Rabu, 14 Oktober 2020

fisiologi4

 




foto Jaringan spesifik dan respon



sekresi hormon ke dalam pembuluh darah perlu dikendalikan , bila  tidak akan mengalami  kekurangan atau kelebihan produksi yang memicu  penyakit. merangsang sekresi hormon sangat  penting, namun  dengan begitu juga menghambat pelepasan hormon. proses ini  melibatkan 3  jenis rangsangan yang sama: hormonal ,humoral dan  saraf, 

2 mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah dalam rentang homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif ,

 mekanisme umpan balik negatif dan positif dari hormon ditunjukkan pada 




foto  Mekanisme umpan balik negatif



hormon memperlihatkan aksi mereka dengan berikatan ke protein yang dinamakan   reseptor. hormon mampu  merangsang hanya pada sel yang mempunyai reseptor untuk hormon itu .

 bagian dari setiap molekul reseptor di mana hormon mengikat dinamakan  situs  reseptor,  bentuk dan karakteristik kimia masing-masing situs reseptor memungkinkan hanya jenis tertentu hormon untuk mengikat untuk itu. kecenderungan untuk setiap jenis  hormon untuk mengikat satu jenis reseptor, dan tidak kepada yang lainnya, dinamakan  

spesifisitas , comtoh  insulin mengikat reseptor insulin, namun  tidak untuk 

reseptor untuk hormon tiroid. namun, beberapa hormon, seperti epinefrin, dapat mengikat 

"keluarga" dari reseptor yang secara struktural mirip. sebab  reseptor hormon mempunyai   afinitas tinggi terhadap hormon mereka yang terikat kepadanya (reseptor), sehingga hanya konsentrasi kecil dari hormon yang diberikan diperlukan untuk mengaktifkan sejumlah besar .reseptornya.




foto    Jaringan spesifik dan respon


sistem neuroendokrin , secara bersama sistem saraf dan endokrin mengendalikan  semua perubahan yang terjadi  di tubuh dan pada tingkat tertentu mereka saling   mengendalikan  satu sama lain. contoh  sistem saraf 

dapat merangsang atau menghambat pelepasan hormon sementara sistem endokrin dapat   memberikan atau menghambat impuls saraf. ada   beberapa 

perbedaan antara kedua sistem  ini, 

kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu berada  di leher anterior, pada trakea inferior  terhadap laring  , terdiri dari 2  lobus, masing-masing lateral ke trakea yang  dihubungkan oleh ismus anterior kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar dalam  tubuh. pasokan darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan inferior) membuat  operasi tiroid cukup melelahkan (dan berdarah). meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari 

berat tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi. 

pembuluh darah yang banyak untuk memasok nutrisi untuk sisntesis hormon dan  aliran darah untuk mengangkut hormon. unit fungsional dari kelenjar adalah folikel yang  terisi dengan tiroglobulin (Tg). Tg yaitu  prekursor glikoprotein untuk hormon tiroid dan Tg   yang dimodifikasi secara kolektif dinamakan  koloid. sel folikel dikelilingi oleh lapisan sel 

epitel. yang tersebar di antara folikel yaitu  sel parafolikuler, yaitu sel yang menghasilkan  kalsitonin. di membran basal sel folikuler terdapat reseptor yang terhubungkan dengan  protein G untuk thyroid-stimulating hormone (TSH). 





foto   Anatomi dan histologi kelenjar tiroid. 



(a) tampilan anterior kelenjar tiroid. (b) histologi kelenjar tiroid. kelenjar ini terbentuk  dari beberapa folikel sferik tiroid yang mengandung koloid yang kaya tiroglobulin. sel  parafolikuler berada diantara di dalam jaringan antara folikel tiroid.  kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan   triiodotironin (T3), keduanya memerlukan  iodin untuk pembentukannya. Ion iodida  diambil dari diet normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan diubah dalam sel folikel menjadi iodin. Iodin ini kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan molekul tirosin  teriodinasi ini kemudian dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4. semua  prosedur dalam produksi hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) yaitu  

hormon  yang disekresikan oleh kelenjar tiroid yang kemudian diubah menjadi T3 oleh  sel target. Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein transpor dalam darah, sangat  sedikit yang tidak terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke protein transpor dibandingkan   T4

Keduanya T4 dan T3 dengan mudah melintasi membran sel dan berinteraksi dengan  reseptor di dalam sel. di sel target hormon tiroid merangsang enzim yang terlibat dengan .oksidasi glukosa. ini dinamakan  efek calorigenic dan efek secara keseluruhan yaitu:

- peningkatan produksi panas tubuh,

-peningkatan laju metabolik basal,

-peningkatan konsumsi oksigen oleh sel,

hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh, kecuali:

uterus,kelenjar tiroid,otak orang dewasa,organ ginjal, testis


laju metabolisme basal yaitu  jumlah energi yang dikeluarkan saat  beristirahat di lingkungan bersuhu sedang (tidak panas atau dingin). pelepasan energi dalam kondisi ini  cukup untuk fungsi organ vital. saat  laju metabolik basal meningkat, maka konsumsi oksigen akan meningkat dimana oksigen dibutuhkan  dalam produksi energi, 

hormon tiroid berperan dalam mempertahankan tekanan darah, 

dimana dia menstimulasi peningkatan jumlah reseptor di dinding pembuluh darah. kendali    pelepasan hormon tiroid dimediasi oleh sistem umpan balik negatif yang melibatkan  hipotalamus melalui kelenjar hipofisis. kadar plasma hormon tiroid dimonitor di hipotalamus dan oleh sel di lobus anterior kelenjar hipofisis.Hormon tiroid  thyroid hormone (TH). mempunyai  aksi biologis di setiap organ dalam  tubuh dan sangat penting untuk perkembangan masa pubertas,janin, pasca kelahiran  dan pertumbuhan ,

selain itu, aksi hormon tiroid untuk mempertahankan laju 

metabolik basal  basal metabolic rate (BMR)

kelenjar paratiroid yaitu  kelenjar kecil yang berada  pada permukaan superior 

kelenjar tiroid.  terdapat 4  kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus 

setiap kelenjar mempunyai  massa sekitar 40 mg (0,04 g). kelenjar tiroid tersusun  dari  2  jenis sel, yaitu sel oxyphils  dan sel chief , 

sel chief mensekresikan hormon paratiroid 

(PTH) dinamakan  parathormone. fungsi sel oxyphils belum diketahui. 

hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] yaitu  suatu hormon polipeptida  yang  mengatur kadar kalsium dalam darah, homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk  berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. jaringan target  adalah usus kecil , tulang, ginjal,  aksi spesifik dari PTH yaitu  meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. hasil ini  meningkatkan resorpsi tulang, yang mana melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (HPO42) ke dalam darah. aksi PTH pada ginjal, pertama, memperlambat atau menghambat ekskresi 

Ca2+ dan Mg2+ dari darah ke dalam urin. Kedua meningkatkan ekskresi HPO42- dari darah  ke dalam urin. aksi antagonis ini, kalsitonin dari kelenjar tiroid, dan hormon paratiroid dari  kelenjar paratiroid bertujuan untuk mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas  normal. efek ketiga PTH pada ginjal yaitu mendukung pembentukan hormon calcitrol  (bentuk aktif vitamin D3). kalsitrol meningkatkan laju penyerapan Ca2+, HPO42-, Mg2+ dari  saluran pencernaan ke dalam darah. saat  produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan memicu  penurunan  kadar kalsium darah yang dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. gejala dari hipokalsemia  yaitu   kejang,gugup , kejang otot, aritmia jantung, tetanus pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. pada 

tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. efek ini akan meningkatkan eksitabilitas  saraf, yang mengawali impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. PTH meningkatkan kadar Ca2+  darah melalui pelepasan kalsium dari tulang oleh osteoklas dan penghambatan penimbunan (deposit) Ca2+ oleh osteoblast. 


Kontrol, aksi, dan gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid


Hormon  :  Hormon paratiroid parathyroid hormone (PTH)

Kendali   :   Kadar Ca2+ darah 

Aksi :  Meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan pelepasan Ca2+ dari tulang, dan reabsorpsi Ca2+ oleh ginjal

Gangguan  : Hiposekresi memicu  tetani, hingga kematian. 

Hipersekresi memicu  lelah, yang dapat fraktur secara spontan


Hormon  : Tiroksin (T4) dan  triiodotironin (T3)

Kendali   : TSH dari lobus  anterior kelenjar  hipofisis

Aksi : Meningkatkan laju metabolisme; merangsang aktivitas saraf

Gangguan  :Hiposekresi pada bayi dan anak-anak ,mengakibatkan   kretinisme  pada .pasien  dewasa ,mengakibatkan miksedema, Hipersekresi  memicu  

penyakit Graves. Defisiensi iodin memicu  simple  goiter


Hormon  :  Kalsitonin  calcitonin (CT)

Kendali   :   Kadar Ca2+ darah

Aksi :  Mengurangi kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan deposit Ca2+ di tulang, menghambat pelepasan Ca2+ dari tulang, meningkatkan ekskresi Ca2+ oleh ginjal 


sepasang kelenjar adrenal atau  kelenjar suprarenal, karena terletak di 

atas ginjal dalam ruang retropeneal ,  2  kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri 

dari lapisan medula bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar yang  menghasilkan katekolamin dan hormon steroid ,




foto  Letak kelenjar adrenal



kelenjar adrenal seperti  kelenjar tiroid, yaitu banyak mengandung pembuluh 

darah. kedua bagian ini, medula dan korteks tidak mempunyai  hubungan fisiologis. medula adrenal dibawa kontrol saraf, sedang  korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior,  semua jenis stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang kelenjar adrenal 

kelenjar adrenal. baik medula dan korteks adrenal berada dibawah kontrol 

hipotalamus saat  mereka merespon stres. kiri: medula adrenal 

merespon secara cepat terhadap stres namun untuk jangka pendek. kanan: korteks adrenal   merespon secara lambat terhadap stres namun untuk jangka panjang.

Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dibutuhkan  untuk mempertahankan aktivitas  sekrestori dari korteks adrenal, yang mana dapat mengalami atropi secara cepat tanpa hormon ini. corticotropin-releasing hormone (CRH) dilepaskan dari hipotalamus merangsang  hipofisis anterior untuk mensekreaikan ACTH. Zona fasikulata sangat sensitif terhadap ACTH, 

dan dia merespon dengan meningkatkan sekresi kortisol. Keduanya ACTH dan kortisol menghambat sekresi CRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif. ACTH juga merangsang sekresi aldosteron..struktur kelenjar adrenal

korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi yang berbeda 

 zona glomerulosa pada bagian terluar, yang mensintesis hormon mineralokortikoid,  utamanya aldosteron. dinamakan mineralokortikoid karena mereka mempengaruhi .homeostasis mineral.zona fasikulata yang menghasilkan hormon glukortikoid, yaitu kortisol. sebab  mempengaruhi  homeostasis glukosa.zona retikularis pada bagian dalam yang menghasilkan hormon seks laki laki  (androgen) utamanya dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion. 




foto  Histologi korteks adrenal dan bagian medula adrenal



hormon korteks adrenal semuanya mempunyai  struktur yang mirip, yang mengandung   inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. karena kormon ini larut lipid, mereka tidak disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis. hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. hormon korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang 

menghasilkan respon sel. 

