vaksin segala jenis kanker
ilmuwan dari Tel Aviv University baru baru ini telah selesai mengumumkan keberhasilanya dalam menemukan molekul yang dinamakan MUC1,MUc1 merupakan molekul yang umumnya banyak berada di dasar dinding sel kanker , molekul ini mampu membantu mendeteksi tumor dalam tubuh juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh ,ini merupakan terobosan baru dalam pengobatan penyakit kanker,95 persen jenis kanker yang diderita kebanyakan manusia di dunia sekarang ini mempunyai MUC1 dalam dinding selnya, molekul ini menimbulkan respon dari sistem kekebalan manusia dan secara alamiah akan mengikis sel kanker dalam tubuh, MUC1 sebagai media penangkal kanker apabila penyakit kanker ini sejak dini telah terdeteksi,Sel kanker pada umumnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia oleh sebab pada umumnya manusia lalai menjaga sistem kekebalan tubuh, bakteri, tumor dan virus dari luar tubuh menyerang tubuh manusia disaat
kondisi tubuh sedang melemah,sejak ditemukanya MUC1 ini, maka perusahaan produsen obat obatan VaxilBiotheraputics , .memproduksi obat dalam bentuk vaksin walaupun penemuan MUC1 ini belum sangat sempurna , maka pihak perusahaan dengan dibantu
peneliti dari Tel Aviv University saat ini masih melanjutkan perkembanganya, namun kemungkinan dalam pengembanganya akan membutuhkan waktu paling cepat 6 tahun lamanya, pemberian MUC1 ini hanya diperuntukan untuk para penderita kanker saja,dan tidak boleh diberikan kepada orang sehat hanya demi keinginan meningkatkan sistem kekebalan tubuh ,pemakaian MUC1 cukup beresiko, oleh karena MUC1 adalah molekul yang mampu mengaktifkan pertumbuhan tumor dan sesudah MUC1 memperoleh vaksinasi, maka kemampuannya menumbuhkan tumor menjadi berkurang,di Hadassah Medical Centre , Jerusalem,Vaksin ini sudah diujicobakan kepada penderita myeloma atau sel kanker limfosit B yang berasal dari tikus, dari 10 penderita yang sebelumnya mengikuti program terapi, 7 diantaranya berhenti terapi sebab telah memiliki sistem kekebalan tubuh ,bahkan 4 dari 7 pasien dinyatakan sembuh total dari penyakit myeloma kanker darah,
perusahaan Cancer Research UK , Inggris, yang akan bekerjasama dengan peneliti tersebut guna mengembangkan MUC1, tetapi Dr Kat Arney, Science Information Manager di Cancer Research UK mengungkapkan bahwa meski MUC1 berhasil menyembuhkan 4 dari 10 penderita penyakit myeloma, tetapi masih terlalu dini untuk diproduksi masih diperlukan percobaan dan penelitian final.
