Kamis, 09 April 2020

kelainan darah 1


MACAM MACAM PENYAKIT KELAINAN DARAH    1

kelainan darah 

 kelainan darah disebut juga dengan gangguan pada darah merupakan penyakit  yang mempengaruhi darah tubuh ,penyakit datrah dikarenakan respon tubuh terhadap stres yang dimiliki, kelainan darah berbeda dengan penyakit yang dibawa oleh darah , perbedaanya yaitu penyakit pada darah  tidak menular namun bisa diturunkan dari nenek moyang, orang tua kepada anak cucunya sedangkan penyakit yang dibawa oleh darah memang menular saja,   kebanyakan penyakit darah merupakan kelainan genetik bawaan atau penyakit warisan orangtua nenekmoyangnya, penyakit yang terjadi pada sistem sirkulasi peredaran darah manusia yang disebabkan faktor eksternal maupun internal , sistem sirkulasi peredaran darah bertugas mengangkut sisa hasil metabolisme dan nutrisi,
sistem sirkulasi peredaran darah terdiri atas pembuluh darah, jantung dan darah, sistem sirkulasi peredaran darah bisa saja mengalami gangguan berupa faktor genetik bawaan maupun penyakit , kelainan atau penyakit atau gangguan peredaran darah di golongkan  menjadi 2 yaitu 1. kelainan pada pembuluh darah  2.kelainan pada darah

ANGINA PEKTORIS

penyakit ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu angina varian,angina tidak stabil, angina stabil klasik,  angina varian dialami orang yang sedang istirahat ,angina stabil klasik dialami orang yang sedang berolahraga ringan ,angina tidak stabil tidak bisa diperkirakan kapan terjadinya,
penyakit ini dapat berkembang menjadi serangan jantung mendadak (infark miokard) cara mengatasinya tarik nafas dalam dalam lalu batuk sekeras mungkin sebab ini dapat memberikan asupan oksigen pada jantung

penyakit ini banyak dialami orang yang berusia 50 tahun keatas,penyakit ini kebanyakan menyebabkan rasa nyeri pada lengan kanan atas,rahang,punggung,tenggorokan,bahu kiri atau lengan kiri sebelah dalam,
ini dinamakan penyakit angin duduk  atau sindrom gangguan pada jantung sehingga  dada  terasa nyeri yang dialami secara singkat sementara kebanyakan dialami saat melakukan aktifitas olahraga ringan atau sebelum dan setelah makan,tetapi beberapa orang yang pernah mengalami nyeri pada dada ,mempunyai arteri jantung normal,kemungkinan ini ada ketidak normalam komponen darah ,anemia kronis, merokok,kekurangan oksigen, penyebab kemungkinan kurangnya pasokan oksigen akibat gangguan aliran darah ke arteri yang menyalurkan darah ke dalam miokardium atau otot jantung ,penyumbatan arteri jantung yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu bila penyumbatan mencapai 75%,

HEMOFILIA

ini merupakan penyakit pada darah dari faktor keturunan,seseorang yang mengidap penyakit ini maka darahnya sulit membeku bila terluka, disebabkan tidak adanya zat antihemofili sehingga darang seseorang tidak  mampu membeku, menyebabkan adanya luka pendarahan darah akan terus mengalir,
penyebab hemofilia yaitu kekurangan salah satu faktor pembeku darah ,
 adalah kekurangan zat antihemofili merupakan penyakit darah yang berasal dari faktor keturunan genetis warisan dari nenek moyang nya,pasien yang mengidap ini maka darahnya tidak dapat membeku bila terluka, darahnya akan terus mengalir ,saat mengalami pendarahan internal tubuh sebagai kolam sel darah untuk membentuk bekuan guna menghentikan pendarahan  ini dinamakan koagulasi ,koagulasi mengikutsertakan partikel darah yang dinamakan platelet dan protein plasma guna menciptakan proses pembekuan darah,setiap manusia mempunyai 2 kromosom seks ,1 dari setiap orangtua, laki laki mewarisi kromosom x dari ibu dan kromosom y dari ayah ,wanita mewarisi kromosom x dari ibu dan kromosom x dari ayah,guna memuculkan hemofilia Aatau B dapat melalui gen spontan,
gen yang mengakibatkan  hemofilia B dan A  berada di kromosom x,sehingga tidak bisa ditularkan dari ayah ke anak ,hemofilia  A dan B selalu terjadi pada laki laki yang ditularkan dari ibu ke anak melalui salah satu gen ibu, kebanyakan wanita yang mempunyai gen yang rusak  tidak tampak tanda gejala hemofilia,
jenis hemofilia yaitu
hemofilia C
penyakit ini gejalnya ringan,dialami anak wanita dan laki laki,disebabkan oleh gen yang dapat ditularkan pada anak anak dari salah satu orangtua,yang disebabkan kurangnya faktor pembekuan xi
 hemofilia B(christmas disease)
diambil dari nama penemunya yaitu steven christmas dikanada ,ini desebabkan kekurangan faktor ix protein darah sehingga terjadi gangguan proses pembekuan darahnya, jenis ini jarang ditemukan sebab terjadi hanya 1 dari 35000 kelahiran bayi laki laki,
hemofilia A(klasik)
 ini merupakan jenis yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan darahnya, penyakit ini dialami laki laki yang terjadi 1 dari setiap 5000 kelahiran bayi laki laki,sedang bagi wanita hanya karena pembawaam sifat, sebab bisa disebabkan ayahnya pengidap hemofilia juga ibunya yang membawa sifat ini ,
tanda gejala hemofilia bervariasi tergantung pada seberapa kurangnya dalam membentuk protein dinamakan faktor pembekuan,jika faktor pemnbekuan kekuranganya sangat rendah maka kemungkinan mengalami pendarahan spontan namun jika tingkat pembekuan kekurangan sedikit lebih rendah maka pendarahan hanya terjadi sesudah operasi,
gejala hemofilia darurat yaitu:
muntah,muntah,pusing,pendarahan akibat terluka,nyeri tiba tiba ,bengkak,hangat pada bahu,pinggul,siku,lutut,
gejala pendarahan spontan yaitu
memar,nyeri sendi ,pembengkakan oleh sebab pendarahan internal, memar berlebihan,ada darah dalam urin,pendarahan berlebihan sesudah operasi,pendarahan tidak normal sesudah imunisasi,nyeri sendi,mimisan,

hemofilia bila tidak ditangani menyebabkan antaralain:
sindrom kompartemen,pendarahan intrakranial, hematuria bila gumpalan darah terjadi di uretra yang menyebabkan nyeri ,muntah, kehilangan darah ,nyeri sendi ,nyeri otot,anemia,ambulasis deformitas sendi, neuritis atrofi otot,pendarahan di sistem pencernaan , kelainan pada feces
,hemofilia pada anak ,bahwa anak yang mengidap hemofilia tidak mempunyai masalah yang berhubungan dengan hemofilia ,namun bila anak mulai terjatuh menabrak maka akan memar