Glukortikoid 

glukortikoid membantu metabolisme dan resistensi terhadap stres, meliputi kortisol dinamakan kortison  hidrokortison, kortikosteron, kortikosteron , dari ketiga  hormon yang disekresikan oleh zona fasikulata, kortisol adalah yang paling banyak,  menyumbang sekitar 95% aktivitas glukokortikoid. 

glukortikoid mempunyai  efek ,antaralain:

penekanan respon kekebalan,efek antiinflamasi,resistensi terhadap stres,

 pemecahan protein, pembentukan glukosa,lipolisis  yaitu pemecahan trigliserida dan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah,

glukortikoid juga dibutuhkan  untuk pematangan jaringan, seperti pada paru fetus,glukortikoid sintetik sering digunakan untuk menekan respon kekebalan pada individu yang  mengalami penyakit autoimun dan yang menerima transplantasi organ. 


Mineralokortikoid

aldosteron yaitu  mineralokortikoid utama. dia mengatur homeostasis dari dua ion  mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan kalium (K+), dan  membantu mengatur  tekanan dan volume darah. Aldosteron  meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan  melepaskan asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah dibawah 7,35). Sekresi aldosteron dikendalikan  oleh jalur renin-angiotensin-aldosteron (RAA). 

korteks  mensekresikan sedikit  androgen pada laki laki  dan wanita. andogen 

yaitu  hormon steroid yang memicu  perkembangan karakteristik 

seks sekunder pada laki laki . kebanyakan androgen disekresikan oleh sistem reproduksi. androgen utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu dehydroepiandroeterone penghentian tiba-tiba dari terapi kortikosteroid memicu  gejala penurunan  aktivitas sekretori dari korteks adrenal. ini terjadi karena obat-obat kortikosteroid menekan  pelepasan ACTH oleh hipofisis anterior sehingga produksi glukortikoid alami menurun dan memicu  korteks adrenal menjadi atropi. oleh karena itu penghentian kortikosteroid jangka panjang harus ditapering. selama pengaturan dosis, dosis harus diturunkan secara bertahap, sampai akhirnya dihentikan, sehingga aktivitas dari korteks adrenal pasien tetap  normal,

(DHEA). androgen disekresikan oleh zona retikularis dan diubah oleh jaringan perifer  menjadi androgen testosteron yang poten. sesudah masa pubertas pada laki laki  androgen  testosteron dilepaskan dalam jumlah yang besar oleh testis. pada laki laki ,  jumlah androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu  sedikit sehingga tidak memberikan  efek yang berarti. namun pada wanita androgen adrenal sangat penting. ini  

membangkitkan libido  dorongan seks  dan androgen diubah menjadi estrogen (hormon  steroid wanita) oleh jaringan tubuh lainnya. sesudah  menepause saat  sekresi estrogen oleh  ovarium berhenti, semua estrogen wanita berasal dari androgen adrenal. androgen adrenal  menstimulasi perumbuhan rambut ketiak dan pubis pada laki laki  dan wanita. walaupun 

kontrol sekresi androgen adrenal belum sepenuhnya dimengerti, namun  hormon utama yang  merangsang sekresinya adalah ACTH, 

medula adrenal ditemukan di bawah korteks, pada bagian tengah kelenjar, 

mengandung sel kromafin yang berfungsi sebagai sel pascaganglion dari sistem saraf  simpatis, untuk  mensekresikan epinefrin (sekitar 80% dari sekresi) dan epinefrin dan  dopamin dengan kadar yang kecil ke dalam aliran darah. produk sekretori dari medula  adrenal yaitu  neurohormon.

efek epinefrin dan norepinefrin ,antaralain : 

peningkatan laju respirasi seluler,konversi glikogen menjadi glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah, penurunan aliran darah ke visera dan kulit,

penigkatan aliran darah ke otot rangka, paru-paru, dan sistem saraf,

epinefrin dan norepinefrin bergabung engan reseptor adrenergik, yaitu reseptor yang terikat  di  sel target. mereka dikelompokkan sebagai reseptor α dan β adrenergik, dan setiap kelompok ini mempunyai  sub kelas lagi yang mempengaruhi jaringan target secara  berbeda, 

sekresi hormon medula adrenal mempersiapkan individu untuk aktifitas fisik dan  komponen utama dari respon fight or flight. pelepasan hormon medula adrenal   terjadi dalam respon terhadap stimulasi neuron simpatis sebab  medula adrenal bagian  khusus dari sistem saraf otonom. beberapa kondisi seperti emosi, jejas, stres, latihan, dan  kadar glukosa rendah memicu  pelepasan neuropeptida medula adrenal. 

gonad yaitu  organ yang menghasilkan gamet, sperma pada laki laki , dan osit pada  wanita. selain sebagai fungsi reproduksi, gonad  mensekresikan hormon. ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi 2  estrogen (estradiol dan estron) dan 

progesteron. hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis anterior  mempersiapkan kelenjar mamma untuk laktasi,mengatur siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan ,

hormon ini  menyebabkan pembesaran payudara dan pelebaran 

pinggul pada masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita. 

ovarium  menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi fsh, selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang dinamakan relaxin  (RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan dan membantu 

melebarkan serviks uterin selama persalinan.  ini membantu keluarnya bayi dengan  mudah sebab  terjadi pelebaran jalan lahir.

gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. hormon utama yang  dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks  laki laki . testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi sperma, dan  merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria, seperti   pertumbuhan janggut dan  suara. testis  menghasilkan  inhibin, yang menghambat sekresi FSH. 

selama dan sesudah  melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi 2 jaringan target:  uterus ibu dan payudara. selama kelahiran, peregangan serviks uterus merangsang  pelepasan oksitosin dalam jumlah besar sehingga  meningkatkan kontraksi sel  otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran bayi sesudah   melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu dalam merespon  rangsangan mekanik dari bayi menyusui , dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu  memicu  pelepasan prolaktin (PL), memicu kontraksi  kelenjar susu dari payudara, memaksa ASI ke dalam saluran ASI, diisap oleh  bayi , 

tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikendalikan  oleh mekanisme umpan balik  positif. contoh , semakin besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu, maka  semakin  banyak OT dilepaskan sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. saat  menyusui  berhenti, produksi OT juga berhenti.

fungsi oksitosin pada laki laki  dan wanita tidak hamil tidak jelas,  percobaan pada binatang  menunjukkan bahwa oksitosin mempunyai  aksi dalam otak yang menciptakan perilaku  kasih sayang orang tua terhadap bayinya.

Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH)  mencegah pengeluaran urin dalam jumlah besar (diuresis). selain mempunyai  efek  antidiuretik ADH juga sebagai vasopresor, yang memicu  konstriksi pembuluh darah dan  menaikkan tekanan darah  sehingga dinamakan vasopresin  saat  dilepaskan dalam jumlah 

besar. maka  ADH dilepaskan utamanya untuk merespon satu dari dua rangsangan  antaralain :

hiperosmolaritas plasma, dideteksi oleh osmoreseptor dalam hipotalamus

 hopovolemia dan hipotensi, dideteksi oleh arterial dan baroreseptor atria

ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan demikian 

mengurangi volume urin. perubahan laju sekresi ADH terjadi dalam merespon perubahan  osmolalitas dan volume darah. osmolalitas larutan meningkat saat  konsentrasi zat terlarut  dalam larutan meningkat. neuron khusus dinamakan  osmoreseptor yang bersinaps dengan 

neuron neorosekretori di hipotalamus. osmoreseptor  peka terhadap perubahan  osmolalitas darah. saat  osmolalitas darah meningkat, frekuensi potensial aksi di  osmoreseptor meningkat , menghasilkan lebih banyak potensial aksi di akson neuron  neurosekretori ADH.  akibatnya sekresi ADH meningkat. ADH merangsang tubuli  ginjal untuk menahan air, yang mana megurangi osmolalitas darah dan menahan setiap 

peningkatan lebih lanjut dalam osmolalitas cairan tubuh. saat  konsentrasi zat terlarut  turun, osmoreseptor menghentikan depolarisasi yang memicu  pelepasan ADH  berhenti secara efektif

saat  darah kembali menjadi encer, ADH untuk sementara tidak dilepaskan. Ini  

contoh dari kendali  umpan balik negatif sebab  efek dari hormon ini (mengencerkan darah)  bertindak untuk menghentikan pelepasan hormon. umpan balik negatif mempertahankan kondisi stabil dan homeostasis. jumlah ADH yang disekresikan bervariasi dengan tekanan  darah osmotik dan volume darah.rangsangan lainnya yang memicu pelepasan ADH meliputi nyeri, tekanan darah  rendah, ansietas (cemas), trauma, asetilkolin, nikotin, dan obat, seperti, anestesi,morfin, trankuilizer, 

barbiturat, Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi ADH 

memicu  diabetes insipidus (urin encer).  ini dapat dikoreksi dengan pemberian 

ADH.  alkohol menekan produksi dan pelepasan ADH. saat  ADH tidak ada, ginjal tidak menyerap  kembali air ,obat diuretik mengantagonis efek dari ADH dan mengeluarkan air dari tubuh. diuretik digunakan untuk terapi beberapa kasus hipertensi dan udem (retensi air di jaringan), biasanya pada gagal jantung kongetif. 





foto  Pengaturan sekresi dan aksi hormon antidiuretik (ADH)




hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium 



hormon organ reproduksi


pada  testis ,antaralain :


Hormon :  Testosteron

Struktur  :   Steroid 

Jaringan Target  :  Sebagian besar sel 

Respon  : Membantu spermatogenesis, perkembangan genital, memelihara fungsi organ reproduksi, karakteristik seks sekunder, dan perilaku seksual


Hormon :   Inhibin 

Struktur  :  Polipeptida 

Jaringan Target    :   Kelenjar hipofisis anterior

Respon  :  Menghambat sekresi FSH  


pada  Ovarium  ,antaralain :


Hormon :     Inhibin 

Struktur  :   Polipeptida 

Jaringan Target    : Kelenjar hipofisis   anterior

Respon  :    Menghambat sekresi FSH dari hipofisis anterior


Hormon :    Ralaxin 

Struktur  :    Polipeptida 

Jaringan Target    :  Sel jaringan ikat 

Respon  :   Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di area pelvis, khususnya simfisis pubis selama kehamilan, membantu mendilatasi 


Hormon :   Estrogen 

Struktur  :  Steroid 

Jaringan Target    :  Sebagian besar sel 

Respon  :   Membantu perkembangan dan fungsi uterus dan kelenjar payudara untuk laktasi, memelihara kehamilan pematangan genital, karakteristik seks 

sekunder, dan siklus menstruasi


Hormon :    Progesteron 

Struktur  : Steroid 

Jaringan Target    : Sebagian besar sel



kelenjar pineal yaitu  struktur berbentuk biji pinus kecil yang terdapat di antara kedua  belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga, 

kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari), yang  disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. melatonin mempunyai   efek pada tubuh ,hormon ini menghambat sekresi hormon 

gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi  sistem reproduksi. melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur  sehari-hari; manusia  bertambah mengantuk di malam hari saat  kadar melatonin meningkat dan bangun  kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. ini dinamakam ritme sirkadian. ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang dinamakan  jam biologis. cahaya terang menghambat sekresi melatonin. impuls saraf yang  berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal,  dalam cahaya  gelap atau redup, impuls saraf dari mata menurun dan sekresi melatonin meningkat. 

melatonin berperan dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.