organ reproduksi wanita terdiri atas indung telur dan rahim, bagian terbawah rahim dinamakan leher rahim serviks, berkaitan langsung dengan vagina,organ reproduksi wanita rawan akan keganasan penyakit, serviks, payudara, indung telur,
penyakit ganas kerap tidak memiliki gejala, bila merasakan gejala, umumnya sudah terlambat , bila seseorang wanita terdiagnosa kanker serviks, umumnya sudah pada stadium 4 dimana organ yang terkena sudah meluas, harapan kesembuhan mengecil , infeksi virus HPV tidak menimbulkan tanda gejala sebab sel-sel yang diserang di bagian leher rahim, Virus HPV akan mengikat protein protein di sel yang akan melenyapkan virus, pencegahan primer yang teraawal dari kanker serviks yaitu dengan vaksinasi HPV dan pola gaya hidup sehat ,Kanker serviks hasil karya Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 45 dan 31 yang ditularkan melalui kelamin, lebih dari 100 tipe HPV teridentifikasi dan tidak berbahaya,perkembangan penyakit Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16, 18, 45 dan 31 yang lama, 10 hingga 20 tahun, sehingga dibutuhkan deteksi dini guna menemukan kanker pada stadium awal melalui IVA (inspeksi visual asam asetat) atau pap smear , seseorang diberi suntikan vaksin, tubuh merespons, tubuh membentuk antibodi, antibodi selanjutnya menolak HPV risiko tinggi , vaksinasi dilakukan 3 kali, penyuntikan kedua berselang 2 bulan sejak vaksin pertama disuntikkan, vaksinasi ketiga disuntikkan pada bulan ke 6,walaupun HPV dikarenakan virus, tetapi bagian yang terinfeksi adalah permukaan kulit atau epitel kulit maka bvirus ini tidak mampu dijangkau oleh sistem kekebalan tubuh alamiah, oleh sebab itu perlu melakukan vaksinasi, skrining disarankan bagi wanita yang berusia 35 hingga 50 tahun, di negara negara maju, anak wanita usia 10 tahun sudah divaksin HPV, dengan mempertimbangkan bahwa , wanita memulai melakukan hubungan usia 15 tahun keatas, Vaksin menambah kemampuan sistem imun tubuh guna menyapu virus saat masuk ke dalam tubuh sebelum infeksi terjadi,
wanita yang telah divaksinasi masih harus dilakukan skrining pap smear secara teratur untuk masalah kanker serviks, sebabnya
- tidak memperoleh dosis vaksin yang sesuai dengan tingkat kondisi masing masing tubuh manusia yang berbeda beda ,apalagi bila wanita telah lebih dulu terinfeksi tipe HPV sebelum terkena vaksin,
- vaksin tidak mampu melindungi semua jenis HPV penyebab kanker serviks,
vaksin
Dr.Patrick Hwu dari M.D Anderson Cancer Center, Universitas Texas, AS dan
Dr Len Lichtenfield dari American Cancer Society mengungkapkan bahwa
sebelumnya telah dikenal terapi pengobatan penyakit kanker yaitu operasi, kemoterapi, dan radiasi, setelah 30 tahun penelitian maka dunia kedokteran akhirnya menawarkan cara lain metode pengobatan guna menangani kanker, yaitu imun sebagai vaksin kanker , vaksin ini akan berupaya semaksimal mungkin agar sel kanker tidak menjadi ganas dalam jangka waktu setahun sebab sebelumnya tingkat keberhasilan sebuah terapi menambah masa ketahanan tubuh pasien hanya dalam beberapa minggu ,vaksin ini menunjukkan keefektifanya dalam beberapa minggu ,pada sebuah uji kemampuan mengatasi penyakit tumor neuroblastoma , penyakit kanker prostat, penyakit kulit melanoma,
yang sering menyerang anak-anak,
berbeda dengan penyakit yang dikarenakan oleh virus, seperti polio atau flu ,yang mudah diketahui oleh imun sebab polio atau flu memiliki bentuk berbeda dari sel manusia, untuk mengatasi kanker terkendala sistem imun yang tidak mampu mengenali sel kanker sebagai musuh,sebab sel kanker berasal dari sel dalam tubuh sendiri sehingga sistem imun tak mampu membedakan sel yang normal dengan sel kanker,
