foto Jaringan spesifik dan respon
sekresi hormon ke dalam pembuluh darah perlu dikendalikan , bila tidak akan mengalami kekurangan atau kelebihan produksi yang memicu penyakit. merangsang sekresi hormon sangat penting, namun dengan begitu juga menghambat pelepasan hormon. proses ini melibatkan 3 jenis rangsangan yang sama: hormonal ,humoral dan saraf,
2 mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah dalam rentang homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif ,
mekanisme umpan balik negatif dan positif dari hormon ditunjukkan pada
foto Mekanisme umpan balik negatif
hormon memperlihatkan aksi mereka dengan berikatan ke protein yang dinamakan reseptor. hormon mampu merangsang hanya pada sel yang mempunyai reseptor untuk hormon itu .
bagian dari setiap molekul reseptor di mana hormon mengikat dinamakan situs reseptor, bentuk dan karakteristik kimia masing-masing situs reseptor memungkinkan hanya jenis tertentu hormon untuk mengikat untuk itu. kecenderungan untuk setiap jenis hormon untuk mengikat satu jenis reseptor, dan tidak kepada yang lainnya, dinamakan
spesifisitas , comtoh insulin mengikat reseptor insulin, namun tidak untuk
reseptor untuk hormon tiroid. namun, beberapa hormon, seperti epinefrin, dapat mengikat
"keluarga" dari reseptor yang secara struktural mirip. sebab reseptor hormon mempunyai afinitas tinggi terhadap hormon mereka yang terikat kepadanya (reseptor), sehingga hanya konsentrasi kecil dari hormon yang diberikan diperlukan untuk mengaktifkan sejumlah besar .reseptornya.
foto Jaringan spesifik dan respon
sistem neuroendokrin , secara bersama sistem saraf dan endokrin mengendalikan semua perubahan yang terjadi di tubuh dan pada tingkat tertentu mereka saling mengendalikan satu sama lain. contoh sistem saraf
dapat merangsang atau menghambat pelepasan hormon sementara sistem endokrin dapat memberikan atau menghambat impuls saraf. ada beberapa
perbedaan antara kedua sistem ini,
kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu berada di leher anterior, pada trakea inferior terhadap laring , terdiri dari 2 lobus, masing-masing lateral ke trakea yang dihubungkan oleh ismus anterior kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. pasokan darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan inferior) membuat operasi tiroid cukup melelahkan (dan berdarah). meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari
berat tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi.
pembuluh darah yang banyak untuk memasok nutrisi untuk sisntesis hormon dan aliran darah untuk mengangkut hormon. unit fungsional dari kelenjar adalah folikel yang terisi dengan tiroglobulin (Tg). Tg yaitu prekursor glikoprotein untuk hormon tiroid dan Tg yang dimodifikasi secara kolektif dinamakan koloid. sel folikel dikelilingi oleh lapisan sel
epitel. yang tersebar di antara folikel yaitu sel parafolikuler, yaitu sel yang menghasilkan kalsitonin. di membran basal sel folikuler terdapat reseptor yang terhubungkan dengan protein G untuk thyroid-stimulating hormone (TSH).
foto Anatomi dan histologi kelenjar tiroid.
(a) tampilan anterior kelenjar tiroid. (b) histologi kelenjar tiroid. kelenjar ini terbentuk dari beberapa folikel sferik tiroid yang mengandung koloid yang kaya tiroglobulin. sel parafolikuler berada diantara di dalam jaringan antara folikel tiroid. kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), keduanya memerlukan iodin untuk pembentukannya. Ion iodida diambil dari diet normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan diubah dalam sel folikel menjadi iodin. Iodin ini kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan molekul tirosin teriodinasi ini kemudian dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4. semua prosedur dalam produksi hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) yaitu
hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid yang kemudian diubah menjadi T3 oleh sel target. Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein transpor dalam darah, sangat sedikit yang tidak terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke protein transpor dibandingkan T4
Keduanya T4 dan T3 dengan mudah melintasi membran sel dan berinteraksi dengan reseptor di dalam sel. di sel target hormon tiroid merangsang enzim yang terlibat dengan .oksidasi glukosa. ini dinamakan efek calorigenic dan efek secara keseluruhan yaitu:
- peningkatan produksi panas tubuh,
-peningkatan laju metabolik basal,
-peningkatan konsumsi oksigen oleh sel,
hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh, kecuali:
uterus,kelenjar tiroid,otak orang dewasa,organ ginjal, testis
laju metabolisme basal yaitu jumlah energi yang dikeluarkan saat beristirahat di lingkungan bersuhu sedang (tidak panas atau dingin). pelepasan energi dalam kondisi ini cukup untuk fungsi organ vital. saat laju metabolik basal meningkat, maka konsumsi oksigen akan meningkat dimana oksigen dibutuhkan dalam produksi energi,
hormon tiroid berperan dalam mempertahankan tekanan darah,
dimana dia menstimulasi peningkatan jumlah reseptor di dinding pembuluh darah. kendali pelepasan hormon tiroid dimediasi oleh sistem umpan balik negatif yang melibatkan hipotalamus melalui kelenjar hipofisis. kadar plasma hormon tiroid dimonitor di hipotalamus dan oleh sel di lobus anterior kelenjar hipofisis.Hormon tiroid thyroid hormone (TH). mempunyai aksi biologis di setiap organ dalam tubuh dan sangat penting untuk perkembangan masa pubertas,janin, pasca kelahiran dan pertumbuhan ,
selain itu, aksi hormon tiroid untuk mempertahankan laju
metabolik basal basal metabolic rate (BMR)
kelenjar paratiroid yaitu kelenjar kecil yang berada pada permukaan superior
kelenjar tiroid. terdapat 4 kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus
setiap kelenjar mempunyai massa sekitar 40 mg (0,04 g). kelenjar tiroid tersusun dari 2 jenis sel, yaitu sel oxyphils dan sel chief ,
sel chief mensekresikan hormon paratiroid
(PTH) dinamakan parathormone. fungsi sel oxyphils belum diketahui.
hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] yaitu suatu hormon polipeptida yang mengatur kadar kalsium dalam darah, homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. jaringan target adalah usus kecil , tulang, ginjal, aksi spesifik dari PTH yaitu meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. hasil ini meningkatkan resorpsi tulang, yang mana melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (HPO42) ke dalam darah. aksi PTH pada ginjal, pertama, memperlambat atau menghambat ekskresi
Ca2+ dan Mg2+ dari darah ke dalam urin. Kedua meningkatkan ekskresi HPO42- dari darah ke dalam urin. aksi antagonis ini, kalsitonin dari kelenjar tiroid, dan hormon paratiroid dari kelenjar paratiroid bertujuan untuk mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas normal. efek ketiga PTH pada ginjal yaitu mendukung pembentukan hormon calcitrol (bentuk aktif vitamin D3). kalsitrol meningkatkan laju penyerapan Ca2+, HPO42-, Mg2+ dari saluran pencernaan ke dalam darah. saat produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan memicu penurunan kadar kalsium darah yang dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. gejala dari hipokalsemia yaitu kejang,gugup , kejang otot, aritmia jantung, tetanus pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. pada
tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. efek ini akan meningkatkan eksitabilitas saraf, yang mengawali impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. PTH meningkatkan kadar Ca2+ darah melalui pelepasan kalsium dari tulang oleh osteoklas dan penghambatan penimbunan (deposit) Ca2+ oleh osteoblast.
Kontrol, aksi, dan gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid
Hormon : Hormon paratiroid parathyroid hormone (PTH)
Kendali : Kadar Ca2+ darah
Aksi : Meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan pelepasan Ca2+ dari tulang, dan reabsorpsi Ca2+ oleh ginjal
Gangguan : Hiposekresi memicu tetani, hingga kematian.
Hipersekresi memicu lelah, yang dapat fraktur secara spontan
Hormon : Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
Kendali : TSH dari lobus anterior kelenjar hipofisis
Aksi : Meningkatkan laju metabolisme; merangsang aktivitas saraf
Gangguan :Hiposekresi pada bayi dan anak-anak ,mengakibatkan kretinisme pada .pasien dewasa ,mengakibatkan miksedema, Hipersekresi memicu
penyakit Graves. Defisiensi iodin memicu simple goiter
Hormon : Kalsitonin calcitonin (CT)
Kendali : Kadar Ca2+ darah
Aksi : Mengurangi kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan deposit Ca2+ di tulang, menghambat pelepasan Ca2+ dari tulang, meningkatkan ekskresi Ca2+ oleh ginjal
sepasang kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenal, karena terletak di
atas ginjal dalam ruang retropeneal , 2 kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri
dari lapisan medula bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar yang menghasilkan katekolamin dan hormon steroid ,
foto Letak kelenjar adrenal
kelenjar adrenal seperti kelenjar tiroid, yaitu banyak mengandung pembuluh
darah. kedua bagian ini, medula dan korteks tidak mempunyai hubungan fisiologis. medula adrenal dibawa kontrol saraf, sedang korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior, semua jenis stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang kelenjar adrenal
kelenjar adrenal. baik medula dan korteks adrenal berada dibawah kontrol
hipotalamus saat mereka merespon stres. kiri: medula adrenal
merespon secara cepat terhadap stres namun untuk jangka pendek. kanan: korteks adrenal merespon secara lambat terhadap stres namun untuk jangka panjang.
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dibutuhkan untuk mempertahankan aktivitas sekrestori dari korteks adrenal, yang mana dapat mengalami atropi secara cepat tanpa hormon ini. corticotropin-releasing hormone (CRH) dilepaskan dari hipotalamus merangsang hipofisis anterior untuk mensekreaikan ACTH. Zona fasikulata sangat sensitif terhadap ACTH,
dan dia merespon dengan meningkatkan sekresi kortisol. Keduanya ACTH dan kortisol menghambat sekresi CRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif. ACTH juga merangsang sekresi aldosteron..struktur kelenjar adrenal
korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi yang berbeda
zona glomerulosa pada bagian terluar, yang mensintesis hormon mineralokortikoid, utamanya aldosteron. dinamakan mineralokortikoid karena mereka mempengaruhi .homeostasis mineral.zona fasikulata yang menghasilkan hormon glukortikoid, yaitu kortisol. sebab mempengaruhi homeostasis glukosa.zona retikularis pada bagian dalam yang menghasilkan hormon seks laki laki (androgen) utamanya dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion.
foto Histologi korteks adrenal dan bagian medula adrenal
hormon korteks adrenal semuanya mempunyai struktur yang mirip, yang mengandung inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. karena kormon ini larut lipid, mereka tidak disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis. hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. hormon korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang
menghasilkan respon sel.