Eikosanoid

dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu  leukotrien (LTs)  dan prostaglandin (PG)  ada  di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak  sebagai hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon rangsangan kimia atau  mekanis. keduanya disintesa   dari asam lemak 20 karbon yang dinamakan  asam arakidonat dari  membran molekul fosfolipid. dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda 

menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) yaitu  PG dimodifikasi yang menyempitkan  pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.

penyakit graves (goiter diffusa toksik) atau hipertiroid yaitu  suatu kondisi autoimun dimana autoantibodi diarahkan secara langsung 

terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak  tepat dirangsang dengan terbentuknya pembesaran kelenjar dan peningkatan produksi  hormon tiroid, faktor risiko untuk penyakit graves termasuk riwayat keluarga  hipertiroidisme atau berbagai gangguan autoimun , penyakit ini klasik ditandai dengan gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial,

terapi dengan  pengurangan gejala dan koreksi terhadap kondisi thyrotoxic. 

hiperfungsi adrenergik diterapi dengan memblok reseptor beta-adrenergik. mengoreksi  kadar hormon tiroid yang tinggi dapat dicapai dengan obat-obat antitiroid yang  menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan pengobatan dengan iodin radioaktif atau pengangkatan   sebagian dari kelenjar tiroid

terapi farmakologi,antaralain: 

Metimazol,Propiltiourasil (PTU),Atenolol,Propanolol,

 hipofisis anterior dan posterior menghasilkan bermacam-macam hormon 

yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya sehingga hipofisis dinamakan   master of gland,ada hormon yang disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya 

yang mengandung sel endokrin, sehingga hormon itu berfungsi   sama 

dengan kelenjar endokrin walaupun mereka tidak berasal dari hipofisis.  contoh 

hormon yang dihasilkan oleh jaringan lainnya yaitu  gastrin yang berfungsi mensekresikan  getah gastrik dalam lambung ,

Hormon yang dihasilkan oleh organ lainnya selain kelenjar endokrin 

-pada ginjal,antaralain: 

hormon   :renin 

prinsip kerja  : bagian dari rangkaian reaksi yang meningkatkan tekanan darah memicu vasokonstriksi dan sekresi aldosteron.

hormon   :eritropoietin (EPO) 

prinsip kerja  : meningkatkan laju pembentukan sel darah merah.

hormon   :kalsitrol*(bentuk aktif vitamin D) 

prinsip kerja  : membantu absorpsi kalsium dan fosfat,

pada jantung,antaralain:

hormon   :peptida natriuretik atria [atrial natriuretic peptide (ANP)]

prinsip kerja  : menurunkan tekanan darah.

-pada jaringan adiposa,antaralain: 

hormon   : leptin 

prinsip kerja  :  menekan nafsu makan,  meningkatkan aktivitas FSH dan LH

-pada  saluran gastrointestinal,antaralain: 

hormon   :gastrin 

prinsip kerja  : meningkatkan sekresi getah gastrik  & gerakan lambung

hormon   :peptida insulinotropik bergantung insulin (GIP)

prinsip kerja  : merangsang pelepasan insulin oleh sel pankreas

hormon   :sekretin

prinsip kerja  :  merangsang sekresi getah pankreas dan empedu

hormon   :kolesistokinin  cholecystokinin (CCK) 

Prinsip Kerja  : menyebabkan perasaan kenyang sesudah  makan,merangsang sekresi getah pankreas,mengatur pelepasan empedu dari kantong empedu;

-pada  plasenta,antaralain: 

hormon   :human chorionic gonadotropin (HCG)

prinsip kerja  :  merangsang korpus luteum di ovarium untuk 

terus memproduksi estrogen dan progesteron  untuk mempertahankan kehamilan

hormon   :estrogen dan progesteron 

prinsip kerja  : mempertahankan kehamilan; membantu menyiapkan kelenjar payudara untuk mensekresikan ASI.

hormon   :human chorionic somatomammotrpin(HCS)

prinsip kerja  : merangsang kelenjar payudara untuk laktasi,


Leptin

leptin yaitu  hormon protein yang dihasilkan  oleh jaringan adiposa, leptin bekerja  pada hipotalamus, dimana ia memberi sinyal kenyang , bahwa leptin yang mereka hasilkan tidak efektif karena mutasi genetik, atau sel hipotalamus mereka kekurangan jumlah reseptor yang sesuai untuk leptin.

pankreas melepaskan insulin lebih lambat dengan pertambahan 

usia, dan berkurangnya sensitivitas reseptor untuk glukosa. akibatnya, kadar glukosa darah  pada pasien  tua meningkat lebih cepat dan kembali normal lebih lambat dari pada pasien   yang lebih muda.

timus adalah terbesar pada masa bayi. setelah pubertas, ukurannya mulai menurun,  dan jaringan timus diganti oleh jaringan ikat adiposa dan areolar. pada orang dewasa yang  lebih tua, timus menjadi atrofi (telah berhenti berkembang) secara signifikan. namun, masih menghasilkan sel t baru untuk respon kekebalan, 

pada usia tua ovarium mengalami penurunan ukuran, dan tidak lagi merespon 

terhadap gonadotropin. resultan penurunan output estrogen memicu  kondisi seperti  aterosklerosis,osteoporosis, kolesterol darah tinggi,  kadar FSH dan LH tinggi karena kurangnya penghambatan umpan balik negatif dari estrogen. meskipun produksi testosteron  oleh testis menurun seiring bertambahnya  usia, efek biasanya tidak tampak sampai usia sangat tua; dan 

banyak pria tua masih bisa menghasilkam  sperma aktif dalam jumlah normal, meskipun  banyak sperma yang tidak normal  secara morfologi dan penurunan motilitas sperma.


menopause yaitu  kondisi saat  menstruasi berhenti sepenuhnya, namun  ada beberapa tahun  yang mengarah ke sana ketika fungsi ovarium melambat. penurunan kadar estrogen dapat memicu  perubahan fisiologis, seperti :

melemahnya tulang (osteoporosis),pertumbuhan rambut yang berlebihan (hirsutisime),kehilangan konsentrasi,kecemasan/kegelisahan,kelelahan,hot flushes (gejolak panas),palpitasi (berdebar),lekas marah,

terapi penggantian hormon  hormone replacement therapy (HRT) yang diberikan untuk wanita menopause  membantu wanita untuk mengatasi ini


walaupun  beberapa kelenjar endokrin menyusut seiring bertambahnya usia, aktifitas kelenjar endokrin  mungkin atau mungkin tidak dikompromikan. produksi hormon pertumbuhan  manusia oleh hipofisis anterior menurun, yang merupakan salah satu penyebab atrofi otot hasil penuaan. kelenjar tiroid sering menurunkan sekresi hormon tiroidnya seiring dengan bertambahnya 

usia, sehingga memicu  penurunan laju metabolisme, peningkatan lemak tubuh, dan  hipotiroidisme, yang terlihat lebih sering pada pasien  yang lebih tua. karena kurangnya  umpan balik negatif (tingkat yang lebih rendah dari hormon tiroid), maka kadar dari TSH  meningkat seiring bertambahnya  usia. 

dengan penuaan, kadar PTH darah meningkat, mungkin disebabkan  karena tidak  memadainya asupan makanan yang mengandung kalsium. wanita tua yang mengonsumsi  2.400 mg / hari suplemen kalsium, kadar 

PTH darah ditemukan sama rendahnya dengan wanita yang lebih muda. keduanya kadar  calcitriol dan kalsitonin lebih rendah pada orang yang lebih tua. secara bersama, kenaikan  PTH dan penurunan kadar kalsitonin meningkatkan penurunan massa tulang yang mengarah  ke osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang, kelenjar adrenal mengandung semakin banyak jaringan fibrosa dan menghasilkan  kortisol dan aldosteron yang kurang pada usia lanjut. namun, produksi epinefrin dan  norepinefrin tetap normal. 





SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN 

Sistem Pencernaan 

proses pencernaan mengikutsertakan  pencampuran koreografi makanan dengan getah  pencernanan (digestive juice) meliputi  enzim aktif ,asam kuat, garam empedu deterjen, tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. sesudah  zat-zat berguna ini di serap,zat makanan  di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk energi atau sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ. system pencernaan dari mulut ke anus adalah sekitar 450 cm ,dari   395 cm   terdiri dari usus besar dan usus kecil.  dengan diameter  1 hingga   3 inci 

semuanya melingkar dalam perut  dari pusar kebawah. sistem pencernaan mengambil dalam makanan, mengelompokkannya menjadi molekul  nutrisi,menyerap molekul ini kedalam aliran darah,dan kemudian membersihkan tubuh dari  sisa (sampah), pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh . organ gastrointestinal (saluran pencernaan) membentang dari mulut ke anus. organ ini adalah mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus kecil, usus besar, dan lubang anus. organ aksesori 

meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas.

sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, satu tabung memanjang dari mulut ke anus, dan organ aksesori yang berhubungan, terutama kelenjar yang berada   di luar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di dalamnya. makanan dipecah, sedikit demi sedikit, sampai menjadi molekul yang cukup kecil untuk diserap dan produk sisa dieliminasi. saluran pencernaan dinamakan   alimentary tract atau alimentary canal (saluran 

gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkelanjutan  yang membentang dari mulut ke anus. lidah dan gigi adalah struktur aksesori yang terletak di mulut. kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas bukan bagian dari saluran pencernaan dan memiliki peran dalam pencernaan. 

 saluran pencernaan ,antaralain : 

 rongga mulut atau mulut dengan kelenjar saliva , tenggorokan,esofagus,

lambung,usus kecil, terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati, 

kantung empedu, dan pancreas ,usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal ,lubang anus,

makanan mengalami 3  proses dalam tubuh, yaitu metabolism,pencernaan, absorpsi, pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. sesudah  nutrisi  diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh  dan digunakan oleh sel untuk metabolisme, 

fungsi  sistem pencernaan  ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi  tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia,  meliputi  tahap  proses-proses antaralain: 

- ingesti yaitu  masuknya makanan ke dalam mulut.

-pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi, makanan  kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan,

-peristalsis yaitu  gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,

-digesti yaitu  hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil  sehingga absorpsi  berlansung,

-absorpsi yaitu  pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh,

-egesti (defekasi) yaitu  proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses dari saluran pencernaan, 

dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan ,antaralain: 

- serosa yaitu  lapisan terluar dari saluran atau  peritoneum viseral. 

serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab  atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.

-peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis yaitu  membran 

serosa terlebar dalam tubuh.

rongga peritoneal adalah ruang potensial antara viseral dan peritoneum 

parietal,peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.

peritonium viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum 

parietal oleh berbagai lipatan,

-mukosa yaitu  lapisan terdalam dari dinding dan sebagian besar terbuat dari dinding  dan sebagian besar terbuat dari jaringan epitel yang mensekresi enzim dan mukus ke  dalam dari kanal. lapisan ini sangat aktif dalam menyerap nutrisi

-submukosa yaitu  lapisan dalam dari mukosa. mengandung saraf,jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar, pembuluh darah di lapisan ini mengangkut nutrisi  yang diserap.

-lapisan muskuler. lapisan ini berada  di luar submukosa. terbuat dari lapisan jaringan otot polos dan berkontraksi untuk menggerakkan material melalui kanal  muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. kontraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. 

kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang menggerakkan isi 

saluran kearah depan,

 pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan sel 

ganglion parasimpatis, terletak di antara lapisan otot sirkular dalam dan 

longitudinal luar.

muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esofagus atas, 

serta otot polos pada saluran selanjutnya.

-organ yang tidak terbungkus peritoneum, namun  hanya tertutup olehnya dinamakan   retroperitoneal (di belakang peritoneum). yang termasuk retroperitoneal antara lain: 

kantung kemih,pankreas, duodenum, ginjal, rektum  dan beberapa organ reproduksi  perempuan.

kontrol saraf pada saluran pencernaan. sistem saraf otonom menginervasi 

keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan  secara volunte,

1. pleksus meissner dan auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik  parasimpatis. pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran. 

2. impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (cn x), mengeluarkan efek  stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan  keseluruhan aktivitas. efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.