ANEMIA

anemia merupakan anemia defisiensi besi selama masa ibu hamil yang berkaitan dengan terjadinya kematian janin,kelahiran prematur ,seseorang dianggap mengidap anemia bila kadar hemoglobinya kurang dari 10 gr %,dianggap anemia berat garavis bila  kadar hemoglobinya kurang dari 6 gr %, anemia defisiensi besi merupakan anemia yang dipicu kurangnya zat besi dalam tubuh,sehingga keperluan besi untuk proses eritropoesis tidak memadai, ini dengan tanda sel darah merah yang hipokrom mikrositik ,kadar saturasi jenuh transferin menurun, kadar besi serum menurun, besi total naik sedangkan cadangan zat besi dalam sumsum tulang belakang berkurang ,
anemia terjadi jika jumlah sel darah merah kurang , dinamakan berkurangnya hemoglobin ,sehingga berkurang juga kemampuan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga akibat kekurangan oksigen tubuh menjadi lemas,
seseorang akan dapat mengalami anemia bila kekurangan zat besi , bila melahirkan anak maka bayinya akan juga mengidap anemia,atau kecerdasan dibawah normal,penyakit ini dapat terjadi sejak bayi bila sejak bayi telah mengidap infeksi cacing tambang atau anemia,pada pasien anemia yang parah kronis dapat diatasi dengan obat pemicu pertumbuhan sel darah merah juga pemberian transfusi darah
hemoglobin sebagai metaloprotein yang menyalurkan oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah manusia ,molekul hemoglobin terdiri dari 4 gugus heme yaitu suatu molekul organik dengan 1 atom besi,ditambah globin dan apoprotein, mutasi pada gen protein  hemoglobin menyebabkan munculnnya penyakit penurun hemoglobinopati seperti talasemia dan anemia sel sabit, hemoglobin sebagai zat yang memberikan warna merah sel darah merah ,hemooglobin sebagai zat dalam sel darah merah yang mengirimkan zat asam dari paru paru ke seluruh tubuh ,hempoglobin terdiri dari 2 molekul rantai globin beta ,
4 molekul zat besi ,2 molekul rantai globin alpha, rantai globin beta dan alpha merupakan protein yang produknya di kodekan oleh gen globin apha dan beta,
hemoglobin pada orang dewasa berbentuk tetramer yang memiliki 4 subunit protein yang terdiri dari masing masing 2 subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen , subunit subunitnya mirip secara struktural dengan ukuran hampir sama,setiap subunit mempunyai berat molekul 16000 dalton ,sehingga berat molekul total tetramernya 64000 dalton ,setiap subunit hemoglobin mengandung 1 heme ,sehingga semua  total hemoglobim mempunyai 4 molekul oksigen,
gejala anemia antaralain:
proses penyembuhan luka terhambat, hati membesar ,limpa membesar, kulit mata atau mulut menguning, lidah nyeri,kulit pucat, detak jantung naik,susah bernafas, lelah,pusing saat berdiri,
kadar hemoglobim yang sesuai usia yaitu
bayi baru lahir 17 hingga 22gm/dl
bayi 1 minggu 15 hingga 20 gm/dl
bayi 1 bulan 11 hingga 15 gm /dl
anak 11 hingga 13 gm/dl
remaja laki laki 12 hingga 14 gm/dl
remaja wanita 11 hingga 13 gm/dl
wanita dewasa 12 hingga 16 gm/dl
laki laki dewasa 14 hingga 18 gm/dl
penyebab anemia
pendarahan menstruasi yang berlebihan,kandung kemih,tumor ginjal, pendarahan hebat,kecelakaan,pembedahan,persalinan,kanker di saluran pencernaan,
faktor yang mempengaruhi kadar hb  yaitu ketidak seimbangan asupan gizi,terlambat makan, penyakit kronis, kurang zat besi, kurang tidur
anemia defisiensi besi akibat ganguan keseimbangan zat besi yang negatif ,jumlah zat besi yang diserab tidak cukup untuk tubuh , masalah ini awalnya diatasi dengan memakai cadangan zat besi dari jaringan jaringan tubuh namun saat cadangan zat besi habis menimbulkan penyakit ini,
perjalanan kekurangan zat besi yang dimulai dari terjadinya anemia hingga timbulnya gejala ini melalui beberapa tahap antaralain:
tahap I : adanya kekurangan zat besi pada cadangan besi tanpa disertai perubahan konsentrasi besi dalam serum atau anemia  di uji klinis terdapat  kadar feritin menurun,
tahap II : tahap ini anemia telah tampak, namun gejalanya sangat ringan  sebab bersifat normokrom normositik ,pada tahap ini terjadi eritropoesis dengan proses kekurangan zat besi,kemampuan ikat besi total tibc meningkat dilanjutkan dengan penurunan jenuh saturasi transferin juga penurunan  besi dalam serum
tahap III: bila keseimbangan tetap terjadi munculah anemia dengan tanda darah tepi yang bersifat hipokrom mikrositik,
tahap IV: tahap ini gejala klinisnya nyata,eritrosit jelas wujudnya hipokrom, jenuh transferin menurun, kadar  besi plasma berkurang , hemoglobin rendah ,sumsum tulang belakang tidak lagi mengandung cadangan zat besi .
pengaruh anemia pada kemampuan kognitif
kognitif sebagai kemampuan berpikir ,berkonsentrasi,memecahkan masalah,mengingat ,daya imajinasi,
zat besi terbukti mendukung sistem perkembangan saraf otak dan saraf pusat , bila terjadi kekurangan zat besi pada masa bayi  maka bayi akan tumbuh dengan mengidap gangguan kognitif ,

usaha pencegahan anemia
mengonsumsi ayam sebagai media untuk mempercepat daya penyerapan zat besi,mengosumsi suplemen zat besi dengan dosis 1 mg/kg bb/hari untuk remaja,pemberian suplemen tidak boleh besama dengan pemberian teh,susu,kopi ,minuman ringan ,soda,multivitamin yang mengandung kalsium,phoshate,
makanan seperti  sereal beras ,jagung,gandum susu kopi teh menghambat penyerapan zat besi,
mengurangi kopi,es teh,teh ,minuman soda karbonat, susu saat makan,
mengonsumsi zat besi dari daging ,ikan,vitamin c guna meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi ,pemeriksaan hematokrit hemoglobin dengan skrinning anemia, disarankan mengonsumsi  suplemen zat besi dengan kombinasi sorbitol dan vitamin c,
klasifikasi anemia
kadar hemoglobin pada ibu hamil dibagi 4 jenis yaitu:
hb < 7gr % dinamakan anemia berat
hb  7gr % sampai 8gr% dinamakan anemia sedang
hb  9gr % sampai 10gr % dinamakan anemia ringan
hb 11 gr % dinamakan tidak anemia

