Selasa, 18 September 2018

Kemoterapi

Kemoterapi


Kemoterapi 

kemoterapi sebagai cara  untuk pengobatan kanker, dengan menghambat perkembangan atau  menghentikan pertumbuhan sel kanker ,kemoterapi  diberikan dengan cara pemberian obat obatan ,  suntikan langsung atau infus di otot, dampak  kemoterapi, antaralain  mual, muntah,lemas,berefek pada darah,kulit menjadi kering dan bewarna merah, gangguan otot dan saraf,rambut rontok,sariawan,  gangguan pencernaan, beberapa jenis obat kemoterapi  mempengaruhi  sumsum tulang sebagai produsen  sel darah, sehingga  jumlah sel darah menurun, penurunan jumlah sel darah menyebabkan penderita mudah terkena  anemia, infeksi dan pendarahan , penurunan sel darah putih (leokosit) cenderung sering terjadi  setiap kemoterapi, oleh sebab itu  tes darah akan dilakukan  sebelum kemoterapi berikutnya guna  memastikan jumlah sel darah telah  normal, proses penghancuran sel-sel kanker  dengan kemoterapi  dapat  merusak sel-sel tubuh lainya  juga dapat  merusak sel-sel   darah ,ini yang dinamakan  Sindrom Lisis Tumor (SLT),Sindrom Lisis Tumor (SLT) adalah kondisi gawat  onkologi dengan tanda tanda  gejala gangguan metabolik yang berat oleh sebab adanya  pengobatan kanker dengan proliferasi tinggi atau  tanpa pengobatan kanker,
Sindrom Lisis Tumor  dapat   dicegah dengan pemberian cairan (profilaksis),
 penderita kanker yang mendapat  Sindrom Lisis Tumor cenderung  mengalami gangguan  elektrolit dan metabolik  terjadi sebelum terapi ,seperti  kejang,kram otot , mual, muntah,overload cairan , lethargia,atau terjadi 12 hingga 72 jam sesudah  terapi,
 proses pengobatan melalui  kemoterapi,kortikosteroid atau radiasi berpotensi  mengakibatkan  dampak negatif, sindrom terjadi oleh sebab    pemusnahan  sel kanker yang sangat cepat ,sehingga menyebabkan  keluarnya ion-ion protein,  metabolit,intraselular, asam nukleat, ke dalam ruang ekstraselular,Sindrom Lisis Tumor  kerap terdapat  pada penderita kanker payudara , kanker paru sel kecil,kanker  hematologi, kanker leukimia akut, atau juga kanker testis, 

Kemoterapi aman bagi  janin

 Sibylle Loibl dari German Breast Group sebagai peneliti di Jerman mengungkapkan bahwa  kebanyakan  ibu hamil yang mengidap  kanker memilih menolak pengobatan terapi radiasi kemoterapi  hingga bayi lahir atau melakukan aborsi saat  kehamilan masih pada masa   awal,bahkan ibu ibu  penderita kanker payudara yang   hamil  dapat  disembuhkan dengan kemoterapi , hanya  terdapat  sedikit kemungkinan  obat anti-kanker dan radiasi kemoterapi  mempengaruhi  kesehatan janin  berat  bayi yang baru lahir dari ibu yang menjalani kemoterapi  lebih kecil, namun  bayi tetap  sehat dan mampu  tumbuh dengan baik,


 bayi prematur sangat  dipengaruhi oleh masa kehamilan itu sendiri,keliru apabila ada anggapan bahwa  kelahiran prematur  sering dianggap akibat dari pengobatan  kemoterapi yang dilakukan ibu hamil,sebab  semakin kurangnya   masa masa  janin  bertumbuh saat  dalam kandungan  maka semakin  besar  bayi lahir prematur,