penutupan kanal ion,





foto Hipotalamus dan kelenjar hipofisis


  hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur hampir 

setiap sistem tubuh ,

hipotalamus adalah bagian dari otak dengan beberapa 

fungsi tambahan terhadap perannya sebagai kelenjar endokrin. hipotalamus dianggap  sebagai kelenjar endokrin karena  mensekresikan beberapa hormon, sebagian  besar mempengaruhi kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis mempunyai  struktur seperti kacang   yang terhubung ke hipotalamus oleh tangkai kecil dari jaingan yang dinamakan  infundibulum. 

kelenjar hipofisis terbagi ke dalam 2  bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi yaitu  lobus posterior  (neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus mensekresikan hormon , dan  lobus anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar 

hubungan yang berbeda antara hipotalamus dan 2  lobus kelenjar hipofisis 

yaitu  sangat penting bagi fungsi kedua organ endokrin itu,

sistem portal berada  antara  hipofisis anterior dan  hipotalamus misalnya 

sistem portal digunakan untuk menggambarkan pola unik berikut dari sirkulasi: kapiler-vena kapiler-vena.



DAFTAR HORMON HIPOTALAMUS, STRUKTUR  &EFEK YANG TIMBUL


Hormon Hipotalamus


Hormon :   Prolactin-releasing  hormone (PRH)

Struktur : Belum diketahui

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin

Efek:  Peningkatan sekresi  prolaktin


Hormon :  Prolactin-inhibiting  hormone (PIH)

Struktur :  Dopamin  (derivat asam amino)

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin

Efek:   Penurunan sekresi prolaktin


Hormon :  Growth hormone–releasing hormone(GHRH)

Struktur : Peptida 

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon  pertumbuhan

Efek: Peningkatan sekresi  hormon pertumbuhan


Hormon :  Growth hormone–inhibiting hormone (GHIH), atau  somatostatin

Struktur :  Peptida kecil 

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan

Efek:  Penurunan sekresi  hormon pertumbuhan


Hormon :  Thyrotropin  releasing hormone(TRH)

Struktur : Peptida kecil 

Target : Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan TSH

Efek:  Peningkatan sekresi hormon TSH


Hormon :  Corticotropin releasing hormone(CRH)

Struktur :  Peptida 

Target :  Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan hormon adrenokortikotropik

Efek:   Peningkatan sekresi hormon  adrenokortikotropik


Hormon :  Gonadotropin￾releasing hormone(GnRH)

Struktur : Peptida kecil

Target :  Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan  luteinizing hormone dan 

follicle-stimulatinghormon

Efek:   Peningkatan sekresi  hormon luteinizing  hormone dan folliclestimulating

hormon


Hormon Kelenjar Hipofisis


Hipofisis Posterior 

(Neurohipofisis)


Hormon :  Hormon antidiuretik (ADH)

Struktur :   Peptida kecil 

Organ target :   Ginjal 

Efek :  Meningkatkan penyerapan kembali air

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun )  Diabetes insipidus(panah naik  ) Sindrom sekresi   SIADH


Hormon :  Oksitosin 

Struktur :  Peptida kecil 

Organ target : Uterus, kelenjar payudara

Efek : Meningkatkan  kontraksi  uterus,  meningkatkan  pengeluaran 

ASI dari  kelenjar  payudara, fungsinya pada  laki-laki tidak  jelas

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

Belum diketahui


Hipofisis Anterior 

(Adenohipofisis)


Hormon :  Hormon pertumbuhan (GH)  atau somatotropin

Struktur :  Protein 

Organ target :Sebagaian besar jaringan 

Efek :  meningkatkan  sintesis glikogen dan kadar gula  darah, meningkatkan produksi somatomedin ,meningkatkan   pertumbuhan jaringan, meningkatkan ambilan asam amino dan sintesis  protein, meningkatkan pemecahan lipid dan pelepasan  asam lemak dari sel, 

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah naik  )gigantisme pada anak-anak;(panah turun )kekerdilan hipofisis pada anak-anak,akromegali pada orang dewasa,


Hormon :  Thyroid stimulating  hormone (TSH) atau tirotropin

Struktur :  Glikoprotein

Organ target : Kelenjar  tiroid

Efek :  Meningkatkan sekresi hormon tiroid

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun )Kretinisme pada anak-anak; myxedema pada orang dewasa(panah naik )Hipertiroidisme; efek mirip dengan penyakit Graves, 

di mana antibodi meniru


Hormon :  Hormon adrenokortikotropik  Adrenocorticothropic hormone (ACTH)

Struktur :  Peptida 

Organ target : Koreteks  adrenal

Efek : Meningkatkan sekresi hormon glukortikoid

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Jarang(panah naik  )Penyaking Cushing


Hormon :  Lipotropin 

Struktur :  Peptida 

Organ target : Jaringan adiposa

Efek :  Meningkatkan pemecahan lipid


Hormon :  -endorfin 

Struktur :  Peptida 

Organ target : Otak, namun  tidak semua jaringan target diketahui

Efek :  Analgetik di otak, menghambat sekresi hormon yang dilepaskan 

oleh gonadotropin


Hormon :  Melanocyte stimulating hormone(MSH)