 anemia pada ibu hamil
pada kehamilan jumlah darah bertambah atau hipervolemia/hiperemia sebab terjadi pengenceran darah karena sel darah merah tidak seimbang dengan plasma darah ,pengenceran ini meringankan kerja jantung ,di ibu hamil sering terjadi naiknya hemoglobin 19%,naiknya  sel darah 18%,naiknya volume plasma darah 30% sehingga anemia dalam kehamilan mencapai 20%,
terjadinya penurunan konsentrasi hemoglobin   jumlah sel darah merah dalam sirkulasi darah , ibu hamil yang mempunyai hb kurang dari 10 g/100 ml dinamakan anemia ,normalnya kadar hb kurang dari 12 gram per 100 mililiter  untuk ibu hamil anemia saat kehamilan dikarenakan kurangnya zat besi yang mencapai 95%  .
faktor pemicu anemia pada ibu hamil di bagi 4 jenis yaitu
-anemia hopoplastik 7%
faktor sumsum tulang kurang mampu membuat sel sel darah baru ,kemungkinan disebabkan obat obatan,racun,sinar rontgen, sepsis,sehingga hal ini diatasi dengan transfusi darah,
-anemia megaloblastik 30%
anemia ini disebabkan oleh defisiensi asam folat yang jarang terjadi sebab berhubungan dengan defensiensi vitamin b12 makanan
-anemia defesiensi 63%
ini dikarenakan gangguan absorsi,pendarahan,kekurangan zat besi dalam makanan.
-anemia hemolitik 0,7%
ini dikarenakan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat terjadinya daripada masa pembuatanya,wanita yang mengidap ini sulit hamil, namun bila hamil maka anemianya semakin berat ,  
patofisiologi
perubahan hematologi berkaitan dengan kehamilan disebabkan perubahan sirkulasi yang meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara,naiknya masa sel darah merah tidak mencukupi untuk menyeimbangkan naiknya volume plasma mengakibatkan hidremia  kehamilan (hemodelusi) yang mengakibatkan terjadi penurunan hematokrit 20% sehingga hemoglobin dari hematokrit lebih rendah dari saat tidak hamil,
anemia lebih cenderung dialami saat persalinan,sebab hamil membutuhkan nutrisi yang dipicu perubahan pada darah sumsum tulang belakang, hipervolemia atau hidremia yaitu penambahan volume darah selama kehamilan,
pencegahan anemia
guna mencegah anemia maka ibu hamil seharusnya memeriksakan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data kesehatan ibu,termasuk pemeriksaan tinja agar diketahui adanya infeksi parasit,
akibat anemia dapat terjadi gangguan yaitu
intelegensia rendah sebab kekurangan oksigen yang menghambat perkembangan janin,bayi mendapat infeksi hingga kematian perinatal,cacat bawaan, berat lahir sangat rendah, prematur persalinan,kematian intra uteri,abortus.
penanganan anemia yaitu:
-anemia sedang
preparat besi per ons600 mg/hari hingga 1000 mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukosa ferosus
-anemia berat
diberikan asam folat 400 ug,preparat besi 60 mg 6 bulan sesudah hamil lalu 3 bulan sesudah melahirkan
-anemia ringan
di kehamilan dengan kadar hb 9 gr %  hingga 10 gr% maka dianggap ringan maka hanya diberikan kombinasi 60 ml/hari zat besi ditambah 50 mg asam folat peroral perhari

diagnosa anemia
-diagnosa pemeriksaan kadar hb dan darah tepi akan memberi informasi
pemeriksaan hb dengan spektofotometri adalah standar , pemeriksaan dengan membedakan dengan defesiensi asam folat dan thalasemia  , pemeriksaan mcv guna menghilangkan thalasemia  bila ada batas mcv < 80 ul dan kadar  red cell distribution width > 14%  menganggap ada anemia,  kadar  hb a2 dan hb f > 2 % yang tidak normal maka dianggap
 thalasemia.

-diagnosa anemia pada kehamilan bisa dijalankan dengan anamnese ,pada anamnese bisa diperoleh keluhanmual,muntah,pusing, lelah,
tanda gejala anemia yaitu:
kurangnya konsentrasi hemoglobin pada masa kehamilan suplai oksigen ke jaringan tubuh berkurang sehingga menyebabkan gejala anemia seperti ,kurang nafsu makan,kuku pucat,membran mukosa pucat,luka lidah, pusing, mengantuk,malas,
pengaruh anemia pada janin,nifas, kehamilan
bahaya anemia pada persalinan yaitu
gangguan kekuatan his,terjadi pendarahan post partum sekunder atau atonia uteri,diikuti retensio plasenta post partum karena atonia utrim berlangsung lama sehingga melelahkan ,bahkan terlantar.
bahaya anemia pada nifas yaitu
infeksi mammae,ekompensasi kordis setelah persalinan,asi berkurang, infeksi puerperium,pendarahan post partum sebab atonia uteri ,
bahaya anemia terhadap janin
anemia mengurangi kemampuan metabolisme tubuh janin sehingga pertumbuhan janin terganggu,
bahaya anemia saat kehamilan yaitu
mola hidatidosa dan ketuban dapat pecah secara dini,
terjadi pendarahan antepartum,hiperemesis gravidarum,abortus,dekompensasi kordis (hb < 6 gr%)
,persalinan prematur,hambatan tumbuh kembang janin,infeksi,
gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi perkembangan janin yang dikandung , jika gizi ibu normal disaat sebelum dan selama hamil kemungkinan akan memiliki bayi sehat, kualitas bayi bergantung pada gizi ibu sebelum dan setelah hamil,
anemia pada kehamilan merupakan keadaan ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr % ,
anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hb dihitung eritrosit lebih rendah dari harga normal ,dinamakan anemia jika hb < 12 g/dl dan ht < 37% pada wanita  dan  hb < 14 g/dl dan  ht < 41 % pada laki laki.
secara umum anemia merupakan keadaan dengan kadar hemoglobin hb dalam darahnya kurang dari 12 gr %,
epidemiologi
prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sebanyak 30 % semakin meningkat seiring bertambahnya usia ,
kebanyakan anemia pada ibu hamil adalah anemia defisiensi besi,kemudian sisanya anemia herediter ,thalasemia, anemia asam folat,anemia sel sabit
jika wanita kehilangan darah saat melahirkan , mengalami anemia selama hamil maka diperlukan transfusi darah ,
penyebab anemia pada kehamilan yaitu
pada wanita akibat menstruasi dan persalinan sebelumnya,kurangnya zat besi,kurangnya zat besi pada makanan yang dimakan.
naiknya kebutuhan zat besi bagi ibu hamil dan janin,
patofisiologi
volume plasma naik 50% dimulai pada 3 bulan pertama kehamilan sehingga pada bulan ke 9 terjadi peningkatan hingga 1000 ml,lalu menurun sedikit menjelang 3  bulan sesudah partus ,stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta yang mengakibatkan naiknya sekresi aldesteron,perubahan hematologi yang berkaitan dengan kehamilan oleh sebab perubahan sirkulasi yang naik terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara,
anemia pada kehamilan dibagi menjadi yaitu:
-anemia megaloblastik
jarang terjadi difiensiensi vitamin b12 (cynocobalamin) namun bisa terjadi pada masa kehamilan yang disebabkan difisiensi asam folat  pteroylglutamic acid ,
-anemia defisiensi besi
anemia dalam kehamilan yang sering dialami akibat kekurangan zat besi ,yang disebabkan karena kurang masuknya unsur besi pada makanan,oleh sebab pendarahan,gangguan pemakaian, gangguan resorpsi,jika zat besi tidak bertambah pada masa kehamilan maka akan terjadi anemia defisiensi besi ,
-anemia hemolitik
ini dikarenakan pemusnahan sel darah merah yang berlangsung sangat cepat dari pembuatanya ,wanita dengan anemia hemolitik susah hamil, walaupun hamil maka anemianya semakin parah  juga mengakibatkan krisis hemolitik pada wanita yang normal sebelumnya,
anemia jenis ini dibagi 2 jenis besar yaitu
-jenis yang dikarenakan faktor ekstrakorpuskular seperti infeksi sepsis, malaria,penyakit hati,limfasarkoma,penyakit hodgkin,leukimia,antagonismus rhesus, racun ular pada defisiensi g6pd, nitrofuratoin,furadantin,pimaquin,paraquin,kinin,keraacunan arsenikum,neoarsphenamin,timah,sulfonamid,
- jenis yang dikarenakan faktor intrakorpuskuler seperti paraxysmal noctural haemoglobinuria,hemoglobinopatia H,I,G,D,C,anemia bulan sabit,thalasemia,anemia hemolitik herediter,eliptositosis, sferositosis,
-anemia hipoblastik
anemia dalam masa kehamilan ini disebabkan gangguan sumsum tulang belakang yang tidak mampu membuat sel sel darah baru ,etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum dapat diketahui,namun
darah tepi mengindikasikan normokrom dan normositer dengan tidak didapat ciri ciri defisiensi besi ,asam folat , vitamin b12 ,kecuali dikarenakan racun, obat obatan dan sinar rontgen
terapi pengobatan anemia pada ibu hamil yaitu
pemberian nutrisi yang mengandung zat besi pada ibu hamil  meningkat daripada wanita normal ,
terapi oral  dengan pemberian tablet zat besi 1 tablet per hari  yang mengandung polisakarida ,besi glukonat,ferosulfat ,akan terserap tubuh jika diberikan 30 menit sebelum makan ,kemampuan usus menyerap zat besi sangat terbatas oleh sebab itu pemberian dosis besar sangatlah sia sia bahkan menyebabkan gangguan pencernaan ,zat besi mengakibatkan tinja berwarna hitam ini normal,pemberian obat lain yaitu sulfas ferosus ,vitamin b12,asam folik 30 mg perhari,
terapi parenteral pada ibu hamil yaitu
diberikan bila pasien mengalami gangguan penyerapan pada saluran pencernaan ,bila kehamilanya sudah sangat tua ,tidak tahan obat zat besi peroral  ,terapi ini diberikan dalam bentuk ferri dengan cara suntikan sorbitol besi jectofer atau imferon dextran besi.
komplikasi anemia pada ibu hamil yaitu
-anemia saat ibu hamil di 3 bulan pertama menyebabkan kelainan kongenital,abortus,2 bulan setelah 3 bulan pertama yaitu terjadi ketika post partum anemia menyebabkan tonia uteri, luka sulit sembuh,rtensio placenta, gangguan involusio uteri,febris puerpuralis , persalinan prematur,mudah terkena infeksi,IQ rendah ,pendarahan antepartum,gestosis ,gangguan pertumbuhan janin pada rahim, asfiksia aintrauterin hingga kematian, ketika inpartu anemia menyebabkan gangguan his balik primer dan sekunder  janin akan lahir dengan anemia ,
uji klinis fisik
auskultasi jika denyut jantung ibu dan auskultasi djj,palpasi jika kontraksi uterus,tinggi fundus uteri,pembengkakan kelenjar limfa,capillary refill,turgor kulit, inspeksi jika konjungtiva ,
gejala anemia pada masa kehamilan yaitu
palpitasi,mual muntah pada hamil muda, nafas pendek, lelah, pusing, mata berkunang kunang,hilang konsentrasi,tidak nafsu makan,
dilakukan pemeriksaan diagnosa jika pada pemeriksaan laboratorium ditemukan terdapat pansitopenia,sumsum tulang belakang kosong berganti lemak,tampak retilulositosis dan sferositosis pda apusan darah tepi, naiknya bilirubin pada anemia hemolitik,kadar ht menurun normalnya 37% hingga 40%,pemeriksaan hb kadar hb <10 mg