di dalam proses uji klinis vaksin kanker ini para peneliti mengambil zat inti dari sel kanker kemudian menggantinya dengan zat yang telah dikenali sebagai benda asing oleh sistem imun,
peneliti menggunakan protein kerang pada penelitian kanker getah bening atau limfoma,peneliti berupaya mengusahakan agar sistem imun mampu menyapu sel jahat, dengan cara menambah sesuatu yang menyebabkan sel imun menganggap sesuatu ini perlu dibasmi
HPV singkatan dari human papilloma virus ,yaitu merupakan virus yang mampu menular dari satu ke lainya melalui hubungan seksual, pada umumnya virus ini tidak memperlihatkan tanda bagi pengidapnya, HPV diketahui sebagai penyebab utama munculnya kanker serviks, sehingga perlu diketahui beberapa fakta lainnya tentang HPV yaitu HPV yang menyerang umumnya ditemukan pada pasangan suami istri yang aktif melakukan hubungan seks secara tidak sehat. terdapatnya beberapa jenis vaksin yang mampu mengobati HPV, dengan penggunaan dosis efektif yang diberikan kepada anak perempuan maupun laki yang berumur 11 sampai 12 tahun,lalu pria pada umur 21 tahun dan wanita pada usia 26 tahun , vaksin ini seharga USD 360 dengandosis tepat vaksin HPV 3 kali sebelum melakukan hubungan seksual. walaupun HPV merupakan penyebab kanker serviks,tetapi pria juga dapat tertular virus ini bila melakukan oral seks atau berhubungan seks, namun pada umumnya sebelumnya manusia tidak menyadari dan merasakan bahwa mereka telah terserang HPV,pada wanita yang tertular HPV mengakibatkan mengidap kanker serviks, sedangkan pada pria yang telah tertular HPV akan mengidap kanker kerongkongan, penis dan anus.
Vaksin human papillomavirus (HPV) juga mampu mencegah munculnya kutil kelamin di alat kelamin hingga 4: tahun melawan berbagai tipe kutil juga papillomatos atau tumor di saluran pernapasan , lebih dari 100 tipe HPV, hanya beberapa yang menyebabkan kanker, sementara pertumbuhan serviks skala rendah dan kutil di area organ vutal wanita setiap tahunnya dialami lebih dari 30 juta wanita di dunia, ini merupakan hasil penelitian
tentang vaksin HPV pada 17.622 relawan wanita di 24 negara, relawan wanita usia 16 hingga 26 tahun memperoleh vaksin selama 6 bulan,
Vaksinasi meningitis
Vaksin meningitis merupakan vaksin yang bermanfaat guna mencegah risiko tertular penyakit meningitis meningokokus, meningitis meningokokus adalah infeksi yang terjadi pada sumsum tulang belakang dan selaput otak juga keracunan darah,meningitis disebabkan oleh bakteri ini memiliki potensi mematikan,meningitis meningokukus dikarenakan adanya 5 tipe bakteri W-135 dan A,B,C,Y, penularannya melalui ludah yang menempel di mukosa kemudian masuk ke peredaran darah dan selaput otak,
daerah endemik meningitis meningokokus antara lain Amerika Latin, Selandia Baru,Afrika, Amerika Utara, tanda gejala meningitis yaitu hilang kesadaran , kejang-kejang, pusing , leher kaku, kulit kemerahan, pada mulanya penyakit ini hanya memiliki gejala ringan seperti flu namun berubah jadi penyakit berbahaya,enzim yang menjadi katalisator memproduksi vaksin Meningitis terdapat kandungan babi, namun dalam proses akhir pembuatan vaksi tidak terdapat kandungan minyak babi,
VAKSIN DNA
Edward Jenner pada tahun 1796 pertama kali menemukan vaksin virus cacar. Sejak saat itu pembuatan vaksin sudah berkembang untuk mencegah
penyakit infeksi ,Vaksin konvensional generasi pertama yaitu vaksin yang
