DABIGATRAN
dabigatran yaitu obat antikoagulan atau pengencer darah untuk mengurangi dampak darah menggumpal yang mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah,
obat ini untuk mengatasi stroke pada penderita fibrilasi atrium, salah gangguan irama jantung,
obat ini menghambat aktivitas pembekuan darah sehingga mencegah sel darah menggumpal dan menyumbat pembuluh darah,
obat ini untuk mengatasi penyumbatan di pembuluh darah vena di paru-paru (emboli paru) atau di tungkai (deep vein thrombosis) terutama untuk pasien yang akan menjalani operasi penggantian sendi lutut dan panggul ,
merek dagang: pradaxa,
golongan antikoagulan
kategori obat resep
bentuk kapsul
untuk dewasa dan lanjut usia,
hasil penelitian ada efek samping pada janin, namun belum ada penelitian pada wanita hamil , obat hanya digunakan bila besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,belum diketahui apakah dabigatran bisa terserap ke dalam asi atau tidak,
anak-anak tidak disarankan mengonsumsi obat ini,
pemberian dabigatran bagi pasien lanjut usia 75 tahun atau lebih akan memicu risiko perdarahan,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika pasien sedang menderita gangguan saluran pencernaangangguan fungsi ginjal, penyakit hati, gangguan pembekuan darah,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika sedang menjalani prosedur cuci darah (hemodialisis), baru menjalani penggantian katup jantung, atau baru menjalani operasi tulang belakang,mata, otak,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika sedang mengonsumsi suplemen jamu produk herba,
Dosis
untuk fibrilasi atrium dosis dewasa: 150 mg, 2 kali sehari. dosis dikurangi menjadi 110 mg, 2 kali sehari bila diberikan bersama obat verapamil ,
untuk fibrilasi atrium dosis pasien lanjut usia 75 tahun atau lebih: 110 mg, dua kali sehari,
untuk mencegah deep vein thrombosis pascaoperasi dosis pasien lanjut usia : dosis pertama yaitu 75 mg yang diberikan 1-4 jam sesudah operasi. diteruskan dengan 150 mg, 1 kali sehari selama 10 hari (sesudah operasi lutut), atau 28-35 hari (setelah operasi panggul).
untuk mencegah deep vein thrombosis pascaoperasi dosis dewasa: pertama adalah 110 mg yang diberikan 1-4 jam sesudah operasi. kemudian 220 mg, 1 kali sehari selama 10 hari (sesudah operasi lutut), atau 28-35 hari (sesudah operasi panggul). dosis dikurangi menjadi 150 mg, 1 kali sehari, bila diberikan bersama verapamil,amodarone, quinidine,
jangan menambahkan atau mengurangi dosis dabigatran tanpa seizin dokter ,
kapsul dabigatran bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan. usahakan mengonsumsi dabigatran pada jam yang sama setiap harinya ,
interaksi obat:
efek interaksi obat akan muncul jika dabigatran bersama sama dengan :
jika dabigatran dikonsumsi bersama rifampicin carbamazepine, phenytoin, akan menurunkan efek dabigatran,
jika dabigatran dikonsumsi bersama tacrolimus , ciclosporin, itraconazole, ketoconazole akan menaikkan efek dabigatran,
jika dabigatran dikonsumsi bersama obat antiinflamasi nonsteroid (oains), obat pengencer darah lainnya akan meningkatkan risiko perdarahan,
jika dabigatran dikonsumsi bersama clarithromycin akan meningkatkan kadar serum dabigatran,
efek samping namun tidak semua pasien mengalaminya, antaralain:
sesak napas, jantung berdebar, dan wajah pucat ,tanda-tanda mengalami anemia
nyeri perut , gangguan pada saluran pencernaan, pusing ,
mual, muntah, tidak enak badan, lelah,
hentikan pemakaian obat jika mengalami :
sulit berbicara,napas berbunyi atau mengi, sesak napas, ruam kulit gatal, bengkak, merah, kulit terkelupaspembengkakan pada wajah ,pembengkakan tenggorokan,
DEXAMETHASONE
Dexamethasone yaitu obat untuk mengatasi penyakit autoimun, peradangan, reaksi alergi, dan dan penyakit autoimun, dengan mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami, dexamethasone yang telah dipakai dalam jangka waktu lama tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. dosis dexamethasone akan diturunkan secara bertahap sebelum menghentikan obat ini,
merek dagang dexamethasone: cendo xitrol, exitrol, dextaco, dextamine,dextaf, dexamethasone, cortidex, dexaharsen, tobroson,
golongan kortikosteroid,
kategori obat resep,
untuk dewasa dan anak-anak,
Bentuk obat: tablet,
hasil penelitian ada efek samping pada janin, namun belum ada penelitian pada wanita hamil , obat hanya digunakan bila besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,
dexamethasone dapat terserap ke dalam ASI, namun tidak boleh dikonsumsi selama menyusui kecuali ijin dokter,
bentuk obat : tetes mata, injeksi (suntik),tablet, sirup, salep mata,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika sedang
memiliki alergi pada makanan atau obat,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika memiliki gangguan mental, gangguan sistem pencernaan,riwayat TBC, herpes, infeksi jamur, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit mata, osteoporosis, gangguan pembekuan darah,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter jika menjalani vaksinasi sebab bisa memicu komplikasi ,