dasar dasar munculnya anemia pada lansia yaitu
lemahnya kerja sumsum tulang belakang walaupun sebelumnya tidak ada faktor gangguan yang menginterferensi  dalam proses menghasilkan sel darah merah juga turunya kemampuan mereplikasi diri guna menunjang fungsinya, lemahnya kemampuan sumsum tulang belakang bahkan mampu ke tahap yang mengkhawatirkan, baik stroma sumsum tulangbelakang yang dipakai sebagai pertumbuhan dan perkembangan sel induk pluripoten maupun kecepatan diferensiasi sel progenitor untuk mencapai maturitas dapat menurun, efek negatifnya dari masalah ini yaiitu turunya sintesis sel darah merah ,sehingga pasien terkena onset anemia,penyakit kronis pada lansia mempercepat munculnya anemia, ada hasil penelitian kedokteran yang mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia seseorang yang sehat normal maka semakin menurunya kemampuan pembekuan darah juga sistem kekebalan tubuhnya,sehingga hal ini mempersulit penyembuhan, sebab penyakit kronis yang umumnya dinamakan onset pendarahan  akan semakin sulit disembuhkan bila usia semakin menua,
proses autoimun kadang memicu munculnya anemia , sebab sel parietal lambung yang terjadi karena proses autoimun mengalami atrofil yang menyebabkan lambung menipis dengan infiltrasi sel plasma dan limfosit maka mengakibatkan menurunya cadangan faktor intrinsik pada parietal lambung ,faktor intrinsik yang menurun pada parietal lambung ini menyebabkan ileum sedikit dalam menyerap vitamin b12 ,sehingga memicu anemia pernisiosa megaloblastik,

penurunan sintesis eritropoietin yang merupakan kemampuan ginjal akan menurun seiring bertambahnya usia , termasuk kemampuanya untuk mensintesis eritropoietin , kompensasi tubuh hanya dapat menghasilkan 10% eritropoietin jika ginjal menurun kemampuanya, kekurangan eritropoietin menggangu pertumbuhan sel darah merah yang menyebabkan progenitor eritroid tidak berdifernsiasi menjadi sel darah merah, kekurangan sel darah merah menyebabkan kekurangan hemoglobin atau anemia,
turunya nafsu makan mengakibatkan anemia ,terutama anemia defisiensi besi, bahkan anemia penyebab kurangnya nafsu makan,
gejala anemia pada lansia yaitu ,diare,mual, pusing, lemah,mudah marah, tidak dapat beronsentrasi ,kesemutan pada kaki, pucat  pada kelopak mata, jantung berdebar, nafas pendek, sariawan,
anemia pada lansia
pasien dianggap anemia bila konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari nilai normal hemobglobin yang sesuai usia dan jenis kelaminya, jika
konsentrasi hemoglobinya dibawah 13 gr/dl (8,1 mmol/L) untuk laki laki,
konsentrasi hemoglobinya dibawah 12 gr/dl (7,5 mmol/L) untuk wanita ,
anemia mengindikasikan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal, insidensi anemia bervariasi ,
anemia pada geriatri yang tidak ditangani berisiko pada mortalitas morbiditas mengakibatkan gangguan fungsional ,anemia bukan diagnosa akhir suatu penyakit namun merupakan hasil dari gangguan ,
hal ini sering terjadi multifactorial akibat gagal mengidentifikasi anemia pada para orang tua mengakibatkan perawatan dan diagnosa yang terlambat,anemia sebagai ekspresi gejala klinis suatu penyakit yang mempengaruhi mekanisme pendarahan, penghancuran eritrosit, patogenesis eritropoesis produksi eritrosit,
anemia merupakan gejala keadaan yang berdasar pada elemen tidak adekuat, kurangnya nutrisi dalam proses pertumbuhan sel darah merah, hilangnya komponen darah yang semuanya menyebabkan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen darah,
anemia sebagai gejala sekunder dari penyakit pada orang lanjut usia, anemia pada orang lanjut usia cenderung karena adanya kenaikan insidensi anemia yang berkaitan dengan semakin bertambahnya usia sehingga muncul anggapan bahwa turunya kadar hemoglobin sebagai konsekuensi pertambahan usia , namun umumnya anggapan anemia pada orang lanjut usia adalah tanda penyakit yaitu bahwa sebetulnya   orang lanjut usia memiliki jumlah sel darah merah normal termasuk kadar hematokritnya hemoglobinya yang normal, umumnya orang lanjut usia yang mengidap anemia dengan hemoglobin < 12 ge/dl dengan penyakit penyebab yang telah diketahui,lelah ,lemah pada orang lanjut usia tidak bisa dianggap sebagai akibat semakin tua usia seseorang,kadang orang lanjut usia juga mengalami  angina ,klaudikarsio intermiten ,kelainan arterial degeneratif  dan palpitasi,  wajah pucat pada orang lanjut usia dianggap bahwa ia telah menderita anemia  ,lansia yang mengidap anemia maka bermacam macam penyakit akan mudah muncul sehingga pengobatanya semakin lama, dimana lansia dengan anemia karena infeksi penyakit berpotensi kematian yang lebih tinggi,
tanda anemia berdasarkan berat ringanya anemia ,gejala anemia tergantung dari faktor yaitu: kapasitas kompensasi sitem kardiopulmonal,penyakit pendorong munculnya anemia ,kecepatan perubahan volume darah, penurunan kapasitas daya angkut oksigen dari darah juga kecepatan dari penurunanya,

