ilmu bedah
APENDISITIS
apendisitis akut yaitu infeksi terjadi di umbai cacing penyebab nflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab karena bedah abdomen darurat ,
apendisitis jika ringan akan sembuh tanpa pengobatan , namun kebanyakan memerlukan laparotomi dengan membuang umbai cacing yang terinfeksi. jik tidak diatasi akan memicu kematian ,sebab peritonitis dan shock saat umbai cacing yang terinfeksi hancur ,
apendisitis sebagai peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). infeksi ini dapat memicu nanah . jika infeksi parah, usus buntu bisa pecah. usus buntu sebagai saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). usus buntu sebesar kelingking tangan ada terletak di perut kanan bawah. dengan struktur seperti bagian usus lainnya , lendirnya mengandung kelenjar yang mengalirkan lendir,
apendisitis dibagi menjadi 2 antaralain :
1.apendisitis kronis, dibagi atas: apendisitis kronis fokalis atau parsial, sesudah sembuh akan timbul striktur lokal. apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring pada usia tua.
2.apendisitis akut, dibagi atas: segmentalis apendisitis akut fokalis yaitu sesudah sembuh akan timbul striktur lokal. appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah.
anatomi dan fisiologi appendiks yaitu organ yang kecil dan vestigial organ yang tidak berfungsi yang ada sepertiga jari,
posisi apendiks laterosekal: di lateral kolon asendens di area inguinal: membelok ke arah di dinding abdomen , pelvis minor,
appendiks ada pada area mc. burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan sias kanan dengan pusat,
appendiks ada di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. pada pertemuan ketiga taenia yaitu: posterior, taenia anterior dan medial ,
ukuran dan isi apendiks:
isi 0,1 cc, cairan bersifat basa mengandung amilase dan musin, panjang apendiks 6 – 9 cm. lebar 0,3 – 0,7 cm.
apendisitis akut disebabkan infeksi bakteri atau obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. obstruksi pada lumen apendiks ini disebabkan cancer primer striktur, adanya timbunan tinja yang keras ( fekalit),fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid, hipeplasia jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh,
apendiks terinflamasi mengalami edema akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) , proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, memicu nyeri abdomen atas atau menyebar terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen,
gejala apendisitis yaitu demam, mual, muntah , nyeri dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar di perut kanan bagian bawah, mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. bila dokter menekan area ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah , pada orang tua dan wanita hamil, nyeri tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa, pada bayi dan anak-anak, nyeri menyeluruh di semua bagian perut,
jika usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa parah bisa menyebabkan syok
diagnosa pada apendisitis didasarkan atas pemeriksaan laboratorium , anamnese ,
lemah dan kurang nafsu makan, nyeri mula-mula di epigastrium (nyeri viseral) kemudian menjalar ke perut kanan bawah. muntah oleh karena nyeri viseral. panas karena kuman ada di dinding usus,
bila sudah terjadi perforasi, nyeri akan terjadi pada seluruh perut, terutama pada daerah titik mc. burney. jika sudah infiltrat, lokal infeksi juga terjadi jika orang dapat menahan sakit, seperti ada tumor di titik mc. burney.
pemeriksaan urine untuk melihat apa ada infeksi pada ginjal,
pemeriksaan radiologi bukan untuk diagnosa apendisitis akut, kecuali jika terjadi peritonitis, namun kadang ditemukan adanya sedikit fluid level disebabkan karena adanya cairan dan udara , ada fecolit (sumbatan). pada perforasi ada udara bebas dalam diafragma,
pada pemeriksaan rektal toucher akan teraba benjolan dan pasien merasa nyeri di area prolitotomi,
leukosit meningkat sebagai respon fisiologis untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme ,
pada apendisitis akut dan perforasi akan terjadi lekositosis , hb (hemoglobin) terlihat normal. laju endap darah meningkat saat apendisitis infiltrat.
pembedahan dilaksanakan jika diagnosa apendisitis sudah dilakukan , antibiotik dan cairan iv diberikan sampai pembedahan berlangsung ,
analgesik diberikan sesudah diagnosa dilakukan , apendektomi atau pembedahan untuk mengangkat apendiks dilakukan untuk mencegah resiko perforasi,
setelah pemberian anastesi umum atau spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan laparoskopi maka dapat dilakukan apendektomi,
prosedur asuhan keperawatan ,antaralain:
menjelaskan identitas pasien seperti pekerjaan, pendapatan, alamat, nomor register.,identitas penanggung riwayat kesehatan sekarang, nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
nyeri/kenyamanan nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik mc. burney, meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam. nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan/posisi duduk tegak.
keamanan demam, biasanya rendah.
data psikologis klien nampak gelisah.
ada perubahan denyut nadi dan pernapasan.
ada perasaan takut.
penampilan gelisah,
keluhan nyeri di sekitar epigastrium menjalar ke perut kanan bawah. keluhan nyeri perut kanan bawah mungkin beberapa jam kemudian sesudah nyeri di pusat atau di epigastrium dirasakan ,
sifat keluhan nyeri dirasakan terus-menerus, dapat hilang atau timbul nyeri dalam waktu yang lama. keluhan yang menyertai biasanya pasien merasa mual dan muntah, panas. riwayat kesehatan masa lalu yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien sekarang pemeriksaan fisik keadaan umum klien tampak sakit ringan sedang berat,
berat badan sebagai indicator untuk menentukan pemberian obat,
sirkulasi : mungkin takikardia,
respirasi : takipnoe, pernapasan dangkal,
aktivitas/istirahat : malaise,
eliminasi konstipasi pada perawatan awal, diare kadang-kadang. distensi abdomen, nyeri tekan/nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau tidak ada bising usus.
diagnosa :
nutrisi kurang dari kebutuhan berkaitan dengan intake menurun,
defisit perawatan diri berkaitan dengan kelemahan yang dirasakan,
berkurangnya volume cairan berkaitan dengan munculnya mual dan muntah,
munculnya infeksi berkaitan dengan tidak adanya pertahanan tubuh,
nyeri berkaitan dengan distensi jaringan intestinal,
intervensi keperawatan:
rasional : merupakan indicator secara dini tentang hypovolemia,
intervensi : monitor tanda-tanda vital,
tujuan dan intervensi disesuaikan dengan diagnosa dan prioritas masalah keperawatan,
kekurangan volume cairan berkaitan dengan rasa mual , muntah, diare. distensi abdomen. tegang. nafsu makan berkurang. ada rasa mual dan muntah. tujuan perawatan yaitu untuk mempertahankan keseimbangan volume cairan agar tidak diare mual dan muntah.
monitor intake dan out put dan konsentrasi urine.
rasional : menurunnya out put dan konsentrasi urine akan meningkatkan kepekaan endapan sebagai salah satu tanda adanya dehidrasi ,
beri cairan sedikit demi sedikit tapi sering untuk mencegah dehidrasi,
infeksi berkaitan dengan tidak adanya pertahanan tubuh, dengan gejala : suhu tubuh naik, frekuensi pernapasan tinggi, distensi abdomen. nyeri tekan daerah titik mc. burney leuco > 10.000/mm3 tujuan : tidak akan terjadi infeksi dengan kriteria : tidak ada tanda-tanda infeksi post operatif ( tidak kemerahan).
intervensi : bersihkan area operasi dari beberapa organisme yang mungkin ada ,
rasional : pengukuran dengan arah yang berlawanan tumbuhnya rambut akan mencapai ke dasar rambut, sehingga benar-benar bersih dapat terhindar dari pertumbuhan mikro organisme.
beri obat pencahar sehari sebelum operasi dan dengan melakukan klisma.
obat pencahar merangsang peristaltic usus sehingga BAB dapat lancar. klisma dapat merangsang peristaltic yang lebih tinggi, sehingga mengakibatkan ruptura apendiks.
gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi jaringan intestinal, ditandai dengan : pernapasan tachipnea. sirkulasi tachicardia. sakit di daerah epigastrum menjalar ke daerah mc. burney gelisah. klien mengeluh rasa sakit pada perut bagian kanan bawah.
tujuan : rasa nyeri akan teratasi dengan kriteria : pernapasan normal. sirkulasi normal.
lakukan gate control., dengan gate control saraf yang berdiameter besar merangsang saraf yang berdiameter kecil sehingga rangsangan nyeri tidak diteruskan ke hypothalamus.
beri analgetik. sebagai profilaksis untuk menghilangkan rasa nyeri ,
disukusikan kebersihan insisi yang meliputi pergantian verband, pembatasan mandi, dan penyembuhan latihan mau bekerja sama melalui teraupeutik mempercepat proses penyembuhan,
timbang berat badan sesuai indikasi untuk mengawasi keefektifan secara diet.