mengandung mikroorganisme hidup yang sudah dilemahkan,Vaksin generasi pertama seringkali dapat bermutasi kembali menjadi virulen sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan, jenis vaksin yang dilemahkan ini tidak disarankan diberikan kepada penderita yang mengalami sistem kekebalan tubuh okompromais, vaksin generasi kedua yaitu vaksin yang mengandung mikroorganisme yang dimatikan, vaksin mengandung mikroorganisme yang dimatikan memakai zat kimia formalin atau fenol, namun sering tidak menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh ,vaksin generasi yang ketiga yaitu vaksin rekombinan sub unit yang mengandung fragmen antigenik dari suatu mikroorganisme yang merangsang tanggapan sistem kekebalan tubuh, Vaksin sub unit dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk mendapat fragmen
antigenik dari mikroorganisme, contoh, vaksin hepatitis B mengandung bagian protein selubung dari virus hepatitis B yang diproduksi melalui rekayasa
genetika, oleh sel ragi. Vaksin rekombinan lebih aman dibandingkan dengan vaksin yang mengandung seluruh sel virus, karena fragmen antigenik yang ada dalam vaksin rekombinan tidak mampu bereproduksi dalam tubuh penerima, vaksin rekombinan juga tidak memicu efek samping,namun ternyata hanya dapat
menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral dan tidak dapat menimbulkan tanggapan sistem kekebalan tubuh seluler ,
vaksin generasi yang keempat yaitu Vaksin DNA Transfer DNA plasmid secara
langsung ke dalam jaringan mencit tanpa sistem penghantaran khusus
sudah berhasil dilakukan pertama kali pada tahun 1990 DNA plamid yang disuntikkan secara intramuskular ke dalam tubuh mencit itu,ternyata dapat menghasilkan protein yang dikode oleh sekuen DNA yang ada dalam DNA plamid itu di dalam jaringan mencit, bahwa DNA dapat dimasuk masukkan langsung secara in vivo untuk menghasilkan protein yang diinginkan sesuai dengan sekuen DNA yang mengkode ekspresi protein itu , metode transfer DNA secara in vivo dapat diterapkan untuk vaksinasi dengan DNA atau terapi gen ,
imunisasi dengan DNA dapat menghasilkan protein asing atau antigen
yang dapat memicu tanggapan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah penyakit infeksi binatang percobaan dari Human immunodeficiency virus (HIV) , virus inluenza,virus Ebola , malaria, Mycobacterium tuberculosis
untuk meningkatkan sistem imun terhadap sel-sel tumor ,
beberapa uji klinik pemakaian vaksin DNA pada pasien sudah dilakukan terhadap
penyakit West Nile virus (WMV), SARS corona virus, infeksi malaria, virus hepatitis B , HIV,virus dengue, cytomegalovirus, virus Ebola, virus influenza, avian influenza viruses,
Struktur dan elemen genetik dari suatu vaksin DNA terdiri dari dua unit utama yaitu
unit propagasi plasmid yang berfungsi sebagai pengendali replikasi dan perbanyakan plasmid DNA secara in vitro dalam sel bakteri, sesuai dengan jumlah dan volume yang diinginkan pada saat diproduksi.
unit yang terdiri dari fragmen DNA yang mengandung gen vaksin yang sudah
dikloning ke dalam plasmid DNA, dimana gen vaksin ini diharapkan mengekspresi protein asing di dalam sel hospes tubuh manusia. Elemen genetik dari vaksin DNA , Plasmid vaksin DNA memiliki unit propagasi yang berfungsi untuk
multiplikasinya dalam sel mikroba sebagai hospesnya yang terdiri dari fragmen DNA untuk replikasi dan marka seleksi, Produksi vaksin DNA secara in vitro biasanya memakai bakteri Escherichia coli, Plasmid DNA ditransformasi ke dalam sel bakteri, kemudian diseleksi sel transforman Escherichia coli yang mengandung