mekanisme terjadinya anemia yaitu turunya umur hidup sel darah merah (eritrosit) seperti pada anemia hemolitik,pendarahan,naiknya volume plasma  seperti pada splenomegali,kehamilan,bergumpal dan hancurnya eritrosit dalam limpa yang membesar, kelainan pada pembentukan sel darah merah seperti kelainan hemoglobin,
klasifikasi anemia  berdasar morfologi eritrosit dibagi atas
makrositik -normokromik (MCV > 100fl,MCHC > 35 g/l) ,normositik-normokromil (MCV 80 hingga 100 fl,MCHC30 hingga 35 g/l)mikrositik-hipokromik dengan volume korpuskuler rata rata MCV  < 80 fl,
konsentrasi hemoglobin korpuskuler rata rata MCHC < 30 g/l,
 klasifikasi anemia berdasar berat ringan anemia dibagi 3 tingkat yaitu ringan,sedang ,berat.
anemia merupakan masalah gangguan kesehatan yang sering dialami lansia atau orang tua lanjut usia,ini dinamakan kelainan hematologi, anemia pada orang tua bukanlah penyakit yang muncul sendiri namun kesatuan penggabungan akibat berbagai macam penyakit lainya ,  peluang memperoleh penyakit anemia akibat adanya penyakit dasar lainya pada lansia adalah 30 %, dan peluang anemia semakin meningkat disaat usia menjadi 75 tahun  sedang anemia pada orang yang berusia 85 tahun  dianggap sebagai kenaikan resiko mortalitas walaupun kadar hemoglobinya normal.
penyebab anemia pada lansia adalah karena ada penyakit kronik,ini berbeda dengan penyakit kronik pada orang yang berusia muda ,sebab akumulasi penyakit kronik pada lansia menutupi gejala penyakit nya karena saling tumpang tindih antara gejala dan tanda penyakit akut nya.maka oleh sebab frekuensi penyakit yang terlalu sering sehingga anemia pada lansia tidak jelas diketahui dokter sebab gejalanya telah tertutup oleh berbagai macam penyakit lainya,
proses penuaan seseorang searah dengan menurunya fungsional seseorang,lansia akan kehilangan daya tahan terhadap serangan infeksi sehingga menyebabkan distorsi metabolik dengan tanda turunya cadangan sistem fisiologis dan  gangguan sistem hematoposis,
anemia pada lansia dikarenakan inflamasi kronik ,keganasan penyakit, infeksi kronik, defisiensi vitamin dan zat besi,genetik, anemia yang tidak diketahui penyebabnya ,kehilangan darah atau nutrisi,

VARISES

varises yaitu penyakit tidak lancarnya pembuluh darah sehingga ada  otot timbul yang terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah vena yang menyebabkan semakin lebar ,pembuluh darah vena yang melebar menonjol melebihi kulit yang terjadi dibawah betis ,
pemicu varises adalah sering memakai sepatu hak tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi, terlalu sering berdiri, merokok, kurang olahraga, kehamilan,keturunan,
gejalanya yaitu
adanya perubahan di vena luar seperti betis bagian belakang tampak urat kebiruan ,ini merupakan varises kronis,kaki bengkak sebab adanya pembendungan darah, muncul pelebaran darah rambut yang mirip jaring laba laba ,sering kram walaupun kaki dalam kondisi santai, kaki terlalu terasa berat  , nyeri pada tungkai saat malam hari,otot pegal,kaki panas
 penyebabnya:
rusaknya katup pembuluh vena ,bahwa katup berfungsi menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali, katup yang rusak menyebabkan adanya gumpalan yang menggangu jalur aliran darah,
 kurangnnya elasititas dinding pembuluh vena yang mengakibatkan pmbuluh vena melemah tidak mampu mengalirkan darah ke jantung , aliran darah dari kaki ke jantung melawan gaya tarik gravitasi bumi oleh sebab itu pembuluh darah haruslah kuat ditunjang otot disekitar betis,

AGNOGENIC MYELOID METAPLASIA

yang terjadi saat tulang belakang terluka,keadaan ini mengakibatkan
produksi sel darah pada sumsum tulang belakang berkurang ,sel darah seharusnya diperlukan tubuh guna menyeimbangkan organ vital seperti hati,jantung,limpa,pankreas

ANEMIA

anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah (eritrosit) ini dikarenakan serangan cacing, kadar hemoglobin yang sangat rendah juga karena tubuh kekurangan zat besi sehingga pembentukan darah menjadi terhambat, anemia memiliki gejala kepala teasa melayang layang, kurang tenaga,lemah,lelah, bila parah menyebabkan serangan jantung atau struk ,
saat tubuh kekurangan darah akibat kandungan hemoglobin dalam darah menurun maka tubuh akan kekurangan pasokan oksigen sehingga pasien akan lemas ,ini dikarenakan ketidak normalan fungsi hemoglobin sebagai pengikat oksigen dalam darah,

POLYCYTHEMIA VERA 

keadaan ini terjadi saat sumsum tulang belakang menghasilkan terlalu banyak sel darah ,namun keadaan ini jarang terjadi, dimana konsentrasi sel darah merah terlalu tinggi terutama pada laki laki,

HIPERTENSI

adalah penyakit dimana tekanan darah terlalu tinggi yang disebabkan adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat , dengan sistolis 140 hingga 200 mmGH ,tekanan diastolis pasien hipertensi adalah 90 hingga 110 mmGH,penyakit ini mengakibatkan stroke  penyebab penyakit ini yaitu pola gaya makan yang salah, selain juga karena keturunan, terlalu banyak zat kapur dan lemak lah yang memicu penyakit ini,

SEPSIS

dinamakan systemic inflamatory response syndrome merupakan keadaan dimana darah terinfeksi oleh bakteri yang kebanyakan penyakit ini disebabkan mikroorganisme yang menghasilkan racun penyakit ini kebanyakan menyerang kulit,paru paru,hati,ginjal

