SEL PUNCA KANKER
Penemuan tentang sifat sel punca kanker menjadi harapan dalam terapi kanker. peneliti terus berupaya mengidentifikasi penanda spesifik SPK dan mekanisme molekuler yang menyokong potensi tumorigenik sel ini, Diharapkan dapat dihasilkan suatu terapi kombinasi yang menargetkan tumor terdiferensiasi (bukan-SPK) ataupun sel penginisiasi tumor (SPK) ,
sehingga akhirnya dapat mengatasi plastisitas heterogenitas sel kanker,
Penemuan terapi anti kanker baru yang target spesifiknya adalah sel
kanker yang dormant dan undifferentiated dengan dipandu oleh penanda gen SPK dalam proses pengobatannya , diharapkan menunjang pengobatan pasien kanker,
suatu jenis sel punca dapat memicu kanker dan dinamakan cancer stem cell (CSC)/ sel punca kanker (SPK), Penelitian pada primary lung cancer cell lines (PLCCLs) yang dikultur dari jaringan tumor paru primer segar, menemukan adanya sub-populasi CD44highCD90+/- merupakan SPK yang mewakili sub-tipe squamous cell carcinoma (SCC) sedang sub-populasi dengan CD44highCD90+ yang mewakili large cell carcinoma (LCC) dan SPKsub-tipe small cell lung cancer (SCLC), penanda CD90 dan CD44 dapat dipakai sebagai penanda SPK, yang menampilkan intensitas berbeda pada masing-masing subtipe cell line itu. penanda CD90 diekspresikan pada sel normal dan juga sel punca kanker lainnya, yaitu liver cancer stem cell, ini menandakan bahwa kanker disebarkan dan dipelihara oleh populasi kecil SPK, CD44 diketahui pada beberapa jenis kanker lain, seperti kanker lambung, kanker kolorektal, kanker prostat,kanker payudara, kanker daerah kepala leher, kanker pankreas,
Penelitian berhasil mengisolasi tumour stem-like cell dari tumor jinak hipofisis (pituitary adenoma), Hal yang sama juga ditemukan pada glioma dan glioblastoma, sedikit sel kanker mengekspresikan berbagai petanda sel punca dan karenanya sel itu dinamakan sel punca kanker (SPK), tumour stemlike cell tidak berhubungan dengan keganasan, SPK adalah sel yang menggerakkan tumorigenesis dan telah diketahui pada berbagai tumor pada manusia,
kanker merupakan jaringan yang mengalami kerusakan dan penyimpangan dalam pertumbuhannya , sel punca memperbaiki jaringan yang rusak, suatu jenis sel punca dapat memicu kanker, pembelahan sel punca secara asimetrik sebagai perkembangan organisme multiselular, kegagalan dalam pembelahan asimetrik memicu tumorigenesis, proses tumorigenesis membutuhkan keadaan tambahan seperti perluasan faktor lingkungan mikro yang merupakan faktor ekstrinsik, atau mutasi sel punca sehingga tidak lagi bergantung pada niche. sel penginisiasi kanker dikenal dengan sel punca kanker , sel punca kanker (SPK) ditemukan pada tumor manusia dengan memakai cara identifikasi yang dipakai pada sel punca normal. penemuan sel punca kanker dan karakteristiknya menentukan prognosis dan terapi kanker. penemuan terapi anti kanker baru yang target spesifiknya adalah sel kanker yang undifferentiated dan dormant dengan dipandu oleh petanda gen SPK dalam proses terapinya,
PEMBELAHAN SEL PUNCA SECARA ASIMETRIK
Pembelahan sel puncasecara asimetris diatur secara ekstrinsik atau intrinsik,
pengaturan ekstrinsik adalah pengaturan yang disebabkan oleh lingkungan mikro (niche), Pengaturan intrinsik adalah pembelahan sel asimetrik menjadi dua sel anak yang dikendalikan oleh fate determinant yang ada di dalam sel itu sendiri, Kedua mekanisme ini dapat digabung atau berdiri sendiri-sendiri,
1. Pembelahan sel punca secara asimetrik yang diatur oleh fate determinants
ekstrinsik maka Mekanisme pembelahan yang ditentukan faktor ekstrinsik dapat dipelajari pada germ line stem cell (GSC) Drosophila jantan dan betina. GSC berada pada suatu lingkungan mikro sel punca yang dinamakan stem cell niche yang menentukan identitas sel punca, Lingkungan mikro (niche) menyediakan berbagai sinyal untuk memelihara identitas sel punca kemudian menentukan batasan ekspansi dari populasi sel punca,
