efek stimulasi parasimpatis dan simpatis
area yang terkena : medula adrenal (suatu kelenjar endokrin)
efek stimulasi parasimpatis : tidak ada efek
efek stimulasi simpatis: mendorong sekresi epinefrin medula adrenal, suatu hormon yang memperkuat efek sistem saraf simpatis pada jantung
area yang terkena : vena
efek stimulasi parasimpatis : tidak ada efek
efek stimulasi simpatis: meningkatkan aliran balik vena, yang meningkat kekuatan kontraksi jantung melalui mekanisme frank-starling
area yang terkena : nodus sa
efek stimulasi parasimpatis : mengurangi kecepatan depolarisasi ke ambang; mengurangi kecepatan denyut jantung
efek stimulasi simpatis: meningkatkan kecepatan depolarisasi ke ambang;
meningkatakan kecepatan denyut jantung
area yang terkena : nodus av
efek stimulasi parasimpatis : mengurangi eksibilitas meningkatkan penundaan nodus av
efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksabilitas mengurangi penundaan nodus av
area yang terkena :jalur hantaran ventrikel
efek stimulasi parasimpatis : tidak ada efek
efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksitabilitas mempercepat hantaran melalui berkas his dan sel purkinje
area yang terkena : otot atrium
efek stimulasi parasimpatis : mengurangi kontraktilitas;memperlemah
kontraksi
efek stimulasi simpatis: meningkatkan konraktilitas memperkuat kontraksi
area yang terkena : otot ventrikel
efek stimulasi parasimpatis : tidak ada efek
efek stimulasi simpatis: meningkatkan kontraktilitas memperkuat kontraksi
foto Pembagian siklus jantung (a) sistol (b) diastol
Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal, mencegah komplikasi,
Terapi farmakologi ,antaralain:
Statin sebagai terapi ajuvan,Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara,Antikoagulan,Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol,Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan ,Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin, digitoksin),Golongan diuretika: furosemid, Antagonis aldosteron: spironolakton,
Siklus jantung menunjukan semua kegiatan jantung selama 1 detak jantung
penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel. Peristiwa kontraksi baik ventrikel atau serambi dinamakan sistol, dan peristiwa relaksasi dinamakan
diastol, Siklus jantung meliputi gambaran perubahan tekanan di dalam jantung
aksi katup jantung , kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan ventrikel, volume darah,
1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel yaitu periode selama ventrikel relaks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama periode ini (isovolumetrik),
2. Pengisian ventrikel dimulai saat katup AV membuka dan darah mengisi ventrikel, Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode ini
3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai saat potensi aksi nodus AV memasuki ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat dilihat pada EKG.
penyakit jantung dan kurang olahraga dapat mengurangi cadangan jantung dan mempengaruhi kualitas hidup pasien . latihan dapat meningkatkan cadangan jantung dengan meningkatkan curah jantung. pada atlet
isi sekuncup selama latihan dapat meningkat menjadi lebih dari 200 ml / detk,
menghasilkan curah jantung 40 l / menit atau lebih.
cara menilai efektivitas jantung sebagai pompa yaitu dengan mengukur curah jantung atau cardiac output CO , volume darah yang dipompa oleh
satu ventrikel dalam periode waktu tertentu yaitu satu menit. Karena semua darah yang meninggalkan jantung mengalir melalui jaringan, curah jantung sebagai pengukur aliran darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung merupakan ukuran penting dari fungsi jantung. tetapi, curah jantung tidak memberitahu bagaimana darah disalurkan ke berbagai jaringan. Aspek aliran darah diatur pada tingkat jaringan,
Curah jantung cardiac output CO bisa dihitung dengan mengalikan denyut jantung (denyut per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat, atau per kontraksi):
Curah jantung=denyut jantung x isi sekuncup
Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi sekuncup 70 mL per detak, maka rata-rata curah jantung pasien dewasa dihitung:
Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup
= 72 detak / menit x 70 mL / detak
= 5040 mL / menit (atau sekitar 5 L / menit)
Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini artinya saat istirahat, satu sisi
jantung memompa semua darah dalam tubuh melewatinya hanya dalam satu menit,
Normalnya, curah jantung adalah sama untuk kedua ventrikel. Namun, bila salah satu sisi jantung mulai gagal untuk beberapa alasan dan tidak dapat memompa secara efisien, curah jantung menjadi tidak sama.
Curah jantung meningkat dengan latihan sebab keduanya isi sekuncup dan denyut jantung meningkat. Selama latihan, curah jantung dapat meningkat menjadi 30-35 L / menit.
Perubahan homeostasis dalam curah jantung dicapai dengan menvariasikan isi sekuncup, denyut jantung, atau keduanya, Perbedaan antara curah jantung saat pasien sedang beristirahat dan curah jantung maksimum dinamakan cadangan jantung. Semakin besar cadangan jantung pasien maka semakin besar kapasitasnya untuk melakukan latihan.
saat meremas spons di bawah keran air yang mengalir. saat merelaksasikan jari-jari , spons terisi dengan air; kemudian menkontraksikan jari-jari , spons akan melepaskan air. Bahkan sesudah
selesai meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang di peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons saat tangan relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons sesudah meremasnya (volume akhir sistolik).
Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi lebih kuat. contoh isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan
penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. meski beberapa faktor mempengaruhi isi sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi
sekuncup yaitu:
1. Afterload yaitu ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup. Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup.
2. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya. Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang memasuki ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.
3. Kontraktilitas (pengerutan) yaitu tingkat seberapa besar otot-otot jantung
berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif, seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.
isi sekuncup yaitu Volume darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol,
Isi sekuncup meningkat terutama oleh peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme Frank Starling) dan oleh peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin. Peningkatan afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu. bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya. Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap siklus sebagai perbedaan antara apa yang terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa
pada akhir sistol.
[stroke volume (SV)]. Denyut jantung meningkat dengan stimulasi neuron simpatis ke jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh stimulasi neuron parasimpatis ke jantung.
Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir
SV = EDV – ESV
Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir biasanya meningkat sekitar 125 mL. sesudah ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. maka isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55).
maka setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 % darah di chambernya.
perluasan berdenyut dari dinding arteri mengakibatkan setiap ventrikel berkontraksi, dan dapat dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri superfisial.
kontraktilitas dan afterload mempengaruhi ESV sedang preload mempengaruhi EDV,
perbedaan antara diastolik dan tekanan darah sistolik dinamakan tekanan nadi.
peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol ventrikel mengakibatkan ekspansi yang sebanding dan kontraksi dinding arteri elastis.
-tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah, yang mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan cabang-cabangnya).
tekanan darah arteri yaitu terbesar selama kontraksi ventrikel (sistol) saat darah dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya. tekanan ini dinamakan tekanan darah sistolik, dan secara optimal rata-rata 110 milimeter air raksa (mm hg) ketika diukur di arteri brakialis.
tekanan arteri terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). tekanan ini dinamakan tekanan darah diastolik, dan secara optimal rata-rata 70 mm Hg.
diet tinggi garam merupakan faktor risiko untuk hipertensi sebab mengakibatkan darah untuk menahan lebih banyak air sebagai akibat dari osmosis, dan menyebabkan peningkatan volume darah,
resistensi perifer adalah perlawanan terhadap aliran darah yang diciptakan oleh gesekan darah terhadap dinding pembuluh darah. peningkatan resistensi perifer akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan penurunan tahanan perifer menurunkan tekanan darah. resistensi perifer ditentukan oleh viskositas darah,diameter pembuluh, panjang total pembuluh,
arteriol mengubah diameter pembuluh darah. saat arteriol berkontriksi, resistensi perifer meningkat dan tekanan darah meningkat pula. saat arteriol berdilatasi, resistensi perifer dan tekanan darah menurun. resistensi perifer berbanding lurus dengan total panjang
3 faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu: resistensi perifer,curah jantung dan volume darah, peningkatan setiap faktor ini mengakibatkan
peningkatan tekanan darah, sedangkan penurunan ke tiga faktor ini mengakibatkan penurunan tekanan darah,
curah jantung ditentukan oleh denyut jantung dan isi sekuncup.
peningkatan atau penurunan curah jantung menyebabkan perubahan yang sebanding dengan tekanan darah. volume darah dapat berkurang karena asupan air berkurang,perdarahan berat, muntah, diare, penurunan volume darah mengakibatkan penurunan tekanan darah. obat untuk mengobati hipertensi beraksi sebagai diuretik, artinya obat ini meningkatkan volume urin dan akibatnya volume darah menurun. begitu cairan yang hilang diganti, tekanan darah kembali normal. sebaliknya, bila tubuh menahan terlalu banyak cairan, volume darah dan tekanan darah meningkat.
tekanan darah dibutuhkan untuk memindahkan darah dan karena itu sangat penting untuk pemeliharaan homeostasis, darah mengalir dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke rendah. contoh, selama satu siklus jantung, darah mengalir dari tekanan yang lebih tinggi di aorta, yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, melalui sirkulasi sistemik, ke tekanan yang lebih rendah di atrium kanan yang terelaksasi. tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit lebih kecil dari tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding lurus dengan curah jantung kali resistensi perifer. curah jantung (CO), atau volume menit, adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung per menit, dan tahanan perifer (PR) yaitu resistansi total terhadap mana darah harus dipompa:
MAP = CO × PR
perubahan curah jantung dan tahanan perifer mampu mengubah tekanan arteri rata rata. tekanan darah arteri, atau tekanan darah,mencerminkan tekanan mendorong yang diciptakan oleh aksi pemompaan jantung. sebab tekanan ventrikel sulit untuk diukur,
yaitu kebiasaan untuk menganggap bahwa tekanan darah arteri mencerminkan tekanan ventrikel. karena tekanan arteri berdenyut (pulsatile), menggunakan nilai tunggal, tekanan arteri rata-rata (MAP) mewakili tekanan mendorong. MAP tunjukkan secara grafis pada tekanan arteri rata-rata diperkirakan sebagai tekanan diastolik ditambah sepertiga dari tekanan nadi:
MAP = diastolic P + 1/3 (telanan sistolik P – tekanan diastolik)
Untuk pasien yang tekanan sistolik adalah 120 dan tekanan diastolik adalah 80,
maka MAP:
MAP = 80 mm Hg + 1/3 (120 - 80 mm Hg)
= 93 mm Hg
tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik dibandingkan tekanan sistolik karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol.