 HIPOTENSI

dinamakan tekanan darah rendah dengan gejala letih,lemah,lesu,pusing, yang disebabkan tekanan sistolis berada dibawah angka 100 mmGH







kelainan darah 2




MACAM MACAM PENYAKIT KELAINAN DARAH   2

LEUKEMIA

atau dinamakan kanker darah ini ditandai dengan meningkatnya jumlah sel darah putih (leukosit) dalam  sumsum tulang belakang atau dalam sirkulasi darah , sel darah putih yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang dan kelenjar getah bening ini belum matang , pengidap kanker ini mempunyai gejala pendarahan,anemia, mudah terkena infeksi,kanker ini terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B ) mengalami kelainan pembelahan yang tidak terkendali  sehingga tidak berfungsi normal,
gejalanya paien mudah terkena penyakit infeksi ,pendarahan dan anemia,2 tingkatan leukimia yaitu  leukimia kronis dan  leukimia akut, perbedaan diantara keduanya yaitu  leukimia kronis perjalanan penyakitnya lambat sehingga masih bisa sempat diatasi hingga lebih dari setahun,  leukimia akut perjalanan penyakitnya sangat cepat mematikan, dalam waktu seminggu, bila tidak segera diatasi, sedang
yaitu penyakit kanker dari darah yang membentuk jaringan,tanda tanda penyakit ini  yaitu naiknya jumlah sel darah putih (leukosit)dalam sumsum tulang belakang atau sirkulasi  darah,sehingga sel darah putih yang dihasilkan dari kelenjar getah bening dan sumsum tulang belakang belum matang,oleh sebab sel mengalami pembelahan tidak terkendali juga sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak berfungsi normal,  berdasar jenis selnya leukimia dibedakan  2 jenis yaitu   leukimia mielositik dan  leukimia limfositik, jika dalam penanganan dokter didapati leukimia mempengaruhi  sel mieloid seperti eosinofil,basofil,neutrofil maka dinamakan leukimia mielositik namun jika dalam penanganan dokter didapati leukimia mempengaruhi  sel limfoid  (limfosit) maka dinamakan leukimia limfositik ,
penyebab utama  leukimia,belum diketahui namun ada kemungkinan  karena faktor leukemogenik atau faktor zat kimia,seperti
herediter atau faktor keturunan ,seseorang yang mengidap sindrom down rentan mendapat leukemia dibandingkan yang sehat,kemoterapi berlebihan tanpa dosis yang tepat,insektisida,benzena,obat obatan  ,radiasi,virus t cell leukemia viruses seperti virus leukemia feline,retrovirus,
pencegahan leukemia yaitu
pemeriksaan dini kanker disamping perbanyak konsumsi vitamin C dan A ,pemeriksaan diagnostic seluler,sitogenetika, immunofenotipe,pewarnaan sitokimia,uji klinis morfologi termasuk biopsi sumsum tulang belakang,aspirasi sumsum tulang belakang, darah tepi
komplikasi dalam leukemia kronik yaitu
kurang nafsu makan,pernafasan rendah,nyeri pada tulang, kurus, nyeri dibawah sternum, pembengkakan nodus limpa di kemaluan,perut, ketiak dan leher,terbentuknya bintik merah dibawah permukaan kulit yang disebabkan pendarahan,
tanda tanda leukemia yaitu:
infeksi,sebab sel darah putih sebagai pelindung daya tahan tubuh dalam usaha melawan infeksi ,pada leukemia sel darah putih yang terbentuk secara tidak normal sehingga tidak berfungsi normal, sehingga rentan terkena virus bakteri ,dengan gejala demam batuk
-pendarahan saat platelet atau sel pembeku darah tidak diproduksi secara normal sebab didominasi sel darah putih sehingga pasien mengalami pendarahan pada jaringan kulit yaitu  banyaknya jentik merah kecil di kulit,
-pasien bernafas cepat pucat lelah sebab sel darah merah dibawah normal mengakibatkan oksigen berkurang ,
 -sulit bernafas sehingga pasien nyeri dada
-pembengkakan kelenjar limpa ,dibawah lengan,leher,dada,kelenjar limpa berfungsi menyaring darah ,sel leukimiadapat berkumpul yang memicu pembengkakan,
-nyeri perut sebagai gejala leukemia ,yang mana sel leukemia terkumpul pada organ ginjal empedu dan hati yang mengakibatkan pembesaran di organ sehingga timbul nyeri ,
-nyeri persendian atau tulang karena sumsum tulang belakang mendesak sel darah putih,
cara pengobatan leukemia yaitu:
-transpalantasi sumsum tulang belakang yang berasal dari saudara kandung atau saudara dekat,kelebihan cara ini sel akan berfungsi dalam waktu lama,kerugianya sistem imunisasi tidak aktif dalam membunuh sel hasil transpalantasi,
-radiasi dengan dosis tinggi yang diakumulasikan pada sel leukemia,
-kemoterapi dengan obat untuk menyerang sel kanker patologis yang akan berada dalam tubuh,dengan ditambahkan obat penghambat munculnya penyakit baru seperti hydroksiurea,hydrea, myleran,mercapto purinetol, rosy periwinkle dari hutan madagaskar,


THALASEMIA

hemoglobin terbuat dari 2 protein yaitu beta globin dan alpha globin ,thalasemia terjadi ketika ada kerusakan pada gen yang mengatur produksi salah satu protein itu, tipe thalasemia bergantung dari spesifik hemoglobin yang terkena juga jumlah gen yang mengalami mutasi yang diwariskan dari nenek moyangnya,
penyebab  utama ini yaitu gen cacat yang diturunkan dari nenek moyangnya , jadi ini bukan penyakit yang dapat ditularkan,ini bisa didiagnosa pada uji klinis hemoglobin ,belum ada obat yang mampu mengatasi penyakit ini namun ada cara pencegahanya yaitu:
transfusi darah,pemberian suplemen folat , hindari zat besi juga pengoksidasi pasien yang menjalani tranfusi sebabzat besi memicu keracunan,transpalantasi sumsum tulang yang allogenic ,
thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan dimana tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin,sehingga kadar hemoglobin dalam tubuh sangat rendah,hemoglobin merupakan protein pembentuk sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dalam darah untuk disalurkan keseluruh tubuh,ketika tubuh kekurangan hemoglobin maka sel darah merah tidak berfungsi normal, sehingga masa hidupnya menjadi lebih singkat, oleh sebab tidak adanya sel darah merah sehat maka oksigen yang dikirimkan ke seluruh tubuh tidak mencukupi maka pengiidap thalasemia mengalami anemia ringan hingga berat ,  dengan gejala sesak nafas,lelah,malas, bila anemia berat maka terjadi kerusakan organ bahkan kematian. ada beberapa tipe thalasemia yang terbagi berdasarkan bagian hemoglobin yang diderita juga tingkat keparahan atau jumlah gen yang termutasi ,berdasar bagian hemoglobin yang terkena , maka thalasemia dibagi menjadi thalasemia beta dan alpha  berdasarkan keparahan maka thalasemia dibagi atas minor , major, intermedia ,carrier,thalasemia dikelompokan berdasa rantai asam amino yang terinfeksi yaitu alfa thalasemia yang mengikutsertakan rantai alfa dan beta thalasemia yang mengikutsertakan rantai beta ,namun orang asia cenderung mengidap jenis beta thalasemia
thalasemia dibedakan dalam 3 tingkatan sesuai parah ringanya gejala klinis yaitu  thalasemia minor (troit), thalasemia mayor dan  thalasemia intermedia,batas kesemua tingkatan tidak jelas  tetapi kesemua tingkatan diperkirakan yaitu:
- thalasemia  intermedia ini penyakit yang memiliki gejala tingkatan lebih ringan daripada  mayor dan yang lainya , dengan gejala perubahan bentuk wajah mirip mayor sedang kelebihan zat besi akan muncul saat dewasa saja,
- thalasemia minor troit
pasien yang mengidap penyakit ini tidak mempunyai gejala apapun sebab hanya gejala anemia ringan,