BATU SALURAN KEMIH
batu di dalam saluran kemih atau kalkulus uriner yaitu massa keras yang terbentuk di sepanjang saluran kemih menyebabkan infeksi ,nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih ,
penyebab batu di dalam saluran kemih seperti kurang minum, gangguan metabolisme,
batu di dalam saluran kemih terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) atau di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). proses pembentukan batu ini dinamakan urolitiasis (nefrolitiasis, litiasis renalis)
batu yang kecil tidak memicu gejala , batu di saluran kemih sebelah bawah menghambat buang air kecil, batu di saluran kemih sebelah atas memicu kolik,
batu yang menyumbat tubulus renalis, ureter maupun pelvis renalis memicu nyeri punggung atau kolik renalis di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut juga area kemaluan dan paha sebelah dalam,
gejala nya yaitu darah di dalam urin , sering buang air kecil terutama ketika batu melewati ureter, mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil ,
urin pada pemeriksaan mikroskopis nampak banyak eritrosit dan leukosit,
batu di dalam saluran kemih memicu infeksi saluran kemih, bila batu menyumbat aliran kemih, bakteri terperangkap di dalam urin yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi ,
bila penyumbatan berlangsung lama, urin akan mengalir kembali ke saluran di dalam ginjal, mengakibatkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan kerusakan ginjal ,
batu yang tidak memicu gejala, akan diketahui secara tidak sengaja saat pemeriksaan analisa urin rutin (urinalisis),
batu yang memicu nyeri didiagnosa berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan , analisa urin mikroskopik dapat menunjukkan adanya kristal batu yang kecil , darah, atau nanah , tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali bila nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. pemeriksaan pengumpulan urin 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai asam urat,kadar kalsium, sistin, dan bahan lainnya yang memicu terjadinya batu,
batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, ESWL). pecahan batu dibuang dalam urin,
minum banyak air minum mampu membantu membuang batu
batu kecil yang tidak memicu gejala penyumbatan atau infeksi, tidak perlu diobati
kolik diobati dengan injeksi spasmolitik : atropin 0.5 - 1 mg i.m untuk dewasa. jika ada infeksi maka diberikan antibiotik : kotrimoksazol 2 x 2 tablet atau amoksisilin 500 mg peroral 3 x sehari untuk dewasa.
hubungi dokter jika ada indikasi seperti :
infeksi berulang,selama pengamatan batu tidak dapat turun,
batu > 5 mm,obstruksi sedang atau berat,batu di saluran kemih proksimal,
CA MAMAE KANKER PAYUDARA
kanker payudara yaitu tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara,
Kanker tumbuh di jaringan lemak , jaringan ikat pada payudara,dalam kelenjar susu, saluran susu,
beberapa jenis kanker payudara,antaralain:
- Kanker invasif
Kanker invasif yaitu kanker yang sudah menyebar dan merusak jaringan lainnya , bisa terbatas pada payudara maupun metastatik menyebar ke bagian tubuh lainnya,
kebanyakan kanker payudara invasif adalah kanker duktal selanjutnya adalah kanker lobuler,
- Karsinoma meduler yang berasal dari kelenjar susu,
- Karsinoma tubuler yang berasal dari kelenjar susu
- Karsinoma in situ
yaitu merupakan kanker dini yang belum menyebar masih berada pada tempatnya,
- karsinoma duktal
yaitu kanker yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang menuju ke puting susu, kebanyakan kanker payudara merupakan karsinoma duktal,
kanker ini terbatas di area tertentu di payudara dan dapat diangkat melalui pembedahan,
penderita kanker ini rentan menderita kanker invasif pada payudara yang sama,
kanker ini terjadi sebelum atau sesudah masa menopause,
kadang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram kanker ini tampak seperti bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi),
-karsinoma lobuler
kanker ini mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, yang terjadi sesudah menopause,
kanker ini ditemukan secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain,
kanker ini tidak dapat diraba , kanker ini tidak terlihat pada mammogram,
penderita kanker ini rentan menderita kanker invasif (pada payudara yang sama , lainnya atau pada kedua payudara),
penyebab kanker belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang memicu pasien wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara,
beberapa faktor itu , antaralain:
wanita yang pernah memiliki penyakit payudara non-kanker rentan menderita kanker payudara,penyakit payudara non-kanker memicu bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik),
sesudah payudara yang terkena kanker diangkat pada pembedahan , maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat akan muncul,
kanker payudara cenderung dialami wanita usia diatas 60 tahun,
rentan dialami wanita yang sudah pernah menderita kanker payudara,
terutama wanita yang sudah pernah memiliki kanker in situ atau kanker invasif rentan mengidap kanker payudara,
faktor genetik dan hormonal terutama wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara, kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan, ada 2 varian gen yang berperan memicu kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. bila seorang wanita memiliki salah satu dari gen itu , maka akan menderita kanker payudara ,
gen lainnya yang juga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah BRCA3 , Noey2, p53, BARD1, kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama bila tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, dapat memicu tumbuhnya sel-sel yang secara genetik sudah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.
semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin rentan menderita kanker payudara,
Pil KB sedikit memicu kanker payudara jika dilakukan dalam dosis tinggi dan dalam waktu lama,
terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun sedikit memicu kanker payudara ,
bahan kimia seperti estrogen yang ada di dalam pestisida dan produk industri lainnya mungkin memicu kanker payudara,
wanita yang mengkonsumsi DES dietilstilbestrol untuk mencegah keguguran rentan menderita kanker payudara,
menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause sesudah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara, menderita kanker payudara akan lebih bisa terjadi pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun,
gejala awal kanker yaitu adanya sebuah benjolan yang dirasakan berbeda dibandingkan jaringan payudara di sekitarnya yaitu tidak memicu nyeri memiliki pinggiran yang tidak teratur,
pada stadium awal, bila benjolan didoronpengobatannyah jari tangan, benjolan dapat digerakkan dengan mudah di bawah kulit,
pada stadium lanjut, benjolan melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
pada kanker stadium lanjut, terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. kadang kulit diatas benjolan mengkerut seperti kulit jeruk,
tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola berwana coklat tua di sekeliling puting susu berubah warna,
payudara tampak merah,
kulit di sekitar puting susu bersisik,
puting susu tertarik ke dalam , puting sering terasa gatal gatal,
nyeri payudara ,
pada stadium lanjut timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit,
benjolan di ketiak,
ukuran atau bentuk payudara berubah ubah ,
keluar cairan berdarah bernanah yang dari puting susu ,
kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, maka perlu penyaringan,
beberapa prosedur penyaringan kanker payudara,antaralain:
sadari (pemeriksaan payudara sendiri).