bahwa curah jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan
isi sekuncup. cara lain untuk menghitung curah jantung adalah dengan membagi tekanan
arteri rata-rata (MAP) dengan resistensi (R): CO = MAP/R. Dengan menata ulang persamaan
ini, tampak bahwa MAP = CO x R. bila curah jantung meningkat karena
peningkatan isi sekuncup atau denyut jantung, maka tekanan arteri rata-rata naik selama resistensi tetap stabil, penurunan curah jantung mengakibatkan penurunan tekanan arteri rata-rata jika resistensi tidak berubah.
orang gemuk cenderung mempunyai hipertensi sebagian disebabkan karena tubuh mereka mengandung lebih banyak pembuluh darah untuk melayani jaringan adiposa tambahan. viskositas yaitu resistensi dari cairan untuk mengalir, contoh, air
mempunyai viskositas rendah, sedang madu mempunyai viskositas tinggi. viskositas darah ditentukan oleh rasio plasma terhadap elemen dan protein plasma yang terbentuk. peningkatan viskositas, atau pergeseran rasio ke arah elemen dan protein plasma yang terbentuk, meningkatkan resistensi perifer dan tekanan darah. dehidrasi (kehilangan air dari plasma) dan polisitemia (peningkatan jumlah sel darah merah) mampu meningkatkan
viskositas. tidak normal dari kadar lemak darah dan gula darah yang tinggi juga merupakan faktor risiko hipertensi sebab mereka meningkatkan viskositas darah, selain itu meningkatkan pembentukan plak di dinding pembuluh. penurunan viskositas dengan hidrasi yang berlebihan atau jenis tertentu dari anemia akan menurunkan resistensi perifer dan tekanan darah,
pembuluh darah di tubuh: semakin panjang total panjang pembuluh, semakin besar resistensi untuk mengalir,
baroreseptor membantu mengatur tekanan darah. baroreseptor mengukur
tekanan darah dan berada di aorta dan arteri karotis. bila tekanan meningkat dalam pembuluh darah ini, informasi ini dikirimkan ke pusat jantung di medula oblongata. pusat jantung kemudian tahu untuk menurunkan denyut jantung, yang kemudian menurunkan tekanan darah. bila tekanan terlalu rendah di aorta, baroreseptor menangkap informasi ini dan mengirimkannya ke pusat jantung. pusat jantung kemudian meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan tekanan darah,
gagal jantung yaitu sindrom klinis akibat dari setiap gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau ejeksi darah sehingga jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme, atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian dinaikkan.
penyebab gagal jantung antaralain :
komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi,detak jantung tidak normal ,penumpukan lemak jahat,penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh penyakit kolesterol, adanya kerusakan otot jantung,
gejala dari penyakit gagal jantung, antaralain:
kardiomegali radiografi,s3 gallop,. sering mengalami sesak nafas, udem paru,
penurunan kemampuan bergerak,hilangnya fokus fikiran karena tidak dapat konsentrasi,mengalami gejala batuk yang terus menerus atau berulang ,
selalu merasakan sakit dan nyeri pada bagian dada, mudah merasakan capek dan lelah saat beraktivitas lebih,detak jantung tidak beraturan dengan irama yang cepat takikardia,
PEMBULUH DARAH
pembuluh darah membawa sel darah putih saat terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih merupakan imunitas tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga saat imunitas melemah ataupun kuman yang masuk ke dalam tubuh terlalu kuat, akan terkena penyakit, dalam tubuh banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh darah bagaikan saluran yang membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen ke sel, jaringan, dan organ agar sel dan jaringan tetap hidup, pembuluh darah ini terbagi atas dua yaitu vena dan arteri,pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah , pembuluh darah dianggap sebagai urat. pembuluh darah merupakan jaringan elastis membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi ke dalam jantung. darah mengandung protein , glukosa , oksigen, oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau hb di dalam darah,protein , glukosa , oksigen, yang diperlukan jaringan dan sel nantinya, setelah sampai ke seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler.
fungsi sistem pembuluh-pembuluh darah ini menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2).
sistem pembuluh darah pada manusia terdiri dari vena,arteri, arteriola, kapiler, dan venula,
-Venula
venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari jaringan fibrosa dan sel-sel endotel ,
-Vena
vena merupakan pembuluh pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merenggang. pembuluh ini dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relatif rendah,sifat aliran vena yang bertekanan rendah bervolume tinggi ini mengakibatkan sistem vena ini di dinamakan sistem kapasitas ,vena yaitu saluran yang berdinding relatif tipis berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan, aliran vena ke jantung hanya searah sebab katup-katupnya berada startegis di dalam vena.