Pembelahan sel punca secara asimetrik mengandalkan hubungannya
dengan lingkungan mikro itu ,
Germ line stem cell (GSC) pada Drosophila betina GSC betina dan niche-nya terletak pada struktur yang dinamakan germarium, yang terdapat di
ujung anterior masing-masing ovariole (ovarium), NicheGSC betina antara lain tersusun oleh tiga jenis populasi sel somatik, yaitu: escort stem cell (ESC), terminal filament (TF) cells pada ujung germarium dan cap cell pada dasar terminal filament cell,
Pembelahan GSC secara asimetrik menghasilkan satu sel anak yang tetap berhubungan dengan cap cell dan mempertahankan identitas sel punca, sedang sel anak lainnya yang akan menjauhi cap cell dan menjadi cystoblast yang berkomitmen diferensiasi (menjadi cystocyte), Beberapa GSC
( 2 sampai 3) terikat erat pada 5 sampai 7 cap cell melalui taut adheren dan
menerima sinyal jarak dekat yang disekresi cap cell dan TFcell untuk mengadakan pembaharuan diri, Taut adheren ini membantu menahan
sel punca pada niche-nya, tempat sel punca itu menerima berbagai sinyal penting dan menyediakan isyarat bagi pembentukan kutub yang membantu sel punca memutuskan apakah akan membelah secara asimetrik atau simetris ,
bila terjadi kehilangan taut adheren antara cap cell dan GSC, maka sel punca bermigrasi jauh dari cap cell dan mengalami diferensiasi, Antara 4 sampai 6. ESC juga terikat pada cap cell dan bersentuhan dengan GSC, ESC akan membungkus GSC dan berperan dalam proses sinyal JAK-STAT juga
menyediakan sinyal penting untuk mengatur tingkah laku GSC (jalur sinyaling JAK-STAT bekerja pada ESC dan GSC untuk memelihara identitas GSC betina). Bila terjadi hiperaktivasi jalur JAK-STAT maka akan terjadi proliferasi
berlebihan GSC dan ESC , ESCs menghasilkan escort cell yang membungkus germ line cystter diferensiasi (cystocyte),
Escort cell ini kemungkinan menyediakan sinyal yang memicu diferensiasi,
Kemudian, escort cell akan mengalami apoptosis dan perannya digantikan
oleh sel folikel, Jalur sinyal BMP (bone morphogenic protein) adalah mekanisme pemeliharaan GSC betina, Dua ligand BMP yaitu gbb dan dpp
disekresi oleh cap cell, Kemudian, dpp yang merupakan molekul sinyal akan mengaktifkan TGFβ di dalam GSC untuk memelihara identitas sel punca, Fungsi TGFβ adalah menekan Bam, molekul pengatur diferensiasi,
Ekspresi berlebihan dpp secara total memblok diferensiasi cystoblast, memicu terjadinya GSC-like tumor, terjadinya dediferensiasi daricystocytemenjadi GSC akibat keberadaan dpp di sekitar populasi sel somatik (cap cell dan TF cell). itu menunjukkan dominansi dari niche dalam memelihara GSC,
Yb dan Piwi merupakan molekul sinyal yang juga diperlukan dalam pemeliharaan GSC, Piwi terlibat dalam regulasi epigenetik, perkembangan germ line dan identitas sel punca,
Ekspresi berlebihan Piwi dan Yb meningkatkan GSC-like atau cystoblast-like germ cell, bahwa proses sinyaling yang dimediasi Piwi dan BMP bekerja sama menghilangkan Bam (menghambat diferensiasi), Pada GSC betina, salah satu kutub spindle diorientasikan pada spectrosome, suatu organel spesifik di dalam sel germinal, yang terletak di sisi apikal GSC, Hilangnya spectrosome memicu orientasi spindel terjadi secara random,
Germ line stem cells (GSCs) pada Drosophila jantan GSC Drosophila jantan terletak di dalam stem cell niche yang komponen kebanyakan adalah
cyst stem cell (CySC atau Cyst Progenitor Cell [CPC]) dan hub cell ,
Hub cell menempel pada dinding apikal testis terdiri dari 8 sampai 16 sel,
Hub cell ini dikelilingi oleh 7 sampai 12 GSC, dan masing-masing GSCs melekat pada hub cell dan dibungkus oleh sepasang CySC, yang juga
bersentuhan dengan hub cell, Pada pembelahan asimetrik GSC jantan menghasilkan satu GSC dan satu gonioblast, yang kemudian menjalani