bila sadari dilakukan sendiri secara rutin, seorang wanita dapat mencegah kanker ,
bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang tepat untuk melakukan sadari adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. bagi wanita pasca menopause, sadari bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakukan setiap bulan,
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat,
Termografi. yang digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara,
pada mammografi dipakai sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang tidak normal pada payudara,
wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun,
diagnosa berdasarkan gejala, dan hasil pemeriksaan ,antaralain:
skening tulang jika tumornya besar atau ditemukan pembesaran kelenjar getah bening,mammografi,USG payudara.,
biopsi yaitu pengambilan contoh jaringan payudara untuk diperiksa dengan mikroskop ,rontgen dada,
pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran kanker,
staging penentuan stadium kanker ,
staging kanker payudara (american joint committee on cancer):
stadium 0 : kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normal,
stadium I : tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm belum menyebar keluar payudara,
stadium IIA : tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
stadium IIB : tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
stadium IIIA : tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain , perlengketan ke struktur lainnya; sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
stadium IIIB : tumor sudah mulai menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
stadium IV : tumor telah menyebar keluar area payudara berjalan menuju ke hati, tulang atau paru-paru ,
faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan ,antaralain:
kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ada pada wanita setelah menopause,
ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara.
jenis sel kanker,
gambaran kanker,
respon kanker terhadap hormon,
pengobatan dimulai setelah biopsi , sesudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi penderita,
pengobatan yaitu obat penghambat hormon, pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi ,
Kemoterapi atau obat-obatan untuk membunuh semua sel-sel yang berkembanganbiak dan obat-obat penghambat hormon atau obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh,
terapi penyinaran mampu membunuh sel-sel kanker di area pengangkatan tumor dan area sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening,
pembedahan sesudah diagnosa untuk kanker yang terbatas pada payudara, untuk mengangkat semua tumor, seperti mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya),,
lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak,
kuadrantektomi : pengangkatan seperempat bagian payudara,
pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya mencegah kambuhnya kanker,
keuntungan pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran adalah kosmetik.
efek samping penyinaran tidak menimbulkan nyeri dan berlangsung tidak lama. kulit merah melepuh,
kanker payudara inflamatoir yaitu kanker berbahaya dan gejalanya payudara seperti terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak.
pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran,
Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mempengaruhi kemoterapi dan obat penghambat hormon,
tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm dapat diatasi dengan pembedahan saja. bila garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, seudah pembedahan maka diberikan kemoterapi. bila garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi diberikan sebelum pembedahan,
Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat namun otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih mudah dilakukan bila otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh,
cara ini digunakan untuk kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam saluran air susu, karena bila dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh,
Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat.
Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya kanker pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya,
Penderita karsinoma lobuler in situ tetap berada dibawah pengawasan ketat para dokter dan tidak menjalani pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara).
jarang karsinoma lobuler berkembang menjadi kanker invasif sehingga pasien tidak menjalani pengobatan,
bila pasien menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral sebab kanker tidak selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler.
bila pasien menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon Tamoxifen,
sesudah menjalani mastektomi simplek, pasien karsinoma duktal in situ tidak sembuh sembuh,
pasien yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.
rekonstruksi payudara bisa digunakan jaringan yang diambil dari bagian tubuh lainnya.,implan silikon atau salin ,
rekonstruksi juga dilakukan bersamaan dengan mastektomi ,
silikon kadang merembes dari kantongnya sehingga implan menjadi keras, menimbulkan nyeri dan bentuknya berubah. silikon kadang masuk ke dalam aliran darah,
kemoterapi dan obat penghambat hormon,
kemoterapi dan obat penghambat hormon diberikan setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa bulan ,
pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
pemberian beberapa kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. namun tanpa pembedahan maupun penyinaran , obat-obat tidak dapat mengatasi kanker payudara,
efek samping dari kemoterapi yaitu mual, lelah, muntah, luka terbuka di mulut yang memicu nyeri atau kerontokan rambut ,
muntah diatasi dengan obat ondansetron setelah kemoterapi,
tamoxifen sebagai obat penghambat hormon lanjutan sesudah pembedahan.
tamoxifen berhubungan dengan esrogen dan memiliki efek yang sama dengan terapisulih hormon ( mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). namun tamoxifen tidak merubah kekeringan vagina akibat menopause dan tidak mengurangi hot flashes ,
kanker payudara menyebar ke kulit,paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak ,
kanker muncul dalam waktu bertahun-tahun setelah kanker terdiagnosa dan diobati,
kanker payudara yang telah menyebar namun tidak ada gejala maka tidak akan sia sia jika dilakukan pengobatan. maka pengobatan ditunda sampai timbul gejala,
jika merasakan nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh,
jika kanker hanya ada di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran. terapi penyinaran merupakan pengobatan paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak,
obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:
kanker yang didukung oleh estrogen
penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis ,
penderita yang memiliki kanker yang tidak berbahaya,
obat ini efektif jika diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun ,
obat ini efektif jika diberikan kepada penderita yang masih mengalami menstruasi dan menghasilkan estrogen dalam jumlah besar ,
obat ini efektif jika diberikan kepada penderita yang 5 tahun lalu mengalami menopause,
sebagai tambahan pada pemberian obat penghambat hormon yaitu obat Kemoterapi seperti vinorelbin,mitomycin C, cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel,
Tamoxifen memiliki sedikit efek samping ,
2 obat yang mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoksifen dan raloksifen. keduanya adalah anti estrogen di dalam jaringan payudara.
tamoksifen mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara,
mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara khusus untuk wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2,
dilakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium menghentikan pembentukan estrogen,
Jika kanker menyebar kembali bertahun-tahun setelah pemberian obat penghambat hormon, maka digunakan obat penghambat hormon
Aminoglutetimid yang juga untuk mengatasi rasa nyeri akibat kanker di dalam tulang , hormon steroid Hydrocortisone diberikan pada saat yang bersamaan, karena aminoglutetimid menekan pembentukan Hydrocortisone alami oleh tubuh.
CEDERA KEPALA
kebanyakan kematian disebabkan karena trauma kepala, dan injury pada kepala.
Untuk memperkirakan sebuah injury kepala dinilai berdasar keadaan kerusakan benda yang berbenturan dengan kepala korban ,
gerakan yang terjadi pada trauma kepala ,antaralain:
bagian kepala yang membentur langsung benda diam akan mengalami kemungkinan fraktur tulang dan otak di balik tulang itu mengalami memar ,kepala yang menabrak benda diam bisa memicu injury otak dan tengkorak ,
pukulan atau benda bergerak terhadap kepala memicu fractur pada daerah yang bila fragment tulang berlanjut menekan otak maka kontusio atau bahkan laserasi otak dapat terjadi,
area yang berlawanan dengan benturan langsung mengalami perdarahan akibat dari peregangan jaringan di tempat itu,
kulit kepala ( scalp ) terdapat 5 lapisan ,antaralain:
jaringan penunjang longgar loose areolar tissue , periosteum dari pericranium,
kulit, jaringan sub cutis,galea aponeurotika,
loose areolar tissue yang memisahkan antara galea dengan pericranium adalah
untuk terjadinya hematom subgaleal, flap luas dan “ scalping “ injury,
kulit kepala dapat mengalami perdarahan banyak, namun mudah diatasi dengan menekan sebentar saja area yang berdarah dan perdarahan akan berhenti
pada anak, laserasi kulit kepala berakibat kehilangan darah masif.
tulang tengkorak ( cranium )terdiri dari :
basis kranii,calvarium, tipis pada regiotemporalis,
tulang tengkorak yang tipis yaitu area temporal, bagian dasar tengkorak tidak rata dan tidak teratur sehingga memudahkan memar atau laserasi otak ketika otak bergerak tidak bersamaan dengan tengkorak seperti pada benturan
rongga tengkorak dasar di bagi 3 fosa :
fosa anterior, tempat lobus frontalis,
fosa media, tempat lobus temporalis,
fosa posterior, ruang bagi batang otak bawah dan cerebelum,
meningen selaput yang menutupi seluruh otak ,
antara otak dan kepala ada 3 lapisan meningeal ,antaralain:
dura mater, jaringan fibrous kuat, tebal dan kaku merupakan jaringan ikat,
spasi epidural terletak antara duramater dengan tulang tengkorak , dispasi ini terdapat arteri meningeal, jika terjadi perlukaan diarea ini dapat memicu perdarahan epidural,
arachnoid membrane, tipis transparan mirip sarang laba-laba dibawah membrane terdapat spasi bernama sub-arachnoid space, dimana terdapat vena meningeal dan cairan otak ( cerebro spinal fluid ) , cedera di spasi ini akan memicu hematom subdural,
pia mater, melekat erat pada permukaan kortex otak (lapisan yang membungkus otak)
otak menempati sebagian besar rongga tengkorak terdiri dari 3 bagian ,antaralain:
batang otak (brain stem), merupakan tempat fusat kesadaran, pusat pernafasan dan pusat kontrol listrik jantung,
cerebrum (otak besar), berfungsi untuk intelektual, alat sensor dan kontrol fungsi motorik,
cerebellum (otak kecil), merupakan pusat koordinasi gerak dan keseimbangan,
dari batang otak ini keluar syaraf-syaraf kranial, syaraf yang penting untuk pasien trauma kepala yaitu syaraf kranial iii (nervus occulomotor) yang mengendalikan constriksi pupil. jika terjadi gangguan pada n iii memicu pupil bereaksi lambat terhadap cahaya atau sama sekali tidak bereaksi dan dalam keadaan dilatasi.