- Arteri
fungsi arteri yaitu pada saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta dengan tekanan tinggi. dorongan darah secara mendadak ini merenggang dinding arteri yang elastis tersebut, pada saat ventrikel beristirahat maka dinding yang yang elastis tersebut kembali pada keadaan semula dengan memompa darah ke depan, ke seluruh sistem sirkulasi. di daerah perifer, cabang-cabang sistem arteri berploriferasi dan terbagi lagi
menjadi pembuluh darah kecil ,dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan penting dan sebagian otot polos.
-Arteriola
dinding arteriola terdiri dari otot polos dengan sedikit serat elastis.
dinding otot arteriola ini peka dan dapat berkontraksi atau berdilatasi jika berkotraksi, arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang arterial. ketika berdilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberi resistensi terhadap aliran darah. pada pesambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prakapiler yang berada dibawah pengaturan fisiologis yang rumit,
- Kapiler
foto Kapiler
karbondiokida dan metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan,
pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang interstisial bergantung pada .keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotik jaringan kapiler ,pembuluh darah kapiler mempunyai dinding tipis yang terdiri dari lapisan sel endotel, mentabolik dan nutrisi berdifusi dari area berkonsentrasi tinggi menuju area berkonsentrasi rendah melalui membran yang tipis dan semi permeabel ini. maka oksigen dan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah dan masuk ke dalam ruang interstisial dan sel.
foto Struktur pembuluh darah
Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena
1. Vena
vena membawa darah dari perifer (tepi) kembali ke paru-paru. dan jantung
vena terdiri dari beberapa lapisan, antaralain :
-tunika media yaitu lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.
- tunika intima yang terdiri dari lapisan subendotelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunika adventisia dan lapisan endotelium yang mengandung sel pipih selapis,
- tunika adventisia yaitu lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang paling berkembang. jaringan ikat longgar dengan serat kolagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. sel-sel otot polos juga tampak
vasa vasorum yaitu pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolik metabolik ke sel-sel di tunika media, tunika adventisia, tunika intima,
2.arteri
arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. pembuluh darah arteri terdiri atas lapisan-lapisan ,antaralain :
- tunika adventisia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan elastis, terutama kolagen tipe i.
-anastomosis arteriovenosa yaitu hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan vena. anastomosis arteriovenosa tersebar di seluruh tubuh dan terdapat
pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada area tertentu, terutama pada telinga, jari, kuku,
-tunika intima yaitu terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel
endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh.
-tunika media ini yaitu lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun melingkar.
Diameter dan fungsi pembuluh darah
pembuluh darah :
kapiler
diameter :
5-10 µm
fungsi:
penghubung vena dan arteri ,tempat terjadinya pertukaran zat, absorpsi sekret
kelenjar. absorbsi nutrisi pada usus, filtrasi pada ginjal,
Pembuluh Darah :
Arteri
Diameter :
Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar yaitu aorta
(±20 mm) hingga ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol (±0,2 mm)
Fungsi:
mengangkut zat buangan karbon dioksida, Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, .menjaga keseimbangan mobilitas protein, kimia, unsur-unsur dari sistem kekebalan tubuh dan sel.
Pembuluh Darah :
Vena
Diameter :
Darah dari kapiler di kumpulkan ke dalam vena-vena kecil bernama venula dengan diameter ±0,2 mm. vena paling besar yaitu vena kava superior dan vena kava inferior yang diameternya ±20 mm, sama seperti arteri.
Fungsi:
Mengangkut karbon dioksida, menyalurkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung.
Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena
Pembeda Arteri Vena
arah aliran keluar jantung menuju jantung
darah
denyutan terasa tidak terasa
Letak Agak ke dalam Agak keluar
Fungsinya Mengangkut O2 Mengangkut CO2
dinding pembuluh Elastis dan kuat Tipis dan tidak elastis
CO2 miskin CO2, kecuali di arteri kaya CO2, kecuali di vena
pulmonalis kaya CO2 pulmonalis miskin CO2
O2 kaya O2, kecuali di arteri miskin O2, kecuali di vena
pulmonalis miskin O2 pulmonalis kaya O2
diameter lebih kecil dari vena lebih besar dari arteri
pembuluh
warna merah terang merah gelap
kecepatan lambat dari vena cepat dari arteri
pembekuan
tekanan lebih besar dari vena lebih kecil dari arteri
katup pangkal sepanjang pembuluh darah
aliran darah deras lambat
jika terluka memancar menetes
sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam keseluruhan aktifitas tubuh. melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan ,
meskipun sistem peredaran darah ada pada seluruh bagian tubuh, namun organ penyusun sistem peredaran darah yaitu pembuluh darah, darah dan jantung,
a. Darah
darah terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang
padat, seperti sel-sel darah atau butir-butir darah.