3.impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan.

- mesenterium dan omentum yaitu  lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang  merefleks balik dari peritoneum viseral. lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ organ tidak normal  satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. 

pembuluh darah, limfatik, dan saraf berda  dalam lipatan peritoneal.

 -mesokolon melekatkan kolon ke dinding abdominal belakang.

-ligamen falsiformis melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan diafragma.

-omentum besar yaitu  lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada 

duodenum, lambung, dan usus besar. lipatan ini tergantung seperti celemek di 

atas usus.

-omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.

pada enzim pencernaan selama pencernaan, ada 3 kelompok molekul , masing masing  dipecah-pecah menjadi komponen molekulnya oleh enzim-enzim khusus: lemak (lipida) dipecah menjadi gliserol dan asam lemak (peptida) oleh enzim  lipase,

protein dipecah menjadi rantai asam amino pendek (peptida) atau asam amino tunggal oleh enzim protease, 

 kompleks karbohidrat atau polisakarida (seperti tepung) dipecah menjadi 

oligosakarida (mengandung 2-10 monosakarida yang berhubungan), disakarida seperti maltosa, atau monosakarida tunggal seperti fruktosa dan glukosa ,enzim yang dinamakan  amilase memecah amilum tepung,






foto  pencernaan karbohidrat, protein  dan lemak



 

Rongga oral 

yaitu  jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang 

berfungsi dalam proses awal pencernaan. rongga oral  dibatasi gigi dan gusi di bagian  depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang,rongga vestibulum (bukal) berada  di antara gigi dan, bibir dan pipi sebagai batas luarnya. 

Kelenjar saliva

mensekresi saliva ke dalam rongga oral. saliva terdiri dari cairan encer yang 

mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.

1. kendali  saraf pada sekresi saliva,antaralain: 

-stimulasi simpatis memicu  vasokonstriksi pembuluh darah dan 

sekresi mukus  yang lebih kental dan lengket. obat-obatan yang 

mengandung penghambat kolinergik (neuro transmitter parasimpatis) 

memicu  terjadinya sensasi mulut kering,

-stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan 

sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.

-pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit yaitu sebanyak 1 ml. 

saliva yang disekresi dapat mencapai 1l sampai 1,5 l dalam 24 jam

- aliran saliva  dipicu melalui stimulasi psikis (pikiran akan makanan), 

mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).

-stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf kranial v, vii, ix, dan x 

menuju nuclei salivatori inferior dan superior dalam medulla. semua kelenjar 

saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.

-volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis 

inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).

2.ada tiga pasang kelenjar saliva.

a.kelenjar sublingual berada  di dasar mulut dan membuka melalui duktus 

sublingual kecil menuju ke dasar mulut.

b. kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, berada agak ke bawah dan di 

depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (stensen) menuju suatu 

elevasi kecil (papila) yang berada  berhadapan dengan gigi molar kedua pada 

kedua sisi,

c.kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari berada  di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus 

wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.

3.komposisi saliva. saliva  terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98% 

mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (kalium,natrium, klorida, bikarbonat, ), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung  air,glikoprotein (musin) dan  ion,

4.fungsi saliva,antaralain :

a. zat buangan seperti asam urat dan urea,  berbagai zat lain seperti obat, 

virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.

b.zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga  oral 

c.membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.

d.saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.

e. saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. 

f.saliva   memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari  kekeringan.

g.amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, 

suatu disakarida.


Anatomi gigi


- manusia mempunyai  2 susunan gigi,antaralain:  gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi  sekunder (permanen).

gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. setengah  dari lengkung gigi terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, dua premolar  (bikuspid), dan 3 geraham (trikuspid),  total keseluruhan 32 buah. geraham ketiga dinamakan  gigi bungsu,

gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara 2 gigi depan) terdiri dari, 2  gigi seri, 1  taring, 2  geraham (molar), untuk total keseluruhan 20 gigi.

- setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi,

 lengkung  bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara   akan menutup (overlap) gigi bawah,

komponen gigi ,antaralain : 

-rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa 

gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. saluran akar membuka 

ke tulang melalui foramen apika,

-dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. 

dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh 

sementum. email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat) 

dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. zat ini berfungsi untuk 

melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi 

bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. fluorida dalam air minum 

atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.

-mahkota yaiti  bagian gigi yang tampak . 1 sampai 3  akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.

- mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).

- membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong 

alveolar dan melekat pada sementum di akar. membran ini menahan gigi di 

rahang.


fungsi gigi 

gigi berfungsi dalam proses  pengunyahan, makanan yang masuk dalam 

mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan,

a. deglutisi (penelanan)

penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi 3 tahap ,antaralain:

-tahap bukal terjadi secara sadar di dalam mulut saat  lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke dalam faring, 

- tahap  faring terjadi secara tidak sadar saat  makanan memasuki faring, sebagai berikut: 

langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah  masuknya makanan ke rongga hidung. epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sedang  laring naik. sehingga , lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.

- tahap  esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. otot lingkar esofagus, yang  biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama  penelanan. saat  makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia  terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.

b. Esofagus

esofagus yaitu  tabung sepanjang 25 cm  yang dimulai dari laringofaring dan 

turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru) 

kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang dinamakan  hiatus esofageal dan  berhubungan dengan lambung. makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara  peristalsis. 2  otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan  pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.

 Lambung 

lambung  yaitu  organ berbentuk j, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah  diafrgma.semua bagian, kecuali sebagian kecil,berada  pada bagian kiri garis tengah. ukuran  dan bentuknya bervariasi dari satu manusia  ke manusia  lain. regia-regia lambung terdiri dari bagian pilorus,

bagian kardia, fundus dan bodi organ, 

-bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke  duodenum, antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus muskular tebal,

-bodi lambung yaitu  bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua  pertiga bagian lambung. tepi medial bodi lambung yang konkaf dinamakan  kurvatur kecil,

namun  lateral bodi lambung yang konveks dinamakan  kurvatur besar.

- bagian kardia lambung yaitu  area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus), 

-fundus yaitu  bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus,

terdapat  3  lapisan jaringan dasar  yaitu  jaringan muskularis,mukosa, submukosa, mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga  memungkinkan peregangan dinding lambung. ruga tampak  saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung meregang terisi makanan.lapisan otot tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran isi lambang, muskularis eksterna pada bagian fundus dan bodi lambung mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan,

 ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar 15  juta kelenjar lambung. kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 l sampai 3 l cairan lambung. cairan lambung mengandung enzim￾enzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-garaman, dan air,



foto Usus besar


 fungsi lambung ,antaralain:

- produksi faktor intrinsik ,yaitu : vitamin B12, yang didapat dari makanan yang dicerna lambung, terikat pada faktor intrinsik. kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorpsi,faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal,

-penyimpanan makanan 

kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran,

-aktivitas lambung memicu  terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum,

-lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida,

- mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk 

melindungi lambung dari aksi pencernaan dari sekresinya sendiri,


A. Potongan frontal lambung dari duodenum memperlihatkan anatomi internal dan  eksternal. B. Mukosa lambung. C. Kelenjar lambung dari fundus. D. Sel chief dan sel parietal.


absorpsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit, beberapa obat larut  lemak (aspirin) dan alkohol diabsorpsi pada dinding lambung, zat terlarut dalam air terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas,





  

foto  Usus halus


1. Jenis kelenjar lambung

a. Kelenjar fundus (lambung) terdiri atas 3 jenis sel.

1.Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung 

terhadap kerusakan HCl atau autodigesti,


foto Lambung

2. Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung,yang kurang penting.

3.Sel parietal mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik.

3a. Ion hidrogen, bersama ion klorida, secara aktif terpompa ke dalam 

lambung.

3b. Dalam pembuatan HCl, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan 

air dan membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksi yang dikatalis 

oleh anhidrase karbonik.

3c.H2CO3 terionisasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar 

dari sel untuk digantikan ion klorida (CI-) dan memasuki sirkulasi sistemik.

b. kelenjar kardia ditemukan di regia mulut kardia,kelenjar ini hanya mensekresi mukus.

c. kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus, kelenjar ini mensekresi mukus dan  gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung, 

2. 3 tahap sekresi lambung  ,antaralain: 

dinamakan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. faktor saraf dan hormon  terlibat.

a. tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. masuknya makanan ke dalam mulut atau tampilan, bau, atau pikiran tentang makanan, dapat merangsang sekresi lambung.

b. tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlansung selama makanan masih ada.

-Fungsi gastrin, antara lain: 

efek tambahan, seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan 

motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.gastrin merangsang sekresi lambung.gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.gastrin mengkontriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter 

pilorus.

- peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung  dan memicu refleks lambung. serabut aferen parasimpatis menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulasi produksi HCl, enzim-enzim pencernaan, dan gastrin

-asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia (alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui refleks lokal.

4) pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan 

umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.

tahap usus  yang terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon,

bila  tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH lambung 

rendah dan sekresi lambung terbatas,

makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan (buffering) 

yang mengakibatkan peningkatan pH dan peningkatan sekresi lambung,

-sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan 

duodenum. hormon ini, yang dibawa dalam sirkulasi menuju lambung, disekresi 

sebagai respons terhadap asiditas lambung dengan pH di bawah 2 dan jika ada 

makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP), sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin  CCK ), dan hormon pembersih enterogastron.

- sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum sehingga dapat 

berlangsung selama beberapa jam. gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum) usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung.

cairan lambung memicu digesti protein dan lemak

1. karbohidrat. amilase dalam saliva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada PH netral. enzim ini terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus. lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna karbohidrat.

2. digesti protein. pepsinogen (disekresi sel chief) diubah menjadi pepsin oleh asam  klorida (disekresi sel parietal). pepsin yaitu enzim proteolitik, yang hanya dapat  bekerja dengan ph di bawah 5. enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida, lambung janin memproduksi renin, enzim yang mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannya untuk membentuk dadih (curd).

3. lemak. lipase lambung (disekresi sel chief) menghidrolisis lemak susu menjadi asam  lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar ph yang rendah.


keseluruhan usus halus yaitu  tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus hingga   ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. diameter usus halus kurang lebih  2,5 cm dan panjangnya 3 hingga  5 meter saat bekerja. panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.

 pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga menghambat sekresi lambung dan oleh refleks umpan balik enterogastrikdari duodenum. faktor faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus, sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan  tertentu sehingga dapat diproses,pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. karbohidrat dapat  masuk dengan cepat, protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selama 3  sampai 6 jam,

duodenum yaitu bagian yang  terpendek (25 cm - 30 cm). duktus empedu dan

duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa 

sentimeter di bawah mulut pilorus. yeyenum yaitu  bagian yang selanjutnya. panjangnya kurang lebih 1 m - 1,5 m, ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.

gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan, 

memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara  refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

peristaltis yaitu  kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. kontraksi ini  adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang saluran ,

segmentasi irama yaitu  gerakan pencampuran utama. segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif, gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin  otot dinding yang membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus  bergerak maju-mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain ,

terdapat   3 sepsialisasi stuktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus  sampai kurang lebih 600 kali.

mikrovili yaitu  lipatan-lipatan menonjol kecil pada pada membran sel yang 

muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.

plicae circulars yaitu  lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan 

besar. lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen.

vili yaitu  jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm)

yang memanjang kelumen dari permukaan mukosa. hanya ditemukan pada usus halus, setiap vilus mengandug jarring-jaring kapiler dan pembuluh limfe yang  dinamakan  lakteal.

kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn) tertanam dalam mukosa dan membuka  di antara basis-basis vili. kelenjar ini mensekresi hormon dan enzim.