cairan srebro spinal ( cereobro spinal fluid)
dihasilkan oleh pleksus kloroideus dengan kecepatan produksi sebanyak 30 cc/jam
fungsi cairan ini sebagai shock absorber antara tengkorak dengan otak , adanya darah dalam css bisa menyumbat granulasio arakhnoid sehingga mengganggu penyerapan css dan menyebabkan kenaikan tekanan intra kranial (hidrosefalus komunikans)
tentorium, bagian dura yang menutup cerebellum
bagian tengah tentorium ini berlubang, tempat lewatnya batang otak dari otak besar ke arah medulla spinalis, lubang ini di dinamakan incisura.
tekanan intrakranial
kenaikan tekanan intrakranial merupakan tanda adanya masalah dalam otak,
tekanan intrakranial normal saat istirahat : 10 mmhg (136 mm h2o),
tekanan intrakranial tidak normal : > 20 mm hg,
tekanan intrakranial kenaikan berat : > 40 mm hg,
semakin tinggi tekanan intrakranial sesudah cedera kepala, semakin buruk prognosisnya,
pengertian tekanan intrakranial dimana volume intrakranial selalu konstan, karena rongga kranium pada dasarnya rongga yang tidak mungkin mekar.
tekanan perfusi otak sebagai indikator yang sama seperti tekanan intrakranial
mempertahankan tekanan perfusi otak adalah cara pengobatan penderita cedera kepala berat,
aliran darah ke otak normal ke dalam otak kira-kira 50 ml/gr jaringan otak per menit
aliran darah ke otak 20 – 25 ml/100 gr/mt aktifitas EEG akan hilang
aliran darah ke otak 5 ml/100 gr/mt sel-sel otak mengalami kematian dan terjadi kerusakan yang menetap,
cedera kepala diklasifikasikan dalam 3 jenis ,antaralain
mekanisme cedera kepala dibagi :
cedera kepala tembus disebabkan oleh peluru ,
cedera kepala tumpul disebabkan oleh kecelakaan
adanya penetrasi selaput dura mampu menentukan cedera tembus atau cedera tumpul,
GCS (Glasgow Coma Scale), untuk menilai tingkat kesadaran penderita akibat penyebab lain dan untuk menilai secara kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi beratnya cedera kepala,
secara morfologis cedera kepala dapat dibagi :
fraktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dapat berbentuk garis atau bintang dan dapat pula terbuka dan tertutup,
fraktur kranium terbuka atau komplikasi yang memicu adanya hubungan antara laserasi kulit kepala dan permukaan otak karena robeknya selaput dura,
Lesi intarkranial digolongkan dalam :
perdarahan epidural
hematom epidural ada diluar dura namun di dalam rongga tengkorak dan cirinya mirip lensa cembung, kebanyakan ada di area temporal atau tempral-parietal yang disebabkan oleh robeknya arteri meningeal menyebabkan retaknya tulang tengkorak. gumpalan darah dapat berasal dari arteri atau vena,
perdarahan epidural jarang terjadi, namun harus memerlukan tindakan medis cepat,
pertolongan secara dini prognosisnya sangat baik, karena kerusakan langsung akibat penekanan gumpalan darah pada jaringan otak tidak berlangsung lama.
interval lucid, dimana penderita yang semula mampu berbicara kemudian tiba-tiba meninggal ,
perdarahan subdural menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan otak dibawahnya lebih berat dan prognosisnya lebih buruk.
pembedahan dan medikamentosa menurunkan angka kematian,
perdarahan sering terjadi akibat robeknya vena-vena yang terletak antara korteks cerebri dan ninus venous tempat vena bermuara, atau dapat juga terjadi akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan otak,
kontusio dan perdrahan intracerebral
cedera difus
cedera kepala ringan
idealnya semua penderita cedera kepala diperiksa dengan CT scan, terutama bila dijumpai adanya kehilangan kesadaran yang cukup bermakna, amnesia atau sakit kepala hebat.
3 % penderita CK. ringan ditemukan fraktur tengkorak
pembuktian kehilangan kesadaran sulit apabila penderita dibawah pengaruh obat-obatan / alkohol.
keadaan penderita sadar,
mengalami amnesia yang berhubungan dengan cedera yang dialaminya
dapat disertai dengan hilangnya kesadaran yang singkat,
sebagain besar penderita pulih sempurna, mungkin ada gejala sisa ringan
fractur tengkorak sering tidak tampak pada foto ronsen kepala, namun indikasi adanya fractur dasar tengkorak antaralain:
posisi kelenjar pineal yang biasanya digaris tengah,
batas udara – air pada sinus-sinus,
pneumosefalus,
fractur tulang wajah,
benda asing,
ekimosis periorbital,
rhinorea,
otorea,
hemotimpani,
battle’s sign,
therapy :
obat anti nyeri non narkotik
toksoid pada luka terbuka
penderita dapat diobservasi selama 12 – 24 jam di rumah sakit
penilaian terhadap foto ronsen meliputi :
fractur linear/depresi
pemeriksaan laboratorium :
darah rutin tidak perlu
kadar alkohol dalam darah, zat toksik dalam urine untuk diagnostik / medikolagel
tindakan di UGD :
anamnese singkat,
stabilisasi kardiopulmoner dengan segera sebelum pemeriksaan neulorogis
pemeriksaan ct. scan
penderita harus dirawat untuk diobservasi
penderita dapat dipulangkan setelah dirawat bila :
status neulologis membaik
scan berikutnya tidak ditemukan adanya lesi masa yang memerlukan pembedahan
penderita jatuh pada keadaan koma, penatalaksanaanya sama dengan ck. berat.
airway harus tetap diperhatikan dan dijaga kelancarannya,
cedera kepala sedang :
pada 10 % :
masih mampu menuruti perintah sederhana
tampak bingung atau mengantuk
dapat disertai defisit neurologis fokal seperti hemi paresis
pada 10 – 20 % :
mengalami perburukan dan jatuh dalam koma
harus diperlakukan sebagai penderita ck. berat.
cedera kepala berat :
kondisi penderita tidak mampu melakukan perintah sederhana walaupun status kardiopulmonernya telah distabilkan,
berat mempunyai resiko morbiditas sangat tinggi
diagnosa dan therapy sangat penting dan perlu dengan segara penanganan
tindakan stabilisasi kardiopulmoner pada penderita ck. berat harus dilakukan secepatnya,
primary survey dan resusitasi Di UGD ditemukan :
30 % hypoksemia ( PO2 < 65 mmHg )
13 % hypotensia ( tek. Darah sistolik < 95 mmHg ) memiliki mortalitas 2 kali lebih banyak dibandingkan tanpa hypotensi,
12 % Anemia ( Ht < 30 % )
airway dan breathing,
sering terjadi gangguan henti nafas sementara, penyebab kematian karena terjadi apnoe yang berlangsung lama,
tindakan hyeprveltilasi dilakukan secara hati-hati untuk mengoreksi sementara asidosis dan menurunkan tik pada penderita dengan pupil telah dilatasi dan penurunan kesadaran,
intubasi endotracheal tindakan penting pada penatalaksanaan penderita cedera kepala berat dengan memberikan oksigen 100 %,
PCo2 harus dipertahankan antara 25 – 35 mm Hg,
Sirkulasi
Normalkan tekanan darah bila terjadi hypotensi
Hypotensi petunjuk adanya kehilangan darah yang cukup berat pada kasus multiple truama, trauma medula spinalis, contusio jantung / tamponade jantung dan tension pneumothorax.