sebelum mengonsumsi obat ini konsultasikan dengan dokter terutama bagi pasien lanjut usia sebab akan berisiko mengalami efek samping, terutama osteoporosis,
mengonsumsi dexamethasone dengan minuman beralkohol dapat menyebabkan perdarahan lambung , mengonsumsi dexamethasone
dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat,
Dosis dexamethasone :
untuk mengatasi multiple sclerosis
Dewasa: dosis pertama 30 mg per hari selama 1 minggu, diikuti 4-12 mg per hari selama 1 bulan ,
Bentuk obat: tetes mata ,
untuk mengatasi radang mata
Dewasa dewasa 1 tetes, 4-6 kali per hari,
untuk mengatasi peradangan dan penyakit autoimun dosis
Dewasa: 0,5-9 mg per hari. Dosis maksimal 1,5 mg per hari,
Anak-anak: dosis pertama 0,02-0,3 mg/kg berat bdan /hari, dibagi ke dalam 3-4 konsumsi. Dosis akan disesuaikan dengan keparahan ,
dexamethasone dapat diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah dengan dosis ditentukan oleh dokter, untuk radang sendi, dexamethasone disuntikan langsung ke sendi yang meradang,
interaksi dexamethasone dengan obat lain:
jika dexamethasone dikonsumsi bersama sama dengan obat diuretik maka akan menimbulkan hipokalemia ,
jika dexamethasone dikonsumsi bersama sama dengan
warfarin makan akan menimbulkan perdarahan,
jika dexamethasone dikonsumsi bersama sama dengan ephedrine,carbamazepine, phenytoin, rifampicin, barbiturat maka akan menurunkan efektivitas dexamethasone,
jika dexamethasone dikonsumsi bersama sama dengan ritonavir,
erythromycin, ketoconazole maka akan menimbulkan efek samping obat,
efek samping dexamethasone ,antaralain:
nafsu makan naik,berat badan naik, siklus menstruasi berubah,
sulit tidur, pusing, sakit perut,
DIAZEPAM
diazepam memberikan efek penenang ,memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang. obat ini sebagai obat bius sebelum operasi , untuk mengatasi gangguan kecemasan, insomnia, melemaskan otot kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, epilepsi , kejang demam, anestesi,
merek dagang: trazep, valisanbe,prozepam, valdimex,
golongan benzodiazepine,
kategori obat resep,
untuk dewasa dan anak-anak,
bentuk obat tablet, sirop, suntik, supositorial rektal (lewat dubur)
nama lain valium
hasil penelitian ada efek samping pada janin, namun belum ada penelitian pada wanita hamil , obat hanya digunakan bila besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dosis Diazepam
untuk kejang-kejang dosis dewasa: 2-60 mg/hari dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai resep dokter,
untuk gejala putus alkohol akut dosis dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali,
untuk kecemasan dosis : anak: 1-2,5 mg/hari. dosis bisa dinaikkan ,
dosis : dewasa: 2 mg 3 kali sehari. dosis maksimal 30 mg/hari,
untuk kejang otot atau myasthenia gravis dosis anak: 2-40 mg/hari dibagi dalam beberapa dosis sesuai dokter,
dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter , dosis bisa dinaikkan hingga 60 mg/hari, terutama untuk penderita celebral palsy,
untuk insomnia dosis anak: 1-2,5 mg 3 sampai 4 kali sehari. dosis bisa dinaikkan sesuai keperluan. dosis dewasa: 5-15 mg sebelum tidur,
untuk anestesi pra-operasi dosis anak: 0,1-0,2 mg/kg. dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.
bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan penyakit ,kondisi tubuh dan setengah dari dosis orang dewasa.
efek samping diazepam:
penglihatan kabur, mudah lupa , merasa bingung,
mengantuk , pusing, lemas,gangguan fungsi koordinasi keseimbangan,
segera temui dokter bila mengalami efek samping berkepanjangan seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih,
DULCOLAX
Dulcolax untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar untuk membersihkan usus, sebelum dilakukan tindakan medis operasi di area perut
golongan obat pencahar
kategori obat bebas
bentuk obat tablet dan supositoria
untuk dewasa dan anak-anak 6 tahun ke atas,
hasil penelitian tidak ada efek samping pada janin, namun belum ada penelitian pada wanita hamil , obat hanya digunakan bila besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin,belum diketahui apakah dulcolax bisa terserap ke dalam asi atau tidak,
usahakan mengonsumsi makanan tinggi serat terlebih dahulu sebelum memakai obat pencahar untuk mengatasi sembelit,
jangan mengonsumsi obat lain 2 jam sebelum dan sesudah mengonsumsi dulcolax, serta hindari minum susu 1 jam sebelum mengonsumsi dulcolax dalam bentuk tablet,
hentikan penggunaan dulcolax jika mengalami bab berdarah ,muntah,sembelit dan penyakit usus buntu dan obstruksi usus,
sembelit bisa menjadi tanda dari penyakit diabetes, hipotiroidisme kanker usus besar.
dosis dulcolax bentuk obat: supositoria
anak usia 6-12 tahun: ½ kapsul, dalam sekali pemakaian ,
anak di bawah usia 6 tahun: tanyakan dokter,
dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 kapsul, dalam sekali pemakaian,
dosis dulcolax bentuk obat: tablet
anak usia 6-12 tahun: 1 tablet, sekali minum,
anak di bawah usia 6 tahun:
dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1-3 tablet, sekali minum,
efek samping dulcolax:
mual dan muntah,kram otot,gangguan elektrolit,
urine yang keluar sedikit,vertigo,jantung berdebar,
sensasi terbakar di dubur,lemas,diare,nyeri atau kram perut,