Glukortikoid
glukortikoid membantu metabolisme dan resistensi terhadap stres, meliputi kortisol dinamakan kortison hidrokortison, kortikosteron, kortikosteron , dari ketiga hormon yang disekresikan oleh zona fasikulata, kortisol adalah yang paling banyak, menyumbang sekitar 95% aktivitas glukokortikoid.
glukortikoid mempunyai efek ,antaralain:
penekanan respon kekebalan,efek antiinflamasi,resistensi terhadap stres,
pemecahan protein, pembentukan glukosa,lipolisis yaitu pemecahan trigliserida dan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah,
glukortikoid juga dibutuhkan untuk pematangan jaringan, seperti pada paru fetus,glukortikoid sintetik sering digunakan untuk menekan respon kekebalan pada individu yang mengalami penyakit autoimun dan yang menerima transplantasi organ.
Mineralokortikoid
aldosteron yaitu mineralokortikoid utama. dia mengatur homeostasis dari dua ion mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan kalium (K+), dan membantu mengatur tekanan dan volume darah. Aldosteron meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan melepaskan asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah dibawah 7,35). Sekresi aldosteron dikendalikan oleh jalur renin-angiotensin-aldosteron (RAA).
korteks mensekresikan sedikit androgen pada laki laki dan wanita. andogen
yaitu hormon steroid yang memicu perkembangan karakteristik
seks sekunder pada laki laki . kebanyakan androgen disekresikan oleh sistem reproduksi. androgen utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu dehydroepiandroeterone penghentian tiba-tiba dari terapi kortikosteroid memicu gejala penurunan aktivitas sekretori dari korteks adrenal. ini terjadi karena obat-obat kortikosteroid menekan pelepasan ACTH oleh hipofisis anterior sehingga produksi glukortikoid alami menurun dan memicu korteks adrenal menjadi atropi. oleh karena itu penghentian kortikosteroid jangka panjang harus ditapering. selama pengaturan dosis, dosis harus diturunkan secara bertahap, sampai akhirnya dihentikan, sehingga aktivitas dari korteks adrenal pasien tetap normal,
(DHEA). androgen disekresikan oleh zona retikularis dan diubah oleh jaringan perifer menjadi androgen testosteron yang poten. sesudah masa pubertas pada laki laki androgen testosteron dilepaskan dalam jumlah yang besar oleh testis. pada laki laki , jumlah androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu sedikit sehingga tidak memberikan efek yang berarti. namun pada wanita androgen adrenal sangat penting. ini
membangkitkan libido dorongan seks dan androgen diubah menjadi estrogen (hormon steroid wanita) oleh jaringan tubuh lainnya. sesudah menepause saat sekresi estrogen oleh ovarium berhenti, semua estrogen wanita berasal dari androgen adrenal. androgen adrenal menstimulasi perumbuhan rambut ketiak dan pubis pada laki laki dan wanita. walaupun
kontrol sekresi androgen adrenal belum sepenuhnya dimengerti, namun hormon utama yang merangsang sekresinya adalah ACTH,
medula adrenal ditemukan di bawah korteks, pada bagian tengah kelenjar,
mengandung sel kromafin yang berfungsi sebagai sel pascaganglion dari sistem saraf simpatis, untuk mensekresikan epinefrin (sekitar 80% dari sekresi) dan epinefrin dan dopamin dengan kadar yang kecil ke dalam aliran darah. produk sekretori dari medula adrenal yaitu neurohormon.
efek epinefrin dan norepinefrin ,antaralain :
peningkatan laju respirasi seluler,konversi glikogen menjadi glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah, penurunan aliran darah ke visera dan kulit,
penigkatan aliran darah ke otot rangka, paru-paru, dan sistem saraf,
epinefrin dan norepinefrin bergabung engan reseptor adrenergik, yaitu reseptor yang terikat di sel target. mereka dikelompokkan sebagai reseptor α dan β adrenergik, dan setiap kelompok ini mempunyai sub kelas lagi yang mempengaruhi jaringan target secara berbeda,
sekresi hormon medula adrenal mempersiapkan individu untuk aktifitas fisik dan komponen utama dari respon fight or flight. pelepasan hormon medula adrenal terjadi dalam respon terhadap stimulasi neuron simpatis sebab medula adrenal bagian khusus dari sistem saraf otonom. beberapa kondisi seperti emosi, jejas, stres, latihan, dan kadar glukosa rendah memicu pelepasan neuropeptida medula adrenal.
gonad yaitu organ yang menghasilkan gamet, sperma pada laki laki , dan osit pada wanita. selain sebagai fungsi reproduksi, gonad mensekresikan hormon. ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi 2 estrogen (estradiol dan estron) dan
progesteron. hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis anterior mempersiapkan kelenjar mamma untuk laktasi,mengatur siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan ,
hormon ini menyebabkan pembesaran payudara dan pelebaran
pinggul pada masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita.
ovarium menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi fsh, selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang dinamakan relaxin (RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan dan membantu
melebarkan serviks uterin selama persalinan. ini membantu keluarnya bayi dengan mudah sebab terjadi pelebaran jalan lahir.
gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. hormon utama yang dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks laki laki . testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi sperma, dan merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria, seperti pertumbuhan janggut dan suara. testis menghasilkan inhibin, yang menghambat sekresi FSH.
selama dan sesudah melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi 2 jaringan target: uterus ibu dan payudara. selama kelahiran, peregangan serviks uterus merangsang pelepasan oksitosin dalam jumlah besar sehingga meningkatkan kontraksi sel otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran bayi sesudah melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu dalam merespon rangsangan mekanik dari bayi menyusui , dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu memicu pelepasan prolaktin (PL), memicu kontraksi kelenjar susu dari payudara, memaksa ASI ke dalam saluran ASI, diisap oleh bayi ,
tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikendalikan oleh mekanisme umpan balik positif. contoh , semakin besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu, maka semakin banyak OT dilepaskan sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. saat menyusui berhenti, produksi OT juga berhenti.
fungsi oksitosin pada laki laki dan wanita tidak hamil tidak jelas, percobaan pada binatang menunjukkan bahwa oksitosin mempunyai aksi dalam otak yang menciptakan perilaku kasih sayang orang tua terhadap bayinya.
Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH) mencegah pengeluaran urin dalam jumlah besar (diuresis). selain mempunyai efek antidiuretik ADH juga sebagai vasopresor, yang memicu konstriksi pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah sehingga dinamakan vasopresin saat dilepaskan dalam jumlah
besar. maka ADH dilepaskan utamanya untuk merespon satu dari dua rangsangan antaralain :
hiperosmolaritas plasma, dideteksi oleh osmoreseptor dalam hipotalamus
hopovolemia dan hipotensi, dideteksi oleh arterial dan baroreseptor atria
ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan demikian
mengurangi volume urin. perubahan laju sekresi ADH terjadi dalam merespon perubahan osmolalitas dan volume darah. osmolalitas larutan meningkat saat konsentrasi zat terlarut dalam larutan meningkat. neuron khusus dinamakan osmoreseptor yang bersinaps dengan
neuron neorosekretori di hipotalamus. osmoreseptor peka terhadap perubahan osmolalitas darah. saat osmolalitas darah meningkat, frekuensi potensial aksi di osmoreseptor meningkat , menghasilkan lebih banyak potensial aksi di akson neuron neurosekretori ADH. akibatnya sekresi ADH meningkat. ADH merangsang tubuli ginjal untuk menahan air, yang mana megurangi osmolalitas darah dan menahan setiap
peningkatan lebih lanjut dalam osmolalitas cairan tubuh. saat konsentrasi zat terlarut turun, osmoreseptor menghentikan depolarisasi yang memicu pelepasan ADH berhenti secara efektif
saat darah kembali menjadi encer, ADH untuk sementara tidak dilepaskan. Ini
contoh dari kendali umpan balik negatif sebab efek dari hormon ini (mengencerkan darah) bertindak untuk menghentikan pelepasan hormon. umpan balik negatif mempertahankan kondisi stabil dan homeostasis. jumlah ADH yang disekresikan bervariasi dengan tekanan darah osmotik dan volume darah.rangsangan lainnya yang memicu pelepasan ADH meliputi nyeri, tekanan darah rendah, ansietas (cemas), trauma, asetilkolin, nikotin, dan obat, seperti, anestesi,morfin, trankuilizer,
barbiturat, Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi ADH
memicu diabetes insipidus (urin encer). ini dapat dikoreksi dengan pemberian
ADH. alkohol menekan produksi dan pelepasan ADH. saat ADH tidak ada, ginjal tidak menyerap kembali air ,obat diuretik mengantagonis efek dari ADH dan mengeluarkan air dari tubuh. diuretik digunakan untuk terapi beberapa kasus hipertensi dan udem (retensi air di jaringan), biasanya pada gagal jantung kongetif.
foto Pengaturan sekresi dan aksi hormon antidiuretik (ADH)
hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium
hormon organ reproduksi
pada testis ,antaralain :
Hormon : Testosteron
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
Respon : Membantu spermatogenesis, perkembangan genital, memelihara fungsi organ reproduksi, karakteristik seks sekunder, dan perilaku seksual
Hormon : Inhibin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Kelenjar hipofisis anterior
Respon : Menghambat sekresi FSH
pada Ovarium ,antaralain :
Hormon : Inhibin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Kelenjar hipofisis anterior
Respon : Menghambat sekresi FSH dari hipofisis anterior
Hormon : Ralaxin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Sel jaringan ikat
Respon : Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di area pelvis, khususnya simfisis pubis selama kehamilan, membantu mendilatasi
Hormon : Estrogen
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
Respon : Membantu perkembangan dan fungsi uterus dan kelenjar payudara untuk laktasi, memelihara kehamilan pematangan genital, karakteristik seks
sekunder, dan siklus menstruasi
Hormon : Progesteron
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
kelenjar pineal yaitu struktur berbentuk biji pinus kecil yang terdapat di antara kedua belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga,
kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari), yang disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. melatonin mempunyai efek pada tubuh ,hormon ini menghambat sekresi hormon
gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi sistem reproduksi. melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur sehari-hari; manusia bertambah mengantuk di malam hari saat kadar melatonin meningkat dan bangun kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. ini dinamakam ritme sirkadian. ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang dinamakan jam biologis. cahaya terang menghambat sekresi melatonin. impuls saraf yang berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal, dalam cahaya gelap atau redup, impuls saraf dari mata menurun dan sekresi melatonin meningkat.
melatonin berperan dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.