Struktur :  Peptida

Organ target :  Melanosit di kulit

Efek :   Meningkatkan produksi melanin di melanosit untuk membuat warna kulit  menjadi lebih gelap


Hormon :   Follicle-stimulating  hormone (FSH)

Struktur :  Glikoprotein 

Organ target : Folikel ovarium pada wanita di; tubulus seminiferus pada lakilaki

Efek :   Pematangan folikel dan sekresi estrogen di ovarium; produksi sel sperma di  testis

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Kegagalan seksualpematangan(panah naik )Tidak ada efek yang penting


Hormon :  Luteinizing hormone(LH)

Struktur :   Glikoprotein

Organ target :  Ovarium pada wanita, testis pada laki-laki

Efek :  Ovulasi dan produksi progesteron di ovarium, sintesis testosteron dan dukungan untuk produksi sel sperma di testis

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

Seperti FSH


Hormon :  Prolaktin

Struktur :    Protein 

Organ target :   Ovarium dan kelenjar payu dara pada wanita

Efek :  Produksi ASI pada wanitamenyusui; meningkatkan respon folikel 

terhadap LH dan FSH 

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Produksi ASI kurang pada  wanita menyusui

(panah naik )  Produksi ASI yang tidak pantas(galaktorea);penghentian 

menstruasi pada wanita; impotensi pada laki-laki


fungsi sistem saraf  sebagai sistem komunikasi, mengirimkan pesan dalam bentuk potensial aksi sepanjang  akson neuron dan dalam bentuk neurotransmiter di sinaps antara neuron dan sel yang  dikendalikan , 

sistem saraf dan sistem endokrin memgendalikan  aktvitas semua struktur tubuh secara esensial untuk mencapai dan mempertahankan  homeostasis secara bersama sama 

sistem endokrin seperti  pos yang mengirim surat.  setiap penghuni  menerima surat namun  hanya penghuni yang memahami surat yang dapat 

menerjemahkannya. sistem endokrin mengirim informasi ke sel yang dikendalikan  dalam  bentuk hormon yang dibawa oleh aliran darah ke semua bagian tubuh. sel dengan reseptor 

yang sesuai untuk hormonnya akan memberikan respon, sedang sel tanpa reseptor  untuk hormon tersebut tidak akan memberikan respon.

sistem  sistem endokrin  dan saraf  mengendalikan  target mereka dengan pesan senyawa kimia,namun  sulit untuk membedakan kedua sistem tersebut 

secara terpisah sebab   mempunyai  banyak kemiripan, antaralain :


1. beberapa neuron mensekresikan hormon, dalam melakukan 

komunikasi langsung dengan sel lainnya, neuron melepaskan pesan kimia yang masuk  ke aliran darah dan berfungsi sebagai hormon. untuk  membedakan pesan  kimia dari neurotransmiter dan hormon lain, maka mereka dinamakan 

neuropeptida, atau neurohormon. contoh neuropeptida yaitu  hormon oksitosin 

yang menginduksi persalinan,

2. keduanya neurotransmitter dan hormon mampu  mempengaruhi target mereka melalui  reseptor yang terhubungkan protein G.

3. kedua sistem mempunyai  struktur terkait dengan otak. secara anatomi hipotalamus  berperan dalam sistem endokrin dan sistem saraf ,

4.  sistem saraf menggunakan molekul tertentu seperti 

neurotransmiter dan sistem endokrin juga dapat menggunakan molekul yang sama  sebagai hormon. contoh  saat  neuron mensekresikan epinefrin ke celah sinaps, itu  adalah neurotransmiter. sebaliknya saat  sel dari kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin ke dalam aliran darah, itu adalah hormon.

5. kedua sistem bekerja sama untuk memgendalikan  proses tubuh dalam kondisi kiritis.

perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin,antaralain : 

-sistem saraf  mengaktifkan responnya lebih cepat dan hanya 

selama potensial aksi dikirim ke target.

-sistem endokrin mensekresikan hormon yang ditransporkan ke  dalam aliran darah, sedangkan sistem saraf mensekresikan neurotransmiter yang dilepaskan langsung ke sel target mereka.

-sistem saraf merespon lebih cepat dari sistem endokrin. 

hormon dibagi ke dalam 2  kategori kimia,antaralain : 

1.hormon yang larut dalam air (water-soluble hormones)

2.hormon yang larut dalam lipid (lipid-soluble hormones)

sehingga  seluruh dasar interaksi hormon dengan targetnya bergantung pada 

sifat kimia hormon, dalam 2  kategori kimia itu, hormon dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok  berdasarkan struktur kimianya. hormon steroid yang diturunkan dari kolesterol, dan hormon  tiroid yang diturunkan dari asam amino tirosin, sedangkan hormon lainnya dikelompokkan  sebagai  glikoprotein, derivat asam amino, peptida, atau protein, 

hormon yang larut dalam air yaitu  molekul polar, meliputi hormon protein, peptida  dan homon derivat asam amino. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di membran plasma.

hormon yang larut lipid yaitu  bersifat nonpolar dan meliputi hormon steroid, tiroid  dan hormon derivat asam lemak seperti eikosanoid tertentu. kelompok hormon ini beraksi  pada reseptor di dalam sel yang langsung mengaktifkan gen.