Saat mencari penyebab hypotensi, lakukan resusitasi cairan untuk mengganti cairan yang hilang
UGS / lavase peritoneal diagnostik untuk menentukan adanya akut abdomen
B. seconady survey
Penderita cedera kepala perlu konsultasi pada dokter ahli lain.
C. Pemeriksaan Neurologis
Dilakukan segera setelah status cardiovascular penderita stabil, pemeriksaan terdiri dari :
GCS
Reflek cahaya pupil
Gerakan bola mata
Tes kalori dan Reflek kornea oleh ahli bedah syaraf
Sangat penting melakukan pemeriksaan minineurilogis sebelum penderita dilakukan sedasi atau paralisis
Tidak dianjurkan penggunaan obat paralisis yang jangka panjang
Gunakan morfin dengan dosis kecil ( 4 – 6 mg ) IV
Lakukan pemijitan pada kuku atau papila mame untuk memperoleh respon motorik, bila timbul respon motorik yang bervariasi, nilai repon motorik yang terbaik
Catat respon terbaik / terburuk untuk mengetahui perkembangan penderita
Catat respon motorik dari extremitas kanan dan kiri secara terpisah
Catat nilai GCS dan reaksi pupil untuk mendeteksi kestabilan atau perburukan pasien.
D. Prosedur Diagnosis
tujuan utama perawatan intensif ini adalah mencegah terjadinya cedera sekunder terhadap otak yang telah mengaalami cedera
cairan intravena
cairan intra vena diberikan secukupnya untuk resusitasi penderita agar tetap normovolemik
perlu diperhatikan untuk tidak memberikan cairan berlebih
penggunaan cairan yang mengandung glucosa dapat menyebabkan hyperglikemia yang berakibat buruk pada otak yangn cedera
cairan yang dianjurkan untuk resusitasi adalah NaCl o,9 % atau Rl
kadar natrium harus dipertahankan dalam batas normal, keadaan hyponatremia menimbulkan odema otak dan harus dicegah dan diobati secara agresig
hyperventilasi
tindakan hyperventilasi harus dilakukan secara hati-hati, HV dapat menurunkan PCo2 sehingga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah otak,
HV yang lama dan cepat menyebabkan iskemia otak karena perfusi otak menurun
PCo2 < 25 mmHg , HV harus dicegah
Pertahankan level PCo2 pada 25 – 30 mmHg bila TIK tinggi.
Manitol
Dosis 1 gram/kg BB bolus IV,
indikasi penderita koma yang semula reaksi cahaya pupilnya normal, kemudian terjadi dilatasi pupil dengan atau tanpa hemiparesis
dosis tinggi tidak boleh diberikan pada penderita hypotensi karena akan memperberat hypovolemia
furosemid
diberikan bersamaan dengan manitol untuk menurunkan TIK dan akan meningkatkan diuresis
Dosis 0,3 – 0,5 mg/kg BB IV
steroid
steroid tidak bermanfaat
pada pasien cedera kepala tidak dianjurkan
barbiturat
bermanfaat untuk menurunkan TIK
tidak boleh diberikan bila terdapat hypotensi dan fase akut resusitasi, karena barbiturat dapat menurunkan tekanan darah
anticonvulasan
penggunaan anticonvulsan profilaksisi tidak bermanfaat untuk mencegaah terjadinya epilepsi pasca trauma
phenobarbital & phenytoin sering dipakai dalam fase akut hingga minggu ke i
obat lain diazepam dan lorazepam
luka kulit kepala
hal penting pada cedera kepala adalah mencukur rambut disekitar luka dan mencuci bersih sebelum dilakukan penjahitan
penyebab infeksi adalah pencucian luka dan debridement yang tidak adekuat
perdarahan pada cedera kepala jarang mengakibatkan syok, perdarahan dapat dihentikan dengan penekanan langsung, kauteraisasi atau ligasi pembuluh besar dan penjahitan luka
lakukan insfeksi untuk fraktur dan adanya benda asing, bila ada CSS pada luka menunjukan adanya robekan dura. Consult ke dokter ahli bedah saraf
lakukan foto teengkorak / CT Scan
tindakan operatif
fractur depresi tengkorak
tindakan operatif apabila tebal depresi lebih besar dari ketebalan tulang di dekatnya
CT scan dapat menggambarkan beratnya depresi dan ada tidaknya perdarahan di intra kranial atau adanya suatu kontusio
lesi masa intrakranial
trepanasi dapat dilakukan apabila perdarahan intra kranial dapat mengancam jiwa dan untuk mencegah kematian
prosedur ini penting pada penderita yang mengalami perburukan secara cepat dan tidak menunjukan respon yang baik dengan terapy yang diberikan
trepanasi dilakukan pada pasien koma, tidak ada respon pada intubasi endotracheal , hiperventilasi moderat dan pemberian manitol,
penderita lansia mempunyai kemungkinan lebih rendah untuk pemuluhan dari cedera kepala,
penderita anak-anak memiliki daya pemulihan yang baik
klasifikasi :
cedera kepala diklasifikasikan dalam beberapa aspek, secara prakatis dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu berdasarkan :
mekanisme cedera kepala.
cedera kepala tumpul, berhubungan dengan kecelakaan mobil / motor, jatuh atau pukulan benda tumpul
cedera kepala tembus, disebabkan oleh peluru atau luka tusuk
adanya penetrasi selaput dura menentukan apakah suatu cedera termasuk cedera tembus atau cedera tumpul.
beratnya
GCS penelaian secara kuantitatif kelainan neurologis dan dipakai secara umum untuk menilai beratnya cedera kepala.
GCS 3 – 8 dikatakan koma dimana penderita tidak mampu melaksanakan perintah, tidak dapat mengeluarkan suara dan tidak dapat membuka mata.
GCS 15 dikatakan sadar dimana penderita mampu membuka kedua mata dengan spontan, mematuhi perintah dan berorientasi baik.
morfologi
secara morfologi cedera kepala dibagi atas :
fraktur kranium,
dapat terjadi pada dasar atau atap tengkorak, dapat berbentuk garis / bintang dan dapat pula terbuka atau tertutup.
fraktur dasar tulang tengkorak ditandai :
racoon eyes sign
battle’s sign
kebocoran CSS (rembesan cairan CSS di hidung atau di telinga)
paresis nervus fasialis
lesi intra kranial
keadaan yang mungkin terjadi pada trauma kepala
perdarahan epidural (hematoma epidural)
terjadi karena pembuluh darah antara duramater dan permukaan dalam tengkorak robek, umumnya akibat robekan arteri meningeal media. trauma akibat dari kecepatan lemah misanya ; kena tinju, bola baseball, robekan arteri countercoup atau akibat lacerasi karena duramaternya tertarik dan robek
epidural hematom cepat menghasilkan peninggian ICP, gejalanya ; hemiparese berlawanan dengan kepala yang terkena, mengeluh rasa pusing dan mengantuk.
perdarahan subdural
biasanya terjadi kerusakan otak dibawahnya.
acut subdural hematoma, memberi gejala dalam 24 jam, umumya akibat kecelakaan dengan kecepatan tinggi.
subacute subdural hematoma, memberi gejala 25 – 65 jam setelah kejadian, akibat high velocity impact.
chronic subdural hematoma, bisa mulai bergejala beberapa minggu sampai bulan setelah kejadian trauma ringan atau trauma yang tidak disadari oleh penderita.