1) enzim yang dibentuk oleh sel epithelial usus dibutuhkan untuk melengkapi 

digesti. enzim ini akan dijelaskan kemudian.

2) hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran 

pencernaan antara lain:

somatostatin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti 

hipotalamus yang melepas faktor pelepas hormon pertumbuhan.

Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.

Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelenjar 

lambung, 

peptida usus vesoaktif memiliki efek vasodilator dan efek releksasi 

otot polos ,

 jaringan limfatik. leukosit dan nodulis limfe ada di keseluruhan usus halus untuk  melindungi dinding usus terhadap infasi benda asing agregasi nodulus limfe yang  dinamakan  bercak peyer terdapat dalam ileum.

 kelenjar brunner berada  dalam submukosa duodenum. kelenjar ini 

memproduksi mukus untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus 

asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.

 kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.

sel goblet terletak dalam epithelium disepanjang usus halus, sel ini 

menghasilkan  mukus pelindung.

 usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti,

 usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai di mulut dan di  lambung. proses ini di selenggarakan oleh enzim usus dan enzim pankreas juga   dibantu empedu dalam hati.

pankreas yaitu  kelenjar terelogasi berukuran besar dibalik kurvatur besar lambung. sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi hormone insulin dan  glukogen. sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. produk gabungan sel-sel asinar  mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. sfingter oddi secara normal  mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup. kontrol pada sekresi pankreas. sekresi eksokrin pankereas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik dari lambung pada sekresi lambung. walaupun demikian, kontrol utama terletak pada hormon

duodenum yang diabsorpsi kedalam aliran darah untuk mencapai pankreas. sekretin  diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi kedalam darah untuk mencapai  pankreas. sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan banyak. cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. bikarbonat menetralisir asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap lemak dan  protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi   banyak  enzim pankreas.

komposisi getah pankreas. cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk 

mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.

1. amilase pancreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).

2. ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.

1. enzim proteolitik pankreas (protease) 

-karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang 

melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas.

- tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus halus. tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.

-kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida ber 

fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.

3.lipase pancreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.

 

tubuh sendiri menghasilkan banyak produk dari hasil metabolisme, yang bila   terakumulasi akan menjadi toksik. hati membentuk pertahanan utama dengan  merubah struktur dari kebanyakan zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya  menjadi kurang toksik atau membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. sebagai  contoh produk hasil dari metabolisme asam amino, yaitu  toksik dan tidak secara  cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. hepatosit melepaskan amonia dari sirkulasi  dan mengubahnya menjadi urea, yang kurang toksik dari pada ammonia. urea  kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh ginjal di urin. hepatosit  hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam empedu.

hati terdiri atas banyak unit fungsional yang disebut lobula. di dalam setiap lobula, sel  epitelium yang dinamakan  hepatosit disusun dalam lapisan – lapisan yang menyebar keluar  dari vena sentral. sinusoid hati yaitu  ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan ini, 

sedangkan saluran yang lebih kecil yang dinamakan  kanalikulus empedu memisahkan lapisan  yang lain. masing – masing dari (biasanya) enam sudut lobula ditempati oleh 3  pembuluh: 

satu duktus empedu dan dua pembuluh darah (triad portal). pembuluh darah ini merupakan  cabang dari arteri hepatik (yang membawa darah teroksigen) dan dari vena porta hepatik  (yang membawa darah tidak  teroksigen namun mengandung banyak  nutrisi dari usus kecil).

darah masuk ke hati melalui  arteri hepatik dan vena porta hepatik dan kemudian  didistribusikan ke lobula. darah mengalir ke setiap lobula dengan melewati sinusoid hati dan  berkumpul di vena senyral. vena sentral dari semua lobula bersatu dan keluar dari hati melalui  vena hepatik (bukan vena porta hepatik)di dalam sinusoid, fagosit yang dinamakan  sel kupffer (sel retikuloendoteluim berbentuk bintang) menghancurkan bakteri dan memecah sel darah merah dan putih yang tua juga   sisa sisa yang lain. hepatosit yang membatasi sinusoid juga menyaring darah yang masuk. 

hepatosit menghilangkan berbagai zat dari darah termasuk material buangan,oksigen, nutrisi, toksin ,

. dari zat ini, hepatosit menghasilkan empedu yang disekresi ke dalam 

kanalikulus empedu, yang masuk ke duktus empedu. duktus empedu dari berbagai lobula bersatu dan keluar dari hati lewat duktus hepatik umum tunggal. duktus hepatik umum ini  bersatu dengan duktus sisitikus dari kantung empedu membentuk ampula hepatopankreas (hepatopankreatic ampulla). saluran terakhir ini membawa empedu ke usus kecil, kantung empedu menyimpan kelebihan empedu. saat  makanan  mencapai usus 

kecil, empedu mengalir secara terus – menerus dari hati dan kantung empedu ke usus kecil. saat  usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar oddi) menutup ampula hepatopankreas, dan empedu kembali dan mengisi kantung empedu .


fungsi hati dalam sistem pencernaan yaitu  menghasilkan empedu yang kemudian  dibawah ke usus kecil untuk mengemulsikan lema. emulsifikasi yaitu  pemecahan gumpalan  lemak menjadi tetesan lemak yang lebih kecil, yang menambah daerah permukaan dimana  enzim pencernaan lemak (lipase) dapat bekerja. sebab  empedu secara kimiawi tidak mengubah apa – apa , emepdu bukan merupakab enzim. empedu juga bersifat basa dan  berfungsi menetralkan HCl di dalam kimus. 

empedu  terdiri atas garam empedu, pigmen empedu, fosfolipida (termasuk lesitin),  kolesteroldan berbagai ion. pigmen utama empedu, bilirubin yaitu  hasil akhir dari  pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang sudah tua. meskipun  sebagian emepedu  itu  hilang dalam feses (bilirubin membuat feses berwarna cokelat), kebanyakan  empedu diserap kembali oleh usus kecil dan dikembalikan ke hati lewat vena porta hepatik . hati melaksanakan berbagai fungsi metabolisme.  fungsi yang ,antaralain : 

1. penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri, sel darah  merah yang rusak dan partikel lainnya dari tubuh.

2. detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi sel tubuh . 

3. sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu

4. sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol yang dihasilkan di  hati dan membantu pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam  lemak.

5. metabolisme protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amino lain yang  diperlukan untuk sintetis protein, juga amonia yang dihasilkan dari pemecahan protein menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi di empedu.

6. sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali imunoglobin), fibrinogen dan faktor pembekuan.

7. penyipanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan juga menyimpan besi  dan vitamin K vitamin A, vitamin B12, vitamin D, vitamin E ,

8. ekskresi, hormon , obat dan pigmen empedu dari pemecahan hemoglobin di 

ekskresikan di empedu.

9. metabolisme karbohidrat, hati berperan besar dalam mempertahankan kadar 

glukosa darah dan mengubahnya menjadi glikogen untuk disimpan. yang  memecah glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan, megubah molekul nonkarbohidrat menjadi glukosa.

10. metabolisme lipid, fungsi hati dalam pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol dan fosfolipid, dan dalam konversi kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak.


1. digesti oleh enzim usus. enzim-enzim usus melengkapi proses pencernaan kimus  sehingga produk tersebut dapat langsung dan dengan mudah terserap. 

a. amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida  laktosa,maltosa, sukrosa  ,

b. sukrase,maltase, isomaltase, laktase,  memecah sukrosa,disakarida maltosa, laktosa  menjadi monosakarida (gula sederhana).

c. lipase usus memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

d. enterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian  mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

e. dipeptidase,aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase  mengurai peptida 

menjadi asam amino bebas.

2. jalur absorptif. produk-produk digesti (cairan pencernaan diabsorpsi  ,monosakarida, asam amino, asam lemak, dan  gliserol juga air, elektrolit, vitamin    menembus  membran sel epitel duodenum dan yeyunum. hanya sedikit absorpsi yang berlangsung  dalam ileum kecuali untuk garam-garam empedu dan vitamin B12,

3. mekanisme transport absorpsi meliputi pinositosis,difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif,  mekanisme utama adalah transpor aktif. zat-zat yang ditranspor dari lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel dan cairan interselular ,antaralain: 

jaringan ikat di antara sel epitel dan kapilar atau lakteal dalam vilus.

dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti vilus,

membran plasma sel epithelial kolumnar pada vilus, sitoplasmanya, dan 

membran dasarnya.

4. absorpsi lemak. asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle,  yaitu suatu globulus sferikal garam empedu yang menggiling bagian berlemak. micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel epitel, tempatnya dilepas dan diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.

a. asam lemak berantai karbon panjang   mencapai 90% lebih dari asam lemak yang  ada  dan molekul gliserol bergerak ke retikulum endoplasma, kemudian disintesis ulang  menjadi trigliserida, berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid, dan kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari tepi lateral sel usus.

b. kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju sistem limfatik dan sirkulasi  sitematik, sebelumnya melintasi hati.

c. asam lemak berantai karbon pendek  kurang dari 10 sampai 12 atom karbon merupakan molekul kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama asam amino dan monosakarida.

5. absorpsi karbohidrat. setiap gula sederhana mempunyai  mekanisme 

transpornya sendiri. gula bergerak dari usus menuju jaring -jaring kapilar vilus dan  dibawa menuju hati oleh vena portal hepatika,monosakarida lain dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana,absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transport aktif ion natrium (kotranspor),fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang diperantarai carrier.

6. absorpsi air, elektrolit, dan vitamin

-ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau transport aktif

-hanya 0,5 l dari 5 l sampai 10 l cairan yang ada dalam usus halus yang mencapai  usus besar. air diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis sesudah  absorpsi  elektrolit dan makanan tercerna,

-Vitamin larut air  ,Vitamin C dan Vitamin B  diabsorpsi melalui difusi. Vitamin larut lemak (Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E , Vitamin K) diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12 bergantung pada faktor intrinsik lambung dan berlangsung dalam ileum.

-absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan makanan, kadar plasma, 

dan kebutuhan tubuh  diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vitamin D.

- absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan metabolik. zat besi terikat 

pada globulin (transferin) dalam darah dan tersimpan pada tubuh dalam 

bentuk feritin yang akan dilepas jika dibutuhkan.

7. absorpsi protein. tranpor aktif asam amino ke dalam sel-sel usus juga berlangsung  bersamaan dengan transport aktif natrium, dengan sistem carrier yang terpisah untuk  asam amino berbeda. dari kapilar vilus, asam amino dibawa ke hati.

saat  materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien  telah dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan  membutuhkan  waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang  satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa  waktunya berada di usus besar.

a. katup ileosekal adalah mulut sfingter antara usus halus dan usus besar. 

normalnya, katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespons gelombang

b. usus besar diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya 

regangnya lebih besar dibandingkan usus halustidak mempunyai  vili, tidak mempunyai  plicae circulares (lipatan-lipatan 

sirkular),  

c. serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk 3 pita, 

taeniae coli, yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang dinamakan  haustra.

2. bagian-bagian usus besar,antaralain: 

a. kolon yaitu  bagian usus besar dari sekum sampai rektum. kolon mempunyai tiga  divisi,

1.kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi 

kolon sigmoid berbentuk s yang bermuara di rektum.

2. kolon asenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah 

kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatika.

3.kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan 

lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah 

pada fleksura splenik,

b. sekum yaitu  kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup 

ileosekal. apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi jaringan 

limfoid, menonjol dari ujung sekum.

c. rektum adalah bagian saluran pencernaan  dengan panjang 12 

sampai 13 cm. rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di 

anus.

- mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal (anal), yaitu lipatan lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena.

-sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal eksternal 

otot rangka (volunter) mengitari anus.


feses  mengandung  materi kasar, atau serat dan selulosa 

yang tidak tercerna, warna coklat berasal dari pigmen empedu, bau 

berasal dari  bakteri,

air mencapai 75% sampai 80% feses. sepertiga materi padatnya yaitu 

bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah mukus , lemak,nitrogen, zat sisa organik  dan anorganik dari sekresi pencernaan, 

 fungsi usus besar,antaralain :

-usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.

-sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan 

memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. bakteri juga 

memproduksi vitamin (k, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.

-usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang 

tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.

-usus besar hanya memproduksi mukus. sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon pencernaan.


SISTEM PERNAFASAN 

fungsi utama dari sistem pernpasan adalah mengambil oksigen dan megeluarkan karbon dioksida. pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer, darah, dan  sel dalam fase yang berbeda,

-respirasi eksternal (respirasi pulmonari). pertukaran gas yang terjadi antara paru-paru  dan darah. pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida

-respirasi internal (respirasi jaringan). pertukaran gas yang terjadi antara darah dan sel jaringan. pada respirasi internal darah  melepaskan oksigen dan mengikat karbon dioksida,

-ventilasi pumonari. kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari disebut juga  pernapasan. udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-paru dan 

kemudian dikelurkan dari paru-paru,

respirasi seliler (oksidasi) yaitu  reaksi metabolik yang terjadi dalam sel. yang  

menggunakan oksigen dan glukosa dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. produk sampingan dari respirasi seluler yaitu  karbon dioksida,

mekanisme pertukaran gas sebagai  fungsi utama dari sistem pernapasan

sistem pernapasan atau sistem respirasi terdiri dari:

- saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi, 

yang terdiri dari   kantung alveolar ,alveoli, bronkiolus pernafasan, 

struktur dari sistem pernapasan ,

berbeda dengan sistem kardiovaskular, yang dibungkus dan tertutup, sistem 

pernapasan terbuka ke atmosfer untuk memungkinkan asupan udara saat bernafas.selama inspirasi .menghirup, udara atmosfer yang mengandung  21% oksigen ditarik ke dan melalui sistem hidung atau mulut, dan turun ke dalam struktur yang lebih kecil  dari paru-paru ke alveoli.

disini beberapa oksigen ditukar dengan akumulasi gas karbon dioksida 

yang merupakan produk limbah dari kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. oksigen ditukar diambil dari paru-paru dalam sistem peredaran darah, yang akan digunakan oleh tubuh selama aktivitas selular, sedang karbon dioksida akan dilepas dari tubuh selama ekspirasi menghembuskan nafas,

-paru-paru 

- pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara atmosfer ke dalam sistem pernapasan, ini terdiri dari  trakea tenggorokan,hidung dan mulut, laring dan faring, 

-saluran udara pernapasan bagian bawah untuk  lewatnya udara 

atmosfer ke paru-paru itu sendiri, yang terdiri dari  bronkus dan bronkiolus utama.

asap tembakau melumpuhkan silia epitel yang melapisi saluran udara. sehingga ,  lendir dan partikel terperangkap tidak tidak dapat dikeluarkan secara efektif. iritasi berkepanjangan oleh asap tembakau memicu  epitel bersilia diganti dengan epitel  skuamosa bertingkat, yang tidak mampu  membersihkan saluran udara dari lendir. sehingga  akumulasi lendir menyebabkan batuk perokok dan memberikan tempat bagi pertumbuhan mikroorganisme.

sistem respirasi sekaligus berfungsi dalam penciuman yang merasa bau. salah satu  struknya yaitu  hidung yang merupakan rumah dari reseptor penciuman.

produksi suara getaran partikel udara menghasilkan suara. saat  manusia  mengeluarkan udara ke luar,  udara melewati laring (kotak suara) dimana terdapat membran khusus yang dinamakan  pita suara. udara menyebabkan pita suara bergetar dan menghasilkan bunyi yang kemudian  diubah menjadi kata oleh otot faring, muka, lidah,  bibir. faring, rongga hidung, dan sinus 

paranasal  bertindak sebagai tempat resonansi untuk suara. 


Komponen respirasi dan fungsinya

komponen :       fungsi:

komponen : bronkus 

fungsi  :  membawa udara antara trakea dan bronkiolus; melembabkan udara yang dihirup,penyaring, menghangatkan, 

komponen : bronkiolus 

fungsi  : mengatur laju aliran udara melalui bronkodilatasi dan bronkokonstriksi 

komponen : alveoli 

fungsi  :  memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam kapiler sekitarnya

komponen :     hidung 

fungsi  :    lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga 

hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara 

yang dihirup

komponen :  faring 

fungsi: sebagai jalan terusan  untuk makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan udara dengan telinga tengah melalui tabung pendengaran,membawa udara antara rongga hidung dan laring; penyaring  menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup

komponen : laring

fungsi  : mencegah obyek masuk trakea membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara untuk  menghasilkan suara dalam vokalisasi; 

komponen : trakea 

fungsi  : melembabkan udara yang dihirup membawa udara antara laring dan bronkus; menghangatkan,  penyaring





foto  pernapasan





foto  paru-paru dan bagian-bagiannya

 (a) trakea. (b) alveoli. (c dan d) mekanisme pertukaran gas di alveoli


foto  mekanisme pertukaran gas di alveoli



 

selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal berada  antara kontraksi rusuk, 

mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. otot diafragma juga berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. ini meningkatkan ruang di paru-paru dan memicu   udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru. 

selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali  ke posisi istirahat . diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya. ini memicu  ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar dari mereka 




-Hiperkapnia 

yaitu  peningktan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai hipoksia. CO2  berlebih meingkatkan respirasi dan konsentrasi yang hidrogen, yang akan 

menyebabkan asidosis ( kadar asam berlebih )

-Hipoksia (anoksia) 

yaitu  defisiensi oksigen  kondisi berkurangnya kadar oksigen di badingkan kadar  normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ. 

Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berikatan dengan  hemoglobin disis yang sama untuk mengikat oksigen. Kecenderungan daya  ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali dibadingan daya ikat 

hemoglobin oksigen dan pelepasannya lebih lambat. Oleh karena itu sejumlah 

kecil karbon monoksida dalam udara dapat mematikan. 

Hipoksia dapat terjadi akibat insufisiensi oksigen dalam atmosfer ; anemia 

(insufisiensi sel darah merah); gangguan sirkulasi darah ; penyakit paru; yang 

mengganggu ventilasi pulmonary ; atau keberadaan zat toksik seperti 

karbonmonoksida atau siania, di dalam tubuh. 

- Asfisia atau Sufokasi

suatu kondisi hipoksia atau hiperkapnia akibat ketidakcukupan ventilasi pulmonary.

- Hipokapnia 

yaitu  penurunan kadar CO2 dalam darah,  terjadi akibat hiperventilasi 

pernapasan cepat   dan penghembusan CO2. penurunan kadar CO2  memicu  

 alkalosis   jumlah bikarbonat berlebih   dalam cairan tubuh. 




SISTEM PERKEMIHAN

sistem perkemihan atau urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin  dan mengeluarkan dari tubuh. sistem ini merupakan salah satu sistem utama  mempertahankan homeostatis  kekonsistenan lingkungan internal 

sistem urinaria terdiri dari 2 ginjal yang menghasilkan  urin; 2  ureter yang 

membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara, dan uretra  yang mengalirkan urin keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna. 

fungsi ginjal ,antaralain : 

1. pengeluaran zat beracun. ginjal mengeluarkan obatobatan,polutan, zat tambahan makanan, zat kimia asing lain dari tubuh.

2. pengeluaran zat sisa organik. ginjal mengeskresi urea, asam urat, kreatinin, dan  produk penguraian hemoglobin dan hormon.

3. pengaturan tekanan darah. ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi  pangaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. 

renin yaitu  komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang  meningkatkan tekanan darah dan retensi air.

4. pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas  konsentrasi nutrien dalam darah.

5. pengaturan konsentresi ion-ion penting. ginjal mengekskresi ion natrium, kalium,  kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. ekskresi in-ion ini seimbang dengan asupan dan  ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.

6. pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. ginjal mengendalikan ekskresi ion  hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urin  asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.

7.pengaturan produksi sel darah merah. ginjal melepas eritropoietin,yang mengatur  produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.




foto  Anatomi internal Ginjal


 anatomi  ginjal ,antaralain : 

lokasi ginjal 

-ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada ahti pada  sisi kanan.

-ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang 

berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. organ ini merupakan organ 

retroperietoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum 

rongga abdomen atas. tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di 

atasnya.

jaringan ikat pembungkus. setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat. 

a. kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsung 

membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.

b.fasia renal adalah pembungkus terluar. pembungkus ini melabuhkan ginjal pada 

struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.

c. lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. jaringan ini  membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.

Tampilan. ginjal yaitu  organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, 

panjangnya sekitar 12,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal 

memiliki berat antara125 samapai 175 g pada laki-laki dan 115  sampai 155 g pada  perempuan.

struktur internal ginjal,antaralain : 

1. parenkim ginjal yaitu  jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sisnus ginjal.

jaringan ini terbagi medula dalam dan korteks luar.

korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit 

struktural dan fungsional ginjal. korteks terletak di dalam di antara piramida￾piramida medulla yang berseblahan untuk membentuk kolumna ginjal yang  terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir kedalam duktus 

pengumpul.medulla terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. ujung  yang sempit dari setiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus mulut duktus pengumpul urin.

2. ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. setiap lobus terdiri dari satu piramida  ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.

3. hilus (hilum) yaitu  tingkat kecekungan tepi medial ginjal,

4.sinus ginjal yaitu rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. sinus ini 

membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter,vena dan arteri 

renalis,saraf dan limfatik.

5.pelvis ginjal yaitu perluasan ujung proksimal ureter. ujung ini berlanjut menjadi 2  sampai 3 kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.




foto  Tampilan skematik dari nefron menggambarkan karakteristik struktur dari sel 

epitel membentuk berbagai areanya



1.glomerulus  yaitu  gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul  bowman. glomerulus dan kapsul bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel  ginjal.

a. lapisan viseral kapsul bowman adalah lapisan internal epitelium. sel-sel lapisan viseral  dimodifikasi menjadi podosit  “sel seperti kaki” , yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar  kapiler glomerular.

2.struktur nefron

satu ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. setiap nefron mempunyai  satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular. 

barrier filtrasi glomerular adalah barrier jaringan yang memisahkan darah kapiler  glomerular dari ruang dalam kapsul bowman. barrier ini terdiri dari endotelium  kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit. 

-setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui 

bebrapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang 

disebut prosesus kaki atau pedikel  “kaki kecil”

-pedikel berinterdigitasi  saling mengunci  dengan prosesus yang sama dari 

podosit tetangga. ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi 

disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. setiap 

pori dilapisi selapis membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa 

molekul dan menahan aliran molekul lainnya.


lapisan parietal kapsul bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.

-pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan  arteriol eferen keluar dari glomerulus.

-pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk  ke tubulus kontortus proksimal.

- tubulus kontortus proksimal, 

panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. pada permukaan yang menghadap kelumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.

-ansa henle_tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk  kedalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam lekukan  dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.

nefron jukstamedular terletak didekat medula. nefron ini memiliki lekukan panjang  yang menjulur kedalam piramida medula.

 nefron korteks terletak dibagian terluar korteks. nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.

-tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5mm dan membentuk dan membentuk  segmen terakhir nefron.

macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium  saling bekerja sama untuk membentuk apparatus jukstaglomerular yangf penting dalam pengaturan tekanan  darah.

dinding arterial aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. sel ini distimulasi melalui  penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin.

disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. bagian  tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi dinamakan macula densa. macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan  distimulasi oleh penurunan ion natrium.

 - tubulus dan duktus pengumpul karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan  mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. tubulus pengumpul membentuk duktus 

pengumpul besar yang lurus. duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang  mengalirkan urin ke kaliks minor. kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks  mayor. dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.

SUPLAI DARAH 

1. kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan  membentuk vena intrlobularis.

2. vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. vena akuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. vena  ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.

3.arteri renalis adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing  ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior dan posterior.

4. cabang anterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobularis yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal.

5. arteri arkuata berasal dari arteri intrlobaris pada area pertemuan antara korteks dan  medula.

6. arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata disudut kanan dan  melewati korteks.

7.arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. satu arteriol aferen membentuk   50 kapiler yang membentuk glomerulus.

8. arterial eferen meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk jaring-jaring kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus kontrtus distal dan proksimal untuk  memberi nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi.

arteriol eferen dari glomerulus pada nefron juksta glomerulus memiliki 

perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang 

berdesenden kedalam piramida medula. lekukan vasa recta membentuk 

lengkungan jepit yang melewati ansa henle. lengkungan ini memuyngkinkan 

terjadinya pertukaran zat antara ansa henle dan kapiler serta memegang 

peranan dalam knsentrasi urin.

 arteriol eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jaring-jaring kapiler 

peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada nefron  tersebut. 


1. pembentukan urin

ginjal menghasilkan  urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur 

komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama :

a. filtrasi glomerulus

filtrasi glomerulus yaitu  perpindahan cairan dan zat terlarut dari 

kapiler glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul bowman. 

filtrasi ini dibantu oleh factor berikut :

tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi dibandingkan 

tekanan darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil 

dibandingkan diameter aferen.

membrane kapiler glomerular lebih permeable dibandingkan kapiler lain 

dalam tubuh sehingga filtrasi filtrasi berjalan dengan sangat cepat. 


2. mekanisme filtrasi glomerular

a. tekanan hidrostatik (darah) gromerular mendorong cairan dan zat terlarut 

keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.

b. dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik gromerular.

-tekanan osmotik koloid dalam gromerulus yang dihasilkan oleh 

protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul 

bowman untuk memasuki glomerulus.

-Tekanan filtrasi efektif (effective filtration force [ EFP]) adalah tekanan 

dorong netto. tekanan ini adalah selisih antara tekanan yang cenderung 

mendorong cairan keluar dari glomerulus menuju kapsul bowman EFP = 

(tekanan hidrostatik glomerular) – (tekanan kapsular) + ( tekanan osmotik 

koloid glomerular)

-tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul bowman. 

tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul 

menuju glomerulus

3. laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate [GFR]) adalah jumlah filtrat 

yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal. pada laki-laki, 

laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 l dalam 24 jam; pada perempuan 

110 ml/menit.

4. faktor yang mempengaruhi GFR

a. Tekanan filtrasi efektif. GFR berbanding lurus dengan ESP dan perubahan 

tekanan yang terjadi akan mempengaruhi GFR. derajat konstriksi arteriol 

aferen dan eferen menentukan aliran darah ginjal., dan juga tekanan 

hidrostatik glomerular.

1) kontriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi

laju filtrasi glomerular.

2) konstriksi arteriol aferen menyebabkan terjadinya tekanan darah 

tambahan dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.

b. auto regulasi ginjal. mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah 

perubahan aliran darah ginjal dan GFR akibat variasi fisiologis rerata 

tekanan darah arteri. autoregulasi seperti ini berlangsung pada rentang 

tekanan darah lebar (antara 80 mmhg dan 180 mmHg).

1) bila  rerata tekanan arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat, 

arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal 

dan mengurangi GFR. bila  rerata tekanan darah arteri menurun, 

terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk meningkatkan GFR. dengan 

demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat dicegah.

2) autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor￾reseptor peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus 

jukstaglomerular.

3) disamping mekanisme autoregulasi ini, peningkatan tekanan arteri 

dapat sedikit meningkatkan GFR. karena begitu banyak filtrat 

glomerular yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun 

dapat meningkatkan haluaran urin.

c. stimulasi simpatis. suatu peningkatan implus simpatis, seperti yang terjadi 

saat stres, akan menyebabkan kontriksi arteriol aferen, menurunkan aliran 

darah ke dalam glomerulus, dan menyebabkan penurunan GFR.

d. Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan 

meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan 

GFR.

e. kelaparan, diet sangat rendah protein, atau penyakit hati akan 

menurunkan tekanan osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR

f. Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapiler 

glomerular dan meningkatkan GFR.

5. komposisi filtrat glomerular

a. filtrat dalam kapsul bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air 

dan zat terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida, 

natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.

b. sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi, tetapi sebagian besar 

diabsorpsi kembali dan secara nrmal tidak tampak pada urin.

c. sel darah merah dan protein tidak difiltrasi. penampakannya dalam urin 

menandakan suatu abnormalitas. penampakan sel darah putih biasanya 

menandakan adanya infeksi bakteri pada traktus urinaria bagian bawah.

b. reabsorpsi tubulus

sebagiam besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui  difusi pasif gradient kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradient tersebut, atau  difusi terfasilitasi. sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrat glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua nefron.


reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino

- maksimum transpor (tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma.  jika kadar glokosa darah melebihi nilai tm-nya, berarti melewati ambang plasma  ginjal sehingga glukosa muncul di urin (glikosuria)

-carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui kotranspor.

-maksimum transpor. carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas 

reapsorbsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa  zat tereabsorpsi lainnya. jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor (transport maximum [tm]).

 reabsorpsi ion natrium

-ion-ion natrium ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan 

keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat kapiler 

peritubular.

-ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier)  dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang  konsentrasi ion natriumnya lebih rendah. 

reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain

ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi kedalam  sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan peritubular dan kapiler tubular.

karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan  secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk 

ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion 

negatif.


-reabsorpsi urea. seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi. dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urin.

-reabsorpsi ion organik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah .ion organic adalah melalui transpor aktif.

-reabsorpsi air. air brgerak bersama ion antrium melalui osmosis. ion natrium 

berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal  ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan  kapiler peritubular.

c. mekanisme sekresi tubular 

adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dan kapiler peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urin.

-sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.

-zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan omonium, produk akhir metabolic kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tetentu (penisilin) secara aktif disekresikan kedalam tubulus.

- ion hidrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul. sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan ph plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.


Volume Urin

volume urin yang dihasilkan setiap hari baervariasi dari 600 ml sampai 2.500 ml lebih. jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan kental sehingga volume urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang harus  dikeluarkan. konsentrasi zat terlarut lebih besar, urin hipertonik (hiperosmotik) terhadap plasma, dan berat jenis urin lebih tinggi (di atas 1,030).

jika volume urin tinggi, zat buangan diekskresi dalam larutan encer hipotonik 

(hipoosmotik) terhadap plasma. berat jenis urin mendekatiberat jenis air 

(sekitar 1,003).


 konsep klirens 

a) ginjal berfungsi untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat buangan seperti 

urea dan buangan nitrogen nonprotein lain yang terbentuk sebagai hasil proses 

metabolic. jika plasma tersaring saat melalui glomerulus dan bergerak melewati 

tubulus nefron, plasma akan menjadi bersih dari zat-zat yang tidak terabsorpsi 

ulang atau hanya sebagian terabsorpsi ulang.

b) plasma klirens, dinyatakan dalam ml/menit, adalah volume darah per menit 

yang telah bersih dari zat. volume ini dapat dihitung dengan memakai rumus 

berukut:

laju ekskresi urinaria (mg /menit) plasma klirens (ml /menit) =

konsentrasi plasma (mg /ml)

1) contoh plasma klirens terhadap urea. jika jumlah urea yang memasuki 

urin per menit adalah 12 mg (laju ekskresi urinaria) dan konsentrasi urea 

dalam plasma 0,2 mg/ml (konsentrasi plasma), plasma klirens terhadap 

urea adalah 60 per menit.

2) hanya separuh lebih sedikit urea yang difiltrasi melalui glomerulus dalam setiap aliran yanga diekskresi dalam urin.

3. konsentrasi urin dan mekanisme pengenceran 


pengaturan volume urin

produksi urune kental yang sedikit atau urin encer yang lebih banyak diatur melalui mekanisme hormone dan mekanisme pengkonsentrasi urin ginjal.



1. Mekanisme hormonal

a. Antidiuretic hormone (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus 

distal dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya 

reabsorpsi dan volume urin yang sedikit.

-Stimulus pada sekresi ADH

-Sisi sintesis dan sekresi. ADH disintesis oleh badan sel saraf serabut saraf 

hipofisis posterior. ADH kemudian dilepas sesuai implus yang sampai pada 

serabut saraf.

-Faktor lain. Nyeri, kecemasan, olah raga, analgesik narkotik, dan 

barbiturate meningkatkan sekresi ADH. Alcohol menurunkan sekresi 

ADH.

Aldosteron adalah hormone steroid yang disekresikan oleh sel-sel korteks 

kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja pada tubulus distal dan duktus 

pengumpuluntuk meningkatkan absorpsi aktif ion natrium dan sekresi ion 

kalium. Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron, yang meningkatkan retensi 

air dan garam.

-Osmotik

Penurunan osmlaritas plasma mengakibatkan berkurangnya  ekskresi ADH, berkurangnya reabsorpsi air dari ginjal, dan produksi urin encer yang banyak

 Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitive terhadap perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan intraselular yang menyelubunginya.Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat 

dehidrasi, menstimulasi osmoreseptor untuk mengirim implus ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air direabsorpsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental dengan volume sedikit.

-Volume dan tekanan darah. Baroreseptor dalam pembuluh darah (di 

vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus karotid, dan 

lengkungan aorta) memantau volume darah dan tekanan darah. 

Penurunan volume dan tekanan darah meningkat sekresi ADH; 

peningkatan volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.




2. Sitem arus bolak-balik dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya  reabsorpsi osmotik air dari tubulus dan duktus pengumpul kedalam cairan interstisial  medularis yang lebih kental dibawah pengaruh ADH. Reabsorpsi air memungkinkan  tubuh untuk menahan air sehimgga urin yang disekresiakan lebih kental dibanding  cairan tubuh normal.

c. Sistem Arus Bolak-Balik Ganda dalam Ansa Henle

1. Sistem arus bolak balik adalah salah asatu sistem yang aliran masuknya (inflow) 

kedalam tuba berbentuk U (seperti ansa Henle) mengalir berdekatan dan secara 

pararel menuju arah berlawanan dengan aliran keluar (outflow) dari tuba. Sistem 

arus bolak-balik dibantu dengan transport aktif.