- thalasemia mayor (thalasemia homozigot)
pasien akan menderita anemia berat yang dimulai usia 3 hingga 6 bulan sesudah lahir sehingga tidak dapat hidup tanpa ditransfusi,dampak negatif dari transfusi darah yang terus menerus adalah kelebihan zat besi sehingga limpa juga hati membengkak , akibat penerimaan dan pemusnahan sel darah merah rusak secara terus menerus, bahkan limpa yang membengkak merusakan sel darah merah yang belum rusak,ciri fisik pengidap penyakit ini yaitu pertumbuhan fisik tidak sesuai usia, kurus,perut membuncit,lemah,pucat,  gigi rusak, tulang keropos, jarak kedua mata menjadi jauh, penonjolan dahi, kelainan tulang yang berbentuk tulang pipi , masuk ke dalam , batang hidung menonjol, jika pasien tidak secepatnya memperoleh darah kulit menjadi abu abu sebab adanya timbunan zat besi pada kulit,
thalasemia mempunyai gejala mirip namun tingkatan gejalanya bervariasi ,kebanyakan gejalanya anemia ringan, wajah pucat, lemas, insomnia,nafsu makan turun,pada beberapa pasien mengalami penebalan pembesaran tulang wajah dan tulang kepala, tulang panjang melemah mudah patah, ini disebabkan sumsum tulang belakang dalam menghasilkan hemoglobin , bial kelebihan zat besi maka zat besi akan mengendap bertumpuk dalam otot jantung ,sehingga menyebabkan gagal jantung, pengidap penyakit ini bila dimiliki sejak kecil maka pertumbuhan tubuhnya akan melambat,  pengidap beta thalasemia mayor dapat mengalami gejala yang paling berat yaitu luka terbuka pada kulit,pembesaran limpa,batu empedu, munculnya penyakit kuning ,
usaha pencegahan thalasemia yaitu
bagi pasangan yang akan menikah disarankan memeriksakan darah agar dokter mampu mencegah terjadinya penyakit ini yang akan menurun pada anak anaknya,bila pasangan adalah pengidap thalasemia disarankan untuk tidak memiliki anak,namun jika terlanjur mempunyai anak maka seumur hidup anaknya akan membutuhkan tranfusi darah  dengan gejala tergantung tipe keparahan thalasenia sebab thalasemia terberat adalah alpha mayor  yang menyebabkan bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan,sedang seseorang yang dinamakan carrier thalasemia tidak memiliki tanda khusus, sedang gejala pada bayi baru  tampak saat berusia 2 tahun  yaitu urin berwarna gelap,pembengkakan limpa, pertumbuhan melambat, tulang wajah tidak normal, kulit menguning , pucat,lemah,
thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana ada kelainan genetik diturunkan dari orangtua kepada anak anaknya, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan globin atau protein pembentuk hemoglobin, walaupun tubuh  masih mampu menghasilkan eritrosit namun  sel darahnya lebih rapuh usia selnya lebih singkat,
guna dapat bertahan hidup pengidap harus menjaga kadar hb didalam tubu normal yaitu 12 gr/dl gram per desiliter ,mengikuti pemeriksaan ferritin serum guna melihat kadar zat besi dalam darah,pengidap disarankan menghindari makan makanan fermentasi ,asin atau asam  sebab makanan ini meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi, salah satu cara mengatasi hal ini denga  teknologi sel punca stem cell atau transflantasi sumsum tulang, peluang sembuh sangat kecil karena faktor biaya oleh sebab itu perlu adanya pencegahan
thalasemia beta yaitu
terdapatnya 2 gen yang terlibat pada proses pembentukan rantai hemoglobin beta ,dimana masing masing orang memperoleh 1 gen dari  masing masing orangtua ,jika seseorang mewariskan
1 gen termutasi maka keadaan ini dinamakan thalasemia beta minor  dengan gejala ringan,2 gen termutasi yaitu keadaan yang dinamakan beta mayor  atau anemia cooleyt dengan gejala sedang hingga berat , bayi yang lahir dengan 2 gen hemoglobin beta yang bermutasi akan terlahir sehat namun mucul gejala pada 2 tahun pertama kehidupan ,tingkat ringan dari jenis ini dinamakan thalasemia beta intermedia,
thalasemia alpha yaitu terdapat 4 gen yang berperan dalam membentuk rantai hemoglobin alpha ,masing masing orang memiliki 2 gen dari masing masing orang tuanya ,bila seseorang mewarisi :
1 gen termutasi maka ia akan menjadi carrier lalu mewariskan ke anaknya ketika menjadi carrier seseorang tidak akan mempunyai gejala thalasemia,2  gen termutasi yaitu bila keadaan ini dialami seseorang dengan gejala ringan dinamakan juga thalasemia alpha minor, 3 gen termutasi yaitu keadaan yang dinamakan hemoglobin h dengan gejala sedang hingga berat,4 gen termutasi yaitu keadaan yang dinamakan thalasemia alpha mayor yang mengakibatkan janin meninggal



THROMBOCYTOPENIA

thrombocytopenia yaitu rendahnya jumlah trombosit dalam tubuh sehingga bila mengalami pendarahan akan sulit dihentikan,penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan jumlah platelet yang rendah dari batas normalnya dalam darah, platelet  berperan dalam penggumpalan darah , platelet tercipta dalam sumsum tulang seperti pada sel sel lain dalam darah yaitu sel darah putih dan sel darah merah,platelet yaitu salah satu dari komponen darah bersama dengan sel darah merah dan putih ,platelet berasal dari megakaryocytes yang merupakan sel sel yang besar yang terdapat pada sumsum tulang belakang ,ornamen pada megakaryocytes mrupakan platelet yang dikeluarkan kedalam aliran darah,platelet yang beredar membentuk 2/3 dari platelet yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang ,sedang 1/3 lainya disimpan dalam limpa ,
platelet normalnya memiliki masa hidup 7 hingga 10 hari dalam darah, sesudah itu akan keluar dari sirkulasi darah, jumlah platelet dalam darah di anggap sebagai jumlah platelet yang normalnya antara 150000 hingga 450000 per micro liter ,platelet yang jumlahnya lebih dari 450000 dinamakan thrombocytosis platelet yang jumlahnya kurang dari 150000 dinamakan thrombocytopenia,
 fungsi thrombocytopenia,
walaupun jumlah platelet berkurang pada thrombocytopenia, namun fungsi platelet tetap utuh ,ada penyakit yang mengakibatkan platelet terganggu fungsinya walaupun jumlah platelet tidak berubah, fungsi dari platelet yaitu penting dalam penggumpalan,platelet sebagai bagian dari jalan kecil yang rumit  sebab bersirkulasi dalam darah mampu aktif bila ada pendarahan luka,zat kimia diproduksi dari struktur lain juga pembuluh yang terluka yang mengirimkan sinyal kepada platelet untuk aktif bergabung dengan komponen lain dari sistem untuk menghentikan pendarahan,saat diaktifkan  platelet menjadi lengket melekat satu sama lain juga pada dinding pembuluh darah pada tempat luka guna menghambat pendarahan dengan jalan menyumbat pembuluh darah terbuka (hemostatis)