Eikosanoid
dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu leukotrien (LTs) dan prostaglandin (PG) ada di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak sebagai hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon rangsangan kimia atau mekanis. keduanya disintesa dari asam lemak 20 karbon yang dinamakan asam arakidonat dari membran molekul fosfolipid. dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda
menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) yaitu PG dimodifikasi yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.
penyakit graves (goiter diffusa toksik) atau hipertiroid yaitu suatu kondisi autoimun dimana autoantibodi diarahkan secara langsung
terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak tepat dirangsang dengan terbentuknya pembesaran kelenjar dan peningkatan produksi hormon tiroid, faktor risiko untuk penyakit graves termasuk riwayat keluarga hipertiroidisme atau berbagai gangguan autoimun , penyakit ini klasik ditandai dengan gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial,
terapi dengan pengurangan gejala dan koreksi terhadap kondisi thyrotoxic.
hiperfungsi adrenergik diterapi dengan memblok reseptor beta-adrenergik. mengoreksi kadar hormon tiroid yang tinggi dapat dicapai dengan obat-obat antitiroid yang menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan pengobatan dengan iodin radioaktif atau pengangkatan sebagian dari kelenjar tiroid
terapi farmakologi,antaralain:
Metimazol,Propiltiourasil (PTU),Atenolol,Propanolol,
hipofisis anterior dan posterior menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya sehingga hipofisis dinamakan master of gland,ada hormon yang disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya
yang mengandung sel endokrin, sehingga hormon itu berfungsi sama
dengan kelenjar endokrin walaupun mereka tidak berasal dari hipofisis. contoh
hormon yang dihasilkan oleh jaringan lainnya yaitu gastrin yang berfungsi mensekresikan getah gastrik dalam lambung ,
Hormon yang dihasilkan oleh organ lainnya selain kelenjar endokrin
-pada ginjal,antaralain:
hormon :renin
prinsip kerja : bagian dari rangkaian reaksi yang meningkatkan tekanan darah memicu vasokonstriksi dan sekresi aldosteron.
hormon :eritropoietin (EPO)
prinsip kerja : meningkatkan laju pembentukan sel darah merah.
hormon :kalsitrol*(bentuk aktif vitamin D)
prinsip kerja : membantu absorpsi kalsium dan fosfat,
pada jantung,antaralain:
hormon :peptida natriuretik atria [atrial natriuretic peptide (ANP)]
prinsip kerja : menurunkan tekanan darah.
-pada jaringan adiposa,antaralain:
hormon : leptin
prinsip kerja : menekan nafsu makan, meningkatkan aktivitas FSH dan LH
-pada saluran gastrointestinal,antaralain:
hormon :gastrin
prinsip kerja : meningkatkan sekresi getah gastrik & gerakan lambung
hormon :peptida insulinotropik bergantung insulin (GIP)
prinsip kerja : merangsang pelepasan insulin oleh sel pankreas
hormon :sekretin
prinsip kerja : merangsang sekresi getah pankreas dan empedu
hormon :kolesistokinin cholecystokinin (CCK)
Prinsip Kerja : menyebabkan perasaan kenyang sesudah makan,merangsang sekresi getah pankreas,mengatur pelepasan empedu dari kantong empedu;
-pada plasenta,antaralain:
hormon :human chorionic gonadotropin (HCG)
prinsip kerja : merangsang korpus luteum di ovarium untuk
terus memproduksi estrogen dan progesteron untuk mempertahankan kehamilan
hormon :estrogen dan progesteron
prinsip kerja : mempertahankan kehamilan; membantu menyiapkan kelenjar payudara untuk mensekresikan ASI.
hormon :human chorionic somatomammotrpin(HCS)
prinsip kerja : merangsang kelenjar payudara untuk laktasi,
Leptin
leptin yaitu hormon protein yang dihasilkan oleh jaringan adiposa, leptin bekerja pada hipotalamus, dimana ia memberi sinyal kenyang , bahwa leptin yang mereka hasilkan tidak efektif karena mutasi genetik, atau sel hipotalamus mereka kekurangan jumlah reseptor yang sesuai untuk leptin.
pankreas melepaskan insulin lebih lambat dengan pertambahan
usia, dan berkurangnya sensitivitas reseptor untuk glukosa. akibatnya, kadar glukosa darah pada pasien tua meningkat lebih cepat dan kembali normal lebih lambat dari pada pasien yang lebih muda.
timus adalah terbesar pada masa bayi. setelah pubertas, ukurannya mulai menurun, dan jaringan timus diganti oleh jaringan ikat adiposa dan areolar. pada orang dewasa yang lebih tua, timus menjadi atrofi (telah berhenti berkembang) secara signifikan. namun, masih menghasilkan sel t baru untuk respon kekebalan,
pada usia tua ovarium mengalami penurunan ukuran, dan tidak lagi merespon
terhadap gonadotropin. resultan penurunan output estrogen memicu kondisi seperti aterosklerosis,osteoporosis, kolesterol darah tinggi, kadar FSH dan LH tinggi karena kurangnya penghambatan umpan balik negatif dari estrogen. meskipun produksi testosteron oleh testis menurun seiring bertambahnya usia, efek biasanya tidak tampak sampai usia sangat tua; dan
banyak pria tua masih bisa menghasilkam sperma aktif dalam jumlah normal, meskipun banyak sperma yang tidak normal secara morfologi dan penurunan motilitas sperma.
menopause yaitu kondisi saat menstruasi berhenti sepenuhnya, namun ada beberapa tahun yang mengarah ke sana ketika fungsi ovarium melambat. penurunan kadar estrogen dapat memicu perubahan fisiologis, seperti :
melemahnya tulang (osteoporosis),pertumbuhan rambut yang berlebihan (hirsutisime),kehilangan konsentrasi,kecemasan/kegelisahan,kelelahan,hot flushes (gejolak panas),palpitasi (berdebar),lekas marah,
terapi penggantian hormon hormone replacement therapy (HRT) yang diberikan untuk wanita menopause membantu wanita untuk mengatasi ini
walaupun beberapa kelenjar endokrin menyusut seiring bertambahnya usia, aktifitas kelenjar endokrin mungkin atau mungkin tidak dikompromikan. produksi hormon pertumbuhan manusia oleh hipofisis anterior menurun, yang merupakan salah satu penyebab atrofi otot hasil penuaan. kelenjar tiroid sering menurunkan sekresi hormon tiroidnya seiring dengan bertambahnya
usia, sehingga memicu penurunan laju metabolisme, peningkatan lemak tubuh, dan hipotiroidisme, yang terlihat lebih sering pada pasien yang lebih tua. karena kurangnya umpan balik negatif (tingkat yang lebih rendah dari hormon tiroid), maka kadar dari TSH meningkat seiring bertambahnya usia.
dengan penuaan, kadar PTH darah meningkat, mungkin disebabkan karena tidak memadainya asupan makanan yang mengandung kalsium. wanita tua yang mengonsumsi 2.400 mg / hari suplemen kalsium, kadar
PTH darah ditemukan sama rendahnya dengan wanita yang lebih muda. keduanya kadar calcitriol dan kalsitonin lebih rendah pada orang yang lebih tua. secara bersama, kenaikan PTH dan penurunan kadar kalsitonin meningkatkan penurunan massa tulang yang mengarah ke osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang, kelenjar adrenal mengandung semakin banyak jaringan fibrosa dan menghasilkan kortisol dan aldosteron yang kurang pada usia lanjut. namun, produksi epinefrin dan norepinefrin tetap normal.
SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
Sistem Pencernaan
proses pencernaan mengikutsertakan pencampuran koreografi makanan dengan getah pencernanan (digestive juice) meliputi enzim aktif ,asam kuat, garam empedu deterjen, tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. sesudah zat-zat berguna ini di serap,zat makanan di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk energi atau sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ. system pencernaan dari mulut ke anus adalah sekitar 450 cm ,dari 395 cm terdiri dari usus besar dan usus kecil. dengan diameter 1 hingga 3 inci
semuanya melingkar dalam perut dari pusar kebawah. sistem pencernaan mengambil dalam makanan, mengelompokkannya menjadi molekul nutrisi,menyerap molekul ini kedalam aliran darah,dan kemudian membersihkan tubuh dari sisa (sampah), pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh . organ gastrointestinal (saluran pencernaan) membentang dari mulut ke anus. organ ini adalah mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus kecil, usus besar, dan lubang anus. organ aksesori
meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas.
sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, satu tabung memanjang dari mulut ke anus, dan organ aksesori yang berhubungan, terutama kelenjar yang berada di luar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di dalamnya. makanan dipecah, sedikit demi sedikit, sampai menjadi molekul yang cukup kecil untuk diserap dan produk sisa dieliminasi. saluran pencernaan dinamakan alimentary tract atau alimentary canal (saluran
gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkelanjutan yang membentang dari mulut ke anus. lidah dan gigi adalah struktur aksesori yang terletak di mulut. kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas bukan bagian dari saluran pencernaan dan memiliki peran dalam pencernaan.
saluran pencernaan ,antaralain :
rongga mulut atau mulut dengan kelenjar saliva , tenggorokan,esofagus,
lambung,usus kecil, terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati,
kantung empedu, dan pancreas ,usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal ,lubang anus,
makanan mengalami 3 proses dalam tubuh, yaitu metabolism,pencernaan, absorpsi, pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. sesudah nutrisi diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh dan digunakan oleh sel untuk metabolisme,
fungsi sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi tahap proses-proses antaralain:
- ingesti yaitu masuknya makanan ke dalam mulut.
-pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi, makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan,
-peristalsis yaitu gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
-digesti yaitu hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi berlansung,
-absorpsi yaitu pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh,
-egesti (defekasi) yaitu proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses dari saluran pencernaan,
dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan ,antaralain:
- serosa yaitu lapisan terluar dari saluran atau peritoneum viseral.
serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.
-peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis yaitu membran
serosa terlebar dalam tubuh.
rongga peritoneal adalah ruang potensial antara viseral dan peritoneum
parietal,peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
peritonium viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan,
-mukosa yaitu lapisan terdalam dari dinding dan sebagian besar terbuat dari dinding dan sebagian besar terbuat dari jaringan epitel yang mensekresi enzim dan mukus ke dalam dari kanal. lapisan ini sangat aktif dalam menyerap nutrisi
-submukosa yaitu lapisan dalam dari mukosa. mengandung saraf,jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar, pembuluh darah di lapisan ini mengangkut nutrisi yang diserap.
-lapisan muskuler. lapisan ini berada di luar submukosa. terbuat dari lapisan jaringan otot polos dan berkontraksi untuk menggerakkan material melalui kanal muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. kontraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang menggerakkan isi
saluran kearah depan,
pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan sel
ganglion parasimpatis, terletak di antara lapisan otot sirkular dalam dan
longitudinal luar.
muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esofagus atas,
serta otot polos pada saluran selanjutnya.
-organ yang tidak terbungkus peritoneum, namun hanya tertutup olehnya dinamakan retroperitoneal (di belakang peritoneum). yang termasuk retroperitoneal antara lain:
kantung kemih,pankreas, duodenum, ginjal, rektum dan beberapa organ reproduksi perempuan.
kontrol saraf pada saluran pencernaan. sistem saraf otonom menginervasi
keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan secara volunte,
1. pleksus meissner dan auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik parasimpatis. pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran.
2. impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (cn x), mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.
3.impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan.
- mesenterium dan omentum yaitu lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum viseral. lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ organ tidak normal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
pembuluh darah, limfatik, dan saraf berda dalam lipatan peritoneal.