plasma darah, terdiri atas air (± 90%),gas-gas nitrogen,oksigen, karbondioksida, nitrogen, zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan glukosa asam amino, enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme,
plasma darah atau cairan darah merupakan bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.
plasma darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida
sebagian diangkut oleh darah merah kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru,
di dalam plasma darah terdapat fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang benang fibrin untuk menutup luka.plasma darah yang telah dipisahkan
fibrinogennya dinamakan serum. cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
sel-sel darah, terdiri atas keping darah,sel darah merah, sel darah putih,
sel darah putih berukuran lebih besar dibandingkan sel darah merah, tidak
berpigmen, berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah memiliki inti yang bentuknya bermacam-macam.keping darah berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti ,
sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu 99 %. sel darah merah berada dalam keadaan bertumpukan, berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung,
foto Bentuk-bentuk sel darah putih
foto Mekanisme peredaran darah
sistem limfatik yaitu komponen tambahan sistem sirkulasi, sistem ini
terdiri dari organ-organ yang menghasilkan dan menyimpan limfosit, suatu
cairan yang bersirkulasi (limfa) yang merupakan derivat cairan jaringan dan
pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.
- sistem limfatik mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi,
setiap protein plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan
diabsorpsi ke dalam pembuluh limfa. bila protein dibiarkan terakumulasi,
maka tekanan osmotik cairan jaringan akan meningkat dan mengacaukan
kapiler,
-sistem limfatik menghasilkan zat-zat toksik dan kotoran selular dari
jaringan sesudah infeksi atau kerusakan jaringan.
-pembuluh limfatik mentranspor nutrisi yang terabsorpsi terutama
lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah,
- sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar dari
kapilar. bila cairan tidak dikeluarkan, maka cairan akan terkumpul
dalam ruang antar sel dan mengakibatkan udem,
-sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara
menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum mengembalikannya ke
sirkulasi
darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. karena ada denyut jantung maka darah dapat mengalir. pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung dinamakan pembuluh darah utama. makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan diameter salurannya makin sempit. akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada jaringan.
pada sistem peredaran darah manusia terdapat 2 lintasan peredaran darah, yaitu sirkulasi sistemik (peredaran darah besar) dan sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil),
kedua peredaran darah ini dinamakan peredaran darah ganda.
sirkulasi paru-paru, peredaran ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam
atrium kanan jantung terpompa keluar .ketika jantung berkontraksi, menuju ke arteri pulmonalis. arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru kanan dan satu paru kiri,
sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. dari paru-paru, darah yang mengandung banyak oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kanan dan kiri,
vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis.
vena pulmonalis masuk ke ventrikel kiri jantung. dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya,
sirkulasi sistemik, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas
maupun bawah. oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.
pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak
mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah tercampur.peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.bagian tubuh yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin.sehingga suhu tubuh manusia tetap,
darah bersih di dalam atrium kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. aorta
bercabang menuju ke bagian atas tubuh tangan kepala dan menuju ke bagian bawah tubuh. aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke ginjal,anggota tubuh, hati, usus, lambung ke jaringan tubuh bagian bawah,
dari organ-organ itu , darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). dekat ke jantung, vena-vena bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava anterior. kemudian masuk ke ventrikel kiri jantung ,
untuk mengetahui penyakit jantung koroner, maka harus mengenal
distribusi arteri koronari ke otot jantung dan sistem konduksi.
efisiensi jantung bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung melalui sirkulasi koroner. sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium membawa oksigen dan nutrisi ke dalam miokardium dan melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.
walaupun rongga-rongga jantung selalu terisi penuh dengan darah namun darah itu tidak dapat memenuhi kebutuhan otot-otot jantung sebab tebal miokard tidak memungkinkan darah dari rongga jantung meresap ke jaringan miokard. darah yang dapat memenuhi kebutuhan energi jantung berasal dari arteri koronari kanan dan kiri yang berasal dari pangkal aorta dan mengalir melingkari jantung pada lekuk diantara atrium dan ventrikel
foto pembuluh darah arteri koroner dan plak aterosklerosis
terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil dalam sirkulasi koronari, meskipun saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, namun menjadi penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium melalui aliran darah. sesudah terjadi oklusi mendadak kolateral ini akan berfungsi dalam beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap seperti pada aterosklerosis, akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus
menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak.
pembuluh darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi pembuluh darah.