kontusio (memar otak)
akibat decelerasi atau accelerasi yang hebat sering mengakibatkan kerusakan jaringan otak atau pembuluh darah atau bahkan laserasi.
bila jaringan otak yangb memar cukup luas, maka peninggian ICP bisa terjadi. kehilanagn kesadaran 5 menit bahkan lebih.
ada defisit memori dan defisit neulogis.
fractur (retak tulang tengkorak)
mekanisme trauma kepala perlu diketahui dengan baik untuk memprediksi berat ringannya atau fraktur tengkorak, karena diagnosa dengan xry cukup sulit.
fraktur basis kranii didaerah muka atau depan menyebabkan racoon’s eyes, didaerah basis belakang ditandai dengan battle’s sign. tanda lain dari fractur basis cranii adalah adanya rembesarn liquor atau darah dari hidung dan telinga.
hematom intracerebral
gejala yang paling umum adanya kejang
umunya karena luka penetrasi seperti luka tembak atau dasar otak terseret di dasar tulang tengkorak.
contusio ( commosio cerbri = gegar otak )
akibat otak yang dikocok (gegar), tanpa disertai kerusakan otak yang berarti.
ditandai dengan kehilangan kesadaran sebentar, penderita kelihatan cemas dan bertanya pada hal-hal yang tidak perlu.
dalam penanganan cedera kepala upayakan jangan terjadi “ secondary brain demage “
informasi yang perlu diketahui pada semua kasus cedera kepala adalah :
umur dan biomekanik cedera
status pernafasan dan kardiovaskuler
hasil evaluasi neurologis :
tingkat kesadaran
reaksi pupil
lateralisasi kelemahan ekstremitas
Ada tidaknya cedera non cerebral yang menyertai
Hasil evaluasi diagnostik
CT scan atau Xr kepala tidak boleh menghambat konsultasi atau transfer ke ahli bedah
pada pertolongan pertama :
perhatikan imobilisasi kepala leher, lakukan pemasangan neck collar, sebab sering trauma kepala disertai trauma leher.
pada kasus berat mungkin diperlukan pemasangan ett
pasang back board ( spinal board)
sediakan suction untuk menghindari penderita aspirasi karena muntah.
hentikan perdarah dengan melakukan penekanan pada daerah luka sebelum dilakukan penjahitan situsional.
perdarahan kepala yang tidak terkontrol akan mengakibatkan atasi syok dengan pemasangan iv canule yang besar (bila perlu 2 line ), beri cairan yang memadai. (lihat penatalaksanaan hemoragik syok)
pemberian obat-obatan lasix, manitol dilapangan tidak dianjurkan, begitu pula obat penenang tidak boleh diberikan tanpa supervisi dokter.
¨ hyperventilasi dengan oksigen 100 %, monitor tingkat sat.o2 dan co2
penatalaksanaan di rumah sakit.
¨ begitu diagnosa ditegakan, penanganan harus segera dilakukan
cegah terjadinya cedera otak sekunder dengan cara :
pertahankan metabolisme otak yang adekuat
mencegah dan mengatasi hyper tensi
masa lesi
pembengkakan otak akut
odema otak
mempertahankan kebutuhan metabilisme otak
iskemia otak atau hypoxia terjadi akibat tidak cukupnya penyampaian oksige ke otak, metabolisme perlu oksigen dan glucosa.
Usahakan PaO2 > 80 mmHg
Pertahankan PaCO2 26 – 28 mmHg
trnsfusi darah mungkin diperlukan sebagai “ oxygen carrying capacity”
mencegah hypertensi intra cranial
hypertensi ini dapat terjadi akibat :
cara mengatasi ht. :
lakukan hypocapnia
konsentrasi co2 arteri mempengaruhi sirkulasi otak
co2 meningkat terjadi vasodilatasi sehingga menigkatkan volume intrakranial
co2 menurun terjadi tekanan intra kranial menurun
tindakan hyperventilasi :
menurunkan intra cerebral acidosis
meningkatkan metabolisme otak
anjurkan hyperventilasi dan pertahankan pco2 antara 26 – 28 mmhg
hati-hati pada saat melakukan tindakan intubasi
kontrol cairan
cegah overhidrasi
iv jangan hypoosmolar
jangan dilakukan loading
diuretic :
manitol menurunkan volume otak dan menurunkan tekanan intra kranial
dosis 1 gr / kg bb iv cepat
furosemid 40 – 80 mg iv (dewasa)
lakukan observasi dengan ketat
steroid
tidak direkomendasikan pada cedera kepala akut
manifestasi lain pada cedera kepala
tidak selalu diikuti epilepsi kronik
tidak perlu penanganan khusus , kecuali jika berkepanjangan atau berulang
therapy :
diazepham 10 mg iv
phenytoin 1 gr iv kemudian 50 mg im
jika kejang menetap :
phenobarbita
anestesi
gelisah
gelisah sering dijumpai pada cedera otak atau cerebral hypoxia
dapat oleh sebab lain
rasa sakit
buli-buli penuh
bandage / cast terlaku ketat
à atasi penyebabnya
terjadi severe agitasi : chloprometazine 10 – 25 mg iv
hypertermia
meningkatkan resiko pada :
metabilosme otak meningkat
level co2 meningkat
atasi dengan :
hypothermia blanket
chlorpromazine
GIGITAN ULAR
yaitu keadaan yang disebabkan oleh gigitan ular berbisa,
ular berbisa digolongkan dalam 3 kelompok ,yaitu viperidae seperti sumatran pit viper,borneo green pit viper dan lain-lain , colubridae (mangroce cat snake, boiga dendrophilia, dan lain-lain) dan elapidae (sumatran spitting cobra, king cobra, blue coral snake dan lain-lain)
kebanyakan gigitan ular tidak beracun, seperti ular air dan , namun jika jenis ular tidak diketahui, maka pasien diberikan serum anti bisa ular polivalen, dengan gejala :
tampak kebiruan,pingsan,lumpuh,sesak nafas,
efek akibat gigitan ular ,antaralain:
efek lokal:
spesies ular seperti coral snakes, krait memiliki efek yang agak sulit di deteksi seperti: bengkak, melepuh, perdarahan, memar sampai dengan nekrosis. yang berbahaya yaitu syok hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan akibat efek sistemik bisa ular itu,
efek sistemik:
atau efek yang non-spesifik seperti: nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. sehingga pasien harus diberikan pertolongan segera,
efek sistemik spesifik:
efek sistemik spesifik dapat dibagi berdasarkan:
koagulopati
beberapa spesies ular memicu terjadinya koagulopati. dengan gejala keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, venipuncture dari gusi hingga hematuria, haematomesis, melena dan batuk darah.
neurotoksik
gigitan ular ini memicu flaccid paralysis yang terjadi paralisis pada pernafasan, gejala pertama kali ada pada saraf kranial seperti ptosis, oftalmoplegia progresif bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan. biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam sesudah gigitan,
miotoksisitas
miotoksisitas terjadi jika pasien digigit oleh ular laut. ,gejalanya yaitu nyeri otot, tenderness, mioglobinuria bahkan gagal ginjal, hiperkalemia dan kardiotoksisitas,
pertolongan pertama pada pasien korban gigitan ular :
jika yang digigit anggota badan, gunakan tali putar silang disebelah atas luka. putar tali sedemikian kencang sampai denyut nadi di ujung anggota hampir tidak teraba. ikatan dikendorkan tiap 15 menit selama 1 menit.
jika muncul gejala syok, lumpuh dan sesak nafas, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit,
jika gigitan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buatlah sayatan silang ditempat gigitan sampai darah keluar dan sedotlah dengan alat penyedot, jangan sekali-kali dengan mulut.
suntikkan serum Anti Bisa Ular (ABU) polivalen i.v dan disekitar luka,
diberikan ATS dan penisilin procain 900.000 IU sebagai profilaksis.