transit-amplifying divisions menjadi spermatogonia, Spermatogonia berkembang menjadi spermatosit yang akan bermeiosis dan berdiferensiasi menjadi spermatid,
CySC mengalami pembelahan asimetrik menghasilkan satu cyst cell dan satu CySC Sepasang cyst cell akan membungkus spermatosit ,gonioblast dan
spermatogonia,
CySC mengeluarkan molekul sinyal yang menentukan diferensiasi menjadi berbagai sel germinal dan menentukan identitas GSC,
Pembaharuan sel CySC dan GSC ditentukan melalui jalur sinyal JAK STAT yang diaktivasi oleh molekul sinyal Unpaired (Upd), yang disekresi oleh hub cell,
Jalur JAK-STAT dalam menentukan identitas GSC dan CySC mirip dengan yang
terjadi pada gonad betina,
Ekspresi berlebihan Upd pada sel germinal ( spermatogonia dan GSC) dan sel somatik ( cyst cell dan CySC ) akan menghasilkan akumulasi undifferentiated stem-like cell yang membentuk tumor dan menghambat diferensiasi ,
Molekul sinyal Upd bekerja dalam jarak pendek sehingga hanya sel yang menempel dengan hub cell yang akan memelihara identitas sel punca dan yang terletak jauh dari hub cell akan menjalani diferensiasi, Dalam hal ini, dua sel anak yang dihasilkan secara intrinsik sama, tetapi dalam lingkungan mikro yang berbeda memicu mereka menjadi jenis sel yang berbeda (stem cell niche akan memerintahkan sel germinal untuk menjadi sel punca), bila
sel germinal terdiferensiasi ditempatkan kembali pada stem cell niche maka sel itu akan kembali menjadi sel punca,
CySC berperan dalam penentuan identitas sel germinal dan GSC yang dibungkusnya, Di dalam cyst cell dan CySC diekspresikan faktor
transkripsi Zfh-1 melalui jalur JAK-STAT. Ekspresi berlebihan Zfh-1 pada cyst cell memicu hiperproliferasi CySC yang pada akhirnya memicu hiperproliferasi GSC. Ini menjelaskan kompleksitas interaksi berbagai sel dalam menentukan nasib sel, khususnya interaksi antara dua populasi sel punca,
Regulasi pensinyal lain yang juga berperan dalam menentukan nasib sel germinal adalah melalui jalur sinyal epidermal growth factor receptor (EGFR). Peran EGFR adalah memfasilitasi penghantaran sinyal pembaharuan diri dengan cara menempatkan sel somatik dan sel germinal secara berdekatan atau mengendalikan perlekatan germ cell-somatic cell dan mengendalikan interaksi antar sel ,
Bila terjadi mutasi sel germinal melalui jalur sinyal EGFR, misalnya pada komponen jalur sinyal stet, atau pada ligand EGFR, splitz maka akan memicu gagalnya cyst cells dalam usaha membungkus germ cells, akibatnya terjadi gangguan diferensiasi germ cell,
Mutasi pada mediator Raf (suatu molekul sinyal yang berperan dalam diferensiasi) pada cyst cell memicu hiperproliferasi sel dengan sifat gonialblast (hasil diferensiasi dari GSC) atau GSC
Untuk pemeliharaan sel punca dan menjaganya tetap dalam niche diperlukan
perlekatan antara hub cell dan GSC melalui molekul adhesi, Taut adheren terdapat pada membran GSC dan hub cell yang berhadapan,
Pada GSC Drosophila jantan ada centrosome yang merupakan komponen penentu orientasinya dan pembentuk spindel mitotik , Centrosome yang ada pada regio apikal berdekatan dengan hub cell dinamakan mother centrosome, sedang daughter centrosome bergerak ke sisi distal pada permulaan mitosis. Spindel mitotik diorientasikan tegak lurus terhadap membran hub-GSC yang
berhadapan dan memicu pembelahan asimetrik GSC dan menghasilkan satu sel anak di dalam niche dan sel anak yang lain di luar niche,
2. pembelahan sel punca secara asimetrik yang diatur oleh fate determinants intrinsik ,maka model yang dipakai dalam mempelajari mekanisme pengaturan intrinsik adalah neuroblast drosophila, di dalam neuroblast drosophila terdapat dua kelompok fate determinants, yang membentuk kompleks polaritas basal dan apikal yang nantinya akan berada pada masing-masing sel anak setelah pembelahan , neuroblast drosophila membelah secara asimetrik sepanjang aksis di antara kompleks apikal-basal.