-mesokolon melekatkan kolon ke dinding abdominal belakang.
-ligamen falsiformis melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan diafragma.
-omentum besar yaitu lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung, dan usus besar. lipatan ini tergantung seperti celemek di
atas usus.
-omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
pada enzim pencernaan selama pencernaan, ada 3 kelompok molekul , masing masing dipecah-pecah menjadi komponen molekulnya oleh enzim-enzim khusus: lemak (lipida) dipecah menjadi gliserol dan asam lemak (peptida) oleh enzim lipase,
protein dipecah menjadi rantai asam amino pendek (peptida) atau asam amino tunggal oleh enzim protease,
kompleks karbohidrat atau polisakarida (seperti tepung) dipecah menjadi
oligosakarida (mengandung 2-10 monosakarida yang berhubungan), disakarida seperti maltosa, atau monosakarida tunggal seperti fruktosa dan glukosa ,enzim yang dinamakan amilase memecah amilum tepung,
foto pencernaan karbohidrat, protein dan lemak
Rongga oral
yaitu jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan. rongga oral dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang,rongga vestibulum (bukal) berada di antara gigi dan, bibir dan pipi sebagai batas luarnya.
Kelenjar saliva
mensekresi saliva ke dalam rongga oral. saliva terdiri dari cairan encer yang
mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
1. kendali saraf pada sekresi saliva,antaralain:
-stimulasi simpatis memicu vasokonstriksi pembuluh darah dan
sekresi mukus yang lebih kental dan lengket. obat-obatan yang
mengandung penghambat kolinergik (neuro transmitter parasimpatis)
memicu terjadinya sensasi mulut kering,
-stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan
sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.
-pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit yaitu sebanyak 1 ml.
saliva yang disekresi dapat mencapai 1l sampai 1,5 l dalam 24 jam
- aliran saliva dipicu melalui stimulasi psikis (pikiran akan makanan),
mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).
-stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf kranial v, vii, ix, dan x
menuju nuclei salivatori inferior dan superior dalam medulla. semua kelenjar
saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.
-volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis
inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).
2.ada tiga pasang kelenjar saliva.
a.kelenjar sublingual berada di dasar mulut dan membuka melalui duktus
sublingual kecil menuju ke dasar mulut.
b. kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, berada agak ke bawah dan di
depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (stensen) menuju suatu
elevasi kecil (papila) yang berada berhadapan dengan gigi molar kedua pada
kedua sisi,
c.kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari berada di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus
wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
3.komposisi saliva. saliva terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98%
mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (kalium,natrium, klorida, bikarbonat, ), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung air,glikoprotein (musin) dan ion,
4.fungsi saliva,antaralain :
a. zat buangan seperti asam urat dan urea, berbagai zat lain seperti obat,
virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.
b.zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral
c.membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
d.saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.
e. saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan.
f.saliva memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari kekeringan.
g.amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa,
suatu disakarida.
Anatomi gigi
- manusia mempunyai 2 susunan gigi,antaralain: gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi sekunder (permanen).
gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. setengah dari lengkung gigi terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, dua premolar (bikuspid), dan 3 geraham (trikuspid), total keseluruhan 32 buah. geraham ketiga dinamakan gigi bungsu,
gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara 2 gigi depan) terdiri dari, 2 gigi seri, 1 taring, 2 geraham (molar), untuk total keseluruhan 20 gigi.
- setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi,
lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara akan menutup (overlap) gigi bawah,
komponen gigi ,antaralain :
-rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa
gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. saluran akar membuka
ke tulang melalui foramen apika,
-dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi.
dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh
sementum. email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat)
dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. zat ini berfungsi untuk
melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi
bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. fluorida dalam air minum
atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.
-mahkota yaiti bagian gigi yang tampak . 1 sampai 3 akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.
- mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).
- membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong
alveolar dan melekat pada sementum di akar. membran ini menahan gigi di
rahang.
fungsi gigi
gigi berfungsi dalam proses pengunyahan, makanan yang masuk dalam
mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan,
a. deglutisi (penelanan)
penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi 3 tahap ,antaralain:
-tahap bukal terjadi secara sadar di dalam mulut saat lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke dalam faring,
- tahap faring terjadi secara tidak sadar saat makanan memasuki faring, sebagai berikut:
langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung. epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sedang laring naik. sehingga , lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.
- tahap esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. otot lingkar esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama penelanan. saat makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.
b. Esofagus
esofagus yaitu tabung sepanjang 25 cm yang dimulai dari laringofaring dan
turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru)
kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang dinamakan hiatus esofageal dan berhubungan dengan lambung. makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristalsis. 2 otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.
Lambung
lambung yaitu organ berbentuk j, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafrgma.semua bagian, kecuali sebagian kecil,berada pada bagian kiri garis tengah. ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu manusia ke manusia lain. regia-regia lambung terdiri dari bagian pilorus,
bagian kardia, fundus dan bodi organ,
-bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum, antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus muskular tebal,
-bodi lambung yaitu bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. tepi medial bodi lambung yang konkaf dinamakan kurvatur kecil,
namun lateral bodi lambung yang konveks dinamakan kurvatur besar.
- bagian kardia lambung yaitu area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus),
-fundus yaitu bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus,
terdapat 3 lapisan jaringan dasar yaitu jaringan muskularis,mukosa, submukosa, mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung. ruga tampak saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung meregang terisi makanan.lapisan otot tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran isi lambang, muskularis eksterna pada bagian fundus dan bodi lambung mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan,
ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung. kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 l sampai 3 l cairan lambung. cairan lambung mengandung enzimenzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-garaman, dan air,
foto Usus besar
fungsi lambung ,antaralain:
- produksi faktor intrinsik ,yaitu : vitamin B12, yang didapat dari makanan yang dicerna lambung, terikat pada faktor intrinsik. kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorpsi,faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal,
-penyimpanan makanan
kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran,
-aktivitas lambung memicu terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum,
-lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida,
- mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk
melindungi lambung dari aksi pencernaan dari sekresinya sendiri,
A. Potongan frontal lambung dari duodenum memperlihatkan anatomi internal dan eksternal. B. Mukosa lambung. C. Kelenjar lambung dari fundus. D. Sel chief dan sel parietal.
absorpsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit, beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alkohol diabsorpsi pada dinding lambung, zat terlarut dalam air terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas,
foto Usus halus
1. Jenis kelenjar lambung
a. Kelenjar fundus (lambung) terdiri atas 3 jenis sel.
1.Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung
terhadap kerusakan HCl atau autodigesti,
foto Lambung
2. Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung,yang kurang penting.3.Sel parietal mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik.
3a. Ion hidrogen, bersama ion klorida, secara aktif terpompa ke dalam
lambung.
3b. Dalam pembuatan HCl, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan
air dan membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksi yang dikatalis
oleh anhidrase karbonik.
3c.H2CO3 terionisasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar
dari sel untuk digantikan ion klorida (CI-) dan memasuki sirkulasi sistemik.
b. kelenjar kardia ditemukan di regia mulut kardia,kelenjar ini hanya mensekresi mukus.
c. kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus, kelenjar ini mensekresi mukus dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung,
2. 3 tahap sekresi lambung ,antaralain:
dinamakan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. faktor saraf dan hormon terlibat.
a. tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. masuknya makanan ke dalam mulut atau tampilan, bau, atau pikiran tentang makanan, dapat merangsang sekresi lambung.
b. tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlansung selama makanan masih ada.
-Fungsi gastrin, antara lain:
efek tambahan, seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan
motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.gastrin merangsang sekresi lambung.gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.gastrin mengkontriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter
pilorus.
- peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung dan memicu refleks lambung. serabut aferen parasimpatis menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulasi produksi HCl, enzim-enzim pencernaan, dan gastrin
-asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia (alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui refleks lokal.
4) pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan
umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.
tahap usus yang terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon,
bila tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH lambung
rendah dan sekresi lambung terbatas,
makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan (buffering)
yang mengakibatkan peningkatan pH dan peningkatan sekresi lambung,
-sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan
duodenum. hormon ini, yang dibawa dalam sirkulasi menuju lambung, disekresi
sebagai respons terhadap asiditas lambung dengan pH di bawah 2 dan jika ada
makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP), sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin CCK ), dan hormon pembersih enterogastron.
- sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum sehingga dapat
berlangsung selama beberapa jam. gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum) usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung.
cairan lambung memicu digesti protein dan lemak
1. karbohidrat. amilase dalam saliva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada PH netral. enzim ini terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus. lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna karbohidrat.
2. digesti protein. pepsinogen (disekresi sel chief) diubah menjadi pepsin oleh asam klorida (disekresi sel parietal). pepsin yaitu enzim proteolitik, yang hanya dapat bekerja dengan ph di bawah 5. enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida, lambung janin memproduksi renin, enzim yang mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannya untuk membentuk dadih (curd).
3. lemak. lipase lambung (disekresi sel chief) menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar ph yang rendah.
keseluruhan usus halus yaitu tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus hingga ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 hingga 5 meter saat bekerja. panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga menghambat sekresi lambung dan oleh refleks umpan balik enterogastrikdari duodenum. faktor faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus, sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan tertentu sehingga dapat diproses,pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. karbohidrat dapat masuk dengan cepat, protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selama 3 sampai 6 jam,
duodenum yaitu bagian yang terpendek (25 cm - 30 cm). duktus empedu dan
duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa
sentimeter di bawah mulut pilorus. yeyenum yaitu bagian yang selanjutnya. panjangnya kurang lebih 1 m - 1,5 m, ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.
gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan,
memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
peristaltis yaitu kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. kontraksi ini adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang saluran ,
segmentasi irama yaitu gerakan pencampuran utama. segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif, gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin otot dinding yang membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus bergerak maju-mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain ,
terdapat 3 sepsialisasi stuktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus sampai kurang lebih 600 kali.
mikrovili yaitu lipatan-lipatan menonjol kecil pada pada membran sel yang
muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.
plicae circulars yaitu lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan
besar. lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen.
vili yaitu jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm)
yang memanjang kelumen dari permukaan mukosa. hanya ditemukan pada usus halus, setiap vilus mengandug jarring-jaring kapiler dan pembuluh limfe yang dinamakan lakteal.
kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn) tertanam dalam mukosa dan membuka di antara basis-basis vili. kelenjar ini mensekresi hormon dan enzim.
1) enzim yang dibentuk oleh sel epithelial usus dibutuhkan untuk melengkapi
digesti. enzim ini akan dijelaskan kemudian.
2) hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran
pencernaan antara lain:
somatostatin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti
hipotalamus yang melepas faktor pelepas hormon pertumbuhan.
Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.
Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelenjar
lambung,
peptida usus vesoaktif memiliki efek vasodilator dan efek releksasi
otot polos ,
jaringan limfatik. leukosit dan nodulis limfe ada di keseluruhan usus halus untuk melindungi dinding usus terhadap infasi benda asing agregasi nodulus limfe yang dinamakan bercak peyer terdapat dalam ileum.
kelenjar brunner berada dalam submukosa duodenum. kelenjar ini
memproduksi mukus untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus
asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.
kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.
sel goblet terletak dalam epithelium disepanjang usus halus, sel ini
menghasilkan mukus pelindung.
usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti,
usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai di mulut dan di lambung. proses ini di selenggarakan oleh enzim usus dan enzim pankreas juga dibantu empedu dalam hati.
pankreas yaitu kelenjar terelogasi berukuran besar dibalik kurvatur besar lambung. sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi hormone insulin dan glukogen. sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. produk gabungan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. sfingter oddi secara normal mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup. kontrol pada sekresi pankreas. sekresi eksokrin pankereas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik dari lambung pada sekresi lambung. walaupun demikian, kontrol utama terletak pada hormon
duodenum yang diabsorpsi kedalam aliran darah untuk mencapai pankreas. sekretin diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi kedalam darah untuk mencapai pankreas. sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan banyak. cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. bikarbonat menetralisir asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap lemak dan protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi banyak enzim pankreas.
komposisi getah pankreas. cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk
mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
1. amilase pancreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
2. ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.
1. enzim proteolitik pankreas (protease)
-karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang
melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas.
- tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus halus. tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.
-kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida ber
fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.
3.lipase pancreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.
tubuh sendiri menghasilkan banyak produk dari hasil metabolisme, yang bila terakumulasi akan menjadi toksik. hati membentuk pertahanan utama dengan merubah struktur dari kebanyakan zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya menjadi kurang toksik atau membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. sebagai contoh produk hasil dari metabolisme asam amino, yaitu toksik dan tidak secara cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. hepatosit melepaskan amonia dari sirkulasi dan mengubahnya menjadi urea, yang kurang toksik dari pada ammonia. urea kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh ginjal di urin. hepatosit hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam empedu.
hati terdiri atas banyak unit fungsional yang disebut lobula. di dalam setiap lobula, sel epitelium yang dinamakan hepatosit disusun dalam lapisan – lapisan yang menyebar keluar dari vena sentral. sinusoid hati yaitu ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan ini,
sedangkan saluran yang lebih kecil yang dinamakan kanalikulus empedu memisahkan lapisan yang lain. masing – masing dari (biasanya) enam sudut lobula ditempati oleh 3 pembuluh:
satu duktus empedu dan dua pembuluh darah (triad portal). pembuluh darah ini merupakan cabang dari arteri hepatik (yang membawa darah teroksigen) dan dari vena porta hepatik (yang membawa darah tidak teroksigen namun mengandung banyak nutrisi dari usus kecil).
darah masuk ke hati melalui arteri hepatik dan vena porta hepatik dan kemudian didistribusikan ke lobula. darah mengalir ke setiap lobula dengan melewati sinusoid hati dan berkumpul di vena senyral. vena sentral dari semua lobula bersatu dan keluar dari hati melalui vena hepatik (bukan vena porta hepatik)di dalam sinusoid, fagosit yang dinamakan sel kupffer (sel retikuloendoteluim berbentuk bintang) menghancurkan bakteri dan memecah sel darah merah dan putih yang tua juga sisa sisa yang lain. hepatosit yang membatasi sinusoid juga menyaring darah yang masuk.
hepatosit menghilangkan berbagai zat dari darah termasuk material buangan,oksigen, nutrisi, toksin ,
. dari zat ini, hepatosit menghasilkan empedu yang disekresi ke dalam
kanalikulus empedu, yang masuk ke duktus empedu. duktus empedu dari berbagai lobula bersatu dan keluar dari hati lewat duktus hepatik umum tunggal. duktus hepatik umum ini bersatu dengan duktus sisitikus dari kantung empedu membentuk ampula hepatopankreas (hepatopankreatic ampulla). saluran terakhir ini membawa empedu ke usus kecil, kantung empedu menyimpan kelebihan empedu. saat makanan mencapai usus
kecil, empedu mengalir secara terus – menerus dari hati dan kantung empedu ke usus kecil. saat usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar oddi) menutup ampula hepatopankreas, dan empedu kembali dan mengisi kantung empedu .
fungsi hati dalam sistem pencernaan yaitu menghasilkan empedu yang kemudian dibawah ke usus kecil untuk mengemulsikan lema. emulsifikasi yaitu pemecahan gumpalan lemak menjadi tetesan lemak yang lebih kecil, yang menambah daerah permukaan dimana enzim pencernaan lemak (lipase) dapat bekerja. sebab empedu secara kimiawi tidak mengubah apa – apa , emepdu bukan merupakab enzim. empedu juga bersifat basa dan berfungsi menetralkan HCl di dalam kimus.
empedu terdiri atas garam empedu, pigmen empedu, fosfolipida (termasuk lesitin), kolesteroldan berbagai ion. pigmen utama empedu, bilirubin yaitu hasil akhir dari pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang sudah tua. meskipun sebagian emepedu itu hilang dalam feses (bilirubin membuat feses berwarna cokelat), kebanyakan empedu diserap kembali oleh usus kecil dan dikembalikan ke hati lewat vena porta hepatik . hati melaksanakan berbagai fungsi metabolisme. fungsi yang ,antaralain :
1. penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri, sel darah merah yang rusak dan partikel lainnya dari tubuh.
2. detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi sel tubuh .
3. sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu
4. sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol yang dihasilkan di hati dan membantu pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
5. metabolisme protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amino lain yang diperlukan untuk sintetis protein, juga amonia yang dihasilkan dari pemecahan protein menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi di empedu.
6. sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali imunoglobin), fibrinogen dan faktor pembekuan.
7. penyipanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan juga menyimpan besi dan vitamin K vitamin A, vitamin B12, vitamin D, vitamin E ,
8. ekskresi, hormon , obat dan pigmen empedu dari pemecahan hemoglobin di
ekskresikan di empedu.
9. metabolisme karbohidrat, hati berperan besar dalam mempertahankan kadar
glukosa darah dan mengubahnya menjadi glikogen untuk disimpan. yang memecah glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan, megubah molekul nonkarbohidrat menjadi glukosa.
10. metabolisme lipid, fungsi hati dalam pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol dan fosfolipid, dan dalam konversi kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak.
1. digesti oleh enzim usus. enzim-enzim usus melengkapi proses pencernaan kimus sehingga produk tersebut dapat langsung dan dengan mudah terserap.
a. amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida laktosa,maltosa, sukrosa ,
b. sukrase,maltase, isomaltase, laktase, memecah sukrosa,disakarida maltosa, laktosa menjadi monosakarida (gula sederhana).
c. lipase usus memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
d. enterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.
e. dipeptidase,aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase mengurai peptida
menjadi asam amino bebas.
2. jalur absorptif. produk-produk digesti (cairan pencernaan diabsorpsi ,monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol juga air, elektrolit, vitamin menembus membran sel epitel duodenum dan yeyunum. hanya sedikit absorpsi yang berlangsung dalam ileum kecuali untuk garam-garam empedu dan vitamin B12,
3. mekanisme transport absorpsi meliputi pinositosis,difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif, mekanisme utama adalah transpor aktif. zat-zat yang ditranspor dari lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel dan cairan interselular ,antaralain:
jaringan ikat di antara sel epitel dan kapilar atau lakteal dalam vilus.
dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti vilus,
membran plasma sel epithelial kolumnar pada vilus, sitoplasmanya, dan
membran dasarnya.
4. absorpsi lemak. asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle, yaitu suatu globulus sferikal garam empedu yang menggiling bagian berlemak. micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel epitel, tempatnya dilepas dan diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.
a. asam lemak berantai karbon panjang mencapai 90% lebih dari asam lemak yang ada dan molekul gliserol bergerak ke retikulum endoplasma, kemudian disintesis ulang menjadi trigliserida, berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid, dan kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari tepi lateral sel usus.
b. kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju sistem limfatik dan sirkulasi sitematik, sebelumnya melintasi hati.
c. asam lemak berantai karbon pendek kurang dari 10 sampai 12 atom karbon merupakan molekul kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama asam amino dan monosakarida.
5. absorpsi karbohidrat. setiap gula sederhana mempunyai mekanisme
transpornya sendiri. gula bergerak dari usus menuju jaring -jaring kapilar vilus dan dibawa menuju hati oleh vena portal hepatika,monosakarida lain dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana,absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transport aktif ion natrium (kotranspor),fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang diperantarai carrier.
6. absorpsi air, elektrolit, dan vitamin
-ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau transport aktif
-hanya 0,5 l dari 5 l sampai 10 l cairan yang ada dalam usus halus yang mencapai usus besar. air diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis sesudah absorpsi elektrolit dan makanan tercerna,
-Vitamin larut air ,Vitamin C dan Vitamin B diabsorpsi melalui difusi. Vitamin larut lemak (Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E , Vitamin K) diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12 bergantung pada faktor intrinsik lambung dan berlangsung dalam ileum.
-absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan makanan, kadar plasma,
dan kebutuhan tubuh diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vitamin D.
- absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan metabolik. zat besi terikat
pada globulin (transferin) dalam darah dan tersimpan pada tubuh dalam
bentuk feritin yang akan dilepas jika dibutuhkan.
7. absorpsi protein. tranpor aktif asam amino ke dalam sel-sel usus juga berlangsung bersamaan dengan transport aktif natrium, dengan sistem carrier yang terpisah untuk asam amino berbeda. dari kapilar vilus, asam amino dibawa ke hati.
saat materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien telah dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan membutuhkan waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa waktunya berada di usus besar.
a. katup ileosekal adalah mulut sfingter antara usus halus dan usus besar.
normalnya, katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespons gelombang
b. usus besar diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya
regangnya lebih besar dibandingkan usus halustidak mempunyai vili, tidak mempunyai plicae circulares (lipatan-lipatan
sirkular),
c. serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk 3 pita,
taeniae coli, yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang dinamakan haustra.
2. bagian-bagian usus besar,antaralain:
a. kolon yaitu bagian usus besar dari sekum sampai rektum. kolon mempunyai tiga divisi,
1.kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi
kolon sigmoid berbentuk s yang bermuara di rektum.
2. kolon asenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah
kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatika.
3.kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan
lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah
pada fleksura splenik,
b. sekum yaitu kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal. apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi jaringan
limfoid, menonjol dari ujung sekum.
c. rektum adalah bagian saluran pencernaan dengan panjang 12
sampai 13 cm. rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di
anus.
- mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal (anal), yaitu lipatan lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena.
-sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal eksternal
otot rangka (volunter) mengitari anus.
feses mengandung materi kasar, atau serat dan selulosa
yang tidak tercerna, warna coklat berasal dari pigmen empedu, bau
berasal dari bakteri,
air mencapai 75% sampai 80% feses. sepertiga materi padatnya yaitu
bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah mukus , lemak,nitrogen, zat sisa organik dan anorganik dari sekresi pencernaan,
fungsi usus besar,antaralain :
-usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
-sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. bakteri juga
memproduksi vitamin (k, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
-usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang
tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
-usus besar hanya memproduksi mukus. sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon pencernaan.
SISTEM PERNAFASAN
fungsi utama dari sistem pernpasan adalah mengambil oksigen dan megeluarkan karbon dioksida. pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer, darah, dan sel dalam fase yang berbeda,
-respirasi eksternal (respirasi pulmonari). pertukaran gas yang terjadi antara paru-paru dan darah. pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida
-respirasi internal (respirasi jaringan). pertukaran gas yang terjadi antara darah dan sel jaringan. pada respirasi internal darah melepaskan oksigen dan mengikat karbon dioksida,
-ventilasi pumonari. kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari disebut juga pernapasan. udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-paru dan
kemudian dikelurkan dari paru-paru,
respirasi seliler (oksidasi) yaitu reaksi metabolik yang terjadi dalam sel. yang
menggunakan oksigen dan glukosa dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. produk sampingan dari respirasi seluler yaitu karbon dioksida,
mekanisme pertukaran gas sebagai fungsi utama dari sistem pernapasan
sistem pernapasan atau sistem respirasi terdiri dari:
- saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi,
yang terdiri dari kantung alveolar ,alveoli, bronkiolus pernafasan,
struktur dari sistem pernapasan ,
berbeda dengan sistem kardiovaskular, yang dibungkus dan tertutup, sistem
pernapasan terbuka ke atmosfer untuk memungkinkan asupan udara saat bernafas.selama inspirasi .menghirup, udara atmosfer yang mengandung 21% oksigen ditarik ke dan melalui sistem hidung atau mulut, dan turun ke dalam struktur yang lebih kecil dari paru-paru ke alveoli.
disini beberapa oksigen ditukar dengan akumulasi gas karbon dioksida
yang merupakan produk limbah dari kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. oksigen ditukar diambil dari paru-paru dalam sistem peredaran darah, yang akan digunakan oleh tubuh selama aktivitas selular, sedang karbon dioksida akan dilepas dari tubuh selama ekspirasi menghembuskan nafas,
-paru-paru
- pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara atmosfer ke dalam sistem pernapasan, ini terdiri dari trakea tenggorokan,hidung dan mulut, laring dan faring,
-saluran udara pernapasan bagian bawah untuk lewatnya udara
atmosfer ke paru-paru itu sendiri, yang terdiri dari bronkus dan bronkiolus utama.
asap tembakau melumpuhkan silia epitel yang melapisi saluran udara. sehingga , lendir dan partikel terperangkap tidak tidak dapat dikeluarkan secara efektif. iritasi berkepanjangan oleh asap tembakau memicu epitel bersilia diganti dengan epitel skuamosa bertingkat, yang tidak mampu membersihkan saluran udara dari lendir. sehingga akumulasi lendir menyebabkan batuk perokok dan memberikan tempat bagi pertumbuhan mikroorganisme.
sistem respirasi sekaligus berfungsi dalam penciuman yang merasa bau. salah satu struknya yaitu hidung yang merupakan rumah dari reseptor penciuman.
produksi suara getaran partikel udara menghasilkan suara. saat manusia mengeluarkan udara ke luar, udara melewati laring (kotak suara) dimana terdapat membran khusus yang dinamakan pita suara. udara menyebabkan pita suara bergetar dan menghasilkan bunyi yang kemudian diubah menjadi kata oleh otot faring, muka, lidah, bibir. faring, rongga hidung, dan sinus
paranasal bertindak sebagai tempat resonansi untuk suara.
Komponen respirasi dan fungsinya
komponen : fungsi:
komponen : bronkus
fungsi : membawa udara antara trakea dan bronkiolus; melembabkan udara yang dihirup,penyaring, menghangatkan,
komponen : bronkiolus
fungsi : mengatur laju aliran udara melalui bronkodilatasi dan bronkokonstriksi
komponen : alveoli
fungsi : memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam kapiler sekitarnya
komponen : hidung
fungsi : lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga
hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara
yang dihirup
komponen : faring
fungsi: sebagai jalan terusan untuk makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan udara dengan telinga tengah melalui tabung pendengaran,membawa udara antara rongga hidung dan laring; penyaring menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup
komponen : laring
fungsi : mencegah obyek masuk trakea membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara untuk menghasilkan suara dalam vokalisasi;
komponen : trakea
fungsi : melembabkan udara yang dihirup membawa udara antara laring dan bronkus; menghangatkan, penyaring
foto pernapasan
foto paru-paru dan bagian-bagiannya
(a) trakea. (b) alveoli. (c dan d) mekanisme pertukaran gas di alveoli
foto mekanisme pertukaran gas di alveoli
selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal berada antara kontraksi rusuk,
mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. otot diafragma juga berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. ini meningkatkan ruang di paru-paru dan memicu udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru.
selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali ke posisi istirahat . diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya. ini memicu ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar dari mereka
-Hiperkapnia
yaitu peningktan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai hipoksia. CO2 berlebih meingkatkan respirasi dan konsentrasi yang hidrogen, yang akan
menyebabkan asidosis ( kadar asam berlebih )
-Hipoksia (anoksia)
yaitu defisiensi oksigen kondisi berkurangnya kadar oksigen di badingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ.
Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berikatan dengan hemoglobin disis yang sama untuk mengikat oksigen. Kecenderungan daya ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali dibadingan daya ikat
hemoglobin oksigen dan pelepasannya lebih lambat. Oleh karena itu sejumlah
kecil karbon monoksida dalam udara dapat mematikan.
Hipoksia dapat terjadi akibat insufisiensi oksigen dalam atmosfer ; anemia
(insufisiensi sel darah merah); gangguan sirkulasi darah ; penyakit paru; yang
mengganggu ventilasi pulmonary ; atau keberadaan zat toksik seperti
karbonmonoksida atau siania, di dalam tubuh.
- Asfisia atau Sufokasi
suatu kondisi hipoksia atau hiperkapnia akibat ketidakcukupan ventilasi pulmonary.
- Hipokapnia
yaitu penurunan kadar CO2 dalam darah, terjadi akibat hiperventilasi
pernapasan cepat dan penghembusan CO2. penurunan kadar CO2 memicu
alkalosis jumlah bikarbonat berlebih dalam cairan tubuh.
SISTEM PERKEMIHAN
sistem perkemihan atau urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin dan mengeluarkan dari tubuh. sistem ini merupakan salah satu sistem utama mempertahankan homeostatis kekonsistenan lingkungan internal
sistem urinaria terdiri dari 2 ginjal yang menghasilkan urin; 2 ureter yang
membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara, dan uretra yang mengalirkan urin keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna.
fungsi ginjal ,antaralain :
1. pengeluaran zat beracun. ginjal mengeluarkan obatobatan,polutan, zat tambahan makanan, zat kimia asing lain dari tubuh.
2. pengeluaran zat sisa organik. ginjal mengeskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.
3. pengaturan tekanan darah. ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pangaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin.
renin yaitu komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
4. pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
5. pengaturan konsentresi ion-ion penting. ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. ekskresi in-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
6. pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urin asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
7.pengaturan produksi sel darah merah. ginjal melepas eritropoietin,yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
foto Anatomi internal Ginjal
anatomi ginjal ,antaralain :
lokasi ginjal
-ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada ahti pada sisi kanan.
-ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang
berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. organ ini merupakan organ
retroperietoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum
rongga abdomen atas. tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di
atasnya.
jaringan ikat pembungkus. setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat.
a. kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsung
membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.
b.fasia renal adalah pembungkus terluar. pembungkus ini melabuhkan ginjal pada
struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
c. lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
Tampilan. ginjal yaitu organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua,
panjangnya sekitar 12,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal
memiliki berat antara125 samapai 175 g pada laki-laki dan 115 sampai 155 g pada perempuan.
struktur internal ginjal,antaralain :
1. parenkim ginjal yaitu jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sisnus ginjal.
jaringan ini terbagi medula dalam dan korteks luar.
korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit
struktural dan fungsional ginjal. korteks terletak di dalam di antara piramidapiramida medulla yang berseblahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir kedalam duktus
pengumpul.medulla terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. ujung yang sempit dari setiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus mulut duktus pengumpul urin.
2. ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
3. hilus (hilum) yaitu tingkat kecekungan tepi medial ginjal,
4.sinus ginjal yaitu rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. sinus ini
membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter,vena dan arteri
renalis,saraf dan limfatik.
5.pelvis ginjal yaitu perluasan ujung proksimal ureter. ujung ini berlanjut menjadi 2 sampai 3 kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.
foto Tampilan skematik dari nefron menggambarkan karakteristik struktur dari sel
epitel membentuk berbagai areanya
1.glomerulus yaitu gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul bowman. glomerulus dan kapsul bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.
a. lapisan viseral kapsul bowman adalah lapisan internal epitelium. sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit “sel seperti kaki” , yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapiler glomerular.
2.struktur nefron
satu ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. setiap nefron mempunyai satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular.
barrier filtrasi glomerular adalah barrier jaringan yang memisahkan darah kapiler glomerular dari ruang dalam kapsul bowman. barrier ini terdiri dari endotelium kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit.
-setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui
bebrapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang
disebut prosesus kaki atau pedikel “kaki kecil”
-pedikel berinterdigitasi saling mengunci dengan prosesus yang sama dari
podosit tetangga. ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi
disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. setiap
pori dilapisi selapis membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa
molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
lapisan parietal kapsul bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.
-pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriol eferen keluar dari glomerulus.
-pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal.
- tubulus kontortus proksimal,
panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. pada permukaan yang menghadap kelumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
-ansa henle_tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk kedalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam lekukan dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
nefron jukstamedular terletak didekat medula. nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur kedalam piramida medula.
nefron korteks terletak dibagian terluar korteks. nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
-tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5mm dan membentuk dan membentuk segmen terakhir nefron.
macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk apparatus jukstaglomerular yangf penting dalam pengaturan tekanan darah.
dinding arterial aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin.
disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi dinamakan macula densa. macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium.
- tubulus dan duktus pengumpul karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. tubulus pengumpul membentuk duktus
pengumpul besar yang lurus. duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke kaliks minor. kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.
SUPLAI DARAH
1. kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena intrlobularis.
2. vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. vena akuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
3.arteri renalis adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior dan posterior.
4. cabang anterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobularis yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal.
5. arteri arkuata berasal dari arteri intrlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medula.
6. arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata disudut kanan dan melewati korteks.
7.arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. satu arteriol aferen membentuk 50 kapiler yang membentuk glomerulus.
8. arterial eferen meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk jaring-jaring kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus kontrtus distal dan proksimal untuk memberi nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi.
arteriol eferen dari glomerulus pada nefron juksta glomerulus memiliki
perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang
berdesenden kedalam piramida medula. lekukan vasa recta membentuk
lengkungan jepit yang melewati ansa henle. lengkungan ini memuyngkinkan
terjadinya pertukaran zat antara ansa henle dan kapiler serta memegang
peranan dalam knsentrasi urin.
arteriol eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jaring-jaring kapiler
peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada nefron tersebut.
1. pembentukan urin
ginjal menghasilkan urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur
komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama :
a. filtrasi glomerulus
filtrasi glomerulus yaitu perpindahan cairan dan zat terlarut dari
kapiler glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul bowman.
filtrasi ini dibantu oleh factor berikut :
tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi dibandingkan
tekanan darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil
dibandingkan diameter aferen.
membrane kapiler glomerular lebih permeable dibandingkan kapiler lain
dalam tubuh sehingga filtrasi filtrasi berjalan dengan sangat cepat.
2. mekanisme filtrasi glomerular
a. tekanan hidrostatik (darah) gromerular mendorong cairan dan zat terlarut
keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.
b. dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik gromerular.
-tekanan osmotik koloid dalam gromerulus yang dihasilkan oleh
protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul
bowman untuk memasuki glomerulus.
-Tekanan filtrasi efektif (effective filtration force [ EFP]) adalah tekanan
dorong netto. tekanan ini adalah selisih antara tekanan yang cenderung
mendorong cairan keluar dari glomerulus menuju kapsul bowman EFP =
(tekanan hidrostatik glomerular) – (tekanan kapsular) + ( tekanan osmotik
koloid glomerular)
-tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul bowman.
tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul
menuju glomerulus
3. laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate [GFR]) adalah jumlah filtrat
yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal. pada laki-laki,
laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 l dalam 24 jam; pada perempuan
110 ml/menit.
4. faktor yang mempengaruhi GFR
a. Tekanan filtrasi efektif. GFR berbanding lurus dengan ESP dan perubahan
tekanan yang terjadi akan mempengaruhi GFR. derajat konstriksi arteriol
aferen dan eferen menentukan aliran darah ginjal., dan juga tekanan
hidrostatik glomerular.
1) kontriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi
laju filtrasi glomerular.
2) konstriksi arteriol aferen menyebabkan terjadinya tekanan darah
tambahan dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.
b. auto regulasi ginjal. mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah
perubahan aliran darah ginjal dan GFR akibat variasi fisiologis rerata
tekanan darah arteri. autoregulasi seperti ini berlangsung pada rentang
tekanan darah lebar (antara 80 mmhg dan 180 mmHg).
1) bila rerata tekanan arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat,
arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal
dan mengurangi GFR. bila rerata tekanan darah arteri menurun,
terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk meningkatkan GFR. dengan
demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat dicegah.
2) autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptorreseptor peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus
jukstaglomerular.
3) disamping mekanisme autoregulasi ini, peningkatan tekanan arteri
dapat sedikit meningkatkan GFR. karena begitu banyak filtrat
glomerular yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun
dapat meningkatkan haluaran urin.
c. stimulasi simpatis. suatu peningkatan implus simpatis, seperti yang terjadi
saat stres, akan menyebabkan kontriksi arteriol aferen, menurunkan aliran
darah ke dalam glomerulus, dan menyebabkan penurunan GFR.
d. Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan
meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan
GFR.
e. kelaparan, diet sangat rendah protein, atau penyakit hati akan
menurunkan tekanan osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR
f. Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapiler
glomerular dan meningkatkan GFR.
5. komposisi filtrat glomerular
a. filtrat dalam kapsul bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air
dan zat terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida,
natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.
b. sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi, tetapi sebagian besar
diabsorpsi kembali dan secara nrmal tidak tampak pada urin.
c. sel darah merah dan protein tidak difiltrasi. penampakannya dalam urin
menandakan suatu abnormalitas. penampakan sel darah putih biasanya
menandakan adanya infeksi bakteri pada traktus urinaria bagian bawah.
b. reabsorpsi tubulus
sebagiam besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui difusi pasif gradient kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradient tersebut, atau difusi terfasilitasi. sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrat glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua nefron.
reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino
- maksimum transpor (tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma. jika kadar glokosa darah melebihi nilai tm-nya, berarti melewati ambang plasma ginjal sehingga glukosa muncul di urin (glikosuria)
-carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui kotranspor.
-maksimum transpor. carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas
reapsorbsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa zat tereabsorpsi lainnya. jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor (transport maximum [tm]).
reabsorpsi ion natrium
-ion-ion natrium ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan
keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat kapiler
peritubular.
-ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier) dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang konsentrasi ion natriumnya lebih rendah.
reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain
ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi kedalam sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan peritubular dan kapiler tubular.
karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk
ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion
negatif.
-reabsorpsi urea. seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi. dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urin.
-reabsorpsi ion organik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah .ion organic adalah melalui transpor aktif.
-reabsorpsi air. air brgerak bersama ion antrium melalui osmosis. ion natrium
berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan kapiler peritubular.
c. mekanisme sekresi tubular
adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dan kapiler peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urin.
-sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.
-zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan omonium, produk akhir metabolic kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tetentu (penisilin) secara aktif disekresikan kedalam tubulus.
- ion hidrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul. sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan ph plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.
Volume Urin
volume urin yang dihasilkan setiap hari baervariasi dari 600 ml sampai 2.500 ml lebih. jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan kental sehingga volume urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang harus dikeluarkan. konsentrasi zat terlarut lebih besar, urin hipertonik (hiperosmotik) terhadap plasma, dan berat jenis urin lebih tinggi (di atas 1,030).
jika volume urin tinggi, zat buangan diekskresi dalam larutan encer hipotonik
(hipoosmotik) terhadap plasma. berat jenis urin mendekatiberat jenis air
(sekitar 1,003).
konsep klirens
a) ginjal berfungsi untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat buangan seperti
urea dan buangan nitrogen nonprotein lain yang terbentuk sebagai hasil proses
metabolic. jika plasma tersaring saat melalui glomerulus dan bergerak melewati
tubulus nefron, plasma akan menjadi bersih dari zat-zat yang tidak terabsorpsi
ulang atau hanya sebagian terabsorpsi ulang.
b) plasma klirens, dinyatakan dalam ml/menit, adalah volume darah per menit
yang telah bersih dari zat. volume ini dapat dihitung dengan memakai rumus
berukut:
laju ekskresi urinaria (mg /menit) plasma klirens (ml /menit) =
konsentrasi plasma (mg /ml)
1) contoh plasma klirens terhadap urea. jika jumlah urea yang memasuki
urin per menit adalah 12 mg (laju ekskresi urinaria) dan konsentrasi urea
dalam plasma 0,2 mg/ml (konsentrasi plasma), plasma klirens terhadap
urea adalah 60 per menit.
2) hanya separuh lebih sedikit urea yang difiltrasi melalui glomerulus dalam setiap aliran yanga diekskresi dalam urin.
3. konsentrasi urin dan mekanisme pengenceran
pengaturan volume urin
produksi urune kental yang sedikit atau urin encer yang lebih banyak diatur melalui mekanisme hormone dan mekanisme pengkonsentrasi urin ginjal.
1. Mekanisme hormonal
a. Antidiuretic hormone (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus
distal dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya
reabsorpsi dan volume urin yang sedikit.
-Stimulus pada sekresi ADH
-Sisi sintesis dan sekresi. ADH disintesis oleh badan sel saraf serabut saraf
hipofisis posterior. ADH kemudian dilepas sesuai implus yang sampai pada
serabut saraf.
-Faktor lain. Nyeri, kecemasan, olah raga, analgesik narkotik, dan
barbiturate meningkatkan sekresi ADH. Alcohol menurunkan sekresi
ADH.
Aldosteron adalah hormone steroid yang disekresikan oleh sel-sel korteks
kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja pada tubulus distal dan duktus
pengumpuluntuk meningkatkan absorpsi aktif ion natrium dan sekresi ion
kalium. Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron, yang meningkatkan retensi
air dan garam.
-Osmotik
Penurunan osmlaritas plasma mengakibatkan berkurangnya ekskresi ADH, berkurangnya reabsorpsi air dari ginjal, dan produksi urin encer yang banyak
Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitive terhadap perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan intraselular yang menyelubunginya.Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat
dehidrasi, menstimulasi osmoreseptor untuk mengirim implus ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air direabsorpsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental dengan volume sedikit.
-Volume dan tekanan darah. Baroreseptor dalam pembuluh darah (di
vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus karotid, dan
lengkungan aorta) memantau volume darah dan tekanan darah.
Penurunan volume dan tekanan darah meningkat sekresi ADH;
peningkatan volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.
2. Sitem arus bolak-balik dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya reabsorpsi osmotik air dari tubulus dan duktus pengumpul kedalam cairan interstisial medularis yang lebih kental dibawah pengaruh ADH. Reabsorpsi air memungkinkan tubuh untuk menahan air sehimgga urin yang disekresiakan lebih kental dibanding cairan tubuh normal.
c. Sistem Arus Bolak-Balik Ganda dalam Ansa Henle
1. Sistem arus bolak balik adalah salah asatu sistem yang aliran masuknya (inflow)
kedalam tuba berbentuk U (seperti ansa Henle) mengalir berdekatan dan secara
pararel menuju arah berlawanan dengan aliran keluar (outflow) dari tuba. Sistem
arus bolak-balik dibantu dengan transport aktif.