KANKER TIROID
kanker tiroid. yaitu kanker pada tiroid dengan 4 tipe ; yaitu meduler , papiler, folikuler, anaplastik ,
kanker ini jarang memicu pembesaran kelenjar, kanker ini memicu pertumbuhan kecil (nodul) di dalam kelenjar,
kebanyakan nodul tiroid bersifat jinak ,
kanker tiroid bisa disembuhkan.
kanker tiroid membatasi kemampuan menyerap yodium dan
kanker tiroid membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid;
kanker tiroid menghasilkan banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
nodul tiroid dapat bersifat ganas bila:
nodulnya padat dan isinya bukan cairan (kistik),
nodulnya keras,
pertumbuhannya cepat,
hanya ditemukan satu,
skening tiroid menunjukkan bahwa nodul tidak berfungsi,
kanker papiler:
jika nodulnya lebih besar, maka biasanya dilakukan pengangkatan sebagian besar atau seluruh kelenjar tiroid dan diberikan yodium radioaktif, agar jaringan tiroid yang tersisa atau kanker yang telah menyebar akan menyerapnya ,
kebanyalan dari kanker tiroid adalah kanker papiler,
kanker tiroid ini diatasi dengan tindakan pembedahan pengangkatan kelenjar getah bening di sekitarnya,
nodul dengan diameter lebih kecil dari 1,9 cm diangkat bersamaan dengan kelenjar tiroid di sekitarnya,
pembedahan hampir bisa menyembuhkan kanker ini,
diberikan hormon tiroid dalam dosis yang cukup untuk menekan pelepasan TSH dan membantu mencegah kekambuhan,
kanker meduler
pada kanker meduler, sel-sel kelenjar tiroid memproduksi banyak hormon kalsitonin ,
kanker ini juga bisa menghasilkan hormon lainnya,
kebanyakan kanker menyebar melalu sistem getah bening ke kelenjar getah bening dan melalui darah ke hati, paru-paru dan tulang,
pada sindroma neoplasia endokrin multipel, kanker meduler dapat terjadi bersamaan dengan kanker endokrin lainnya,
kanker ini diatasi dengan pengangkatan seluruh kelenjar tiroid,
penderita kanker meduler merupakan bagian dari sindroma neoplasia endokrin multipel akan bertahan hidup 10 tahun namun bila kanker meduler berdiri sendiri, maka angka harapan hidup berkurang,
Kadang kanker ini diturunkan dari keluarga penderita kanker meduler, dalam menjalai penyaringan untuk kelainan genetik, bila hasilnya negatif, maka tidak akan menderita kanker meduler. bila hasilnya positif, maka dia akan menderita kanker meduler; sehingga segera menjalani pengangkatan tiroid walaupun gejalanya belum timbul dan kadar kalsitonin darah belum tinggi,
Kadar kalsitonin yang tinggi sesudah dilakukan tes perangsangan, membantu dalam meramalkan apakah seseorang akan menderita kanker meduler atau tidak,
penyebabnya Kanker tiroid ditemukan pada orang-orang yang sudah pernah menjalani terapi penyinaran di kepala, leher dan dada,
penyebabnya pasien memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun,
kanker folikuler:
kanker ini diatasi dengan pengangkatan sebanyak mungkin kelenjar tiroid dan pemberian yodium radioaktif untuk menghancurkan jaringan maupun sel kanker yang tersisa,
kadang kanker tiroid adalah kanker folikuler,
Kanker folikuler menyebar melalui aliran darah, menyebarkan sel-sel kanker ke berbagai organ tubuh ,
kanker anaplastik:
kanker tiroid kadang terkait kanker anaplastik,
kanker anaplastik tumbuh sangat cepat ,
kanker anaplastik dengan gejala benjolan yang besar di leher,
kebanyakan penderita kanker ini meninggal dalam waktu 1 tahun,
kanker ini tidak menyerap yodium radioaktif,
diberikan obat anti kanker dan terapi penyinaran sebelum dan sesudah pembedahan ,
gejalanya benjolan yang tidak terasa nyeri di leher.,terjadi batuk atau batuk berdarah, diare , sembelit,
gejalanya yaitu pembesaran kelenjar tiroid atau pembengkakan leher,
suara penderita menjadi serak,
pemeriksaan USG menentukan apakah nodulnya padat atau berisi cairan.
contoh nodul biasanya diambil dengan jarum untuk biopsi.
biopsi untuk menentukan apakah nodulnya jinak atau ganas,
skening tiroid bisa menentukan apakah nodulnya berfungsi atau tidak, karena nodul yang tidak berfungsi cenderung bersifat ganas,
KISTA BAKER
Kista baker (kista popliteal) yaitu kantung yang sangat kecil berisi cairan sendi (synovial) yang terbentuk dari perpanjangan kapsul sendi di belakang lutut,
kista baker disebabkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantung yang menonjol. penyebab dari penumpukan cairan sendi termasuk radang sendi rheumatoid, osteoarthritis, kista baker memicu ketidaknyamanan di bagian belakang lutut. kista mungkin membesar dan memanjang menurun ke dalam otot betis,
banyaknya dan tekanan dari cairan dalam kista dapat membuatnya pecah. Cairan yang dihasilkan dari kista memicu jaringan sekitarnya menjadi meradang, menghasilkan gejala thrombophlebitis. Kista baker yang pecah dapat memicu thrombophlebitis di vena popliteal yang ada di belakang lutut dengan menekan vena,
diagnosa dengan meraba pembengkakan di belakang lutut atau betis
dengan ultrasound, magnetic resonance imaging (mri), atau arthrography,
saat radang sendi memicu pembengkakan lutut kronis, maka perlu mengeluarkan cairan dengan jarum (aspirasi sendi) dan menyuntikkan kortikosteroid ( triamcinolone acetonide) untuk mencegah pembentukan kista baker, pembedahan dilakukan jika cara lain tidak efektif,
bila kista pecah, maka diberikan nonsteroidal obat anti inflamasi (NSAID). bila kista yang pecah memicu thrombophlebitis di vena popliteal, maka perlu antibiotik,
LUKA BAKAR
luka bakar yaitu kerusakan pada kulit yang disebabkan panas dengan gejala ,antaralain: pembengkakan,kulit memerah,kulit mengelupas,luka melepuh,
kulit hangus,
beberapa penyebab luka bakar ,antaralain:
suhu pana yang disebabkan oleh api, uap, cairan bahan kimia ,
terkena arus listrik atau petir, sinar matahari, alat untuk menggelapkan warna kulit , radiasi x-ray dan terapi radiasi untuk penderita kanker ,
keparahan luka bakar sangat tergantung kepada:
ketebalan lapisan kulit yang terbakar,ukuran dan lokasi luka bakar,
penyebab luka bakar,usia ,
kesehatan penderita luka bakar,
luka yang harus langsung ditangani oleh IGD di rumah sakit, yaitu akibat bahan kimia , listrik, Luka bakar yang besar , luka bakar pada sebagian lapisan kulit wajah, tangan, lengan, kaki, alat kelamin ,Operasi plastik jika luka bakar terlalu parah,
cara menangani luka bakar yaitu mendinginkan luka bakar yang terjadi dengan air biasa kira-kira selama 20-30 menit dengan tidak memakai es, air es dapat membuat luka makin parah,
jika pakaian atau pun aksesoris yang ada sudah menempel pada kulit yang terbakar, usahakan untuk tidak mengangkatnya,
jangan sampai menggores bagian kulit yang mengalami luka bakar,
tingkat keparahan tergantung pada ketebalan bagian kulit yang terbakar gejala luka bakar seperti kulit yang hangus, memerah, mengelupas, melepuh, membengkak,
pengelompokan luka bakar berdasar tingkat keparahannya,antaralain:
luka bakar tingkat 4 ini jenis luka bakar yang paling parah sebab memengaruhi seluruh lapisan kulit dari epidermis hingga hipodermis dan bahkan sampai merusak otot juga tulang di bawah kulit. pada tahap ini, kulit telah terbakar habis, saraf di balik kulit akan terlihat putih atau menghitam jika hangus. bila saraf sudah rusak, maka mungkin tidak merasakan sakit,
luka bakar tingkat 3 ini memengaruhi lapisan hipodermis. luka bakar akan berwarna putih pucat atau hitam akibat terbakar, melepuh ini bisa terasa sakit sekali atau mati rasa bila saraf kulit telah hancur,
luka bakar tingkat 2 ini memengaruhi epidermis dan dermis. kulit yang terbakar akan berwarna merah, berair dan melepuh. luka bakar terasa sangat sakit dan menimbulkan bekas di kulit,
luka bakar tingkat 1 ini hanya memengaruhi lapisan luar atau epidermis. kulit akan memerah dan sedikit membengkak.luka terasa sakit, tidak melepuh cukup ringan dan dapat ditangani dengan pertolongan pertama tanpa memerlukan pengobatan ke dokter,
pertolongan pertama bisa dilakukan untuk mengobati luka bakar ringan,antaralain:
mendinginkan luka dengan air biasa bukan air es selama 20-30 menit,
menutup luka bakar dengan perban,
mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti parasetamol,
jauhkan luka bakar dari paparan sinar matahari ,
beberapa kondisi yang membutuhkan pertolongan medis ,jika:
mengalami kesulitan bernapas, merasa pusing, atau lemas.