beberapa fate determinants seperti prospero , numb dan miranda, membentuk kompleks basal dan akan berada pada sel anak yang dinamakan ganglion mother cell, yang hanya membelah satu kali lagi dan kemudian menjalani diferensiasiterminal,fate determinants pada kompleks basal ini merupakan faktor pemicu diferensiasi,fate determinants pada kompleks apikal
merupakan faktor untuk pembaharuan diri, kompleks apikal akan mengendalikan pembentukan dan posisi kompleks basal dan berfungsi mengarahkan spindel mitotik sepanjang aksis apikal basal, dan memastikan bahwa fate determinant dipisahkan secara asimetrik pada dua sel anak,
Kelompok fate determinant lainnya yaitu Baz (Par3) ,aPKC, Par6 dan protein lain seperti Pins dan Insecutable membentuk kompleks apikal dan menempati sisi yang berlawanan dari kompleks basal pada pembelahan neuroblast, Kompleks apikal ini merupakan kompleks polaritas yang akan
dipertahankan di dalam neuroblast,
PEMBELAHAN SEL PUNCA SECARA ASIMETRIK
Pembelahan sel punca secara asimetrik merupakan syarat bagi perkembangan organisme multiselular, Suatu organisme multiselular merupakan perpaduan berbagai tipe sel yang berbeda yang mempunyai peran
pada lokasi dan waktu tertentu ,
Tubuh manusia tersusun oleh lebih dari 100 triliun sel, yang terdiri dari sekitar 200 jenis sel yang berbeda fungsinya satu sama lain, Berbagai sel yang menyusun tubuh organisme multiselular berasal dari sel tunggal, yaitu zygote (sel punca totipoten), Zygote berkembang menjadi suatu organisme multiselular melalui proses pembelahan sel asimetrik, Sel punca terus melakukan pembelahan diri di sepanjang kehidupan organisme untuk
melengkapi pemenuhan berbagai sel terdiferensiasi,
Sel punca dewasa berpotensi membelah secara asimetrik menjadi satu sel punca dan satu sel terdiferensiasi, dalam rangka menjaga kedua populasi sel
dalam rasio yang tepat (homeostasis jaringan), maka Stem cell self-renewal atau sel pembaharuan diri mengacu pada pembelahan sel punca
yang hasilnya adalah sel anak yang mempertahankan semua sifat sel punca, termasuk kemampuan menghasilkan sel anak yang menjalani diferensiasi,kemampuan berproliferasi, kemampuan menjaga keadaan undifferentiated,
Kegagalan dalam menjaga jumlah sel punca pada proporsi yang tepat
memicu degenerasi jaringan/aging melalui berkurangnya jumlah dan aktivitas sel punca dan memicu tumorigenesis/hiperplasia jaringan melalui hiperproliferasi sel punca ,
disfungsi dan malfungsi sel punca sebagai pemicu penyakit akibat sel punca yang salah dalam menjaga homeostasis jaringan, proses diferensiasi yang berlebihan memicu adanya degenerasi jaringan karena kehabisan populasi sel punca sebaliknya pembaharuan diri pada sel punca secara berlebihan memicu adanya tumorigenesis,
SEL PUNCA KANKER (SPK)
Kegagalan dalam pembelahan asimetrik memicu terjadinya tumorigenesis. seperti bila terjadi mutasi pada GSC Drosophila jantan yang mengakibatkan gangguan dalam orientasi spindel mitotik dan centrosome terhadap hub
cell, Pada keadaan ini GSC di sekitar hub cell menjadi lebih banyak akibat pembelahan secara simetris, Karena keterbatasan permukaan sel tempat perlekatan hub-GSC, maka beberapa GSC keluar dari hub, tetapi keadaan
ini belum cukup untuk menginduksi terjadinya tumor, Proses tumorigenesis membutuhkan keadaan tambahan seperti perluasan niche sel punca
