Kemoterapi
kemoterapi sebagai cara untuk pengobatan kanker, dengan menghambat perkembangan atau menghentikan pertumbuhan sel kanker ,kemoterapi diberikan dengan cara pemberian obat obatan , suntikan langsung atau infus di otot, dampak kemoterapi, antaralain mual, muntah,lemas,berefek pada darah,kulit menjadi kering dan bewarna merah, gangguan otot dan saraf,rambut rontok,sariawan, gangguan pencernaan, beberapa jenis obat kemoterapi mempengaruhi sumsum tulang sebagai produsen sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun, penurunan jumlah sel darah menyebabkan penderita mudah terkena anemia, infeksi dan pendarahan , penurunan sel darah putih (leokosit) cenderung sering terjadi setiap kemoterapi, oleh sebab itu tes darah akan dilakukan sebelum kemoterapi berikutnya guna memastikan jumlah sel darah telah normal, proses penghancuran sel-sel kanker dengan kemoterapi dapat merusak sel-sel tubuh lainya juga dapat merusak sel-sel darah ,ini yang dinamakan Sindrom Lisis Tumor (SLT),Sindrom Lisis Tumor (SLT) adalah kondisi gawat onkologi dengan tanda tanda gejala gangguan metabolik yang berat oleh sebab adanya pengobatan kanker dengan proliferasi tinggi atau tanpa pengobatan kanker,
Sindrom Lisis Tumor dapat dicegah dengan pemberian cairan (profilaksis),
penderita kanker yang mendapat Sindrom Lisis Tumor cenderung mengalami gangguan elektrolit dan metabolik terjadi sebelum terapi ,seperti kejang,kram otot , mual, muntah,overload cairan , lethargia,atau terjadi 12 hingga 72 jam sesudah terapi,
proses pengobatan melalui kemoterapi,kortikosteroid atau radiasi berpotensi mengakibatkan dampak negatif, sindrom terjadi oleh sebab pemusnahan sel kanker yang sangat cepat ,sehingga menyebabkan keluarnya ion-ion protein, metabolit,intraselular, asam nukleat, ke dalam ruang ekstraselular,Sindrom Lisis Tumor kerap terdapat pada penderita kanker payudara , kanker paru sel kecil,kanker hematologi, kanker leukimia akut, atau juga kanker testis,
Sibylle Loibl dari German Breast Group sebagai peneliti di Jerman mengungkapkan bahwa kebanyakan ibu hamil yang mengidap kanker memilih menolak pengobatan terapi radiasi kemoterapi hingga bayi lahir atau melakukan aborsi saat kehamilan masih pada masa awal,bahkan ibu ibu penderita kanker payudara yang hamil dapat disembuhkan dengan kemoterapi , hanya terdapat sedikit kemungkinan obat anti-kanker dan radiasi kemoterapi mempengaruhi kesehatan janin berat bayi yang baru lahir dari ibu yang menjalani kemoterapi lebih kecil, namun bayi tetap sehat dan mampu tumbuh dengan baik,