penyakit arteri koronari atau coronary artery disease (CAD) yaitu jenis
penyakit jantung. penyakit arteri koroner terjadi saat arteri yang mensuplai darah ke otot jantung menjadi menyempit mengeras , ini disebabkan penumpukan kolesterol ( plak) pada dinding pembuluh darah. kebanyakan serangan jantung terjadi saat gumpalan darah tiba-tiba memblokir suplai darah jantung, penumpukan ini dinamakan aterosklerosis, akibat kurangnya darah mengalir melalui arteri, sehingga otot jantung tidak mampu mendapatkan darah atau oksigen yang diperlukan , ini memicu nyeri dada (angina) atau serangan jantung yang menyebabkan kerusakan jantung permanen.
gejalanya yaitu nyeri dada (angina) dipicu oleh stres fisik terasa di perut, punggung atau lengan, sesak napas, bila jantung tidak mampu. memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh ,
arteri koronari yang terbokir seluruhnya dapat memgakibatkan
serangan jantung. tanda serangan jantung yaitu tekanan yang
meremukkan di dada dan nyeri di bahu atau lengan, disertai berkeringat sesak napas ,penyakit arteri koroner diperkirakan dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri koroner, kerusakan dapat
disebabkan oleh tekanan darah tinggi,kolesterol tinggi,diabetes atau resistensi insulin,terapi farmakologi,antaralain :beta bloker,ACE-inhibitor atau ARB,Antiplatelet Golongan statin,Percutaneous coronary intervention (PCI),Pembedahan, seperti coronary artery bypass grafting (CABG)
SISTEM ENDOKRIN
sistem endokrin yaitu salah satu sistem yang berperan menjaga
homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini memicu berbagai
gangguan dalam tubuh seperti kekurangan insulin dan penyakit gondok ,
kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus.
beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin antaralain :
kelenjar andrenal,ovarium, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas dan testis yang berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin.
hormon yang dihasilkan dalam jumlah sedikit ,
sistem endokrin terdiri atas sel, jaringan, organ, dinamakan kelenjar endokrin
kelenjar endokrin terdapat pada sebagian besar organ tubuh yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan dan organ lainnya dimana mereka melakukan aktifitas dengan caramengubah fungsi seluler
foto Perbandingan kelenjar eksokrin dan endokrin
foto Kelenjar endokrin dan lokasinya di tubuh
foto Difusi hormon ke dalam darah
terdapat dua jenis kelenjar, antaralain :
1. kelenjar endokrin atau kelenjar tidak berduktus. kelenjar ini memproduksi
hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka mempunyai
banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka,
2. kelenjar eksokrin yang memproduksi zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan mempunyai duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau eksternal membran,
endokrinologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin
terdapat 2 jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang berfungsi
sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya. beberapa organ endokrin primer berada dalam otak,
meliputi kelenjar pineal ,hipotalamus, kelenjar hipofisis,
namun sebagaian besar organ endokrin primer berada di luar sistem saraf, meliputi gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita), kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas,
plasenta berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. kelenjar endokrin sekunder meliputi ginjal, kulit,organ jantung, hati, lambung, usus kecil,
hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang mempunyai reseptor spesifik untuk hormon itu. sel yang bukan merupakan sel target untuk hormon itu tidak mempunyai resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh hormon.
hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya menghasilkan hormon, sehingga dianggap sebagai organ neuroendokrin. beberapa organ lainnya juga mengandung sel
endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. seperti sel adiposa memproduksi leptin, timus memproduksi hormon timik.
molekul lipid beraksi sebagai sinyal parakrin sebab mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya
pada sel di dekatnya. seperti leukotrin dan prostaglandin.
leukotrin membantu mengatur respon kekebalan dan menyebabkan inflamasi dan beberapa reaksi alergi.
progtaglandin memproduksi banyak efek mulai dari memicu inflamasi dan pembekuan darah untuk meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah.
hormon disekresikan dalam jumlah sedikit sehingga konsentrasinya dalam
darah sangat rendah. namun karena mereka beraksi pada sel yang mempunyai resptor spsifik, sehingga tidak dibutuhkan jumlah besar untuk memberikan efek. secara kimia hormon dapat
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu eikosanoid adalah kelompok lainnya dari molekul yang disekresikan oleh sel yang menyebabkan aksi spesifik pada sel lainnya. steroid yang diturunkan dari kolesterol dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.
semua hormon mempengaruhi sel target dengan mengubah aktivitas metabolik hormon . contoh hormon dapat mengubah laju proses seluler atau dapat menyebabkan atau menghambat proses seluler spesifik. hasil akhir dari semua ini adalah untuk mempertahankan homeosatsis. contoh epinefrin atau adrenalin dapat menjelaskan respon akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. saat hormon epinefrin terikat ke sel otot polos tertentu di dinding pembuluh darah, maka akan menstimulasi dinding pembuluh darah itu untuk bekontraksi. saat epinefrin berikatan ke sel lain selain dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak mengakibatkan sel ini untuk berkontraksi,
semua hormon memberikan efek nya melalui pengikatan pada reseptor sel target untuk hormon tersebut. semakin banyak reseptor yang berikatan dengan hormonnya semakin besar juga efek yang ditimbulkannya pada sel target.