(faktor ekstrinsik) atau mutasi lain pada sel punca sehingga tidak lagi bergantung pada niche (faktor intrinsik),
Mutasi pada sel punca merupakan tahap inisiasi yang dapat memicu
tumorigenesis yang pada awalnya dapat saja bersifat dormant, yang bila digabungkan dengan faktor lingkungan (niche) yang mendukung akan
memicu progresi ke arah karsinogenesis,
pada penelitian neuroblast Drosophila adalah terjadinya sekelompok mutasi yang memicu hilangnya polaritas sel atau pembelahan asimetrik dari neuroblast, Adanya mutasi seperti pada gen miranda,lgl, dlg dan numb,
memicu neuroblast gagal membelah secara asimetrik sehingga membentuk tumor ganas dengan kemampuan proliferatif yang tinggi, invasif, memicu kematian,
Mutan dlg dan lgl memicu neuroblast membelah simetris sehingga kompleks basal dan kompleks apikal membelah secara setara menjadi dua sel anak, Sel anak yang seharusnya menjalani diferensiasi mengalami kekurangan faktor pemicu diferensiasi (karena miranda dan numb mengalami mutasi) sehingga gagal berdiferensiasi. Neuroblast Drosophila tidak bergantung
pada niche sel punca sehingga kegagalan pembelahan asimetrik memicu tumorigenesis,
Pada penelitian neuroblast Drosophila lain ditemukan bahwa multiple centrosomes dapat memicu tumorigenesis, Terjadinya multiple centrosomes diinduksi oleh ekspresi berlebihan kinase yang memicu amplifikasi
centrosome (SAK-Plk4). Neuroblast dengan centrosome yang teramplifikasi akan gagal mengorientasikan spindel mitotik pada aksis basal apikal dan memicu pembelahan yang simetris,
Proses tumorigenesis sebenarnya mirip dengan apa yang terjadi pada organogenesis dan biasanya suatu tumor terdiri dari berbagai sel yang berbeda secara fungsional dan fenotipnya , Keheterogenan sel tumor disebabkan oleh evolusi klonal yang dipicu instabilitas genetik dan atau berasal dari maturasi/diferensiasi stem-like cell yang dinamakan
sel punca kanker (SPK) atau tumor-initiating cell, Kedua mekanisme itu bekerja sama dalam menciptakan heterogenitas sel tumor,
SPK (tumorigenic undifferentiated cell) kemudian berkembang menjadi sel tumor yang terdiferensiasi secara fungsional dan fenotip mempunyai
kapasitas tumor-regenerating yang rendah atau bahkan tidak ada, Pada permulaan perkembangannya, SPK menjalani proses maturasi satu arah
menjadi tumor progenitor bahkan kemudian berdiferensiasi menjadi sel tumor (bukan-SPK), jadi, mengikuti suatu model hierarki,
secara (in vitro) bahwa ternyata bukan-SPK dan SPK dapat saling berkonversi dan bukan-SPK dapat menjalani dediferensiasi menjadi SPK
(plastisitas spontan), tetapi laju konversi spontan dari bukan-SPK menjadi SPK
kemungkinan sangat rendah dan pergerakan dediferensiasi lambat. Dalam keadaan tanpa gangguan, seperti tumor yang tidak diobati, maka proses dediferensiasi dari bukan-SPK menjadi SPK jarang terjadi,
Analog dengan plastisitas yang dimiliki sel punca normal, sifat plastisitas dari bukan-SPK kemungkinan terjadinya lebih merata dibawah keadaan terinduksi, seperti beriringan dengan pertumbuhan tumor di dalam tubuh, atau akibat
terapi in vivo atau akibat manipulasi eksperimental in vitro ,
Dalam perkembanganya , sel tumor mengalami hipoksia dan perubahan lingkungan mikro tempatnya berada, ini memicu penumpukan sitokin, kemokin, peningkatan infiltrasi berbagai sel inflamasi dan bermacam macam molekul bioaktif lain seperti TGFβ, interleukin (IL-1, IL-6 ) yang mungkin memicu