2. Karena filtrat glomerular iso-osmotik masuk dan mengalir melalui ansa Henle,
filtrat tersebut akan semakin kental (hiperosmotik) dibagian dasar lengkungan
a. Sebagian NaCl yang keluar dari tungkai asenden ke cairan interstisial
berdifusi kedalam tungkai desenden sehingga memperbesar konsentrasi
zat terlarut dalam tungkai desenden. Juga, NaCl baru dalam filtrat
glomerular terus bergerak kedalam inflow tubulus untuk dikeluarkan dari
tungkai asenden ke cairan interstisial peritubular. Dengan demikian,
meknisme daur ulang ini menggandakan konsentrasi NaCl.
b. Akibatnya adalah cairan interstisial yang menyelubungi ansa Henle
mengandung garam berkonsentrasi tinggi, seperti halnya filtrat dalam ansa
Henle. Gradien konsentrasi vertical dari korteks (iso-osmotik) ke medula
(hiperosmotik) dapat dipertahankan.
c.Tungkai desenden ansa Henle sangat permeable terhadap air dan relative
impermeable terhadap zat terlarut seperti NaCl. Tungkai ini tidak secara
aktif mentranspor setiap zat.
d. Tungkai asenden impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap
NaCl. Ion klor secara aktif memompa filtrat keluar tungkai asenden menuju
cairan interstisial peeritubular yang diikuti dengan aliran ion natrium
karena tarikan listrik ion klor negatif. Hal ini meningkatkan konsentrasi
osmotik NaCl dalam cairan interstisial.
e. Akibat peningkatan osmolaritas cairan interstisial, air bergerak keluar
tungkai desenden dan lengkung menuju cairan interstisial tubular melalui
proses osmosis. Hal ini menyebabkan konsentrasi zat terlarut dalam cairan
tubular lebih besar karena zat tersebut berbalik pada lengkung jepit ansa
Henle. Osmolaritas cairan ini menungkat sampai mencapai konsentrasi
maksimum 1.200 miliosmol/l, empat kali lebih banyak dibandingkan
konsentrasi normal cairan tubuh.
f. Karena filtrat bergerak di sepanjang tungkai asenden, kandungan ion
natriumnya pun semakin berkurang. NaCl berdifusi secara pasif keluar
lengkung di awal tungkai asenden dan secara aktif ditranspor keluar saat
filtrat melewati tungkai asenden. Karena tungkai asenden impermeabel
terhadap air, maka air tidak ikut keluar, dan cairan tubular kemudian
menjadi lebih encer (hipo-osmotik) saat menanjak menuju korteks.
3. daur ulang medularis terhadap urea membantu mempertahankan gradien
konsentrasi vertical dalam cairan interstisial ansa henle.
a. urea berdifusi secara pasif keluar dari duktus pengumpul menuju cairan
interstisial medular. sebagian urea berdifusi dari cairan medularis ke dalam
tungkai desenden.
b. dengan demikian, urea disirkulasi ulang di antara tubulus pengumpul dan
tungkui desenden, konsentrasi tinggi urea dalam cairan interstisial
medularis berkontribusi terhadap osmolaritasnya. hal itu meningkatkan
pergerakan osmotik air keluar dari tungkai desenden dan meningkatkan
konsentrasi NaCl filtrat dalam tungkai desenden.
d. mekanisme pertukaran arus bolak-balik
dalam pembuluh darah dan tubulus ginjal membantu mekanisme arus bolak-balik .ganda. bila sirkulasi darah mengeluarkan zat terlarut dari cairan ekstraselular medular, gradien konsentrasi tidak dapat dipertahankan. gradien hiperosmolaritas vertical tidak
terganggu dengan sirkulasi darah karena :
-karena pertukaran pasif garam dan air diantara vasa rekta dan cairan interstisial medular serta fakta yang menunjukkan aliran darah dalam vasa rekta relatif lambat, darah yang meninggalkan medula hanya sedikit hiperosmotik terhadap darah arteri. gradient konsentrasi dalam cairan ekstraselular medular dipertahankan.
- kapiler vasa rekta berfungsi sebagai penukar arus bolak-balik karena aliran darah disekitar ansa henle berlawanan arah aliran filtrat disekitar lengkung .
-dinding vasa rekta permeabel terhadap NaCl dan air. saat darah mengalir menuruni pembuluh desenden vasa rekta yang pararel terhadap tungkai asenden tubulus, darah menjadi hiperosmotik karena darah menarik ion natrium da klor serta kehilangan sebagian air. di dasar lengkung kapiler, osmolaritas plasma identik dengan osmolaritas yang menyelubungi cairan interstisial.
-ketika darah mengalir balik ke pembuluh asenden vasa rekta yang pararel dengan tungkai desenden tubulus, garam berdifusi kembali ke kapiler dan air juga masuk kembali ke pembuluh. osmolaritas darah menurun karena darah mengalir menuju korteks.
e. ekskresi urin kental
- ansa henle yang panjang diperlukan agar sistem penggandaan dan pertukaran arus bolak-balik dapat bekerja. ikan, tidak memiliki ansa henle, dan binatang dengan ansa henle yang pendek (berang-berang)
- filtrat hipo-osmotik (encer) dalam tungkai asenden ansa henle masuk ke tubulus kontortus distal dan mengalir menuruni duktus pengumpul menuju ureter. akibat sistem arus bolak-balik, cairan interstisial yang menyelubungi duktus pengumpul menjadi hiperosmotik dan terbentuk gradien konsentrasi yang diperlukan untuk osmosis air keluar dari duktus.
-duktus pengumpul impermeabel terhadap jika tidak ada ADH. air akan keluar dari duktus pengumpul melalui osmosis jika ada ADH.
f. Ekekresi Urin Encer
Jika ADH tidak ada, duktus pengumpul hamper tidak tertembuk air. Reabsorpsi
tambahan zat terlarut dalam tubulus distal dan bular sampai yang terendah antara 60 sampai 70 mOs/L. urin encer yang masuk ke pelvis ginjal akan diekskresikan.
karakteristik urin
a. komposisi.
urin terdiri dari 95% air dan mangandung zat terlarut ,antaralain :
1. berbai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secara
normal ditemukan dalam jumlah kecil.
2. konstituen abnormal meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah
besar badan keton, zat kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus di
keluarkan), dan batu ginjal atau kalkuli.
3. zat buangan nitrogen meliputi urea dari deaminasi protein, asam urat dari
katabolisme asam nukleat, dan kreatinin dari proses penguraian keratin fosfat
dalam jaringan otot.
4. asam hipurat adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.
5. badan keton yang dihasilkan dalam metabolism lemak adalah konstituen normal dalam jumlah kecil.
6. elektrolit meliputi io9n natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium.
7. hormon atau katabolit hormon ada secara normal dalam urin.
b. sifat fisik
1.asiditas atau alkalitas. ph urin bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya
sekitar 6,0, tetapi juga bergantung pada diet. ingesti makanan yang berprotein
tinggiakan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan
alkalitas.
2. berat jenis urin berkisar antara 1,001 sampai 1,035 bergantung pada konsentrasi urin.
3. warna. urin encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. urin
segar biasanya jerni dan menjadi keru jika did diamkan.
4. bau. urin memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika di
diamkan. bau ini dapat berfariasi sesuai dengan; misalnya setelah makan
asparagus. pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urin.
5. ureter, kandung kemih, dan uretra
a. ureter adalah perpanjangan tubula berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang merentang sampai kandung kemih.
- dinding ureter terdiri dari tiga lapiasan jaringan: lapusan terluar adalah lapiasan fibrosa, ditengah adalah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos sirkular kearah luar, dan lapiasan terdalam adalah epitelium mukosa yang mengsekresi selaput mukus pelindung.
-lapisan otot memiliki aktifitas peristaaltik instrinsik. gelombang pristalsik mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
- setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30cm dan berdiameter 4 mm sampai 6 mm. saluran ini menyempit di tiga tempat: di titik asal ureter pada pelvis ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan kandung kemih. batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini, mengakibatkan nyeri disebut kolik ginjal.
b. kandung kemih
yaitu organ muscular berongga yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan urin.
-struktur. kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan kondensasi fasia.
- lokasi. pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat dibelakang simfisis pubis dan didepan rectum. pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di depan vagina. ukuran organ ini sebesar kacang kenari terletak pelvis saat
kosong; organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam
rongga abmominopelvis jika penuh berisi urin.
a. dinding. kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.
-submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah
mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.
-mukosa adalah lapisan terdalam. lapisan ini merupakan lapisan
epitel yang tersusun dari epitelium transisional. pada kandung kemih
yang relaks, mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan),yang akan
memipih dan mengembang saat urin berakumulasi dalam kandung
kemih.
-serosa adalah lapisan terluar . lapisan ini merupakan perpanjangan
lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian
atas pelvis.
-otot detrusor adalah lapisan tengah. lapisan ini tersusun dari berkasberkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. ini
untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih akan
berkontraksi dengan serempak ke segala arah.
b. trigonum adalah area halus, triangular,dan relative tidak dapat
berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih.
sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. di sudut atas trigonum, dua
ureter bermuara ke kandung kemih. uretra keluar dari kandung kemih
dibagian apex trigonum
c. uretra
mengalirkan urin dari kemih ke bagian eksterior tubuh.
1.uretra pada perempuan, berukuran pendek (3,75 cm). saluran ini membuka
keluar tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum
antara klitoris dan mulut vagina. kelenjar uretrayang homolog dengan kelenjar
prostat pada laki-laki, bermuara ke dalam uretra.
2. pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urin, tetapi tidak pada waktu
yang bersamaan. uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui
kelenjar prostat dan penis.
-. uretra kavernous (penile, bersepons) merupakan bagian yang terpanjang.
bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksternal pada ujung penis. tepat sebelum mulut penis,
uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis.
uretra kavernus dikelilingi korpus spongiosum, yaitu suatu kerangka ruang
vena yang besar.
- uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjar prostat. uretra ini menerima dua
duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus
deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal, serta menjadi tempat
bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.
- uretra membranosa adalah bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm).
bagian ini berbanding tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra
eksternal.
3. panjangnya ureter laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung kemih (sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan.
d. perkemihan (urinasi)
bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga implus saraf volunter.
pengeluaran urin membutuhkan kontraksi aktif otot detrusor.
1. refleks perkemihan terjadi saat peregangan kandung kemih sampai sekitar 300 ml sampai 400 ml urin menstimulasi reseptor peregang pada dinding kandung kemih.
-pada laki-laki, serabut simpatis menginervasi jalan keluar uretra dan
mengkontraksi jalan tersebut untuk mencegah refluks semen kedalam kandung kemih saat orgasme.
-implus pada medulla spinalis dikirim ke otak dan menghasilkan implus
parasimpstis yang menjalar melalui saraf splanknik pelvis ke kandung kemih.
-refleks perkemihan menyebabkan kontraksi otot detrusor; relaksasi sfingter
internal dan eksternal mengakibatkan pengosngan kandung kemih.
2. bagian dari otot trigonum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi sebagai sfingter uretra internal yang menjaga saluran tetap tertutup. otot ini diinnervasi oleh neuron parasimpatis.
3. sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot perineal
transversa yang berada di bawah kendali volunteer. bagian pubokoksigeus pada otot levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan sfingter.
4 pencegahan refluks perkemihan melalui kendali volunteer sfingter eksternal adalah respons yang dapat dipelajari.
Kendali volunteer urinasi atihan toileting. adalah respons yang dapat
dipelajari. Hal ini tidak dapat dilatih pada SSP yang imatur dan sebaiknya ditunda sampai paling tidak berusia 18 bulan.
pencegahan volunteer bergantung pada integritas saraf terhadap kandung kemih dan uretra, traktus yang keluar dari medulla spinalis menuju dan dari otak, dan area motoric serebrum. cadera pada lokasi ini dapat menyebabkan
inkontinensia.