jumlah  thrombocytopenia,
jumlah  thrombocytopenia yang rendah menyebabkan pendarahan spontan atau terlambat menggumpal,pada kasus  thrombocytopenia ringan tidak terasa ada dampaknya pada proses penggumpalan,
penyebab  thrombocytopenia  yaitu
penghancuran platelet yang meningkat,produkdi platelet yang menurun,pengambilan yang berlebihan oleh limpa atau pengambilan platelet dalam limpa,
gejala thrombocytopenia yaitu bila  thrombocytopenianya kronis misalnya dibawah 20 per micro liter maka dapat bermanifestasi sebagai pendarahan yang meningkat saat seseorang terluka, bila thrombocytopenianya ringan maka dapat dideteksi gejalanya,
pada thrombocytopenianya kronis cenderung terjadi pendarahan spontan yaitu kurang dari 10000 hingga 20000 platelet ,pendarahan ini terjadi dibawah kulit ,mucus membrane lapisan dalam dari rongga saluran pencernaan ,mulut atau rongga hidung ,selaput lendir ,petechiae yaitu titik rata merah yang tampak dibawah kulit kaki bagian bawah akan tampak pada pasien yang jumlah plateletnya sangat rendah,hal ini terjadi oleh sebab pendarahan yang keluar dari pembuluh darah yang kecil dibawah kulit atau selaput lendir ,petechiae ini tidak menyakitkan,
purpura atau titik kecil dibawah kulit akibat dari hemorrhage seperti memar ,
 diagnosa thrombocytopenia
bila  thrombocytopenia tampak pada saat pertama disarankan mengulang   complete blood count guna menyampingkan pseudothrombocytopenia ,bila complete blood count ulangan mengonfirmasi jumlah platelet yang rendah perlu dilakukan evaluasi  ulang,
thrombocytopenia umumnya terdeteksi secara kebetulan,platelet sebagai komponen dari complete blood count yang mengandung data pada sel darah putih dan sel  darah merah, penyebab thrombocytopenia dapat diselidiki dokter dengan cek menyeluruh ,tinjauan ulang dari gejala yang berkaitan dengan pendarahan mampu memberikan data tambahan, urgensi guna penelitian tambahan bergantung pada seberapa rendah jumlah platelet pada perhitungan darah  seperti pasa pasien yang membutuhkan operasi yang jumlah plateletnya  dibawah 50 maka diagnosa mengambil hak yang lebih tinggi di atas 1 yang  thrombocytopenia nya teridentifikasi pada darah dengan platelet dari 100,
diagnosa ulang dari komponen lain dari complete blood count  sebagai usaha untuk mengkonfirmasi apakah ada penyakit lain yang muncul seperti  erythrocytosis atau jumlah sel darah merah yang tinggi,leukopenia yaitu jumlah sel darah putih yang rendah  atau leukocytosis yaitu jumlah sel darah putih yang meningkat, dan anemia yaitu jumlah sel darah merah yang rendah, gangguan ini mengindikasikan bahwa sumsum tulang belakang sebagai faktor penyebab dari thrombocytopenia, sel sel merah yang pecah atau tumbuh tidak normal tampak pada corengan darah , petunjuk lain pada complete blood count  adalah mean platelet volume merupakan perkiraan dari ukuran rata rata dari platelet dalam darah ,angka mean platelet volume yang rendah mengindikasikan adanya masalah pada produksi platelet ,sedang angka yang tinggi  mengindikasikan adanya kemusnahan platelet ,mengevaluasi ulang coagulation panel, urin, complete metabolic panel , gangguan yang tampak dalam uji klinis bagian ini menganjurkan adanya kaitan dengan gagal ginjal atau penyakit hati yang kronis ,biopsi diperlukan jika ada masalah pada sumsum tulang belakang
 cara merawat thrombocytopenia
bila obat sebagai penyebab jumlah platelet yang rendah maka mungkin dihentikan , pasien dengan hit sangat penting untuk menghindari pemakaian di msa depan dari semua produk heparin termasuk low molecular weight heparin , guna mencegah respon imun lebih jauh terhadap platelet,tranfusi disarankan tanpa pendarahan bila jumlah platelet kurang dari 10000, pada kasus  hit atau ttp bermasalah maka transfusi dari platelet tidak disarankan sebab platelet baru dapat  mengakibatkan dampak negatif,
hal ini tergantung pada penyebab tingkat kronis ,beberapa gejala perlu ditangani secara darurat ,pada auto immune  thrombocytopenia (itp) ,steroid bisa dipakai untuk melemahkan sistem imun dalam rangka menghambat serangan pada platelet , pada kasus parah intravenous immunoglobulins (ivig) atau antibodi diberikan guna menghambat proses imun ,di kasus yang sulit penangananya seperti splenectomy atau pengangkatan dari limpa perlu dilakukan,bila hus atau ttp terdeteksi maka perawatan dengan pertukaran plasma atau plasmapheresis ,di kasus gagal ginjal parah ,dialysis adalah perlu dilakukan,tranfusi platelet tidak perlu, kecuali pasien dengan platelet yang rendah kurang dari 50000 memiliki pendarahan yang aktif hemorrhage atau membutuhkan operasi,
kompilasi thrombocytopenia
kompilasi mungkin berkaitan dengan kondisi seperti autoimmune  thrombocytopenia yang berhubungan dengan perubahan neurologic,gagal ginjal,heparin, anemia parah, lupus ,ttp atau hus ,ini semua menandakan  thrombocytopenia memiliki komplikasi yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan darah,
kompilasi mungkin terjadi yaitu pendarahan setelah luka yang menyebabkan kehilangan banyak darah hemorrhage, pendarahan yang spontan tanpa luka yang dikarenakan thrombocytopenia merupakan ketidakmungkinan kecuali jumlah platelet kurang dari 20000,
mencegah  thrombocytopenia
ini dapat dicegah bila penyebabnya dapat diketahui ,bila penyembuhan yang didapat mengurangi jumlah platelet yang rendah, maka pemakaian obatnya perlu dihentikan,  pasien dengan  thrombocytopenia perlu menghindari alkohol, pasien dengan  thrombocytopenia yng diinduksi heparin perlu menghindari produk heparin




 SKLEROSIS

penyebab penyakit ini belum diketahui ,diduga karena antigen virus yang memancing reaksi autoimun tubuh yang akan menghasilkan antibodi guna melawan mielinya sendiri, antibodi mengakibatkan selubung saraf rusak hingga radang, sklerosis merupakan penyakit yang disebabkan penebalan pembuluh nadi, sehingga aliran darah tidak lancar, penyakit ini tercipta karena adanya endapan kapur  (arteriosklerosis) atau  endapan lemak (atherosklerosis) , yang mengeras ,pengerasan ini kemudian mengakibatkan hipertensi ,gejala multiple sclerosis yaitu
pusing,sulit berbicara,nyeri, kesemutan, lelah,mati rasa,gemetar, susah mengendalikan gerakan,kelemahan otot lokal, kebutaan pada satu mata, distorsi hijau merah, pandangan kabur,kejang otot,



AMBEIEN WASIR HEMOROID


kemungkinan disebabkan adanya pelebaran pembuluh darah pada ujung anus,wasir merupakan penyakit yang terjadi pada bibir anus karena ada peradangan  pembengkakan ,yang terasa sangat sakit ,sebab akan terasa sakit pada anus bila duduk sebab nyeri muncul saat bibir anus mendapat tekanan
jenis wasir yaitu wasir luar dan wasir dalam
pada wasir luar yang merupakan varises dibawah otot  yang berkaitan dengan kulit , wasir ini berkaitan dengan kulit ,dengan disertai bengkakditepi anus yang sakit rasanya,
pada wasir dalam ada darah yang keluar dari anus saat buang air besar ,bila telah parah dapat menonjol keluar,
,pada wasir dalam ada pembuluh darah pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah ,bila tidak diatasi akan  menjadi wasir luar atau muncul tonjolan,
pemicu wasir yaitu penekanan kembali aliran darah vena,penyakit yang menyebabkan pasien mengejan,keturunan pengidap wasir,hubungan suamiistri yang tidak normal,perubahan hormon pada ibu hamil, diare, sering duduk,sembelit,konstipati,obsitpasi menahun,
gejala wasir yaitu adanya rasa gatal akibat bakteri yang mengakibatkan infeksi ,
cara mencegah wasir yaitu:
banyak olahraga,duduk berendam pada air panas, jangan menggosok dubur berlebihan, jangan menahan berak,banyak minum air putih,banyak makan serat,