epithelial-mesenchymal transition (EMT). Semua keadaan itu dapat memicu dediferensiasi bukan-SPK, dan meningkatkan persentase SPK dalam tumor. Beberapa molekul onkogenik seperti hTERT ,Nanog, CD44, Twist, cukup mampu untuk memicu sel bukan tumor atau sel tumor menjalani pemrograman kembali menjadi stem like cancer cell,
Sebagai kelompok sel yang hanya mencakup sebagian kecil (<1%) dari total sel kanker maka populasi murni sel punca kanker hanya bisa didapatkan melalui sejumlah tahapan isolasi dan disagregasi berdasar sifat yang membedakan dengan sel kanker lain, Beberapa teknik isolasi SPK yang banyak dipakai ,antaralain :
1.. Identifikasi keberadaan molekul protein permukaan spesifik,
Secara morfologis, SPK tidak dapat dibedakan dengan sel kanker lain yang telah lebih berdiferensiasi. Pengenalan molekul protein permukaan (penanda) spesifik adalah cara mengisolasi SPK yang paling diandalkan,
Sejak adanya teori sel punca kanker, pengenalan sub-populasi sel kanker yang
mampu memicu aktivitas pembaharuan diri didasarkan pada pengenalan
molekul protein permukaan spesifik/Cluster of Differentiation (CD) yang dimilikinya. seperti : permukaan cancer stem cell dan hematopoietik stem cell pada leukemia mieloblastik akut mengekspresikan CD34, Molekul CD34 ini berperan dalam aktivitas homing sel punca, adhesi leukosit dan adhesinya di sumsum tulang, Molekul permukaan lain yang sering
ada pada permukaan SPK adalah CD133 (pada SPK kanker hati , kanker otak,
kanker kolorektal ) dan CD44 (pada SPK kanker kepala , kanker leher ,kanker payudara, kanker pankreas, kanker kolorektal )
SPK PADA TUMOR MANUSIA
SPK terdapat banyak pada tumor manusia dengan menggunakan cara
identifikasi yang biasanya dipakai pada sel punca normal, Sel punca kanker payudara (BCSC) manusia dapat diisolasi dengan cara side populationdan PKH26 dye retaining cell, juga dengan melihat penanda permukaan CD44+CD24-/lo dan diidentifikasi dengan uji aktivitas ALDH+
(aldehyde dehydrogenase)
Sel punca kanker ada pada tumor otak, khususnya pada glioblastoma
multiforme (GBM),
SPK pada glioblastoma multiforme permukaannya merupakan side populations (SP), mengandung CD44, mengandung molekul CD133, SSEA-1
(stage specific embryonic antigen-1), mengandung EGFR,
walaupun CD133 adalah molekul yang berhubungan dengan pola ekspresi gen sel punca pada glioblastoma multiforme , namun sel tumorigenik ada yang
mempunyai CD13 3+ maupun tidak (CD133- ),Kedua populasi sel itu mungkin asalnya berbeda,
pada BTSC (brain tumor stem cell) terdapat atau tidak ada side populationnya,
ini menunjukkan bahwa glioma maligna pada manusia bersifat heterogen
dan mengandung BTSC yang mampu menginisiasi berbagai sel dan memperbaharui diri dengan fenotip yang bermacam ragam,
Pada kanker colon juga terdapat adanya SPK dengan fenotip SP, yang dapat dilihat dengan penanda permukaan ABCB5,CD133 atau CD44 juga dapat diuji dengan Aldefluor assay (ALDH+) dan clonal analysis,
bahwa epitop AC133 yang spesifik pada SPK kolon ekspresinya akan
hilang pada diferensiasi, Selain itu, Stem-like cancer cell juga ada terdapat pada kanker ovarium, kanker ginjal, kanker prostat, kanker paru, kanker hepar, kanker pankreas dan lain-lain, Keberadaan penanda permukaan spesifik