hormon menghasilkan satu atau lebih perubahan ,antaralain :
menstimulasi mitosis,menginduksi aktivitas sekresi,mengaktifkan atau menonaktifkan enzim,menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel,merubah permeabilitas membran palsma atau potensial membran atau keduanya melalui pembukaan atau penutupan kanal ion,
foto Hipotalamus dan kelenjar hipofisis
hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur hampir
setiap sistem tubuh ,
hipotalamus adalah bagian dari otak dengan beberapa
fungsi tambahan terhadap perannya sebagai kelenjar endokrin. hipotalamus dianggap sebagai kelenjar endokrin karena mensekresikan beberapa hormon, sebagian besar mempengaruhi kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis mempunyai struktur seperti kacang yang terhubung ke hipotalamus oleh tangkai kecil dari jaingan yang dinamakan infundibulum.
kelenjar hipofisis terbagi ke dalam 2 bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi yaitu lobus posterior (neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus mensekresikan hormon , dan lobus anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar
hubungan yang berbeda antara hipotalamus dan 2 lobus kelenjar hipofisis
yaitu sangat penting bagi fungsi kedua organ endokrin itu,
sistem portal berada antara hipofisis anterior dan hipotalamus misalnya
sistem portal digunakan untuk menggambarkan pola unik berikut dari sirkulasi: kapiler-vena kapiler-vena.
DAFTAR HORMON HIPOTALAMUS, STRUKTUR &EFEK YANG TIMBUL
Hormon Hipotalamus
Hormon : Prolactin-releasing hormone (PRH)
Struktur : Belum diketahui
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin
Efek: Peningkatan sekresi prolaktin
Hormon : Prolactin-inhibiting hormone (PIH)
Struktur : Dopamin (derivat asam amino)
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin
Efek: Penurunan sekresi prolaktin
Hormon : Growth hormone–releasing hormone(GHRH)
Struktur : Peptida
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan
Efek: Peningkatan sekresi hormon pertumbuhan
Hormon : Growth hormone–inhibiting hormone (GHIH), atau somatostatin
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan
Efek: Penurunan sekresi hormon pertumbuhan
Hormon : Thyrotropin releasing hormone(TRH)
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan TSH
Efek: Peningkatan sekresi hormon TSH
Hormon : Corticotropin releasing hormone(CRH)
Struktur : Peptida
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon adrenokortikotropik
Efek: Peningkatan sekresi hormon adrenokortikotropik
Hormon : Gonadotropinreleasing hormone(GnRH)
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan luteinizing hormone dan
follicle-stimulatinghormon
Efek: Peningkatan sekresi hormon luteinizing hormone dan folliclestimulating
hormon
Hormon Kelenjar Hipofisis
Hipofisis Posterior
(Neurohipofisis)
Hormon : Hormon antidiuretik (ADH)
Struktur : Peptida kecil
Organ target : Ginjal
Efek : Meningkatkan penyerapan kembali air
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Diabetes insipidus(panah naik ) Sindrom sekresi SIADH
Hormon : Oksitosin
Struktur : Peptida kecil
Organ target : Uterus, kelenjar payudara
Efek : Meningkatkan kontraksi uterus, meningkatkan pengeluaran
ASI dari kelenjar payudara, fungsinya pada laki-laki tidak jelas
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
Belum diketahui
Hipofisis Anterior
(Adenohipofisis)
Hormon : Hormon pertumbuhan (GH) atau somatotropin
Struktur : Protein
Organ target :Sebagaian besar jaringan
Efek : meningkatkan sintesis glikogen dan kadar gula darah, meningkatkan produksi somatomedin ,meningkatkan pertumbuhan jaringan, meningkatkan ambilan asam amino dan sintesis protein, meningkatkan pemecahan lipid dan pelepasan asam lemak dari sel,
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah naik )gigantisme pada anak-anak;(panah turun )kekerdilan hipofisis pada anak-anak,akromegali pada orang dewasa,
Hormon : Thyroid stimulating hormone (TSH) atau tirotropin
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Kelenjar tiroid
Efek : Meningkatkan sekresi hormon tiroid
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun )Kretinisme pada anak-anak; myxedema pada orang dewasa(panah naik )Hipertiroidisme; efek mirip dengan penyakit Graves,
di mana antibodi meniru
Hormon : Hormon adrenokortikotropik Adrenocorticothropic hormone (ACTH)
Struktur : Peptida
Organ target : Koreteks adrenal
Efek : Meningkatkan sekresi hormon glukortikoid
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Jarang(panah naik )Penyaking Cushing
Hormon : Lipotropin
Struktur : Peptida
Organ target : Jaringan adiposa
Efek : Meningkatkan pemecahan lipid
Hormon : -endorfin
Struktur : Peptida
Organ target : Otak, namun tidak semua jaringan target diketahui
Efek : Analgetik di otak, menghambat sekresi hormon yang dilepaskan