luka bakar yang terjadi luas atau dalam,yang disebabkan bahan kimia dan listrik.
luka bakar dalam yang terjadi pada wajah, tangan, lengan, kaki, telapak kaki, alat kelamin, bokong dan persendian,
sengatan panas yang tidak diatasi dengan cepat bisa merusak otak, jantung, dan ginjal. jika penanganan ditunda, maka akan bisa menyebabkan kematian,
OSTEOMIELITIS
osteomielitis yaitu infeksi tulang yang disebabkan bakteri atau jamur,
bila tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang lunak (sumsum tulang) akan membengkak. pembengkakan jaringan ini menekan dinding sebelah luar tulang yang kaku, maka pembuluh darah di dalam sumsum akan tertekan, menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang, tanpa cukup pasokan darah bagian dari tulang bisa mati, infeksi dapat menyebar keluar dari tulang dan membentuk abses(pengumpulan nanah) di jaringan lunak di sekitar otot,
tulang dapat mengalami infeksi melalui 3 cara,antaralain:
- infeksi dari jaringan lunak di dekatnya,
infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang dapat menyebar ke tulang sesudah beberapa minggu , infeksi pada sinus, rahang gigi, juga dapat menyebar ke tulang tengkorak, infeksi jaringan lunak dapat timbul di area yang mengalami kerusakan karena cedera, terapi penyinaran , kanker, diabetes, ulkus di kulit yang disebabkan gangguan pasokan darah ,
- aliran darah
aliran darah mampu membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang.
infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan (pada anak-anak) dan di tulang belakang (pada dewasa),
infeksi dapat terjadi bila logam telah ditempelkan pada tulang, seperti perbaikan panggul atau patah tulang ,
bakteri yang memicu tuberkulosis juga menginfeksi tulang belakang (penyakit pott),
orang yang menjalani dialisa ginjal rentan infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral),
-penyebaran langsung
organisme mampu memasuki tulang melalui patah tulang terbuka yaitu selama proses pembedahan tulang yaitu infeksi dari sendi buatan,
pada anak-anak, infeksi tulang yang melalui aliran darah, memicu gejala demam , nyeri pada tulang yang terinfeksi. area diatas tulang mengalami luka dan membengkak,
infeksi tulang belakang muncul bertahap, memicu nyeri punggung dan nyeri tumpul bila disentuh. nyeri bertambah parah bila penderita bergerak ,
infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di daerah diatas tulang, maka abses bisa terbentuk di jaringan sekitarnya.
infeksi ini tidak menyebabkan demam,
penderita yang mengalami infeksi pada sendi buatan merasakan nyeri di daerah itu,
bila suatu infeksi tulang gagal diatasi maka bisa terjadi osteomielitis menahun (osteomielitis kronis),
kadang-kadang infeksi ini tidak menimbulkan gejala tidak terdeteksi selama bertahun-tahun ,
osteomielitis menahun dengan gejala nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit.
pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus) terbentuk dari tulang menuju kulit.
diagnosa berdasarkan pada skening tulang dengan teknetium, area yang terinfeksi menunjukkan kelainan,untuk mendiagnosa infeksi tulang dan menentukan bakteri penyebabnya, maka diambil contoh dari darah, nanah, cairan sendi atau tulangnya sendiri. untuk infeksi tulang belakang, diambil contoh jaringan tulang melalui sebuah jarum atau melalui pembedahan. kecuali pada anak-anak. namun hal ini tidak akan muncul pada foto rontgen sampai lebih dari 3 minggu sesudah gejala pertama timbul, CT scan dan MRI juga bisa menunjukkan area yang terinfeksi,
tetapi pemeriksaan ini tidak selalu dapat membedakan infeksi dari kelainan tulang lainnya,
antibiotik untuk mengatasi infeksi tulang melalui aliran darah,
bila bakteri penyebabnya tidak bisa ditemukan , maka antibiotik untuk mengatasi staphylococcus aureus ,
pada awalnya antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah), kemudian diberikan per-oral (ditelan) selama 4-6 minggu bahkan memerlukan antibiotik sampai berbulan-bulan,
bika infeksi ditemukan pada stadium awal, maka tidak dibutuhkan pembedahan, namun kadang-kadang memerlukan pembedahan untuk mengeluarkan nanahnya,
pasien dewasa yang mengalami infeksi tulang belakang, diberikan antibiotik selama 6-8 minggu,
bila infeksi tulang berasal dari jaringan lunak di dekatnya, pengobatannya yaitu dengan pengangkatan semua jaringan dan tulang yang mati diangkat melalui pembedahan, ruang kosong diisi dengan tulang, otot atau kulit yang sehat.
selanjutnya diberikan antibiotik,
sendi buatan yang terinfeksi diangkat dan diganti.
antibiotik diberikan beberapa minggu sebelum pembedahan, sehingga sendi buatan yang terinfeksi tersebut dapat diangkat dan digantikan oleh sendi buatan yang baru.
kadang pengobatan bisa gagal sehingga diperlukan pembedahan untuk menggabungkan sendi atau mengamputasi anggota gerak yang terkena.
infeksi yang menyebar dari ulkus di kaki karena gangguan pasokan darah atau karena kencing manis, maka diperlukan pembedahan untuk mengangkat tulang yang terinfeksi.
antibiotik yang dipakai antara lain vancomycin , linezolid,nafcillin , ceftriaxone , cefazolin , ciprofloxacin , ceftazidime , clindamycin ,
PALATO LABIO-SCHIZIS
palato labio-schizis atau celah bibir dan celah langit-langit yaitu kelainan bawaan yang ada pada bibir bagian atas dan langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut,
celah bibir (bibir sumbing) yaitu suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang berlokasi tepat dibawah hidung.
celah langit-langit yaitu suatu saluran tidaknormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju ke saluran udara di hidung,
celah bibir dan celah langit-langit dapat terjadi secara bersamaan atau sendiri-sendiri. kelainan ini terjadi bersamaan dengan kelainan bawaan lainnya,
penyebabnya karena mutasi genetik atau teratogen bahan kimia virus yang memicu kelainan pada janin,
gejalanya ,antaralain:
pemisahan bibir,pemisahan langit-langit,pemisahan bibir dan langit-langit,distorsi hidung,infeksi telinga berulang,
pengobatan melibatkan bedah plastik, ortodontis,
pembedahan untuk menutup celah bibir dilakukan pada saat pasien berusia 3-6 bulan,penutupan celah langit-langit dapat ditunda sampai terjadi perubahan langit-langit yang biasanya berjalan seiring dengan petahun, , uhan anak maksimal sampai anak berumur 1 tahun sebelum pembedahan dilakukan, dipasang alat tiruan pada langit-langit mulut untuk membantu pemberian makan
pengobatan dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan dilakukan beberapa kali pembedahan tergantung kepada luasnya kelainan