pada berbagai SPK yang telah diuraikan di atas dapat dipakai sebagai prognosis kekambuhan kanker, Sel punca kanker sebagai target pengobatan
sekarang ini kebanyakan pengobatan anti kanker menjadikan sel kanker terdiferensiasi sebagai targetnya, dan sayangnya tidak efektif terhadap
sel kanker undifferentiated (SPK) yang kebanyakan tidak berproliferasi,
sel SPK ini resisten terhadap imunoterapi, kemoterapi, radiasi bahkan menunjukkan kemampuan untuk bermetastasis,
banyak pengobatan anti kanker yang malahan memperbanyak SPK. ini kemungkinan disebabkan karena pengobatan itu menginduksi dediferensiasi bukan-SPK menjadi SPK, tampak bahwa SPK dan bukan-SPK mempunyai pengaturan timbal balik secara dekat, saling melindungi dan mengaktivasi ,
2 .Pembentukan sphere
Sphere adalah sekelompok sel yang membentuk suatu kesatuan dengan struktur bulat dan tidak menempel pada dasar cawan kultur, Sphere akan terbentuk dalam populasi sel yang mengandung SPK,Pembentukan sphere mendasari cara isolasi SPK berdasarkan kemampuannya dalam membentuk sphere, oleh Karena sphere dibentuk oleh sel progenitor kanker dan SPK, maka jumlah sel yang terdapat dalam sphere tidak dapat dipakai untuk menghitung kuantitas SPK secara akurat, Pembentukan sphere hanya dapat dipakai sebagai bukti keberadaan SPK,
3. Side Population
aktivitas ATP-Binding Cassette (ABC) transporter yang dimiliki oleh SPK memicu SPK resistan terhadap banyak obat kemoterapi ,
Melalui aktivitas ABC transporter, SPK dapat melakukan efluk bermacam macam senyawa yang bersifat beracun dan membahayakan kehidupan sel
dengan sangat cepat. Berdasarkan potensi ini maka salah satu cara isolasi dan identifikasi SPK yaitu dengan mengenali side population, Side population adalah populasi minoritas sel yang menunjukkan fluoresensi minimal ketika sel diwarnai dengan senyawa pewarna DNA, seperti Hoechst 33342, Fluoresensi akibat Hoechst 33342 disebabkan oleh ikatan senyawa pewarna itu dengan area pada rantai DNA yang banyak mengandung pasangan basa A-T. Efluk Hoechst 33342 merupakan hasil aktivitas transpor yang dimediasi oleh ABC transporter dari protein Multidrug Resistance (MDR).
Banyaknya senyawa Hoechst 33342 yang mengalami efluks dianggap menandakan adanya keprimitifan sel, sehingga sel yang tidak dapat diwarnai dengan Hoechst 33342 adalah sel yang lebih primitif dan mempunyai aktivitas ABC transporter yang lebih tinggi dibandingkan sel lainnya, Jadi side
population merupakan populasi sel yang masih primitif dan mengekspresikan banyak molekul petanda sel punca. cara ini merupakan cara pilihan untuk melakukan isolasi dan identifikasi SPK, terutama jika molekul protein permukaan spesifik yang dimiliki SPK yang diinginkan belum diketahui,
FOTO GAMBAR 188 . Pembelahan sel punca secara asimetrik
diatur oleh fate determinants intrinsik. Fate deter�minants yang berbeda, yaitu faktor untuk pembaha�ruan diri (hijau) dan faktor pemicu diferensiasi
(merah), bergerak ke dua kutub (terpolarisasikan)
pada pembelahan sel punca, kemudian berada pada
dua sel anak yang berbeda
FOTO GAMBAR 288 . Pembelahan sel punca secara asimetrik
yang ditentukan oleh stem cell niche (tanda bintang
merah dan panah). Kedua sel anak akan ditempatkan
dalam lingkungan seluler tertentu, di dalam dan di luar
stem cell niche.