oleh gonadotropin
Hormon : Melanocyte stimulating hormone(MSH)
Struktur : Peptida
Organ target : Melanosit di kulit
Efek : Meningkatkan produksi melanin di melanosit untuk membuat warna kulit menjadi lebih gelap
Hormon : Follicle-stimulating hormone (FSH)
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Folikel ovarium pada wanita di; tubulus seminiferus pada lakilaki
Efek : Pematangan folikel dan sekresi estrogen di ovarium; produksi sel sperma di testis
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Kegagalan seksualpematangan(panah naik )Tidak ada efek yang penting
Hormon : Luteinizing hormone(LH)
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Ovarium pada wanita, testis pada laki-laki
Efek : Ovulasi dan produksi progesteron di ovarium, sintesis testosteron dan dukungan untuk produksi sel sperma di testis
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
Seperti FSH
Hormon : Prolaktin
Struktur : Protein
Organ target : Ovarium dan kelenjar payu dara pada wanita
Efek : Produksi ASI pada wanitamenyusui; meningkatkan respon folikel
terhadap LH dan FSH
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Produksi ASI kurang pada wanita menyusui
(panah naik ) Produksi ASI yang tidak pantas(galaktorea);penghentian
menstruasi pada wanita; impotensi pada laki-laki
fungsi sistem saraf sebagai sistem komunikasi, mengirimkan pesan dalam bentuk potensial aksi sepanjang akson neuron dan dalam bentuk neurotransmiter di sinaps antara neuron dan sel yang dikendalikan ,
sistem saraf dan sistem endokrin memgendalikan aktvitas semua struktur tubuh secara esensial untuk mencapai dan mempertahankan homeostasis secara bersama sama
sistem endokrin seperti pos yang mengirim surat. setiap penghuni menerima surat namun hanya penghuni yang memahami surat yang dapat
menerjemahkannya. sistem endokrin mengirim informasi ke sel yang dikendalikan dalam bentuk hormon yang dibawa oleh aliran darah ke semua bagian tubuh. sel dengan reseptor
yang sesuai untuk hormonnya akan memberikan respon, sedang sel tanpa reseptor untuk hormon tersebut tidak akan memberikan respon.
sistem sistem endokrin dan saraf mengendalikan target mereka dengan pesan senyawa kimia,namun sulit untuk membedakan kedua sistem tersebut
secara terpisah sebab mempunyai banyak kemiripan, antaralain :
1. beberapa neuron mensekresikan hormon, dalam melakukan
komunikasi langsung dengan sel lainnya, neuron melepaskan pesan kimia yang masuk ke aliran darah dan berfungsi sebagai hormon. untuk membedakan pesan kimia dari neurotransmiter dan hormon lain, maka mereka dinamakan
neuropeptida, atau neurohormon. contoh neuropeptida yaitu hormon oksitosin
yang menginduksi persalinan,
2. keduanya neurotransmitter dan hormon mampu mempengaruhi target mereka melalui reseptor yang terhubungkan protein G.
3. kedua sistem mempunyai struktur terkait dengan otak. secara anatomi hipotalamus berperan dalam sistem endokrin dan sistem saraf ,
4. sistem saraf menggunakan molekul tertentu seperti
neurotransmiter dan sistem endokrin juga dapat menggunakan molekul yang sama sebagai hormon. contoh saat neuron mensekresikan epinefrin ke celah sinaps, itu adalah neurotransmiter. sebaliknya saat sel dari kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin ke dalam aliran darah, itu adalah hormon.
5. kedua sistem bekerja sama untuk memgendalikan proses tubuh dalam kondisi kiritis.
perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin,antaralain :
-sistem saraf mengaktifkan responnya lebih cepat dan hanya
selama potensial aksi dikirim ke target.
-sistem endokrin mensekresikan hormon yang ditransporkan ke dalam aliran darah, sedangkan sistem saraf mensekresikan neurotransmiter yang dilepaskan langsung ke sel target mereka.
-sistem saraf merespon lebih cepat dari sistem endokrin.
hormon dibagi ke dalam 2 kategori kimia,antaralain :
1.hormon yang larut dalam air (water-soluble hormones)
2.hormon yang larut dalam lipid (lipid-soluble hormones)
sehingga seluruh dasar interaksi hormon dengan targetnya bergantung pada
sifat kimia hormon, dalam 2 kategori kimia itu, hormon dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok berdasarkan struktur kimianya. hormon steroid yang diturunkan dari kolesterol, dan hormon tiroid yang diturunkan dari asam amino tirosin, sedangkan hormon lainnya dikelompokkan sebagai glikoprotein, derivat asam amino, peptida, atau protein,
hormon yang larut dalam air yaitu molekul polar, meliputi hormon protein, peptida dan homon derivat asam amino. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di membran plasma.
hormon yang larut lipid yaitu bersifat nonpolar dan meliputi hormon steroid, tiroid dan hormon derivat asam lemak seperti eikosanoid tertentu. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di dalam sel yang langsung mengaktifkan gen.