plasmid DNA, Klon Escherichia coli yang membawa plasmid DNA ini kemudian dibiakkan dalam media yang sesuai dalam skala industri, kemudian plasmid DNA diisolasi, dimurnikan dan diformulasi menjadi vaksin DNA, Sesudah vaksin DNA disuntikkan ke dalam tubuh maka unit sintesis vaksin akan bekerja di dalam sel
hospes atau sel manusia. unit sistesis vaksin ini terdiri dari promotor, intron, sekuen DNA signal, gen vaksin yang mengkode protein atau antigen dari mikroba patogen dan transkripsional terminator (poly-A), dan im mune stimulatory sequences (ISS) , Ekspresi dari protein asing atau antigen dalam sel hospes yang dikode oleh gen vaksin, dimulai oleh promotor dan diakhiri oleh terminator
(poly-A). Untuk meningkatkan potensi kemampuan vaksin DNA, biasanya dalam
plasmid DNA ditambahkan ISS, yaitu nukleotida heksamer yang mampu
berinteraksi dengan reseptor dan meningkatkan sifat imonogenisitas dari vaksin DNA , Mekanisme Aksi Vaksin DNA Mekanisme vaksin DNA dalam merangsang sistem kekebalan tubuh adalah sesudah plasmid DNA disuntikkan ke dalam jaringan maka plasmid DNA akan bereplikasi secara otonom dan menghasilkan protein asing atau antigen yang dikode oleh gen vaksin, Antigen ini langsung dapat memicu sel B yang kemudian bisa menghasilkan antibodi terhadap
entigen atau protein asing yang dikode oleh plasmid DNA. Sel yang mengandung antigen asing itu kemudian bisa berkarakter sebagai sel penyaji antigen yang kemudian dapat melalui jalur-jalur tertentu, baik melalui jalur MHC II pada sel CD4+T, atau jalur major histocompatibility complex (MHC) I pada sel CD8+T sehingga mengalami proses yang berbeda dalam merangsang sistem kekebalan tubuh, Protein asing juga dapat langsung masuk ke dalam suatu sel penyaji lainnya contohnya sel dendritik, sehingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh selular juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh humoral , Karena proses pembentukan antigen oleh sel hospes sesudah vaksinasi DNA mirip
produksi antigen pada saat terinfeksi dengan mikroorganisme secara alami, maka
tanggapan sistem kekebalan tubuh yang diinduksi oleh mikroorganisme patogen,
sama dengan tanggapan sistem kekebalan tubuh yang terjadi akibat vaksinasi DNA ,
vaksin konvensional tidak mampu merangsang respon sistem kekebalan tubuh selular, efektifitas vaksin konvensional tergantung pada terbentuknya antibodi dalam mencegah penyakit infeksi.
. Vaksin DNA dapat merangsang sistem kekebalan tubuh selular melalui pengaktifan sel T (cell-mediated response immune), dan dapat merangsang tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral melalui pembentukan antibodi,
sehingga dapat memberikan kekebalan terhadap mikroba patogen intraselular, contohnya melalui efek sitotoksik, terhadap Mycobacterium tuberculosis,
virus, parasit, atau sel kanker melalui sel T pembunuh ,
keuntungan vaksin DNA adalah:
Vaksin DNA dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh tubuh terhadap virus dan bakteri dalam waktu yang sangat lama, Sekuen DNA dapat diubah dengan mudah dalam laboratorium, sehingga vaksin DNA dapat disesuaikan dengan perubahan mikroorganisme patogen, DNA sangat stabil, tahan terhadap perubahan suhu sehingga lebih mudah untuk disimpan dan disebarkan,
Plasmid DNA mudah diproduksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat dibandingkan dengan vaksin konvensional, DNA Dapat direkayasa dari gabungan beberapa plasmid DNA yang memiliki spektrum luas untuk beberapa epitop antigen, DNA tidak memerlukan perlakukan khusus terhadap mikroba patogen selama proses produksi, Vaksin DNA termasuk vaksin yang aman jika dipakai pada manusia ,
efek yang tidak diinginkan jika vaksin DNA dipakai pada manusia, antara lain:
Kekhawatiran terjadinya induksi reaksi autosistem kekebalan tubuh terhadap vaksinasi DNA yang memicu terbentuknya antibodi anti-DNA tidak
terbukti selama uji klinik dengan vaksin DNA ,
kekhawatiran bahwa DNA asing dapat terintegrasi ke dalam kromosom
hospes sehingga memicu gen yang tidak terkendali yang memicu terbentuknya sel kanker. namun tidak perlu dikhawatirkan karena dalam beberapa uji pada hewan percobaan, integrasi vaksin DNA ke dalam kromosom hospes masih jauh
lebih rendah dibandingkan mutasi spontan yang terjadi di alam ,
Cara penghantaran vaksin DNA yang dilakukan adalah dengan cara penyuntikan, Namun beberapa cara penghantaran lain juga dikembangkan ,antaralain :
1.teknik elekroporasi, dimana teknik ini memakai arus listrik dengan berbagai voltase sesudah penyuntikan vaksin DNA untuk meningkatkan pasokan DNA ke
dalam sel hospes. Elektroporasi dapat meningkatkan permiabilitas membran jaringan sel hospes, sehingga DNA lebih mudah masuk ke dalam sel, Teknik elektroporasi ini sudah berhasil dilakukan pada hewan percobaan , Namun
epektroporasi ini masih perlu diteliti lebih lanjut keamanannya jika akan dilakukan pada manusia,
2. particle-mediated epidermal delivery (PMED), sudah dilakukan untuk vaksin DNA hepatitis B dan vaksin DNA influenza , Penghantaran vaksin DNA tanpa jarum sudah dipakai dalam beberapa uji klinik vaksin DNA antara lain uji kilink vaksin DNA terhadap HIV memakai needle-free device Biojector yang dapat meningkatkan tanggapan sistem kekebalan tubuh selular lebih dari 78%
subjek uji klinik dan dipakai juga pada uji klinik fase I vaksin DNA untuk virus Ebola ,
faktor untuk meningkatkan potensi vaksin DNA dan meningkatkan tanggapan sistem kekebalan tubuh adalah dengan formulasi dan ajuvan,
Beberapa jenis ajuvan yang dipakai untuk vaksin DNA, antara lain:
Vaxfectin sistem penghantaran dan ajuvan untuk vaksin DNA. Vaxfectin ini merupakan cationic lipid- based adjuvant yang memiliki muatan positif yang akan terikat dengan DNA yang bermuatan negatif, Vaksin DNA yang diformulasi dengan Vaxfectin mampu meningkatkan tanggapan sistem kekebalan tubuh humoral yang bertahan lama pada binatang percobaan , Pada uji yang dilakukan terhadap manusia, vaksin DNA untuk virus influenza (H5N1), yang diformulasi dengan Vaxfectin terbukti aman dan dapat merangsang pembentukan antibodi terhadap H5 pada pasien,
poly-lactide coglycolide (PLG) Poloxamers, merupakan nonionic
block copolymers apabila dikombinasikan dengan surfaktan kationik akan
membentuk nanopartikel yang dapat bertindak sebagai pembawa dan sekaligus ajuvan untuk vaksin DNA cytomegalovirus (CMV). Dalam uji tahap I memperlihatkan bahwa terjadi tanggapan sistem kekebalan tubuh selular yang baik pada pasien yang divaksinasi,
sampai saat ini vaksin DNA untuk manusia belum ada yang disetujui dan masih dalam tahap uji klinik, namun beberapa vaksin DNA untuk hewan sudah disetujui
pemakaiannya, seperti
vaksin DNA untuk mengobati kanker kulit (melanoma) pada anjing, disetujui
pemakaiannya pada tahun 2007 oleh USDA,
vaksin DNA untuk melindungi ikan salmon dari infeksi hematopoietic necrosis virus, dimana virus ini memicu kematian ikan salmon. Vaksin DNA ini
dikembangkan oleh Aqua Health, Novartis, Canada sudah disetujui
peredarannya pada tahun 2005,
vaksin DNA untuk mencegah penyakit West Nile virus (WNV) yaitu mosquito-borne virus yang memicu ensefalitis dan kematian pada kuda. Vaksin DNA West Nile virus dikembangkan oleh Fort Dodge Laboratories disetujui peredarannya oleh U.S Department of Agriculture (USDA) pada tahun 2005,