2. Karena filtrat glomerular iso-osmotik masuk dan mengalir melalui ansa Henle,

filtrat tersebut akan semakin kental (hiperosmotik) dibagian dasar lengkungan 

a. Sebagian NaCl yang keluar dari tungkai asenden ke cairan interstisial 

berdifusi kedalam tungkai desenden sehingga memperbesar konsentrasi 

zat terlarut dalam tungkai desenden. Juga, NaCl baru dalam filtrat 

glomerular terus bergerak kedalam inflow tubulus untuk dikeluarkan dari 

tungkai asenden ke cairan interstisial peritubular. Dengan demikian, 

meknisme daur ulang ini menggandakan konsentrasi NaCl.

b. Akibatnya adalah cairan interstisial yang menyelubungi ansa Henle 

mengandung garam berkonsentrasi tinggi, seperti halnya filtrat dalam ansa 

Henle. Gradien konsentrasi vertical dari korteks (iso-osmotik) ke medula 

(hiperosmotik) dapat dipertahankan.

c.Tungkai desenden ansa Henle sangat permeable terhadap air dan relative 

impermeable terhadap zat terlarut seperti NaCl. Tungkai ini tidak secara 

aktif mentranspor setiap zat.

d. Tungkai asenden impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap 

NaCl. Ion klor secara aktif memompa filtrat keluar tungkai asenden menuju 

cairan interstisial peeritubular yang diikuti dengan aliran ion natrium 

karena tarikan listrik ion klor negatif. Hal ini meningkatkan konsentrasi 

osmotik NaCl dalam cairan interstisial.

e. Akibat peningkatan osmolaritas cairan interstisial, air bergerak keluar 

tungkai desenden dan lengkung menuju cairan interstisial tubular melalui 

proses osmosis. Hal ini menyebabkan konsentrasi zat terlarut dalam cairan 

tubular lebih besar karena zat tersebut berbalik pada lengkung jepit ansa 

Henle. Osmolaritas cairan ini menungkat sampai mencapai konsentrasi 

maksimum 1.200 miliosmol/l, empat kali lebih banyak dibandingkan 

konsentrasi normal cairan tubuh.

f. Karena filtrat bergerak di sepanjang tungkai asenden, kandungan ion 

natriumnya pun semakin berkurang. NaCl berdifusi secara pasif keluar 

lengkung di awal tungkai asenden dan secara aktif ditranspor keluar saat 

filtrat melewati tungkai asenden. Karena tungkai asenden impermeabel 

terhadap air, maka air tidak ikut keluar, dan cairan tubular kemudian 

menjadi lebih encer (hipo-osmotik) saat menanjak menuju korteks.



3. daur ulang medularis terhadap urea membantu mempertahankan gradien 

konsentrasi vertical dalam cairan interstisial ansa henle.

a. urea berdifusi secara pasif keluar dari duktus pengumpul menuju cairan 

interstisial medular. sebagian urea berdifusi dari cairan medularis ke dalam 

tungkai desenden.

b. dengan demikian, urea disirkulasi ulang di antara tubulus pengumpul dan

tungkui desenden, konsentrasi tinggi urea dalam cairan interstisial 

medularis berkontribusi terhadap osmolaritasnya. hal itu meningkatkan 

pergerakan osmotik air keluar dari tungkai desenden dan meningkatkan 

konsentrasi NaCl filtrat dalam tungkai desenden.

d. mekanisme pertukaran arus bolak-balik 

dalam pembuluh darah dan tubulus ginjal membantu mekanisme arus bolak-balik .ganda. bila  sirkulasi darah mengeluarkan zat terlarut dari cairan ekstraselular medular,  gradien konsentrasi tidak dapat dipertahankan. gradien hiperosmolaritas vertical tidak 

terganggu dengan sirkulasi darah karena :

-karena pertukaran pasif garam dan air diantara vasa rekta dan cairan interstisial  medular serta fakta yang menunjukkan aliran darah dalam vasa rekta relatif lambat,  darah yang meninggalkan medula hanya sedikit hiperosmotik terhadap darah arteri. gradient konsentrasi dalam cairan ekstraselular medular dipertahankan.

- kapiler vasa rekta berfungsi sebagai penukar arus bolak-balik karena aliran darah disekitar ansa henle berlawanan arah aliran filtrat disekitar lengkung .

-dinding vasa rekta permeabel terhadap NaCl dan air. saat darah mengalir menuruni pembuluh desenden vasa rekta yang pararel terhadap tungkai asenden tubulus, darah menjadi hiperosmotik karena darah menarik ion natrium da klor serta kehilangan sebagian air. di dasar lengkung kapiler, osmolaritas plasma identik dengan osmolaritas yang menyelubungi cairan interstisial.

-ketika darah mengalir balik ke pembuluh asenden vasa rekta yang pararel dengan tungkai desenden tubulus, garam berdifusi kembali ke kapiler dan air juga masuk kembali ke pembuluh. osmolaritas darah menurun karena darah mengalir menuju korteks.




e. ekskresi urin kental

- ansa henle yang panjang diperlukan agar sistem penggandaan dan pertukaran arus bolak-balik dapat bekerja. ikan, tidak memiliki ansa henle, dan binatang dengan ansa henle yang pendek (berang-berang)

- filtrat hipo-osmotik (encer) dalam tungkai asenden ansa henle masuk ke tubulus  kontortus distal dan mengalir menuruni duktus pengumpul menuju ureter. akibat  sistem arus bolak-balik, cairan interstisial yang menyelubungi duktus pengumpul  menjadi hiperosmotik dan terbentuk gradien konsentrasi yang diperlukan untuk  osmosis air keluar dari duktus.

-duktus pengumpul impermeabel terhadap jika tidak ada ADH. air akan keluar dari duktus pengumpul melalui osmosis jika ada ADH.




f. Ekekresi Urin Encer

Jika ADH tidak ada, duktus pengumpul hamper tidak tertembuk air. Reabsorpsi 

tambahan zat terlarut dalam tubulus distal dan bular sampai yang terendah antara 60  sampai 70 mOs/L. urin encer yang masuk ke pelvis ginjal akan diekskresikan.


 karakteristik urin

a. komposisi. 

urin terdiri dari 95% air dan mangandung zat terlarut ,antaralain : 

1. berbai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secara 

normal ditemukan dalam jumlah kecil.

2. konstituen abnormal meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah 

besar badan keton, zat kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus di 

keluarkan), dan batu ginjal atau kalkuli.

3. zat buangan nitrogen meliputi urea dari deaminasi protein, asam urat dari 

katabolisme asam nukleat, dan kreatinin dari proses penguraian keratin fosfat 

dalam jaringan otot.

4. asam hipurat adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.

5. badan keton yang dihasilkan dalam metabolism lemak adalah konstituen normal dalam jumlah kecil.

6. elektrolit meliputi io9n natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium.

7. hormon atau katabolit hormon ada secara normal dalam urin.






b. sifat fisik

1.asiditas atau alkalitas. ph urin bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya 

sekitar 6,0, tetapi juga bergantung pada diet. ingesti makanan yang berprotein 

tinggiakan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan 

alkalitas. 

2. berat jenis urin berkisar antara 1,001 sampai 1,035 bergantung pada konsentrasi urin.

3. warna. urin encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. urin 

segar biasanya jerni dan menjadi keru jika did diamkan.

4. bau. urin memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika di 

diamkan. bau ini dapat berfariasi sesuai dengan; misalnya setelah makan 

asparagus. pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urin.



5. ureter, kandung kemih, dan uretra

a. ureter  adalah perpanjangan tubula berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang  merentang sampai kandung kemih. 

- dinding ureter terdiri dari tiga lapiasan jaringan: lapusan terluar adalah lapiasan fibrosa, ditengah adalah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos sirkular kearah luar, dan lapiasan terdalam adalah epitelium mukosa yang mengsekresi selaput mukus pelindung.

-lapisan otot memiliki aktifitas peristaaltik instrinsik. gelombang pristalsik mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.

- setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30cm dan berdiameter 4 mm sampai 6 mm. saluran ini menyempit di tiga tempat: di titik asal ureter pada pelvis ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan kandung kemih. batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini, mengakibatkan nyeri disebut kolik ginjal.

b. kandung kemih 

yaitu  organ muscular berongga yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan urin.

-struktur. kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan kondensasi fasia.

- lokasi. pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat dibelakang simfisis pubis dan didepan rectum. pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di  depan vagina. ukuran organ ini sebesar kacang kenari terletak pelvis saat 

kosong; organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam 

rongga abmominopelvis jika penuh berisi urin.



a. dinding. kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.

-submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah 

mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.

-mukosa adalah lapisan terdalam. lapisan ini merupakan lapisan 

epitel yang tersusun dari epitelium transisional. pada kandung kemih 

yang relaks, mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan),yang akan 

memipih dan mengembang saat urin berakumulasi dalam kandung 

kemih.

-serosa adalah lapisan terluar . lapisan ini merupakan perpanjangan 

lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian 

atas pelvis.

-otot detrusor adalah lapisan tengah. lapisan ini tersusun dari berkas￾berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. ini 

untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih akan 

berkontraksi dengan serempak ke segala arah.



b. trigonum adalah area halus, triangular,dan relative tidak dapat 

berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih. 

sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. di sudut atas trigonum, dua 

ureter bermuara ke kandung kemih. uretra keluar dari kandung kemih 

dibagian apex trigonum


c. uretra 

mengalirkan urin dari kemih ke bagian eksterior tubuh.

1.uretra pada perempuan, berukuran pendek (3,75 cm). saluran ini membuka 

keluar tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum 

antara klitoris dan mulut vagina. kelenjar uretrayang homolog dengan kelenjar 

prostat pada laki-laki, bermuara ke dalam uretra.

2. pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urin, tetapi tidak pada waktu 

yang bersamaan. uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui 

kelenjar prostat dan penis.

-. uretra kavernous (penile, bersepons) merupakan bagian yang terpanjang. 

bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai 

orifisium uretra eksternal pada ujung penis. tepat sebelum mulut penis, 

uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis.

uretra kavernus dikelilingi korpus spongiosum, yaitu suatu kerangka ruang 

vena yang besar.

- uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjar prostat. uretra ini menerima dua 

duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus 

deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal, serta menjadi tempat 

bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.

- uretra membranosa adalah bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm). 

bagian ini berbanding tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra 

eksternal.

3. panjangnya ureter laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung  kemih (sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan.

d. perkemihan (urinasi) 

bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga implus saraf volunter. 

pengeluaran urin membutuhkan kontraksi aktif otot detrusor.

1. refleks perkemihan terjadi saat peregangan kandung kemih sampai sekitar 300 ml sampai 400 ml urin menstimulasi reseptor peregang pada dinding kandung kemih.

-pada laki-laki, serabut simpatis menginervasi jalan keluar uretra dan 

mengkontraksi jalan tersebut untuk mencegah refluks semen kedalam kandung  kemih saat orgasme.

-implus pada medulla spinalis dikirim ke otak dan menghasilkan implus 

parasimpstis yang menjalar melalui saraf splanknik pelvis ke kandung kemih.

-refleks perkemihan menyebabkan kontraksi otot detrusor; relaksasi sfingter 

internal dan eksternal mengakibatkan pengosngan kandung kemih.

2. bagian dari otot trigonum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi sebagai sfingter uretra internal yang menjaga saluran tetap tertutup. otot ini diinnervasi oleh neuron parasimpatis.

3. sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot perineal 

transversa yang berada di bawah kendali volunteer. bagian pubokoksigeus pada otot levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan sfingter.

4 pencegahan refluks perkemihan melalui kendali volunteer sfingter eksternal adalah respons yang dapat dipelajari.

Kendali volunteer urinasi   atihan toileting. adalah respons yang dapat 

dipelajari. Hal ini tidak dapat dilatih pada SSP yang imatur dan sebaiknya ditunda  sampai paling tidak berusia 18 bulan.

pencegahan volunteer bergantung pada integritas saraf terhadap kandung kemih dan uretra, traktus yang keluar dari medulla spinalis menuju dan dari otak, dan area motoric serebrum. cadera pada lokasi ini dapat menyebabkan 

inkontinensia.